Perkembangan teknologi manifaktur dan disain makin pesat bagai anak panah lepas
dari busur, macam macam mesin perkakas telah dilahirkan untuk memenuhi kebutuhan
industri yang semuanya serba program yang biasa disebut mesin CNC.
Mesin CNC merupakan solusi tepat dizaman ini karena terbukti lebih akurat dan lebih
cepat dan tepat dalam membuat produk produk bagian mesin /sperpart, namun demikian
sekolahan SMK N 2 Depok tidat boleh tertinggal /terlidas oleh kemajuan industry pemesinan
dan tetap berusaha mengejar ketinggalanya, memberikan bembelajaran mesin CNC
production unit
Banyak macam mesin CNC untuk jenis mesin bubut : PU 2A , ET 242, ET 120
(produk emco) dan untuk jenis mesin frais PU 3A, VMC 100, VMC 200
Mesin CNC ET 242 adalah mesin buatan EMCO, termasuk jenis mesin bubut CNC)
yang memiliki dua sumbu, yaitu sumbu X ,adalah diameter dan sumbu horizontal Z
Prinsip kerjanya dalam melakukan proses penyayatan, yaitu benda berputar pada
spindel dan pahat bergerak pada arah sumbu X Z dan dikendalikan oleh program
1
f. Man jog dan tombol pergerakan eretan yang berfungsi
untuk:
1) Menggerakkan eretan secara manual
2) Perubahan nilai incremental nilai penggeseran titik nol
(PSO) dan off-set alat potong (TO) dalam menu edit.
2
m. Tombol penggantian alat potong: apabila tombol ini
ditekan bersama – sama dengan tombol Man Jog, rumah
piringan alat potong akan berputar satu posisi dalam mode
manual.
n. Tombol motor bantu (AUX ON dan AUX OFF), tombol ini berfungsi untuk
menghidupkan dan mematikan motor, seperti
motor utama, motor penggerak eretan, pompa
cairan pendingin, dan pompa oli.
3
t. Disket atau kaset port; perangkat ini berfungsi untuk menyimpan data
program, offset alat potong, data PSO, dan data MSD.
u. Saklar utama
Untuk menghidupkan /memberi arus computer CNC
O Alamat O: / /- SKIP:
1. Untuk nomor program Penandaan blok lompatan,
EDIT 2. Kapasitas memori untuk misal: N100/G01
EXC penyimpanan EDIT
AUTOM
F
G Alamat G: Fungsi G Alamat F: Pemakanan
EDIT EDIT
EXC EXC
AUTOM MAN
PSO D Alamat D:
PSO: Pergeseran posisi 1. Parameter dalam
offset. Masuk ke daftar EDIT program siklus
EDIT PSO EXC 2. Parameter untuk MON
P L Alamat L:
Alamat P: 1. Lompatan untuk G25/-G27
EDIT Parameter pada fungsi EDIT (EDIT); OTOMATIS
siklus 2. Parameter pada mode MON
AUTOM AUTOM 3. Memanggil alamat untuk
program tersimpan
I J K To Data alat potong:
Alamat I, J, dan K Memasuki data daftar alat
EDIT Parameter pusat lingkaran EDIT potong (EDIT).
EXC MAN Pengambilan langsung data
alat potong (MAN)
U V W Alamat U, V, dan W
EDIT Alamat data lintasan
EXC inkremental
4
3. PSO (Penggeseran Posisi Offset)
5
4 Prosedur Mengaktifkan Mesin
Untuk mengaktifkan mesin ET 242 lakukanlah langkah – langkah berikut
a. Yakinkan listrik tersedia
b. Hidupkan stabilisator yang terhubung ke control mesin
c. Hidupkan mesin melalui sakelar utama yangletaknya disebelah kanan
mesin diputar 90o searah jarum jam
d. Hilangkan alarm yang tertayang pada monitor dengan menekan tombol CE
e. Buka pintu, kemudian tutup untuk mengaktifkan sakelar pembatas pintu
mesin.
f. Aktifkan motor bantu melalui penekanan tombol AUX ON
g. Aktifkan referensi mesin. tergantung kepada
mesin, pengaktifan referensi mesin dapat
dilakukan dengan dua kemungkinan yakni:
1)Langsung menekan tombol CYCLE START .
dan atau
2)Mengaktifkan tombol lunak REFERENSI ,
kemudian menekan tombol START CYCLE
Kemudian putar feedret maka meja dan
alat potong akan bergerak ke titik referensi yang jaraknya tertanyang
pada monitor mesin( setiap mesin berbeda beda tergantung pabrik
pembuatnya.
Mesin siap digunakan apabila telah muncul koordinat sumbu mesin arah
X242.495dan Z 404.490 yaitu jarak sumbu X dan Z yang diukur dari
titik nol mesin ke titik nol alat potong. .
6
d. Untuk mempercepat atau memperlambat yang sifatnya sementara tekan
prosentase kecepatan ,bila ingin putaran tetap misal menjadi 1500 rpm
langsung masukkan S 1500 ENTER tanpa mematikan putaran
sepindel.
e. Untuk mematikan putaran spindel tekan tombol OFF (tombol warna
merah).
7
B. OFFSET ALAT POTONG
Data panjang alat potong dapat diukur dan disimpan langsung ke dalam daftar TO
secara akurat dengan metode yang tepat. Data panjang alat potong yang akan
digunakan, diperoleh melalui pengukuran panjang alat potong yang diukur dari ujung
alat potong yang bersangkutan terhadap titik referensi baik pada sumbu X atau Z,
pengukuran jarak (tinggi) dari titik nol alat potong( ujung alat potong) ke titik referensi
alat potong dapat dilakukan dengan menggunakan teropong atau sistem sentuh.
Pemrograman alat potong dengan T AA BB
AA = berarti nomor alat potong pada tool turret BB
berarti nomor koreksi alat potong yang ditulis pada
memori data alat potong
Adapun data alat potong yang harus diisikan dalam
memori mesin adalah :
a. Panjang alat potong arah sumbu X
b. Panjang alat potong arah sumbu Z
c. Radius ujung alat potong R
d. Kode posisi alat potong L
1. Setting Tools (Data Titik Nol Alat Potong)
a. Prosedur penyentuhan /sayat alat potong
1) Pasang benda kerja yang berdiameter Ø30
dan panjang dari mulut chack 40mm.
2) Yakinkan pisau yang kita ukur aktif misalnya T
02 ( pahat rata )
3) Tekan RES agar kompensasi pisau tak
berpengaruh sehingga harga X dan Z yang ditunjukkan monitor adalah jarak
titik nol mesin ke titik nol alat potong baik arah sumbu X maupun Z
4) Putar spindel berlawanan arah jarum jam M04 dengan kecepatan 1000 rpm
5) Sentuhkan pahat pada diameter 30mm
kemudian catat harga X yang ditunjukkan
monitor ( misal X 100 mm) berarti data panjang
alat potong X = 100mm – 30mm = 70mm : 2 =
35mm yang penulisannya pada data tool Z-35.
00 mm
8
panjang alat potong Z = 120mm – 40mm -60mm (tebal chuch ujung
penjepit)= 20 mm yang penulisannya pada data tool Z-20.00
7) Masukkan data tsb pada tool data dengan kompensasi no 2 sebagai berikut
a) Masuk pada menu EDIT
b) Tekan SHIFT TO pilih nomer kompensasi 2 yaitu menekan
angka 2 ENTER maka krusor langsung menuju X ,kemudian
hapus dengan CW bila muncul alarm tekan RES kemudian
masukkan -35.00 ENTER kemudian krusor meloncat pada kolom Z
hapus data dengan CW masukkan data Z -20.00 ENTER kemudian
masukkan radius ujung runcing alat potong ENTER kemudian krusor
bergeser ke kolom L (kode posisi) masukkan 3 ENTER
c) Untuk keluar tekan RES
Nilai data panjang alat potong T 02 tersimpan pada nomor koreksi alat
potong T _ _ 02
Catatan:
Sesuai dengan contoh diatas, dimana alat potong ditempatkan dan dijepit pada
posisi 2, sedangkan nomor data panjang koreksinya disimpan pada 02 maka
dalam program (pemrograman) alamat Tool dipanggil dengan T0202. Apabila
alat potong yang akan digunakan tersebut dijepit pada posisi 9, sementara data
koreksi panjangnya disimpan pada nomor koreksi 10, maka alamat T dipanggil
dengan T0910, dan apabila alat potong ditempatkan dan dijepit pada posisi 7 dan
data koreksi panjangnya disimpan pada nomor koreksi 10 maka alamat T
dipanggil dengan T0710
9
3) kemudian jauhkan pahat ke posisi aman putar dan pilih nomor pahat yang akan
diukur (misal T03) dengan
10
• Penekanan tombol Z satu kali, data pada alamat kursor berada akan
bertambah atau berkurang 0,001mm, tergantung dari tanda arah sumbu
yang ditekan (+ atau -)
11
1. Setting PSO
Setting PSO untuk jenis mesin bubut yang diubah /dipindahkan titik yang berada
pada sumbu mesin jadi nilai X tidak diubah tetap nol, yang diubah adalah nilai Z
1) Yakinkan kita bekerja pada mode MANUAL dan posisi feedred 100%
2) Posisikan toolturet yang kosong kemudian tanpa putaran spindel dekatkan pada
mulut chuck
3) Ukur dan catat jarak terdekat mulut ragum dengan sisi toolturet terluar (misalkan
50.) dan pada saat itu monitor menunjukkan Z 230.maka titik nol mesin harus
dipindahkan 230-50 = 180.gar posisikya dimulut chuck
4) Cara memasukkan data PSO pada mesin CNC
a) Pindahkan kemenu EDIT
b) Masuk ke PSO dengan menekan SHIFT PSO
c) Untuk mengisi G55 pilih angka 2 ENTER krusor meloncat ke posisi
X karena harga X harus nol maka tekan CW ENTER kemudian
krusor meloncat Z
d) Isikan nilai perpindahan yaitu 180 dengan menekan 180 ENTER untuk
.
menghapus data yang tak dipakai bila muncul Alarm tekan RES kemudian
hapus data dengan CW data baru masukkan kemudian ENTER
5) untuk keluar tekan RES
12
notasi U , W dan selanjutnya penulis cenderung menggunakan sistem absolut
karena ternyata lebih mudah
a. System pemrograman incremental
System pemrograman incremental adalah salah satu sistem pemrograman,
dimana titik nol pengukuran lebih dari satu. Dengan kata lain bahwa titik akhir
lintasan (pengukuran) pertama adalah titik awal (nol) lintasan (pengukuran)
berikutnya. Koordinat lintasan inkremental: Koordinat titik awal = 0,0
System Inkrimental
gerakkan U W
0 1 -3 0
1 2 0 -2.5
2 3 1 0
3 4 0 -1
4 5 2 -2
Sistem Absolut
gerakkan X Z
0 1 -3 0
1 2 -3 -2.5
2 3 2 -2.5
3 4 -2 -4
4 5 0 -6
13
3. Program CNC
Program CNC merupakan kumpulan blok blok informasi dan perintah yang tersusun
secara sistematis yang diperlukan untuk proses pembuatan pembuatan bendakerja.
Informasi dan perintah ditampilkan berupa angka dan huruf yang dikenal oleh mesin
CNC.
Setiap program CNC secara otomati tersimpan didalam memori mesin dengan
nomer program O00 sampai O 6900
Mulai dari O7000 s.d O9999.
5. Akhir program
Yang dimaksud dengan akhir program adalah penutup program yang terdiri dari
dua macam, yakni:
a. Penutup program dengan M30. Dan
b. Penutup sub-program dengan M17
X Z
N…. G00 ±43 ±43
U W
Pemrogramannya :
N….G00 X Z absolut
N…..G00 U W inkrimental
14
Pemrograman absolut
X Z
N4 G01 ± 43 ±43 F4
U W
N Nomor blok
G01 mm Gerakkan inter polasi lurus
X, U mm koordinat titik tujuan x,z
Z,W Absolute U , W inkrimental
F mm/menit Kecepatan penyayatan
μm/put
N… G00 X1 (-U1)
N… G01 -Z1 (-W1) F..
N…. … X2 (+U2) -Z2 (-W2) F….
N ….G00 X0(+U3) +Z0 (+W3)
15
N140 G01 X40 Z-62 F.. N140 G01 U2. W-2 F..
N150 G00 X 42 Z2 N150 G00 U 1 W 64
N160 ……. N160….
G02 X Z
N4 ±43 ±43 I ±43 J ±43 F4
G03 U W
1. Degan pengendali ini dapat digunakan untuk membuat radius dalam ketiga bidang
2. Pemrograman didasarkan pada titik pusat
3. Busur yang dibuat mencapai 180° dalam satu blok
contoh
16
Program absolute
program inkrimental
N…… G 25 L a b…..
17
program pokok nomer O 10 sub program pertama nomer O 80
sub program kedua nomer O 95 sub program ketiga nomer O 81
G42 G41
1. Kompensasi radius pisau tak boleh diaktifkan atau dibatalkan dalam blok
G02/G03 akan dapat alarm 520
2. Dalam blok G01/G00 harus diprogram perubahan X atau Z bila tak terpenuhi
akan muncul alarm 520
3. Pada pengaktifan atau pembatalan tidak diperlukan gerakan hanya perubahan
harga pada bidang interpolasi
18
4. Selama G41/G42 aktif tidak diperbolehkan ganti alat potong akan muncul
alarm 360
5. Perubahan langsung dari G41 ke G42 atau sebaliknya menimbulkan alarm 530
6. Lebih dari 5 blok kosong tanpa perintah X, Z atau muncul alarm 500
7. Minimal diperlukan 2 blok untuk memprogram perubahan X Z jika tidak muncul
alarm 510
X Z Po Do
N.. G84 ± 43 ± 43 ± 43 ±5 D3 5 F4
U W P1 D2
Pemrograman:
N Nomor blok
G84 siklus pembubutan meman
jang
X,U Harga koordinat sudut
kontur K absolute dan
Z,W inkrimental
19
contoh : absolut
N…..G00 X40. Z2.
N…..G84 X26 Z -40 D3 2000 F200
Contoh : Inkrimental
N…..G00……
N….. G84 U -7. W -42. D3 2000 F200
contoh :absolute
N…..G00 X 42. Z 2.
N….. G84 X 24. Z-40. Po -4.199 D3 2000
F 200
contoh : inkrimental
N…..G00…..
N…..G84 U-9. W -42. P0 -4.199 D3 2000
F 100
contoh: absolute
N…..G00 X42 Z 2.
N….. 84 X 24. Z -40. P0 -4.199 P2 -11.111
D0 500 D2 400 D3 2000 F 200
Contoh : inkrimental
N….. G00 …..
N…..G84 U -9. W -42. P0 -4.199 P2-11.111
D0 500 D2 400 D3 2000 F 200
20
G85 SIKLUS PEMBUATAN ULIR
X Z
N G85 ±43 ±43 P2± 5 D3 5
U W
D4 2 D5 2 D6 5 D7 1 F4
pemrograman:
N nomor blok
G85 siklus penguliran
X,U koordinat titik ulir K atau N absolut dan
inkrimental
Z,w
P2 jalan keluar penguliran
D3 lihat tabel
D4 jumlah pemotongan kosong
D5 sudut ulir
D6 dalamnya ulir
D7 lihat tabel
F kisar ulir
Tabel D7 dan D 3 :
Jika D7 diprogram 0 , 1 , 2, 3 maka D3 mewakili dalamnya pemotongan
21
Inkrimental
N….. G00 …
N……G85 U -1.727 W -44. D3 600 D6 1227 F 2000
Absolute
Inkrimental
N….. G00 …
N……G85 U -1.727 W -42. P2 2. D3 600 D4
3 D5 60 D6 1227 F 2000
Inkrimental
N….. G00 …
N……G85 U - D3 6 0.5 W -42. P2 2
D3 6 D4 3 D5 60 D6 1227 F 2000
pemrograman:
N nomor blok
G86 siklus pengaluran
X,U koordinat titik ulir K atau N absolut dan
inkrimental
Z,w
D3 lihat tabel
D4 waktu tinggal diam
D5 lebar pahat
F kisar ulir
22
Contoh 1
Siklus pengaluran sisi memanjang tanpa pembagian
pemotongan lebar pahat D5 harus diprogram
absolut
N…. G00 X 42. Z -27.
N… G86 X 30. Z -27. D5 3000 F100
Inkrimental
N….. G00 …
N……G86 U -6. W -3. D5 3000 F100
Contoh 2
Siklus pengaluran sisi memanjang tanpa pembagian
pemotongan lebar pahat D5 harus diprogram
absolut
N…. G00 X 42. Z -24.
N… G86 X 26. Z -32. D3 1500 D5 3000 F100
Inkrimental
N….. G00 …
N……G86 U -8. W -8. D3 1500 D5 3000 F100
Z
N G87 ±43 D3 5 D4 5 D5 5 F4
W
D6 5
pemrograman:
N nomor blok
G87 siklus pengeboran dengan pemutus tatal
Z,w koordinat titik tujuan Z absolut dan
inkrimental
D3 dalamnya pemboran pemotongan pertama
D4 waktu tinggal diam pada titik tujuan
D5 prosentase pengurangan dalamnya
pemotongan
D6 dalamnya pengeboran minimal
F kisar ulir
23
G88 SIKLUS PENGEBORAN DENGAN PENARIKAN
Z
N G88 ±43 D3 5 D4 5 D5 5 D6 5 F4
W
pemrograman:
N nomor blok
G88 siklus pengeboran dengan penarikan
Z,w koordinat titik tujuan Z absolut
dan inkrimental
D3 dalamnya pemboran pemotongan
pertama
D4 waktu tinggal diam pada titik tujuan
D5 prosentase pengurangan dalamnya
pemotongan
D6 dalamnya pengeboran minimal
F kisar ulir
Contoh 1
Siklus pengeboran sekali jalan
absolut
N…. G00 X0. Z 3.
N… G87 Z -26. F100
Inkrimental
N….. G00 …
N……G87 W -29. F100
D3,D4,D5,D6 tidak diprogram
Contoh 2
Siklus pengeboran dengan D 3 tanpa D5 atau D6
absolut
N…. G00 X0. Z 3.
N… G87 Z -26.D3 6000 F100
Inkrimental
N….. G00 …
N……G87 W -29. D3 6000 F100
D. EDITTING
MENU EDIT siswa dapat memanggil,menulis,menhapus memuat menyimpan program antara
lain yang dapat dilakukan melakukan :
SHIFT L ENTER
SHIFT O 20 ENTER
24
MENGHAPUS PROGRAM (MISAL NOMER 22)
N 300 CE 4X
setelah semua dijit nomer terhapus
E. AUTOMATIS CNC
Untuk melihat kebenaran user dapat menggunakan 2 cara
1. Uji program (misalnya program nomer O 12)
a. Buka program O12
b. Memasukkan N 1000 ENTER maka krusor akan menuju
nomer yang paling ahkir setelah M30
c. Tekan CYCLESTART uji program selesai apabila krusor berada pada
M30
Uji coba program sistim ini hanya mengetahui bahwa program bisa dibaca dan
dilaksanakan oleh computer,belum bisa mendeteksi kebenaran gerakkan dari pisau
frais (misal G02/03 ,pengaruh G41/42 dll)
2. Uji jalan program (penjajagan)
Pada uji jalan ini dapat dilakukan blok perblok(single) atau keseluruhan yang harus
melepas benda kerja dari chuck , Untuk pisau bergerak dengan kecepatan G00 dan
tanpa putaran spindle oleh karena itu konsentrasi dan hati hati sangat diperlukan,
untuk mengatur kecepatan memutar feedret kearah 0 dan bila menghentikan
25
gerakan tekan tombol FEEDHOLD untuk menggagalkan tekan tombol RES uji
jalan dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut :
a. Pada menu EDIT panggil nomer program yang akan diuji
b. Lepas benda kerja dari chuck
c. Pindah kemenu AUTOMATIK tekan RES untuk memastikan krusor berada di
N00
d. Putar feedret kearah Nol
e. Tekan CYCLESTAR kemudian feedret diputrar pelan pelan untuk
T
memastikan aman
f. Amati gerakkan setiap blok bila ada yang salah tekan RES atau FEEDHOLD
Untuk menggagalkan proses atau menhentikan proses
g. Proses uji program selesai apabila krusor mencapai N00 kembali
26
F PENUTUP
Buku ini betul betul sangat singkat merupakan pengantar tingkat basic sehingga
kalau ingin lebih mendalam silahkan bukan referensinya
harapan penulis buku ini dapat membatu peserta didik dalam belajar CNC dan mohon
maaf bila masih banyak kekurangannya
27
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1988, Petunjuk Pemrograman - Pelayanan EMCO PU 3A ,EMCO MAIER & CO,
Hallein, Austria
Anonim, Teacher `s Handbook EMCO VMC 200 , EMCO MAIER & CO, Hallein, Austria
28