PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
(a) Hydrothermal
Sumber panas bumi jenis ini memiliki kedalaman rata-rata 2000-3000 m
dengan temperatur fluidanya dapat mencapai 3150C dan tekanan 8-20 bar
tergantung kualitas reservoir. Fluida pada jenis hydrothermal ini dapat
berupa uap maupun cairan.
(b) Geopressured
Geopressuredmerupakan sumber panas bumi yang kedalaman sumur
produksinya sekitar 2000-10.000 m dengan kondisi fluida bertemperatur lebih
rendah (1600C) namun bertekanan sangat tinggi (sekitar 1000 bar) dan
memiliki kadar garam yang sangat tinggi. Biasanya berbentuk jenuh dengan
gas alam umumnya CH4 atau gas metan.
(c) Petrothermal
Kedalaman pada jenis sumber panas bumi ini hampir sama dengan jenis
Geopressured, akan tetapi pada Petrothermal tidak ada fluida yang diambil
dari reservoir. Sumber panas ini hanya memanfaatkan batuan panas dekat
magma bumi untuk memanaskan air yang diinjeksikan dari permukaan bumi
dan hasil permanasan (berupa uap kering) diambil kembali untuk memutar
turbin . Reservoir yang berupa rongga di dalam bumi pun dibuat dengan
menggunakan bom bukan terbentuk secara alamiah.
2.2.2 Turbin
Turbin memiliki fungsi mengubah energi mekanik (gerak) menjadi
energiputaran pada poros turbin. Turbin mengubah enthalpy uap menjadi kerja
pada poros danmenghasilkan listrik pada generator. Stasiun 1 merupakan input
uap ke turbin,sedangkan stasiun 2 adalah uap yang keluar dari turbin.
Turbin yang ideal adalah turbin yang isentropik. Dalam kasus ini, entropy
dari uap yang masuk sama dengan entropy uap yang keluar. Enthalpy keluaran
pada proses isentropik adalah enthalpy yang sama dengan entropy pada tekanan
masuk dan keluar yang juga berlaku sama pada condenser. Efisiensi adalah rasio
dari perubahan enthalpy yang melewati turbin menuju ke perubahan enthalpy
yang terbesar (isentropi).
Kondensator merupakan alat untuk mengubah fasa uap menjadi fasa air
atau embun. Kondensor dapat berupawateratauair-cooled.Stasiun 1 adalah
fluidakerja yang berasal dari turbin dan stasiun 2 merupakan keluaran yang berupa
fluida yang sudah terkondensasi. Stasiun c1 merupakan saluran masuk darifluida
pendingin dan stasiun c2 merupakan keluarannya.
Kondensor adalah sebuah penukar panasantara uap panas dari turbin dan
fluida pendingin yang bisa berupa air ataupunudara. Harus diperhatikan bahwa
temperatur fluida panas harus lebih tinggidibanding fluida pendingin yang keluar
dari kondensor.
ℎ𝑖𝑛.𝑐𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑒𝑟 −ℎ𝑜𝑢𝑡.𝑐𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑒𝑟
𝑚̇𝑐𝑤 = 𝑥(𝑚̇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ) [ ] (2.2) [6]
𝑐(𝑇𝑜𝑢𝑡.𝑐𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑒𝑟 −𝑇𝑖𝑛.𝑐𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑒𝑟 )
2.2.4 Generator
Tabel 2.1. Perbandingan dari dasar system konversi energi panas bumi[5]
Dari tabel diatas, kita dapat melihat bahwa untuk PLTP jenis dry system
merupakan jenis PLTP yang sangat baik, dimana efisiensi pemanfaatannya
merupakan yang paling baik dan paling murah biaya pembuatannya daripada jenis
yang lainnya.[5]
(a)` (b)
Gambar 2.5 (a) Skema PLTP system single-flash (b) Diagram T-s PLTP system single-
flash [2]
(a) (b)
Gambar 2.6 (a) Skema PLTP system bouble-flash (b) Diagram T-s PLTP system
double-flash [2]
BAB III
METODE PERCOBAAN
1. Tuliskan lima Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Sistem Dry Steam
dan/atau Sistem Flashing) yang ada di Indonesia, beserta jumlah Unit dan
daya totalnya!
Jawab:
[2] Hamdani, Muhamad Ridwan, Cukup Mulyana , Renie Adinda Pitalokha, Fajar
Muhammad. 2016. Model Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Sistem
Hybrid Flash- Binary Dengan Memanfaatkan Panas Terbuang Dari
Brine Hasil Flashing. Jurnal Fisika dan Aplikasinya, 1(2), 109-116.
[5] Helmie, Fuad. 2015. Analisa Efisisensi Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTP) Tipe Single Flash Sistem Yang Dirubah Menjadi Binary
Cycle Sistem Di Gunung Salak. Skripsi Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Industri: Universitas Mercu Buana
[6] Fathoni, rachmat. 2013. Analisis Thermal Sikulus Rankine Organik pada
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Skripsi Jurusan Teknik Mesin,
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara: Institut Teknologi