Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRATIKUM FISIOLOGI TANAMAN

ACARA X
“ZPT DAN RETARDAN”

Nama : Bagas Prama


Npm : E1J017129
Shift : Rabu, 13.00-15.00
Dosen : Dr.Ir. Supanjani, M.Sc

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Perkembangan tanaman dipengaruhi oleh hormon, yaitu senyawa-senyawa kimia yang


disintesis pada suatu lokasi di dalam organisme, kemudian diangkut ke tempat lain untuk
selanjutnya bekerja melalui suatu cara yang spesifik pada konsentrasi yang sangat rendah,
untuk mengatur pertumbuhan, perkembangan dan metabolisme tanaman. Zat pengatur tumbuh
pada tanaman adalah senyawa organik yang bukan termasuk unsur hara, yang dalam jumlah
sedikit dapat mendukung (promote), menghambat (inhibit) dan dapat merubah proses fisiologi
tumbuhan. Sedangkan hormon tumbuh (plant hormon) adalah zat organik yang dihasilkan
oleh tanaman yang dalam konsentrasi rendah dapat mengatur proses fisiologis (Fahmi, 2014).
Zat pengatur tumbuh (ZPT) adalah hormon tumbuhan sintetik yang diproses di pabrik
dengan meniru karakter hormon tanaman. Oleh karena itu, meskipun ZPT itu sintetik, khasiat
dan fungsinya sama dengan hormon yang diprdokusi oleh tanaman. ZPT yang diproduksi oleh
tanaman disebut phytohormone (hormon tanaman). Phytohormone adalah zat organik yang
disintesis oleh tanaman, ditranslokasi kan ke bagian tanaman lain dan dalam konsentrasi yang
sangat rendah secara efektif mempengaruhi proses fisiologi tumbuhan. ada beberapa
kelompok phytohormone atau ZPT yaitu Auksin, Giberelin, Sitokinin, Etilen dan Asam
Absisi. Giberelin dan Sitokinin mempunyai fungsi merangsang pertumbuhan tanaman, baik
dengan menambah jumlah sel(Sitokinin) atau menambah ukuruan sel (giberelin).
Apabila kelima kelompok itu mempunyai sifat memacu
(pertumbuhan,pembungaan,pembentukan klorofil, atau pengguguran daun), ada jenis ke enam
yang sifatnya menghambat. Sesuai dengan sifatnya , ZPT yang sifatnya menghambat ini
diberi nama retardan, yang artinya adalah penghambat. Ada beberapa jenis retardan yang
sudah digunakan secara komersial oleh petani atau penggemar bunga yaitu: paclobutrazo,
coumarin, CCC, dan ancymidol.
1.2. Tujuan
Tujuan pratikum kali ini adalah mempelajari pengaruh beberapa jenis ZPT terhadap
pertumbuhan tanaman mentimun..
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Zat pengatur tumbuh adalah senyawa organik kompleks alami yang di sintesis oleh
tanaman tingkat tinggi, yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.Dalam kultur jaringan, ada dua golongan zat pengatur tumbuh yang sangat penting
adalah sitokinin dan auksin. Zat pengatur tumbuh ini mempengaruhi pertumbuhan dan
morfogenesis dalam kultur sel, jaringan dan organ. Interaksi dan perimbangan antara zat
pengatur tumbuh yang diberikan dalam media dan yang diproduksi oleh sel secara endogen,
menentukan arah perkembangan suatu kultur. Penambahan auksin atau sitokinin eksogen,
mengubah level zat pengatur tumbuh endogen sel. ZPT (zat pengatur tumbuh) dibuat agar
tanaman memacu pembentukan fitohormon (hormon tumbuhan) yang sudah ada di dalam
tanaman atau menggantikan fungsi dan peran hormon bila tanaman kurang dapat
memproduksi hormon dengan baik (Yoxx, 2008).
Menurut Yoxx (2008) bahwa ZPT (zat pengatur tumbuh) dibuat agar tanaman memacu
pembentukan fitohormon (hormon tumbuhan) yang sudah ada di dalam tanaman atau
menggantikan fungsi dan peran hormon bila tanaman kurang dapat memproduksi hormon
dengan baik. Istilah hormon tumbuhan (fitohormon) diimbas oleh diketahuinya hormon pada
hewan dan manusia, yaitu suatu senyawa yang disintesis pada bagian tubuh tertentu, dan
dapat ditranspor melalui sistem aliran darah ke bagian tubuh yang lain untuk mengatur
respon fisiologis di tempat itu (Harjadi, 2009). Hormon tumbuhan adalah senyawa organik
yang disintesis di salah satu bagian tumbuhan dan dipindahkan ke bagian lain , dan pada
konsentrasi yang sangat rendah mampu menimbulkan suatu respon fisiologis (Salisbury dan
Cleon, 1995). Orang pertama yang memperkenalkan istilah hormon dalam fisiologi
tumbuhan yaitu Fitting pada tahun 1910, dan sejak itu istilah hormon terus digunakan untuk
memberi batasan senyawa organik khusus yang terdapat secara alami dengan fungsi
pengaturan dalam tumbuhan (Harjadi, 2009).
Ada beberapa kelompok ZPT diantaranya; Auksin adalah hormon tumbuhan pertama
yang diketahui. Pengaruh auksin telah dipelajari pada abad ke-19 oleh ahli biologi Charles
Darwin. Dia melihat bahwa ketika benih rumput-rumputan bertambah panjang, benih itu
membelok ke arah datangnya cahaya, dengan mempergunakan penutup yang tidak tembus
sinar. Darwin berhasil menunjukkan bahwa tempat yang peka terhadap cahaya adalah ujung
apikal dari benih dan bukan bagian bawah tempat pembengkokan terjadi. Hal ini
menunjukkan bahwa substansi yang mendorong pertumbuhan berfungsi seperti hormon,
kemudian hormon ini diisolasi pada tahun 1928 dan diberi nama auksin (Heddy, 2000).
Auksin sebagai salah satu hormon tumbuh bagi tanaman mempunyai peranan terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dilihat dari segi fisiologi, hormon tumbuh ini
berpengaruh terhadap pengembangan sel, phototropisme, geotropisme, apikal dominasi,
pertumbuhan akar (root initiation), parthenocarpy, abisission, pembentukan callus (callus
formation) dan respirasi (Anis, 2009).
Menurut Dwijoseputro (1980), Caumarin ialah suatu zat kimia yang menyebabkan
pengembangan sel dan zat ini lazim ditemukan pada tanaman. Penyelidikan membuktikan,
bahwa caumarin mempergiat pengembangan sel-sel pada koleoptil dan lembaran-lembaran
daun. Oleh karena itu kaumarin digolongkan kedalam fitohormon.
BAB III
BAHAN DAN METODE
2.1. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
 Pupuk Kandang
 Tanah Top Soil
 NPK Pupuk
 Larutan ZPT (A, B, C)

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

 Polibeg
 Ember
 Gelas Ukur
 Cangkul
 Plastik
 Meteran
 Hand Sprayer

2.2. Metode praktikum


Prosedur Kerja

Langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum kali ini yaitu :


1. Menyiapkan 4 polibeg untuk tiap kelompok. Dan memberi label ke empak nya
dengan kode A, B, C, dan D untuk masing-masing polibeg. Mengisi polibeg
dengan media campuran top soil.
2. Menanam 2 benih mentimun kedalam 2 buah polibeg. Dan menyiram media
tanam dengan air keran sampai mencapai kapasitas lapang, setiap 3 hari.
3. Melarutkan 10 gram pupuk NPK mutiara kedalam 10 ltr air disiramkan larutan
ke media tanam sebanyak 1 ltr setiap 3 hari. Pemberian larutan pupuk diberikan
setelah media disiram dengan air keran dan menunggu sampai benih
berkecambah.
4. Menyiapkan 3 hands sprayer dan memberi label a,b,c dan d. Mengisi
handsprayer dengan larutan a,b,c,dan d. Larutan a,b,c dan d akan disediakan
Ko.Ass.
5. Pada umur 2 minggu setelah tanam (MST), tanaman disemprot dengan larutan
ZPT yang telah disediakan sesuai dengan label, misal polibeg label A disemprot
dengan larutan label A. Mengulangi 3 penyemprotan HST dan 4 HST.
6. Mengamati apa yang terjadi. Mengukur tinggi batang, jumlah daun, jumlah
ruas tanaman, dan panjang ruas. Pengukuran dilakukan pada1,2,3,4,5,6 MST.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengaruh ZPT Minggu ke-1
Perlakuan
Pengamatan
Paclobutrazol GA3 Kontrol
Tanaman 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Tinggi Tnm 16 15 15 15 14 15 17 16 16

Jumlah daun 5 5 4 5 5 5 5 5 5

Jumlah Ruas 3 3 2 3 3 3 3 3 3

Tabel 2. Hasil Pengamatan Pengaruh ZPT Minggu ke-2


Perlakuan
Pengamatan
Paclobutrazol GA3 Kontrol
Tanaman 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Tinggi Tnm 51 39,5 32,4 45 30 36 53 55 49

Jumlah daun 6 5 4 6 5 6 7 6 6

Jumlah Ruas 5 4 3 6 4 5 6 5 5

Tabel 3. Hasil Pengamatan Pengaruh ZPT Minggu ke-3


Perlakuan
Pengamatan
Paclobutrazol GA3 Kontrol
Tanaman 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Tinggi Tnm 60 50 38 30 50 40 22 40 35

Jumlah daun 9 8 7 5 8 5 6 8 7

Jumlah Ruas 7 6 6 5 6 5 4 5 5
Tabel 4. Hasil Pengamatan Pengaruh ZPT Minggu ke-4
Perlakuan
Pengamatan
Paclobutrazol GA3 Kontrol
Tanaman 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Tinggi Tnm 67 56 38 51 36,5 47 61 72 34

Jumlah daun 8 7 6 8 6 7 8 8 3

Jumlah Ruas 8 7 5 7 6 7 7 8 3

2.2. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan diketahui bahwa Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)
yang berperan penting dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman. ZPT (Zat
Pengatur Tumbuh) adalah zat yang dihasilkan secara buatan (sintetis) dengan campur tangan
manusia ataupun melalui rekayasa dan biasanya ZPT ini berhubungan dengan kimia. Secara
umum hormon adalah molekul-molekul yang kegiatannya mengatur reaksi-reaksi metabolik
penting. Molekul-molekul tersebut dibentuk di dalam organisme dengan proses metabolik dan
tidak berfungsi didalam nutrisi. Hormon tumbuhan merupakan senyawa organik yang
disentesis di salah satu bagian tumbuhan dan dipindahkan ke bagian lain, dan pada
konsentrasi yang sangat rendah mampu menimbulkan suatu respon fisiologis.
Dari hasil percobaan yang dilakukan hasil yang diperoleh dari 3 perlakuan yaitu
paclobutrazol, GA3 dan control data yang didapat berbeda-beda. Dimana pada tanaman yang
disemprot menggunakan pacloblutrazol mengalami data yang baik, yaitu tinggi tanaman
sangat berkembang dengan baik, sedangkan pada tanaman yang disemprot menggunakan
GA3 justru mengalami pertumbuhan atau pun tinggi tanaman yang lebih rendah dari
paclobutrazol.
Sedangkan menuirut teori paclobutrazol adalah zat pengatur tumbuh yang berperan untuk
menghambat pertumbuhan tanaman, sedangkan GA3 yaitu berperan dalam meningkatkan
pertumbuhan tanaman. Namun pada hasil pengamatan yang ada justru pada perlakuan
pacloburazol mengalami pertumbuhan yang baik dibanding GA3, hal ini terjadi karena
adanya kesalahan .
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan jenis ZPT paclobutrazol merupak zat
penghamabat tumbuh (growth retardant), yang bersifat menghambat biosintetik
giberelin. Giberelin jenis GA3 hampir sama fungsi dengan Auksin untuk memacu
petumbuhan tanaman.
4.2. Saran
Setiap praktikan yang melakukan percobaan ini harus melakukan pengamatan
secara teliti agar tidak terjadi kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlia. 2001. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. UM Press: Malang.

Darmanti. 2009. Struktur Dan Perkembangan Daun AcalyphaindicaL Yang Diperlakukan


Dengan

Kombinasi IAA Dan GA Pada Konsentrasi Yang Berbeda. Jurnal (Vol 11) No. 1 Hal:40-
45.http://eprints.undip.ac.id/1999/1/BiomadarmantiJuni_2009.pdf

Hopkins. 1995. Introduction to Plant Physiology. New York: John Willey and Sons, Inc.

Hilman. 1997. Pertumbuhan Tanaman Tinggi. Yogyakarta: Cakrawala.

Katuuk. 1989. Tehnik Kultur Jaringan dalam Mikropropagasi Tanaman. Jakarta: Departemen
Pendidikan.

Krishnamoorthy. 1981. Plant Growth Substances Including Applications In Agriculture.New


Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited.

Morris. 1996. Exogenous Auxin Effects on Lateral Bud Outgrowth in Decapitated Shoots.
Jounals Annals of Botany 78: 255 ± 266. http://aob. Oxfordjournals. org/ content/
78/2/255.full.pdf.

Salisbury. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I edisi IV. Bandung: ITB Press.

Setjo,Sustetyoadi.2004. Anatomi Tumbuhan. UM Press: Malang

Sutisna. 2010. Teknik Mempercepat Pertumbuhan Tunas Lateral untuk Perbanyakan


Vegetativ
Salisbury,Frank B. Dan Cleon W. Ross.1995. Fisisologi Tumbuhan Jilid 3 (Terjemahan).
Bandung : ITB.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Jawaban Pertanyaan:

1. Karena kandungan serta fungsi yang terdapat pada tiap ZPT itu berbeda-beda sehingga
respon yang dihasilkan oleh setiap ZPT itu menunjukkan pertumbuhan yang berbeda pula.

2. ZPT yang berlabel B adalah Paclobutrazol, sementara yang berlabel C adalah GA3.

Anda mungkin juga menyukai