Manusia dan hewan memiliki perilaku gerak yang tidak jauh berbeda. Gerak manusia dan hewan mudah diamati.
Sedangkan, gerak pada tumbuhan sesuai dengan rangsang yang diperoleh. Rangsangan tersebut dapat berupa bahan kimia,
suhu, gravitasi bumi, atau intensitas cahaya yang diterima.
a. Gerak Endonom
Gerak ini terjadi secara spontan dan tidak diketahui penyebabnya, atau tidak memerlukan rangsang dari luar. Rangsang
pada gerak endonom diduga berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Contoh gerak endonom antara lain, gerak
pertumbuhan daun dan gerak rotasi sitoplasma (siklosis) pada sel-sel daun Hydrilla verticillata dapat diketahui dari gerak
sirkulasi klorofil di dalam sel.
b. Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh perubahan kadar air di dalam sel sehingga
terjadi pengerutan yang tidak merata. Merekahnya kulit buah-buahan yang sudah kering pada tumbuhan polong-polongan,
jatuhnya/ lepasnya daun kering dari tangkainya, membukanya dinding sporangium (kotak spora) paku-pakuan,
membentang dan menggulungnya gigi-gigi peristoma pada sporangium lumut adalah contoh-contoh dari gerak
higroskopis
c. Gerak Esionom
Gerak esionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari lingkungan sekitar. Berdasarkan
jenis rangsangannya, gerak esionom dapat dibedakan menjadi gerak tropisme, gerak taksis, dan gerak nasti.
· Otot kaki
· Ukuran badan
· Tinggi badan
· Makanan
Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara air memiliki gaya angkat yang lebih besar
dibandingkan udara. Tubuh hewan yang hidup di air memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada
lingkungannya. Gaya angkat air yang besar dan masa jenis hewan yang kecil menyebabkan hewan dapat
melayang di dalam air dengan mengeluarkan sedikit energy.
Banyak ikan memiliki tubuh berbentuk torpedo. Bentuk tubuh ini memungkinkan tubuh ikan meliuk dari kiri
ke kanan. Bentuk tubuh ikan yang streamline berfungsi untuk mengurangi hambatan ketika bergerak di dalam
air. Ikan sering mengeluarkan gelembung renang yang berguna untuk mengatur gerakan naik turun, ikan
memiliki susunan otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk mendorong ekor ikan di dalam air, sebagian
besar ikan menggunakan gerak
tubuh ke kanan dan ke kiri dan sirip ekornya untuk menghasilkan gaya dorong ke depan, ikan yang bergerak
dengan sirip pasangan dan sirip tengah cocok untuk hidup di terumbu karang. Jenis ikan ini tidak dapat
berenang secepat ikan yang menggunakan tubuh dan sirip ekornya.
Hewan diudara memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya gravitasi. Salah satu upaya untuk
memperbesar gaya angkat dengan menggunakan sayap. Prinsip yang sama diterapkan pada pesawat terbang,
khususnya pada pesawat terbang bersayap bentuk airfoil, seperti sayap burung memiliki susunan kerangka
yang ringan, tulang dada dan otot yang kuat. Bentuk sayap airfoil membuat udara mengalir pada bagian atas
sayap lebih cepat daripada bagian bawahnya. Saat sayap dikepakkan, udara akan mengalir ke bawah.
Dorongan ke bawah tersebut akan menghasilkan gaya yang berlawanan arah sehingga burung akan terangkat
ke atas.
Hewan yang hidup di darat cenderung memiliki otot dan tulang yang kuat. Otot dan tulang tersebut
diperlukan untuk mengatasi inersia (kecenderungan tubuh untuk diam) dan untuk menyimpan energi pegas
(elastisitas) untuk melakukan berbagai aktivitas. Bayangkan bagaimana bila kita berjalan. Seorang mulai
berjalan dengan mendorong lantai dengan kakinya, lantai kemudian memberikan gaya balik yang sama dan
berlawanan arah pada kaki orang tersebut. Gaya inilah yang menggerakkan orang tersebut ke depan. Seperti,
seekor burung yang terbang ke depan memberikan gaya pada udara, dan udara tersebut mendorong balik
sayap burung itu ke depan.
Gajah dan kerbau memiliki massa tubuh yang besar, akibatnya untuk bergerak gajah dan kerbau harus
melawan inersia yang nilainya juga besar. Namun, perbedaan struktur tulang dan otot hewan tersebut masing-
masing hewan menyebabkan hewan tersebut dapat bergerak lebih lincah disbanding hewan lainnya. Misalnya
dengan kuda, cheetah, dan kijang. Ketiga hewan tersebut memiliki struktur rangka dan otot yang sangat kuat,
namun kijang dan cheetah yang memiliki bentuk kaki yang lebih ramping sehingga kijang dan cheetah
memiliki elastisitas yang tinggi. Bentuk kaki yang lebih ramping tersebut mengakibatkan kijang dan cheetah
pada saat berlari lebih banyak melompat ke udara dan meluncur di udara. Gaya gesek udara yang jauh lebih
kecil daripada gaya gesek permukaan tanah membuat kijang dapat berlari dengan kecepatan yang lebih tinggi
daripada kuda.
Tulang/rangka
Tulang memiliki fungsi utama sebagai alat gerak pasif. artinya tulang hanya bisa bekerja/bergerak apabila ada
bantuan dari otot. Tulang atau rangka pada manusia tergolong ke dalam alat gerak pasif dikarenakan tulang hanya
akan bisa bergerak apabila ada aktifitas yang terjadi pada otot. tulang sendiri terbentuk oleh kandungan kalsium
yang berbentuk garam yang merekat erat dengan bantuan kalogen. di dalam masa perkembangannya, bentuk
tulang dapat berubah atau mengalami kelainan apabila ada gangguan yang dibawa sejak lahir seperti adanya
infeksi penyakit, faktor nutrisi dan gizi, ataupun posisi tubuh yang salah. tulang yang satu dengan yang lain
biasanya terhubung oleh sendi-sendi. Materi mengenai persendian akan kita bahas setelah pembahasan mengenai
tulang berikut ini:
Fungsi Rangka pada Manusia
Kerangka pada tubuh manusia memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
Penegak tubuh
Pembentuk tubuh
Tempat Melekatnya otot
Tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah
Alat gerak pasif
Kerangka pada manusia dapat dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu: Bagian tengkorak, Bagian badan, serta Bagian anggota
gerak.
1. Bagian Tengkorak
Bagian tengkorak pada sistem gerak manusia tersusun atas tulang-tulang pipih yang menjadi tempat terjadinya proses
pembentukan sel-sel darah merah dan putih. Bagian tengkorak pada manusia terdiri dari:
Masing-masing tulang tersebut berjumlah 2 buah kecuali tulang lidah, tulang tengkorak, dan tulang dahi (1 buah)
2. Bagian Badan
Bagian rangka badan pada manusia dipisahkan ke dalam 5 kelompok yaitu Ruas-ruas tulang belakang, Tulang
rusuk, Tulang dada, Gelang bahu, dan Gelang panggul seperti dapat dilihat di dalam gambar berikut ini:
I. Jenis-jenis Tulang
Berdasarkan kepada jenisnya, tulang yang terdapat di dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
Tulang Rawan
Tulang rawan merupakan tulang yang disusun oleh sel-sel tulang rawan. Tulang ini bersifat lentur karena terdapat
ruang pada aantar sel tulang rawan. Tulang ini mengandung zat kapur dan zat perekat. Diantara contoh tulang
rawan adalah ujung tulang rusuk, hidung, telinga, trakea, laring, bronkus, dan di antara ruas-ruas tulang belakang.
Tulang Keras
Seperti namanya, tulang keras memiliki tekstur yang lebih padat dan bersifat keras daripada tulang rawan. Jenis
tulang ini disusun oleh osteoblas (sel pembentuk tulang). Terdapat banyak zat kapur diantara sel tulang keras
dengan sedikit zat perekat. itulah yang membuat jenis tulang ini menjadi keras. Di dalam tulang keras kita dapat
menjumpai saluran havers. di dalam saluran havers ini terdapat pembuluh-pembuluh darah. Diantara contoh
tulang keras adalah: tulang kering, tulang lengan, dan tulang selangka.
II. Bentuk Tulang
Tulang dibedakan menjadi 3 macam jika didasarkan kepada bentuknya, yaitu:
Tulang Pipa
Bentuk tulang ini panjang dan bulat dengan rongga di tengahnya seperti pipa. contoh tulang pipa adalah tulang
jari tangan, tulang paha, dan tulang lengan atas.
Tulang Pipih
Bentuk tulang ini gepeng atau pipih. contohnya adalah tulang dada, tulang belikat,dan tulang rusuk.
Tulang Pendek
Tulang yang berbentuk bulat dan pendek. contohnya adalah: ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan kaki,
dan tulang pergelangan tangan. Tulang pipih memiliki fungsi sebagai tempat terjadinya proses pembentukan sel
darah merah dan putih.
III. Kelainan pada Tulang
Berikut ini adalah eberapa contoh kelainan pada tulang :
Skoliosis
Merupakan kelainan pada tulang punggung yang mengakibatkan posisinya menjadi membengkok ke samping
kanan atau kiri. hal ini bisa terjadi karena terlau sering mengangkat beban pada salah satu bahu atau lengan. atau
juga bisa disebabkan oleh kebiasaan duduk dengan posisi yang miring sehingga beban tubuh bertumpu pada salah
satu lengan.
Kifosis
Merupakan kelainan tulang punggung terlalu membengkok kearah belakang, kelainan ini biasanya dikarenakan
oleh kebiasaan duduk dengan posisi yang terlalu membungkuk atau sering memanggul beban yang berat dengan
menggunakan punggung.
Lordosis
Kebalikan dari kifosis yaitu kelainan tulang punggung yang terlalu membengkok ke depan, posisi duduk dengan
membusungkan dada bisa menjadi penyebab dari kelainan ini.
Polio
kelainan ini disebabkan oleh adanya infaksi virus polio, penderitanya akan mengalami kondisi tulang yang kian
lama kian mengecil sehingga berujung pada kelumpuhan.
Rakhitis
Kelainan yang terjadi akibat kekurangan asupan vitamin D, sehingga tulang kakinya berbentuk menyerupai
huruf X atau O.
IV. Persendian
Seperti kalian ketahui, ada banyak sekali tulang yang menyusun rangka pada tubuh manusia. masing-masing tulang
tersebut tentu saling berhubungan. setidaknya ada 200 tulang yang posisinya saling berhubungan di dalam tubuh
manusia. Hubungan yang terdapat diantara 2 tulang itulah yang disebut sebagai sendi ataupun artikulasi. Di dalam
sistem gerak pada manusia, persendian memiliki fungsi serta peranan yang amat penting di dalam proses terjadinya
aktivitas ataupun gerakan.
Macam-macam Sendi
Berdasarkan kepada sifat pergerakannya, sendi dibedakan kedalam 3 macam, yaitu:
Sendi Pelana
Pada sendi peana, salah satu tulang dapat digerakkan menuju dua arah. contohnya adalah sendi yang
menghubungkan ruas jari dengan telapak tangan.
Sendi Geser
Sendi ini memungkinkan terjadinya gerakan pergeseran pada tulang. contohnya adalah sendi-sendi pada ruas
tulang belakang.
Sendi Putar
Pada jenis sendi ini, salah satu tulang dapat bergerak karena memiliki poros pada tulang yang lain. contohnya
adalah sendi yang menghubungkan tulang hasta dan tulang pengumpil.
Sendi Peluru
Pada sendi ini salah satu tulang berbentuk bonggol sehingga tulang itu dapat bergerak ke segala arah. contohnya
adalah sendi yang menghubungkan tulang lengan dengan tulang gelang bahu serta tulang paha dan tulang gelang
panggul.
V. Otot
Otot merupakan jaringan yang terdapat di dalam tubuh manusia yang fungsinya adalah sebagai alat gerak aktif
untuk membantu tulang agar bisa bergerak. Tanpa adanya otot, tubuh manusia tidak akan bisa bergerak karena
ototlah yang bisa membuat tulang bergerak.
Jenis-jenis Otot
berdasarkan jenisnya, otot dibedakan menjadi 3, yaitu:
Otot Polos
merupakan jaringan yang terbentuk oleh sel-sel otot yang bentuknya seperti gelondong dimana dibagian ujungnya
cenderung meruncing.
Otot Jantung
Otot yang terletak pada dinding jantung.
Otot Lurik
biasa disebut juga sebagai otot rangka karena otot ini biasanya melekat pada rangka. disebut lurik karena bila
dilihat dengan menggunakan mikroskop akan tampak terlihat garis gelap terang pada serabut otot ini.
VI. Gerak dan Kerja Otot
Otot bergerak secara kontraksi dan relaksasi. Ketika otot berkontraksi maka ukurannya akan memendek menjadi
keras dan akan membentuk gelembung pada bagian tengah. dengan adanya kontraksi pada otot maka tulang akan
tertarik. untuk mengembalikan tulang tersebut pada posisi awal maka dibutuhkan relaksasi. artinya harus ada otot
lain yang berkontraksi agar bisa menarik tulang itu kembali ke posisi awal. jadi untuk bisa menggerakan tulang
setidaknya dibutuhkan kerjasama dari dua macam otot dengan cara kerja yang berbeda.
Dengan berdasarkan kepada cara kerjanya, maka otot dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu otot sinergis dan
otot antagonis.
Gerak Sinergis
Merupakan gerak selaras dari dua otot atau lebih. Pada gerak sinergis, otot-otot tersebut akan berkontraksi dan
berelaksasi secara bersamaan. contohnya adalah gerakan pada otot punggung dan leher.
Gerak Antagonis
Gerak berlawanan antara dua atau lebih otot untuk menggerakan pada suatu bagian tubuh. contohnya adalah
ketika lengan bawah terangkat maka otot bisep akan berelaksasi sementara otot trisep melakukan relaksasi.
Tetanus
Kelainan pada otot yang disebabkan oleh infeksi bakteri sehingga kondisi otot terus menegang.
Atrofi
Kondisi otot yang mengecil biasanya beriringan dengan adanya infeksi virus polio, karena tidak digerakkan maka
otot akan menyusut dan mengecil.
Kram
Kejang otot dikarenakan aktifitas otot berlebih. biasanya terjadi pada atlit olahraga.
Terkilir
Kelainan otot karena terjadinya kesalahan pada gerak otot sinergis yang bekerja justru berlawanan arah.
- Dipercepat
- Diperlambat
Percepatan adalah perubahan percepatan dalam satuan waktu tertentu. Jarak merupakan panjang lintasan yang
ditempuh. Perpindahan merupakan jumlah lintasan yang ditempuh dengan memperhitungkan posisi awal dan
akhir benda, atau dengan kata lain perpindahan merupakan jarak lurus dari posisi awal sampai posisi akhir.
Kelajuan merupakan mengukur jarak tempuh ( tanpa arah). Kecepatan merupakan mengukur perpindahan (
menggunakan arah).
Rumus
V : kecepatan
t : waktu
s : jarak
Vt: kecepatan saat waktu tertentu
Kelajuan atau secara matematis dapat ditulis (v), dan dirumuskan sebagai:
Kelajuan
Speedometer ini menunjukkan kelajuan sesaat mobil yang sedang bergerak. GPS (Global Positioning
System)menunjukan kecepatan dan untuk menginformasikan letak, kecepatan, arah, dan waktu secara akurat.
Kecepatan jika dirumuskan adalah:
Meskipun kelajuan dan kecepatan memiliki definisi konsep yang berbeda, namun pada gerak lurus kecepatan dan
kelajuan memiliki nilai, simbol (v), serta satuan yang sama (m/s).
Percepatan benda tidak hanya berlaku pada kendaraan yang sedang bergerak secara horisontal, tetapi juga pada
benda yang bergerak secara vertikal. Gaya gravitasi benda di bumi yang dimaksud adalah gaya tarik oleh bumi
sehingga benda mengalami percepatan konstan sebesar 10 m/s2 (percepatan gravitasi).
Gaya sentuh contohnya adalah gaya otot dan gaya gesek. Gaya otot adalah gaya yang ditimbulkan oleh koordinasi
otot dengan rangka tubuh. Misalnya seseorang hendak memanah dengan menarik mata panah ke arah belakang.
Gaya gesek adalah gaya yang diakibatkan oleh adanya dua buah benda yang saling bergesekan (arah selalu
berlawanan). Contohnya gaya gesekan antara meja dengan lantai pada saat meja didorong.
Gaya tak sentuh adalah gaya yang tidak membutuhkan kontak langsung dengan benda yang dikenai. Contohnya
seperti gaya gravitasi bumi.
a. Hukum I Newton
Hukum I Newton menjulaskan tentang inersia atau kelembaman benda untuk diam yang menyatakan bahwa
benda yang mengalami resultan gaya bernilai nol akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan. Contoh mobil
yang sebelumnya melaju kencang tiba-tiba mendadak direm. Benda diam akan cenderung diam, sedangkan benda
yang bergerak akan cenderung bergerak.
b. Hukum II Newton
Percepatan gerak sebuah benda berbanding lurus dengan gaya yang diberikan, namun
berbanding terbalik dengan massanya atau gaya dipengaruhi oleh massa dan percepatan ( F : m.s ) atau
percepatan sebuah benda yang diberi gaya adalah sebanding dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan
massa benda. Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum II Newton. Contoh pada saat memindahkan balok akan lebih
cepat jika gaya yang diberikan lebih besar dan saat kita memindahkan meja yang ringan lebih cepat daripada yang
berat.