2. Rasio Solvabillitas
Rasio Solvabilitas = Total Utang 12.000 0,41
Total Aset 29.250
3. Rasio Utang
Rasio Total Debt to Equity =
Total Utang 12.000 2
Modal Saham 6.000
4.Rasio Aktivitas
Rasio Perputaran Aktiva =
Penjualan Bersih 1.500 0.05
Total Aset 29.250
5.Rasio Laba
Return On Asset = Laba Bersih 275 0.009
Total Aset 29.250
6.Rasio Rentabilitas =
Laba bersih setelah pajak 275 0.07
Utang Lancar 4.000
2. Metode Absorption Costing = 1.500.000 + 1.750.000 + 500.000 + 750.000
= Rp. 4.500.000
Metode Variable = 1.500.000 + 1.750.000 + 750.000
= Rp. 4.000.000
Jika dengan harga jual sebesar Rp 6.500.000, maka akan lebih baik jika menggunakan metode
absorption costing. Karena dalam absorption costing kita jadi bisa mengetahui berapa besarnya biaya
yang benar-benar dikeluarkan oleh perusahaan serta kita bisa membandingkan berapa profit atau
keuntungan yang akan di peroleh per unit nya dengan lebih komperhensif.
3. a) Tarif biaya over head per unit = 45.000.000/150.000 = 300 PER UNIT
b) Biaya bahan baku yang harus dibayarkan = 300 x 125.400 = Rp 37.620.000
c) Jurnal Pencatatannya :
Barang dalam proses Rp. 37.620.000
Persediaan bahan baku Rp. 37.620.000
TERIMA KASIH