5. Surfaktan adalah
a. Dihasilkan oleh sel tipe 1 dalam alveolus
b. Suatu zat yang menurunkan tegangan permukaan pada alveolus
c. Produksinya meningkatkan kerja pernapasan
d. Pertumbuhan surfaktan paru mencapai maksimum pada usia 25 minggu kehamilan
e. Molekul yang hanya bersifat hidrofilik
6. Pertukaran gas terjadi pada
a. Ductus alveolar
b. Alveoli
c. Acini
d. Broncus terminalis
e. Broncus sekunder
8. Saluran pernapasan penghubung (connecting airways) memiliki volume sekitar 150 ml.
volume ini mengarah pada
a. Ruang mati fisiologis
b. Ruang mati anatomis = dead space
c. Ruang mati alveolar
d. Volume tidal paru = 500ml
e. Volume residual paru
9. Parameter utama yang mempengaruhi pasokan oksigen ke jaringan adalah
a. Saturasi oksigen , CO, dan demam
b. CO, umur dan RR
c. Hb, RR, dan CO
d. Hb, saturasi O2, dan CO
e. CO dan stroke volume
10. Pernyataan berikut yang benar ttg teknik bernapas dgn cara inspirasi melalui hidung dan
ekspirasi melalui mulut dengan mencucurkan bibir adalah
a. Diaphragmatic breathing exercise
b. Bertujuan untuk meningkatkan tekanan pada saluran pernapasan
c. Bertujuan untuk meningkatkan tekanan pada dinding thoraks
d. Dilakukan pada kondisi trauma dinding thoraks
e. Bentuk latihan pernapasan pada pleuritis
11. Pernyataan yg benar mengenai ISPA adalah = Infeksi Saluran Pernafasan Akut
a. Bisa pada penyakit saluran pernapasan atas dan bawah
b. Biasa dialami seorang anak dengan episode 8-20 kali per tahun
c. ISPA berdasarkan kejadian penyakit lebih dari 2 minggu => kronik
d. Beberapa penyakit ISPA adalah pneumonia dan TB (pneumonia = akut, TB = kronik)
e. ISPA tidak bisa menyebabkan kematian
12. Etiologi penyebab pneumonia pada anak berusia 4 tahun yang paling sering adalah
a. Claymidia spp
b. S. Aureus
c. PSV
d. H. Influenza
e. Rhino virus
13. Nano seorang anak laki-laki berusia 11 bulan saat ini dinyatakan petugas kesehatan
termasuk klasifikasi pneumonia. Frekuensi nafas nano saat ini adalah
a. 32 x/menit
b. 28 x/menit
c. 45 x/menit (lebih mendekati 50x/menit)
d. 38x/menit
e. 40x/menit
14. Seorang anak dinyatakan menderita bronkiolitis dengan dasar diagnosis seperti beerikut :
a. Demam, batuk, sesak nafas, ekspirasi memanjang, wheezing
b. Demam, batuk, sesak nafas, vesikuler meningkat, wheezing
c. Demam, batuk, sesak nafas, ekspirasi memanjang, ronki basah halus nyaring
d. Demam, batuk, sesak nafas, ekspirasi memanjang, ronki basah kasar
e. Demam, batuk, sesak nafas, vesikuler menurun, wheezing
15. Uji tuberculin / mantoux test dinyatakan positif apabila ditemukan indurasi berukuran
a. 3 mm
b. 5 mm => pada keadaan imunosupresi
c. 7 mm
d. 10 mm => pada keadaan normal
e. 4 mm
17. Untuk menegakan diagnosis TB pada anak yang terpenting adalah melakukan
a. Rontgen thorax => tidak spesifik
b. Uji tuberculin
c. Dahak => anak usia dibawah 6-8 tahun sulit mengeluarkan dahak
d. Pembersihan lambung => hanya berguna bila ada fasilitas biakan
e. Pemeriksaan PA
18. Umumnya terapi kombinasi penderita TB anak adalah
a. Rifampisin, INH, streptomisin
b. Rifampisin, etambutol, streptomisin
c. Rifampisin saja
d. INH saja
e. Rifampisin (R), INH (H), pirazinamid (Z) => tahap intensif 2RHZ
19. Bila fasilitas tidak memungkinkan untuk mendiagnosis tuberkolusis pada anak dapat
digunakan scoring pada IDAI , pada scoring ini nilai :
a. BB dibawah garis merah 3 (skor 1)
b. Kontak erat dengan pendrita tuberkkolusis dan BTA positif 1 (skor 3)
c. Uji tuberculin indurasi 6 mm 3
d. Gizi buruk 1 (skor 2)
e. Foto rontgen 1
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun BB 35 kg, ke IGD dengan keluhan sesak nafas dan
mengik sejak 2 jam yang lalu. sesak di pengaruhi oleh cuaca dingin. Riwayat batuk pilek
sejak satu hari yg lalu tidak ada demam. Penderita masih bisa bermain dan berlari. Pernah
mengalami penyakit serupa 3 bulan yg lalu dibawa ke IGD di asap sesak dan mengik
menghilang. Mengik pertama kali diderita pada usia 1 tahun. Ibu penderita juga
mengidap asma. PF ; compos mentis, tidak ada sianosis RR 55x/menit , nafas cuping
hidung retraksi minimal intercostals, wheezing ekspirasi
20. Tatalaksana awal yang diberikan pada anak ini
a. Theofillin
b. Nebulisasi salbutamol
c. Berikan antibiotic
d. Nebulisasi steroid
e. Berikan salbutamol, dan steroid oral
Tatalaksana medikamentosa dibagi dalam dua kelompok besar yaitu tatalaksana saat
serangan dan tatalaksana jangka panjang. Pada saat serangan pemberian α2 agonis
pada awal serangan dapat mengurangi gejala dengan cepat. Bila diperlukan dapat
diberikan kortikosteroid sistemik pada serangan sedang dan berat.
21. Menurut gina pembagian derajat penyakit asma pada anak ini adalah
a. Intermitten
b. Serangan berat
c. Persisten ringan
d. Serangan sedang
e. Persisten sedang
GINA membagi asma menjadi 4 klasifikasi yaitu asma intermiten, asma persisten
ringan, asma persisten sedang, dan asma persisten berat.
Derajat asma Gejala Gejala malam Faal paru
Intermitten Bulanan APE≥80%
- Gejala<1x/minggu. ≤ 2 kali sebulan - VEP1≥80% nilai prediksi
- Tanpa gejala diluar APE≥80%
serangan. nilai terbaik.
- Serangan singkat. - Variabiliti APE<20%.
Persisten ringan Mingguan APE>80%
- Gejala>1x/minggu >2 kali sebulan - VEP1≥80% nilai prediksi
tetapi<1x/hari. APE≥80% nilai terbaik.
- Serangan dapat - Variabiliti APE 20-30%.
mengganggu aktifiti
dan tidur
Persisten sedang Harian APE 60-80%
- Gejala setiap hari. >2 kali sebulan - VEP1 60-80% nilai
- Serangan prediksi APE 60-
mengganggu aktifiti 80% nilai terbaik.
dan tidur. - Variabiliti APE>30%.
- Membutuhkan
bronkodilator setiap
hari.
Persisten berat Kontinyu APE 60≤%
- Gejala terus menerus Sering - VEP1≤60% nilai prediksi
- Sering kambuh APE≤60% nilai terbaik
- Aktifiti fisik terbatas - Variabiliti APE>30%
22. Pada penderita di atas apabila telah dilakukan nebulisasi 2 x mengalami respon parsial
sesak berkurang, mengi masih ada, tindakan anda adalah :
a. Aminofilin intervena
b. Kortikosteroid intravena
c. Boleh pulang, control 2 hari lagi
d. Observasi di ruang rawat sehari, beri steroid oral
e. Nebulisasi ulang
ALGORITMA
Klinis : Gejala (batuk, sesak, mengi, dada terasa berat) yang bertambah
Terapi awal
25. Kelainan jantung bawaan dengan corakan bronkovaskuler meningkat pada foto thoraks
adalah :
a. Pulmonal stenosis
b. Teralogi fallot
c. Pulmonal atresia
d. VSD
e. MS
26. Pada pemeriksaan foto thoraks corpulmonale didapatkan
a. Apeks jantung tertanam
b. Arteri pulmonalis central melebar
c. Disebabkan kelainan jantung bawaan
d. Kelainan jantung terutama mengenai atrium kanan
e. Hilus paru menyempit
28. Metode pemeriksaan kardiovaskuler saat ini sudah berkembang. Mulai dari yang
konvensional sampai Ultra Computerized Tomography. Pemeriksaan yang tidak
menggunakan sinar X adalah
a. Aortography retrograde
b. Ultrasonography dan MRI
c. PET Scan dan caterisasi jantung
d. Angiography
e. Computerized Tomography
31.
a. Memulai terapi empiric dengan golongan florokuinolon kemungkinan dengan
acquired community pneumonia
b. Foto thoraks untuk konfirmasi diagnosis TB
c. Periksa sputum BTA 3 kali
d. Periksa USG dan MRI
e. Injeksi tuberculin (matoux test)
32. Wanita usia 24 tahun datang dengan keluhan batuk 3 minggu dan badan terasa makin
kurus. Pemeriksaan yang anda rencanakan sebagai seorang dokter penanggung jawab
pasien adlah :
a. CT scan thoraks
b. Pemeriksaan sputum : gram dan jamur
c. Pemeriksaan BTA SPS 3x
d. Uji tuberculin ( mantoux test)
e. Langsung di beri OAT
46. S. imun apakah yg bekerja sebagai APC yg akan membawa antigen ke Sel T
a. Basofil
b. Eosinofil
c. Makrofag
d. Sel NK
e. Sel Mast
50. Pada kasus SARS (sereve acut respiratory sistem) bahan pemeriksaan utama yang
diperlukan adalah :
a. Sputum
b. Darah
c. Urine
d. Usap nasofaring
e. Bronco alveolar lavag
Nose swab: useful to identity carriers of MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus
Aureus) SARS (severe acute respiratory syndrome)
51. Sputum berwarna hijau disertai adanya sel darah putih dan berbau manis disebabkan
oleh:
a. Amebic liver abscess yg rupture ke dalam bronchus
b. Kliebsella pneumonia
c. Serratia marcescens
d. Bacteroides roelaninogenicus
e. Pseudomonas
MACAM-MACAM SPUTUM
Rusty Lobar Pneumonia
Anchovy Paste (dark brown) Amebic liver abscess rupture into bronchus
Red Currant Jelly Klebsiella Pneumoniae
Red (pigment, not blood) Serratia marcescens; rifampisin overdose
Black Bacteroides melaninogenicus; pneumonia;
anthracosilicosis
Green (with WBCs, sweet odor) Pseudomonas infection
Milky Bronchioalveolar carcinoma
Yellow (without WBCs) Jaundice
55. Pada pemeriksaan BTA bila pasien tidak bisa meneluarkan dahak maka dapat diberikan:
a. Gliseril guaicolat 100mg
b. Dextrometrophan
c. OBH
d. OBP
e. Kodein
56. Dibawah ini yg termasuk terapi fisik dada (chest fisical therapy) adalah
a. T.F. pada penyakit dinding dada
b. T.F. yang diterapkan pd dinding dada dari luar
c. T.F. yg diterapkan pd dinding dada dari dalam
d. Untuk memfasilitisasi produksi sekret pada saluran pernapsan
e. Dapat terjadi hyperinflation
62. Gambaran lesi tak aktif pada pemeriksaan foto dada adalah
a. Fibrotic
b. Infiltarat
c. Kavitas
d. Bercak milner
e. Efusi pleura
65. Gambaran mikroskopik terdiri dari jaringan parut dengan eksudat netrofil dan RBC yg
berpadu memberi gambaran merah padat, seperti hati pada penyakit pneumonia lobaris
dijumpai pada stadium
a. Kongesti
b. Hepatisisasi merah (konsolidasi)
c. Hepatisasi kelabu
d. Resolusi
e. Infiltrasi
66. Gambaran mikroskopik yg terdiri dari granuloma non kaseosa, schauman body, asteroid
body di jumpai pada penyakit :
a. Pneumokoniasis
b. Fibrosis paru idiopatik
c. Tuberkolusis
d. Sarkoidosis
e. Pneumonia
67. Lesi squmous cell carcinoma banyak di jumpai pada laki-laki, berhubungan erat dengan
merokok sering terletak pada daerah mana?
a. Perifer
b. Hilus
c. Sentral
d. Sentral dan perifer
e. Kavitas
68. Waktu terbaik poengumpulan sputum
a. Pagi
b. Sewaktu
c. Pagi – sewaktu – pagi
d. Pagi – sewaktu- sewaktu
e. Pagi-pagi-pagi
73. Pemberian oksigen memalui nasal kanul meninglkatkan fraksi inspirasi maksimal sebesar
a. 30%
b. 50%
c. 70%
d. 80%
e. 100%
74.
a. Neurogenic pulmonary edema
b. Acute lung injury
c. Transfusion related lung injury
d. Acute respiratory distress syndrome
e. Ventilator induced lung injury
75. High ventilator demands pada pasien dengan ARDS terutama adalah akibat
a. Peningkatan resistensi jalan nafas
b. Terjadinya shunt
c. Penurunan kompliasns paru
d. Hipoksemia berat
e. Edema intertisial dan alveolar
87. Pokok pola makan pada penderita malignant growth yaitu dengan mengupayakan
a. Hindari substansi karsinogenik
b. Batasi makanan yg menjadi habit
c. Kembali ke pola makan awal
d. Hindari makanan yg tidak biasa
e. Hindari makanan yg keras
88.
Jawab: D
89.
Jawab: C
90. Secara makroskopis terdapat perbedaan antara bronchioles terminalis dengan bronchioles
respiratorius yaitu pada :
a. Struktur epitel permukaan
b. Struktur submukosa
c. Struktur komponen pembentuk dinding
d. Struktur adventitia
e. Undulasi mukosa
91. Sel berikut yg berfungsi menghasilkan surfaktan adalah :
a. Pneomosit 1
b. Pneomosit 2
c. Clara cell
d. Septa cell
e. Dust cell
97. Pemeriksaan fisik yang kita jumpai pada pasien pneumothoraks adalah
a. Pada inpeksi bagian yg sehat lebih cembung
b. Pada perkusi redup
c. Pada auskultasi suara nafas meningkat
d. Pada palpasi fremitus melemah
e. Sela iga menyempit
98. Pengobatan meshotheloma stadium 3 adalah
a. Terapi paliatif
b. Kemoterapi
c. Tindakan bedah
d. Multimodalitas
e. Observasi
106. Sitokin yg berperan sebagai imunitas selular pada infeksi saluran pernapasan:
a. IFN-∫
b. TNF- alfa
c. TGF- beta
d. IL-6
e. IL-10
110. Seorang anak wanita 10 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan demam, sakit
kepala. Pada pemeriksaan tampak pembengkakan kelenjar parotis dan nyeri tekan.
Penyebab infeksi adalah
a. M. tubercolusis
b. Klebsiella pneumonia
c. Chlamidiae
d. Stafillokokus
e. Adeno virus
111. Seorang anak wanita 10 thn, datang ke poliklinik dengan keluhan demam, sakit
kepala. Pada pemeriksaan tampak pembengkakan kelenjar parotis dan nyeri tekan.
Penyebab infeksi adalah
a. Rubella
b. Mumps
c. Morbilli
d. Streptokokus
e. Chlamdiae
112. Berikut ini pernytaan yg paling tepat mengenai TB paru
Jawab: C
113. Diagnosis TB paru yg utama adalah :
a. Gejala klinis
b. Pemeriksaan rontgen dada
c. Gejala klinis dan pem. BTA
d. Gejala klinis dan Pem. PCR, ELISA, PAP
e. Pem. Rontgen foto dada dan gejala klinis
114. Pada pemeriksaan foto dada, dicurigai sebagai suatu lesi aktif apabila
a. Ada fibrotic
b. Atelektasis
c. Kalsifikasi
d. Penebalan pleura
e. Efusi pleura
117. Berikut ini pengobatan kategori 2 untuk kriteria penderita sebagai berikut :
a. Kasus putus obat
b. Kasus baru BTA (-)
c. Kasus kronik
d. MDR TB
e. Kasus TBEP berat
118. Indikasi WSD emergency adalah :
a. Empyema
b. Efusi plura maligna
c. Chylothoraks
d. Recurrent pneumothoraks
e. Efusi pleura recurrent
119. Berikut ini merupakan persiapan untuk tindakan desinfektan pada pemasangan
WSD :
a. Kasa, sarung tangan steril, duk streil
b. Alcohol 70 %, Pov. Iodine
c. Lidocain 2 % injeksi ampul
d. Jubah, duk steril
e. Spuit 5ml 1-2 buah, trokar
123. Laki2 datang ke UGD dgn keluhan sesak yg timbul sejak 3 hari yg lalu. Os
mengeluh keluhan disertai demam tinggi, batuk produktif. Pada pemeriksaan didapatkan
pasien tampak menggunakan otot bantu pernapasan saat bernapas. Pada pemeriksaan
fisik paru kanan didapatkan redup pada lapangan atas, stremfremitus meningkat, nyeri
dada dan ronkhi. Pasien ini mungkin menderita
a. Tumor paru
b. Tuberkolusis paru
c. Pleuropneumonia
d. Pneumonia atipikal
e. Bronchitis kronis
124. Pemeriksaan penunjang yg harus dilakukan segera pada penderita tersangka
pneumonia yg datang pa IGD adalah :
a. Spirometri
b. Rontgen THoraks P/A
c. Kultur dan resistensi M.O sputum
d. Test alergi obat
e. Test tuberculin (mantoux)
126. Laki2 50 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak . dari anamnesis pasien
tidak memiliki riwayat sakit paru-paru atau asma sebelumnya . pasien mengaku sebagai
seorang perokok berat pada usia mudanya. Hasil spirometri yg mungkin pada pasien
normal, FEV1 menurun, FEV1/FVC < 0,7. Interpretasi hasil adalah :
a. Retriksi
b. Obstruksi
c. Campuran
d. Normal
e. Obstruksi parsial
Obstruksi Restriksi
(Gangguan ekspirasi) (Gangguan inspirasi)
FEV1 < 80 % (0,8) FVC < 80% (0,8)
FEV1/FVC < 70% (0,7) FEV1/FVC > 70% (0,7)
127. Wanita hamil 40 tahun bertubuh gemuk datang ke poliklinik , penyakit dalam di
konsulkan bagian obgyn untuk dilakukan tindakan oprasi. Dokter penyakit dalam
melakukan pemeriksaan spirometri pada pasien tersebut, hasil yg paling memungkinkan
adalah
a. FVC normal
b. FVC meningkat
c. FVC menurun
d. FEV1 menurun
e. FEV1 meningkat
Obstruksi Restriksi
(Gangguan ekspirasi) (Gangguan inspirasi)
FEV1 < 80 % (0,8) FVC < 80% (0,8)
FEV1/FVC < 70% (0,7) FEV1/FVC > 70% (0,7)
Patologis: Fisiologis: Bumil
- Asma Bronkiale Patologis : (Ggn. Parenkim paru)
- PPOK - interstisial fibrosis
- Bronkiektasis - sarkoidosis
- Fibrosis Kistik - pneumoconiosis
- Bronkiolitis - radiasi/obat yang menginduksi jar.
Interstisial
134.
Jawab:
135. Dasar dan pemeriksaan laboratorium untuk mendapatkan hasil pemeriksaan lab
yg terpercaya dan akurat dimulai dari
a. Pemilihan peralatan laboratorium yg canggih
b. Pengumpulan dan cara mendapatkan bahan yg benar
c. Pemeriksaan biologi molekuler
d. Petugas laboratorium yg disiplin
e. Laboratorium yg banyak cabangnya
136. Krista spiral curchman’s ditemukan pada penyakit
a. Abces paru-paru
b. Asthma bronchial
c. Bronchiesctasis
d. Bronchitis
e. Nasopharingitis akut
143. Respon kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi yg tergolong dalam acquired
immunity adalah :
a. ASI
b. Plasenta
c. Paparan berulang
d. Vaksinasi
e. Pernaikan jar. Ikat
145. Sel yg berfungsi memonitor tekanan oksigen di dalam lumen trachea adalah :
a. Sel clara
b. Sel debu
c. Sel olfaktorius
d. Sel septa
e. Sel DNES
148. Obat anti asma yg termasuk dalam agonis beta 2 selektif adalah :
a. Kortikosteroid
b. Ipratropium
c. Kromolin
d. Terbutalin
e. Teofilin