Curriculum Vitae
Nama : Zainul Arifin, S.Pd
Tempat Tanggal Lahir : Mojokerto, 10 Oktober 1996
Alamat : Dsn Mojoranu Kec. Sooko. Mojokerto
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kontak : - No Telp./WA 081381823805
- Instagram : arifinzain10
Motto : Nikmati Hidup ini
Perjalanan Organisasi
1. Staff Divisi Sosial, Politik, dan Budaya Himpunan Jurusan Pendidikan Ekonomi FE Universitas Negeri Surabaya 2015
2. Staff Departemen Minat dan Bakat Islamic Community of Economic FE Universitas Negeri Surabaya 2015
3. Staff Departemen Kewirausahaan Ikatan Pelajar Nahdlotul Ulama Universitas Negeri Surabaya 2016
4. Kepala Divisi Pendidikan dan Keilmiahan Himpunan Jurusan Pendidikan Ekonomi FE Universitas Negeri Surabaya 2016
5. Ketua Lembaga Kegiatan Mahasiswa Islamic Community Of Economic (ICE) FE Universitas Negeri Surabaya 2017
6. Kepala Departemen Sosial dan Ekonomi Remaja Masjid Roudlotul Jannah Mojokerto 2017-Sekarang
7. Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Mojokerto 2018-2020
8. Pengurus PC PagarNusa Kota Mojokerto 2020-2025
9. Ketua PAC Persatuan Guru NU (PERGUNU) Prajuritkulon Kota Mojokerto
10. Ketua PAC Majelis dzikir dan sholawat Rijalul Ansor Prajuritkulon kota Mojokerto 2021-2023
Pengalaman Kerja
1. Teknisi Komputer dan Laptop di DM Computer Mojokerto 2013-2014
2. Casual di D'Cost Seafood Surabaya 2014-2015
3. Bisnis/Usaha Mandiri di Bidang Jasa Servis Laptop dan Komputer (Techno Computer) - Sekarang
4. Tenaga Pendidik di SMP Islam Plus Al-Azhar Kota Mojokerto - Sekarang
5. Bendahara di Madrasah Diniyah PP. Miftahul Hikmah Kota Mojokerto - Sekarang
NASIONALISME
Kesadaran dan Semangat Cinta Tanah Air, memiliki kebanggaan sebagai
bangsa, memelihara kehormatan bangsa, memiliki rasa solidaritas
terhadap musibah dan kekurang-beruntungan saudara - saudara
setanah air, sebangsa, senegara, menjunjung tinggi persatuan dan
kesatuan.
PROKLAMASI
BHINNEKA
TUNGGAL IKA INDONESIA UUD-NRI 1945
17 AGUSTUS 1945
NKRI
Salah seorang ulama Indonesia KH Muhammad Hasyim Asy’ari (1871-1947) berhasil
mencetuskan prinsip hubbul wathani minal iman (cinta tanah air adalah bagian dari
iman). Konteksnya saat itu untuk membangkitkan nasionalisme rakyat Indonesia untuk
mengusir para penjajah.
Cinta tanah air dalam al-Qur'an dan menurut para ahli tafsir. Allah berfirman, "Dan
sesungguhnya jika seandainya Kami perintahkan kepada mereka (orang-orang
munafik): "Bunuhlah diri kamu atau keluarlah dari kampung halaman kamu!"
niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka..." (QS.
An-Nisa': 66)
Dalam Tafsir al-Kabir, al-Imam Fakhr Al-Din al-Razi menafsirkan ayat di atas,
"Allah menjadikan meninggalkan kampung halaman setara dengan bunuh diri."
Pernyataan al-Razi di atas menjelaskan bahwa meninggalkan tanah air bagi orang-
orang yang berakal adalah perkara yang sangat sulit dan berat, sama sebagaimana
sakitnya bunuh diri. Jadi, cinta tanah air merupakan fitrah yang terhunjam sangat
dalam pada jiwa manusia.
TOLERA
NSI
Toleransi secara bahasa berasal dari bahasa latin “tolerare”, toleransi berarti sabar
dan menahan diri. Toleransi juga dapat berarti suatu sikap saling menghormati dan
menghargai antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup
lainnya.
Istilah toleransi mencakup banyak bidang. Salah satunya adalah toleransi beragama,
yang merupakan sikap saling menghormati dan menghargai antar penganut agama
lain, seperti:
- Tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita;
- Tidak mencela/menghina agama lain dengan alasan apapun; serta
- Tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain untuk beribadah sesuai
agama/kepercayaannya.
Hal ini telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. ketika suatu saat beliau dan para
sahabat sedang berkumpul, lewatlah rombongan orang : Yahudi yang mengantar jenazah
Nabi saw langsung berdiri memberikan penghormatan. Seorang sahabat berkata)
Bukankah mereka orang Yahudi wahai rasul Nabi saw menjawab Ya, tapi mereka manusia
juga. Jadi sudah jelas, bahwa sisi akidah atau teologi bukanlah urusan manusia,
melainkan Tuhan dan tidak ada kompromi serta sikap toleran di dalamnya, sedangkan
kita bermu’amalah dari sisi kemanusiaan kita.
Islam sangat melarang RADIKALISME, karena Radikalisme adalah transformasi
Dari sikap pasif atau aktivisme kepada sikap yang
lebih radikal, Revolusioner, ekstremis, atau militan.
WASSALAMUAL
AIKUM