Efektivitas Senyawa Alelopati Umbi Teki
Efektivitas Senyawa Alelopati Umbi Teki
0852-5426
ABSTRAK
ABSTRACT
This research has goal namely to know the effectivity utilization of aleopatic
substances from Cyperus Rotundus) and Imperata Cylindrica as an inhibitor of Amaranthus
spinosus growth. This research was conducted in July to November 2008 at the Natural and
Science Faculty Laboratory, Manado State Univeristy. Research design used is the
completely randomized design with two factorial combination. The first factor is the extract
of cyperus tuber-root and the second factor is the extract of imperata stolon with three
replications. Research result shows that exctract containing any aleopatic substances
extracted from Imperata Cylindrica and Cyperus Rotundus are effective in inhibiting
growth of Amaranthus Spinosus. Interaction combination of both factors didn’t bring
significant effect in inhibiting growth of amaranthus.
131
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
132
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
Dosis
0% 15% 30% 45% 60%
Rata- 4,413 3,753 3,353 2,927 3,053
rata
Dosis
0% 15% 30% 45% 60%
Rata- 4,420 3,880 3,347 3,267 2,587
rata
Tabel 3. Rata-rata panjang (Cm) kecambah faktor dosis alang-alang dan teki
133
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
Dosis
0% 15% 30% 45% 60%
Rata-rata 1,183246 1,106984 0,722944 1,034216 0,740871
Dosis
0% 15% 30% 45% 60%
Rata-rata 1,463882 1,090958 0,953111 0,735321 0,544990
Tabel 6. Rata-rata Panjang Akar Primer Faktor Dosis Alang-alang dan Teki
Gambar 2. Rata-rata Panjang Akar Primer Faktor Dosis Alang- alang dan Teki
134
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
Dosis
Rata-rata 0% 15 % 30 % 45 % 60 %
8,320 6,520 5,220 5,753 4,467
Dosis
0% 15 % 30 % 45 % 60 %
Rata-rata 8,853 6,327 5,807 5,673 3,620
Tabel 9. Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) Faktor Dosis Alang-alang dan Teki
135
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
136
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
primer (Tabel 4 dan 5) dan pada tinggi gulma alang-alang dan tanaman lain yang
tanaman (Tabel 6 dan 7) bayam duri. kalah bertumbuh mengakibatkan gangguan
Pada dosis yang rendah yaitu 15% perkecambahan biji (kecambah jadi
ekstrak alang-alang dan teki masing- abnormal), pertumbuhan memanjang, dan
masing ekstrak sudah menghambat susunan sel-sel akar pertumbuhan tanaman
panjang kecambah sebesar 15% dan 12%; yang kerdil, terjadinya klorosis, dan juga
tinggi tanaman sebesar 22% dan 29%; terjadi pengurangan organ tanaman
panjang akar primer 6,4% dan 25%. (Sukman dan Yakub,1991).
Sedangkan pada dosis yang tinggi yaitu Dalam penelitian ini gabungan
60% ekstrak alang-alang dan teki masing- pemberian dosis faktor alang-alang dan
masing menghambat panjang kecambah teki tidak terdapat pengaruh penghambatan
sebesar 31% dan 41%; tinggi tanaman 46% terhadap bayam duri. Hal ini diduga
dan 59%; panjang akar primer 37% dan disebabkan oleh adanya reaksi kimia
63%. Jadi terdapat pengaruh yang sangat alelopati alang-alang dan teki sehingga
nyata pada panjang kecambah dosis alang- kehilangan fungsi terhadap bayam duri.
alang dan teki, panjang akar primer khusus Pelindian bagian bawah tanaman telah
dosis teki, tinggi tanaman pada dosis ditunjukkan efektif dalam mempengaruhi
alang-alang dan teki. Tetapi tidak ada pertumbuhan tanaman lain (Bell dan
pengaruh interaksi antara alang-alang dan Koppe 1972; Jackson dan Willemsen 1976;
teki. Hal ini diuji lebih terperinci dengan Valliapan dan Lakshmanan 1989 dalam
memakai DMRT (Duncan’s Multiple Ngangi dan Santoso 1993).
Range Test) karena adanya pengaruh yang Beberapa senyawa alelopati seperti
sangat nyata. asam kumarat, asam ferulat, asam sansilat,
Kemampuan menghambat pada asam vanilat, asam p-hidroksibenzoat,
masing-masing parameter yang diamati asam siringat, asam protokatekuat, asam
membuktikan adanya potensi senyawa kafenat dan eugenol dapat menghambat
terkandung alelopati yang dikeluarkan oleh pertumbuhan. Senyawa-senyawa tersebut
stolon alang-alang dan umbi teki. Senyawa terdapat pada daun dan umbi teki
alelopati ini efektif menghambat panjang (Jangaraard et al1971 dalam Ngangi dan
kecambah, panjang akar primer, dan tinggi Santoso 1993).
tanaman bayam duri. Penghambatan ini Secara alami senyawa-senyawa ter-
dinyatakan bahwa semakin tinggi sebut dapat masuk ke dalam tanah melalui
kosentrasi atau dosis semakin tinggi proses pencucian daun, eksudat akar atau
hambatannya. pelindian bagian bawah dan dekomposisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa sisa tumbuhan yang sudah mati. Senyawa
stolon alang-alang dan umbi teki tersebut diduga menghambat pembesaran
merupakan agen alelopati. Hal ini sel, menghambat kerja hormon, meng-
memperkuat pendapat Komai dan Ueki hambat kerja fotosintesis, respirasi dan
(1990) yang menyatakan bahwa kedua menghambat perlambatan dan peng-
tanaman tersebut diduga mengandung urangan penekanan pertumbuhan, gang-
alelopati. Kandungan alelopati pada guan pada sistem perakaran, klorosis, layu
rumput teki ditemukan pada organ batang, dan mati (Rice, 1984).
daun, rhyzoma, bunga, buah, dan biji serta Pemberian dosis alang-alang-alang
bagian-bagian tumbuhan yang membusuk dan rumput teki 15%, 30%, 45% dan 60%
(Sukman dan Yakub, 1991) berpengaruh sangat nyata pada pengen-
Alelopati dapat juga dihasilkan alang- dalian panjang kecambah, panjang akar
alang (Imperata cylindrica L.) yang primer khusus dosis teki, dan tinggi
menghambat pembelahan sel, pengambilan tanaman gulma bayam duri. Bila kedua
mineral, respirasi, penutupan stomata, dan ekstrak digabung mereka tidak mem-
sintesa protein. Interaksi biokimia antara berikan pengaruh penghambatan per-
137
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
tumbuhan gulma karena keduanya terjadi Monandir, J., 1990. Fisiologi Herbisida.
reaksi antagonis. Pengantar Ilmu Gulma dan Pengen-
daliannya. Jakarta: CV. Rajawali
Munawaroh, E. & T. Purwanto. 1990.
KESIMPULAN Pengamatan Beberapa Aspek
Biologi Amaranthus Spinosus L.
Ekstrak senyawa terkandung alelopati Bogor:Balai Pengembangan Kebun
alang-alang (Imperata cylindrica) dan teki Raya
(Cyperus rotundus) secara sendiri-sendiri Olofsotter, M. & Navarez. 1996.
ternyata efektif memberikan hambatan Proceeding 2nd. International Weed
pada pertumbuhan tanaman bayam duri Control. Copenhagen
(Amaranthus spinosus), Sedangkan kom- Peterson, D. T., 1981. Effect of
binasi antara keduanya tidak berpengaruh Alelopathic Chemicals on Growth
nyata pada penghambatan pertumbuhan and Physiologycal Responsesd of
bayam duri. Soybean (Glycine max). Weed
Science. 29. Pratly. J. E., Graham,
R.J. and Leys, A.R. 1993. Proc.10
DAFTAR PUSTAKA Th. Aust. and 14 Th. Asian/Pasific
Weeds Conference. Brisbane
An. M. Pratley, J & Haig, T. 1996. Putnam, A. R. & C. S. Tang. 1986. The
Allelopathy. Proc. 8 Th. Augst. Science of Alelopathy. New York:A.
Conf Toowoomba:Agron Wiley. Interscience Puplication
Campbell, N.A., 1994. Biology. Rambakudzibga, A. M. 1991. Diferential
Riverside:University of California Allelopathic Potential Among
Khan, A. H. & Vaishya, R. D., 1992. Pro. Wheat Accessions To Annual
First National Symposium from Ryegrass. Journal Agriculture
Concept to Reality. Arkansas Farm Resource 29 (1). 77-79:Zimbabwe.
Ress. 41.14-15. Allelopathy In Rice, E. L. 1984. Allelopathy. Basic
Aggroecosystems (Agriculture & Edition. London:Academic Press.
Forestry. Edited by P. Tauro an S. S. Inc.
Narwal. Hisar – 125 004. India Rizvi, S. J .H. and C. W. Ross. 1985. Plant
Komai. K and K, Ueki. 1980. Plant Physiology. California:Wadworth
Growth Inhibitors in Purple Publishing Company Belmont
Nutsedge. Japan:Weed Research. Sodirejoatmodjo, S. M. 1986. Bertanam
Leigh, J. H., Halsall, D. M, & Holgate, Sayuran Daun. Jakarta:Badan
M.D. 1995. Allelopathy. Australian Penertbit Karya Baru
Journal of Agriculture Res. 46, Spurr. S. H. & Barness. B.V. 1980. Forest
179-188. Ecology. Bresbane:New York
Marsusi. 1988. Penerapan Metode Chinester
Taksimetri pada Penentuan Jauh Sukman, Y., & Yakub. 1991. Gulma dan
Dekatnya Hubungan Kekerabatan Teknik Pengendaliannya. Jakarta:
Jenis Amaranthus di Jawa. Tesis. Rajawali Pers
Yogyakarta:UGM. Sutarno, H. & S. Riswan. 1990. Prospek
Merssi, W. & M. Singh. 1988. Effect of Komoditi Pangan Potensial Yang
Phenolic Acids and Ragweed Mendapat Perhatian.
Parthenium (Parthenium Bogor:Puslitbang Tanaman Pangan
Bysteropborus) Eatracts on Tomato Titer, A. H., & Hay, R. K. M. 1991.
(Lycopersicum esculantum) Growth Fisiologi Lingkungan Tanaman.
and Nutrent end Clorophyll Yogyakarta:Gajah Mada University
Content. Weed Science. 36. Press
138
AGRITEK VOL. 17 NO. 6 NOPEMBER 2009 ISSN. 0852-5426
139