merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial
Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu
kolonial atau VOC.Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912,
Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan
Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai
40
41
pasar obligasi dan derivatif. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi
sistem manual yang digunakan sebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS
ini sendiri telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextG yang
4.1.2.1.Visi:
4.1.2.2. Misi
mobilisasi dana jangka panjang. untuk seluruh lini industri dan semua segala
hanya bagi institusi, tapi juga bagi individu yang memenuhi kualifikasi
konsisten kepada
Data yang di ambil dalam penelitian ini merupakan data primer yang
telah di olah dan diterbitkan oleh pihak instansi yang berwenang dan
kompeten bidang nya sehingga data yang diambil telah valid dan kredibel
42
secara konten dalam artian validitas isi (content validity) sudah terpenuhi.
keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Laporan keuangan yang
digunakan adalah neraca dan laporan laba 4 tahun yaitu 2013-2016 untuk
1. Ratio likuiditas yang terdiri dari rasio lancar (Current Ratio), Rasio Cepat
(Quick Ratio).
2. Rasio Solvabilitas yang terdiri Debt Ratio, Total Debt To Equity Ratio,
3. Ratio Profitabilitas yang terdiri dari Gross Profit Margin (GPM), Net Profit
4. Rasio Aktivitas yang teridir dari Fixed Assets Turn Over, Total Assets Turn
Over
43
Rasio likuiditas terdiri dari rasio lancar (current ratio) dan rasio cepat
Tabel4.1
Rasio Lancar/Current Ratio( QR) Perusahaan Farmasi
Yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2017
Farma Tbk (KLBF) tahun 2013 aktiva lancar sebesar Rp. 7.497.319 juta
dan hutang lancar tercatat sebesar Rp. 2.640.590 juta dan persentase rasio
Farma Tbk (KLBF) berada pada posisis aman yang berarti perusahaan
mampu untuk melunasi hutang jangka pendeknya. Pada tahun 2014 aktiva
lancar sebesar Rp. 8.120.805 juta dan hutang lancar tercatat sebesar Rp.
perbandingan nya sebesar 3:1 yang berada diatas standar industri yang
berarti bahwa perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) berada pada posisis
pendeknya. Pada tahun 2015 aktiva lancar sebesar Rp. 8.748.492 juta dan
hutang lancar tercatat sebesar Rp. 2.365.880 juta dan persentase rasio
Farma Tbk (KLBF) berada pada posisis aman yang berarti perusahaan
mampu untuk melunasi hutang jangka pendeknya. Pada tahun 2016 aktiva
lancar sebesar Rp. 9.572.530 juta dan hutang lancar tercatat sebesar Rp.
perbandingan nya sebesar 4:1 yang berada diatas standar industri yang
jangka pendeknya. Pada tahun 2017 aktiva lancar sebesar Rp. 10.043.951
juta dan hutang lancar tercatat sebesar Rp. 2.227.336 juta dan persentase
rasio lancar sebesar 450,94% dengan perbandingan nya sebesar 5:1 yang
Kalbe Farma Tbk (KLBF) berada pada posisis aman yang berarti
Pada Kimia Farma Tbk (KAEF) tahun 2013 aktiva lancar sebesar
Rp. 1.810.615 juta dan hutang lancar tercatat sebesar Rp. 746.123 juta
sebesar 2:1 yang berada pada standar industri yang menunjukkan bahwa
perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF) berada pada posisis aman yang
Pada tahun 2014 aktiva lancar sebesar Rp. 2.040.431 juta dan hutang
lancar tercatat sebesar Rp. 854.812 juta dan persentase rasio lancar
sebesar 238,70% dengan perbandingan nya sebesar 2:1 yang berada pas
pada standar industri yang berarti bahwa perusahaan Kimia Farma Tbk
(KAEF) berada pada posisis aman yang berarti perusahaan mampu untuk
sebesar Rp. 2.100.922 juta dan hutang lancar tercatat sebesar Rp.
perbandingan nya sebesar 2:1 yang berada pas pada standar industri yang
jangka pendeknya. Pada tahun 2016 aktiva lancar sebesar Rp. 2.906.737
juta dan hutang lancar tercatat sebesar Rp. 1.696.209 juta dan persentase
rasio lancar sebesar 171,37% dengan perbandingan nya sebesar 2:1 yang
Kimia Farma Tbk (KAEF) berada pada posisis aman yang berarti
2017 aktiva lancar sebesar Rp. 3.662.090 juta dan hutang lancar tercatat
sebesar Rp. 2.369.507 juta dan persentase rasio lancar sebesar 154,55%
dengan perbandingan nya sebesar 2:1 yang berada pas pada standar
berada pada posisis aman yang berarti perusahaan mampu untuk melunasi
Farma Tbk (KLBF) berada pada posisi aman yang berarti perusahaan
2013-2017.
aktiva lancar tercatat sebesar Rp. 913.984 juta dan hutang lancar tercatat
sebesar Rp. 215.473 juta dan persentase rasio lancar sebesar 424,18%
dengan perbandingan nya sebesar 4:1 yang berada diatas standar industri
(DVLA) berada pada posisis aman yang berarti perusahaan mampu untuk
melunasi hutang jangka pendeknya. Pada tahun 2014 aktiva lancar Darya-
Varia Laboratoria Tbk tercatat sebesar Rp. 925.294 juta dan hutang lancar
tercatat sebesar Rp. 178.583 juta dan persentase rasio lancar sebesar
518,13% dengan perbandingan nya sebesar 5:1 yang berada diatas standar
Tbk (DVLA) berada pada posisis aman yang berarti perusahaan mampu
untuk melunasi hutang jangka pendeknya. Pada tahun 2015 aktiva lancar
hutang lancar tercatat sebesar Rp. 296.298 juta dan persentase rasio
Pada tahun 2016 aktiva lancar sebesar Rp. 1.068.967 juta dan hutang
lancar tercatat sebesar Rp. 374.428 juta dan persentase rasio lancar
sebesar 285,49% dengan perbandingan nya sebesar 3:1 yang berada diatas
2017 aktiva lancar sebesar Rp. 1.175.656 juta dan hutang lancar tercatat
sebesar Rp. 441.623 juta dan persentase rasio lancar sebesar 266,21%
dengan perbandingan nya sebesar 3:1 yang berada diatas standar industri
(DVLA) berada pada posisis aman yang berarti perusahaan mampu untuk
Farma Tbk (KLBF) berada pada posisi aman yang berarti perusahaan
2013-2017.
aktiva lancar tercatat sebesar Rp. 3.991.116 juta dan hutang lancar
tercatat sebesar Rp. 1.347.466 juta dan persentase rasio lancar sebesar
296,19% dengan perbandingan nya sebesar 3:1 yang berada diatas standar
(TSPC) berada pada posisis aman yang berarti perusahaan mampu untuk
3.714.701 juta dan hutang lancar tercatat sebesar Rp. 1.237.332 juta dan
sebesar 3:1 yang berada diatas standar industri yang menunjukkan bahwa
49
perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) berada pada posisis aman
Facific Tbk (TSPC) tercatat sebesar Rp. 4.304.922 juta dan hutang lancar
tercatat sebesar Rp. 1.696.487 juta dan persentase rasio lancar sebesar
253,76% dengan perbandingan nya sebesar 3:1 yang berada diatas standar
(TSPC) berada pada posisis aman yang berarti perusahaan mampu untuk
4.385.084 juta dan hutang lancar tercatat sebesar Rp. 1.653.413 juta dan
sebesar 3:1 yang berada diatas standar industri yang menunjukkan bahwa
perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) berada pada posisis aman
Facific Tbk (TSPC) tercatat sebesar Rp. 5.049.364 juta dan hutang lancar
tercatat sebesar Rp. 2.002.621 juta dan persentase rasio lancar sebesar
252,14% dengan perbandingan nya sebesar 3:1 yang berada diatas standar
(TSPC) berada pada posisis aman yang berarti perusahaan mampu untuk
Farma Tbk (KLBF) berada pada posisi aman yang berarti perusahaan
2013-2017.
lancar tercatat sebesar Rp. 74.974 juta dan hutang lancar tercatat sebesar
Rp. 148.786 juta dan persentase rasio lancar sebesar 153,68% dengan
perbandingan nya sebesar 2:1 yang berada pas pada standar industri yang
jangka pendeknya. Tahun 2014 aktiva lancar Pyridam Farma Tbk (PYFA)
tercatat sebesar Rp. 78.078 juta dan hutang lancar tercatat sebesar Rp.
perbandingan nya sebesar 2:1 yang berada pas pada standar industri yang
jangka pendeknya. Tahun 2015 aktiva lancar Pyridam Farma Tbk (PYFA)
tercatat sebesar Rp. 72.746 juta dan hutang lancar tercatat sebesar Rp.
perbandingan nya sebesar 2:1 yang berada pas pada standar industri yang
jangka pendeknya. Tahun 2016 aktiva lancar Pyridam Farma Tbk (PYFA)
51
tercatat sebesar Rp. 83.106 juta dan hutang lancar tercatat sebesar Rp.
perbandingan nya sebesar 2:1 yang berada pas pada standar industri yang
jangka pendeknya. Tahun 2017 aktiva lancar Pyridam Farma Tbk (PYFA)
tercatat sebesar Rp. 78.364 juta dan hutang lancar tercatat sebesar Rp.
perbandingan nya sebesar 4:1 yang berada diatas standar industri yang
(PYFA) berada pada posisi aman yang berarti perusahaan mampu untuk
tercatat sebesar Rp. 588.238 juta dan hutang lancar tercatat sebesar Rp.
perbandingan nya sebesar 4:1 yang berada diatas standar industri yang
sebesar Rp. 595.339 juta dan hutang lancar tercatat sebesar Rp. 129.820
nya sebesar 5:1 yang berada diatas standar industri yang menunjukkan
bahwa perusahaan Merck Tbk (MERK) berada pada posisis aman yang
Tahun 2015 aktiva lancar Merck Tbk (MERK) tercatat sebesar Rp.
483.680 juta dan hutang lancar tercatat sebesar Rp. 132.436 juta dan
sebesar 4:1 yang berada diatas standar industri yang menunjukkan bahwa
perusahaan Merck Tbk (MERK) berada pada posisis aman yang berarti
2016 aktiva lancar Merck Tbk (MERK) tercatat sebesar Rp. 508.615 juta
dan hutang lancar tercatat sebesar Rp. 120.622 juta dan persentase rasio
Merck Tbk (MERK) berada pada posisis aman yang berarti perusahaan
lancar Merck Tbk (MERK) tercatat sebesar Rp. 569.890 juta dan hutang
lancar tercatat sebesar Rp. 184.971 juta dan persentase rasio lancar
sebesar 308,10% dengan perbandingan nya sebesar 3:1 yang berada diatas
(MERK) berada pada posisis aman yang berarti perusahaan mampu untuk
Tbk (MERK) berada pada posisi aman yang berarti perusahaan mampu
Tabel 4.2
Keadaan Rasio Cepat / Quick Ratio (QR) Perusahaan Farmasi
Yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2017
Kalbe Farma Tbk (KLBF) tahun 2013 tercatat aktiva lancar sebesar Rp.
7.497.319 juta, persediaan sebesar Rp. 3.090.544 juta dan hutang lancar
sebesar Rp. 2.640.590 juta dengan persentase rasio cepat (Quick Ratio)
perusahaan. Tahun 2014 tercatat aktiva lancar sebesar Rp. 8.120.805 juta,
persediaan sebesar Rp. 3.003.150 juta dan hutang lancar sebesar Rp.
perusahaan. Tahun 2015 tercatat aktiva lancar sebesar Rp. 8.748.492 juta,
persediaan sebesar Rp. 3.334.404 juta dan hutang lancar sebesar Rp.
persediaan sebesar Rp. 3.557.497 juta dan hutang lancar sebesar Rp.
juta, persediaan sebesar Rp. 3.395.889 juta dan hutang lancar sebesar Rp.
2013-2017.
aktiva lancar sebesar Rp. 1.810.615 juta, persediaan sebesar Rp. 640.909
56
juta dan hutang lancar sebesar Rp. 746.123 juta dengan persentase rasio
aktiva lancar Kimia Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp. 2.040.431 juta,
persediaan sebesar Rp. 687.407 juta dan hutang lancar sebesar Rp.
perusahaan. Pada tahun 2015 tercatat aktiva lancar Kimia Farma Tbk
(KAEF) sebesar Rp. 2.100.922 juta, persediaan sebesar Rp. 742.318 juta
dan hutang lancar sebesar Rp. 1.088.431 juta dengan persentase rasio
lancar Kimia Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp. 2.906.737 juta, persediaan
sebesar Rp. 967.327 juta dan hutang lancar sebesar Rp. 1.696.209 juta
tahun 2017 tercatat aktiva lancar Kimia Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp.
3.662.090 juta, persediaan sebesar Rp. 1.192.343 juta dan hutang lancar
sebesar Rp. 2.369.507 juta dengan persentase rasio cepat (Quick Ratio)
bahwa perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) pada periode tahun 2013-
jangka pendeknya.
2013 tercatat aktiva lancar sebesar Rp. 913.984 juta, persediaan sebesar
Rp. 206.628 juta dan hutang lancar sebesar Rp. 215.473 juta dengan
Tbk (DVLA) sebesar Rp. 925.294 juta, persediaan sebesar Rp. 227.050
juta dan hutang lancar sebesar Rp. 178.583 juta dengan persentase rasio
58
1.043.830 juta, persediaan sebesar Rp. 198.658 juta dan hutang lancar
sebesar Rp. 296.298 juta dengan persentase rasio cepat (Quick Ratio)
sebesar Rp. 209.778 juta dan hutang lancar sebesar Rp. 374.428 juta
Tbk (DVLA) sebesar Rp. 1.175.656 juta, persediaan sebesar Rp. 203.862
juta dan hutang lancar sebesar Rp. 441.623 juta dengan persentase rasio
tercatat aktiva lancar sebesar Rp. 3.991.116 juta, persediaan sebesar Rp.
1.000.694 juta dan hutang lancar sebesar Rp. 1.347.466 juta dengan
Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp. 3.714.701 juta, persediaan sebesar
Rp. 1.056.051 juta dan hutang lancar sebesar Rp. 1.237.332 juta dengan
Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp. 4.304.922 juta, persediaan sebesar
60
Rp. 1.232.919 juta dan hutang lancar sebesar Rp. 1.696.487 juta dengan
Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp. 4.385.084 juta, persediaan sebesar
Rp. 1.362.026 juta dan hutang lancar sebesar Rp. 1.653.413 juta dengan
Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp. 5.049.364 juta, persediaan sebesar
Rp. 1.478.762 juta dan hutang lancar sebesar Rp. 2.002.621 juta dengan
aktiva lancar sebesar Rp. 74.974 juta, persediaan sebesar Rp. 35.867 juta
dan hutang lancar sebesar Rp. 48.786 juta dengan persentase rasio cepat
Farma Tbk (PYFA) tidak mampu membayar hutang jangka pendek dan
Pada tahun 2014 tercatat aktiva lancar perusahaan Pyridam Farma Tbk
(PYFA) sebesar Rp. 78.974 juta, persediaan sebesar Rp. 32.258 juta dan
hutang lancar sebesar Rp. 47.995 juta dengan persentase rasio cepat
Farma Tbk (PYFA) tidak mampu membayar hutang jangka pendek dan
Pada tahun 2015 tercatat aktiva lancar perusahaan Pyridam Farma Tbk
(PYFA) sebesar Rp. 772.746 juta, persediaan sebesar Rp. 36.164 juta dan
hutang lancar sebesar Rp. 36.534 juta dengan persentase rasio cepat
Farma Tbk (PYFA) tidak mampu membayar hutang jangka pendek dan
Pada tahun 2016 tercatat aktiva lancar perusahaan Pyridam Farma Tbk
(PYFA) sebesar Rp. 83.106 juta, persediaan sebesar Rp. 40.301 juta dan
hutang lancar sebesar Rp. 37.934 juta dengan persentase rasio cepat
Farma Tbk (PYFA) tidak mampu membayar hutang jangka pendek dan
Pada tahun 2017 tercatat aktiva lancar perusahaan Pyridam Farma Tbk
(PYFA) sebesar Rp. 78.354 juta, persediaan sebesar Rp. 36.891 juta dan
hutang lancar sebesar Rp. 22.245 juta dengan persentase rasio cepat
Farma Tbk (PYFA) mampu membayar hutang jangka pendek dan tampa
lancar sebesar Rp. 588.238 juta, persediaan sebesar Rp. 249.319 juta dan
hutang lancar sebesar Rp. 147.818 juta dengan persentase rasio cepat
63
Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 595.339 juta, persediaan sebesar Rp.
183.724 juta dan hutang lancar sebesar Rp. 129.820 juta dengan
tahun 2015 tercatat aktiva lancar perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar
Rp. 483.680 juta, persediaan sebesar Rp. 161.125 juta dan hutang lancar
sebesar Rp. 132.436 juta dengan persentase rasio cepat (Quick Ratio)
perusahaan. Pada tahun 2016 tercatat aktiva lancar perusahaan Merck Tbk
(MERK) sebesar Rp. 508.615 juta, persediaan sebesar Rp. 231.212 juta
dan hutang lancar sebesar Rp. 120.622 juta dengan persentase rasio cepat
Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 569.890 juta, persediaan sebesar Rp.
289.064 juta dan hutang lancar sebesar Rp. 184.971 juta dengan
Cepat (Quick Ratio) sebesar 2,3:1 berada diatas standar industry yang
Rasio Solvabilitas yang diteliti terdiri dari Debt To Asset Ratio dan
masing-masing rasio.
Tabel 4.3
Debt to Asset Ratio (DAR) Perusahaan Farmasi
Yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2017
Dari tabel 4.3 diatas diketahui pada tahun 2013 total hutang Kalbe
Farma Tbk (KLBF) tercatat sebesar Rp. 2.815.103 juta dan total aktiva
sebesar Rp. 11.315.061 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio (DTAR)
sebesar 25% < 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan akan sulit
mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Pada tahun 2014 total hutang Kalbe
Farma Tbk (KLBF) tercatat sebesar Rp. 2.607.557 juta dan total aktiva
sebesar Rp. 12.425.032 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio (DTAR)
66
sebesar 21% < 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan akan sulit
mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Pada tahun 2015 total hutang Kalbe
Farma Tbk (KLBF) tercatat sebesar Rp. 2.758.131 juta dan total aktiva
sebesar Rp. 13.696.417 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio (DTAR)
sebesar 20% < 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan akan sulit
mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Pada tahun 2016 total hutang Kalbe
Farma Tbk (KLBF) tercatat sebesar Rp. 2.762.162 juta dan total aktiva
sebesar Rp. 15.226.009 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio (DTAR)
sebesar 18% < 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan akan sulit
mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Pada tahun 2017 total hutang Kalbe
Farma Tbk (KLBF) tercatat sebesar Rp. 2.722.208 juta dan total aktiva
sebesar Rp. 16.616.239 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio (DTAR)
sebesar 16% < 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan akan sulit
rata sebesar 20% < 35% standar industri yang telah ditetapkan yang dapat
diartikan bahwa pada periode tahun 2013-2017 perusahaan Kalbe Farma Tbk
Pada perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF) tahun 2013 total hutang
perusahaan Kimia Farma Tbk tercatat sebesar Rp. 847.585 juta dan total
aktiva sebesar Rp. 2.471.940 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio
(DTAR) sebesar 34% < 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan
67
akan sulit mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Tahun 2014 total hutang
perusahaan Kimia Farma Tbk tercatat sebesar Rp. 1.157.041 juta dan total
aktiva sebesar Rp. 2.968.185 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio
(DTAR) sebesar 39% > 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan
akan mudah mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Tahun 2015 total hutang
perusahaan Kimia Farma Tbk tercatat sebesar Rp. 1.374.127 juta dan total
aktiva sebesar Rp. 3.236.224 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio
(DTAR) sebesar 42% > 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan
akan mudah mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Tahun 2016 total hutang
perusahaan Kimia Farma Tbk tercatat sebesar Rp. 2.341.155 juta dan total
aktiva sebesar Rp. 4.612.563 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio
(DTAR) sebesar 51% > 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan
akan mudah mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Tahun 2017 total hutang
perusahaan Kimia Farma Tbk tercatat sebesar Rp. 3.523.628 juta dan total
aktiva sebesar Rp. 6.096.149 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio
(DTAR) sebesar 58% > 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan
akan mudah mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Selanjutnya jika dilihat
Tbk tercatat sebesar 45% > 35% standar industri yang telah ditetapkan yang
berarti bahwa untuk periode tahun 2013-2017 perusahaan Kimia Farma Tbk
sebesar Rp. 275.351 juta dan total aktiva sebesar Rp. 1.190.054 juta dengan
persentase Debt To Asset Ratio (DTAR) sebesar 23% < 35% standar industri
yang berarti bahwa perusahaan akan sulit mendapatkan pinjaman dari pihak
(DVLA) tercatat sebesar Rp. 273.816 juta dan total aktiva sebesar Rp.
1.236.248 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio (DTAR) sebesar 22%
< 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan akan sulit
mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Tahun 2015 total hutang perusahaan
Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) tercatat sebesar Rp. 402.761 juta dan
total aktiva sebesar Rp. 1.376.278 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio
(DTAR) sebesar 29% < 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan
akan sulit mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Tahun 2016 total hutang
451.786 juta dan total aktiva sebesar Rp. 1.531.366 juta dengan persentase
Debt To Asset Ratio (DTAR) sebesar 30% < 35% standar industri yang
berarti bahwa perusahaan akan sulit mendapatkan pinjaman dari pihak lain.
tercatat sebesar Rp. 524.586 juta dan total aktiva sebesar Rp. 1.640.886 juta
dengan persentase Debt To Asset Ratio (DTAR) sebesar 32% < 35% standar
industri yang berarti bahwa perusahaan akan sulit mendapatkan pinjaman dari
pihak lain. Selanjutnya jika dilihat rata-rata persentase Debt To Asset Ratio
sebesar 29% > 35% standar industri yang telah ditetapkan yang berarti bahwa
69
Pada perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) tahun 2013 total
hutang perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) tercatat sebesar Rp.
1.545.006 juta dan total aktiva sebesar Rp. 5.407.958 juta dengan persentase
Debt To Asset Ratio (DTAR) sebesar 29% < 35% standar industri yang
berarti bahwa perusahaan akan sulit mendapatkan pinjaman dari pihak lain.
Tahun 2014 total hutang perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) tercatat
sebesar Rp. 1.460.391 juta dan total aktiva sebesar Rp. 5.592.730 juta dengan
persentase Debt To Asset Ratio (DTAR) sebesar 26% < 35% standar industri
yang berarti bahwa perusahaan akan sulit mendapatkan pinjaman dari pihak
lain. Tahun 2015 total hutang perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC)
tercatat sebesar Rp. 1.947.588 juta dan total aktiva sebesar Rp. 6.284.729 juta
dengan persentase Debt To Asset Ratio (DTAR) sebesar 31% < 35% standar
industri yang berarti bahwa perusahaan akan sulit mendapatkan pinjaman dari
pihak lain. Tahun 2016 total hutang perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk
(TSPC) tercatat sebesar Rp. 1.950.534 juta dan total aktiva sebesar Rp.
6.585.807 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio (DTAR) sebesar 30%
< 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan akan sulit
mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Tahun 2017 total hutang perusahaan
Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) tercatat sebesar Rp. 2.352.892 juta dan total
aktiva sebesar Rp. 7.434.900 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio
(DTAR) sebesar 32% < 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan
70
akan sulit mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Selanjutnya jika dilihat
Pacific Tbk (TSPC) tercatat sebesar 29% < 35% standar industri yang telah
Kimia Farma Tbk (KAEF) akan sulit mendapat pinjaman dari pihak lain.
Pada perusahaan Pyridam Farma Tbk (PYFA) tahun 2013 total hutang
perusahaan Pyridam Farma Tbk (PYFA) tercatat sebesar Rp. 81.218 juta dan
total aktiva sebesar Rp. 175.119 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio
(DTAR) sebesar 46% > 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan
akan mudah mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Tahun 2014 total hutang
76.176 juta dan total aktiva sebesar Rp. 172.737 juta dengan persentase Debt
To Asset Ratio (DTAR) sebesar 44% > 35% standar industri yang berarti
bahwa perusahaan akan mudah mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Tahun
tercatat sebesar Rp. 58.729 juta dan total aktiva sebesar Rp. 159.952 juta
dengan persentase Debt To Asset Ratio (DTAR) sebesar 37% > 35% standar
dari pihak lain. Tahun 2016 total hutang perusahaan perusahaan Pyridam
Farma Tbk (PYFA) tercatat sebesar Rp. 61.554 juta dan total aktiva sebesar
Rp. 167.063 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio (DTAR) sebesar
37% > 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan akan mudah
mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Tahun 2017 total hutang perusahaan
71
perusahaan Pyridam Farma Tbk (PYFA) tercatat sebesar Rp. 50.708 juta dan
total aktiva sebesar Rp. 159.564 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio
(DTAR) sebesar 32% > 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan
akan sulit mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Selanjutnya jika dilihat
Tbk (PYFA) tercatat sebesar 39% > 35% standar industri yang telah
Pyridam Farma Tbk (PYFA) akan mudah mendapat pinjaman dari pihak lain.
perusahaan Merck Tbk (MERK) tercatat sebesar Rp. 184.728 juta dan total
aktiva sebesar Rp. 696.946 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio
(DTAR) sebesar 27% < 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan
akan sulit mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Tahun 2014 total hutang
perusahaan Merck Tbk (MERK) tercatat sebesar Rp. 162.909 juta dan total
aktiva sebesar Rp. 716.600 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio
(DTAR) sebesar 23% < 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan
akan sulit mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Tahun 2015 total hutang
perusahaan Merck Tbk (MERK) tercatat sebesar Rp. 168.104 juta dan total
aktiva sebesar Rp. 641.647 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio
(DTAR) sebesar 26% < 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan
akan sulit mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Tahun 2016 total hutang
perusahaan Merck Tbk (MERK) tercatat sebesar Rp. 161.262 juta dan total
aktiva sebesar Rp. 743.935 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio
72
(DTAR) sebesar 22% < 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan
akan sulit mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Tahun 2017 total hutang
perusahaan Merck Tbk (MERK) tercatat sebesar Rp. 230.569 juta dan total
aktiva sebesar Rp. 847.067 juta dengan persentase Debt To Asset Ratio
(DTAR) sebesar 27% < 35% standar industri yang berarti bahwa perusahaan
akan sulit mendapatkan pinjaman dari pihak lain. Selanjutnya jika dilihat
(MERK) periode tahun 2013-2017 tercatat sebesar 25% < 35% standar
industri yang telah ditetapkan yang berarti bahwa untuk periode tahun 2013-
2017 perusahaan Merck Tbk (MERK) akan sulit mendapat pinjaman dari
pihak lain.
Untuk nilai Debt To Equity disajikan dalam tabel 4.4 dibawah ini.
Tabel 4.4
Debt To Equity Raio (DER) Perusahaan Farmasi
Yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2017
(KLBF) tahun 2013 tercatat total hutang perusahaan Kalbe Farma Tbk
(KLBF) sebesar Rp. 2.815.103 juta dan total ekuitas sebesar Rp. 8.499.957
juta dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0.33 dengan persentase Debt
to Equity Ratio (DER) sebesar 33% < 80% standar industri yang
dari pada modal pihak lain. Tahun 2014 tercatat total hutang perusahaan
Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar Rp. 2.607.557 juta dan total ekuitas
sebesar Rp. 9.817.476 juta dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0.27
dengan persentase Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 27% < 80% standar
modal sendiri dari pada modal pihak lain. Tahun 2015 tercatat total hutang
perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar Rp. 2.758.131 juta dan total
ekuitas sebesar Rp. 10.938.286 juta dengan Debt to Equity Ratio (DER)
sebesar 0.25 dengan persentase Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 25% <
menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak lain. Tahun 2016 tercatat
total hutang perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar Rp. 22.762.162
juta dan total ekuitas sebesar Rp. 12.463.847 juta dengan Debt to Equity
Ratio (DER) sebesar 0.22 dengan persentase Debt to Equity Ratio (DER)
sebesar 22% < 80% standar industri yang menunjukkan bahwa perusahaan
lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak lain. Tahun
2017 tercatat total hutang perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar Rp.
2.722.208 juta dan total ekuitas sebesar Rp. 13.894.032 juta dengan Debt to
Equity Ratio (DER) sebesar 0.20 dengan persentase Debt to Equity Ratio
(DER) sebesar 20% < 80% standar industri yang menunjukkan bahwa
perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak
lain. Selanjutnya jika dilihat rata-rata persentase Debt to Equity Ratio (DER)
perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) periode tahun 2013-2017 tercatat rata-
rata Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 25% < 80% standar industri yang
telah ditetapkan yang berarti pada periode tahun 2013-2017 perusahaan Kalbe
Farma Tbk (KLBF) lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada
Pada perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF) tahun 2013 tercatat total
75
hutang perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp. 847.585 juta dan
total ekuitas sebesar Rp. 1.624.355 juta dengan Debt to Equity Ratio (DER)
sebesar 0.52 dengan persentase Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 52% <
menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak lain. Tahun 2014 tercatat
total hutang perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp. 1.157.040
juta dan total ekuitas sebesar Rp. 1.811.144 juta dengan Debt to Equity Ratio
(DER) sebesar 0.64 dengan persentase Debt to Equity Ratio (DER) sebesar
64% < 80% standar industri yang menunjukkan bahwa perusahaan lebih
banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak lain. Tahun 2015
tercatat total hutang perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp.
1.374.127 juta dan total ekuitas sebesar Rp. 1.862.097 juta dengan Debt to
Equity Ratio (DER) sebesar 0.74 dengan persentase Debt to Equity Ratio
(DER) sebesar 74% < 80% standar industri yang menunjukkan bahwa
perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak
lain. Tahun 2016 tercatat total hutang perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF)
sebesar Rp. 2.341.155 juta dan total ekuitas sebesar Rp. 2.271.407 juta
dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 1,03 dengan persentase Debt to
Equity Ratio (DER) sebesar 103% > 80% standar industri yang menunjukkan
bahwa perusahaan lebih banyak menggunakan modal pihak lain dari pada
modal sendiri. Tahun 2017 tercatat total hutang perusahaan Kimia Farma Tbk
(KAEF) sebesar Rp. 3.523.628 juta dan total ekuitas sebesar Rp. 2.572.521
menggunakan modal pihak lain dari pada modal sendiri. Selanjutnya jika
Equity Ratio (DER) sebesar 86% < 80% standar industri yang telah
Farma Tbk (KLBF) lebih banyak menggunakan modal dari pihak lain dari
sebesar Rp. 275.351 juta dan total ekuitas sebesar Rp. 914.703 juta dengan
Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0.30 dan jika dipersentasekan maka
diperolehDebt to Equity Ratio (DER) sebesar 30% < 80% standar industri
sendiri dari pada modal pihak lain. Tahun 2014 tercatat total hutang
dan total ekuitas sebesar Rp. 962.431 juta dengan Debt to Equity Ratio
(DER) sebesar 0.28 dan jika dipersentasekan maka diperoleh Debt to Equity
Ratio (DER) sebesar 28% < 80% standar industri yang menunjukkan bahwa
perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak
Tbk (DVLA) sebesar Rp. 402.761 juta dan total ekuitas sebesar Rp. 973.517
77
juta dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0.41 dan jika
dipersentasekan maka diperoleh Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 41% <
menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak lain. Tahun 2016 tercatat
451.786 juta dan total ekuitas sebesar Rp. 1.079.580 juta dengan Debt to
Equity Ratio (DER) sebesar 0.42 dan jika dipersentasekan maka diperoleh
Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 42% < 80% standar industri yang
dari pada modal pihak lain. Tahun 2017 tercatat total hutang perusahaan
Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar Rp. 524.586 juta dan total
ekuitas sebesar Rp. 1.116.300 juta dengan Debt to Equity Ratio (DER)
sebesar 0.47 dan jika dipersentasekan maka diperoleh Debt to Equity Ratio
(DER) sebesar 47% < 80% standar industri yang menunjukkan bahwa
perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak
lain. Selanjutnya jika dilihat rata-rata persentase Debt to Equity Ratio (DER)
tercatat rata-rata Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 38% < 80% standar
industri yang telah ditetapkan yang berarti pada periode tahun 2013-
Pada perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) tahun 2013 tercatat
total hutang perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp.
78
1.545.006 juta dan total ekuitas sebesar Rp. 3.862.952 juta dengan Debt to
Equity Ratio (DER) sebesar 0.40 dan jika dipersentasekan maka diperoleh
Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 40% < 80% standar industri yang
dari pada modal pihak lain. Tahun 2014 tercatat total hutang perusahaan
Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp. 1.460.391 juta dan total ekuitas
sebesar Rp. 4.132.339 juta dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0.35
dan jika dipersentasekan maka diperoleh Debt to Equity Ratio (DER) sebesar
35% < 80% standar industri yang menunjukkan bahwa perusahaan lebih
banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak lain. Tahun 2015
tercatat total hutang perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp.
1.947.588 juta dan total ekuitas sebesar Rp. 4.337.141 juta dengan Debt to
Equity Ratio (DER) sebesar 0.45 dan jika dipersentasekan maka diperoleh
Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 45% < 80% standar industri yang
dari pada modal pihak lain. Tahun 2016 tercatat total hutang perusahaan
Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp. 1.950.534 juta dan total ekuitas
sebesar Rp. 4.635.273 juta dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0.42
dan jika dipersentasekan maka diperoleh Debt to Equity Ratio (DER) sebesar
42% < 80% standar industri yang menunjukkan bahwa perusahaan lebih
banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak lain. Tahun 2017
tercatat total hutang perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp.
2.352.892 juta dan total ekuitas sebesar Rp. 5.082.008 juta dengan Debt to
79
Equity Ratio (DER) sebesar 0.46 dan jika dipersentasekan maka diperoleh
Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 46% < 80% standar industri yang
dari pada modal pihak lain. Selanjutnya jika dilihat rata-rata persentase Debt
to Equity Ratio (DER) perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) periode
tahun 2013-2017 tercatat rata-rata Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 42%
< 80% standar industri yang telah ditetapkan yang berarti pada periode tahun
total hutang perusahaan Pyridam Farma Tbk (FYFA) sebesar Rp. 81.218 juta
dan total ekuitas sebesar Rp. 93.901 juta dengan Debt to Equity Ratio (DER)
sebesar 0.86 dan jika dipersentasekan maka diperoleh Debt to Equity Ratio
(DER) sebesar 86% > 80% standar industri yang menunjukkan bahwa
perusahaan lebih banyak menggunakan modal pihak lain dari pada modal
sendiri. Tahun 2014 tercatat total hutang perusahaan Pyridam Farma Tbk
(FYFA) sebesar Rp. 76.176 juta dan total ekuitas sebesar Rp. 96.559 juta
dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0.79 dan jika dipersentasekan
maka diperoleh Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 79% < 80% standar
modal sendiri dari pada modal pihak lain. Tahun 2015 tercatat total hutang
perusahaan Pyridam Farma Tbk (FYFA) sebesar Rp. 58.729 juta dan total
ekuitas sebesar Rp. 101.222 juta dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar
80
0.58 dan jika dipersentasekan maka diperoleh Debt to Equity Ratio (DER)
sebesar 58% < 80% standar industri yang menunjukkan bahwa perusahaan
lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak lain. Tahun
2016 tercatat total hutang perusahaan Pyridam Farma Tbk (FYFA) sebesar
Rp. 61.554 juta dan total ekuitas sebesar Rp. 105.509 juta dengan Debt to
Equity Ratio (DER) sebesar 0.58 dan jika dipersentasekan maka diperoleh
Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 58% < 80% standar industri yang
dari pada modal pihak lain. Tahun 2017 tercatat total hutang perusahaan
Pyridam Farma Tbk (FYFA) sebesar Rp. 50.708 juta dan total ekuitas sebesar
Rp. 108.856 juta dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0.47 dan jika
dipersentasekan maka diperoleh Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 47% <
menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak lain. Selanjutnya jika
Scan Pacific Tbk (TSPC) periode tahun 2013-2017 tercatat rata-rata Debt to
Equity Ratio (DER) sebesar 66% < 80% standar industri yang telah
Farma Tbk (FYFA) lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada
Pada perusahaan Merck Tbk (MERK) tahun 2013 tercatat total hutang
perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 184.728 juta dan total ekuitas
sebesar Rp. 512.219 juta dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0.36
81
dan jika dipersentasekan maka diperoleh Debt to Equity Ratio (DER) sebesar
36% < 80% standar industri yang menunjukkan bahwa perusahaan lebih
banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak lain. Tahun 2013
tercatat total hutang perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 184.728
juta dan total ekuitas sebesar Rp. 512.219 juta dengan Debt to Equity Ratio
(DER) sebesar 0.36 dan jika dipersentasekan maka diperoleh Debt to Equity
Ratio (DER) sebesar 36% < 80% standar industri yang menunjukkan bahwa
dari pada modal pihak lain. Tahun 2014 tercatat total hutang perusahaan
Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 162.909 juta dan total ekuitas sebesar Rp.
553.691 juta dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0.29 dan jika
dipersentasekan maka diperoleh Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 29% <
(MERK) lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak
lain. Tahun 2015 tercatat total hutang perusahaan Merck Tbk (MERK)
sebesar Rp. 168.104 juta dan total ekuitas sebesar Rp. 473.543 juta dengan
Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0.35 dan jika dipersentasekan maka
diperoleh Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 35% < 80% standar industri
menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak lain. Tahun 2016 tercatat
total hutang perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 161.262 juta dan
total ekuitas sebesar Rp. 582.672 juta dengan Debt to Equity Ratio (DER)
sebesar 0.28 dan jika dipersentasekan maka diperoleh Debt to Equity Ratio
82
(DER) sebesar 28% < 80% standar industri yang menunjukkan bahwa
dari pada modal pihak lain. Tahun 2017 tercatat total hutang perusahaan
Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 230.569 juta dan total ekuitas sebesar Rp.
615.437 juta dengan Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0.37 dan jika
dipersentasekan maka diperoleh Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 37% <
(MERK) lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal pihak
lain. Selanjutnya jika dilihat rata-rata persentase Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 33% < 80% standar industri yang telah
ditetapkan yang berarti pada periode tahun 2013-2017 perusahaan Merck Tbk
(MERK) lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal dari
pihak lain.
Tabel 4.5
Margin Laba Bersih/Net Profit Margin (NPM) Perusahaan Farmasi
Yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2017
Laba Bersih Penjualan
Perusahaan Tahun Setelah Pajak Bersih NPM % Rata-Rata
(juta rupiah) (juta rupiah
Kalbe Farma Tbk 2013 1,970,452 16,002,131 0.12 12% 12%
2014 2,121,091 17,368,533 0.12 12%
83
Tbk (KLBF) tahun 2013 laba bersih setelah pajak perusahaan Kalbe Farma
Tbk (KLBF) sebesar Rp. 1.970.452 juta dan penjualan bersih sebesar Rp.
16.002.131 juta dengan margin laba bersih/net profit margin sebesar 0,12
yang di jika dipersentasekan menjadi 12% < 20% standar industri, yang
maksimal. Tahun 2014 laba bersih setelah pajak perusahaan Kalbe Farma
Tbk (KLBF) sebesar Rp. 2.121.091juta dan penjualan bersih sebesar Rp.
yang di jika dipersentasekan menjadi 12% < 20% standar industri, yang
maksimal. Tahun 2015 laba bersih setelah pajak perusahaan Kalbe Farma
Tbk (KLBF) sebesar Rp. 2.057.694 juta dan penjualan bersih sebesar Rp.
17.887.464 juta dengan margin laba bersih/net profit margin sebesar 0,12
yang di jika dipersentasekan menjadi 12% < 20% standar industri, yang
maksimal. Tahun 2016 laba bersih setelah pajak perusahaan Kalbe Farma
Tbk (KLBF) sebesar Rp. 2.350.885 juta dan penjualan bersih sebesar Rp.
19.374.231 juta dengan margin laba bersih/net profit margin sebesar 0,12
yang di jika dipersentasekan menjadi 12% < 20% standar industri, yang
maksimal. Tahun 2017 laba bersih setelah pajak perusahaan Kalbe Farma
Tbk (KLBF) sebesar Rp. 2.453.251 juta dan penjualan bersih sebesar Rp.
20.182.120 juta dengan margin laba bersih/net profit margin sebesar 0,12
yang di jika dipersentasekan menjadi 12% < 20% standar industri, yang
sebesar 12% < 20% standar industri yang telah ditetapkan yang berarti pada
Pada perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF) tahun 2013 laba bersih
setelah pajak perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp. 215.642juta
dan penjualan bersih sebesar Rp. 4.348.074juta dengan margin laba bersih/net
profit margin sebesar 0,05 yang di jika dipersentasekan menjadi 5% < 20%
standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF)
perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp. 236.531 juta dan
penjualan bersih sebesar Rp. 4.521.024 juta dengan margin laba bersih/net
profit margin sebesar 0,05 yang di jika dipersentasekan menjadi 5% < 20%
standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF)
perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp. 252.973 juta dan
penjualan bersih sebesar Rp. 4.860.371 juta dengan margin laba bersih/net
86
profit margin sebesar 0,05 yang di jika dipersentasekan menjadi 5% < 20%
standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF)
perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp. 271.598 juta dan
penjualan bersih sebesar Rp. 5.811.503 juta dengan margin laba bersih/net
profit margin sebesar 0,05 yang di jika dipersentasekan menjadi 5% < 20%
standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF)
perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp. 331.708 juta dan
penjualan bersih sebesar Rp. 6.127.479 juta dengan margin laba bersih/net
profit margin sebesar 0,05 yang di jika dipersentasekan menjadi 5% < 20%
standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF)
margin laba bersih/net profit margin (NPM) perusahaan Kimia Farma Tbk
profit margin (NPM) sebesar 5% < 20% standar industri yang telah
sebesar Rp. 125.796 juta dan penjualan bersih sebesar Rp. 1.101.684 juta
dengan margin laba bersih/net profit margin sebesar 0,11 yang di jika
dipersentasekan menjadi 11% < 20% standar industri, yang berarti bahwa
Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar Rp. 80.929 juta dan penjualan bersih
sebesar Rp. 1.103.822 juta dengan margin laba bersih/net profit margin
sebesar 0,07 yang di jika dipersentasekan menjadi 7% < 20% standar industri,
dan penjualan bersih sebesar Rp. 1.306.098 juta dengan margin laba
sebesar Rp. 152.083 juta dan penjualan bersih sebesar Rp. 1.451.357 juta
dengan margin laba bersih/net profit margin sebesar 0,10 yang di jika
dipersentasekan menjadi 10% < 20% standar industri, yang berarti bahwa
88
Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar Rp. 162.249 juta dan penjualan bersih
sebesar Rp. 1.575.647 juta dengan margin laba bersih/net profit margin
sebesar 0,10 yang di jika dipersentasekan menjadi 10% < 20% standar
margin laba bersih/net profit margin (NPM) sebesar 10% < 20% standar
industri yang telah ditetapkan yang berarti pada periode tahun 2013-2017
maksimal.
Pada perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) tahun 2013 laba
bersih setelah pajak perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp.
638.535 juta dan penjualan bersih sebesar Rp. 6.854.889 juta dengan margin
menjadi 9% < 20% standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Tempo
bersih setelah pajak perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp.
584.293 juta dan penjualan bersih sebesar Rp. 7.512.115 juta dengan margin
menjadi 8% < 20% standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Tempo
bersih setelah pajak perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp.
529.219 juta dan penjualan bersih sebesar Rp. 8.181.482 juta dengan margin
menjadi 6% < 20% standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Tempo
bersih setelah pajak perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp.
545.494 juta dan penjualan bersih sebesar Rp. 9.138.239 juta dengan margin
menjadi 6% < 20% standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Tempo
bersih setelah pajak perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp.
557.340 juta dan penjualan bersih sebesar Rp. 9.565.462 juta dengan margin
menjadi 6% < 20% standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Tempo
tercatat rata-rata margin laba bersih/net profit margin (NPM) sebesar 7% <
20% standar industri yang telah ditetapkan yang berarti pada periode tahun
Pada perusahaan Pyridam Farma Tbk (PYFA) tahun 2013 laba bersih
setelah pajak perusahaan Pyridam Farma Tbk (PYFA) sebesar Rp. 6.196 juta
dan penjualan bersih sebesar Rp. 192.556 juta dengan margin laba bersih/net
profit margin sebesar 0,03 yang di jika dipersentasekan menjadi 3% < 20%
standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Pyridam Farma Tbk (PYFA)
perusahaan Pyridam Farma Tbk (PYFA) sebesar Rp. 2.658 juta dan penjualan
bersih sebesar Rp. 222.302 juta dengan margin laba bersih/net profit margin
sebesar 0,01 yang di jika dipersentasekan menjadi 1% < 20% standar industri,
perusahaan Pyridam Farma Tbk (PYFA) sebesar Rp. 3.087 juta dan penjualan
bersih sebesar Rp. 217.844 juta dengan margin laba bersih/net profit
91
industri, yang berarti bahwa perusahaan Pyridam Farma Tbk (PYFA) belum
perusahaan Pyridam Farma Tbk (PYFA) sebesar Rp. 5.146 juta dan penjualan
bersih sebesar Rp. 216.952 juta dengan margin laba bersih/net profit margin
sebesar 0,02 yang di jika dipersentasekan menjadi 2% < 20% standar industri,
perusahaan Pyridam Farma Tbk (PYFA) sebesar Rp. 7.127 juta dan penjualan
bersih sebesar Rp. 223.002 juta dengan margin laba bersih/net profit margin
sebesar 0,03 yang di jika dipersentasekan menjadi 3% < 20% standar industri,
margin laba bersih/net profit margin (NPM) perusahaan Pyridam Farma Tbk
profit margin (NPM) sebesar 2% < 20% standar industri yang telah
Pada perusahaan Merck Tbk (MERK) tahun 2013 laba bersih setelah
92
pajak perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 175.445 juta dan
penjualan bersih sebesar Rp. 1.193.952 juta dengan margin laba bersih/net
profit margin sebesar 0,15 yang di jika dipersentasekan menjadi 15% < 20%
standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Merck Tbk (MERK) belum
perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 181.472 juta dan penjualan
bersih sebesar Rp. 863.208 juta dengan margin laba bersih/net profit margin
sebesar 0,21 yang di jika dipersentasekan menjadi 21% > 20% standar
perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 142.545 juta dan penjualan
bersih sebesar Rp. 983.446 juta dengan margin laba bersih/net profit margin
sebesar 0,14 yang di jika dipersentasekan menjadi 14% < 20% standar
perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 153.843 juta dan penjualan
bersih sebesar Rp. 1.034.807 juta dengan margin laba bersih/net profit
margin sebesar 0,15 yang di jika dipersentasekan menjadi 15% < 20%
standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Merck Tbk (MERK) belum
perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 147.387 juta dan penjualan
bersih sebesar Rp. 1.156.648 juta dengan margin laba bersih/net profit
margin sebesar 0,13 yang di jika dipersentasekan menjadi 13% < 20%
standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Merck Tbk (MERK) belum
margin laba bersih/net profit margin (NPM) perusahaan Merck Tbk (MERK)
margin (NPM) sebesar 16% < 20% standar industri yang telah ditetapkan
yang berarti pada periode tahun 2013-2017 perusahaan Merck Tbk (MERK)
dibawah ini.
Tabel 4.6
Retun On Equity Perusahaan Farmasi Yang
Terdaftar di BEI tahun 2013-2017
Tbk (KLBF) tahun 2013 laba bersih setelah pajak perusahaan Kalbe Farma
Tbk (KLBF) sebesar Rp. 1.970.452 juta dan total modal sendiri sebesar Rp.
8.499.957 juta dengan Return On Equity (ROE) sebesar 0,23 yang jika
dipersentasekan menjadi 23% < 40% standar industri, yang berarti bahwa
posisi pemilik perusahaan belum kuat. Tahun 2014 laba bersih setelah pajak
perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar Rp. 2.121.091 juta dan total
modal sendiri sebesar Rp. 9.817.476 juta dengan Return On Equity (ROE)
95
sebesar 0,22 yang jika dipersentasekan menjadi 22% < 40% standar industri,
yang berarti bahwa belum maksimalnya penggunaan modal sendiri hal ini
menunjukkan bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat. Tahun 2015 laba
bersih setelah pajak perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar Rp.
2.057.694 juta dan total modal sendiri sebesar Rp. 10.938.286 juta dengan
19% < 40% standar industri, yang berarti bahwa belum maksimalnya
perusahaan belum kuat. Tahun 2016 laba bersih setelah pajak perusahaan
Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar Rp. 2.350.885 juta dan total modal sendiri
sebesar Rp. 12.463.847 juta dengan Return On Equity (ROE) sebesar 0,19
yang jika dipersentasekan menjadi 19% < 40% standar industri, yang berarti
bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat. Tahun 2017 laba bersih setelah
pajak perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar Rp. 2.453.251 juta dan
total modal sendiri sebesar Rp. 13.894.032 juta dengan Return On Equity
(ROE) sebesar 0,18 yang jika dipersentasekan menjadi 18% < 40% standar
tercatat rata-rata Return On Equity (ROE) sebesar 20% < 40% standar
industri yang telah ditetapkan yang berarti pada periode tahun 2013-2017
96
sendiri hal ini menunjukkan bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat.
Pada perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF) tahun 2013 laba bersih
setelah pajak sebesar Rp. 215.642 juta dan total modal sendiri sebesar Rp.
1.624.355 juta dengan Return On Equity (ROE) sebesar 0,13 yang jika
dipersentasekan menjadi 13% < 40% standar industri, yang berarti bahwa
modal sendiri hal ini menunjukkan bahwa posisi pemilik perusahaan belum
kuat. Tahun 2014 laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 236.531 juta dan total
modal sendiri sebesar Rp. 1.811.144 juta dengan Return On Equity (ROE)
sebesar 0,13 yang jika dipersentasekan menjadi 13% < 40% standar industri,
pemilik perusahaan belum kuat. Tahun 2015 laba bersih setelah pajak sebesar
Rp. 252.973 juta dan total modal sendiri sebesar Rp. 1.862.097 juta dengan
14% < 40% standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Kimia Farma
menunjukkan bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat. Tahun 2016 laba
bersih setelah pajak sebesar Rp. 152.083 juta dan total modal sendiri sebesar
Rp. 1.079.580 juta dengan Return On Equity (ROE) sebesar 0,14 yang jika
dipersentasekan menjadi 14% < 40% standar industri, yang berarti bahwa
modal sendiri hal ini menunjukkan bahwa posisi pemilik perusahaan belum
kuat. Tahun 2017 laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 331.708 juta dan total
modal sendiri sebesar Rp. 2.572.521 juta dengan Return On Equity (ROE)
sebesar 0,13 yang jika dipersentasekan menjadi 13% < 40% standar industri,
tahun 2013-2017 tercatat rata-rata Return On Equity (ROE) sebesar 13% <
40% standar industri yang telah ditetapkan yang berarti pada periode tahun
sebesar Rp. 125.796 juta dan total modal sendiri sebesar Rp. 914.703 juta
menjadi 14% < 40% standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Darya-
sendiri hal ini menunjukkan bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat.
Tbk (DVLA) sebesar Rp. 80.929 juta dan total modal sendiri sebesar Rp.
962.431 juta dengan Return On Equity (ROE) sebesar 0,08 yang jika
98
perusahaan belum kuat. Tahun 2015 laba bersih setelah pajak perusahaan
Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar Rp. 107.894 juta dan total
modal sendiri sebesar Rp. 973.517 juta dengan Return On Equity (ROE)
sebesar 0,11 yang jika dipersentasekan menjadi 11% < 40% standar industri,
pemilik perusahaan belum kuat. Tahun 2016 laba bersih setelah pajak
dan total modal sendiri sebesar Rp. 1.079.580 juta dengan Return On Equity
(ROE) sebesar 0,14 yang jika dipersentasekan menjadi 14% < 40% standar
bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat. Tahun 2017 laba bersih setelah
juta dan total modal sendiri sebesar Rp. 1.116.300 juta dengan Return On
Equity (ROE) sebesar 0,15 yang jika dipersentasekan menjadi 15% < 40%
bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat. Selanjutnya jika dilihat rata-
On Equity (ROE) sebesar 12% < 40% standar industri yang telah ditetapkan
Perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) tahun 2013 laba bersih
setelah pajak perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp.
638.535 juta dan total modal sendiri sebesar Rp. 3.862.925 juta dengan
17% < 40% standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Tempo Scan
Pacific Tbk (TSPC) belum maksimalnya penggunaan modal sendiri hal ini
menunjukkan bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat. Tahun 2014 laba
bersih setelah pajak perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp.
584.293 juta dan total modal sendiri sebesar Rp. 4.132.339 juta dengan
14% < 40% standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Tempo Scan
Pacific Tbk (TSPC) belum maksimalnya penggunaan modal sendiri hal ini
menunjukkan bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat. Tahun 2015 laba
bersih setelah pajak perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp.
529.219 juta dan total modal sendiri sebesar Rp. 4.337.141 juta dengan
12% < 40% standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Tempo Scan
Pacific Tbk (TSPC) belum maksimalnya penggunaan modal sendiri hal ini
100
menunjukkan bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat. Tahun 2016 laba
bersih setelah pajak perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp.
545.494 juta dan total modal sendiri sebesar Rp. 4.635.273 juta dengan
12% < 40% standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Tempo Scan
Pacific Tbk (TSPC) belum maksimalnya penggunaan modal sendiri hal ini
menunjukkan bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat. Tahun 2017 laba
bersih setelah pajak perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp.
557.340 juta dan total modal sendiri sebesar Rp. 5.082.008 juta dengan
11% < 40% standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Tempo Scan
Pacific Tbk (TSPC) belum maksimalnya penggunaan modal sendiri hal ini
Equity (ROE) sebesar 13% < 40% standar industri yang telah ditetapkan yang
berarti pada periode tahun 2013-2017 perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk
setelah pajak perusahaan Pyridam Farma Tbk (PYFA) sebesar Rp. 6.196 juta
dan total modal sendiri sebesar Rp. 93.901 juta dengan Return On Equity
(ROE) sebesar 0,07 yang jika dipersentasekan menjadi 7% < 40% standar
101
pemilik perusahaan belum kuat. Tahun 2014 laba bersih setelah pajak
perusahaan Pyridam Farma Tbk (PYFA) sebesar Rp. 2.658 juta dan total
modal sendiri sebesar Rp. 96.559 juta dengan Return On Equity (ROE)
sebesar 0,03 yang jika dipersentasekan menjadi 3% < 40% standar industri,
perusahaan belum kuat. Tahun 2015 laba bersih setelah pajak perusahaan
Pyridam Farma Tbk (PYFA) sebesar Rp. 3.087 juta dan total modal sendiri
sebesar Rp. 101.222 juta dengan Return On Equity (ROE) sebesar 0,03 yang
jika dipersentasekan menjadi 3% < 40% standar industri, yang berarti bahwa
hal ini menunjukkan bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat. Tahun
2016 laba bersih setelah pajak perusahaan Pyridam Farma Tbk (PYFA)
sebesar Rp. 5.146 juta dan total modal sendiri sebesar Rp. 105.509 juta
menjadi 5% < 40% standar industri, yang berarti bahwa Pyridam Farma Tbk
bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat. Tahun 2017 laba bersih setelah
pajak perusahaan Pyridam Farma Tbk (PYFA) sebesar Rp. 7.127 juta dan
total modal sendiri sebesar Rp. 108.856 juta dengan Return On Equity (ROE)
sebesar 0,07 yang jika dipersentasekan menjadi 7% < 40% standar industri,
102
sebesar 5% < 40% standar industri yang telah ditetapkan yang berarti pada
Perusahaan Merck Tbk (MERK) tahun 2013 laba bersih setelah pajak
perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 175.445 juta dan total modal
sendiri sebesar Rp. 512.219 juta dengan Return On Equity (ROE) sebesar
0,34 yang jika dipersentasekan menjadi 34% < 40% standar industri, yang
perusahaan belum kuat. Tahun 2014 laba bersih setelah pajak perusahaan
Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 181.472 juta dan total modal sendiri sebesar
Rp. 553.691 juta dengan Return On Equity (ROE) sebesar 0,33 yang jika
dipersentasekan menjadi 33% < 40% standar industri, yang berarti bahwa
sendiri hal ini menunjukkan bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat.
Tahun 2015 laba bersih setelah pajak perusahaan Merck Tbk (MERK)
sebesar Rp. 142.545 juta dan total modal sendiri sebesar Rp. 473.543 juta
103
menjadi 30% < 40% standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Merck
menunjukkan bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat. Tahun 2016 laba
bersih setelah pajak perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 153.843
juta dan total modal sendiri sebesar Rp. 582.672 juta dengan Return On
Equity (ROE) sebesar 0,26 yang jika dipersentasekan menjadi 26% < 40%
standar industri, yang berarti bahwa perusahaan Merck Tbk (MERK) belum
pemilik perusahaan belum kuat. Tahun 2017 laba bersih setelah pajak
perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 147.387 juta dan total modal
sendiri sebesar Rp. 615.437 juta dengan Return On Equity (ROE) sebesar
0,24 yang jika dipersentasekan menjadi 24% < 40% standar industri, yang
tercatat rata-rata Return On Equity (ROE) sebesar 29% < 40% standar
industri yang telah ditetapkan yang berarti pada periode tahun 2013-2017
sendiri hal ini menunjukkan bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat.
104
Rasio Aktivitas yang diteliti terdiri dari Fixed Asset Turn Over
(FATO) dan Total Asset Turn Over (TATO), berikut penjelasan untuk
Tabel 4.7
Fixed Asset Turn Over (FATO) Perusahaan Farmasi
Yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2017
Total Aktiva
Penjualan
Perusahaan Tahun Tetap FATO Rata-Rata
(juta rupiah)
(juta rupiah)
Kalbe Farma Tbk 2013 1,970,452 3,898,061 0.51
(KLBF) 2014 2,121,091 3,938,494 0.54
2015 2,057,694 4,555,756 0.45 0.48
2016 2,350,885 5,342,660 0.44
2017 2,453,251 5,533,819 0.44
Kimia Farma Tbk 2013 215,642 498,644 0.43
(KAEF) 2014 236,531 557,939 0.42
2015 252,973 3,236,224 0.08 0.21
2016 271,598 4,612,563 0.06
2017 331,708 6,096,149 0.05
Darya-Varia 2013 125,796 1,190,054 0.11
Laboratoria Tbk 2014 80,929 1,236,248 0.07
(DVLA) 2015 107,894 1,376,278 0.08 0.09
2016 152,083 1,531,366 0.10
2017 162,249 1,640,886 0.10
Tempo Scan 2013 638,535 5,407,958 0.12
Pacific Tbk 2014 584,293 5,592,730 0.10
(TSPC) 2015 529,219 6,284,729 0.08 0.09
2016 545,494 6,585,807 0.08
2017 557,340 7,434,900 0.07
Pyridam Farma 2013 6,196 175,119 0.04
Tbk (PYFA) 2014 2,658 172,737 0.02
2015 3,087 159,952 0.02 0.03
2016 5,146 167,063 0.03
2017 7,127 159,564 0.04
105
Dari tabel 4.7 diatas diketahui pada perusahaan kalbe Farma Tbk
(KLBF) tahun 2013 penjualan sebesar Rp. 1.970.452 juta dan total aktiva tetap
sebesar Rp. 3.898.061 juta, dari data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over
(FATO) perusahaan kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar 0,51 kali < dari 5 kali
aktiva. Tahun 2014 penjualan sebesar Rp. 2.121.091 juta dan total aktiva tetap
sebesar Rp. 3.938.494 juta, dari data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over
(FATO) perusahaan kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar 0,54 kali < dari 5 kali
aktiva. Tahun 2015 penjualan sebesar Rp. 2.057.694 juta dan total aktiva tetap
sebesar Rp. 4.555.756 juta, dari data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over
(FATO) perusahaan kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar 0,45 kali < dari 5 kali
aktiva. Tahun 2016 penjualan sebesar Rp. 2.350.885 juta dan total aktiva tetap
sebesar Rp. 5..342.660 juta, dari data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over
(FATO) perusahaan kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar 0,44 kali < dari 5 kali
aktiva. Tahun 2017 penjualan sebesar Rp. 2.453.251 juta dan total aktiva tetap
sebesar Rp. 5.533.819 juta, dari data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over
(FATO) perusahaan kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar 0,44 kali < dari 5 kali
106
aktiva. Selanjutnya jika dilihat rata-rata Fixed Asset Turn Over (FATO)
perusahaan kalbe Farma Tbk (KLBF) periode tahun 2013-2017 sebesar 0,48
kali < dari 5 kali standar industri yang berarti bahwa perusahaan belum bisa
memaksimalkan aktiva.
sebesar Rp. 215.642 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 498.644 juta, dari
data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Kimia
Farma Tbk (KAEF) sebesar 0,43 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti
sebesar Rp. 236.534 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 557.939 juta, dari
data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Kimia
Farma Tbk (KAEF) sebesar 0,42 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti
sebesar Rp. 252.973 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 3.236.224 juta, dari
data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Kimia
Farma Tbk (KAEF) sebesar 0,08 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti
sebesar Rp. 271.598 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 4.612.563 juta, dari
data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Kimia
Farma Tbk (KAEF) sebesar 0,06 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti
sebesar Rp. 331.798 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 6.096.149 juta, dari
107
data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Kimia
Farma Tbk (KAEF) sebesar 0,05 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti
rata-rata Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF)
periode tahun 2013-2017 sebesar 0,21 kali < dari 5 kali standar industri yang
penjualan sebesar Rp. 125.796 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 1.190.054
juta, dari data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan
Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar 0,11 kali < dari 5 kali standar
Tahun 2014 penjualan sebesar Rp. 80.929 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp.
1.236.248 juta, dari data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO)
perusahaan Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar 0,07 kali < dari 5
kali standar industri yang berarti bahwa perusahaan belum bisa memaksimalkan
aktiva. Tahun 2015 penjualan sebesar Rp. 107.894 juta dan total aktiva tetap
sebesar Rp. 1.376.278 juta, dari data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over
(FATO) perusahaan Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar 0,08 kali <
dari 5 kali standar industri yang berarti bahwa perusahaan belum bisa
memaksimalkan aktiva. Tahun 2016 penjualan sebesar Rp. 152.083 juta dan
total aktiva tetap sebesar Rp. 1.531.366 juta, dari data tersebut diperoleh Fixed
sebesar 0,10 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti bahwa perusahaan
108
belum bisa memaksimalkan aktiva. Tahun 2017 penjualan sebesar Rp. 162.249
juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 1.640.886 juta, dari data tersebut
Tbk (DVLA) sebesar 0,10 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti bahwa
(DVLA) periode tahun 2013-2017 sebesar 0,09 kali < dari 5 kali standar
Pada perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) tahun 2013 penjualan
sebesar Rp. 638.535 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 5.407.958 juta, dari
data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Tempo Scan
Pacific Tbk (TSPC) sebesar 0,12 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti
sebesar Rp. 584.293 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 5.592.730 juta, dari
data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Tempo Scan
Pacific Tbk (TSPC) sebesar 0,10 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti
sebesar Rp. 529.219 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 6.284.729 juta, dari
data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Tempo Scan
Pacific Tbk (TSPC) sebesar 0,08 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti
sebesar Rp. 545.494 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 6.585.807 juta, dari
data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Tempo Scan
109
Pacific Tbk (TSPC) sebesar 0,08 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti
sebesar Rp. 557.340 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 7.434.900 juta, dari
data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Tempo Scan
Pacific Tbk (TSPC) sebesar 0,07 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti
rata-rata Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk
(TSPC) periode tahun 2013-2017 sebesar 0,09 kali < dari 5 kali standar industri
sebesar Rp. 6.196 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 175.119 juta, dari data
tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Pyridam Farma
Tbk (PYFA) sebesar 0,04 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti bahwa
Rp. 2.658 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 172.737 juta, dari data tersebut
diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Pyridam Farma Tbk
(PYFA) sebesar 0,02 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti bahwa
Rp. 3.087 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 159.952 juta, dari data tersebut
diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Pyridam Farma Tbk
(PYFA) sebesar 0,02 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti bahwa
Rp. 5.146 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 167.063 juta, dari data tersebut
110
diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Pyridam Farma Tbk
(PYFA) sebesar 0,03 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti bahwa
Rp. 7.127 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 159.564 juta, dari data tersebut
diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Pyridam Farma Tbk
(PYFA) sebesar 0,04 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti bahwa
Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Pyridam Farma Tbk (PYFA)
periode tahun 2013-2017 sebesar 0,03 kali < dari 5 kali standar industri yang
Pada perusahaan Merck Tbk (MERK) tahun 2013 penjualan sebesar Rp.
175.445 juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 696.946 juta, dari data tersebut
diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Merck Tbk (MERK)
sebesar 0,25 kali < dari 5 kali standar industri yang berarti bahwa perusahaan
belum bisa memaksimalkan aktiva. Tahun 2014 penjualan sebesar Rp. 181.472
juta dan total aktiva tetap sebesar Rp. 716.600 juta, dari data tersebut diperoleh
Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar 0,25
kali < dari 5 kali standar industri yang berarti bahwa perusahaan belum bisa
memaksimalkan aktiva. Tahun 2015 penjualan sebesar Rp. 142.545 juta dan
total aktiva tetap sebesar Rp. 641.647 juta, dari data tersebut diperoleh Fixed
Asset Turn Over (FATO) perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar 0,22 kali < 5
kali standar industri yang berarti bahwa perusahaan belum bisa memaksimalkan
aktiva. Tahun 2016 penjualan sebesar Rp. 153.843 juta dan total aktiva tetap
111
sebesar Rp. 743.935 juta, dari data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over
(FATO) perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar 0,21 kali < 5 kali standar
Tahun 2017 penjualan sebesar Rp. 147.387 juta dan total aktiva tetap sebesar
Rp. 847.067 juta, dari data tersebut diperoleh Fixed Asset Turn Over (FATO)
perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar 0,17 kali < 5 kali standar industri yang
dilihat rata-rata Fixed Asset Turn Over (FATO) perusahaan Merck Tbk
(MERK) periode tahun 2013-2017 sebesar 0,22 kali < dari 5 kali standar
dibawah ini.
Tabel 4.8
Total Asset Turn Over (TATO) Perusahaan Farmasi
Yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2017
Tbk (KLBF) tahun 2013 tercatat penjualan sebesar Rp. 1.970.452 juta dan
Total aktiva perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar Rp. 11.315.061
juta dari data tersebut diperoleh Total Assets Turn Over (TATO) perusahaan
Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar 0.17 kali < 2 kali standar industri hal ini
2014 tercatat penjualan sebesar Rp. 2.121.091 juta dan Total aktiva
perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar Rp. 12.425.032 juta dari data
tersebut diperoleh Total Assets Turn Over (TATO) perusahaan Kalbe Farma
Tbk (KLBF) sebesar 0.17 kali < 2 kali standar industri hal ini menunjukkan
sebesar Rp. 2.057.694 juta dan Total aktiva perusahaan Kalbe Farma Tbk
(KLBF) sebesar Rp. 13.696.417 juta dari data tersebut diperoleh Total Assets
Turn Over (TATO) perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar 0.15 kali <
2.350.885 juta dan Total aktiva perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar
Rp. 15.226.009 juta dari data tersebut diperoleh Total Assets Turn Over
(TATO) perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar 0.15 kali < 2 kali
2.453.251 juta dan Total aktiva perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar
Rp. 16.616.239 juta dari data tersebut diperoleh Total Assets Turn Over
(TATO) perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar 0.15 kali < 2 kali
Over (TATO) perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) periode tahun 2013-2017
sebesar 0,16 kali < 5 kali standar industri hal ini menunjukkan bahwa
penjualan sebesar Rp. 215.642 juta dan Total aktiva perusahaan perusahaan
Kimia Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp. 2.471.940 juta dari data tersebut
diperoleh Total Assets Turn Over (TATO) perusahaan Kimia Farma Tbk
(KAEF) sebesar 0.09 kali < 2 kali standar industri hal ini menunjukkan
sebesar Rp. 236.531 juta dan Total aktiva perusahaan perusahaan Kimia
Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp. 2.968.185 juta dari data tersebut diperoleh
Total Assets Turn Over (TATO) perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF)
sebesar 0.08 kali < 2 kali standar industri hal ini menunjukkan bahwa
sebesar Rp. 252.973 juta dan Total aktiva perusahaan perusahaan Kimia
Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp. 3.236.224 juta dari data tersebut diperoleh
Total Assets Turn Over (TATO) perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF)
sebesar 0.08 kali < 2 kali standar industri hal ini menunjukkan bahwa
sebesar Rp. 271.598 juta dan Total aktiva perusahaan perusahaan Kimia
Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp. 4.612.563 juta dari data tersebut diperoleh
Total Assets Turn Over (TATO) perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF)
sebesar 0.06 kali < 2 kali standar industri hal ini menunjukkan bahwa
115
sebesar Rp. 215.642 juta dan Total aktiva perusahaan perusahaan Kimia
Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp. 2.471.940 juta dari data tersebut diperoleh
Total Assets Turn Over (TATO) perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF)
sebesar 0.09 kali < 2 kali standar industri hal ini menunjukkan bahwa
sebesar Rp. 331.708 juta dan Total aktiva perusahaan perusahaan Kimia
Farma Tbk (KAEF) sebesar Rp. 6.096.149 juta dari data tersebut diperoleh
Total Assets Turn Over (TATO) perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF)
sebesar 0.05 kali < 2 kali standar industri hal ini menunjukkan bahwa
rata Total Assets Turn Over (TATO) perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF)
periode tahun 2013-2017 sebesar 0,07 kali < 5 kali standar industri hal ini
tercatat penjualan sebesar Rp. 125.796 juta dan Total aktiva perusahaan
Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar Rp. 1.190.054 juta dari data
Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar 0.11 kali < 2 kali standar industri hal ini
116
2014 tercatat penjualan sebesar Rp. 80.929 juta dan Total aktiva perusahaan
Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar Rp. 1.236.248 juta dari data
Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar 0.07 kali < 2 kali standar industri hal ini
2015 tercatat penjualan sebesar Rp. 107.894 juta dan Total aktiva perusahaan
Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar Rp. 1.376.278 juta dari data
Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar 0.08 kali < 2 kali standar industri hal ini
2016 tercatat penjualan sebesar Rp. 152.083 juta dan Total aktiva perusahaan
Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar Rp. 1.531.366 juta dari data
Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar 0.10 kali < 2 kali standar industri hal ini
2017 tercatat penjualan sebesar Rp. 162.083 juta dan Total aktiva perusahaan
Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar Rp. 1.531.366 juta dari data
Laboratoria Tbk (DVLA) sebesar 0.10 kali < 2 kali standar industri hal ini
Selanjutnya jika dilihat rata-rata Total Assets Turn Over (TATO) perusahaan
kali < 5 kali standar industri hal ini menunjukkan bahwa perusahaan belum
menghasilkan penjualannya.
Pada perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) tahun 2013 tercatat
penjualan sebesar Rp. 638.535 juta dan Total aktiva perusahaan Tempo Scan
Pacific Tbk (TSPC) sebesar Rp. 5.407.958 juta dari data tersebut diperoleh
Total Assets Turn Over (TATO) perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC)
sebesar 0.12 kali < 2 kali standar industri hal ini menunjukkan bahwa
sebesar Rp. 584.293 juta dan Total aktiva perusahaan Tempo Scan Pacific
Tbk (TSPC) sebesar Rp. 5.592.730 juta dari data tersebut diperoleh Total
Assets Turn Over (TATO) perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC)
sebesar 0.10 kali < 2 kali standar industri hal ini menunjukkan bahwa
sebesar Rp. 529.219 juta dan Total aktiva perusahaan Tempo Scan Pacific
Tbk (TSPC) sebesar Rp. 6.284.729 juta dari data tersebut diperoleh Total
118
Assets Turn Over (TATO) perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC)
sebesar 0.08 kali < 2 kali standar industri hal ini menunjukkan bahwa
sebesar Rp. 545.494 juta dan Total aktiva perusahaan Tempo Scan Pacific
Tbk (TSPC) sebesar Rp. 6.585.807 juta dari data tersebut diperoleh Total
Assets Turn Over (TATO) perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC)
sebesar 0.08 kali < 2 kali standar industri hal ini menunjukkan bahwa
sebesar Rp. 557.340 juta dan Total aktiva perusahaan Tempo Scan Pacific
Tbk (TSPC) sebesar Rp. 7.434.900 juta dari data tersebut diperoleh Total
Assets Turn Over (TATO) perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC)
sebesar 0.07 kali < 2 kali standar industri hal ini menunjukkan bahwa
rata Total Assets Turn Over (TATO) perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk
(TSPC) periode tahun 2013-2017 sebesar 0,09 kali < 5 kali standar industri hal
penjualan sebesar Rp. 6.196 juta dan Total aktiva perusahaan Pyridam Farma
Tbk (FYFA) sebesar Rp. 175.119 juta dari data tersebut diperoleh Total
119
Assets Turn Over (TATO) perusahaan Pyridam Farma Tbk (FYFA) sebesar
0.04 kali < 2 kali standar industri hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
juta dan Total aktiva perusahaan Pyridam Farma Tbk (FYFA) sebesar Rp.
172.737 juta dari data tersebut diperoleh Total Assets Turn Over (TATO)
perusahaan Pyridam Farma Tbk (FYFA) sebesar 0.02 kali < 2 kali standar
penjualannya. Tahun 2015 tercatat penjualan sebesar Rp. 3.087 juta dan Total
aktiva perusahaan Pyridam Farma Tbk (FYFA) sebesar Rp. 159.952 juta dari
data tersebut diperoleh Total Assets Turn Over (TATO) perusahaan Pyridam
Farma Tbk (FYFA) sebesar 0.02 kali < 2 kali standar industry, hal ini
2016 tercatat penjualan sebesar Rp. 5.146 juta dan Total aktiva perusahaan
Pyridam Farma Tbk (FYFA) sebesar Rp. 167.564 juta dari data tersebut
diperoleh Total Assets Turn Over (TATO) perusahaan Pyridam Farma Tbk
(FYFA) sebesar 0.03 kali < 2 kali standar industry, hal ini menunjukkan
sebesar Rp. 7.127 juta dan Total aktiva perusahaan Pyridam Farma Tbk
(FYFA) sebesar Rp. 159.564 juta dari data tersebut diperoleh Total Assets
120
Turn Over (TATO) perusahaan Pyridam Farma Tbk (FYFA) sebesar 0.04
kali < 2 kali yaitu standar industry, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
Over (TATO) perusahaan Pyridam Farma Tbk (FYFA) periode tahun 2013-
2017 sebesar 0,03 kali kecil dari standar industri yang ditetapkan sebesar 5 kali,
sebesar Rp. 638.535 juta dan Total aktiva perusahaan Merck Tbk (MERK)
sebesar Rp. 5.407.958 juta dari data tersebut diperoleh Total Assets Turn
Over (TATO) perusahaan perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar 0.12 kali
lebih kecil dari standar industri yang ditetapkan sebesar 2 kali, hal ini
2014 tercatat penjualan produk perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp.
175.445 juta dan Total aktiva perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp.
696.946 juta dari data tersebut diperoleh Total Assets Turn Over (TATO)
perusahaan perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar 0.25 kali lebih kecil dari
standar industri yang ditetapkan sebesar 2 kali, hal ini menunjukkan bahwa
produk perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 142.545 juta dan Total
121
aktiva perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 641.647 juta dari data
Merck Tbk (MERK) sebesar 0.25 kali lebih kecil dari standar industri yang
perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 153.843 juta dan Total aktiva
perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 743.935 juta dari data tersebut
diperoleh Total Assets Turn Over (TATO) perusahaan perusahaan Merck Tbk
(MERK) sebesar 0.21 kali lebih kecil dari standar industri yang ditetapkan
perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 147.387 juta dan Total aktiva
perusahaan Merck Tbk (MERK) sebesar Rp. 847.067 juta dari data tersebut
diperoleh Total Assets Turn Over (TATO) perusahaan perusahaan Merck Tbk
(MERK) sebesar 0.17 kali lebih kecil dari standar industri yang ditetapkan
sebesar 0,22 kali kecil dari standar industri yang ditetapkan sebesar 5 kali, hal
Tabel 4.9
Analisis Rasio Keuangan PT. Kalbe Farma Tbk Tahun 2013-2017
Rasio Likuiditas terdiri dari Rasio Lancar (Current Ratio) dan Rasio
Rasio Lancar (Current Ratio) pada perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF)
pada tahun 2013dan 2014 sebesar 3:1, tahun 2015 dan 2016 sebesar 4:1 dan
pada tahun 2017 sebesar 5:1. Selanjutnya jika dirata-ratakan mulai periode
Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar 4:1, dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa Rasio Lancar (Current Ratio) pada perusahaan Kalbe Farma Tbk
123
(KLBF) periode tahun 2013-2017 besar dari standar industry yang hanya
sebesar 2:1 yang berarti bawa perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) mampu
segera jatuh tempo. Kasmir (2012:134) lancar atau current ratio merupakan
jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia
untuk menutupi kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh
tempo, jika current ratio besar atau sama dengan 2:1 standar industri berarti
(KLBF) tahun 2013 sebesar 1,7:1, tahun 2014 sebesar 2,1:1, tahun 2015
sebesar 2,3:1, tahun 2016 sebesar 2,6:1 dan tahun 2017 sebesar 3,0:1 dengan
rata-rata Rasio Cepat (Quick Ratio) perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF)
periode tahun 2013-2017 sebesar 2,3:1. Data Rasio Cepat (Quick Ratio)
(Quick Ratio) perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) besar dari satandar
(2012:136) Rasio cepat (quick ratio) atau rasio sangat lancar atau acid test
memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangk pendek)
124
dengan aktiva tampa harus menjual inventory, jika Rasio cepat (quick ratio)
besar atau sama dengan 1,5:1 standar industri berarti perusahaan dalam
likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio modal kerja merupakan
Rasio Solvabilitas terdiri dari Debt to Assets Ratio (DAR) dan Debt to
Equity Ratio (DER). Pada perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) Debt to
Assets Ratio (DAR) tahun 2013 sebesar 25%, tahun 2014 sebesar 21%, tahun
2015 sebesar 20%, tahun 2016 sebesar dan tahun 2017 sebesar 16% dengan
rata-rata Debt to Asset Ratio (DAR) perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF)
periode tahun 2013-2017 sebesar 20%, data Debt to Asset Ratio (DAR)
tersebut berada di bawah standar industri yang ditetapkan yakni sebesar 35%
yang berarti bahwa perusahaan akan sulit mendapatkan pinjaman modal dari
pihak lain. Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan Kalbe Farma Tbk
(KLBF) pada tahun 2013 sebesar 33%, tahun 2014 sebesar 27%, tahun 2015
sebesar 25%, tahun 2016 sebesar 22% dan tahun 2017 sebesar 20% dengan
rata-rata Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF)
Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan Kalbe Farma Tbk (KLBF) berada di
bawah standar industry yang ditetapkan sebesar 80% yang berarti bahwa
125
Kalbe Farma Tbk (KLBF) lebih banyak menggunakan modal sendiri dari
pada modal pihak lain. Kasmir (2011:158) mengatakan bahwa jika Debt to
Equity Ratio (DER) kecil dari standar industry 80% berarti perusahaan lebih
banyak menggunakan modal sendiri dari pada utang atau pinjaman dari pihak
Margin (NPM) dan Return On Equity (ROE). Pada perusahaan Kalbe Farma
Tbk (KLBF) Net Profit Margin tahun 2013 – 2017 sebesar 12% dengan rata-
rata sebesar 12%, hasil tersebut berada dibawah standar industri yang
atas penjualannya.
a. Rasio Aktivitas
Tabel4.10
Analisis Rasio Keuangan Kimia Farma Tbk Tahun 2013-2017
Standar
Rasio Keuangan 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-Rata
Industri
Rasio CR 2,43 2,39 1,93 1,71 1,55 2,00 2 kali
Liquiditas QR 1,57 1,58 1,25 1,14 1,04 1,32 1,5 kali
Rasio DAR 34,29% 38,98% 42,46% 50,76% 57,80% 44,86% 35%
Solvabilitas DER 52,18% 63,88% 73,79% 103,07% 136,97% 85,98% 80%
Rasio ROE 13,28% 13,06% 13,59% 11,96% 12,89% 12,95% 40%
Profitabilitas GPM 29,72% 30,65% 31,62% 32,07% 35,58% 31,93% 30%
NPM 4,96% 5,23% 5,20% 4,67% 5,41% 5,10% 20%
Rasio FATO 0,43 0,42 0,08 0,06 0,05 0,21 5 kali
Aktivitas TATO 0,09 0,08 0,08 0,06 0,05 0,07 2 kali
Sumber: Diolah tahun 2019
a. Rasio Likuiditas
sebesar 2,00 kali berada diatas standar industri yaitu sebesar 2 kali.
Itu berarti bahwa perusahaan Kimia Farma Tbk likuid dan kinerja
dibawah standar industri yang ditetapkan yaitu 1,5 kali. Itu berarti
b. Rasio Solvabilitas
mendapatkan pinjaman.
sejauh mana modal sendiri menjamin seluruh utang. Rasio ini juga
mengelola aktivanya.
c. Rasio Profitabilitas
1) Return On Equity
Tbk dalam sehat atau keadaan baik karena memiliki GPM positif.
atas penjualannya.
d. Rasio Aktivitas
(DVLA) dilihat dari rasio keuangan dapat disajikan dalam tabel 4.11
Tabel4.11
Analisis Rasio Keuangan Darya-Varia Laboratoria Tbk
Tahun 2013-2017
133
a. Rasio Likuiditas
berada diatas standar industri yang ditetapkan yaitu 1,5 kali. Itu
kinerja keuangan yang baik dilihat dari rasio cepat (Quick Ratio).
b. Rasio Solvabilitas
sejauh mana modal sendiri menjamin seluruh utang. Rasio ini juga
c. Rasio Profitabilitas
1) Return On Equity
d. Rasio Aktivitas
Tabel4.12
Analisis Rasio Keuangan Tempo Scan Pacific Tbk
Tahun 2013-2017
138
a. Rasio Likuiditas
2017 sebesar 2,74 kali berada diatas standar industri yaitu sebesar 2
kali. Itu berarti bahwa perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk likuid
jangka pendek.
berada diatas standar industri yang ditetapkan yaitu 1,5 kali. Itu
b. Rasio Solvabilitas
sejauh mana modal sendiri menjamin seluruh utang. Rasio ini juga
c. Rasio Profitabilitas
1) Return On Equity
yang berarti bahwa perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk kurang bisa
menghasilkan untung.
d. Rasio Aktivitas
Tabel4.13
Analisis Rasio Keuangan Pyridam Farma Tbk
Tahun 2013-2017
143
Standar
Rasio Keuangan 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-Rata
Industri
Rasio CR 1,54 1,63 1,99 2,19 3,52 2,17 2 kali
Liquiditas QR 0,80 0,95 1,00 1,13 1,86 1,15 1,5 kali
Rasio DAR 46,38% 44,10% 36,72% 36,84% 31,78% 39,16% 35%
Solvabilitas DER 86,49% 78,89% 58,02% 58,34% 46,58% 65,67% 80%
Rasio ROE 6,60% 2,75% 3,05% 4,88% 6,55% 4,77% 40%
Profitabilitas GPM 67,74% 63,58% 63,34% 62,37% 60,53% 63,51% 30%
NPM 3,22% 1,20% 1,42% 2,37% 3,20% 2,28% 20%
Rasio FATO 0,04 0,02 0,02 0,03 0,04 0,03 5 kali
Aktivitas TATO 0,04 0,02 0,02 0,03 0,04 0,03 2 kali
Sumber: Diolah tahun 2019
a. Rasio Likuiditas
sebesar 2,17 kali berada diatas standar industri yaitu sebesar 2 kali.
Itu berarti bahwa perusahaan Pyridam Farma Tbk likuid dan kinerja
dibawah standar industri yang ditetapkan yaitu 1,5 kali. Itu berarti
b. Rasio Solvabilitas
sejauh mana modal sendiri menjamin seluruh utang. Rasio ini juga
2017 sebesar 65,67% lebih rendah dari standar industri yang telah
145
mengelola aktivanya.
c. Rasio Profitabilitas
1) Return On Equity
menghasilkan untung.
d. Rasio Aktivitas
yang dimilikinya.
yang dimilikinya.
Tabel4.14
Analisis Rasio Keuangan Merck Tbk
Tahun 2013-2017
148
Standar
Rasio Keuangan 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-Rata
Industri
Rasio CR 3,98 4,59 3,65 4,22 3,08 3,90 2 kali
Liquiditas QR 2,29 3,17 2,44 2,30 1,52 2,34 1,5 kali
Rasio DAR 26,51% 22,73% 26,20% 21,68% 27,22% 24,87% 35%
Solvabilitas DER 36,06% 29,42% 35,50% 27,68% 37,46% 33,23% 80%
Rasio ROE 34,25% 32,77% 30,10% 26,40% 23,95% 29,50% 40%
Profitabilitas GPM 45,69% 53,11% 50,46% 52,40% 50,84% 50,50% 30%
NPM 14,69% 21,02% 14,49% 14,87% 12,74% 15,56% 20%
Rasio FATO 0,25 0,25 0,22 0,21 0,17 0,22 5 kali
Aktivitas TATO 0,25 0,25 0,22 0,21 0,17 0,22 2 kali
Sumber: Diolah tahun 2019
a. Rasio Likuiditas
3,90 kali berada diatas standar industri yaitu sebesar 2 kali. Itu
standar industri yang ditetapkan yaitu 1,5 kali. Itu berarti bahwa
b. Rasio Solvabilitas
mendapatkan pinjaman.
sejauh mana modal sendiri menjamin seluruh utang. Rasio ini juga
33,23% lebih rendah dari standar industri yang telah ditetapkan yaitu
150
aktivanya.
c. Rasio Profitabilitas
1) Return On Equity
diatas standar.
atas penjualannya.
d. Rasio Aktivitas
4.4.1. Pembahasan
perusahaan Kalbe Farma untuk rasio aktivitas yang dilihat dari rasio lancar
(current ratio) sebesar 3,72 kali > 2 kali standar industri yang berarti
perusahaan sudah berada pada titik aman untuk kewajiban jangka pendeknya
dan rasio cepat (Quick Ratio) berada diatas standar industri yang berarti yang
Ratio) sebesar 2,34 > 1,5 standar industri yang berarti bahwa perusahaan
dalam keadaan baik. Kasmir (2011:13) Jika rasio cepat lebih besar atau sama
dengan 1,5 kali berarti perusahaan lebih baik dari perusahaan lain, karena
tidak perlu menjual inventory untuk melunsi hutang jangka pendeknya. Rasio
Solvabilitas yang terdiri dari Debt to Assets Ratio 20,11% < 35% standar
153
industri yang berarti perusahaan akan sulit mendapat pinjaman dan Debt to
Equity Ratio sebesar 25,33% < 80% standar industri yang berarti bahwa
dari pihak lain (Kasmir, 2011:158). Pada rasio profitabilitas yang terdiri dari
Return on Equity (ROE) sebesar 19,77 < 40% yang berarti belum
perusahaan belum kuat (Kasmir, 2011:158). Gros profit margin 48,48% >
30% yang berarti bahwa perusahaan dalam sehat atau baik. Net Profit Margin
12,06% < 20% yang berarti bahwa belum makasimalnya pendapatan usaha
aktivitas perusahaan kalbe farma yang terdiri dari Fixed Assets Turn Over
(FATO) sebesar 0,48 kali < 5 kali standar industri yang berarti bahwa
perusahaan belum mampu memaksimalkan aktiva dan Total Assets Turn Over
(TATO) sebesar 0,16 kali < 2 kali standar industri yang berarti bahwa
sesui dengan teori yang mengatakan bahwa apabila nilai rasio FATO dan
Pada perusahaan Kimia Farma untuk rasio aktivitas yang dilihat dari
rasio lancar (current ratio) sebesar 2,00 kali > 2 kali standar industri yang
berarti perusahaan sudah berada pada titik aman untuk kewajiban jangka
pendeknya dan rasio cepat (Quick Ratio) berada diatas standar industri yang
berarti yang berarti bahwa keuangan perusahaan begitujuga untuk rasio cepat
154
(Quick Ratio) sebesar 1,32 < 1,5 standar industri yang berarti bahwa
pendek. Kasmir (2011:13) Jika rasio cepat lebih besar atau sama dengan 1,5
kali berarti perusahaan lebih baik dari perusahaan lain, karena tidak perlu
Solvabilitas yang terdiri dari Debt to Assets Ratio 44,86% > 35% standar
industri yang berarti perusahaan akan mudah mendapat pinjaman dan Debt to
Equity Ratio sebesar 85,98% > 80% standar industri yang berarti bahwa
perusahaan lebih banyak menggunakan modal pihak lain dari pada modal dari
Equity (ROE) sebesar 12,95 < 40% yang berarti belum maksimalnya
belum kuat (Kasmir, 2011:158). Gros profit margin 31,93% > 30% yang
berarti bahwa perusahaan dalam sehat atau baik. Net Profit Margin 5,10% <
perusahaan Kimia farma yang terdiri dari Fixed Assets Turn Over (FATO)
sebesar 0,21 kali < 5 kali standar industri yang berarti bahwa perusahaan
belum mampu memaksimalkan aktiva dan Total Assets Turn Over (TATO)
sebesar 0,07 kali < 2 kali standar industri yang berarti bahwa perusahaan
dengan teori yang mengatakan bahwa apabila nilai rasio FATO dan TATO
155
yang dilihat dari rasio lancar (current ratio) sebesar 3,69 kali > 2 kali standar
industri yang berarti perusahaan sudah berada pada titik aman untuk
kewajiban jangka pendeknya dan rasio cepat (Quick Ratio) berada diatas
begitujuga untuk rasio cepat (Quick Ratio) sebesar 2,91 > 1,5 standar industri
jangka pendek. Kasmir (2011:13) Jika rasio cepat lebih besar atau sama
dengan 1,5 kali berarti perusahaan lebih baik dari perusahaan lain, karena
tidak perlu menjual inventory untuk melunsi hutang jangka pendeknya. Rasio
Solvabilitas yang terdiri dari Debt to Assets Ratio 27,20% < 35% standar
industri yang berarti perusahaan akan sulit mendapat pinjaman dan Debt to
Equity Ratio sebesar 37,75% < 80% standar industri yang berarti bahwa
perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal dari
pihak lain (Kasmir, 2011:158). Pada rasio profitabilitas yang terdiri dari
Return on Equity (ROE) sebesar 12,37 < 40% yang berarti belum
perusahaan belum kuat (Kasmir, 2011:158). Gross profit margin 55,37% >
30% yang berarti bahwa perusahaan dalam sehat atau baik. Net Profit Margin
9,56% < 20% yang berarti bahwa belum makasimalnya pendapatan usaha
156
Assets Turn Over (FATO) sebesar 0,09 kali < 5 kali standar industri yang
Assets Turn Over (TATO) sebesar 0,09 kali < 2 kali standar industri yang
dimiliki. Hal tersebut sesui dengan teori yang mengatakan bahwa apabila
nilai rasio FATO dan TATO dibawah standar berarti perusahaan belum
Pada perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk untuk rasio aktivitas yang
dilihat dari rasio lancar (current ratio) sebesar 2,74 kali > 2 kali standar
industri yang berarti perusahaan sudah berada pada titik aman untuk
kewajiban jangka pendeknya dan rasio cepat (Quick Ratio) berada diatas
begitujuga untuk rasio cepat (Quick Ratio) sebesar 2,91 > 1,5 standar industri
jangka pendek. Kasmir (2011:13) Jika rasio cepat lebih besar atau sama
dengan 1,5 kali berarti perusahaan lebih baik dari perusahaan lain, karena
tidak perlu menjual inventory untuk melunsi hutang jangka pendeknya. Rasio
Solvabilitas yang terdiri dari Debt to Assets Ratio 29,20% < 35% standar
industri yang berarti perusahaan akan sulit mendapat pinjaman dan Debt to
Equity Ratio sebesar 41,72% < 80% standar industri yang berarti bahwa
157
perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal dari
pihak lain (Kasmir, 2011:158). Pada rasio profitabilitas yang terdiri dari
Return on Equity (ROE) sebesar 13,12% < 40% yang berarti belum
perusahaan belum kuat (Kasmir, 2011:158). Gross profit margin 38,66% >
30% yang berarti bahwa perusahaan dalam sehat atau baik. Net Profit Margin
7,07% < 20% yang berarti bahwa belum makasimalnya pendapatan usaha
aktivitas perusahaan Tempo Scan Pacific Tbk yang terdiri dari Fixed Assets
Turn Over (FATO) sebesar 0,09 kali < 5 kali standar industri yang berarti
Turn Over (TATO) sebesar 0,09 kali < 2 kali standar industri yang berarti
tersebut sesui dengan teori yang mengatakan bahwa apabila nilai rasio FATO
Pada perusahaan Pyridam Farma Tbk untuk rasio aktivitas yang dilihat
dari rasio lancar (current ratio) sebesar 2,17 kali > 2 kali standar industri
yang berarti perusahaan sudah berada pada titik aman untuk kewajiban jangka
pendeknya dan rasio cepat (Quick Ratio) berada dibawah standar industri
yang berarti yang berarti bahwa keuangan perusahaan kurang baik. Rasio
cepat (Quick Ratio) sebesar 1,15 > 1,5 standar industri yang berarti bahwa
pendek. Kasmir (2011:13) Jika rasio cepat lebih besar atau sama dengan 1,5
kali berarti perusahaan lebih baik dari perusahaan lain, karena tidak perlu
Solvabilitas yang terdiri dari Debt to Assets Ratio 39,16% < 35% standar
industri yang berarti perusahaan akan sulit mendapat pinjaman dan Debt to
Equity Ratio sebesar 65,67% < 80% standar industri yang berarti bahwa
perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal dari
pihak lain (Kasmir, 2011:158). Pada rasio profitabilitas yang terdiri dari
Return on Equity (ROE) sebesar 4,77% < 40% yang berarti belum
>30% yang berarti bahwa perusahaan dalam sehat atau baik. Net Profit
Margin 2,28% < 20% yang berarti bahwa belum makasimalnya pendapatan
usaha atas penjualan produk belum maksimal (Kasmir, 2011:201). Pada rasio
aktivitas perusahaan Pyridam Farma Tbk yang terdiri dari Fixed Assets Turn
Over (FATO) sebesar 0,03 kali < 5 kali standar industri yang berarti bahwa
perusahaan belum mampu memaksimalkan aktiva dan Total Assets Turn Over
(TATO) sebesar 0,03 kali < 2 kali standar industri yang berarti bahwa
sesui dengan teori yang mengatakan bahwa apabila nilai rasio FATO dan
Pada perusahaan Merck Tbk untuk rasio aktivitas yang dilihat dari rasio
lancar (current ratio) sebesar 3,90 kali > 2 kali standar industri yang berarti
perusahaan sudah berada pada titik aman untuk kewajiban jangka pendeknya
dan rasio cepat (Quick Ratio) berada dibawah standar industri yang berarti
yang berarti bahwa keuangan perusahaan kurang baik. Rasio cepat (Quick
Ratio) sebesar 2,34 > 1,5 standar industri yang berarti bahwa perusahaan
dalam keadaan kurang baik karena kemungkinan besar perusahaan tidak akan
(2011:13) Jika rasio cepat lebih besar atau sama dengan 1,5 kali berarti
perusahaan lebih baik dari perusahaan lain, karena tidak perlu menjual
terdiri dari Debt to Assets Ratio 24,87% < 35% standar industri yang berarti
perusahaan akan sulit mendapat pinjaman dan Debt to Equity Ratio sebesar
33,23% < 80% standar industri yang berarti bahwa perusahaan lebih banyak
menggunakan modal sendiri dari pada modal dari pihak lain (Kasmir,
2011:158). Pada rasio profitabilitas yang terdiri dari Return on Equity (ROE)
sebesar 29,50% < 40% yang berarti belum maksimalnya penggunaan modal
sendiri yang berarti bahwa posisi pemilik perusahaan belum kuat (Kasmir,
2011:158). Gross profit margin 50,50% > 30% yang berarti bahwa
perusahaan dalam sehat atau baik. Net Profit Margin 15,56% < 20% yang
Tbk yang terdiri dari Fixed Assets Turn Over (FATO) sebesar 0,22 kali < 5
160
memaksimalkan aktiva dan Total Assets Turn Over (TATO) sebesar 0,22 kali
< 2 kali standar industri yang berarti bahwa perusahaan belum mampu
memaksimalkan aktiva yang dimiliki. Hal tersebut sesui dengan teori yang
mengatakan bahwa apabila nilai rasio FATO dan TATO dibawah standar
(Kasmir,2011:186).