Joko Prasetyo
iv | Joko Prasetyo
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................... iii
Daftar Isi ....................................................................................... v
1. “Jubir” Khilafah dari Negeri Ratu Elizabeth
Nazreen Nawaz (Media Representatif Muslimah
Hizbut Tahrir Inggris) ..................................................... 1
2. Ikhlas dan Sabar Hadapi Cobaan
Dr. Mohammad Salim Atchia, MBA (Hospital
Director at Mental Health Independent Hospital) ...... 7
3. Penyeru Khilafah dari Jantung Peradaban Barat
Reza Pankhurst (Dosen Politik di London School of
Economics) .....................................................................12
4. Gegara Gabung Hizbut Tahrir, Disiksa Diktator
Mesir
Ian Nisbet (website designer) .............................................19
5. Awalnya Salah Sangka, Lalu Jatuh Cinta
Kenneth “Abdul Haleem” George Watson (instruktuf
mengemudi mobil) .........................................................27
6. Setuju dengan Solusi yang Ditawarkan Islam
Jamal D Harwood (analis keuangan/dosen pasca
sarjana University of Wales) .........................................34
7. Dukung Khilafah dan Jihad
William Henry “Syeikhul Islam Abdullah” Quilliam
[1856-1932] (perintis Islam di Inggris) ........................40
vi | Joko Prasetyo
“Jubir” Khilafah dari
Negeri Ratu Elizabeth
Nazreen Nawaz
(Media Representatif Muslimah Hizbut Tahrir Inggris)
Mengenal HT
Namun pandangan saya berangsur berubah setelah
berinteraksi dengan Muslimah HT. Pertama kali mengenal
HT saat masuk kuliah di universitas ketika menghadiri
pengajian-pengajian dan diskusi-diskusi yang diadakannya.
Melalui diskusi dengan para anggotannya, saya kemudian
menjadi yakin secara rasional melalui bukti-bukti yang
diberikan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar
dan cara hidup untuk seluruh umat manusia.
2 | Joko Prasetyo
Akibatnya, saya mulai mempraktikkan Islam dengan lebih
menyeluruh dan memiliki arah yang jelas mengenai
bagaimana menjalankan hidup ini.
Saya juga menemukan dengan penuh kekaguman bahwa
Islam adalah sebuah ideologi politik dan spiritual yang dapat
memberikan solusi atas segala aspek kehidupan: baik sebagai
individu, masyarakat, maupun secara global.
Melalui diskusi rutin tersebut, saya mulai mengerti
ternyata sistem Islam dapat mengentaskan problem-problem
di zaman modern seperti menyelesaikan kemiskinan di dunia,
kriminalitas, korupsi dalam dunia politik, kehancuran struktur
keluarga dan penindasan atas kaum wanita.
Mulailah tergambar dalam benak saya bahwa ketika Islam
dijadikan sebagai sebuah sistem pemerintahan dan hukum
dalam sebuah negara, maka negara itu dapat menjadi negara
yang memimpin dengan kuat secara ekonomi maupun moral,
mengangkat dan menciptakan suatu masyarakat yang maju di
bidang teknologi dan sains, di samping menjadi negara yang
aman, tentram dan menjunjung kehormatan umat manusia.
Saya mulai mengerti akar semua masalah yang melanda
umat Islam dan negeri-negeri kaum Muslim dikarenakan
pengaruh-pengaruh yang buruk dan akibat dari adanya nilai-
nilai dan sistem-sistem kapitalis, kebijakan luar negeri kolonial
dari berbagai negara Barat, kepercayaan dan tradisi-tradisi
yang tidak islami dan rezim-rezim penindas.
Dari penelitian yang saya lakukan, HT-lah satu-satunya
kelompok yang dapat mempertanggungjawabkan setiap
Menjadi Motivasi
Muslimah di Indonesia harus tahu bahwa kaum Muslim,
Muslimah dan bahkan tidak sedikit non Muslim di Barat,
mulai menolak kehidupan Barat yang sekuler. Mereka telah
merasakan banyak kesengsaraan dan bencana yang
ditimbulkannya pada kehidupan mereka dan kemanusiaan
secara global. Mereka berjalan sendiri ke pangkuan Islam.
Saat ini begitu banyak saudaramu kaum Muslim dan
Muslimah di Barat yang berdiri di sisimu dalam usaha
menegakkan khilafah ini. Perjuangan Anda untuk
mengemban dakwah ini, kendati ada kesulitan keuangan dan
kesulitan-kesulitan lain yang Anda hadapi, adalah sebuah
sumber inspirasi dan motivasi bagi kami yang hidup di Barat,
di negeri yang tak jarang Muslimahnya diserang dan jilbabnya
ditarik di jalan-jalan.
4 | Joko Prasetyo
Karena dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah
Inggris, media dan banyak politisi telah menyerang hampir
setiap nilai dan syariah Islam dengan maksud mencoba untuk
menghentikan munculnya gelombang kaum Muslim di
Inggris yang menolak nilai-nilai sekuler Barat, untuk kembali
kepada dien mereka.
Pemerintah Inggris juga menggunakan berbagai hukum
anti-terror untuk menangkap dan memenjarakan banyak
kaum Muslim, yang dalam banyak kasus hanya berdasarkan
bukti-bukti yang lemah.
Tujuan mereka adalah untuk menciptakan ketakutan
kaum Muslim di Inggris, menjauhkan mereka dari dien mereka
dan dari dukungan dakwah untuk khilafah. Sedangkan kepada
non-Muslim, disebarkan kebohongan oleh pemerintah dan
media mengenai kaum Muslim, syariah dan khilafah. Namun
demikian dakwah tetap jalan terus.
Umat di Inggris pun melihat konsistensi Hizb. Sehingga
tumbuh besar dukungan bagi khilafah dan Hizb di antara
kaum Muslim di Inggris. Saat ini Alhamdulillah, ketika kami
berdiskusi dengan umat di Inggris, banyak orang yang akrab
dengan istilah ini dan mendukung pendiriannya.
Padahal lima belas tahun lalu, ketika saya pertama kali
mengemban dakwah, hanya segelintir orang yang
mendukung. Umat Islam di Inggris memiliki pandangan yang
sangat negatif atas Hizb ini.
Tapi sekarang Alhamdulillah banyak sekali kaum Muslim
di Inggris melihat Hizbut Tahrir sebagai sebuah kelompok
6 | Joko Prasetyo
Ikhlas dan Sabar
Hadapi Cobaan
Dr. Mohammad Salim Atchia, MBA
(Hospital Director at Mental Health Independent Hospital)
Tegar
Sebelum bergabung dengan HT Inggris, ia memang
sudah konsens terhadap permasalahan umat dan negeri-
negeri Islam. “Tapi saya tidak tahu apa solusinya, apa yang
8 | Joko Prasetyo
seharusnya saya lakukan untuk menyelasaikan permasalahan-
permasalahan itu,” ujar Salim kepada Media Umat
menceritakan masa lalunya sebelum mengenal Hizbut Tahrir.
Ia mengenal Hizbut Tahrir untuk pertama kali pada 1991.
Pada saat itu ia sangat terkesan dengan kedalaman dan
keluasan informasi seorang aktivis Hizbut Tahrir. Berawal
dari sekadar ngobrol soal tiket kereta api dalam pandangan
Islam, hingga membahas masalah keimanan dan demokrasi.
Salim terperangah ternyata demokrasi bertentangan
dengan Islam. Dalam Islam, hanya Alquran, Hadits, Ijma
Sahabat dan Qiyas saja yang dijadikan sumber hukum. Tetapi
dalam demokrasi sumber hukum Islam itu hanya dijadikan
salah satu opsi saja bahkan bila suara terbanyak menolaknya
tentu tidak dijadikan opsi sama sekali.
“Saya belum pernah mendengar penjelasan sedetail itu
sebelumnya,” akunya. Maklumlah ia lahir dari keluarga
Muslim sekuler, tidak berpikir islami. Maka tidak aneh meski
ia belajar di universitas Islam dan mengenal shalat tapi turut
merayakan natal, bergaul bebas dengan teman-teman wanita
(ikhtilath).
Salim semakin tertarik untuk mengkaji lebih lanjut
tentang Islam dan HT lantaran para aktivis HT mampu
menjawab banyak pertanyaan yang bergelayut di benaknya.
“Mereka menjawab dengan bukti dan fakta. Mereka
menerapkan Islam pada setiap permasalahan,” ujarnya. Ia pun
sadar dan berubah total.
10 | Joko Prasetyo
universitas memperlakukan saya demikian cukup lama,”
terang Salim.
Pada saat Konferensi Khilafah Internasional, pemerintah
Indonesia pernah menahannya dan kemudian mendeportasi.
Sepulang dari menghadiri konferensi Khilafah di Indonesia, ia
diskors dari pekerjaan dan ia pun memilih mengundurkan diri
dari kantornya itu.
Petugas kepolisian pernah mendatangi rumahnya. Sejak
saat itu pihak otoritas dan kepolisian terus mengawasinya.
Pihak otoritas juga pernah menahannya di Bandara United
Kingdom. “Terakhir di Dubai, pada saat kami akan
menghadiri konferensi, pihak keamanan Dubai menyita
semua barang-barang kami,” ujar Salim.
Semua cobaan itu ia hadapi dengan ikhlas dan penuh
kesabaran. “Karena bagaimanapun ujian dakwah yang saya
alami masih belum seberapa jika dibandingkan dengan
saudara-saudara kita di negeri-negeri Islam lainnnya,”
pungkas Salim mantap.[] Roni Ruslan/Joy
12 | Joko Prasetyo
Islam. “Saat itu saya tidak tahu apa ini (beragama, red) benar-
benar berarti,” ujarnya kepada Media Umat.
Reza Pankhurst
Dipenjara
Setamat kuliah dan memperoleh gelar sarjana, ia pun
pindah ke Mesir mengikuti orang tuanya. Setelah
berpengalaman bekerja di tiga perusahaan konsultan IT, ia
14 | Joko Prasetyo
pun membuka konsultan IT sendiri. Tujuannya agar lebih
mudah lagi membagi waktunya dengan dakwah.
Benar saja, dakwahnya semakin kencang dan membuat
diktator saat itu, Husni Mubarok, naik pitam. Pada April
2002, ketika menyerukan tegaknya syariah dan khilafah ia
ditangkap dan disiksa. Ia pun dijatuhi hukuman penjara. Ia
merupakan salah satu dari 25 aktivis HT yang ditangkap dan
dibui saat itu termasuk dua orang lainnya dari Inggris, salah
satunya adalah Ian Nisbet.
“Ini merupakan ujian yang lebih berat dirasakan keluarga
dibanding kami sendiri, karena mereka harus menanggung
tuduhan miring di luar penjara sana,” ujarnya menanggapi
cemoohan orang-orang yang termakan fitnah propaganda
diktator Mesir.
Namun Reza tetap sabar dan istiqamah. Ia merasakan
berkah Allah SWT semakin berlimpah ketika dalam penjara.
Karena ternyata ia bisa lebih memperdalam ajaran Islam dan
belajar bahasa Arab.
Keluarganya pun secara berkala menjenguknya, sehingga
ia pun dapat mendakwahi ayah tirinya secara rutin,
kesempatan yang sulit didapatnya ketika sebelum masuk
penjara. Kebahagiaannya bertambah, tatkala ayahnya
menyatakan diri masuk Islam dan ibunya kembali
memperdalam Islam dan membaca shalawat.
Pertolongan Allah SWT pun datang, sehingga banyak
pihak yang menginginkan dirinya dibebaskan, karena aktivitas
yang dilakukannya murni dakwah dan intelektual. Bahkan
16 | Joko Prasetyo
Pada tahun 2007, ia menyelesaikan gelar Master di bidang
Sejarah Hubungan Internasional di LSE dengan judul tesis: Khilafah
dalam Wacana Dua Pemimpin Al-Qaeda.
Sejak 2009 Reza Pankhurst bekerja sebagai asisten dosen di
LSE yang memberikan kuliah mengenai berbagai bentuk negara,
bangsa dan imperium di Fakultas Ilmu Pemerintahan.
Pada 13-14 Maret 2011, ia menjadi salah satu dari empat
pembicara utama dalam workshop khilafah internasional di
universitas Kristen kenamaan di Jepang Doshisha University
dengan membawakan topik: Kekhalifahan Islam antara Timur dan
Barat- Sejarah Refleksi dan Tinjauan Kontemporer.
Selain sebagai intelektual akademisi, ia pun aktif berdakwah di
tengah masyarakat untuk menegakkan kembali khilafah Islam.
Karena itu pula pada April 2002, ketika menyerukan tegaknya
syariah dan khilafah di Mesir, ia ditangkap dan disiksa rezim
diktator saat itu, Husni Mubarok. Kasusnya ditangani Amnesty
International dan dibahas secara luas di media. Ia dibebaskan pada
Maret 2006. []
18 | Joko Prasetyo
Gegara Gabung
Hizbut Tahrir,
Disiksa Diktator Mesir
Ian Nisbet (website designer)
20 | Joko Prasetyo
dan itu sudah cukup untuk membuat mereka dipenjara
selama lima tahun atas dakwaan melakukan propaganda
dengan cara “lisan dan tulisan” atas nama partai tempat
mereka bernaung.
Resah
Sebelum masuk Islam, Ian Nisbet adalah seorang Kristen.
Seperti umumnya remaja Eropa, Ian sangat gandrung dengan
musik. Sedangkan genre musik yang disukainya adalah hip
hop dan rap. Kelompok rap seperti Public Enemy, The Poor
Righteous Teachers, X Clan, dan The Last Poets adalah
kesukaan sekaligus kebanggaannya.
Pada usia 14 tahun ia mulai membaca majalah-majalah
yang mendampingi musik ini yang bernama Hip Hop Conection
yang mengupas keluhan-keluhan keadaan sosial seperti
rasisme, kemiskinan, kebrutalan polisi, perbudakan dan
agama.
Seiring dengan berjalannya waktu, Ian beranjak dewasa.
Semakin dirinya menyimak lantunan para penyanyi rap itu,
dirinya semakin resah. Lantaran ia mulai melihat dengan nyata
tentang fakta kerusakan kehidupan yang digambarkan dalam
syair lagu-lagu tersebut. Seperti keculasan yang dilakukan
penguasa yang diktator, serta hegemoni Amerika dan Inggris.
Ia semakin merasa bahwa baik penindasan maupun para
penindas itu sendiri adalah kejahatan yang harus dihentikan
dengan cara apa pun.
22 | Joko Prasetyo
Tawarkan Solusi
Untuk menghilangkan kejenuhan ia pun bersama teman-
temannya mengikuti paket liburan ke Majorca. “Saat di
pesawat, saya mulai merasa cemas dan takut. Lalu tiba-tiba
sadar atas kematian,” ungkapnya.
Segera setelah kembali dari berlibur, ia menonton film
tentang sepuluh perintah Tuhan kepada Nabi Musa yang
berjudul The Ten Commandments. Tiba-tiba terlintas dalam
pemikirannya bahwa Allah mewahyukan hukum-hukum bagi
umat manusia dan ia menangis di akhir film itu.
“Saya merasa bahwa saat ini saya harus mencari melalui
Taurat, Injil dan Alquran,” kenangnya.
Ia langsung ke kamar tidur untuk membaca Injil. “Lalu
saya membacanya dari bab yang bernama Wahyu dan
kemudian menjadi takut akan nubuat-nubuat yang ada di
dalamnya dan akan terjadi kematian,” beber Ian.
Sedangkan terkait Islam, ia teringat dengan salah satu
selebaran yang dibagikan Persatuan Mahasiswa Islamic Society
yang disimpannya. Selebaran itu berjudul Democracy is Hypocrisy
dan yang lainnya berjudul The Munkar (Evil). “Apa yang saya
dapatkan dari selebaran-selebaran itu adalah bahwa Islam
memiliki komentar mengenai politik dan menawarkan
beberapa solusi.” ungkapnya.
24 | Joko Prasetyo
permasalahan yang sama dengan apa yang saya rasakan dan
dia juga menyajikan sebuah solusi,” ungkapnya riang.
Hal ini merupakan apa yang selama ini dicarinya dan ia
langsung mengenalinya. Ian meluangkan waktu sekitar satu
jam untuk berbicara dengan Farhan, menyebarkan selebaran
itu, lalu bertukar nomor telepon dan berjanji bertemu lagi
untuk melakukan diskusi lebih lanjut.
Namun, walaupun ada satu hal yang mengesankan dari
ide yang baru ini, ada hal lain yang perlu untuk dipercayai
yang tentu saja merupakan hal yang benar. Farhan sadar
dengan hal ini jadi ketika Ian merencanakan untuk bertemu
dengannya di kemudian hari, dia memberi Ian sebuah buklet
yang berjudul Faith and Progress yang ditulis oleh seorang
mualaf.
Buklet itu menunjukkan dengan cara terstruktur
bagaimana seseorang dapat mengetahui secara rasional bahwa
keberadaan Allah merupakan fakta yang benar dan bahwa
Alquran adalah benar-benar merupakan perkataan Allah.
Dengan cara membangun konsep-konsep yang rasional
bahwa pemikiran telah terbentuk sebagai sebuah fakta dapat
menentukan keberadaan manusia dan bahwa keberadaan
alam semesta memerlukan keberadaan Allah. “Dengan kata
lain, kita tidak mungkin ada tanpa keberadaan Allah juga,”
tegasnya.
26 | Joko Prasetyo
Awalnya Salah Sangka,
Lalu Jatuh Cinta
Kenneth “Abdul Haleem” George Watson
(instruktur mengemudi mobil)
“Karena HT, kata dia, are no good (tidak baik), akan tetapi
saya berpikir, dulu saya juga selalu menganggap Islam no good (tidak
baik),” ungkapnya.
S
ebagai seorang Kristen yang lahir dan dibesarkan di
Inggris, Kenneth George Watson mengira bahwa Islam
itu teroris dan terbelakang serta tidak memberikan hak
sama sekali kepada wanita. Namun sangkaan Watson yang
kala itu bekerja sebagai instruktur mengemudi terbantahkan
oleh argumen seorang Muslimah yang menjadi muridnya.
Waktu itu, tepatnya pada 1999, wanita yang mengenakan
kerudung tersebut membantah sangkaannya dengan
menyatakan bahwa Islam memberikan banyak hak, yaitu hak
untuk memilih siapa yang dia kehendaki untuk menikah, hak
untuk bercerai, hak waris, dan menjalankan bisnis miliknya
sendiri.
Masuk Islam
Setelah tiga tahun mempelajari, ia pun jatuh cinta pada
Islam dan ingin menjadi seorang Muslim. Lalu
mendiskusikannya dengan istri. Melihat penentangan yang
begitu keras dari sang istri, ia pun mengurungkan niat
baiknya.
Akan tetapi keputusan keliru tersebut tidaklah membuat
Watson tenang. Sehingga, ia tetap mempelajari dan membaca
buku-buku Islam. Itu semua membuat keinginannya menjadi
28 | Joko Prasetyo
seorang Muslim mengkristal. Hingga akhirnya biduk rumah
tangganya pecah, karena sudah tidak ada kesepahaman lagi.
Tetapi, Watson malah merasa diberkahi karena telah
bertemu dengan saudara-saudara Muslim yang tulus, yang
tidak mendesak dirinya untuk segera mengucapkan dua
kalimat syahadat. “Tetapi membiarkan saya berpikir tentang
Tuhan, dan apa yang menjadi tujuan saya dihidupkan di muka
bumi ini,” bebernya.
Setelah pertanyaan itu terjawab dengan mantap, Watson
mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid King Cross
London pada 2006. Kemudian ia pun mendapat nama baru
yakni Abdul Haleem Watson.
Tidak disangka, keluarga besarnya menerima keputusan
dirinya masuk Islam. Padahal pada awalnya ia menyangka
mereka akan kaget dan kecewa. Tidak banyak pertanyaan dari
mereka pada saat itu, akan tetapi dengan berjalannya waktu
keluarga besar Watson mulai membicarakan tentang bukti
adanya Tuhan, hak-hak wanita di dalam Islam, sistem
perekonomian Islam dan lain-lain.
“Kadang-kadang saya mengetahui jawabannya tetapi
terkadang saya harus bertanya kepada orang yang mengetahui
ilmunya, atau membaca materi-materinya untuk mencari tahu
jawabannya,” ungkap Watson.
Mengenal HT
Meski sudah masuk Islam, Watson tetap sama sekali tidak
dapat mengerti bagaimana Islam yang dahulunya sangat maju
30 | Joko Prasetyo
bulan terakhir ini terjawab oleh para pembicara dalam
konferensi tersebut.
“Well... saya takjub, di sini para pembicara membahas
bagaimana Islam sangat jaya di masa lalu dan bagaimana
Islam runtuh menjadi di keadaannya yang sekarang ini,”
ungkapnya.
Umat Islam ini tidak menjadi umat terbaik karena Islam
tidak diterapkan sebagai aturan kehidupan dalam sebuah
negara, sehingga umat Islam menjadi umat yang terpuruk
bukan menjadi umat yang terbaik. Aturan-aturan Islam tidak
diimplementasikan secara keseluruhan dalam aspek
kehidupan, sehingga kebaikan aturan Islam tersebut tidak
terpancar di dalam kehidupan pemeluk Islam.
“Jadilah umat yang mempunyai identitas Islam tetapi
tidak mempunyai kebaikan Islam, karena yang terpancar
dalam kehidupan mereka adalah cahaya suram aturan kufur
dan sekuler. Itulah penyebab utamanya,” ungkapnya
menirukan jawaban pembicara.
Dan kemudian, lanjut Watson, mereka membahas dan
memberikan solusi tentangnya dan bagaimana
mengembalikan Kekhilafahan Islam. “Hal ini sangat masuk
akal buat saya sehingga saya membeli beberapa buku dari stan
mereka,” akunya.
Beberapa waktu kemudian beberapa saudara Muslim
yang dikenalnya datang untuk berbicara kepada Watson.
“Saya tidak tahu bahwa mereka adalah anggota HT pada saat
itu, mereka menjelaskan lebih banyak tentang HT dan
32 | Joko Prasetyo
mendapatkan kesempatan untuk lebih banyak berbincang
tentang Islam kepada anak didik saya dan untuk melenyapkan
ide-ide yang salah tentang Islam,” ungkapnya.
Sejak 2007, Watson rajin mengikuti semua aktivitas
dakwah Hizbut Tahrir Inggris. Di akhir wawancara, Watson
berpesan bahwa sangatlah penting untuk tidak malu-malu
berdakwah dan berbicara kepada masyarakat luas tentang
Islam.
Menurutnya, umat membawa anggapannya masing-
masing tentang Islam dan adalah tergantung kepada
pengemban dakwah untuk memenangkan hati mereka. Jika
pengemban dakwah tidak pernah memberikan solusi yang
berlandaskan Islam kepada permasalahan-permasalahan
manusia pada mereka, maka mereka akan tetap membawa
sudut pandangnya tersebut dan umat tidak akan pernah
berubah.
“Karena itu, bicaralah, berdakwahlah pada keluargamu,
tetanggamu, rekan kerjamu dan kepada setiap orang yang
engkau temui,” pungkasnya.[] Ardi Muluk/Joy
34 | Joko Prasetyo
Jamal D Harwood
36 | Joko Prasetyo
Menurutnya Islam pun mereformasi bantuan sosial.
“Dalam Islam, keluarga besar (bukan hanya keluarga inti)
bertanggung jawab utama untuk kesejahteraan anggotanya.
Negara membantu kebutuhan dasar saja bagi yang memang
tidak mampu,” bebernya.
Masuk Islam
Jamal termasuk pemeluk Kristen yang taat sebelum
menemukan Islam. Ketika masih berusia belasan tahun ia
begitu tertarik mendalami ajaran Kristen. Namun, ia memiliki
beberapa pertanyaan serius mengenai hal-hal pokok agama
Kristen seperti bagaimana peran banyak Nabi yang berbeda,
siapa sebenarnya Isa (Yesus). Ia pun mengalami kebingungan
memahami trinitas, anak tuhan, dan lain-lain.
Itulah yang kemudian membuatnya mulai berpikir bahwa
pada suatu saat, mungkin setelah menyelesaikan pendidikan,
akan melakukan perjalanan dan mencari agama-agama lain di
dunia. Ia berharap sepulangnya dari perjalanan itu akan
memperoleh sesuatu yang lebih jelas dalam hal keimanan
yang dapat menjawab semua pertanyaan tersebut dengan
meyakinkan.
“Alhamdulillah, ketika usia saya sekitar 20 tahunan, saya
bisa melakukan perjalanan dan melihat agama-agama lain dan
hal ini menjadikan saya mulai mempelajari Islam dan akhirnya
memeluknya,” ungkap Jamal.
Jamal pindah ke Inggris beberapa saat sebelum dirinya
memeluk Islam. Sebelumnya ia tinggal di Kanada. Kaum
38 | Joko Prasetyo
Dakwah Bersama HT
Jamal pertama kali bertemu beberapa anggota HT pada
1988. “Saya prihatin dengan banyaknya ketidakadilan dan
kemunduran yang saya lihat di dunia Muslim. Betapa
pentingnya gagasan ummah, tapi banyak yang memiliki sedikit
pemahaman politik mengenai sebab-sebab kemunduran itu,
disamping tidak memiliki solusi untuk mengatasi kemunduran
itu. HT berbicara mengenai isu-isu itu dan memberikan
solusi-solusi yang jelas,” ungkapnya.
“Ketika saya mulai belajar di HT, saya memiliki
pemahaman yang lebih baik mengenai usul fikih, ijtihad dan
syariah, yang kesemuanya adalah penting dalam
mengembangkan pemahaman saya mengenai Islam dan lebih
baik dari apa yang sebelumnya saya baca dan pelajari,”
pungkasnya.[]
S
iapa sangka ketika Kerajaan Kristen Inggris
menganggap Islam adalah agama setan, anak seorang
pendeta Gereja Metodis, William Henry Quilliam,
malah masuk Islam. Lebih dari itu, ia juga menyeru secara
terbuka agar orang-orang Kristen meninggalkan keyakinan
trinitasnya untuk masuk Islam, karena menurutnya, Islam
bukanlah agama setan.
Berkat kekonsistenannya dalam berdakwah, Khalifah
Sultan Abdul Hamid II pada 1894 mengangkatnya menjadi
Syeikhul Islam untuk Kepulauan Inggris. Di tengah tingginya
permusuhan Inggris terhadap Islam terutama menjelang
Perang Dunia I, Quilliam tetap berdakwah dan menyeru
kaum Muslimin untuk bersatu mendukung Khilafah Utsmani
serta berjihad melawan penjajah.
Tentu saja seruan tersebut dianggap sebagai bentuk
pengkhianatan terhadap Ratu Inggris. Sehingga menjadi
amunisi para loyalis kerajaan untuk semakin menambah sikap
intoleran dan anarkis kepada diri dan para pengikutnya.
40 | Joko Prasetyo
Masuk Islam
Quilliam lahir di Liverpool, Inggris pada 10 April 1856
dari keluarga kaya dan terpandang. Selain seorang pendeta
Metodis, ayahnya, Robert Quilliam, adalah seorang pembuat
jam. Sedangkan ibunya, Harriet Quilliam adalah seorang
aktivis Gereja Metodis.
Sejak kecil, William Henry Quilliam sudah mendapatkan
pendidikan yang memadai. Oleh kedua orang tuanya
disekolahkan pada Jurusan Hukum di Liverpool Institute dan
King William’s College. Pada 1878, ia memulai kariernya
sebagai seorang pengacara sukses. Selain sebagai pengacara
handal, ia juga dikenal sebagai sastrawan, jurnalis, editor,
filantropis, pembicara dan pebisnis.
Banyak hal yang membuatnya tertarik pada Islam, salah
satunya ketika dalam perjalanan dari Gibraltar menuju
Maroko, Quilliam menyaksikan beberapa orang Muslim yang
wudhu dan shalat di atas kapal. Quilliam sangat tersentuh
dengan kekhusyuan shalat dan ketenangan wajah mereka, tak
peduli kuatnya angin yang berhembus maupun goyangnya
kapal diterpa gelombang. Sejak saat itulah, ia tertarik untuk
mempelajari Islam lebih lanjut.
Akhirnya pada 1887, bersaksi bahwa Islam adalah satu-
satunya agama yang benar dan mengganti namanya menjadi
Abdullah Quilliam. “Salah satu alasan dia tertarik kepada
Islam adalah bahwa alkohol dilarang bagi umat Islam. Selain
itu, ia juga memiliki keprihatinan teologis tentang Trinitas
Kristen,” tutur Ron Geaves, profesor agama dari Universitas
Hope Liverpool.
42 | Joko Prasetyo
syiar tentang Islam dan bahwa Islam bukan agama setan,”
kata Jahangir Mohammed dari Abdullah Quilliam Society ---
lembaga yang melestarikan peninggalan bersejarah Quilliam.
Mereka yang masuk Islam di antaranya adalah ibunda
tercinta yang kemudian mengganti namanya menjadi Khadija
setelah masuk Islam pada 1893. Selain itu, tercatat pula
beberapa tokoh penting yang masuk Islam setelah didakwahi
Quilliam, di antaranya Gubernur Staleybridge Resched
Stanley dan Lord Stanley of Alderley Cheshire. Sehingga
Cheshire tercatat sebagai Muslim pertama dari keluarga
bangsawan (House of Lord) Inggris.
Pada 1893, LMI menerbitkan majalah mingguan The
Crescent dan tak lama kemudian majalah bulanan The Islamic
World. Majalah-majalah ini dicetak sendiri oleh LMI dan
didistribusikan ke lebih dari 20 negara. Abdullah juga menulis
beberapa buku, salah satunya Faith of Islam yang telah
diterjemahkan ke dalam 13 bahasa. Berkat aktivitas dakwah
dan publikasi-publikasi tersebut, Quilliam semakin dikenal di
berbagai negara sebagai tokoh Islam dari Inggris.
Berdasarkan prestasi dakwahnya tersebut, pada 1894,
Khalifah Abdul Hamid II secara resmi mengangkatnya
sebagai Syeikhul Islam untuk Kepulauan Inggris. Meskipun
minoritas, Quilliam tak pernah segan menampakkan identitas
keislamannya dan sering tampil mengenakan gamis dan
sorban di acara resmi sekali pun. Statusnya sebagai warga
Inggris tidak menghalanginya untuk menyuarakan
penentangannya terhadap imperialisme dan kolonialisme.
44 | Joko Prasetyo
“Muslim semua! Arsy berada di bawah standar Khalifah
(bukan Ratu, red). Mari kita bersatu di sana, satu dan semua,
dan sekaligus!” tegasnya seperti dilansir The Crescent, Vol VII
No 171, 7 Dzulqa’dah 1313/22 April 1896.
Karena sikap tegas ini, Quilliam dan LMI seringkali
menjadi target anarkisme. Para jamaah masjid sering
dilempari dengan batu, lumpur, bola salju dan sayuran busuk.
Petasan dilempar ke dalam masjid dan pecahan gelas disebar
di karpet untuk melukai jamaah yang shalat. Bahkan Quilliam
pernah diancam untuk dibakar hidup-hidup.
Hingga puncaknya pada 1908, LMI dan media massa
yang diterbitkannya pun ditutup paksa. Quilliam dan para
pengikutnya diusir ke Istambul, ibu kota Khilafah Utsmani.
Namun pada 1914, beberapa saat sebelum
berkecamuknya Perang Dunia I, ia kembali ke Inggris
tepatnya ke Woking dengan nama samaran Profesor Hendri
Marcel Leon. Pada 28 April 1932 wafat di London dan
dimakamkan di Pemakaman Brookwood, dekat Woking
dengan nama Haroun Musthapa di batu nisannya.
Baru saja beberapa bulan di Woking, tepatnya pada
Desember 1914, ia dapat mendirikan British Muslim Society
(BMS) di Masjid Shah Jehan. Melalui BMS pula, ia kembali
berdakwah secara terorganisir. Allahu Akbar! []
46 | Joko Prasetyo
Dengan sigap Taji lalu menjawab, “Jika Anda menyatakan
demikian, sebenarnya yang Anda inginkan itu adalah
kebebasan untuk menghina...” hadirin di studio pun langsung
mendukung Taji dengan tepuk tangan meriah.
Tak mau kalah, Kenan menimpali,” Saya merasa bahagia
jika ada orang yang menghina saya.”
Dengan tegas, lugas, dan cerdas Taji menyanggahnya,
“Jika demikian sungguh tidak beradab baik pernyataan Anda
atau pun orang yang menerimanya. Tidak ada satu masyarakat
beradab pun yang mengajarkan manusianya untuk saling
menghina dengan yang lain. Dalam masyarakat yang beradab
haruskah orang-orang menerima hak untuk menghina orang
lain? Yahudi dihina, Kristen dihina, orang Islam dan siapa
pun saja, mereka hidup dalam sebuah masyarakat seperti itu
apakah akan hidup dengan harmonis?”
Lalu debat pun dikunci Taji dengan kalimat, “Adalah hal
yang sangat tidak logis dan tidak rasional untuk mengatakan
silakan Anda saling menghina satu sama lain...” sontak tepuk
tangan penonton membahana.
Itulah pengalaman awal-awal Taji berdebat saat menjadi
Juru Bicara Hizbut Tahrir Britania Raya karena memang di
tahun itu, ia baru saja diamanahi menjadi jubir. Hingga
sekarang, begitu pemerintah dan media massa Inggris
memfitnah Islam dengan sebutan barbar, terbelakang,
menindas wanita atau pun menyatakan khilafah adalah negara
teroris dan seterusnya, maka dengan sigap Taji Mustafa
tampil di depan publik meluruskan pandangan keliru dan
tendensius tersebut.
48 | Joko Prasetyo
mengatakan bagaimana saya bisa menemukan kata-kata dan
jawaban tersebut,” ungkapnya penuh syukur kehadirat Ilahi.
Menurutnya, selain harus mempersiapkan diri bersama
tim media representatif HT Inggris, dirinya tidak lupa berdoa
meminta bantuan Allah Ta'ala untuk menolong sebagaimana
Allah menolong Nabi Muhammad salallahu alaihiwassalam dan
sahabat beliau, dan para anbiya, dengan cara yang kadang
tidak mereka sangka-sangka. Begitulah juga Allah akan
membantu orang yang beriman.
Teman-teman di HT Inggris juga selalu mengingatkan
Taji bahwa, “Apabila kita berada dalam situasi berat semisal
di dalam beradu argumentasi, bahwa kita tidak hanya dalam
kemampuan kita, tetapi bahwa Allah juga menolong kita, dan
apabila kita melupakan bahwa Allahlah yang menolong kita,
maka di saat itu juga kita akan gagal.”
50 | Joko Prasetyo
“Pasalnya, sewaktu kecil well ya, saya adalah seorang
Muslim tapi ini bukanlah sesuatu yang serius, paling kalau
makan pergi ke restoran yang halal, tapi hanya sekadar itu.
Rukun Islam yang limalah yang membedakan seorang
Muslim, tapi hanya sekadar itu, jika ada yang jauh lebih
mendalam tentang Islam dari sekadar rukun Islam yang lima
yang melibatkan seluruh hidup dan gaya hidup kita, itu tidak
pernah masuk ke pemikiran dan pemahaman saya ketika itu.”
Taji terus mengikuti kajian dari berbagai pergerakan lalu
mendiskusikannya dengan teman-teman di Islamic society.
“Kami selalu mendiskusikan perbedaan-perbedaan yang ada
pada pemikiran yang kami terima,” ujar lelaki yang keluarga
besarnya berada di selatan Nigeria.
Akhirnya Taji sampai di satu titik mulai merasa ide
Hizbut Tahrir yang diperkenalkan saudara-saudara dari
Hizbut Tahrir, yang lebih memahami persoalan-persoalan
yang dihadapi umat akibat ketiadaan Islam sebagai sistem
kehidupan manusia pada saat ini.
Mereka, lanjut Taji, mempunyai pemahaman yang jelas
tentang permasalahan-permasalahannya dan cara
mengembalikan kehidupan Islam adalah dengan cara, “Kita
hidup di dalam masyarakat yang mengikuti dan melaksanakan
Islam di semua aspek kehidupan. Dan itu tidak akan bisa
dilakukan, kecuali jika kita mempunyai khilafah dan khalifah
yang mengimplementasikan dien ini secara komprehensif.”
“Jadi saya pergi ke berbagai kelompok, saya mengunjungi
berbagi kajian mereka, mendengarkan, mempertanyakan,
memikirkan, dan mendiskusikannya dengan teman yang lain,
52 | Joko Prasetyo
Melawan
Fitnah Cameron
dengan Santun
Abdul Wahid
(Ketua Hizbut Tahrir Inggris Raya)
54 | Joko Prasetyo
“Blair dan Cameron,” katanya menambahkan, “menderita
penyakit populisme. Blair merasa bahwa setelah Peristiwa 7/7
dia harus melakukan sesuatu, dan Cameron mengikuti gaya
seperti itu. Dia mengandalkan ketidaktahuan sebagian besar
orang dan mencoba untuk melakukan hal yang demikian.”
Abdul Wahid
56 | Joko Prasetyo
menjadi anggota HT untuk mengatakan ini, ada banyak sekali
kekurangan dan kontradiksi dalam sistem demokrasi.”
“Mari kita mengingatkan bahwa kepala negara Inggris
yang sebenarnya adalah monarki yang turun-temurun; dia
tidak dipilih dan penggantinya tidak akan dipilih. Legislatif
Inggris memiliki dua lembaga, salah satunya adalah sebuah
lembaga yang ditunjuk. Cameron minum teh dan makan
malam dengan keluarga kerajaan dari Timur Tengah. Jadi,
tiba-tiba menarik keluar kartu demokrasi adalah hal yang
berguna,” beber Wahid.
“Dan tidak perlu disebutkan bahwa dalam demokrasi
rakyat yang memiliki kekuatan suara bukanlah benar-benar
massa yang sesungguhnya. Dan jika Anda membutuhkan
contoh itu, lihat saja Yunani. Yunani melakukan referendum
seminggu yang lalu, dan keputusan yang dibuat pada dasarnya
adalah yang sebaliknya yang dilakukan pada pertemuan
tertutup di Eropa. Itulah demokrasi yang ada.”
Oborne bertanya kepadanya mengapa dia bergabung
dengan HT. Wahid mengutip suatu referensi yang mungkin
mengejutkan: Lady Evelyn Cobbold, putri ketujuh bangsawan
Dunmore. “Dia menjadi seorang Muslim dengan cara yang
aneh. Seseorang membawanya untuk beraudiensi secara
pribadi dengan Paus. Paus bertanya tentang denominasi dia.
Dia menjawab dia adalah seorang Muslim. Jawaban spontan
itu mengejutkannya, meskipun mungkin tidak seterkejut
Paus.”
Wahid mengambil sebuah buku dari rak dan membaca
catatan Cobbold: “Apa yang merasuki saya untuk tidak
58 | Joko Prasetyo
berjudul Perang yang Kotor oleh Jeremy Scahill dan karya Ibnu
Khaldun Al Muqaddimah.
Sebuah rak buku seseorang sulit untuk dapat
menggambarkannya diri orang itu. Sama saja, buku-buku itu
memberikan pelajaran ironis tentang berbagai pendapat yang
dibolehkan. “Anda bisa mengatakan banyak hal tentang
Wahid, dan terkejut dengan banyak hal dari apa yang dia
katakan. Tapi dalam demokrasi dia pasti memiliki hak untuk
mengatakan hal itu. Apa pun yang dipikirkan oleh
pemerintah,” pungkas Oborne dalam tulisannya yang dimaut
www.theguardian.com, 24 Juli 2015 lalu.[] Riza Aulia/Joy
60 | Joko Prasetyo
Vivash terbiasa menerima pukulan dari ayahnya dari kecil
sampai remaja, dia pun menjadi anak bandel dan suka
berkelahi. Ketika cukup umur, dia masuk ke sekolah Katolik
di Sydney. Sialnya, para pendeta di sekolahnya pun ketika itu
adalah guru-guru yang juga suka memukul murid-muridnya.
Sehingga Vivash tumbuh menjadi orang yang keras, dan
menyukai kekerasan yang ditakuti teman-temannya.
Karena tidak tahan kekerasan dan siksaan ayahnya di
rumah, akhirnya pada umur 15 tahun Vivash kabur dan
menjadi anak jalanan Kota Sydney. Kontan saja karakter
dirinya menjadi lebih keras lagi lantaran hampir setiap hari
harus berkelahi untuk bertahan hidup. Hingga pada 15
Februari 1968, Vivash mendaftar menjadi tentara. Dia
langsung diterima dan dua bulan kemudian ditugaskan di
Vietnam untuk berperang mewakili militer Australia
membantu Amerika Serikat menjajah Vietnam.
Ditugaskan ke Vietnam
Selama 19 bulan di Vietnam, dia tidak merasa berdosa
membunuh manusia tanpa sebab, apakah itu laki-laki,
perempuan, orang tua atau pun anak-anak. Ketika masuk ke
sebuah desa yang habis dibom oleh Amerika, melihat ada
anak kecil yang sekarat, dia tidak bisa menangis, malah
ditendangnya begitu saja, perasaannya sudah mati.
Sepulang dari Vietnam, ia selalu bermasalah dengan
serdadu lainnya. Maka komandannya menyarankan Vivash
untuk bertinju di kemiliteran. Di awal karier tinjunya,
Masuk Islam
Pada 1995 ia pun bekerja sebagai sekuriti di Universitas
Kingston di bagian barat daya London. Di sinilah dia
bertemu dengan banyak mahasiswa Muslim. Awalnya, ia tidak
merasa cocok dengan Muslim dan juga tidak tertarik dengan
ajaran Islam sama sekali. Tetapi satu hal yang agak berkesan
bagi dia adalah ketika melihat sebagian Muslim saling
membela sesamanya. Sehingga ia pun tergerak untuk mencari
tahu Islam lebih jauh dengan membaca buku-buku tentang
Islam di perpustakaan kampus.
Karena Vivash tidak begitu mengerti apa saja yang
diterangkan buku itu, ia merasa perlu bertanya kepada
62 | Joko Prasetyo
mahasiswa Muslim di kampus. Rupanya hal tersebut tidaklah
gampang, karena gaya pendekatannya begitu menakutkan.
Bayangkan, seorang sekuriti berbadan besar dan bertato
bertanya dengan nada menyentak, “Hei, lagi pada ngapain!?”
Dengan agak takut sembari menjauh, mahasiswa Muslim
menjawab, “Tidak ada, kita tidak ngapa-ngapain, kita tidak
membuat masalah.”
Kejadian seperti itu berulang terjadi hingga bertemu
aktivis Hizbut Tahrir Inggris Asam Jan yang baru selesai
mengisi kajian intensif di salah satu ruang kampus. “Hei,
kamu, kamu dari ruangan mana? Memangnya kalian ngapain
rame-rame di sana?” ujar Vivash.
Sedikit agak kuatir, Asam pun menjawab, “Kami lagi ada
diskusi Islam...”
Vivash pun berkata lagi, “Coba besok temui saya, saya
mau tahu apa yang kalian diskusikan.”
Asam setuju tetapi sepekan kemudian baru bisa
menemui. Vivash pun bertanya kenapa baru menemui. Lalu
Asam pun blak-blakan bahwa dirinya dan kawan-kawan kuatir
mengapa sekuriti mau mengintrogerasi. Setelah dijelaskan
bahwa Vivash sebenarnya bukan mengintrograsi tetapi
memang murni ingin tahu Islam, Asam pun lega dan siap
berdiskusi panjang lebar tentang agama yang diturunkan
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Vivash merasa beruntung karena ada mahasiswa Muslim
yang berani berdiskusi dengannya.
64 | Joko Prasetyo
begitu saja, sehingga dia berinisiatif membawa Abdullah ke
rumahnya di Rochdale, Manchester.
Di Rochdale Vivash bertemu dengan Imrana ---adik
Asam. Dengan niat baik, akhirnya keduanya menikah pada
Oktober 1996. Semenjak itu Vivash tinggal dan bekerja di
Rochdale sampai akhir hidupnya.
Aktif Berdakwah
Vivash bercerita semenjak dia masuk Islam dan aktif
berdakwah, seluruh hidupnya berubah, seluruh
kepribadiannya berubah menjadi lebih baik, bagaimana dia
melihat manusia pun juga berubah. Dia bercerita tentang
pengalaman yang paling berkesan tentang masalah
perasaannya ini adalah ketika dia naik haji dengan istrinya
pada 2003.
Ketika berada di Padang Arafah, dia melihat ada
helikopter lewat di atas kepalanya, di sanalah dia pertama kali
dalam hidupnya bisa menangis tersedu-sedu, karena
helikopter lewat tersebut mengingatkan bagaimana dia
dulunya di Vietnam, dan sekarang Allah memberikan
kesempatan baginya di Padang Arafah.
Menurut Asam, di Rochdale Vivash aktif mengikuti
pengajian dan sangat aktif di dalam dakwah Hizbut Tahrir
sampai dia menjadi anggota Hizbut Tahrir. Asam bercerita
salah satu kelebihannya di dalam dakwah adalah tidak segan-
segan berkunjung ke tempat anak-anak muda nongkrong,
tidak sedikit anak-anak muda yang berandal, yang selama ini
66 | Joko Prasetyo
Riwayat Penulis
Penulis bernama lengkap Joko
Prasetyo dan kerap dipanggil Joy
adalah wartawan Tabloid Media
Umat (Nop 2008-skr), wartawan
mediaumat.com/mediaumat.news
(Des 2008-skr), redaksi pelaksana
Newsletter Badan Wakaf Al-Qur’an
(Jun 2010-skr) dan redaksi pelaksana
Newsletter/Tabloid Kabar
Insantama (Sep 2014-skr).
Bungsu dari lima bersaudara putra-putri pasangan suami
istri Peltu (Purn TNI-AD) Rd Soendoro (alm) dan Hj
Warsiani (alm) tersebut lahir di Bandung, 15 November 1979.
Saat ini tinggal di Depok dengan satu istri dan dua anak.
Meraih gelar sarjana sosial (S.Sos) dari Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan Ilmu
Komunikasi Bidang Jurnalistik (2006). Mengikuti Pelatihan
Integrated Editing di IKAPI DKI Jakarta (2010), Pelatihan
Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Menengah (PJMTM) di IAIN
Bandung (1999) dan Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa Tingkat
Dasar (PJMTD) di Universitas Parahyangan Bandung (1998).
Penulis juga menjadi editor yang mengedit 231 buku
terbitan Penerbit Pustaka MediaGuru (Jun 2016-Feb 2019),
68 | Joko Prasetyo