SKIZOFRENIA PARANOID
Oleh:
Nim: 712019060
Pembimbing:
I. IDENTIFIKASI PENDERITA
Nama : MR
Usia : 19 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum menikah
Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
Alamat : Demang Lebar Daun, Palembang
Datang ke RS : Minggu, 09 Juni 2019
Cara ke RS : Diantar oleh ibu, kakak dan pamannya
Tempat Pemeriksaan : Instalasi Gawat Darurat RS. dr. Ernaldi Bahar Palembang
A. Sebab Utama
Pasien menendang kakak kandung nya.
2
2. Riwayat asma tidak ada
3. Riwayat demam tinggi tidak ada
4. Riwayat kejang tidak ada
5. Riwayat hipertensi tidak ada
6. Riwayat stroke tidak ada
7. Riwayat diabetes mellitus tidak ada
8. Riwayat hiper/hipotiroid tidak ada
9. Riwayat alergi tidak ada
± 2016 ± 2019
3
IV. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
A. Riwayat Premorbid
1. Bayi : Menurut keluarga pasien lahir spontan, cukup bulan,
ditolong oleh bidan.
2. Anak : Menurut keluarga, pasien tidak pernah mengalami demam
tinggi dan kejang (step)
3. Remaja : Menurut keluarga, pasien merupakan orang yang periang.
Setelah ayahnya meninggal merasa murung dan pendiam.
4. Dewasa : Menurut keluarga, pasien merasa murung, merasa ibunya
berubah seperti orang lain.
C. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga dengan gejala penyakit yang sama disangkal.
Keterangan:
: Pasien bernama MR usia 19 Tahun
D. Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalahSMP kelas 1.
E. Riwayat Pekerjaan
Tidak bekerja
4
F. Riwayat Pernikahan
Pasien belum menikah
G. Agama
Pasien beragama Islam
5
C. Pembicaraan
1. Spontanitas : Kurang Spontan
2. Kualitas : Kurang
3. Kuantitas : Kurang
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi dan ilusi :
Halusinasi auditorik : tidak ada
Halusinasi visual : Melihat bayangan ayahnya datang kerumah
Ilusi: melihat ibunya berubah menjadi orang lain.
2. Depersonalisasi dan derealisasi tidak ada.
E. Pikiran
1. Proses dan bentuk pikiran : Koheren
a) Kontinuitas : baik
b) Hendaya berbahasa : tidak ada
2. Isi Pikiran
Gangguan isi pikiran : Waham (-)
6
7. Kemampuan menolong diri sendiri : baik, pasien makan, minum dan
mandi bisa sendiri.
G. Pengendalian Impuls
Pasien tampak tenang pada proses tanya jawab yang dilakukan dan tidak
terdapat gerakan involunter.
H. Daya Nilai
1. Penilaian realita : RTA terganggu
2. Tilikan : Derajat 4
B. Status Neurologikus
1. GCS : 15
E : membuka mata spontan (4)
V : bicara spontan (5)
M : gerakan sesuai perintah (6)
2. Fungsi sensorik tidak terganggu.
7
3. Fungsi Motorik tidak terganggu.
4. Ekstrapiramidal sindrom tidak ditemukan gejala.
5. Refleks fisiologis normal.
6. Refleks patologis tidak ditemukan.
Aksis II:
Pada pasien untuk diagnosis multiaksial aksis II tidak ada diagnosis.
Aksis III:
Pada pasien untuk diagnosis multiaksial aksis III tidak ada diagnosis.
Aksis IV:
Pada penderita untuk aksis IV masalah keluarga dan cinta.
8
Aksis V:
Pada aksis V didapatkan Global Assessment of Functioning (GAF) Scale saat
datang ke Rumah Sakit yaitu 60-51 yaitu gejala sedang (moderate), disabilitas
sedang.
X. DAFTAR MASALAH
A. Organobiologik
Tidak ditemukan faktor genetik gangguan kejiwaan.
B. Psikologik
Pasien mengalami halusinasi visual dan ilusi.
C. Lingkungan dan Sosial Ekonomi
Pasien tinggal dengan ibu, dan 1 orang kakak perempuan
XI. PROGNOSIS
A. Quo ad Vitam : dubia ad bonam
B. Quo ad Functionam : dubia ad malam
C. Quo ad Sanationam : dubia
9
XII. RENCANA PENATALAKSANAAN
A. Psikofarmaka
IGD
- Risperidon 1 x 2 mg
- Merlopam 1 x 0,5 mg (malam)
B. Psikoterapi
1) Pada penderita
- Memberikan edukasi terhadap penderita untuk mampu berinteraksi
dengan baik, mampu mengendalikan emosi, memahami penyakit
serta cara pengobatannya, memahami pentingnya untuk hadir
kontrol rutin setiap bulan,mengetahui efek samping yang dapat
muncul apabila melanggar kepatuhan dan keteraturan dalam
minum obat.
- Intervensi langsung dan dukungan untuk meningkatkan kualitas
hidup individu, perbaikan fungsi sosial. Misalnya mampu
membangkitkan semangat kerja dari penderita.
- Memotivasi penderita agar tidak merasa putus asa, senantiasa
memperbanyak ibadahmendekatkan diri kepada Tuhan dan
semangat dalam menjalani hidup.
2) Pada keluarga
- Memberikan pemahaman kepada keluarga mengenai berbagai
kemungkinan penyebab penyakit, perjalanan penyakit, dan
pentingnya kontrol pengobatan, sehingga keluarga dapat
memahami dan menerima kondisi penderita serta membantu
penderita dalam hal minum obat serta kontrol secara teratur dan
mengenali gejala-gejala kekambuhan untuk segera dikonsultasikan
kepada dokter.
10
TABEL FOLLOW UP
11
RR:20x/menit
T: 36,7 C
A: F 20.0
P: - Risperidon 1 x 2 mg
- Merlopam 1 x 0,5 mg (malam)
12