Anda di halaman 1dari 78

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | i

Judul : PENYERU KHILAFAH DARI JANTUNG


PERADABAN BARAT
(10 Kisah Menggugah Para Pejuang
Khilafah di Inggris)
Penulis : Joko Prasetyo
Desain & layout : Tim Follback Dakwah 2019
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr Wb.
Dengan dibantu kru Media Umat dan para kontributor
khususnya Uda Ardi Muluk, Kang Roni Ruslan dan Mas Riza
Aulia, pada tahun-tahun lampau penulis merekonstruksi
kisah-kisah menggugah para pejuang khilafah di Inggris
dalam kapasitas sebagai wartawan, sekarang mengumpulkan
dan memuat ulang dalam sebuah buku seolah sebagai
sejarawan.
Peran kontributor sangat penting bagi penulis karena
telah membantu menerjemahkan saat wawancara dengan
narasumber. Bahkan Uda Ardi Muluk yang saat itu tengah
kuliah S3 di Inggris dengan senang hati mencari bahkan
mewawancarai sendiri narasumbernya. Jazakumullah khairan
katsira.
Dengan diterbitkannya buku ini, diharapkan para pejuang
di Indonesia merasakan bahwa saudara-saudaranya yang nun
jauh di Inggris juga melakukan hal yang sama. Kita tidak
sendirian! Kita saling menguatkan!
Bagi pembaca yang merasa tercerahkan, dimohon
kerelaannya untuk membagikan kepada orang baik lainnya
sehingga mereka pun merasakan apa yang Anda rasakan.
Meski mungkin hanya setetes, semoga buku ini menjadi

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | iii


bahan bakar perjuangan melawan kedzaliman mulkan jabrian
untuk menyongsong tegaknya khilafah ala minhajin nubuwwah.
Selain karunia dari Allah SWT, tentu saja terbitnya buku
ini tak terlepas dari bantuan berbagai pihak terutama penerbit
Follback Dakwah.
Saran dan kritik yang membangun juga penulis nantikan
untuk perbaikan pada penerbitan berikutnya. Insya Allah.
Jazakumullah khairan katsiraa kepada semua pihak yang
telah membantu penulis hingga terbit dan tersebarnya buku
ini. Semoga menjadi amal jariah kita bersama. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Depok, 29 Rajab 1440 H/5 April 2019


Penulis,

Joko Prasetyo

iv | Joko Prasetyo
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................... iii
Daftar Isi ....................................................................................... v
1. “Jubir” Khilafah dari Negeri Ratu Elizabeth
Nazreen Nawaz (Media Representatif Muslimah
Hizbut Tahrir Inggris) ..................................................... 1
2. Ikhlas dan Sabar Hadapi Cobaan
Dr. Mohammad Salim Atchia, MBA (Hospital
Director at Mental Health Independent Hospital) ...... 7
3. Penyeru Khilafah dari Jantung Peradaban Barat
Reza Pankhurst (Dosen Politik di London School of
Economics) .....................................................................12
4. Gegara Gabung Hizbut Tahrir, Disiksa Diktator
Mesir
Ian Nisbet (website designer) .............................................19
5. Awalnya Salah Sangka, Lalu Jatuh Cinta
Kenneth “Abdul Haleem” George Watson (instruktuf
mengemudi mobil) .........................................................27
6. Setuju dengan Solusi yang Ditawarkan Islam
Jamal D Harwood (analis keuangan/dosen pasca
sarjana University of Wales) .........................................34
7. Dukung Khilafah dan Jihad
William Henry “Syeikhul Islam Abdullah” Quilliam
[1856-1932] (perintis Islam di Inggris) ........................40

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | v


8. Bisa Argumentatif Berkat Bantuan Allah Ta'ala....
Taji Mustafa (Juru Bicara Hizbut Tahrir Britania
Raya).................................................................................46
9. Melawan Fitnah Cameron dengan Santun
Abdul Wahid (Ketua Hizbut Tahrir Inggris Raya) ....53
10. Hanya Islam yang Mampu Meneteskan Air
Matanya
Mohammed Abdullah Zubair Vivash [1951-2015]
(veteran perang Vietnam) ..............................................60
Riwayat Penulis ........................................................................67

vi | Joko Prasetyo
“Jubir” Khilafah dari
Negeri Ratu Elizabeth
Nazreen Nawaz
(Media Representatif Muslimah Hizbut Tahrir Inggris)

Terlibat dalam dakwah untuk mendirikan khilafah bukanlah sebatas


pilihan bagi orang yang memiliki waktu, tapi kewajiban yang sangat
penting bagi semua orang yang beriman.

S aya Nazreen Nawas. Lahir di Colombo, Sri Langka, 20


Februari 1973. Tapi saya tinggal dan mendapat
pendidikan di Inggris sejak usia 3 tahun. Saya belajar
kedokteran di Kings College London dan lulus tahun 1997, juga
mendapat gelar BSc di bidang Biomedical Science. Saya
melengkapi masa magang sebagai dokter dan setelah itu
bekerja sebagai dokter jaga bagian Gawat Darurat.
Saat ini saya adalah Perwakilan Media Muslimah Hizbut
Tahrir Inggris di samping sebagai seorang istri dan seorang
ibu dari dua orang anak.

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 1


Walaupun lahir dari keluarga
Muslim, gaya hidup dan pemikiran
saya sebelum mengenal Hizbut
Tahrir sangat terbentuk oleh nilai-
nilai dan ide-ide Barat. Saya
melihat Islam hanya sebagai suatu
keyakinan agama yang tidak
memiliki kaitan dengan politik atau
aturan yang mengatur suatu
masyarakat. Pengetahuan saya
tentang Islam hanya terbatas pada
Nazreen Nawaz
beberapa ibadah ritual seperti
shalat, puasa, haji dan zakat.
Bahkan dengan kewajiban-kewajiban Islam itu pun, saya
tidak merasa benar-benar harus taat dengan ketaatan sesuai
dengan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. Saat itu,
Islam hanya berada di tempat kedua setelah ambisi dan
keinginan saya dalam hidup.

Mengenal HT
Namun pandangan saya berangsur berubah setelah
berinteraksi dengan Muslimah HT. Pertama kali mengenal
HT saat masuk kuliah di universitas ketika menghadiri
pengajian-pengajian dan diskusi-diskusi yang diadakannya.
Melalui diskusi dengan para anggotannya, saya kemudian
menjadi yakin secara rasional melalui bukti-bukti yang
diberikan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar
dan cara hidup untuk seluruh umat manusia.

2 | Joko Prasetyo
Akibatnya, saya mulai mempraktikkan Islam dengan lebih
menyeluruh dan memiliki arah yang jelas mengenai
bagaimana menjalankan hidup ini.
Saya juga menemukan dengan penuh kekaguman bahwa
Islam adalah sebuah ideologi politik dan spiritual yang dapat
memberikan solusi atas segala aspek kehidupan: baik sebagai
individu, masyarakat, maupun secara global.
Melalui diskusi rutin tersebut, saya mulai mengerti
ternyata sistem Islam dapat mengentaskan problem-problem
di zaman modern seperti menyelesaikan kemiskinan di dunia,
kriminalitas, korupsi dalam dunia politik, kehancuran struktur
keluarga dan penindasan atas kaum wanita.
Mulailah tergambar dalam benak saya bahwa ketika Islam
dijadikan sebagai sebuah sistem pemerintahan dan hukum
dalam sebuah negara, maka negara itu dapat menjadi negara
yang memimpin dengan kuat secara ekonomi maupun moral,
mengangkat dan menciptakan suatu masyarakat yang maju di
bidang teknologi dan sains, di samping menjadi negara yang
aman, tentram dan menjunjung kehormatan umat manusia.
Saya mulai mengerti akar semua masalah yang melanda
umat Islam dan negeri-negeri kaum Muslim dikarenakan
pengaruh-pengaruh yang buruk dan akibat dari adanya nilai-
nilai dan sistem-sistem kapitalis, kebijakan luar negeri kolonial
dari berbagai negara Barat, kepercayaan dan tradisi-tradisi
yang tidak islami dan rezim-rezim penindas.
Dari penelitian yang saya lakukan, HT-lah satu-satunya
kelompok yang dapat mempertanggungjawabkan setiap

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 3


pernyataannya, mengadopsi segala pemikiran dan tindakannya
dengan mengambil dalil-dalil Islam, memiliki kejelasan dalam
tujuannya, dalam setiap langkah perjuangannya dan visi
sebuah negara yang akan dibangunnya, termasuk dibuatnya
sebuah draf konstitusi.
Sadar akan kewajiban saya sebagai seorang Muslimah dan
seorang hamba Allah SWT untuk ikut berjuang dengan
kelompok ini untuk menerapkan hukum-hukum Allah SWT
di atas bumi ini melalui sistem khilafah, maka pada 1994, saya
memutuskan untuk bergabung dengan Hizb.

Menjadi Motivasi
Muslimah di Indonesia harus tahu bahwa kaum Muslim,
Muslimah dan bahkan tidak sedikit non Muslim di Barat,
mulai menolak kehidupan Barat yang sekuler. Mereka telah
merasakan banyak kesengsaraan dan bencana yang
ditimbulkannya pada kehidupan mereka dan kemanusiaan
secara global. Mereka berjalan sendiri ke pangkuan Islam.
Saat ini begitu banyak saudaramu kaum Muslim dan
Muslimah di Barat yang berdiri di sisimu dalam usaha
menegakkan khilafah ini. Perjuangan Anda untuk
mengemban dakwah ini, kendati ada kesulitan keuangan dan
kesulitan-kesulitan lain yang Anda hadapi, adalah sebuah
sumber inspirasi dan motivasi bagi kami yang hidup di Barat,
di negeri yang tak jarang Muslimahnya diserang dan jilbabnya
ditarik di jalan-jalan.

4 | Joko Prasetyo
Karena dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah
Inggris, media dan banyak politisi telah menyerang hampir
setiap nilai dan syariah Islam dengan maksud mencoba untuk
menghentikan munculnya gelombang kaum Muslim di
Inggris yang menolak nilai-nilai sekuler Barat, untuk kembali
kepada dien mereka.
Pemerintah Inggris juga menggunakan berbagai hukum
anti-terror untuk menangkap dan memenjarakan banyak
kaum Muslim, yang dalam banyak kasus hanya berdasarkan
bukti-bukti yang lemah.
Tujuan mereka adalah untuk menciptakan ketakutan
kaum Muslim di Inggris, menjauhkan mereka dari dien mereka
dan dari dukungan dakwah untuk khilafah. Sedangkan kepada
non-Muslim, disebarkan kebohongan oleh pemerintah dan
media mengenai kaum Muslim, syariah dan khilafah. Namun
demikian dakwah tetap jalan terus.
Umat di Inggris pun melihat konsistensi Hizb. Sehingga
tumbuh besar dukungan bagi khilafah dan Hizb di antara
kaum Muslim di Inggris. Saat ini Alhamdulillah, ketika kami
berdiskusi dengan umat di Inggris, banyak orang yang akrab
dengan istilah ini dan mendukung pendiriannya.
Padahal lima belas tahun lalu, ketika saya pertama kali
mengemban dakwah, hanya segelintir orang yang
mendukung. Umat Islam di Inggris memiliki pandangan yang
sangat negatif atas Hizb ini.
Tapi sekarang Alhamdulillah banyak sekali kaum Muslim
di Inggris melihat Hizbut Tahrir sebagai sebuah kelompok

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 5


yang tulus dan berani yang pantas memimpin dan
memandangnya dengan hormat. Ribuan orang berbaris
menghadiri masyirah-masyirah dan konferensi-konferensi
yang kami adakan.
Banyak orang yang mengatakan kepada saya bahwa
mereka mendoakan Hizb dan para anggotanya untuk tetap
istiqamah dalam gerakannya. Bahkan ketika Tony Blair, saat
menjadi PM Inggris, pada 2005 mengumumkan bahwa ia
akan melarang Hizbut Tahrir di Inggris, kaum Muslim dari
gerakan-gerakan lain dan dari umat pada umumnya membela
HT dan dengan segala daya upaya menentang keras
pelarangan atas Hizb ini.
Memang karena kasih sayang Allah SWT, gelombang
dukungan atas khilafah dan Hizbut Tahrir menyapu umat
Muslim di seluruh Eropa. Maka, harus disadari oleh kaum
Muslim, terlibat dalam dakwah untuk mendirikan khilafah
bukanlah sebatas sebuah pilihan bagi orang-orang yang
memiliki waktu tapi ini adalah suatu kewajiban yang sangat
penting bagi semua orang-orang beriman.
Jadi jangan pernah biarkan kesenangan, kesulitan dan
kepentingan pada hidup yang sementara ini menjadi perhatian
utama Anda yang menahan Anda untuk mendapatkan balasan
yang sangat besar yang menunggu Anda di surga bagi siapa
saja yang terlibat dalam dakwah ini dengan usaha yang
sungguh-sungguh.[] Riza Aulia/Joy
Dimuat pada rubrik SOSOK Tabloid Media Umat Edisi 26:
RIBUT CENTURY RAKYAT DIKIBULI
1 - 14 Muharram 1431 H/ 18 - 31 Desember 2009

6 | Joko Prasetyo
Ikhlas dan Sabar
Hadapi Cobaan
Dr. Mohammad Salim Atchia, MBA
(Hospital Director at Mental Health Independent Hospital)

Ia berubah total, merayakan natal dan ikhtilath ia tinggalkan


lantaran ingin kembali ke jalan yang benar. Cobaan pun menghadang,
tetapi ia tetap istiqamah dalam dakwah.

H ampir pada setiap even besar perjuangan


penegakkan syariah dan khilafah yang
diselenggarakan di berbagai negara, tokoh Hizbut
Tahrir Inggris Mohammad Salim Atchia selalu hadir sebagai
pembicara. Dengan tegas, lugas dan lantang ia selalu
meneriakan syariah dan khilafah sebagai solusi atas seluruh
problematika manusia.
Ketika ada yang menuding khilafah sebagai negara
diktator dengan tegas ia menyatakan bahwa itu merupakan
cara pandang yang salah. Cara pandang itu merupakan cara
pandang sistem kapitalisme Barat. Selain itu, opini yang ada
‘digiring’ ke polarisasi dua kutub; kalau tidak demokrasi, ya
diktator. Tujuannya, agar kaum Muslim percaya bahwa jika
tidak sistem demokrasi maka yang ada adalah sistem diktator.

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 7


“Mari kita lihat apakah sistem kekhalifahan itu dan mana
yang bukan sistem kekhalifahan?” tegasnya.
Khalifah adalah orang yang memerintah sepanjang
berpegang pada Islam. Ia tidak berkata atau berbuat apa yang
ia mau, melainkan harus merujuk pada Alquran, Sunah, Ijma
Sahabat dan Qiyas. Tidak seperti yang ada sekarang.
Ia pun mencontohkan saat Pervez Musharaf masih
menjadi presiden Pakistan. Musharaf terlihat sebagai orang
yang berbuat baik, padahal ia merampas kekuasaan dari
rakyat. Lalu pemerintahan Barat mendukungnya. Jika ini
bukan diktator, lalu apa? Khalifah tidak seperti itu.
Khalifah mempunyai kewenangan memerintah secara
total dan jika memerintah dengan menyimpang dari
ketentuan Alquran dan Sunnah maka ia bisa diturunkan.
Sistem khilafah tidak mempunyai istilah seperti di Barat, yakni
Pemilu setiap empat tahun atau lima tahun sekali, padahal
presiden memerintah dengan semaunya.
Jadi bedanya, kalau khalifah menyimpang, ia akan
diturunkan tanpa perlu menunggu lima tahun. Ia tidaklah
memerintah dengan semaunya. Sebab, semua kebijakannya
hanya bersandar pada tuntunan Allah SWT. “Jadi, ide bahwa
khalifah adalah diktator itu tidak benar,” bantahnya.

Tegar
Sebelum bergabung dengan HT Inggris, ia memang
sudah konsens terhadap permasalahan umat dan negeri-
negeri Islam. “Tapi saya tidak tahu apa solusinya, apa yang

8 | Joko Prasetyo
seharusnya saya lakukan untuk menyelasaikan permasalahan-
permasalahan itu,” ujar Salim kepada Media Umat
menceritakan masa lalunya sebelum mengenal Hizbut Tahrir.
Ia mengenal Hizbut Tahrir untuk pertama kali pada 1991.
Pada saat itu ia sangat terkesan dengan kedalaman dan
keluasan informasi seorang aktivis Hizbut Tahrir. Berawal
dari sekadar ngobrol soal tiket kereta api dalam pandangan
Islam, hingga membahas masalah keimanan dan demokrasi.
Salim terperangah ternyata demokrasi bertentangan
dengan Islam. Dalam Islam, hanya Alquran, Hadits, Ijma
Sahabat dan Qiyas saja yang dijadikan sumber hukum. Tetapi
dalam demokrasi sumber hukum Islam itu hanya dijadikan
salah satu opsi saja bahkan bila suara terbanyak menolaknya
tentu tidak dijadikan opsi sama sekali.
“Saya belum pernah mendengar penjelasan sedetail itu
sebelumnya,” akunya. Maklumlah ia lahir dari keluarga
Muslim sekuler, tidak berpikir islami. Maka tidak aneh meski
ia belajar di universitas Islam dan mengenal shalat tapi turut
merayakan natal, bergaul bebas dengan teman-teman wanita
(ikhtilath).
Salim semakin tertarik untuk mengkaji lebih lanjut
tentang Islam dan HT lantaran para aktivis HT mampu
menjawab banyak pertanyaan yang bergelayut di benaknya.
“Mereka menjawab dengan bukti dan fakta. Mereka
menerapkan Islam pada setiap permasalahan,” ujarnya. Ia pun
sadar dan berubah total.

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 9


Dr. Mohammad Salim Atchia, MBA

Namun baru saja ia mencoba menjadi seorang Muslim


sejati cobaan langsung menghampiri. Tidak tanggung-
tanggung cobaan itu datang lewat istrinya. “Istri saya meminta
saya untuk bertransaksi riba. Tentu saja saya menolaknya.
Karena hal itu haram sebagaimana yang saya pahami selama
belajar di Hizbut Tahrir,” ungkapnya.
Istrinya mengancam akan murtad dan meninggalkannya
bila ia tetap tidak mau bertransaksi riba. Salim tetap teguh
pendirian. Permasalahan ini pada akhirnya membuat istrinya
murtad dan meninggalkannya.
Di kampus tempatnya mengajar pun cobaan
menghadang. Seorang Muslim yang berbeda pendapat dengan
HT telah melaporkan tuduhan miring tentang dirinya kepada
pihak berwenang. Pihak berwenang akhirnya melarangnya
untuk memberikan khubah maupun ceramah. “Dekan

10 | Joko Prasetyo
universitas memperlakukan saya demikian cukup lama,”
terang Salim.
Pada saat Konferensi Khilafah Internasional, pemerintah
Indonesia pernah menahannya dan kemudian mendeportasi.
Sepulang dari menghadiri konferensi Khilafah di Indonesia, ia
diskors dari pekerjaan dan ia pun memilih mengundurkan diri
dari kantornya itu.
Petugas kepolisian pernah mendatangi rumahnya. Sejak
saat itu pihak otoritas dan kepolisian terus mengawasinya.
Pihak otoritas juga pernah menahannya di Bandara United
Kingdom. “Terakhir di Dubai, pada saat kami akan
menghadiri konferensi, pihak keamanan Dubai menyita
semua barang-barang kami,” ujar Salim.
Semua cobaan itu ia hadapi dengan ikhlas dan penuh
kesabaran. “Karena bagaimanapun ujian dakwah yang saya
alami masih belum seberapa jika dibandingkan dengan
saudara-saudara kita di negeri-negeri Islam lainnnya,”
pungkas Salim mantap.[] Roni Ruslan/Joy

Dimuat pada rubrik SOSOK Tabloid Media Umat Edisi 52:


NEGARA GAGAL GANTI SISTEM, GANTI REZIM
1 - 14 Rabiul Awwal 1432 H/ 4 - 17 Februari 2011

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 11


Penyeru Khilafah
dari Jantung
Peradaban Barat
Reza Pankhurst
(Dosen Politik di London School of Economics)

Dipenjara! Itulah salah satu resiko yang harus dihadapi seorang


aktivis Islam yang tengah memperjuangkan tegaknya syariah dalam
bingkai khilafah. Masuk bui pun pernah dialami Reza Pankhurst.
Meski dalam kondisi serba terkungkung di dalam jeruji besi, ia tetap
istiqamah mengkaji dan berdakwah, sehingga ayah tirinya pun tergerak
hatinya untuk masuk Islam.

R eza lahir pada tahun 1976 di Bristol, Inggris. Ia


dibesarkan dalam rumah tangga sekuler. Ibunya yang
keturunan Iran itu menikah lagi dengan pria Inggris
non Muslim. Maka tak aneh bila masa kecilnya dihabiskan
tanpa bimbingan agama.
Mereka hidup berpindah-pindah mengikuti tempat ayah
tirinya bertugas termasuk ke Yordania dan Kuwait. Ketika
berusia 15 tahun, Reza pun memilih Islam sebagai identitas
agamanya; semata-mata karena penduduk setempat beragama

12 | Joko Prasetyo
Islam. “Saat itu saya tidak tahu apa ini (beragama, red) benar-
benar berarti,” ujarnya kepada Media Umat.

Reza Pankhurst

Merasa cukup dewasa, ketika keluarganya pindah ke


Mesir, Reza lebih memilih meneruskan kuliah di kampung
halamannya, Inggris. Ia pun merasa senang dengan gaya
hidup Baratnya. Serta bangga bisa kuliah di salah satu
universitas kenamaan di London.
Namun baru saja masuk kuliah, ia bertemu dengan aktivis
Hizbut Tahrir yang juga kuliah di kampus yang sama. Aktivis
tersebut begitu semangat mengajak siapa saja untuk
berdiskusi tentang Islam. Reza pun terlibat dalam diskusi
untuk membuktikan apakah Islam itu merupakan kebenaran
yang dapat dibuktikan secara objektif ataukah sekadar
keyakinan individual dan opini belaka.
“Melalui diskusi-diskusi itu saya menjadi yakin akan
kebenaran Islam dan benar-benar memeluk Islam pada usia

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 13


18 tahun!” ujarnya setelah keberadaan Allah SWT dan bahwa
Muhammad SAW adalah utusan terakhir-Nya dibuktikan
secara intelektual.
Ia pun menegaskan. “Setelah beberapa kali diskusi, saya
menyadari bahwa Islam adalah kebenaran yang tidak dapat
disangkal dan karena itu saya merasa terdorong untuk mulai
mengkaji secara komprehensif,” ujarnya. Ia pun
meninggalkan gaya hidup Baratnya dan mengikatkan diri pada
halal-haram.
Di samping itu, selain sibuk kuliah ia pun aktif berdiskusi
di lingkungan kampusnya. “Di universitas saya menghabiskan
waktu dengan orang yang berbeda, termasuk semua jenis
Muslim, baik dari kelompok-kelompok lain seperti Ikhwanul
Muslimin dan Salafi atau Muslim lainnya yang tidak mengikuti
organisasi keislaman mana pun,” ujarnya.
Meskipun ada kebaikan dalam gerakan lain, ia melihat HT
fokus pada isu kunci untuk mengembalikan kehidupan Islam
kaffah dalam bingkai khilafah, yang merupakan kewajiban atas
umat diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. “Oleh karena
itu saya bergabung dengan HT untuk berkontribusi dalam
dakwah ini demi kebaikan kehidupan sekarang dan
mendatang,” ujarnya.

Dipenjara
Setamat kuliah dan memperoleh gelar sarjana, ia pun
pindah ke Mesir mengikuti orang tuanya. Setelah
berpengalaman bekerja di tiga perusahaan konsultan IT, ia

14 | Joko Prasetyo
pun membuka konsultan IT sendiri. Tujuannya agar lebih
mudah lagi membagi waktunya dengan dakwah.
Benar saja, dakwahnya semakin kencang dan membuat
diktator saat itu, Husni Mubarok, naik pitam. Pada April
2002, ketika menyerukan tegaknya syariah dan khilafah ia
ditangkap dan disiksa. Ia pun dijatuhi hukuman penjara. Ia
merupakan salah satu dari 25 aktivis HT yang ditangkap dan
dibui saat itu termasuk dua orang lainnya dari Inggris, salah
satunya adalah Ian Nisbet.
“Ini merupakan ujian yang lebih berat dirasakan keluarga
dibanding kami sendiri, karena mereka harus menanggung
tuduhan miring di luar penjara sana,” ujarnya menanggapi
cemoohan orang-orang yang termakan fitnah propaganda
diktator Mesir.
Namun Reza tetap sabar dan istiqamah. Ia merasakan
berkah Allah SWT semakin berlimpah ketika dalam penjara.
Karena ternyata ia bisa lebih memperdalam ajaran Islam dan
belajar bahasa Arab.
Keluarganya pun secara berkala menjenguknya, sehingga
ia pun dapat mendakwahi ayah tirinya secara rutin,
kesempatan yang sulit didapatnya ketika sebelum masuk
penjara. Kebahagiaannya bertambah, tatkala ayahnya
menyatakan diri masuk Islam dan ibunya kembali
memperdalam Islam dan membaca shalawat.
Pertolongan Allah SWT pun datang, sehingga banyak
pihak yang menginginkan dirinya dibebaskan, karena aktivitas
yang dilakukannya murni dakwah dan intelektual. Bahkan

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 15


kelompok hak asasi manusia Amnesty International,
menyatakan dirinya sebagai narapidana hati nurani.
“Sesuatu yang menegaskan bahwa kami ditangkap dan
dipenjara murni untuk keyakinan intelektual kami dan posisi
yang dianggap sebagai ancaman bagi kediktatoran Mesir,”
ujarnya. Akhirnya, setelah menjalani hukuman selama empat
tahun, ia pun dibebaskan.
Namun, Mesir tidak lagi kondusif bagi dakwah dan
pekerjaannya. Ia pun kembali ke Inggris meneruskan kuliah
dan mengajar tentu dengan tetap berdakwah.
“Meskipun media Inggris telah berusaha untuk membuat
kampanye melawan saya dan juga pemerintah Inggris
memberi tekanan pada perguruan tinggi tempat saya mengajar
tapi Alhamdulillah saya telah berhasil melanjutkan studi dan
berdakwah sampai sekarang,” pungkasnya.[]

Pejuang Khilafah yang Akademisi

R eza Pankhurst adalah kandidat doktor di salah satu universitas


ternama di Inggris, London School of Economics and Political
Science (populer disebut dengan London School of
Economics/LSE).
Beberapa waktu lalu, ia telah mengajukan desertasinya yang
berjudul: Membangun Kembali Umat Muslim - Sebuah Analisis
Interpretasi dari Upaya untuk Membangun Islam, Kekhalifahan
Global Sejak 1924.

16 | Joko Prasetyo
Pada tahun 2007, ia menyelesaikan gelar Master di bidang
Sejarah Hubungan Internasional di LSE dengan judul tesis: Khilafah
dalam Wacana Dua Pemimpin Al-Qaeda.
Sejak 2009 Reza Pankhurst bekerja sebagai asisten dosen di
LSE yang memberikan kuliah mengenai berbagai bentuk negara,
bangsa dan imperium di Fakultas Ilmu Pemerintahan.
Pada 13-14 Maret 2011, ia menjadi salah satu dari empat
pembicara utama dalam workshop khilafah internasional di
universitas Kristen kenamaan di Jepang Doshisha University
dengan membawakan topik: Kekhalifahan Islam antara Timur dan
Barat- Sejarah Refleksi dan Tinjauan Kontemporer.
Selain sebagai intelektual akademisi, ia pun aktif berdakwah di
tengah masyarakat untuk menegakkan kembali khilafah Islam.
Karena itu pula pada April 2002, ketika menyerukan tegaknya
syariah dan khilafah di Mesir, ia ditangkap dan disiksa rezim
diktator saat itu, Husni Mubarok. Kasusnya ditangani Amnesty
International dan dibahas secara luas di media. Ia dibebaskan pada
Maret 2006. []

Dimuat pada rubrik SOSOK Tabloid Media Umat Edisi 57:


RUU INTELIJEN MENGHADANG ISLAM
11 Jumadil Awal-1 Jumadil Akhir 1432 H/ 15 April-5 Mei 2011

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 17


Update:
Beberapa penelitian ilmiah sejarah karya Reza Pankhurst yang
dibukukan:
 Hizb ut-Tahrir
The Untold History of the Liberation Party (2016)
https://global.oup.com/academic/product/hizb-ut-tahrir-
9781849044035?cc=us&lang=en&
 The Inevitable Caliphate?
A History of the Struggle for Global Islamic Union, 1924 to the Present
(2013)
https://global.oup.com/academic/product/the-inevitable-
caliphate-9780199327997?lang=en&cc=us

18 | Joko Prasetyo
Gegara Gabung
Hizbut Tahrir,
Disiksa Diktator Mesir
Ian Nisbet (website designer)

Ingin belajar bahasa Arab dan mendalami ilmu-ilmu Islam di


Mesir, mualaf asal Inggris ini malah dipenjara dan disksa diktator
Mesir.

I an Nisbet merupakan salah satu aktivis Hizbut Tahrir


Inggris yang pernah mengalami kedzaliman diktator
Mesir kala itu Husni Mubarak tatkala dirinya hendak
belajar bahasa Arab di Mesir. Pada 2002, ia dan dua warga
Inggris lainnya termasuk Reza Pankhurst disiksa dipenjara di
ruang yang berbeda tanpa lampu, toilet dan alas tilam. Dan
baru dibebaskan pada tahun 2006.
Lelaki yang berprofesi sebagai website designer pergi ke
Mesir karena ingin belajar bahasa Arab sehingga ia bisa
membaca teks-teks Islam langsung dari sumbernya. “Ketika
akhirnya saya mendapat kesempatan pergi ke Mesir, saya
ambil peluang itu,” ungkap lelaki yang kini berusia 38 tahun.

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 19


Ian ditangkap di sebuah rumah di Kairo yang ia tinggali
bersama istrinya, Humeira, dan anak laki-laki mereka. “Mata
saya ditutup dan saya ditempatkan di sel yang dingin –
pendingin ruangannya terus menyala. Saya berada
di sana selama empat hari,” tuturnya.
“Setiap satu jam saya dibangunkan dan diberdirikan dan
harus menyebutkan nomor saya, 26. Tangan saya diborgol ke
belakang. Saya tidak dapat tidur di atas lantai beton dan saya
merasa sangat ketakutan. Saya mendengar nomor-nomor
dipanggil yang disusul dengan jeritan-jeritan. Setelah dua hari
saya dibawa ke sebuah kantor untuk diinterogasi. Saya
dipukuli. Istri dan anak saya diancam. Saya dihinakan. Ketika
saya tidak memahami sebuah pertanyaan, mereka menjadi
lebih agresif, mengancam saya dengan kursi listrik. Mereka
membawa saya untuk menyaksikan tahanan lain yang
disetrum.”
“Mereka bilang mereka tahu segalanya dan hanya ingin
agar saya setuju dengan laporan yang telah mereka siapkan.
Melihat orang lain disiksa di hadapan saya sungguh membuat
saya menderita.”
Pada malam keempat, lanjut Ian, ia dibawa ke kantor
jaksa. Di sana penutup matanya dibuka. “Jaksa membaca
laporan penganiaya, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
sama. Saya dipaksa menandatangani laporan itu. Saya tetap
tidak melihat adanya seorang pengacara atau perwakilan
pemerintah Inggris, meskipun saya sudah memintanya.”
Ia dipenjara lantaran dirinya teridentifikasi sebagai
anggota Hizbut Tahrir, organisasi terlarang di Mesir kala itu,

20 | Joko Prasetyo
dan itu sudah cukup untuk membuat mereka dipenjara
selama lima tahun atas dakwaan melakukan propaganda
dengan cara “lisan dan tulisan” atas nama partai tempat
mereka bernaung.

Resah
Sebelum masuk Islam, Ian Nisbet adalah seorang Kristen.
Seperti umumnya remaja Eropa, Ian sangat gandrung dengan
musik. Sedangkan genre musik yang disukainya adalah hip
hop dan rap. Kelompok rap seperti Public Enemy, The Poor
Righteous Teachers, X Clan, dan The Last Poets adalah
kesukaan sekaligus kebanggaannya.
Pada usia 14 tahun ia mulai membaca majalah-majalah
yang mendampingi musik ini yang bernama Hip Hop Conection
yang mengupas keluhan-keluhan keadaan sosial seperti
rasisme, kemiskinan, kebrutalan polisi, perbudakan dan
agama.
Seiring dengan berjalannya waktu, Ian beranjak dewasa.
Semakin dirinya menyimak lantunan para penyanyi rap itu,
dirinya semakin resah. Lantaran ia mulai melihat dengan nyata
tentang fakta kerusakan kehidupan yang digambarkan dalam
syair lagu-lagu tersebut. Seperti keculasan yang dilakukan
penguasa yang diktator, serta hegemoni Amerika dan Inggris.
Ia semakin merasa bahwa baik penindasan maupun para
penindas itu sendiri adalah kejahatan yang harus dihentikan
dengan cara apa pun.

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 21


“Yang menjadi masalah
utama bagi saya adalah dengan
apakah hal itu harus digantikan?”
tanyanya seperti ia tuliskan dalam
buku otobiografinya Why I Became
A Muslim? yang diterbitkan tahun
lalu yang juga diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia dengan
judul yang sama.
Sayangnya, jawaban atas
ketidakadilan itu tidak ia temukan
Ian Nisbet dari grup musik rap idolanya, grup
musik rap Black Panther atau
Partai Panther yang sosialis yang saat itu marak melakukan
kampanye rasis di kampusnya. Begitu juga dengan agama
yang diyakininya sejak kecil, ternyata tidak bisa memberikan
jawaban atas kegundahan, karena ketiadaan hukum-hukum
praktis sebagai solusi masalah kehidupan.
Setelah merasakan penderitaan dan frustasi atas isu-isu
semacam ini, selama tahun kedua kuliah di Universitas
Westminster di Streatham, London, akhirnya ia memutuskan
mengambil cuti setahun agar bisa berkonsentrasi
memproduksi musik. “Namun yang lebih penting lagi adalah
meluangkan waktu di perpustakaan untuk mencari jawaban
atas banyak pertanyaan,” ungkapnya karena saat itu pada
1994 belum ada internet.

22 | Joko Prasetyo
Tawarkan Solusi
Untuk menghilangkan kejenuhan ia pun bersama teman-
temannya mengikuti paket liburan ke Majorca. “Saat di
pesawat, saya mulai merasa cemas dan takut. Lalu tiba-tiba
sadar atas kematian,” ungkapnya.
Segera setelah kembali dari berlibur, ia menonton film
tentang sepuluh perintah Tuhan kepada Nabi Musa yang
berjudul The Ten Commandments. Tiba-tiba terlintas dalam
pemikirannya bahwa Allah mewahyukan hukum-hukum bagi
umat manusia dan ia menangis di akhir film itu.
“Saya merasa bahwa saat ini saya harus mencari melalui
Taurat, Injil dan Alquran,” kenangnya.
Ia langsung ke kamar tidur untuk membaca Injil. “Lalu
saya membacanya dari bab yang bernama Wahyu dan
kemudian menjadi takut akan nubuat-nubuat yang ada di
dalamnya dan akan terjadi kematian,” beber Ian.
Sedangkan terkait Islam, ia teringat dengan salah satu
selebaran yang dibagikan Persatuan Mahasiswa Islamic Society
yang disimpannya. Selebaran itu berjudul Democracy is Hypocrisy
dan yang lainnya berjudul The Munkar (Evil). “Apa yang saya
dapatkan dari selebaran-selebaran itu adalah bahwa Islam
memiliki komentar mengenai politik dan menawarkan
beberapa solusi.” ungkapnya.

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 23


Persatuan Hakiki
Kemudian ia menghadiri suatu perkuliahan yang
diorganisir oleh Partai Panther di kampusnya yang membahas
mengenai gencatan senjata antar geng dan persatuan orang
kulit hitam yang dihinakan oleh polisi anti huru-hara dalam
kerusuhan di LA.
Ia meninggalkan kuliah itu karena merasa sangat sedikit
mempelajari penyelesaian atas masalah itu. Ia bahkan mulai
merasa bahwa kehadirannya ---sebagai orang kulit putih---
tidak mendapat sambutan; sehingga tidak dapat menjadi
bagian dari penyelesaian itu.
Ketika keluar ruangan, ia melihat orang Persatuan
Mahasiswa Islamic Society yang mengaku bernama Farhan
sedang membagikan sebuah selebaran mengenai persatuan.
“Itu merupakan sebuah selebaran yang dia tulis pada hari itu,
karena dia tahu bahwa Panther akan menyampaikan
presentasinya pada sore itu,” tutur Ian yang belakangan baru
mengetahui bahwa Farhan adalah seorang aktivis Hizbut
Tahrir Inggris.
Ian membaca selebaran itu dan menanyakan kepadanya
apakah dia seorang Muslim, dia membenarkannya. Ia pun
sangat bahagia menemukan Muslim tersebut karena merasa
menemukan seseorang yang dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaannya mengenai Islam.
“Dan terlebih lagi, dia sedang mengajak orang kepada
Islam dan pada saat yang sama mengkritik berbagai aspek
kebudayaan Barat, yang menunjukkan bahwa dia merasakan

24 | Joko Prasetyo
permasalahan yang sama dengan apa yang saya rasakan dan
dia juga menyajikan sebuah solusi,” ungkapnya riang.
Hal ini merupakan apa yang selama ini dicarinya dan ia
langsung mengenalinya. Ian meluangkan waktu sekitar satu
jam untuk berbicara dengan Farhan, menyebarkan selebaran
itu, lalu bertukar nomor telepon dan berjanji bertemu lagi
untuk melakukan diskusi lebih lanjut.
Namun, walaupun ada satu hal yang mengesankan dari
ide yang baru ini, ada hal lain yang perlu untuk dipercayai
yang tentu saja merupakan hal yang benar. Farhan sadar
dengan hal ini jadi ketika Ian merencanakan untuk bertemu
dengannya di kemudian hari, dia memberi Ian sebuah buklet
yang berjudul Faith and Progress yang ditulis oleh seorang
mualaf.
Buklet itu menunjukkan dengan cara terstruktur
bagaimana seseorang dapat mengetahui secara rasional bahwa
keberadaan Allah merupakan fakta yang benar dan bahwa
Alquran adalah benar-benar merupakan perkataan Allah.
Dengan cara membangun konsep-konsep yang rasional
bahwa pemikiran telah terbentuk sebagai sebuah fakta dapat
menentukan keberadaan manusia dan bahwa keberadaan
alam semesta memerlukan keberadaan Allah. “Dengan kata
lain, kita tidak mungkin ada tanpa keberadaan Allah juga,”
tegasnya.

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 25


Menjadi Seorang Muslim
Ian terus membaca dan berdiskusi mengenai Islam
selama beberapa pekan hingga pekan kedua Desember 1994,
Ian mengucapkan dua kalimat syahadat dalam bahasa Arab
dan bahasa Inggris dengan disaksikan sekitar seratus orang
Muslim yang berkumpul di gedung pertemuan.
Dan sekitar separuh dari mereka mendatangi dan
memeluknya sembara mengatakan Assalamu’alaikum.
“Sekelompok kecil dari kami mendatangi flat tempat tinggal
Asam di Camberwell pada sore itu,” ungkapnya.
Aktivis HT Inggris itu menawarkan Ian tidur di dipan
selama yang diinginkan sementara dirinya dan Qasim (adik
Asam) tidur di lantai. Sejak itu, Ian belajar lebih intensif dan
memperaktikan semua kewajibannya sebagai Muslim salah
satunya adalah kewajiban untuk menerapkan syariah Islam
kaffah dalam bingkai khilafah.[] Riza Aulia/Joy

Dimuat pada rubrik SOSOK Tabloid Media Umat Edisi 100:


JAGA PAPUA: BABAT HABIS TERORIS OPM!
25 Rabiul Akhir-9 Jumadil Awal 1434 H/ 8-21 Maret 2013

26 | Joko Prasetyo
Awalnya Salah Sangka,
Lalu Jatuh Cinta
Kenneth “Abdul Haleem” George Watson
(instruktur mengemudi mobil)

“Karena HT, kata dia, are no good (tidak baik), akan tetapi
saya berpikir, dulu saya juga selalu menganggap Islam no good (tidak
baik),” ungkapnya.

S
ebagai seorang Kristen yang lahir dan dibesarkan di
Inggris, Kenneth George Watson mengira bahwa Islam
itu teroris dan terbelakang serta tidak memberikan hak
sama sekali kepada wanita. Namun sangkaan Watson yang
kala itu bekerja sebagai instruktur mengemudi terbantahkan
oleh argumen seorang Muslimah yang menjadi muridnya.
Waktu itu, tepatnya pada 1999, wanita yang mengenakan
kerudung tersebut membantah sangkaannya dengan
menyatakan bahwa Islam memberikan banyak hak, yaitu hak
untuk memilih siapa yang dia kehendaki untuk menikah, hak
untuk bercerai, hak waris, dan menjalankan bisnis miliknya
sendiri.

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 27


Tentu saja kenyataan itu membuat lelaki kelahiran
Camber Well, kota yang berada di selatan London, tersentak
dan berpikir bahwa dirinya sebenarnya sama sekali tidak tahu
apa-apa tentang Islam. “Jadi saya mulai membeli buku-buku
tentang Islam,” ungkapnya kepada kontributor Media Umat di
Inggris.
Di kesempatan berikutnya, ia mengajar mengemudi
seorang Muslimah lain yang mengenakan kerudung dan jilbab
lalu banyak berdiskusi tentang tatacara berpakaiannya. “Si
Muslimah kemudian meminjamkan saya rekaman-rekaman
dan video-video, dan mulailah saya melihat sisi lain yang
sangat berbeda tentang Islam,” kenang Watson.
Dari rekaman dan video itu, Watson melihat masyarakat
yang maju di berbagai bidang, seperti obat-obatan, arsitektur,
pertanian, sains. Ia juga ditarik dengan melihat bagaimana
Muslim bersikap dengan adil, murah hati dan dengan kasih
sayang dalam memperlakukan non Muslim.

Masuk Islam
Setelah tiga tahun mempelajari, ia pun jatuh cinta pada
Islam dan ingin menjadi seorang Muslim. Lalu
mendiskusikannya dengan istri. Melihat penentangan yang
begitu keras dari sang istri, ia pun mengurungkan niat
baiknya.
Akan tetapi keputusan keliru tersebut tidaklah membuat
Watson tenang. Sehingga, ia tetap mempelajari dan membaca
buku-buku Islam. Itu semua membuat keinginannya menjadi

28 | Joko Prasetyo
seorang Muslim mengkristal. Hingga akhirnya biduk rumah
tangganya pecah, karena sudah tidak ada kesepahaman lagi.
Tetapi, Watson malah merasa diberkahi karena telah
bertemu dengan saudara-saudara Muslim yang tulus, yang
tidak mendesak dirinya untuk segera mengucapkan dua
kalimat syahadat. “Tetapi membiarkan saya berpikir tentang
Tuhan, dan apa yang menjadi tujuan saya dihidupkan di muka
bumi ini,” bebernya.
Setelah pertanyaan itu terjawab dengan mantap, Watson
mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid King Cross
London pada 2006. Kemudian ia pun mendapat nama baru
yakni Abdul Haleem Watson.
Tidak disangka, keluarga besarnya menerima keputusan
dirinya masuk Islam. Padahal pada awalnya ia menyangka
mereka akan kaget dan kecewa. Tidak banyak pertanyaan dari
mereka pada saat itu, akan tetapi dengan berjalannya waktu
keluarga besar Watson mulai membicarakan tentang bukti
adanya Tuhan, hak-hak wanita di dalam Islam, sistem
perekonomian Islam dan lain-lain.
“Kadang-kadang saya mengetahui jawabannya tetapi
terkadang saya harus bertanya kepada orang yang mengetahui
ilmunya, atau membaca materi-materinya untuk mencari tahu
jawabannya,” ungkap Watson.

Mengenal HT
Meski sudah masuk Islam, Watson tetap sama sekali tidak
dapat mengerti bagaimana Islam yang dahulunya sangat maju

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 29


dan memimpin dunia bisa runtuh di keadaannya saat sekarang
ini. Islamlah paling tinggi, umatnya seharusnya menjadi umat
yang terbaik dan maju.
“Tetapi yang menjadi
pertanyaan bagi saya kenapa umat
Islam dari agama yang paling benar
tersebut tidak lagi menjadi umat
yang terbaik? Kenapa umat Islam
saat ini sekarang terpuruk?”
Akhirnya pada suatu waktu,
Watson bertemu dengan saudara
Muslim lainnya yang mengajaknya
pada sebuah konferensi tentang
Islam. Tetapi seorang saudara

Muslim yang lain menyarankan


Kenneth “Abdul Haleem”
George Watson agar jangan pergi ke konfrensi yang
diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Inggris tersebut.
“Karena HT, kata dia, are no good (tidak baik), akan tetapi
saya berpikir, dulu saya juga selalu menganggap Islam no good
(tidak baik),” ungkapnya.
Jadi, Watson memutuskan untuk pergi dan
mendengarkan dengan pikiran yang jernih dan mengambil
keputusan sendiri atas apa yang didengarnya dalam konferensi
itu.
Benar saja, Watson pun kegirangan karena ternyata
pertanyaan yang menggelayuti benaknya dalam beberapa

30 | Joko Prasetyo
bulan terakhir ini terjawab oleh para pembicara dalam
konferensi tersebut.
“Well... saya takjub, di sini para pembicara membahas
bagaimana Islam sangat jaya di masa lalu dan bagaimana
Islam runtuh menjadi di keadaannya yang sekarang ini,”
ungkapnya.
Umat Islam ini tidak menjadi umat terbaik karena Islam
tidak diterapkan sebagai aturan kehidupan dalam sebuah
negara, sehingga umat Islam menjadi umat yang terpuruk
bukan menjadi umat yang terbaik. Aturan-aturan Islam tidak
diimplementasikan secara keseluruhan dalam aspek
kehidupan, sehingga kebaikan aturan Islam tersebut tidak
terpancar di dalam kehidupan pemeluk Islam.
“Jadilah umat yang mempunyai identitas Islam tetapi
tidak mempunyai kebaikan Islam, karena yang terpancar
dalam kehidupan mereka adalah cahaya suram aturan kufur
dan sekuler. Itulah penyebab utamanya,” ungkapnya
menirukan jawaban pembicara.
Dan kemudian, lanjut Watson, mereka membahas dan
memberikan solusi tentangnya dan bagaimana
mengembalikan Kekhilafahan Islam. “Hal ini sangat masuk
akal buat saya sehingga saya membeli beberapa buku dari stan
mereka,” akunya.
Beberapa waktu kemudian beberapa saudara Muslim
yang dikenalnya datang untuk berbicara kepada Watson.
“Saya tidak tahu bahwa mereka adalah anggota HT pada saat
itu, mereka menjelaskan lebih banyak tentang HT dan

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 31


menanyakan apakah saya tertarik untuk membantu dakwah
mereka,” ungkap Watson.
Dengan sigap dan tanpa ragu, Watson pun menjawab:
“Ya!”
Karena terus terang sebagai seseorang mualaf, Watson
merasa tidak berdaya menghadapi apa yang terjadi di dunia
Islam dan ia tidak bisa melihat solusi apa pun untuk
mengatasinya, “Saya melihat dengan Hizbut Tahrir, insya
Allah saya akan memberikan solusi kepada dunia Islam,”
simpulnya.
Memang agak sedikit mengerikan pada awalnya, karena
Watson tidak pernah mengira akan berkecimpung di dalam
politik. Tetapi dunia Islam sedang kacau balau dan ia merasa
bersemangat karena Islam adalah solusi terbaik buat umat
manusia.
“Saya yakin bahwa sebuah pemerintahan Islam yang
shahih akan memberikan itu semua dan menghentikan
penderitaan saudara-saudari sesama Muslim sedunia,”
ungkapnya.
Untuk memperdalam Islam dan mendukung dakwahnya,
Watson rajin belajar untuk membaca bahasa Arab.
Mempelajari sirah Rasulullah SAW, mempelajari surah-surah
pendek, kemudian menikah lagi dengan seorang Muslimah
yang baik dan memiliki tiga orang anak angkat laki-laki.
Selain itu, ia pun lebih banyak belajar dan banyak
membaca, lebih memperhatikan apa yang terjadi di dunia.
“Islam membuat saya lebih memakai otak saya. Saya

32 | Joko Prasetyo
mendapatkan kesempatan untuk lebih banyak berbincang
tentang Islam kepada anak didik saya dan untuk melenyapkan
ide-ide yang salah tentang Islam,” ungkapnya.
Sejak 2007, Watson rajin mengikuti semua aktivitas
dakwah Hizbut Tahrir Inggris. Di akhir wawancara, Watson
berpesan bahwa sangatlah penting untuk tidak malu-malu
berdakwah dan berbicara kepada masyarakat luas tentang
Islam.
Menurutnya, umat membawa anggapannya masing-
masing tentang Islam dan adalah tergantung kepada
pengemban dakwah untuk memenangkan hati mereka. Jika
pengemban dakwah tidak pernah memberikan solusi yang
berlandaskan Islam kepada permasalahan-permasalahan
manusia pada mereka, maka mereka akan tetap membawa
sudut pandangnya tersebut dan umat tidak akan pernah
berubah.
“Karena itu, bicaralah, berdakwahlah pada keluargamu,
tetanggamu, rekan kerjamu dan kepada setiap orang yang
engkau temui,” pungkasnya.[] Ardi Muluk/Joy

Dimuat pada rubrik SOSOK Tabloid Media Umat Edisi 114:


PEMBUNUHAN MERAJALELA NEGARA TAK BERDAYA
20 Dzulhijjah 1434 H - 3 Muharram 1435 H/
25 Oktober - 7 November 2013

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 33


Setuju dengan Solusi
yang Ditawarkan Islam
Jamal D Harwood
(analis keuangan/dosen pasca sarjana University of Wales)

Keluarganya tidak mempermasalahkan dirinya masuk Islam.


Sampailah pada suatu hari majalah Time menampilkan suatu tulisan
mengenai Jamal yang menyebutkan bahwa dirinya aktivis Hizbut
Tahrir. Sontak keluarganya pun mengkhawatirkan keamanan dirinya.

D engan mengambil contoh kasus krisis 2008, analis


keuangan dan dosen pasca sarjana University of
Wales Jamal D Harwood menyatakan model
ekonomi kapitalisme rentan krisis. “Model ekonomi
kapitalisme rentan krisis,” ungkapnya dalam konferensi
intelektual Muslim internasional JICMI 2013, Ahad
(15/12/2013) di Gedung Smesco, Gatot Subroto, Jakarta.
Di hadapan sekitar 1800 intelektual Muslim yang hadir
dari Indonesia dan enam negara lainnya, analis ekonomi yang
memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang keuangan
(JP Morgan dan Credit Suisse) tersebut menyanggah
anggapan krisis 2008 telah berakhir.

34 | Joko Prasetyo
Jamal D Harwood

“Setidaknya ada sepuluh indikator ekonomi yang


menunjukkan bahwa krisis masih terjadi sejak terjadinya di
tahun 2008,” ungkap analis yang kerap muncul di majalah
Time, Press TV Inggris, dan Islam Channel tersebut.
Kesepuluh indikator tersebut adalah: pasar derivatif
masih tumbuh; klaim pemulihan ekonomi oleh media
sebenarnya tidak tepat karena belum dikoreksi oleh tingkat
inflasi; meski pemerintah rezim kapitalisme mengklaim
mengendalikan pasar, ini tidak terjadi, karena secara mendasar
pasar kapitalisme memang selalu memiliki siklus bisnis yang
tidak stabil.
Pemerintahan terus mengeluarkan biaya untuk
menyenangkan pemilih menjelang pemilu sehingga defisit
anggaran makin parah; utang Amerika adalah nomor satu di
dunia; uang kertas terus dicetak; inflasi terus meningkat;
angka pengangguran dimanipulasi dengan tidak lagi

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 35


menghitung orang yang cari kerja terlalu lama, dan banyak
sekali pekerjaan baru yang sifatnya hanya part time bukan full
time; ketergantungan terhadap tunjangan sosial meningkat dan
upah tidak mampu mengejar inflasi.
Berdasarkan pengkajiannya yang mendalam bersama
Hizbut Tahrir, ia pun setuju dengan solusi yang ditawarkan
Islam. Lantaran, selain secara imani memang wajib diamalkan,
secara praktis pun syariah Islam memang mampu
memberikan solusi yang tuntas untuk mengakhiri krisis
ekonomi.
Di antaranya adalah dengan adanya stabilitas ekonomi.
“Islam tidak mengenal pergantian pemimpin dengan pemilu
berkala seperti sistem kapitalisme, yang mengakibatkan
manipulasi dan manuver politik demi pemenangan,”
ungkapnya.
Alasan lain yang dipaparkannya adalah ekonomi Islam
berbasis non riba; alat tukar yang stabil yakni menggunakan
emas dan perak; pelarangan penumpukan kekayaan; peraturan
pajak yang berbeda dengan kapitalisme; Islam tidak mengenal
pajak pendapatan, tetapi pajak pada kekayaan (zakat); judi
dilarang; reformasi pertanahan, tidak boleh ada tanah
nganggur.
Dan yang tak kalah pentingnya, ungkapnya menekankan,
reformasi peraturan sistem keuangan/perdagangan. “Dalam
Islam kekayaan bukan tujuan utama hidup tetapi mencari
ridha Allah, sehingga ketaatan kepada peraturan Allah dan
cara mencapai kekayaan selalu menyatu,” tegasnya.

36 | Joko Prasetyo
Menurutnya Islam pun mereformasi bantuan sosial.
“Dalam Islam, keluarga besar (bukan hanya keluarga inti)
bertanggung jawab utama untuk kesejahteraan anggotanya.
Negara membantu kebutuhan dasar saja bagi yang memang
tidak mampu,” bebernya.

Masuk Islam
Jamal termasuk pemeluk Kristen yang taat sebelum
menemukan Islam. Ketika masih berusia belasan tahun ia
begitu tertarik mendalami ajaran Kristen. Namun, ia memiliki
beberapa pertanyaan serius mengenai hal-hal pokok agama
Kristen seperti bagaimana peran banyak Nabi yang berbeda,
siapa sebenarnya Isa (Yesus). Ia pun mengalami kebingungan
memahami trinitas, anak tuhan, dan lain-lain.
Itulah yang kemudian membuatnya mulai berpikir bahwa
pada suatu saat, mungkin setelah menyelesaikan pendidikan,
akan melakukan perjalanan dan mencari agama-agama lain di
dunia. Ia berharap sepulangnya dari perjalanan itu akan
memperoleh sesuatu yang lebih jelas dalam hal keimanan
yang dapat menjawab semua pertanyaan tersebut dengan
meyakinkan.
“Alhamdulillah, ketika usia saya sekitar 20 tahunan, saya
bisa melakukan perjalanan dan melihat agama-agama lain dan
hal ini menjadikan saya mulai mempelajari Islam dan akhirnya
memeluknya,” ungkap Jamal.
Jamal pindah ke Inggris beberapa saat sebelum dirinya
memeluk Islam. Sebelumnya ia tinggal di Kanada. Kaum

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 37


Muslim yang ditemui di London, khususnya di Masjid
Regents Park adalah orang-orang yang paling memberi
pengaruh kepadanya dan sangat membantu untuk
menyarankan buku-buku untuk dibaca dan menjawab
pertanyaan-pertanyaannya.
“Akhirnya saya memutuskan memeluk Islam pada 1986,”
ungkapnya.
Memang tidak mudah mengawali hal yang baru. Banyak
tantangan. Mempelajari kewajiban-kewajiban dasar Islam itu
perlu waktu. Apalagi Jamal tidak dibesarkan dalam lingkungan
keluarga Islam berarti ada banyak hal yang harus dipelajari.
Tapi tidak ada yang terlalu sulit.
Keluarganya tidak mempermasalahkan dirinya masuk
Islam. Sampailah pada suatu hari majalah Time menampilkan
suatu tulisan mengenai Jamal yang menyebutkan bahwa
dirinya aktivis Hizbut Tahrir.
“Sebagian besar anggota keluarga saya agak terkejut
ketika mereka tahu bahwa saya aktif secara politik di Hizbut
Tahrir, bahkan sebagian dari mereka menunjukkan
kekhawatirannya bahwa aktivitas politik saya itu bisa
menyulitkan saya dengan adanya sentimen-sentimen anti
Islam di banyak bagian dunia,” ungkap Jamal.
Jamal pun mengatakan kepada mereka, “Senantiasa ada
risiko atas segala sesuatu tapi lebih baik melakukan sesuatu
dengan alasan yang baik daripada menunggu sesuatu terjadi
pada Anda.”

38 | Joko Prasetyo
Dakwah Bersama HT
Jamal pertama kali bertemu beberapa anggota HT pada
1988. “Saya prihatin dengan banyaknya ketidakadilan dan
kemunduran yang saya lihat di dunia Muslim. Betapa
pentingnya gagasan ummah, tapi banyak yang memiliki sedikit
pemahaman politik mengenai sebab-sebab kemunduran itu,
disamping tidak memiliki solusi untuk mengatasi kemunduran
itu. HT berbicara mengenai isu-isu itu dan memberikan
solusi-solusi yang jelas,” ungkapnya.
“Ketika saya mulai belajar di HT, saya memiliki
pemahaman yang lebih baik mengenai usul fikih, ijtihad dan
syariah, yang kesemuanya adalah penting dalam
mengembangkan pemahaman saya mengenai Islam dan lebih
baik dari apa yang sebelumnya saya baca dan pelajari,”
pungkasnya.[]

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 39


Dukung
Khilafah dan Jihad
William Henry “Syeikhul Islam Abdullah” Quilliam [1856-1932]
(perintis Islam di Inggris)

S
iapa sangka ketika Kerajaan Kristen Inggris
menganggap Islam adalah agama setan, anak seorang
pendeta Gereja Metodis, William Henry Quilliam,
malah masuk Islam. Lebih dari itu, ia juga menyeru secara
terbuka agar orang-orang Kristen meninggalkan keyakinan
trinitasnya untuk masuk Islam, karena menurutnya, Islam
bukanlah agama setan.
Berkat kekonsistenannya dalam berdakwah, Khalifah
Sultan Abdul Hamid II pada 1894 mengangkatnya menjadi
Syeikhul Islam untuk Kepulauan Inggris. Di tengah tingginya
permusuhan Inggris terhadap Islam terutama menjelang
Perang Dunia I, Quilliam tetap berdakwah dan menyeru
kaum Muslimin untuk bersatu mendukung Khilafah Utsmani
serta berjihad melawan penjajah.
Tentu saja seruan tersebut dianggap sebagai bentuk
pengkhianatan terhadap Ratu Inggris. Sehingga menjadi
amunisi para loyalis kerajaan untuk semakin menambah sikap
intoleran dan anarkis kepada diri dan para pengikutnya.

40 | Joko Prasetyo
Masuk Islam
Quilliam lahir di Liverpool, Inggris pada 10 April 1856
dari keluarga kaya dan terpandang. Selain seorang pendeta
Metodis, ayahnya, Robert Quilliam, adalah seorang pembuat
jam. Sedangkan ibunya, Harriet Quilliam adalah seorang
aktivis Gereja Metodis.
Sejak kecil, William Henry Quilliam sudah mendapatkan
pendidikan yang memadai. Oleh kedua orang tuanya
disekolahkan pada Jurusan Hukum di Liverpool Institute dan
King William’s College. Pada 1878, ia memulai kariernya
sebagai seorang pengacara sukses. Selain sebagai pengacara
handal, ia juga dikenal sebagai sastrawan, jurnalis, editor,
filantropis, pembicara dan pebisnis.
Banyak hal yang membuatnya tertarik pada Islam, salah
satunya ketika dalam perjalanan dari Gibraltar menuju
Maroko, Quilliam menyaksikan beberapa orang Muslim yang
wudhu dan shalat di atas kapal. Quilliam sangat tersentuh
dengan kekhusyuan shalat dan ketenangan wajah mereka, tak
peduli kuatnya angin yang berhembus maupun goyangnya
kapal diterpa gelombang. Sejak saat itulah, ia tertarik untuk
mempelajari Islam lebih lanjut.
Akhirnya pada 1887, bersaksi bahwa Islam adalah satu-
satunya agama yang benar dan mengganti namanya menjadi
Abdullah Quilliam. “Salah satu alasan dia tertarik kepada
Islam adalah bahwa alkohol dilarang bagi umat Islam. Selain
itu, ia juga memiliki keprihatinan teologis tentang Trinitas
Kristen,” tutur Ron Geaves, profesor agama dari Universitas
Hope Liverpool.

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 41


Aktif Berdakwah
Setelah itu, ia aktif berdakwah
kepada pribumi Inggris khususnya
di Liverpool. Dua tahun setelah
keislamannya, ia mendirikan
Liverpool Muslim Institute (LMI),
sebuah pusat kajian keislaman di
Brougham Terrace No 8, West
Derby Street, Liverpool. Islamic
centre yang sekaligus berfungsi
sebagai masjid. Sehingga tempat
ini tercatat sebagai Islamic centre
dan masjid pertama di Inggris. Di masjid inilah umat Muslim
biasa melaksanakan shalat berjamaah dan shalat Jumat, yang
khutbahnya disampaikan dalam bahasa Arab dan Inggris.
Abdullah juga mendirikan sekolah asrama untuk anak
laki-laki dan sekolah siang untuk anak perempuan, serta panti
asuhan bernama Medina Home untuk anak-anak terlantar. LMI
semakin berkembang dengan menyelenggarakan pendidikan
di berbagai bidang yang diikuti oleh masyarakat umum, baik
Muslim dan non Muslim. Bahkan LMI kemudian
membangun perguruan tinggi yang mempunyai museum dan
laboratorium sendiri.
Guna menarik minat warga non Muslim untuk
mempelajari Islam, Abdullah kerap menyelenggarakan acara
debat mingguan dan komunitas sastra. “Ia berhasil mengajak
200 warga lokal dan 600 orang di seluruh Inggris untuk
pindah agama dan ia menghabiskan banyak waktu melakukan

42 | Joko Prasetyo
syiar tentang Islam dan bahwa Islam bukan agama setan,”
kata Jahangir Mohammed dari Abdullah Quilliam Society ---
lembaga yang melestarikan peninggalan bersejarah Quilliam.
Mereka yang masuk Islam di antaranya adalah ibunda
tercinta yang kemudian mengganti namanya menjadi Khadija
setelah masuk Islam pada 1893. Selain itu, tercatat pula
beberapa tokoh penting yang masuk Islam setelah didakwahi
Quilliam, di antaranya Gubernur Staleybridge Resched
Stanley dan Lord Stanley of Alderley Cheshire. Sehingga
Cheshire tercatat sebagai Muslim pertama dari keluarga
bangsawan (House of Lord) Inggris.
Pada 1893, LMI menerbitkan majalah mingguan The
Crescent dan tak lama kemudian majalah bulanan The Islamic
World. Majalah-majalah ini dicetak sendiri oleh LMI dan
didistribusikan ke lebih dari 20 negara. Abdullah juga menulis
beberapa buku, salah satunya Faith of Islam yang telah
diterjemahkan ke dalam 13 bahasa. Berkat aktivitas dakwah
dan publikasi-publikasi tersebut, Quilliam semakin dikenal di
berbagai negara sebagai tokoh Islam dari Inggris.
Berdasarkan prestasi dakwahnya tersebut, pada 1894,
Khalifah Abdul Hamid II secara resmi mengangkatnya
sebagai Syeikhul Islam untuk Kepulauan Inggris. Meskipun
minoritas, Quilliam tak pernah segan menampakkan identitas
keislamannya dan sering tampil mengenakan gamis dan
sorban di acara resmi sekali pun. Statusnya sebagai warga
Inggris tidak menghalanginya untuk menyuarakan
penentangannya terhadap imperialisme dan kolonialisme.

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 43


Bahkan pada 1896, ia menyerukan fatwa haramnya
seorang Muslim berpartisipasi sekecil apa pun bersama
Inggris untuk memerangi kaum Muslimin di Sudan.
“Saya memperingatkan setiap Mukmin sejati (True-
Believer), jika memberikan bantuan sekecil apa pun dalam
ekspedisi yang diproyeksikan melawan kaum Muslimin di
Sudan, meskipun hanya membawa bingkisan, atau
memberikan segigit roti untuk makan atau minum air kepada
setiap orang yang ikut ekspedisi melawan umat Islam hingga
mampu membantu anjing kafir (giaour) melawan Muslim,
namanya tidak layak untuk tetap ada pada daftar orang
beriman (the roll of the faithful),” tegasnya seperti dipublikasikan
The Crescent Vol VII, No 167, 11 Syawal 1313/25 Maret
1896.
Padahal, masa itu adalah puncak dari imperialisme dan
kolonialisme Kerajaan Kristen Inggris sehingga hampir 100
juta orang Islam berada di bawah kekuasaan Ratu Victoria.
Fatwa ini tentunya mengundang kemarahan para loyalis
kerajaan.
Di saat Khilafah Utsmani mengalami serangan bertubi-
tubi dari Inggris dan negara-negara Eropa lainnya yang
berusaha menghancurkan Khilafah dengan menebar bibit-
bibit nasionalisme di setiap negeri jajahannya, Quilliam
menyerukan agar umat tetap bersatu dalam naungan Khilafah
Utsmani serta mengingatkan umat akan bahaya dari
konspirasi Kristen yang berusaha memecah belah kesatuan
umat Islam.

44 | Joko Prasetyo
“Muslim semua! Arsy berada di bawah standar Khalifah
(bukan Ratu, red). Mari kita bersatu di sana, satu dan semua,
dan sekaligus!” tegasnya seperti dilansir The Crescent, Vol VII
No 171, 7 Dzulqa’dah 1313/22 April 1896.
Karena sikap tegas ini, Quilliam dan LMI seringkali
menjadi target anarkisme. Para jamaah masjid sering
dilempari dengan batu, lumpur, bola salju dan sayuran busuk.
Petasan dilempar ke dalam masjid dan pecahan gelas disebar
di karpet untuk melukai jamaah yang shalat. Bahkan Quilliam
pernah diancam untuk dibakar hidup-hidup.
Hingga puncaknya pada 1908, LMI dan media massa
yang diterbitkannya pun ditutup paksa. Quilliam dan para
pengikutnya diusir ke Istambul, ibu kota Khilafah Utsmani.
Namun pada 1914, beberapa saat sebelum
berkecamuknya Perang Dunia I, ia kembali ke Inggris
tepatnya ke Woking dengan nama samaran Profesor Hendri
Marcel Leon. Pada 28 April 1932 wafat di London dan
dimakamkan di Pemakaman Brookwood, dekat Woking
dengan nama Haroun Musthapa di batu nisannya.
Baru saja beberapa bulan di Woking, tepatnya pada
Desember 1914, ia dapat mendirikan British Muslim Society
(BMS) di Masjid Shah Jehan. Melalui BMS pula, ia kembali
berdakwah secara terorganisir. Allahu Akbar! []

Dimuat pada rubrik SOSOK Tabloid Media Umat Edisi 142:


2015: INDONESIA DIJUAL
11 - 24 Rabiul Awal 1436 H/ 2 - 15 Januari 2015

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 45


Bisa Argumentatif
Berkat Bantuan
Allah Ta'ala
Taji Mustafa
(Juru Bicara Hizbut Tahrir Britania Raya)

P ernyataan Paus Benediktus XVI yang menghina Nabi


Muhammad SAW pada peringatan 12 September
2006 membuat marah kaum Muslimin seantero dunia
tidak terkecuali Taji Mustafa. “Anda, Tuan Paus, sungguh
tidak bertanggung jawab terhadap apa yang Anda katakan!”
tegasnya dalam acara debat terbuka di sebuah televisi Inggris
sepekan kemudian. (lengkapnya buka di link
http://hyundauto.ru/video/OFlwbVZvX2hLczgT5ke).
Dalam debat tersebut ia tidak dihadapkan langsung
dengan Paus, melainkan dihadapkan dengan Kenan Malik ---
sesama Muslim tetapi pemikirannya sangat liberal.
“Kenapa Anda mudah tersakiti dengan pidato keagamaan
semacam ini?” ujar Kenan yang kemudian menegaskan tidak
masalah jika orang mau menyakitinya, “Mereka punya hak
untuk menghina saya.”

46 | Joko Prasetyo
Dengan sigap Taji lalu menjawab, “Jika Anda menyatakan
demikian, sebenarnya yang Anda inginkan itu adalah
kebebasan untuk menghina...” hadirin di studio pun langsung
mendukung Taji dengan tepuk tangan meriah.
Tak mau kalah, Kenan menimpali,” Saya merasa bahagia
jika ada orang yang menghina saya.”
Dengan tegas, lugas, dan cerdas Taji menyanggahnya,
“Jika demikian sungguh tidak beradab baik pernyataan Anda
atau pun orang yang menerimanya. Tidak ada satu masyarakat
beradab pun yang mengajarkan manusianya untuk saling
menghina dengan yang lain. Dalam masyarakat yang beradab
haruskah orang-orang menerima hak untuk menghina orang
lain? Yahudi dihina, Kristen dihina, orang Islam dan siapa
pun saja, mereka hidup dalam sebuah masyarakat seperti itu
apakah akan hidup dengan harmonis?”
Lalu debat pun dikunci Taji dengan kalimat, “Adalah hal
yang sangat tidak logis dan tidak rasional untuk mengatakan
silakan Anda saling menghina satu sama lain...” sontak tepuk
tangan penonton membahana.
Itulah pengalaman awal-awal Taji berdebat saat menjadi
Juru Bicara Hizbut Tahrir Britania Raya karena memang di
tahun itu, ia baru saja diamanahi menjadi jubir. Hingga
sekarang, begitu pemerintah dan media massa Inggris
memfitnah Islam dengan sebutan barbar, terbelakang,
menindas wanita atau pun menyatakan khilafah adalah negara
teroris dan seterusnya, maka dengan sigap Taji Mustafa
tampil di depan publik meluruskan pandangan keliru dan
tendensius tersebut.

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 47


Taji Mustafa

“Tugas kita adalah menjadi suara Islam, menjelaskan


kepada semua orang mana yang Islam dan mana yang tidak,
dan kita memberikan bagaimana perspektif Islam yang
sesungguhnya terhadap masalah-masalah yang dibicarakan,”
ujarnya kepada koresponden Media Umat di Inggris, Selasa
(28/7/2015) di sebuah masjid di Finsbury Park--- daerah
dengan komunitas Muslim yang cukup banyak di London
Utara.
Dalam kesempatan tersebut, Taji blak-blakan buka
rahasia dapur sehingga dirinya bisa dengan lancar dan lugas
berdebat dengan sangat argumentatif.
“Berkat bantuan Allah Ta'ala. Buktinya, ketika kita
menjawab pertanyaan, dan saya menyebutkan beberapa kata
dan contoh, tanpa rencana, dan setelah semua selesai
terpikirkan oleh saya; dan saya merasa, ‘Alhamdulillah… ini
benar-benar jawaban yang bagus’. Dan saya tidak bisa

48 | Joko Prasetyo
mengatakan bagaimana saya bisa menemukan kata-kata dan
jawaban tersebut,” ungkapnya penuh syukur kehadirat Ilahi.
Menurutnya, selain harus mempersiapkan diri bersama
tim media representatif HT Inggris, dirinya tidak lupa berdoa
meminta bantuan Allah Ta'ala untuk menolong sebagaimana
Allah menolong Nabi Muhammad salallahu alaihiwassalam dan
sahabat beliau, dan para anbiya, dengan cara yang kadang
tidak mereka sangka-sangka. Begitulah juga Allah akan
membantu orang yang beriman.
Teman-teman di HT Inggris juga selalu mengingatkan
Taji bahwa, “Apabila kita berada dalam situasi berat semisal
di dalam beradu argumentasi, bahwa kita tidak hanya dalam
kemampuan kita, tetapi bahwa Allah juga menolong kita, dan
apabila kita melupakan bahwa Allahlah yang menolong kita,
maka di saat itu juga kita akan gagal.”

Mengenal Hizbut Tahrir


Pertama kali mengenal Hizbut Tahrir pada 1992, saat
dirinya masih kuliah tingkat dua Teknologi Informasi Jurusan
Sistem Informasi Universitas Brunel. Di kampusnya itu, lelaki
kelahiran London 1971 kerap menghadiri acara dari
perhimpunan mahasiswa Muslim (Islamic society) yang kerap
memanggil ustadz dari berbagai latar belakang termasuk dari
Salafy, Hizbut Tahrir atau pun Ikhwanul Muslimin.
“Ini sangat menarik, dan sangat memperkaya. Juga, salah
satu saudara kita dari HT bernama Abdallah, yang juga
membuat lingkaran kajian di masjid di luar kampus. Jadi

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 49


mereka mengundang saya mengikuti kajian tersebut, yang
membahas tentang tafsir Alquran,” kenangnya.
Dan mulailah Taji bertemu saudara-saudara lainnya dari
HT termasuk Jamal D Harwood. Tahun berikutnya Jamal
datang ke kampus untuk mengisi satu kajian.
“Saya ingat dengan jelas saat itu Jamal Harwood datang
setelah jam kerja, untuk menjadi pembicara di pertemuan
tersebut dengan topik tentang membuktikan keberadaan
Allah. Dan saat itu saya ingat acaranya diadakan di sebuah
ruang kuliah, yang menghadirinya ada yang Muslim dan ada
yang non Muslim,” menariknya, lanjut Taji, Jamal itu seorang
mualaf, dia berdiri di depan ruang kuliah, dan menjelaskan
secara intelektual dan membuktikan keberadaan Allah. Dan
ini sangat menakjubkan bagi saya.”
Taji melihat Jamal sebagai seorang yang baru beragama
Islam bisa menyampaikan Islam dengan cara berpikir yang
kuat dan intelektual, “saya tidak terbiasa dengan ini,” ujar
lelaki yang Islam sejak lahir tersebut. Tetapi Jamal, meskipun
mualaf siap menerima pertanyaan dari audiens baik Muslim
maupun non Muslim. Dia sangat percaya diri.
“Dan saya... saya tahu saya tidak mempunyai kepercayaan
diri tersebut. Saya tidak punya pengetahuan dan
pemahamannya. Dan inilah pertemuan yang membuat saya
merasa… wow… saya sangat terkesan. Dan inilah motivasi
saya untuk belajar lebih banyak lagi, bertanya-tanya tentang
itu, bagaimana orang-orang ini menjadi seperti dia,”
kenangnya.

50 | Joko Prasetyo
“Pasalnya, sewaktu kecil well ya, saya adalah seorang
Muslim tapi ini bukanlah sesuatu yang serius, paling kalau
makan pergi ke restoran yang halal, tapi hanya sekadar itu.
Rukun Islam yang limalah yang membedakan seorang
Muslim, tapi hanya sekadar itu, jika ada yang jauh lebih
mendalam tentang Islam dari sekadar rukun Islam yang lima
yang melibatkan seluruh hidup dan gaya hidup kita, itu tidak
pernah masuk ke pemikiran dan pemahaman saya ketika itu.”
Taji terus mengikuti kajian dari berbagai pergerakan lalu
mendiskusikannya dengan teman-teman di Islamic society.
“Kami selalu mendiskusikan perbedaan-perbedaan yang ada
pada pemikiran yang kami terima,” ujar lelaki yang keluarga
besarnya berada di selatan Nigeria.
Akhirnya Taji sampai di satu titik mulai merasa ide
Hizbut Tahrir yang diperkenalkan saudara-saudara dari
Hizbut Tahrir, yang lebih memahami persoalan-persoalan
yang dihadapi umat akibat ketiadaan Islam sebagai sistem
kehidupan manusia pada saat ini.
Mereka, lanjut Taji, mempunyai pemahaman yang jelas
tentang permasalahan-permasalahannya dan cara
mengembalikan kehidupan Islam adalah dengan cara, “Kita
hidup di dalam masyarakat yang mengikuti dan melaksanakan
Islam di semua aspek kehidupan. Dan itu tidak akan bisa
dilakukan, kecuali jika kita mempunyai khilafah dan khalifah
yang mengimplementasikan dien ini secara komprehensif.”
“Jadi saya pergi ke berbagai kelompok, saya mengunjungi
berbagi kajian mereka, mendengarkan, mempertanyakan,
memikirkan, dan mendiskusikannya dengan teman yang lain,

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 51


dan dengan berjalannya waktu akhirnya kami benar-benar
meyakini apa yang disampaikan saudara-saudara dari Hizbut
Tahrir. Mereka mempunyai pemahaman yang jernih tentang
permasalahannya, memahami jelas solusinya dan kalau boleh
saya katakan lebih memahami Islam secara terintegrasi.”
Sejak itu, Taji mengikuti kajian intensif dengan Hizbut
Tahrir dan beberapa tahun kemudian resmi menjadi
anggotanya.[] Ardi Muluk/Joy

Dimuat pada rubrik SOSOK Tabloid Media Umat Edisi 155:


TOLIKARA, GEREJA HASUT SEPARATISME PAPUA
22 Syawal - 5 Dzulqaidah 1436 H/ 7 - 20 Agustus 2015

52 | Joko Prasetyo
Melawan
Fitnah Cameron
dengan Santun
Abdul Wahid
(Ketua Hizbut Tahrir Inggris Raya)

K arena kekejaman yang dilakukan ISIS di Tunisia,


Perdana Menteri Inggris David Cameron telah
membuat serangkaian pernyataan yang menunjuk
jari pada orang-orang yang dia sebut ekstremis. Orang-orang
ini, kata Cameron, menolak untuk mengadopsi nilai-nilai
Inggris seperti kebebasan berbicara dan mengikuti aturan
hukum.
Sebagaimana tema yang telah dikembangkan oleh
Cameron secara terus-menerus dia mengangkat nama satu
kelompok sebagai yang paling berbahaya: Hizbut Tahrir.
Cameron menyerukan agar HT, gerakan pan Islam yang
menyerukan pendirian kekhalifahan dan penerapan hukum
syariah, agar dilarang pada tahun 2007, dengan mencontoh
apa yang dilakukan Tony Blair dua tahun sebelumnya. Dia
menyebutkannya lagi pada Juni lalu dalam wawancara untuk
Tdays program ketika menanggapi pembantaian di Tunisia.

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 53


Saat putaran terakhir perdebatan ini telah berlangsung,
satu suara terasa absen: yakni suara yang dianggap sebagai
kelompok ekstremis. Dan tampaknya perlu menyelidiki
bentuk ekstremisme apa yang dilakukan. Jadi dengan alasan
itulah seorang wartawan senior Inggris Peter Oborne pergi ke
jalan yang rimbun di London Barat, tempat Abdul Wahid,
Ketua HT Inggris Raya tinggal bersama istri dan dua anaknya.
Selain perannya di HT, Wahid adalah seorang dokter
umum. Sedangkan Oborne adalah editor the Spectator dan awal
2015 baru saja mengundurkan diri sebagai komentator politik
di The Daily Telegraph, tapi tetap aktif menulis di berbagai
media termasuk The Guardian.
Hari H wawancara cuaca cerah dan Wahid siap menjawab
pertanyaan dengan berpakaian safari yang dia beli ketika
umrah.
Ruang depan rumahnya adalah lingkungan yang sangat
biasa bagi seorang pria yang memimpin sebuah organisasi
yang sering dituduh fanatik dan buruk. Dalam beberapa
tahun terakhir, HT telah dituduh berusaha untuk
menjatuhkan demokrasi dan menekan kaum wanita. Hal ini
juga yang membuat marah banyak pemerintah asing. Ketika
pemimpin militer Pakistan mengunjungi Inggris pada bulan
Januari, agenda utamanya adalah meminta Inggris untuk
menekan HT.
Jadi, bagaimana rasanya dituduh oleh pemerintah sebagai
kelompok ekstremis? “Ekstremis,” kata Wahid, “adalah kata
sekuler untuk kelompok sesat. Ini berarti bahwa Anda tidak
menggunakan norma-norma politik dan sosial tertentu.”

54 | Joko Prasetyo
“Blair dan Cameron,” katanya menambahkan, “menderita
penyakit populisme. Blair merasa bahwa setelah Peristiwa 7/7
dia harus melakukan sesuatu, dan Cameron mengikuti gaya
seperti itu. Dia mengandalkan ketidaktahuan sebagian besar
orang dan mencoba untuk melakukan hal yang demikian.”

Abdul Wahid

“Seseorang melakukan pembunuhan di Tunisia, dan dia


terus berbicara tentang orang-orang di Inggris yang memiliki
ide-ide politik dan pandangan agama yang dia tidak suka, yang
tidak ada hubungannya dengan kekerasan. Dan dia berputar-
putar dengan gaya yang demikian sehingga membuatnya
tampak mulus.”
“Tapi kaitan apa, yang telah dibuat oleh banyak orang
selain perdana menteri, antara pendapat ekstremis dan
terorisme?”

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 55


Wahid telah siap atas pertanyaan ini: “Tidak ada yang
secara serius memiliki bukti adanya keterkaitan tersebut. Dan
pada kenyataannya, beberapa pemain besar telah benar-benar
membantah hal itu.”
Dia mengutip karya Marc Sageman, mantan pejabat CIA
dan psikiater forensik, yang (katanya) menantang gagasan
kemajuan linear terhadap radikalisasi.
Dia kemudian mengutip pendapat Pemimpin MI5 Eliza
Manningham-Bullertelling dalam hal penyelidikan Chilcot
bahwa invasi Irak telah memprovokasi terorisme kaum
Muslim. Dia memiliki pasal dan ayat dari memo kabinet yang
bocor pada tahun 2010 yang mengatakan tidak ada “jalur
khas untuk ekstremisme dengan kekerasan”.
Di Inggris, ungkap Peter, mengalihkan topik bahasan,
“kami percaya pada demokrasi, kebebasan berbicara,
toleransi. Pengkritiknya mengatakan dia tidak percaya pada
hal-hal itu khususnya, tidak percaya pada demokrasi.”
Wahid menjawab: “Ya, kita memiliki pandangan tentang
demokrasi. Saya percaya pada pemungutan suara, saya
percaya pada pemilihan. Kekhalifahan yang ingin kita bangun
adalah salah satu pemerintahan yang penguasanya akan
dipilih, diminta pertanggungjawabannya, bukan kebal hukum;
dan bertanggung jawab kepada rakyat, kepada kelompok-
kelompok politik, kepada majelis terpilih, kepada media yang
independen.”
Wahid mengatakan keyakinan David Cameron pada
demokrasi hanyalah pada kulit luarnya saja: “Anda tidak perlu

56 | Joko Prasetyo
menjadi anggota HT untuk mengatakan ini, ada banyak sekali
kekurangan dan kontradiksi dalam sistem demokrasi.”
“Mari kita mengingatkan bahwa kepala negara Inggris
yang sebenarnya adalah monarki yang turun-temurun; dia
tidak dipilih dan penggantinya tidak akan dipilih. Legislatif
Inggris memiliki dua lembaga, salah satunya adalah sebuah
lembaga yang ditunjuk. Cameron minum teh dan makan
malam dengan keluarga kerajaan dari Timur Tengah. Jadi,
tiba-tiba menarik keluar kartu demokrasi adalah hal yang
berguna,” beber Wahid.
“Dan tidak perlu disebutkan bahwa dalam demokrasi
rakyat yang memiliki kekuatan suara bukanlah benar-benar
massa yang sesungguhnya. Dan jika Anda membutuhkan
contoh itu, lihat saja Yunani. Yunani melakukan referendum
seminggu yang lalu, dan keputusan yang dibuat pada dasarnya
adalah yang sebaliknya yang dilakukan pada pertemuan
tertutup di Eropa. Itulah demokrasi yang ada.”
Oborne bertanya kepadanya mengapa dia bergabung
dengan HT. Wahid mengutip suatu referensi yang mungkin
mengejutkan: Lady Evelyn Cobbold, putri ketujuh bangsawan
Dunmore. “Dia menjadi seorang Muslim dengan cara yang
aneh. Seseorang membawanya untuk beraudiensi secara
pribadi dengan Paus. Paus bertanya tentang denominasi dia.
Dia menjawab dia adalah seorang Muslim. Jawaban spontan
itu mengejutkannya, meskipun mungkin tidak seterkejut
Paus.”
Wahid mengambil sebuah buku dari rak dan membaca
catatan Cobbold: “Apa yang merasuki saya untuk tidak

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 57


berpura-pura tahu, karena saya tidak diberi tahu pemikiran
Islam selama bertahun-tahun. Sebuah korek api dinyalakan
dan sejak itu saya juga bertekad untuk membaca dan belajar.
Semakin banyak saya membaca, semakin saya belajar,
semakin saya yakin bahwa Islam adalah agama yang paling
praktis, dan yang paling diperhitungkan untuk memecahkan
banyak masalah yang membingungkan di dunia ini, dan
membawa kemanusiaan kepada kedamaian dan kebahagiaan.”
Wahid menambahkan: “Ketika saya membacanya,
beberapa tahun kemudian, hal itu bergema persis seperti
perjalanan hidup saya sendiri.”
Dalam penilaian Oborne, Wahid memiliki pikiran yang
terorganisir dengan baik, mungkin sebagai akibat pendidikan
keluarganya. Keluarganya sendiri datang ke Inggris dari
Pakistan. Ayahnya bekerja sebagai agen perjalanan dan
membuat banyak pengorbanan untuk mengirim anaknya
belajar di Merchant Taylors, sebuah sekolah swasta di utara
London. Dia juga mengerti Inggris, dan kontradiksi yang
tertanam dalam identitas Inggris, tidak nyaman.
Wahid banyak membaca juga. Sebelum Oborne pergi, ia
melihat buku-buku di dinding. Ada koleksi tafsir Alquran
oleh Sayyid Qutb, seorang ahli teori Ikhwanul Muslimin yang
telah dieksekusi di Mesir oleh Nasser pada tahun 1966, dan
menjadi (sebagian melalui Ayman al-Zawahiri) salah seorang
inspirator bagi Al-Qaeda. Buku Diplomasi Kissinger juga ada,
seperti halnya buku Niall Ferguson Empire dan buku Robert
Peston Siapa Yang Memerintah Inggris? bersama dengan buku

58 | Joko Prasetyo
berjudul Perang yang Kotor oleh Jeremy Scahill dan karya Ibnu
Khaldun Al Muqaddimah.
Sebuah rak buku seseorang sulit untuk dapat
menggambarkannya diri orang itu. Sama saja, buku-buku itu
memberikan pelajaran ironis tentang berbagai pendapat yang
dibolehkan. “Anda bisa mengatakan banyak hal tentang
Wahid, dan terkejut dengan banyak hal dari apa yang dia
katakan. Tapi dalam demokrasi dia pasti memiliki hak untuk
mengatakan hal itu. Apa pun yang dipikirkan oleh
pemerintah,” pungkas Oborne dalam tulisannya yang dimaut
www.theguardian.com, 24 Juli 2015 lalu.[] Riza Aulia/Joy

Dimuat pada rubrik SOSOK Tabloid Media Umat Edisi 157:


SIAPA MENGANCAM INDONESIA?
20 Dzulqaidah - 3 Dzulhijjah 1436 H/ 4 - 17 September 2015

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 59


Hanya Islam yang
Mampu Meneteskan
Air Matanya
Mohammed Abdullah Zubair Vivash [1951-2015]
(veteran perang Vietnam)

Selama 19 bulan di Vietnam, dia tidak merasa berdosa


membunuh manusia tanpa sebab, apakah itu laki-laki, perempuan,
orang tua atau pun anak-anak. Ketika masuk ke sebuah desa yang
habis dibom oleh Amerika, melihat ada anak kecil yang sekarat, dia
tidak bisa menangis, malah ditendangnya begitu saja, perasaannya
sudah mati. Tapi setelah menerima hidayah, perasaannya kembali
hidup, air matanya pun berderai bahkan menangis tersedu-sedu
mengenang kejadian tersebut.

M ohammed Abdullah Zubair Vivash, lahir pada


1951 di Adelaide, Australia dengan nama Michael
Vivash. Tumbuh dari keluarga Kristen Katolik
yang dibesarkan dalam keluarga yang tidak harmonis.
Ayahnya adalah seorang pemabuk, pencandu minum alkohol,
suka memukul dan bertindak kasar.

60 | Joko Prasetyo
Vivash terbiasa menerima pukulan dari ayahnya dari kecil
sampai remaja, dia pun menjadi anak bandel dan suka
berkelahi. Ketika cukup umur, dia masuk ke sekolah Katolik
di Sydney. Sialnya, para pendeta di sekolahnya pun ketika itu
adalah guru-guru yang juga suka memukul murid-muridnya.
Sehingga Vivash tumbuh menjadi orang yang keras, dan
menyukai kekerasan yang ditakuti teman-temannya.
Karena tidak tahan kekerasan dan siksaan ayahnya di
rumah, akhirnya pada umur 15 tahun Vivash kabur dan
menjadi anak jalanan Kota Sydney. Kontan saja karakter
dirinya menjadi lebih keras lagi lantaran hampir setiap hari
harus berkelahi untuk bertahan hidup. Hingga pada 15
Februari 1968, Vivash mendaftar menjadi tentara. Dia
langsung diterima dan dua bulan kemudian ditugaskan di
Vietnam untuk berperang mewakili militer Australia
membantu Amerika Serikat menjajah Vietnam.

Ditugaskan ke Vietnam
Selama 19 bulan di Vietnam, dia tidak merasa berdosa
membunuh manusia tanpa sebab, apakah itu laki-laki,
perempuan, orang tua atau pun anak-anak. Ketika masuk ke
sebuah desa yang habis dibom oleh Amerika, melihat ada
anak kecil yang sekarat, dia tidak bisa menangis, malah
ditendangnya begitu saja, perasaannya sudah mati.
Sepulang dari Vietnam, ia selalu bermasalah dengan
serdadu lainnya. Maka komandannya menyarankan Vivash
untuk bertinju di kemiliteran. Di awal karier tinjunya,

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 61


keuangan Vivash cekak, maka ia pun bekerja sambilan sebagai
tukang tagih utang (debt collector) pada keluarga mafia Italia di
Sydney atau pun pekerjaan lain yang bersifat menggertak
orang.
Puncak karier profesionalnya pada 28 April 1978 ketika
melawan Joe Frazier. Meski seri, pertarungan melawan juara
dunia tersebut membuatnya menerima banyak tawaran untuk
bertanding secara internasional baik di Inggris maupun
Amerika.
Tetapi beberapa bulan sesudah itu, sebelum dia
bertanding di Lodon, Swedia, polisi mengungkap kejahatan
yang pernah dilakukannya dengan keluarga mafia Italia,
sehingga dia harus berurusan dengan yang berwajib selama
beberapa bulan dan izin bertinjunya dicabut.

Masuk Islam
Pada 1995 ia pun bekerja sebagai sekuriti di Universitas
Kingston di bagian barat daya London. Di sinilah dia
bertemu dengan banyak mahasiswa Muslim. Awalnya, ia tidak
merasa cocok dengan Muslim dan juga tidak tertarik dengan
ajaran Islam sama sekali. Tetapi satu hal yang agak berkesan
bagi dia adalah ketika melihat sebagian Muslim saling
membela sesamanya. Sehingga ia pun tergerak untuk mencari
tahu Islam lebih jauh dengan membaca buku-buku tentang
Islam di perpustakaan kampus.
Karena Vivash tidak begitu mengerti apa saja yang
diterangkan buku itu, ia merasa perlu bertanya kepada

62 | Joko Prasetyo
mahasiswa Muslim di kampus. Rupanya hal tersebut tidaklah
gampang, karena gaya pendekatannya begitu menakutkan.
Bayangkan, seorang sekuriti berbadan besar dan bertato
bertanya dengan nada menyentak, “Hei, lagi pada ngapain!?”
Dengan agak takut sembari menjauh, mahasiswa Muslim
menjawab, “Tidak ada, kita tidak ngapa-ngapain, kita tidak
membuat masalah.”
Kejadian seperti itu berulang terjadi hingga bertemu
aktivis Hizbut Tahrir Inggris Asam Jan yang baru selesai
mengisi kajian intensif di salah satu ruang kampus. “Hei,
kamu, kamu dari ruangan mana? Memangnya kalian ngapain
rame-rame di sana?” ujar Vivash.
Sedikit agak kuatir, Asam pun menjawab, “Kami lagi ada
diskusi Islam...”
Vivash pun berkata lagi, “Coba besok temui saya, saya
mau tahu apa yang kalian diskusikan.”
Asam setuju tetapi sepekan kemudian baru bisa
menemui. Vivash pun bertanya kenapa baru menemui. Lalu
Asam pun blak-blakan bahwa dirinya dan kawan-kawan kuatir
mengapa sekuriti mau mengintrogerasi. Setelah dijelaskan
bahwa Vivash sebenarnya bukan mengintrograsi tetapi
memang murni ingin tahu Islam, Asam pun lega dan siap
berdiskusi panjang lebar tentang agama yang diturunkan
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Vivash merasa beruntung karena ada mahasiswa Muslim
yang berani berdiskusi dengannya.

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 63


“Dan Vivash berkata bahwa sejak berdiskusi dengan para
aktivis HT itulah dia pertama kali berpikir di dalam
hidupanya, berpikir tentang apa yang telah dilakukan di
Vietnam, dan di Australia. Sesudah itu dia melakukan diskusi
secara intens dengan kami hampir setiap kesempatan yang
bisa dia lakukan,” ungkap Asam kepada koresponden Media
Umat di Inggris, Kamis, 10 September 2015.
Satu hal yang benar-benar
dirasakan Vivash selama diskusi
adalah perubahan pemikiran dan
juga mengalami perubahan
kepribadian. Dia merasa sifat
kasar dan kerasnya berkurang
semenjak mengenal pemikiran
Islam, walaupun dia belum
Mohammed Abdullah Zubair Vivash masuk Islam.
Akhirnya setelah lima bulan
berdiskusi dengan aktivis Hizbut Tahrir tersebut, dia merasa
yakin bahwa Islam itulah agama sesungguhnya diturunkan
oleh Allah Ta’ala, Islam itulah yang selama ini hilang di dalam
hidupnya dan Islam itu juga yang hilang di dalam kehidupan
masyarakat yang dia lihat selama ini. Akhirnya dia
mengikrarkan dua kalimat syahadat pada Februari 1996.
Vivash merubah namanya menjadi Muhammad Abdullah
Zubair Vivash. Masuk Islamnya Vivash menjadi masalah bagi
Universitas Kingston, sehingga dia dipecat. Asam Jan berpikir
tidak bisa membiarkan Abdullah yang baru masuk Islam

64 | Joko Prasetyo
begitu saja, sehingga dia berinisiatif membawa Abdullah ke
rumahnya di Rochdale, Manchester.
Di Rochdale Vivash bertemu dengan Imrana ---adik
Asam. Dengan niat baik, akhirnya keduanya menikah pada
Oktober 1996. Semenjak itu Vivash tinggal dan bekerja di
Rochdale sampai akhir hidupnya.

Aktif Berdakwah
Vivash bercerita semenjak dia masuk Islam dan aktif
berdakwah, seluruh hidupnya berubah, seluruh
kepribadiannya berubah menjadi lebih baik, bagaimana dia
melihat manusia pun juga berubah. Dia bercerita tentang
pengalaman yang paling berkesan tentang masalah
perasaannya ini adalah ketika dia naik haji dengan istrinya
pada 2003.
Ketika berada di Padang Arafah, dia melihat ada
helikopter lewat di atas kepalanya, di sanalah dia pertama kali
dalam hidupnya bisa menangis tersedu-sedu, karena
helikopter lewat tersebut mengingatkan bagaimana dia
dulunya di Vietnam, dan sekarang Allah memberikan
kesempatan baginya di Padang Arafah.
Menurut Asam, di Rochdale Vivash aktif mengikuti
pengajian dan sangat aktif di dalam dakwah Hizbut Tahrir
sampai dia menjadi anggota Hizbut Tahrir. Asam bercerita
salah satu kelebihannya di dalam dakwah adalah tidak segan-
segan berkunjung ke tempat anak-anak muda nongkrong,
tidak sedikit anak-anak muda yang berandal, yang selama ini

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 65


broken berhasil didakwahinya sehingga ratusan anak muda
tersebut ikut mengaji di Hizbut Tahrir.
Pada Sabtu, 29 Agustus 2015 Vivash masuk rumah sakit,
karena gagal ginjal. Selama di rumah sakit, dia koma beberapa
kali, sehingga pada Kamis pagi 3 September 2015 Abdullah
Vivash berpulang ke rahmatullah.
Para aktivis Hizbut Tahrir dan masyarakat Rochdale
sangat kehilangan atas kepergiannya. Ia dimakamkan di
pemakaman Rochdale dan dihadiri hampir 1200 orang yang
menshalati jenazah dan menghadiri pemakamannya.
Allahummaghfirlahu warhamhu wa’fu anhu..waj’al jannata
matswahu…allahummaj’alhu min ibadika alladzi yadkhulunal
jannata bighairi hisab ya mujibad du’a..allahummaj’ahu min ibadika
kama qaala nabiyyukal kariem. Aamiiin.[] Ardi Muluk/Joy

Dimuat pada rubrik SOSOK Tabloid Media Umat Edisi 158:


BAHAYA SERBUAN TENAGA KERJA CINA
4 - 17 Dzulhijjah 1436 H/ 18 September - 1 Oktober 2015

66 | Joko Prasetyo
Riwayat Penulis
Penulis bernama lengkap Joko
Prasetyo dan kerap dipanggil Joy
adalah wartawan Tabloid Media
Umat (Nop 2008-skr), wartawan
mediaumat.com/mediaumat.news
(Des 2008-skr), redaksi pelaksana
Newsletter Badan Wakaf Al-Qur’an
(Jun 2010-skr) dan redaksi pelaksana
Newsletter/Tabloid Kabar
Insantama (Sep 2014-skr).
Bungsu dari lima bersaudara putra-putri pasangan suami
istri Peltu (Purn TNI-AD) Rd Soendoro (alm) dan Hj
Warsiani (alm) tersebut lahir di Bandung, 15 November 1979.
Saat ini tinggal di Depok dengan satu istri dan dua anak.
Meraih gelar sarjana sosial (S.Sos) dari Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan Ilmu
Komunikasi Bidang Jurnalistik (2006). Mengikuti Pelatihan
Integrated Editing di IKAPI DKI Jakarta (2010), Pelatihan
Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Menengah (PJMTM) di IAIN
Bandung (1999) dan Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa Tingkat
Dasar (PJMTD) di Universitas Parahyangan Bandung (1998).
Penulis juga menjadi editor yang mengedit 231 buku
terbitan Penerbit Pustaka MediaGuru (Jun 2016-Feb 2019),

10 Kisah Menggugah Para Pejuang Khilafah di Inggris | 67


dosen Jurnalistik di STAI PTDI Jakarta (2010-2015),
wartawan majalah Pamong Rider’s (Agu 2010-2015),
wartawan majalah Moslempreneur (Agu-Sep 2012), wartawan
majalah Percik (Sep-Des 2012), staf sirkulasi Indomedia
Group (Jul 2007-Nov 2008), wartawan tabloid Intelijen (Okt
2006-Jun 2007).
Pernah pula mengelola Dilla’s Digital Photo (2004-2006) di
Sumedang, menjadi koresponden media daerah Surat Kabar
Priangan Biro Sumedang (Mei-Jun 2006), job training pada
media daerah Harian Umum Galamedia di Bandung (Nov-
Des 2002), pengasuh desk artikel di Surat Kabar Kampus
(Suaka) IAIN Bandung (1998).[]

68 | Joko Prasetyo

Anda mungkin juga menyukai