Skor Nilai :
Oleh :
KELAS B
Maharani 2162151004
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
TUTORIAL PEMBUATAN WPAP DENGAN COREL DRAW X7 ini dengan
baik dan tepat waktu.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca dalam
menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai tantangan dan potensi
yang ada bagi generasi muda di Indonesia. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Demikianlah makalah ini kami perbuat, dan kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan untuk menjadi motivasi bagi kami didalam pembuatan makalah
selanjutnya. Sebab tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
WPAP atau Wedha's Pop Art Potrait adalah suatu gugus seni ilustrasi
potret wajah yang bersaling-silang secara geometri dengan penggunaan
kontradiksi warna-warna khusus. Dimensi dari gambar yang di-trace (gambar
ulang dengan acuan) tidak berubah, sehingga penampakan akhir dari objek
yang di transformasi jelas dan menyerupai aslinya sehingga mudah dikenali.
Teknik melukis ini ditemukan oleh Wedha Abdul Rasyid, seniman grafis asal
Pekalongan, Jawa Tengah, pada tahun 1990. Awal kepopuleran WPAP adalah
ketika digunakan untuk mengilustrasi cerita-cerita karya Arswendo
Atmowiloto dan Hilman Hariwijaya di majalah Hai
Yang unik dari proses ditemukannya ilustrasi grafis ini, dalam membuat
gambar-gambar ilustrasi, Wheda dengan acuan foto asli dengan tingkat
kesulitan cukup tinggi terutama menyangkut kesesuaian warna kulit dan
kehalusan goresan. Untuk mengatasi hal itu, dia mulai membuat garis-garis
desain tegas yang kemudian diisi dengan warna-warna. Hal tersebut jadi lebih
mudah dan tampilan gambar pun dengan mudah dikenali sebagai tokoh siapa
atau apa. Wedha pada awalnya tidak menduga bila tekhnik yang diciptakannya
bernilai seni, mengingat tekhik itu dilakukannya karena saat itu (sekitar tahun
90-an) daya penglihatan dan tingkat akurasinya telah menurun karena faktor
usia.
2
Sampai akhirnya ada seorang bernama Gumelar, Ketua Jurusan Desain
Komunikasi Visual Universitas Multimedia Nusantara yang terkagum-kagum
dengan karya Wedha dan berupaya menyebarluaskan aliran seni ini ke seluruh
Indonesia. Alhasil, di berbagai kota, sekarang ini sudah terbentuk komunitas
seni yang menggilai teknik WPAP. Popularitas WPAP di Indonesia menjadikan
teknik ini disebut sebagai aliran wedhaisme.
B. Tujuan Penulisan
3. Sebagai penentu dalam salah satu kelengkapan dari enam tugas perkuliahan
yang bertajuk KKNI
3
BAB II
PEMBAHASAN
3. Setelah new dokumen dibuka, kemudian ubah nama dokumen dan ukuran
lembar kerja
4
4. Setelah mengganti nama dan ukuran dokumen, kemudian akan muncul
lembar kerja seperti dibawah ini
5. Kemudian open file picture yang akan ditampilkan pada lembar kerja
5
6. Pilih objek gambar yang akan ditampilkan pada lembar kerja, seperti
dibawah ini
6
8. Kemudian pilih salah satu ikon yang ada dibagian kiri layar yang bernama
pen, seperti contoh dibawah ini.
7
Jika telah selesai maka vector akan tampak seperti gamabr diatas
10. Masuk pada pemberian warna, kita pilih tools yang berada di kiri paling
bawah dengan nama smart fill tool
8
11. Kemudian pilih warna yang berada pada gambar yang telah dilingkari
dibawah ini
12. Setelah pilih warna, beri warna pada garis yang telah diblok sesuai dengan
warna gelap terang pada objek
9
Proses pembuatan warna
10
Setelah pembuatan warna selesai maka akan tampak seperti gambar yang
dilingkari diatas
13. Setelah pewarnaan selesai, untuk menghilangkan garis yang ada maka selek
objek untuk menghilangkan garis- garis.
14. Setelah objek di selek, kemudian double klik tool pen yang berada di
sebelah kanan bawah pada lembar kerja corel.
11
15. Setelah itu akan muncul seperti di bawah ini
12
17. Kemudian pilih ok
13
14
BAB III
KESIMPULAN
WPAP atau Wedha's Pop Art Potrait adalah suatu gugus seni ilustrasi potret
wajah yang bersaling-silang secara geometri dengan penggunaan kontradiksi
warna-warna khusus. Dimensi dari gambar yang di-trace (gambar ulang dengan
acuan) tidak berubah, sehingga penampakan akhir dari objek yang di transformasi
jelas dan menyerupai aslinya sehingga mudah dikenali.
Yang unik dari proses ditemukannya ilustrasi grafis ini, dalam membuat
gambar-gambar ilustrasi, Wheda dengan acuan foto asli dengan tingkat kesulitan
cukup tinggi terutama menyangkut kesesuaian warna kulit dan kehalusan goresan.
Untuk mengatasi hal itu, dia mulai membuat garis-garis desain tegas yang
kemudian diisi dengan warna-warna. Hal tersebut jadi lebih mudah dan tampilan
gambar pun dengan mudah dikenali sebagai tokoh siapa atau apa.
15
PUSTAKA
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2015/04/07/mengenal-wpap-seni-
asal-indonesia-yang-mendunia
https://id.wikipedia.org/wiki/WPAP
16