Para bapak dan ibu guru serta anak-anakku sekalian yang saya cintai. Sebagai
kepala sekolah kami merasa bangga dengan prestasi yang kalian capai, di mana
peserta ujian akhir dari sekolahan kita ini, dapat lulus seratus persen, bahkan rengking
pertama tingkat kabupaten dari peserta ujian akhir tahun ini, diraih oleh siswa dan
sekolahan kita ini. Prestasi yang membanggakan ini, tentu berkat kerja keras dan
kesungguhan kita semua dalam melakukan proses belajar mengajar di sekolahan yang
kita cintaiini.
Oleh sebab itu dalam kesempatan yang berbahagia ini, kami menyampaikan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua bapak dan ibu guru yang telah
melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh kesungguhan. Semoga kesungguhan
dan jerih payah bapak dan ibu guru sekalian akan mendapatkan balasan dari Tuhan
Yang Kuasa dengan balasan yang setimpal. Dan kami juga tetap mengajak kepada
semua bapak dan ibu guru untuk terus meningkatkan kualitas anak didik kita yang lebih
baik lagi. Juga kami meminta partisipasi dari semua pihak, utamanya para wali siswa
untuk membantu kami guna meraih perestasi yang lebih gemilang, baik secara fisik
maupun non fisik sekolahan kita ini.
Dunia anak adalah dunia bermain, aktif, kreatif, spontan. Dunia yang riang,
gembira, imajinatif dan sederhana. Dalam sebuah kata-kata bijak disebutkan bahwa
“Khootibunnas ‘Ala Qodri Uqullihim. Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan
akalnya.” Ajarilah/didiklah sesuai dengan perkembangan otaknya. Pada anak usia dini
yang berkembang otak kanan. Cara berpikirnya konkrit, sederhana, bicaralah dan
ajarkan sesuai kadar kapasitas mereka.
Satu lagi, dunia anak adalah dunia meniru. Contohkan apa yang bisa mereka tiru
sesuatu yang baik dari kita. Jika kita ingin anak kita terbentuk seperti apa, itu
tergantung dari kita. Ingin anak kita sholeh, maka contohkan kesholehan itu dari kita.
Ingin anak kita menjadi anak yang jujur, kita contohkan kejujuran dari kita. Jika kita ingin
berhasil maka jadilah dai. Dai itu artinya orang yang mengajak, bukan orang yang
menyuruh. Sama-sama jalan bersama melakukan kebaikan. Dalam QS. Ali Imron ayat
103 disebutkan bahwa, “Hendaklah kamu mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan.”
Harapan yang kita simpan dalam benak kita adalah memiliki anak yang qurrota
a’yun, bukan hanya fisik tapi juga akhlaqnya. Seperti kita ingin memiliki taman yang
indah, yang kita lakukan adalah membeli pohon dulu, menata, merawat, menjaga, dst.
Ada usaha dan pengorbanan, begitu juga untuk anak-anak.
Kita akan berlari sekencang-kencangnya, ingin segera melakukannya jika kita tahu
keutamaan mendidik anak yang baik. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Jika dia
berkata baik, kembali pada kita.” Itu semua berkat anak-anakmu yang engkau didik
agar berkata/berbuat baik.
Bismilahirohmannirohim.