DISUSUN
OLEH :
1. KARTIKA LESMANA, S.Pd ( SMKN 1 CIKARANG
SELATAN )
2. ISHANDY NUGRAHA S, S.ST ( SMK GELORA KOTA
BEKASI )
3. ENOK MARDIAH, S.Pd ( SMK PGRI TELAGASARI
KARAWANG )
4. RAMA DHANUR, M.Pd ( SMKN 4 KOTA SERANG )
5. DANI SUHAYAT, S.Pd ( SMKN 1 CINANGKA
KABUPATEN SERANG )
MENGOPERASIKAN MESIN CNC
EDIT : Digunakan untuk memperbaiki atau membuat program baru atau untuk input dan
output dari external device
MEMORY : Pilihan untuk menjalankan eksekusi dari program yang telah di buat ( AUTO
MODE)
MDI : Pilihan mode untuk mode MDI ( Manual Data Input )
HANDLE : Digunakan untuk mengatur pergerakan sumbu/axis secara manual menggunakan
handle
JOG : Digunkan untuk mengatur pergerakan sumbu/axis secara manual, kecepatan
pergerakan diatur menggunakan “Feedrate Override”. Dan pergerakan sumbu/axis diatur
menggunakan switch axis select dan tombol
ZRN : Digunakan untuk mengembalikan sumbu/axis ke sumbu awal mesin atau titik 0 pada
mesin.
Regulation : Digunakan untuk mengurangi atau menambah kecepatan putaran spindle secara
manual
Coolant Key : Digunakan untuk mengidupkan coolan secara manula ataupun otomatis
Feedrate Override : Digunakan untuk mengubah kecepatan pemakanan antara 0-150% dari
kecepatan atau feeding yang diatur ddidalam program pada saat mesin dalam mode otomatis
atau MDI dan mengatur kecepatan pergerakan sumbu/axis yang di lakukan secara manual
pada saat mesin dalam mode JOG
Spindle Speed : Digunakan untuk mengubah rpm dari spindle mesin antara 50-120 %.
Digunakan untuk mengatur kecepatan pergerakan pemakanan “G0” yang diatur di dalam
program.
1% : Kecepatan pemakanan 1% dari kecepatan yang diatur pada program atau mesin
5% : Kecepatan pemakanan 5% dari kecepatan yang diatur pada program atau mesin
25/50% : Kecepatan pemakanan 25/50% dari kecepatan yang diatur pada program atau mesin
100% : Kecepatan pemakanan 100% dari kecepatan yang diatur pada program atau mesin
Program Protect : Digunakan untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan program dirubah
Block Delete : Tombol ini berfungsi untuk melompati atau tidak mengeksekusi program yang
di dalamnya terdapat “ / “ . Jika tombol ini diaktifkan atau di tekan maka mesin tidak akan
mengeksekusi program yang terdapat tanda /.
DNC : Digunakan jika program manufaktur yang akan digunakan terlalu besar, dan jika
tombol ini di aktifkan maka program dapat dibuat melalui PC dan di transfern ke CNC yang
di sambungkan menggunakan kabel RS-233C
Magazine Turn : Digunakan untuk mengaktifkan pergantian tool yang di panggil dalam
program, dan dapat pula digunakan untuk memilih tool yang akan di panggil secara manual
menggunakan mode MDI
Arm Origin : Digunakan untuk membantu mengembalikan posisi arm yang terganggu akibat
kesalahan (listirk padam dan pergantian tool belum terselesaikan).
Auto Return : Digunakan untuk mengembalkikan posisi sumbu ke posisi 0 mesin secara
otomatis
Open & Close : Untuk mengaktifkan operasi manual penggunaan pintu
Release : Jika tombol Release aktif maka pintu di izinkan untuk dibuka pada saat spindle
berputar. Namun jika tombol off maka sebaliknya.
Digunakan untuk menggerakan posisi sumbu X, Y, Z pada saat mesin dalam mode handle
X1 : 0,001 mm / strip
X10 : 0,01 mm / strip
X100 : 0,1 mm / strip
METODE 2
A. Posisikan Switch mode pada posisi ZRN
B. Posisikan switch axis select pada posisi Z
METODE 3
A. Posisikan Switch mode pada posisi MDI
METODE 2
A. Posisikan Switch mode pada posisi JOG
METODE 3
A. Posisikan Switch mode pada posisi RPD
B. Posisikan axis select yang ada pada panel ke posisi X/Y/Z
C. Pilih kecepatan pergerakan yang akan dipakai dengan memutar switch “Rapid Override”
sesuai yang di butuhkan.
B). Tekan tombol Forward untuk putaran searah jarum jam dan tekan tombol Reverse untuk
putaran berlawanan arah jarum jam.
C). Kecepatan atau RPM spindle mengikuti RPM terakhir yang dipakai mesin, namun
dapatdiatur kembali kecepatannya dengan memutar “Spindle Regulation”.
B). Masukan perintah / program manual dengan menginput S1500 M03 untuk putaran searah
jarum jam dan S1500 M04 untuk putaran berlawanan arah jarum jam.
D). Tekan tombol cycle start /On untuk memulai memutar spindle
E). Tekan tombol Stop atau Reset untuk menghentikan putaran spindle
6. Memanggil Tool
A). Lihat posisi tool yang sedang di pakai
C). Masukan perintah / program manual dengan memasukan T2 M6 untuk memanggil tool no
2
D). Tekan tombol Insert pada panel
Tutorial setting mesin CNC Milling berikut ini diterapkan pada mesin CNC production unit
(bukan training unit) dimana mesin CNC jenis ini banyak digunakan di Industri atau bengkel
pemesinan.
Sebelum melakukan setting, benda kerja harus terpasang pada ragum (vice) terlebih dahulu.
LAYAR KEYBOARD
9. Pindahkan kursor menggunakan pada kolom GEOM (H) baris No. 001
10. Tekan tombol pada Keyboard kemudian tombol di bawah layar.
Z=5,426:
13. Pindahkan kursor menggunakan pada kolom GEOM (H) baris No. 002
14. Tekan tombol pada Keyboard kemudian tombol di bawah layar.
layar
2. Sentuhkan centrofix pada sisi benda kerja sebelah kiri. Gunakan Handle utk
menggeser sumbu X
misal:
layar
1. Arahkan ke kunci parameter offset lalu tekan setting pada bawah layar (Lihat Gambar 1)
2. Ubah dari nol ke satu pada baris 1 (parameter write). Anda akan dialihkan ke halaman
alarm. Jangan khawatir. (Lihat Gambar 2)
3. Tekan tombol keras SISTEM dan arahkan ke parameter 1815 (Lihat Gambar 3). Mulai
dengan sumbu X. Gunakan tombol panah untuk bergerak ke kanan sampai Anda berada
di kolom APZ (Lihat Gambar 4). Ubah ini dari nol menjadi 1. Anda akan dilempar ke
halaman alarm dan diminta untuk mematikan daya dan kembali (Lihat Gambar 5).
Matikan komputer. Dan hidupkan kembali.
Ketika mesin kembali bekerja, Anda harus dapat memindahkan sumbu X. Jalankan ke
pusat perjalanan. Arahkan kembali ke parameter 1815 dan putar bit X APZ ke nol lagi.
Ini akan melemparkan Anda ke halaman alarm lagi. Jangan khawatir, matikan dan
mundur.
4. Kembali ke parameter 1815 dan ubah bit X APZ kembali ke 1. Ini sekarang mengatur
posisi kembali nol.
GAMBAR.1
GAMBAR.2
GAMBAR.3
GAMBAR.4
GAMBAR.5
Berikut adalah apa yang anda lakukan: Ketika parameter 1815 kolom APZ berubah
menjadi nol, ini berarti encoder absolut di sumbu masing-masing telah kehilangan posisi
nolnya. Ketika anda mengubahnya kembali menjadi 1, ini memungkinkan Anda untuk
memindahkan sumbu kembali ke nol jika tidak. anda kemudian harus mengubahnya kembali
ke nol untuk melepaskan posisi nol lama yang anda secara acak mengatur untuk
memindahkan sumbu, kemudian kembali ke 1 untuk mengaturnya pada posisi yang benar.
Sumbu Z sulit karena anda harus mengaturnya dengan sempurna atau posisi alat Anda
berubah. Jika itu tidak benar, terus gunakan prosedur ini ketika anda memindahkan nol untuk
menyesuaikan sampai anda memiliki alat mengubah posisi diatur dengan benar dan dapat
melakukan perubahan alat halus.
Ketika anda akhirnya selesai, ubah kunci parameter anda kembali ke nol dan
sikluskan kekuatan sekali lagi.
Kamu selesai!
MEIMPORT FILE DARI USB MEMORY
Lalu masukan angka 17 pada i/channel untuk mode usb dan angka 4 untuk mcard.
13. KETIK NAMA FILE LENGKAP CONTOH : 01.NC LALU TEKAN F NAME
14. KETIK NO FILE MISAL : 1 LALU TEKAN OSET
5. Tekan DEVICE
12. Apabila akan mengganti program, pada file yang tertanda huruf D, tekan DNC CL.
Lalu pilih kembali file baru yg akan di jalankan lalu tekan DNC atau DNC set.
SETTING MESIN LATHE CNC
1. SETTING Z LEN (pisau rata kiri/muka dan alur)
Di monitor harus tampil koordinat relative
Ambil alat bantu (end mill patah ukuran Ø 10 mm)
Letakkan alat bantu pada bagian permukaan cekam, lalu jepit dengan tool yang akan
di setting (jangan terlalu press/ longgar).
Geser pisau ke arah sumbu Z negative sebesar 10 mm
Perhatikan angka koordinat sumbu z pada monitor.
Tekan panah ke kiri ←
Tekan F3 kemudian F1
Tekan tool setting kemudian tool len
Posisikan kursor di Z len pahat 1, masukan Z0, lalu enter.
Angka yang muncul harus sama dengan angka koordinat relative pada monitor.
2. SETTING Z LEN (pisau 2/rata dan pisau ulir)
Di monitor harus tampil koordinat relative
Posisi pahat harus sejajar dengan ujung cekam.
Lihat di monitor masukan “Z0.”, lalu enter
Perhatikan angka koordinat sumbu z pada monitor.
Tekan panah ke kiri ←
Tekan F3 kemudian F1
Tekan tool setting kemudian tool len
Posisikan kursor di Z len pahat 1, masukan Z0, lalu enter.
Angka yang muncul harus sama dengan angka koordinat relative pada monitor.
3. SETTING X LEN (berlaku untuk semua tool/pahat)
Di monitor harus tampil koordinat machine
Bubut rata benda kerja sampai ukuran 51 mm (sesuaikan dengan ukuran).
Tekan panah ke kiri ←
Tekan F3 kemudian F1
Tekan tool setting kemudian tool len
Posisikan kursor di X len tool 1, lalu masukan X51. Kemudian tekan enter (nilai X
len harus sama dengan nilai di monitor).
4. SETTING OFFSET BENDA KERJA
Lakukan pembubutan facing terlebih dahulu
Gerakan pisau ke arah sumbu X negative
Lihat angka yang ada pada koordinat absolute
Tekan panah ke kiri ←
Tekan F3 kemudian F1
Tekan tool setting kemudian work shift
Nol kan nilai sumbu Z
Masukan nilai koordinat absolute di sumbu Z (apabila nilainya belum sama, maka
hitung selisihnya dan masukan di sumbu Z).
MEMBUAT DESAIN DAN PROGRAM CNC PADA
MASTERCAM-X7 UNTUK MESIN CNC-LATHE
Pada gambar ini kita bias langsung memasukkan gambar sketsa benda kerja kita yang sudah
kita buat dengan AUTOCAD. Maka akan tampak seperti gambar berikut ini :
Kemudian untuk membuat program yang akan kita masukkan pada mesin CNC-LATHE dapat dilihat
pada langkah-langkah berikut ini :
Langkah ke – 01 :
Pilih LEFT SPINDLE pada stock – properties – machine component manager ( stock )
Kemudian masukan ukuran benda kerja yang akan kita bentuk di mesin CNC – LATHE, lalu
klik ceklis hijau.
Pilih chuck jaw – properties
Tentukan model cekam yang sesuai dengan mesin CNC – Lathe yang digunakan dan
masukkan GRIP LENGTH dengan ukuran luas benda yang dijepit lalu oke.
Langkah ke – 02 :
Langkah ke – 03 :
Pada tahap ini adalah penyayatan kasar ( ROUGH ) dengan menggunakan tools 01 ( MUKA )
Buat garis bantu terlebih dahulu untuk memudahkan proses penyayatan kasar, lalu pilih
TOOLPATHS – ROUGH – CEKLIS
Kemudian akan keluar CHAINING ( menentukan garis jalur jalannya tools/pahat pada
proses penyayatan ) lihat gambar dibawah ini :
Langkah ke – 04 :
Pilih tools dengan kode T2121 R0.8 OD FINISH RIGHT – 35 DEG. Lalu aktifkan coolant
dan ubah tool number.
Input ukuran holder pada kolom sesuai tools yang ada pada mesin.
Langkah ke – 05 :
Ubah COMPENSATION TYPE keperintah OFF. lalu klik PLUNGE PARAMETERS
dan pilih PLUNGE CUTTING ke nomor 3 kemudian OKE. Untuk hasil pergerakannya dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
Selesai proses pertama penyayatan kasar atau program pembentukan dasar pada benda
kerja. Berikut tampak dari hasil penyayatan dasar seperti gambar berikut ini :
Langkah ke – 06 :
Pada tahap ini penentuan tools untuk penghalusan ( RATA ) dari proses penyayatan kasar
( ROUGH ). Lihat gambar dibawah ini :
Langkah ke – 07 :
Pada tahap ini penentuan tools untuk membuat selah ( ALUR ) setelah proses penyayatan
kasar ( ROUGH ) dan penghalusan ( FINISH ). Lihat gambar dibawah ini :
Pilih TOOLPATHS – GROUVE
Pada tahap ini adalah memilih tools yang akan digunakan dan masukkan ukuran spindle
sesuai gambar diatas serta aktifkan COOLANT.
Langkah ke – 09 :
Pada tahap ini menentukan besaran ukuran dari tools terhadap benda kerja dengan
menentukan kolom-kolom yang ada, apabila sudah sesuai maka tidak perlu merubahnya tetapi
cukup merubah CUT DIRECTION menjadi NEGATIVE. Juga merubah Grouve WALLS
menjadi SMOOTH, lalu klik CEKLIS.
Langkah ke – 10 :
Pada tahap ini menentukan besaran pemakanan dari tools terhadap benda kerja dengan
menentukan kolom-kolom yang ada, apabila sudah sesuai maka tidak perlu merubahnya tetapi
cukup merubah COMPENSATION TYPE keposisi OFF. Juga merubah LEAD IN pada
perintah FIRST PASS LEAD IN ke RESOLUTION DEG ( 45 ) dan SECOND PASS LEAD
IN ke RESOLUTION DEG ( 90 ). Lalu pilih CEKLIS.
Langkah ke – 11 :
Pada tahap ini penentuan tools untuk membuat DRAT ( ULIR ) setelah proses membuat
selah ( ALUR ). Lihat gambar dibawah ini :
Langkah ke – 12 :
Pada tahap ini yaitu menentukan besaran pemakanan tools terhadap benda kerja tiap ruang
DRAT ( ULIR ). Untuk penentuan kolom-kolom diatas disesuaikan antara perintah file dengan
gambar. Tambahkan 2 mm pada kolom START POSITION dan END POSITION.
Langkah ke – 13 :
Pada tahap ini adalah menentukan jarak selah pada DRAT ( ALUR ) sesuai yang kita ingin
kana tau berdasarkan ISO INTERNASIONAL. Juga merubah NC CODE FORMAT pada
posisi BOX, lalu klik CEKLIS.
Langkah ke – 14 :
Ditahap ini adalah menentukan STYLE pada posisi METRIC 60 DEG. Jika ukuran mata pisau sudah
tersimpan maka tidak perlu merubah kolom-kolom ukuran yang terdiri dari A, B, C, D, dan E.
Langkah ke – 15 :
Selanjutnya adalah menentukan besaran HOLDER dan MATA PISAU sesuai kebutuhan
dari ketersediaannya pada mesin. Isi kolom-kolom tersebut jika ukuran tidak sesuai dengan tools
yang ada pada mesin. Lalu klik CEKLIS.
Langkah ke – 16 :
Pada tahap ini yaitu menentukan putaran dari cekam dan kecepatan gerak penyayatan pada
benda kerja serta aktifkan COOLANT seperti biasa untuk menghaluskan roses penyayatan.
Setelah selesai dapat kita lihat simulasi proses tersebut dengan menekan perintah G1. Hasil dari
pembentukan ulir dapat dilihat pada gambar 3.17 dibawah ini :
Untuk proses secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.18 berikut ini.
MASTERCAM X7 MILLING
LANGKAH kE – 01 :
Pada tahap ini ubahlah tanda ke USER DEFINED untuk mengatur kecepatan dari putaran
dan gerak pahat.
LANGKAH KE – 02 :
Pada tahap ini bertujuan untuk menentukan besarnya benda kerja yang akan dibentuk dari
mulai panjang ( X ), lebar ( Y ), dan tinggi ( Z ).
SETTING TOOL CONTOUR
LANGKAH KE – 01 :
Tahap ini adalah menentukan toolpaths yang akan digunakan dengan cara klik
TOOLPATHS – CONTOUR.
LANGKAH KE – 02 :
Ditahap ini adalah langkah awal untuk menentukan tool / pahat yang akan digunakan.
LANGKAH KE – 03 :
Tahap inilah kita dapat menentukan tool / pahat yang akan digunakan dengan cara memilih
perintah SELECT LIBRARY – PILIH 10 FLAT ENDMILL.
LANGKAH KE – 04 :
Tahap ini menentukan ukuran proses kedalaman atau penyayatan pada pada benda kerja. Dan
posisikan pada absolute semuanya terkecuali RETRACT.
LANGKAH KE – 05 :
Tahap ini bertujuan untuk mengaktifkan coolant pada saat proses penyayatan agar hasilnya
maksimal.
LANGKAH KE – 06 :
Ditahap ini bertujuan untuk menetapkan besarnya diameter pahat atau mata pisau yang akan
digunakan.
LANGKAH KE – 07 :
Tahap ini untuk memilih tool yang akan digunakan ( ENDMILL )
LANGKAH KE – 08 :
Ditahap ini adalah penentuan dari kecepatan putaran pahat untuk proses penyayatan.
LANGKAH KE – 01 :
Pada tahap ini yaitu pemilihan proses yang akan dijalankan. Pilih pocket lalu keperintah
selanjutnya.
LANGKAH KE – 02 :
Pada tahap ini sama caranya dengan pemilihan tool sebelumnya, namun yg membedakan adalah
FEED RATE, PLUNGE RATE, dan SPINDLE SPEED nya saja.
LANGKAH KE – 03 :
Pada tahap ini yg perlu dirubah adalah POCKET TYPE menjadi FACING dan STOCK TO
LEAVE ON WALLS ( 1.0 ) dengan STOCK TO LEAVE ON FLOORS (1.0 ).
LANGKAH KE – 04 :
Pada tahap ini juga seperti tool yang sebelumnya namun perlu dirubah poin DEPTH ( -14 ).
TAHAP PEMPROGAMAN UNTUK DIMASUKKAN KE MESSIN CNC MILLING
Logo atau gambar juga dapat dibentuk dengan mesin CNC milling namun kita harus men
design terlebih dahulu pada aplikasi masterCAM. Lihat gambar di bawah ini:
1. Langkah ke – 01 :
Pada tahap ini pertama-tama kita harus memindahkan sketsa benda kerja dri titik origin
dengan cara klik XFORM – TANSLATE yang bertujuan untuk memudahkan dalam menentukan
titik tengah logo/gambar dari titik origin.
2. Langkah ke – 02 :
Pada tahap ini adalah proses pemasukan logo pada layar kerja dengan cara klik SETTING –
RUN USER APPLICATION.
3. Langkah ke – 03 :
Pada tahap selanjutnya adalah penyetelan kecerahan dari gambar dengan penentuan
pada LINEAR BLACK/WHITE CONVERSION.
5. Langkah ke – 05 :
Setelah itu kita diminta untuk menentukan ketelitian garis atau titik yang ada pada
gambar dengan beberapa tahap yaitu :
6. Langkah ke – 06 :
Ini adalah tampilan dari sudah masuknya logo pada layar kerja dan siap untuk diproses.
7. Langkah ke – 07 :
Pada tahap ini adalah untuk mengatur logo agar sesuai dengan luas dari benda kerja,
yaitu dengan cara klik XFORM – SCALE atau pilih pada toolbar SCALE. Maka akan
keluar perintah selanjutnya. Disini kita ubah pada posisi MOVE, lalu pilih
PRESENTAGE (untuk memasukkan ukuran dengan skala persentasi . kemudian pilih
REGEN lalu klik CEKLIS.
8. Langkah ke – 08 :
Ditahap ini kita dapat menggunakan perintah MOVE TO ORIGIN untuk memindahkan
logo ke titik tengah origin ( X0. Y0. ) dengan cara klik XFORM – MOVE TO ORIGIN
– klik titik tengah logo/gambar.
9. Langkah ke – 09 :
Ditahap ini adalah mengembalikan sketsa benda kerja pada titik origin dengan cara
seperti dilangkah sebelumnya yaitu klik XFORM – TRANSLATE – masukkan nilai X
dan Y seperti diawal.
10. Langkah ke – 10 :
Selanjutnya adalah penetapan tools untuk dapat melakukan proses pembuatan logo
tersebut. Untuk caranya dapat dilihat pada gambar diatas.
11. Langkah ke – 11 :
Langkah ini adalah langkah dalam penentuan ukuran penyayatan benda kerja dengan
tools. Ubah perintah COMPENSATION TYPE pada posisi OFF lalu klik CEKLIS.
12. Langkah ke – 12 :
Ditahap ini adalah penentuan bnyaknya atau tebalnya hasil penyayatan antara tools
dengan benda kerja. Ubah pada posisi ABSOLUTE semua, masukkan angka pada kolom
CLEARENCE, FEED PLANE, DAN DEPTH.
13. Langkah ke – 13 :
Pada tahap ini untuk menentukan ukuran dari tools yang akan kita gunakan. Jika
diperlukan ubahlah angka pada kolom diameter lalu klik CEKLIS.
14. Langkah ke – 14 :
Pemilihan tools yang akan digunakan dengan cara klik ENDMILL.
15. Langkah ke – 15 :
Disini adalah tahap untuk pengaturan kecepatan gerak putar tools dan kecepatan
proses penyayatan.
16. Langkah ke – 16 :
Selanjutnya adalah penentuan CHAINING atau garis lintasan dari tools untuk proses
penyayatan.
17. Langkah ke – 17 :
Ini adalah gambar dari simulasi pembentukan logo/gambar pada benda kerja. Apabila
ingin menambahkan tulisan pada benda kerja tersebut dapat dilakukan seperti
memasukkan gambar dengan cara diatas.
SOFTMILL V5
PENETAPAN TOOL DAN UKURAN BENDA KERJA PADA APPLIKASI SOFTMILL V5:
TAHAP ke – 01 :
TAHAP KE – 02 :
Untuk ketetapan angka pada kolom ketentuan ukuran diisi berdasarkan perintah mentor.
Angka tersebut dapat berubah-ubah berdasarkan tugas yang diberikan. Untuk penampakan gambar
yang sudah dibuat pada aplikasi SOFTMILL V5 dapat dilihat pada gambar berikut :
Berikut program yang dibuat untuk membuat/membentuk benda kerja pada aplikasi ini:
G17 G40 G49 G80 G43 Z20. H01 M3 S2500
G90 G00 G54 X0. Y0. M6 T1 G01 X-10. Z-10. F120
M8 G02 Y-46. R74. X-34.
Z-4. G01 X10. X17.
G41 D1 X2. Y2.5 Y-5. Y17.
G91 Y5. X-94. Y-34.
X10. Y9. G01 Z20.
Y8. X8. Y18. G90 X0. Y0.
X8. Y15. X-8. Y18. G91 X47. Y30.5
X-8. Y15. G00 Z20. M6 T2
Y8. G90 G54 X0.Y0. G40 H02 Z0.
X-10. G40 H01 Z0. Z-36.
Y5. G91 X61. Y30.5 G00 G28 X0. Y0. Z0.
X94. Z-4. M30
Y-5. G02 I-12. F100 %
X-10. G01 X5.
NEXT KE KANAN ATAS NEXT KE KANAN ATAS SELESAI
KET :
KODE DEFINISI KODE DEFINISI
D1 Pembentukan radius dengan tool 01 G40 Mengaktifkan setengah diameter ( G41, G42 )
H01 Koreksi tool 01 G41 setengah diameter dari kiri
T01 Pergantian pisau untuk digunakan ( 01 ) G42 setengah diameter dari kanan
S1800 Kecepatan putaran pisau G43 Jarak pisau dari atas ke bawah ( + )
F120 Kecepatan gerak penyayatan G49 Koreksi panjang pisau
I-12 Lingkaran berdiameter 12 ( Ø 12 ) G54 Titik Origin
R74 Radius 74 G80 Menghapus program sebelumnya
G00 Titik aman gerak cepat tanpa penyayatan G90 Titik aman ( absolute )
G01 Menyayat dengan pelan dan lurus G91 Titik aman ( Relatife )
G02 Menyayat dengan pelan searah jarum jam (RADIUS) M30 Proses selesai
G03 Menyayat dengan pelan berlawanan arah jarum jam M6 Pemanggilan tools
G17 Pandangan atas ( boleh dipakai boleh tidak ) M8 Pengaktifan coolant
G28 Origin reset ( balik ke home ) M3 Spindel berputar
LATIHAN 02 :
Keterangan tambahan : 1. Ø 6 : Diameter 06
2. R5 : Radius 5
3. R65 : Radius 65
4. 10-R5 : Ada 10 Radius yang berukuran 5
Untuk ketetapan angka pada kolom ketentuan ukuran diisi berdasarkan perintah mentor.
Angka tersebut dapat berubah-ubah berdasarkan tugas yang diberikan. Untuk penampakan gambar
yang sudah dibuat pada aplikasi SOFTMILL V5 dapat dilihat pada gambar berikut :
Berikut program yang dibuat untuk memproses/membentuk benda kerja pada aplikasi ini:
G17 G40 G49 G80 X-8. X-20.
G90 G00 G54 X0. Y0. Y22. Y-20.
G43 Z20. H01 X94. X20.
M6 T1 Y-22. Y20.
M3 S2500 X-10. X-10.
G00 X-15. Z-15. Y17. G40 Y2.5.
G01 Z-4. F100 X-10. Y-25.
M8 G03 Y-46. R65. Y12.5.
G41 D01 X2. Y2.5 F400 G01 X10. X12.5.
G91 Y22. Y17. X-25.
X8. X10. G01 Z20.
Y-17. Y-22. G90 X0. Y0.
X10. X-94. G91 X49. Y30.5
Y17. Y30. M6 T2
X8. G00 Z20. G40 H02 Z0.
Y12. G90 X0.Y0. Z-36.
X-8. G91 X49. Y30.5 G00 G28 X0. Y0. Z0.
Y17. G01 Z-20. F200 M30
X-10. X10. %
Y-17. Y10.
NEXT KE KANAN ATAS NEXT KE KANAN ATAS SELESAI
Untuk ketetapan angka pada kolom ketentuan ukuran diisi berdasarkan perintah mentor.
Angka tersebut dapat berubah-ubah berdasarkan tugas yang diberikan. Untuk penampakan gambar
yang sudah dibuat pada aplikasi SOFTMILL V5 dapat dilihat pada gambar berikut :
Berikut program yang dibuat untuk membuat/membentuk benda kerja pada aplikasi ini:
G17 G40 G49 G80 X94. Y10.
G90 G00 G54 X0. Y0. Y-5. X-20.
G43 Z20. H01 X-10. Y-20.
M6 T1 Y-10. X20.
M3 S2500 G03 Y-26. R18. Y20.
G00 X-15. Z-15. G01 Y-10. X-10.
G01 Z-4. F100 X10. G40 Y0.5
G41D01 X2. Y2.5 F400 Y-5. Y-21.
G91 Y22. X-94. Y10.5
X8. Y22. X10.5
Y-17. G00 Z20. X-21.
X12. G91 X94. Y10. G01 Z20.
Y17. G01 Z-20. F200 G90 X0. Y0.
X8. Y-20. G91 X49. Y30.5
Y12. X2.5 M6 T2
X-8. Y27. G40 H02 Z0.
Y17. G00 Z20. Z-36.
X-12. G90 X0.Y0. G00 G28 X0. Y0. Z0.
Y-17. G91 X49. Y30.5 M30
X-8. G01 Z-20. F200 %
Y22. X10.
NEXT KE KANAN ATAS NEXT KE KANAN ATAS SELESAI
Untuk ketetapan angka pada kolom ketentuan ukuran diisi berdasarkan perintah mentor.
Angka tersebut dapat berubah-ubah berdasarkan tugas yang diberikan. Untuk penampakan gambar
yang sudah dibuat pada aplikasi SOFTMILL V5 dapat dilihat pada gambar berikut :
Berikut program yang dibuat untuk membuat/membentuk benda kerja pada aplikasi ini:
G17 G40 G49 G80 X-8. Y-15. G40 H01 Z0.
G90 G00 G54 X0. Y0. X8. Y-15. G91 X59. Y30.5
G43 Z20. H01 Y-8. M03 S1200
M6 T1 X10. Z-4.
M3 S2500 Y-5.5 G02 I-7. F100
M8 X-94. G01 X5.
G00 X-15. Y-15. Y15. X-24.
G01 Z-4. F100 X5. X12.
G41 D01 X2. Y2.5 Y20. Y12.
G91 Y5.5 X5. Y-24.
X21. Y-20. G01 Z20.
Y10. Y20. G90 X0. Y0.
G03 R15. Y26. G00 Z20. G91 X52. Y30.5
G01 Y10. G90 X0. Y0. M6 T2
X-21. G91 X98. Y15.5 G40 H02 Z0.
Y5.5 G01 Z-20. F200 Z-36.
X94. Y20. G00 G28 X0. Y0. Z0.
Y-5.5 X5. M30
X-10. G00 Z20. %
Y-8. G90 G54 X0.Y0.
NEXT KE KANAN ATAS NEXT KE KANAN ATAS SELESAI
KET :
KODE DEFINISI KODE DEFINISI
D1 Pembentukan radius dengan tool 01 G40 Mengaktifkan setengah diameter ( G41, G42 )
H01 Koreksi tool 01 G41 setengah diameter dari kiri
T01 Pergantian pisau untuk digunakan ( 01 ) G42 setengah diameter dari kanan
S2500 Kecepatan putaran pisau G43 Jarak pisau dari atas ke bawah ( + )
F100 Kecepatan gerak penyayatan G49 Koreksi panjang pisau
I-7 Lingkaran berdiameter 7 ( Ø 7 ) G54 Titik Origin
R15 Radius 15 G80 Menghapus program sebelumnya
G00 Titik aman gerak cepat tanpa penyayatan G90 Titik aman ( absolute )
G01 Menyayat dengan pelan dan lurus G91 Titik aman ( Relatife )
G02 Menyayat dengan pelan searah jarum jam M30 Proses selesai
G03 Menyayat dengan pelan berlawanan arah jarum jam M6 Pemanggilan tools
G17 Pandangan atas ( boleh dipakai boleh tidak ) M8 Pengaktifan coolant
G28 Origin reset ( balik ke home ) M3 Spindel berputar
LATIHAN 05 :
Keterangan tambahan : 1. Ø6 : Diameter 06
2. R12 : Radius 12
3. R74 : Radius 74
4. 9xR5 : Ada 9 Radius yang berukuran 5
Untuk ketetapan angka pada kolom ketentuan ukuran diisi berdasarkan perintah mentor.
Angka tersebut dapat berubah-ubah berdasarkan tugas yang diberikan. Untuk penampakan gambar
yang sudah dibuat pada aplikasi SOFTMILL V5 dapat dilihat pada gambar berikut :
Berikut program yang dibuat untuk membuat/membentuk benda kerja pada aplikasi ini:
G17 G40 G49 G80 Y-6. Y-24.
G90 G00 G54 X0. Y0. X-12. G00 Z20.
G43 Z20. H01 Y-12. G90 X0.Y0.
M6 T1 X-8. Y-32. G91 X98. Y38.
M3 S2500 X20. G01 Z-20. F100
M8 Y-6. G91 G40 D01 X-8.5
G00 X-15. Z-15. X-94. Y-15.
G01 Z-4. F200 Y34. X8.
G41 D01 X2. X5. Y15.
Y7.5 Y-16. G01 Z20.
G91 X26. Y18. G90 X0. Y0.
Y12.5 G00 Z20. G91 X49. Y30.5
X-10. G90 X0.Y0. M6 T2
G03 Y20. R14.5 G91 X49. Y30.5 G40 H02 Z0.
G01 X10. G01 Z-20. F100 Z-36.
Y12.5 G91 G40 D01 X12. G00 G28 X0. Y0. Z0.
X-26. X-24. M30
Y6. X12. %
X94. Y12.
NEXT KE KANAN ATAS NEXT KE KANAN ATAS SELESAI
KODE DEFINISI KODE DEFINISI
D1 Pembentukan radius dengan tool 01 G40 Mengaktifkan setengah diameter ( G41, G42 )
H01 Koreksi tool 01 G41 setengah diameter dari kiri
T01 Pergantian pisau untuk digunakan ( 01 ) T2 Pergantian pisau untuk digunakan ( 02 )
S2500 Kecepatan putaran pisau G43 Jarak pisau dari atas ke bawah ( + )
F200 Kecepatan gerak penyayatan G49 Koreksi panjang pisau
I-12 Lingkaran berdiameter 12 ( Ø 12 ) G54 Titik Origin
R14.5 Radius 14.5 G80 Menghapus program sebelumnya
G00 Titik aman gerak cepat tanpa penyayatan G90 Titik aman ( absolute )
G01 Menyayat dengan pelan dan lurus G91 Titik aman ( Relatife )
G02 Menyayat dengan pelan searah jarum jam M30 Proses selesai
G03 Menyayat dengan pelan berlawanan arah jarum jam M6 Pemanggilan tools
G17 Pandangan atas ( boleh dipakai boleh tidak ) M8 Pengaktifan coolant
G28 Origin reset ( balik ke home ) M3 Spindel berputar
LATIHAN 06 :
Keterangan tambahan : 1. Ø6 : Diameter 06
2. R14.5 : Radius 14,5
3. R65 : Radius 65
4. 8-R5: Ada 8 Radius yang berukuran 5
Untuk ketetapan angka pada kolom ketentuan ukuran diisi berdasarkan perintah mentor.
Angka tersebut dapat berubah-ubah berdasarkan tugas yang diberikan. Untuk penampakan gambar
yang sudah dibuat pada aplikasi SOFTMILL V5 dapat dilihat pada gambar berikut :
Berikut program yang dibuat untuk membuat/membentuk benda kerja pada aplikasi ini:
G17 G40 G49 G80 Y6.5 G90 X0.Y0.
G90 G00 G54 X0. Y0. X94. G91 X49. Y30.5
G43 Z20. H01 Y-22. G01 Z-20. F100
M6 T1 X-10. G91 G40 D01 X12.
M3 S2500 Y17. X-24.
M8 X-10. X12.
G00 X-15. Z-15. G03 Y-46. R65. Y12.
G01 Z-4. F200 G01 X10. Y-24.
G41 D01 X2. Y17. G01 Z20.
Y7.5 X10. G90 X0. Y0.
G91 X26. Y-22. G91 X49. Y30.5
Y12.5 X-94. M6 T2
X-10. Y34. G40 H02 Z0.
G03 Y20. R14.5 X5. Z-36.
G01 X10. Y-16. G00 G28 X0. Y0. Z0.
Y12.5 Y18. M30
X-26. G00 Z20. %
NEXT KE KANAN ATAS NEXT KE KANAN ATAS SELESAI
KET :
KODE DEFINISI KODE DEFINISI
D1 Pembentukan radius dengan tool 01 G40 Mengaktifkan setengah diameter ( G41, G42 )
H01 Koreksi tool 01 G41 setengah diameter dari kiri
T01 Pergantian pisau untuk digunakan ( 01 ) H02 Koreksi tool 02
S1800 Kecepatan putaran pisau G43 Jarak pisau dari atas ke bawah ( + )
F200 Kecepatan gerak penyayatan G49 Koreksi panjang pisau
R14.5 Radius 14.5 G54 Titik Origin
R65 Radius 65 G80 Menghapus program sebelumnya
G00 Titik aman gerak cepat tanpa penyayatan G90 Titik aman ( absolute )
G01 Menyayat dengan pelan dan lurus G91 Titik aman ( Relatife )
T02 Pergantian pisau untuk digunakan ( 02 ) M30 Proses selesai
G03 Menyayat dengan pelan berlawanan arah jarum jam M6 Pemanggilan tools
G17 Pandangan atas ( boleh dipakai boleh tidak ) M8 Pengaktifan coolant
G28 Origin reset ( balik ke home ) M3 Matikan coolant
SOFTLATHE V5
PROSES PERTAMA OTOMATIS
Softlathe adalah aplikasi untuk simulasi program pada mesin CNC LATHE / CNC BUBUT.
Berikut adalah gambar program yang harus ada pada setiap awal pembentukan atau perintah pada
mesin tersebut :
Untuk kode atau program yg diblok adalah program awal sebelum masuknya program
bembubutan yang terdiri dari :
O0008 : Nomor program
G50 S2500 : Kecepatan gerak putar dari benda kerja
G96 S200 T0101 : Gerak pemakanan antara pahat/holder dengan benda kerja
M03 : Spindel / cekam berputar
M08 : pengaktifan air coolant
Pada gambar diatas terlihat ada beberapa program yang diblok, itu merupakan program dari
pembubutan MUKA atau pembubutan kasar dari pembentukan dasar.
PROSES KETIGA PEMBENTUKAN ALUR ( RONGGA PADA DINDING BENDA KERJA )
Pada gambar diatas terlihat ada beberapa program yang diblok, itu merupakan program dari
pembubutan ALUR atau pembubutan ruang dari pembentukan celah.
Pada gambar diatas terlihat ada beberapa program yang diblok, itu merupakan program dari
pembubutan ULIR atau pembentukan .
Langkah penentuan tools
Berikut tampak keseluruhan pada layar aplikasi SOFTLATHE dalam pemilihan atau penyetelan tools
yang akan digunakan :
Dibawah ini adalah cara untuk memilih atau memanggil tools yang akan kita gunakan. Lihat gambar
dibawah ini :
TOOLS 1
TOOLS 3
TOOLS 4