A. Ketentuan Umum
Jenis biaya operasional aktual yang dibelanjakan oleh sekolah sangat bervariasi sesuai
dengan kebutuhan biaya operasional tiap sekolah. Sementara itu, jenis peruntukan yang
diakomodasi dalam BOS saat ini belum seluruhnya dapat dipenuhi.
Menyikapi hal tersebut, diperlukan adanya sinergi pendanaan melalui BOS pusat dan
BOSDA provinsi, baik melalui peningkatan besaran dana yang diberikan maupun jenis
peruntukannya. Adapun jenis pemanfaatan dana yang dialokasikan oleh pemerintah
daerah/masyarakat diharapkan dapat melengkapi peruntukan BOS pusat adalah untuk
membayar tenaga honor dan biaya operasional lainnya yang belum terakomodir oleh bantuan
dana BOS Pusat untuk kelancaran penyelenggaraan pendidikan oleh Satuan Pendidikan.
Penggunaan dana Bosda secara umum sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
5. Usulan bantuan dana BOSDA oleh sekolah dihitung berdasarkan hasil verifikasi dan validasi
jumlah peserta didik di setiap satuan pendidikan sebagai dasar usulan kegiatan dan
perhitungan alokasi usulan dana BOSDA untuk tahun berikutnya.
6. Besaran bantuan dana BOSDA pada periode tahun berjalan ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan riil satuan pendidikan. Dalam kondisi keuangan daerah yang belum mencukupi,
maka pemenuhan kebutuhan satuan pendidikan dilakukan secara bertahap.
Dana BOSDA adalah bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah untuk keperluan
operasional sekolah yang terdiri atas alokasi untuk keperluan: 1) belanja pegawai, 2) belanja
barang dan jasa, dan 3) belanja modal. Ketiga sumber penggunaan dana BOSDA tersebut dapat
digunakan untuk: 1) Biaya Personalia dan 2) Biaya Nonpersonalia, yang belum terakomodir
oleh sumber dana yang bersumber dari lainnya, yaitu:
1. Belanja personalia:
Belanja personalia adalah biaya yang dibayarkan untuk honor penyelenggaraan pendidikan
terhadap pendidik dan tenaga kependidikan yang mendapatkan tugas tambahan dari
Kepala Sekolah dan biaya-biaya lainnya yang dibayarkan oleh sekolah untuk penunjang
kelancaran pendidikan.
Belanja personalia untuk honor bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang mendapatkan
tugas tambahan dari kepala sekolah dengan lama tugas selama 1 tahun pembayaran honor
dapat dibayarkan dari alokasi bantuan yang bersumber dari belanja pengawai, sedangkan
bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang mendapatkan tugas tambahan dari kepala
sekolah dengan tugas yang lamanya kurang dari 1 tahun/ insidentil dapat dibayarkan dari
alokasi bantuan yang bersumber dari barang dan jasa.
2. Belanja nonpersonalia:
Biaya operasi nonpersonalia meliputi: biaya alat tulis sekolah (ATS), biaya bahan dan alat
habis pakai (BAHP), biaya pemeliharaan dan perbaikan ringan, biaya daya dan jasa, biaya
transportasi/perjalanan dinas, biaya konsumsi, biaya pembinaan siswa/ekstra kurikuler,
biaya uji kompetensi, biaya praktek kerja industri, dan biaya pelaporan.
Dana bantuan BOSDA sebagaimana yang dijelaskan di atas dapat diperuntukkan antara
lain:
1. Biaya Personalia:
a. Insentif bagi Pendidik PNS yang mengajar murni lebih dari 24 jam.
b. Insentif bagi Pendidik Non PNS yang mengajar lebih dari 12 jam.
c. Honor bagi Pendidik yang tidak mendapatkan SK dari Dinas Pendidikan.
d. Insentif bagi guru BK dengan jumlah siswa bimbingan lebih dari 150 siswa.
e. Insentif bagi tenaga Kependidikan Non PNS bagi Sekolah Negeri maupun Swasta.
f. Insentif Kepala Sekolah / Pejabat Kepala Sekolah selaku Penanggung Jawab Pengelola
Dana Bosda.
g. Insentif Wakil Kepala Sekolah selaku guru yang mendapat tugas tambahan.
h. Insentif Pembantu Wakil Kepala Sekolah
i. Insentif Koordinator Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
j. Insentif Bendahara BOS dan BOSDA.
k. Insentif operator Dapodik.
l. Insentif Operator Pengelola Simpeg
m. Insentif Wali Kelas.
n. Insentif pengelola Lab/Ruang Praktek/UKS/Perpustakaan.
o. Insentif Pembina Kegiatan Kurikuler.
p. Insentif Pengelolaan aset sekolah.
q. Insentif keperluan khusus; adalah insentif yang dapat dibayarkan per jam pelajaran
untuk kepeluan belanja personal atas insentif yang diberikan kepada Guru, dengan
jumlah satuan < 9 rombel, atas pembayaran yang diakibatkan adanya kekurangan guru
meskipun kurang dari 12 jam, dan insentif yang dibayar kepada guru Non PNS
Pendidikan Agama.
r. Insentif kegiatan lainnya yang dibayarkan oleh sekolah untuk penunjang kelancaran
pendidikan terhadap pendidik dan tenaga kependidikan yang mendapatkan tugas
tertentu / tambahan dari Kepala Sekolah yang disusun berdasarkan hasil rekomendasi
rapat sekolah.
Pembayaran untuk biaya personalia untuk Insentif mengajar dibayarkan atas dasar:
a. Insentif yang dibayar kepada pendidik (PNS dan Non PNS) dihitung berdasarkan jumlah
jam pelajaran (Jpl)) terhadap para pendidik dengan besaran yang disesuaikan dengan
kemampuan keuangan sekolah.
b. Insentif dapat dibayarkan kepada pendidik yang berstatus PNS dengan jumlah jam di
atas 24 jam sebagai penghargaan atas dedikasinya terhadap sekolah dan untuk
pendidik yang berstatus Non PNS dengan jumlah jam pelajaran di atas 12 Jam.
c. Tenaga Honor (Non PNS) yang mengajar kurang dari 13 jam tidak diberikan insentif
mengajar.
d. Honor yang dibayarkan bagi Pendidik yang hanya memiliki SK Mengajar dari Kepala
Sekolah (Non SK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ) yang dibayarkan untuk
memenuhi kebutuhan pembelajaran dapat dibayarkan melalui anggaran BOSDA yang
besarnya disesuaikan dengan keuangan sekolah.
e. Honor yang dibayarkan kepada Tenaga Kependidikan yang memiliki SK dari Kepala
Sekolah untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan dengan besaran disesuaikan dengan keuangan sekolah.
f. Insentif yang dibayarkan kepada tenaga kependidikan dihitung berdasarkan beban
kerja dengan besaran yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan sekolah.
g. Insentif bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang mendapatkan tugas tambahan
dari sekolah dengan besaran yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan sekolah.
h. Besaran biaya untuk pembayaran honor personalia diserahkan kepada rapat MKKS
masing-masing Kabupaten/Kota dan menyesuaikan dengan keuangan Sekolah.
a. Pengadaan alat habis pakai praktikum pembelajaran yang belum dibiayai oleh dana lain.
b. Pengadaan bahan habis pakai praktikum pembelajaran yang belum dibiayai oleh dana
lain.
c. Penggandaan laporan
Biaya penyelenggaraan pendidikan karakter adalah biaya yang dikeluarkan oleh sekolah
dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan kesadaran akan
tugas dan tanggungjawabnya sebagai peserta didik seperti Penyuluhan dari Kepolisian,
Kesehatan, BKKBN, BNN dll. Kegiatan ini dapat dipergunakan untuk:
a. Honor Pemateri/narasumber;
b. Konsumsi kegiatan
c. Transport Kegiatan
5. Pengembangan Perpustakaan.
a. Pembelian bahan pustaka penunjang pendidikan yang belum dibiayai dari sumber dana
lain;
b. Langganan koran, majalah pendidikan, majalah ilmiah, majalah sastra yang belum
dibiayai dari sumber dana lain;
Biaya Ujian adalah biaya yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan Ujian Nasional untuk
honor kepengawasan. Biaya uji kompetensi adalah biaya untuk penyelenggaraan ujian
kompetensi bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kegiatan ini dapat
dipergunakan untuk:
a. Ujian Sekolah teori atau praktik (khusus pelaksanaan ujian praktik/sekolah peserta didik
kelas akhir)digunakan untuk honor penguji/pengawas;
c. Biaya Penggandaan bahan USBN dan Ujian Sekolah di tingkat satuan pendidikan yang
belum dibiayai dari sumber dana lain.
e. Biaya perbaikan dan pembelian sarana penunjang pelaksanaan ujian nasional berbasis
komputer (komputer, server, dll).
Biaya akreditasi sekolah adalah biaya yang dikeluarkan oleh sekolah untuk persiapan
penilaian akreditasi sekolah oleh BAN Akreditasi Sekolah Menengah berupa biaya rapat-
rapat persiapan penyusun profil sekolah, workshop penyusunan RPJM dan RKAS, honor tim,
narasumber, dan biaya cetak dan penggandaan yang diselenggarakan oleh sekolah untuk
kelengkapan usulan akreditasi untuk memenuhi 8 standar SNP, dan lain-lain dan belum
dibiayai dari sumber dana lain.
Biaya pengembangan profesi adalah biaya yang dikeluarkan untuk peningkatan kompetensi
profesional yang diselenggarakan oleh sekolah dalam bentuk In House Trainning atau
mengikuti kegiatan seminar dan diklat yang belum dibiayai oleh sumber dana lain. Kegiatan
ini dapat dipergunakan untuk:
9. Biaya alat tulis sekolah adalah biaya untuk pengadaan alat tulis sekolah yang belum dibiayai
dari sumber dana lain yang dibutuhkan untuk pengelolaan sekolah dan proses belajar.
a. Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pemeliharaan dan pengadaan atas sarana
pendidikan berupa semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara
langsung dan tidak langsung digunakan dalam proses pendidikan
12. Penyediaan konsumsi dalam rangka kegiatan di sekolah dan di luar sekolah
Biaya konsumsi adalah biaya untuk penyediaan konsumsi dalam kegiatan sekolah dan
kegiatan untuk keluar sekolah yang layak disediakan konsumsi seperti konsumsi harian dan
rapat-rapat sekolah, perlombaan di sekolah dan di luar sekolah, dll, dan belum dibiayai dana
lainnya.
Biaya pelaporan adalah biaya untuk menyusun dan mengirimkan laporan sekolah kepada
pihak yang berwenang. Kegiatan ini dapat dipergunakan untuk keperluan:
a. Penggandaan laporan
b. Materai;
Biaya praktek kerja industri (prakerin) adalah biaya untuk penyelenggaraan praktek
industri bagi peserta didik SMK yang belum dibiayai oleh dana lain.
15. Biaya daya dan jasa.
Biaya daya dan jasa merupakan biaya untuk membayar langganan daya dan jasa yang
mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah seperti listrik, telepon, air, dll yang belum
dibiayai oleh dana lain.
Biaya transport/perjalanan dinas adalah biaya untuk berbagai keperluan perjalanan dinas
bagi kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik baik di dalam kota
maupun ke luar kota yang belum dibiayai oleh dana lain.
Penyaluran dana BOSDA dilakukan sebanyak 2 (dua) kali setahun. Pada tahap I
penyaluran dana dilaksanakan paling lambat tanggal 1 April tahun berjalan dan pada tahap II
penyaluran dilaksanakan paling lambat tangal 1 Oktober tahun berjalan, dengan ketentuan
sebagai berikut:
2. Dana BOSDA bagi sekolah Negeri disalurkan sesuai dengan jenis belanja program dan
kegiatan yaitu belanja pegawai, belanja barang/jasa dan belanja modal;
4. Sekolah membuat daftar usulan peserta didik per jenjang sesuai dengan data dapodik yang
valid pada awal tahun anggaran pengusulan dana bosda. (Format terlampir). Data tersebut
paling lambat diterima oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada minggu ketiga bulan
Maret 2019.
5. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melakukan verifikasi dan validasi data peserta didik
secara berkala sebelum ditetapkan untuk dijadikan dasar perhitungan besaran bantuan
dana BOSDA.
6. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan jumlah peserta sebagai dasar perhitungan
besaran bantuan dana BOSDA per sekolah per tahun.
7. RKAS yang disusun oleh satuan pendidikan dapat dijalankan setelah mendapatkan
persetujuan / pengesahan dari Kepala Bidang Teknis melalui telaah dari TIM Manajemen
BOSDA.
D. Mekanisme Pelaporan:
1. Laporan BOSDA tahap I adalah laporan realisasi anggaran keuangan yang telah
dibelanjakan oleh satuan pendidikan untuk jangka waktu Januari sd Juni tahun 2019
berdasarkan 8 standar nasional pendidikan. Laporan penggunaan BOSDA tahap I
merupakan syarat penerimaan bantuan dana BOSDA tahap II. Pelaporan dana BOSDA pada
tahap I dilaporkan paling lambat 20 September tahun berjalan.
2. Laporan BOSDA tahap II adalah laporan realisasi anggaran keuangan yang telah
dibelanjakan oleh satuan pendidikan untuk jangka waktu Juli sd Desember dan laporan
kegiatan pelaksanaan penggunaan anggaran selama satu tahun anggaran berdasarkan 8
standar nasional pendidikan.
3. Dokumen pelaporan keuangan sekolah dilaporkan dirinci sesuai dengan tiga jenis belanja
penerimaan (belanja personal, belanja barang dan jasa, dan belanja modal) dan
peruntukkan pembiayaan berdasarkan 8 standar nasional pendidikan. (Format laporan
keuangan, terlampir)
1. Setiap pengeluaran uang harus didukung dengan bukti yang sah yang terdapat
tandatangan persetujuan dari pihak-pihak yang menerima dan berwenang
mengeluarkan uang;
2. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus diberi materai yang cukup sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
3. Dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai barang/jasa yang dibayar,
tanggal dan nomor bukti. Tidak boleh ada coretan pada kuitansi (ketikan ditindas);
4. Setiap terjadi transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran uang dibukukan sesuai
dengan tanggal terjadinya transaksi;
Menyatakan bahwa saya yang bertanggung jawab atas semua realisasi pendapatan yang telah diterima dan
belanja yang dibayar kepada yang berhak menerima, yang dananya bersumber dari BOSDA dan digunakan
langsung oleh Satuan Pendidikan Negeri pada bulan Januai - Juni tahun anggaran 2019 dengan rincian
sebagai berikut.
REALISASI
Saldo Tahun Dana di terima
RKA
2018 Tahun 2019
Saldo Thn 2018 Dana Murni
522.01.Belanja Jasa
75.000.000 5.600.000
Kantor
522.04.Belanja Cetak &
3.500.000
Pengadaan
522.11.Belanja
6.000.000
Perjalanan Dinas
523.01.Belanja Pelaratan
18.000.000
& Mesin
522.08.Belanja Makan &
3.400.000
Minum
522.10.Belanja Jasa
6.000.000
Tenaga ahli/ Narasumber
523.02.Belanja Aset tetap
32.000.000
lainnya
Jumlah (saldo
75.000.000 Jumlah 75.000.000
+ diterima)
Jumlah Saldo
Keterangan :
………………………, ..................2019
Kepala SMA .....................
………………………………………………..
NIP ………………………………………….
Lampiran:
BUKU KAS UMUM
Nama Sekolah : ………………………………………..
Desa/Kecamatan : ………………………………………..
Kabupaten : ………………………………………..
Provinsi : ………………………………………..
Mengetahui, ........................,..........................
Kepala Sekolah ..................... Bendahara BOSDA...............
(........................................) (........................................)
NIP. NIP.
Mengetahui, ........................,.....................................
Kepala Sekolah, Bendahara BOSDA,
(........................................) (........................................)
NIP. NIP.
Mengetahui, ........................,.....................................
Kepala Sekolah, Bendahara BOSDA,
(........................................) (........................................)
NIP. NIP.
Mengetahui, ........................,.....................................
Kepala Sekolah, Bendahara BOSDA
(........................................) (........................................)
NIP. NIP.
SUMBER DANA
………………., 2019
Mengetahui : Kepala SMA………….. Bendahara BOSDA
Komite SMA ……………. SMA ………………..
………………………………. ………………………..
……………………………… NIP ………………………. NIP ……………………..
Menyetujui :
Kepala Bidang Pembinaan SMA
Lembaga : …………………………………………..
Alamat : …………………………………………..
Kab/Kota : …………………………………………..
Provinsi : ……………………………………………
1,1 ....
1,2
1,3
1,4
1,5
1,6
1,7
JUMLAH
Menyetujui, ........................,..........................
Kepala sekolah Bendahara BOSDA...............
…………………………………………………………. (........................................)
NIP. ………………………………………………….. NIP.
Keterangan:
1) Diisi periode triwulan/semester ke ……………
2) diisi nama sekolah, atau Tim BOSDA Kab/Kota ………….. atau Tim BOSDA Provinsi ……………. atau Tim BOSDA Pusat ;
3) Untuk laporan yang dibuat Tim BOSDA Provinsi atau Tim BOSDA Pusat, informasi ini tidak dicantumkan;
4) Untuk laporan yang dibuat Tim BOSDA Pusat, informasi ini tidak dicantumkan;
5) Saldo yang diisi hanya pada laporan triwulan II-IV dan semester II, sementara saldo triwulan I dan semester I diisi kosong/nol.