Disusun oleh:
Nama Anggota:
1.Annisa Rahma Juwita
2. Mey Sinta
3. Fachurrozi
4. Yogi Ardian Saputra
2) Fase Step
Gerakan tumpuan yang ketiga yang dilakukan setelah gerakan tumpuan kaki yang
sama, gerakan ini bertujuan mengubah kecepatan ke arah gerakan step, untuk menjaga gerak
mendatar sebanyak mungkin untuk dapat mengangkat bobot badannya ke arah jump.
Fase kedua dalam lompat jangkit dimulai ketika kaki takeoff menyentuh tanah.
Tungkai takeoff harus dalam keadaan lurus dengan paha tungkai pendorong tepat berada di
bawah garis paralel dengan tanah. Ketika pelompat lepas dari tanah, tungkai takeofftetap
lurus di belakang titik beratnya dengan betis tetap hampir paralel dengan tanahselama mid-
flight. Pada waktu yang bersamaan, tungkai yang berlawanan mendorong sampai setinggi
panggul dimana tetap dipertahankan sampai mid-flight selama fase step. Sudut lutut tidak
lebih dari 900. Ketika pelompat mulai turun, tungkai pendorong lurus dengan ankle
fleksi (memperpanjang tuas) dan snap ke bawah untuk melakukan transisidengan cepat ke
fase tiga. Selama fase step, pelompat konsentrasi pada langkah stepsejauh mungkin. Hal ini
biasanya merupakan fase terlemah dan memerlukan pelatihan yang khusus.
3) Fase Jump
Fase ketiga dan terakhir dalam lompat jangkit, yaitu lompatan panjang yang diawali
dengan lompatan dan bukan lari. Tungkai takeoff (tungkai pendorong pada fase sebelumnya)
diluruskan dengan kuat selama kontak dengan tanah. Dengan paha tungkai dari tungkai bebas
berada pada ketinggian pinggang. Lengan mendorong ke depan dan atas, dan melakukan blok
selama beberapa saat ketika tangan berada pada ketinggian muka. Togok harus dipertahankan
tegak dan dagu ke atas dengan mata diarahkan ke pit. Ketika berada di udara, tungkai
bergerak ke posisi menggantung dengan kedua paha berada di bawah togok, lutut bengkok
mendekati 90 derajat. Kedua lengan diluruskan ke atas untuk memperlambat rotasi dengan
kedua tangan mengarah ke langit. Posisi ini dipertahankan sampai mid-flight. Kedua lengan
kemudian mendorong ke depan, bawah, belakang pada saat tungkai diayun serentak ke depan
dan paha diangkat sejajar dengan tanah. Lutut tetap bengkok untuk memperoleh keuntungan
tuas yang lebih pendek. Ketika paha berada pada posisi paralel, tungkai diluruskan cepat
dan ankle fleksi dan posisi jari kaki menghadap ke atas. Pelompat mempertahankan posisi ini
sampai tumitnya menyentuh pasir. Ketika lutut benar-benar berada dalam posisi akan
menyentuh pasir, maka panggul naik.
5. Proses Pendaratan
Kesalahan selanjutnya yang sering terjadi adalah proses pendaratan menggunakan ujung jari
kaki pada akhir gerak jingkat. Selain salah, pendaratan seperti ini menimbulkan rasa sakit.
Agar tidak melakukan kesalahan seperti ini maka Anda harus dapat menekankan pendaratan
dengan telapak kaki yang datar. Gerakan mencakar perlu dilakukan dengan tarikan kaki ke
belakang dan kaki menopang pada akhir gerakan jingkat atau gerak lompatan.
6. Gerakan Tangan
Kesalahan gerakan tangan pada lompat jingkat adalah melakukan gerakan tangan yang salah
dan sembarangan. Latihan untuk menghindarinya adalah perlu mengulangi gerakan lompat
jangkit dari posisi berdiri di mana gereakan ditekankan pada ayunan tangan yang paling kuat
saat takeoff ketiga lompatan. Gerakan tangan yang dipilih dapat berupa gerakan tangan ganda
atau bergantian.
7. Langkah Pendek
Kesalahan yang selanjutnya terjadi adalah langkah Anda sangat pendek dan tidak ada gerakan
untuk bisa menambah jarak yang dihasilkan. Untuk menangani hal ini Anda dapat melatih
lompatan Anda berulang kali dengan memberikan tekanan pada tangan dan kaki Anda yang
paling kuat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggerakkan paha kearah depan atas
hingga posisi horizontal.
LOMPAT JAUH
Secara umum dalam nomor lompat dicabang olahraga atletik gerakan melompat dapat
dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu lompat jauh dan lompat tinggi. Kedua jenis Lompatan
ini dilakukan dengan menggunakan satu kaki tolakan. Namun, dalam penelitian ini akan
dibahas mengenai lompat jauh. Lompat jauh merupakan salah satu aktivitas pengembangan
akan kemampuan daya gerak yang dilakukan, dari satu tempat ke tempat lainnya.
Peraturan Perlombaan
1. Urutan lomba para pelompat diatur dengan cara diundi.
2. Bila pesert lebih dari 8 pelompat, tiap peserta diberi kesempatan 3 kali kesempatan
melompat kemudian 3 terbaik dari pelompat diberi kesempatan 3 kali lompatan tambahan.
Bila peserta 8 pelompat atau kurang setiap pelompat diberi 6 kali kesempatan melompat.
*dalam kasus hasil sama untuk kedudukan ke delapan. Kepada pelompat hasil sama diberi
hak melompat 3 kali tambahan.oleh karena itu
3. Setelah dimulai, maka pelompat tidak diperbolehkan menggunakan area lompat untuk
kegiatan-kegiatan atau maksud untuk latihan percobaan
4. Seorang pelompat dikatakan gagal apaila:
a. Menyentuh tanah dibelakang garis batas balok tumpu/tolak, dengan bagian tubuh pelompat
yang manapun, baik sewaktu membuat gerakan lompat ataupun sewaktu lari kencang awalan
atau tolakan.
b. Bertolak dari luar balok tumpu/tolak, baik sebelum atau sesudah papan tolak.
c. Pada waktu pendaratan menyentuh tanah diluar zona pendaratan/bak lompat atau
menyentuh lebih dekat ke batas awal bak lompat.
d. Sesudah pendaratan pelompat melangkah keluar dengan balik melalui bak lompat ke arah
batas terdekat.
e. Mendarat dengan bentuk gerakan salto.
5. Seorang pelompat jika bertolak/tumpuan di luar papan tumpu/tolak maka dinyatakan gagal.
6. Semua lompatan harus diukur tegak lurus dari tempat bekas pendaratan terdekat kearah
papan tolak. Cara mengukurnya harus tegak lurus kearah garis tolak/tumpu dan
perpanjangannya.
7. Tiap peserta diberi nilai atas lompatan terbaik dari semua lompatannya termasuk hasil
lompatan yang diperoleh dalam lompatan yang mementukan pemenang pertama dalam kasus
hasil sama.
8. Sistem Penilaian Olahraga Lompat Jauh.
Sisitem penilaian pada permainan olahraga ini adalah dengan menggunakan mark.
Pengertian mark adalah jarak terdekat yang ditempuh oleh seorang pelompat di ukur dari
ujung palang kayu sampai atlitmenginjakan kaki pertama kali di area pasir yang telah
disediakan. Penilaian akan dihitung dari jarak unujung palang kayu sampai titik akhir atlit
mendarat bukan pada awal lompatan. Pelanggaran atau fouls pada lompat jauh dapat dilihat
ketika atlit melakukan lompatan melebihi batas ujung palang kayu.