Anda di halaman 1dari 4

A.

PENGERTIAN MASA NIFAS


Nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandung
kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6-40 hari. Lamanya masa
nifas ini yaitu ± 6 – 8 minggu (Mochtar, 1998).
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul
Bari,2000:122).
Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang
meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan
tidak hamil yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281)
B. KLASIFIKASI MASA NIFAS
Nifas dapat dibagi kedalam 3 periode :
1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan
– jalan.
2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat – alat genetalia yang
lamanya 6 – 8 minggu.
3. Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih kembali dan sehat
sempurnah baik selama hamil atau sempurna berminggu – minggu, berbulan – bulan
atau tahunan.
C. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA NIFAS
Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai
berikut :
1. Fase taking in
Merupakan periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari
kedua setelah melahirkan. Pada saat itu fokus perhatian ibu terutama pada dirinya
sendiri. Pengalaman selama proses persalinan sering berulang diceritakannya. Hal
ini membuat cenderung ibu menjadi pasif terhadap lingkungannya.
2. Fase taking hold
Periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu
merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam
merawat bayi. Pada fase ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan
kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan
bayinya sehingga timbul percaya diri.
3. Fase letting go
Fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang verlangsung sepuluh hari
setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya
sudah meningkat. Ada kalanya, ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan
dengan bayinya keadaan ini disebut baby blues.
D. GANGGUAN PSIKOLOGI PADA MASA NIFAS
1. Post Partum Blues
Merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul
sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi atau
Gangguan efek ringan ( gelisah, cemas, lelah ) yang sering tampak dalam minggu
pertama setelah persalinan.
1) Faktyor Penyebab
a. Faktor Hormonal, Berupa perubahan kadar estrogen, progesteron, prolaktin,dan
estriol yang yang terlalu rendah.
b. Faktor Usia.
c. Pengalaman dalam pross kehamilan dan persalinan.
d. Adanya perasaan belum siap menghadapi lahirnya bayi.
e. Latar belakang psikososial wanita yang bersangkutan, seperti tingkat pendidikan,
status perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkakan, riwayat gangguan
kejiwaan sebelumnya, sosial ekonomi, serta keadekuatan dukungan sosial
lingkungannya.
2) Gejala
Reaksi depresi/sedih, menagis, mudah tersinggun atau iritabilitas, cemas, labil
perasaan, cendrung menyalahkan diri sendiri,gangguan tidur dan gangguan nafsu
makan.
3) Pencegahan
a. Beristirahat ketika bayi tidur
b. Berolah raga ringan, ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu
c. Tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi
d. Bicarakan rasa cemas dan komunikasikanbersikap fleksibel dan bergabung
dengan kelompok ibu-ibu baru
4) Penanganan
a. Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik.
b. Dengan dukungan keluarga dalam mengatasi gangguan psikologis yang
berhubungan dengan masa nifas cara peningkatan support
c. meningkatkan support mental atau dukungan keluarga dalam mengatasi gangguan
psikologis yang berhubungan dengan masa nifas.
2. Depresi Post partum
Depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari.
1) Faktor Penyebab
a. Faktor konstitusional
Gangguan post partum berkaitan dengan riwayat obstetri yang meliputi
riwayat hamil sampai bersalin, serta adanya komplikasi atau tidak dari kehamilan
dan persalinan sebelumnya.
b. Faktor fisik
Terjadi karena ketidakseimbangan hormonal, Hormon yang terkait dengan
terjadinya depresi post partum adalah prolaktin, steroid dan progesterone.
c. Faktor psikologi
Paralihan yang cepat dari keadaan “ 2 dalam 1 “, pada akhir kehamilan
menjadi dua individu. Yaitu ibu dan anak yang bergantung pada penyesuaian
psikologis individu.
2) Gejala
a. Kelelahan dan perubahan mood
b. Gangguan nafsu makan dan gangguan tidur
c. Tidak mau berhubungan dengan orang lain
d. Tidak mencintai bayinya dan ingin menyakiti bayinya atau dirinya sendiri.
3) Penanganan
Untuk mencegah terjadinya depresi post partum sebagai anggota keluarga harus
memberikan dukungan emosional kepada ibu dan jangan mengabaikan ibu bila
terlihat sedang sedih, dan sarankan pada ibu untuk :
a. Beristirahat dengan baik
b. Berolahraga yang ringan
c. Berbagi cerita dengan orang lain
d. Bersikap fleksible
e. Bergabung dengan orang-oarang baru
f. Sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis

Anda mungkin juga menyukai