Anda di halaman 1dari 4

1.

Tatalakasana

2. Pencegahan1
Pencegahan yang bisa dilakukan dibagi 3 yaitu:
- Pencegahan primer bertujuan untuk mengurangi insiden penyakit dengan
mengurangi paparan faktor risiko atau pemicu
- Pencegahan sekunder bertujuan untuk mengurangi prevalensi penyakit dengan
deteksi dini dan manajemen yang tepat. Ini bertujuan untuk mengurangi
keparahan dan dampak penyakit sejak awal.
- Pencegahan tersier bertujuan untuk mengurangi dampak penyakit kronis yang
sedang berlangsung dan komplikasinya untuk memaksimalkan kualitas hidup dan
mengembalikan fungsi normal sebanyak mungkin. Kontrol penyakit yang buruk
dapat timbul dari kepatuhan pasien yang buruk, diagnosis yang salah, pembedahan
yang tidak memadai, atau faktor-faktor terkait penyakit.
3. Komplikasi2
1. Komplikasi orbita :
a) Selulitis periorbita
b) Selulitis orbita
c) Abses subperiosteal
d) Abses orbita
2. Komplikasi oseus/tulang :Osteomielitis (maksila dan frontal)
a. Abses epidural / subdural
b. Abses otak
c. Meningitis
d. Serebritis
e. Trombosis sinus kavernosus
3. Komplikasi lain yang sangat jarang terjadi : abses glandula lakrimalis, perforasi
septum nasi, hilangnya lapangan pandang, mukokel/mukopiokel, septikemia.

4. Prognosis3
Karena sifatnya yang persisten, sinusitis kronis dapat menjadi penyebab
morbiditas yang signifikan. Jika tidak ditangani, itu dapat mengurangi kualitas hidup
dan produktivitas orang yang terkena dampak. Sinusitis kronis dikaitkan dengan
eksaserbasi asma dan komplikasi serius seperti abses otak dan meningitis, yang dapat
menghasilkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan.
Perawatan medis dini untuk sinusitis kronis biasanya menghasilkan hasil yang
memuaskan. Bedah sinus endoskopi fungsional (FESS) mengembalikan kesehatan
sinus dengan gejala lengkap atau sedang pada 80-90% pasien dengan sinusitis kronis
kronis yang berulang atau tidak responsif secara medis.
Sinusitis kronis jarang mengancam jiwa, meskipun komplikasi serius dapat
terjadi karena kedekatannya dengan orbit dan rongga kranial. Sekitar 75% dari semua
infeksi orbital berhubungan langsung dengan sinusitis. Komplikasi intrakranial relatif
jarang, dengan 3,7-10% infeksi intrakranial terkait dengan sinusitis.

Daftar Pustaka

1. Hopkins, Claire. Can we prevent chronic rhinosinusitis?. Ent & Audiology News
Volume 26 Issue 5 November/December 2017.
2. Buku Ajar llmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala dan Leher Edisi
Ke-7 Cetakan keempat. 2015. Penerbit: Badan Penerbit FK UI.
3. Itzhak, Brook. “Chronic Sinusitis” Department of Pediatrics, Georgetown University
School of Medicine. 2018. Dikunjungi tanggal 8 April 2019. Tersedia dari
https://emedicine.medscape.com/article/232791-overview#a8.

Anda mungkin juga menyukai