Abstrak
. Anomali air merupakan sifat ketidakteraturan air dimana pada saat temperatur naik dari 0 0C 40 C volume
akan memuai namun air pada suhu ini akan menyusut dan saat temperatur turun pada 4 0C 00 C volume akan menyusut
akan tetapi pada volume ini akan memuai. Sedangkan pada zat lain volume akan menyusut jika volume diturunkan dan
memuai pada suhu di naikkan. Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah mengetahui cara pengukuran volume zat cair
dan memahami sifat anomali air.
Untuk mencapai tujuan dilakukan praktikum sesuai prosedur yang ada diantaranya: mengisi tabung air hingga
penuh dan menutup kunci buret, kemudian mengisi kotak dengan es dan sedikit air hingga menutupi tabung gelas dan
menyalakan pengaduk magnetik prosedur ini dilakukan untuk penurunan suhu. Suhua awal dicatat sebesar 17 0C lalu
mencatat ketinggian pipa air setiap penurunan 0,2 0C . Setelah itu untuk penaikkan temperatur dicatat suhu awal (suhu
akhir penurunan suhu) dan dicatat ketinggian pipa untuk setiap penaikkan suhu 0,2 0C . Ketinggian air pada tabung
merupakan volume air.
BAB III
Percobaan Sampel data dan hasil pengolahan data
3.1. Alat dan fungsi perhitungan koefisien muai volume
Alat yang digunakan pada praktikum dengan menggunakan rumus :
V h
anomali air ini diantaranya : tabung peraga
V T h T
anomali air yang berfungsi sebagai tempat
yang akan digunakan percobaan anomali air, 1. Penurunan temperatur
pengaduk magnetik berfungsi sebagai
pengaduk, pengukur temperatur digital untuk
h
mengukur suhu, statip untuk penyangga T( (c T- H- massa
selang, selang untuk mengalirkan air kedalam C) m) T0 H0 air
tabung peraga, corong untuk meletakkan air 26,
kedalam tabung. Selain itu es berfungsi untuk 17 7 0 0 0
penurun temperatu air,air murni sebagai zat 16, 26, 0, 0,0377
yang digunakan untuk pembuktian anomali 8 5 2 0,2 36
air, kotak pendingin untuk menyimpan es. 16, 26, 0, 0,0380
6 3 4 0,4 23
3.2. Prosedur percobaan 16, 26, 0, 0,0383
Pada praktikum kali ini dilakukan dua 4 1 6 0,6 14
buah prosedur yakni untuk penurunan dan 16, 25, 0, 0,0436
kenaikan temperatur. Pertama-tama yang 2 8 8 0,9 05
dilakukan adalah menyusun peralatan anomali 25, 0,0429 25,573
air dan mengisi tabung peraga dengan air 16 6 1 1,1 69 69
melalui corong hingga penuh,kemudian tutup 2. Penaikkan temperatur
kunci buret. Prosedur pertama untuk
penurunan temperatur , pertama mengisi 12, 0,0389
kotak dengan es dan sedikit air hingga 4,6 18 4 8,7 78
menutupi tabung gelas kemudian meletakkan 12, 0,0383
4,4 18 6 8,7 6
diatas pengaduk magnetik lalu menyalakan
18, 12, 0,0364
pengaduk magnetik. Lalu menurunkan
4,2 2 8 8,5 87
temperatur sampai 170C , kemudian mencatat 18, 0,0353
ketinggian permukaan air setiap penurunan 4 3 13 8,4 09 18,3
0,20C hingga temperatur sukar mejadi dingin 3,8 18, 13, 8,3 0,0341
lagi. Untuk penaikan temperatur, pertama- 4 2 73
tama mengeluarkan es dalam kotak sampai 3,6 18, 13, 8,2 0,0330
habis. Lalu mencatat ketinggian air setiap 5 4 78
kenaikan suhu 0,20C. Sehingga didapat nilai
perubahan kenaikan atau ketinggian air dalam
tabung.
BAB IV
Data dan Analisa
4.1 Data
Penurunan Penaikan
Temperatur Temperatur
T( massa air T(
T( massa
h air H-
C) (gr) C)C) (gr)
(cm) T-T0 H0 Tabel massa air
25,5736857 4 20,8
3,6 19,5 0 0 0 untuk temperatur 170C
16 6
40C untuk penurunan
24,3787378 5 3,8 21,59982
20 0,2 0,5 0,125
15 4 504 0,1562 dan penaikkan suhu
23,3829928 64 20,8
22,79927 0,4 1,3 5 20,8 dengan menggunakan
14 8 724 0,1190 rumus :
22,2867515 7 4,2 21
23,59834 0,6 1,5 48 Massa air = x V
13 7 092 0,0947
21,2899059 8 4,4 21,1
24,29699 0,8 1,6 87
12 3 895 0,0845 4.2 Analisa
20,2925620 9 4,6 21,3
25,29517 1 1,8 07
Pada
11 8 276 0,0775
praktikum ini mengenai
19,6946435 104,8 21,5
26,39282 1,2 2 19
anomali air, anomali air
10 7 184 merupakan sifat pengecualian pada air. Pada
19,1963366 27,19003 praktikum ini kita mendapatkan hubungan
9 4 11 392 antara perubahan volume dengan suhu yang
28,08668
ada. Pada praktikum ini perubahan volume
8 17,997777 12 341
yang terjadi sangat kecil maka yang diamati
28,98277
7 17,9987346 13 11
adalah ketinggian pada kolom air pada
29,57848 tabung. Jadi grafik yang dibuat merupakan
6 17,9994294 14 672 ketinggian air dengan temperatur. Pada air
30,06906 terjadinya anomali pada suhu 0-40 C. pada
5 17,9998542 15 021 penurunan suhu pada praktikum ini dapat
4 18,3 dilihat terjadinya anomali air tetapi pada suhu
4,20 C seharusnya pada teori anomali terjadi
pada suhu 0-40 C hal ini salah disebabkan
salah satunya adalah faktor lingkungan yang
mempengaruhi penurunan suhu yang terjadi.
Pada praktikum penurunan suhu ini dicatat
suhu awal 170 C dengan ketinggian kolom air
(volume) 26,7 cm. dari setiap penurunan suhu
dicatat ketinggian dari kolom air setiap
penurunan 0,20 C . Dari perubahan suhu
didapat perubahan suhu dan perubahan
volume. Dari sini kita dapat menghitung
dan massa air.
Hal ini berlaku pula pada kenaikkan
suhu yang ada. Pada kenaikkan suhu ini
dihitung mulai dari suhu 3,60C yang
dikarenakan pada penurunan suhu, suhu yang
didapat terakhir adalah 3,60C . pada
penurunan suhu volume awal yang didapat
adalah 18,5 cm sedangkan pada penaikkan
suhu ini ketinggian mula mula 19,5 cm
sehingga anomali yang terjadi pada proses
penaikkan suhu tidk terlihat. Hal ini
disebabkan pada perubahan suhu pembacaan
termometer terjadi penurunan yang cukup
drastis. Jadi pada suhu 3,60C sudah terjadi
pemuaian volume pada kolom air dengan
ketinggian yang cukup berbeda jauh.
Sedangkan untuk perhitungan dan massa air perubahan suhu yang drastis pada termometer
menggunakan perumusan yang sama. dan faktor lingkungan yang ada.