PENULISAN RESEP
KEPUTUSAN DIREKTUR................................................................................
BAB I DEFINISI........................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP...........................................................................3
BAB III TATA LAKSANA..............................................................................4
BAB IV DOKUMENTASI..............................................................................9
BAB V PENUTUP.....................................................................................10
PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
RSUD “BAYU ASIH”
Jl.Veteran No.39 (0264) 200100-202215 Fax 202215
P U R W A K A R T A - 41115
TENTANG
PENETAPAN PANDUAN PENULISAN RESEP PADA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYU ASIH
KABUPATEN PURWAKARTA
Menetapkan :
Ditetapkan di Purwakarta
pada tanggal
Pembina / IV.a
Tembusan :
1. Yth. Bapak Bupati Purwakarta;
2. Yth. Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta;
3. Yth. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta.
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYU
ASIH KABUPATEN PURWAKARTA
NOMOR : 5 Februari 2018
TANGGAL : 442/Kep. 62 – RSUD Bayu Asih/2018
PERIHAL : PENETAPAN PANDUAN PENULISAN RESEP PADA RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH BAYU ASIH KABUPATEN
PURWAKARTA
BAB I
DEFINISI
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada
apoteker, baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku. Menurut World
Health Organization (WHO), peresepan yang rasional adalah permintaan obat
sesuai dengan kebutuhan klinik, dosis sesuai dengan kebutuhan pasien,
diberikan dalam jangka waktu yang sesuai dengan penyakit, dan dengan biaya
termurah menurut pasien dan komunitasnya. Kriteria penulisan resep
diwajibkan aman, memenuhi kaedah 6 tepat 1 waspada (tepat indikasi; tepat
obat; tepat pasien; tepat dosis dan perhitungan dosis; tepat interval waktu dan
lama pemberian obat; tepat cara penggunaan; waspada efek samping) dan
rasional. Yang berhak menulis resep adalah dokter dan dokter gigi terbatas
pada pengobatan gigi dan mulut.
Penulisan resep dapat membentuk pelayanan berorientasi kepada
pasien (patient oriented) bukan material oriented. Resep itu sendiri dapat
menjadi medical record yang dapat dipertanggungjawabkan, dan bersifat
rahasia. Resep menyangkut sebagian dari rahasia jabatan kedokteran dan
kefarmasian, oleh karena itu tidak boleh diberikan atau diperlihatkan kepada
tidak berhak. Kerahasiaan resep dijaga sesuai dengan kode etik dan kaidah
penulisan resep.
Penulisan resep di Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Kabupaten
Purwakarta mengacu pada formularium yang telah ditetapkan oleh Direktur
melalui usulan para Ketua Staf Medis. Formularium yang masih berlaku
harus tetap dipatuhi oleh semua dokter praktek di Rumah Sakit Umum
Daerah Bayu Asih Kabupaten Purwakarta. Jika dokter menginginkan obat di
luar formularium atas dasar keilmuan, maka dokter tersebut wajib mengisi
form permintaan obat di luar formularium yang telah disediakan di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Kabupaten Purwakarta, dan
selanjutnya Kepala Instalasi Farmasi membuat usulan ke Komite Farmasi
dan Terapi atas form tersebut untuk dijadikan usulan formularium
berikutnya.
Resep yang benar adalah ditulis secara jelas, dapat dibaca, lengkap dan
memenuhi peraturan perundangan serta kaidah yang berlaku. Unsur-unsur
yang harus tercantum dalam lembar resep, antara lain:
1. inscriptio sebagai identitas dokter penulis resep, nama dokter dan Nomor
Surat Izin Praktek (SIP) dalam bentuk stempel dicantumkan dalam setiap
peresepan;
2. tanggal penulisan resep, sangat penting untuk mengetahui kapan resep
dibuat;
3. invocatio atau tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan permintaan obat,
bila diresepkan lebih dari satu obat maka dituliskan R/ kembali untuk
obat yang kedua.
4. prescriptio atau nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan yang
diinginkan ditulis dengan jelas;
5. signatura yaitu aturan pakai, regimen dosis pemberian, rute dan
interval waktu pemberian harus jelas untuk keamanan penggunaan
obat dan keberhasilan terapi;
Contoh :
a. S 2 dd 1 tab PC (2 kali sehari 1 tablet sesudah makan);
b. S 1-0-0 30 menit AC (pagi hari 1 tablet, 30 menit sebelum makan);
6. subscriptio yaitu tanda tangan/paraf dokter penulis resep yang berguna
sebagai legalitas dan keabsahan resep tersebut;
7. pro yaitu identitas pasien dengan mencantumkan nama dan umur pasien,
sebaiknya juga mencantumkan berat badan pasien khususnya untuk bayi dan
anak-anak untuk menghindari over/under doses pada pasien.
Dalam rangka upaya meningkatkan keamanan pelayanan peresepan di
rumah sakit dan memastikan bahwa obat yang diterima pasien tepat dan
aman, maka rumah sakit menjabarkan kebijakan elemen yang dapat
diterima/akseptabel dari suatu pemesanan atau penulisan resep yang lengkap.
Elemen-elemen yang diatur dalam kebijakan termasuk sekurang-kurangnya :
1. data yang penting dan lengkap untuk mengidentifikasi pasien secara
akurat, misalnya nama lengkap pasien, tanggal lahir, alamat dan nomor
rekam medis;
2. elemen penulisan resep seperti yang telah disebutkan di unsur-unsur
penulisan resep mulai dari identifikasi dokter, inscriptio, invocatio,
prescriptio, subscriptio, signatura, identifikasi pasien;
3. menggunakan nama generik atau nama dagang sesuai yang tercantum
dalam formularium rumah sakit;
4. mencantumkan indikasi obat yang diresepkan jika diperlukan, misalnya S
p.r.n jika nyeri;
5. prosedur khusus dalam pemesanan obat LASA;
6. tindakan yang harus diambil bila pemesanan obat tidak lengkap, tidak
terbaca atau tidak jelas;
7. jenis pemesanan tambahan yang diijinkan seperti pemesanan obat
emergensi dan pemesanan obat yang dalam daftar obat automatic stop order;
8. pemesanan obat secara verbal atau melalui telepon dan proses untuk
verifikasinya;
9. jenis pemesanan yang berdasarkan berat badan (pasien anak).
Tujuan dari Panduan Penulisan Resep pada Rumah Sakit Umum Daerah Bayu
Asih Kabupaten Purwakarta antara lain:
1. sebagai panduan langkah-langkah dalam melakukan identifikasi resep
obat pasien Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Kabupaten
Purwakarta;
2. menghindari kesalahan interpretasi obat yang dapat membahayakan
pasien dan merugikan rumah sakit;
3. peningkatan mutu kualitas pasien dengan tercapainya terapi pasien.
BAB II RUANG
LINGKUP
A. Langkah Preskripsi
a. Bentuk Sediaan
Singkatan yang
No Kepanjangan Arti
diperbolehkan
1 Emuls Emulsum Emulsi
2 Inj Injectio Obat suntik
3 Sol Solutio Larutan
4 Susp Susspensio Suspensi
5 Syr Syrupus Sirup
6 Garg Gargarisma Obat kumur
7 Gtt auric Guttae auriculaes Obat tetes telinga
8 Gtt nasal Guttae nasales Obat tetes hidung
9 Gtt opht Guttae ophthalmicae Obat tetes mata
10 Amp Ampulae Ampul
11 Fls Flacon Botol
12 Supp Suppositorum Suppositoria
13 Cr Cream Krim
14 Cap/Caps Capsulae Kapsul
15 Tab Tabulae Tablet
16 Pulv Pulvis/pulveres Serbuk/serbuk
terbagi
17 Neb Nebulae Obat semprot
b. Frekuensi
Singkatan yang
No Kepanjangan Arti
diperbolehkan
1 1 dd Semel de die Satu kali sehari
2 2 dd Bis de die Dua kali sehari
3 3 dd Ter de die Tiga kali sehari
4 4 dd Quarter de die 4 kali sehari
5 Oh Omni hora Setiap jam
c. Waktu pemberian
Singkatan yang
No Kepanjangan Arti
diperbolehkan
1 ac Ante coenam Sebelum makan
2 dc Durante coenam Saat sedang makan
3 pc Post Coenam Sesudah makan
4 hs Hora somni Sebelum tidur
5 an Ante coenam Sebelum tidur
6 m et v Mane et Vespere Pagi dan Sore
7 p.r.n Pro re nata Bila perlu
d. Penggunaan
Singkatan yang
No Kepanjangan Arti
diperbolehkan
1 Ue Usus externum Obat luar
2 Up Usus propius Untuk dipakai
sendiri
3 pro inj Pro injectio Untuk disuntikkan
e. Lain-lain
Singkatan yang
No Kepanjangan Arti
diperbolehkan
1 Dext Dextra Kanan
2 Sin Sinistra Kiri
3 R/ Recipe Ambillah
4 S Signa Tandailah
5 Ad Ad Sampai dengan
6 Mf Misca fac Campur dan
buatlah
7 Iter Iter Diulang
B. Tata Laksana Penulisan Resep
Resep pasien rawat inap dan rawat jalan diurutkan perhari dan dibundel
per bulan, dipisahkan antara resep rawat inap dan resep rawat jalan dan
dibedakan antara resep yang mengandung obat narkotik psikotropik dengan
resep non narkotik psikotropik. Resep pasien Rumah Sakit Umum Daerah
Bayu Asih Kabupaten Purwakarta disimpan selama 5 (lima) tahun untuk
kemudian dimusnahkan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan di Rumah Sakit.
BAB 5
PENUTUP
Pembina / IV.a