Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ELSA RYSQY RAHMATIKA Inisiatif bisnispun segera datang.

Bersama saudara-
NRP : 24-2013-005 saudaranya, Tirto mulai mempelajari cara memproses air
minum dalam kemasan. Adiknya, Slamet Utomo diminta
untuk magang di Polaris, sebuah perusahaan AMDK yang
ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak
mengherankan bila pada awalnya produk Aqua
menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek
mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta
pengisi air.
Usai mengerti cara kerja pembuatan air minum
Founder AQUA adalah Tirto dalam kemasan, Tirto mendirikan pabrik pertamanya di
Utomo atau Kwa Sien Biauw Pondok Ungu, Bekasi, dan menamai pabrik itu Golden
Missisippi dengan kapasitas produksi enam juta liter per
lahir di Jawa Tengah, tahun. Tirto sempat ragu dengan nama Golden Missisippi
Wonosobo 8 Maret 1930. yang meskipun cocok dengan target pasarnya,
ekspatriat, namun terdengar asing di telinga orang
Indonesia. Konsultannya, Eulindra Lim, mengusulkan
untuk menggunakan nama Aqua karena cocok
Tirto Utomo mengawali lahirnya terhadap imej air minum dalam botol serta tidak sulit
perusahaan Aqua pada tahun 1973. Tirto Utomo, untuk diucapkan. Tirto kemudian mengubah merek
mendirikan perusahaan air minum dalam kemasan produknya dari Puritas menjadi Aqua.
(AMDK) karena ketika bekerja sebagai pegawai Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua
Pertamina di awal tahun 1970-an Tirto bertugas menjamu diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran
delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat
jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46 untuk 1.000 ml.
mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi Meskipun saat itu air mineral dalam kemasan belum
air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa ada di Indonesia, Tirto tetap yakin dengan langkahnya.
tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak Keluar dari tempat kerjanya yang mapan di Pertamina,
terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air pada 1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang
yang telah disterilkan. semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan
yang mengalir sendiri (self-flowing spring) karena
dianggap mengandung komposisi mineral alami yang Dari sisi kemasan, Aqua juga menjadi pelopor. Botol
kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium, potasium, zat plastiknya yang semula berbahan PVC yang tidak ramah
besi, dan sodium. lingkungan, sejak 1988 telah diganti menjadi bahan PET.
Dengan bantuan Willy Sidharta, sales dan perakit Padahal saat itu di Eropa masih menggunakan bahan
mesin pabrik pertama Aqua, sistem distribusi Aqua bisa PVC. Selain itu desain botol Aqua berbentuk persegi
diperbaiki. Willy menciptakan konsep delivery door to bergaris yang mudah dipegang telah menggantikan
door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman desain botol bulat Eropa. Bahkan botol PET ciptaan Aqua
langsung Aqua. Konsep pengiriman menggunakan ini telah dijadikan standar dunia.
kardus-kardus dan galon-galon menggunakan armada Pada 1984, Pabrik AQUA kedua didirikan di
yang didesain khusus membuat penjualan Aqua Secara Pandaan, Jawa Timur. Dan Pada 1995, Aqua menjadi
konsisten membaik. pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem
tahun 1974 sampai 1978 adalah masa-masa sulit produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan
bagi perusahaan ini. Apalagi permintaan konsumen pembuatan kemasan AQUA dilakukan bersamaan. Hasil
masih sangat rendah. Masyarakat kala itu masih “asing” sistem in-line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat
dengan air minum dalam kemasan. Apalagi harga 1 liter dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi,
Aqua lebih mahal daripada harga 1 liter minyak tanah. sehingga proses produksi menjadi lebih higienis.
Tapi pemilik Aqua tidak menyerah. Dengan Aqua juga sukses di mancanegara. Sejak 1987,
berbagai upaya dan kerja keras, akhirnya Aqua mulai produk Aqua telah diekspor ke berbagai negara seperti
diterima masyarakat luas. Bahkan tahun 1978, Aqua telah Singapura, Malaysia, Fillipina, Australia, Maldives, Fuji,
mencapai titik BEP dan saat itu menjadi batu loncatan Timur Tengah dan Afrika. Berbagai prestasi dan
kisah sukses Aqua yang terus berkembang pesat. penghargaan pun didapatkan baik dari dalam negeri
Saat itu memang produk Aqua ditujukan untuk maupun luar negeri.
market kelas menengah ke atas, baik dalam rumah Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan
tangga, kantor-kantor dan restoran. Namun sejak tahun munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa Tirto sebagai
1981, Aqua telah berganti kemasan dari semula kaca pemilik Aqua Golden Mississipi sepeninggal ayahnya Tirto
menjadi plastik sehingga melahirkan berbagai varian Utomo, menjual sahamnya kepada Danone pada 4
kemasan. Hal ini menyebabkan distribusi yang lebih September 1998. Akusisi tersebut dianggap banyak pihak
mudah dan harga yang lebih terjangkau sehingga sebagai langkah tepat setelah beberapa cara
produk Aqua dapat dijangkau masyarakat dari berbagai pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua
kalangan. dari ancaman pesaing baru.
Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas Pimpinan Redaksi harian Sin Po dan majalah Pantja
produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air Warna.
mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Pada tahun 1959. Tirto diberhentikan sebagai
Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan pemimpin redaksi Sin Po. Akibatnya sumber keuangan
pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk keluarga menjadi tidak jelas. Tirto Utomo menyelesaikan
berlabel Danone-Aqua. kuliahnya di Fakultas Hukum UI. Sementara Lisa berperan
Almarhum Tirto Utomo pun dinobatkan sebagai sebagai pencari nafkah yaitu dengan mengajar dan
pencetus air minum dalam kemasan dan masuk dalam membuka usaha catering, Tirto belajar dan juga ikut
“Hall of Fame” dan berdasarkan survey Zenith membantu istrinya. Pada Oktober 1960 Tirto Utomo
International, sebuah badan survey Inggris, Aqua berhak menyandang gelar Sarjana Hukum dan bekerja
dinobatkan sebagai merk air minum dalam kemasan di Pertamina.
terbesar di Asia Pasifik, dan air minum dalam kemasan Kedudukan Tirto Utomo sebagai Deputy Head
nomor dua terbesar di dunia. Sebuah prestasi yang Legal dan Foreign Marketing membuat sebagian besar
mungkin tidak pernah dikira-kira. hidupnya berada di luar negeri. Pada usia 48 tahun, Tirto
Tirto Utomo, kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah 8 Utomo memilih pensiun dini untuk menangani beberapa
Maret 1930, harus bersekolah Magelang yang berjarak perusahaan pribadinya yakni AQUA, PT. Baja Putih, dan
sekitar 60 kilometer, ketika SMP, karena memang di restoran Oasis.
Wonosobo belum ada SMP. Perjalanan itu ditempuh Di kalangan karyawan dan teman-temannya, Tirto
dengan sepeda. dikenal sebagai pribadi yang sangat sederhana, ramah,
Dibesarkan dari anak seorang pengusaha susu sapi murah senyum, namun cerdas berpikir. Dalam
an pedagang ternak, lulus SMP, Tirto Utomo melanjutkan hubungannya dengan bawahan, ia menganut gaya
sekolah ke HBS (sekolah setingkat SMA di zaman Hindia manajemen kekeluargaan dan mempercayai
Belanda) di Semarang dan kemudian di Malang. Masa kemampuan karyawannya melalui sejumlah
remaja Tirto Utomo dihabiskan di Malang dan di situlah pengembangan dan pelatihan manajemen.
dia bertemu dengan Lisa/Kienke (Kwee Gwat Kien), yang “Banyak orang mengira bahwa memproduksi air
kelak menjadi istrinya. kemasan adalah hal yang mudah. Mereka pikir yang
Semasa kuliah Tirto mengisi waktu luang dengan dilakukan hanyalah memasukkan air kran ke dalam
menjadi wartawan Jawa Pos dengan tugas khusus botol. Sebetulnya, tantangannya adalah membuat air
meliput berita-berita pengadilan. Namun, kemudian Tirto yang terbaik, mengemasnya dalam botol yang baik dan
pindah ke Jakarta sambil kuliah ia bekerja sebagai menyampaikannya ke konsumen.” Kata Tirto Utomo. Tirto
memang sudah wafat pada tahun 1994 namun prestasi
Aqua sebagai produsen air minum dengan merek tidak ada industri air minum sama sekali. Maka beliau
tunggal terbesar di dunia tetap dipertahankan sampai memutuskan keluar dari perusahaan dan membangun
sekarang. pabrik Aqua di Bekasi pada tahun 1973. Nama awal
Sumber : http://inspirasisuksesmulia.blogspot.co.id/2013/05/kisah- Aqua adalah Puritas. Namun, ketika Pak Tirto membuat
sukses-tirto-utomo-pendiri-aqua.html
logonya, desainer logo tersebut memberikan saran
bahwa nama Puritas terlalu sulit untuk dilafalkan, dan
Pak Tirto Utomo dalam merintis Air Minum Aqua, dari
menyarankan memakai nama Aqua saja yang artinya
dihina banyak orang sampai sekarang menjadi air minum
air. Pak Tirto langsung senang dan mengganti nama
dalam kemasan terbesar di Indonesia. Pak Tirto yang lahir
Puritas menjadi Aqua. Produksi segera dimulai pada
pada Maret 1930 bekerja di perusahaan asing ketika
tahun 1974 dan mulai dijual pada Oktober 1974. Semua
masih muda. Ketika tamu perusahaannya yang orang
sudah sesuai rancangan, optimis membumbung tinggi,
asing berkunjung ke Indonesia, banyak yang mengeluh
kesuksesan di ujung mata, dan… Aqua TIDAK LAKU!!
soal air minum. Mereka banyak yang sakit perut, atau
Pasar Indonesia masih belum bisa menerima air
sekedar tidak suka rasa air minum saat itu, yang memang
minum dalam botol. Mereka menganggap minum air
hanya direbus dari air tanah. Selain itu, Pak Tirto yang juga
rebus dari air tanah sudah cukup. Penjualan terus
sering ditugaskan ke luar negeri oleh perusahaannya,
merosot, sampai 3 tahun terpaksa Pak Tirto memberikan
mengamati bahwa di luar negeri, sudah banyak sekali air
ultimatum pada timnya. Kalau sampai tiap bulan masih
mineral dalam botol yang dijual dan dikonsumsi secara
harus ada investasi tambahan untuk biaya operasional,
bebas. “Wah, di Indonesia tidak ada nih, “ pikir beliau
maka terpaksa aqua harus ditutup. Akhirnya, tim
saat itu. Pak Tirto mulai menangkap adanya peluang air
penjualan menguji coba konsep ekstrem. Harga Aqua
putih dalam kemasan yang saat itu tidak ada di
dinaikkan tinggi, dengan harapan margin semakin besar
Indonesia.
untuk menutup kerugian. Ajaibnya, jumlah penjualan
Pak Tirto pun memutuskan untuk belajar mengenai
bukannya turun, malah naik dengan sangat drastis! Itulah
cara membuat air minum dalam kemasan ke Bangkok,
titik balik kebangkitan Aqua.
Thailand. Saat itu, dia sampai ditertawakan oleh Bapak
Pasar Aqua ketika itu masih terbatas orang asing
Ibnu Sutowo, salah satu petinggi militer Indonesia. Bapak
atau ekspatriat yang bekerja di Indonesia. Contohnya
Ibnu Sutowo sempat mengatakan, “Tirto, kamu itu kok
salah satu perusahaan Korea yang mengerjakan proyek
aneh-aneh. Di Indonesia ini air sampai banjir-banjir, lah
tol Jagorawi menjadi pelanggan setia Aqua. Kalau
kok kamu mau jualan air putih”. Wajar saja kalau Pak Ibnu
pekerja Indonesia hanya minum kopi atau teh, justru
berpendapat seperti itu, karena di Indonesia memang
ekspat di perusahaan tersebut hanya minum air putih
semua orang minum langsung dari rebusan air tanah,
botolan merk Aqua. Pada tahun 1984, barulah Aqua
masuk ke pasar lokal, namun masih sangat eksklusif di segar dan sehat daripada air rebusan. Caranya?
toko-toko tertentu. Sudah mulai ada pelanggan tetap air Dengan cara memberikan banyak sponsorship pada
galonan, namun sangat terbatas di kalangan eskpatriat. acara-acara olahraga dan anak muda. Puncaknya,
Namun bukan Pak Tirto namanya kalau menyerah Aqua menjadi salah satu sponsor PON, Pekan Olahraga
begitu saja. Beliau mempunyai cita-cita di setiap toko, Nasional yang merupakan kompetisi olahraga terbesar
ada warna biru (logo Aqua berwarna biru) diantara nasional. Akhirnya mindset terbentuk pada masyarakat,
warna merah. Dimulailah strategi guerilla marketing ala Aqua ini airnya atlet, airnya orang sehat, jadi kalau mau
Pak Tirto. Dimulai di kota Jakarta, setiap warung dan sehat, ya harus minum Aqua. Mindset kuat ini berhasil
pedagang rokok diberi 3 botol gratis pada awalnya. membuat market dari air minum dalam kemasan
Waktu itu tim penjualan banyak yang bertanya pada Pak menjadi besar, dan Aqua pun menjadi booming di
Tirto, “loh pak kok Cuma 3 botol?”. Namun beliau justru masyarakat.
menjawab, dengan hanya 3 botol tiap toko, maka setiap Seperti layaknya gadis yang semakin cantik dan
2 botol laku, tinggal 1 botol. Hal ini akan membuat kesan sexy, pasar air minum dalam kemasan yang membesar
Aqua sangat laris. Mulailah ketika 3 botol itu habis, pun tampak sangat sexy di mata banyak orang. Akhirnya
warung-warung dan pedagang rokok memesan ulang kompetitor atau pesaing pun mulai bermunculan. Aqua
Aqua, dan kali ini sudah membayar, tidak lagi gratis. yang awalnya menjadi single player di industri ini,
Strategi distribusi ini memang kelihatan sederhana, mendadak harus bersaing dengan beberapa kompetitor
namun berhasil membuat Aqua tersebar dimana-mana. sekaligus. Internal perusahaan menjadi tidak tenang,
Dengan cepat masyarakat lokal bisa menemukan Aqua mereka takut Aqua kalah dalam persaingan.
di pedagang kecil, pasar, restoran, dan hotel sekalipun. Pak Tirto menunjukkan kelasnya sebagai
Target Pak Tirto juga sangat tinggi. Sekian persen untuk pengusaha sukses yang telah matang. Beliau hadir
pasar, sekian persen untuk restoran, sekian persen untuk bagaikan obat penenang untuk internal perusahaan.
hotel, yang penting Aqua ada dimana-mana. Perlahan Bukannya kawatir, Pak Tirto malah bersyukur dengan
pengakuan masyarakat terhadap merk Aqua pun mulai kehadiran kompetitor tersebut.Beliau berkata, “Jangan
timbul, meskipun masih sangat kecil. Masih banyak yang takut sama kompetitor, rangkullah mereka. Karena
merasa aneh kenapa mereka harus membeli air dalam dengan competitor, saya yakin industri semakin maju.
botol, ketika air rebus dari air tanah masih bisa diminum. Berarti masyarakat justru akan semakin teredukasi
Kembali lagi kecemerlangan strategi bisnis Pak Tirto tentang sehatnya air minum kemasan ”. Ketenangan ala
keluar. Aqua berusaha mengasosiasikan produknya Pak Tirto ini menyuntikkan semangat baru pada internal
dengan “air minum sehat”. Mereka berusaha perusahaan Aqua. Resiko sebagai pioneer adalah
mengedukasi pasar bahwa air minum botolan lebih diserang berbagai pihak pesaing. Bukannya stress atau
tertekan, Pak Tirto itu justru suka tertawa sambil
menggelengkan kepalanya dengan lucu. Beliau adalah
orang yang berpikiran sangat positif, sederhana, dan 3.Proses perjalanan
menyenangkan bagi banyak pihak. Founder Aqua
Guncangan terbesar Aqua terjadi ketika sosok dengan karakter
penenang sekaligus bapak dari semua karyawan Aqua, wirausaha.....
Pak Tirto, meninggal di usianya yang ke 64 tahun. Praktis
ketika beliau meninggal pada tanggal 16 Maret 1994,
hari itu juga menjadi hari terkelam dalam sejarah Aqua. Cerita ini sangat inspiratif untuk semua sahabat
Pihak internal perusahaan sekali lagi sempat kehilangan Studentpreneur, baik yang sudah mempunyai bisnis atau
arah. Mungkin kalau dibandingkan dengan dunia bisnis yang masih dalam tahap ingin mempunyai bisnis. Bukan
modern, bagi Aqua, kehilangan Pak Tirto sama saja sekedar tips bisnis untuk pemula, namun tentang
dengan kehilangan Steve Jobs bagi Apple. Pihak ketangguhan mental Pak Tirto, strategi bisnis beliau ketika
manajemen merasa Aqua membutuhkan sosok kuat Aqua masih sangat kecil, sampai alasan kenapa harus
yang sudah berpengalaman, yang mempunyai karakter berafiliasi dengan Danone.
yang sama dengan Pak Tirto. Namun, Pak Tirto menunjukkan ketangguhannya.
Maka dengan niatan tersebut, kerjasama historis Ciri-ciri seorang entrepreneur dengan jelas dia
dengan Danone dari Prancis pun terwujud. Danone yang perlihatkan, sikap berani, pantang menyerah, modal
merupakan salah satu perusahaan air minum dalam nekat! Beliau sangat yakin bahwa Aqua akan maju
kemasan terbesar di dunia adalah solusi terbaik bagi dengan cepat, karena memang tidak mempunyai
Aqua untuk mewujudkan cita-cita Pak Tirto. Kerjasama saingan di Indonesia.
antara Aqua dan Danone semakin memantapkan posisi Sosok seorang wirausaha yang inovatif harus
Aqua sebagai air minum terbesar di Indonesia. Cita-cita memiliki ide-ide yang berbeda dan unik dengan melihat
Pak Tirto untuk membuat warna biru sejajar dengan permasalahan yang ada disekitar. Dengan kemauan
warna merah pun semakin mendekati kenyataan. yang kuat, berusaha dan berserah diri kepada sang
Sumber : https://studentpreneur.co/blog/jalan-aqua-dari-diremehkan- pencipta akan membuahkan hasil yang setimpal
menjadi-air-minum-dalam-kemasan-terbesar-di-indonesia/
walaupun ditengah jalan akan ada rintangan yang
datang namun semua dapat dilalui dengan kerja keras,
dan menjadikan rintangan yang ada sebagai bahan
pembelajaran menuju kesuksesan yang lebih besar
kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai