Isu-isu yang berkembang di wilayah Jawa Barat bagian Selatan yang telah diuraikan pada tabel 13.1 pada
dasarnya meliputi tiga hal yaitu mengenai potensi sumberdaya wilayah, potensi bencana alam, dan potensi
pencemaran yang berkaitan dengan konservasi alam dimana masing-masing terdapat baik di kawasan
pesisir maupun laut.
Potensi sumberdaya wilayah merupakan suatu potensi wilayah yang dapat dieksploitasi khususnya
dalam rangka pengembangan perekonomian masyarakat. Potensi sumberdaya kelautan dapat
berupa potensi perikanan (baik tangkap maupun budidaya), biota dan tumbuhan (udang, teripang,
lamun, rumput laut), potensi pariwisata, potensi transportasi laut dan potensi geologi dasar laut.
Sedangkan potensi sumberdaya di pesisir bisa berupa potensi geologi (mineral, energi, air), potensi
lahan, potensi pariwisata, serta potensi kependudukan, perekonomian, sosial dan budaya.
Potensi bencana alam merupakan suatu potensi dari alam (geologis, oseanografis, atau
meteorologis) yang dapat menimbulkan kerugian sehingga memerlukan upaya mitigasi
(penanggulangan). Potensi bencana kelautan dapat berupa abrasi dan akrasi di pantai, gelombang
tsunami, gelombang badai dan pencemaran laut. Sedangkan potensi bencana di pesisir bisa
berupa gempa, erosi, gerakan tanah, banjir, intrusi air laut (melalui air tanah dan air sungai), dan
pencemaran (air tanah dan air sungai)
PT.Spektra Adhya Prasarana : Penyusunan ATLAS Wilayah Pesisir dan Laut Selatan 13-1
Tabel 13.1. Isu-Isu Permasalahan Wilayah Pesisir
Oseanografi, kualitas perairan, Abrasi yang terjadi di Teluk Di Desa Cidaun Kec. Cidaun kondisi
iklim Palabuhanratu dapat dijumpai pada gelombang di di teluk dekat Cagar Alam
bagian Barat Teluk Palabuhanratu, Jayanti cocok untuk lokasi budidaya
tepatnya di Desa Cipatuguran. Kawasan rumput laut.
Pantai ini disamping sebagai obyek
wisata juga merupakan kawasan
pemukiman atau kampung Nelayan.
Menurut informasi yang diperoleh dari
penduduk setempat abrasi yang terjadi
di kawasan pantai tersebut sudah terjadi
sejak 15 tahun yang lalu.
Sumber : RENSTRA Pengelolaan Pesisir
Terpadu Teluk Pelabuhan Ratu Sukabumi
(2004)
Garis pantai sepanjang sekitar 355 km belum dikelola secara terpadu untuk lintas wilayah dan lintas sektoral.
Batimetri pantai umumnya curam dan berhadapan langsung dengan Samudra Hindia sehingga timbul gelombang laut yang besar, kadang dapat timbul
gelombang badai (2-5 m), serta arus laut yang relatif kuat. Pemanfaatannya untuk pelayaran dan sebagainya memerlukan tingkat keamanan (safety) yang
cukup tinggi.
Tunggang pasang surut laut saat purnama cukup besar (antara 1-2 meter) perlu dipertimbangkan dalam upaya budidaya laut.
PT.Spektra Adhya Prasarana : Penyusunan ATLAS Wilayah Pesisir dan Laut Selatan 13-2
Ekosistem perairan Kuantitas limbah yang masuk ke dalam Terdapat sebaran mangrove dengan Terdapat kawasan konservasi cagar alam Sindangkerta, Cipatujah merupakan Sebaran mangrove sangat terbatas di
ekosistem pesisir dan lautan di Teluk sebaran yang sangat terbatas di di Leuweung Sancang dengan luas area tempat bertelurnya penyu hijau yang sekitar muara sungai Citanduy.
Palabuhanratu setiap saat terus Kecamatan Cibintaro, Bojong Salawe dan Hutan Sancang sekitar 2.157 ha di merupakan satwa yang dilindungi. Pantai Keusik Luhur (Cimerak)
meningkat, sungai-sungai yang Desa Majingklak Tanjunggede. merupakan tempat bertelurnya penyu
bermuara ke Teluk Palabuhanratu Terdapat kawasan konservasi cagar alam hijau yang merupakan satwa yang
semuanya berfungsi juga sebagai Jayanti (Cidaun). dilindungi. Akibat adanya pencemaran
tempat pembuangan limbah industri domestik, pariwisata dan pelabuhan
dan domestik, sungai-sungai tersebut menyebabkan domestik, pariwisata dan
melewati banyak wilayah dan bermuara pelabuhan menyebabkan turunnya
di 4 Kecamatan (Cisolok, Cikakak, kualitas perairan dan keindahan alam
Pelabuhanratu, Simpenan) pantai terutama di saat surut.
Terdapat sebaran terumbu di sekitar
yaitu di Kecamatan Ciemas, Ujung Terdapat sebaran terumbu di kecamatan
Genteng, Cibungur Kalipucang sebelah barat Majingklak.
Sumber : RENSTRA Pengelolaan Pesisir
Terpadu Teluk Pelabuhan Ratu Sukabumi
(2004)
Sumberdaya air Rendahnya daya dukung sumber Rawan kerusakan sungai akibat aktifitas Rawan kerusakan sungai akibat aktifitas Rawan kerusakan sungai akibat aktifitas Rawan kerusakan sungai akibat aktifitas
daya air bagi kegiatan pertanian di pertambangan dan pembukaan wilayah. pertambangan dan pembukaan wilayah. pertambangan dan pembukaan wilayah. pertambangan dan pembukaan wilayah.
wilayah selatan Pencemaran logam berat Merkuri (Hg) di Rencana penyodetan Sungai
Sungai Ciwulan dan Cimedang akibat Ctanduy,dapat menimbulkan dampak
Dengan tumbuh dan penambangan emas rakyat. negatif pada perairan Pangandaran.
berkembangnya kegiatan-kegiatan
baru (datangnya investor)
menyebabkan kualitas dan
kuantitas sumberdaya air menjadi
berkurang.
Pemakaian lahan sekitar DAS untuk pertanian, perkebunan, dan permukiman menimbulkan potensi konflik kepentingan dan bahkan pencemaran bahan organik
dan sedimentasi.
Sumberdaya dan jasa lingkungan
kelautan Mempunyai potensi untuk Penanganan budidaya rumput laut di Potensi tambak seluas 600 ha baru
Nelayan sangat tergantung kepada Terdapat potensi tambak seluas 6 ha
dikembangkan budidaya tambak udang Pamengpeuk masih sederhana dan dimanfaatkan sekitar 60 ha, khususnya
Perikanan hasil tangkapan dan cuaca sehingga karena dilalui beberapa sungai besar dapat merusak habitat. Di Sayang
namun tidak diketahui persis tipe
di Cibenda (Parigi) untuk budidaya benur
bila hasilnya tidak mencukupi pengelolaannya.
(cisadea, Cikapala, Ciujung, Cidamar) Heulang terdapat penelitian budidaya
PT.Spektra Adhya Prasarana : Penyusunan ATLAS Wilayah Pesisir dan Laut Selatan 13-3
kebutuhan rumah tangga Hasil tangkapan ikan di dominan ikan rumput laut Cappaphycus alvarezii yang udang (hatchery).
Tidak beragam jenis ikan hasil layur (75%) cukup berhasil.
tangkapan nelayan
Produktivitas nelayan rendah
Kerusakan hutan mangrove
Rusaknya ekosistem biota laut
sehingga hilangnya keberadaan ikan
Lemahnya pemberi izin terhadap
ekploitasi sumber daya alam
kelautan
Terjadinya penambangan pasir besi
(Terindikasi terdapat unsur
titanium).
Pariwisata Perkembangan pariwisata kelautan kurang berkembang Sulitnya aksesibilitas (kondisi jaringan jalan yang rusak) menyebabkan sulitnya wisatawan untuk datang.
PT.Spektra Adhya Prasarana : Penyusunan ATLAS Wilayah Pesisir dan Laut Selatan 13-4