Anda di halaman 1dari 58

'1'

f'
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbjtan. (KDT)

AbuYasln
Strategi Pendidikan Negara Khilafah I Abu Yasin;
Penerjemah, Ahmad Fahrurozi; Penyunting, A. Saifullah; -Bogor
Pustaka Thariqul Izzah, 2004.
106 him. + X ; 17,5 em

ISBN: 979-9478-44-8
Anggota .KAPI OKI Jakarta
-c

Strategl Pendidikan Negara Khilafah


I. Syariah. II. AhmadFahr,ur9f~tJILA S~ifullah ()JM(

~' "~]", /:'" " " 'J':


Judul. Ash: Usus at-ta'llm fi Daulah a/~Khlllfah .. --... ... J .....)
. . Pengarang: Abu Yasln Q ~ ~~I ~j ~~ 9 1
Penerbit: Dir al-Ummah
Cetakan I: 1425 HI 2004 M
~jj tiT e~ ~ Q',;JjT;jl£..
Edisi Bahasa Indonesia
Judul: Strategi Pendidikan Negara Khllafah ~A~ ~.:JT
~.... . ~ J";S~i
~ r..?·
Penerjemah: Ahmad Fahrurozl

(Q~.;JC:~jT~
Penyunting: A. Saifullah
Penata Letak: Hanafi
Desain Cover: Asep
1. Bacalah dengan (menYebut) nama
Penerbit: Pustaka Thariqul Izzah Tuhanmu yang menciptak.an
Kompleks Taman Pagelaran 2. [);a te/ah menciptak.an manus;a
JI. Gabus No.19 Bogor, 16161 dati segumpa/ damh
HP.: 081211112327
email: bukupti@yahoo.eom
a. Bacalah, dan Tuhanmu-/ah yang
Maha Rnnurah
Cetakan " Dzulqa'dah 1424 H I Desember 2004 4. Yang mengajar (manus;a) dengan
Cetakan II, Ramadhan 1428 H I September 2007 perantaman k.a/am
Cetakan III, DzulhlJiah 1428 HI Nopember 2007 5. [);a mengajarkan kepada manus;a
Cetakan IV, Jumadil Akhlr 1433 H I April 2012 apa yang Udak. d;k.etahu;nya.
(QS. Al-Alaq [96]: 1-5)
StraNg; RmJiJ.ikan Negsra K.1,;/a.fal. V

1
1l'

DAfTARISI

1. Pendahuluan .................................".... 1

2. Strategi dan Sistem Pendidikan Negara


Khilafah ........................................... 6

3. Tujuan Umum Pendidikan Negara Khflafah. 12

4. Metode Pengajaran •••••••••.•..••.•..•.•••.. ~.. 14

5. Teknik dan Sarana Pengajaran ••••..•••..••..• 24

PENDIDIKAN SEKOLAH •••.•••••••.••••.••••..•••.•. 32

1. Tujuan Pendidikan Sekolah •.••.•.•••.•..••••.• 32

2. Jenjang Pendidikan Sekolah •••••••••••.••...• 33

3. Periode Sekolah •••• . . •••••••. ••••••••. . ••••. ••. • 41

4. Materi Pengajaran .............................. 45

4.1. Landasan Materi Pengajaran .. .......... 45.

4.2. Macam-macam Materi Pengajaran...... 46

VI Stralxlgi RmJidil...n Negam KJ.ilafah


Strahzgi RmJjJ;l...n Negam Kh;laf..1r VII

,~

1
'!{

4.3. Cabang-cabang Materi Pengajaran


2. Macam-macam Pendidfkan Tinggi •••.•.••.••. 92

di Ketiga Jenjang Sekolah •..••••.••••••• 51


3. Lembaga Pendidikan Tinggf ................... 93

4.3.1. Bahasa Arab ........................ 52


3.1. Akademi Teknfk............................ 94

4.3.2. Tsaqa[ah IsLam ..................... 54


3.2. Akademi Fungsional ...................... 96

4.3.3. ILmu Pengetahuan dan


3.3. Universitas................................. 97

Ketrampilan ...••.....•••..•........ 62
3.4. Pusat Pendidikan dan Penelitian ........ 99

5. Satuan PeLajaran ............................... 64


3.5. Pusat Penelitian dan Akademi Militer.. 100

6. Sekolah-sekoLah Nege~i dan $istem Periode


4. Ijazah dan Pengakuan Pendidikan Tinggi .... 101

Sekolah ........... ......'. ......................... 66

7. Materi dan Jenjang Belajar ................... 68


lAMPIRAN ...........................................
102
8. Keberhasilan dan Kegagalan di Sekolah­ Bagan Pembagian Periode Sekolah Berdasarkan
sekolah Negeri .......................'. .......... 77
Usia Slswa .......................................... .
105
8.1. Keberhasilan dan Kegagalan dj Sekolah

Jenjang Pertama (/btidaiwah) .......... 77

8.2. Keberhasilan dan Kegagalan di Sekolah

Jenjang Kedua (Mutawasithah) ......... 78

8.3. Keberhasilan dan Kegagalan di Sekolah

Jenjang Ketiga (Tsanaw;wah) ........... 80

9. Ujian Umum untuk Seluruh Jenjang Sekolah 81

10.Waktu dan Materi Pengajaran ................ 83

11.Kalender Sekolah •.•••••.•••.•••..•..•••••.•••.. 83

12.SekoLah Kejuruan ............................... 85

PENDIDIKAN TINGGI ................................ 87

1. Tujuan PendidikanTinggi ...................... 87

VIII Stm~j PenJiJdaan Negam Khilafak Strp~,' J1mJjJjloan Negam Khilafak IX

J
..

PENDAHULUAN

TSaqafah(kebudayaan) suatu umat merupakan


. tulang punggung keberadaan dan keberlangsungan
umat tersebut. 01 atas tsaqafah dibangun peradaban
umat dan d1tentukan target dan tujuannya, serta
dibedakan corak kehidupannya. Oengan tsaqafah 1n1
individu-individu melebur.dalam satu wadah, sehingga
suatu umat dapat dibedakan dart umat-umaUain yang
ada.
Tsaqafah mencakup akidah dan segala sesuatu
yang terpancar dan akidah, baik itu berupa hukum,
berbagai solusi, sistem, serta ilmu pengetahuan yang
dilandasi oleh akidah tadi, termasuk di dalamnya segala
hal yang terjadi dan terkait dengan akidah tersebut,
seperti riwayat-r1wayat dan sejarah umat. Apabila
tsaqafah in1 terhapus, tamatlah umat tersebutsebagai
umat yang berbeda. Lalu tujuan dan corak
'"
x StN,. Pe,.J;JiJUJn Negara Khilajal. Stm,. PenJiJilean NlI9ara Kh;la/al. 1

"

kehidupannya berganti, loyalitasnya berubah, dan


l; yang dapat membantu dalam proses ijtihad, penafsiran
riwayatnya tenggelam di belakang tsaqafah umat-umat al-Qur'an dan memahami haditS.
lain. Tsaqafah umat merupakan pembentuk
Tsaqafah Islam adalah pengetahuan yang kepribadian individu-fndividu umat. Tsaqafahlah yang
menempatkan akidah Islam sebagai induk pembahasan, rnembentuk aqUyah (pola pikir) seorang individu dan
baik untuk pengetahuan yang mengandung akidah metode penetapan hukum atas suatu benda, perkataan
Islam, seperti ilmu tauhid, maupun pengetahuan yang dan perbuatan. Tsaqafah juga membentuk kecen­
dibangun di atas landasan akidah Islam, seperti ilmu derungan seorang individu, yang seLanjutnya akan
fiqih, tafsir, dan hadits, ataupun pengetahuan yang mempengaruhi pola pikir, jiwa dan perilakunya. Karena
dibutuhkan untuk memahamiapa yang terpancar dari itu, penjagaan dan penyebaran tsaqafah umat di
akidah Islam, yang berupa hukum-hukum. MisaLnya saja tengah-tengah masyarakat adalah termasuk tanggung
pengetahuan-pengetahuan yang harus dimiLiki jawab yang utama bagi negara. Tidak mengherankan
melakukan ijtihad, seperti ilmu bahasaArab, musthalah jika pada masa dahuLu. Uni Soviet 'menyusui anak­
hadits, dan ilmu ushul. Semuanya merupakan tsaqafah anaknya' dengan tsaqafah komunis, dan mencegah
Islam, karena akidahlah yang menjadf induk dalam penetrasi pemikiran apapun dan kapitalisrne atau Islam
pembahasannya. ke daLam tsaqafahnya.
Sejarah umat IsLam merupakan bagian dari Barat juga 'mendidik anak-anaknya' dengan
tsaqafah umat IsLam, mengingat di dalamnya terdapat tsaqafahnya, yaitu kapitalisme, yang berdirf diatas
berbagai informasi tentang peradaban umat Islam, para dasar pemisahan agama dari kehidupan. Mereka
peLaku, para pemimpin dan para ulamanya. Lain lagi menjadikan hidupnya berdiri dan didasarkan atas
dengan sejarah Arab sebelum IsLam, itu bukan termasuk tsaqafah tersebut; menciptakan berbagai peperangan
tsaqafah IsLam. Meski demikian, sya'fr-sya'ir Arab dan akan senantiasa menciptakan peperangan untuk
sebelum Islam dianggap 'sebagai tsaqafah asalkan di mencegah penetrasi tsaqafah Islam ke dalam akidah
dalamnya terdapat petunjuk yang membantu dan tsaqafahnya.
. memahami lafadz-lafadz dansusunan bahasa Arab, ,'~l!.
0'

2 Strategi RmJ;Jibn Negara J(hilafaJ.

j 8fNtegi RmJiJibn Negara KJ.ilafah 3


"'f

Negara Islam secara serius juga menanamkan


tsaqafah ke dalam din 'anak-anaknya' , meneegah siapa
I di rumah-rumah, masjid-masjid, kelompok-kelompok,
mass media, selebaran/publikasi dan sebagafnya, tanpa
saja yang menyerukan pemikiran selain yang didasarkan harus mengfkutf sistem dan peraturan pendtdfkan
pasa akidah ,Islam di dalam negen, dan mengemban formal. Meskipun demfkian negara tetap bertanggung
tsaqafah Islam ke negara-negara dan bangsa-bangsa jawab atas kedua jenis pendidikan lnt (formal dan
lain melalui dakwah dan jihad. Fenomena seperti ftu iJnformal) agar berbagai pemfkiran dan pengetahuan
akan selalu terus berlangsung sampai akhir zaman. letap terpanear dan akidah Islam atau dldasarkan pada
Salah satu jaminan terpenting untuk menjaga akidah Islam.
tsaqafah suatu umat adalah dengan menjadikannya Buku keeil ini membahas landasan pendidikan
tersimpan df hatf 'anak~ahaknya' dan di dalam tulisan formal df dalam Negara Khilafah.
buku-bukunya; membentuk negara untuk memerintah
dan melayani urusan umat sesuai dengan yang
terpanear dari akidah tsaqafah tersebut, yang berupa
hukum-hukum dan perundang-undangan.
Pendidikan merupakan metode untuk menjaga
tsaqafah umat di dalam hati 'anak-anaknya' , termasuk
di' dalam tulisan buku-bukunya; balk pendidikan itu
diatur seeara formal maupun informal. Pendidikan
formal adalah pendidikan yang diatur dengan sistem
dan perundang-undangan yang dftetapkan oleh negara.
Negara menjadi pihak yang bertangunggung jawab atas
pelaksanaannya, seperti menentukan pembatasan umur
penerimaan siswa, materi pelajaran, dan metode
pengajaran. Sementara, pendidikan informal dilakukan
dengan membiarkan kaum Muslim mengikuti pendidikan

j
4 Stmu.g; PendiJikan Negara Ki.;/a{alr t.·!. Stmu.gi PendiJikan Negara Ki.;/a/alr 5
Begitu pula halnya dengan sarana pelaksanaan hukum­
.~ hukum syara' yang berkaitan dengan pendidikan dan
~i
kebutuhan pokok bagi umat,· samadengan
dibolehkannya mengambil apapun ·yang pernah
STRATEGI DAN dihasilkan oleh umat-umat lain, berupa berbagai
SISTEM P£NDIDIKAN eksperimen, keahlian dan penelitian, yang hukumnya
NEGARA KHILAfAH mubah.
Sistem tersebut, dengan berbagai hukum syara'
dan peraturan-peraturan administrasi, termasuk
Sistem pendidikan Negara Khilafah disusun dari kebutuhan akan perangkat administrasi, memiliki
sekumpulan hukum-hukum syara' dan berbagai kelayakanuntuk mencapai tujuan asas pendidikan
peraturan administrasi yang berkaitan dengan dalam Negara Khilafah, yaitu membangun kepribadian
pendidikan format. Hukum-hukum syara' yang berkaitan Islami, dengan cara menjalankan perangkat
dengan pendidikan formal terpancar dari akidah Islam pembinaan, pengaturan, dan pengawasan di seluruh
dan mempunyai daUl-datu syar'i, seperti mengenai aspek pendidikan melalui penyusunan kurikulum,
materi pengajaran dan pemisahan antara murid laki­ pemilihan guru-guru yang kompeten, dan pemantauan
laki dan perempuan. prestasi anak didik serta upaya peningkatannya. Hal
Sedangkan berbagai peraturan administrasi di itu ditempuh juga dengan melengkapi sekolah-sekolah,
bidang pendidikan merupakan sarana dan cara yang akademi-akademi dan universitas-universitas dengan
diperbolehkan (hukumnya mubah) yang dipandang perlengkapan yang diperlukan, seperti laboratorium
efektif oleh pemerintah dalam menjalankan sistem dan berbagai sarana pendidikan yang sesuai.
pendidikan dan merealisasikan tujuan pendidikan. Berikut ini kami kutip sebagfan besar materi
Peraturan-peraturan administrasi di bidang pendidikan strategi pendidikan yang terdapat di dalam Muqaddimah
merupakan urusan (perkara) duniawi, yang dapat Dustur yang merupakan rancangan Undang-Undang
dikembangkanan dan dirubah sesuai dengan kondisi. Dasar Negara Islam:

6 Stmbt/lgi p..ndjJjlean N"9al'Q Khi/a/ala Stmt.g; RmJ;Jjlean N"(1a1'Q Kh;/ajaJ. 7

~;

...
.
terapan diajarkansesuai dengan 'kebutuhan dan tidak
PASAL 165
,terikat dengan tingkatan manapun dalam jenjang
Kurikulum pendidikan wajib berlandaskan akidah
pendidikan. Pengetahuan tsaqafah yang diajarkan di
Islam. Seluruh maten pelajaran dan metode pengajaran
seluruh jenjang pendidikan sebelum tingkat perguruan
dalam pendidikan disusun agar tidak menyimpang dan
tinggi dfsesuaikan dengan kebijakan tertentu yang tidak
landasan tersebut.
bertentangan dengan pemikiran dan hukum-hukum
Islam. Pada tingkat .perguruan tinggi pengetahuan
PASAL 166
tsaqafah diajarkan secara utuh seperti, halnya i.Lmu
Strategi pendidikan adalah membentuk"pola pikir
'pengetahuan lainnya) dengan syarat tidakmengarah
Islami ('aqliyah Islamiyah) dan jiwa yang Islami
kepada penyimpangan dari strategi dan tujuan
. (nafsiyah Islamiyah). Seluruh materi pelajaran yang
pendidikan.
akan diajarkan disusun atas dasar strategi tersebUt •

PASAL .170
PASAL 167
7Saqa{ah Islam harusdiajarkan di seluruh jenjang
Tujuan pendidikan adalah membentuk
: pendidikan. Pada tingkat. perguruan tinggi diadakan
kepribadian Islami (Syakhshiyah Is.lamiyah) dan
berbagai jurusan ilmu-ilmu ke-Islaman, selain jurusan
membekalinya dengan ilmu dan pengetahuan yang
kedokteran, teknik, ilmu pengetahuan alam dan
berhubungan dengan masalah kehidupan. Metode
sebagainya.
pendidikan dirancang untuk· merealisasikan tujuan
tersebut. Setiap metode yang berorientasi bukan
PASAL 171
kepada tujuan tersebut dilarang.
Kesenian dan ketrampilan dapat digolongkan
PASAL 169
sebagai ilmu pengetahuan seperti perdagangan,
Dalam pendidikan harus dibedakan antara ilmu pelayaran dan pertanian, yang bolehdipelajari tanpa
terikat dengan syarat-syarat tertentu. Kesenian dan
terapan dan apa yang terkait dengannya seperti
ketrampilan juga dapatdigolongkan sebagai tsaqafah
matematika, dengan pengetahuan tsaqafah.llmu-1lmu
StraNgj P""JiJi/m:" Negara KJ,j/a/al. 9
8 StraNgi RmJiJika" Nogara KJ,j/afoi.
jika dipengaruni oleh pandangan hidup tertentu, seperti
seni lukis dan seni pahat, yang tidak boleh dipelajarl
apabUa bertentangan dengan pandangan Islam.
1
menyelenggarakan pendidikan bagi seluruh warga
negara secara cuma-Cuma. Mereka diberl kesempatan
seluas-luasnya untuk melanjutkan pendidikan t1nggi
,,' secara cuma-cuma.
. PASAL 172
Kurlkulum pendidikan hendaknya seragam. Tidak PASAL 1 '14

boteh menggunakan kurlkulum pendidikan selain Negara menyediakan perpustakaan, laboratorlum


kurlkulum pendidikan yang telah ditetapkan negara. dan sarana ilmu pengetahuan lainnya, selain gedung­
Tidak ada larangan untuk mendirikan sekolah-sekolah gedung sekolah, kampus-kampus, untuk memberl
swasta tokal selama mengikuti kurlkulum petididikan kesempatan bagi mereka yangingin' melanjutkan
negara dan berdasarkan pada rencana pendidikan serta penelitian dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan,
sejalan dengan strategi dan tujuan pendidikan. Dalam seperti fiqih, ushul fiqih, hadits dan tafsir, termasuk di
proses belajar mengajar, hendaknya tidak dicampur bidang pemikiran, kedokteran, teknik, kimia serta
antara laki-laki dan perempuan, baik di \kalangan penemuan, inovasi dan lain-lain, sehingga ditengah­
pelajar maupun dikalangan pengajar, dan hendaknya tengah umat lahir sekelompok mujtahid, penemu dan
tidak dibedakan berdasarkan kelompok" agama, inovator.
mazhab, ras dan warnakulit.

PASAL 173
Negara wajib menyelenggarakan pendidikan
berdasarkan apa yang dibutuhkan manusia. di dalam
kancah kehidupan bagi setiap individu, baik laki-laki
maupun perempuan dalam dua jenjang pendidikan;
jenjang pendidikan dasar (ibtidaiyah) dan jenjang
pendidikan menengah (tsanawiyah). Negara wajib

10 SfMl"9i RmJiJiJu,,. Negaro Khila/al. ~i RmJ;JjJu,n Negaro Khila/al. 11


membawa Negara Islam dan umat Islam -melalui
pundak mereka- untuk menempati posisi puncak di
antara bangsa-bangsa dan negara-negara lain df
dunia, bukan sebagai pengekor maupun agen
pemikiran dan ekonomi negara lain.
~
TUJUAN UMUM PENDIDIKAN """
NEGARA KHILAFAH

Dalam menyusun kurikulum dan materi pelajaran


terdapat dua tujuan pokok pendidikan yang harus
dfperhatikan:
1~ Membangun kepribadian Islami, polapUdr(aqliyah)
dan jiwa (nafsiyah) bagi umat; yaitu dengan cara
menanamkan tsaqafah Islam berupa akidah,
pemfkiran, dan perilaku Islami kedalam akal dan
jiwa anak didfk. Karenanya harus disusun dan
dilaksanakan kurikulum Negara Khilafah untuk
merealisasikan tujuan tersebut.
2. Mempersiapkan anak-anak kaum Muslim agar di
antara mereka menjadi ulama-ulama yang ahli df
setfap aspek kehidupan, baik ilmu-ilmu ke-Islaman
(ijtihad, ffqih, peradilan dan lain-lain) maupun ilmu­
ilmu terapan (teknik, kimia, fisika, kedokteran dan
lain-lain). Ulama-ulama yang mumpunf akan
~,

1
12 Stramg; ~"J;Ji/u.r.. Negara Khila/al.
\1'·.,~·
. Stra6zgl'RmtiiJi/u.r.. Negara Khi/a/al. 13

I
atas fakta tersebut. Karena ftu jika fngin mentransfer
pemikiran kepada orang lain, sebagaimana yang terjadi
pada proses belaJar mengajar, pengaJar harus
mentransfer pemikirannya melalui sarana yang bisa
untuk menjelaskan, terutama bahasa. Pemiklran
METODE tersebut dihubungkan dengan fakta yang d1rcerap oleh
PENGAJARAN pelajar, atau dengan fakta yang pernah dicerap
sebelumnya, atau yang serupa dengannya. Dengan
demikian telah terjadf transfer pemikiran. Jika
Metode pengajaran yang benar adalah pemikiran tersebut tidak dihubungkan dengan fakta
penyampaian (khithab) dan penerimaan (talaqqiy) yang dicerap atau dapat dirasakan, seperti menjetaskan
pemikiran dart pengajar kepada pelajar. Pemikiran atau makna unta tanpa bfsa menggambarkan fakta yang
akal merupakan instrumen proses belajar mengajar. terkait dengannya, maka tidak akan terjadi proses
Akal merupakan aset yang Allah karuniakan kepada diri transfer pemikiran, yang terjadi hanya transfer
manusia. Dengan keberadaan akal, Allah memuliakan informasi saja. Dengan informasf yang ditransfer
manusfa, mengutamakan manusfa dari mahluk-mahluk tersebut anak didik hanya menjadi orang yang belajar,
yang lafn, dan menjadikannya sebab penyebab bukan orang yang berpikir.
dibebankannya suatu hukum (manath at-taklif ). Tatkala mentransfer pemfkiran kepada anak didik,
Akal terdiri empat komponen: otak (sebagai seorang pengajar harus mendekatkan apa yang
tempat berpikir), penginderaan, fakta, dan informasf terkandung dalam pemikiran tersebut dengan makna­
yang terkait dengan fakta. Akal, bepikir dan memahami makna yang dipahami oleh anak didik, dengan cara
memiliki makna yang sama, yaitu mentransfer . berusaha menghubungkan antara pemikiran itu dengan
(memindahkan) fakta yang dicerap oleh alat indra ke fakta yang dicerapnya, atau dengan fakta yang akrab
dalam otak, kemudian fakta tersebut diinterpretasikan dan dirasakan olehnya, sehingga mereka benar-benar
dengan informasi yang terkait, lalu ditetapkan hukum

14 Stratt"gi RmJit/;luI7I Negara !(hila/air Stratt"gi RmJ;Jilu.n Negara !(h;lafoJ. 15


memahaminya sebagai sebuah pemikiran, bukan Dalam dua perkara tadi, konsep,atau ide yang
sekedar informasi. !disampaikan pengaj ar kepada anak didik dapat menjadi
Pengajar harus mendorong anak didik agar selalu sebuah pemikiran. Lafn halnya jika konsep atau ide
peka terhadap reaUta yang terjadi. Karena realita tidak yang disampaikan tidak dikaftkan dengan fakta yang
hadir dengan sendirinya, maka seorang pengajar harus "dapat dicerapnya, atau fakta tersebut tidak mungkin
dapat memberikan gambaran yang mendekati realita dijangkau. Jika demikian berarti konsep tersebuthanya
tersebut kepada anak didik ketika menyampaikan suatu sebatas informasi saja.
konsep atau ide, sehingga dapat dihubungkan dengan Fakta yang dicerapadalah fakta yang dapat
realita yang dirasakannya atau tergambar di benaknya. diindera melaluisalah satupanca indera; baik fakta
Dengan demfkian mereka telah menerimanya sebagai itu berbentuk materi atau immateri (ma'nawi). Fakta
sebuah pemikiran. yang berbentuk materi- contohnya adalah diinderanya
Pemikiranyang ditransfer pengajar kepada anak -pohon melaLui penglihatan, suara burung meLalui
didfknya dapat dilihat sebagai berikut: pendengaran, halusnya kain dengan perabaan, aroma
• Apabila faktanya telah dicerap lebih dulu oleh anak bunga dengan penciuman, dan lezatnya madu dengan
dfdik, atau baru dicerap saat disampaikan, maka merasakan.
berarti mereka telah menerima apa yang . Sedangkan fakta yang berbentuk immateri
disampaikan sebagai sebuah pemikiran. (ma'nawi), contohnya adalah keberanian, amanah,
• Apabila faktanya tidak dfcerap lebih dulu oleh anak pengecut dan khianat; diindera secara pemikiran yang
didik, dan tidak dicerap pula saat disampaikan, didasarkan atas penampakan yang bersifat materi. Dart
namun fakta tersebut dapat tergambar dalam benak situ dipahami bahwa bertempurnya seorang muslim dan
mereka sebagaimana yang disampaikan, lalu mereka keteguhannya dalam menghadapi musuh walaupun
membenarkan dan menerimaRya seakan-akan berlipatganda jumlah dan kesiapan musuhnya, fa
mereka mencerap fakta tersebut. Fenomena seperti disebut pemberani. Sebaliknya, larinya seorang muslim
itu juga dikatakan bahwa mereka telah menerima dari medan perang disebut pengecut.
apa yang disampaikan sebagai sebuah pemikiran.

16 StmNgi RmJ;Jikan Magam Khilalak StmfllfJi RmJu/;i.an Negam Khi/a/ak 17


Fakta yang terindera atau dapat diindera, diperhatikan penggambaran fakta sebagai objek
merupakan faktor yang mendasar dalam aktivitas berpikir dengan gambaran yang jelas. Dan jika fakta
berpikir. Suatu konsep atau ide tidak akan menjadi tersebut belum pernah dicerap sebelumnya oleh anak
sebuah pem~iran tanpa adanya fakta. didik, hendaknya dilakukan dengan cara membuat anak
Berbeda dengan hal-hal- ghaib. Manusia tidak didik seolah-olah merasakan fakta tersebut
mempunyai kemampuan untuk merasakan dengan salah Instrumen terpenting dalam penyampaian atau
satu panca inderanya di dunia, seperti adanya surga, penerimaan pemfkfran pada proses belajar-mengajar
neraka, 'arsy, dan sebagainya. Manusia tidak dapat adalah bahasa, yang merupakan kumpulan kata-'kata
berpikir melalui penginderaan, melainkan dengan cara dan kalimat-kalfmat yang mengandung makna, serta
mendapatkan informasi yang pasti kebenarannya ide-ide yang terkandung dalam makna tersebut. Jika
(qath'i), seperti dari al-Qur'an dan hadits mutawatir. pengajar dan anak didik memahami kata-kata, kaUmat­
Namun, hal-hal ghaib yang keberadaannya kaUmat, dan makna-makna yang mengarahkan pada
berasal dad ilust sebagian manusia, seperti hantu atau suatu pemikiran, maka berartf bahasa telah menjadi
banteng yang membawa bumi dengan tanduknya; alat yang efektif dalam prosess belajar-mengajar.
membayangkan berbagai perkara sepertiltu tidak Oleh karena itu bagi pengajar atau penyusun
termasuk berpikir, karena tidak dapat diindera dan tidak kurikulum hendaknya memperhatikan penggunaan
dapat dirujuk dart sumber yang pasti. Hal itu termasuk bahasa bagi anak didik. Pemakaian kata-kata dan
khayalan atau khurafat, karena faktanya tidak ada, susunan kalfmat hendaknya yang dapat dipahami oleh
dan harus dijauhkan dart anak didik. anak didik untuk mempermudah transfer pemikiran.
Dalam aktivitas penyampaian dan penertmaan . Selain itu, dalam penyampaian pemikiran hendaknya
pemikiran melalui cara mendengar atau membaca, mencakup keempat komponen dalam proses berpikir.
maka bagi pihak yang menyampaikan -yaitu pengajar Dengan metode tersebut, teks-teks pemikiran
atau penyusun kurikulum- harusmenggunakan keempat yang tertulis maupun yang terucap akan ditransfer ke
unsur tadi dalam proses berpikir. Pada saat dalam benak anak didik (sebagaimana yang dimiliki
menyampaikan, baik lisan maupun tulisan, harus tetap pengajar) melalui penjelasan dengan penggunaan
\
18 Strablgi RmJiJ;lwn Magam Khila/al, Strablgi RmJiJilwn Negam KIn/alaI, 19
bahasa. Dengan demikian terjadi interaksi dengan dan penuh semangat. Perasaan akan bergerak untuk
menggunakan standar-standar tertentu, seperti halal membenci dan .melawari pemikiran yang salah, yang
dan haram, benar dan salah. berlawanan dan bertentangan dengan pandangan
Metode tersebut dapat digunakan untuk hidupnya di dunia, serta akan terdorong untuk melawan
menyampaikan seluruh jen'is pemikiran, baik yang dan menolaknya.
berhubungan langsung dengan pandangan hidup Mempelajari teks pemikiran yang berkaftan
tertentu, seperti ideologi, mau:pun yang tidak dengan pandangan hidup, ttdak dimaksudkan untuk
berhubungan langsung dengan pandangan hidup berhenti pada makna-makna bahasa saja. Teks
tertentu, seperti ilmu matematika. pemikiran dipahami untuk dapat diletakkan pada fakta
Pemikiran jenis pertama-yaitu pemik1ran yang yang terkait, agar dapat mengambil sikap sesuai dengan
be:rhubungan langsung dengan pandangan hidup yang dituntut syara', baik berupa tuntutan untuk
tertentu, atau pemikiran yang mengatur hubungan mengerjakan maupun meninggalkan. Pemikiran seperti
manusia dengan Tuhannya, dengan dirinya, dan dengan in1 dipelajari agar dapat mengendalikan perilaku anak
manusia lain- harus terikat. dengan akidah Islam. d1dik sesuaf dengan hukum Islam.
Pendekatannya harus menyentuh perasaan anak didik Pendidikan bukan ditujukan untuk semata-mata
selain menyampaikan pemikiran, dan hendaknya kemewahan intelektual, tetapi untuk membentuk
dijelaskan hubungan pemikiran tersebut dengan kepribadian yang Islami, pola pikir dan jfwa Islami, yang
kehidupan di dunia dan akhirat. Dengan demikian selalu berusaha untuk meraihkeridhoaan Allah, yang
pemikiran tersebut dapatditerimasecara benar dan tercermin pada setiap perbuatan dan perkataannya.
menjadi pemahaman yang dapat mengendalikan Pemikiran jenis kedua, yaitu pemikiran yang tidak
perilakunya.Perasaan cinta dan keberaniannya ada hubungannya secara langsungdengan pandangan
tergerak demi pemikiran· yang benar, yang terpancar hidup tertentu, seperti ilmu fisika, kima, matematika,
dart pandangan hidup tertentu, yang dicirikan dengan dan lain-lain, dipelajari untuk mempersiapkan anak

,
akidah Islam. Begitu pula akan mendorong upaya didik untuk mengelola alam semesta yang dfsediakan
mewujudkan pemikiran tersebut dengan sepenuh hati Allah untuk manusia. Allah Swt berfirman:

20 StraNgi RmJiJikan Negara Khilaf,J. StraNgi RmJiJikan Negara Khi1af,:J. 21

--
(~ t!._';"'~j~i J Gj ~J.t.; ~.Ir J l! Jj )..:j) Allah Swt betfirman:

Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang ada ~ "1j -i~~r jl.'¥l:&r .-rldl; T;.! f.TJ)
di langit dan apa yang ada di bumi semuanya
(~I.:$.iJr ': .J I" . -~
(sebagai rahmat) daripada-Nya. (TQS. al-Jats1yah .~ . ~~

[45]:13) Dan cariloh pada apa yang telah dianugerahkan Allah


kepadamu(kebahagtaan) neger; akhirat, dan
- ,;aiTJ ~~ j~TJ J,jr ~ )..:j) janganlah kamu melupakan bagtanmu dar;
_ . t r.- ,,~ "J. J. J.: "'" (kenikmatan) dunlaw;. (TQS. al-Qashash [28]:77)
(
~~-t~~~i~IJ
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari
dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang
ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. (TQS.
an-Nahl [16]: 12)

Seorang muslim, sebaga; seseorangyang memiUki


kepribadian Islam, mempelajari ilmu-ilmu terapan
untuk dapat dimanfaatkan dan diberdayakan, dem;
melayani kemaslahatan dan memecahkan problem­
problem krusial bagi umat. Jadi, tuntutan untuk
mempelajari ilmu tidak semata-mata hanya untuk ilmu
saja, akan tetapi untuk dimanfaatkan dengan pemikiran
dan pengetahuan yang d;pelajari manusia dalam
kehidupan, sesuai dengan hukum Islam.

ZZ SbatrJgi RmJiJi/ran N"9ara K/,i/a/al.


Sbakgi RmJiJi/ran N.ra K/,;/afaJ, Z3
; sesuatu, memecahkanmasalah, melalui percobaan, dan
praktek-praktek secara langsung.
Kebanyakan uslub memerlukan sarana untuk
melaksanakan pekerjaan. Sarana dan uslub bersifat
tidak tetap, dapat berubah, berkembang, dan beragam,
TEKNIK DAN SARANA sesuai dengan kondisi, personal, dan berbagai
PENGAJARAN kemungkinan lain. Sarna halnya dengan keharusan
. adanya metode untuk melaksanakan suatu pemikiran,
maka sarana dan uslub juga memiLikiperan penting
Setiap pemikiran (f;krah) memiliki metode dalam pelaksanaan suatu metode. Kesetnpumaan suatu
(thariqah) yang menyangkut pelaksanaannya. Lain lagi pekerjaan secara efisien dan efektif bergantung pada
dengan teknik atau cara (uslub), yang berupa tatacara kreativitas dalam mewujudkan sarana dan uslub yang
tertentu untuk melakukan suatu aktivitas, dan tatacara sesuai untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
tersebut bersifat tidak tetap. Dalam konteks Metode pengajaran yang merupakan proses
pendidikan, yang dimaksud dengan uslub adalah seluruh penyampaian pemikfran dari pengajar kepada anak
aktfvitas terarah yang digunakan pengajar dengan didik, dahulunya menggunakan sarana dan uslub seperti
maksud membantu para siswa untuk meraih apa yang pena, kertas, pengungkapan secara lisan, menirukan
diinginkan, yaitu diterimanya pemikiran, pemahaman sesuatu, dan tulisan. Pada masa sekarang, sarana dan
dan berbagai pengetahuan secara efisien dan efektif. uslub tetap digunakan meskipun berbeda dengan yang
Berbagai cara dapat dipilih pengajar sesuai dulu, sepertf melalui cetakan, animasi, audio-tape,
dengan kondisi belajar-mengajar. Hendaknya eksperimen di laboratorium dan lain-lain.
diperhatikan tingkat kemampuan para siswa, dan dipilih Penggunaan teknik pengajaran yang tepat adalah
teknik yang terbaik untuk mencapai sasaran, seperti untuk mengintensifkan metode rasional (aqUyah) pada
teknik berdialog, berdiskusi, bercerita, menirukan siswa, karena metode tersebut merupakan landasan
bagi proses berpikir yang cemerlang dan kebangkftan

24 S~RmJiJ;kan NIII(1af'G l(hilafo/t Stmtegi RmJ;Jikan NIII(1af'G KJ,ilafol. 25


yang berasaskan IsLam. Dengan metode aqlfyah akan
ten tang keberadaan Allah Swt dan kenab1an Nabi
terpecahkan 'simpul besar' pada diri manusia. Dengan
Muhammad saw.
metode itu pula akan terbentuk pada diri manusia
Metode ilmiah hanya benar jika digunakan khusus
pemikiran yang menyeluruh dan benar tentang alam
untuk materi yang bisa dUndera dan layak digunakan
semesta, manusia, dan kehidupan, baik dengan apa
dalam ekspertmen;dfmaksudkan untuk mengetahui
yang ada dengan sebelum maupun sesudah kehidupan,
hakekat dan khasfat materi tersebut melalui prosedur
serta kaitannya antara sebelum dan sesudah kehidupan.
eksperimen. Metode aqUyah yang terdfrl darf empat
Dengan metode tersebut akan mengantarkan pada
unsur, merupakanlandasan datam proses berpfkfr;
, akidah Islam yang merupakan asas bagi negara, umat,
karenaselain digunakan dalam penelitian materi­
dan sistem (perundang-undangan) dalam Islam. materi yang dapat difndera, sepertj tercakup dalam
Sejak abad ke-19 Masehi, Eropa, disusul oleh ilmu fisfka dan lain-laitt, juga dapat digunakan untuk
Arnerika dan Rusia, telah meraih keberhasflan gemilang pembahasan yang menyangkut pemikiran, seperti
dalam mewujudkan revoLusi industri yang dihasilkan akidah, hukum, sejarah, termasuk dalam pembahasan
dari penelitianilmiah. Mereka menamakan cara ilmu kaLam, seperti sastra dan sebagainya. Jika hasil
tersebut dengan 'metode ilmfah'. Dari hasH penel1tian melalui metode aqlfyah ,bertentangan
pengamatan dapat dijelaskan bahwa metode tersebut dengan hasH pEmel1t1an, melah:J't metode flmfah
hanyabenar dan dapat diterapkan pad a ilmu-ilmu mengenai keberadaan sesuatu, 'maka yang diambH
terapan saja. Tidak salah jika cara tersebut dinamakan adalah hasH penelitian melaluf metode aqliyah, karena
sebagai metode (thariqah), karena merupakan prosedur hukum ataskeberadaansesuatu bersifat pastf (qath'j)
tertentu yang bersifatbaku dalam penelitian. Akan Penggunaan metode flmiah hanya layak dfgunakan
tetapi salah jika metode tersebut dijadfkan sebagai pada ilmu-flmu terapan, sepertf,kimia dan fisika untuk
asas berpikir menggatikan metode aqUyah, karena akan dapat sampai ,pada hakikat dan. sifat -sifat materi dari
mengarahkan kepada kesimpuLan yang meniadakan alam semesta, yang AUah, Swt sediakan bagi umat
hakikat dan pengetahuan, yang keberadaannya manusia dengan memanfaatkannya dan mengetahui
diperoLeh manusia melaluf metode aqUyah" seperti

26 Sbvt<Igi RmJ;J;le_ NQ(ltn"a KJnIa/al. Stmteg; p,."J;J;lean NtzgaJYJ KJ,;Iafa/, 27


karakter khusus daribenda tersebut, di bawah aturan 2. Alat indera (pendengaran, penglihatan, perabaan,
hukum-hukum Islam. penciuman, dan rasa) merupakan unsur utama dari
Metode lainnya yang digunakan sebaga; metode unsur-unsur dalam proses berpikir, dengan alat
. dalam proses berpikir olehsebagian filosof -terutama indera tersebut fakta yang dicerap akan ditransfer
para·filosof·Yunanl kuno- adalah pembahasan secara ke otak. Bagi para pengajar hendaknya mendorong
mantiq (logika). Mantiq bukan termasuk metode para siswa untuk sedapat mungkin menggunakan
berpikir dan tidak bisa meningkat hfngga ke posisi sebagian besar alat indera mereka dalam mencerap
metode ilmiah. Mantiq merupakan uslub dari metode fakta yang menjadi objek belajar (berpfkir).Apabila
aqlfyah (membangun pemikiran di atas suatu pemikiran fakta tersebut·ada pad a saat ltu, maka para siswa
untuk mendapatkan kesimpuLan ).Mantiq· merupakan telah merasakannya saat belajar. Namun, jika
uslub yang kompleks, berpotensi salah, mengandung faktanya tidak ada pada saat itu, hendaknya fakta
rekayasa (sfmulasi) dan penyesatan. Walaupun metode tersebut digambarkan ke dalam benak para siswa
tersebut digunakan, hasilnya tetap harus tunduk pada dengan uslub' dan sarana yang tersedia, sehingga
metode aqUyah. tergambar di benak mereka seakan-akan mereka
Bagi para penyusun,kurikulum dan para pengajar, merasakannya, karena penginderaan atas fakta
ketfka mereka mengusulkan sarana dan teknik mengajar merupakan unsur penting dalam proses berpikir.
untuk seluruh materi, hendaknya memperhatikan Apabila alat indera yang digunakan lebih banyak
konsep-konsep sebagai berikut: daLam mencerap suatu fakta, dan lebih mendalam
1. Sarana dan uslub bersifat tidak tetap, karenanya penginderaannya, maka kesimpulan atas fakta
para pengajar hendaknya kreatif dalam menciptakan tersebut dan atas karakteristiknya jauh lebfh akurat.
sarana dan uslub yang efektif agar para siswa 3. Memperhatikan penggunaan bahasa kepada para
memaham; pemikiran-pemikiran yang telah sfswa, baik dalam penulfsan kurfkulum maupun
ditetapkan. Hendaknya memperhatikan kondisi para dalam menyampaikan pemikiran.
siswa dan perbedaan individual di antara mereka. 4. Memperhatikan karakteristik pemahaman manusia,
karena itu penjelasan dimulai dari bentuk global

28 StroNgi Pond/dille'" N.,ro KJ,;/afo.I, Strot;ag; Rmdidilea.. N.,ro KI.;/afo.I, 29


terlebih dulu sebelum menjelaskan detailnya, • Hendaknya para siswa mempelajari rfwayat
terutama bagi para siswa yang berumur antara enam seseorang secara global terlebih dulu sebelum
sampai sepuluh tahun. Selain itu harus diperhatikan mempelajari detail kehidupan dan aktivitas darf
beberapa nal: orang tersebut.
• Hendaknya para si.swa mempelajari kata-kata • Hendaknya para siswa mempelajari makna umum
yang menunjukkan pada suatu makna terlebih danp~mikiran mendasar pada suatu teks (nash)
dulu sebelum mereka mempelajari huruf­ t~rlebih dulu sebelum mempelajari bagian-bagfan
hurufnya. Setelah memahami kata yang dan cabang-cabangnya.
menunjukkan suatu fakta tertentu, barulah
dimulai menganalisa kata yang merupakan
penjelasan huruf-huruf dan sukukata yang
menyusun kata tersebut. Dilanjutkan dengan
penyusunan kata, yaitu dengan menyusun kata­
kata baru dari huruf-huruf yang diketahuinya.
Kemudian menyusun kalimat-kalimat baru dari
kata-kata yang sudah dlketahuinya. Dengan
demikiandua metode belajar bahasa telah
digabungkan: yaitu metode penyusunan huruf
(harfiyah) dan .metode penyusunan kalimat
Uumaliyah).
• Hendaknya para siswa mempelajari sifat-sifat
lahiriah dari suatu benda terlebih dulu sebelum
mempelajari kandungan dan karakteristik
detilnya.

\ 30 Sfrablgi RznJidikan NIi1fJGt'd KhilDfoh SI:t'dNgi RznJjJ,"kan NIi1fJGt'd KhiIDfol. 31


hadits, maupun ilmu safns seperti matematfka,
kimia, ffsfka dan lain-lain.

2. JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH


Pengelompokkan jenjang (marhalah) pendfdikan
harus memperhatfkan fakta anak didik di setiap
PENDIDIKAN tingkatan;apakah dfa seorang anak keefl ataukah
SEKOLAH seseorang yang sudah dewasa (baUgh). Selafn itu harus
merujuk pada datil-dalfl syar'i dan hukum-hukum yang
1. TUJUAN PENDIDIKAN SEKOLAH terkaft dengan urusan anak keeil ataupun anak yang
Ada tiga tujuan pokok dalam pendfdikan sekolah: sudah baUgh dari sisi perlakuan yang harus dfberikan
1. Membangun kepribadian Islami, pola pikir (aqUyah) oleh pemerintah, pengajar atau pendidik. Hal ini
dan jfwa (nafsiyah) yang Islami, dengan cara dimaksudkan untuk mewujudkan pengaturan hubungan
menyempurnakan pembinaan sefring dengan manusfa dengan yang lafnnya sesuai dengan Islam, yang
berakhirnya jenjang pendidikan sekolah. memilikf hukum-hukumdari Sang Maha Pencipta dan
2. Mendidik anak didik dengan ketrampilan dan Maha Pengatur, Rabb seluruh alam, serta dituntut untuk
pengetahuan agar dapat berikteraksi dengan senantiasa terikat dengan hukum-hukum tersebut.
lingkungan yang berupa peralatan, inovasi, dan Datil-datil yang terkait dengan pembahasan df
berbagai bidang terapan lainnya, seperti atas adalah firman Allah Swt:
penggunaan peralatan listrik dan elektronika,
peralatan pertanian, fndustri dan lain-lain ~ ~~I ~~:::;. !! i~l; ~;Ji ~~)
3. Mempersfapkan anak didik untuk dapat memasuki ~~ p1~'" ~ <- I
(
l!.
~ ~\\1~
·~If..r
..!..J:i J.
.i::'.
~
~. I .:.1'< .. ! ~",.:~W .. i::'~ ~"'I
/oJ.
1-~~v-~ J~
/0
I

jenjang perguruan tinggi dengan mempelajari ilmu­


ilmu dasar yang diperlukan, baik yang termasuk Hai orang-orang yang beriman, hendaklahbudak­

, 32
tsaqafah seperti bahasa Arab, fiqih, tafsir dan

Sbutegi RmJu}ikan Negam Khila/ol.


budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki dan

Sbufegl RmJU};kan Nt/gam KJ,;Ia/ol. 33


orang-orang yang belum baUgh di antara kamu, terbangunnya, dan anak keeil sampat dla mimpi
meminta iz;n kepada kamu t;ga kall (dalam satu (baligh). (HR. Abu Dawud dalam Sunannya).
hari). (TQS. an~Nur [24]: 58)
Rasulullah saw bersabda:
Dalam ayat berikutnya Allah Swt berfirman: • f } , . ' ,.. 'f,: .,.} f
~I ~ ~ ~I c.ll; I~I ol:;J1 ~l r-C 4»
~ i;~:::'~~ ~I ~ ~t{! ~ I~p) ttl....
...
......
,.
'"
'"
....,
,.

I!., 11(., ,. ...


«~J ...p.J J!, J~IJ -I~J l~ ')'1,.. ~, I.S'J.
(
m ~ ~ -.:..:t.~\ ~..u::.;..\
.",.. ~. ~ .. ~,

Waha; Asma', sesungguhnya seorang wanita ftu jlka


Dan apablla anak-anakmu telah sampaj umur baUgh, telah sampai (usia mengalami) haid tldak
maka hendaklah mereka memlnta izin, seperti dlbenarkan untuk memperllhatkan dirlnya, keeuaU
orang-orang sebelum mereka meminta Izin. (TQS. in; dan In; -dan Rasulullah menunjukkan wajah dan
.. an..Nur [24]: 59) kedua telapak tangannya-. (HR. Abu Dawud dalam
Sunannya).
Rasulullah saw bersabda:
• ... J. • ... ,. ""....
Diceritakan dari CAthiyah al-Qurzhiy yang
~
,.,.
JS- yjll:J\ '"
0~\ ~ ,~-y,; ~ ~I tt~»
.... ,. t1 .".
berkata: 'Kami dlserahkan kepada Nab; saw di har;
, "'" -. ~ ,.,. "". ......... " #" -. ,;.,. ;, o. J ~

(kekalahan bani) Qpraizhah. Sarang slapa telah tumbuh


~ ~\ r:f'J' ~jI_~'·'l ~ r-'I..:J\ r:f'J'~ ~ (bulu kemaluannya) maka fa dlbunuh, dan barang slapa
""... ... ,,"',. ""
belum tumbuh (bulu kemaluannya) akan dibiarkan
<~ pergf. Aku termasuk yang belum tumbuh (bulu
Diangkat pena (tldak dibebankan hukum) atas tlga kemaluannya), maka aku diblarkan pergi'. (HR.
kelompok: seseorang yang gila yang mengalahkan Tirmfdzi dalam Sunannya).
akalnya sampa; sembuhnya, orang yang tidur sampai Telah diriwayatkan: 'Sesungguhnya Nab; saw

t,
, .
34 Stmt.g; RmJ;J;I.a" Negam K!.i/a/alr
ketika menyerahkan keputusan kepada Sa'ad mengenai

Stmt.g; RmJ;Jil.a" Negam .K!.;/a/alr 35


(nasib) bani QjJraizhah, beliau menyfngkapkain mereka .baligh. Pada anak laki·laki berupa tumbuhnya bulu
(untuk melihat bulu kemaluan)'. Dari Utsman ra: kemaluan atau telah mengalami mimpi. Sedangkan
'Sesungguhnya kepada beliau didatangkan seorang anak pada anak wanfta ketika mengalami haid atau hamfl.
yang telah mencuri, maka belfau berkata: "Lihatlah Dalil-datil tersebut menunjukkan adanya tuntutan
di balfk kain sarungnya (bulu kemaluannya)". Mereka bagi seseorang yang telah dewasa (baUgh) yang
mendapati (bulu kemaluannya) belum tumbuh, maka tsebelumnya tidak dituntut saat belum baUgh.
tidak dipotong (tangannya), dan tidak ada seorang Rasulullah saw bersabda:
sahabat pun yang mengingkarinya. O
I 4,j'c 'Ok 0.( -:'., .ci:..:" O='IIII_IIJ ~<"u;fl"~'
Rasulullah saw bersabda: - ~Y-.r-" -' ~. .JI-oPJ • r ~ . -'f»
"... "" '" ,
\.f.~r" 0 , ° ko. ( ,~ (!I: \~I o~1J O(-:~ ,o~' «~ :;'t:.:1
-. ~Y-r" -' . ."....... !" : r -'" -'f»
""
o , '>II!.'" "" '" Perfntahkan anak-anakmu shalat saat berusia tujuh
<<c7 W1 J.- ~ 6~! Ij.i:,tj ,\~ lfo. \~! tahun, dan pukullah (karena menfnggalkan shalat)
Perintahkan anak-anakmu shalat jika mereka telah saat berusfa sepuluh tahun. (HR. Ahmad dalam
menginjak usia tujuh tahun, dan pukullah mereka Musnadnya)
(karena meninggalkan shalat) jika telah menginjak
usia sepuluh tahun, dan pfsahkanlah tempat tidur Hadits tersebut menunjukkan bahwa pendidikan
dian tara mereka. (HR. Imam Ahmad dalam pad a masa kanak-kanak dibagi dalam dua tahapan:
Musnadnya). • Tahap sebelum seorang anak menginjak usia 10
(sepuluh) tahun. Tidak menggunakan pukulan dalam
Datil-datil tersebut menunjukkan bahwa masa mendidiknya, karena dalam hadits -pada usia
kanak-kanak berakhir jika anak-anak telah mengalami tersebut- hanya dibatasi pada perintah shalat tanpa
mimpi (basah) atau berusia baligh. Islam menentukan disertai (sanksi).pukulan. Oleh karen a terlebfh lagf
tanda-tanda pembeda yang dapat dftndera, yang dengan pendidikan selain perkara shalat, hendaknya
memisahkan antara masa kanak·kanak dengan masa tidak dengan (sanksi) pukulan. Mendidfk mereka

36 8tmtegi PmJ.;JilIllJn Ncrgaro KhiJ.zfol. 8tmUlgi Rmdidikan: Negara Khil"fo1. 37


I
hanya dibatasi dengancara pemberian motivasi dan sekolah-sekolah yang para siswanya telah baUgh,
ancaman tanpa (sanks;) pukulan. termasuk di jenjang perguruan tinggi.
• Tahap setelah seorang anak berusia 10 (sepuluh) Demikianlah hukum-hukum yang berhubungan
tahun sampai usia dewasa (baUgh). Digunakan dengan anak-anak dan orang dewasa. Hal itu harus
(sanksi) pukulan dalam mend1diknya, jika hal ini diperhatikan saat menyusun jenjang pendidikan, karena
diperlukan. Hukum hudud dan sanks1 syar'i tidak pembinaan dan pendisiplinan termasuk kebutuhan
bisa d1terapkan kecuai setelah menginjak usia dalam pendidikan. Jenjang pendidikan sekolah yang
baligh, yang merupakan tahap pendidikan setelah pertama berlangsung sejak anak-anak masuk sekolah
usia baUgh. In1 didasarkan atas sabda Rasulullah saw: sampai menginjak usia sepuluh tahun. Jenjang
"~ J.'': 0 pendidikan sekolah yang kedua berlangsung sejak anak­
__ ' ... ...
~81 tY'J ,~ ~ ~I tY' ,a.,~ tY'
...
,; J.." '" 1J'

'"
, 0;'

r-w l C!J»
"'. J.
anak berusia sepuluh tahun sampai usia baligh, yaitu
." '"
"'f . . . '...-'
0"
.".

:Jo ",. e , .... ", ",,0....0...


....
~.... ' biasanya di usia lima belas tahun di negeri-negeri yang
« f t ~ o~\ ~J d?u.t~ ..! ~
" " " beriklim sedang. Jenjang pendidikan sekolah yang
Diangkat pena atas tiga ke{ompok: onak kedl sampat ketiga berlangsung dari umur lima betas tahun sampai
dia baUgh, orang yang tidur sampat dia baHgun, pendidikan sekolah berakhir•.
orang idiot sampai dia sembuh. (HR. Abu Dawud Berdasarkan dalil-dalil dan hukum-hukum
dalam Sunannya). tersebut, jenjang pendidikan sekolahdf Negara Khilafah
d1bagi berdasarkan usia anak didik, bukan berdasarkan
Makna dari "r-W 1c!f (diangkat pena) adalah materi pelajaran yang diajukan sekolah. Karenanya,
. diangkatnya beban hukum. Apabila anak-anak telah
sekolah dikelompokkan menjadi tiga, seperti contoh
mencapai usia baUgh,maka mereka telah menjadi
pada Tabel 1.
orang yang dibebani hukum (mukaUaf) secara syar'i.
Jika seorang siswa telah genap berusia 10
J1ka melakukan perbuatan yang menyimpang atau yang
(sepuluh) tahun, maka hendaknya diperhatikan untuk
.haram, mereka dikenakan sanks1atas perintah hakim
dipindahkan ke sekolah jenjang kedua, tanpa
(qadhi). Ini berart1 mengharuskan adanya peradilan di
mempertimbangkan nitai prestasi belajarnya. Begitu

38 St.mfegi RmJjt/;lzan Negam KJ,;1o{ah St.mt.lg; RmJ;Jikan NQ{1Qf'tJ ](1.iIo{ah 39


Tabel 1. Jenjang pendfdikan sekolah di Negara Khilafah dengan strategi pendidikan yang telah ditetapkan oleh
berdasarkan usia anak didik Khalifah.
SEKOLAH KELOMPOK UMUR

Sekolah Jenjang
Dart uSia 6 sampaf
3. PERIODE SEKOLAH
. Pertama (Ibtfda;yah)­ dengan 10 tahun
Jenjang (fflarhalah) sekolah terdiri dari tiga puluh
Sekolah Jenjang Kedua
Dart usia 10 sampaf enam periode (daurah) sekolah yang berlangsung secara
(Mutawasithah) . dengan 14 tahun

berurutan. Masing-masing lamanya 83 (delapan puluh


Sekolah Jenjang Ketiga
Dart usia 14 tahun tfga) hari. Setiap periode,dfbatasi dengan sekumpulan
(TSanawiyah) sampaf jenjang sekolah
berakhfr satuan pelajaran. Seorang siswa akan memulai jenjang
sekolahnya dengan pendidikan pada periode pertama.
juga jika seorang siswa telah baUgh, hendaknya Jfka berhasil pada suatu periode. maka akan dinafkkan
dipindahkan ke sekolah jenjang ketiga (sekolah untuk ke periode berikutnya, sampai berakhirnya jenjang
siswa yang telah baUgh), baik telah sampai pada sekolah, yaitu dengan menyelesaikan periode yang ke
jenjang sekolah tersebut maupun belum. tiga puluh enam dengan berhasil.
Berikutnya akan kami paparkan bagaimana Satu tahun hijrtah dibagf menjadf empat periode
pengaturan masa studi yang akan digunakan dalam waktu yang sarna. Masing-masing dipisahkan dengan
manajemen pendidikan di sekolah negert, yang akan tiga hart libur. Tabel 2 berfkut akan menjelaskan waktu
menjamin pembagian siswa ,ke dalam sekolah-sekolah dfmulai dan berakhfmya setfap perfode sekolah, juga
sesuai dengan kelompok umur. hart libur yang memfsahkan antara setfapperfode.
Pendidikan sebelum usia enam tahun (pengasuhan Seorang anak dapat masuk sekolah ketika usfanya
dan taman kanak-kanak) diserahkan kepada warga telah genap mengfnjak 6 (enam) tahun hijrfah. Karena
negara (masyarakat). Apabila salah seorang di antara itu sekolah-sekolah negerf menerima sfswa baru di awal
mereka akan membangun sekolah khusus untuk tujuan periode sekolah darf empat pertode yang ada dalam
tersebut, hal itu diperbolehkan atas bimbingan negara setahun, atau sekitar setiap tiga bulan sekali. Hal ini
dalam hal materi pendidikan dan keterikatannya memungkinkan bagt seorang anak untuk memasuki

40 StraNg; RmJ;d;ka" Negara Kltlla{alr StraNg; RmJ;d;ka" Negara KIt;/a{a1r 41


Tabel1...Jadwal Penode..5ekolah dan Han Libur Setiap kepada siswa untuk menyelesaikan jenjang sekolah
Tahun dalam waktu yang Lebih singkat dari ternan sebayanya,
yaitu dengan mengikuti studinya dan berhasfl pad a
seluruh periode sekolah tanpa mengambil cuti, atau
hanya mengambfl sedikit dari yang diperbolehkan.
Satuan waktupengajaran adalah periode sekolah
yang terdiri dari 83 (delapan puluh tiga) hari, bukan
satu tahun. Setiap periodemempunyai kurikuLum dan
para siswanya sendin.
Jika seorang siswa mengikutf studinya pad a
seLuruh periode dengan berhasil tanpa mengambil cuti
yang disediakan, maka dimungkinkan baginya untuk
menyelesafkan ketiga puluh en am periode sekolah
tersebut dalamwaktu sembilan tahun (36:4 = 9). Jadi,
siswa tersebut telah menyelesaikan seluruh jenjang
sekolah saat usfanya genap lima belas tahun.
Jika seorang siswa mengikuti studinya untuk
periode pertama sekolah pada peri ode yang terdekat menyelesaikan ketiga puluh enam periode sekolah
saat usianya telah genap menginjak 6 (enam) tahun tersebut dengan rata-rata tiga periode saja setiap
menurut perhitungan kalender hijriah. tahunnya, yaitu dengan cara mengambfl cuti seLama
Seorang ,siswa. diboLehkan untuk mengambil cuti satu perfode setelah setiap tiga periode berturut-turut
selama satu periode sekolah saja, setelah mengikuti dan menyelesaikan seluruh periode lainnya dengan
minimal tiga periodeberturut-turut. Juga diperbo­ baik, maka dimungkinkan baginya untuk menyelesafkan
lehkan untuk mengikuti. studinya tanpa cuti. Dengan jenjang sekolahnya dalam waktu dua belas tahun (36:3
demikian sistem tersebut memberikan keuntungan = 12). Dengan demikian sfswa tersebut telah

42 S~; RmJ;J;kan Nega,.....KJ.;/afol. Strafslgi RmJjJjf.a.. Negara KJ.ilafol. 43


menyelesaikan seluruh jenjang sekolah saat usianya . disediakansarana transportasi antar jemput bagi para
genap 18 tahun. siswake rumah-rumah mereka.
Terkadang sebagian siswa membutuhkan satu
atau dua tahun setelah usianya genap delapan belas 4. MATERI PENGAJARAN
tahun untuk menyelesaikan ketiga jenjang sekolah. 4.1 Landasan Materi Pengajaran
Maka jika siswa terse but telah menginjak usia dua puluh Akidah Islam adalah ··landasan hidup seorang
tahun dan belum berhasil dalam rnengikuti ujian umum muslim, yang merupakan satu-satunya asas negara.
seluruh jenjangsekolah, akan diberi dispensasi dari Dengan sendirinya tidak layak keberadaan sesuatu
pendidikan formal, dan diberi pilihan antara dalam institusi negara, struktur negara, operasional
mendaftarkan diri pada akademi-akademi kejuruan, negara atau apapun yang terkait dengan negara kecuali
atau kembali mengikuti ujian umum seperti yang telah berasaskan akidahlslam.
dflaluinya sampai berhasil, agar dapat mendaftarkan Berdasarkan hal itu, landasan setiap ilmu
diri pada perguruan tinggi. pengetahuan yang didapatkan anak didik didalam
Dalam sistem periode sekolah tersebut Negara Khilafah, baik pengetahuan yang terpancardari
diperhatikan juga perbedaan kemampuan individual akidahlslam, seperti pemikiran tentang akjdah dan
para siswa. Ini dimaksudkan untuk efisiensi waktu hukum-hukurn syara', maupun pengetahuan yang
belajar dan prestasi yang mereka miliki. . didasari atas akidah Islam,seperti sejarah dan ilmu­
Bagan yang terlampir di akhfr buku ini ilmu lainnya, harus merujuk pada akidah Islam. Yang
menjelaskan pembagian ketiga puluh enam periode dimaksud dengan didasari atas akidah Islam adalah
berdasarkan kelompok usia siswa dan batasqn usia menempatkan akidah Istam sebagai standar. Jika
terendah dan tertinggi saat keluar dan menyelesaikan bertentangan dengan ·akidah, maka seorang· muslim
seluruh jenjang sekolah. tidakboleh mengambH dan meyakininya. Selamatidak
Untuk melaksanakan sistem periode sekolah di bertentangandengan akidah maka seorang muslim
pedesaan terpencil, dibangun komplek sekolah boleh mengambilnya.
"Sekolah Umum" di antara pedesaan tersebut, dan

44 Stmfllgi RmJiJlkan Nflga,-a Khila/ak Stmfllgi RmJjJj/,an Nflga,-a Khila/ah 45


Akidah Istam adalahsatu-satunya asas,sebagai syarat, manl', rukhsah, 'azimah, shahih, bathil dan
standar bagi seorang muslim dalam hal keyakinan dan fasid. Ilmu pengetahuan lni yang membentuk pola
perbuatan, untuk menilai apakah sesuatu dapat diambil pikir Islami (aqUyah Islamiyah). Jika hukum-hukum
atau harus ditinggalkan. Tfdak ada larangan untuk syara' tersebutdihubungkan dengan tujuan
mengenal akidah dan pengetahuan lain yang pengambilan sikap yang syar'i bagi seorang muslim
bertentangan dengan akidah Islam dan menyimpang terhadap suatu benda, perbuatan, dan perkataan,
dari pemikiran-pemikiran yang terpancar dari akidah dan dihubungkan dengan kecenderungan jiwanya,
Islam, gunamembantahnya dan mengambil sikap syar'i serta dengan pengambilan keputusan apakah sesuatu
terhadapnya. dapat dfambil atau harus ditinggalkan ketika
melakukan suatu perbuatan untuk memenuhi naluri
4.2. Macam-macam Materl Pengajaran dan kebutuhan jasmanfnya. Dengan demikian akan
Materi pengajaran tidakkeluar dari dua macam: terbentuk jiwa Islam; (nafsiyah Islamfyah). Dari pola
• I.lmu pengetahuan sains (Umiyah) untuk pengem­ pikir Islami (aqliyah Islamfyah) dan jiwa Islami
banganakal, agar manusia dapatmenetapkan hukum (nafsiyah Islamiyah) tersebut akan terbentuk
atas perkataan, perbuatan dan suatu benda dan sisl kepnbadian Islamf(Syakhshfyahlslamiyah), yang
fakta dan karakteristiknya, serta kesesuaiannya menempatkan akidah lslamsebagai landasan
dengan fitrah manusia, seperti kimia, fisika, ilmu berpikir dan kecenderungan jiwanya.
astronomi, matematika dan ilmu terapan lainnya.
Ilmu pengetahuan ini tidak berhubungan langsung Islam menuntut seorang muslim untuk berpikir
dengan pembentukan kepnbadian. mengenai penciptaan alam semesta, manusia dan
• Ilmu pengetahuan ten tang hukum syara' (syar'iyah) kehidupan. Firman Allah Swt: .
mengenai perkataan, perbuatan dan suatu benda
~r...r'J ~ IJ9~1~ <J uJ..r~Q*U
.... .. .. 'If ~ )
( ....... "' ... -s :'.' J . ' .... ,

dan sisi penjelasan hukum syara' taklifi, yaitu wajib, ~ ~

mandub, mubah, makruh dan haram; atau dari sisi Dan mereka memikirkan ten tang penctptaan langit
penjelasan hukum syara' wadh';, yaitu sabab, dan bumi. (TQS. AI11mran [3]: 191)

46 StraWgj RmJ;J;luln Nogam KJ.;lafal, StraWgj RmJiJi/.an Nogam KJ.;fa/a1r 4'1


haktm dalam perkara yang mereka perseUslhkan,
(~~j:~~ ~jl J} ;:'J~ ~f)
kemudlanmereka tidak merasa keberatan dalam
Apakah mereka tidak memperhatikan unta, baga;­ hat; mereka terhadapputusan yangkamu berlkan,
mana dia dicfptakan. (TQS. al-Ghasyiyah [88]: 17) dan mereka menerlma dengan sepenuhnya. (TQS.
an-Nisa [4]: 65)

~
'"
fI
',.. ~,... ,,:',,_ ~i"'l '''''',
<-~..1l ~ r--.!flJ v"'- ..oJ ~ ~'~
.. ' ~ II ..... .:-) ' .... I~J~
.." ~k,< .';..' '.J. -: " , fit"', ~.<"l:~I'" I"")
... ...
( 'I.*'-l' r--4=- I..tJ oJ...l>d I..J.t"'"Y r-":'" ~ I..tJ
( .u~
. t.:~ Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terlmalah
Demikianlah Allah menghfdupkan kembali orang­ dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka
orang yang telah matt dan memperlthatkan tinggalkanlah. (TQS. al-Hasyr[59]: 7)
kepadamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu , ,. - ,10 J'" "" fI... • f. )
~~JJ ($;4 1; IJ~ ';1 I~I; d~1 t;:.11i
mengerti. (TQS. al-Baqarah [2]: 73)

Seorang muslim juga dttuntut untuk terikat


.(~ ~ ~jT~.;i.~ iT i~T 91 ;1;;jf
dengan hukum-hukum syara' dalam hal penetapan Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu
hukumnya, perbuatannya dan kecenderungan jiwanya. jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu
pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih
Firman Allah Swt:
mengutamakan kekafiran atas keimanan. (TQS. at­
;...!. ~ .!J~ J;- ~~~ ~ ~jj ~)
Taubah [9]: 23)
....
~
:
.. ,.,

'_1 G:., J

~"""
.r ~ ~ J
J.f.."
.,' -' ,lS: ';1,.y
,
'I.
('"" ~

.. ..: ..... ..
u~.r- J
, ......
'k:~II'
.1l14J.t"'"JJ
fo'" ."'. . <.S...r.:--
-:-, .. , ............. 1
.<. .':' ...... " . . ')
..oJ
I-'~;.I
y-- V"J

II'"

"

~Q~;ji~:t ,J J. "" t~".~Ji


f.5 ~ ~ ~.J4!..llj ~I # JJ ::JJl;"::'j "" "I.. .,,~~ ",..... I J

Maka demi Tuhanmu, mereka (pada.hakekatnya)


(~O);~1
tidak beriman hingga mereka menjadtkan kamu
81m. RmJiJil.an NIIgtlN Khi/a/al. 49
48 8lmfQ{J; RmJ;J;l.an NegtnYl KJ,iltJfoJ.
Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, makaAllah dan siapkannya untuk mengikutf pendidfkan tfngkat tinggf
Rasul-Nya serta orang-orang mukmtn akan melihat guna membentuk keprtbadian Islam yang unik, yang
pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan diperlukan untuk mengangkat derajat umat Islam dalam
.kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib bidang pemikiran dan keilmuan, juga agar menjadf
dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu orang yang mampu memimpfti dunfa dalam rangka
apa yang telah kamu kerjakan". (TQS. at-TIlubah mengeluarkan seluruh umat manusia dan gelapnya
{9]:105) kekufuran menuju cahaya Islam, dart ketidakadflan
hukum positif menuju keadflan hukum-hukum syartat.
Sekolah dituntut menjadf pengasuh utama untuk Itu dilakukan agar dapat member-dayakan apa yang
membentuk keprtbadfan Islami yang khas, dalam ilmu ada di langft dan df bumf demi kemaslahatan dan
ushul fiqih, bahasa, dan tafsir~ Juga dituntut menjadi kesejahteraan umat manusia yang berada dalam
pengasuh uta rna untuk membentuk keprtbadian Islami keridhaan Allah, sesuaf dengan firman Allah Swt:
yang khas dengan Umu pengetahuan sains, seperti ilmu ...
tentang atom, flmu antartksa, dan komputer. ~
- .: ~~J 5~'
~
~i J~l~i:&1

'f'1'11~J. Ai:ii~)
W-~ L-.J
... ...
Umat Islam memfliki generasi para pemfmpin I~!'~ r_.\:! ::
((I) 'fV '-'..J..Jt"'I' - .... ~
~ _,
... ~ ...
yang luar blasa dalam bidang politik, pemertntahan,
dan jihad; seperti Abu Bakar, Khalid, dan Shalahuddin. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
Umat Islam juga yang mempunyai generasi para ulama kepadamu (kebahagfaan) negeri akhfrat, dan
yang luar biasa dalam bfdang fiqih dan ilmu~flmu janganlah katnu melupakan bahagfanmu dar;
lainnya,seperti Imam Syafi'i, Imam Bukhari, al­ (kenfkmatan) duniawl. (TQS. al-Qashash [28]:77)
Kl)awarizmi, dan Ibnu Haitsam. Jadf, tujuan
mempelajart seluruh Hmu pengetahuan pada jenjang 4.3. Cabang-cabang Materi Pengajaran ell
sekolah adalah membentuk kepribadfan anak didik yang Ketiga Jenjang Sekolah
Islami, dan mempersiapkannya untuk terjun ke dalam 1. Bahasa Arab: bacaaan, tulisan, nahwu (tata
kancah kehidupan secara praktis, atau memper- bahasa), sharaf (konjugasi), flmu balaghah

DO SfrA,. p.",J;J;i.a" NIilifPlr4 KJ,;/afoJ. Strategi RmJiJii.a" Negara Kltila/a1. 51


(retorika), teks-teks sastra, kamus bahasa dan [~(, ~ ~ ~~ ~I)I ~ ~ ~]
lain-lain.
2. Tsaqafah Islam: al-Qur'an al-Karim, akidah, fiqih, Tidak sempurna suatukewajiban kecuali dengan
sunnah nabi, tafsir, sirah, fiqhus sirah, sejarah sesuatu, maka sesuatu itu menjadl wajib
Islam, pemikiran-pemikiran. dakwah, dan lain- (hukumnya).

lain.
3. Ilmu Pengetahuan dan. Keterampilan: mate­ Implikasinya, harus diperhatikan kemampuan
matika, .fisika, kimia, komputer, pertanian, bahasa Arab di seluruh materi pendidikan sekolah
industri, perdagangan,.pelatihan millter, dan lain- dan perguruan tinggi. Bahasa Arab merupakan
pengantar pemikiran dan pengetahuan, baik sains
lain
maupun tsaqafah. Agar dapat mahir dalam
berbahasa Arab, maka harus digunakan cara-cara
4.3.1. Bahasa Arab
Bahasa Arab wajib dipelajari secara syar'i bagi yang efektif dan sarana yang sesuai dalam proses
setiap muslim. Bahasa Arab adalah bahasa Islam dan beLajar mengajarnya, agar dapat menjadi bahasa
bahasa al-Qur'an. Bahasa Arab merupakan bagian percakapan dan pengantar pemikiran bagl seluruh
. inti dar; kemukjizatan al-Qur'an. Al-Qur'an tidak warga negara.
akan menja9ibacaan tanpa dengan bahasa Arab, Tujuan pendidikan bahasa Arab adalah
dan kita beribadah juga dengan lafadz al-Qur'an. mewujudkan kemampuan pada anak didik dalam
Tidakmungkin berijtihadtanpa bahasaArab, kilrena memahami dan mengekspresfkan tulisan, perkataan
teks-teks (nash) syar'i datang .dari Allah dengan dan percakapan dengan bahasa Arab yang bena~
lafadz bahasa Arab. Karena itu wajib menjadikan Setelah itu berupaya menumbuhkan rasa bahasa
bahasa Arab sebagai satu-satunya ~ahasa dalam (sastra), karena hal itu akan membantu memahami
Negara Khilafah, dan.sebagai satu-satunya bahasa nash-nash syara' dan teks-teks sastra, mewujudkan
pendidikan dalam Negara Khilafah. Wajibnya belajar keinginan pad a dirianak didik untuk mendalami

bahasa Arab berasal dari kaidah:


StmNgi RmJ;J;1tan Negara KJ.;/a/rJr 53
52 StmNgi p-Ju/;1tan Negara [(h;/alah
flmu-ilmu bahasaArab, serta membantu memahami untuk berpikir ten tang ciptaan AUah tersebut,
al-Qur'an dan as-Sunnah. agar dapat mengantarkan. pada eksis~nsi Sang
Mempelajari bahasa-bahasa lain hukumnya Pencipta Yang Mah~ Pengqtur. Hend~knya anak
fardhu kifayah. Untuk tujuan tersebut negaralah didik diarahkan untuk berpijdr ten tang nikmat­
yang menyelenggarakannya. Misalnya dengan nikmat yang telah Allah· berikan.d~n.disediakan
membangun akademi bahasa asing yang dibutuhkan untuk manusia, agar mereka memuji.Allah dan
negara untuk mengemban dakwah dan melayani bersyukur kepada-Nya ata$segala nikmat-Nya,
urusan umat, seperti penerjemahan dan lain-lain. dengan beribadah dan taat kepada~Nya.
Pada kUrikulumdi jenJang berikutnya, anak
4.3.2. Tsaqafah Islam didik diarahkan agar dapat memberikan bukti­
a. Akidah Islam bukti yang meyakinkan atas pemikiran-pemikiran
Pengajaran akidah Islam difokuskan pada akidah, baik secara aqUyah maupun naqUyah;
.pemikiran-pemikiran mendasar tentang akidah. seperti datil-datil aqUyah mengenai keberadaan
Dari akidah tersebutterpancar seluruh pemikiran Allah, kenabian Muhammad saw, bahwa al-Qur'an
Islam, baik yangtermasuk dalam akidah maupun itu dari Allah, dan datil-datil naqliyah mengenai
hukum-hukum. Akidah Islam adalah beriman keberadaan malaikat dan harikiamat. Setelah
kepada Allah, para mataikat-Nya, kitab-kitab­ itu memberikan perhatian terhadap pemikiran
Nya, para rasul-Nya, hari kiamat, serta qadha yang terkait deng.an akidah qadha dan qadar,
dan qadar baik buruknya dari Allah Swt. serta pengaruh keimanannya terhadap aktivitas
Kurikulum pengajaran mengenai pemikiran­ seorang muslim; seperti memperhatfkan hukum
pemikiran akidah disampaikan secara bertahap sebab akibat (kaedah kau~lit~). Kemudian
sesuai dengan usia anak didik. Hendaknya anak diikuti dengan pemikiran~pemikiran akidah
didik diarahkan perhatiannya pada keistimewaan lainnya, seperti tawakal kepada Allah, dan
ciptaan Allah di llngkungannya, sehingga bisa beriman bahwa ajal dan rizki ttu, berada di tangan
mempengaruhi akal mereka yang masih muda Allah.

54 StnzUgi PenJit/ikan Negam Khil..{al. StnzUgi RmJit/;kan Negam Khda{aJ. 55


b. Al-Qur'an al-Karim dan Hmu-Hmu al-Qur'an dalamnya, seperti akidah, hukum-hukum
• Hafalan dan Bacaan: Sekolah hendaknya syara', asbabun nuzul, dan nasakh.
memanfaatkan masa sebelum usia baUgh
untuk memulai hafalan bagi siswa yang c. Sunnah Nabi
mempunyaf kemampuan besar dalam Sunnah Nabi diajarkan kepada anak dfdik sejak
menghafat at-Qur'an. Hendaknya program mereka masuk sekolah, yaitu dengan hafalan dan
hafaland1mulai di masa persia pan dengan pemahaman. Pada permulaan pengajaran dipilih .
mengfrim siswa-siswa yang memUiki kekuatan hadits-hadfts yangdekat dengan benak anak­
dalam menghafal ke kelas tahf;z (penghafalan) anak,dari $isi mudah dalam menghafal dan
al-Qur'an di bawah pengawasan sekolah. memahaminya. Seperti sabda Rasul saw:
Begitu juga sekolah hendaknya memper­
hatikan pelatihan siswa agar mampu membaca «... ,~J;:. r~ "ii ;j.»
~ " "
al-Qur'anal-Karim dan tajwidnya. Islam d;bangun atas Hma perkara •. ~
• Tafstr: Dimulai dengan memahamkan al­
Qur'an al-Karim kepada para siswa secara Atau sabda Rasul saw:
bertahap. Pada permualaan pengajaran
dibatasipada makna-makna umum, penjelasan «... p OJ' l i t J . J ·"
.J>I PI»
makna dari kata-kata yang sulit, dan .Seorang muslim Itu bersaudara dengan muslim
mengaitkan hukum-hukum yangdfperlukan la;nnya.
bagi siswa, seperti shalat dan wudhu, dengan
ayat-ayatyang menjadi datil atas perkara­ Kemudian menfngkat pada hafalan dan

perkara tersebut. Kemudian d1lanjutkan pemahaman· hadits-hadits serta kesesuaiannya,

dengah pengajaran tafsir di jenjang dengan cara dipilih hadits-hadits yang berkaitan

berikutnya, dan apa yang terkandung di dengan hukum-hukum syara' yang sesuai menurut

kelompok umur siswa. Ketika siswa berusia tujuh

58 SlMfegi RmJ;J/1.an Ntzgara Kl,;1a/al, Stratggj RmJidj/mn Ntzgar'a KJ,;/afol, 57


tahun hendaknya dihafalkan hadits seperti sabda hukum syara' yang berasal dan penggalian hadits­
Rasl!l saw: hadits tad;'

~" .:"1' -IL • <:1 . . _ ,0 ~J


«... ".,
~ ,
"',
O,J\AI:IJ , r-....,~ Jf»
,. .,. ". ". d. Fiqih
Perlntahkanlah anak-anakrnu shalat di usia tujuh Hendaknya fiqih diajarkan kepada anak didik
tahun. melalui nash-nash syar'f al-Qur'an dan as-Sunnah.
Diajarkan pula kepada anak didik hukum-hukum
Ketika menginjak usia baUgh, hendaknya syara' yang diperlukan sesuaf dengan usianya.
dihafalkan hadits seperti sabda Rasul saw: Karena fiqih adalah flmu tentang hukum-hukum

'~r;
«...c-:- ~ Ii~ '"
.'..,.\\
,y-"'1;'11: u
"'" JU ,y- i~il r "
C!))
.J
Islam aplikatff yang digali sesuai dalfl-dalil yang
terperinci (kasus per kasus). Oleh' karena itu
'" ,. ,.
Diangkat pena darl tlga kelompok: anak kecil
-' pengajaran fiqih dimulai kepada anak-anak
sampat diabaligh. dengan hukum-hukum shalat, puasa, dan adab
berhubungan dengan orang tua dan orang lain,
Atau sabda Rasulsaw: tanpa dicampuri dengan hukum-hukum yang

" ,,-._ -:: II


«... ~
•~
." ,," 'I "f
•• "- ...
," \~'0.J""" II u.~""""""
" Jf ~»
I"· I"
diperlukan untuk anak yang sudah berusia baligh,
"'" ... ... '"
seperti hukum-hukum tentang mandi, junub,
Wahal Asma,. sesungguhnya seorang wanita jika hafd, dan n1fas. Hukum-hukum tersebut dfajarkan
telah mengaiaml hald. df jenjang sekolah yang lebih tinggf, jenjang
sekolah bagi anak yang sudah berusia baUgh.
Begitu juga saat pengajaran Sunnah Nabi Begitu pula pengajaran fiqih kepada anak
di jenjang-jenjang sekolah yang lebih tfnggi anak hendaknya difokuskan terhadap hukum­
hendaknya hadits-hadits tersebut dikaftkan hukum yang berkaitan dengan akhlak, seperti
dengan kesesuaiannya, dikaftkan dengan hukum­ jujur, amanah, dan keberanian menyampaikan
kebenaran. Dflanjutkanpengajaran fiqih secara

58 Stral:l2g; PenJiJiIMn Nfl@Gm KMa/a1t Stral:l2gi RmJ;J;lMn Negam Khi/a1aJ,. 59


umum, seperti jihad dan hukum-hukumnya, wafatnya beliau. Kemudian diajarkan lagi secara
pemerintahan dan hukum-hukumnya, disertai lebih meluas dan lebih mendalam sesuai dengan
dengan pengajaran mengenai kaidah-kaidah fiqih, usia anak didik tersebut, yaitu dengan cara
seperti kaidah: menyempurnakan pengajaran sirah nab; secara
detail, juga dengan mengajarkan fiqih sirah dan
L(~
,
~ J)~~] hukum-hukum yang digali dari sirah. Itu dilakukan
Tidak boleh membahayakan (diri send;ri) atau bersamaan dengan selesainya anak didik dalam
membahayakan orang lain. menempuh ketiga jenjang sekolah. Peng­
ajarannya difokuskan kearah hukum-hukum
[~t+~~J4 :;j~\ fJ~] mengemban dakwah, menegakkan Khilafah dan
Tinggalkanlah hudud karena adanya syubhat menyebarkan Islam.
(kesamaran) •
f. Sejarah Kaum Muslim
p. \"'" ".'
l~ J .J+' ~ J. ~ Y
~.", I"·i, ' ." (,J ''']
r \.A Sama halnya dengan pengajaran sirah dan fiqih,
, "'., "'.". .,
Tidak sempurna suatu kewajiban kecuali dengan pengajaran sejarah kaum Muslim pun harus
sesuatu, maka sesuatu itu menjadl wajib pula disesuaikan dengan anak didik dan memper­
(hukumnya). hatikan perkembangan usia. Dalam· pengajaran
hendaknya selalu memberi perhatian pada aspek
e. Sirah Nabi keberanian yang menonjol pada orang-orang yang
Pengajaran sirah nabi dimulai sejak seorang anak mempunyai kepribadian Islam, seperti para
masuk sekolah. Pengajarannya dilakukan secara sahabat, tabi'in, dan orang-orang yang datang
bertahap dilihat dan SiS1 luasnya pembahasan, setelah mereka dari kalangan penguasa dan
Seorang anak didik diajarkan sejak awal periode ulama. Misalnya peranan Abu Bakar dalam
sekolah mengenai kehidupan Nabi Muhammad membela Rasulullah saw dan dalam memerangi
saw. Seluruhnya diringkas sejak kelahiran sampai kemurtadan; peranan Umar pada saat hijarahnya;

60 Strutsgi p.mJ;Jj/m" Nt:tganl K1.;/a/ah Strut.:/gi RmJjJj/m" Nt:tganl J(J.;/a/ah 61


Utsman dengan kederrnawanannya; Ali dengan termasuk perkara yang terpancar dan akidah Islam,
!'
meski tetap berlandaskan pada akidah Islam.
keberaniannya; Bilal dalam kesabarannya dan
Ketrampilan dan pengetahuan diperlukan untuk
daya tahannya menanggung penderitaan; Umar
bin Abdul Aziz dengan keadilannya; Mu'tashim persiapan anak didikterjun ke tengah-tengah kancah
" kehidupan secara praktis. Karenanya, pengajaran
Billah dengan kesatriaannya; Shalahuddin dalam
pertama kali kepada anak didik dimulai dengan ilmu­
peperangannya; peranan Sultan Abdul Hamid II
dalam menjaga Palestina; qadhi syuraih'dengan ilmu yang diperlukan untuk bekerjadi lingkungan
tempat dia hid up, misalnya berhitung, pengetahuan
keadilannya; Imam Syafi'i dengan fiqihnya; Imam
Ahmad bin Hanbal dengan keberaniannya; Khalid umum tentang perlengkapan dan alat-alat yang
bin Walid dalam ketaatannya, dan lain-lain, sering digunakannya, seperti alat-alat listrik,
elektronik dan peralatan rumah tangga. Termasuk
dengan peranannya masing-masing. Hal itu
juga rambu-rambu' dan undang-undang lalu lintas
dimaksudkan untuk menancapkan pemahaman
di jalan.
Islam tentang kehidupan. Sejarah umat dan
Dalam penyampafan materi ini hendaknya
bangsa-bangsa lain diajarkan kepada anak didik
sebagai petajaran dan peringatan di jenjang diperhatikan lfngkungan tempat a08k dfdik tersebut
tinggal; apakah didaerah fndustrf, pertanian,perda­
sekolah yang ketiga, dan diajarkandf sebagian
gangan, pegunungan, dataran rendah, pesisfr,
fakultas di perguruan tinggi untuk memahami
pola pikir bangsa-bangsa dan umat-umat lain, daerah panas ataudaerah dingin. Hendaknya tujuan
untuk kepentingan interaksi dan pengembanan pendidikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang
diberikan hingga batas usia sepuluh tahun adalah
dakwah Islam kepada mereka.
menjadikan anak didik mampu untuk bekerja dengan
segala sesuatu yang ada di sekitar mereka, dan
4.3.3. IImu Pengetahuan dan Ketrampllan
Ilmu Pengetahuan dan Ketrampilan merupakan memanfaatkannya sesuai dengan umur dan
pengetahuan yang tidak mempunyaikaitan secara keperluan mereka.
langsung dengan pandangan hfdup, dan bukan
Sf.mtegi Rmt/;JiJ.an Negam Khi/afah 63
62 Sf.mtegi RmdiJ;kan Nego:m KhikJfoJ.
Setelah usia sepuluh tahun, dimulailah mudah, sampaiyang lebih kompleks, seperti pada
pengajaran matematika dengan cabang-cabangnya matematika dan ilmu-ilmu terapan, ataupun dari yang
secara gradual. Demikian juga dengan ilmu-ilmu lain global sampai yang khusus dan bersifatcabang seperti
seperti fisika, kimta, biologi, dan olah raga yang pada materi sirah nabi dan sejarah Islam.
bermanfaaat, misalnya berenang, melompat dan Pada materi-materi ilmu sains seperti mate­
pencapaian target. Setelah usia boUgh ditambah matika, satuan pelajaran dapat dimutai dengan sistem
dengan ketrampilan berupa pelatihan mUtter di biLangan dan praktek berhitung sederhana, seperti
bawah bimbingan angkatan bersenjata. penjumlahan dan pengurangan, kemudian meningkat
pada pengaliah dan pembagian, lalu pecahan dan
praktek-prakteknya, aljabar danpersamaan. Kemudian
5. S~TIJAN pELAJARAN
Setiap mata pelajaran di sekolah dibagi ke dalam para siswa di jenjang pendidikan yang lebfh t1nggf
satuan-satuan pelajaran. Masing-masing satuan diberikankonsep·konsep matematika yang lebih
pelajaran mencakup sub materi yang dapat diajarkan sempurna dan lebih tfnggi. Demikian seterusnya sampai
paling lama selama 83 (delapan puluh tiga) hari atau terpenuhi secara sempurna kurikulum matematika yang
satu pertode. Para pakar hendaknya membimbing setiap ditetapkan pengajarannya di jenjang sekolah.
,materi pengajaran dalam hal penyusunan dan Hal ini menuntut para penyusun kurikulum matert
pembatasan materi yang harus diajarkan di setiap pelajaran tertentu untuk memperhatikan kesesuaian
periode dan di. setiap jenjang sekolah. Mereka juga materi dengan usia snak didik, danhendaknya membagi
hendaknya membimbing dalam hal pembagian materi materi yang telah ditentukan pengajarannya di seluruh
ke dalam satuan-satuan pelajaran sesuai dengan jenjang sekolah ke dalam paling banyak tiga puluh
kemampuan dan usia anak didik. enam satuan pelajaran. Setiap satuan pelajaran di buku
Satuan materi pelajaran diberikan secara pelajaran tersebuttercantum nomor periode sekolah
bertahap menurut urutannya, sehingga seluruh materi yang sedang diajarkannya. Terkadang ju,mlah satuan
yang harus diajarkan dapat terpenuhi di ketiga jenjang pelajaran lebihsedikit dari tiga puluh enam satuan,
sekolah. Baik urutannya berdasarkan dart yang paling yaitu untuk materi-materi yang pengajarannya dimulai

Strakgj RmJjJ;kan Negam [(j,j/afo/r 65


Q4 Stratggi RmJiJikan Negam [(j,i1a{a1s
pada periode-periode lanjutan, sepertf mata pelajaran dengan kelompok usia menjadi tfga macam,
ffsika dan lain-lain. Misalkan saja, mata pelajaran kimia sebagafmana dijelaskan pada Tabel 3 berikut fnt
padacabang suatu ilmu terdiri dari' dua belas satuan Sekolah tidak dfkhususkan berdasarkan periode
pelajaran, terkadang seorangsiswa diajarkan satuan sekolah tertentu saja, akan tetapi bersifat terbuka,
pelajaran yang pertama pada periode ke dua puluh agar sekolah pada jenjang sebelumnya dapat digunakan
lima dan bertahap sampai pada periode tfga puluh enam bersama-sama dengan sekolah di jenjang berikutnya
dari jenjang sekolah. Mata pelajaran flmu pengetahuan pada beberapa periode. Hal itu untuk menjamin
u":1um terdirf dari dua belas satuan pelajaran, dikelompokannya siswa ke' dalam tigasekolah sesuai
terkadang dimulai pada periode ke tiga betas dan dengan kelompok usia.
berakhir pada periode ke dua puluh empat. Pendidikan sekolah jenjang pertama dikhususkan
Di dalam buku pelajaran tercantum nomorsatuan untuk anak-anak yang belum berumur sepuluh tahun.
pelajaran dan nomor periode yang sedang diajar­ Jumlah periode yang telah diselesaikansiswa saat
kannya. Mfsalnya, pada perfode ke dua puluh lima, berusia sepuluh tahun adalahdua belas periode sekolah
seorang siswa diajarkan matematika 25/25, kaidah­ (4 tahun x 3 periode dalam setahun == 12 periode). Meski
kaidah 25/13, ilmu pengetahuan omum 25/12 dan
balaghah (retorika) 25/6.
Tabel3. Pembagfan sekolah-sekolah negeri dflandasf atas
dasar rata-rata usia anak dfdik
6. SEKOLAH-SEKOLAH NEGERI DAN SISTEM
PERlODE SEKOLAH SEKOLAH KELOMPOK PERIODE
USIA SEKOLAH
Agar hukum-hukum syara' yang berkaitan dengan Jenjang Pertama 6 sampaf 10 tahun 1 • 16
pendidikan dan pembinaan dari sis1 perlakuan terhadap (lbtldalyah)
anak dfdik sesua1 dengan usia mereka terlaksana, maka Jenjang Kedua 10 sampai 14 tahun 13 - 23
pembag1an sekolah-sekolah negeri dllandasi atas dasar JMutawasithahl
Jenjang Ketfga 14 tahun sampai
rata-rata usia anak didik, dan bukan berdasarkan (Tsanawtyah)
25 - 36
berakhfrnya jenjang
perfode-periode sekolah. Sekolah dikelompokkan sesuaf sekolah
88 s"""¥ RmJ;Ji/ean Nagam KlrilafJ, Strattlgi P-/iJilea" NagaN KJ,i£./aJ. 67

..J
· demikian, siswa yangrajin dalam jenjang tersebut bisa hukum syara' yang terkait dengannya. Sedangkan dan'
menyelesaikan enam belas periodesekolah (4tahun x sisi materi pelajaran, makasetiap jenjangnya
4periode dalam setahun= 16 periode). Karena itu, mempunyaf materi pengajaran yang khusus, dan
maka dfantara dua jenjang sekolah salfng berhubungan mempunyai aturan khusus mengenai kegagalan dan
idengan adanyaproses belajar-mengajar siswa yang kenaikan (kepfndahan dari satu periode ke periode
usianya antara tiga belas tahun dan enam belas tahun. berikutnya). Materi pengajaran di setiap jenjang
i Misalnya, siswa yang menyelesaikan peri.ode ke dua sekolah dikelompokkan menjadidua: materi pokok dan
puluh tujuh pada saat berusia lima belas tahun f 27/3 materi ketrampilan atau kerajinan.
+ 6 ... 15 tahun) harus mengikuti periode ke dua puluh
delapan di sekolah jenjang ketiga (tingkat akhir), Jenjang Sekolah Tingkat Pertama
karena usianya telah genap lima betas tahun atau rata­ Pada jenjang sekolah pertama sejak periode
rata usia baUgh. Jika seorang sisv.:a telah menyelesaikan sekolah pertama, anak dfdik dibimbing oleh dua orang
jenjang ke dua dan dia berusia tiga belas tahun (27/4 pengajar: pengajar pertama mengajarkan mereka
+ 6 ... 1J tahun) maka dia dimasukkan ke sekolah jenjang tsaqafah Islam dan bahasa Arab; pengajar kedua
~edua (jenjang sebelum usia baUgh) dengan mengajarkan mereka ·1lmu pengetahuan dan
memperhatikan perbedaan individu diantara para siswa matematika. 01 antara dua pengajar tersebut saling
di tahun mereka menginjak baligh. berbagi materi ketrampflan dan kerajinan yang harus
diajarkan kepada anak did1k. Namun, alangkah bafknya
7. MATERI DAN JENJANG BElAJAR jika seorang pengajar tetap bersama anak didiknya
Seperti yang telah diutarakan sebelumnyabahwa dalam jenjang tersebutselama sekurang-kurangnya tfga
pendidikan sekolah dibagi menjadi tiga puluh enam periode berturut-turut.
periode (daurah) sekolah. Periode tersebut Oi dalam materi ketrampilan, anak-anak
clikelompokkan menjadi tiga jEinjang (marhalah) diberikan kerajinan yang dapat mengembangkan
berdasarkan kelompok usia anak dfdik. Itu dilakukan kemampuan mereka dalam mengaftkan fakta dengan
agar pengaturan setiap jenjang sesuai dengan hukum­ informasi dalam berpikir, seperti bongkar pasang

88Stratogi Rmdidikan Negara Khj/afol. Stmtogi RmJidikan NQ9CN Khi/a/ah 69


i~rabel4:. Materi pengajaran dan ketrampilan pada jenjang Tabel 5. Materipengajaran dan ketramp1lan pada jenjang
sekolah tingkat pertama sekolah tingkat kedua
MATERI KETERAMPILAN MATERI KETERAMPILAN
'PERIODE POKOK &KERAJINAN PERIODE POKOK a: KERAJINAN
,1 - 12 7Saqafah Islam, Komputer, 13 - 24 7Saqafah Islam, Menggambar;
bahasa Arab, ilmu ketrampilan sejarah Islam, pertan1an, industri"
pengetahuan, intelektual,olah bahasa Arab, olahraga dan
matematika. raga, menggambar matematfka, perpustakaan.
dan perpustakaan. komputer, dan 1lmu . .
pengetahuan umum
sesuatu. Untuk sebagian ketrampilandan kerajinan
. yang diajarkan hendaknya diperhatikan kaitan dengan periode 31 - 36) di jurusan-jurusan yang sesuai dengan
materi-materi pokok yang telah ditetapkan pada keinginan meteka.
periode sekolah tersebut. Jurusan-jurusan tersebut adalah:
• Jurusan Tsaqafah
Jenjang Sekolah Tlngkat Kedua • Jurusan Ilmu Pengetahuan dan Sains
Materi ilmu pengetahtlan umum pada jenjang ini • Jurusan Teknologi Industri (komputer, mekanika,
termasuk di dalamnya konsep-konsep kimia, biologi, elektro, komunikasi, las, bubut/bengkel dan lain­
fisika, dan geografi. lain)
• Jurusan Pertanian
Jenjang Sekolah TingkatKetlga • Jurusan Perdagangan
Pada jenjang ini tercakupperiode ke 25 - 36. • Jurusan Kerumahtanggaan (khusus untuk wanita)
Seluruh siswa dalam jenjang ini hanya tergabung pada
,materi-materi yang dipelajarinya pada periode 25 - 30 Dalam bagan berikut dijelaskan materi-materi
saja. Setelah itu siswa terse but akan terdaftar (pada yang diajarkan di setiap jurusan:

"70 SI:ntt6gI Rmt/;J;l.atl Nqgam KJ.;lafo" sm.. RtnJ;Ji4atl NfI9am Klrilafo" 71


Pada jurusan tsaqafah di jenjang sekolah tingkat MATERI
KETERAMPILAN
PERIODE POKOK

ketiga, siswa dfberikan materi-materi yang diperluas 8: KERAJINAN


dalam bidang tsaqafah Islam dan bahasa Arab. Para 31-36 "Baqafah Islam, Berpikir dengan
pakardalam bidangnya akan menetapkan materi­ Jurusan bahasa Arab, berbagai jenisnya,
Ilmu matematika, perpustakaan,
materi tersebut, seperti fiqih, ushulfiqih, tafsir, ilmu Pengetahuan komputer, kimia, ketrampilan militer,
dan Sains biologi, fisika, dan materiyang
geografi . ditetapkan para
MATERI KETERAMPILAN
PERIODE POKOK 8: KERAJINAN pakar di bidang
tersebut yang
25 - 30 Tsaqafah Islam, Perpustakaan, dfsesuaikan dengan
Untuk bahasa Arab, ketrampilan miUter, kondfsf geografis di
Seluruh matematika, dan materi yang daerah masfng­
Siswa komputer, kimia, ditetapkan para pakar masing, penelitian
biotogi, fisika dan dalam bidang tersebut i1mfah dan
geografi yang disesuaikan laboratorium yang
dengan kondisi sesuai dengan setiap
geografis di daerah materi.
masing-masing.
31·36 "Baqafah Islam, Berpikir dengan
31-36 Tsaqafah Islam, Berpikir dengan Jurusan
bahasa Arab, kC)m­ berbagai jenisnya,
Jurusan bahasa Arab, berbagai jenisnya, Industri
puter, matematika perpustakaan,
Tsaqafah komputer, perpustakaan, industri, ilmu ketrampilan militer,
matematika ketrampilan militer, pengetahuan dan materi yang
umum, dan ilmu dan materi yang tentang fndustri, ditetapkan para
pengetahuan ditetapkan para pakar dan materi yang pakar industri yang
umum. di Qidang .tersebut ditetapkan oleh disesuaikan dengan
yang dfsesuaikan para pakar kondisi geografis di
dengan kondisi fndustri. daerah tersebut •
.geografis di daerah
masing-masing.

72 StruU!gi RmJ;Jii.an Negam KI.;k/ah Strut.g; RmJiJ;i.an Negam Khi/a/ah 73


MATERI .KETERAMPILAN MATERI KETERAMPILAN
PERIODE POKOK 8: KERAJINAN PERIODE
POKOK 8: KERAJINAN
31-36 Tsaqafah Islam, Berpikir dengan 31-36 Tsaqafah Islam Berpikfr dengan
Jurusan bahasa Arab, berbagai jenisnya, Jurusan (khusus), bahasa berbagai jenisnya,
Pertanian komputer, perpustakaan, kerumah- Arab, komputer, perpustakaan,
matematika ketrampilan militer, tanggan matematika menjahit, memotong
pertanian, ilmu dan materi yang (khusus umum, Umu rambut, memasak,
pengetahuan dftetapkan para wanita) pengetahuan pengaturan rumah,
tentang pertanian, pakar pertanian yang umum, kesehatan dan materi yang
dan materi yang disesuaikan dengan di rumah, peme­ dftetapkan para pakar
dftetapkan oleh kondisi geografis di liharaan anak, dalam bidang
para pakar daerah tersebut, sosial kemasyara­ pemeliharaan rumah
pertanian. pencangkokan katan, dan niateri dan anak.
tanaman dengan yang ditetapkan
modellaboratorium oleh para pakar.
atau ruangan khusus
latihan praktek.

31-36 Tsaqafah Islam, Berpikir dengan


hadits, sejarah, dan lain-lain dari cabang tsaqafah
Jurusan bahasa Arab, kom- berbagai jenisnya,
Perdagangan puter, matematika perpustakaan, Islam. Ditetapkan juga kurikulum khusus dalam bahasa
perdagangan, ilmu ketrampilan militer, Arab yang diperlukan pada jenjang tersebut, seperti
pengetahuan dan materi yang
ditetapkan para
nahwu (tata bahasa), balaghah (retorika), teks-teks
tentang perda­
gangan, dan pakar perdagangan sastra dan lain-lain.
materi yang yang disesuaikan Pada jurusan selain ilmu sains, siswa diberikan
ditetapkan oleh dengan kondisi
materi matematika dan flmu pengetahuan sains yang
para pakar geografis di daerah
perdagangan. tersebut. sudah diringkas. Pengajarannya difokuskan pada topik­
topik yang diperlukan pada jurusannya saja. Siswa pada
jurusan perdagangan diajarkan matematika yang
topiknya berkaitan dengan perdagangan, seperti

74 Strategi Rmdidilea.. Negam KJ.i/a{aJr Stratsgi Rmdidilea.. Negam KJ,i/a/a1. 75


"akuntansi, perhitungan zakat dan waris, perhitungan 8. KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN DI
laba:rogi, perhitungan pembukuan dan kas, serta SEKOLAH-8EKOLAH NEGERI
. matematika·statistika. Sedangkan siswajurusan industri 8.1. Keberhasilan dan Kegagalan eli Sekolah
diajarkantopikyang khusus berkaitan dengan industri, Jenjang Pertama (lbtldalyah)
seperti m~nggambar teknik, perkiraan dan proyeksinya, Kebijakan mengenai keberhasilan (kelulusan),
mengukur tanah dan menghitung volume. kegagalan, dan kenaikan dan satu jenjang sekolah ke
Ilmu pengetahuan umum yang diberikan kepada jenjang berikutnya.berbeda-beda. Oi jenjang sekolah
siswa di jurusan selain ilmu pengetahuan sains, yaitu pertama materi-materi pokok harus terserap. di benak
topik-topik yang difokuskan pada pelajaran tubuh anak-anak. Karena itu seorang siswa tidakdinaikkan
manusia, penyakit, keselamatan umum, dan topik-topik ke perfode berikutnya kecuali dia telah lutus pada
khusus pada dir; manusia serta topik-topik yang semua maten pokok di jenjang tersebut. Jika seorang
berkaitan dengan lingkungan hidup., Pada jurusan siswa tidak lulus pada satu materi dan materi-materi
pertanian ditambahkan dengan topik-topik flmu pokok, maka dia harus mengulang pelajaran dari
pengetahuan yang berkaitan dengan pertanian dan gizi, seluruh mata pelajaran pada periode tersebut.
~perti teknik.bercocok tanam, penyakit tanaman dan Misalnya, seorang siswa tidak dapat pindah ke periode
pengobatannya,jenis-jenis tanah, kesuburan tanah, benkutnya jika bacaannya belum baik, atau tidak lUlus
dan pembasmian hama pada mata pelajaran tsaqafah Islam, atau tidak mampu
Pada jurusan industrf, siswa dfajarkan ilmu berhftung seperti yang telah ditetapkan pada pen ode
pengetahuan umum yang berkaitan dengan maten dan tersebut.
karaktenstiknya (sepertf kepadatan dan konglomerasi), Jika seorang siswa pada suatu periode dari
hukum-hukum dinamika, mekanika dan hukum-hukum periode-penode yang ada pada jenjang pertama gagal,
keselamatan umum. maka siswa tersebut harus mengulangnya secara
langsung pada penode berlkutnya, dan dia tidak berhak
memperoleh ijazah kecuaU setelah mengikuti proses
belajar-mengajar pada tiga periode berturut-turut

76 ~ RmJ;Jil,an Ntl(JtJra KJ.;/a/ah Strakgi RmJ;Ji/zan N"9ara Khila/ah 77


sejak kegagalannya, dan begitu seterusnya sampai Seorang siswa dikatakan gagal pada suatu penode
diselesaikannya jenjang sekolah pertama( ibtidaiyah). jika siswa tersebuttidak lulus pada dua mata pelajaran
Jika seorang siswa telah menginjak usia sepuluh tahun dart mata pelajaran pokok yang ada pada periode
tetapi tidak lulus untuk naik ke jenjang sekolah kedua tersebut, atau akumulasi dan matapelajaran yang tidak
(mutawa-sithah), hendaknya dimasukkan ke dalam lulus berjumlah dua dan mata pelajaran pokok. Dengan
pembinaan khusus untuk d1lihat masalahnya, baru kata lain seorang siswa tidak dinaikkan ke penode
kemudian diputuskan apakah siswa tersebut berikutnya jikaakumulasidan perbaikan mata kuliah
direkomendasikan untuk pindah ke sekolah jenjang yang gagalberjumlah dua dart periode mana pun.
kedua (mutawasithah) atau dipindahkan ke sekolah Seorangsiswa ,akan dinaikkan setelah siswa tersebut
khusus pembinaan siswa yang lambat bepikir. mengulang dan lUlus di seluruh mata pelajaran pada
suatu periode selain mata pelajaran yang diulangnya
8.2. KeberhasDan dan Kegasalan di Sekolah dan periode sebelumnya.
Jenjang Kedua (Mutawasithah) Siswa yanggagal pada suatupenode dart penode­
Pada jenjang ini,jika seorang siswa gagal dalam pertode yang ada padajenjang kedua, maka siswa
satu mata pelajaran dan mata pelajaran pokok, maka tersebut harus mengulangnya secara langsung pada
siswa tersebut naik ke tingkat berikutnya dengan periode berikutnya, dan dia tidak berhak mendapatkan
mengikuti ujian perbaikan pada mata pelajaran yang ijazah kecuaLi setelah meng1kuti proses belajar
gagal bersama dengan ujian mata pelajaran di tingkat mengajar pada tiga periode secara berturut-turut sejak
benkutnya. Bagi siswa yang gagal tidak dibenkan waktu kegagalannya, dan begitu seterusnya sampai
tambahan untuk mengikuti proses beLajar mengajar diselesaikannya jenjang sekolah tingkat kedua
dalam rangka memahami mata pelajaran yang gagal. (mutawasithah). Jika searang siswa telah menginjak
Begitu juga sekolah tidak menyediakan periode usia lima belas tahun tetapi tidak tUlus untuk naik ke
tambahan untuk pendalaman maten bagi siswa tersebut jenjang sekolah tingkat ketiga (tsanawiyah), hendaknya
pada mata pelajaran yang gagal. dimasukkan ke dalam pembinaan khusus untuk dilihat
masalahnya, baru kemudian diputuskan apakah siswa

78 &rau.g; PrmJiJii.an Negara KhiLfol. Stramgi PrmJiJii.an Nli1f1ara KfriL/al. 79


.tersebut direkomendasikan ,untuk pindah ke sekolah Siswa yang gagal pada suatu periode dart periode­
:tingkat ketiga (tsanawiyah) atau di.pindahkan ke pertode yang adadi jenjang kedua, maka siswa tersebut
.sekolah-sekolah kejuruan. harus mengulangnya secara langsung pada periode
berikutnya. Dia tidak berhak memperoleh ijazahkecl:Jali
.8.S. Keberhasilan dan Kegagalan di Sekolah setelah mengikuti proses belajar mengajar pada tiga
Jenjang.Ketiga (Tsanawiyah) periode berturut-turut sejak kegagalannya, dan begitu
Pada jenjang ini, jika seorang siswa gagal dalam seterusnya sampai diselesaikannya jenjang sekolah
satu mata pelajaran dari mata pelajaran pokok, maka ketiga (tsaoowiyah). Jika seorangsiswa telah menginjak
siswa tersebut naik ke tingkat berikutnya dengan usia dua puluh tahun tetapi belum dapat menyelesaikan
mengikuti ujian perbaikan mata pelajaran yang gagal pendidikandi jenjangsekolahketiga, atautidak lUlus
tersebut bersama dengan ujian mata pelajaran di dari periode ketiga puluh enam, maka siswa tersebut
tingkat berikutnya. tidakdiperkenankan tetap berada di sekolah. Bagi siswa
Seorang siswa dikatakan gagal pada suatu periode tersebut diperbolehkanmengikuti ujian umum untuk
jika siswa tersebut tidak lulus pada dua mata pelajaran seluruh jenjang sekolah dari luar sekolah -jika
dari mata pelajaran pokok yang ada pada periode menghendakinya-, dan diperbolehkan juga jika siswa
tersebut, atau akumulasi dart mata pelajaran yang tidak tersebut mendaftarkan diri pads akademi-akademi yang
lulus berjumlah dua dari mata pelajaranpokok. Dengao tidak mensyaratkan'lulus ujian umum.
.kata lain seorang siswa tidak dinaikkan ke periode
berikutnya jika akumulasi dari perbaikan mata kuliah 9. UJIAN UMUM UNTUK SELURUH JENJANG
yang .gagal berjumlah dua dari periode mana pun. SEKOlAH
~orang siswa akan dinaikkan setelah siswa tersebut Di akhir seluruh jenjang sekolah, setelah seorang
meng!Jlang dan lulus di seluruh mata pelajaran pada siswa berhasil menyelesaikan tiga puluh enam periode,
$~atu periode selain mata pelajaran yang diulang dari siswa tersebut dapat mengikuti ujian umum yaitu:
periode sebelumnya. "Ujian Umum untuk Seluruh Jenjang Sekolah". Seorang
siswa juga dapat menyelesaikan jenjang sekolah dengan

80 SlrGtegi Rnu!;Ji/up. Negal'O Khi/4ak SlrGhlgi RmJiJilca.n Negal'O Khi/a/uk 81


berhasil tanpa haros mengikuti ujian umum. Oi dalam 10. WAKTU DAN MATERJ PENGAJARAN
Hegara Khilafah akan ada akademi-akademf industri Satu hari sekolah terdiri dan beberapa sesi
dan kejuruan yang tidak· mensyaratkan kelulusan belajar mengajar, masing-masing lamanya 40 (em pat
seorangsiswa dariujian umum untuk seluruh jenjang puluh) menit. Setiap antar dua sesl diselingi dengan
sekolah. waktu lima menit untuk istirahat.
• Ujian umum diselenggarakan dua kali dalam Contoh susunan harian sesi belajar mengajar
setahun. Pertama di bulan Jumadil Ula setiap seperti berikut:
tahunnya, dankedua di bulan Syawal. Para pakar 1. Sesf pertama dan kedua, diantaranya dfselingi
. yang akan menentukan tanggal dan jadwal dengan waktu lima menit.
diselenggarakannya ujian setiap tahun. Bagi S;swa, 2. Istirahat lima belas menit.
hendaknya memilih ujian umum yang akan 3. Sesi ketiga dan keempat, dan dfantaranya
dtiukutinya, apakah df bulan Jumadil Ula atau di diseLingf dengan waktu lima menit.
bulan Syawal, melalui pendaftaran ujian terlebih 4. Istirahat tiga puluh mentt.
dahulu. 5. Sesi kelima dan keenam.
• Ujian dfselenggarakansecara terpisah untuk setiap
jurusan di ketiga jenjang sekolah. Ujian untuk Hendaknya para pakar menyusun sesi belajar
jurusan tsaqafah, ujian ,untuk jurusan ilmu mengajar dalam seminggu atas satuan pelajarari yang
pengetahuan sains, dan ujfan untukjurusan industri. dituntut pada setiap periode, untuk menjamin
Untuk setiap jurusan akanada jadwal tersendiri. kecukupan waktu yang dfperlukan dalam proses belajar
• Materi ujian mencakup seluruh mata pelajaran yang mengajar di setiap satuan pelajaran.
dfpelajari sfswa di seluruh jenjang pendfdfkan, akan
tetapf difokuskan pada materi yang dipelajari siswa 11. KALENDER SEKOLAH
pada enam periode yang terakhir (periode 31-36). Sistem (waktu standar) untuk bekerja dan
penanggalan dalam Negara Khilafah adalah
penanggalan hijriah. Satu tahunhijriah terdin dart 354
82 Strafrlgi RmJ;Jj/u,n NlIIfIGrQnjlajQh
Strafrlgi RmJiJik"n Negat'd Kl.ila/ah 83
han, dikurangi tiga hari untukhari .raya Idul Fitri dan Dengan kata lain, periode belajarakan berakhir setelah
tujuh han untuk hari raya Idul Adha, maka sisanya melewati 83 hari dari permulaannya~ Kemudian dimulai
tinlgal 344 hari dalam setahun, dialokasikan untuk periode benkutnya setelah tiga hari libur dari akhir
tujuhperiode belajar, sebagaimana dijelaskan dalam periode sebelumnya.
bagan di bawah in1. Periode belajar yang keempatdalam setahun
Periode sekolah yang pertama, setiap tahunnya merupakan periode yang berbeda dengan periode
dimulai pada permulaan bulan Muharram, untuk jangka lainnya, karena di dalamnya terdapat bulan Ramadhan,
waktu 83 (delapan puluh tiga) hari. Termasuk hari·hari juga ada han raya Idul Fitri dan Idul Adha, yaitu hari
Jumat yang ada pada periode tersebut, dan juga yang diberkati. Bagi sebagian siswa ataupun pengajar
termasuk masa ujian akhir untuk periode tersebut. dapat mengambil cuti selama periode tersebut untuk
menunaikan kewajfban haji atau umrah, atau untuk
AWAL AKHIR bepergian; terkadang sebagian dari mereka
PERIODE PERIODE PERIODE I menunaikan kewajiban haji di masa cuti IdulAdha lebih
Pertode Pertama 1Muharram 25 Rabiul Awwal dari tujuh han.
Hart Ubur. 25,26,27 Rabiul
Awwal 12. SEKOLAH KEJURUAN
Pertode Kedua 28 Rabiul Awwal 22 Jumadi ats·
Tsani Pentfngnya sekolah kejuruan adaLah untuk
Hart Libur 22,23,24 Jumadi ats- mempersiapkan paket seni dan ketrampilan dalam
Tsani spesialisasi yang tidak membutuhkan kedalaman il~u
Pertode Ketiga 25 Jumadi ats-Tsani 20 Ramadhan pengetahuan, seperti kerajinan kayu, pandai besi,
Hart Libur 20,21,22 Ramadhan menjahit, memasak dan lain lain. Bagi siswa yang tidak
Pertode Keempat 23 Ramadhan 27Dzt,Jlhijjah
berminat untuk metanjutkan pendidikan sekolah
Hart Ubur Libur Idul Fitri 1-3
Syawal dikarenakan satu dan lain hal, hendaknya meninggalkan
Ubur Idul Adha pendidikan sekolah setelah menyelesaikan periode
; 8-15 Dzulhtjjah
"

beLajar yang ke dua puluh empat, dan mendaftarkan


84 Str.t.gi RmJidilcn,. Ntl(Jdl'G Khi/ajaJ. StraNg; RmJiJikali Negara Khi/a/al, 85

j
·dir.t :pada lembaga pendidikan tersebut untuk
mempelajari salah satu dari spesiaUsasi yang ada.
Para pakar menetapkan lamanya pendidikan di
.setiap jurusan dan karakter dar; materi yang akan
dipelajari siswa, termasuk keahlian-keahlian yang
diperlukan untuk mendalami ketrampilan tersebut.
Setelah kelulusannya, siswa akan diberi sertifikat yang PENDIDIKAN TINGGI
dtberi nama "Sertifikat Ketrampflan tt di bidang
·kerajinan kayu, atau pandai besi, atau menjahit, dan
,lain-lain. Pendidikan tinggi adalah pendidikan yang
sistematis setelah pendidikan sekolah.

1. TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI


1. Penanaman dan pendalaman kepribadian Islam
secara intensif padadiri mahasiswa perguruan tinggi,
bagi yang telah sempurna pembinaanya di· jenjang
pendidikan sekolah. Peningkatan kualitas
kepribadian ini ditujukan agar para mahasiswa bisa
menjadi pemimpin dalam memantau.permasalahan­
permasalahan krusial (qadhaya mashiriyah) bagi
umat, termasuk kemampuan mengatasinya; yaitu
permasalahan yang diharuskan dalam Islam atas
kaum Muslim untuk mengatasinya dengan resiko
hidup atau mati. Dengan tidak adanya penerapan
hukum Islam seperti sistem pemerintahan di tengah­

Stra#4gi RmJ;J;ka,. N.m KJ,i/ajah 87


86 Stra#4gi RnuiiJ;ka" N.m KJ,i/a/air
tengah kehidupan, maka berarti permasalahan diterapkan, dijaga, dan diemban ke seluruh umat
krusiaL bagi kaum MusLim adalah mendirikan Negara manusfa melalui jihad. RasuluLLah saw bersabda:
Khilafah dan menegakkan hukum sesuai dengan apa
yang Allah turunkan. Pada saat Negara Khilafah :I:..i I~ I~IJ dtf!1 ~ ~)~l <ftf!\ 0.0 ~~»
"" '"
", ", "" ""
sudah ada, maka yang menjadi permasalahan krusiaL , I 0 J. .... 0.... .,oI!

I ~ ... "II~
! ~ I I '\ '
<~ /,..l\J .J ~~ :
! ;>0'1
<f\.:J
bagi umat adalah menjaga Negara Khilafah dan
menjadikan IsLam tetaphidup dan diterapkan di Dua goiongan mantls;a yang jika keduanya baik riJaka
tengah-tengah umat, mengemban dakwah ke seluruh akan baik manusia (masyarakat);danjika keduanya
dunia, dan mencegah segaLa sesuatu yang dapat rusak maka akan rusak pula manus;a (masyarakat):
mengancam persatuan umat dan negara. Agar yaitu ulama dan para pemimpin.
permasaLahan krusial ini tetap hid up dan menjadi
pusat perhatian di dalam benak dan perasaan umat, RasuluUah saw bersabda:
maka harus ada pendidikan tsaqafah Islam yang
, berkelanjutan, yang akan membantu mengatasi J ~ 4i~ ~I ~. :;~~IJ ~I ; / :;~tJ ~»
permasalahan tersebut, bagi seluruh mahasiswa di
perguruan tinggi tanpa memandang spesialisasinya. <~I:1jl JI~~I ~~ ~f JU ? >
Inisebagai tambahan pendalaman dan pengkhususan Janganlah kaUan bertanya kepadaku ten tang
dalam pendidikan tsaqafah Islam dengan seluruh keburukan, dan bertanyalah kepadaku tentang
cabang-cabangnya, seperti fiqih, hadits, tafsir, ushul kebaikan. 8eUau mengatakannya sebanyak tiga kali,
fiqih, dan lain-lain; berupa persiapan terhadap apa kemudian beliau berkata: "Ketahuilah sesungguhnya
yang diperlukan para ulama, para mujtahid, para seburuk-buruknya keburukan adalah buruknya
pemimpin, para pemikir, para qadhi (hakim), para ulama, dan sebaik-baiknya kebaikan adalah baiknya
ahli fiqih, dan lain-lain sehingga hanya Islam saja ulama" (Riwayat ad-Dartmi dalam kitab al­
yang tetap hidup di tengah-tengah umat untuk Muqaddimah).

88 Sbwt.gi RmJ;Jii.an Ntlf1ara Kh;/a/ah Stmt4g; Pmu/iJii.an Negam Khi/a/ah 89


Karenanya, membentuk sebaik-baik ulama pengaruh negara-negara kafir, dengan alasan
harus dijadikan sebagai sesuatu yang penting. kemaslahatan apapun. Allah Swt berfirman:

2. Membentuk himpunan uLama yang mampu melayani .


(~~
~ -,.:
-: '.
~.J-I'
~.:1'r (j""
I';.. ~ Ii'. ,l"r z,r .~
-:.~.".~.".
"';". i"";:;
I'::~- d.I~)
J
kemaslahatan hfdup umat dan mampu menyusun Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jolan
rencana jangka pendek maupun jangka panjang kepada orang-orang kafiruntuk memilsnahkan
(strategis). Kemaslahatan hidup adalah kepentingan (menguasai}orang-orang beriman .. (TQ.S. an.;Nisa
demi menjaga kelestarian hidup umat, seperti [4]: 141)
kebutuhan akan tentara yang kuat yang mampu
melindungi umat, sanggup mempertahankan Perguruan tinggi juga dituntut untuk
kemaslahatan umat, dan mampu melawan ideologi­ melahirkan sekumpulan politikus, para pakar ilmu
ideologi kufur dengan perang dan pengembangan pengetahuan, dan orang-orang yang mampu
risalah Islam. Termasuk dalam kemaslahatan hidup memberikan pengajaran dan ide,.ide yang ditujukan
umat adalah terpenuhinya kebutuhan asasi, seperti khusus untuk mengurus kemaslahatan hidup umat
air, makanan, tempat tinggal, keamanan, dan dan penyusunanan rencana jangka panjang
pelayanan kesehatan. Perguruan tinggi dituntut (strategis) yang. diperlukan NegaraKhilafah dalam
untuk melahirkan para peneliti yang kompeten melayani kemaslahatan tersebut.
dalam ilmu dan praktek, untuk menciptakan
berbagai sarana dan teknik yang terus berkembang 3. Mempersiapkan sekumpulan orang-orang yang
di bidang pertanian, pengairan, keamanan, dan diperlukan dalam mengelola urusan umat, seperti
kemaslahatan hidup lainnya, sepanjang hal itu para hakim (qadhi), para pakar fiqih, dokter,
memungkinkan umat untuk senantiasa memiliki insinyur, guru, penerjemah, manajer, akuntan,
kendali atas urusannya sendiri, dengan penuh perawat, dan lain-lain. Negara berkewajiban untuk
kesadaran dan kepuasan pribadi. Oleh karena itu menerapkan hukum-hukum Islam dengan baik dan
hendaknya dijauhkan agar tidak jatuh di bawah benar di bidang muamalah dan penerapan sanksi

90 StraNg; Rmdu/;ka.. N"9QN Kh;/a/ah Strateg; Rmd;dika.. NegaN Khi/a/ah 91


bukum,begitu juga negara berkewajfban menjamin Kedua, pendidikan yang bersifat penelitian
segal a hal yang diperlukan umat dalam hidupnya, (bahtsy): yaitu pendidikan yang merupakan kelanjutan
seperti jalan-jalan, rumah sakit, sekolah, dan lain­ pendidfkan yang bersifat menerima pelajaran
lain. Mempelajari spesialisasi bidang-bfdang tersebut (talaqqy). Porsi penelitfannya lebfh beSar dibandfngkan
: hukumnya fardhu kffayah bagi umat, dan merupakan dengan menerfma pelajaran. Pada pendidfkan fnt
kewajiban bagi negara untuk mewujudkan apa yang mahasfswa belajar berinovasi dalam penelitian ilmfah
diharuskan oleh hukum syara' • dan mengambfl spealfsasf callang tertentu dari tsaqafah
atau flmu pengetahuan. Dalam program lnl hendaknya
2. MACAM-MACAM PENDIDIKAN TlNOGI dilakukan penelitian-penelitian yang mendalam dan
Ada dua macam pendidfkan tinggf: spesifik, yang melighasilkan pemikfran atau penemuan
Pertama, pendfdikan yang sifatnya menerima baru yang belum pernah ada sebelumnya. Pada
pelajaran-talaqqy- (yaftu porsi mendengarkan pendidikan inf pula mahasiswa diarahkan untuk merafh
pelajaran lebih besar daripada penelftian): yaftu pengakuan ijazah kepakaran pertama atau pada saat
pendidikan yang sistematis melalui kurikulum, inf dfsebut dengan gelar "Magister". Setelah ltu
'perkuliahan, dan silabus pada fakultas-fakultas atau dfarahkan untuk meraih pengakuan ijazah kepakaran
universitas yang membuka ke$empatan tersebut. kedua dalam pembahasan tsaqafah atau ilmu
Pendidikan tersebut diarahkan agar mahasiswa berhasil pengetahuan, atau pada saat in1 disebut dengan gelar
meraih ijazah pertama (sarjana muda) yang diakui, baik "Doktor" •
pendidikan yang bersifat teknikal maupun fungsional,
yang pada saat fnf disebut dengan ijazah "Diploma". 3. LEMBAGA-LEMBAGAPENDIDIKAN
Selain itu, pendfdikan tersebut dapat juga dlarahkan mOOI
untuk meraih ijazah kedua (sarjana), yang pada saat Untuk merealisasikan tujuan-tujuan pendidikan
ini disebut dengan gelar License(Lc) atau "Bachelor" tinggi, negara membuat lembaga-lembaga yang
dalam bidang tertentu dari salah satu fakultas yang ditujukan untuk mencapaf tujuan tersebut. Lembaga­
adadi universitas. lembaga yang dimaksud yaitu:

81 Stratigi RmJiJikan Negara Khi/afalz Strutegi RmJiJikan Negara Khila/al. 93


1. Akademi teknfk pada jenjang sekolah yang ketiga. Of akhir masa
2. Akademi fungsional pendfdikannya, mahasfswa akan mendapatkan
3. Universitas pengakuan ijazah pertama (sarjana muda) di bldang
4. Pusat penelitian dan pengembangan yang dipelajarinya.
5. Akademi militer Akademf pertanian juga termasuk bagfan dan
akademf inf, yang dimilikfoleh departemen pertanian
3.1. Akademi Teknik bekerja sarna dengesn departemen pendidikan. Akademi
Urgensi akademi ini adalah untuk mempersiapkan fni dikhususkan untuk urusan pertanfan yang tidak
sekumpulan teknisi spesialis dalam teknologi modern, memerlukan pendidikan dibangku universitas. Didinkan
seperti memperbaiki peralatan elektronik, peralatan dengan maksud untuk mempersiapkansekumpulan
komunikasi dan komputer, dan profesi lainnya yang orang yang kompeten untuk bekerja di bidang pertanian
membutuhkan ilmu pengetahuan yang lebih mendalam secara praktis, seperti teknikpengairan (irigasi),
daripada ilmu yang dibutuhkan untuk ketrampilan yang pengaturan penanaman blbit dan tanaman,
sederhana. pemeliharaan dengan pemupukan, pemotongan,
Bagi mahasiswa yang berminat mendaftarkan diri . pencangkokan, dan lairHain. Termasuk dalam bidang
pada akademi tersebut, dfsyaratkan telah menye­ pertanian adalah pendidikan tentang hewan, seperti
lesaikan jenjang sekolah yang ketiga (atau telah hewan ternak dan unggas, serta pengolahan hasil.hasil
menyelesaikan tiga puluh enam penode sekolah), baik tanaman dan hewaA. Hendaknya para pakar
telah lulus ujian umum untuk seluruh jenjang sekolah menentukan mata kuliah yang diperbolehkan untuk
maupun belum lulus. Hendaknya para pakar tidak dflkutf bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan
menetapkan periode dan lamanya belajar yang studinya dan jurusan pertanian pada jenjang sekolah
diperlukan untuk setiap profesi di akademi tersebut. yang ketiga.
Hendaknya juga para pakar menetapkan mata kuliah
yang diperbolehkan untuk tidak diikuti bagi mahasiswa
yang telah menyelesaikan studinya dari jurusan industri

94 Stratt1f]i PenJiJikan Nt1f]ara KJ,ila/alr Stratt1f]i PeruiiJikan Nt1f]ara [(Ma/al. 95


3.2. Akademi Fungsio~ Termasuk dalam akademi ini adalah akademi yang
Pentingnyaakademi flmgsional adalah untuk mempersiapkan guru-guru yangkompeten untuk
mempersiap,kan sekumpulan orang yang kompeten bekerja di berbagai jenjang sekolah. Akademi tersebut
melakukan tugas-tugas pekerjaan, yang tidak juga menyelenggarakan program-program khusus bagi
memerlukan pendidikan di universitas. Bagi yang ingin lulusan universitas yang berminat bekerja di bidang
memasuki akademi ini di~yaratkan minimal telah lulus pengajaran.
"ujian umum untuk seluruh jenjang sekolah. Parapakar Akademi-akademi tersebut hendaknya tersebar
hendaknya menetapkan syarat-syarat pendaftaran di di seanterowilayah negara, dan jenisnya disesuaikan
setiap. jenis akademi tersebut.Mereka juga yang dengan kebutuhan wilayah. Misalnya, di wilayah pesisir,
menentukan mata kuliah yang akan diajarkan di setiap akademi hendaknya membukakelas untuk ketrampilan
. jurusan, dan waktu yang diperlukan hingga kelautan, seperti menangkap ikan, memperbaiki kapal
menghasilkan mahasiswa yang kompeten di setiap laut, manajemen pelabuhan. Begitu juga di wilayah
, bidang pada akademi tersebut. Oi akhir masa pertanian, hendaknya disediakan akademi pertanian,
pendidikannya,. maha~iswa akan memperoleh dan seterusnya.
pengakuan ijazah pertama (sarjana muda) pada bidang
yang dipelajarinya. 3.3. Universitas
.Yang termasuk dalam akademi jenis ini adalah Bagi mahasiswa yang lulus ujian umum seluruh
. i;lkademi keperawatan dan asisten dokter, seperti teknik jenjang sekolah, berhak mengajukan permohonan
rontgen, laboratorium dan gigi.. Oi dalam akademi jenis untuk mendaftarkan diri di universitas-universitas
ini juga terdapat akademi manajemen dan keuangan, negen. Universitas-universitas tersebut menerima siswa
yang diperlukan untuk perkantoranperusphaan keeil yang tUlus sebanyak dua kali dalam setahun.
tetapi memerlukan pekerjaan akuntansi khusus dan Penenmaan disandarkan pada spesifikasi tertentu
tidak memerlukan pendidikan di universitas, seperti dalam hal berikut:
pembukuan, kas, dan perhitungan zakat. 1. Rata-rata keseluruhan nilai siswa pada ujian umum
seluruh jenjang sekolah.

:~6 S#:NWgi PenJiJikan &gara Kh;/afoh S#:Nt..gi RmJiJik.an Negara Kh;/afoh 97


21, Jenis jurusan yang diambil siswa pada jenjang • Jurusan ilmu komputer, seperti pemrograman
sekolah ketiga, (programming), sistem informatika dan software.
3. Nilai siswapada.mata pelajaran tertentu pada ujian • Jurusan ilmu pengetahuan sains, seperti
umumyang berkaitan dengan jurusan yang akan matematika, kimia, fisika, komputer, astronomi,
diambilnya. Misalnya, siswa jurusan fiqih dan ilmu­ geografi, geologi dan lain-lain.
ilmu'syariat, hen-daknya mempunyai nilai tinggi • Jurusan ilmu kedokteran, seperti kedokteran,
pada mata' pelajaran tsaqafah Islam dan bahasa kepera-watan, ana lisa medik, kedokteran gigi dan
Arab. Siswayang bermaksud mengambil jurusan farmasi.
teknik (enginering) hendaknya bernflaj.baik pada • Jurusan ilmu pertanian, seperti ilmu pertanian
, mata pelajaran matematika dan fisika. Begitu juga nabati, ilmu hewanhpemeliharaan hewan ternak
siswa yang akan mengikuti ilmu-ilmu kedokteran dan hewan jinak, pemeliharaan gizi, penyakit­
hendaknya bernitai baik pada mata pelajaran biologi penyakit pad a tanaman dan hewan.
dan kimia, dan seterusnya. Hendaknya para pakar • Jurusan ilmu keuangan dan manajemen, seperti
menen-tukan mata pelajaran-mata pelajaran mana akuntansi, ilmu ekonomi, dan perdagangan.
saja yang berkaitan dengan setiap jurusan yang ada
di universitas, dan nilai rata-rata yang dapat Terkadang dibuka juga jurusan-jurusan lainnya
diterima di setiap jurusan atau disisipkan jurusan yang sesuai dengankebutuhan.
Universitas menyediakan beberapa jurusan,
seperti: 3.4. Pusat Pendidikan dan Penelitian
• Jurusan tsaqafah dan ilmu-ilmu Islam, seperti tafsir, Pentingnya pusat pendidikan dan peneitian adalah
fiqih, ijtihad, peradilan dan ilmu-ilmu syariat. sebagai tempat aktivitas penelitian yang bersifat khusus
• Jurusan ilmu bahasa Arab. dan mendalam dalam berbagai bidang tsaqafah dan
• Jurusan teknik, seperti teknik sipit, teknik mesin, keilmuan. Pada bidang tsaqafah, berperan dalam
teknik listrik, teknik elektronika, teknik komunikasi, melahirkan pemikiran-pemikiran yang mendalam, baik
teknik penerbangan, teknik komputer dan lain-Lain. dalam menyusun rencana jangka panjang (strategis),

98 Stral4gj RmJjJjkan Negara Khi/afoJ, Stral4g; RmJ;Jjkan NlIIgara Khi/a/al. 99


cara-cara mengemban dakwah melalui kedutaan dan 4. UAZAH DAN PENGAKUAN PENDIDIKAN

diplomasi, maupun dalam ilmu fiqfh, ijtihad, flmu TINGGI

bahasa, dan lain-lain. oi bidang keilmuan, menghasflkan 1. Bagi yang telah lulus pendidikan tinggi pada akademi
penemuan sarana dan cara baru dalam bidang aplikasi, profesi teknik, akan diberi pengakuan "Ijazah
sepertf fndustri, ilmu atom dan antariksa, dan lain­ Pertama" dalam bidang komunikasi atau komputer
laim: yang menuntut penelitian khusus dan mendalam. dan sebagainya.
Darl pusat-pusat pendidfkan dan penelitian 2.'Bagi yang telah lulus pendfdikan tinggi pada akademi
tersebut, ada yang dimfliki oleh universitas-universitas fungsional, akan diberi pengakuan yang disebut
dan ada pula yang terpisah, langsung 'di bawah dengan "Ijazah Pertama" dalam bidang pendidikan,
departemen pendidikan. Orang-orang yang bekerja di keperawatan, dan lain sebagainya.
pusat pendidikan dan penelitian ini adalah para ulama, 3. Bagi yang telah lulus pendidikan tinggi dengan
dosen-dosen universitas, dan sebagian siswa yang mengfkuti perkuliahan df salah satu jurusan
berprestasi, yang menonjol kemampuannya dalam universitas, akan diberi pengakuan yang disebut
bidang penelitian, penemuan dan pengembangan, pada dengan "Ijazah Kedua" yaitu gelar yang sekarang
saat menjalani pendidikan di universitas. ini setara denganBachelor (sarjana) atau Lisence
(Lc).
3.5. Pusat PeneUtian dan Akademi Militer 4. Bagi yang telah lulus tingkat pertama pada
Pentingnya pusat penelftian dan akademi militer pendidikan penelitian, akan diberi pengakuan yang
adalah untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpin disebut dengan "Ijazah Kepakaran Pertama" yaitu
militer dan untuk pengembangan sarana dan teknik gelar yang sekarang ini setara dengan Magister.
militer yang digunakari untuk memerangi musuh-musuh 5. Bagi yang telah lulus tingkat kedua pada pendidikan
Allah dan musuh-musuh kaum Muslim. Pusat penelitian penelitian, akan diberi pengakuan yang disebut
dan akademi militer ini berada di bawah pengawasan dengan "Ijazah Kepakaran Kedua" yaitu gelar yang
panglima jihad (amir ai-jihad). sekarang in1 setara dengan Doktor.

100 Strat.g; llmJidiit.J.. Negal'Q K1.i1../a1. Stratey; Pendidiit.Jn Negara K/.;1../a1. 101
menyelesaikan jenjang sekolah selama 12 (dua belas)
tahun hijriah. Apa yang ada di antara kedua batas
tersebut merupakan sebagian besar yang terjadi pada
siswa (hal tersebut diwakftfdengan kotak bergans-garis
diagonal)
Sedangkan siswa yang ti~ak mampu menye­
LAMPIRAN lesaikan jenjang sekolah selar;na dua belas tahun karena
satu dan beberapa sebab, seperti sakit, atau gagal ujian
berulang kali, atauYp",g laionya, maka diperbolehkan
Bagan benkut menjelaskan pembagian usia siswa baginya uniuk tetap df sekolah sampaimenginjak usia
pada penode-penode sekolah. Tampak pada bagan dua puluh tabun.ltu tercakup pada koLom terakhir pada
,tersebut dua batas. Sebagian besar yang terjadi pada bagan (dan 17 - 20 tahun).
siswa berada di antara kedua batas tersebut. Batas
.pertama mewakili siswa yang mengikuti studi dengan
i:>erhasil pada tiga puluh enam periode tanpa mengambil
cuti selama masa studinya (dalam bagan diwakili
dengan kotak berwama hitam). Untuk selanjutnya siswa
tersebut akan menyelesaikan jenjang sekolah selama
9 (sembilan) tahun, yang merupakan masa studi
tercepat untuk menyelesaikan ketiga jenjang sekolah.
Batas lain (batas kedua) mewakili siswa yang
mengambil satu penode belajar setiap tahun untuk cuti
(dalam bagan diwakili dengan kotak berwama abu-abu)
dan mengikuti studi dengan berhasil pada seluruh
periode. Untuk selanjutnya siswa tersebut akan

102 Strat.g; RmdiJ;kan N"9ara Khi/afak Strat.g; Rmdidikan Negara Khi/afaJ, 103
BAGAN PEMBAGIAN PERIODE SEKOLAH BERDASARKAN USIA SISWA lANJUTAN

Ksterangan:
U = Usia
P = Periode
@ = Usia Siswa ketika Lulus

• = Terus-menerus tanpa cuti

• Berkesinambungan dengan cuti


satu perlode setlap tahun


D
Periode belajar pada saat cuti

= Berkeslnambungan dengan dlselingi


cuti yang tidall taratur

104 $tmt.Jgi PenJjJjloan Negara Kh;lafoJ, Stm~ RmJjJiloan Negam Kh;/a/al. 105
LANJUTAN

P = Periode

@ Usia Siswa kelika Lulus

• Terus-menerus tanpa cuti

• ~
.1
!
Berkesinambungli!n dengan cuti f
satu periode seliap tahun
t

D '"
Perlode belajar peda S8l:!t cull

Berkeslnambungan deOgan dlsellngi


cull yang tldak teratur

106 StrotBgi .P.mJiJi1.a1l Negara KMaiak

Anda mungkin juga menyukai