Anda di halaman 1dari 236

BUPATI TANGERANG

PROVINSI BANTEN

PERATURAN BUPATI TANGERANG

NOMOR 103 TAHUN 2015

TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH


KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG,

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat


(2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Tahun 2016 Kabupaten Tangerang ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang


Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun Nomor 182, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4010);

2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang


Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan
Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400) ;

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4421) ;

4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang


Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) ;

5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun
2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5589) ;

6. Peraturan ......
-2-

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun
2005 Nomor 139,Tambahan Lembaran Negara Nomor
4578) ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090) ;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737) ;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 ;
10 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013
tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014 ;
11 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 2 Tahun
2009 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 02, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 0209) ;
12 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 9 Tahun
2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Perencanaan
Pembangunan Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah
Tahun 2009 Nomor 09) ;
13 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 15 Tahun
2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 15,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 1415) ;
14 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 5 Tahun
2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor
05).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA


PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN
2016.

Pasal 1

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang


Tahun 2016, yang selanjutnya disebut RKPD Kabupaten
Tangerang Tahun 2016, merupakan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang untuk periode 1
(satu) Tahun yaitu tahun 2016.

Pasal .........
-3-

Pasal 2

RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016 sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 1, terdiri atas :

BAB I : PENDAHULUAN.
BAB II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAH
BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
BESERTA KERANGKA PENDANAAN.
BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH.
BAB V : RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEGIATAN
DAERAH.
BAB VI : PENUTUP.

Pasal 3

Isi serta uraian RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016


sebagaimana tercantum dalam buku yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.

Pasal 4

(1) RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016 merupakan


penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tahun 2013-2018.

(2) RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016 sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) merupakan :

a. Pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten


Tangerang dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja SKPD) Kabupaten Tangerang
Tahun 2016.
b. Pedoman dalam menyusun Kebijakan Umum Anggaran dan
Prioritas Plafon Anggaran sementara serta Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2016.

Pasal 5

Pemerintah Daerah menggunakan RKPD Kabupaten Tangerang


Tahun 2016 sebagai bahan pembahasan Kebijakan Umum
Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara dengan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang dalam rangka
penyusunan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja
Daerah Tahun 2016.

Pasal 6

(1) Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang


membuat laporan kinerja triwulan dan tahunan atas
pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi uraian
tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing-
masing program.

(2) Laporan …..


-4-

(2) Laporan sebagaimana dalam ayat (1), disampaikan kepada


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah paling
lambat 14 (empat belas) hari setelah berakhirnya bulan
bersangkutan.

(3) Laporan kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan


bagi analis dan evaluasi usulan anggaran tahun berikutnya
yang diajukan oleh Satuan Perangkat Kerja Daerah yang
bersangkutan.

Pasal 7

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menelaah


kesesuaian antara Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah dengan Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Kabupaten Tangerang Tahun 2016.

Pasal 8

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya dan memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang.

Ditetapkan di Tigaraksa
Pada tanggal 1 Juni 2015

BUPATI TANGERANG,

Ttd.

A. ZAKI ISKANDAR

Diundangkan di Tigaraksa
Pada tanggal 1 Juni 2015

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN TANGERANG,

Ttd.

ISKANDAR MIRSAD

BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2015 NOMOR 103


LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TANGERANG
NOMOR 103 TAHUN 2015
TENTANG RENCAN KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016

BAB. I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), adalah bagian dari
dokumen perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode satu tahun yang
pada dasarnya merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan mengacu pada RKP Nasional dan Provinsi,
yang secara substansi memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah,
prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik
yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh
dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Proses penyusunan RKPD ini dilakukan dengan tahapan antara lain
review RPJMD, review usulan program dan kegiatan SKPD tahun lalu dan
prioritas untuk tahun rencana, serta analisis isu strategis dan prioritas
pembangunan daerah untuk tahun yang direncanakan. RKPD ini
merupakan acuan bagi SKPD dalam menyusun Rencana Kerja SKPD
(Rancangan Renja SKPD) dalam menentukan Kebijakan Umum, serta
penentuan Prioritas dan Pagu Anggaran SKPD didasarkan atas Program
dan Kegiatan SKPD yang akan dilaksanakan pada tahun 2016.
Rumusan kebijakan pembangunan daerah sebagaimana tersusun
dalam RKPD Tahun 2015 ini nantinya akan dipadukan dengan kebijakan
lain pada saat proses penyusunan APBD dalam kerangka mencari titik-
temu dan kesepakatan untuk mewujudkan berbagai sasaran-sasaran yang
telah tertuang dalam RPJMD Kabupaten Tangerang Tahun 2013-2018,
melalui penajaman prioritas program dan kegiatan yang dinilai paling
relevan serta memiliki daya ungkit maksimal terhadap sasaran yang telah
ditetapkan.
Secara normatif, didalam aturan yang mengatur penyusunan RKPD,
dinyatakan bahwa Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang
selanjutnya disebut Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), adalah
dokumen yang disusun melalui urutan kegiatan penyiapan rancangan awal
rencana pembangunan; penyiapan rancangan rencana kerja; musyawarah
perencanaan pembangunan; dan penyusunan rancangan akhir rencana
pembangunan.
Peran Bappeda sendiri adalah menyiapkan rancangan awal RKPD dan
rancangan akhir sebagai penjabaran dari RPJM Daerah yang
ditindaklanjuti oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan
menyiapkan Rancangan Renja-SKPD dan Renja-SKPD sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal RKPD dan
rancangan akhir RKPD. Dalam menyiapkan RKPD ini Kepala Bappeda
mengkoordinasikan penyusunan dengan menggunakan Rancangan Renja-
SKPD dan hasil pada saat Musrenbang.

Gambar 1.1
Alur Penyusunan RKPD
Hasil Hasil
Musrenbang Musrenbang
Nas. RKP/RKP RKPD Provinsi

Evaluasi
Rancangan RKPD Musrenbang Rancangan Akhir RKPD
· pendahuluan; · Pendahuluan;
Nas. RKP & · Analisis dan evaluasi ;
· evaluasi pelaksanaan RKPD Prov
RKPD tahun lalu capaian · Evaluasi pelaksanaan RKPD
kinerja penyelengaraan tahun lalu dan capaian kinerja
pemerintahan; Penyelarasan RPJMD;
· rancangan kerangka Penyajian · Rencana kerangka ekonomi
ekonomi daerah Dan Ranc Akhir daerah dan arah kebijakan
kebijakan keuangan daerah; RKPD keuangan daerah;
· prioritas dan sasaran Sinkronisasi · Prioritas dan sasaran
pembangunan daerah; hasil pembangunan daerah
· rencana program dan Musrenbang · Rencana program dan
kegiatan prioritas daerah RKPD kab/ kegiatan prioritas daerah
kota

Berita Acara
Kesepakatan
Musrenbang RKPD
kabupaten/kota

II. DASAR HUKUM PENYUSUNAN


Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Tangerang
Tahun 2016 ini disusun dan mengacu kepada sejumlah tata peraturan
perundangan sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
4. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
dan Pemerintah Daerah Kabupaen/Kota;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang
Perubahan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
10. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Tangerang;
11. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Tangerang Tahun
2005 – 2025;
12. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2018.
13. Peraturan Bupati nomor 100 Tahun 2014 tentang perubahan atas
peraturan bupati tangerang tentang petunjuk teknis tata cara
pelaksanaan musrenbang, forum satuan kerja perangkat daerah dan
pasca musrenbang kabupaten tangerang.

III. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN


Sistem Perencanaan Pembangunan adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat baik di
tingkat pusat maupun daerah. Dalam hal ini keterkaitan suatu dokumen
perencanaan dengan dokumen perencanaan lainnya sangat menentukan
dan diupayakan saling bersinergi.
Sebagaimana amanat Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004, pada
ruang lingkup Perencanaan Pembangunan Nasional, maka perencanaan
terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana
Strategis Kementerian/Lembaga, Rencana Kerja Pemerintah (RKP), dan
Rencana Kerja Kementerian/Lembaga.
Sejalan dengan payung hukum perencanaan di tingkat pusat, maka
dokumen Perencanaan Daerah meliputi Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
Sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 pasal
5 ayat 2, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
merupakan Renstra Daerah, yaitu terdiri dari Strategi Pembangunan
Daerah, Kebijakan Umum, Arah Keuangan Daerah, dan Program Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SPKD dan Lintas kewilayahan yang
memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran.
Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) disusun berpedoman
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang
isinya antara lain visi, misi, tujuan, dan pencapaian tujuan (strategi).
Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga memuat program-
program dan kegiatan indikatif. Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dijabarkan dalam Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD). Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berisi
Kebijakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Program Kegiatan
Pembangunan. Program Kegiatan pembangunan disusun sebagai acuan
untuk pelaksanaan pembangunan dan mendorong partisipasi masyarakat.
Adapun keterkaitan langsung RKPD ini terhadap Renja SKPD adalah
sebagai pedoman utama atau masukan didalam menetapkan program-
program dan kegiatan-kegiatan strategis yang akan dilaksanakan oleh
SKPD sehingga tetap sesuai dengan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya didalam RPJMD tahun 2013-2018.

IV. SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD


Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut :
BAB. I menjelaskan mengenai Latar Belakang Penyusunan Dokumen
RKPD, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan Antar Dokumen,
Sistematika Dokumen RKPD, serta Maksud dan Tujuan
Penyusunan Dokumen ini.
BAB. II menjelaskan mengenai Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun
Lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan yang
didalamnya juga disampaikan terkait Gambaran Umum Kondisi
Daerah, Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun
lalu yang meliputi Urusan wajib pilihan dan program Unggulan
Realisasi RPJMD, serta Permasalahan Pembangunan dan
solusinya.
BAB. III menjelaskan mengenai Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan
Kebijakan Keuangan Daerah yang menyangkut Arah Kebijakan
Ekonomi Daerah, dan Arah Kebijakan Keuangan Daerah.
BAB. IV menjelaskan mengenai Prioritas dan sasaran Pembangunan
Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang pada tahun anggaran
2016. Yang meliputi tujuan dan asasaran pembangunan, arah
kebijakan pembangunan tahun ketiga , issue Strategis , Kebijakan
Pembangunan Tahun 2016 dan Tema Pembangunan
BAB. V menjelaskan mengenai Rencana Program dan kegiatan Prioritas
daerah yang meliputi rencana Program prioritas Tahun 2016 dan
target Capainan sasaran makro Daerah Tahun 2016
BAB. VI yaitu bab penutup yang menjelaskan mengenai komitmen
Pemerintah Daerah dalam melaksanakan program-program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2016
dalam rangka menuntaskan permasalahan daerah.
V. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari Penyusunan RKPD ini adalah mempersiapkan dokumen
perencanaan sebagai kerangka acuan bagi dinas/instansi (SKPD) dalam
mengarahkan kegiatan/rencana kerjanya pada pencapaian target tahunan
di 2016 dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah sesuai RPJMD
yang telah ditetapkan. Sedangkan tujuannya adalah :
1. Sebagai acuan bagi SKPD dalam menyusun Rencana Kerja SKPD dan
mengukur tingkat capaian kinerja tahunan Pemerintah Daerah yang
merupakan akumulasi dari pencapaian kinerja SKPD;
2. Sebagai acuan dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD, Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara, serta rancangan APBD T.A 2016;
3. Sebagai alat kontrol stakeholder dalam menilai kinerja Pemerintah
Daerah didalam perencanaan;
4. Sebagai dokumen yang mengawal upaya pencapaian Visi dan Misi
Kabupaten Tangerang;
5. Sebagai upaya didalam mewujudkan integrasi, sinkronisasi dan
sinergitas pembangunan;

Gambar 1.2
Maksud dan Tujuan Penyusunan RKPD
BAB. II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

I. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH


A. GEOGRAFI
Kabupaten Tangerang terletak dibagian timur Provinsi Banten pada
koordinat 106o 20’ – 106o 43’ Bujur Timur dan 6o 00’ – 6o 20’ Lintang
Selatan dan secara administratif terdiri dari 29 kecamatan, 28
Kelurahan dan 246 desa dengan luas wilayah 959,60 km2 atau 10,91
persen dari seluruh luas wilayah Provinsi Banten. dengan batas
wilayah ;
a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota
Tangerang
c. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa (dengan garis pantai ±
51 Km);
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota
Tangerang Selatan
Secara Topografi, Kabupaten Tangerang berada pada wilayah dataran
yang terdiri dari wilayah dataran rendah dan dataran tinggi. Dataran
rendah sebagian besar berada di wilayah utara yaitu kecamatan
Teluknaga, Mauk, Kemiri, Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pakuhaji, Sepatan
dan Sepatan Timur. Sedangkan dataran tinggi berada di wilayah Bagian
Tengah ke arah Selatan.
Kabupaten Tangerang merupakan daerah dengan wilayah terluas di
Provinsi Banten yang perkembangan pembangunannya tergolong cepat
dengan tersedianya infrastruktur, pusat perbelanjaan, pertokoan, pasar,
serta pembangunan perumahan di kawasan baru dan prasarana lainya
sebagai pendukung. Dalam era otonomi daerah, pembangunan
diarahkan kepada tercapainya tatanan kehidupan masyarakat yang
sejahtera.
B. KLIMATOLOGI

Kabupaten Tangerang merupakan wilayah dengan suhu yang relatif


panas dengan kelembaban yang tinggi. Temperatur udara berdasarkan
penelitian di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang rata-rata berkisar
antara 22,8 – 33,90C, suhu maksimum tertinggi pada bulan Oktober
yaitu 33,90C dan suhu minimum terendah pada bulan Agustus dan
September yaitu 22,80C. Rata-rata kelembaban udara dan intensitas
matahari sekitar 78,3 % dan 59,3 %. Keadaan curah hujan tertingi
terjadi pada bulan Februari sedangkan rata-rata curah hujan dalam
setahun adalah 177,3 mm. Hari hujan tertinggi pada bulan Desember
dengan hari hujan sebanyak 20 hari.
Tabel 2.1
Data Geografis dan Iklim Kabupaten Tangerang
Tahun 2013
Uraian Data Nilai Satuan

DATA GEOGRAFIS

a. Luas Wilayah 959,6 km2

b. Ketinggian 85 mdpl

c. Sungai Terpanjang (S. 414,3 Ha


Cisadane)
d. Wilayah Terluas (Rajeg) 53,7 Ha

e. Wilayah Terkecil (Sepatan) 17,32 Ha

IKLIM

a. Rata-rata Temperatur Udara 24,4 – 32,3 0C

b. Rata-rata Kelembaban Udara 76,7 %

c. Rata-rata Intensitas Matahari 55,4 %

d. Rata-rata Curah Hujan 192,5 mm

e. Rata-rata Kecepatan Angin 4,1 knot

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang, 2013

C. TOPOGRAFI
Kondisi topografi sebagian besar wilayah Kabupaten Tangerang
merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 - 25 meter diatas
permukaan laut yang meliputi Kecamatan Teluknaga, Mauk, Kemiri,
Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pakuhaji, dan Sepatan. Sedangkan dataran
tinggi dengan keting- gian lebih dari 25 meter diatas permukaan laut
ter- letak di bagian tengah ke arah selatan. Kemiringan tanah rata-rata
0-3% menurun ke utara sedangkan daerah pesisir pantainya sepanjang
kurang lebih 50 km.
D. GEOLOGI / JENIS TANAH
Jenis tanah Kabupaten Tangerang secara keseluruhan terdiri dari
aluvial kelabu, aluvial kelabu tua, asosiasi aluvial kelabu tua dan glei
humus rendah, asosiasi glei humus, dan planosol, regosol coklat,
asosiasi latosol merah dan latosol merah kecoklatan, padsolic kuning,
asosiasi padsolic kuning, asosiasi padsolic kuning dan hidromorf kelabu.
Dengan jenis tanah demikian memungkinkan untuk pengembangan
pertanian dan budidaya. Proses terjadinya tanah aluvial ini berlangsung
karena adanya endapan sungai dan danau di daerah pedataran dan
daerah cekungan. Di wilayah dataran rendah dijumpai pula jenis tanah
glei regosol dan sedikit padsolic yaitu asosiasinya
E. HIDROGEOLOGI
Potensi sumberdaya air di wilayah Kabupaten Tangerang
digambarkan melalui kondisi sumber air permukaan dan air tanah.
Kuantitas air sungai relatif cukup tinggi meskipun terjadi fluktuasi
debit aliran yang cukup besar antara musim hujan dan musim
kemarau, sedangkan kualitasnya menunjukkan adanya indikasi
pencemaran di beberapa sungai. Kebutuhan air akan meningkat seiring
pertumbuhan kegiatan dan jumlah penduduk Kabupaten Tangerang.
Kebutuhan air ini harus tetap bisa dipenuhi dari sumber-sumber air
yang ada, sehingga diperlukan tindakan pelestarian sumberdaya air,
baik air permukaan maupun air tanah.
Air tanah secara umum memiliki potensi yang cukup tinggi,
meskipun di beberapa Kecamatan (Kecamatan Mauk, Sukadiri, Kemiri,
Kronjo, Pakuhaji, Teluk Naga dan Kecamatan Kosambi) terindikasi
intrusi air laut dan terjadinya eksploitasi air tanah yang cukup tinggi
untuk kebutuhan industri karena terbatasnya sumber air permukaan.
F. DEMOGRAFI
Kemajuan suatu daerah sebagian besar ditentukan oleh kualitas
sumber daya manusia bukan oleh melimpahnya sumber daya alam
daerah tersebut. Jumlah penduduk yang besar akan bermanfaat jika
kualitasnya tinggi. Sebaliknya, jika kualitasnya rendah, maka jumlah
penduduk yang besar hanya akan menjadi beban bagi pembangunan.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk Kabupaten Tangerang pada
tahun 2013 mencapai lebih dari 3.157.780 orang, terdiri dari 1.617.090
laki-laki dan 1.540.690 perempuan. Bila dibandingkan dengan
kabupaten lainnya di Provinsi Banten, maka Kabupaten Tangerang
merupakan populasi tertinggi pertama, diikuti Kota Tangerang (17,05
persen), Kabupaten Serang (12,67 persen), Kota Tangsel (12,60 persen),
Kabupaten Lebak (10,90 persen), Kabupaten Pandeglang (10,33 persen),
Kota Serang (5,40 persen) dan terendah Kota Cilegon (3,48 persen).
Dilihat dari jumlah penduduk secara rata-rata berdasarkan data
statistik tahun 2009-2013 di Kabupaten Tangerang, terdapat
pertambahan jumlah penduduk sebesar 162.704 jiwa/tahun atau ada
peningkatan penduduk sebesar 5,15% di tahun 2013, gambaran
pertambahan jumlah penduduk dapat pada tabel 2.2

Tabel.2.2
Jumlah Penduduk Kabupaten Tangerang Tahun 2009 - 2013
Penduduk Tahun Rataan
Pertambahan
2009 2010 2011 2012 2013 /th (jiwa)
1 2 3 4 5 6 7
Laki – Laki 1,274,151 1,454,956 1,454,956 1,562,708 1,617,090 85,735

Perempuan 1,232,816 1,379,420 1,379,420 1,488,221 1,540,690 76,969

Jumlah 2,506,967 2,834,376 2,834,376 3,050,929 3,157,780 162,704

Sumber: Tangerang Dalam Angka Tahun 2014


Kepadatan penduduk dapat dilihat melalui beberapa batasan,
diantaranya adalahkepadatanyang melalui batasanwilayah (kepadatan
perluasanwilayah) dan kepadatan pada scope yang lebihkecil yaitu
pada batasan rumah tangga. Kepadatan penduduk Kabupaten
Tangerang tahun 2013 perluas wilayah adalah sebesar 3,291 jiwa/km2.
Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terkonsentrasi di Kecamatan
Pasar Kemis yang mencapai 10.902 Jiwa/ Km2, dibandingkan dengan
luas wilayah Kecamatan Pasar Kemis 25,92 Km2, sedangkan tingkat
kepadatan penduduk terendah ada di Kecamatan Mekara Baru dengan
kepadatan 10.902 Jiwa/km2, dibandingkan dengan luas wilayahnya
yaitu 23,82 Km2 atau 2,5% dibandingkan dengan kepadatan
penduduk Kabupaten Tangerang per kilometernya.
Jumlah Kepala Keluarga di Kabupaten Tangerang pada akhir tahun
2013 sebanyak 690.023 Kepala Keluarga.Dengan membandingkan
jumlah penduduk dengan jumlah kepala keluarga,didapatkan rata-rata
anggota dalam satu keluarga, yaitu sebanyak 4orang s/d 5orang.
Sex ratio penduduk Kabupaten Tangerang tahun 2013 adalah
105,10 yang artinya jumlah penduduk laki-laki 4 persen lebih banyak
dibandingkan jumlah penduduk perempuan, atau setiap 100
perempuan terdapat 105 laki-laki. Sex ratio terbesar terdapat di
Kecamatan Kemiri yakni sebesar 108,73 dan yang terkecil terdapat di
Kecamatan Kelapa Dua yakni sebesar 98,81 dan merupakan satu-
satunya kecamatan yang mempunyai angka sex ratio dibawah 100,
yang artinya setiap 100 perempuan hanya terdapat 98 laki-laki/jumlah
penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
penduduk laki-laki, tampak pada tabel 2.3
Tabel. 2.3
Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Per Kecamatan Kabupaten Tangerang
Berdasarkan Sex Ratio, Kepadatan, serta Jumlah Rumah Tangga
Tahun 2013

No Kecamatan Luas % Jumlah Jmlh % Kepadatan % Sex Jumlah


(KM2) Luas Desa/ Penduduk Penduduk (Jiwa/KM2) Ratio Rumah
Kel (Jiwa) Tangga
1 Cisoka 26,98 2,8% 10 86.754 2,7% 3.215 107,37 17.81
2 Solear 29,01 3,0% 7 82.566 2,6% 2.846 104,29 16.451
3 Tigaraksa 48,74 5,1% 14 137.259 4,3% 2.816 104,69 27.965
4 Jambe 26,02 2,7% 10 42.868 1,4% 1.648 105,6 8.824
5 Cikupa 42,68 4,4% 14 252.318 8,0% 5.912 106,96 67.941
6 Panongan 34,93 3,6% 8 116.084 3,7% 3.323 103,82 23.327
7 Curug 27,41 2,9% 7 186.889 5,9% 6.818 106,62 43.469
8 Kelapa Dua 24,37 2,5% 6 203.619 6,4% 8.355 98,81 44.485
9 Legok 35,13 3,7% 11 110.005 3,5% 3.131 107,77 22.956
10 Pagedangan 45,69 4,8% 11 106.411 3,4% 2.329 104,88 21.905
11 Cisauk 27,77 2,9% 6 73.458 2,3% 2.645 104,08 14.846
12 Pesarkemis 25,92 2,7% 9 282.591 8,9% 10.902 103,66 64.239
13 Sindang 37,15 3,9% 7 85.686 2,7% 2.306 104,29 17.11
Jaya
14 Balaraja 33,56 3,5% 9 121.9 3,9% 3.632 106,6 30.146
15 Jayanti 23,89 2,5% 8 68.447 2,2% 2.865 103,52 13.577
16 Sukamulya 26,94 2,8% 8 62.643 2,0% 2.325 103,86 13.663
17 Kresek 25,97 2,7% 9 63.415 2,0% 2.442 103,21 13.815
18 Gungung 29,63 3,1% 9 50.255 1,6% 1.696 101,5 10.819
Kaler
19 Kronjo 44,23 4,6% 10 56.913 1,8% 1.287 104,77 12.383
20 Mekar baru 23,82 2,5% 8 36.529 1,2% 1.534 105,75 8.186
21 Mauk 51,42 5,4% 12 80.679 2,6% 1.569 103,86 16.654
22 Kemiri 32,70 3,4% 7 41.964 1,3% 1.283 108,73 8.393
23 Sukadiri 24,14 2,5% 8 55.039 1,7% 2.28 107,55 11.818
24 Rajeg 53,70 5,6% 13 152.262 4,8% 2.835 104,51 30.89
25 Sepatan 17,32 1,8% 8 105.373 3,3% 6.084 107,27 21.583
26 Sepatan 18,27 1,9% 8 88.655 2,8% 4.852 105,61 18.527
Timur
27 Pakuhaji 51,87 5,4% 14 109.236 3,5% 2.106 105,46 23.534
28 Teluknaga 40,58 4,2% 13 151.199 4,8% 3.726 105,13 32.118
29 Kosambi 29,76 3,1% 10 146.763 4,6% 4.932 107,63 32.589
Total 959.6 100% 274 3157.78 100% 3.507 105,10 690.023
Sumber: Tangerang Dalam Angka Kabupaten Tangerang Tahun 2014

Jika
dilihat kelompok umur di Kabupaten Tangerang, maka kisaran umur 0-
4 tahun lebih banyak bila dibandingkan dengan kelompok umur
lainnya, yakni sebesar 337.802 jiwa. Kelompok umur terbanyak
selanjutnya adalah kisaran umur 15–39 Tahun, dapat dilihat pada
grafik 2.1
Grafik 2.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2013

Sumber: Tangerang Dalam Angka Kabupaten Tangerang Tahun 2014

G. POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH


Melihat pertumbuhan ekonomi yang ada, terdapat beberapa lokasi
yang berpotensi untuk dikembangkan dengan kegiatan utama
perdagangan dan jasa, industri, perumahan, dan pergudangan
diantaranya yaitu Kecamatan Balaraja, Curug dan Teluknaga. Sebagai
Pusat Pemerintahan Kecamatan Tigaraksa juga berpotensi untuk
dikembangankan dengan kegiatan utama pemerintahan, perkantoran,
permukiman, perdagangan dan jasa.
Kecamatan Jambe dan Kecamatan Mauk yang direncanakan sebagai
Kawasan Strategis Dryport menjadi wilayah yang layak untuk
dikembangkan dengan kegiatan utama transportasi dan pergudangan.
Begitupun dengan Kawasan Strategis sekitar Bandara Soekarno Hatta,
sebagai kawasan yang menjadi pintu gerbang Indonesia ke panggung
internasional akan sangat menguntungkan jika kegiatan transportasi
udara dan pergudangan mendapat perhatian lebih.
Geliat pertumbuhan ekonomi DKI yang berbatasan langsung dengan
wilayah Kabupaten Tangerang juga merupakan peluang yang harus
“ditangkap”. Oleh karena itu Kawasan Strategis Perbatasan DKI Jakarta
juga patut mendapat perhatian serius sebagai kawasan pergudangan,
industri, perdagangan dan jasa yang tentu akan turut mendorong
perekonomian Kebupaten Tangerang.
Kawasan reklamasi seluas ± 9.000 ha berjarak 200 meter dari garis
pantai utara Kabupaten Tangerang yang rencananya akan dijadikan
sebagai kawasan perumahan perkotaan, pelabuhan terpadu, dan
industri memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan
mengingat akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di
Kabupaten Tangerang. Hal tersebut serupa dengan Desa Lontar
Kecamatan Kemiri sebagai lokasi pembangkit listrik yang melayani
Provinsi Banten dan DKI (PLTU)

H. PENDIDIKAN
Pendidikan menjadi kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten
Tangerang dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh
karena itu Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki inisiatif untuk
menerbitkan KARTU PINTAR untuk membuka akses layanan
pendidikan seluas-luasnya bagi masyarakat yang tidak mampu.
Program yang mendukung KARTU PINTAR yaitu program manajemen
pelayanan pendidikan melalui penyusunan database penduduk usia
sekolah yang berhak, perumusan mekanisme pelaksanaan, sosialisasi
mekanisme pelaksanaan program kartu pintar dan penerapan KARTU
PINTAR. Jumlah KARTU PINTAR yang telah realisasikan untuk siswa
berprestasi dari mayarakat yang tidak mampu tahun 2014 sebanyak
5.000 KARTU PINTAR dan tahun 2015 akan direalisasikan kembali
sebanyak 5.000 KARTU PINTAR, untuk siswa SMA/ MA dan SMK dari
masyarakat tidak mampu tetapi berprestasi.
Kualitas sumber daya manusia tidak akan terlepas dari kondisi atau
kualitas di bidang pendidikannya. Indikator atau ukuran yang bisa kita
gunakan untuk melihat tingkat kemajuan pendidikan disuatu daerah
antara lain adalah dengan melihatpersentase melek huruf, rata-rata
lama sekolah dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Angka
persentase penduduk menurut kepemilikan ijazah nampak pada tabel
2.4

Tabel. 2.4
Persentase Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah Tertinggi
yang Dimiliki Tahun 2010 – 2013
No. Pendidikan 2010 2011 2012 2013
1 Tidak 21,56 22,91 20,43 18.75
memiliki
2 SD 26,86 26,32 23,88 24.45
3 SLTP 22,77 21,62 23,67 22.66
4 SLTA 23,15 24,5 27,55 29.16
5 DI / DII 0,4 0,4 0,58 0.51
6 Akademi/ D 5,27 4,25 3,89 4.48
III, S1, S2, S3
Sumber : IPM Kabupaten Tangerang 2013

Persentase penduduk menurut pendidikan yang tertinggi yang


ditamatkan pada tahun 2013 didominasi oleh penduduk dengan tingkat
pendidikan SLTA/sederajat yaitu 29,16 persen dan disusul tamat SD
sebesar 24,45 persen dan SLTP sebesar 22,66 persen, sedangkan
persentase penduduk yang menamatkan diatas SLTA hanya sebesar
4,99 persen.
Secara umum persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang
menamatkan pendidikan SD sampai SLTA dari tahun 2010 sampai
2013 mengalami peningkatan. Hal ini juga mengindikasikan bahwa
kebutuhan akan pendidikan sampai jenjang SLTA masih cukup besar
bahkan kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi juga
menunjukkan peningkatan yang cukup berarti.
Selanjutnya, indikator untuk mengukur kemajuan pendidikan adalah
dengan melihat Tingkat Partisipasi Sekolah, baik Angka Partisipasi
Kasar (APK) maupun Angka Partisipasi Murni (APM).
Angka partisipasi sekolah penduduk tangerang setiap tahunnya
mengalami peningkatan. Peningkatan partisipasi sekolah terjadi pada
berbagai kelompok usia, tercatat untuk tahun 2013 angka partisipasi
sekolah untuk kelompok usia SD, usia SLTP, dan usia SLTA masing-
masing sebesar 98,51 persen, 90,69 persen dan 62,19 persen. Disini
terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk anak usia SLTA
dimana tahun sebelumnya (2012) hanya mencapai 58,26 persen.
Angka 62,19 menunjukkan terdapat sekitar 62 anak yang sedang
bersekolah dari 100 anak usia 16-18 tahun. Hal ini menandakan
kesadaran masyarakat semakin tinggi akan pen tingginya pendidikan,
dan sebisa mungkin agar bisa menyekolahkan anaknya sampai ke
tingkat SLTA. Gambaran tentang angka partisipasi sekolah dapat dilihat
pada grafik 2.2
Grafik 2.2
Angka Partisipasi Sekolah Kabupaten Tangerang Tahun 2010 – 2013

Sumber: Profil Kabupaten Tangerang Tahun 2014

Bila dilihat persentase tingkat tamat SMA atau sederajat tetap


menduduki peringkat tertinggi yakni mencapai 29,15 persen, hal ini
sejalan dengan angka persentase APS usia SLTA yang meningkat
signifikan, diikuti peringkat kedua adalah lulusan Sekolah Dasar atau
sederajat sebesar 24,45 persen diikuti persentase untuk yang tamat
SMP atau sederajat sebesar 22,66 persen. Hal ini menunjukkan angka
putus sekolah di tingkat jenjang pendidikan ini masih cukup besar.
Grafik 2.3
Angka Partisipasi Murni Kabupaten Tangerang Tahun 2009 –
2013

Sumber: Profil Kabupaten Tangerang Tahun 2014

Capaian APM pada tingkat SD terus mengalami peningkatan yaitu


sejak tahun 2009 di angka 92,1% mengalami peningkatan mencapai
96,74% di tahun 2013. APM jenjang SMP meningkat dari tahun 2009
sebesar 58,94% menjadi 82,22% pada tahun 2013. Untuk Angka
Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA juga mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Pada tahun 2009 berada di angka 41,16%, pada
tahun 2013 telah mencapai 54,75%. Gambaran APM dapat dilihat
pada grafik 2.3.
Jika dilihat dari data pencapaian APM ini, nampak bahwa
partisipasi murni pada jenjang SMP dan SMA masih lebih rendah
bilang dibandingkan dengan APM pada jenjang SD. Hal ini menjadi
pekerjaan rumah bagi pemda untuk terus mendorong meningkatnya
angka partisiasi murni khususnya pada jenjang SMP dan SMA
melalui program yang langsung dapat mengintervensi kesenjangan
APM ini.
Indikator lainya yang dapat digunakan untuk menggambaran dan
pemperkuat pembangunan bidang pendidikan dapat dilihat pada
indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah penduduk
yang berusia 10 tahun ke atas. Dua indikator ini dipandang sebagai
pengukur tingkat pengetahuan masyarakat.
Angka melek huruf diambil dari kemampuan baca tulis hitung
yang dipandang sebagai modal dasar yang harus dimiliki setiap
individu agar mempunyai peluang yang sama untuk terlibat dan
berpartisipasi dalam pembangunan. Sedangkan tingkat pengetahuan
dan keterampilan lainnya secara umum dapat digambarkan melalui
rata-rata lama sekolah, sehingga diharapkan dua indikator yang
diambil tersebut dapat menggambarkan kualitas pendidikan secara
umum.Gambaran angka melek huruf dapat dilihat pada grafik 2.4
Grafik 2.4
Angka Melek Huruf di Kabupaten Tangerang
Tahun 2009 – 2013

Sumber: Profil Kabupaten Tangerang Tahun 2014

Sedangkan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Tangerang tahun


2013 menunjukkan 8,97 tahun, terjadi peningkatan bila
dibandingkan tahun 2012 yakni 8,96 tahun. Rata-rata Lama
Sekolah dari tahun 2009-2013 dapat dilihat pada grafik 2.5.

Grafik 2.5
Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Tangerang Tahun 2009-2013

Sumber: Profil Kabupaten Tangerang Tahun 2014


A. KESEHATAN
Sumber daya kesehatan yang baik diantaranya adalah dengan
tersedianya sarana prasarana kesehatan yang memadai dalam jumlah
dan kualitas. Selain itu penting untuk memperhatikan faktor
aksesibilitas, unit sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang mudah
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. RPJMD tahun 2013-2018
menargetkan di tahun 2014 akan ada penambahan 2 (dua) unit
puskesmas rawat inap dari 7 (tujuh) puskesmas rawat inap yang sudah
ada.
Untuk mengetahui kualitas kesehatan masyarakat dapat diukur
dari derajat kesehatan di Kabupaten Tangerang yang ditunjukkan oleh
Angka Harapan Hidup (AHH). Angka Harapan Hidup Kabupaten
Tangerang pada tahun 2014 sebesar 66,52 mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 66,09, dapat dilihat pada tabel
2.5.
Tabel 2.5
Angka Harapan Hidup Tahun 2012 – 2014
No Tahun Angka Harapan Hidup
1 2012 66,07
2 2013 66,09
3 2014 66,52
Sumber :Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat juga


diukur dari Angka Kematian Ibu (AKI) dan AKB (Angka Kematian Bayi).
Angka kematian tersebut dapat dihitung dengan melakukan beberapa
survey dan pengkajian.
Grafik 2.6
Jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Tangerang Tahun 2011 – 2014
Kematian Ibu
100
50
0
2011 2012 2013 2014
Kematian Ibu 50 37 39 47

Sumber :Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2014


Jumlah kematian ibu di Kabupaten Tangerang pada tahun 2014
adalah sebanyak 47 kematian dengan penyebab kematian sebesar 90 %
terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan. Jumlah
kematian ibu pada tahun 2014 terjadi peningkatan dibandingkan pada
tahun 2013 terdapat 39 orang, ditahun 2012 sebanyak 37 orang dan di
tahun 2011 sebanyak 50 orang. Hal ini disebabkan oleh rendahnya
cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dan rendahnya cakupan
penanganan komplikasi obsteri. Uraian jumlah kematian ibu dapat
dilihat pada garfik 2.7.
Grafik. 2.7
Penyebab Kematian Ibu di Kabupaten Tangerang Tahun 2014

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2015

Pada tahun 2014 penyebab kematian ibu terbanyak adalah karena


PEB/Eklamsia/ Hipertensi dalam kehamilan sebanyak 18 kasus (39 %).
Seluruh kasus kematian ibu sudah dilakukan Audit Maternal Perinatal
(AMP) di tingkat kabupaten oleh tim AMP Kabupaten Tangerang
sebagai pembelajaran untuk menurunkan jumlah kematian ibu,
tampak pada gafik 2.8.
Jumlah kematian bayi di Kabupaten Tangerang pada tahun 2014
sebanyak 268 kasus, jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan
tahun 2013 ada 282, sementara di tahun 2012 sebanyak 232 dan di
tahun 2011 ada 178 kematian bayi. Gambaran kondisi jumlah
kematian bayi dapat dilihat pada grafik 2.8
Grafik 2.8
Jumlah Kematian Bayi Tahun 2011-2014

Kematian Bayi
300
200
100
0
2011 2012 2013 2014
Kematian Bayi 178 232 282 268

Sumber :Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2014


Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah kematian bayi
yang terjadi pada masa 8-28 hari kehidupannya atau lebih dikenal
dengan Neonatal Komplikasi. Penyebab kematian Bayi tertinggi adalah
Asfiksia dan urutan kedua adalah BBLR yang disebabkan karena
meningkatnya komplikasi Hipertensi dalam Kehamilan (HDK) dan Pre
Eklampasi Berat (PEB) pada ibu hamil, dapat dilihat pada grafik 2.9.

Grafik 2.9
Penyebab Kematian Bayi di Kabupaten Tangerang Tahun 2014

Sumber :Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2014

Pada tahun 2013, penolong persalinan di Kabupaten Tangerang oleh


tenaga medis yaitu sebanyak 82,94 persen, sementara masih ada yang
ditolong oleh tenaga non medis sebanyak 17,06 persen. Penanganan
secara medis, sebagian besar penolong kelahiran dilakukan oleh bidan
sebanyak 61,62 persen, dibandingkan dokter 20,69 persen, dimana
persentasenya hampir dua pertiganya. Kurangnya tenaga dokter di
wilayah Kabupaten Tangerang, menjadi penyebab rendahnya penolong
kelahiran oleh dokter, dapat dilihat pada tabel 2.6.
Tabel.2.6
Tenaga Penolong Persalinan di Kabupaten Tangerang Tahun 2013

No. Tenaga Penolong Persalinan Persentase


1 Dokter 20,69
2 Bidan 61,62
3 Tenaga paramedis lain 0,63
4 Dukun bersalin 16,24
5 Lainnya 0,82

Sumber : Kabupaten Tangerang Dalam Angka Tahun 2014

Pemerintah Kabupaten Tangerang telah melaksanakan berapa kegiatan


dalam rangka penurunan angka kurang gizi diantaranya pemantauan
status gizi, pemberian makanan tambahan pada balita dan ibu hamil,
perawatan gizi buruk dan pemberian vitamin dan mineral (pemberian
vitamin A pada balita dan ibu nifas dan pemberian Fe pada ibu hamil ).
Kegiatan pemantauan status gizi secara aktif dilaksanakan oleh
petugas gizi puskesmas melalui bulan penimbangan balita yang
dilakukan setahun 2 (dua) kali. Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk
tahun 2014 mengalami penurunan dibanding tahun 2013 dengan 3,64
persen dan ditahun 2012 dengan 5,1 persen. Penurunan tersebut
merupakan bukti keseriusan dari pemerintah daerah dalam
penanggulangan masalah gizi yang berkesinambungan. Gambaran
status gizi dapat dilihat pada grafik 2.10
Grafik 2.10
Trend Gizi Buruk dan Gizi Kurang Berdasarkan Metode (BB/U)
Di Kabupaten Tangerang Tahun 2012-2014

0.67 0.45 0.45


Tren Gizi kurang

5.1 3.61 3.28

Tren Gizi Buruk


2012 2013 2014
S
umber: Bid.Kesga- Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang 2014

Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Tangerang cukup


memadai, beberapa sarana kesehatan yang ada diantaranya adalah
Rumah sakit umum sebanyak 2 buah, Puskesmas sebanyak 42 buah,
Posyandu 2.164 buah, laboratorium Pemda 1 buah dan Puskesmas
Pembantu 43 buah. Sarana kesehatan yang ada didukung dengan
tenaga kesehatan yang kompeten seperti Dokter Umum sebanyak
1.230, Dokter Gigi sebanyak 295 dan Dokter Spesialis sebanyak 397.
Jumlah sarana kesehatan dan tenaga kesehatan secara keseluruhan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel. 2.7
Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Tangerang
Tahun 2013

No. Jumlah (Unit) Jumlah


1. Rumah Sakit Umum Swasta 19
2. Rumah Sakit Pemerintah 2
3. Puskesmas DTP 7
4. Puskesmas Non DTP 36
5. Puskesmas Pembantu 48
6. Puskesmas Keliling 60
7. Puskesmas ISO 9
8. Puskesmas Pelayanan Prima -
9. Puskesmas Poned 10
10. Praktek Dokter Umum *) 1.622
11. Praktek Dokter Gigi 279
12. Praktek Dokter Spesialis 639
13. Praktek Bidan Swasta 835
Jumlah 1.945
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2013
Tabel 2.8
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan yang Berizin di Kabupaten Tangerang
Tahun 2013

No. Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah


1. Rumah Sakit Pemerintah 2
2. Rumah Sakit Swasta 17
3. Rumah Bersalin (RB) 34
4. Klinik 305
5. Klinik Spesialis 5
6. Klinik Kecantikan Estetika 17
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2013

Jumlah peserta yang memanfaatkan Jamkesmas RJTP dan RITP


pada tahun 2013 meningkat dibandingkan tahun 2012 dengan jumlah
peserta yang terlayani laki-laki 195.026 jiwa dan perempuan 395.076
jiwa, dan Jampersal menunjukan kenaikan yang cukup signifikan
dengan jumlah persalinan normal berjumlah 16.799 jiwa dari tahun
2012 berjumlah 10.669 jiwa dan persalinan resti 550 jiwa dari tahun
2012 berjumlah 343 jiwa.

Tabel 2.9
Capaian Pelayanan Kesehatan Peserta Jamkesmas
di Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2013

No. Tahun Pelayanan Kesehatan

Rawat Rawat Pasien Jamkesmas dirujuk (Jiwa)


Jalan Inap
1. 2011 607.305 1.850 17.582

2. 2012 545.905 1.478 19.469

3. 2013 588.505 1.697 25.157

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2103


Disamping peserta Jamkesmas, Pemerintah Daerah Kabupaten
Tangerang mengeluarkan program untuk pelayanan kesehatan
masyarakat yang kurang mampu yaitu Program “Kartu Sehat” pada
Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah). Peserta Kartu Sehat berjumlah
127.348 jiwa. Pelayanan kesehatan peserta Program Kartu Sehat
diberikan Rumah Sakit berdasarkan perjanjian kerjasama dengan
Pemerintah Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2013, rumah sakit-
rumah sakit yang menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten
Tangerang yaitu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP Fatmawati,
RSUP Persahabatan, RS. DR. Suharjo Heerjan, RS. Jantung dan
Pembuluh Darah Harapan Kita, RS. Anak dan Bunda Harapan Kita, RS.
Sitanala, RS. Kanker Dharmais, RSUD Balaraja, RS. Dr. Marzoeki
Mahdi, Siloam Hospital Lippo Village, RS. Paramita, RS. Mulia Insani,
dan RSI Ashobirin serta RSU Tangerang. Jumlah pasien Program Kartu
Sehat yang mendapat pelayanan kesehatan dengan rumah sakit yang
telah menjalin perjanjian kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten
Tangerang sebanyak 12.131 jiwa
Ada empat indikator untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya
yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat yaitu persentase
keluarga yang memiliki akses air bersih, persentase rumah sehat,
keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar, tempat umum dan
pengelolaan makanan (TUPM) yang sehat. Keluarga dengan kepemilikan
sarana sanitasi dasar meliputi kepemilikan jamban keluarga, tempat
sampah dan pengelolaan air limbah keluarga. Keseluruhan hal tersebut
sangat diperlukan didalam peningkatan kesehatan Iingkungan.

Tabel 2.10
Persentase Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Memenuhi Syarat
Kesehatan Tahun 2011 – 2013
No. Tahun Jamban Keluarga (%) Tempat SPAL (%) Sarana Air
Sampah (%) Bersih (%)

1 2011 76,9 81 82,5 88,5

2 2012 71,13 74,77 74,2 97,5

3 2013 87,4 77,6 83,5 92,3


Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2103

Dari hasil inspeksi sanitasi pada tahun 2013 terhadap 166.601


keluarga didapatkan, keluarga yang memiliki sarana sanitasi dasar
dengan rincian yang sudah memiliki jamban sebanyak 140.605 KK
(87,4%). Sedangkan pada tahun 2012 jumlah keluarga yang memiliki
jamban sehat adalah (75,89 %). Disebut jamban sehat adalah apabila
terdapat tempat buang air besar di suatu tempat yang sudah
ditentukan atau tidak di sembarang tempat dan memiliki pembuangan
akhir ke tangki septik. Di Kabupaten Tangerang berdasarkan hasil
inspeksi sanitasi tahun 2013 masih ditemukan masyarakat yang buang
air besar di sembarang tempat sebanyak 25 % dan pembuangan
akhirnya tidak di tangki septic sebanyak 12,6 %. Keluarga yang
memiliki tempat sampah dari hasil inspeksi pada tahun 2013 sebesar
120.901 I<.K sedangkan rumah yang memiliki tempat sampah sehat
sebanyak 93.830 KK (77,6 %), meningkat 2,83% bila dibanding
tahun2012 dimana jumlah rumah yang memiliki tempat sampah sehat
sebanyak 87.481 KK (74,77 %).

Indikator untuk menilai tempat sampah sehat adalah tempat


sampah organik dan anorganik dipisah dalam tempat yang kedap air
dan tertutup. Pengelolaan air limbah hasil inspeksi sanitasi tahun 2013,
jumlah rumah yang memiliki pengelolaan air limbah sehat sebanyak
99.796 KK (83,5 %). Kondisi ini meningkat 9,3% bila dibandingkan
tahun 2012 jumlah rumah yang memiliki pengelolaan air limbah sehat
adalah sebanyak 87.867 KK (74,2 %) . Berbagai upaya yang dilakukan
pada tahun 2013 untuk meningkatkan kepemilikan maupun
pemanfaatan sarana sanitasi sehat adalah melalui penyuluhan,
pemberdayaan masyarakat di bidang sanitasi melalui pemicuan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat di 30 desa dan pemberian stimulan untuk
pembuatan percontohan sarana sanitasi di wilayah binaan dan desa
resiko tinggi sanitasi. Stimulan percontohan sarana sanitasi dasar
diberikan tidak hanya di tingkat rumah tangga tetapi juga di institusi
pendidikan (sekolah) sebanyak 7 sekolah berupa sarsandas sekolah
(pembuatan wc sekolah 2 pintu) dan percontohan sarana CTPS (cuci
tangan pakai sabun).
Rumah sehat adalah rumah yang memiliki sarana sanitasi dasar
meliputi jamban/wc, sarana air bersih, tempat sampah dan sarana
pembuangan air limbah, cukup ventilasi dan pencahayaan, bebas dari
serangga dan binatang penular penyakit serta ada pemanfaatan
pekarangan sebagai ruang terbuka hijau. Hasil Inspeksi Sanitasi (IS)
rumah pada tahun 2013 di 43 Puskesmas di Kabupaten Tangerang,
didapatkan hasil sebagai berikut : rumah yang diperiksa sebanyak
161.220 rumah, rumah yang sudah memenuhi syarat kesehatan
sebanyak 115.482 rumah (71,63 %). Jumlah rumah sehat meningkat
8,93% bila dibandingkan dengan hasil inspeksi sanitasi tahun 2012,
demikian juga dengan jumlah rumah yang diperiksa.
Hasil inspeksi sanitasi rumah tahun 2012 dari 143.217 rumah
yang diperiksa, rumah yang sudah memenuhi syarat kesehatan
sebanyak 89.811 (62,7%). Dari hasil inspeksi sanitasi, permasalahan
yang menyebabkan rumah tidak sehat adalah kualitas sarana sanitasi
di rumah tersebut yang tidak memenuhi syarat. Berbagai upaya sudah
dilakukan untuk meningkatkan kualitas rumah menjadi rumah sehat,
diantaranya melalui penyuluhan, pemicuan STBM, pemberian stimulan
untuk pembuatan sarana sanitasi, pembuatan percontohan rumah
sehat bekerjasama dengan SKPD terkait .
Melihat pencapaian tahun 2013 maka upaya penyuluhan terhadap
masyarakat tentang rumah sehat sehingga masyarakat dapat
meningkatkan kualitas lingkungan rumahnya dan memiliki rumah yang
sehat masih perlu ditingkatkan. Dalam rangka meningkatkan Rumah
Tangga ber-PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), Pemerintah Kabupaten
Tangerang melakukan pemantauan terhadap 62.371 rumah tangga dari
778.228 rumah tangga yang ada, didapatkan 29.070 rumah tangga atau
46,61% yang dapat dikategorikan sebagai rumah tangga sehat di
Kabupaten Tangerang.
Tabel 2.11
Capaian PHBS di Kabupaten Tangerang Tahun 2013
No Desa/Kel Rumah Tangga Rumah Tangga yang Capaian %
dipantau PHBS RT
1. 274 778.228 62.371 29.070 46,6

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2013

Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang


masih berpotensi untuk mempunyai. Banyaknya jumlah PUS pada
suatu daerah menandakan bahwa pertambahan penduduk akan tidak
terkendali apabila pemerintah tidak menjalankan program KB secara
lebih intensif. Berikut adalah data PUS di Kabupaten Tangerang pada
tahun 2013.
Tabel 2.12
Jumlah Peserta KB Aktif dan Pasangan Usia Subur
Per Kecamatan di Kabupaten Tangerang Tahun 2013
No. Kecamatan Peserta KB Pasangan Usia Persentase
Aktif Subur (PUS) (%)
1 Cisoka 26,503 18,325 145
2 Solear 16,424 13,632 120
3 Tigaraksa 17,052 25,194 68
4 Jambe 7,105 10,941 65
5 Cikupa 9,299 40,031 23
6 Panongan 9,109 11,929 76
7 Curug 11,220 31,772 35
8 Kelapa Dua 21,163 27,856 76
9 Legok 6,187 25,961 24
10 Pagedangan 11,997 24,725 49
11 Cisauk 6,468 11,954 54
12 Pasar Kemis 31,372 44,555 70
13 Sindang Jaya 13,918 14,207 98
14 Balaraja 12,406 25,057 50
15 Jayanti 8,697 13,998 62
16 Sukamulya 8,713 15,531 56
17 Kresek 7,651 16,687 46
18 Gunung Kaler 24,103 14,485 166
19 Kronjo 21,229 14,175 150
20 Mekar Baru 18,166 9,786 186
21 Mauk 19,729 18,972 104
22 Kemiri 17,739 10,191 174
23 Sukadiri 15,606 13,702 114
24 Rajeg 7,693 31,661 24
25 Sepatan 9,874 21,909 45
26 Sepatan Timur 14,031 22,186 63
27 Pakuhaji 8,838 25,753 34
28 Teluknaga 9,112 36,614 25
29 Kosambi 16,161 28,399 57
Jumlah 407,565 620,188 66
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2013

J. PEKERJAAN UMUM
Jaringan jalan merupakan bagian dari sarana terpenting dalam
sistem transportasi. Jangkauan pelayanan jalan di Kabupaten
Tangerang saat ini terbatas pada wilayah-wilayah yang secara alami
berkembang dengan pesat. Tingkat kepadatan jalan perhektar tertinggi
di Kabupaten Tangerang berada di wilayah bagian tengah dan selatan,
sedangkan jangkauan pelayanan jalan di wilayah utara yang
perkembangannya relatif lebih lambat bila dibandingkan dengan
wilayah selatan.
Tabel 2.13
Panjang Jalan Berdasarkan Kelas di Kabupaten Tangerang
Tahun 2012-2014

No. Status Jalan Panjang (Km)


2012 2013 2014
1 Nasional 27,93 27,93 27,93
2 Provinsi 114,2 114,2 114,2
3 Kabupaten 992,61 992,61 992,61
4 Jalan Tol 26,5 26,5 26,5
JUMLAH 1.134,09 1.134,94 1.134,94
Sumber : SIPD Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang 2014

Keadaan jalan setiap tahunnya terus ditingkatkan baik


kuantitasnya maupun kualitasnya. Jaringan jalan yang ada di
Kabupaten Tangerang kondisi tahun 2013 terdiri dari Jalan Nasional
sepanjang 27,93 Km dengan satu (1) ruas , Jalan Provinsi sepanjang
114,2 Km, dan Jalan Kabupaten sepanjang 992,61 Km. Jaringan jalan
Kabupaten pada tahun 2012 dengan tipe perkerasan meliputi Aspal
sekitar 411,24 Km berkurang di tahun 2013 menjadi 338,79 Km, jalan
dengan perkerasan Beton di tahun 2012 sekitar 572,22 Km meningkat
menjadi 643,36 Km pada tahun 2013 ini menunjukkan bahwa
perubahan perkerasan pada kurun tahun 2012 sampai dengan tahun
2013 jalan-jalan di Kabupaten Tangerang berubah dari perkerasan
aspal menjadi perkerasan oleh Beton.

Tabel 2.14
Kondisi Jalan Berdasarkan Perkerasan Jalan
di Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2013
No. Perkerasan Panjang (Km)
Jalan 2011 2012 2013
1 Aspal 609.64 411.24 338.79
2 Betonisasi 362.1 572.22 643.36
JUMLAH 971.74 983.46 982.15
Sumber : SIPD Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang 2014

Tabel 2.15
Panjang Jalan Berdasarkan Kondisi Jalan di Kabupaten Tangerang
Tahun 2009-2013

No. Kondisi Panjang (Km)


Jalan 2009 2010 2011 2012 2013
1 Baik 407,3 431,47 467,01 668,16 716,01
2 Sedang 184,95 142,58 140,24 119,38 117,88
3 Rusak 200,01 188,04 177,71 101,55 81,45
4 Rusak Berat 198,36 227,53 207,65 103,52 77,27
JUMLAH 990,62 989,62 992,61 992,61 992,61
Sumber : SIPD Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang 2014

Pada tahun 2013, Jaringan jalan berdasarkan fungsi jalan tercatat


jalan Arteri sepanjang 27,93 Km, jalan Kolektor sepanjang 114,2 Km
dan jalan Lokal sepanjang 992,61 Km. Kondisi jalan tersebut pada
umumnya dalam kondisi Baik mencapai 716,01 Km, Sedang 117,88 Km
dan Rusak mencapai 81,45 Km dan Rusak Berat sekitar 77,27 Km,
sepanjang tahun 2010 sampai dengan 2013 telah terjadi perubahan
yang sangat signifikan dari kondisi rusak berat menjadi baik. Kondisi
jalan di Kabupaten Tangerang berdasarkan status jalan berdasarkan SK
Bupati No. 761/2011, ditetapkan Jalan Strategis dengan panjang
279,55 Km (28,16%), dengan ruas sebanyak 50 dan Jalan Lintas Umum
sepanjang 713,06 Km (71,84%) dengan jumlah ruas sebanyak 251 ruas.
Untuk lebih jelasnya mengenai rencana jalan di Kabupaten Tangerang
lihat Rencana Jaringan Jalan Kabupaten Tangerang.
Grafik 2.11
Persentase Kondisi jalan di Kabupaten Tangerang
Tahun 2013

Sumber : SIPD Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang 2013
Jembatan merupakan salah satu sarana transportasi yang tidak
kalah pentingnya dalam menunjang aktifitas masyarakat. Pada tahun
2013, panjang jembatan mencapai 2.164,1 Km dengan jumlah
jembatan mencapai 267 buah, prasarana irigasi pengairan teknis
sekunder mencapai 194.517 Km. Infrastruktur irigasi yang ada di
Kabupaten Tangerang meliputi Saluran Induk, Saluran Sekunder, dan
Saluran Tersier, dengan luas irigasi seluruhnya mencapai 52.540.000
m2 dengan kondisi irigasi yang baik sekitar 26.270.000 m2. Saluran
Induk diantaranya Irigasi Cisadane, Irigasi Cidurian, dan Irigasi
Garukgak. Irigasi Cisadane luasnya mencapai 17,929 Ha dengan
panjang saluran 516.681 Km meliputi saluran induk 3 saluran, saluran
sekunder 25 saluran, dengan dilengkapi bangunan air sebanyak 157
unit. Irigasi Cidurian memiliki luas 10.272 Ha dengan panjang saluran
mencapai 444.316 Km terdiri dari saluran induk 1 saluran, saluran
sekunder 17 saluran dilengkapi bangunan air sekitar 141 unit. Irigasi
Garukgak mencapai 4.128 Ha mempunyai panjang saluran sekitar
84.971 Km terdiri dari saluran induk 1 saluran, dan saluran sekunder 7
saluran dengan dilengkapi bangunan air sebanyak 329 unit.
K. Perumahan
Perumahan merupakan kebutuhan primer yang merupakan prioritas
utama bagi sebuah keluarga. Rumah yang sehat merupakan salah satu
sarana untuk mencapai derajat kesehatan yang optimum. Rumah juga
merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus memenuhi
kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan guna mendukung
penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif.
Hampir 93 persen dari total rumahtangga di Kabupaten Tangerang
sudah memiliki rumah dengan lantai bukan tanah dan hampir 90
persen beratap genteng/beton dan berdinding tembok. Bahan bakar
utama untuk memasak memakai gas/elpiji mencapai lebih dari 85
persen dan sumber penerangan dari listrik PLN sebesar 99,78 persen
dan Non PLN sebesar 0,22 persen.
Sedangkan penggunaan fasilitas air minum sendiri mencapai 66,69
persen, fasilitas bersama sebesar 26,10 persen, fasilitas umum sebesar
6,06 persen dan sisanya tidak ada fasilitas sebesar 1,15 persen.
Tabel 2.16
Statistik Perumahan Kabupaten Tangerang Tahun 2013
Uraian Persentase
Rumah tangga dengan rumah milik sendiri 78,16
Rumah tangga menurut kualitas
perumahan
Lantai bukan tanah 92,88
Atap genteng/beton 87,98
Dinding tembok 88,76
Tempat pembuangan akhir tangki/SPAL 71,28
Bahan bakar utama memasak/gaselpiji 85,17
Sumber penerangan listrik PLN 99,78
Penggunaan fasilitas air minum sendiri 66,69

Sumber : Statda Kabupaten Tangerang, 2014

Bila dilihat dari Tempat Pembuangan Akhir, lebih dari 70 persen


rumahtangga di Tangerang sudah menggunakan Tangki/SPAL, lebih
dari 16 persennya di kolam/sawah, hampir 4 persennya di lubang
tanah, berikutnya adalah pantai/kebun sebesar hampir 3 persen dan
sisanya 1 persen lebih berada di lainnya.
Dalam rangka menyediakan rumah yang layak huni bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) pada awal tahun 2012 Pemerintah
Kabupaten Tangerang meluncurkan Program GEBRAK PAKUMIS
(Gerakan Bersama Rakyat Atasi Permukiman Padat, Kumuh dan
Miskin). Dalam program tersebut Pemerintah Daerah meningkatkan
kualitas rumah tidak layak huni menjadi layak huni sebanyak 523
rumah. Adapun wilayah yang menjadi sasaran pelaksanaan program
tersebut adalah Kecamatan Kresek, Jayanti, Sukamulya, Rajeg,
Mekarbaru dan Pakuhaji.
Pada pertengahan tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Tangerang
kembali menggulirkan program tersebut dengan jumlah rumah yang
ditangani sebanyak 529 rumah di Kecamatan Mauk, Sindang Jaya,
Sukadiri, Sukamulya, Cisoka, Teluknaga, Gunung Kaler dan Kresek.
Memasuki awal tahun 2013 Pemerintah Daerah mencanangkan kembali
program ini, sejumlah 800 unit rumah menjadi target penanganan
rumah tidak layak huni yang berlokasi di Kecamatan Rajeg, Gunung
Kaler, Pakuhaji, Mekar Baru, Jayanti, Sukamulya, Kresek, Cisoka,
Sindang Jaya, Tigaraksa, Solear, Balaraja Dan Kronjo.
Pada tahun 2013 Pemerintah Daerah mencanangkan kembali
program ini, sejumlah 800 unit rumah menjadi target penanganan
rumah tidak layak huni yang berlokasi di Kecamatan Rajeg, Gunung
Kaler, Pakuhaji, Mekar Baru, Jayanti, Sukamulya, Kresek, Cisoka,
Sindang Jaya, Tigaraksa, Solear, Balaraja Dan Kronjo.Dari data tersebut
diatas dapat di lihat pada table berikut ini :
Tabel 2.17
Program Gebrak Pakumis Tahun 2012 – 2015

No Tahun Target Gebrak Pakumis Realisasi Gebrak


Pakumis
1 2012 529 unit rumah 529 unit rumah
2 2013 800 unit rumah 800 unit rumah
3 2014 1041 unit rumah 1041 unit rumah
4 2015 800* unit rumah
Sumber Bappeda Kabupaten TangerangTahun 2014

L. PENATAAN RUANG
Dalam konsep tata ruang Jabodetabek – Punjur, Kabupaten
Tangerang berfungsi sebagai wilayah penyangga (buffer area) DKI
Jakarta untuk kegiatan permukiman dan industri, pengembangan
pertanian dan perlindungan terhadap kegiatan yang merusak
lingkungan. Keberadaan wilayah penyangga antara lain untuk
menghindari tumbuhnya Jakarta menjadi kota primer yang membawa
dampak berbagai efisiensi.
Sebagai akibat Perkembangan penduduk yang cepat serta
melimpahnya kegiatan industri dan permukiman ke Wilayah Kabupaten
Tangerang maka banyak terjadi pergeseran lahan. Beralihnya fungsi
lahan, perlu mendapatkan perhatian dalam hal keseimbangan fungsi
kawasan lindung dan kawasan budidaya serta aspek kesesuaian lahan.
Penggunaan lahan di Kabupaten Tangerang saat ini, meliputi
penggunaan untuk kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Penggunaan lahan untuk kawasan lindung, meliputi sempadan pantai,
danau/situ, dan sempadan sungai. Sedangkan penggunaan lahan
untuk kegiatan budidaya, meliputi perumahan, perkampungan,
perdagangan dan jasa, zona industri, kawasan industri, pertanian
irigasi teknis, pertanian tadah hujan, perkebunan, kebun campuran,
tegalan, perikanan (tambak), hutan, dan lain-lain.
Penggunaan lahan untuk kegiatan budidaya terbagi menjadi 2 (dua),
yaitu penggunaan untuk kegiatan terbangun dan kegiatan tidak
terbangun. Penggunaan lahan terbangun, meliputi penggunaan untuk
perumahan, perkampungan, zona industri, kawasan industri,
perusahaan dan perdagangan, serta jasa. Luas lahan terbangun di
Kabupaten Tangerang sebesar 27.117 Ha (27,71 %) dan untuk lahan
non terbangun sebesar 80.589,29 Ha (72,29 %) umumnya berupa lahan
pertanian dan tanah kosong (padang golf) sisanya untuk lain-lain,
seperti jalan, sungai, lapangan olah raga, kuburan, RTH, dan taman.
Pembangunan lingkungan hidup di Kabupaten Tangerang berguna
untuk mengoptimalkan tata ruang, demi kelestarian lingkungan dan
memanfaatkan sumber daya alam dengan sumber daya buatan agar
dapat tercapai tingkat kemakmuran yang selaras dengan aspek sosial
budaya secara efisien, meningkatkan kualitas sumber daya lingkungan
hidup secara berkelanjutan, terkendalinya pemanfaatan ruang sesuai
dengan peruntukan yang diarahkan pada kawasan hutan lindung,
kawasan hutan bakau dipantai utara dan kawasan budidaya non
pertanian.
Dalam Program Penyusunan Perencanaan Tata Ruang dilakukan
dengan Penyusunan Kebijakan penyusunan Tata Ruang Wilayah,
Penetapan Kebijakan RDTRK, RTRK dan RTBL, Sosialisasi Peraturan
Perundangan Tata Ruang, Penyusunan Rencana Detail & Teknis Tata
Ruang Kawasan, Penyusunan Rancangan Perda RTRW, Fasilitasi
peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang
sebagai upaya untuk perencanaan tata ruang kearah yang lebih tertata
dengan disusunnya lebih banyak produk perencanaan tata ruang.
Pengendalian Pemanfaatan Ruang yang menunjukkan tren positif
dimana pada tahun 2012 jumlah angka pelanggaran sebesar 8%
menurun menjadi 5 % pada tahun 2013. Hal ini berkaitan dengan
kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pengendalian
Pemanfatan ruang, pengawasan pemanfaata ruang dan koordinasi dan
fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang yang lebih baik.

Prosentase ketaatan terhadap RTRW berhasil ditingkatkan dengan


angka yang menunjukan pada Tahun 2011 sebesar 85% , Tahun 2012
sebesar 90% dan Tahun 2013 sebesar 95% melalui kegiatan
Penyusunan kebijakan perijinan pemanfaatan ruang, penyusunan
norma, standard dan kriteria pemanfaatan ruang penyusunan
kebijakan pemantauan pengendalian koordinasi dan fasilitasi
penyusunan pemanfaatan ruang lintas kab/kota.

II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN


KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN
1. Pendidikan
Penyelenggaraan Urusan Pendidikan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.396.545.415.822,- dengan realisasi keuangan Rp.
339.598.939.539,- (85.64%) dan realisasi fisik sebesar 88,93 % yang
dijabarkan dalam 7 program dan 165 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Cipta Karya, Dinas Pendidikan
dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada
urusan Pendidikan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini
Program Pendidikan Anak Usia Dini mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.834.709.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
700.227.0001,- (83,89%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya anak peserta didik di wilayah Kecamatan 1 Paket;
· Meningkatnya kompetensi tenaga pendidik dan Tenaga Kependidikan
PAUD 200 Org;
· Meningkatnya pemahaman pengelola 56 PAUD dalan pengembangan
data dan informasi PAUD 100 Orang;
· Bertambahnya jumlah tenaga PAUD yang mengerti model dan metode
pembelajaran PAUD 200 pengelola;
· Meningkatnya kemampuan dan keterampilan anak usia dini 135
peserta;
· Terpilihnya tenaga pengelola dan tenaga pendidik PAUD-NI Tingkat
Kab. Tangerang untuk mewakili Kab. Tangerang di Apresiasi Tingkat
Provinsi Banten 15 Orang;
· Meningkatnya kerjasama dan koordinasi antar Pengelola Pusat PAUD
di Kabupaten Tangerang 100 Pengelola;
· Terselenggaranya kegiatan kreatifitas peserta didik 1500 orang.

b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun


Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.329.215.089.378,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.283.575.678.865,- (86,14 %) dan realisasi fisik
sebesar 87,81 % yang dijabarkan dalam 58 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terbangunnya ruang kelas SD sebanyak 210 unit dan ruang kelas
SMP 78 unit (13 USB);
· Tersedianya ruang guru sebanyak 5 Unit;
· Tersedianya lapangan upacara dan fasilitas parkir sebanyak 43
sekolah;
· Terbangunnya Pemagaran dan Penataan sekolah sebanyak 44
sekolah;
· Tersedianya perpustakaan, UKS, laboratorium 6 Unit;
· Tersedianya Mebeleuir sekolah sebanyak 9 SMP dan 14 SD;
· Tersediannya Kalender Pendidikan untuk Semua jenjang Pendidikan
Sekolah TK, SD, SMP. SMA, SMK;
· Terpilihnya peserta juara Lomojari SMP tingkat kabupaten untuk ke
tingkat provinsi sebanyak 8 Orang;
· tersedianya sarana dan prasarana infrastruktur sanitasi sekolah
pada jenjang SD 89, SMP 52, SMA 26 dan SMK 173 Sekolah;
· Adanya Peningkatan Kreativitas dan Kemandirian Siswa di Bidang
Pendidikan Kepramukaan;
· Terlaksananya Implementasi Kurikulum 2013 untuk pengembangan
kompetensi pembelajaran dikelas;
· Terakreditasinya SMP Negeri dan Swasta;
· Terwujudnya penghargaan kepada siswa berprestasi SMP;
· Meningkatnya pemahaman pembelajaran sesuai dengan kurikulum
2013 dan ujian nasional 2014 sebanyak 200 Orang;
· Terseleksinya Siswa peserta FL2SN SMP yang akan mewakili ke
tingkat provinsi sebanyak 25 Peserta;
· Tenaga Pendidik Mampu Mengimplementasikan pembelajaran dengan
metode metode yang kreatif;
· Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Mampu mengembangkan
program penyusuna Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian
Tindakan Sekolah (PTS) dan dapat mengimplementasikan kurikulum
acuan baru 2013;
· Terlatihnya Peserta Atlet O2SN dalam rangka Lomba Tingkat Provinsi;
· Terseleksinya Siswa peserta FL2SN SD yang akan mewakili ke
tingkat provinsi sebanyak 57 Siswa;
· Terselenggaranya Ujian Nasional;
· Tenaga Kompetensi Tenaga Kependidikan dalam menyusun Silabus
dan RPP sekolah;
· Adanya peningkatan mutu serta terpilihnya Guru, Kepala Sekolah
dan Pengawas Sekolah yang berdedikasi dalam mencapai tujuan
pendidikan yg berkualitas.

c. Program Pendidikan Menengah


Program Pendidikan Menengah mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.56.286.000.444,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.48.244.089.000,- (85.71%) dan realisasi fisik sebesar 97,22 % yang
dijabarkan dalam 35 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terpenuhinya kebutuhan sekolah menengah atas di 5 Sekolah.
· Terpenuhinya kebutuhan ruang guru sekolah di 4 Sekolah.
· Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana sekolah di 2
Sekolah.
· Tercapainya Pembangunan Lab Sekolah sebanyak 1 Sekolah.
· Terlaksananya pembangunan laboratorium dan ruang praktikum
sekolah sebanyak 1Paket.
· Tersedianya laboratorium komputer SMAN 16 Tangerang sebanyak 1
Lokal.
· Terpenuhinya sarana dan prasarana sekolah sebanyak 10 Sekolah.
· Terlaksananya pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas
parker sebanyak 3 Paket.
· Terlaksananya Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas
parkir sebanyak 2 Paket.
· Tertatannya Halaman Kantor dan Sekolah yang memadai sebanyak 2
Paket.
· Tertatanya Lingkungan Sekolah sebanyak 1 Paket.
· Terbangunya Lingkungan Sekolah sebanyak 1 Paket.
· Terlaksananya kegiatan Pemagaran SMUN 1 Kronjo sebanyak 1
Kegiatan.
· Terlaksananya Pemagaran SMUN 12 sebanyak 1 paket.
· Tersedianya Pembangunan Pemagaran SMUN 12 seabnyak 1
paket.
· Pembangunan ruang ibadah sebanyak 1 Sekolah.
· Terpenuhinya kebutuhan perpustakaan sekolah sebanyak 2 Sekolah.
· Tersedianya Perlengkapan Sekolah sebanyak 2 paket.
· Terlaksananya kegiatan pelatihan penyusunan kurikulum SMA dan
SMK sebanyak 260 Orang.
· Terlaksananya Kegiatan Penyelenggaraan Ujian Nasional Paket C
setara SMA/MA sebanyak 4.205 Peserta.
· Tercapainya Kegiatan Penyebarluasan dan Sosialisasi berbagai
informasi pendidikan menengah sebanyak 130 Peserta.
· Terlaksananya kegiatan akreditasi sekolah menengah SMA/SMK
sebanyak 250 sekolah.
· Terlaksananya kegiatan penyelenggaraan ujian 27.200 sebanyak.
· Tersedianya kegiatan pembinaan PPDB dan MOS sebanyak 38 orang
Kepala Sekolah SMA dan SMK dan 125 Orang Pengurus OSIS.
· Terlaksananya kegiatan pengembangan prestasi bidang sains dan
penelitian melalui olimpiade sains (OS), Olimpiade Sains Terapan
(OST) dan Olimpiade Penelitian Siswa (OPSI) sebanyak 850 Osk.
· Terpilihnya siswa SMA dan SMK terbaik yang memiliki wawasan
keislaman dan kecintaan terhadap seni yang bernuansa islami
sebanyak 150 Orang.
· Tersedianya siswa SMA dan SMK yang memiliki vokasional menjahit
garment dan sepatu sebanyak 200 Orang.
· Terlaksananya kegiatan pembinaan berkelanjutan siswa berprestasi
melalui pemberian beasiswa berprestasi sebanyak 300 0rang.
· Tersedianya siswa yang memperoleh pembinaan berkelanjutan
menerima beasiswa prestasi sebanyak 150 Orang.
· Terlaksananya kegiatan peningkatan prestasi bidang seni dan
olahraga melalui FLS2 dan O2S sebanyak 800 Orang.
· Terpilihnya siswa SMA dan SMK yang memiliki prestasi dalam bidang
seni dan olahraga sebanyak 150 orang.
· Terlaksananya kegiatan pembinaan dan penertiban siswa SMA dan
SMK sebanyak 175 kali.
· Terlaksananya Kegiatan Pembinaan Karakter Bangsa Melalui
Pendidikan Kepramukaan Siswa SD/SMP sebanyak 50 orang.
· Terlaksananya penyusunan peraturan Bupati tentang Bosda
sebanyak 1 Item.
· Terlaksananya pembangunan sekolah menengah atas (SMA) dengan
pembiayaan dana alokasi khusus sebanyak 55 paket.
· Terlaksananya pembangunan sekolah menengah kejuruan (SMK)
dengan pembiayaan dana alokasi khusus sebanyak 106 paket.
· Tersedianya mebeulair di 2 sekolah.
· Meningkatnya sarana prasarana di 2 sekolah.
· Tersedianya mebeulair di sekolah menengah atas (SMA) di 3
Sekolah.
· Meningkatnya sarana prasarana sekolah sebanyak 3 Paket.
· Terlaksanya survey monitoring dan pelaksanaan DAK SMA sebanyak
1 Paket.
· Terlaksananya monitoring pelaksanaan kegiatan DAK tingkat
kejuruan sebanyak 1 paket
· Terpilihnya kelompok siswa terbaik tingkat Kabupaten Tangerang
dalam LCC 4 (empat) Pilar KBB dan Cercas Cermat Pancasila serta
terpilihnya siswa yang memiliki keterampilan berbahasa sebanyak 20
kelompok.
· Meningkatnya pengetahuan siswa akan 4 pilar kebangsaan dan
Kebahasaan sebanyak 4 Regu dan 2 tingkat.
· Meningkatnya Kemampuan Siswa/i di Kecamatan Mekar Baru
sebanyak 40 Peserta.
· Tersedianya siswa SMA dan SMK yang dapat menyelesaikan
pendidikan menengah dan meningkatkan prestasinya sebanyak
5.887 Siswa.
· Tersedianya Wakasek Kesiswaan SMA dan SMK yang memahami
tujuan dan prinsip pengelolaan bantuan operasional sekolah program
PMU dengan capaian 135 waksek kesiswaan.
· Terlaksananya kegiatan kompetensi prestasi siswa SMP/SMA/SMK
Liga Pendidikan Indonesia (LPI) sebanyak 32 Tim.
· Perumusan dan penyusunan juklak dan juknis kartu pintar
sebanyak 1 Paket.
· Meningkatnya pemahaman tentang program kartu pintar sebanyak
500 Orang.
· Meningkatnya kinerja guru dan untuk memotivasi, dedikasi, loyalitas,
dan profesionalisme guru sehingga dapat meningkatkan mutu
lulusan sebagai SDM yang berkualitas, produktif dan kompetitif.

d. Program Pendidikan Non Formal


Program Pendidikan Non Formal mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.1.818.710.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
1.785.575.300,- (98.18%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 10 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya angka melek huruf di Kabupaten Tangerang sebanyak
Kegiatan.
· Pencari kerja dapat berwirausaha dan/atau dapat bekerja pada dunia
usaha dan industri sesuai peluang kerja dan pasar kerja
sebanyak 50 Orang
· Adanya data dan informasi lembaga Pendidikan Nonformal yang
akurat dan efisien di Kabupaten Tangerang sebanyak 1 Kegiatan.
· Meningkatnya Keterampilan dan Keahlian Anak/Pemuda Putus
Sekolah dalam Nata Dikoko sebanyak 30 Orang.
· Meningkatnya keterampilan anak putus sekolah dalam perbengkelan
sebanyak 40 Orang.
· Meningkatnya keterampilan anak/pemuda putus sekolah di
Kecamatan Legok sebanyak 170 Orang.
· Terlatihnya Tenaga Perbengkelan sebanyak 70 Orang.
· Meningkatnya keterampilan pemuda putus sekolah sebanyak 145
peserta.
· Meningkatnya Pembinaan Ketrampilan Anak/Pemuda Putus Sekolah
dalam Pelatihan Pangkas Rambut sebanyak 40 orang.
· Meningkatnya ketarampilan pemuda putus sekolah dalam bidang las
listrik sebanyak 50 Orang.
· Meningkatnya Keterampilan Anak/Pemuda Putus Sekolah sebanyak
53 orang.
· Meningkatnya keterampilan anak/pemuda putus sekolah di
Kecamatan Jambe sebanyak 100 Orang.
· Meningkatnya keterampilan anak/pemuda putus sekolah dalam
bidang pembuatan sampho mobil/motor sebanyak 64 Orang.
· Meningkatnya Keterampilan Bagi Anak / Pemuda Putus Sekolah di
Kecamatan Kemiri sebanyak 70 orang.
· Meningkatnya Keterampilan Menjahit bagi anak/Pemuda putus
sekolah 40 Orang.
· Meningkatnya Keterampilan Bagi Anak / Pemuda Putus Sekolah di
Kecamatan Sindang jaya sebanyak 14 Orang.
· Meningkatnya Pengetahuan Anak/Pemuda Putus Sekolah tentang
potong rambut sebanyak 73 Peserta.
· Terlaksanannya Pelatihan Las Listrik sebanyak 80 orang.
· Bertambah terampilnya peserta Pelatihan sebanyak 40 Orang.
· Meningkatnya layanan pendidikan melalui program terpadu P2WKSS
sebanyak 3 Lembaga.
· Meningkatnya pemahaman tentang kurikulum dan problematika
anak sebanyak 200 Orang.
· Terlaksananya kegiatan pengembangan taman bacaan masyarakat
dan tutor kunjung sebanyak 1 Kegiatan.
· Terlatihnya Pengelola PKBM dan Tutor Program KF, Paket A, B dan C
sebanyak 100 orang .
· Terseleksinya tutor dan warga belajar program KF, Paket A, B dan C
untuk mewakili Kabupaten Tangerang di lomba keteladanan tingkat
provinsi sebanyak 200 orang .
· Terlaksananya Kegiatan Bimbingan Teknis Pengelola Lembaga
Kursus dan Instruktur Kursus sebanyak 100 Orang.

e. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.3.526.108.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.1.278.043.000,- (36.25 %) dan realisasi
fisik sebesar 44,19 % yang dijabarkan dalam 20 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersosialisasikannya Mekanisme Perekrutan Calon Peserta Sertifikasi
Pendidik Tahun 2014 sebanyak 850 Guru.
· Terlaksananya Kegiatan Evaluasi Kinerja dan PAK Guru Sekolah
Dasar (SD) sebanyak 391 orang.
· Meningkatnya mutu guru untuk memenuhi harapan peningkatan
mutu pelajaran dan mutu pendidikan sebanyak 160 orang.
· Pemetaan Guru PNS dan Jumlah guru bidang study di SMA dan
SMK di 256 sekolah.
· Terlaksananya Penyaluran TPG dan Pengendalian guru penerima TPG
sebanyak 5.217 guru.
· Terciptanya pembinaan guru PNS pada jenjang SMA dan SMK yg
dilakukan berdasarkan Sistem Prastasi Kerja dan Sistem Karier yang
dititik beratkan pada Sistem Prestasi Kerja sebanyak 701 guru.
· Meningkatnya kemampuan dan kemahiran guru dalam
melaksanakan pembelajaran sehingga dapat menunjang pemerataan
mutu pendidikan sebanyak 160 orang.
· Terkendalinya data siswa baru selama 1 tahun.
· Terlaksannanya Kegiatan Fasilitasi Kelompok Kerja Guru Sekolah
Dasar sebanyak 319 orang .
· Terlaksananya Kegiatan Pemetaan Guru Sekolah Dasar
sebanyak 622 guru.
· Terlaksananya Pemberian Bea Siswa bagi Tenaga Pendidik/Guru
Jenjang Pendidikan S2 sebanyak 35 orang .
· Peningkatan mutu kompetensi profesionalisme guru dalam
perencanaan,pelaksanaan,dan pengujian/evaluasi pembelajaran
dikelas sebanyak 200 guru.
· Terlaksananya pemetaan guru smpn, dan terkelolanya data PTK di
SMPS sebanyak 310 Sekolah.
· Terlaksananya Sosialisasi dan evaluasi kinerja dan PK guru SMP
sebanyak 2.200 Guru.
· Terlaksananya Program induksi untuk guru pemula dan pelatihan
peyusunan perangkat pembelajaran untuk guru SMP.

f. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan


Perpustakaan
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 64.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 63.525.000,- (99.26 %) dan realisasi fisik
sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya bangunan taman bacaan/perpustakaan di Kecamatan
Cisauk sebanyak 1 desa, dan 24 pekerjaan.

g. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan


Program Manajemen Pelayanan Pendidikan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.4.800.799.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
3.951.801.374,- (82.32%) dan realisasi fisik sebesar 95,56% yang
dijabarkan dalam 35 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terlaksananya kegiatan Pembinaan Komite SMP.
· Pemeliharaan gedung kantor UPT Pendidikan di 29 kecamatan
sebanyak 29 paket.
· Pemeliharaan gedung kantor UPT - SKB Pendidikan sebanyak 1
paket di Kecamatan Tigaraksa.
· Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor sebanyak 87 item di
27 UPT Pendidikan.
· penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor UPT SKB sebanyak 3
item di UPT SKB Pendidikan
· Tersedianya layanan administrasi di 29 UPT Pendidikan selama 1
tahun.
· Tersedianya layanan administrasi di UPT SKB Pendidikan selama 1
tahun.
· Terselenggaranya Kegiatan Pemberdayaan Gugus SMP sebanyak 735
orang.
· Terselenggaranya kegiatan peningkatan kemampuan tenaga operator
data pendidikan sebanyak 200 orang.
· Meningkatnya sumberdaya operator data pendidikan sebanyak 200
orang.
· Terlaksananya kegiatan Pemberdayaan dan Penilaian Kinerja Gugus
Tingkat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 590 Peserta.
· Meningkatnya tertib adminitsrasi dan pemahaman guru SMA dan
SMK akan peraturan perundang-undangan kepegawaian sebanyak
220 orang.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan pendidikan dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.18
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pendidikan
Tahun 2014

Capaian
N Program Indikator Kinerja 2014 Kinerja Penanggung
o Prioritas Program Tahun jawab
Target Realisasi 2014 (%)
1 2 3 4 5 6 7
Program
Layanan
Pendidikan Dinas
1 Pendidikan Anak 46,74% 42,46% 90,84
Anak Usia Pendidikan
Usia Dini
Dini
RKB SD
210 dan
Program SMP 78
Wajib RKB (DAK SD
Belajar SD 681 162, SMP
Terbangunnya RKB Dinas Cipta
2 Pendidikan dan 120, SMA 79,17
sekolah Karya
Dasar SMP 45, SMK
Sembilan 39 89, BLOCK
Tahun GRAND
SMA 18,
SMK 21)
262 Unit
250
(SD 90,
Tersedianya sarana Sarana Dinas Cipta
SMP 104,80
sanitasi sekolah Sanitas Karya
104,SMA/
i
SMK 68)
Angka Partisipasi
Dinas
Murni (APM) 92,27% 92,64% 100,4
Pendidikan
SD/MI/Paket A
Angka Partisipasi
Dinas
Murni (APM) 77,48% 78,76% 101,65
Pendidikan
SMP/MTs/Paket B

Angka Putus Dinas


0,07% 0,05% 140,00
Sekolah (AP) SD/MI Pendidikan

Angka Putus
Dinas
Sekolah (AP) 0,16% 0,17% 94,12
Pendidikan
SMP/MTs

Angka Melanjutkan
Dinas
(AM) SD/MI ke 94,48% 99,36% 105,17
Pendidikan
SMP/MTS

Angka Melanjutkan
Dinas
(AM) SMP/MTs ke 90,21% 86,94% 96,38
Pendidikan
SMA/SMK/MA

Rasio Sekolah yang


menerapkan
Penambahan
Kemampuan
Dinas
Baca/Tulis Al- 30,00% 39,73% 132,43%
Pendidikan
Quran (muatan
lokal) pada jenjang
SD/SMP/SMA/SM
K
Angka Partisipasi
Program
Kasar (APK) Dinas
3 Pendidikan 69% 60,43% 87,58
SMA/SMK/MA/Pak Pendidikan
Menengah
et C
Angka Partisipasi
Murni (APM) Dinas
57% 55,28% 96,98
SMA/SMK/MA/Pak Pendidikan
et C
Angka Putus
Dinas
Sekolah (AP) 0,33% 0,31% 106,45
Pendidikan
SMA/SMK/MA
Jumlah Siswa
Penerima Bantuan
Biaya Pendidikan Dinas
12 7104 59,20
bagi Siswa Miskin Pendidikan
Jenjang
SMA/MA/SMK

Meningkatnya
jumlah siswa yang 5.000 5.887 Dinas
117,74
mendapat beasiswa Siswa siswa Pendidikan
pendidikan

Program Penduduk Usia >15


Dinas
4 Pendidikan Tahun Melek Huruf 90% 99,51% 110,57
Pendidikan
Non Formal (tidak buta aksara)

Program
Penngkatan
Guru Yang
Mutu
Memenuhi Dinas
5 Pendidik dan 69% 82,69% 119,84
Kualifikasi S1/D-IV Pendidikan
Tenaga
(Guru Layak/ GL)
Kependidika
n
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014


a. Ketersediaan layanan paud yang berkualitas masih rendah/terbatas
b. Kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar sembilan tahun
bermutu belum sepenuhnya dapat diwujudkan
c. Kemampuan membaca dan menulis alquran masih rendah
d. Belum memadainya sarpras penunjang pembelajaran baik secara
fisik maupun mutu
e. Rendahnya kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan yang
profesional

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014


a. Meningkatkan layanan paud melalui pengembangan program yang
berkualitas berdasarkan PP Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar
Pendidikan Usia Dini.
b. Meningkatkan pemenuhan ketercapaian standar nasional pendidikan
dan pemenuhan standar pelayanan minimal pendidikan.
c. Menjadikan Baca Tulis Al Quran sebagai muatan lokal disekolah.
d. Meningkatkan layanan pendidikan dasar dan menengah dengan
pemenuhan kebutuhan ruang kelas baru, ruang belajar lainnya dan
pembangunan unit sekolah baru (USB) serta peningkatan mutu
penunjang pendidikan.
e. Pengembangan program diklat sesuai dengan kebutuhan Tenaga
Pendidik dan Kependidikan

2. Kesehatan
Penyelenggaraan Urusan Kesehatan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 315.478.538.747,- dengan realisasi keuangan Rp.
229.938.563.871,- (72.89 %) dan realisasi fisik sebesar 77,15 % yang
dijabarkan dalam 17 program dan 154 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Cipta Karya, Dinas Kesehatan,
Dinas Pendidikan, Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang,, Rumah
Sakit Umum Daerah Balaraja dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada urusan Kesehatan pada Tahun Anggaran
2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.23.577.331.524,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.16.440.409.527,- (69.73%) dan realisasi fisik sebesar 70,40 % yang
dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terpenuhinya Persediaan Obat di Puskesmas;
· Persentase penggunaan obat rasional di Puskesmas;
· Persentase sarana farmasi yang melaksanakan pelayanan
kefarmasian sesuai ketentuan;
· Terdistribusinya obat, vaksin dan perbekalan kesehatan ;
· Terjaminnya mutu obat;
· Terpenuhinya Persediaan Bahan Kimia dan Bahan Habos Pakai di
Puskesmas;
· Terpenuhinya persediaan Obat Di Puskesmas;
· Terjaminnya kualitas obat, vaksin dan perbekalan kesehatan di UPT
Gudang Farmasi.

b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat


Program Upaya Kesehatan Masyarakat mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.17.112.799.703,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.16.469.040.588,- (96.24%) dan realisasi fisik sebesar 99,09 % yang
dijabarkan dalam 54 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terlayaninya Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas dan
Jaringannya di 43 Puskesmas;
· Terpenuhinya Kebutuhan Alat Kesehatan di Puskesmas dan
Jaringannya di 43 Puskesmas;
· Meningkatnya sarana dan prasarana PKM ;
· Terpenuhinya Kader Pemberantasan Penyakit Menular dan Wabah
sebanyak 110 orang
· Terbitnya buku profil Dinkes dan Puskesmas;
· Tersedianya data akurat dan tepat waktu;
· Terlaksananya pengembangan sistem pelaporan ;
· Meningkatnya pemahaman akan pentingnya masalah kesehatan
untuk 60 orang;
· Meningkatnya pengetahuan SDM dalam membangun lingkungan
yang sehat;
· Meningkatnya Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan di
43 Puskesmas;
· Cakupan penyehatan rumah di desa dgn resiko sanitasi;
· Jumlah desa yang melaksanakan pemicuan STBM di 60 Desa;
· Tesedianya sarana sanitasi di sekolah;
· Meningkatya Kesadaran Masyarakat Untuk Menjaga Kesehatan
Keluarga dan Kesehatan Lingkungan di 7 Kelurahan dan Desa;
· Meningkatkan kesehatan Masyarakat dan Lingkungan di 11 kantor;
· Terbinanya Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan 24
Kader/Orang;
· Terwujudnya keluarga sehat dan sejahtera;
· Meningkatnya taraf kesehatan keluarga dan terjaganya kebersihan
lingkungan masyarakat 80 Orang;
· Adanya sumur yang diperbaiki 150 unit;
· Adanya IPAL puskesmas 5 puskesmas;
· Tercapainya akses air minum;
· Rumah Tangga Sehat 30 KK;
· Keluarga Sadar Gizi 60 KK;
· keluarga sadar Gizi 30 KK;
· Keluarga Sadar Gizi 90 KK;
· Meningkatkan Kunjungan Balita ke Posyandu;
· Meningkatkan cakupan KIA dan Anak;
· Terseleksinya Duta Jambore Sanitasi sebanyak 10 orang
· Terlaksananya layanan rujukan pasien.

c. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat


Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.1.711.500.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.1.554.977.500,- (90.85 %) dan realisasi fisik
sebesar 90,85% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya pengetahuan siswa SD dan SLTP tentang Napza, rokok
dan HIV/AIDS 4.965 Orang;
· Berfungsinya klinik berhenti merokok;
· Terbentuk tim fasilitator kampanyye ABAT (aku bangga aku tahu)
dalam pencegahan HIV/AIDS;
· Terpilihnya Posyandu, Kader Posyandu, Desa/Kel terbaik dan Desa
serta kelurahan Ber-PHBS 3 Posyandu
· Kabupaten Tangerang berhasil medapatkan penghargaan Wiwerda
tingkat Provinsi Banten

d. Program Perbaikan Gizi Masyarakat


Program Perbaikan Gizi Masyarakat mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.3.533.170.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.3.406.424.846,- (96.41%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Anak Sekolah, Ibu Hamil KEK dan Balita gizi buruk mendapat PMT ;
· Petugas terlatih Penguatan Penanganan Kasus Gizi Buruk, Antrop
dengan WHO 2005 dan Surveilance Gizi Buruk berbasis online;
· Fasilitator terlatih PD.
e. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Program Pengembangan Lingkungan Sehat mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.867.375.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.865.917.000,- (99.83%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Prosentase penduduk yg menggunakan jamban sehat;
· Jumlah desa yg melaksanakan pemicuan STBM sebanyak 60 Desa.

f. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular


Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.3.053.838.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 2.728.507.000,- (89.35%) dan realisasi fisik
sebesar 92,20 % yang dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tertanganinya fokus DBD;
· Tersedianya bahan fogging;
· Tersedianya layanan Rehidrasi oral dini anak di sekolah di 25
Sekolah;
· Tersedianya data hasil TAS 60 SD;
· Tercapainya desa UCI;
· Tersedianya Data Resiko Kasus PD3I 43 Puskesmas.
g. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.143.500.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.143.500.000,- (100%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terpenuhinya aspek legalitas sarana pelayanan kesehatan swasta.

h. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin


Program Peayanan Kesehatan Penduduk Miskin mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 460.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 449.465.900,- (97.71%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya khitanan masal;
· Tersedianya Mobil Kesehatan untuk masyarakat sebanyak 2 unit.
i. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.22.587.760.914,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.20.558.698.050,- (91.02%) dan realisasi fisik sebesar 96,66
% yang dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tewujudnya pembangunan 4 Puskesmas di Kabupaten Tangerang;
· Peningkatan 6 Puskesmas menjadi Puskesmas Poned;
· Tersedianya Penambahan Ruangan Sarana Puskesmas di 5
puskesmas;
· Terbangunnya Paving Blok dan Pemagaran Puskesmas sebanyak 2
Paket
· Tersedianya 2 puskesmas pembantu ;
· Tersedianya kendaraan ambulance untuk Puskesmas 8 Unit;
· Tersedianya sarana dan prasarana Puskesmas: meubelair, alkes ,
komputer, dll
· Tersedianya sarana dan prasarana 47 Posyandu;
· Tersedianya Plang Posyandu dan Plang Data Posyandu sebanyak 40
Buah Plang;
· Peningkatan pelayanan kesehatan

j. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah


sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.135.499.851.708,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.71.501.403.824,- (52.77%) dan realisasi
fisik sebesar 58,99 % yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terpenuhinya Pembangunan Rumah Sakit Pantura;
· Tersedianya sarana dan prasarana gudang farmasi yang memenuhi
syarat;
· Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat;
· Terbangunya Gedung Sarana RS;
· Dimanfaatkannya alat kesehatan untuk pelayanan di RSUT sebanyak
36 unit;
· Terpenuhinya kebutuhan alat-alat kesehatan RSUD Balaraja;
· Terpenuhinya kebutuhan obat-obatan RSUD Balaraja;
· Terselenggaranya pelayanan rumah tangga rumah sakit balaraja
· Terselenggaranya peningkatan pelayanan yang ditunjang dengan
sarana yang memadai;
· Terwujudnya peningkatan Ketepatan diagnosa penyakit .

k. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah


sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.1.815.970.500,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.1.671.311.626,- (92.03%) dan realisasi fisik sebesar 96,75%
yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Sarana dan Prasarana RS;
· Pengelolaan limbah secara terpadu mencegah penyebaran dan
penularan penyakit;
· Terselenggaranya pelayanan kesehatan dengan sarana kesehatan
yang memadai

l. Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan


Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.102.440.627.398,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.91.566.177.728,- (89.38%) dan realisasi fisik
sebesar 92,07 % yang dijabarkan dalam 47 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya pengetahuan masyarakat usia 15-49 tahun tentang
HIV AIDS (anak sekolah, kelompok risti, karyawan perusahaan);
· Meningkatnya pelayanan kesehatan Maskin/Tidak mampu; tentang
Jaminan Kesehatan
· Meningkatnya pengetahuan Maskin/masyarakat tidak mampu;
· Meningkatnya kompetensi petugas di 43 Puskesmas dalam
penanggulangan penyakit menular (TB);
· Meningkatnya pelayanan kesehatan peserta Kartu Sehat di wilayah
Kabupaten Tangerang.
· Terbangunnya Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT) melalui call center 119
m. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.410.215.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.380.214.516,- (92.69%) dan realisasi fisik sebesar 92,69%
yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tercapainya cakupan pelayanan tumbuh kembang balita.
· Terbangunnya Sistem Imformasi Rujukan SI JARI EMAS

n. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia


Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.679.265.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.660.574.000,- (97.25%) dan realisasi fisik sebesar 97,25 % yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tercapainya cakupan pelayanan kesehatan lansia.

o. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan


Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.318.765.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.311.605.000,- (97.75%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Pengawasan dan Pembinaan Tempat Pengolahan
Makanan (TPM).

p. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak


Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.1.003.569.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.984.848.766,- (98.13%) dan realisasi fisik
sebesar 100% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tercapainya pelayanan kesehatan ibu dan anak.
· Peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas Poned
· Terbangunnya Sistem Informasi Rujukan (SI JARI EMAS)
· Tersusunnya Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2014 tentang Sistem
Penanggulangan Kegawatdaruratan Ibu Melahirkan dan Ibu baru
Lahir

q. Program Penyakit Tidak Menular


Program Penyakit Tidak Menular mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.263.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.245.988.000,-
(93.53%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 1
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Tersedianya posbindu yang melakukan kegiatan promotif dan
preventif dalam pengendalian faktor risiko PTM.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan kesehatan dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.19
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kesehatan
Tahun 2014
Capaian
Indikator 2014 Kinerja
N Penanggu
Program Prioritas Kinerja Tahun
o ng jawab
Program 2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program
pengadaan,
peningkatan dan Penambahan Dinas
1 perbaikan sarana puskesmas 2 Unit 4 Unit 200 Cipta
dan prasarana rawat inap Karya
puskesmas/puske
smas pembantu
dan jaringannya
Program
Jumlah
Standarisasi Dinas
2 Puskesmas yang 11 11 100
Pelayanan Kesehatan
tersertifikasi
Kesehatan
Cakupan
pelayanan
Program Upaya
kesehatan dasar Dinas
3 Kesehatan 70% 61% 87,14
pasien Kesehatan
Masyarakat
masyarakat
miskin
Cakupan
pelayanan
kesehatan Dinas
100% 100% 100
rujukan pasien Kesehatan
masyarakat
miskin
Meningkatnya
prosentase MBR
Dinas
yang 100% 100% 100
Kesehatan
mendapatkan
KARTU SEHAT
Cakupan
penjaringan
Dinas
kesehatan siswa 100% 100% 100
Kesehatan
SD dan
setingkat
Program
peningkatan Cakupan
Dinas
4 keselamatan ibu Kunjungan Ibu 95% 89,40% 94,11
Kesehatan
melahirkan dan Hamil K – 4
anak
Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
tenaga Dinas
90% 90,50% 100,5
kesehatan yang Kesehatan
memiliki
kompetensi
kebidanan
Cakupan Dinas
91% 93,2% 103,5
Kunjungan Bayi Kesehatan
Program
peningkatan Cakupan
Dinas
4 pelayanan pelayanan anak 90% 90,9% 101
Kesehatan
kesehatan anak balita
balita
Prevalensi balita
Program Perbaikan dengan berat Dinas
5 6,00% 4,14% 144,93
Gizi Masyarakat badan rendah/ Kesehatan
kekurangan Gizi
Meningkatnya
Program Promosi kesadaran
Kesehatan dan masyarakat 250 250 Dinas
6 100
Pemberdayaan sekolah dasar sekolah sekolah Kesehatan
masyarakat akan sarana
sanitasi
Program Cakupan
Pencegahan dan penemuan Dinas
7 70% 69,87% 99,81
Penanggulangan pasien baru TB Kesehatan
Penyakit Menular BTA Positif
Cakupan
penemuan Dinas
100% 100% 100
penderita DBD Kesehatan
yang ditangani
Cakupan Desa/
Kelurahan
Dinas
Universal Child 94% 78,46% 83,47
Kesehatan
Immunization
(UCI)
Prevalensi
HIV/AIDS
(persen) dari Dinas
< 0,1% 0,005% 100
total populasi Kesehatan
usia 15 - 24
tahun
Prosentase
Program
rumah tangga Dinas
8 Pengembangan 78,30% 65% 83,01
dengan air Kesehatan
Lingkungan Sehat
minum layak
Program
Hari Rawat/Hari
Peningkatan Rsud
9 Perawatan 75% 79,76% 106,35
Pelayanan Rumah Tangerang
Maksimalx100%
Sakit
Ratio
pemenuhan 2 Unit
sarpras (1 unit
pelayanan rawat Rsud
0 0
terhadap inap Tangerang
standar RS tahap
Kelas B 1)
pendidikan
Ratio
pemenuhan alat
kesehatan
Rsud
pelayanan 58 unit 89 unit 153,45
Tangerang
standar RS
KElas B
pendidikan
Prosentase
Masyarakat Rsud
80,00% 79,40% 99,25
Miskin yang Tangerang
dilayani
Indeks
Kepuasan Rsud
75% 95% 126,67
Masyarakat Tangerang
(IKM)
Prosentase
Rsud
tingkat hunian 5,0% 13% 260
Balaraja
RS (BOR)
Kepuasan
pelanggan RS
Rsud
(Rata-rata dari 2,0% 5,5% 275
Balaraja
semua
pelayanan)
Rasio Pelayanan
Program
Masyarakat
Pelayanan Rsud
10 miskin yang 0,2% 1,1% 550
Kesehatan Balaraja
dilayani
Penduduk Miskin
JAMKESMAS
Program Rasio sarana
pengadaan, dan prasarana Rsud
11 23,0% 11,0% 47,83
peningkatan RSUD Balaraja Balaraja
sarana dan sesuai RS tipe B
prasarana rumah
sakit/rumah sakit Tersedianya
Rsud
jiwa/rumah sakit obat-obatan 3% 3% 100
Balaraja
paru-paru/rumah rumah sakit
sakit mata
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Kesehatan tahun 2014 antara lain :


· Jumlah ICU/NICU/PICU dan ruang klas III di RS terbatas sehingga
terjadi waiting list untuk memperoleh faskes tersebut;
· Banyak Peserta Kartu Sehat yang memiliki KTP dan KK yang sudah
tidak berlaku dan banyak warga miskin yang belum memiliki KTP dan
KK;
· Masih ada beberapa faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektifitas
Pemberian PMT
· Masih banyak kasus kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir
karena keterbatasan sarana ICU, NICU dan PICU di Rumah Sakit;
· Masih ditemukannya pangan jajanan anak sekolah yang tidak
memenuhi syarat keamanan pangan.
· Masih banyaknya jumlah sumur gali yang tidak terlindung (tidak
memenuhi syarat kesehatan);
· Masyarakat masih mengharapkan bantuan untuk pengadaan sarana
sanitasi;
· Penempatan pedagang pasar tidak sesuai zonase;
· Pedagang menolak untuk dibuatkan tempat cuci tangan, sarana yang
sudah dibuat tidak dirawat.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Hotline pelayanan program Kartu Sehat aktif 24 jam, menambah
Perjanjian Kerjasama dengan beberapa RS provider program Kartu
Sehat serta mengintegrasikan Kartu Sehat menjadi peserta BPJS
Kesehatan secara bertahap;
· Melaksanakan Update data peserta Kartu Sehat berbasis NIK ;
· Perlu adanya program terintregasi dalam pemberian makanan
tambahan (PMT) dan vitamin;
· Perlu penambahan kapasitas ICU, NICU dan PICU serta
pengembangan jejaring kemitraan dengan RS swasta dalam upaya
penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal;
· Diperlukan kerjasama lintas sektoral untuk menyediakan sarana
kantin sekolah dan pengawasan oleh Tim Koordinasi Jejaring
Keamanan Pangan Terpadu;
· Secara bertahap melaksanakan perbaikan bibir sumur;
· Melakukan pemicuan STBM di 90 desa pada keluarga yang belum
memiliki sarana sanitasi dan pemberdayaan masyarakat agar dapat
memenuhi sarana sanitasinya secara swadaya dengan sistem arisan
· Memberikan stimulan kepada masyarakat untuk pembuatan sarana
sanitasi (STBM);
· Pembinaan pedagang pasar secara terpadu dengan lintas sektor.

3. Pekerjaan Umum
Penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.544.600.861.977,- dengan realisasi keuangan
Rp.458.398.466.885,- (84.17%) dan realisasi fisik sebesar 96,14% yang
dijabarkan dalam 13 program dan 88 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Bina Marga dan Pengairan,
Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman dan Kecamatan.
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pekerjaan
Umum pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan


Program Pembangunan Jalan dan Jembatan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.306.345.236.216,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.234.116.125.073,- (76.42%) dan realisasi fisik sebesar
93,72% yang dijabarkan dalam 41 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatkan Keakuratan Data Perencanaan di 29 Kecamatan;
· Meningkatkan Keakuratan Data Perencanaan 2 Dokumen;
· Memperlancar Arus Jasa Barang dan Manusia di 29 Kecamatan
sebanyak 363 ruas;
· Tersusunnya data jalan dan jembatan yang akurat 1 DOkumen;
· Terciptanya jembatan penyebrangan bagi masyarakat di 2 lokasi.

b. Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong


Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.19.491.131.992,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.15.059.477.104,- (77.26%) dan realisasi fisik
sebesar 96,62% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Memperlancar Arus Air sebanyak 48 Unit;
· Tersedianya Akurasi Data Base Drainase.
c. Program Pembangunan turap/talud/brojong
Program Pembangunan turap/talud/brojong mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.14.977.343.750,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.12.450.700.141,- (83.13%) dan realisasi fisik sebesar
99,98% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlakasananya Kegiatan Pembangunan Turap/talud/brojong
/tembok penahan tanah.

d. Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan


Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.8.955.440.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.8.704.349.661,- (97.20%) dan realisasi fisik
sebesar 97,33% yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan;
· Terlaksananya Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Wilayah I;
· Terlaksananya Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Wilayah II;
· Terlaksananya Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Wilayah III;
· Terlaksananya Rehabilitasi/pemeliharaan jembatan,

e. Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan


Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.1.105.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.704.134.000,- (63.72%) dan realisasi fisik sebesar 63,72%
yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tertatanya Ruang Milik Jalan Kabupaten 20 Ruas;
· Tersedianya Buku data nama - nama jalan 1 Dokumen;
· Tersedianya laporan Hasil pengawsan dan pengendalian Jalan dan
Jembatan 24 Laporan;
· Inspeksi tenaga ahli kebinamargaan.

f. Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan


jembatan
Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.800.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.775.169.000,- (96.90%) dan realisasi fisik
sebesar 96,90% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Survey Kelayakan Jalan yang Akuntabel;
· Tersedianya Data Base Jalan Dan Jembatan.
g. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.1.923.352.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.1.863.722.640,- (96.90%) dan realisasi fisik
sebesar 96,90 % yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Qualitas Kinerja UPT Laboratorium Dinas Bina Marga
dan Pengairan Kabupaten Tangerang;
· Meningkatnya operasional alat-alat berat Penunjang Kegiatan Dinas;
· Pengamanan Wilayah Pengairan dan Informasi Mengenai Status
Lahan Pengairan.

h. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa


dan jaringan pengairan lainnya
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan
jaringan pengairan lainnya mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.22.320.227.173,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.18.763.017.016,- (84.06%) dan realisasi fisik sebesar 99,71% yang
dijabarkan dalam 16 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya data Penunjang Pembangunan/Rehabilitasi Jaringan
Irigasi;
· Terselenggaranya Pembangunan Jaringan air bersih/air minum;
· Terpeliharanya Jaringan Irigasi Saluran Air 2.470 M';
· Tersedianya Tanggul Penahan Tanah;
· Terpeliharanya Pintu air irigasi 17 Unit;
· Meningkatnya Kualitas Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Program
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya;
· Meningkatnya Inventarisasi Data Jaringan Yang Akuntabel;
· Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah I;
· Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah II;
· Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah III;
· Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah IV;
· Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah V;
· Tertatanya Jaringan Irigasi Wilayah IV;
· Memperlancar Arus Air dan Menampung Air;
· Laporan kinerja kegiatan hasil pemantauan yang didapat dari
capaian program peningkatan kualitas SDM.
i. Program penyediaan dan pengolahan air baku
Program penyediaan dan pengolahan air baku mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.235.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.200.694.000,- (85.40%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terbangunnya sumur-sumur air tanah untuk kepentingan
masyarakat .
j. Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau
dan sumber daya air lainnya
Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan
sumber daya air lainnya mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.1.204.356.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.789.327.000,- (65.54%) dan realisasi fisik sebesar 65,54% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terlaksananya Kegiatan Pembuatan DED Sumber Daya Air;
· Tersedianya data Inventarisasi Sungai Kabupaten.

k. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air


limbah
Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1.565.000.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.1.087.698.000,- (69.50%) dan realisasi
fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Prasarana dan Sarana Air Limbah;
· Lancarnya Saluran Pembuang Air Limbah;
· Terpeliharanya Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Sepatan.

l. Program pengendalian banjir


Program pengendalian banjir mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.350.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.296.910.000,-
(84.83%) dan realisasi fisik sebesar 84,83% yang dijabarkan dalam 2
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Tersedianya Laporan Hasil Rapat Koordinasi Pengendali Banjir
sebanyak 1 Dokumen;
· Tersedianya Buku laporan Hasil pengawasan dan pengendalian
Sumber Daya Air 1 Dokumen
m. Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
Program pembangunan infrastruktur perdesaaan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.165.328.774.846,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.163.587.143.250,- (98.95%) dan realisasi fisik sebesar
99,72 % yang dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terbangunnya Jalan dan Jembatan Pedesaan sebanhak 53 Paket;
· Terjaga/Terpeliharanya Kondisi Jalan dan Jembatan Desa;
· Tersedianya data jalan dan jembatan desa di kecamatan cisoka
sebanyak 10 Buku;
· Terbangunnya jalan Lingkungan di Kecamatan Kresek 9 Ruas;
· Terpeliharanya Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan
Kecamatan Pasar Kemis dengan baik 7 Item;
· Meningkatnya Kualitas Sarana Jalan Lingkungan 32 ruas
· Meningkatnya kualitas jalan, jembatan, saluran air, turap, pagar dan
halaman 125 paket;
· Terbangunnya Jalan Desa di Kecamatan Sindang Jaya 131 Paket;
· Meningkatnya Jalan Lingkungan di Wilayah Kecamatan Kelapa Dua
122 Paket;
· Tertatanya sanitasi lingkungan 38 unit;

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pekerjaaan Umum dengan


pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.20
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pekerjaan Umum
Tahun 2014

2014 Capaian
Indikator Kinerja Penanggung
No Program Prioritas
Kinerja Program Tahun jawab
Target Realisasi 2014 (%)

1 2 3 4 5 6 7

Program Proporsi jalan


Pembangunan strategis DINAS BINA
8,94% 8,94% 100
Jalan dan kabupaten dalam MARGA
Jembatan kondisi baik

Proporsi jalan
non strategis DINAS BINA
4,21% 4,21% 100
kabupaten dalam MARGA
kondisi baik
1
Proporsi
DINAS BINA
jembatan dalam 2,62% 2,62% 100
MARGA
kondisi baik

Proporsi jalan
DINAS BINA
baru dalam 6,4 Km 6,4 km 100
MARGA
kondisi baik
Proporsi jalan
DINAS BINA
desa dalam 30 Km 30 km 100
MARGA
kondisi baik

Program
pengembangan Proporsi Daerah
dan pengelolaan Irigasi Kecil DINAS BINA
2 19,80% 18,14% 91,62
jaringan irigasi, Dalam Kondisi MARGA
rawa dan jaringan Baik
pengairan lainnya

Proporsi Sungai
Kabupaten DINAS BINA
2,16% 2% 92,59
Dalam Kondisi MARGA
Baik

Proporsi Saluran
Pembuang DINAS BINA
1,01% 0,9% 89,11
Dalam Kondisi MARGA
Baik

Program
Pengembangan
Jumlah
Kinerja
3 Kapasitas 6% 6% 100 DKPP
Pengelolaan Air
Lumpur Tinja
Minum dan Air
Limbah

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Pekerjaan Umum tahun 2014 antara lain :


· Perlunya biaya pemeliharaan jalan dan jembatan sesuai dengan
kebutuhan, sekurang-kurangnya 10% dari biaya pembangunan dan
peningkatan tahun berjalan untuk mempertahankan umur pelayanan
jalan dan jembatan;
· Belum tersedianya lahan untuk peningkatan kapasitas jalan terkait
dengan perbaikan simpang-simpang jalan dan pertumbuhan lalu
lintas sesuai dengan rencana tata ruang Kab. Tangerang;
· Masih kurangnya biaya penanganan jaringan jalan provinsi dan jalan
nasional di wilayah Kab. Tangerang;
· Belum optimalnya pengalokasian sungai-sungai, jaringan irigasi yang
menjadi kewenangan Kemen PU-Pera, sehingga berdampak pada
penanggulangan bajir di Wilayah Kab. Tangerang;
· Kurangnya jaringan irigasi dalam kondisi baik sesuai dengan
kebutuhan masyarakat DI kecil yang menjadi kewenangan Kab.
Tangerang yang terkait dengan DI besar yang kondisinya masih rusak.
· Belum optimalnya penanganan genangan banjir kawasan pekotaan
dan pemukiman khususnya saluran/tanggul yang bukan kewenangan
Kabupaten;
· Masih banyaknya kendaraan overload muatan yang tidak sesuai
dengan kapasitas dan muatan sumbu terberat (MST) jalan kabupaten
dibawah 8 ton.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Meningkatkan porsi biaya pemeliharaan dan peningkatan jalan dan
jembatan;
· Meningkatkan perbaikan jaringan irigasi dan slauran pembuang baik
DI besar maupun DI kecil
· Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait sesuai dengan
kewenangan dan pengelolaan dalam hal pembangunan, pemeliharaan
dan pemanfaatan jalan, jembatan dan sumber daya air.

4. Urusan Perumahan
Penyelenggaraan Urusan Perumahan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.256.481.923.572,- dengan realisasi keuangan
Rp.189.341.347.533,- (73.82%) dan realisasi fisik sebesar 85,22 % yang
dijabarkan dalam 10 program dan 105 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Cipta Karya, Dinas Kebersihan,
Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Kesehatan, Dinas Penanggulangan
Bencana dan Bahaya Kebakaran dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada urusan Perumahan pada Tahun Anggaran
2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Perumahan


Program Pengembangan Perumahan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.3.900.431.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.2.812.863.000,- (72.12%) dan realisasi fisik sebesar 73,57 % yang
dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya hasil laporan fasilitasi dan stimulasi pembangunan
perumahan masyarakat kurang mampu di 96 BKM;
· Meningkatnya Pelayanan Pemerintahan di Wilayah Kecamatan Kelapa
Dua sebanyak 11 Paket;
· Tersedianya Data Kegiatan Perencanaan;
· Meningkatnya Jumlah Cakupan Sanitasi di 3 Kecamatan;
· Terkoordinasinya Pengendalian Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan di 3 Desa;
· Meningkatnya Jumlah Rumah Layak Huni;
· Meningkatnya Tersedianya Bahan Baku Bangunan Un tuk Paska
Kontruksi Program Sanimas di 6 Lokasi.

b. Program Lingkungan Sehat Perumahan


Program Lingkungan Sehat Perumahan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.6.997.262.500,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.6.389.924.000,- (91.32%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang
dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya Sarana dan Prasarana Air bersih sebanyak 32 Unit;
· Tersedianya Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar di 2 Lokasi;
· Tersedianya fasilitas umum (MCK) Desa Salembaran Jati 1 paket
· Tercapainya pengawasan dan pengendalian di bidang perumahan.

c. Program Pemberdayaan komunitas Perumahan


Program Pemberdayaan komunitas Perumahan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.5.376.563.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.5.104.158.900,- (94.93%) dan realisasi fisik sebesar 100%
yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Pembangunan Sarana dan Prasarana P2WKSS sebanyak
18 Unit;
· Tersedianya Infrastruktur Sanitasi Air Bersih 5 Unit.

d. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya


kebakaran
Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.6.596.136.250,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.3.432.484.400,- (52.04%) dan realisasi
fisik sebesar 52,41% yang dijabarkan dalam 13 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatkan PAD dari Retribusi Pemeriksaan Alat Proteksi
Kebakaran pada Perusahaan dan Gedung bertingkat di 2 kecamatan;
· Terbentuknya Satlakar penanggulangan Kebakaran di 4 kecamatan;
· Mempercepat Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
dan Bencana di 2 kecamatan;
· Meningkatkan operasional penanggulangan Bencana dan Kebakaran
sebanyak 80 org;
· Tersedianya alat Pemadam Kebakaran sebanyak 2 Unit;
· Tercapainya Kesiagaan Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya
Kebakaran dan Bencana sebanyak 105 org;
· Meningkatkan operasional penanggulangan bencana dan kebakaran;
· Meningkatnya pengetahuan petugas pemadam kebakaran,relawan
dan satlakar dibidang simulasi pencegahan dan penanggulangan
bencana dan kebakaran sebanyak 35 orang;
· Meningkatkan operasional petugas pemadam kebakaran dalam
penanggulangan bencana dan kebakaran di 29 kecamatan;
· Meningkatnya Kesiagaan dan Pencegahan Bencana dan Kebakaran di
7 Kecamatan 7 kecamatan;

e. Program pengelolaan areal pemakaman


Program pengelolaan areal pemakaman mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.1.901.040.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.1.090.703.731,- (57.37%) dan realisasi fisik sebesar 85,79% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terlaksananya Pemagaran TPU di 11 lokasi;
· Terpeliharanya TPU.

f. Program Pembangunan Gedung Pemerintahan


Program Pembangunan Gedung Pemerintahan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.163.719.281.660,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 104.758.562.707,- (64.06%) dan realisasi fisik sebesar
79,64% yang dijabarkan dalam 41 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya halaman parkir mobil Dinkes;
· Adanya Gedung Pertemuan/Rapat Kantor Kec.Kronjo sebanyak 2
Paket;
· Tersedianya Bangunan Pemerintahan yang representative 1 Gedung;
· Terpenuhinya sarana di BPP;
· Pembangunan Paving Block dan Pemagaran kantor UPT.Pendidikan
Kronjo 2 Paket;
· Terpeliharanya Gedung Kepemerintahan;
· Terpenuhinya saran dan prasarana kecamatan;
· Terlaksananya Perencanaan Teknis Pembangunan;
· Terwujudnya sarana pendukung olah raga;
· Terwujudnya Peningkatan Pelayanan masyarakat;
· Tersusunya Data yang siap Dibangun;
· Terlaksananya Perencanaan Teknis Pembangunan;

g. Program Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan


Program Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.60.927.204.162,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.58.813.538.095,- (96.53%) dan realisasi fisik
sebesar 99,75% yang dijabarkan dalam 24 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Kualitas Lingkungan Permukiman Perdesaan;
· Terpeliharanya Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan
Kecamatan Pasar Kemis dengan baik 2 Jenis;
· Meningkatnya Kualitas Lingkungan Permukiman Perdesaan;
· Tertatanya lingkungan permukiman perdesaan 9 Jalan Lingkungan;
· Tertatanya lingkungan perdesaan di Kecamatan Jayanti 13
Kontruksi & Jaringan;
· Tertatanya lingkungan di Wilayah Kecamatan Tigaraksa 10 Ruas
Jalan;
· Tersedianya Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan 29 Paket;
· Meningkatnya kualitas jalan lingkungan permukiman perdesaan
sebanyak 52 Ruas jalan;
· Tertatanya Pembangunan Lingkungan Permukiman perdesaan 37
Paket;
· Tertatanya Pembuangan Air Limbah Kp. Rawalumpang 1 titik;
· Terciptanya Lingkungan Yang Bersih.

h. Program Penataan Lingkungan Permukiman Nelayan


Program Penataan Lingkungan Permukiman Nelayan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.3.897.405.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.3.730.797.700,- (95.73%) dan realisasi fisik sebesar 99,59%
yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Kualitas Lingkungan Permukiman Nelayan;
· Terpeliharanya jalan lingkungan dipermukiman nelayan 2 pkt;
· Tertatanya Pembangunan Lingkungan Permukiman Nelayan 7 Paket.

i. Program Penataan Lingkungan Permukiman Perkotaan


Program Penataan Lingkungan Permukiman Perkotaan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.851.600.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.821.130.000,- (96.42%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Kualitas Lingkungan Permukiman Perkotaan.

j. Program Pengawasan Gedung Dan Bangunan


Program Pengawasan Gedung Dan Bangunan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.2.500.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.2.387.185.000,- (95.49%) dan realisasi fisik sebesar 100%
yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersisirnya bangunan Swasta Gudang dan Industri;
· Tersisirnya bangunan Swasta Perumahan;
· tersisirnya bangunan Swasta Komersial dan Ruko Wilayah I;
· Terseisirnya bangunan Swasta gudang dan industri Wilayah II;
· Tersisirnya Bangunan Swasta Perumahan Wilayah II;
· Tersisirnya Bangunan Swasta Komersial dan Ruko Wilayah II;
· Terinventarisasi PSU;
· Terpantaunya Pembangunan Sanisek;
· Terlaksananya Pelayanan IUJK.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perumahan dengan


pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.21
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perumahan
Tahun 2014

Capaian
Indikator 2014 Kinerja
Program Penanggung
No Kinerja Tahun
Prioritas jawab
Program 2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program
Rasio Rumah Dinas Cipta
1 Pengembangan 88,17% 47,74% 54,15
Layak Huni Karya
Perumahan
Presentasi
Dinas Cipta
rumah tinggal 76,30% 76154% 99,81
Karya
bersanitasi
31 Titik
Penyediaan APBD
Dinas Cipta
sarana air 10 titik dan 19 500
Karya
bersih Titik
DAK
Program
Pengawasan Rasio bangunan Dinas Cipta
2 500 512 102,4
Gedung dan tidak BerIMB Karya
Bangunan
Program
Rasio bangunan
Pembangunan Dinas Cipta
3 kantor desa 3 2 66,67
Gedung Karya
/kelurahan
Pemerintahan
Program
Cakupan
lingkungan Dinas Cipta
4 layanan air 86,08% 86410% 100,38
sehat Karya
bersih
perumahan
Program
Rasio TPU per
Pengelolaan
5 satuan 7,50% 7% 93 Dkpp
Areal
penduduk
Pemakaman
Tingkat waktu
tanggap
Program
(response time
peningkatan
rate) daerah
kesiagaan dan 20
6 layanan 25 menit 80 Dpbk
pencegahan menit
Wilayah
bahaya
Manajemen
kebakaran
Kebakaran
(WMK)
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014
a. Ketidaksiapan lahan yang akan dibangun (lahan bukan asset Pemda)
b. Terdapat kegiatan yang gagal tender
c. Perencanaan kegiatan tidak sesuai kondisi dilapangan
d. Pembangunan sarana dan prasarana pemakaman masih

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014


a. Lahan yang akan dibangun harus sudah jelas statusnya dan
pencantuman lokasi yang akan dibangun pada saat mengusulkan
kegiatan
b. Mempercepat dimulainya proses lelang barang dan jasa
c. Usulan kegiatan harus jelas dan sesuai komitmen pengguna

5. Urusan Penataan Ruang


Penyelenggaraan Urusan Penataan Ruang mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.4.524.000.000,- dengan realisasi keuangan Rp.
4.209.841.800,- (93.06%) dan realisasi fisik sebesar 99,11% yang
dijabarkan dalam 3 program dan 21 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Tata Ruang. Realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Penataan Ruang pada
Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Perencanaan Tata Ruang


Program Perencanaan Tata Ruang mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.3.124.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.2.881.264.300,- (92.23%) dan realisasi fisik sebesar 98,72% yang
dijabarkan dalam 15 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Peta Analog dan Digital Administrasi Desa/ Kelurahan sebanyak 1
dokumen;
· Tersedianya SIG Tata Ruang yang berbasis web sebanyak 1 SIG;
· Tersedianya Dokumen RDTR sebagai acuan dalam pelaksanaan
Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang sebanyak
5 RDTR;
· Tersedianya Dokumen Peraturan Zonasi sebagai Acuan Dalam
Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan
Ruang sebanyak 4 dokumen;
· Tersedianya Peta Analog RTRW Kabupaten Tangerang sebanyak 50
Peta;
· Tersedianya Dokumen Penyusunan Naskah Akademis Raperda RDTR
dan Peraturan Zonasi Kecamatan Kosambi, pasarkemis dan Kec.
Sepatan sebanyak 3 dokumen.

b. Program Pemanfaatan Ruang


Program Pemanfaatan Ruang mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
700.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 645.467.500,-
(92.21%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 3
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Tercapainya Pelayanan Pengesahan Site Plan kepada masyarakat;
· Tersedianya Bahan Evaluasi Pemanfaatan Ruang (RTH) di 6
kecamatan;
· Tercapainya pelayanan dalam arahan pemanfaatan ruang (site plan).

c. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang


Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 700.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
683.110.000,- (97.59%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terwujudnya penataan dan pengendalian terhadap pemanfaatan
ruang Wilayah I;
· Terwujudnya penataan dan pengendalian terhadap pemanfaatan
ruangWilayah II;
· Meningkatnya Ketaatan Pemanfaatan Ruang.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Penataan Ruang dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.22
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Penataan Ruang
Tahun 2014

Capaian
2014 Kinerja
Program Indikator Penanggung
No Tahun
Prioritas Kinerja Program jawab
2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Tersedianya
Informasi
mengenai
Rencana Tata
Program Ruang (RTR) 50
50 peta DINAS TATA
1 Perencanaan wilayah peta 100
analog RUANG
Tata Ruang Kabupaten /Kota analog
beserta rencana
rinciannya
melalui peta
analog dan peta
digital.

Terlaksananya
DINAS TATA
forum konsultasi 2 kali 0 0
RUANG
publik
Terlayaninya
masyarakat
Program
dalam DINAS TATA
2 Pemanfaatan 100% 100% 100
pengurusan izin RUANG
Ruang
pemanfaatan
ruang
Terlaksananya
tindakan awal
terhadap
pengaduan
masyarakat
DINAS TATA
tentang 100% 100% 100
Program RUANG
pelanggaran di
Pengendalian bidang penataan
3
Pemanfaatan ruang, dalam
Ruang waktu 5 (lima)
hari kerja.
Meningkatnya
luasan RTH DINAS TATA
0,25% 0,4% 160
Publik di Kab RUANG
Tangerang
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :


a. Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi yang telah disusun
belum ditetapkan dengan Peraturan Daerah dikarenakan proses
legalisasi memerlukan persetujuan Pemerintah Pusat.
b. Belum optimalnya penjaringan aspirasi masyarakat dalam menyusun
RDTR dan peraturan zonasi.
c. Belum optimalnya informasi penataan ruang
d. Kurangnya pemahaman masyarakat dalam mentaati perijinan
pemanfaataan ruang.
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014:
a. Menyusun Rancangan Raperda Rencana Detail Tata Ruang dan
Peraturan Zonasi
b. Penyebarluasan informasi tentang penataan ruang
c. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang.

6. Urusan Perencanaan Pembangunan


Penyelenggaraan Urusan Perencanaan Pembangunan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 15.560.606.000,- dengan realisasi keuangan Rp.
13.485.175.500,- (86.66%) dan realisasi fisik sebesar 97,03% yang
dijabarkan dalam 13 program dan 80 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah, Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan dan
Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan
Pemakaman dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan
kegiatan pada urusan Perencanaan Pembangunan pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan data/informasi


Program Pengembangan data/informasi mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.1.441.880.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.1.337.080.000,- (92.73%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang
dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya dokumen road map reformasi Birokrasi di Kabupaten
Tangerang sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Dokumen Profil Daerah sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Laporan IKK Kabupaten Tangerang sebanyak 1
dokumen;
· Tersedianya Pusat Data dan Informasi Pembangunan Kabupaten
Tangerang sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya data Web Site yang mutakhir;
· Tersedianya Dokumen LPPD Kabupaten Tangerang sebanyak 1
dokumen;
· Tersedianya Dokumen Pelaporan LAKIP Kabupaten Tangerang
sebanyak 1 dokmen;
· Tersedianya Data Pembangunan dan MDG's sebanyak 2
dokumen;
· Meningkatnya kinerja SKPD dalam pencapaian SPM Bidang
LH&FASUM di 7 SKPD;
· Meningkatnya kemampuan pegawai dalam pengoperasian SIG 14
Orang;
· Tersedianya Dokumen Penyusunan Balance Score Card IKU SKPD
sebanyak 1 Dokumen.

b. Program Kerjasama Pembangunan


Program Kerjasama Pembangunan mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.1.268.770.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.966.928.000,- (76.21%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya Laporan Hasil Koordinasi Perencanaan lingkup
pemerintahan umum sebanyak 8 laporan;
· Meningkatnya koordinasi Pembangunan Ekonomi di 13 SKPD;
· Tersedianya laporan pelaksanaan TP dan DAK sebanyak 7 Laporan;
· Tersedianya laporan hasil kegiatan GEBRAK PAKUMIS sebanyak 1
Dokumen;
· Tersedianya dokumen kerjasama pembangunan antar pemerintah
dan perusahaan sebanyak 10 Dokumen;
· Meningkatnya kinerja SKPD dalam penanganan masalah transportasi
;
· Tersedianaya bahan evaluasi untuk program SANIMAS IDB sebanyak
1 Dokumen.

c. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan


Program Pengembangan Wilayah Perbatasan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.873.445.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.548.293.000,- (62.77%) dan realisasi fisik sebesar 95,50% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tertatanya Wilayah Perbatasan Antar Daerah 2 lokasi;
· Meningkatnya Kualitas Penataan Ruang Daerah di 29 kecamatan.

d. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat


tumbuh
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat
tumbuh mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1.530.490.000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.369.536.500,- (89.48%) dan
realisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terciptanya Penyusunan Teknis Kontruksi dan Pengawasan
Pembangunan;
· Tersedianya Buku Pengelolaan Pembangunan Kawasan Pusat
Pemerintahan sebanyak 20 buku;
· Tersedianya dokumen rencana tindak penataan lingkungan
permukiman berbasis komunitas sebanyak 2 dokumen;
· Terimplementasinya aksi di kawasan Minapolitan di Kab. Tangerang
sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya dokumen perencanaan penataan Kawasan pusat
Pertumbuhan sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya arahan pencapaian pemanfaatan ruang kawasan
industri di Kab. Tangerang sebanyak 1 kawasan;
· Tersedianya dokumen Perencanaan Pembangunan FS Jalan Baru
sebanyak 3 Dokumen;
· Tersedianya laporan Pembangunan FS dan Prototype Jembatan
Penyebrangan Orang (JPO) sebanyak 1 Dokumen;
· Tersedianya dokumen FS Penyediaan Embung DAS Cimanceri dan
DAS Ciranjieung sebanyak 1 dokumen.

e. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan


besar
Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.161.940.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.151.440.000,- (93.52%) dan realisasi fisik
sebesar 100% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya laporan hasil koordinasi perencanaan penanganan
perumahan sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Laporan Koordinasi Perencanaan Air Minum, Drainase
dan Sanitasi Perkotaan sebanyak 1 dokumen.

f. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan


pembangunan daerah
Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.339.320.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.323.691.000,-
(95.39%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 3
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Meningkatnya pengetahuan tentang perencanaan makro dan
teknologi Komputer sebanyak 16 orang;
· Terintegrasinya program dan kegiatan perencanaan pembangunan
sebanyak 1 dokumen;
· Meningkatnya pemahaman , pengetahunan dan Wawasan bgai para
aparatur Perencana Teknis di Kecamatan dan Kelurahan sebanyak
90 Org Peserta.

g. Program perencanaan pembangunan daerah


Program perencanaan pembangunan daerah mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.5.663.961.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.5.039.795.500,- (90.11%) dan realisasi fisik sebesar 95,75%
yang dijabarkan dalam 21 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya dokumen RKPD Tahun 2015 sebanyak 1 dokumen;
· Tercapainya program dan kegiatan dalam RKPD pada 63 SKPD;
· Tersedianya Dokumen Pertanggung Jawaban Kepala Daerah
sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Buku Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
Kegiatan Pembangunan Daerah sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Buku Penetapan Kinerja dan IKU sebanyak 2 dokumen;
· Tersedianya Sistem Perencanaan Pembangunan Berbasis Elektronik
sebanyak 1 Sistem;
· Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan hasil Musrenbang
Kecamatan Tahun Anggaran 2014 sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan hasil Forum SKPD
sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Dokumen Kebijakan Umum Anggaran sebanyak 1
dokumen;
· Tersedianya dokumen PPAS Tahun 2015 sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Dokumen KUA APBD-P 2014 sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Dokumen PPAS-P 2014 sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Buku Standar Harga Satuan Konstruksi/Non konstruksi
dan Konsultansi sebnayak 30 Buku;
· Terasistensinya RKA SKPD se-Kabupaten Tangerang Tahun 2015
sebanyak 63 SKPD;
· Tersedianya Laporan Hasil Survey sebanyak 1 dokumen;
· Meningkatnya pemahaman aparatur desa terhadap penguatan
program RPJMDes dalam Perencanaan Pembangunan sebanyak 147
Orang;

h. Program perencanaan pembangunan ekonomi


Program perencanaan pembangunan ekonomi mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.901.860.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.662.925.500,- (73.51%) dan realisasi fisik sebesar 79,39% yang
dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya Data prioritas perencanaan pembangunan Ekonomi
Daerah. Sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya data dalam perencanaan program dan kegiatan
penanggulangan kemiskinan di 15 SKPD;
· Tersedianya data Profil Perekonomian Daerahsebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Hasil Survey Pola Konsumsi masyarakat dalam rangka
pengukuran inflasi Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen.
i. Program perencanaan sosial budaya
Program perencanaan sosial budaya mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.1.139.750.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.997.225.000,- (87.50%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang
dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan penanggulangan
kemiskinan di 9 SKPD;
· Terencananya SPM di Kab. Tangerang pada 10 SKPD;
· Tersedianya RAD MDGs dan Laporan Pencapaian MDGs Kab.
Tangerang sebanyak 2 dokumen;
· Tersedianya dokumen perencanaan pencapaian PUG sebanyak 1
Dokumen;
· Terlaksananya program keluarga harapan (PKH) sesuai tahapan;
· Meningkatnya kualitas sanitasi di sekolah sebanyak 261 Paket;
· Meningkatnya wilayah binaan kegiatan KTS di 25 kecamatan.

j. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam

Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam


mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.290.440.000,- (96.81%) dan realisasi fisik
sebesar 100% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Laporan hasil Pendataan Situ-situ di kab. Tanagerang
sebanyak 1 dokumen.

k. Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana


Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.151.580.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.136.580.000,- (90.10%) dan realisasi fisik sebesar 100%
yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Laporan Hasil Koordinasi Penanganan Kawasan Rawan
Bencana sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya laporan hasil Koordinasi penataan bantara sungai
sebanyak 1 dokumen.
l. Program Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Daerah
Program Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Daerah
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1.667.230.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.1.471.914.000,- (88.28%) dan realisasi
fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Dokumen Laporan Evaluasi dan Rekomendasi Hasil-
hasil Kajian dan Penelitian sebanyak 2 dokumen;
· Tersedianya Kajian Penataan Pedagang Bahu Jalan Pakuhaji-Sepatan
sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya buku hasil Kajian Pelimpahan Kewenangan urusan
pemerintahan berdasarkan skoring dan kinerja pemerintah
desa/kelurahan sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Jurnal Perencanaan Kab. Tangerang TA. 2014 sebanyak
4 exemplar;
· Tersedianya Buku Pengelolaan Pelabuhan Cituis Ds. Surya Bahari
Kec. Pakuhajisebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya buku pedoman Pengolahan air Limbah Domestik di
Kabupaten Tangerang sebanyak 20 buku;
· Terdapatnya Dokumen Koordinasi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Di Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Dokumen Road Map E Government di Kabupaten
Tangerang sebanyak 1 dokumen.

m. Program Penelitian dan Desiminasi


Program Penelitian dan Desiminasi mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.170.380.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.168.760.000,-
(99.05%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 1
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Meningkatnya kemampuan pegawai dalam pengoperasian SIG Bidang
Perencanaan LH & FASUM sebanyak 15 orang.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perencanaan dengan


pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.23
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perencanaan
Tahun 2014
Capaian
Indikator 2014 Kinerja
Program Penanggung
No Kinerja Tahun
Prioritas jawab
Program 2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program
Meningkatnya
Pengembangan
1 kualitas data 60% 60% 100 BAPPPEDA
data /
perencanaan
informasi
Meningkatnya
Program perencanaan
2 2
2 perencanaan kebijakan 100 BAPPPEDA
Kebijakan Kebijakan
sosial budaya sosial dan
budaya
Program Meningkatnya
Perencanaan perencanaan
Pengembangan pengembangan 5 Rencana 7 Rencana
3 140 BAPPPEDA
Wilayah infrastruktur Kawasan Kawasan
Strategis dan kawasan
cepat tumbuh secara merata
Program
peningkatan
Meningkatnya
kapasitas
kompetensi
4 kelembagaan 150 253 168,67 BAPPPEDA
aparatur
perencanaan
perencana
pembangunan
daerah
Meningkatnya
Program Jumlah
10 10
5 Kerjasama kerjasama 100 BAPPPEDA
Kerjasama Kerjasama
Pembangunan dengan pihak
swasta
Terlaksananya
Program
rencana aksi
perencanaan 4 rencana 4 rencana
6 pengembangan 100 BAPPPEDA
pembangunan aksi aksi
perekonomian
ekonomi
daerah
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014


a. Belum optimalnya koordinasi dengan perencana di SKPD
b. Belum optimalnya pengelolaan data dan informasi.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara

lain:

a. Meningkatkan koordinasi dengan perencana di setiap SKPD


b. Mengembangkan sistem pusat data dan informasi Kabupaten
Tangerang
7. Urusan Perhubungan
Penyelenggaraan Urusan Perhubungan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.5.673.220.000,- dengan realisasi keuangan
Rp.3.011.070.250,- (53.08 %) dan realisasi fisik sebesar 53.08% yang
dijabarkan dalam 4 program dan 26 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan
Perhubungan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.574.970.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 480.005.000,- (83.48%) dan realisasi fisik
sebesar 83,48% yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terciptanya peningkatan pengembangan pengetahuan dan
kemampuan sumber daya komunikasi dan informasi;
· Memberikan Sosialisasi Mengenai Kebijakan Perhubungan Laut yang
sesuai dengan TUPOKSI Pemerintah Kabupaten/Kota;
· Terkendalinya Pertumbuhan Menara di Kab. Tangerang ;
· Terpenuhinya Pelayanan yang berbasis SIM dalam administrasi PKB.

b. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas


LLAJ
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.206.847.250,- (51.71%) dan realisasi fisik
sebesar 51,71% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terpeliharanya sarana alat pengujian kendaraan bermotor sebanyak
19 Unit.

c. Program peningkatan pelayanan angkutan


Program peningkatan pelayanan angkutan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.927.635.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
82.235.000,- (8.87%) dan realisasi fisik sebesar 8,87% yang dijabarkan
dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini
antara lain:
· Terpenuhinya Sarana Keselamatan Transportasi Darat dan
Terpenuhinya Pengadaan Paku Jalan;
· Tercapainya penyuluhan keselamatan berlalu lintas pada masyarakat
pelajar;
· Terpenuhinya data kursus keterampilan mengemudi sebanyak 1
Dokumen.

d. Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas


Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 3.749.855.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.2.241.983.000,- (59.79 %) dan realisasi fisik sebesar
59,79% yang dijabarkan dalam 14 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terpenuhinya sarana marka jalan sebanyak 784 Marka Lajur 604
meter, speed trap 180 meter;
· Terpenuhinya kebutuhan pengaman jalan dan marka jalan;
· Terkendalinya Operasi Penegakan Pengaturan dan Penertiban Lalu
Lintas Angkutan Jalan;
· Terkendalinya Operasi Pengamanan Lalu Lintas Angkutan Lebaran,
Natal dan Tahun Baru;
· Sosialisasi Mengenai Batasan-Batasan Ketinggian dan Jarak
Bangunan Bertingkat dan Bangunan Lainnya;
· Terlaksananya jalinan koordinasi permasalahan lalu lintas dan
angkutan umum di Wilayah Kab. Tangerang sebanyak 40 Orang;
· Terlaksananya penanganan penertiban operasi kawasan tertib lalu
lintas sebanyak 3 wilayah;
· Terpenuhinya sarana pendukung operasional dalam kegiatan
pengendalian dan pengawasan;
· Terpenuhinya sarana pendukung operasional pengaturan lalu lintas;
· Terpenuhinya kebutuhan pengadaan alat komunikasi.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perhubungan dengan


pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.24
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perhubungan
Tahun 2014
Capaia
2014 n
Indikator Kinerj
Program Penanggun
No Kinerja a
Prioritas g jawab
Program Targe Realisa Tahun
t si 2014
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program
Pembangunan Tersedianya Dinas
1
1 Sarana dan DED Terminal 0 0 Perhubun
Paket
Prasarana Type A gan
Perhubungan
Pembangunan Dinas
Dermaga 1 0 0 Perhubun
Penyebrangan gan
Program
Pembangunan Peningkatan Dinas
2 Prasarana dan jumlah kapal 1 0 0 Perhubun
Fasilitas patroli gan
Perhubungan
Dinas
Jumlah mobil
1 0 0 Perhubun
internet keliling
gan
Tersedianya
30 unit Dinas
rambu lalu lintas
rambu 0 0 Perhubung
dan rute angkutan
rute an
sampah
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014


a. Pembangunan Terminal Tipe A merupakan kewenangan Pusat dan
Pembangunan Dermaga Penyeberangan merupakan kewenagan
Provinsi
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014
a. Melakukan koordinasi dengan Provinsi Banten dan Kementerian
Perhubungan.

8. Urusan Lingkungan Hidup


Penyelenggaraan Urusan Lingkungan Hidup mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.68.672.769.600,- dengan realisasi keuangan
Rp.55.963.244.100,- (81.49%) dan realisasi fisik sebesar 89,80% yang
dijabarkan dalam 7 program dan 58 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Badan Lingkungan Hidup Daerah,
Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Kesejahteraan
Sosial, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Kecamatan. Realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Lingkungan Hidup
pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.55.838.939.600,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.44.992.387.000,- (80.58%) dan realisasi fisik
sebesar 88,12% yang dijabarkan dalam 14 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan
sebanyak 555 unit;
· Tersedianya Gerobak Pengangkut Persampahan sebanyak 10 unit;
· Terlaksananya Revitalisasi TPA Jatiwaringin di 1 lokasi;
· Kelompok Pengelola TSPT yang terampil sebanyak 5 TPST;
· Terpeliharanya Lingkungan Kecamatan, Desa dan Kelurahan di 8
Desa/Kelurahan/Kecamatan;
· Terlatihnya masyarakat dalam pelatihan tentang pengolahan sampah
sebanyak 50 Orang;
· Tersedianya tempat pembuangan sampah ( TPS) di 6 titik;
· Menigkatnya kinerja pengelolaahn sampah;
· Meningkatnya Layanan Persampahan se Kabupaten Tangerang;
· Terciptanya Peningkatan Pelayanan Kebersihan di Lingkungan Kab.
Tangerang;
· Terlaksananya Pembangunan TPST sebanyak 1 lokasi;
· Tersedianya Truck Operasional sebanyak 76 unit;
· Tersedianya Gerobak Motor sebanyak 39 unit.

b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan


Hidup
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.4.894.200.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.4.200.572.783,- (85.83%) dan realisasi
fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 22 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Data Tingkat Pencemaran Kualitas Air Bersih, Air
Sungai dan Muara sebanyak 10 Buku;
· Terbinanya Sekolah Sebagai Binaan dari Program Adiwiyata
Terpilihnya Sekolah yang Mendapatkan Penghargaan
Bupati/Gubernur/Presiden sebanyak 14 Sekolah;
· Meningkatnya Pemahaman tentang Penyusunan Dokumen
Lingkungan sebnayak 150 Orang;
· Meningkatnya Hasil Penilaian Adipura untuk Kab. Tangerang dari
63,35 menjadi 67,25;
· Terlaksananya Tindak Lanjut Pengaduan Akibat Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan;
· Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat dalam
Pemanfaatan Limbah Skala Rumah Tangga sebanyak 90 Orang;
· Optimalnya Kinerja alat pengujian sampel;
· Laboratorium Lingkungan yang memadai;
· Meningkatnya ketaatan pelaku usaha / industri / Wajib UKL-UPL
terhadap Dokumen Lingkungan yang telah disusun sebanyak 210
Industri;
· Meningkatnya Jumlah pelaku usaha dan/atau kegiatan Yang telah
mengimplementasikan Dokumen Amdal sebanyak 4 Industri;
· Ketaatan Industri / Non Industri Penghasil Limbah Cair, Udara dan
Limbah B3 sebanyak 100 Usaha;
· Berkurangnya Tingkatnya Pencemaran Limbah Cair, Padat dan Gas
sebanyak 250 Industri;
· Meningkatnya Kesadaran Industri dan Non Industri yang masih
Menggunakan BPO 100 Industri
· Adanya Data Informasi tentang Dokumen Lingkungan dan Ijin
Lingkungan;
· Adanya Tim Penilai AMDAL/UKL-UPL sebanyak 50 Orang;
· Terbinanya Masyarakat sebagai Binaan Kampung Hijau;
· Tercapainya penegakan Hukum Lingkungan sebanyak 1 Wilayah;
· Optimalnya Kinerja alat pengujian sampel.

c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam


Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.2.185.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.1.990.495.000,- (91.10%) dan realisasi fisik
sebesar 100% yang dijabarkan dalam 10 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Teridentifikasinya Pemanfaatan Air Tanah oleh sektor industri
sebanyak 200 Perusahaan;
· Teridentifikasinya Pemanfaatan Air Tanah sebanyak 1 Peta;
· Meningkatnya rehabilitasi /Vegetasi tanaman Mangrove di pesisir
Pantai di 4 Kecamatan;
· Meningkatnya kualitas lingkungan pada sekolah bebasis sanitasi 17
Sekolah;
· Adanya Data Hasil Kerusakan lahan/Tanah (Biomasa) 5 Buku;
· Tersedianya Perda tentang Air Tanah
· Tertatanya Lokasi Hutan Kota dan Terpeliharanya Hutan Kota
Lingkup Perkantoran Tigaraksa di 1 Lokasi;
· Terlaksananya Penyediaan Tangki Air Bersih dan terlayaninya
Masyarakat yg sulit air bersih sebanyak 5 Kecamatan;
· Terkendalinya Pengendalian Sumur Pantau dengan adanya Data
Fluktuasi Muka Air Tanah sebanyak 1 Dokumen.

d. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya


Alam dan Lingkungan Hidup
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.101.270.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.101.270.000,-
(100 %) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 1
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Tersedianya Data dan Informasi Tentang Lingkungan Hidup di Kab.
Tangerang sebanyak 1 Dokumen.

e. Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)


Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.3.333.360.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.3.282.313.357,- (98.47%) dan realisasi fisik sebesar 100%
yang dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tertatanya RTH Kabupaten di 9 lokasi;
· Tertatanya Kegiatan Pemeliharaan RTH, dan Penyediaan Pupuk, Obat
Pengendalian Hama dan Pengadaan Peralatan Kerja Lapangan
Pertamanan dan petugas pertamanan di 1 lokasi;
· Tersedianya Data Monitoring, Evaluasi dan Panggung Reklame
sebanyak 8 dokumen;
· Tertatanya Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) sebanyak 800 Pohon;
· Terpeliharanya ruang terbuka hijau Kecamatan sebanyak 500
pohon.

f. Program Pertamanan
Program Pertamanan mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.1.574.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.865.955.960,- (55.02%) dan realisasi fisik sebesar 90,52% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terciptanya Fungsi PJU di 860 titik;
· Terciptanya Kebersihan di Kecamatan sebanyak 1 Paket .
g. Program Pemakaman
Program Pemakaman mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.746.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.530.250.000,-
(71.08%) dan realisasi fisik sebesar 70,35% yang dijabarkan dalam 3
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Terpenuhinya sarana dan prasarana pemakaman ;
· Tersedianya peralatan pemakaman (TMP);
· Meningkatnya SDM tentang Pemulasaran Jenazah sebanyak 81
orang.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Lingkungan Hidup dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :

Tabel. 2.25
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Lingkungan
Hidup Tahun 2014
Capaian
Indikator 2014 Kinerja
Program Penanggung
No Kinerja Tahun
Prioritas jawab
Program 2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program
Peningkatan
Pengelolaan
Luasan Hutan
1 Ruang 2.5 Ha 0 0 BLHD
kota yang
Terbuka Hijau
sudah tertata
(RTH)
Program
Cakupan
Pengendalian
pengawasan
Pencemaran
2 terhadap 10% 8% 80 BLHD
dan Perusakan
pelaksanaan
Lingkungan
amdal
Hidup
Cakupan
pengawasan
terhadap 7% 7% 100 BLHD
Pelaksanaan
UKL/UPL
Pelayanan
Tindak Lanjut
Pengaduan
Masyarakat
Akibat Adanya
25 Kasus 25 Kasus 100 BLHD
Dugaan
Pencemaran
Dan/Atau
Perusakan
Lingkungan
Penegakan
Hukum akibat
pencemaran 5 Kasus 0 0 BLHD
dan perusakan
lingkungan
Tercapainya
Piagam
Perhargaan
kabupaten
70,65 67,25 95 BLHD
tangerang
sebagai kota
sehat atau
mendapatkan
Penghargaan
Adipura

Tercapainya
Sekolah yang
mendapatkan
penghargaan
Adiwiyata / 5 sekolah 5 sekolah 100 BLHD
sekolah yang
peduli dan
berbudaya
lingkungan
Meningkatnya
kegiatan
Program
pengawasan
peningkatan
3 usaha yang 250 250 100 BLHD
pengendalian
berpotensi
polusi
melakukan
pencemaran air
Meningkatnya
usaha
dan/atau
kegiatan yang
mentaati 35 35 100 BLHD
persyaratan
dan teknis
pencegahan
pencemaran air
Pelayanan
Pencegahan
Pencemaran
5% 5% 100 BLHD
Udara Dari
Sumber Tidak
Bergerak
Program Peningkatan
Perlindungan rehabilitasi
dan /Vegetasi 50000 50000
4 100 BLHD
Konservasi tanaman Pohon Pohon
Sumber Daya Mangrove di
Alam pesisir Pantai
Terlayaninya
masyarakat
sulit air bersih
melalui
pendistribusian
300.000 ltr 300.000 ltr 100 BLHD
air bersih di 12
kecamatan
(Distribusi air
bersih melalui
mobil IPA)
Meningkatnya
200 200
perusahaan 100 Disperindag
Perusahaan Perusahaan
yang di awasi
Program
Pengembangan Rasio Jumlah
4 Kinerja sampah yang 7% 6,8% 97 DKPP
Pengelolaan ditangani
Persampahan
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014


· Kurangnya tenaga teknis (PPNS dan PPLHD) dalam rangka
pengawasan dan penanganan kasus dugaan pencemaran lingkungan
hidup
· Status lahan untuk RTH (hutan kota) masih banyak yang dimiliki
pihak swasta dan peruntukan lahan pada RTRW bukan untuk hutan
kota.
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014
· Usulan untuk penambahan tenaga teknis untuk PPNS dan PPLHD
· Pengadaan lahan baru untuk RTH (hutan kota)dan penetapan lokasi
hutan kota pada RTRW

9. Urusan Pertanahan
Penyelenggaraan Urusan Pertanahan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.333,851,433,269,- dengan realisasi keuangan
Rp.206,049,570,100,- (61.72%) dan realisasi fisik sebesar 74.07 % yang
dijabarkan dalam 2 program dan 32 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Sekretariat Daerah. Realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pertanahan pada
Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program pembangunan sistem pendaftaran tanah


Program pembangunan sistem pendaftaran tanah mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 121.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 119.591.900,- (98.84%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terciptanya Kesadaran Kades atas Pemahaman terhadap
Pelaksanaan Pengadaan Tanah di Kabupaten Tangerang sebanyak
100 Kades.

b. Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan


pemanfaatan tanah
Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
333.730.433.269,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
205.929.978.200,- (61.71%) dan realisasi fisik sebesar 74.06 % yang
dijabarkan dalam 31 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya Pengadaan Lahan untuk Pembangunan Instalasi
Pembuangan Limbah Tinja, Tugu Pembatas/Gapura batas Kabupaten
Tangerang dengan Bogor di Ds. Suradita dan Pembangunan Saluran
Air Drainage Kantor Kelurahan Cisauk di Kecamatan Cisauk
sebanyak 1 Paket;
· Tersedianya Lahan untuk Akses Jalan Pelebaran Menuju TMP
Pagedangan dan Stadion Mini Kec. Pagedangan sebanyak 1 Paket;
· Tersedianya Lahan untuk Perluasan SMKN Legok (lanjutan) dan
Perluasan TPU Desa Babat di Kec. Legok sebanyak 2 paket;
· Meningkatnya Penguasaan dan Pemanfaatan Lahan untuk Kantor
Kelurahan Sukabakti, SMPN 3 dan Perluasan SMKN Curug
(Lanjutan) di Kecamatan Curug sebanyak 3 Paket;
· Meningkatnya Penguasaan dan Pemanfaatan Lahan untuk Perluasan
Sport Center (Lanjutan) di Kecamatan Kelapa Dua sebanyak 1
Paket;
· Meningkatnya Pemanfaatan lahan untuk Perluasan Gedung
UMKM(lanj),Relokasi Kantor Kec Cikupa,Relokasi SDN Cibadak
IV,SDN Bunder IV,SDN Cerewed,SDN Cikupa I,SDN Cikupa 2,SDN
Cikupa 4,Perluasan SMPN 4 (lanj),Relokas SMPN 1,Pembangunan
GOR Mini sebanyak 11 Paket;
· Tersedianya Lahan untuk SDN Serdang Kulon 3, Perluasan SDN
Serdang Kulon 4, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBBG),
Relokasi Puskesmas, Perluasan Kantor Kecamatan Panongan dan
Stadion Mini di Kec. Panongan sebanyak 4 Paket;
· Meningkatnya Pemanfaatan Lahan untuk Perluasan SDN Balaraja
III, Perluasan SMAN 1 Balaraja, Jalan menuju SMPN 1 Balaraja,
Saluran Pembuangan Limbah RSU Balaraja, Peng. Stadion OR Mini
Kec. Balaraja dan Hutan Kota di Kec. Balaraja sebanyak 2 Paket;
· Tersedianya Lahan untuk Relokasi SDN Merak II, Perluasan SDN
Parahu III, Relokasi SDN Kubang I, Perluasan SDN Kaliasin II,
Perluasan Pasar Ceplak, Posyandu Desa Kubang dan Peng. Stadion
OR Mini di Kecamatan Sukamulya sebanyak 5 Paket;
· Tersedianya Lahan untuk Perluasan SDN Gabral, SDN Pasilian III,
Perluasan SDN Pasir Susukan, Perluasan SMPN 1 Kronjo dan Peng.
Stadion OR Mini di Kecamatan Kronjo sebanyak 3 paket;
· Tersedianya Lahan untuk Jalan Poros Mekar Baru (Lanjutan),
Pelebaran Jalan Kiangid-Waliwis-Muncung dan Peng. Stadion OR
Mini di Kec. Mekar Baru Jl. menuju SMPN Satap Waliwis sebanyak 3
paket;
· Tersedianya Lahan untuk Polindes Koper, Relokasi SDN Koper I,
Relokasi SDN Renged 1, Perluasan SDN Patrasana I, Relokasi SDN
Renged III, Relokasi SDN Jengkol I, SMPN II Kresek, Peng. Stadion OR
Mini Kec. Kresek dan Relokasi Jl. di Desa Koper sebanyak 7 paket;
· Tersedianya Lahan untuk SDN Tamiang I, Relokasi SDN Onyam I,
Perluasan SMPN Satap Tamiang (lanjutan), Akses Jalan Menuju
SMPN 1 Gunung Kaler dan Stadion Mini Kec. Gunung Kaler sebanyak
4 paket;
· Tersedianya Lahan untuk Perluasan Kantor Puspem, Perluasan SDN
Tigaraksa I, Embung Mustika Tigaraksa, Akses Jl. Menuju TPU di
Desa Pete, Perluasan Pool Kendaraan dan Perluasan SMKN 4
Tigaraksa di Kecamatan Tigaraksa sebanyak 4 paket;
· Tersedianya Lahan untuk Tugu Pembatas/Gapura Batas Kabupaten
Tangerang dengan Bogor di Desa Tiparaya dan Stadion Mini di Kec.
Jambe sebanyak 1 paket;
· Tersedianya Lahan untuk SDN Carenang III, SDN Cibugel 3, SMA
Negeri 8 Kabupaten Tangerang, Poskesdes Cibugel Poskesdes
Selapajang, Perluasan Terminal Tipe C (lanjutan) dan SMKN Cisoka
di Kecamatan Cisoka sebanyak 6 paket;
· Tersedianya Lahan untuk Relokasi SDN Pasanggrahan 4, SMPN
Pasanggrahan IV dan Embung Solear di Kecamatan Solear sebanyak
3 paket;
· Meningkatnya Pemanfaatan Lahan untuk SDN Pangadegan III dan
Pelebaran Jalan Kedaton - Pasar Kemis di Kecamatan Pasar Kemis
sebanyak 1 paket;
· Tersedianya Lahan untuk SDN Sindang Panon III, SMPN 2 Sindang
Jaya, SMKN 13 Kab. Tangerang dan Stadion Mini Kec. Sindang Jaya
sebanyak 4 paket;
· Terpenuhinya Pengadaan Lahan untuk Relokasi SDN Sukatani VI
dan Perluasan TPA di Desa Tanjakan Mekar Kec. Rajeg di Kecamatan
Rajeg sebanyak 2 paket;
· Terpenuhinya Lahan untuk SDN Pondok Jaya, Relokasi SDN Kayu
Bongkok 1, SDN Karet 3, Akses Jalan Menuju TPU Pondok Jaya dan
Pelebaran Jalan Simpang Geometri Pasar Sepatan di Kecamatan
Sepatan sebanyak 3 paket;
· Terpenuhinya Lahan untuk Perluasan Relokasi PKL Pasar Mauk dan
Lapangan Stadion Mini di Kecamatan Mauk sebanyak 1 paket;
· Tersedianya Lahan untuk SMPN Satu Atap Rancalabuh;
· Terpenuhinya Lahan untuk Perluasan SDN Kosambi III, SDN Tuis II,
Perluasan SDN Sukadiri, Perluasan Kantor Kec. Sukadiri dan Stadion
Mini Kecamatan Sukadiri sebanyak 4 paket;
· Tersedianya Lahan untuk Relokasi SDN Kebon Cau II, SDN Kampung
Melayu IX, SDN Pangkalan IV, TPU Desa Bojong Renged dan
Perluasan SMKN Teluknaga di Kecamatan Teluk Naga sebanyak 3
paket;
· Meningkatnya Pemanfaatan Lahan untuk SDN Kosambi 1 dan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Kosambi;
· Tersedianya Lahan untuk SDN Kramat 5, Perluasan SDN Pakuhaji I,
Relokasi Puskesmas Pakuhaji di Kecamatan Pakuhaji dan Stadion
Mini di Kec, Pakuhaji sebanyak 3 paket;
· Meningkatnya Data Informasi Nilai Harga Dasar Tanah di Wilayah
Kabupaten Tangerang terhadap 115 bidang tanah;
· Tersedianya Data Informasi Rencana Pengadaan Tanah yang Akan
Dilaksanakansebanyak 17 dokumen.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pertanahan dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.26
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pertanahan
Tahun 2014

Capaian
2014 Kinerja
Program Indikator Kinerja Penanggung
No Tahun
Prioritas Program jawab
2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program
Penataan
penguasaan,
Luas lahan untuk
pemilikan, 56,94
1 kepentingan 10 Ha 569,4 SETDA
penggunaan Ha
umum
dan
pemanfaatan
tanah
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Pertanahan tahun 2014 antara lain :


· Permintaan harga ganti kerugian tanah relatif tinggi melebihi harga
yang telah di tetapkan oleh tim appraisal penilai tanah;

· Dokumen kepemilikan tanah yang belum lengkap/valid.


Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Usulan Tanah yang akan dibebaskan dalam beberapa alternatif lokasi;
· Alokasi yang akan dilaksanakan harus disesuaikan dengan rencana
pembangunan dan rencana tata ruang wilayah (RTRW).

10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil


Penyelenggaraan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 4,287,590,000,- dengan realisasi
keuangan Rp. 3,921,041,920,- (91.45%) dan realisasi fisik sebesar
100.00 % yang dijabarkan dalam 1 program dan 14 kegiatan. SKPD
yang melaksanakan urusan ini adalah Dinas Kependududkan dan
Catatan Sipil dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan
kegiatan pada urusan Kependudukan dan Catatan Sipil pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Penataan Administrasi Kependudukan
Program Penataan Administrasi Kependudukan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 4,287,590,000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 3,921,041,920,- (91.45%) dan realisasi fisik sebesar 100.00
% yang dijabarkan dalam 14 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terpeliharanya jaringan SIAK sebanyak 30 tower;
· Terkoordinasinya Kebijakan Kependudukan dengan Kecamatan
kepada 58 orang;
· Tersedianya Dokumen Penerbitan KK, KTP, Mutasi Penduduk dan
Rekapitulasi Kecamatan sebanyak 3 dokumen;
· Tersedianya Data Laporan Informasi Kependudukan sebanyak 20
dokumen;
· Tersedianya data digital dokumen akta capil sebesar 50%;
· Tersosialisasinya Tatacara Penerbitan Dok. Kependudukan di 29
Kecamatan;
· Meningkatnya Kesadaran akan Kebijakan Kependudukan di Wilayah
Kecamatan Kelapa Dua sebanyak 188 0rang;
· Tersedianya buku profil kependudukan sebanyak 600 dokumen;
· Tersedianya data dan informasi kependudukan sebanyak 11
dokumen;
· Tersedianya Data dan Informasi Kependudukan di Kecamatan
sebanyak 6 dokumen;
· Tersedianya Data Informasi Kependudukan di 7 Desa;
· Meningkatnya Pengetahuan Tentang Penataan Administrasi
Kependudukan & Catatan Sipil sebanyak 110 orang;
· Meningkatanya kemampuan aparatur Desa/Kelurahan sebanyak 180
peserta;
· Meningkatnya kemampuan Aparat Desa/Kelurahan tentang tata
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil Kelurahan/Desa
sebanyak 65 orang;
· Meningkatnya pemahaman tokoh masyarakat dan aparatur desa
tentang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
kelurahan/desa sebanyak 130 orang;
· Meningkatnya Pemahaman Aparat Desa/Kelurahan tentang
Kependudukan dan Pencatatan Sipilsebanyak 85 orang;
· Meningkatnya kemampuan aparat desa/kelurahan tentang tata
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kelurahan/Desa
sebanyak 85 orang;
· Meningkatnya pemahaman aparatur desa dalam administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil kelurahan/desa sebanyak 1
orang;
· Meningkatnya kualitas aparatur yang menangani administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil kelurahan/desa sebanyak 112
orang;
· Meningkatnya Pemehaman Aparatur Desa Terhadap Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Desa sebanyak 120 orang;
· Meningkatnya Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kelurahan/Desa sebanyak 100 orang;
· Meningkatnya pengetahuan tentang Pembinaan Administrasi
Kependudukan dan Casip kel./Desa sebanyak 40 orang;
· Meningkatanya Pemahaman Aparatur Desa Terhadap Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebanyak 100 orang;
· Tertib Administrasi Kependudukan sebanyak 70 orang;
· Terdatanya tenaga kerja WNA sebanyak 90 persen;
· Meningkatnya Aparatur Kelurahan/Desa sebanyak 75 orang peserta;
· Meningkatnya pengetahuan Pegawai Desa/Kelurahan tentang
Administrasi Kependudukan sebanyak 120orang;
· Meningkatnya pemahaman aparatur tentang pemerintahan Desa
sebanyak 180 orang;
· Meningkatnya Administrasi Kependudukan di Kecamatan sebanyak
100 orang;
· Meningkatnya Pemahaman Tentang Administrasi Kependudukan
sebanyak 80 orang;
· Meningkatnya Pemahaman Aparat Desa terhadap Tata Administrasi
Catatan Sipil sebanyak 62 orang;
· Tertatanya dokumen akta capil sebanyak 200 buku;
· Termonitornya Orang Asing di 5 Kecamatan
· Diterbitkannya Akta Pencatatan Sipil sebanyak 1.500 dokumen
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kependudukan dan Catatan
Sipil dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun
2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.27
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kependudukan
dan Catatan Sipil Tahun 2014

Capaian
Indikator 2014 Kinerja
Program Penanggung
No Kinerja Tahun
Prioritas jawab
Program 2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7

Program
Penataan
1 Kepemilikan KTP 83% 83,22% 100,27 Disdukcapil
Administrasi
Kependudukan
Rasio Penduduk
92% 105,33% 114,49 Disdukcapil
ber KK
Kepemilikan
Akte Kelahiran
76% 76,79% 101,04 Disdukcapil
per 1.000
Penduduk
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil tahun


2014 antara lain sebagai berikut :
a. Terbatasnya ruang arsip karena pertumbuhan arsip pencatatan sipil
berlaku seumur hidup;
b. Regulasi yang sering berubah dan multitafsir, sebagai landasan
hukum pelaksanaan tupoksi karena dapat menimbulkan kegamangan
dalam meberikan pelayanan serta tidak efisien dan efektifnya
perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan;
c. Beredarnya dokumen kependudukan palsu hal ini sangat meresahkan
masyarakat
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
a. Digitalisasi dokumen akta pencatatan kelahiran;
b. Peningkatan koordinasi dan sosialisasi kepada seluruh stake holder
untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman terkait pelaksanaan
perubahan regulasi;
c. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan dengan sistem jemput
bola sehingga mengurangi gerak oknum pemalsu dokumen
kependudukan.
11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1,025,740,000,- dengan
realisasi keuangan Rp. 973,510,000,- (94.91%) dan realisasi fisik
sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 4 program dan 7 kegiatan. SKPD
yang melaksanakan urusan ini adalah Badan KB dan Pemberdayaan
Perempuan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan


Perempuan
Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan
Perempuan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 148,500,000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 148,500,000,- (100 %) dan
realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain meningkatnya
peran aktif Stakeholder dalam GSI sebanyak 12 orang.

b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan


Anak
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 253.090.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 237.890.000,- (93.99%) dan realisasi fisik
sebesar 100% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan
perempuan (P2TP2)
· Pengembangan sistem informasi Gender dan Anak
· Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak

c. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan


Perempuan
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 65.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 65.000.000,- (100%) dan realisasi fisik sebesar
100% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini yaitu Sosialisasi sistem pencatatan dan
pelaporan KDRT

d. Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam


pembangunan
Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam
pembangunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 559150000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 522120000,- (93.38%) dan
realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Kegiatan bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam
mengelola usaha
· Kegiatan penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun
keluarga sejahtera
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak dengan pencapaian indikator kinerja Program
Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.28
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2014

Capaia
2014 n
Indikator Kinerj Penangg
N
Program Prioritas Kinerja a ung
o
Program Targe Realisa Tahun jawab
t si 2014
(%)
1 2 3 4 5 6 7

Program Penguatan Tertanganinya


Kelembagaan semua kasus
1 100% 100% 100 BKBPP
Pengarusutamaan KDRT yang
Gender dan Anak dilaporkan

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak tahun 2014 antara lain :
a. Belum optimalnya peranan Pusat pelayanan terpadu pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak di kecamatan;
b. Belum optimalnya data tentang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
c. Masih rendahnya tingkat pendidikan dan pendapatan perempuan;
d. Masih rendahnya partisipasi perempuan dalam pembangunan;
e. Rendahnya kualitas hidup perempuan dan anak
f. Belum semua kecamatan, rumah sakit, dan perusahaan efektif
melaksanakan GSI.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain :
a. Mengembangkan kualitas pengelolaan P2TP2A ( Pusat pelayanan
terpadu perempuan dan perlindungan anak);
b. Menggerakan masyarakat khususnya kaum perempuan untuk
mengikuti program paket A, paket B, dan paket C dan berbagai
pelatihan/ keterampilan yang dilaksanakan oleh berbagai
lembaga/organisasi sosial kemasyarakatan dan SKPD di lingkungan
pemerintah Kabupaten Tangerang;
c. Meningkatkan pembinaan kelompok Bina keluarga dan Institusi
Masyarakat Pedesaan.
d. Mengoptimalkan pelaksanaan program P2WKSS di kecamatan;
e. Mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan bimbingan manajemen usaha
bagi perempuan dalam mengelola usaha
f. Mengoptimalkan kegiatan Pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan
kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
(Pembinaan dan Pengembangan GSI).

12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


Penyelenggaraan Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 6,254,522,000,- dengan
realisasi keuangan Rp. 3,609,918,500,- (57.72%) dan realisasi fisik
sebesar 62,36% yang dijabarkan dalam 5 program dan 36 kegiatan.
SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah Badan KB dan
Pemberdayaan Perempuan dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada urusan Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Keluarga Berencana


Program Keluarga Berencana mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
4,408,957,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
1,895,169,000,- (42.98%) dan realisasi fisik sebesar 47,56% yang
dijabarkan dalam 26 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terlayaninya Akseptor KB Baru sebanyak 6.487 aseptor.
· Terlaksananya Sosialisasi Penyuluhan Bahaya Nafza bagi Kelompok
BKR sebanyak 50 orang.
· Terlaksananya Tenaga Pengelola KB di Perusahaan sebanyak 20
orang.
· Terlaksananya Workshop KIE Bagi Kader sebanyak 50 BKB.
· Terbentuknya Krida Bina Advokasi dan KIE bagi Anggota Saka
Kencana sebanyak 50 orang.
· Terlaksananya Pembinaan Institusi Masyarakat (Pos KB, Sub Pos KB)
sebanyak 2 Kali.
· Meningkatnya Pemahaman Institusi Masyarakat Pedesaan tentang
KB sebanyak 60 Orang.
· Formulir Pemutakhiran Data Keluarga (MDK).
· Tersedianya Tenaga Teknis Aplikasi Pemutakhiran Data Keluarga;
Tersedianya Petugas Pendata Keluarga.
· Tersedianya Pemutahiran Data Keluarga Pra S, KS I dan KS II di
11 Desa dan Kelurahan di Kecamatan Pagedangan.
· Buku Umpan Balik Program KBPP Tingkat Kabupaten dan
Terlaksananya Sosialisasi Pencatatan dan Pelaporan Program KB PP
sebanyak 29 kecamatan.
· Tersusunnya perencanaan pencapaian program KBPP Tingkat
Kecamatan Kronjo dan Teluknaga sebanyak 1 Pos KB.
· Terlaksananya Sosialisasi KB di Kecamatan selama 2 hari.
· Meningkatnya pemahaman tentang keluarga berencana (KB)
sebanyak 40 orang.
· Terlaksanannya Pendataan di 7 Desa sebanyak 1 Dokumen di
Kecamatan Solear.
· Penggerakan Calon Akseptor KB pada Kegiatan Pelayanan KB
sebanyak 6 Kegiatan.
· Terlayaninya Akseptor KB Baru sebanyak 5.344 akseptor.
· Terlaksananya fasilitasi pelayanan alat kontrasepsi sebanyak 5 Kali
di Kecamatan Cisoka.
· Pemberdayaan Keluarga Prasejahtera di 15 kecamatan (Cikupa,
Legok, Pasar Kemis, Kronjo, Teluknaga, Kosambi, Pakuhaji,
Pagedangan, Jambe, Jayanti, Kemiri, Cisauk, Sindang Jaya, Solear,
dan Sukamulya) dengan sasaran sebanyak 920 orang, dan 50
keluarga.
· Terfasiliitasinya Kegiatan UPT BKBPP sebanyak 58 Kegiatan di 23
Kecamatan.

b. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan


KB/KR yang madiri
Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR
yang madiri mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1,133,740,000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1,056,622,000,- (93.20%) dan
realisasi fisik sebesar 97,37% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Pemilihan Kelompok Masyarakat Peduli KB sebanyak
6 Kategori.
· Terlaksananya HARGANAS Tk. Kabupaten Tangerang sebanyak 1.000
orang.
· Terlaksananya Kegiatan Kemitraan Program KB melalui sektor terkait
sebanyak 100 anggota TNI.
· Terlaksananya Kegiatan Pembekalan Program KB dan KS melalui
Penyuluh Agama sebanyak 274 Orang.
· Terpilihnya Juara Tk. Kabupaten Untuk Kelompok Masyarakat Peduli
KB sebanyak 15 Kelompok.
· Meningkatnya Partisipasi Kelompok UPPKS dalam Kegiatan KB
sebanyak 29 Kelompok, 29 kecamatan.
· Tersusunnya Perencanaan pencapaian Program KBPP Tahun 2014 di
15 kecamatan.
c. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling
KRR
Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 237,700,000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 225,600,000,- (94.91%) dan realisasi fisik
sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Pelayanan Remaja melalui wadah PIK Remaja sebanyak
20 PIK Remaja.
· Terfasilitasinya Lomba PIK Remaja sebanyak 3 Kelompok.
· Meningkatnya Kualitas PIK Remaja sebanyak 6 Kelompok.
· Terbentuknya Kelompok PIK Remaja baru sebanyak 18 PIKR.
· Terfasilitasinya Jambore PIK Remaja sebanyak 5 Kelompok.
· Meningkatnya Kualitas Kelompok PIK Remaja sebanyak 10 Kelompok

d. Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk


HIV/ AIDS
Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/
AIDS mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 118,825,000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 116,825,000,- (98.32%) dan realisasi
fisik sebesar 98,32% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Upaya Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk
HIV/AIDS kepada 300 orang;
· Meningkatnya pencegahan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS
sebanyak 90 orang;
· Meningkatnya Pemahaman Dampak dari Bahaya Narkotika dan
Sejenisnya sebanyak 138 orang.

e. Program Pelayanan Keluarga Berencana (Penduduk Tangerang


Tumbuh Seimbang)
Program Pelayanan Keluarga Berencana (Penduduk Tangerang Tumbuh
Seimbang) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 355,300,000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 315,702,500,- (88.86%) dan
realisasi fisik sebesar 97,19% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya kualitas Data Pelaporan Program KBPP Tahun 2014
· Tercapainya Kinerja POKTAN yang Frofesional di 8 UPT.
· Terlaksananya Pembuatan Film Dokumenter NKKBS sebanyak 1
dokumen.
· Tercapainya Peningkatan Keluarga Pra KS, KS 1 yang ber- KB melalui
MUPEN sebanyak 14 UPT.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Keluarga Berencana dan


Keluarga Sejahtera dengan pencapaian indikator kinerja Program
Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel. 2.29
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera Tahun 2014
Capaian
Indikator 2014 Kinerja
Program Penanggung
No Kinerja Tahun
Prioritas jawab
Program 2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkat
Program
nya capaian
1 Keluarga 66,19% 66,19% 100 BKBPP
Peserta KB Aktif
Berencana
PA/PUS
Program
pembinaan Meningkat
peran serta nya jumlah
masyarakat anggota
2 70% 78% 111,43 BKBPP
dalam kelompok BKB
pelayanan dan UPPKS yang
KB/KR yang ber-KB
mandiri
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


tahun 2014 antara lain :
a. Rendahnya partisipasi pria dalam program KB dari seluruh peserta KB
aktif;
b. Belum semua fasilitas pelayanan kesehatan primer dapat melayani KB
dan Kesehatan;
c. Masih tingginya tingkat DO peserta KB;
d. Masih tingginya Pasangan Usia Subur di bawah 20 tahun;
e. Belum optimalnya pembinaan terhadap kelompok Tri Bina dan
UPPKS;
f. Masih tingginya keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I;
g. Belum optimalnya pembinaan dan peran Institusi Masyarakat;
h. Rendahnya pemahaman dan kesadaran tentang hak kesehatan
reproduksi.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas


adalah :
a. Melakukan sosialisasi peningkatan partisipasi pria dalam program KB
dan melakukan pertemuan bagi motivator KB pria;
b. Meningkatkan pembinaan PKBRS (Pelaksanaan KB Rumah Sakit di RS
Swasta) serta Pembinaan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran
bagi DBS (Dokter Bidan Praktek Swasta);
c. Penggerakan sasaran pelayanan dan distribusi alat kontrasepsi,
meningkatkan kualitas pelayanan KB (Pelayanan KIE/ Konseling)
serta melakukan sertifikasi CTU bagi bidan;
d. Melakukan pembinaan remaja melalui PIK Remaja;
e. Melaksanakan pembinaan dan pelatihan kader tri bina dan UPPKS;
f. Peningkatan kualitas kader (institusi) melalui pembinaan, pertemuan,
dan pemberian insentif;
g. Melakukan sosialisasi TRIAD KRR bagi remaja dan sosialisasi deteksi
dini kanker Rahim;
h. Melakukan Sosialisasi Kesehatan Reproduksi bagi pekerja perempuan
di perusahaan.

13. Urusan Sosial


Penyelenggaraan Urusan Sosial mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.9,060,114,386,- dengan realisasi keuangan Rp. 7,204,623,550,-
(79.52%) dan realisasi fisik sebesar 80.59% yang dijabarkan dalam 8
program dan 43 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah
Dinas Cipta Karya, Dinas Kesejahteraan Sosial, Kantor Kesatuan
Bangsa dan Politik dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan
kegiatan pada urusan Sosial pada Tahun Anggaran 2014 adalah
sebagai berikut:

a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil


(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1,014,969,000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.913,967,000,- (90.05%) dan realisasi
fisik sebesar 90.05% yang dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Kemampuan Manajemen Adminstrasi Petugas dan
pendamping dalam Pelayanan Kesejahteraan Sosial;
· Tersosialisasinya peningkatan keterampilan penetasan telur di 4
Kecamatan (Kec. Solear , Kemeri, Pakuhaji dan Sukamulya;
· Meningkatnya Kualitas SDM Pengurus KUBE;
· Wanita eks pekerja migran mendapatkan peningkatan keterampilan
tata boga (Desa binaan di 2 kecamatan) ;
· Terfasilitasinya Program Keluarga Harapan;
· Terfasilitasinya Survey Penyelenggaraan Bedah Rumah;
· Terampilnya fakir miskin dalam praktek mengemudi;
· Terfasilitasinya bantuan stimulant.

b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial mendapat


alokasi anggaran sebesar Rp. 1,601,737,000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1,027,596,000,- (64.16%) dan realisasi fisik
sebesar 64.15% yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Keikutsertaan peringatan HALUN dengan peserta sebanyak 100
orang;
· Tersedianya alat bantu sebanyak 30 buah;
· Terwujudnya Pemberdayaan Keluarga bagi Masyarakat di Lokasi;
· Tersosialisasinya pemahaman tentang bahaya narkoba;
· Tersedianya Pengadaan alat Kedokteran;
· Tertanganinya Pemberdayaan Keluarga bagi Masyarakat di Lokasi
Bencana;
· Peningkatnya Pengetahuan tentang Ormas dan LSM sebanyak 40
orang;
· Tersedianya buku hasil Sosialisasi sebanyak 1 Dokumen;
· Terselesaikannya Masalah-masalah Sosial sebanyak 26 orang;
· Meningkatnya keterampilan masyarakat prasejahtera dalam
pelatihan pembuatan hasil laut (pembuatan Bakso Ikan) sebanyak
100 orang;
· Meningkatnya pengetahuan tentang masalah sosial sebanyak 55
orang;
· Meningkatnya pemahaman Penanganan Masalah-masalah Sosial
sebanyak 70 orang;
· Terlatinya masyarakat dalam pengelolaan masalah social sebanyak
60 orang;
· Meningkatnya kesejahetaraan anak yatim sebanyak 100 orang;
· Tertanganinya anak dan keluarga bermasalah;
· Terselenggaranya Hari Anak Nasional dan Forum anak daerah

c. Program pembinaan anak terlantar


Program pembinaan anak terlantar mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp. 120,830,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 98,962,500,-
(81.90%) dan realisasi fisik sebesar 81.90% yang dijabarkan dalam 1
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini adalah
meningkatnya Keterampilan Anak Terlantar dan Anak Jalanan di Kec.
Jayanti, Kresek dan Pasar Kemis.

d. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma


Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 65,360,000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 59,640,000,- (91.25%) dan realisasi fisik sebesar 91.25%
yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini adalah meningkatkan Minat Berusaha bagi
Penyandang cacat dan Eks Trauma.

e. Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo


Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 3,480,989,000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 3,007,304,750,- (86.39%) dan realisasi fisik sebesar
90.02% yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Kualitas Sarana Rehabilitasi;
· Terfasilitasinya alat peraga di dalam panti.

f. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks


narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana,
PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 613,598,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
508,607,000,- (82.89%) dan realisasi fisik sebesar 82.89% yang
dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatkan Minat Berusaha bagi Pekerja Migran di Lokasi Desa
Binaan melalui Keterampilan Pembuatan Kue;
· Meningkatkan Kemampuan dan Kemauan Eks Napi dan Eks
Narkoba dalam Pemulihan Fungsi Sosialnya di Masyarakat di 2
kecamatan;
· Tersosialisasinya peningkatan keterampilan penetasan telur di 4
Kecamatan (Kec. Legok , Tigaraksa, Jambe dan Cisauk, Kronjo,
Solear, Gunung Kaler).
g. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 1,464,065,000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1,032,695,000,- (70.54%) dan realisasi fisik
sebesar 70.54% yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlatihnya masyarakat dalam peningkatan peran aktif masyarakat
dan dunia usaha sebanyak 40 orang;
· Adanya Peran serta TKSK, PSM, Karang Taruna dan Tagana melalui
Bakti Sosial di Lokasi Lomba Desa/ Kelurahan;
· Meningkatnya SDM Masyarakat sebanyak 80 orang;
· Meningkatnya Produktivitas KUBE sebanyak 98 kube;
· Meningkatnya peran serta PSM, Karang Taruna dan Orsos;
· Terciptanya Penanganan Masalah-masalah Sosial;
· Meningkatnya Kinerja Dinas Kesejahteraan Sosial;
· Terlaksananya peran serta Ustad di Kab. Tangerang;
· Terwujudnya penguatan PSKS.

h. Program peningkatan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan dan


kepahlawanan
Program peningkatan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan dan
kepahlawanan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 698,566,386,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 555,851,300,- (79.57%) dan
realisasi fisik sebesar 75.41% yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatkan Pemahaman tentang Pelestarian Nilai - nilai
Keperintisan, Kepahlawanan dan Kesetiakawanan Sosial bagi Pelajar
dan Pendamping Sosial;
· Meningkatnya Kesadaran Akan Nilai-nilai Kepahlawanan terhadap
120 orang;
· Meningkatkan keikutsertaan pegawai dalam kegiatan keagamaan dan
pengajian;
· Terfasilitasinya kegiatan keagamaan;
· Tersedianya Laporan hasil fasiltasi kegiatan keagamaan sebanyak 7
dokumen laporan;
· Meningkatnya keterampilan Masyarakat Kecamatan Jayanti dalam
Membaca Al-Quran sebanyak 48 orang;
· Tersusunnyaa profil keagamaan dan rumah ibadah di Kabupaten
Tangerang.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Sosial dengan pencapaian
indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai
berikut :
Tabel. 2.30
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Sosial Tahun
2014

Capaian
2014 Kinerja
Program Indikator Kinerja Penanggung
No Tahun
Prioritas Program jawab
2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program Tersedianya BLKI
DINAS
pembinaan skala Kabupaten di 1 1
1 100 CIPTA
panti asuhan/ Pasir Muncang Kec Paket Paket
KARYA
panti jompo Jayanti
Meningkatnya
sarana dan 50% 60% 120 DINSOS
prasarana panti
Peningkatan jumlah
Program penerima sarana
1.15 1.14 99 DINSOS
peningkatan prasarana
kesadaran keagamaan
2
akan nilai-nilai Peningkatan
keagamaan dan jumlah bantuan
3.48 3.419 98 DINSOS
kepahlawanan sosial pada guru
ngaji
Program
Pelayanan dan
Cakupan Pemanfaat 27.000 23.049
3 Rehabilitasi 85,37 DINSOS
PKH RTSM RTSM
Kesejahteraan
Sosial
Program
Pemberdayaan
Fakir Miskin,
Komunitas
Adat Terpencil
600
4 (KAT) dan Jumlah PMKS 670 org 111,67 DINSOS
org
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
Lainnya
Program
pembinaan eks
penyandang
penyakit sosial
Rasio penyandang 150
1 (eks 170 org 113,33 DINSOS
penyakit sosial org
narapidana,
PSK, narkoba
dan penyakit
sosial lainnya)
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Sosial tahun 2014 antara lain :

a. Masih tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan penyandang


masalah kesejahteraan sosial;
b. Masih banyaknya PMKS dan keluarga miskin yang belum terakses
pelayanan kebutuhan dasar.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas
pada tahun yang akan datang adalah :

a. Meningkatkan pemberdayaan KUBE;


b. Operasionalisasi pelayanan panti rehabilitasi sosial.

14. Urusan Ketenagakerjaan


Penyelenggaraan Urusan Ketenagakerjaan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 10,500,349,017,- dengan realisasi keuangan Rp.
10,131,030,500,- (96.48%) dan realisasi fisik sebesar 99.09% yang
dijabarkan dalam 3 program dan 24 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada
urusan Ketenagakerjaan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai
berikut:

a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja


Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3,225,841,017,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 3,203,032,600,- (99.29%) dan realisasi
fisik sebesar 99.99% yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya database tenaga kerja daerah sebagai informasi
ketenagakerjaan;
· Tersedianya tenaga terampil di bidang Menjahit (Garment/Sepatu),
Otomotif Sepeda Motor dan Aplikasi Komputer sebanyak 720 orang;
· Meningkatnya Pengetahuan & Keterampilan Pencari kerja sebanyak
50 orang;
· Terjaganya kondisi peralatan pelatihan bidang las dan menjahit
sebanyak 36 unit;
· Terlatihnya tenaga terampil di bidang Jahit, Komputer, Kompos, Las
dan Otomotif sebanyak 570 orang;
· Meningkatnya Pemahaman Tentang Tata Boga dan Tata Rias
sebanyal 40 peserta;
· Terlatihnya masyarakat tentang perbengkelan sebanyak 30 orang.

b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja


Program Peningkatan Kesempatan Kerja mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 3,948,533,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
3,902,773,000,- (98.84%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang
dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya Informasi Pasar Kerja di 150 perusahaan;
· Meningkatnya penyerapan tenaga kerja di 35 perusahaan;
· Meningkatnya keterampilan usaha dan terbentuknya kelompok
usaha TTG pembuatan komposter dan pembuatan kompos sebanyak
40 orang;
· Meningkatnya Ketrampilan usaha dan terbentuknya kelompok wira
usaha baru bidang Pangkas Rambut, Pembuatan Ppaving Block,
Pembuatan Tutup Peralatan rumah tangga, Pembuatan sepatu dan
sandal, Sablon, menjahit garment dan bengkel sepeda motor
sebanyak 360 orang;
· Terbinanya kelomppok WUB hasil pembentukan tahun 2013
sebanyak 90 kelompok;
· Meningkatnya pemahaman pelatihan pangkas rambut sebanyak 25
orang;
· Terserapnya tenaga penganggur melalui pemberian kerja sementara
(padat karya) sebanyak 550 orang;
· Dipahaminya Prosedur Penempatan Tenaga Kerja Ke Luar Negeri oleh
Masyarakat Pencari Kerja sebanyak 500 orang;
· Tersedianya data tenaga kerja asing sebagai potensi pendapatan
daerah di 300 perusahaan;
· Tertibnya Pengguna Tenaga Kerja Asing dan Pembayaran Retribusi
Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing di 200
Perusahaan.

c. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan


Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3,325,975,000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 3,025,224,900,- (90.96%) dan realisasi
fisik sebesar 97.13% yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Penyelesaian PHI 20 Kasus, PHK 150 Kasus dan Unjuk Rasa 30
Kasus sebanyak 200 kasus;
· Tercapainya penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum
dan jamsostek di 125 perusahaan;
· Tercapainya peningkatan perlindungan ketenagakerjaan di 19
perusahaan;
· Terbinanya perusahaan melalui pengujian dan pemeriksaan
peralatan K3 di 100 perusahaan;
· Perusahaan yang memahami dan melaksanakan K3 di perusahaan
dengan mendapatkan penghargaan zero accident, SMK3 dan P2K3
sebanyak 20 perusahaan;
· Memahami dan mematuhi peraturan normatif ketenagakerjaan pada
Perusahaan dan Pekerja di 990 perusahan;
· Pemahaman dan kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan
bagi perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja wanita, anak dan
disabilitas di 100 perusahaan;
· Tercapainya Penetapan UMK Kabupaten Tangerang Tahun 201
sebanyak 1 dokumen;
· Tersusunnya kebijakan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan
melalui sekretariat LKS Tripartit;
· Tercapainya Peningkatan Pelayanan Ketenagakerjaan sebanyak 31
Jenis Perijinan dan Non Perijinan;
· Tersedianya Sarana Sistem Aplikasi Database Perusahaan;
· Tersusunnya data pengembangan sistem database.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Ketenagakerjaan dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.30
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Ketenagakerjaan
Tahun 2014
Capaian
2014 Kinerja
Program Indikator Kinerja Penanggung
No Tahun
Prioritas Program jawab
2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program
Peningkatan
Pelatihan berbasis
1 Kualitas dan 720 720 100 Disnaker
kompetensi
Produktivitas
Tenaga Kerja
Tersedianya
1
sarana prasarana 0 0 Disnaker
Paket
pendukung BLKI
Pelatihan berbasis
100 570 570 Disnaker
masyarakat
Pelatihan berbasis
100 360 360 Disnaker
kewirausahaan
Program
Peningkatan Peningkatan
2 6.667 6260 93,90 Disnaker
Kesempatan Kesempatan Kerja
Kerja
Jumlah
Program penanganan
200 471 236 Disnaker
Perlindungan kasus/perselisihan
3 Pengembangan ketenagakerjaan
Lembaga Jumlah
Ketenagakerjaan pemeriksaan 1.08 884 81,85 Disnaker
perusahaan
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :
· Terbatasnya Jumlah tenaga kerja yang memiliki kompetensi sebagai
kebutuhan tenaga kerja di perusahaan tidak dapat dipenuhi dengan
program pelatihan regular/institusional;
· Belum optimalnya penggunaan sarana hubungan indrustrial di
perusahaan sehingga timbul kasus;
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Optimalisasi BLK dalam membentuk tenaga kerja yang trampil;
· Sosialisasi dan pembinaan sarana hubungan indrustri di perusahaan;

15. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah


Penyelenggaraan Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 5,239,386,000,- dengan
realisasi keuangan Rp. 4,800,707,620,- (91.63%) dan realisasi fisik
sebesar 94.69% yang dijabarkan dalam 4 program dan 23 kegiatan.
SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah Dinas Koperasi dan UKM
dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada
urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada Tahun Anggaran
2014 adalah sebagai berikut:

a. Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif

Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif


mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 876,591,000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 843,645,120,- (96.24%) dan realisasi fisik
sebesar 98.29 % yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Promosi Pemasaran Produk UMKM melalui Jaringan
Internet sebanyak 1 website;
· Tersedianya SIM Inventaris Data UMKM;
· Meningkatnya Pemahaman Tentang Sertifikasi Halal, Pengolahan
Ikan, Hasil Produksi dan Kwalitas dalam Pengembangan Usaha Mikro
Kecil Menengah di Kab. Tangerang sebanyak 40 UMKM;
· Terbinanya Kelompok Usaha Kecil Menengah dan Terpromosikannya
Hasil Usaha Melalui Pameran sebanyak 8 kelompok;
· Menambahnya pengetahuan bagi para pelaku UMKM sebanyak 180
orang;
· Berkembangnya Usaha Kecil Menengah Kecamatan Kemiri sebanyak
10 unit;
· Tersedianya Fasilitas Pengembangan Modal bagi pelaku UMKM
sebanyak 50 sertifikat;
· Terbangunnya Kerjasama Rytel pada pengelolaan Perkoperasian
sebanyak 60 koperasi.

b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan


Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
610,000,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 555,235,000,-
(91.02%) dan realisasi fisik sebesar 91.12% yang dijabarkan dalam 3
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Meningkatnya Kualitas dan Hasil Produksi UMKM sebanyak 30
orang;
· Menjaga kualitas produksi dan meningkatnya daya beli masyarakat
sebanyak 25 HAKI;
· Terwujudnya informasi hasil produk UMKM melalui media online
sebanyak 30 Jenis Usaha;
· Meningkatnya SDM dalam pengelolaan dan pengembangan industri
otak-otak pada masyarakat Ds. Sangiang sebanyak 20 orang;
· Meningkatnya SDM dalam pengelolaan dan pengembangan
pembuatan kue kering pada masyarakat Ds. Teluknaga sebanyak 15
orang;
· Meningkatnya SDM Pengelolaan dan Pengnembangan pengrajin
tempe pada masyarakat Ds. Kebon Cau sebanyak 20 orang;
· Meningkatnya SDM majemen pengelolaan perkoperasian sebanyak 4
jenis Kompetensi;
· Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang koperasi sebanyak
30 orang;
· Terlatihnya Pengelolaan Koperasi di Wilayah Kecamatan Kelapa Dua
sebanyak 130 peserta;
· Terpromosikannya Hasil Usaha Perdagangan UMKM sebanyak 5
kelompok;
· Terpromosikannya produk usaha perdagangan UMKM sebanyak 20
UKM;
· Terpromosikannya produk UMKM sebanyak 10 UMKM.
c. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
2,775,795,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
2,555,386,500,- (92.06%) dan realisasi fisik sebesar 95.44 % yang
dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersosialisasinya informasi peluang permodalan bagi koperasi dan
UMK di 7 kecamatan;
· Meningkatnya kualitas / kwantitas pemanfaatan Fasiltas Pemerintah
sebanyak 50 UMKM;
· Terbinanya SDM pengelola usaha sebanyak 40 orang;
· Terbukanya peluang pemasaran produk UMKM yang kompetitif
sebanyak 6 jenis;
· Meningkatnya SDM pengelolaan dan pengembangan home industri
kue kering sebanyak 35 orang;
· Meningkatnya SDM budidaya pengelolaan industri hasil pertanian
dan perikanan sebanyak 30 orang;
· Meningkatnya SDM pengelolaan / pengembangan home industry
sebanyak 30 orang;
· Meningkatnya SDM pengelolaan daur ulang limbah BPA sektor 3
Ds.Pagedangan sebanyak 20 orang;
· Meningkatnya SDM dlm pengembangan seni kaligrafi di Ds.
Lengkongkulon sebanyak 30 orang;
· Meningkatnya potensi usaha kerajinan anyaman pada UMKM di Ds.
Lengkong Kulon sebanyak 15 orang;
· Meningkatnya budidaya pengelolaan tanaman hias dlm
pengembangan usaha masyarakat di Ds. Malangnengah 15 orang;
· Terinformasikanya Hasil Produk Pengrajin UMKM Kab. Tangerang
pada Even Nasional / Regional sebanyak 5 pameran;
· Terselenggaranya Kegiatan Fasilitasi Promosi Produksi UMKM
sebanyak 10 kelompok;
· Terlaksananya pengelolaan pedagang kaki lima di 3 Kecamatan;
· Pengenalan Produk Usaha Koperasi sebanyak 25 jenis;
· Meningkatnya Pengetahuan Pelaku Koperasi;
· Meningkatnya Promosi Produk Usaha Koperasi sebanyak 20 umkm;
· Meningkatnya kemampuan pelaku usaha UMKM sebanyak 270
org;
· Meningkatnya pemahaman masyarakat dan pengelola koperasi
tentang manajemen koperasi sebanyak 130 orang;
· Meningkatnya Pemahaman Tentang Usaha Koperasi Kecamatan
Pakuhaji sebanyak 112 orang;
· Terciptanya pemahaman tentang pentingnya berkoperasi kepada 180
orang;
· Meningkatnya Usaha Koperasi sebanyak 80 orang;
· Terbinanya Usaha Koperasi di Kecamatan dengan 158 Peserta;
· Peningkatan Produksi UMKM sebanyak 21 UMKM;
· Meningkatnya promosi produk usaha koperasi sebanyak 18 UMKM.

d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi


Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 977,000,000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 846,441,000,- (86.64%) dan realisasi fisik sebesar 91.56 %
yang dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terbukanya Informasi dan Peluang Pengembangan Koperasi dan
UMKM serta tersedianya Kebijakan tentang program Pembangunan
Koperasi sebanyak 4 Jenis Usaha;
· Terbangunnya sistem pengembangan perkoperasian bersasis internet
· Meningkatnya pemahaman Kebijakan tentang Perkooperasian
sebanyak 4 Jenis Usaha;
· Memperoleh data yang up to date di 100 koperasi;
· Meningkatnya Kerjasama Usaha Koperasi Antar Wilayah sebanyak
80 orang;
· Meningkatnya SDM Pengelolaan / Pengurusan dan Pembinaan
Perkoperasian sebanyak 100 orang;

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Koperasi dan Usaha Kecil


Menengah dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada
tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.31
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah Tahun 2014
Capaian
2014 Kinerja
Program Indikator Kinerja Penanggung
No Tahun
Prioritas Program jawab
2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program Pemanfaatan
Pengembangan Fasilitas Dana
7000 7878
Sistem Pemerintah bagi 113 KUMKM
UMKM UMKM
Pendukung KUMKM melalui
1
Usaha Bagi UPDB
Usaha Mikro
4 Event 5 Event
Kecil Promosi KUMKM 125 KUMKM
Promosi Promosi
Menengah
Program Fasilitasi
15 15
2 penciptaan Pengembangan 100 KUMKM
KUMKM KUMKM
iklim Usaha KUMKM
Kecil Pemberian
Menengah Fasilitasi 100 92
92 KUMKM
yang kondusif Pengamanan KUMKM KUKM
Kawasan UMKM
Program Pembangunan
Peningkatan Sistem Informasi
4 4
Kualitas Perencanaan 100 KUMKM
Koperasi Koperasi
Kelembagaan Pengembangan
Koperasi Perkoperasian
3
Peningkatan dan
Pengembangan
80
jaringan 80 orang 100 KUMKM
orang
kerjasama usaha
koperasi
Program
Pengembangan
Fasilitasi
Kewirausahaan
Kemitraan
dan 30 30
4 Investasi dan 100 KUMKM
Keunggulan UMKM UMKM
Usaha bagi
Kompetitif
UMKM
Usaha Kecil
Menengah
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :


· UPDB-KUKM berdiri sejak tahun 2012 dan berstatus BLUD penuh
pada bulan Juli 2013. Akan tetapai UPDB-KUMKM baru selesai
menyusun kebijakan tentang operasional Dana Bergulir pada
pertengahan tahun 2014, dana yang digulirkan pada Koperasi baru
mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2014, sehingga UPDB-KUKM
baru beroperasi selama 6 bulan
· Sasaran dari Dana Bergulir untuk Tahun 2014 adalah koperasi, baik
koperasi masyarakat atau koperasi karyawan/pegawai sekabupaten
Tangerang. Salah satu persyaratan dalam pengajuan proposal
pinjaman kepada UPDB-KUMKM adalah berita acara rapat anggota
tahunan yang didalamnya terdapat persetujuan dari anggota tentang
pinjaman koperasi kepada UPDB-KUMKM. UPDB-KUMKM mulai
menyalurkan pertengahan tahun sedangkan koperasi melaksanakan
RAT triwulan pertama. Jadi banyak koperasi yang belum memiliki
berita acara tersebut.

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014:


· Melakukan penyusunan kebijakan operasional/ non operasional.
Diantaranya adalah Pengaturan Renumerasi, Pengaturan Barang dan
Jasa, Pengaturan Tarif, Pengangkatan Dewan Pengawas, Pengaturan
Penggunaan Surplus, Pengaturan melakukan utang/piutang
· Melaksanakan sosialisasi Pelaksanaan operasional serta Tata Cara
Pengajuan Dana Bergulir yang bertujuan untuk memberikan
informasi kepada para koperasi tentang keberadaan UPDB-KUMKM
bersamaan dengan waktu pelaksanaan RAT yaitu pada Triwulan I.
16. Urusan Penanaman Modal
Penyelenggaraan Urusan Penanaman Modal mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 2,977,420,000,- dengan realisasi keuangan Rp.
2,238,543,723,- (75.18%) dan realisasi fisik sebesar 79.69 % yang
dijabarkan dalam 2 program dan 20 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Badan Penanaman Modal Daerah.
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Penanaman
Modal pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi


Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 1,635,700,000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1,266,630,323,- (77.44%) dan realisasi fisik
sebesar 82.90 % yang dijabarkan dalam 10 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terealisasi Pameran Peluang Investasi sebanyak 4 Event;
· Meningkatnya Informasi Peluang dan Potensi Investasi
· Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Penyelenggaraan Pameran
Investasi;
· Meningkatnya Jenis Informasi Peluang dan Potensi Investasi Serta
Terupdatenya data Website BPMD;
· Tersedianya Laporan Fasilitas Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
sebanyak 1 Dokumen;
· Terfasilitasinya Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama
antara Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha Swasta
sebanyak 1 Dokumen;
· Meningkatnya Kualitas Kerjasama yang ada di Kabupaten Tangerang
dan Tersedianya Laporan Kondisi Kerjasama Pada Pemerintah Kab.
Tangerang sebanyak 1 Dokumen. .

b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi


Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 1,341,720,000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 971,913,400,- (72.44%) dan realisasi fisik
sebesar 75.78 % yang dijabarkan dalam 10 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersampainya Sosialisasi tentang perijinan dan kebijakan
penanaman modal, Kebijakan Penanaman Modal dam Laporan
Kegiatan Penanaman Modal sebanyak 150 buku;
· Tersedianya Peraturan BUMD sebanyak 30 buku;
· Tersedianya Jurnal Investasi di Kab. Tangerang sebanyak 1Dokumen;
· Tersedianya Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
BUMD sebanyak 20 dokumen;
· Tersedianya Buku Profil BUMD sebanyak 1Dokumen;
· Tesedianya Bahan Rencana Produk Unggulan Daerah sebanyak 1
Dokumen;
· Terdapatnya Bahan data Investasi Perusahaan sebanyak 144
dokumen;
· Meningkatnya Kinerja SDM Pengelola BUMD di 5 BUMD;
· Tersedianya Kajian Pengelolaan Pasar Daerah di Kabupaten
Tangerang sebanyak 1 Dokumen..
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Penanaman Modal dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.32
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Penanaman
Modal Tahun 2014
Capaia
2014 n
Kinerj Penangg
N Indikator Kinerja
Program Prioritas a ung
o Program
Targe Realis Tahun jawab
t asi 2014
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program Jumlah Peraturan
Peningkatan Iklim Daerah/Kepala Daerah 6
1 6 Dok 100 BPMD
Investasi dan yang mendukung Dok.
Realisasi Investasi Pengembangan usaha
Program
Peningkatan Iklim
Monev Investasi 2 Keg. 2 Keg 100 BPMD
Investasi dan
Realisasi Investasi
Program Peningkatan Jumlah 5 4
80 BPMD
Peningkatan Investasi event event
2 Promosi dan Peningkatan promosi
9 26
Kerjasama dan kerjasama 288,89 BPMD
Dok. Dok
investasi investasi
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Penanaman Modal tahun 2014 antara lain :


· Belum maksimalnya sistem dan jaringan informasi data;
· Belum maksimalnya penyediaan informasi dan profil investasi.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Dibuatnya sistem dan jaringan informasi data yang terintegrasi;
· Mengoptimalkan penyediaan informasi dan profil investasi
penamaman modal.

17. Urusan Kebudayaan


Penyelenggaraan Urusan Kebudayaan mendapat alokasi anggaran
sebesar R1.799.500.000,- dengan realisasi keuangan Rp.
1.744.300.500,- (96,93%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 3 program dan 8 kegiatan. SKPD yang melaksanakan
urusan ini adalah Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan
Pariwisata, Sekretariat Daerah dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada urusan Kebudayaan pada Tahun Anggaran
2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Nilai Budaya


Program Pengembangan Nilai Budaya mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 250.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
248.662.000,- (99.46%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini adalah terpenuhinya Sarana Kesenian sebagai pendukung
bagi sanggar seni;

b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya


Program Pengelolaan Kekayaan Budaya mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 326.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
302.475.000,- (92.78%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini adalah Tersedianya Rencana Induk Pengembangan
Kebudayaan (RIPK) Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen.

c. Program Pengelolaan Keragaman Budaya


Program Pengelolaan Keragaman Budaya mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.223.500.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
1193163500,- (97.52%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya Vokalis terbaik dengan ambitus suara sopran, alto, tenor
dan bass untuk di ikutsertakan pada Audisi GBN tingkat Provinsi
sebanyak 12 Orang
· Adanya Hasil Seleksi Seni Bakat Komedi dan Parade Teater Rakyat
serta Terlestarikannya Kesenian Wayang Golek sebanyak 7 orang.
· Meningkatnya kesadaran masyarakat akan nasionalisme sebanyak
20 orang.
· Meningkatnya dukungan dan peran serta masyarakat terhadap
potensi budaya Tangerang sebagai daya tarik wisata budaya dengan
hasil 2 Festival.
· Pembinaan kelompok Kesenian Daerah/lembaga Adat Daerah
sebanyak 50 Orang.
· Terselenggaranya Upacara Hari Besar Pemerintah sebanyak 15
Paket.
· Tercapainya peningkatan pemahaman aparatur pemerintah
Kabupaten Tangerang dan masyarakat terhadap HAM.
· Meningkatnya Pemahaman Aparatur Pemerintah Kabupaten
Tangerang dan Masyarakat Terhadap HAM sebanyak 40 Orang.
· Sosialisasi Ham dengan hasil 1 laporan.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kebudayaan dengan


pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.33
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kebudayaan
Tahun 2014

Capaia
2014 n
Indikator Kinerj Penangg
N Program
Kinerja a ung
o Prioritas
Program Tahun jawab
Target Realisasi
2014
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Tersediany
Program a dokumen
1 DED 1 DED
Peningkatan perencana DISPOR
Pembangun Pembangun
1 Sarana dan an sarana 100 ABUDPA
an an
Prasarana prasarana R
Auditorium Auditorium
Kebudayaan kebudayaa
n
Program
2 kali 2 kali DISPOR
Pengelolaan Cakupan
2 festival/ festival/ 100 ABUDPA
Keragaman gelar seni
tahun tahun R
Budaya
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 adalah


· Masih rendahnya pelaku seni tradisional terhadap perlindungan,
pengembangan dan pemanfaatan seni budaya;
· Belum memadainya sarana dan prasarana kesenian tradisional yang
dimiliki oleh sanggar seni;
· Masih rendahnya animo masyarakat terhadap pengembangan dan
pelestarian kesenian tradisional
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada tahun
2014 adalah sebagai berikut:
· Perlu adanya peningkatan SDM pelaku seni dan budaya;
· Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana seni budaya;
· Perlu adanya even seni budaya secara berkelanjutan;

18. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga


Penyelenggaraan Urusan Kepemudaan dan Olah Raga mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 14.197.186.000,- dengan realisasi keuangan Rp.
13.226.675.800,- (93.16%) dan realisasi fisik sebesar 97,02 % yang
dijabarkan dalam 7 program dan 24 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Cipta Karya, Dinas Pemuda,
Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata dan Kecamatan. Realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Kepemudaan dan Olah
Raga pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda


Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 75.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 74.968.000,- (99,96%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini adalah tersedianya buku profil pemuda
gemilang Kabupaten Tangerang

b. Program peningkatan peran serta kepemudaan


Program peningkatan peran serta kepemudaan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.750.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1.702.827.000,- (97,30%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Adanya OKP yang memiliki pengetahuan manajemen sebanyak 800
orang;
· Bertambahnya wawasan pemuda terhadap ketahanan bela Negara
250 orang.
· Bertambahnya Pengetahuan Mahasiswa terhadap manajemen
organisasi kepemudaan sebanyak 200 orang.
· Tersedianya pemuda dan pelajar yang memiliki pengetahuan dalam
kepemimpinan berorganisasi sebanyak 160 orang.
· Adanya kepedulian pemuda terhadap lingkungan melalui bakti sosial
pemuda serta dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda
sebanyak 290 pemuda.
· Kabupaten Tangerang menjadi tuan rumah (penerima tamu) dalam
rangka Jambore Pemuda Indonesia Tingkat Nasional dan Program
College Marie Victorine (CMV) Kanada sebanyak 17 orang .
· Meningkatkan Kedisiplinan melalui LTUB di Sekolah sebanyak 3
sekolah.
· Adanya pemuda pelopor bidang Bela Bangsa, Teknologi Tepat Guna,
Kewirausahaan, Budaya Pariwisata dan Bahari Kelautan sebagai
perwakilan Kabupaten Tangerang sebanyak 5 pemuda.
· Memotivasi generasi muda untuk terus berprestasi di bidang non
akademik sebanyak 227 pelajar.
c. Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda
Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
600.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 550614400,-
(91.77%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 2
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Pemuda mampu berwirausaha di bidang otomotif sebanyak 150
pemuda.
· Pemuda dapat mengembangkan dan menciptakan wirausaha di
bidang kerajinan tangan sebanyak 200 pemuda.
· Meningkatnya Kewirausahaan Bagi Pemuda (Budidaya Burung/Telor
Puyuh) sebanyak 40 orang.
· Adanya perwakilan kabupaten tangerang dlm program BPAP, PPAN
dan KPN di Tingkat Provinsi Banten sebanyak 15 orang.

d. Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba


Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.300.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.298.000.000,- (99.33%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini adalah bertambahnya pengetahuan pemuda tentang
bahaya narkoba sebanyak 1.050 pemuda.

e. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga


Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.75.000.000,- (100%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program adalah Terbinanya Pengurus BAPOPSI Kabupaten Tangerang
dengan hasil 100%.

f. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga


Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 2.780.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 2.723.615.000,- (97.97%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya prestasi atlet pelajar PPLP Kab. Tangerang
· Meningkatkan Kebugaran Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten
Tangerang sebanyak 200 orang.
· Tersedianya atlet-atlet berprestasi di kecamatan Rajeg di 13
desa/kelurahan.
· Terplihnya para atlit Kecamatan sebanyak 3 cabang.
· Terpilihnya Atlit Bola Voli & Sepak Bola;
· Meningkatnya Atlet Olahraga Bola Sundul di Kabupaten Tangerang.
· Meningkatnya prestasi atlet olahraga pelajar dan pelatih di Kab.
Tangerang
· Meningkatnya Prestasi Atlet Olahraga Tradisional di Kabupaten
Tangerang.
· Terbinanya Wasit Lisensi C.III serta terlatihnya Pelatih Lisensi D
cabang Olahraga Sepak Bola dan Instruktur Senam Kabupaten
Tangerang sebanyak 100 persen.
· Adanya Olahraga Judo di Sekolah sebanyak 50 orang.
· Meningkatnya Prestasi Atlet-atlet PPLP Kabupaten Tangerang
· Meningkatnya prestasi atlet olahraga pegawai dan masyarakat
Kabupaten Tangerang .
· Meningkatnya prestasi atlet olahraga masyarakt Kecamatan
Sukamulya
· Meningkatnya prestasi atlet pelajar dan pelatih di Kab. Tangerang

g. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga


Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 8.617.186.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 7.801.651.400,- (90.54%) dan realisasi fisik
sebesar 95,09 % yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Pembangunan Sarana Olah Raga Masyarakat sebanyak 100 Persen.
· Tersosialisasinya cabang olahraga angkat besi, angkat berat dan
binaraga dan peningkatan sarana olahraga di Kab. Tangerang
sebanyak 300 orang
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kepemudaan dan Olah Raga
dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun
2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.34
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kepemudaan
dan Olah Raga Tahun 2014
Capaia
2014 n
Indikator Kinerj
N Program Penanggun
Kinerja a
o Prioritas g jawab
Program Tahun
Target Realisasi
2014
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program Tersedianya
Peningkatan Sport Centre DINAS
1 1
1 Sarana dan dan 100,00 CIPTA
Paket Paket
Prasarana kelengkapan KARYA
Olahraga venue-venue
5 3 DINAS
Terbangunnya
Stadion Stadion 60,00 CIPTA
stadion mini
Mini Mini KARYA
Tersedianya
DED sarana DISPORABU
3 DED 3 DED 100
dan prasarana DPAR
Olahraga
Menciptakan
kesempatan
Program
kerja penuh
peningkatan
dan produktif
upaya
dan pekerjaan 100 100 DISPORABU
2 penumbuhan 100
yang layak Orang orang DPAR
kewirausahaan
untuk semua,
dan kecakapan
termasuk
hidup pemuda
perempuan dan
kaum muda
Peningkatan
penanggulanga
Program upaya n bahaya
pencegahan narkoba serta 1500 1.050 DISPORABU
3 70
penyalahgunaan virus HIV dan Orang orang DPAR
narkoba AIDS
dikalangan
enerasi muda
Program Peningkatan
Pembinaan dan keikutsertaan 7 Cabang 7 Cabang DISPORABU
4 100
Pemasyarakatan event tingkat Olahraga Olahraga DPAR
Olahraga nasional
Peningkatan
peran aktiv
3 3
masyarakat DISPORABU
kelompok kelompok 100
dalam kegiatan DPAR
/ kec / kec
kebugaran
olahraga
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :


· Masih kurangnya pemahaman organisasi kepemudaan tentang
manajemen organisasi;
· Kurangnya kegiatan pengendalian bahaya narkoba;
· Kurangnya fasilitas olahraga bagi masyarakat;
· Belum optimalnya prestasi atlet pelajar di Kabupaten Tangerang;

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014 :


· Melakukan pembinaan dan pelatihan manajemen organisasi kepada
organisasi kepemudaan;
· Peningkatan jumlah kegiatan pemuda dalam pengendalian bahaya
narkoba;
· Penambahan sarana dan prasarana olahraga;
· Dilakukan pelatihan dan pembinaan atlet pelajar di Kabupaten
Tangerang.

19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri


Penyelenggaraan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 22.493.346.614,- dengan
realisasi keuangan Rp.20.445.767.700,- (90,90%) dan realisasi fisik
sebesar 96,51% yang dijabarkan dalam 8 program dan 72 kegiatan.
SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah Kantor Kesatuan Bangsa
dan Politik, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Kesejahteraan Sosial,
Dinas Penanggulangan Bencana dan Bahaya Kebakaran dan
Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri pada Tahun Anggaran 2014
adalah sebagai berikut:

a. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan


Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 10.906.060.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 10.054.007.700,- (92.19%) dan realisasi
fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terselenggaranya Patroli trantibum sepanjang jalan Jalur Pemda -
Gerbang Pemda sebanyak 50 orang.
· Terlaksananya pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan
lingkungan/ pelatihan Linmas selama 3 hari.
· Terlaksananya Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan
lingkungan sebanyak 3 kali.
· Terlaksananya Pembinaan hansip/linmaas selama 3 hari.
· Terlaksananya Kegiatan Pelatihan Linmas Desa selama 2 hari.
· Terlaksananya pelatihan linmas dalam menghadapi pemilihan umum
sebanyak 56 orang.
· Terlaksananya Pelatihan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan Kec Mekar Baru di 8 Desa.
· Terselenggaranya Patroli trantibum sepanjang jalan Jalur Pemda -
Gerbang Pemda sebanyak 15 kali.
· Terlaksananya kegiatan patwal protokol pejabat daerah
sebanyak 30 kali.
· Terlaksananya penyediaan atribut perlengkapan pasukan huru hara
sebanyak 60 set.
· Terlaksananya kegiatan pengamanan kantor dan rumah dinas bupati
selama 12 bulan.
· Terlaksananya kegiatan penertiban tempat usaha sebanyak 3 kali.
· Terlaksananya penertiban sarana umum sebanyak 20 kali
penertiban.
· Tersusunnya laporan penanganan penertiban bahu jalan strategis
sebanyak 3 laporan.
· Terlaksananya penanganan aksi unjukrasa dan demonstrasi
sebanyak 20 kali/kejadian.
· Terlaksananya kegiatan koordinasi penanganan trantibum tempat
usaha selama 12 bulan.
· Terselenggaranya penanganan pasca penertiban tempat usaha
sebanyak 12 kali monitoring.
· Terlaksananya penanganan aksi unjuk rasa dan demonstrasi
sebanyak 28 unit mobil, unit motor.
b. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak
kriminal
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.835.214.614,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 1.693.412.500,- (92,27%) dan realisasi
fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya kegiatan pengawasan dan monitoring tempat hiburan
12 kali monitoring.
· Terlaksananya rapat koordinasi trantibum permasalahan tempat
hiburan 12 kali/tahun.
· Tersusunnya Laporan 1 laporan.
· Terlaksananya Pembinaan Pedagang Kaki Lima selama 2 hari.
· Terlaksananya pembinaan pedagang kaki lima selama 2 Triwulan.
· Terlaksananya pengamanan pemilu legislatif 2014 di 29 kecamatan.
· Terlaksananya pengaman trantibum hari-hari besar keagamaan
sebanyak 3 kali.
· Terlaksananya kegiatan penertiban atribut kampanye pemilu legislatif
2014 di 29 kecamatan.

c. Program pengembangan wawasan kebangsaan


Program pengembangan wawasan kebangsaan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.340.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1.165.190.000,- (86,95%) dan realisasi fisik sebesar 93,28
% yang dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam
Kehidupan Beragama sebanyak 1 kali.
· Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Rasa solidaritas dan Ikatan
sosial dikalangan masyarakat sebanyak 1 kali.
· Terlaksananya gotong royong di kalangan masyarakat di 2 desa.
· Terlaksananya kegiatan peningkatan kesadaran masyarakat akan
nilai nilai luhur masyarakat sebanyak 1 Kali.
· Terlaksananya Pembinaan Wawasan Kebangsaan Bagi Siswa Sekolah
Menengah Atas Se Kecamatan Legok selama 3 Hari.
· Terlaksananya pembinaan peran masyarakat untuk ber PHBS
· Terlaksananya Sosialisasi bela negara bagi generasi muda selama 1
hari.
· Terlaksananya Sosialisasi Bela Negara di 8 Desa.
· Terlaksananya Kegiatan Revitalisasi Empat Pilar Kebangsaan Bagi
Generasi Muda sebanyak 1 kali.
· Terlaksananya Fasilitasi Tim Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) sebanyak 2 hari.
· Terlaksananya Penyusunan Data Base Organisasi Kemasyarakatan
Kabupaten Tangerang sebanyak 1 Dokumen.
· Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Manajemen Organisasi
Kemasyarakatan Berbasis Program selama 1 Hari.
· Terlaksananya Sosialisasi Permendagri Nomor 33 Tahun 2012
tentang Pembentukan dan Pendaftaran Organisasi Kemasyarakatan
selama 1 Hari.
· Terlaksananya Fasilitasi Tim Forum Pembauran Kebangsaan
Kabupaten Tangerang selama 2 Triwulan.
· Terlaksananya Fasilitasi Penguatan Nilai-Nilai Luhur Pancasila
sebanyak 1 Kali.
· Terselenggaranya pusat pendidikan wawasan kebangsaan 3 Hari.

d. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan


Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.308.934.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1.198.140.000,- (91,54%) dan realisasi fisik
sebesar 89,74% yang dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya lomba desa tingkat kecamatan selama 3 Hari.
· Terselenggaranya Safari Ramadhan Tingkat Provinsi Banten Tahun
1433 H sebanyak 1.000 orang.
· Terselenggaranya Peringatan Hari Besar Islam sebanyak 2 kegiatan.
· Terlaksanannya MTQ Tingkat Kecamatan sebanyak 12 Nomor.
· Terlaksananya Pembinaan kerukunanan hidup antar umat beragama
selama 1 Hari.
· Terlaksanannya Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama
sebanyak 80 orang.
· Terlaksananya Kegiatan Taraweh Keliling dan Jum'at keliling
sebanyak 11 kali.
· Terlaksananya fasilitasi pertemuan koordinasi Tim Pakem selama 3
Triwulan.
· Terlaksananya pemantauan orang asing dan organisasi masyarakat
asing di Kabupaten Tangerang sebanyak 1 Kali.
· Terlaksananya rapat koordinasi Tim Terpadu gangguan keamanan
dalam negeri di 29 Kecamatan.
· Terlaksananya koordinasi antar anggota KOMINDA selama 4 Hari.
· Terlaksananya sosialisasi pencegahan paham radikalisme dan
terorisme dikalangan tokoh masyarakat, pemuda dan lembaga
masyarakat desa selama 1 Hari.
· Terlaksananya pengumpulan dan penyusunan peta rawan konflik
sosial di Kabupaten Tangerang sebanyak 12 Hari.
· Terlaksananya Pemantauan Tenaga Kerja Asing di Kab. Tangerang
sebanyak 1 Kali.
· Terlaksananya Penyelenggaraan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
sebanyak 1 kegiatan.

e. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban


dan keamanan
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan
keamanan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3.878.115.000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 3.571.070.000,- (92,08%) dan
realisasi fisik sebesar 93,51 % yang dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersusunnya Laporan sebanyak 1 Dokumen.
· Terlaksananya Kegiatan Pembinaan Aparatur Desa/Kelurahan untuk
Mewujudkan Pelayanan yang Maksimal selama 1 Hari.
· Terselenggaranya pembinaan aparatur Trantib di 11 Desa &
Kelurahan.
· Terlaksananya Pembinaan hansip/linmaas selama 2 Hari.
· Terlaksananya Pembinaan Linmas Desa/Kelurahan selama 2 Hari.
· Terlaksanannya Pembinaan LINMAS di 7 Desa.
· Tersusunnya laporan sebanyak 3 laporan.
· Terlaksananya Monitoring dan evaluasi ketertiban dan ketentraman
selama 3 triwulan.
· Terlaksananya monitoring dan evaluasi ketertiban dan ketentraman
umum selama 21 Hari.
· Terselenggaranya monitoring dan evaluasi ketertiban dan
ketentraman umum sebanyak 20 Hari.
· Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Ketertiban dan Ketentraman
sebanyak 4 Kali.
· terlaksananya monev selama 2 Triwulan.
· Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Ketertiban dan Ketentraman
sebanyak 2 Triwulan.
· Tersedianya Plang Himbauan dan Stiker sebanyak 510 Plang dan
Stiker.
· Terlaksananya Kegiatan Penanganan Pasca Penertiban selama 1 Hari.
· Terlaksananya Rapat Koordinasi dengan Instansi terkait dalam
Penanganan Pasca Penertiban sebanyak 1kali.
· Terlaksananya Rapat Koordinasi dengan Instansi terkait dalam
penanganan pasca penertiban sebanyak 2 kali.
· Terlaksananya penanganan pasca penertiban di 4 Desa dan
Kelurahan.
· Tersusunnya laporan penanganan ketertiban dan ketentraman
umum yang akan diusulkan sebanyak 3 laporan.
· Terselenggaranya Koordinasi Ketenteraman dan ketertiban Umum
sebanyak 4 Kali Rapat Koordinasi.
· Terlaksananya kegiatan koordinasi penanganan ketertiban dan
ketentraman umum sebanyak 3 Kali.
· Terlaksanannya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman
Umum sebanyak 2 Kali.
· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman
Umum sebanyak 4 kali.
· Terlaksananya Operasi Wibawa Praja Untuk Gelandangan , Pengemis
dan PSK sebanyak 4 Kali.
· Terlaksananya Koordinasi Ketertiban dan Ketentraman Umum
sebanyak 2 Kali.
· Terlaksananya Rapat Koordinasi Penanganan Ketentraman dan
Ketertiban Umum selama 2 triwulan.
· Terlaksananya kegiatan Koordinasi Penanganan Tramtib sebanyak 12
Bulan.
· Terlaksananya Koordinasi penanganan ketertiban dan ketentraman
umum selama 3 triwulan.
· terlaksananya rapat koordinasi penanganan ketertiban dan
ketentraman umum sebanyak 2 kali.
· Terkoordinasinya Ketertiban dan Ketentraman Umum di wilayah
Kecamatan Sepatan sebanyak 4 Kali/Rapat.
· Terlaksananya koordinasi penanganan ketertiban dan ketentraman
umum sebanyak 2 Kali.
· Terpenuhinya Penyelenggaraan Koordinasi Penanganan Ketertiban
dan Ketentraman Umum sebanyak 3 Triwulan.
· Terlaksananya rapat koordinasi dengan para Muspika, desa dan
kelurahan sebanyak 1 Kali.
· Terlaksananya koordinasi penanganan ketertiban dan ketentraman
umum di Kecamatan Jayanti sebanyak 2 Kali.
· Terlaksananya Koordinasi Penanganan dan Ketertiban Umum
sebanyak 4 kegiatan.
· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman
Umum selama 1 Tahun.
· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman
Umumselama 2 hari.
· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman
Umum
· Terlaksananya Koordinasi Ketertiban dan Ketenteraman sebanyak 2
Kali.
· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman
Umum sebanyak 1 Kali.
· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman
Umum di 8 Desa.
· Meningkatnya upaya keamanan masyarakat selama 1 Hari.
· Terlaksananya Rapat Koordinasi Penanganan Ketentraman dan
Ketertiban Umum sebanyak 2 Kali.
· Terlaksananya Pembinaan kerukunan antar umat beragama selama 2
hari.
· Terlaksananya pembinaan Kerukunan hidup antar umat beragama
sebanyak 1 kegiatan.
· Terlaksananya kegiatan Penegakan Perda sebanyak 19 kali
penertiban.
· Terlaksananya Penegakan PERDA Ketertiban di Wilayah Kecamatan
sebanyak 2 Kali.
· Terlaksananya kegiatan pengamanan target PAD sebanyak 27 kali
penertiban.
· Terlaksananya penertiban banguna liar dari jembatan tekjin Kec.
Mauk sebanyak 4 kali penertiban.
f. Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat
(pekat)
Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 175.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 175.000.000,- (100%) dan realisasi fisik sebesar
100 % yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini adalah terlaksananya kegiatan penertiban
penyakit masyarakat sebanyak 7 kali penertiban.

g. Program pendidikan politik masyarakat


Program pendidikan politik masyarakat mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.557.375.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
1.412.665.000,- (90,71%) dan realisasi fisik sebesar 92,29 % yang
dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terlaksananya sosialisasi kebijakan pemerintah dalam bidang politik
di kalangan generasi muda selama 2 Hari.
· Terlaksananya forum komunikasi dan konsultasi daerah selama 2
Hari.
· Terselenggaranya sosialisasi selama 3 Hari.
· Terlaksananya bintek Ormas/LSM selama 1 hari.
· Terlaksananya Fasilitasi pengembangan penguatan dan pembi naan
organisasi kemasyaraka tan (RT,RW,KNPI,Karang Taruna dan LSM)
2 hari.
· Terlaksananya sosialisasi bidang politik(UU No. 11/2012 tentang
Penyelenggara Pemilu) selama 1 Hari.
· Terlaksananya Sosialisasi sebanyak 1 kegiatan.
· Terselenggaranya sosialisasi kewaspadaan dini aparatur pemerintah
desa terhadap bahaya laten Ipoleksosbud selama 2 hari.
· Terlaksananya Sosialisasi Kewaspadaan terhadap Bahaya Laten
Ipoleksosbud sebanyak 26 orang.
· Terselenggaranya Sosialisasi kewaspadaan dini aparatur pemerintah
desa terhadap bahaya laten Ipoleksosbud selama 1 Hari.
· Terlaksananya bintek parpol di kabupaten Tangerang selama 3
Triwulan.
· Terlaksananya sosialisasi peranan wanita dalam peningkatan
kehidupan poltik yang demokratis di Kabupaten Tangerang selama 1
Hari.
· Terlaksananya kegiatan pengumpulan, pelohan dan penyusunan
rancangan peraturan perundang-undangan/peraturan daerah
tentang Ormas.
· Terlaksananya monitoring dan pelaporan pelaksanaan pemilu
legislatif sebanyak 1 Kegiatan.
· Terlaksananya monitoring dan pelaporan pelaksanaan Pemilu
Presiden Tahun 2014 sebanyak 1 Kegiatan.
· Telaksananya Fasilitasi Organisasi Kemasyarakatan sebanyak 1Kali.

h. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana


alam
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.492.648.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 1.176.282.500,- (78,81%) dan realisasi
fisik sebesar 87,35 % yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya mobilsasi bantuan penanganan bencana di 15
kecamatan.
· Terlaksananya Buffer stock bagi masyarakat bencana sebanyak
6.500 dus/pch.
· Terlaksananya survey pengendalian penanggulangan bantuan
bencana sebanyak 10 kali.
· Terlaksananya pembinaan dan pemantapan tim relawan
penanggulangan bencana alam sebanyak 1 kali.
· Tersedianya sarana dan prasarana bencana sebanyak 148 unit.
· Tersedianya media informasi dan komunikasi rawan bencana (14.049
lbr/buah) sebanyak 14.054 buah/lembar.
· Terlaksananya Pembentukan dan Pelatihan TRC dan SRC sebanyak
87 orang.
· Tersosialisasinya pencegahan dini pengurangan resiko bencana
sebanyak 80 orang.
· Terlaksananya Pengadaan kendaraan Roda Dua TRC sebanyak 5
unit.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri dengan pencapaian indikator kinerja Program
Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.35
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kesatuan
Bangsa dan Politik Dalam Negeri Tahun 2014
Capaian
Indikator 2014 Kinerja
Program Penanggung
No Kinerja Tahun
Prioritas jawab
Program 2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program
Cakupan
pencegahan dini
layanan
dan
1 penanganan 15 Kec 26 Kec 173 DPBK
penanggulangan
wilayah rawan
korban bencana
bencana
alam
Program Porsentase
Peningkatan penanganan
2 Keamanan dan gangguan 100% 99,95% 99,95 SATPOLPP
kenyamanan Kantrantibmas
lingkungan per tahun
Jumlah
penegakan 8 10
Perda yang perda/ perda/ 125 SATPOLPP
terkait dengan tahun ahun
Kantrantibmas
Jumlah
Program
aparatur
pemeliharaan
Linmas dan 150 250
3 kantrantibmas 166,67 SATPOLPP
Satpol PP yang orang orang
dan pencegahan
mendapatkan
tindak kriminal
pelatihan
Frekuensi
monitoring dan
14 36
evaluasi 257,14 SATPOLPP
kali/thn kali/thn
ketertiban
umum
Program
Pembinaan
Pengembangan
4 nilai-nilai luhur 14 14 100 KESBANGPOL
Wawasan
kebangsaan
Kebangsaan
Program
Pendidikan Pembinaan
5 19 19 100 KESBANGPOL
Politik politik daerah
Masyarakat
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri


tahun 2014 antara lain :
· Belum optimalnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
(personil) bidang ketentraman dan ketertiban;
· Kurang optimalnya ketaatan dan kepatuhan masyarakat terhadap
hukum (Kadarkum);
· Belum optimalnya penyelesaian masalah pelanggaran Perda;
· Belum optimalnya koordinasi dengan instansi terkait;
· Terbatasnya sarana penunjang operasional dalam penegakan dan
penertiban Peraturan Daerah.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya bidang
ketentraman dan ketertiban melalui pendidikan danpelatihan, serta
penambahan personil;
· Meningkatkan ketaatan dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum
melalui penyuluhan, sosialisasi dan penegakan peraturan-peraturan
daerah;
· Mengoptimalkan penyelesaian masalah pelanggaran perda melalui
penegakan secara tegas, adil dan transparan;
· Pembentukan Tim Penegak Perda Terpadu;
· Perlu adanya tambahan pagu anggaran untuk pengadaan sarana
penunjang operasional penegakan dan penertiban Peraturan Daerah.
20.Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

Penyelenggaraan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,


Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan
Persandian mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 116.456.866.339,-
dengan realisasi keuangan Rp. 89.773.809.100,- (77,17%) dan realisasi
fisik sebesar 92,78% yang dijabarkan dalam 26 program dan 276
kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah Badan
Kepegawaian Daerah, Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan dan
Pemberdayaan Masyarakat, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T),
Badan Penanaman Modal Daerah, Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah, Dinas Kesejahteraan Sosial, Dinas Pemuda, Olah Raga,
Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pendapatan Daerah, Sekretariat
Daerah, Sekretariat DPRD dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada urusan Otda, Pem. Umum, AKD, Prkt
Daerah, Kepeg, Prsndian pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai
berikut:

a. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat


daerah
Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 34.868.004.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 29.296.534.790,- (84,02%) dan realisasi
fisik sebesar 97,17% yang dijabarkan dalam 18 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya 13 dokumen pembahasan raperda
· Tersedianya laporan hasil hearing/dialog DPRD
· Tersedianya 6 dokumen rapat alat kelengkapan Dewan
· Tersedianya 11 Surat Keputusan DPRD dan Bupati
· Tersedianya 50 laporan Reses Pimpinan dan Anggota DPRD dalam
daerah
· Tersedianya laporan kunker Pimpinan dan Anggota DPRD dalam
daerah
· Meningkatnya kapasitas Pimpinan & Anggota DPRD 50 orang
· Tersedianya jasa asuransi kesehatan pimpinan dan anggota DPRD
50 orang
· Tersedianya dokumen rencana kerja
· Tersedianya 80 kali laporan kunker Pimpinan dan Anggota DPRD
luar daerah.
· Terlaksananya peresmian keanggotaan DPRD periode 2014-2019
· Tesedianya dokumen laporan kinerja pimpinan DPRD
· Tersedianya 4 dokumen evaluasi SKPD
· Tersedianya 9 Tenaga Ahli fraksi
· Tersusunya press release dan dokomen kegiatan DPRD
· Tersedianya media website/jaringan internet DPRD

b. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan


daerah
Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 6.325.989.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 4.816.589.500,- (76,14%) dan realisasi
fisik sebesar 90,42 % yang dijabarkan dalam 35 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya dokumen standar satuan harga tahun 2014
· Tersedianya Perda tentang APBD Tahun Anggaran 2015
· Tersusunnya Perbup Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2015
· Tersusunnya Perda APBD-P Tahun Anggaran 2014
· Tersedianya Perbup tentang APBDP Tahun Anggaran 2014
· Tersedianya Perda tentang penjabaran pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD TA 2013
· Tersedianya Perbup tentang penjabaran pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD TA 2013
· Terciptanya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
· Tersedianya data hasil revaluasi/appraisal aset/barang daerah
· Meningkatnya aplikasi gaji dan tunjangan di setiap SKPD
· Terselenggaranya pemutakhiran data laporan keuangan SKPD
· Tersedianya DPA dan DPPA 2014
· Dapat dipahaminya SOP pencairan dana oleh seluruh SKPD
· Tersusunnya data realisasi dana dekon pusat dan tugas pembantuan
· Tersedianya Perbup tetang Pedoman Penyusunan RKA/RDPPA, SBK
dan kode rekening
· Tersedianya dokumen stock opname dan cash opname
· Tersedianya data LKPD TA 2013 berupa buku sebagai data
pendukung Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA 2013
· Tersedianya layanan cepat informasi penerbitan SP2D
· Terfasilitasinya belanja bantuan sosial
· Tersedianya SIM dilingkup Bidang Perencanaan dan Kasda
· Tersedianya data realisasi dan tertatanya arsip penerimaan dan
pengeluaran Daerah
· Meningkatnya SDM tentang pengelolaan Keuangan Sekolah
· Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan PPk dan bendahara
pengeluaran dalam penerapan SAP berbasis akrual di 63 SKPD
· Tersedianya Peraturan Bupati tentang Sistem Akuntansi Pemerintah
Daerah
· Tersedianya data SPJ Fungsional SKPD yang valid
· Tersedianya aplikasi online budget
· Meningkatnya pemahaman dan kemampuan PPK SKPD
· Tersedianya data updating kepegawaian dan parameter pada Sistem
Penggajian (SIPGA) dan tabel tarif Gaji Pokok 2014 pada Sistem
Penggajian (SIPGA).

c. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa


Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 50.000.000,- (100%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini adalah meningkatnya pengetahuan perangkat
desa/kelurahan.

d. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan


pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
7.359.655.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
6.894.890.125,- (93,68%) dan realisasi fisik sebesar 96,22% yang
dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya 1180 LHP laporan hasil pengawasan
· Tersedianya 6 Progres Report penanganan kasus masalah hukum
Pemerintah Kabupaten Tangerang
· Tersedianya dokumen laporan reviu LKD dan Evaluasi LAKIP
· Tersedianya informasi monitoring dan evaluasi hasil temuan
pengawasan sebanyak 423 TLHP
· Tersedianya laporan evaluasi berkala temuan hasil pengawasan dan
rekosilidasi
· Terkoordinasinya administrasi pengelolaan dan pengendalian
pemanfaatan BMD
· Meningkatnya informasi data dan peluang investasi
· Meningkatkatnya kerjasama dan etos kerja pegawai inspektorat
· Tersedianya 21 LHP laporan hasil tindak lanjut hasil temuan
pengawasan
· Laporan hasil tindak lanjut hasil temuan pengawasan sebanyak 80
LHP

e. Program Peningkatan Profesionalism tenaga pemeriksa dan


aparatur pengawasan
Program peningkatan profesionalism tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 457.890.000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 424.300.000,- (92.66%) dan
realisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya sumber daya manusia sebanyak 40 pegawai
· Meningkatnya pengetahuan, wawasan dan pemahaman PPATS bagi
aparatur fungsional sebanyak 56 orang

f. Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat


Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 147.520.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 106.080.000,- (71,91%) dan realisasi fisik
sebesar 66,78% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya pemahaman penanganan perkara
· Tersosialisasikannya penanganan kasus pengaduan masyarakat
kepada 80 orang
· Tersedianya 4 pengaduan laporan hasil penanganan pengaduan
masyarakat
· Terciptanya pembentukan unit khusus penanganan pengaduan
masyarakat

g. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan


Program Penataan Peraturan Perundang-undangan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.788.370.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1.547.112.500,- (86,51%) dan realisasi fisik sebesar 100%
yang dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya 1 keputusan hasil Raperda Prioritas
· Sosialisasi Perda terbaru kepada masyarakat
· Sosialisasi Peraturan Pusat kepada aparatur
· Sosialisasi 5 Perda melalui media cetak
· Meningkatnya dan memahami tentang Peraturan Daerah Kabupaten
Tangerang kepada 200 peserta
· Meningkatnya koleksi dokumentasi Hukum/Perda sebanyak 240 Set
· Terealisasinya pertemuan berkala JDIH
· Tersedianya 5 Draft Raperda hasil harmonisasi
· Terbentuknya Raperda TDUP (Tanda Daftar Usaha Pariwisata)
· Tersedianya 5 produk hukum daerah
· Meningkatanya kemampuan aparatur dalam penyusunan naskah
dinas
· Meningkatanya kemampuan aparatur dalam penyusunan produk
Hukum Daerah
· Terciptanya aparatur yang memahami Undang-undang No 14 Tahun
2008
· Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat
· Meningkatnya kemampuan aparatur dari (Anggota Jaringan di tiap
SKPD) dalam pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum serta
tercapainya pertemuan rutin antar anggota jaringan pengelola JDIH
· Tercapainya pertemuan rutin antar anggota jaringan pengelolaan
JDIH
h. Program fasilitasi dan koordinasi pelayanan umum
Program fasilitasi dan koordinasi pelayanan umum mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 10.078.845.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 9.367.222.500,- (92,94%) dan realisasi fisik sebesar
96,02% yang dijabarkan dalam 52 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya laporan hasil koordinasi
· Meningkatnya pengetahuan tentang pelayanan umum dibidang
Pemerintahan Umum tingkat Desa dan Kelurahan
· Meningkatnya kemampuan anggota BPD dalam hal pemerintahan
· Meningkatnya pengetahuan standar pelayanan umum di 8 Desa
· Terlaksananya fasilitasi dan koordinasi pelayanan umum dibidang
kebersihan dalam rangka penyelenggaraan P2WKSS di Kecamatan
Pakuhaji
· Tersedianya laporan hasil rapat koordinasi lembaga dan organisasi
kelurahan
· Tersedianya perlengkapan / peralatan kantor dan pembuatan
saluran air sebanyak 7 jenis
· Tersusunnya updating data monografi Kecamatan dan Kelurahan
· Tersedianya penyusunan Profil Kecamatan/SKPD
· Terwujudnya tertib administrasi Pemerintah Daerah melalui adanya
Penegasan Batas Wilayah di 29 Kecamatan
· Adanya sertifikasi bimtek PPATS bagi aparatur Pemerintah
Kabupaten Tangerang bagi 80 peserta
· Terwujudnya tertib administrasi Pemerintahan Daerah melalui
adanya penegasan batas wilayah desa sebanyak 136 peta
· Terciptanya suasana yang harmonis antara aparat kelurahan dan
masyarakat
· Meningkatnya koordinasi dengan masyarakat dan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Tigaraksa dan Kelurahan
Kaduagung
· Tersampaikannya informasi pembangunan Pemerintahan
Kemasyarakatan kepada masyarakat
· Tersedianya 5 laporan hasil koordinasi dengan aparatur kelurahan
· Maningkatnya pelayanan di kelurahan Mekarbakti
· Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan para aparat/kader di
lembaga kemasyarakatan kelurahan Kosambi Barat, Salembaran
Jaya dan Kosambi Dadap
· Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang Pelayanan Umum di
Kelurahan
· Tersedianya fasilitasi dan koordinasi Pelayanan umum di Kelurahan
· Tersedianya 3 laporan hasil rapat koordinasi dengan Rt/Rw, PKK,
Karang Taruna dan LPMK
· Meningkatnya fasilitasi sarana dan prasarana pelayanan umum di
Kelurahan Sindang Sari, Kutajaya, Kutabaru dan Kutabumi
· Tersedianya peningkatan pelayanan umum di Kelurahan
· Meningkatnya Pelayanan Umum di Kelurahan Tigaraksa dan
Kaduagung
· Tersedianya Laporan Koordinasi Sebagai bahan evaluasi peningkatan
pelayanan umum
· Tersedianya laporan hasil pembinaan kelembagaan
· Tersedianya Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
· Tersedianya 16 Unit Prasarana Pelayanan umum di Kelurahan
· Terpenuhinya Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Kelurahan
· Meningkatnya Pelayanan dan fasilitas Kelurahan Pakuhaji

i. Program Pendidikan Kedinasan


Program Pendidikan Kedinasan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
2.407.262.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
1.717.282.000,- (71.34%) dan realisasi fisik sebesar 96,62% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya kemampuan peserta diklat PAK, keuangan akrual,
pegelolaan sampah, barang jasa, tehnik informatika, manajemen
kepala puskesmas sebanyak 246 Orang
· Meningkatnya kemampuan Camat dan Sekcam

j. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur


Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 9.429.198.900,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 4.579.906.700,- (48,57%) dan realisasi fisik sebesar
56,23% yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya kemampuan peserta diklat prajabatan Gol. II dan III
sebanyak 76 orang
· Meningkatnya kemampuan peserta pengiriman Pim. IV, III dan II
sebanyak 134 orang
· Meningkatnya kemampuan SDM peserta diklat Kepala Sekolah SD,
diklat pemeriksa dan penilai pajak dan diklat PBB sebanyak 143
orang

k. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur


Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 5.426.717.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 2.558.020.650,- (47,14%) dan realisasi fisik sebesar
128,90% yang dijabarkan dalam 22 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya penempatan dan mutasi PNS dalam jabatan
fungsional dan struktural
· Terlaksananya penerbitan SK kenaikan pangkat PNS dan KGB
kepada 2.637 PNS
· Terlaksananya pemberian penghargaan satyalaksana karya satya
· Terlaksananya proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin
PNS
· Terpenuhinya beasiswa tugas belajar bagi 2 PNS dilingkungan
Pemerintah Kab. Tangerang
· Terlaksananya monitoring, evaluasi, dan pelaporan PP 53 Tahun
2010 tentang displin PNS di 64 SKPD
· Adanya data base pegawai
· Terlaksananya penyortiran dan pengajuan berkas memenuhi syarat
pensiun APS, BUP, MDA
· Terlaksananya rapat BAPERJAKAT dan pelantikan pejabat
· Terlaksananya peningkatan status PNS di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Tangerang
· Tersedianya bezetting kebutuhan pegawai dilingkungan Pemerintah
Kabupaten Tangerang
· Tersedianya CPNS kategori II di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Tangerang sebanyak 1068 Orang
· Adanya sarana prasarana pendukung pengembangan sistem
informasi kepegawaian daerah
· Terlayaninya kelengkapan administrasi 3500 orang pegawai
· Meningkatnya pemahaman aparatur kepegawaian dalam penyusunan
sasaran kerja pegawai
· Terlaksananya koordinasi dan konsultasi proses administrasi
pembinaan pegawai
· Meningkatnya pemahaman aparatur kepegawaian dalam disiplin PNS
di 64 SKPD
· Meningkatnya kemampuan 225 SDM peserta sosialisasi jabatan
fungsional
· Terpenuhinya kebutuhan ID Card bagi 3000 pegawai

l. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan/Kelurahan


Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan/Kelurahan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 4.220.663.939,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 3.640.228.500,- (86,25%) dan realisasi
fisik sebesar 99,43% yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya dokumen laporan Pertanggungjawaban Kepala
Desa/Kelurahan
· Tersedianya dokumen perencanaan hasil musrembang kecamatan
· Penyelenggaraan Perlombaan Kelurahan Tingkat Kabupaten
Tangerang
· Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman Kepala Desa/Kelurahan
Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa/Kelurahan
· Meningkatnya pemahaman aparatur desa terhadap administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil desa
· Meningkatnya pemahaman tugas dan fungsi Rt/Rw
· Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pemilihan kepala desa
· Meningkatnya kompetensi Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN)
· Penetapan kecamatan PATEN Se-Kabupaten Tangerang dan uraian
tugas Pelaksana PATEN di Kecamatan sebanyak 2 Perbub
· Adanya data dasar keluarga di 28 Kelurahan
· Meningkatnya tertib administrasi Kelurahan/Desa di Kecamatan 6
Kelurahan dan Desa
· Tersedianya laporan kinerja RT/RW di Kelurahan
· Tercapainya pemberdayaan kelembagaan RT/RW di Kelurahan
· Meningkatnya pelayanan di kelurahan/wilayah Kecamatan

m. Program peningkatan pendapatan daerah


Program peningkatan pendapatan daerah mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 13.079.451.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
12.190.018.450,- (93,20%) dan realisasi fisik sebesar 96,12% yang
dijabarkan dalam 30 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya Jumlah Wajib Pajak Daerah
· Tersedianya Buku Daftar Wajiib Pajak PPJ
· Tersedianya Barang Cetakan BPHTB
· Tersedianya Aplikasi Sistem Pembayaran Online PBB sebanyak 1
Paket
· Meningkatnya pemahaman petugas pajak tingkat kecamatan dalam
upaya optimalisasi PAD
· Tersedianya Blanko Formulir PBB 1 Paket
· Tersedianya Blanko SPPT dan TTS 1 Paket
· Tersedianya Pemutakhiran Data BPHTB Tahun 2014
· Meningkatkan Penerimaan PBB di Kecamatan dan Kelurahan/Desa
· Meningkatnya Wajib Pajak Air Tanah sebanyak 48 WP
· Meningkatkan Potensi Pajak Reklame
· Tersedianya Dokumen/Data Pengelolaan PBB-P2
· Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Untuk Membayar PBB
· Tersedianya Blanko DHKP, SPOP dan LSPOP
· Tersedianya Update SIstem Aplikasi PBB
· Tersedianya Data Hasil Penilaian Objek Pajak PBB
· Cetak DHKP sebanyak 8500 Buku
· Tersedianya 3 Dokumen/Data Peningkatan Penerimaan PBB
· Meningkatnya Pengelolaan Pajak selama 12 Bulan
· Tersedianya Laporan Hasil Kegiatan Operasi Penerimaan Pajak di
Kecamatan
· Meningkatnya Penerimaan Pajak Daerah di Kecamatan
· Meningkatnya Pengelolaan Retribusi Parkir dan Persampahan di
Kecamatan
· Meningkatnya Operasi Retribusi Parkir dan Persampahan
· Terdistribusikannya SPPT PBB-P2 kepada wajib pajak
n. Program Pengendalian dan Pengawasan Pendapatan Daerah
Program Pengendalian dan Pengawasan Pendapatan Daerah mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.235.067.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1.090.815.000,- (88,32%) dan realisasi fisik
sebesar 96,13% yang dijabarkan dalam 15 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tertib administrasi pengelolaan DAK
· Laporan Hasil Monitoring Evaluasi Kegiatan SKPD
· Tersedianya Hasil Evaluasi Pendapatan dan Penerimaan Daerah
Tahun 2014
· Tertib administrasi pengelolaan Dana BHP Provinsi
· Meningkatnya Akurasi Pengelolaan Data Pendapatan Daerah
· Tertib administrasi pengelolaan bantuan keuangan
· Tersedianya Hasil Survey dan Monitoring BPHTB Tahun 2014
· Data Verifikasi yang Akurat dan Up To Date
· Meningkatkan Akurasi Pengelolaan Data Pendapatan Daerah
· Tertib administrasi pelaporan Dana Penyesuaian
· Tertib Administrasi Pengelolaan Data Informasi Kebijakan
Pendapatan Daerah
· Termonitornya ketaatan wajib pajak terhadap pajak daerah

o. Program Pengembangan Pengelolaan Pendapatan Daerah


Program Pengembangan Pengelolaan Pendapatan Daerah mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.547.498.500,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1.447.958.500,- (93,57%) dan realisasi fisik
sebesar 100% yang dijabarkan dalam 13 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Kualitas Laporan Realisasi Pendapatan Daerah Kab.
Tangerang
· Tersedianya Dokumen/Data Hasil Rekonsiliasi Pendapatan Daerah
Per SKPD Pengelola Pendapatan, PBB, BPHTB, Barang Quasi, Dana
Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan
· Tersedianya Data Akuntansi Pendapatan Daerah yang up to date dan
sesuai dengan kebutuhan
· Tertib Administrasi Pengelolaan Administrasi BPHTB
· Tersedianya Buku Laporan Keuangan Pendapatan Daerah Akhir
Tahun
· Terpeliharanya Sistem yang akurat dan up to date
· Tertib Adminitrasi Pengelolaan Adminitrasi Barang Quasi
· Update Sistem Aplikasi Pajak
· Terpeliharanya Sistem BPHTB dan Tersedianya Server BPHTB
· Meningkatkan tertib administrasi Barang Quasi
· Terdapatnya Sistem Aplikasi Akuntansi Berbasi Acrual
· Tersedianya sistem yang akurat dan up to date yang dapat di akses
pimpinan

p. Program Perencanaan Pendapatan Daerah


Program Perencanaan Pendapatan Daerah mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 67.600.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
65.680.000,- (97,16%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan
dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini
antara lain tersedianya dokumen target pendapatan daerah Kabupaten
Tangerang.

q. Program Perencanaan Perijinan dan Non Perijinan


Program Perencanaan Perijinan dan Non Perijinan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.180.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 747.787.100,- (63,37%) dan realisasi fisik sebesar 88,47%
yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersampaikannya informasi tentang Perijinan dan Non Perijinan
· Tersediannya dokumen database potensi perijinan dan nonperijinan
· Tersebarnya Buku Pedoman Standar Pelayanan Perijinan dan Non
Perijinan ( BP2T Kab Tangerang)

r. Program Koordinasi Perijinan dan Non Perijinan


Program Koordinasi Perijinan dan Non Perijinan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 0,- (0%) dan realisasi fisik sebesar 0%.

s. Program Survey Perijinan dan Non Perijinan


Program Survey Perijinan dan Non Perijinan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 350.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
56.125.000,- (16,04%) dan realisasi fisik sebesar 41,79% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya berkas peninjauan permohonan perijinan
· Tersedianya BAPL permohonan nonperijinan
t. Program Pengembangan Administrasi Pelayanan Perijinan dan
Non Perijinan
Program Pengembangan Administrasi Pelayanan Perijinan dan Non
Perijinan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 668.300.000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 431.286.200,- (64.53%) dan
realisasi fisik sebesar 91,92% yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya dokumen hasil penanganan pengaduan perijinan dan
non perijinan
· Tersedianya berkas data perijinan dan nonperijinan yang telah
diverifikasi
· Terlatihnya aparatur perijinan dan pelayanan perijinan pada BP2T
Kab. Tangerang
· Tersedianya laporan hasil monitoring

u. Program Penelitian dan Pengembangan Yang Terkait dengan


Perijinan dan Non Perijinan
Program Penelitian dan Pengembangan Yang Terkait dengan Perijinan
dan Non Perijinan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
987.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 333.638.400,-
(33.80%) dan realisasi fisik sebesar 49,34% yang dijabarkan dalam 2
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain
tersedianya dokumen hasil kajian perijinan dan nonperijinan pada
BP2T

v. Program Pengembangan Data Informasi Pelayanan Perijinan dan


Non Perijinan
Program Pengembangan Data Informasi Pelayanan Perijinan dan Non
Perijinan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 425.000.000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 375.025.700,- (88,24%) dan
realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya dokumen informasi penting yang bersifat makro dan
data perijinan dan non perijinan
· Tersajinya data dan informasi yang mutahir
· Tersedianya ruangan dan sarana pelayanan yang nyaman dan
adanya media informasi yang representatif
w. Program Pengembangan Sistem Pelayanan Perijinan dan
Non Perijinan
Program Pengembangan Sistem Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.063.565.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 246.371.500,- (23,16%) dan realisasi
fisik sebesar 31,86% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain terpeliharanya 5
paket jaringan hardware dan pengembangan aplikasi SIPINTER,
perangkat pendukung, dan layanan jaringan internet

x. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan


Aset/Barang Daerah
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset/Barang
Daerah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 6.735.005.000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 4.047.480.185,- (60,10%) dan
realisasi fisik sebesar 89,19% yang dijabarkan dalam 20 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya data prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan
Permukiman yang akan menjadi aset daerah
· Meningkatnya kemampuan dan pemahaman SDM tentang
Pengelolaan BMD dan terpeliharanya SIMDA BMD 2014 serta
tersedianya komputer note book BMD
· Tersedianya Data Aset dan Belanja Modal
· Meningkatnya Status Kepemilikan Tanah Pemda
· Terpasangnya dan terdatanya tanda pengamanan aset milik Pemda
· Tersedianya dan terpeliharanya arsip aset daerah dan SIM arsip aset
daerah
· Tersusunnya Data pendukung Neraca Daerah berupa laporan Aset
· Terdatanya Penggunaan /Pemanfaatan PSU
· Tersusunnya Data BMD persemester dalam bentuk Buku Laporan
BMD Semesteran
· Terlaksananya perbaikan Data Aset tetap
· Terpenuhinya data aset Berbasis Web Accrual
· Tersedianya Dokumen ASet
· Tersedinya data SOP penghapusan BMD
· Tersedianya permasalahan tanda kepemilikan PSU
· Tersedianya dokumen aset tanah Pusat Pemerintahan
· Tertib administrasi pengelolaan BMD di 63 SKPD
· Tersedianya data tanah yang belum sertipikat
· Terinventarisasi aset TPU di Kabupaten Tangerang
y. Program Peningkatan kapasitas Perangkat Daerah
Program Peningkatan kapasitas Perangkat Daerah mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 2.374.260.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 2.153.673.000,- (90.71%) dan realisasi fisik sebesar 100%
yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya dokumen SOP Pelayanan Publik
· Tersedianya Laporan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
· Tersedianya Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
· Tersedianya Draft Peraturan SOTK OPD
· Tersedianya Dokumen Standar Kompetensi Jabatan
· Tersedianya Dokumen Surat Keputusan Bupati Tangerang
· Tersedianya Laporan Hasil Kajian Pembentukan UPT
· tersedianya laporan hasil pemantauan penyelenggaraan SPIP
· Meningkatnya Pemahaman Aparatur SKPD Tentang SPIP sebanyak
114 Orang

z. Program Peningkatan dan Pengembangan Kebijakan Pengadaan


Barang dan Jasa Pemerintah Daerah
Program Peningkatan dan Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah Daerah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
3.934.005.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
1.589.782.800,- (40.41%) dan realisasi fisik sebesar 96,51% yang
dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya Pelayanan ULP selama 12 bulan
· Terciptanya Kompetensi SDM ULP sebanyak 30 Orang
· Meningkatnya Pemahaman Aparatur Tentang ULP
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Otda, Pemerintahan Umum,
AKD, Prkt Daerah, Kepegawaian, Persandian dengan pencapaian
indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai
berikut :
Tabel. 2.36
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Otonomi
Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian Tahun 2014
Capaia
2014 n
Kinerj
N Program Indikator Kinerja Penanggun
a
o Prioritas Program g jawab
Realisa Tahun
Target
si 2014
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Jumlah pelayanan dan
Program
penyelesaian
Pembinaan dan
1 administrasi kenaikan 1.913 3.098 162 BKD
Pengembangan
pangkat, pensiun dan
Aparatur
pengangkatan jabatan
Tersedianya aplikasi
sistem informasi data 1 1 100 BKD
kepegawaian
Jumlah data base
kepegawaian yang 1 2.47 247 BKD
akurat
Program
peningkatan
2 kapasitas Jumlah peserta diklat 761 648 85 BKD
sumberdaya
aparatur
Program Jumlah pelaksanaan
Perencanaan sosialisasi informasi 10
3 9 Event 90 BP2T
Perijinan dan perijinan dan Event
Non Perijinan nonperijinan
Program
Pengembangan
Prosentase kenaikan
Administrasi 10,00
4 penerimaan retribusi -3,8% -38 BP2T
Pelayanan %
perijinan
Perijinan dan
Non Perijinan
Prosentase
penyelesaian 72% 75,60% 105 BP2T
pengaduan perijinan
Program
Penelitian dan
Indeks Kepuasan
Pengembangan
Masyarakat terhadap Indeks Indeks
5 Yang Terkait 68,5 BP2T
pelayanan perijinan 4 2,74
dengan
dan nonperijinan
Perijinan dan
Non Perijinan
Jumlah Kecamatan
Sasaran Operasi
10 0 0 BP2T
Penertiban Perijinan
Terpadu
Program
Pengembangan
Data Informasi
6 Database Perijinan 29 29 100 BP2T
Pelayanan
Perijinan dan
Nonperijinan
Program
Pengembangan Meningkatnya kualitas
Sistem Sistem Informasi
7 1 Kali 1 Kali 100 BP2T
Pelayanan Pelayanan Perijinan
Perijinan dan dan Nonperijinan
Non Perijinan
Program Jumlah Kebijakan di
peningkatan bidang pengelolaan 11 10 91 BPKAD
dan keuangan daerah
8 Pengembangan
Jumlah Dokumen
pengelolaan
Pengelolaan Keuangan 11 11 100 BPKAD
keuangan
Daerah
daerah
Program
Peningkatan
dan Peningkatan Tata
9 Pengembangan Kelola Barang Milik 12 16 133 BPKAD
Pengelolaan Daerah
Aset/Barang
Daerah
Program
peningkatan Prosentase
10 25% 31,27% 125,08 DISPENDA
pendapatan Peningkatan PAD
daerah
Program
Peningkatan
Kapasitas Meningkatnya jumlah 10 13
11 130,00 SETWAN
Lembaga perda Perda Perda
Perwakilan
Rakyat Daerah
Meningkatnya
koordinasi lembaga 46 kali 47 Kali 102,17 SETWAN
perwakilan rakyat
Meningkatnya kualitas
SDM lembaga 9 kali 9 Kali 100,00 SETWAN
perwakilan rakyat
Terakomodirnya
3 kl 2 Kali 66,67 SETWAN
aspirasi masyarakat
Meningkatnya
kapasitas penentu 83 Kali 83 Kali 100,00 SETWAN
kebijakan
Meningkatnya
pencapaian kinerja
4 Dok 4 Dok 100,00 SETWAN
lembaga perwakilan
rakyat daerah
Program
Peningkatan Kapasitas
Penyelenggaraa
dan Kompetensi
1 n
Aparatur di 218 155 71,10 SETDA
2 Pemerintahan
Kecamatan dan
Kecamatan/Kel
Kelurahan
urahan
Program
fasilitasi dan
1 Optimalisasi
koordinasi 28 28 100 SETDA
3 Perangkat Daerah
pelayanan
umum
Terinventarisasinya
Data Bidang 57 57 100 SETDA
Kesejahteraan Rakyat
Program
Penataan Tersusunnya
Kelembagaan Dokumen Pendukung
14 11 14 127,27 SETDA
dan Peningkatan Kualitas
Ketatalaksanaa pelayanan Publik
n
Program
Penataan
1 tersedianya Produk
Peraturan 10 18 180,00 SETDA
5 hukum daerah
Perundang-
undangan
Program Jumlah laporan
Peningkatan pelaksanaan 563 1180
sistem 210 Inspektorat
pengawasan internal LHP LHP
pengawasan secara berkala
16
internal dan
pengendalian Jumlah laporan
500 423
pelaksanaan temuan yang ditindak 84,6 Inspektorat
TLHP TLHP
kebijakan KDH lanjuti
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :
· Belum optimalnya koordinasi lintas SKPD terkait kegiatan
pendukung pelayanan perijinan
· Adanya Surat Edaran Kemenpan Nomor 11 Tahun 2014 tentang
pembatasan kegiatan Rapat diluar kantor sehingga terdapat kegiatan
yang tidak terserap belanja akomodasinya
· Belum terintegrasinya data pendapatan daerah antar bank persepsi
(BJB) dengan Dinas Pendapatan Daerah sehingga laporan
pendapatan daerah belum dapat disajikan secara real time
· Pagu definitif Dana Bagi Hasil (DBH) Pusat ditetapkan pada bulan
Desember (akhir tahun) sehingga sering menimbulkan defisit atau
surplus pada tahun berjalan

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014


· Menyelaraskan dan mensinkronkan segala hal teknis dalam
pelaksanaan kegiatan yang melibatkan SKPD terkait perijinan seperti
kegiatan Rapat Koordinasi Perijinan dan Non Perijinan, Intensifikasi
penertiban perijinan dengan cara menyusun waktu pelaksanaan yang
tepat, menetapkan Tim teknis secara lebih awal dan dituangkan
dalam Surat Keputusn serta melakukan koordinasi intensif khusus
dalam pelaksanaan kegiatan intensifikasi penertiban dengan SKPD
terkait dan wilayah atau kecamatan sasaran;
· Melaksanakan Rapat digedung milik Pemerintah dengan
menggunakan rekening Makan Minum Rapat
· Meningkatkan koordinasi yang intensif dengan Bank Persepsi (BJB)
· Meningkatkan koordinasi dengan Kementerian Pusat dan Provinsi.
21. Urusan Ketahanan Pangan
Penyelenggaraan Urusan Ketahanan Pangan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 3.645.080.000,- dengan realisasi keuangan Rp.
3.168.235.477,- (86,92%) dan realisasi fisik sebesar 92,52 % yang
dijabarkan dalam 1 program dan 14 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Badan Ketahanan Pangan,
Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Realisasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada urusan Ketahanan Pangan pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan


Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3.645.080.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 3.168.235.477,- (89,72%) dan realisasi
fisik sebesar 92,52 % yang dijabarkan dalam 14 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Laporan Hasil Pemantauan Harga, Pasokan dan Akses Pangan
sebanyak 1 Laporan.
· Terlaksananya Bazaar Desa sebanyak 900 kk Miskin.
· Terwujudnya penyampaian informasi melalui media cetak sebanyak 2
Kali.
· Rumusan bahan kebijakan pengendalian harga pangan
seabnyak 1 Paket.
· Tersusunnya laporan analisis stabilitas harga dan pasokan pangan
sebanyak 1 Laporan.
· Terlaksananya seminar hasil analisis stabilitas harga dan pasokan
pangan selama 1 tahun berjalan sebanyak 1 Paket.
· Rumusan kebijakan pemerintah sebanyak 1 Paket.
· Pembinaan Cadangan Pangan Pemerintah dan Masyarakat di 10
Kecamatan.
· Pengadaan gabah cadangan pangan sebanyak 30 Ton.
· Penguatan Lembaga Lumbung Pangan sebanyak 10 Kelompok Tani.
· Meningkatnya Cadangan Pangan Daerah sebanyak 10 Kecamatan.
· Terbinanya desa mandiri pangan sbanyak 11 Desa.
· Terlaksananya penguatan usaha kelompok sebanyak 1 Paket.
· Terlaksananya pemberdayaan desa tahap pengembangan di 10 Desa.
· Terlaksananya pemberdayaan desa tahap penumbuhan di 1
Desa.
· Meningkatnya daya beli dan produktivitas kk miskin sebanyak 110
KK miskin.
· Terlaksananya Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan
Aman sebanyak 1 Kali.
· Meningkatnya pengetahuan konsumsi pangan alternatif di 29
Kecamatan.
· Terlaksananya pemeriksaan pangan segar asal tumbuhan (PSAT)
sebanyak 120 Sampel.
· Terlaksananya Rapat Koordinasi Jejaring Keamanan Pangan Daerah
sebanyak 1 Kali.
· Meningkatnya situasi keamanan pangan segar Rumusan kebijakan
Jejaring Keamanan Pangan sebanyak 12 Pasar.
· Rapat terbatas Dewan Ketahanan Pangan sebanyak 1 Kali.
· Pendataan SKPG bulanan selama 12 Bulan.
· Bantuan pangan untuk daerah rawan pangan.
· Laporan Neraca Bahan Makanan Kabupaten Tangerang
sebanyak 1 Laporan.
· Rumusan kebijakan ketersediaan pangan sebanyak 1 Paket.
· Terlaksanana pengembangan pekarangan berbasis rumah pangan
lestari di 15 Lokasi.
· Meningkatnya skor pola pangan harapan sebanyak 85 Skor.
· Terlaksananya Survey Konsumsi Pangan di 9 Kecamatan.
· Terlaksananya pembangunan lumbung pangan masyarakat sebanyak
2 Lumbung.
· Tersedianya gabah cadangan pangan sebanyak 6 Ton.
· Penguatan Lembaga Lumbung Pangan Masyarakat sebanyak 2
kelompok Lumbung.
· Meningkatnya cadangan pangan masyarakat di 2 Desa.
· Terwujudnya Lokasi Percontohan Pengembangan pangan lokal di
2 Lokasi/ desa.
· Tersedianya sumber bahan pangan alternatif pengganti beras
sebanyak 4 Jenis Pangan Lokal.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Ketahanan Pangan dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.37
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Ketahanan
Pangan Tahun 2014

Capaian
2014 Kinerja
Program Indikator Kinerja Penanggung
No Tahun
Prioritas Program jawab
2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Progam
peningkatan Ketersediaan energi
ketahanan dan protein per 1% 1% 100 BKPPPM
pangan kapita
masyarakat
Penguatan
1 9% 9% 100 BKPPPM
Cadangan Pangan
Pengawasan dan
Pembinaan
3% 3% 100 BKPPPM
Keamanan Pangan
Segar
Penanganan Daerah
7% 7% 100 BKPPPM
Rawan Pangan
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :


· Masih rendahnya ketersediaan sumber energi
· Fluktuasi harga bahan pangan
· Belum optimalnya sistem logistik pangan
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014 :
· Peningkatan diversifikasi pangan dan intensifikasi pproduksi
pertanian dan peternakan
· Optimalisasi pemantauan harga dan stok pangan
· Penguatan cadangan pangan masyarakat dan daerah
22. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 11.999.054.000,- dengan realisasi
keuangan Rp. 10.650.214.950,- (88,76%) dan realisasi fisik sebesar
93,27 % yang dijabarkan dalam 4 program dan 25 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Badan Ketahanan Pangan,
Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Cipta Karya,
Sekretariat Daerah dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan
kegiatan pada urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan


Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.755.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1.523.751.000,- (86,82%) dan realisasi fisik
sebesar 92,21 % yang dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terpilihnya Kepala Desa yang meiliki kinerja terbaik melalui Lomba
Desa sebanyak 3 Pemenang.
· Pelatihan Kegiatan pemberdayaan lembaga organisasi masyakat
pedesaan sebanyak 1 kegiatan.
· Pelatihan Tenaga Teknis BKM dan PJOK sebanyak 29 Kecamatan.
· Bahan bangunan posyantek sebanyak 1 Paket.
· Terwujudnya pelayanan TTG Kelembagaan sebanyak 1 Posyantek.
· Terlaksananya program penanggulangan kemiskinan di 29
Kecamatan.
· Meningkatnya Kemampuan PJOK dan Kader Teknis Kecamatan
Serta Musyawarah Pembangunan Desa/Kelurahan di 29 Kecamatan
sebanyak 40 orang.
· Pelatihan Kader Teknis Kecamatan sebanyak 40 Orang.
· Tercapainya penguatan kelembagaan BKM sebanyak 274 Desa.
· Terpantaunya data masyarakat miskin di 274 Desa.
· Rumusan kebijakan penyaluran bantuan bagi masyarakat miskin
sebanyak 1 Paket.
· Meningkatnya Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
sebanyak 1 Lokasi.

b. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan


Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 5.892.904.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 5.335.991.450,- (90,55%) dan realisasi fisik sebesar
96,02% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan sebanyak 11
Unit.
· Tercapainya Pembangunan Pasar sebanyak 3 Unit Kegiatan.

c. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun


desa
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 487.200.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 417.600.000,- (85,71%) dan realisasi fisik
sebesar 88,83 % yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersusunnya Musrenbang Desa / Kelurahan Secara Akurat sebanyak
274 Desa.
· Terlaksananya Pengendalian Pelaksanaan ADD Tahun 2014
sebanyak 246 Desa.
· Tersedianya Laporan Hasil Pengendalian ADD Tahun 2014 sebanyak
1 Laporan, 2 kali/monitoring.

d. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa


Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 3.863.950.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 3.372.872.500,- (87,29%) dan realisasi fisik
sebesar 90,11 % yang dijabarkan dalam 13 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Pembinaan Aparatur Pemerintahan Desa dalam
Bidang Pembangunan Kawasan Perdesaan di 29 Kecamatan, 246
kepala desa, 246 sekdes, 1 kaur, 246 BPD, 246 LPM, 246 Karang
Taruna, 246 Desa,.
· Tersusunnya Dokumen Rencana Kegiatan Alokasi Dana Desa
(DRK_ADD) TA 2014 di 246 Desa.
· Meningkatnya Pemahaman Aparatur Pemerintah Desa dalam
Penyusunan Produk Hukum Desa.
· Terlaksananya pelatihan aparatur Desa dalam bidang manajemen.
· Terlaksananya Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Aparatur Desa
dan Kelurahan 50 Orang.
· Terlaksananya pembinaan aparatur pemerintahan desa dalam bidang
pengelolaan administrasi desa sebanyak 2 Kali.
· Terlaksananya Pembinaan Penataan Administrasi Kecamatan
Berbasis Jaringan (SIM).
· Terlaksananya Pembinaan Pemerintah Desa Dalam Bidang
Pengelolaan Administrasi Desa di 8 Desa.
· Tersusunnya Peraturan Perundang-undangan tentang Pemerintahan
Desa sebanyak 10 Perbub.
· Terlaksananya Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Tentang
Desa.
· Peningkatan Kapasitas SDM Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
· Penyebarluasan Peratuan Perundang-undangan Tentang Desa.
· Terlaksananya Evaluasi Produk Hukum Desa.
· Terlaksananya Training Of Trainer (TOT) bagi Pendamping
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
· Terlaksananya Pembinaan Penyusunan Produk Hukum Desa
· Terlaksananya Bimbingan Teknis Penguatan SDM Pemenrintah
· Terlaksananya Workshop Penyusunan Produk Hukum Desa.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pemberdayaan Masyarakat


Desa dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada
tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.38
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pemberdayaan
Masyarakat Desa Tahun 2014
Capaian
2014 Kinerja
Program Indikator Kinerja Penanggung
1 Tahun
Prioritas Program jawab
2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program
Peningkatan
Keberdayaan PKK
Keberdayaan 5% 5% 100 BKPPPM
Desa Aktif
Masyarakat
1
Pedesaan
Keaktifan Lembaga
Pemberdayaan 7% 7% 100 BKPPPM
Masyarakat
Tersedianya Bak
50
sampah di 0 0 BKPPPM
Desa
Perdesaan
Program
pengembangan
Pengembangan
2 lembaga 1% 1% 100 BKPPPM
POSYANTEK
ekonomi
pedesaan
DINAS
Pembangunan 3
3 Pasar 100,00 CIPTA
Pasar tradisional Pasar
KARYA
Pembinaan
Program Aparatur
Peningkatan Pemerintah Desa
Kapasitas dalam Pengelolaan
3 246 246 100 SETDA
Aparatur Keuangan,
Pemerintah Manajamen,
Desa Inventaris
Kekayaan Desa
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan pada Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tahun
2014 antara lain :

· Belum optimalnya pemanfaatan Teknologi Tepat Guna


· Kurangnya akses masyarakat pedesaan terhadap informasi TTG dan
permodalan terbatas

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara


lain:

· Meningkatkan pelatihan dan fasilitasi pemanfaatan Teknologi Tepat


Guna

23. Urusan Statistik


Penyelenggaraan Urusan Statistik mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp. 188.400.000,- dengan realisasi keuangan Rp. 185.400.000,-
(98,41%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 1
program dan 2 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah. Realisasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada urusan Statistik pada Tahun Anggaran
2014 adalah sebagai berikut:

a. Program pengembangan data/informasi/statistik daerah


Program pengembangan data/informasi/statistik daerah mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 188.400.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 185.400.000,- (98.41%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Penyusunan Asumsi Makro Kabupaten Tangerang
sebanyak 1 Dokumen.
· Terlaksananya Penyusunan PDRB dan IPM Kabupaten Tangerang
sebanyak 3 Dokumen.

Permasalahan Urusan Statistik yang dihadapi pada Tahun Anggaran


2013 adalah belum maksimalnya kualitas data untuk mendukung
perencanaan pembangunan daerah.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
meningkatkan koordinasi dengan BPS Kabupaten Tangerang dan
seluruh SKPD di lingkungan Kabupaten Tangerang.
4.1.24. Urusan Kearsipan
Penyelenggaraan Urusan Kearsipan mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp. 3.393.622.600,- dengan realisasi keuangan Rp. 3.192.053.000,-
(94,06%) dan realisasi fisik sebesar 97,55 % yang dijabarkan dalam 4
program dan 11 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah
Kantor Arsip Daerah, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) dan
Sekretariat Daerah. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada
urusan Kearsipan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan


Program perbaikan sistem administrasi kearsipan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 322.092.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 279.612.000,- (86,81%) dan realisasi fisik sebesar 87,74 %
yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksnanya Kegiatan Pengumpulan Data sebanyak 10 Kode
Klasifikasi (2 SKPD, 458.526 dokumen).
· Terlaksananya klasifikasi data perijinan dan non perijinan.

b. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah


Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 669.118.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.614.010.000,- (91,76%) dan realisasi fisik
sebesar 100% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya pengarsipan berkas data perijinan dan non perijinan
secara digital.
· Terlaksananya Kegiatan Pendataan dan Penataan Dokumen/Arsip
Daerah sebanyak 9.000 dokumen.
· Terlaksananya Penduplikatan Dokumen / Arsip Daerah Dalam
Bentuk Informatika, sebanyak 294.500 dokumen.

c. Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana


kerasipan
Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kerasipan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.118.040.600,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 1.094.474.600,- (97,89%) dan realisasi
fisik sebesar 97,60% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Pemeliharaan Sarana Pengolahan dan Penyimpanan
Arsip di 15 SKPD.
· Terlaksananya Pemeliharaan Arsip Daerah sebanyak 1.102 M2.
· Terlaksananya Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar di
SKPD sebanyak 116 Orang.

d. Program peningkatan kualitas pelayanan informasi


Program peningkatan kualitas pelayanan informasi mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.284.372.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1.203.956.400,- (93,74%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Revisi Perbup No. 26 Tahun 2009 sebanyak 1
Dokumen.
· Terlaksananya Sosialisasi Ketentuan Pidana Undang-Undang
Kearsipan No. 43 Tahun 2009 sebanyak 150 Orang.
· Terselenggaranya Pelayanan LPSE sebanyak 14 Orang.
· Terlaksananya Sosialisasi Ketentuan Pidana Undang-Undang
Kearsipan No. 43 Tahun 2009 sebanyak 100 Orang.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kearsipan dengan


pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut
Tabel. 2.39
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kearsipan
Tahun 2014
Capaian
2014 Kinerja
Program Indikator Penanggung
No Tahun
Prioritas Kinerja Program jawab
2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Terlayaninya
Penataan,
Peminjaman,
Program
penitipan dan
perbaikan
penyimpanan, Kantor Arsip
1 sistem 1 SKPD 2 SKPD 200
perawatan, alih Daerah
administrasi
media,akses
kearsipan
multimedia,
konsultansi dan
asistensi
Ditetapkannya
regulasi terhadap
komponen -
komponen
strategis dalam
1 Database
implementasi
(Pembentukan
sistem kearsipan
jaringan 1 Kantor Arsip
2.Pengelolaan 100
informasi dan Database Daerah
Pelayanan
transaksi
Informasi
layanan arsip)
Kearsipan
Menjadi Lebih
Transparan dan
mudah diakses
melalui Internet
Terlayaninya
Penataan,
Peminjaman,
Program
penitipan dan
penyelamatan
penyimpanan, 9.000 31714 Kantor Arsip
2 dan pelestarian 352,38
perawatan, alih Dokumen Dokumen Daerah
dokumen/arsip
media,akses
daerah
multimedia,
konsultansi dan
asistensi
116
Program
Pengelola
pemeliharaan 116 Pengelola
terselamatkannya Surat
rutin/berkala Surat Masuk Kantor Arsip
3 Dokumen / Arsip Masuk 100
sarana dan dan Surat Daerah
daerah dan
prasarana Keluar
Surat
kerasipan
Keluar
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Kearsipan tahun 2014 antara lain :


· Belum optimalnya fungsi Kantor Arsip Daerah sebagai Pusat Arsip
Daerah
· Sarana dan prasana kearsipan belum sesuai standar
· Belum adanya tenaga arsiparis sehingga pembinaan kearsipan di
SKPD belum optimal;
· Belum optimalnya pengelolan arsip berbasis teknologi informasi
terutama bagi upaya peningkatan pelayanan kearispan.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Melaksanakan pendampingan SKPD tentang pengelolaan arsip aktif
dan in aktif
· Melaksanakan Bimtek untuk pengelola arsip dan Diklat Arsiparis

25. Urusan Komunikasi dan Informatika


Penyelenggaraan Urusan Komunikasi dan Informatika mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.6.779.450.000,- dengan realisasi
keuangan Rp.5.816.220.100,- (85.79%) dan realisasi fisik sebesar
88.20% yang dijabarkan dalam 3 program dan 17 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Sekretariat Daerah dan Kecamatan.
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Komunikasi
dan Informatika pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa


Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.2.875.600.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.2.025.290.600,- (70.43%) dan realisasi
fisik sebesar 72.18% yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Lalu Lintas Data dan Informasi;
· Tersedianya Bandwidth Internet;
· Meningkatnya tampilan dan pengunjung Website Kabupaten
Tangerang;
· Tersedianya alat alat studio 2 Unit;
· Tersedianya Alat Komunikasi RW. 01-15 Kel. Salembaran 15 Jaya
unit;
· Tersedianya jaringan komunikasi data berbasis intranet antar SKPD
dan Kecamatan;
· Tersedianya Aplikasi Integrasi Data SKPD System.

b. Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan


informasi
Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.273.800.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.259.485.000,- (94.77%) dan realisasi fisik
sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Operasionalisasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Komunikasi dan
Informasi.

c. Program kerjasama informsi dan media massa


Program kerjasama informsi dan media massa mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.3.630.050.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.3.531.444.500,- (97.28%) dan realisasi fisik sebesar
100.00% yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Laporan Hasil Pemasangan Profil Bupati/Wakil Bupati
Periode 2013-2018 7 Media Cetak;
· Tersedianya Pemasangan LKPJ Bupati;
· Tersedianya Pemasangan Pariwara Pembangunan 15 Media Cetak;
· Tersedianya laporan hasil peliputan kunjungan kerja Bupati /
W.Bupati;
· Tersedianya laporan hasil jumpa pers dan kunjungan kerja
wartawan;
· Tersosialisasikannya media penerangan umum dan propaganda
tayang;
· Tersedianya tabloid swara tigaraksa 150,000 Eksemplar;
· Tersedisanya CD/DVD penyelenggaraan pemerintahan daerah Kab.
Tangerang 700 Keping;
· Terpilihnya pemenang lomba 18 Pemenang
· Tersedianya foto pimpinan daerah Foto/Pasang
· Tersedianya informasi pembangunan lewat press tour
· Tersedianya hasil dokumentasi kegiatan KDH/WKDH
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Komunikasi dan Informatika
dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun
2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.40
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Komunikasi dan
Informatika Tahun 2014
Capaian
2014 Kinerja
Program Indikator Kinerja Penanggung
No Tahun
Prioritas Program jawab
2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program
Tersedianya
Pengembangan
Komunikasi Data 32
1 Komunikasi, 5 SKPD 16 SETDA
Komputerisasi SKPD
Informasi dan
antar SKPD
Media Massa
Terlaksananya
pembinaan pegawai
melaui pendidikan 50 17 34 SETDA
formal dan non
formal
Program
Tersedianya
kerjasama
2 informasi melalui 3 3 100 SETDA
informsi dan
media informasi
media massa
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan Urusan Komunikasi dan Informatika yang dihadapi pada


Tahun Anggaran 2014 adalah :
· Belum Tersedianya Grand Design Jaringan system informasi teknologi;
· Belum optimalnya kapasitas bandwidth untuk melayani seluruh
SKPD.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas


pada tahun yang akan datang :
· Pembenahan jaringan dengan pemanfaatan fiber optic;
· Penambahan access point di lingkup Puspem Tigaraksa.

26. Urusan Perpustakaan


Penyelenggaraan Urusan Perpustakaan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.2.294.300.000,- dengan realisasi keuangan
Rp.2.082.999.353,- (90.79%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang
dijabarkan dalam 1 program dan 9 kegiatan. SKPD yang melaksanakan
urusan ini adalah Kantor Perpustakaan Daerah. Realisasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada urusan Perpustakaan pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.2.294.300.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.2.082.999.353,- (90.79%) dan realisasi
fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya kualaitas pelayanan perpustakaan;
· Meningkatnya kualitas pelayanan perpustakaan;
· Meningkatnya kualitas pelayanan;
· Tersosialisasinya Perbup No. 54 Tahun 2011;
· Meningkatkannya kualitas pelayanan;
· Terpenuhinya Standart Perpustakaan Kecamatan, Desa/Kelurahan,
Sekolah dan TBM;
· Meningkatnya kualitas pelayanan perpustakaan;
· Termanfatkannya Buku/ Bahan Pustaka;
· Semakin banyak masyarakat yang mengunjungi Perpustakaan.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perpustakaan dengan


pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :

Tabel. 2.41
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perpustakaan
Tahun 2014
Capaian
2014 Kinerja
Program Indikator Kinerja Penanggung
No Tahun
Prioritas Program jawab
2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program
Pengembangan Prosentasi luas 4 Kec 4 Kec
1 Budaya Baca jangkauan layanan dan 4 dan 4 100 Perpusda
dan Pembinaan perpustakaan Kel Kel
Perpustakaan
Penambahan
koleksi bahan 3250
8241 eks 253,57 Perpusda
pustaka eks
perpustakaan
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014:


· Layanan perpustakaan belum merata diwilayah Kabupaten
Tangerang
· Jumlah koleksi buku belum memenuhi Standar Nasional
Perpustakaan (SNPe) yaitu 0,025 per kapita
· Masih terbatasnya sarana layanan perpustakaan keliling
· Masih terbatasnya tenaga perpustakaan belum memenuhi SNPe
sekurang-kurangnya 1 orang per 25.000 penduduk
· Masih terbatasnya tenaga berkualifikasi Pustakawan, belum
memenuhi SNPe sekurang-kurangnya 1 orang per 75.000 penduduk.
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014 :
· Mengoptimalkan penyelenggaraan perpustakaan keliling
· Menyelenggarakan gerakan hibah buku dan mengupayakan bantuan
Perpusnas RI
· Mengusulkan rekruitmen pegawai dengan kualifikasi ilmu
perpustakaan.

B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN


1. Urusan Pertanian
Penyelenggaraan Urusan Pertanian mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.18.143.990.000,- dengan realisasi keuangan Rp.15.650.540.551,-
(86.26%) dan realisasi fisik sebesar 99.57% yang dijabarkan dalam 10
program dan 60 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah
Dinas Pertanian dan Peternakan, Badan Ketahanan Pangan,
Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Kecamatan. Realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pertanian pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani


Program Peningkatan Kesejahteraan Petani mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.2.076.850.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.1.869.506.800,- (90.02%) dan realisasi fisik sebesar 97.09% yang
dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya Pengetahuan dan Ketrampilan Petani Bawang 6
Orang;
· Meningkatnya Pengetahuan dan Ketrampilan Petani Sayuran 6
Orang;
· Tercapainya Penyuluhan dan Pendampingan Petani, Nelayan dan
Pelaku Agrobisnis 12 BPP;
· Meningkatnya Pengetahuan Pelaku Usaha Pertanian 600 Orang;
· Terlaksanakannya Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman
Terpadu 29 Kecamatan;
· Tercapainya Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku
agrobisnis 8
· Terlaksananya Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani 12 Poktan;
· Meningkatnya Keahlian Peserta Batik 75 Orang;
· meningkatnya pemahaman masyarakat tentang ketahanan pangan
60 Orang;
· Meningkatnya Pemahaman masyrakat petani tentang Ketahanan
Pangan;
· Meningkatnya pengetahuan kelompok tani akan budi daya bebek;
· Peningkatan Pendapatan Petani 85 orang;
· Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang ketahanan pangan
80 Orang;
· Tersedianya bantuan alat dan obat untuk kelompok tani 4
kelompok;
· Meningkatnya Pengembangan Tenaga Penyuluh Pertanian 12 Orang;

· Meningkatnya Pengembangan Sarana Penyuluh 12 BPP;


· Meningkatnya Pengetahuan Penyuluh dan Petani 12 Orang;
· Meningkatnya Kemampuan Kelompok Tani 12 Kelompok Tani;
· Meningkatnya Penanaman Kaji Terap 12 Poktan;
· Meningkatnya Pengetahuan Kelompok dan tersedianya data
kebutuhan 12 kelompok.

b. Program peningkatan pemasaran hasil produksi


pertanian/perkebunan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.138.327.600,- (92.22%) dan realisasi fisik
sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggul daerah.

c. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan


Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.329.225.0000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.264.203.6000,- (80.25) dan realisasi
fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terpenuhinya Alsintan dan Sumur Pantek 134 Unit;
· Tersedianya Alat Pertanian 4 Unit;
· Tersedianya Mesin Diesel Penyedot Air;
· Tersedianya pengadaan alat pertanian/perkebunan tepat guna
Kelompok;
· Terlatihnya masyarakat tani terpadu holtikultura 60 Orang;
· Terpantaunya Hasil Kinerja Kelompok Usaha Pelayanan Jasa Alsintan
(UPJA) 30 Kelompok

d. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan


Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.8.531.790.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.7.327.461.925,- (85.88) dan realisasi fisik
sebesar 99.99% yang dijabarkan dalam 23 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya pemahaman tentang pertanian/perkebunan 80
Peserta;
· Meningkatnya Sarana Produksi Pertanian 6,560 Kg;
· Adanya Pengembangan Tanaman Buah-buahan 1,300 Pohon;
· Adanya Pengembangan Tanaman TOGA 600 Pohon;
· Adanya Pengembangan Jahe Merah dan Cabe Merah 2 Kelompok
· Adanya Pengembangan Tanaman Benih Padi Unggul;
· Terpantaunya ketersediaan dan penggunaan pupuk bersubsidi 28
Kecamatan;
· Bertambahnya Luas Areal Yang Terairi 650 Ha;
· Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Pelaku Usaha
Budidaya Tanaman Padi 10 Kelompok;
· Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Padi 10 Ha;
· Tersedianya Sarana Produksi 14,060Kg;
· Tersedianya Benih Padi ES 6,000Kg;
· Tersedianya Bibit TOGA 2,600 Pot/Polybag;
· Terkendalinya Serangan Organisme Pengganggu Tanaman 5
Kecamatan;
· Adanya Peningkatan Pengembangan Tanaman Bawang Merah;
· Terpenuhinya kebutuhan air untuk lahan sawah 175 Ha;
· Bertambahnya Luas Areal Yang Terairi 85Ha;
· Terpenuhinya kebutuhan air untuk lahan sawah 5.600 Ha;
· Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Pelaku Usaha
Budidaya Jagung dan Kacang Tanah 6 Kecamatan;
· Tersedianya data hama dan penyakit pada tanaman 29
Kecamatan;
· Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam
pengelolaan irigasi 6 Kelompok;
· Adanya Mesin Traktor bagi kelompok Tani 2 Unit;
· Memasyarakatnya rencana lahan pertanian 18 Kecamatan;
· Tersedianya data lahan pertanian hasil verifikasi 135 Desa.
e. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan
lapangan
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.35.600.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.13.800.000,- (38.76%) dan realisasi fisik sebesar
52.00% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan

f. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak


Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.993.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.945.641.940,- (95.23%) dan realisasi fisik sebesar 100.00%
yang dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya data masalah peternakan;
· Terpantaunya kesehatan unggas, meningkatnya pengetahuan tentang
manajemen kandang dan kesehatan unggas bagi anak kandang farm
komersial;
· Terpantaunya pembuatan, penyimpanan, peredaran dan pemakaian
obat hewan di perusahaan ;
· Meningkatnya manajemen kesehatan hewan dan penggunaan obat
hewan seta aplikasinya;
· Meningkatnya pelayanan pengobatan hewan/ ternak 29 Kecamatan;
· Penurunan kehilangan berat badan oleh parasite 50% ;
· Meningkatnya kesehatan hewan 29 Kecamatan.

g. Program peningkatan produksi hasil peternakan


Program peningkatan produksi hasil peternakan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.2.404.500.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.2.066.209.736,- (85.93) dan realisasi fisik sebesar 100.00%
yang dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tercapanya jarak kelahiran antar ternak;
· Meningkatnya agribisnis burung puyuh;
· Meningkatnya populasi ternak ruminansia besar dan kecil di 8
Kecamatan;
· Meningkatnya populasi ternak ungags 6 Kecamatan;
· meningkatnya kesejahterahan peternak 6 Kelompok;
· Meningkatnya hijauan pakan ternak 1Ha;
· Terpeliharanya ternak di UPT selama 12 Bulan.
h. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.80.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.76.399.950,- (95.50%) dan realisasi fisik sebesar 100.00%
yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi peternakan.

i. Program peningkatan penerapan teknologi petemakan


Program peningkatan penerapan teknologi petemakan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.210.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.208.800.000,- (99.43%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya kuantitas dan kualitas pakan ternak di 11 Kecamatan
· Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang intensifikasi ternak
70 Orang

j. Program Peningkatan Kesehatanan Masy. Veterinen


Program Peningkatan Kesehatanan Masy. Veterinen mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.370000000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.362356600,- (97.93%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang
dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya kualitas produk asal hewan 20 Lokasi;
· Menurunnya kasus penyakit Zoonosis 29 Kecamatan;
· Meningkatnya kualitas daging hewan qurban;
· Meningkatnya kualitas pangan asal hewan (daging ayam);
· Tersedianya Hasil Pendataan Usaha Peternakan.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pertanian dengan


pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.42
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pertanian
Tahun 2014
Capaian
Indikator 2014 Kinerja
Penanggung
No Program Prioritas Kinerja Tahun
jawab
Program 2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program peningkatan
kapasitas tenaga
Ketenagaan
1 penyuluh pertanian, 10% 10% 100 BKPPPM
penyuluhan
perikanan dan
kehutanan
Kelembagaan
Penyuluhan
Program peningkatan
pertanian,
2 sarana prasarana 11% 11% 100 BKPPPM
perikanan,
penyuluhan
dan
kehutanan
Jumlah alat
Program peningkatan
dan mesin
3 penerapan teknologi 46 Unit 69 Unit 150,00 Distanak
pertanian
pertanian/pekebunan
(Unit)
Produktivitas
5,8 5,8
Padi (Ton 100 Distanak
Program peningkatan Ton/Ha Ton/Ha
GKG/Ha)
4 produksi
Meningkatnya
pertanian/perkebunan
Indeks 2,1 Kali 2,1 Kali 100 Distanak
Pertanaman
Cakupan
Program pencegahan pelayanan
5 dan penanggulangan kesehatan 44 desa 44 desa 100 Distanak
penyakit ternak hewan (Desa
/ Kelurahan)
menurunkan
jarak
Program Peningkatan kelahiran
6 Produksi hasil ternak 0,4 bulan 0,4 bulan 100 Distanak
peternakan (calving
interval)
(bulan)
Peningkatan
jumlah
Program Peningkatan kelompok
2 2
Produksi hasil yang 100 Distanak
kelompok kelompok
peternakan memenuhi
skala usaha
peternakan
Meningkatnya
Program Peningkatan mutu dan
60 60
7 Kesehatanan Masy. kesehatan 100 Distanak
sampel sampel
Veterinen produk asal
hewan
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Pertanian tahun 2014 antara lain :


· Produksi padi menjadi faktor dominan ketersediaan pangan;
· Masih banyak petani menggunakan benih padi yang tidak
bersertifikat;
· Banyaknya tingkat skala usaha peternakan yang kecil di masyarakat;
· Pengelolaan produk asal hewan yang belum menerapkan secara
sempurna dengan model ASUH (Aman, Sehat Utuh Dan Halal);
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Peningkatan produksi dengan intensisfikasi padi (penggunaan benih
unggul, perbaikan irigasi desa, penggunaan alat dan mesin pertanian,
pengolahan hail pertanian dengan tingkat kehilangan rendah);
· Sosialisasi penggunaan benih unggul bersertifikat;
· Pemberdayaan dan pengembangan penangkar benih lokal;
· Bantuan benih unggul dari pusat;
· Pengembangan kelembagaan dan manajemen skala usaha peternakan;
· Sosialisasi dan penerapan pengelolaan produk asal hewan secara
sempurna model ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).

2. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral


Penyelenggaraan Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.10.654.745.000,- dengan realisasi
keuangan Rp.9.040.308.500,- (84.85%) dan realisasi fisik sebesar
100.00% yang dijabarkan dalam 1 program dan 6 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dan Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman. Realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Energi dan
Sumberdaya Mineral pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai
berikut:

a. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan


Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.10.654.745.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.9.040.308.500,- (84.85%) dan realisasi
fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Bertambahnya Jumlah Titik PJU 585 titik
· Tersedianya Neonisasi Jalan Lingkungan 4 kec
· Terpeliharanya PJU 98 titik
· Terpasangnya KWH meter 40 jenis
· Meningkatnya produktivitas masyarakat pedesaan sebanyak 2,055
Sambungan
· Teridentifikasinya kebutuhan listrik pedesaan
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Energi dan Sumber Daya
Mineral dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada
tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.43
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Energi dan
Sumber Daya Mineral Tahun 2014
Capaian
Indikator 2014 Kinerja
Program Penanggung
No Kinerja Tahun
Prioritas jawab
Program 2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya
Program
rumah tangga
pembinaan dan
yang 1.500 2061
1 pengembangan 115 Disperindag
mendapat Sambungan Sambungan
bidang
aliran listrik
ketenagalistrikan
PLN
Jumlah
Pemasangan 500 titik 585 titik 117 DKPP
PJU
Jumlah
Pemeliharaan 866 titik 98 titik 11,32 DKPP
PJU
Rasio jumlah
taman kota 3,50% 3,50% 100 DKPP
yang tertata
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Energi Dan Sumberdaya Mineral tahun


2014 antara lain :
· Belum optimalnya fasilitasi penyediaan listrik perdesaan untuk
masyarakat miskin;
· Masih adanya desa yang belum terjangkau akses terhadap jaringan
ketenagakerjaan;
· Belum tersedianya SDM ketenagalistrikan;
· Masih banyaknya masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten
Tangerang yang belum terlayani jaringan listrik.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
meningkatkan penyediaan listrik perdesaan secara bertahap dan
berkesinambungan sesuai target yang ditetapkan dalam RPJMD.
3. Urusan Pariwisata
Penyelenggaraan Urusan Pariwisata mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.1.600.000.000,- dengan realisasi keuangan Rp.1.140.648.800,-
(71.29%) dan realisasi fisik sebesar 87.50% yang dijabarkan dalam 3
program dan 6 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah
Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata. Realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pariwisata pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata


Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.400.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.341.360.800,- (85.34%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar
negeri
b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.800.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.522.332.000,- (65.29%) dan realisasi fisik sebesar 75.00% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya Sarana/Arena Bermain obyek wisata
· Adanya Dokumen RIPP untuk pengembangan Obyek Pariwisata di
Kabupaten Tangerang
· Tersedianya pedoman Masterpan ODTW untuk mengembangkan
Obyek Pariwisata di Kabupaten Tangerang
c. Program Pengembangan Kemitraan
Program Pengembangan Kemitraan mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.400.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.276.956.000,-
(69.24 %) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Tersedianya Pelaku Usaha yang memiliki wawasan ekonomi kreatif
melalui pembinaan 50 Orang
· Terbentuknya Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Tangerang 1
Badan (Organisasi)
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pariwisata dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :

Tabel. 2.44
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pariwisata
Tahun 2014
Capaian
Indikator 2014 Kinerja
Program Penanggung
No Kinerja Tahun
Prioritas jawab
Program 2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Tersedianya
Program
masterplan
Pengembangan 1 Dokumen
1 Objek Daerah - 100 DISPORABUDPAR
Destinasi Perencanaan
Tempat Wisata
Pariwisata
(ODTW)
Tersedianya
Pmbgunan
Objek Daerah
40% 0 0 DISPORABUDPAR
Tempat Wisata
ODTW
(ODTW)
Mempromosikan
Program
potensi wisata 3 Kali 3 Kali
Pengembangan
2 yang ada di Pameran/ Pameran/ 100 DISPORABUDPAR
Pemasaran
Kabupaten Tahun Tahun
Pariwisata
Tangerang
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014
· Belum optimalnya sosialisasi dan promosi tentang pariwisata di
Kabupaten Tangerang.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada tahun
2014 adalah :
· Menambah intensitas/kegiatan sosialisasi dan promosi.tentang
kepariwisataan di Kabupaten Tangerang.

4. Urusan Kelautan dan Perikanan


Penyelenggaraan Urusan Kelautan dan Perikanan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 12.942.150.000,- dengan realisasi keuangan Rp.
6.897.382.010,- (53.29%) dan realisasi fisik sebesar 59.02% yang
dijabarkan dalam 8 program dan 20 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Perikanan dan Kelautan dan
Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan
Kelautan dan Perikanan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai
berikut:

a. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir


Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.250.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.248.280.000,- (99.31%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya wawasan dan keterampilan Poklahsar, Terlaksananya
program PUMP P2HP dengan tepat waktu, tepat sasaran dan tepat
tujuan sebanyak 12 Kelompok

b. Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan


pengendalian sumberdaya kelautan
Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan
pengendalian sumberdaya kelautan mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.585.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
564.742.500,- (96.54%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Berkurangnya Pelanggaran Hukum serta tercapainya Pengawasan
Sumberdaya Perikanan dan Kelautan 30%
· Meningkatnya Kebersihan Pantai dan Laut
c. Program pengembangan budidaya perikanan
Program pengembangan budidaya perikanan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.1.874.200.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.1.764.431.800,- (94.14%) dan realisasi fisik sebesar
100.00% yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya produktivitas perikanan budidaya dan pengetahuna
serta keterampilan pembudidaya ikan
· Meningkatnya Produktivitas Perikanan Buidaya ton/ha/th
· Tersedianya Alat Presto Bandeng
· Meningkatnya Produktivitas Perikanan Budidaya ton/ha/th
· Produktivitas Budidaya Perikanan Meningkat ton/ha/th
· Meningkatnya Produktivitas Perikanan Air Payau

d. Program pengembangan perikanan tangkap


Program pengembangan perikanan tangkap mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.5.678.040.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.2.473.153.460,- (43.56%) dan realisasi fisik sebesar 52.36% yang
dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terlaksananya 3 Bintek, sosialisasi dan Pengadaan
· Tersedianya Alat Tangkap ( jaring rampus )
· Terakomodasinya Perencanaan Pembangunan TPI
· Terlaksanannya pemeliharaan TPI dengan Baik
· Terlaksnanya Rehab Sedang / berat TPI dengan Baik di 3 TPI
· Meningkatnya Fungsi PPI 40 kg/unit/trip

e. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi


perikanan
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.246.747.750,- (82.25%) dan realisasi fisik
sebesar 100.00 % yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya tingkat konsumsi ikan Kab Tangerang

f. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air


tawar
Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air
tawar mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.274.408.500,- (91.47%) dan realisasi
fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Produktivitas Perikanan Budidaya Air Payau

g. Program pengembangan sumber daya perikanan dan kelautan


Program pengembangan sumber daya perikanan dan kelautan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1.125.800.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.1.099.760.000,- (97.69%) dan realisasi
fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatkan Hasil Tangkapan Nelayan & berkurangnya Abrasi di 2
Kecamatan
· Terlaksanya Pembangunan di Desa Pesisir 1 Dokumen

h. Program Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil


Perikanan
Program Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil
Perikanan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.2.829.110.000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp.225.858.000,- (7.98%) dan
realisasi fisik sebesar 8.14% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Ketarampilan Ibu-Ibu PKK 210 Orang
· Pengawasan mutu produk perikanan yang aman untuk dikomsumsi
serta tersedia sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kelautan dan Perikanan


dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun
2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.45
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kelautan dan
Perikanan Tahun 2014

Capaia
2014 n
Kinerj Penang
N Indikator Kinerja
Program Prioritas a gung
o Program
Realisa Tahun jawab
Target
si 2014
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program
pemberdayaan Jumlah Kegiatan
masyarakat dalam Pengawasan dan
DISKAN
1 pengawasan dan pengendalian 6 kali 6 Kali 100
LA
pengendalian sumberdaya
sumberdaya kelautan
kelautan
Meningkatnya
1 Kec. 1 Kec. DISKAN
kebersihan wilayah 100
Pantai Pantai LA
pesisir
Program Peningkatan 3.5 8,4
DISKAN
2 pengembangan Produktivitas ton/ ton/ha 240,00
LA
budidaya perikanan Budidaya Air Tawar ha/th /th
Peningkatan 1,3 2,68
DISKAN
Produktivitas ton/ ton/ha 206,15
LA
Budidaya Payau ha/th /th
Program Peningkatan 38 kg/ 40
DISKAN
4 pengembangan Produktivi-tas Alat unit/ kg/unit 105
LA
perikanan tangkap Tangkap trip /trip
Peningkatan
Kualitas 1 PPI/ 3 PPI/ DISKAN
300
Sarana/Pra-sarana TPI TPI LA
PPI/TPI

Program optimalisasi
Peningkatan 17 kg/ 25,9 kg
pengelolaan dan DISKAN
5 konsumsi ikan per kapita /kapita 152,35
pemasaran produksi LA
kapita /th /th
perikanan

Program
Peningkatan Mutu
Diversifikasi hasil 2 jenis 4 jenis DISKAN
6 dan Pengembangan 200
olahan perikanan olahan olahan LA
Pengolahan Hasil
Perikanan
Pembinaan
Kelompok Usaha 5 20 DISKAN
400
Perikanan dan klmpk klmpk LA
Kelautan
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan kelautan dan perikanan tahun 2014 antara


lain :
· Produktifitas para nelayan yang masih tergolong rendah karena
penggunaan armada penagkapan di Kabupaten Tangerang masih di
dominasi oleh kapal ukuran kecil;
· Metode penangkapan yang diterapkan masih tergolong sederhana;
· Kurang optimalnya sarana dan prasarana tempat pelelangan ikan;

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara


lain:
· Melakukan pemeliharaan secara rutin/berkala terhadap TPI agar
berfungsi secara optimal;
· Meningkatkan sarana dan prasarana TPI agar kegiatan lelang dapat
berjalan secara optimal;
· Meningkatkan pembangunan infrastruktur baik secara kuantitas dan
kualitas, hal ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak diluar
sektor perikanan dan kelautan serta berkoordinasi dengan kementrian
kelautan;

5. Urusan Perdagangan
Penyelenggaraan Urusan Perdagangan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.4.295.071.000,- dengan realisasi keuangan
Rp.3.548.773.459,- (82.62%) dan realisasi fisik sebesar 99.00 % yang
dijabarkan dalam 4 program dan 18 .kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada
urusan Perdagangan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai
berikut:

a. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan


Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.611.780.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.392.622.000,- (64.18%) dan realisasi fisik
sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatkan kenyamanan konsumen dan terselesaikannya
permasalahan pengaduan konsumen sebanyak 15Kasus
· Terpantau dan termonitoringnya barang-barang bersubsidi, barang
beredar dan minuman beralkohol 12Laporan
· Tersedianya Alat Kemetrologian dan data potensi wajib tera
Kecamatan dan Wajib sebanyak 5 Tera

b. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor


Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 2.053.436.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1.707.475.509,- (83.15%) dan realisasi fisik sebesar
100.00% yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Informasi Peluang Pasar Bagi Para 25 Eksportir;
· Bertambahnya pengetahuan pelaku usaha dan aparat terkait tentang
prosedur dan dokumen ekspor sebanyak 25 eksportir;
· Tersedianya Data Base Perindag yang Telah di Kembangakan dan di
Mutakhirkan Agar Dapat di Akses Masyarakat Luas 10 Produk;
· Tersedianya sistem aplikasi untuk pelaporan SKA bagi Eksportir
· Meningkatnya pengatahuan bagi IPSKA tentang pengembangan
ekspor
· Meningkatnya Pengetahuan bagi para IKM, dan Calon Eksportir 30
IKM/ Calon Eksportir
· Terlaksananya Pameran agar Pengusaha Lebih Maju, Terlaksananya
Gelar Produk agar IKM Lebih Maju 5 Pameran
· Terpromosikannya produk usaha perdangan di 20 UMKM
· Terinformasikannya hasil usaha dan pembangunan di kecamatan
jayanti 8 Desa
· Tersedianya Gerai untuk Meningkatkan Pemasaran Produk Sebanyak
100 IKM;
· Tersedianya Buku Potensi Unggulan Kabupaten Tangerang dan Peta
Potensi Unggulan di Kabupaten Tangerang sebanyak 250 Buku.

c. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri


Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.647.280.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.482.885.950,- (74.60%) dan realisasi fisik sebesar 93.90%
yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terwujudnya Pengendalian, Pengawasan, pemanfataan Industri dan
Perdagangan Dokumen Draft Perda;
· Terpantaunya harga pasar dan Inflasi daerah 78 Laporan;
· Terjalinnya kerjasama kemitraan antara pengusaha ritel dengan
IKM/UKM 1 Dokumen;
· Meningkatnya Penggunaan Produk Dalam Negeri sebanyak 80
Orang.
d. Program Perdagangan
Program Perdagangan mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.982.575.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.965.790.000,-
(98.29%) dan realisasi fisik sebesar 99.64% yang dijabarkan dalam 3
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Memudahkan pembinaan dan pengendalian perusahaan
sebanyak 500 perusahaan ;
· Tersedianya Sebagian Kebutuhan Pokok Masyarakat 2 Pasar Murah
yang Terpromosikan;
· Peningkatan Para Pelaku UKM & Koperasi 200 unit;
· Meningkatnya Pengetahuan Manajemen Usaha Perdagangan 111
Orang;
· Terpromosikannya produk 10 UMKM;
· Terfasilitasinya Promosi Produk UMKM pada Pameran HUT
Kabupaten Tangerang 20 UMKM;
· Terpromosikannya Produk Usaha Mikro Kecil Menengah 5 UMKM;
· Terpromosikannya produk-produk UKM yang ada di Kec.Jambe 2
Kali ;
· Terinformasikannya usaha perdagangan kecil menengah 40 UMKM;

· Terpromosikannya Produk Usaha UKM Kecamatan Sukadiri 5 UKM;

· Terbinanya Usaha Perdagangan di Wilayah Kecamatan Sepatan


Timur sebanyak 5 usaha koperasi;
· Terpromosikannya hasil Kerajinan Daerah Kecamatan Sindang Jaya
Orang 80.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perdagangan dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :

Tabel. 2.46
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perdagangan
Tahun 2014

Capaian
Indikator 2014 Kinerja
Program Penanggung
No Kinerja Tahun
Prioritas jawab
Program 2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program
Meningkatnya
Peningkatan 50 IKM/
kualitas SDM 50
1 dan calon/pelaku 100 Disperindag
Calon Pelaku eksportir
Pengembangan Eksportir
eksportir
Ekspor
Tersedianya
Program
laporan
Perlindungan
monitoring 12
2 Konsumen dan 12 Laporan 100 Disperindag
peredaran Laporan
pengamanan
barang dan
perdagangan
jasa
52
52 Laporan
Laporan
Harga
Program Harga
Tersedianya Sembako
Peningkatan Sembako
laporan dan 26
3 Efisiensi dan 26 100 Disperindag
distribusi Laporan
Perdagangan Laporan
barang/produk distribusi
Dalam Negri distribusi
Barang
Barang
bersubidi
bersubidi
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014


· Kurang optimalnya promosi dan informasi potensi prosuk IKM;
· Belum optimalnya perlindungan konsumen dan pengawasan barang
beredar;
· Kurang optimalnya data base perindustrian dan perdagangan sebagai
pedoman untuk pemantauan dan pengawasan

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014


· Melaksanakan Pameran Dalam negeri untuk mempromosikan hasil
produk IKM.
· Melaksanakan kegiatan perlindungan konsumen dan permasalahan-
permasalahan pengaduan konsumen melalui penyelesaian kasus
· Melakukan pemutakhiran data pada website Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
6. Urusan Industri
Penyelenggaraan Urusan Industri mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.1.453.700.000,- dengan realisasi keuangan Rp.1.440.571.000,-
(99.10%) dan realisasi fisik sebesar 99.99% yang dijabarkan dalam 2
program dan 9 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah
Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Kecamatan. Realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Industri pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah


Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 1038700000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1027669000,- (98.94%) dan realisasi fisik sebesar 100.00%
yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Produktifitas dan Efisiensi melalui Penerapan Langkah
Efektif, Efisien dan Ekonomis bagi Usaha Kecil serta Meningkatnya
Pengetahuan Tentang Tata Cara Pengolahan Makanan dan Minuman
yang Baik dan Higienis Sebanyak 65 Orang
· Tersedianya Data Perusahaan Industri Hasil Pendataan yang Akurat
dan Teridentifikasinya Zona Potensi Industri sebagai Bahan Acuan
dalam Penyusunan Kebijakan Pembangunan Industri di Kabupaten
Tangerang di 6 Kecamatan
· Tersedianya data usaha industri kerajinan dan bengkel sebanyak 10
Buku
· Meningkatnya Wajib Lapor Realisasi Produksi Perusahaan Industri
sebagai Alat Monitoring/Pengendalian Pemerintah Daerah dalam
Pengawasan Kegiatan Industri di Kabupaten Tangerang di 150
Perusahaan
· Meningkatnya Kemampuan SDM Industri Kecil dalam Hal Desain dan
Inovasi Produk serta Meningkatnya Keterampilan Kelompok Binaan
P2WKSS sebanyak 75 IKM
· Terpromosikanya usaha-usaha produk perdagangan UMKM 2 buku
· terpromosinya hasil-hasil industri UKM Kecamatan Rajeg 10 UMKM
· Meningkatnya pemahaman industri kecil menengah 80 Orang
· Tersedianya Laporan Pendataan Industri 5 buku
· Terbinanya Industri di Wilayah Kecamatan Sepatan Timur 110
Orang
· Meningkatnya peran serta UMKM dalam mempromosikan Produknya
5 UMKM
· Terfasilitasinya Stimulan Alat Pengembangan Industri Kecil Konveksi
sebanyak 5 Kelompok
· Meningkatnya diversifikasi usaha produk unggulan daeah 100 Orang

b. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri


Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.415.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.412.90.2000,- (99.49%) dan realisasi fisik sebesar 99.96% yang
dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya Pemahaman para Pelaku Industri mengenai Peraturan
Terkait Kawasan Industri serta Persiapan Menuju Penyusunan
Regulasi Kawasan Industri 60 Pelaku Industri / Aparat Industri
· Meningkatnya Pengetahuan dan Wawasan bagi para pelaku IKM
terhadap Desain Kemasan dalam pengembangan Produk yang
berdaya saing terhadap Teknologi Industri 40 Orang
· Meningkatnya Daya Saing Produk 40 Orang
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perindustrian dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.47
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perindustrian
Tahun 2014

Capaian
2014 Kinerja
Program Indikator Kinerja Penanggung
No Tahun
Prioritas Program jawab
2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program
Meningkatnya 50 50
Pengembangan
1 kapasitas Pelaku Pelaku 100 Disperindag
Industri Kecil
kelembagaan IKM IKM IKM
dan Menengah
Program
Peningkatan Meningkatnya
2 Kemampuan pemahaman IKM 40 IKM 40 IKM 100 Disperindag
Teknologi terhadap SNI
Industri
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014


· Masih banyaknya IKM yang mengolah produk makanan dan minuman
belum higienis dan terbatasnya kemampuan IKM dalam mengelola
manajemen perusahaan (mutu) dan teknologi produksi;
· Masih kurangnya pemahaman para pelaku industri tentang kawasan
industri;
· Banyaknya hasil industri yang belum memenuhi Standar Nasional
Indonesia (SNI)
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014
· Menyelenggarakan pelatihan good manufacturing practice (GMP) dan
fasilitasi pembinaan dan pengembangan IKM, manajemen mutu dan
teknologi produksi ;
· Membina pelaku industri kecil dan menengah tentang kawasan
industry
· Sosialisasi dalam rangka penerapan Standar Nasional Indonesia

7. Urusan Ketransmigrasian
Penyelenggaraan Urusan Ketransmigrasian mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.120.500.000,- dengan realisasi keuangan Rp.106.030.000,-
(87.99%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1
program dan 1 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Realisasi pelaksanaan program
dan kegiatan pada urusan Ketransmigrasian pada Tahun Anggaran
2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Transmigrasi Regional


Program Transmigrasi Regional mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.120.500.000,-dengan realisasi keuangan sebesar Rp.106.030.000,-
(87.99%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Penyuluhan transmigrasi regional

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Transmigrasi dengan


pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :

Tabel. 2.48
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Transmigrasi
Tahun 2014
Capaian
2014 Kinerja
Program Indikator Kinerja Penanggung
No Tahun
Prioritas Program jawab
2014
Target Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Program
Jumlah
1 Transmigrasi 25 0 0 Disnaker
transmigran
Regional
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 adalah :


· Terbatasnya jumlah transmigran dari Pemerintah Pusat
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014
· Melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada calon transmigran
C. CAPAIAN KINERJA PROGRAM UNGGULAN
Pemerintah Kabupaten Tangerang mencanangkan Program Unggulan
sebagai Program Pembangunan Daerah yang mendongkrak langsung
pencapaian Visi Misi yang diusung Kepala Daerah. Program ini menjadi
program prioritas yang bersifat strategik yang berorientasi terhadap
pencapaian sasaran pembangunan.
Pemerintah Kabupaten Tangerang pada lima tahun kedepan secara
konsisten akan mengawal dan melaksanakan 25 (dua puluh lima)
program unggulan yang bersifat lintas sektor dan lintas SKPD, sehingga
program tersebut dapat menuntaskan permasalahan daerah secara
sinergis dan terintegrasi. Adapun capain kinerja program unggulan yang
dilaksanakan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:

1. PENINGKATAN AKSES PENDIDIKAN


Pendidikan menjadi fokus utama dalam pembangunan di Kabupaten
Tangerang,pada tahun 2014 hal tersebut diwujudkan dengan
Pembangunan Ruang Kelas Baru/RKB sebanyak 210 unit SD dan 78
unit SMP. Sedangkan dari anggaran Pusat berupa Dana Alokasi Khusus
telah terbangun ruang kelas SD 162unit, SMP 120 unit, SMA 45 unit,
SMK 89 unit , dan dari dana Block Grand Pusat berupa ruang kelas 18
unit dan SMK 21unit.

2. PENINGKATAN SARANA KESEHATAN


Selain sektor pendidikan, sektor kesehatan menjadi target
pembangunan yang di prioritaskan bagi Kepala daerah dan segenap
jajarannya. Pemenuhan sarana dan prasarana puskesmas serta
peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap menjadi salah
satu upaya dalam peningakatan derajat kesehatan masyarakat
Kabupaten tangerang. Selain itu Pemerintah Kabupaten Tangerang juga
menargetkan pada beberapa tahun kedepan terbangun RSUD Pantura
untuk menangani masyarakat Kabupaten Tangerang di wilayah utara
Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2014 telah dibangun Puskesmas
Rawat Inap sebanyak 4 unit dari target sebanyak 2 unit.

3.GEBRAK PAKUMIS
Program Gebrak Pakumis (Gerakan Bersama Rakyat Atasi Kawasan
Padat Kumuh dan Miskin) ini diselenggarakan untuk menangani
permasalahan umum yang terdapat di kawasan permukiman kumuh
Kabupaten Tangerang seperti rumah tidak layak huni, prasarana
sarana dan utilitas yang buruk dan kurang memadai yang berdampak
pada rendahnya tingkat kesehatan lingkungan. Fokus utama program
ini adalah peningkatan kualitas rumah tidak layak huni dan penataan
kawasan kumuh.
Selain SKPD yang terlibat dalam program ini adalah kelompok
masyarakat yang bertugas sebagai pemberdaya sekaligus sebagai
pelaksana dan lembaga swasta yang terkait di bidang air minum dan
sanitasi seperti IUWASH. Pada tahun 2014 kawasan rumah kumuh
yang ditangani sebanyak 29 kawasan dari target yang telah ditentukan
sebanyak 5 kawasan.

4. PENINGKATAN AKSES SANITASI


Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki fokus dalam meningkatkan
akses sanitasi dan air minum masyarakat Kabupaten Tangerang
meliputi sektor penyediaan air minum, pengelolaan air limbah
domestik, persampahan, drainase dan perilaku hidup bersih dan sehat.
Salah satu dari wujud program ini adalah program Sanitasi Berbasis
Sekolah atau SANISEK yang dimaksudkan untuk meningkatkan
layanan sanitasi bagi siswa tingkat dasar di Kabupaten Tangerang.
Kegiatan ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan sanitasi komunitas
sekolah dan pembangunan MCK di sekolah yang benar-benar
membutuhkan. Pada tahun 2014 telah dibangun 176 unit Sanisek
sehingga sampai dengan tahun 2014 sarana Sanisek yang telah
terbangun sebanyak 440 unit.

5. GERBANG MAPAN
Program Gerbang Mapan ini atau Gerakan Pembangunan Masyarakat
Pantai dimaksudkan untuk mempercepat pertumbuhan infrastruktur
masyarakat pantai yang terdapat di wilayah utara Kabupaten
Tangerang agar siap menyongsong pembangunan kawasan reklamasi
pantai utara yang direncanakan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi
baru. Kondisi wilayah pantai utara yang didominasi prasarana, sarana
dan utilitas yang belum memadai serta dihuni oleh masyarakat
berpenghasilan rendah juga menjadi alasan peluncuran program ini.
Selain pengembangan infrastruktur juga turut didukung dengan
pengembangan ekonomi masyarakat secara merata. Pada tahun 2014
telah disusun Roadmap untuk Pembangunan infrastruktur dasar,
penguatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat pesisir di 23 desa
pesisir.

6. GEBRAK SIPINTAR
Pengembangan ekonomi mikro bagi masyarakat berpenghasilan rendah
menjadi pendekatan yang dicanangkan dalam Program GEBRAK
SIPINTAR atau Gerakan Berantas Kemiskinan Melalui Simpan Pinjam
Terpadu. Gerakan Berantas Kemiskinan melalui Simpan Pinjam
Terpadu ini memberikan stimulasi bagi yang benar-benar
membutuhkan tanpa agunan. Program yang menjadi bagian dari
program GEBRAK SIPINTAR yaitu program pengembangan
kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah
melalui penguatan pembiayaan usaha bagi UMKM dan penyediaan
infrastruktur pendukung. Pada tahun 2014 jumlah anggota Gebrak
Sipintar yang terfasilitasi kredit mikro untuk pengembangan usaha
melalui BLUD-UPDB terdiri dari 4.769 UMKM.

7. KARTU SEHAT
Kartu sehat di kembangkan sebagai media yang dapat memberi
kemudahan akses layanan kesehatan terutama bagi masyarakat
berpenghasilan rendah. Diharapkan dengan adanya program kartu
sehat semua lapisan masyarakat Kabupaten Tangerang dapat
menikmati layanan kesehatan yang ada. Jumlah masyarakat yang
terlayani melalui Kartu Sehat pada tahun 2014 sebanyak 127.348 jiwa.

8. KARTU PINTAR
Pendidikan menjadi kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten
Tangerang dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh
karena itu Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki inisiatif untuk
menerbitkan kartu pintar untuk membuka akses layanan pendidikan
seluas-luasnya bagi masyarakat yang tidak mampu. Jumlah penerima
beasiswa tidak mampu dan siswa berprestasi sebanyak 5.887 siswa
dengan rincian 3.934 siswa SMA, 1.402 siswa SMKN dan 551 siswa
MAN.

9. PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH


Dalam upaya meningkatkan jaringan infrastruktur jalan dan
menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian baru perlu
dilakukan upaya percepatan pembangunan infrastruktur. Pada tahun
2014 dalam rangka peningkatan Promosi dan kerjasama investasi telah
dilakukan 27 kerjasama atau kesepatan dengan berbagai pihak, baik
pemerintah daerah lain, pihak swasta maupun Perguruan Tinggi.

10. PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE A


Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang begitu cepat di wilayah
Kabupaten Tangerang, layanan angkutan darat semakin memiliki peran
penting dalam menyediakan aksesibilitas untuk mobilitas
masyarakatnya. Pembangunan terminal Type A menjadi salah satu
alternatif solusi untuk memberikan layanan angkutan darat yang layak
bagi masyarakat Kabupaten Tangerang dan menjadi faktor penarik bagi
para investor yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Rencananya pada tahun 2015 akan
dilaksanakan penyusunan DED dan FS untuk pembangunan terminal
tipe A.

11. GEMARIPAH GEMARIPAH (Gerakan Masyarakat Mandiri


Sampah)
dalam hal ini adalah program pengembangan Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu (TPST), sebagaimana arahan pemerintah dan kinerja
di lapangan bahwa TPST ini merupakan sarana yang dapat
menanggulangi tingginya timbulan dengan menerapkan konsep 3R
(Reduce, Reuse, Recycle). Pada tahun 2014 telah dibangun satu unit
TPST dan pengadaan lahan seluas 0,5352 Ha. Rencananya akan ada
ruislag dari Pemerintah Kota Tangerang sekitar 10 Ha yang ada
dihamparan TPA Jatiwaringin.

12. E-Goverment
Dalam upaya mewujudkan tata pemerintahan good governance melalui
reformasi birokrasi secara bertahap dan berkelanjutan, maka
efektifitas kerja dan efisiensi anggaran tentunya akan berdampak pada
tranparansi dan akuntabilitas. sebagai indikator. Pengembangan
sistem perencanaan pembangunan dan pengembangan sistem informasi
pada tiap pelayanan publik mendukung terselenggaranya tatakelola
pemerintahan dengan grade good governance. Pada tahun 2014 SKPD
di Kabupaten Tangerang telah tersambung kedalam satu jaringan
sistem inforrmasi berbasis web dengan media fiber optik.

13. PENINGKATAN LAYANAN AIR BERSIH


Bencana banjir dan kekurangan air bersih dan sumber air baku
menjadi permasalahan yang ironi di Kabupaten Tangerang. Bagaimana
tidak, ketika musim penghujan turun banjir kerap melanda wilayah
Kabupaten Tangerang, namun pada musim kemarau beberapa wilayah
kekurangan air. Sebagai upaya dalam mempadupadankan kedua
permasalah tersebut agar berbuah manfaat, maka dicanangkan
program pembangunan embung atau tandon air.
Pada musin hujan tiba ketika volume air melimpah ruah, embung
menjadi wadah untuk menampung luapan air tersebut sehingga dapat
mengurangi atau bahkan mananggulangi area banjir. Pada musim
kemarau diharapkan simpanan air tersebut dapat dimanfaatkan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih maupun air baku
untuk PDAM Tirta Kerta Raharja. Apabila dikembangkan secara
maksimal, bukan tidak mungkin embung juga dapat memenuhi
kebutuhan air industri yang marak berkembang di Kabupaten
Tangerang.
Pada tahun 2014 telah dilaksanakan Pengawasan kualitas air berupa
inspeksi sanitasi SAB dan pemeriksaan kualitas air dan Rehab Sarana
Air Bersih (SAB ) bukan jaringan perpipaan. Sedangkan untuk
pembangunan Embung telah dilaksanakan pengadaan tanah untuk
embung sebesar 0,1818 Ha.

14. REVITALISASI PASAR TRADISIONAL


Kabupaten Tangerang memiliki beberapa pasar tradisional maupun
pasar desa yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Tangerang.
Kondisi pasar tersebut sangat memprihatinkan, sehingga keberadaanya
mulai ditinggalkan karena tidak dapat bersaing dengan minimarket
modern yang lebih nyaman dan unggul dalam pelayanan.
Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Tangerang bermaksud
meningkatkan kualitas pelayanan pasar melalui revitalisasi pasar
dengan langkah-langkah konkrit. Pada tahun 2014 telah dibangun 3
Pasar Tradisional tepatnya Kecamatan Cisauk, Jambe dan Sukamulya.

15. JALIN RASA


Saat ini setiap perusahaan didorong oleh Pemerintah Pusat untuk
berperan serta dalam pembangunan kemasyarakatan yang
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan
yang bermanfaat, baik bagi perusahaan itu sendiri, komunitas setempat
maupun masyarakat pada umumnya sebagai bagaian dari tanggung
jawabnya terhadap dampak-dampak yang ditimbulkan dari keputusan-
keputusan dan kegiatan-kegiatannya.
Untuk menangkap peluang tersebut, digulirkanlah Program JALIN
RASA atau Kerjasama Lintas Menuju Rakyat Sejahtera sehingga
kerjasama antar pihak dapat ditingkatkan untuk membantu
Pemerintah Daerah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan
meningkatkan kredibilitas pihak yang menjalin kerjasama. Telah
disusun SOP dan Blue Book Program Jalin Rasa.

16. PENANGANAN PENGANGGURAN


Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja mutlak harus
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang mengingat
kebutuhan tenaga kerja industri sangat tinggi. Apabila tidak segera
dilaksanakan masyarakat usia produktif Kabupaten Tangerang hanya
akan berkumpul di sektor informal saja.
Pembangunan BLKI atau Balai Latihan Kerja Industri yang terpusat dan
terpadu skala Kabupaten merupakan langkah strategis untuk
mendorong percepatan peningkatan kualitas tenaga kerja. Ditunjang
teknologi yang memadai dan pendidik yang kompeten diharapkan dapat
mencetak tenaga kerja yang handal dan siap pakai. Pada tahun 2014
telah dilaksanakan Pembangunan GSG dan Asrama di Gedung BLKI
yang berlokasi di Desa Pasir Muncang Kecamatan Jayanti.

17. SPORT CENTRE DAN PUSAT SENI BUDAYA


Keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari semakin
meningkatnya kualitas infrastruktur yang terkait langsung dengan
pertumbuhan ekonomi maupun pengembangan wilayah. Pada sisi
lainnya Pemerintah Daerah pun perlu memikirkan ketersediaan ruang
publik yang mampu mewadahi segala aktifitas yang bersifat
kepemudaan, keolahragaan, kepariwisataan, kesenian dan kebudayaan.
Dengan tersedianya sport centre dan pusat seni budaya diharapkan
kreatifitas masyarakat dapat tersalurkan dalam kegiatan-kegiatan yang
bersifat positif dan produktif serta berkontribusi dalam pembangunan
aspek sosial kemasyarakatan di Kabupaten Tangerang. Pada tahun
2014 telah dilaksanakan Pembangunan Fisik Konstruksi Gedung Sport
Centre di Kecamatan Kelapa Dua, sedangkan Stadion Mini yang telah
dibangun sebanyak 3 unit yang berlokasi di Kecamatan Legok, Kemeri
dan Solear.

18.DESA BENDERANG
Masyarakat Kabupaten Tangerang saat ini masih ada yang belum
menikmati layanan listrik yang tersebar di beberapa kecamatan. Pada
tahun 2014 penyediaan sambungan listrik untuk rumah penduduk
miskin sebanyak 2.061 rumah.

19. DESA MANTAP (Mandiri Tahan Pangan)


Program desa mandiri pangan ini dirancang dalam rangka
pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kemandirian dan
kapasitasnya untuk berperan aktif dalam mewujudkan ketersediaan,
distribusi dan konsumsi pangan dari waktu ke waktu dengan
memanfaatkan kelembagaan sosial ekonomi yang telah ada dan dapat
dikembangkan di tingkat pedesaan dengan fokus utama adalah rumah
tangga pedesaan. Pengembangan desa mandiri pangan sebagai upaya
mengintegrasikan dan mengimplementasikan berbagai model
pemberdayaan ketahanan pangan masyarakat dalam suatu desa
dengan melibatkan seluruh partisipasi masyarakat. Melalui pendekatan
ini diharapkan tercapai desa yang memiliki ketahanan pangan mantap
dan tidak terjadi kerawanan pangan. Penanganan daerah rawan pangan
dilaksanakan di 3 desa antara lain desa antara lain Desa Renged Kec.
Kresek, Desa Pagedangan Ilir Kec. Kronjo dan Desa Kedung Kec.
Gunung Kaler berupa pengadaan Lumbung Pangan.

20. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU (P2KH)


Dalam Undang-Undang No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
disebutkan bahwa alokasi Ruang Terbuka Hijau di wilayah perkotaan
adalah 30% yang terdiri dari 20% RTH Publik dan 10% RTH Privat.
Untuk mewujudkan hal itu Pemda Kab. Tangerang menyelenggarakan
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) yang merupakan salah satu
langkah nyata dalam memenuhi ketetapan UUPR, terutama terkait
pemenuhan luasan RTH perkotaan, sekaligus menjawab tantangan
perubahan iklim di Indonesia. P2KH merupakan inovasi program
perwujudan RTH perkotaan yang berbasis komunitas.

21. AKSELERASI PAD


Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tangerang diharapkan akan
makin meningkat seiring dengan tingginya potensi PAD Kabupaten
Tangerang diantaranya yaitu dari Biaya Perolehan Hak atas Tanah
Bangunan (BPHTB), pajak Restroran, PJU, pajak hotel, pajak parir,
pajak Reklame dan pajak hiburan. Potensi lain yang belum tergali
adalah pajak air bawah tanah yang saat ini penggunannya kurang
terkendali. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pun saat ini sangat
berpotensi untuk ditingkatkan. Dalam rangka mendukung peningkatan
PAD tersebut rencananya akan dibangun UPTD Kemeterologian.

22. PROGRAM TANGERANG BEBAS BANJIR


Kabupaten Tangerang memiliki beberapa wilayah banjir yang
diakibatkan oleh luapan air sungai diantaranya yaitu wilayah Sungai
Cisadane menggenangi (5 Kecamatan): Kec. Curug, Legok, Sepatan,
Pakuhaji, Teluknaga; Sungai Cirarab menggenangi (4 Kecamatan): Kec.
Legok,Curug, Cikupa dan Pasar Kemis, Sungai Cimanceuri
menggenangi (5 Kecamatan): Kec. Legok, Tigaraksa, Cikupa, Balaraja
dan Kronjo dan Sungai Cidurian menggenangi (3 Kecamatan): Kec.
Cisoka, Jayanti, Kresek.
Berdasarkan fakta tersebut pada beberapa tahun kedepan Pemerintah
Kabupaten Tangerang mencanangkan program penanggulangan banjir
guna mengurangi titik banjir agar tidak merugikan masyarakat
Kabupaten Tangerang yang berdomisili di wilayah banjir tersebut.
Dalam rangka mendukung Program Tangerang bebas banjir telah
dilaksanakan pembangunan dan rehabilitasi/pemeliharaan jaringan
irigasi, normalisasi saluran sungai serta normalisasi saluran
pembuang.

23. PROGRAM TANGERANG BEBAS MACET


Pertumbuhan dan pembangunan Kabupaten Tangerang yang dinamis
membutuhkan penyediaan fasilitas yang layak, memadai, terjangkau
dan adil, serta pelayanan kepada publik yang semakin baik dan handal.
Salah satu prasarana yang sangat perlu dalam rangka menunjang
aktifitas perekonomia masyarakat dan pertumbuhan kota adalah
transportasi, karena sektor transportasi merupakan urat nadi distribusi
barang dan mobilitas manusia. Dalam rangka medukun Program
tersebut telah dilaksanakan rehabilitasi dan pemeliharaan jalan
strategis sebanyak 8,94%.

24. PERTANIAN BERKELANJUTAN


Pengendalian alih fungsi lahan sawah masih rendah, karena belum
adanya suatu aturan baku yang dapat memayungi seluruh upaya
pengendalian yang dilakukan dan perlindungan terhadap lahan
pertanian produktif yang ada. Upaya strategis dalam pengendalian alih
fungsi lahan pertanian dan perlindungan terhadap lahan pertanian
produktif perlu dilakukan melalui penetapan lahan dengan perda yang
selanjutnya ditindak lanjuti dengan Pengembangan, Pemanfaatan,
Pembinaan, Pengendalian Pengawasan Perlindungan, Pemberdayaan
Petani, Pembiayaan serta Ketentuan Pidana dalam hal terjadi
penyimpangan pemamfaatan lahan. Regulasi dalam bentuk Peraturan
Daerah sangat dibutuhkan untuk mengendalikan hal tersebut. Langkah
yang telah ditempuh adalah verifikasi lahan pertanian di 18 kecamatan
antara lain Kecamatan Teluknaga, Mauk, Sepatan Timur, Sepatan,
Sukadiri, Pakuhaji, Kemeri, Kronjo, Mekar Baru, Kresek, Sukamulya,
Gunung Kaler, Rajeg, Sindang Jaya, Jambe, Cisoka, Solear dan
Jayanti.

25. PROGRAM TANGERANG TUMBUH SEIMBANG


Pertumbuhan Kabupaten Tangerang cukup tinggi,selain diakibatkan
dari angka kelahiran (natalitas), urbanisasi menyumbang angka cukup
siginifikan pada angka laju pertumbuhan penduduk Kabupaten
Tangerang. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki
tujuan untuk menciptakan pertumbuhan yang seimbang melalui upaya
pencapain kondisi penduduk tumbuh seimbang. Dalam rangka
mendukung Program tersebut telah dilaksanakan anatara lain
Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin,
Fasilitasi Forum Pelayanan KRR bagi kelompok Remaja dan kelompok
sebaya di luar sekolah dan Penguatan Kelompok Ketahanan Keluarga.
BAB III
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
DAN KERANGKA PENDANAAN

Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi


Kabupaten Tangerang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang Tahun 2013–2018, analisis
terhadap indikator makro ekonomi Kabupaten Tangerang, serta
memperhatikan kondisi ekonomi daerah, nasional dan global, maka
kebijakan ekonomi daerah Kabupaten Tangerang pada tahun 2016
diarahkan pada pertumbuhan ekonomi dengan percepatan yang lebih
tinggi, terjaganya stabilitas ekonomi makro dan dengan pembenahan yang
sungguh-sungguh pada sektor riil, diharapkan akan dapat mendorong
peningkatan investasi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas
dengan fokus utama untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan
pengangguran. Dalam hal ini diperlukan strategi kebijakan yang tepat
dengan menempatkan prioritas pengembangan pada :
· Sektor-sektor unggulan yang dimiliki dalam rangka penyerapan tenaga
kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat.
· Sektor-sektor yang potensial untuk mendorong peningkatan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB).
· Sektor-sektor yang mempunyai efek pengganda tinggi dalam
menciptakan kesempatan kerja.
I. ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH
A.Kondisi Ekonomi Daerah
Perekonomian suatu daerah tidak dapat terlepas dari pengaruh
perekonomian regional, perekonomian nasional bahkan perekonomian
global. Ada faktor-faktor perekonomian yang tidak dapat dikendalikan oleh
daerah yang menyangkut kebijakan pemerintah pusat seperti sektor
moneter maupun sektor riil. Kemudian juga pengaruh perekonomian global
seperti pengaruh naik turunnya harga minyak dunia dan nilai tukar mata
uang asing.
Kebijakan ekonomi daerah diarahkan untuk mendorong kemandirian
ekonomi dengan menggerakkan sektor Infrastruktur Pendidikan,
Kesehatan, Sosial, Jalan dan Irigasi, Infrastruktur berbasis Pedesaan,
UMKM, Pengembangan Ekonomi Kreatif, Pengentasan kemiskinan,
Penciptaan lapangan kerja, Peningkatan kompetensi ketenagakerjaan serta
meningkatkan kontribusi perwujudan ketahanan pangan, kemandirian
pangan dan kedaulatan pangan, melalui strategi peningkatan produktifitas
rakyat dan daya saing dalam rangka antisipasi pemberlakuan Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Indikator ekonomi daerah yang digunakan dalam analisis makro
ekonomi daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Struktur
PDRB, PDRB Perkapita, Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi, Nilai
Investasi, Tingkat Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM).
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Salah satu indikator ekonomi makro daerah adalah Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Perkembangan PDRB selama lima tahun terakhir
(2009-2013) dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1.
Perkembangan PDRB Kabupaten Tangerang
Tahun 2009-2013

PDRB Atas Dasar Harga


PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Konstan
Tahun

Pertumbuhan Jutaan Pertumbuhan


Jutaan Rupiah
(%) Rupiah (%)
2009 30.844.649 9,10 17.382.091 3,78
2010 34.866.222 13,04 18.483.033 6,33
2011 39.357.074 13,88 19.644.496 6,28
2012 44.148.610 12,17 20.804.088 5,90
2013 50.939.877 15,38 22.074.241 6,11

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang tahun 2014

Tabel 3.1 menunjukkan adanya peningkatan PDRB atas dasar harga


berlaku pada setiap tahun. Pada tahun 2013 PDRB Kabupaten Tangerang
atas dasar harga berlaku telah mencapai nilai Rp. 50.939.877 juta.
Terdapat pertumbuhan sebesar 15,38%, dibandingkan dengan tahun 2012
yaitu sebesar Rp. 44.148.160. juta.

2. PDRB Perkapita
Secara konsepsional PDRB perkapita merupakan hasil bagi antara nilai
nominal PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB
perkapita merupakan nilai rata-rata pendapatan dari hasil seluruh sektor
produksi dan tidak menggambarkan rata-rata pendapatan masyarakat
secara riil. Perkembangannya tercantum pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Perkembangan PDRB Per Kapita
Kabupaten Tangerang Tahun 2010-2013

PDRB Atas Dasar Harga


Berlaku PDRB Atas Dasar Harga
Tahun Target RPJMD Konstan

Rupiah Pertumbuhan Rupiah Pertumbuhan


(%) (%)
2009 - 12.023.896 6,71 6.775.907 1,5
2010 - 12.301.199 2,31 6.521.024 -3,76
2011 - 13.294.180 8,07 6.635.591 1,77
2012 14.460.990 14.471.723 8,86 6.819.490 2,77
2013 15.513.567 16.131.547 11,47 6.990.430 2,51

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang


Selanjutnya dari tabel 3.2 dapat dilihat bahwa perkembangan PDRB per
kapita atas dasar harga berlaku dari tahun ke tahun menunjukkan
peningkatan. Tahun 2010 PDRB per kapita sebesar Rp.34.866.222 juta dan
pada tahun 2013 menjadi Rp. 50.939.877 juta. PDRB perkapita atas dasar
harga konstan pada tahun 2010 sebesar Rp.18.483.033 juta dan pada
tahun 2013 menjadi Rp.22.074.241 juta. Sedangkan PDRB per kapita
Kabupaten Tangerang jika dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi
Banten menempati posisi ketiga setelah Kota Cilegon dan Kota Tangerang.
Dan bila dibandingkan dengan Propinsi Banten, PDRB perkapita
Kabupaten Tangerang dalam beberapa tahun terakhir ini masih di bawah
PDRB perkapita penduduk Propinsi Banten yang pada tahun 2013
mencapai lebih dari 21 juta rupiah setahunnya.

3. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang untuk tahun 2013
sebesar 6,11%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2012
yang sebesar 5,80%.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan, ini menunjukkan bahwa perekonomian di Kabupaten
Tangerang dari tahun ke tahun semakin membaik. Pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten dan Nasional Tahun 2010-2013
dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tangerang
Tahun 2010-2013

Target RPJMD Pertumbuhan Ekonomi


Tahun (%) Kab. Tangerang Banten Nasional

2009 - 4,41 4,71 4,63


2010 - 5,10 6,11 6,22
2011 - 6,39 6,39 6,49
2012 6,22 5,80 6,15 6,23
2013 6,31 6,11 5,86 5,83

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang 2014

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang diprediksi tumbuh


relative stabil pada kisaran 5,8 – 6,11%, lebih tinggi bila dibandingkan
dengan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten yang pada tahun 2013
sebesar 5,86%. Demikian juga bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan
ekonomi nasional yang sebesar 5,83%.
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang ditopang oleh
kontribusi sektor Jasa, Bangunan dan Perdagangan, Hotel dan Restoran.
Hal ini semakin memperkokoh Kabupaten Tangerang sebagai kota industri,
perdagangan dan jasa. Bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi
kabupaten/kota se propinsi Banten, maka Kabupaten Tangerang
menempati posisi ketiga, yaitu setelah Kota Cilegon dan Kota Tangerang.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang sebesar 5,8% pada
tahun 2013 tidak semata mata sekedar bertumbuh dalam arti peningkatan
PDRB saja, namun dalam arti luas dan berkwalitas yaitu :
a. Pertumbuhan ekonomi dapat mendorong untuk mengatasi
kesenjangan antar wilayah dan antar sektor pembangunan.
b. Pertumbuhan ekonomi dapat mendorong pengurangan angka
kemiskinan, diharapkan umlah penduduk miskin turun dari tahun
sebelumnya menjadi (angka target RPJMD 2016).
c. Pertumbuhan ekonomidapat mendorong pembukaan kesempatan
kerja, sekaligus upaya pengurangan angka pengangguran.
d. Pertubuhan ekonomi dapat mendorong pencapaian sasaran IPM dan
MDGs secara significant.

4. Struktur Ekonomi Daerah


Sektor Bangunan, Perdagangan, Hotel dan Restoran dan Jasa
merupakan sektor yang memiliki peningkatan yang seginifikan terhadap
perekonomian Kabupaten Tangerang, karena sektor-sektor tersebut
memberikan kontribusi terbesar dalam penyusunan PDRB. Hal ini dapat
dilihat pada persentase distribusi PDRB menurut sektor, baik menurut
harga berlaku maupun harga konstan, dimana sektor Bangunan
memberikan konstribusi di atas 19%, Sektor Jasa memberikan konstribusi
lebih dari 19% dan sektor Hotel, Restoran dan Jasa memberikan
konstribusi lebih dari 17% dari nilai total PDRB Kabupaten Tangerang.
Struktur Ekonomi Kabupaten Tangerang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun
2010 – 2013 dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4
Struktur Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Tangerang
Tahun 2010-2013
Tahun (%)
Sektor 2009 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian Peternakan,Kehutanan 10,78 17,35 11,68 12,59 16,51


2 dan Perikanan 0,10 9,85 10,82 11,26 10,41
3 Pertambangan dan Penggalian 54,44 9,83 12,23 10,26 15,70
4 Industri Pengolahan 9,88 22,59 11,80 15,36 7,52
5 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,78 17,81 18,13 19,25 19,52
6 Bangunan 9,55 12,48 14,43 17,05 17,83
7 Perdagangan, Hotel dan Restoran 10,66 17,39 14,87 11,81 15,29
8 Pengangkutan dan Komunikasi 0,34 11,62 12,24 12,96 15,33
9 Keuangan,Persewaan dan Jasa 3,47 11,94 18,19 18,39 19,82
Perusahaan Jasa-jasa
100 100 100 100 100
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang 2014
Sumbangan terbesar pertama untuk PDRB atas dasar harga berlaku
adalah dari sektor Jasa yaitu sebesar 19,82%.
Kontribusi terbesar kedua diberikan oleh sektor Bangunan 19,52% dan
diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan memberikan
andil sebesar 17,83%. Sumbangan terkecil adalah dari sektor
pertambangan dan penggalian yakni sebesar 10,41%.
Kontribusi sektor Jasa, Bangunan, Perdagangan Hotel dan Restoran
serta sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, Pertanian
Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, Industri pengolahan Pengangkutan
dan Komunikasi memiliki kecenderungan meningkat cukup signifikan
dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Dari distribusi antar sektor terlihat bahwa ke sembilan sektor selama
empat tahun terakhir memperlihatkan peranannya dari waktu ke waktu
terhadap total PDRB, tujuh sektor mengalami kenaikan sedangkan dua
sektor lainnya yaitu sektor Pertambangan dan Penggalian dan sektor
listrik, Gas dan Air bersih mengalami penurunan yang diakibatkan oleh
kondisi ekonomi regional dan penetapan perda pelarangan galian C serta
kenaikan harga gas.
Secara keseluruhan dalam kurun waktu dua tahun terakhir adanya
penguatan terhadap struktur ekonomi yang cukup berarti.

5. Inflasi
Laju inflasi menunjukkan perkembangan indeks harga konsumen atau
mencerminkan kestabilan nilai tukar rupiah. Perkembangan inflasi di
Kabupaten Tangerangg sangat dipengaruhi berbagai faktor eksternal di luar
kendali Pemerintah Daerah. Perkembangan harga barang dan jasa di
Kabupaten Tangerang tidak terlepas dari kondisi perkembangan harga di
tingkat nasional maupun regional Tahun 2010-2013 sebagai mana
terlampir dalam tabel 3.1 di bawah ini
Tabel 3.5
Perkembangan Laju Inflasi
Kabupaten Tangerang,Provinsi Banten dan Nasional
Tahun 2010-2013
Tahun Kab. Tangerang Prov. Banten Nasional
2010 4,79 4,59 6,96
2011 4,44 4,18 3,75
2012 4,54 4,59 4,30
2013 9,98 9,78 8,38
2014* 6,32 6,12 4,53
Sumber : BI *2014 triwulan III
Selama periode 2010-2014, perkembangan laju inflasi di Kabupaten
Tangerang berdasarkan basis perhitungan inflasi di Kota Tangerang
tercatat pada tabel 3.8. Laju inflasi tahun 2013 hampir dua kali lipat
besarannya jika dibandingkan dengan tahun 2012. Pada tahun 2013
dibandingkan dengan inflasi Provinsi Banten sebesar 9,78% dan inflasi
nasional sebesar 8,38% maka angka inflasi Kabupaten Tangerang diatas
inflasi Propinsi dan Nasional.
Dari ketujuh kelompok pengeluaran yang menjadi acuan inflasi, nilai
tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran makanan jadi sebesar 13,99%
kemudian sandang 4,72%. Kelompok pengeluaran dengan tingkat inflasi
terendah pada transportasi yaitu sebesar 2%.

6. Nilai Investasi
Yang dimaksud jumlah nilai investasi PMDN/PMA dihitung
berdasarkan atas persetujuan dan besaran investasi yang direalisasikan di
daerah. Jumlah persetujuan investasi dihitung dengan menjumlahkan nilai
proyek investasi PMDN berskala nasional dan nilai proyek investasi PMA
berskala nasional yang telah disetujui oleh Badan Penanaman Modal
Daerah (BPMD).Sedangkan jumlah investasi riil adalah banyaknya investasi
PMDN berskala nasional dan banyaknya investasi PMA berskala nasional
yang telah terealisasi pada suatu periode tahun tertentu. Pada tahun 2013
nilai investasi yang bersumber dari Penanaman Modal Asing (PMA) senilai
265.829,20 milyar rupiah. Adapun nilai investasi PMDN tahun 2010-2013
dapat dilihat pada tabel 3.6
Tabel 3.6
Perkembangan Penanaman Modal Asing
Kabupaten Tangerang
Tahun 2009-2013
Investasi PMA
Tahun Jumlah Investor Nilai Investasi (Juta)
IP IU IP IU

2009 144 56 25.145.590,00 129.052,80


2010 152 38 48.531.870,00 180.014,30
2011 164 31 33.032.240,00 73.315,60
2012 188 53 98.862.680,00 493.279,60
2013 146 52 898.919,00 265.829,20

Jumlah 794 230 206.471.299,00 1.141.491,50


Sumber : BPMD Kabupaten Tangerang 2014

Tabel 3.7
Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri
Kabupaten Tangerang
Tahun 2009-2013

Investasi PMDN
Tahun Jumlah Investor Nilai Investasi (Juta)
IP IU IP IU

2009 32 17 924.963,00 2.049.079,50


2010 29 9 939.299,00 193.906,90
2011 36 9 2.179.949,50 1.707.168,40
2012 29 10 1.404.290,90 188.300,10
2013 20 10 18.959.737,00 6.871.025,00

Jumlah 146 55 23.492.525,53 9.302.311,50

Sumber : BPMD kabupaten Tangerang


Dari tabel 3.6 dan 3.7 tampak bahwa Nilai investasi terbesar terjadi pada
tahun 2013 dengan jumlah sebanyak 62 investasi dengan nilai sebesar
7.136.854,2 milyar. Sedangkan nilai investasi terendah terjadi pada tahun
2010 dengan jumlah sebanyak 37 investasi dengan nilai sebesar 373.923,2
milyard.

7. Tingkat Kemiskinan
Secara umum angka kemiskinan dari tahun ke tahun terus mengalami
penurunan. Hal ini tidak terlepas dari upaya keras Pemerintah Daerah
dalam menanggulani kemiskinan melalui berbagai program yang pro
rakyat, Kendati belum bisa dikatakan maksimal, akan tetapi tren
penurunan menunjukan bahwa program-program penanggulangan
kemiskinan yang diluncurkan Pemerintah Daerah telah memberikan efek
positif bagi peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengembangkan
hak-hak dasar mereka. Gambaran tingkat penurunan/penambahan
kemiskinan per tahun dapat dilihat pada table 3.8.

Tabel 3.8
Tingkat Penurunan/Penambahan Penduduk Miskinan
Kabupaten Tangerang Tahun 2010-2013

TAHUN
Indikator 2009 2010 2011 2012 2013
Penduduk Miskin 142.229 232.913 236.738 151.150 190.392
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang tahun 2014
Dari table 3.8 terdapat fluktuasi peningkatan dan penurunan terhadap
jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tangerang. Hal ini tidak dapat
menggambarkan kurang berhasilnya program program pro rakyat yang
dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Semua itu terjadi akibat dari beberapa
kondisi terutama kebijakan ekonomi Pemerintah Pusat yang berimbas
kepada masyarakat yang mengakibatkan semakin sulitnya masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

8. Tenaga Kerja
Ketenagakerjaan merupakan salah satu sektor penting bagi
pembangunan ekonomi, khususnya dalam upaya pemerintah untuk
mengurangi penduduk miskin sehingga kesejahteraan masyarakat dapat
tercapai. Hal ini dapat ditempuh dengan pembangunan yang
menitikberatkan pada masalah perluasan kesempatan kerja bagi angkatan
kerja yang terus bertambah. Ditambah dengan kajian tentang keterkaitan
tenaga kerja sebagai factor produksi dalam rangka peningkatan ekonomi.
Pada tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Tangerang sebanyak
3.167.780 orang terdapat 2.244.021 orang atau 71,06 persen merupakan
Penduduk Usia Kerja (PUK > 15 th). Dari jumlah tersebut hampir 64,9
persennya merupakan angkatan kerja dan sisanya adalah penduduk bukan
angkatan kerja. Selama tiga tahun jumlah angkatan kerja di Tangerang
terus menurun, namun pada tahun 2013 kembali meningkat. Berbeda
dengan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) yang terus berfluktuasi,
terakhir di tahun 2013 mencapai pada level 64,88 persen.
Jumlah penduduk yang terserap dalam dunia tenaga kerja sejak
tahun 2010 terus menurun, namun pada tahun 2013 kembali meningkat
mencapai 1,28 juta orang. Hal ini sejalan dengan jumlah angkatan kerja
dan tingkat pengangguran yang pada tahun 2013 mengalami peningkatan
masing-masing sebesar 1,46 juta jiwa dan 19,24 persen.
Berdasarkan lapangan pekerjaan, sektor industri pengolahan tetap
menduduki peringkat pertama penyerapan tenaga kerja di Kabupaten
Tangerang dengan persentase mencapai 47,61 persen. Sektor industri
merupakan sektor ekonomi utama untuk menunjang perekonomian
Kabupaten Tangerang. Disusul kemudian oleh sektor perdagangan, RM
,dan Jasa Akomodasi menduduki peringkat kedua dengan persentase 20,97
persen, disusul sektor lainnya sebesar 13,29 persen, sektor pertanian
sebesar 7,49 persen dan terakhir sektor jasa sebesar 1,06 persen.
Sedangkan menurut status pekerjaan, sebagian besar penduduk
Tangerang atau sekitar 71,54 persennya berstatuskan buruh/karyawan.
Selanjutnya peringkat kedua adalah status berusaha sendiri sekitar 12,62
persen dan yang lain lain sekitar 15,84 persen. Statistik Ketenagakerjaan
dan Gambaran Komposisi Ketenagakerjaan menurut Lapangan Usaha
dapat dilihat pada table 3.8 dan 3.9
Tabel 3.9
Statistik Ketenagakerjaan Tangerang Kabupaten Tangerang
Tahun 2009-2013
Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
Penduduk 15 th keatas
( juta orang) 1,76 2,19 2,04 2,09 2,24
Angkatan Kerja
(juta orang) 1,62 1,44 1,42 1,33 1,46
TPAK (%) 62,12 65,90 69,46 63,59 64,88
Tingkat Pengangguran (%) 15,86 13,4 14,42 11,46 19,24
Bekerja ( juta orang) 1,30 1,24 1,21 1,18 1,28
Mencari Pekerjaan (orang) 256.372 201 976 204 358 152 235 173 798

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang 2014

Gambar. 3.1
Gambaran Komposisi Ketenagakerjaan
Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2010-2013

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang


9. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator strategis
yang banyak digunakan untuk melihat upaya dan kinerja program
pembangunan secara menyeluruh di suatu wilayah. Dalam hal ini IPM
dianggap sebagai gambaran dari hasil program pembangunan yang telah
dilakukan beberapa tahun sebelumnya. IPM merupakan ukuran untuk
melihat dampak kinerja pembangunan wilayah yang mempunyai dimensi
yang sangat luas, karena memperlihatkan kualitas penduduk suatu
wilayah dalam hal harapan hidup, intelelektualitas dan standar hidup
layak. Indeks Pembangunan Manusia dapat dilihat pada gambar 3.2
Gambar 3.2
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Tangerang
Tahun 2010-2013

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang


Dengan melihat perkembangan angka IPM beberapa tahun terakhir,
capaian kemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Tangerang
sepertinya tidak terlalu signifikan. Angka IPM Tangerang dari tahun 2010
sebesar 70,80 kemudian di tahun 2011 naik sebesar 72.05 sedikit demi
sedikit mengalami peningkatan berturut-turut sebesar 72,36 pada tahun
2012, dan terakhir tahun 2013 sebesar 72,82. Melihat kenaikannya masih
cukup rendah dari target RPJMD (72,66), sehingga masih diperlukan
kebijakan dan program yang dapat segera meningkatkan indeks IPM
tersebut.
IPM merupakan indikator gabungan dari beberapa indikator yaitu
indikator kesehatan, indikator pendidikan, dan indikator ekonomi. Ketiga
indikator dasar tersebut dianggap dapat me ngukur tingkat kesejahteraan
dan keberhasilan pembangunan manusia di suatu wilayah. Tercatat untuk
tahun 2013 terjadi peningkatan indikator IPM dibandingkan tahun
sebelumnya yaitu 66,33 tahun untuk AHH, 96,37 persen untuk AMH, 8,96
tahun untuk rata-rata lama sekolah, dan 643,04 ribu rupiah untuk
pengeluaran perkapitanya. Indeks Gabungan IPM dapat dilihat ditabel 3.10

Tabel 3.10
Indeks Gabungan IPM Kabupaten Tangerang
Tahun 2010-2013

Uraian 2009 2010 2011 2012 2013


Angka Harapan Hidup (AHH) / tahun 65,61 65,79 65,90 66,01 66,33
Angka Melek Huruf (AMH) / persen 95,66 95,78 95,86 96,08 96,37
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) / 8,93 8,94 8,95 8,96 8,96
tahun
Pengeluaran Perkapita /ribu rupiah 637,80 640,80 643,04
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang
B. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah
Berbagai tantangan yang akan dihadapi Kabupaten Tangerang di tahun
2016 tentunya tidak terlepas dari perekonomian nasional yang masih akan
dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu pengelolaan arus modal (capital
inflow) dan nilai tukar (exchange rate) dimana harga-harga komoditas terus
berubah cenderung merangkak naik.
Sejumlah tantangan dan prospek lain yang akan dihadapi diantaranya
adalah :
1. Pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan
· Tantangan yang dihadapi adalah berupaya menurunkan tingkat
pengangguran dan kemiskinan yang masih cukup tinggi juga akan
terus mewarnai tantangan perekonomian Kabupaten Tangerang di
tahun 2015 dan tahun 2016
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
· Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya yang dimiliki.
· Menciptakan iklim investasi yang kondusif.
· Meningkatkan kualitas pelayanan akan menjadi kendala bagi
masuknya investasi sehingga menjadi tantangan pemerintah daerah
untuk membenahi sector ini, sebab dengan pelayanan yang
berkualitas merupakan prasyarat agar dapat meningkatkan investor
sehingga akan memberikan dorongan pada pencapaian tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.
3. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkwalitas.
4. Partisipasi swasta dalam pembangunan di Kabupaten Tangerang masih
rendah sehingga perlu peningkatan partisipasi swasta melalui
kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta (public-private
partnership). Tantangan ini menjadi cukup penting sehingga public-
private partnership merupakan faktor yang cukup dominan dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
Tantangan dan prospek perekonomian sebagaimana tersebut di atas
harus dihadapi dengan semakin mengefektifkan semua capaian
ekonomi makro, khususnya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan
penurunan laju inflasi. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang
lebih diarahkan pada upaya mendorong laju pertumbuhan sektor-sektor
yang mempunyai kontribusi dan persentase terbesar dalam membentuk
PDRB.

II. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH


A. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Arah kebijakan anggaran untuk Tahun Anggaran 2016, meliputi arah
kebijakan yang berkenaan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2016 yang telah
disinkronisasikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 37
Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran 2015.
Anggaran Pendapatan adalah semua rencana penerimaan kas daerah
dalam periode Tahun Anggaran 2016, yang menjadi hak daerah.
Pendapatan dirinci menurut kelompok Pendapatan, yang meliputi:
1. Pendapatan Asli Daerah;
2. Dana Perimbangan; dan
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.
Arah kebijakan Anggaran Pendapatan untuk Tahun Anggaran 2016,
secara umum diarahkan untuk mencapai target penerimaan
pendapatan pada seluruh obyek pendapatan, sehingga memenuhi
kapasitas/kemampuan anggaran daerah sesuai dengan estimasi awal
yang telah diajukan dalam rancangan APBD Kabupaten Tangerang
untuk tahun anggaran 2016.
Arah kebijakan Anggaran Pendapatan untuk Tahun Anggaran 2016
antara lain:
1. Penertiban sistem dan prosedur pemungutan pendapatan daerah.
2. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber-sumber
pendapatan daerah, terutama pajak dan retribusi daerah serta
melalui peningkatan kinerja usaha daerah.
3. Peningkatan koordinasi dan pengawasan terhadap pemungutan
pendapatan daerah.
4. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat, baik kecepatan
pelayanan pembayaran maupun kemudahan untuk memperoleh
informasi.
5. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi di bidang
pendapatan atau organisasi penghasil.
6. Peningkatan kemampuan SDM disektor pendapatan dalam
mengoptimalkan penggunaan layanan berbasis Teknologi
Informasi.
7. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan memperbanyak
kerjasama dengan Bank persepsi sebagai alternative tempat
pembayaran wajib pajak.
8. Peningkatan upaya sosialisasi pendapatan daerah dengan
memanfaatkan Teknologi Informasi/Online system
9. Peningkatan kualitas data dasar seluruh pendapatan daerah.
10. Peningkatan pajak dan retribusi.
Realisasi Pendapatan sampai dengan Tahun Anggaran 2014
dijabarkan pada tabel berikut :
Tabel 3.11
Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2013 sampai
dengan Tahun 2014

Uraian Realisasi 2013 Realisasi 2014


Pendapatan Asli Daerah 1,247,354,762,027 1.599.578.973.891
Hasil Pajak Daerah 803,097,821,528 1.015.714.352.255
Hasil Retribusi Daerah 107,837,109,627 130.041.587.466
Hasil Pengelolaan Kekayaan 48,585,346,803 45.878.052.983
Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli 287,834,484,069 407.944.981.187
Daerah yang Sah
Dana Perimbangan 1,498,947,577,711 1.461.378.798.130
Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil 293,557,607,711 143.608.555.130
Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum 1,115,364,627,000 1.213.857.913.000
Dana Alokasi Khusus 90,025,343,000 103.912.330.000
Lain-lain Pendapatan Daerah 535,128,973,604 660.679.576.318
yang Sah
Pendapatan Hibah 8.000.000.000
-
Dana Bagi Hasil Pajak dari 303,536,493,604 418.787.203.318
Provinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi 226,592,480,000 225.371.373.000
Khusus
Bantuan Keuangan dari 5,000,000,000 8.521.000.000
Provinsi atau Pemerintah
Daerah Lainnya
JUMLAH PENDAPATAN 3,281,431,313,342 3.721.637.348.339
Sumber : LKPJ Tahun 2013-2014 Bappeda Kabupaten Tangerang

Dalam pelaksanaan pengelolaan pendapatan daerah Pemerintah


Kabupaten Tangerang, pada khususnya SKPD terkait yaitu Dinas
Pendapatan Daerah dalam rangka pengelolaan Pendapatan Daerah antara
lain :
a. Masih belum terintegrasinya data Pendapatan Daerah antara Bank
Persepsi (BJB) dengan Dinas Pendapatan Daerah sehingga laporan
Pendapatan Daerah belum dapat disajikan secara real time;
b. Belum optimalnya penyampaian data pelanggan dari PLN Pusat
kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang;
c. Belum terpasangnya water meter pada wajib pajak air bawah tanah;
d. Kurangnya petugas teknis lapangan untuk melakukan pendataan
pajak air tanah ke perusahaan-perusahaan/Wajib Pajak;
e. Masih adanya kesulitan untuk mengetahui secara pasti pajak
penghasilan pasal 21, 25 dan 29 dikarenakan potensi dan prosesnya
masih dilakukan oleh Instansi Pemerintah Pusat, termasuk belum
optimalnya pelaksanaan pengenaan pajak penghasilan kepada Wajib
Pajak di Kabupaten Tangerang;
f. Masih belum optimalnya pengelolaan DAK dikarenakan adanya
keterlambatan juklak/juknis dari Pemerintah Pusat;
g. Pagu definitif untuk Dana Bagi Hasil (DBH) Pusat ditetapkan pada
bulan Desember (akhir tahun) sehingga sering menimbulkan defisit
pada tahun berjalan.
B. Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2016
Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang Untuk Tahun Anggaran 2016,
diproyeksikan sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.12
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang
Tahun 2016
KODE URAIAN APBD 2015 R-APBD 2016 %
Kenaikan

4 PENDAPATAN DAERAH
4.1 Pendapatan Asli Daerah 1,428,990,553,277 1,601,009,704,368 12%
4.1.1 Hasil Pajak Daerah 912,079,000,000 1,008,469,504,116 11%
4.1.2 Hasil Retribusi Daerah 101,845,535,000 105,802,567,400 4%
4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan 39,019,897,150 39,508,338,527 1%
Daerah Yang Dipisahkan
4.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli 376,046,121,127 447,229,294,325 19%
Daerah Yang Sah
4.2 Dana Perimbangan 1,493,169,526,897 1,493,169,526,897 0%
4.2.1 Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil 165,786,249,000 165,786,249,000 0%
Bukan Pajak
4.2.2 Dana Alokasi Umum 1,212,934,842,000 1,212,934,842,000 0%
4.2.3 Dana Alokasi Khusus 75,609,130,000 75,609,130,000 0%
4.2.4 Transfer Pemerintah Pusat 38,839,305,897 38,839,305,897 0%
Lainnya
4.3 Lain-lain Pendapatan Daerah 765,724,614,119 765,724,614,119 0%
yang Sah
4.3.1 Pendapatan Hibah 0 0 0%
4.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak Dari 451,598,803,119 451,598,803,119 0%
Provinsi Dan Pemerintah
Daerah Lainnya
4.3.4 Dana Penyesuaian dan 306,210,731,000 306,210,731,000 0%
Otonomi Khusus
4.3.5 Bantuan Keuangan Dari 7,915,080,000 7,915,080,000 0%
Provinsi Atau Pemerintah
Daerah Lainnya
Jumlah Pendapatan 3.687.884.694.293 3.859.903.845.384 5%

* Angka proyeksi
Jumlah Pendapatan ditargetkan naik hingga 5%. Dengan asumsi
Pendapatan Asli Daerah naik hingga 12%, sedangkan Dana Perimbangan
dan dana Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah diasumsikan sama
dengan tahun sebelumnya sehubungan dengan belum adanya penetapan
baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah lainnya

Upaya Pendapatan untuk Tahun 2016 adalah sebagai berikut :


a. Penguatan peran kecamatan dalam meningkatkan pajak daerah sesuai
kewenangannya
b. Penertiban sistem dan prosedur pemungutan pendapatan daerah.
c. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber-sumber pendapatan
daerah, terutama pajak dan retribusi daerah serta melalui peningkatan
kinerja usaha daerah.
d. Peningkatan koordinasi dan pengawasan terhadap pemungutan
pendapatan daerah.
e. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat, baik kecepatan pelayanan
pembayaran maupun kemudahan untuk memperoleh informasi.
f. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi di bidang
pendapatan atau organisasi penghasil.
g. Peningkatan kemampuan SDM disektor pendapatan dalam
mengoptimalkan penggunaan layanan berbasis Teknologi Informasi.
h. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan memperbanyak
kerjasama dengan Bank persepsi sebagai alternative tempat
pembayaran wajib pajak.
i. Peningkatan upaya sosialisasi pendapatan daerah dengan
memanfaatkan Teknologi Informasi/Online system
j. Peningkatan kualitas data dasar seluruh pendapatan daerah.
C. Arah Kebijakan Belanja Daerah
Arah kebijakan anggaran belanja untuk Tahun Anggaran 2016, secara
umum diarahkan untuk memenuhi rencana anggaran belanja untuk
seluruh bagian belanja pada setiap fungsi bidang kewenangan sebagaimana
tela dialokasikan dalam APBD Tahun Anggaran 2016.
Anggaran belanja adalah semua rencana pengeluran kas daerah dalam
periode Tahun Anggaran 2016, yang akan menjadi bebhan daerah, terdiri
dari bagian :
1. Belanja Tidak Langsung;
2. Belanja Langsung;
Dalam rangka meningkatkan efektifitas belanja daerah, maka diperlukan
langkah-langkah kebijakan pengelolaan belanja sebagai berikut :
1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengadaan barang dan jasa yang
digunakan untuk pelaksanaan pelayanan publik setiap satuan kerja
pemerintah daerah serta pemeliharaan aset daerah melalui
pelaksanaan reformasi pengadaan barang dan jasa dengan tetap
mengedepankan orientasi pada keuntungan bagi negara sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku;
2. Belanja langsung diarahkan kepada penyediaan sarana dan prasarana
pembangunan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi,
peningkatan kesejahteraan rakyat, pengentasan kemiskinan serta
pengurangan pengangguran dan proporsi belanja modal diupayakan
lebih besar dibanding dengan belanja pegawai atau belanja barang dan
jasa;
3. Belanja langsung juga diarahkan untuk mendukung suksesnya
pelaksanaan program unggulan sebagaimana diamanatkan dalam
RPJMD Tahun 2013-2018 baik melalui pelaksanaan di SKPD maupun
kecamatan;
4. Belanja Daerah perlu diarahkan terhadap adanya isu eksternal seperti
pemberlakuan UU Desa, Revisi UU 32/2004, Pemberlakuan UU
Aparatur Sipil Negara, dan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean;
5. Belanja Daerah pada tahun 2016 diarahkan untuk focus mengatasi
permasalahan Tingkat Kerusakan Jalan Desa, Tingkat Kemiskinan,
Angka Gizi Kurang, Tingkat Kerawanan Sanitasi (Kekumuhan, Rumah
Tangga Pengguna Sumber Air Tidak Terlindung, dan Kepemilikan
Jamban), serta meningkatkan Rasio Murid Per Kelas sesuai standar
pelayanan minimal;
6. Mengarahkan belanja bantuan sosial dan hibah yang dapat langsung
membantu meringankan beban masyarakat miskin;
7. Mendukung koordinasi dan sinkronisasi kebijakan desentralisasi fiskal
dalam rangka penyempurnaan hubungan keuangan antara pemerintah
pusat dengan pemerintah daerah melalui penyusunan dan perumusan
kebijakan dalam penetapan Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi
Khusus, Bagi Hasil Sumber Daya Alam dan Bukan Pajak termasuk
Dana Reboisasi;
8. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait dalam
melakukan pemantauan dan evaluasi dana perimbangan;
9. Menyusun dan merumuskan kebijakan penataan pengelolaan
keuangan daerah, yang antara lain terkait dengan ketentuan mengenai
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah,
perbaikan manajemen keuangan daerah, pengendalian defisit dan
surplus anggaran daerah, serta pelaporan dan pengelolaan informasi
keuangan daerah;
10. Melanjutkan langkah-langkah pemutakhiran data yang menyangkut
perumusan kebijakan dana perimbangan.
11. Pengalokasian belanja tidak langsung dilakukan secara rasional
dengan mempertimbangkan realisasi tahun sebelumnya serta
melakukan estimasi terhadap tingkat efektifitas dan efisiensi kegiatan-
kegiatan yang dilakukan.
Target dan realisasi belanja sampai dengan Tahun Anggaran 2013 DAN
Tahun 2014 dijabarkan pada tabel berikut :
Tabel 3.13
Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Tangerang Sampai Dengan
Tahun 2013 dan Tahun 2014
Uraian Realisasi 2013 Realisasi 2014
BELANJA DAERAH
Belanja Tidak Langsung 1,174,717,850,787 1.267.148.584.257
Belanja Pegawai 992,172,258,604 1.080.361.390.298
Belanja Hibah 90,334,316,000 110.164.906.835
Belanja Bantuan Sosial 27,685,983,725 11.870.635.000
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Propinsi
55,558,728,384 60.990.883.066
/ Kabupaten / Kota dan Pemerintah Desa
Belanja Tidak Terduga 8,966,564,074 3.760.769.058
Belanja Langsung 1,890,104,675,897 2.245.153.862.760
Belanja Pegawai 150,688,531,640 148.203.736.422
Belanja Barang dan Jasa 622,182,493,751 845.891.236.995
Belanja Modal 1,117,233,650,506 1.251.058.889.343
Jumlah Belanja 3,064,822,526,684 3.512.302.447.017
Sumber : LKPJ Bappeda tahun 2013 dan 2014

Dalam pelaksanaan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 terdapat


masalah yang dihadapi antara lain :
1. Penyerapan anggaran Belanja Tidak langsung (BTL) sebesar
1.267.148.584.257 dari total anggaran 1.390.370.075.067 mencapai
91,14% karena:
a. Penganggaran untuk gaji dan tunjangan CPNS dari honorer K2 pada
beberapa SKPD tidak dilaksanakan karena terdapat kebijakan
pembayaran tersebut sampai dengan bulan Desember 2014
dibayarkan oleh BKD dan SK pengangkatan CPNS baru diterbitkan
pada bulan Oktober 2014;
b. Tunjangan Profesi Guru PNSD (Sertifikasi) bulan Desember 2014
yang tidak dibayarkan karena tidak tercukupinya sisa anggaran
sebagai akibat adanya kenaikan gaji pokok PNS dan adanya
penambahan penerima Tunjangan Penghasilan Guru PNSD yang
tidak diperkirakan sebelumnya;
c. Realisasi Belanja Hibah dan Bantuan Sosial dilakukan dengan
proses verifikasi yang selektif sejalan dengan prinsip kehati-hatian
Pemerintah Kabupaten Tangerang.
2. Penyerapan Belanja Langsung (BL) realidsasi sebesar Rp.
2.245.153.862.760 dari total anggaran sebesar Rp.
2.790.730.448.135 atau mencapai 80,45% karena :
a. Proses pelaksanaan lelang yang terlambat sehingga waktu
pelaksanaan pengadaan terbatas;
b. Terjadi penumpukan kegiatan belanja barang jasa dan belanja
modal pada periode APBD Perubahan TA 2014;
c. Adanya kegiatan-kegiatan tertentu yang tidak bisa dilaksanakan
berdasarkan ketentuan dan prinsip kehati-hatian;
d. Adanya SE MenPANRB Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembatasan
Kegiatan Pertemuan dan Rapat di Luar Kantor yang menyebabkan
penyerapan Belanja Akomodasi dan Belanja Perjalanan Dinas Luar
Daerah tidak optimal;
e. Belanja pengadaan tanah tidak tercapai kesesuaian harga dan luas
tanah yang dibutuhkan antara pemerintah Daerah dan pemilik
tanah.

Adapun sebagai solusi dari permasalahan tersebut adalah :


a. Menyusun perencanaan dan penganggaran Belanja Tidak Langsung
(BTL) yang lebih akurat berdasarkan data dan informasi yang
memadai, khususnya dalam perencanaan Hibah dan Bantuan Sosial
sudah jelas Calon Penerima Calon Lokasi;
b. Menyusun perencanaan dan penganggaran Belanja Langsung (BL)
yang lebih akurat berdasarkan data kebutuhan pelayanan dan
informasi yang memadai, khususnya dalam perencanaan pengadaan
tanah dilakukan apabila telah didapat kepastian dapat
dilaksanakannya teransaksi jual beli;
c. Menyusun schedule tahapan pelaksanaan belanja daerah yang tepat
mulai dari penyusunan KAK, rencana dan gambar teknis, RAB
kegiatan, RUPBJ dan RKBMD, proses pengadaan yang lebih awal dan
upaya-upaya pengendalian pelaksanaan kegiatan;
d. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur khususnya PPTK,
menyusun SOP, penggunaan IT dan koordinasi pelaksanaan
kegiatan;
e. Mengoptimalkan peran LPSE dan ULP dalam pengadaan barang dan
jasa
f. Meningkatkan monitoring , evaluasi dan pengendalian kegiatan.

D. Proyeksi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016


Belanja Daerah Kabupaten Tangerang Untuk Tahun Anggaran 2016,
diproyeksikan sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.14
Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Tangerang
Tahun Anggaran 2016
5 BELANJA DAERAH APBD 2015 R-APBD 2016*
5.1 Belanja Tidak Langsung 1,596,398,088,431 1,637,300,000,000 3%
5.1.1 Belanja Pegawai 1,352,241,860,061 1,405,000,000,000 4%
5.1.4 Belanja Hibah 95,000,000,000 30,000,000,000 -68%
5.1.5 Belanja Bantuan Sosial 26,500,000,000 15,000,000,000 -43%
5.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada 23,486,217,305 25,000,000,000 6%
Provinsi / Kabupaten / Kota dan
Pemerintahan Desa
5.1.7 Belanja Bantuan Keuangan 86,870,011,065 150,000,000,000 73%
Kepada Provinsi / Kabupaten /
Kota Dan Pemerintahan Desa

5.1.8 Belanja Tidak Terduga 12,300,000,000 12,300,000,000 0%


5.2 Belanja Langsung 2,775,856,742,170 2,457,603,845,384 -11%
5.2.1 Belanja SKPD 566,135,045,281 555,135,045,281 -1.9%
5.2.3 Belanja Wajib pilihan 2,209,721,696,889 -13.9%
1,902,468,800,103
Jumlah Belanja 4,372,254,830,601 4,094,903,845,384 -6%
*angka proyeksi

*
Rencana Distribusi untuk Belanja Langsung pada Tahun 2016 adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.15
Rencana Distribusi untuk Belanja Langsung pada Tahun 2016*

No Uraian Anggaran
1 Belanja Program SKPD 555,135,045,281
2 Belanja WAPIL 1,902,468,800,103
2.1 Pagu Wilayah Kecamatan 470,000,000,000
2.2 Pagu Kelurahan 28,000,000,000
2.3 Pagu Indikatif SKPD 536,886,574,503
2.4 Program 25 Unggulan 382,900,000,000
2.5 DAK 75,609,130,000
2.6 Pendamping DAK 7,560,913,000
2.7 BOP DAK 1,512,182,600
2.8 Retensi dan Lanjutan Multiyears 150,000,000,000
2.9 BOSDA (pendamping BOS) 85,000,000,000
2.1 BPJS (bayar premi asuransi) 55,000,000,000
2.11 Pengadaan Lahan Tanah 100,000,000,000
2.12 Lanjutan pembangunan gedung pemerintahan 10,000,000,000
Total Anggaran Pagu 2,457,603,845,384
Total Anggaran Pagu dalam Struktur 2,457,603,845,384
*angka proyeksi

Proporsi Belanja daerah RAPBD 2016 ditargetkan untuk Belanja Tidak


Langsung sebesar 37% dan Belanja Langsung sebesar 63%
Belanja Tidak Langsung
a. Belanja Pegawai naik 4% dengan asumsi acress 2.5%, penyesuaian
SOTK baru dan penyesuaian gaji dan tunjangan sesuai dengan UU no
05 Tahun 2014 Tentang ASN
b. Pengurangan Belanja Hibah karena ada pengalihan dana hibah
untuk spesifik grant penambah ADD (dana PGP dan PIDBM) serta
kegiatan hibah ke Wapil (FKTS)
c. Belanja Bantuan Keuangan ke Pemerintah Desa (ADD) diperkuat
dengan rincian 10 % (Rp.141.756.039.689) dari dana perimbangan
setelah dikurangi DAK sebagaimana yang dipersyaratkan dalam UU
Desa ditambah sisanya merupakan pengalihan dana Belanja Hibah
Program Gebrak Pakumis dan PIDBM
Belanja Langsung
a. Pemenuhan target RJPMD, Program unggulan.
b. Pencapaian Target SPM dan MDGs
c. Penguatan peran desa dan kelurahan sesuai dengan Undang- undang
Desa
d. Peningkatan pelayanan publik berbasis IT
e. Peningkatan penanganan daerah rawan bencana
f. Peningkatan dan pemerataan insfrastruktur pendidikan, kesehatan,
pertanian dan perikanan
g. Percepatan penanggulangan kemiskinan terpadu berbasis sosial,
ekonomi dan lingkungan (SEL)

E. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah


Anggaran Pembiayaan adalah seluruh penerimaan yang akan di bayar
kembali dan seluruh pengeluaran yang akan di terima kembali selama
periode Tahun Anggaran 2016 terdiri dari kelompok :
1. Penerimaan Daerah; dan
2. Pengeluaran Daerah.
Setiap kelompok Pembiayaan diatas, kemudian dirinci lagi kedalam masing-
masing jenis Pembiayaan sebagai berikut :
1. Untuk Penerimaan Daerah, jenisnya meliputi sisa lebih perhitungan
anggaran (silpa), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan
daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan
kembali pemberian pinjaman daerah, serta penerimaan piutang daerah;
2. Untuk Pengeluaran Daerah, jenisnya meliputi pembentukan dana
cadangan, penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah,
pembayaran pokok utang, pemberian pinjaman daerah.
Sedangkan arah kebijakan Pembiayaan daerah diarahkan untuk menutup
selisih antara penerimaan dan pengeluaran dalam satu periode akuntansi
serta untuk membentuk modal pemerintah guna mendorong terciptanya
likuiditas keuangan daerah melalui :
a. Memprioritaskan pembiyaan pengeluaran terhadap sisa kurang
perhitungan anggaran tahun sebelumnya.
b. Melakukan pembiayaan atas pengeluaran investasi melalui kerjasama
operasi dengan BUMN, BUMD dan swasta di daerah.
Adapun Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang sampai dengan Tahun
Anggaran 2013 dan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.16
Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang
Tahun 2013 dan Tahun 2014

Uraian Realisasi Tahun 2013 Realisasi Tahun 2014


Surplus/Defisit 216,608,786,658 209,334,901,332
PEMBIAYAAN DAERAH 491,592,027,772 700,200,814,430
Penerimaan Pembiayaan 491,592,027,772 700,200,814,430
Daerah
Sisa Lebih Perhitungan 491,592,027,772 700,200,814,430
Anggaran Daerah Tahun
Sebelumnya
Pengeluaran Pembiayaan 8,000,000,000 30,700,000,000
Daerah
Penyertaan Modal (Investasi) 8,000,000,000 30,700,000,000
Pemerintah Daerah
PEMBIAYAAN NETTO 483,592,027,772 669.500.814.430
Sisa Lebih Pembiayaan 700,200,814,430 878.835.715.762
Anggaran (SILPA)
Sumber : LKPJ Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2013-2014

Pada Tahun Anggaran 2014 terdapat beberapa permasalahan terkait


pengelolaan keuangan daerah yang mengakibatkan tingginya angka Sisa
Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) hingga mencapai
Rp.878.835.715.762,- secara garis besar antara lain karena pelampauan
penerimaan PAD, efisiensi Belanja Tidak Langsung dan efisiensi serta
beberapa penundaan kegiatan pada belanja modal pengadaan tanah dan
konstruksi (multy years). Selain itu terbit Surat Edaran Kemenpan Nomor
11 Tahun 2014 tentang pembatasan kegiatan Rapat diluar kantor sehingga
mengakibatkan tidak terserapnya rekening belanja akomodasi.
Pembiayaan yang pada dasarnya untuk menutupi Selisih Kurang
(defisit) antara Pendapatan dan Belanja, mempunyai permasalahan :
1. Kapasitas kinerja Daerah dalam peningkatan pendapatan cukup
baik, namun tidak diikuti dengan peningkatan kapasitas belanja
daerah sehingga menimbulkan Silpa yang cukup besar.
Solusi atas permasalahan tersebut adalah :
1. Meningkatkan sumber daya dalam rangka peningkatan kapasitas
belanja daerah.
2. Meningkatkan penerimaan pembiayaan dari investasi daerah.
3. Meningkatkan upaya untuk pembentukan dana cadangan,
penyertaan modal dan investasi daerah.

F. Proyeksi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2016


Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang Untuk Tahun Anggaran 2016,
diproyeksikan sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.17
Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang
Tahun Anggaran 2016
6 PEMBIAYAAN DAERAH 684,370,136,308 235,000,000,000 -66%
6.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah
6.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun 684,370,136,308 250,000,000,000 -63%
Sebelumnya

6.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0 0


Jumlah penerimaan pembiayaan 684,370,136,308 250,000,000,000 -63%
6.2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0 15,000,000,000
6.1.1 Pembentukan Dana Cadangan 0 -

6.1.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 0 15,000,000,000


Jumlah pengeluaran pembiayaan 0 15,000,000,000
Pembiayaan Netto 684,370,136,308 235,000,000,000 -66%
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun 0 0
Berkenaan ( SILPA )

Pembentukan Dana Cadangan akan di alokasikan untuk Pembangunan


jalan baru Coastal Road adalah sebagai berikut :
1. Jenggot-Ketapang
2. Tanjung Anom Karang Serang
3. Tanjung Burung-Dadap
Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah akan dialokasikan
untuk pengembangan seluruh BUMD dan pembentukan modal rencana
BUMD baru di Bidang Pembangunan Perumahan yaitu Tangerang
Properti.
BAB IV
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

I. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUAN


Tujuan pembangunan Kabupaten Tangerang, adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, daya saing daerah, dan pelayanan umum.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan sasaran pembangunan
antara lain melalui peningkatan pertumbuhan PDRB dan PDRB
perkapita, peningkatan jumlah angka melek huruf, peningkatan angka
rata-rata lama sekolah, serta peningkatan angka partisipasi murni.
Peningkatan daya saing daerah dilaksanakan dengan sasaran
pembangunan antara lain melalui peningkatan rasio panjang jalan per
jumlah kendaraan, peningkatan ketaatan masyarakat terhadap RTRW,
peningkatan prosentase rumah tangga yang menggunakan air bersih,
serta peningkatan prosentase rumah tangga yang menggunakan listrik.
Peningkatan Pelayanan umum dilaksanakan dengan sasaran
pembangunan antara lain melalui peningkatan angka partisipasi
sekolah, peningkatan rasio guru/murid, rasio guru perkelas, pendidikan
anak usia dini, angka putus sekolah, dan guru yang memenuhi
kualifikasi S1, rasio puskesmas, poliklinik, pustu, rasio rumah sakit
persatuan penduduk, rasio tenaga medis persatuan penduduk, proporsi
panjang jaringan jalan strategis, lintas umum dan desa dalam kondisi
baik, rasio rumah layak huni, rasio jaringan jalan irigasi, rasio ijin
trayek, prosentase penanganan sampah, serta cakupan pengawasan
terhadap pengawasan amdal.
Dari tujuan pembangunan diatas, tentunya akan bermuara kepada
pencapaian visi dan misi RPJMD Kabupaten Tangerang tahun 2013-
2018 yaitu :
VISI :
“MEWUJUDKAN MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG YANG
CERDAS, MAKMUR, RELIGIUS, DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN”

MISI :
· Peningkatan pemerataan akses dan fasilitas pelayanan pendidikan
dan kesehatan bagi masyarakat
· Peningkatan pengembangan perekonomian daerah dan perekonomian
masyarakat menuju peningkatan daya saing daerah dan daya saing
masyarakat
· Peningkatan dan pengembangan nilai-nilai agama dalam
penyelenggaraan pemerintahan serta kehidupan bermasyarakat
menuju masyarakat yang religius
· Penciptaan iklim investasi dan usaha yang kondusif yang didukung
oleh pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar serta
keterpeliharaan lingkungan
· Peningkatan pelayanan publik yang didukung oleh birokrasi yang
bersih, profesional,berwibawa,transparan dan bertanggung jawab

II. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Ketiga ( Tahun 2016 )


Arah kebijakan pembangunan tahun ketiga adalah
menyempurnakan arah kebijakan tahun sebelumnya. Sarana dan
prasarana pendukung penanggulangan banjir harus sudah memadai
ditandai dengan berkurangnya daerah rawan banjir, begitu juga dengan
pusat-pusat kemacetan seperti yang terjadi di pusat-pusat kegiatan
serta berkurangnya kawasan permukiman kumuh khususnya di wilayah
utara Kabupaten Tangerang. Reformasi birokrasi juga harus mulai
terlihat nyata dimana pelayanan publik mulai dari tingkat
desa/kelurahan menjadi lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan
masyarakat.
Penyelenggaraan langkah-langkah konkrit dalam perwujudan
reformasi birokrasi menjadi fokus pada tahun ketiga dimana penerapan
e-goverment di berbagai sektor dijadikan sebagai langkah awal reformasi.
Reformasi birokrasi diharapkan dapat dicapai secara bertahap melalui
pelaksanaan road map reformasi birokrasi yang disusun dan
dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali, dimana keberhasilan
pelaksanaan reformasi birokrasi Pemerintah Daerah akan berkontribusi
besar bagi pencapaian sasaran reformasi birokrasi nasional.
Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, terwujudnya
peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat dan
meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi sebagai
wujud keberhasilan reformasi birokrasi akan memberikan dampak
positif yang luar biasa bagi masyarakat Kabupaten Tangerang.
.
III ISSU STRATEGIS
A. Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Permasalahan birokrasi pada umumnya adalah organisasi pemerintahan
dan SDM aparatur belum tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing),
peraturan perundang-undanganyang tumpang tindih, inkonsisten, tidak
jelas, dan multitafsir serta pola pikir (mind-set) dan budaya kerja
(culture-set) belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang efisien,
efektif dan produktif, dan profesional.
Kabupaten Tangerang merupakan wilayah yang perekonomiannya
sedang tumbuh pesat dan didiringi dengan pertumbuhan penduduknya
yang cukup tinggi. Namun hal tersebut belum menjamin seluruh
masyarakat Kabupaten Tangerang mendapatkan kesejahteraan yang
layak secara merata. Selain itu pengelolaan keuangan daerah dalam
pembiayaan pembangunan yang masih belum efektif dan efisien tutur
berpeng, artinya manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat
nilainya belum optimal. Pada kondisinruh dari kurang optimalnya
palayanan publik.Untuk itu perlu peningkatan layanan publik untuk
memberikan pelayanan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat
Kabupaten Tangerang melalui reformasi birokrasi.
Reformasi birokrasi merupakan suatu proses yang berkesinambungan
seiring dengan dinamisasi perubahan yang terjadi. Reformasi birokrasi
merupakan salah satu langkah untuk menata sistem organisasi. Oleh
karenanya, agar sistem tersebut berjalan dengan harmonis dalam
mencapai visi dan misi yang diembannya, reformasi birokrasi harus
diimbangi dengan penataan pada berbagai elemen pendukungnya.
Kabupaten Tangerang untuk mencapai visi dan misinya, diperlukan
suatu grand design yang akan menjadi acuan dan pedoman bagi top
management dalam melakukan reformasi birokrasi bagi Pemerintah
Daerah Kabupaten Tangerang. Reformasi birokrasi yang dimaksudkan
adalah reformasi di bidang manajemen pemerintahan umum yang akan
mencakup 4 dimensi yaitu dimensi tata nilai, kelembagaan,
ketatalaksanaan dan sumber daya aparatur.
Pemerintah Kabupaten Tangerang saat ini memulai langkah perwujudan
reformasi birokrasi sebagaimana termaktub dalam Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 dan tahun 2015 telah disusun Road
map Reformasi Birokrasi Tahun 2015 – 2019. Reformasi birokrasi perlu
diwujudkan demi meningkatnya kualitas pelayanan publik agar tercipta
pemerintahan yang profesional, baik, bersih, bebas korupsi, kolusi, dan
nepotisme.

B. Peningkatan Akses Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan bagi


MBR
Pendidikan dan kesehatan saat ini menjadi barang yang mahal, akses
masyarakat terutama MBR menjadi sulit karena biaya yang tidak
terjangkau. Rumah Sakit Umum (RSU) baru terbangun RSUD Kab.
Tangerang di wilayah selatan dan RSUD Balaraja di wilayah tengah.
Pemerintah perlu melakukan pemerataan akses kesehatan melalui
peningkatan kualitas sarana prasarana kesehatan dan perluasan
cakupan layanan jamkesmas.
Untuk bidang pendidikan, kebutuhan ruang kelas masih tinggi sehingga
satu kelas harus digunakan untuk 2-3 shift. Perlu ditingkatkan sarana
dan prasarana pendidikan milik Pemerintah Daerah yang lebih
terjangkau, penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan pasar pun
menjadi penting, mengingat Kabupaten Tangerang memiliki banyak
perindustrian yang tentunya memerlukan tenaga kerja yang kompeten.

C. Peningkatan Iklim Investasi dan ekonomi daerah


Mengingat Kabupaten Tangerang sebagai “Kota Seribu Industri” yang
memiliki potensi investasi yang luar biasa sudah seharusnya pemerintah
menjaga iklim investasi tetap pada koridor yang aman bagi para
investor. Menekan angka kriminalitas dan penyederhanaan birokrasi
perijinan menjadi bagian yang harus segera dibenahi dan ditingkatkan
pelayanannya. Pengembangkan sistem Informasi Manajemen dalam
bidang Penanaman modal melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Multimedia serta peningkatan kerjasama daerah dengan daerah lainnya
maupun dengan dunia usaha juga menjadi pekerjaan rumah yang harus
segera dirampungkan untuk mendukung iklim investasi yang kondusif.
Sisi lain perekonomian daerah yang harus diperhatikan adalah
peningkatan ekonomi daerah berbasis industri dan UMKM terutama
pada sektor pertanian dan perikanan. Peningkatan kualitas produksi
harus terus didorong melalui penerapan system manajemen mutu dan
penyediaan cluster yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan
D. Penanggulangan Kemiskinan
Masyarakat miskin atau rumah tangga sangat miskin di Kabupaten
Tangerang pada tahun terakhir mencapai 151.150 rumah tangga
sementara keluarga yang rentan sosial ekonomi mencapai 6.935
keluarga. Dengan angka kemiskinan yang masih cukup besar perlu
penanganan lintas sektor dan lintas SKPD secara terintegrasi dan
konsisten melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang langsung,
menyentuh dan berdampak luas .
Dengan penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan terarah
diharapkan dapat mencegah efek domino kemiskinan yang dikawatirkan
dapat meningkatkan jumlah kawasan kumuh, menurunnya kesehatan
masayarakat, rendahnya tingkat pendidikan dan tentu saja meningkat
pula angka kriminal yang bukan tidak mungkin akan memperkeruh
iklim investasi di Kabupaten Tangerang.

E. Peningkatan Peningkatan Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup
Penyediaan Air bersih di Kabupaten Tangerang tergolong belum optimal,
hal tersebut dikarenakan minimya sumber air baku. Sebagian sumber
air baku sudah tercemar seperti sungai Cisadane, Cirarab, Cidurian dan
Cimanceuri. Sebagian lagi terintrusi air laut bahkan hingga 7Km dari
bibir pantai seperti terjadi diwilayah utara. Sehingga perlu konservasi,
pengembangan dan pengendalian sumber air untuk memenuhu
kebutuhan air bersih secara berkelanjutan. Begitupun dengan udara
dan tanah yang sudah tercemar.
Persampahan juga sudah menjadi permasalahan serius. Banyak TPA liar
di wilayah Kabupaten Tangerang terutama ditempat-tempat umum
seperti di sekitar Pasar Cikupa. Perlu pengambangan TPST untuk
mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Jatiwaringin. Selain
persampahan perlu juga pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
yang semakin hari semakin sedikit akibat pertumbuhan industri dan
perumahan yang semakin luas

IV. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016


Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun
2016 adalah sebagai berikut :
· Peningkatan Pelayanan Publik berbasis teknologi informasi.
· Peningkatan akses Pendidikan dan pemerataan Pendidikan
Dasar , Menengah dan Usia Dini
· Percepatan pengembangan puskesmas rawat inap dan
pembangunan sarana kesehatan di wilayah pesisir
· Peningkatan kualitas insfrastruktur daerah
· Peningkatan ekonomi daerah berbasis UMKM
· Penanggulangan kemiskinan terintegrasi berbasis wilayah
· Peningkatan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan
· Pemantapan manajemen persampahan

V. TEMA PEMBANGUNAN TAHUN 2016


Tema Pembangunan Pemerintah Kabupaten Tangerang Tahun
2016 adalah
“Penerapan E-government Dalam Mendukung Kinerja Birokrasi
,Pelayanan Publik, Perbaikan Iklim Investasi, Dan Peningkatan
Partisipasi Masyarakat”
BAB V
RENCANA PROGRAM
DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

I. RENCANA PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2016


Penentuan rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang
akan dilaksanakan oleh seluruh SKPD yang ada di Kabupaten
Tangerang, tentunya berdasarkan hasil pelaksanaan forum
musrenbang dan forum SKPD serta arah kebijakan pembangunan yang
telah ditetapkan didalam RPJMD Tahun 2013-2018 yang digambarkan
sebagai berikut :

Gambar 5.1
Tahapan Arah Kebijakan Pembangunan Selama 5 Tahun

Pada sisi lainnya, program dan kegiatan yang dilaksanakan juga


harus memiliki sinkronisasi dan sinergitas dengan Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) maupun RKPD Provinsi Banten. Yang menjadi
perhatian Pemerintah didalam RKP pada tahun anggaran 2016
mendatang berdasarkan hasil Musrenbangnas adalah terdapatnya
langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Pemerintah pada tahun
2016 dalam rangka menghadapi tantangan dan hambatan
pembangunan antara lain :
· Penguatan ekonomi domestik melalui investasi agar daya beli
meningkat.
· Meningkatkan efektivitas belanja negara, baik dari arah belanja
negara tersebut maupun dari penyerapannya, terutama yang terkait
dengan prioritas belanja negara infrastruktur.
· Peningkatan efektifitas penerimaan negara dengan sekaligus
pengurangan defisit anggaran
Dengan langkah-langkah ini, secara keseluruhan momentum
pembangunan yang sudah dicapai pada tahun 2014 dapat
dipertahankan pada tahun 2015, dan dapat ditingkatkan lagi pada
tahun 2016. Adapun yang menjadi tema RKP tahun 2016 adalah
“MELANJUTKAN REFORMASI BAGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN
EKONOMI YANG BERKEADILAN”. Sebagai penjabaran atas tema RKP
tersebut, diidentifikasi 23 (dua puluh tiga) isu strategis yang
dikelompokan kedalam 3 (tiga) bidang, yaitu : (1) Bidang Politik,
Hukum, Pertahanan dan Keamanan; (2) Bidang Ekonomi; (3) Bidang
Kesejahteraan Rakyat.
1. BIDANG POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN, DAN KEAMANAN
a. Konsolidasi Demokrasi
b. Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Publik
c. Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
d. Percepatan Pembangunan Minimum Essential Forces (MEF) dengan
Pemberdayaan Industri Pertahanan
e. Peningkatan Ketertiban dan Keamanan Dalam Negeri

2. BIDANG PEREKONOMIAN
a. Perkuatan Ketahanan Pangan
b. Peningkatan Ketahanan Energi
c. Peningkatan Ketahanan Air
d. Percepatan Pembangunan Kelautan
e. Peningkatan Keekonomian Keanekaragaman Hayati dan Kualitas
Lingkungan Hidup
f. Transformasi Sektor Industri dalam Arti Luas
g. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja
h. Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi
i. Peningkatan Kapasitas IPTEK
j. Peningkatan Efisiensi Sistem Logistik dan Distribusi
k. Penguatan Konektivitas Nasional : 1) Keseimbangan Pembangunan
Antar Wilayah; b) Pendorong Pertumbuhan Ekonomi; dan c)
Pembangunan Transportasi Massal Perkotaan
l. Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Dasar : a)
Peningkatan Rasio Elektrifikasi Nasional; b) Peningkatan Akses Air
Minum dan Sanitasi; dan c) Penataan Perumahan/Permukiman

3. BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT


a. Reformasi Pembangunan Kesehatan : a) Sistem Jaminan Sosial
Nasional (Demand and Supply) dan b) Penurunan Angka Kematian
Ibu dan Bayi
b. Pengendalian Jumlah Penduduk
c. Reformasi Pembangunan Pendidikan
d. Sinergi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
e. Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan
f. Pengelolaan Resiko Bencana

Sedangkan hal-hal mendasar yang akan dicapai oleh Pemerintah


Provinsi Banten pada tahun anggaran 2016 berdasarkan hasil
Musrenbang Provinsi yang telah dilaksanakan antara lain
pembangunan infrastruktur kawasan dan wilayah serta penanganan
masalah kemiskinan, prioritas perlindungan sosial dan pemberdayaan
ekonomi masyarakat miskin dalam upaya menurunkan angka
kemiskinan di Provinsi Banten yang masih berada pada angka 5,8
persen, infrastruktur wilayah dan kawasan dalam upaya pemantapan
konektivitas dan peningkatan daya dukung pusat-pusat pertumbuhan
di Provinsi Banten, penataan kawasan pusat pemerintahan Provinsi
Banten, pembangunan museum, melanjutkan pembangunan
pelabuhan Bojonegara, Kawasan Strategis Industri Selat Sunda (KSISS),
KEK Tanjung Lesung dan lainnya.
Sedangkan yang menjadi fokus pembangunan Banten untuk Tahun
2016 adalah perluasan lapangan kerja dalam upaya mengatasi
tingginya angka pengangguran di Banten yang saat ini mencapai 9,9
persen atau peringkat ke 32 dari 33 provinsi, Kemudian peningkatan
produksi dan produktifitas pangan serta penguatan logistik pangan
dalam rangka menyikapi isu strategis berkaitan dengan ketahanan
pangan, peningkatan investasi dan daya saing komoditas unggulan
daerah, pemerataan pelayanan pendidikan dan peningkatan pendidikan
berbasis kompetensi pasar kerja, peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat miskin dan optimalisasi infrastruktur pelayanan
kesehatan, pelestarian lingkungan hidup, mitigasi dan adaptasi
bencana serta pemantapan reformasi birokrasi serta tata kelola
pemerintahan daerah.

Untuk menuntaskan fokus pembangunan diatas, Pemerintah Provinsi


Banten mencanangkan tema RKPD untuk tahun 2016 yaitu :
“PENGUATAN EKONOMI KERAKYATAN DALAM MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN RAKYAT BANTEN YANG BERKEADILAN”.
Dengan demikian, rencana program prioritas tahun 2016 yang akan
dilaksanakan di Kabupaten Tangerang tentunya mengarah kepada
bagamana mendukung rencana kerja pemerintah pusat maupun
pemerintah provinsi Banten dengan disesuaikan kepada kemampuan
keuangan daerah serta potensi dan kondisi daerah.
Pada tahun anggaran 2016, yang menjadi prioritas pembangunan
terbagi menjadi pelaksanaan program unggulan dan program strategis
yang menjadi pendukung program unggulan. dapat dilihat tabel 5.1
berikut ini :
Tabel 5.1
Rencana Program Prioritas Pembangunan Tahun 2016

Kondisi
Kinerja SKPD
INDIKATOR 2016 pada akhir
PROGRAM PENANGG SIFA
NO KINERJA periode URUSAN
PRIORITAS UNG T
PROGRAM RPJMD JAWAB

Target target
Layanan
Program
Pendidikan Pendidik Strat
1 Pendidikan Anak 66.74% 86.74% DISDIK
Anak Usia an egik
Usia Dini
Dini
Angka
Program Wajib
Partisipasi
Belajar Pendidik Strat
2 Murni (APM) 93.27% 94.27% DISDIK
Pendidikan Dasar an egik
SD/MI/Paket
Sembilan Tahun
A
Angka
Partisipasi Oper
Pendidik
Murni (APM) 81.48% 85.48% DISDIK asion
an
SMP/MTs/Pa al
ket B
Angka Putus Oper
Pendidik
Sekolah (AP) 0.05% 0.03% DISDIK asion
an
SD/MI al
Angka Putus Oper
Pendidik
Sekolah (AP) 0.10% 0.04% DISDIK asion
an
SMP/MTs al
Angka
Oper
Melanjutkan Pendidik
95.68% 96.88% DISDIK asion
(AM) SD/MI an
al
ke SMP/MTs
Angka
Melanjutkan
Oper
(AM) Pendidik
92.21% 94.21% DISDIK asion
SMP/MTs ke an
al
SMA/SMK/M
A
Rasio
Sekolah yang
menerapkan
Penambahan
Kemampuan
Baca/Tulis Pendidik Strat
60.00% 90.00% DISDIK
Al-Quran an egik
(muatan
lokal) pada
jenjang
SD/SMP/SM
A/SMK
Angka
Program Partisipasi
Pendidik Strat
3 Pendidikan Kasar (APK) 83% 97% DISDIK
an egik
Menengah SMA/SMK/M
A/Paket C
Angka
Partisipasi Oper
Pendidik
Murni (APM) 73% 89% DISDIK asion
an
SMA/SMK/M al
A/Paket C
Angka Putus
Oper
Sekolah (AP) Pendidik
0.23% 0.13% DISDIK asion
SMA/SMK/M an
al
A
Jumlah
Siswa
Penerima
Bantuan
Biaya
Pendidik Strat
Pendidikan 16,000 20,000 DISDIK
an egik
bagi Siswa
Miskin
Jenjang
SMA/MA/SM
K
Penduduk
Program Usia >15
Pendidik Strat
4 Pendidikan Non Tahun Melek 91.21% 92.21% DISDIK
an egik
Formal Huruf (tidak
buta aksara)
Prosentasi
Program
luas
Pengembangan
jangkauan 4 Kec dan 21 Kec dan Perpusta Strat
5 Budaya Baca dan Perpusda
layanan 5 Kel. 28 Kel. kaan egik
Pembinaan
perpustakaa
Perpustakaan
n
Penambahan
koleksi
bahan Perpusta Strat
3250 eks 16.750 eks Perpusda
pustaka kaan egik
perpustakaa
n
Guru Yang
Program
Memenuhi
Peningkatan
Kualifikasi Pendidik Strat
6 Mutu Pendidik 75% 82% DISDIK
S1/D-IV an egik
dan Tenaga
(Guru Layak/
Kependidikan
GL)
Meningkatny
a penduduk
usia sekolah
Program masyarakat Strat
Manajemen MBR yang 5.000 5.000 Pendidik egik
7 DISDIK
Pelayanan berhak Siswa Siswa an Ungg
Pendidikan mendapatkan ulan
programBeasi
swa/ KARTU
PINTAR
Program
Pengadaan,
Peningkatan dan
Penambahan
Perbaikan Sarana CIPTA Strat
8 jumlah 49 54 Kesehata
dan Prasarana KARYA egik
Puskesmas n
Puskesmas/Pusk
esmas Pembantu
dan Jaringannya
Penambahan
CIPTA Strat
Puskesmas 2 Unit 8 Unit Kesehata
KARYA egik
rawat inap n
Program Jumlah
Standarisasi Puskesmas Kesehata Strat
9 15 20 DINKES
Pelayanan yang n egik
Kesehatan tersertifikasi
Rasio
Program Pelayanan
RSUD
Pelayanan Masyarakat Kesehata Strat
10 0.40% 3.30% BALARAJ
Kesehatan miskin yang n egik
A
Penduduk Miskin dilayani
JAMKESMAS
Cakupan
pelayanan
Program Upaya Oper
kesehatan Kesehata
11 Kesehatan 80% 90% DINKES asion
dasar pasien n
Masyarakat al
masyarakat
miskin
Cakupan
pelayanan
kesehatan Oper
Kesehata
rujukan 100% 100% DINKES asion
n
pasien al
masyarakat
miskin
Meningkatny
a prosentase Strat
MBR yang Kesehata egik
70,000 392,000 DINKES
mendapatkan n Ungg
KARTU ulan
SEHAT
Cakupan
penjaringan Oper
Kesehata
kesehatan 1% 100% DINKES asion
n
siswa SD dan al
setingkat
Program
pengadaan,
Rasio sarana
peningkatan
dan
sarana dan
prasarana RSUD Oper
prasarana rumah Kesehata
12 RSUD 4.00% 94% BALARAJ asion
sakit/rumah n
Balaraja A al
sakit jiwa/rumah
sesuai RS
sakit paru-
tipe B
paru/rumah sakit
mata
Tersedianya RSUD Oper
Kesehata
obat-obatan 6.00% 100.00% BALARAJ asion
n
rumah sakit A al
Strat
Pembanguna
CIPTA Kesehata egik
n RSUD - 1 Unit RSU
KARYA n Ungg
PANTURA
ulan
Program Prosentase
RSUD Oper
Peningkatan tingkat Kesehata
13 3.00% 84.00% BALARAJ asion
Pelayanan Rumah hunian RS n
A al
Sakit (BOR)
Hari
Rawat/Hari RSUD
Kesehata Strat
Perawatan 75% 75% TANGERA
n egik
Maksimalx10 NG
0%
Ratio
pemenuhan
sarana dan
prasarana (1 unit RSUD Oper
Kesehata
pelayanan rawat inap 14 Unit TANGERA asion
n
terhadap tahap 3) NG al
standar RS
Kelas B
pendidikan
Ratio
pemenuhan
alat
RSUD Oper
kesehatan Kesehata
53 unit 390 unit TANGERA asion
pelayanan n
NG al
standar RS
KElas B
pendidikan
Prosentase
RSUD
Masyarakat Kesehata Strat
80.00% 80% TANGERA
Miskin yang n egik
NG
dilayani
Kepuasan
pelanggan RS RSUD Oper
Kesehata
(Rata-rata 2% 72% BALARAJ asion
n
dari semua A al
pelayanan)
Indeks
RSUD Oper
Kepuasan Kesehata
75% 75% TANGERA asion
Masyarakat n
NG al
(IKM)
Program
Cakupan
peningkatan Oper
Kunjungan Kesehata
14 keselamatan ibu 95% 95% DINKES asion
Ibu Hamil K - n
melahirkan dan al
4
anak
Cakupan
pertolongan
persalinan
Oper
oleh tenaga Kesehata
90% 90% DINKES asion
kesehatan n
al
yang
memiliki
kompetensi
kebidanan

Cakupan Oper
Kesehata
Kunjungan 92.00% 95% DINKES asion
n
Bayi al
Program
peningkatan Cakupan Oper
Kesehata
15 pelayanan pelayanan 90% 90% DINKES asion
n
kesehatan anak anak balita al
balita
Prevalensi
balita dengan
Program Oper
berat badan Kesehata
16 Perbaikan Gizi 5.60% 5.20% DINKES asion
rendah/ n
Masyarakat al
kekurangan
Gizi
Cakupan
Program
penemuan Oper
Pencegahan dan Kesehata
17 pasien baru 77% 80% DINKES asion
Penanggulangan n
TB BTA al
Penyakit Menular
Positif
Cakupan
penemuan Oper
Kesehata
penderita 100% 100% DINKES asion
n
DBD yang al
ditangani
Cakupan
Desa/
Kelurahan Oper
Kesehata
Universal 96% 98% DINKES asion
n
Child al
Immunizatio
n (UCI)
Prevalensi
HIV/AIDS
Oper
(persen) dari Kesehata
< 0,1% < 0,1% DINKES asion
total populasi n
al
usia 15 - 24
tahun
Meningkatny
a kesadaran
Program Promosi
masyarakat
Kesehatan dan 250 1.250 Kesehata Strat
18 sekolah DINKES
Pemberdayaan sekolah Sekolah n egik
dasar akan
masyarakat
sarana
sanitasi
Meningkatka
Keluarga Oper
Program Keluarga n capaian
19 67.11% 67.96% BKBPP Berencan asion
Berencana Peserta KB
a al
Aktif PA/PUS
Meningkatka
Program
n % jumlah
pembinaan peran
anggota Keluarga Oper
serta masyarakat
20 kelompok 75% 80% BKBPP Berencan asion
dalam pelayanan
BKB dan a al
KB/KR yang
UPPKS yang
madiri
ber-KB
Program Meningkatny
Pengembangan a kapasitas 50 Pelaku 325 Pelaku DISPERIN Strat
21 Industri
Industri Kecil dan kelembagaan IKM IKM DAG egik
Menengah IKM
Meningkatny
Program
a Oper
Peningkatan DISPERIN
22 pemahaman 40 IKM 240 IKM Industri asion
Kemampuan DAG
IKM terhadap al
Teknologi Industri
SNI
Program
peningkatan Jumlah alat
penerapan dan mesin Strat
23 46 1,083 Distanak Pertanian
teknologi pertanian egik
pertanian/perkeb (Unit)
unan
Program
peningkatan Produktivitas
Strat
25 produksi Padi (Ton 6.1 6.35 Distanak Pertanian
egik
pertanian/perkeb GKG/Ha)
unan
Meningkatny
Strat
a Indeks 2,3 Kali 2,5 Kali Distanak Pertanian
egik
Pertanaman
Cakupan
Program
pelayanan Oper
pencegahan dan
25 kesehatan 44 desa 274 desa Distanak Pertanian asion
penanggulangan
hewan (Desa al
penyakit ternak
/ Kelurahan)
menurunkan
jarak
Program
kelahiran Oper
Peningkatan
26 ternak 0,4 bulan 18 Bulan Distanak Pertanian asion
Produksi hasil
(calving al
peternakan
interval)
(bulan)
Peningkatan
jumlah
kelompok
Strat
yang 2 20 Distanak Pertanian
egik
memenuhi
skala usaha
peternakan
Meningkatny
Program
a mutu dan Oper
Peningkatan 350
27 kesehatan 60 sampel Distanak Pertanian asion
Kesehatanan sampel
produk asal al
Masy. Veterinen
hewan
Program
pemberdayaan
Pengawasan
masyarakat Kelautan
dan 8 kali 76 kali Oper
dalam dan
28 pengendalian pengawasa pengawasa Diskanla asion
pengawasan dan Perikana
sumberdaya n n al
pengendalian n
kelautan
sumberdaya
kelautan
Meningkatny Kelautan
Oper
a kebersihan 1 Kec. 11 Kec. dan
Diskanla asion
wilayah Pan-tai Pantai Perikana
al
pesisir n
Meningkatny
Program
a Kelautan Strat
pemberdayaan
infrastruktur 23 Desa 23 Desa dan egik
29 ekonomi Diskanla
perekonomia Pesisir Pesisir Perikana Ungg
masyarakat
n Desa n ulan
pesisir
pesisir
Program Peningkatan Kelautan
pengembangan Produktivitas 4.5 ton/ 5.5 ton/ dan Strat
30 Diskanla
budidaya Budidaya Air ha/th ha/th Perikana egik
perikanan Tawar n
Peningkatan Kelautan
Produktivitas 1,5 ton/ 1,5 ton/ dan Strat
Diskanla
Budidaya ha/th ha/th Perikana egik
Payau n
Program Peningkatan Kelautan
Oper
pengembangan Produktivi- 38 kg/ 40 kg/ dan
31 Diskanla asion
perikanan tas Alat unit/ trip unit/ trip Perikana
al
tangkap Tangkap n
Peningkatan
Kelautan
Kualitas Oper
dan
Sarana/Pra- 1 PPI/ TPI 7 PPI/ TPI Diskanla asion
Perikana
sarana al
n
PPI/TPI
Program
optimalisasi Peningkatan Kelautan
18.1 20 Oper
pengelolaan dan konsumsi dan
32 kg/kapita/ kg/kapita/ Diskanla asion
pemasaran ikan per Perikana
th th al
produksi kapita n
perikanan
Program
Peningkatan Kelautan
Diversifikasi Oper
Mutu dan 2 jenis 30 jenis dan
33 hasil olahan Diskanla asion
Pengembangan olahan olahan Perikana
perikanan al
Pengolahan Hasil n
Perikanan
Pembinaan
Kelautan
Kelompok Oper
dan
Usaha 5 klmpk 45 klmpk Diskanla asion
Perikana
Perikanan al
n
dan Kelautan
Prorgam
Ketersediaan
peningkatan
energi dan Ketahana Strat
34 ketahanan 1% 96% BKPPPM
protein per n Pangan egik
pangan
kapita
masyarakat
Ketersediaan Oper
Ketahana
protein 2% 97% BKPPPM asion
n Pangan
perkapita al
Penguatan Oper
Ketahana
Cadangan 9% 99% BKPPPM asion
n Pangan
Pangan al
Pengawasan
dan Oper
Ketahana
Pembinaan 3 100 BKPPPM asion
n Pangan
Keamanan al
Pangan Segar
Penanganan
Oper
Daerah Ketahana
7 50 BKPPPM asion
Rawan n Pangan
al
Pangan
Program
Pemberd
Peningkatan Keberdayaan Oper
ayaan
35 Keberdayaan PKK Desa 5 40 BKPPPM asion
Masyarak
Masyarakat Aktif al
at Desa
Pedesaan
Keaktifan Pemberd
Oper
Lembaga ayaan
7 75 BKPPPM asion
Pemberdayaa Masyarak
al
n Masyarakat at Desa
Pemberd
Tersedianya Oper
ayaan
Bak sampah 50 Desa 250 Desa BKPPPM asion
Masyarak
di Perdesaan al
at Desa
Program Pemberd
Pengembanga Oper
pengembangan ayaan
36 n 2 10 BKPPPM asion
lembaga ekonomi Masyarak
POSYANTEK al
pedesaan at Desa
Tersedianya
Pemberd Strat
database
ayaan egik
pasar - 1 Dokumen BKPPPM
Masyarak Ungg
tradisional
at Desa ulan
desa
Meningkatny
a kapasitas
Pemberd Strat
kelembagaan 10
ayaan egik
pengelola Pengelola BKPPPM
Masyarak Ungg
pasar Pasar
at Desa ulan
tradisional
desa
Pembanguna
Pemberd Strat
n Pasar
CIPTA ayaan egik
Tradisional/ 3 Pasar 15 Pasar
KARYA Masyarak Ungg
Kabupaten di
at Desa ulan
3 (tiga) lokasi
program
peningkatan
kapasitas tenaga Oper
Ketenagaan Ketahana
37 penyuluh 10 100 BKPPPM asion
penyuluhan n Pangan
pertanian, al
perikanan dan
kehutanan
Kelembagaan
program Penyuluhan
Oper
peningkatan pertanian, Ketahana
38 11 100 BKPPPM asion
sarana prasarana perikanan, n Pangan
al
penyuluhan dan
kehutanan
Program
Peningkatan Pelatihan
Disnakertr Ketenaga Strat
39 Kualitas dan berbasis 720 4,200.00
ans kerjaan egik
Produktivitas kompetensi
Tenaga Kerja
Tersedianya
Strat
sarana
DISNAKE Ketenaga egik
prasarana - 2 Paket
RTRANS kerjaan Ungg
pendukung
ulan
BLKI
Pelatihan Oper
Disnakertr Ketenaga
berbasis 100 790 asion
ans kerjaan
masyarakat al
Pelatihan
Oper
berbasis Disnakertr Ketenaga
100 880 asion
kewirausaha ans kerjaan
al
an
Program Peningkatan Oper
Disnakertr Ketenaga
40 Peningkatan Kesempatan 6,667.00 40,002.00 asion
ans kerjaan
Kesempatan Kerja Kerja al
Jumlah
Program
penanganan
Perlindungan
kasus/perseli Disnakertr Ketenaga Strat
41 Pengembangan 200 1,280.00
sihan ans kerjaan egik
Lembaga
ketenagakerj
Ketenagakerjaan
aan
Jumlah Oper
Disnakertr Ketenaga
pemeriksaan 1,080.00 6,600.00 asion
ans kerjaan
perusahaan al
Jumlah
transmigran
pada tahun
Program 2012 Oper
Disnakertr Ketransm
42 Transmigrasi sebanyak 25 25 140 asion
ans igrasian
Regional KK dan pada al
tahun 2018
sebanyak 25
KK
Program Pemanfaatan
Pengembangan Fasilitas
Strat
Sistem Dana
11.000 60.000 egik
43 Pendukung Pemerintah KUMKM KUKM
KUMKM KUMKM Ungg
Usaha Bagi bagi KUMKM
ulan
Usaha Mikro melalui
Kecil Menengah UPDB
Oper
Promosi 4 Event
26 Event KUMKM KUKM asion
KUMKM Promosi
al
Program
penciptaan iklim Fasilitasi Oper
96
44 Usaha Kecil Pengembanga 15 KUMKM KUMKM KUKM asion
KUMKM
Menengah yang n KUMKM al
kondusif
Pemberian
Fasilitasi Oper
100 800
Pengamanan KUMKM KUKM asion
KUMKM KUMKM
Kawasan al
UMKM
Pembanguna
n Sistem
Program
Informasi
Peningkatan Oper
Perencanaan 24
45 Kualitas 4 Koperasi KUMKM KUKM asion
Pengembanga Koperasi
Kelembagaan al
n
Koperasi
Perkoperasia
n
Peningkatan
dan
Pengembanga Oper
n jaringan 80 orang 545 orang KUMKM KUKM asion
kerjasama al
usaha
koperasi
Program
Fasilitasi
Pengembangan
Kemitraan Oper
Kewirausahaan 180
46 Investasi dan 30 UMKM KUMKM KUKM asion
dan Keunggulan UMKM
Usaha bagi al
Kompetitif Usaha
UMKM
Kecil Menengah
Program
Prosentase
peningkatan DISPEND Strat
47 Meningkatny 25% 28% Otda
pendapatan A egik
a PAD
daerah
Meningkatny
Program 50 IKM/ 320 IKM/
a kualitas
Peningkatan dan calon/pela calon/pela DISPERIN Perdagan Strat
48 SDM Calon
Pengembangan ku ku DAG gan egik
Pelaku
Ekspor Eksportir Eksportir
eksportir
Tersedianya
Program
laporan
Perlindungan Oper
monitoring 12 60 DISPERIN Perdagan
49 Konsumen dan asion
peredaran Laporan Laporan DAG gan
pengamanan al
barang dan
perdagangan
jasa
52 312
Laporan Laporan
Program Tersedianya Harga Harga
Peningkatan laporan Sembako Sembako Oper
DISPERIN Perdagan
50 Efisiensi distribusi dan 26 dan 156 asion
DAG gan
Perdagangan barang/prod Laporan Laporan al
Dalam Negri uk distribusi distribusi
Barang Barang
bersubidi bersubidi
Program Tersedianya
Kepemud
Peningkatan DED sarana
aan dan Strat
51 Sarana dan dan 3 DED 25 DED DISPORA
Olah egik
Prasarana prasarana BUDPAR
Raga
Olahraga Olahraga
Tersedianya
Kepemud Strat
Sport Centre
CIPTA aan dan egik
dan 1 Unit 1 Unit
KARYA Olah Ungg
kelengkapan
Raga ulan
venue
Kepemud Strat
Terbangunny
5 Stadion 25 Stadion CIPTA aan dan egik
a stadion
Mini mini KARYA Olah Ungg
mini
Raga ulan
Menciptakan
kesempatan
kerja penuh
Program dan produktif
peningkatan dan
Kepemud
upaya pekerjaan Oper
1225 aan dan
52 penumbuhan yang layak 100 Orang DISPORA asion
Orang Olah
kewirausahaan untuk BUDPAR al
Raga
dan kecakapan semua,
hidup pemuda termasuk
perempuan
dan kaum
muda
Peningkatan
penanggulan
gan bahaya
Program upaya narkoba Kepemud
Oper
pencegahan serta virus 1500 8850 aan dan
53 DISPORA asion
penyalahgunaan HIV dan Orang Orang Olah
BUDPAR al
narkoba AIDS Raga
dikalangan
generasi
muda
Peningkatan
Program Kepemud
keikutsertaa
Pembinaan dan 15 Cabang 21 Cabang aan dan Strat
54 n event DISPORA
Pemasyarakatan Olahraga Olahraga Olah egik
tingkat BUDPAR
Olahraga Raga
nasional
Peningkatan
peran aktiv
Kepemud
masyarakat 9 15 Oper
aan dan
55 dalam Kelompok/ Kelompok/ DISPORA asion
Olah
kegiatan Kec Kec BUDPAR al
Raga
kebugaran
olahraga
Perencanaan
Program Pembanguna
Peningkatan n dan Oper
Kebuday
56 Sarana dan Penataan 1 Lokasi 1 Lokasi DISPORA asion
aan
Prasarana Sarana dan BUDPAR al
Kebudayaan Prasarana
Kebudayaan
Tersedianya
dokumen 1 DED
Oper
perencanaan Pembangu Kebuday
- DISPORA asion
sarana nan aan
BUDPAR al
prasarana Auditorium
kebudayaan
Program
2 kali Oper
Pengelolaan Cakupan 14 kali Kebuday
57 festival/tah DISPORA asion
Keragaman gelar seni Festival aan
un BUDPAR al
Budaya
Tersedianya
Program
Objek Daerah
Pengembangan pembangu pembangu Pariwisat Strat
58 Tempat DISPORA
Destinasi nan 80% nan 100% a egik
Wisata BUDPAR
Pariwisata ODTW ODTW
(ODTW)
Tersedianya
masterplan 1
Oper
Objek Daerah Dokumen Pariwisat
- DISPORA asion
Tempat Perencanaa a
BUDPAR al
Wisata n
(ODTW)
Mempromosi
Program kan potensi
3 Kali Oper
Pengembangan wisata yang 27 Kali Pariwisat
59 Pameran/T DISPORA asion
Pemasaran ada di Pameran a
ahun BUDPAR al
Pariwisata Kabupaten
Tangerang
Program Peningkatan
peningkatan jumlah
kesadaran akan penerima Strat
60 1,250 12,350 DINSOS Sosial
nilai-nilai sarana egik
keagamaan dan prasarana
kepahlawanan keagamaan
Peningkatan
jumlah Oper
bantuan 3,480 25,230 DINSOS Sosial asion
sosial pada al
guru ngaji
Program
Pelayanan dan Cakupan
27.000 27.000 Strat
61 Rehabilitasi Pemanfaat DINSOS Sosial
RTSM RTSM egik
Kesejahteraan PKH
Sosial
Program
Pemberdayaan
Fakir Miskin,
Komunitas Adat
Oper
Terpencil (KAT) Jumlah 4.050
62 700 org DINSOS Sosial asion
dan Penyandang PMKS orang
al
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
Lainnya
Program
pembinaan eks
penyandang Rasio
Oper
penyakit sosial penyandang
63 168 org 967 org DINSOS Sosial asion
(eks narapidana, penyakit
al
PSK, narkoba dan sosial
penyakit sosial
lainnya)
Program Meningkatny
Oper
pembinaan panti a sarana dan
64 10% 90% DINSOS Sosial asion
asuhan/ panti prasarana
al
jompo panti
Kesatuan
Program Pembinaan Bangsa
Oper
Pengembangan nilai-nilai Kesbangp dan
65 14 76 asion
Wawasan luhur ol Politik
al
Kebangsaan kebangsaan Dalam
Negeri
Kesatuan
Bangsa
Program Oper
Pembinaan Kesbangp dan
66 Pendidikan Politik 19 105 asion
politik daerah ol Politik
Masyarakat al
Dalam
Negeri
Proporsi jalan
Program
strategis
Pembangunan Pekerjaa Strat
67 kabupaten 8.94% 100% DBMP
Jalan dan n Umum egik
dalam
Jembatan
kondisi baik
Proporsi jalan
non strategis
Pekerjaa Strat
kabupaten 4.21% 100% DBMP
n Umum egik
dalam
kondisi baik
Proporsi
jembatan Pekerjaa Strat
2.62% 100% DBMP
dalam n Umum egik
kondisi baik
Proporsi jalan
Pekerjaa Strat
baru dalam 6,4 Km 32 Km DBMP
n Umum egik
kondisi baik
Proporsi
jalan desa Pekerjaa Strat
30 Km 400 Km DBMP
dalam n Umum egik
kondisi baik
Program
Tersedianya Strat
Pembangunan
DED Perhubu egik
68 Sarana dan - 1 Paket DISHUB
Terminal ngan Ungg
Prasarana
Type A ulan
Perhubungan
Strat
Tersedianya
Perhubu egik
Terminal 1 Unit 1 Unit DISHUB
ngan Ungg
Type A
ulan
Pembanguna
n terminal
Perhubu Strat
angkutan 1 5 DISHUB
ngan egik
umum Type
B dan C
Pembanguna
n Dermaga Perhubu Strat
1 5 DISHUB
Penyebranga ngan egik
n
Program
Pembangunan Peningkatan Oper
Perhubu
69 Prasarana dan jumlah kapal 1 5 DISHUB asion
ngan
Fasilitas patroli al
Perhubungan
Tersedianya
rambu lalu Strat
lintas dan 30 unit 230 unit Perhubu egik
DISHUB
rute rambu rute rambu rute ngan Ungg
angkutan ulan
sampah
Tersedianya
hasil kajian
Program Oper
pemekaran
70 Penataan Daerah 2 Kajian SETDA Otda asion
kecamatan
Otonomi Baru al
dan otonomi
daerah
Terbentukny Strat
a kecamatan 4 Kec. 4 Kec. SETDA Otda egik
baru GD
Peningkatan
Strat
Ststus Desa
40 SETDA Otda egik
menjadi
GD
kelurahan
Strat
Penataan
60 246 SETDA Otda egik
Desa
GD

Program
Proporsi
pengembangan
Daerah
dan pengelolaan Pekerjaa Strat
71 Irigasi Kecil 19.80% 100% DBMP
jaringan irigasi, n Umum egik
Dalam
rawa dan jaringan
Kondisi Baik
pengairan lainnya

Proporsi
Sungai Oper
Pekerjaa
Kabupaten 2.16% 13% DBMP asion
n Umum
Dalam al
Kondisi Baik
Proporsi
Saluran
Pekerjaa Strat
Pembuang 1.01% 6.05% DBMP
n Umum egik
Dalam
Kondisi Baik
Jumlah
Program pelaksanaan
Oper
Perencanaan sosialisasi
72 10 Event 55 Event BP2T Otda asion
Perijinan dan Non informasi
al
Perijinan perijinan dan
nonperijinan
Program
Prosentase
Pengembangan
kenaikan Oper
Administrasi
73 penerimaan 10.00% 60% BP2T Otda asion
Pelayanan
retribusi al
Perijinan dan Non
perijinan
Perijinan
Prosentase
penyelesaian Strat
76% 80% BP2T Otda
pengaduan egik
perijinan
Indeks
Program
Kepuasan
Penelitian dan
Masyarakat Oper
Pengembangan
74 terhadap Indeks 4 Indeks 5 BP2T Otda asion
Yang Terkait
pelayanan al
dengan Perijinan
perijinan dan
dan Non Perijinan
nonperijinan
Jumlah
Kecamatan
Sasaran Strat
Operasi 29 29 BP2T Otda egik
Penertiban GD
Perijinan
Terpadu
Program
Pengembangan
Strat
Data Informasi Database
75 Updating 29 BP2T Otda egik
Pelayanan Perijinan
GD
Perijinan dan
Nonperijinan
Program
Penataan Strat
Produk
76 Peraturan 2 BP2T Otda egik
Hukum -
Perundang- GD
undangan
Meningkatny
Program a kualitas
Pengembangan Sistem
Strat
77 Sistem Pelayanan Informasi 1 Kali 7 Kali BP2T Otda
egik
Perijinan dan Non Pelayanan
Perijinan Perijinan dan
Nonperijinan
Tersedianya
sistem
Strat
perijinan
Updating 1 BP2T Otda egik
terintegrasi
GD
SIG Tata
Ruang
Tersedianya
Strat
perijinan
Updating 1 BP2T Otda egik
berbasis
GD
website
Program Dokumen/Re
Peningkatan Iklim gulasi Yang
Penanam Strat
78 Investasi dan Mendukung 2 Dok. 22 Dok. BPMD
an Modal egik
Realisasi Iklim
Investasi Investasi
Monev Penanam Strat
2 Keg. 14 Keg. BPMD
Investasi an Modal egik
Program
Peningkatan Terlaksanany Oper
Penanam
79 Promosi dan a Pameran 6 event 36 event BPMD asion
an Modal
Kerjasama (promosi) al
investasi
Dokumen/Re
gulasi
Kerjasama
Oper
Yang Penanam
9 Dok. 65 Dok. BPMD asion
Mendukung an Modal
al
Penciptaan
Iklim
Investasi
Meningkatny Strat
a layanan Penanam egik
26% 40% BPMD
PDAM di Kab an Modal Ungg
Tangerang ulan
Tingkat
waktu
tanggap
Program
(response
peningkatan
time rate) Oper
kesiagaan dan Perumah
80 daerah 20 menit 15 menit DPBK asion
pencegahan an
layanan al
bahaya
Wilayah
kebakaran
Manajemen
Kebakaran
(WMK)

Program Cakupan
Kesatuan
pencegahan dini layanan
Bangsa Oper
dan penanganan
81 10 Kec 5 Kec DPBK dan asion
penanggulangan wilayah
Politik al
korban bencana rawan
Dalam
alam Bencana
Negeri
Program Oper
Rasio Rumah CIPTA Perumah
82 Pengembangan 0,17 % 89% asion
Layak Huni KARYA an
Perumahan al
Presentasi
rumah CIPTA Perumah Strat
0.15% 89%
tinggal KARYA an egik
bersanitasi
Rasio Oper
CIPTA Perumah
bangunan 500 4,600 asion
KARYA an
tidak BerIMB al
Tersedianya
250 1.269 Oper
sarana CIPTA Perumah
Sarana Sarana asion
sanitasi KARYA an
Sanitasi Sanitasi al
sekolah
Program Cakupan
CIPTA Perumah Strat
83 lingkungan sehat layanan air 0.04% 86.03%
KARYA an egik
perumahan bersih
Program
Pengembangan
Jumlah Oper
Kinerja Pekerjaa
84 Kapasitas 6% 76% DKPP asion
Pengelolaan Air n Umum
Lumpur Tinja al
Minum dan Air
Limbah
Program Rasio TPU Oper
Perumah
85 Pengelolaan Areal per satuan 7.50% 85% DKPP asion
an
Pemakaman penduduk al
Program Energi
pembinaan dan Jumlah dan Oper
15.966
86 pengembangan Pemasangan 500 titik DKPP Sumber asion
titik
bidang PJU Daya al
ketenagalistrikan Mineral
Energi
Jumlah dan Oper
Pemeliharaan 866 titik 8.700 titik DKPP Sumber asion
PJU Daya al
Mineral
Meningkatny
Energi
a rumah Strat
dan
tangga yang DISPERIN egik
1500 7500 Sumber
mendapat DAG Ungg
Daya
aliran listrik ulan
Mineral
PLN
Peningkatan
Program
Luasan Oper
Pengelolaan Lingkung
87 Hutan kota 2.5 Ha 23,5 Ha BLHD asion
Ruang Terbuka an Hidup
yang sudah al
Hijau (RTH)
tertata
Rasio jumlah Oper
Lingkung
taman kota 3.50% 25% DKPP asion
an Hidup
yang tertata al
Program
Strat
Pengembangan Rasio Jumlah
Lingkung egik
88 Kinerja sampah yang 6% 78% DKPP
an Hidup Ungg
Pengelolaan ditangani
ulan
Persampahan
Program
Cakupan
Pengendalian
pengawasan Oper
Pencemaran dan Lingkung
89 terhadap 10% 80.00% BLHD asion
Perusakan an Hidup
pelaksanaan al
Lingkungan
amdal
Hidup
Cakupan
pengawasan Oper
Lingkung
terhadap 7% 62% BLHD asion
an Hidup
Pelaksanaan al
UKL/UPL
Pelayanan
Tindak
Lanjut
Pengaduan
Masyarakat
Akibat Lingkung Strat
25 Kasus 223 Kasus BLHD
Adanya an Hidup egik
Dugaan
Pencemaran
Dan/Atau
Perusakan
Lingkungan
Penegakan
Hukum
akibat Oper
Lingkung
pencemaran 5 Kasus 25 Kasus BLHD asion
an Hidup
dan al
perusakan
lingkungan
Tercapainya
Piagam
Perhargaan
kabupaten
Oper
tangerang Lingkung
74.65 78.65 BLHD asion
sebagai kota an Hidup
al
sehat atau
mendapatkan
Penghargaan
Adipura
Tercapainya
Sekolah yang
mendapatkan
penghargaan Oper
Lingkung
Adiwiyata / 5 sekolah 34 sekolah BLHD asion
an Hidup
sekolah yang al
peduli dan
berbudaya
lingkungan
Meningkatny
a kegiatan
Program pengawasan
Oper
peningkatan usaha yang Lingkung
90 200 1,964 BLHD asion
pengendalian berpotensi an Hidup
al
polusi melakukan
pencemaran
air
Meningkatny
a usaha
dan/atau
kegiatan
yang
Oper
mentaati Lingkung
35 437 BLHD asion
persyaratan an Hidup
al
administratif
dan teknis
pencegahan
pencemaran
air
Pelayanan
Pencegahan
Pencemaran Oper
Lingkung
Udara Dari 5% 60% BLHD asion
an Hidup
Sumber al
Tidak
Bergerak
Peningkatan
Program rehabilitasi
Perlindungan dan /Vegetasi Oper
Lingkung
91 Konservasi tanaman 1000 m2 56.900 m2 BLHD asion
an Hidup
Sumber Daya mangrove al
Alam Mangrove di
pesisir Pantai
terlayaninya
masyarakat
sulit air
bersih Oper
3.300.000 Lingkung
melalui 300.000 ltr BLHD asion
ltr an Hidup
pendistribusi al
an air bersih
di 12
kecamatan
Meningkatny 200 1.200 Oper
DISPERIN Lingkung
a perusahaan Perusahaa Perusahaa asion
DAG an Hidup
yang di awasi n n al
Tersedianya
Informasi
mengenai
Rencana Tata
Ruang (RTR)
Program wilayah Oper
50 peta 440 peta Penataan
92 Perencanaan Tata Kabupaten DTR asion
analog analog Ruang
Ruang /Kota beserta al
rencana
rinciannya
melalui peta
analog dan
peta digital.
Terlaksanany
Oper
a forum Penataan
2 kali 8 Kali DTR asion
konsultasi Ruang
al
publik
Terlayaninya
masyarakat
Program dalam Oper
Penataan
93 Pemanfaatan pengurusan 100% 100% DTR asion
Ruang
Ruang izin al
pemanfaatan
ruang
Terlaksanany
a tindakan
awal
terhadap
pengaduan
Program masyarakat
Oper
Pengendalian tentang Penataan
94 100% 100% DTR asion
Pemanfaatan pelanggaran Ruang
al
Ruang di bidang
penataan
ruang, dalam
waktu 5
(lima) hari
kerja.
Meningkatny
Oper
a luasan RTH Penataan
0.25% 12.30% DTR asion
Publik di Kab Ruang
al
Tangerang
Program
Penataan
Luas lahan
penguasaan, Oper
untuk Pertanah
95 pemilikan, 8 57.5 SETDA asion
kepentingan an
penggunaan dan al
umum
pemanfaatan
tanah
Kesatuan
Program Porsentase
Bangsa
Peningkatan penanganan
SATPOL dan Strat
96 Keamanan dan gangguan 100% 100%
PP Politik egik
kenyamanan Kantrantibm
Dalam
lingkungan as per tahun
Negeri
Jumlah Kesatuan
penegakan Bangsa
Oper
Perda yang 10 perda/ 62 perda/ SATPOL dan
asion
terkait tahun tahun PP Politik
al
dengan Dalam
Kantrantibm Negeri
as

Jumlah
aparatur
Kesatuan
Program Linmas dan
Bangsa
pemeliharaan Satpol PP Oper
1550 SATPOL dan
97 kantrantibmas yang 150 orang asion
orang PP Politik
dan pencegahan mendapatkan al
Dalam
tindak kriminal pelatihan
Negeri
Kantrantibm
as
Kesatuan
Frekuensi
Bangsa
monitoring Oper
20 SATPOL dan
dan evaluasi 110 Kali asion
kali/tahun PP Politik
ketertiban al
Dalam
umum
Negeri
Pemberd
Program
Tertanganiny ayaan
Penguatan
a semua Perempu Oper
Kelembagaan
98 kasus KDRT 100% 100% BKBPP an dan asion
Pengarusutamaa
yang Perlindu al
n Gender dan
dilaporkan ngan
Anak
Anak
Program Tersedianya
Komunik Strat
Pengembangan Komunikasi
asi dan egik
99 Komunikasi, Data 48 SKPD 63 SKPD SETDA
Informati Ungg
Informasi dan Komputerisas
ka ulan
Media Massa i antar SKPD
Komunik
Jumlah mobil Oper
asi dan
internet 1 5 DISHUB asion
Informati
keliling al
ka
Jumlah
pelayanan
dan
Program penyelesaian
Oper
Pembinaan dan administrasi
100 1,909 11,519 BKD Otda asion
Pengembangan kenaikan
al
Aparatur pangkat,
pensiun dan
pengangkata
n jabatan
Tersedianya
aplikasi
Oper
sistem
1 BKD Otda asion
informasi -
al
data
kepegawaian
Jumlah data
Oper
base
4,500 12,300 BKD Otda asion
kepegawaian
al
yang akurat
Terlaksanany
a pembinaan
pegawai Oper
melaui 50 350 SETDA Otda asion
pendidikan al
formal dan
non formal
Program
peningkatan Oper
Jumlah
101 kapasitas 699 4,020 BKD Otda asion
peserta diklat
sumberdaya al
aparatur
Program Rasio
Oper
Pembangunan bangunan CIPTA Perumah
102 2 28 asion
Gedung kantor desa KARYA an
al
Pemerintahan /kelurahan
Tersedianya
BLKI skala Strat
Kabupaten di CIPTA Perumah egik
- 1 Unit BLKI
Pasir KARYA an Ungg
Muncang Kec ulan
Jayanti
Strat
Terbangunny RKB SD RKB SD
CIPTA Perumah egik
a RKB 681 dan 3.405 dan
KARYA an Ungg
sekolah SMP 39 SMP 195
ulan
Program
Oper
Penataan Kepemilikan Kependu
103 91.00% 99.00% Dukcapil asion
Administrasi KTP dukan
al
Kependudukan
Rasio Oper
Kependu
Penduduk 94.00% 96.00% Dukcapil asion
dukan
ber KK al
Kepemilikan
Akte Oper
Kependu
Kelahiran per 82.00% 91.00% Dukcapil asion
dukan
1.000 al
Penduduk
Peningkatan
Kapasitas
Program
dan
Penyelenggaraan Oper
Kompetensi
104 Pemerintahan 259 1312 SETDA Otda asion
Aparatur di
Kecamatan/Kelur al
Kecamatan
ahan
dan
Kelurahan
Program fasilitasi Optimalisasi Oper
105 dan koordinasi Perangkat 28 188 SETDA Otda asion
pelayanan umum Daerah al
Terinventaris
asinya Data Oper
Bidang 57 SETDA Otda asion
-
Kesejahteraa al
n Rakyat
Pembinaan
Aparatur
Pemerintah
Desa dalam
Program Bidang
Peningkatan Pengelolaan Oper
106 Kapasitas Keuangan 246 246 SETDA Otda asion
Aparatur Desa, al
Pemerintah Desa Manajamen
Desa,
Inventaris
Kekayaan
Desa
Tersedianya
Program
informasi Oper
kerjasama
107 melalui 4 4 SETDA Otda asion
informsi dan
media al
media massa
informasi
Tersusunnya
Dokumen
Program
Pendukung Oper
Penataan
108 Peningkatan 12 81 SETDA Otda asion
Kelembagaan dan
Kualitas al
Ketatalaksanaan
pelayanan
Publik
Program
tersedianya
Penataan Oper
Produk
109 Peraturan 10 70 SETDA Otda asion
hukum
Perundang- al
daerah
undangan
Program
Peningkatan
Meningkatny Oper
Kapasitas
110 a jumlah 10 Perda 50 Perda SETWAN Otda asion
Lembaga
perda al
Perwakilan
Rakyat Daerah
Meningkatny
a koordinasi Oper
lembaga 46 kali 230 kali SETWAN Otda asion
perwakilan al
rakyat
Meningkatny
a kualitas Oper
SDM lembaga 9 kali 25 dok SETWAN Otda asion
perwakilan al
rakyat
Terakomodir Oper
nya aspirasi 3 kl 15 kali SETWAN Otda asion
masyarakat al
Meningkatny
Oper
a kapasitas
83 Kali 415 Kali SETWAN Otda asion
penentu
al
kebijakan
Meningkatny
a pencapaian
kinerja Oper
lembaga 4 Dok 20 Dok SETWAN Otda asion
perwakilan al
rakyat
daerah
Jumlah
Program
Kebijakan di
peningkatan dan Oper
bidang
112 Pengembangan 11 65 BPKAD Otda asion
pengelolaan
pengelolaan al
keuangan
keuangan daerah
daerah
Dokumen
Oper
Pengelolaan
11 66 BPKAD Otda asion
Keuangan
al
Daerah
Program
Peningkatan
sistem
Penurunan Oper
pengawasan Inspektora
113 Jumlah 463 LHP 363 LHP Otda asion
internal dan t
Temuan al
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan KDH
Peningkatan Oper
Inspektora
tindak lanjut 575 TLHP 560 TLHP Otda asion
t
hasil temuan al
Program
Peningkatan dan Peningkatan
Oper
Pengembangan Tata Kelola
114 12 72 BPKAD Otda asion
Pengelolaan Barang Milik
al
Aset/Barang Daerah
Daerah
Meningkatny
Program Oper
a kualitas Perencan
115 Pengembangan 70% 80% BAPPEDA asion
data aan
data / informasi al
perencanaan
Meningkatny
a kualitas Perencan
- 2 Paket BAPPEDA
sistem aan
perencanaan
Meningkatny
a
Program Oper
perencanaan 2 12 Perencan
116 perencanaan BAPPEDA asion
kebijakan Kebijakan kebijakan aan
sosial budaya al
sosial dan
budaya
Meningkatny
a
Program
perencanaan
Perencanaan
pengembanga Oper
Pengembangan 5 Rencana 27 Perencan
117 n BAPPEDA asion
Wilayah Strategis Kawasan Kawasan aan
infrastruktur al
dan cepat
kawasan
tumbuh
secara
merata
Program
peningkatan
Meningkatny
kapasitas Oper
a kompetensi Perencan
118 kelembagaan 150 900 BAPPEDA asion
aparatur aan
perencanaan al
perencana
pembangunan
daerah
Meningkatny
Strat
Program a Jumlah
10 40 Perencan egik
119 Kerjasama kerjasama BAPPEDA
Kerjasama Kerjasama aan Ungg
Pembangunan dengan pihak
ulan
swasta
Terlaksanany
a rencana
Program
aksi 24 Oper
perencanaan 4 rencana Perencan
120 pengembanga rencana BAPPEDA asion
pembangunan aksi aan
n aksi al
ekonomi
perekonomia
n daerah
Terlayaninya
Penataan,
Peminjaman,
penitipan
Program dan
Kantor Oper
perbaikan sistem penyimpanan Kearsipa
121 1 SKPD 5 SKPD Arsip asion
administrasi , perawatan, n
Daerah al
kearsipan alih
media,akses
multimedia,
konsultansi
dan asistensi
1.Ditetapkan
nya regulasi
terhadap
komponen -
komponen
strategis
dalam
implementasi Pembentuk
sistem an sistem Pembakua
kearsipan manajemen n sistem Kantor Oper
Kearsipa
2.Pengelolaan dan proses manajemen Arsip asion
n
Pelayanan kerja arsip Daerah al
Informasi pengelolaa elektronik/
Kearsipan n arsip 5 database
Menjadi
Lebih
Transparan
dan mudah
diakses
melalui
Internet
Terlayaninya
Penataan,
Peminjaman,
penitipan
Program
dan
penyelamatan Kantor Oper
penyimpanan 9.000 45.000 Kearsipa
122 dan pelestarian Arsip asion
, perawatan, Dokumen Dokumen n
dokumen/arsip Daerah al
alih
daerah
media,akses
multimedia,
konsultansi
dan asistensi

Program 116 696


pemeliharaan terselamatka Pengelola Pengelola
Kantor Oper
rutin/berkala nnya Surat Surat Kearsipa
123 Arsip asion
sarana dan Dokumen / Masuk dan Masuk dan n
Daerah al
prasarana Arsip daerah Surat Surat
kerasipan Keluar Keluar

II. TARGET CAPAIAN SASARAN MAKRO DAERAH TAHUN 2016


Berdasarkan rencana program prioritas seperti disampaikan
diatas, diharapkan target-target makro pembagunan daerah seperti
tercantum pada tabel dibawah ini dapat tercapai.
Tabel 5.2
Target Capaian Sasaran Makro Daerah Tahun 2016

No. ASPEK/FOKUS/BIDANG Kinerja pada Kondisi Kinerja


URUSAN/ INDIKATOR KINERJA awal periode pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH RPJMD periode RPJMD
2012 2016

ASPEK KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Fokus Kesejahteraan dan
Pemerataan Ekonomi

1 LPE 6,22% 6,67% 6,87%


2 PDRB per kapita 14.460.990 17.091.140 18.272.275
3 IPM 72,36 73,56 74,15
Fokus Kesejahteraan Sosial

1 Angka Rata-rata lama sekolah 8,95 10,15 10,75

2 Angka Usia Harapan Hidup 66,06 66,6 66,88


3 Angka Melek Huruf 89,21% 91,21% 92,21%
4 Tingkat Kemiskinan 6,42% 4,82% 4,02%
5 Tingkat Pengangguran Terbuka 13,51% 12,51% 12,01%
(TPT)
ASPEK PELAYANAN UMUM
1 Cakupan Desa/ Kelurahan 93% 96% 98%
Universal Child Immunization
(UCI)
2 Cakupan pelayanan kesehatan 60% 80% 90%
dasar pasien masyarakat miskin
3 Prevalensi balita dengan berat 6,43% 5,6% 5,2%
badan rendah/ kekurangan Gizi
ASPEK DAYA SAING DAERAH
1 Panjang jalan desa dalam kondisi 228 Km 30 Km 400 Km
baik
2 Proporsi jalan kabupaten dalam 79,34% 93,10% 100%
kondisi baik
3 Prosentase Peningkatan PAD Per 26,19% 25% 25%
Tahun

Dalam mencapai indikator makro kinerja pembangunan daerah pada


tahun anggaran 2015 sebagaimana telah ditetapkan dalam RPJMD
Tahun 2013-2018, maka disusunlah kerangka penganggaran
berdasarkan Misi RPJMD, Program Unggulan RPJMD, Jenis Pelayanan
Dasar sebagaimana tertuang didalam standar pelayanan minimal, serta
berdasarkan sasaran pembangunan sebagai berikut :
A. RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAERAH
Tabel 5.3
Rencana program Prioritas Tahun 2016

NO URAIAN MISI ANGGARAN


1 Peningkatan pemerataan akses dan fasilitas 315.200.364.581
pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi
masyarakat
2 Peningkatan pengembangan perekonomian daerah 39.203.235.730
dan perekonomian masyarakat menuju peningkatan
daya saing daerah dan daya saing masyarakat
3 Peningkatan dan pengembangan nilai-nilai agama 95.319.177.675
dalam penyelenggaraan pemerintahan serta
kehidupan bermasyarakat menuju masyarakat yang
religius;
4 Penciptaan iklim investasi dan usaha yang kondusif 601.033.856.102
yang didukung oleh peningkatan pembangunan
infrastruktur dasar yang merujuk pada
keseimbangan ruang dan lingkungan;
5 Peningkatan pelayanan publik yang didukung oleh 85.697.621.042
birokrasi yang bersih, profesional, berwibawa,
transparan dan bertanggung jawab.

B. KERANGKA PENGANGGARAN TAHUN 2016 BERDASARKAN


PER DAYA SAING

Tabel 5.4
Kerangka pengganggaran berdasarkan daya saing Tahun 2016

No Aspek Total
1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 314,312,775,781
2 Aspek Pelayanan Umum 189,897,746,062
3 Aspek Daya saing Daerah 632,243,733,287
Jumlah 1,136,454,255,130

C. KERANGKA PENGANGGARAN TAHUN 2016 BERDASARKAN


PER URUSAN

Tabel 5.5
kerangka penganggaran tahun 2016 berdasarkan
per urusan tahun 2016
KODE URUSAN PEMERINTAH DAERAH ANGGARAN

1.01 Pendidikan 132,481,582,319


1.02 Kesehatan 182,718,782,262
1.03 Pekerjaan Umum 261,905,452,070
1.04 Perumahan 303,805,856,121
1.05 Penataan Ruang 3,868,435,350
1.06 Perencanaan Pembangunan 14,726,192,500
1.07 Perhubungan 6,174,480,750
1.08 Lingkungan Hidup 29,577,075,911
1.09 Pertanahan 5,547,200,000
1.10 Kependudukan dan Catatan Sipil 7,178,963,800
1.11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan 1,532,290,769
1.12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 6,092,879,850
1.13 Sosial 6,927,927,000
1.14 Ketenagakerjaan 15,535,246,054
1.15 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 9,498,677,184
1.16 Penanaman Modal 1,877,036,650
1.17 Kebudayaan 1,120,000,000
1.18 Kepemudaan dan Olah Raga 4,449,312,374
1.19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 12,383,393,029
1.20 Otda, Pem. Umum, AKD, Prkt Daerah, Kepeg, 82,935,784,646
1.21 Ketahanan Pangan 170,000,000
1.22 Pemberdayaan Masyarakat Desa 4,080,222,570
1.23 Statistik 75,000,000
1.24 Kearsipan 3,041,063,474
1.25 Komunikasi dan Informatika 7,442,808,171
1.26 Perpustakaan 1,774,033,730
2.01 Pertanian 9,543,159,156
2.03 Energi dan Sumberdaya Mineral 8,940,166,750
2.04 Pariwisata 1,150,000,000
2.05 Kelautan dan Perikanan 5,954,803,406
2.06 Perdagangan 2,980,078,200
2.07 Industri
866,351,034
2.08 Ketransmigrasian 100,000,000
Jumlah 1,136,454,255,130

D. KERANGKA PENGANGGARAN TAHUN 2016 BERDASARKAN


SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Tabel 5.7
Kerangka Penganggaran Tahun 2016 Berdasarkan Sasaran
Pembangunan Daerah Tahun 2016
No SASARAN PEMBANGUNAN Anggaran
1 Pengembangan Sistem Transportasi
6,174,480,750
2 Penaggulangan Banjir, Rob dan Genangan
261,905,452,070
3 Peningkatan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup 29,577,075,911
4 Pengendalian Pemanfaatan Ruang
9,415,635,350
5 Peningkatan Kualitas Lingkungan
Perumahan dan Permukiman 303,805,856,121
6 Peningkatan Akses Pelayanan Pendidikan
dan Kesehatan bagi MBR 316,974,398,311
7 Penguatan Ketahanan Pangan
15,317,962,562
8 Penanggulangan Kemiskinan
16,426,604,184
9 Peningkatan, Pemerataan dan Pengendalian
Energi dan Sumber Daya Mineral 9,290,166,750

10 Peningkatan Kualitas dan Perlindungan


Ketenagakerjaan 15,535,246,054
11 Peningkatan Iklim Investasi dan ekonomi
daerah 24,211,175,033
12 Reformasi Birokrasi dan Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik 110,445,496,471
13 Peningkatan Moral dan Peran Serta
Masyarakat dalam Pembangunan 11,181,825,713
14 Pengendalian Kependudukan yang lebih 6,192,879,850
serasi dan berimbang
Jumlah
1,136,454,255,130
E. KERANGKA PENGANGGARAN TAHUN 2016 BERDASARKAN JENIS
PELAYANAN DASAR YANG TERTUANG DALAM STANDAR
PELAYANAN MINIMAL
Tabel 5.8
Kerangka penganggaran berdasarkan jenis pelayanan dasar jenis
pelayanan dasar Tahun 2016

NO JENIS PELAYANAN DASAR BIDANG ANGGARAN


1 Pelayanan Kesehatan Dasar Kesehatan 141,860,859,460

2 Pelayanan Kesehatan Rujukan Kesehatan -

3 Penyelidikan Kesehatan -
4 Promosi Kesehatan 40,857,922,802

5 Pelayanan Pendidikan Dasar oleh Kab/Kota Pendidikan 31,425,815,896

6 Pendidikan dasar oleh satuan pendidikan Pendidikan 102,829,800,153

7 Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial Sosial 5,074,327,000


8 Penyediaan sarana dan prasarana sosial Sosial 2,373,600,000

9 Penanggulangan korban Bencana Sosial 1,985,000,000

Pelaksanaan dan pengembangan jaminan


10 sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, Sosial 630,000,000
serta lanjut usia tidak potensial:

11 Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air Lingkungan Hidup 29,577,075,911


Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari
12 Lingkungan Hidup
Sumber Tidak Bergerak

Pelayanan Informasi Status Kerusakan Lahan


13 Lingkungan Hidup -
dan/atau tanah untuk produksi Biomassa

Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan


Masyarakat akibat adanya dugaan
14 Lingkungan Hidup -
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
hidup

Pemerintahan
15 Pelayanan Dokumen Kependudukan 7,178,963,800
Dalam Negeri
Pemeliharaan Ketentraman & Ketertiban Pemerintahan
16 123,703,168,593
Masyarakat Dalam Negeri
Pemerintahan
17 Penanggulangan Bencana Kebakaran
Dalam Negeri

18 Rumah Layak Huni dan Terjangkau Perumahan Rakyat

Lingkungan yang Sehat dan Aman yang


19 didukung dengan Prasarana, Sarana dan Perumahan Rakyat
Utilitas Umum (PSU)

Penanganan Pengaduan/Laporan Korban Perempuan dan


20 350,000,000
Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Anak

Pelayanan Kesehatan Bagi Perempuan dan Perempuan dan


21 525,000,000
Anak Korban Kekerasan Anak

Rehabilitasi Sosial Bagi Perempuan dan Anak Perempuan dan


22 150,000,000
Korban Kekerasan Anak

Penegakan dan Bantuan Hukum bagi Perempuan dan


23 507,290,769
Perempuan dan Anak Koran Kekerasan Anak

Pemulangan dan Reintegrasi Sosial bagi Perempuan dan


24 -
Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Anak

Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga


25 Berencana dan Keluarga Sejahtera (KIE KB Keluarga Berencana -
dan KS

26 Penyediaan Alat dan Obat Kontrasepsi Keluarga Berencana 4,027,108,300

27 Penyediaan Informasi Data Mikro Keluarga Berencana 2,065,771,550

Prioritas Utama penyediaan Air untuk PU dan Penataan


28
kebutuhan masyarakat Ruang
PU dan Penataan
29 Jalan 135,657,245,305
Ruang
PU dan Penataan
30 Air minum
Ruang
Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Sanitasi PU dan Penataan
31 192,022,126,894
Lingkungan dan Persampahan Ruang
PU dan Penataan
32 Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan 74,990,317,184
Ruang
PU dan Penataan
33 Penataan Bangunan dan Lingkungan 135,188,373,515
Ruang
PU dan Penataan
34 Jasa Konstruksi 36,793,412,043
Ruang
PU dan Penataan
35 Penataan Ruang 3,868,435,350
Ruang
Ketenagakerjaan
36 Pelayanan Pelatihan Kerja 18,819,813,238
dan Transmigrasi
Ketenagakerjaan
37 Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja 3,025,458,000
dan Transmigrasi

Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Ketenagakerjaan


38 -
Hubungan Industrial dan Transmigrasi

Ketenagakerjaan
39 Pelayanan Kepesertaan Jamsostek -
dan Transmigrasi
Ketenagakerjaan
40 Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan 3,288,652,000
dan Transmigrasi

41 Pelaksanaan Diseminasi Informasi Nasional Kominfo 6,692,808,171

Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok


42 Kominfo 2,300,000,000
Informasi Masyarakat (KIM)

43 Ketersediaan dan Cadangan Pangan Ketahanan Pangan 13,442,255,413

44 Distribusi dan Akses Pangan Ketahanan Pangan 5,205,785,349

45 Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Ketahanan Pangan 866,351,034

46 Penanganan Kerawanan Pangan Ketahanan Pangan -

47 Cakupan kajian seni (50%) Kesenian -


48 Cakupan Fasilitasi seni (30%) Kesenian -
49 Cakupan Gelar Seni (75%) Kesenian 1,120,000,000
50 Misi Kesenian (100%) Kesenian -
Cakupan Sumberdaya Manusia Kesenian
51 Kesenian -
(25%)
52 Cakupan Tempat (100%) Kesenian -
53 Cakupan Organisasi (34%) Kesenian -
54 Angkutan Jalan Perhubungan 6,174,480,750
55 Angkutan Sungai dan Danau. Perhubungan -
56 Angkutan Penyeberangan Perhubungan -
57 Angkutan Laut Perhubungan -
58 Kebijakan Penanaman Modal Penanaman modal -
59 Kerjasama Penanaman Modal Penanaman modal -
60 Promosi Penanaman Modal Penanaman modal 1,577,036,650
61 Pelayanan Penanaman Modal Penanaman modal 300,000,000

62 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Penanaman modal -

Pengelolaan Data dan Sistem Informasi


63 Penanaman modal -
Penanaman Modal

Penyebarluasan, Pendidikan dan Pelatihan


64 Penanaman modal -
Penanaman Modal.

Jumlah 1,136,454,255,130

F. REKAPITULASI KERANGKA PENGANGGARAN URUSAN WAJIB DAN


PILIHAN TAHUN ANGGARAN 2016 SECARA KESELURUHAN
Adapun yang menjadi rekapitulasi program dan kegiatan
pembangunan secara keseluruhan berdasarkan hasil forum musrenbang
kabupaten yang telah diselenggarakan yang dikelompokan kepada masing-
masing SKPD dalam rencana kerja pembangunan daerah Kabupaten
Tangerang tahun anggaran 2016 ini berdasarkan urusan baik wajib
maupun pilihan tercantum didalam lampiran yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Buku Narasi RKPD ini.
BAB. VI
PENUTUP

Dengan pertimbangan terbatasnya ketersediaan sumber-sumber

anggaran pembangunan yang dimiliki, maka perlu ditetapkan prioritas

pembangunan daerah Tahun Anggaran 2016 sebagaimana yang tertuang

didalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun

2016 yang mengarah kepada pemecahan permasalahan pembangunan yang

terjadi. Dalam hal ini, perlu diprioritaskan pencapaian pembangunan

daerah melalui langkah-langkah pokok yang diarahkan untuk dapat

menggerakkan seluruh potensi masyarakat kabupaten Tangerang, yaitu :

1. Setiap Program/Kegiatan yang akan dilaksanakan, memiliki dampak

yang besar terhadap pencapaian sasaran-sasaran pembangunan

sesuai tema pembangunan dengan sasaran yang terukur sehingga

langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat;

2. Program dan kegiatan tersebut, bersifat mendesak dan penting untuk

segera dilaksanakan;

3. Program dan kegiatan tersebut, merupakan tugas pemerintah daerah

sebagai pelaku utama;

4. Program dan kegiatan tersebut, dapat diselesaikan sampai dengan

akhir tahun anggaran 2015.

Dalam rangka optimalisasi Perbup RKPD tahun 2016 ini, seluruh

jajaran Pemerintah Daerah wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif,

transparan, akuntabel dan partisipatif dalam melaksanakan program dan

kegiatannya.
Pelaksanaan semua program dan kegiatan penting untuk

memperhatikan keterpaduan dan sinkronisasi antar kegiatan, baik diantara

kegiatan dalam satu program maupun kegiatan antar program, dalam salah

satu instansi dan antar instansi, dengan tetap memperhatikan tugas, peran

dan tanggungjawab yang melekat pada masing-masing Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

BUPATI TANGERANG

Ttd.

A.ZAKI ISKANDAR

Anda mungkin juga menyukai