Anda di halaman 1dari 7

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BIDADARI

NO : 65/PER.DIR/RSUB/III/2018
TENTANG
PANDUAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP)
RUMAH SAKIT UMUM BIDADARI BINJAI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BIDADARI BINJAI


Menimbang:
a. Bahwa dalam rangka untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan
mengutamakan keselamatan pasien maka diperlukan Peraturan Direktur
tentang Panduan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan di RSU Bidadari
Binjai;
b. Bahwa agar pelaksanaan pelayanan di RSU Bidadari Binjai dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya peraturan RSU Bidadari Binjai sebagai landasan
bagi penyelenggaraan pelayanan di RSU Bidadari Binjai;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur;
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang
Rekam Medis
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :

Kesatu : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BIDADARI BINJAI


TENTANG PENGESAHAN PANDUAN DOKTER PENANGGUNG
JAWAB PELAYANAN (DPJP) DI RSU BIDADARI BINJAI
Kedua : Panduan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan di RSU Bidadari Binjai
dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam lampiran
peraturan ini;
Ketiga : Panduan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan di RSU Bidadari Binjai
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua harus dijadikan acuan
dalam memberikan pelayanan di RSU Bidadari Binjai;
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di Binjai
Pada tanggal : 25 Maret 2018
Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai
Direktur

dr.Esti Aditya Dewi


Lampiran 1. Panduan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan RSU Bidadari Binjai
No : 65/PER.DIR/RSUB/III/2018
Tentang : Kebijakan Penyelenggaraan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB


PELAYANAN (DPJP)
RSU BIDADARI BINJAI

A. Kebijakan Umum.
Setiap pasien yang dirawat harus memiliki seorang Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP) bertanggung jawab terhadap pengelolaan asuhan medis mulai pasien datang
sampai dengan pasien pulang.

B. Kebijakan Khusus
1. DPJP dan Case Manager bertanggung jawab memberikan asuhan medis dan asuhan
kepaerawatan kepada pasien sesuai dengan Panduan Praktek Klinik yang meliputi:
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, perencanaan pemberian
terapi, tindak lanjut / follow up (evaluasi asuhan medis) sampai rehabilitasi.
2. DPJP dan Case Manager bertanggung jawab mengelola pelayanan kesehatan sejak
pasien datang masuk Rumah Sakit sampai dengan pasien pulang.
3. Apabila pasien hanya dirawat oleh satu dokter DPJP maka hanya satu dokter DPJP.
4. Apabila dirawat lebih dari satu DPJP maka dilakukan Rawat Bersama dengan
mengetik informasi tersebut di CPPT E-medical record pasien.
5. Apabila pasien ditetapkan rawat inap tetapi Poliklinik atau UGD belum menentukan
DPJP, petugas rawat inap segera melakukan klarifikasi tentang siapa DPJP pasien
tersebut.
6. Penentuan DPJP diatur oleh masing-masing SMF/Sub SMF berdasarkan :
a. Jadwal konsulen jaga.
Konsulen jaga hari itu menjadi DPJP bagi pasien baru, kecuali kasus rujukan yang
ditujukan kepada salah seorang konsulen.
b. Surat rujukan langsung kepada salah satu dokter spesialis.
c. Atas permintaan pasien/keluarga pasien.
d. Hasil rapat komite medik untuk kasus tertentu.
7. Perubahan DPJP utama dapat terjadi dalam Rawat Bersama kondisi dan kebutuhan
pasien.
8. Perubahan DPJP utama harus mencantumkan tanggal dan jam mulai berlaku dan
alasannya.
9. Pasien rawat bersama yang dirawat di ICU maka DPJP utama adalah dokter
konsulen ICU. Dalam memberikan layanan kesehatan berkoordinasi dengan DPJP
lain yang terlibat dalam Rawat Bersama.
10. Seorang PPDS (Residen senior) dapat melaksanakan kewenangan melakukan
tindakan medis tertentu terhadap pasien atas nama DPJP dan atas sepengetahuan/
ijin DPJP pasien tersbut.
11. Dalam memberikan pelayanan kesehatan dan untuk keselamatan pasien, apabila
dokter DPJP / konsulen jaga SMF/ Sub SMF tidak dapat dihubungi dalam waktu
yang diperlukan dapat dilakukan pengalihan konsultasi kepada konsulen lain.
12. Apabila terjadi perubahan kondisi pasien yang membutuhkan transfer atau
perpindahan perawatan/pelayanan kesehatan,maka tanggung jawab pelayanan
kesehatan berpindah ke DPJP dan Case Manager yang dituju.
13. Rumah Sakit menetapkan aturan pemilihan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP) sebagai berikut :
 Berdasarkan surat langsung Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) yang
merawat.
 Berdasarkan permintaan pasien dan keluarga. Bila DPJP yang dipilih berhangan /
ke luar kota, maka pasien akan diserahkan kepada DPJP jaga.
 Berdasarkan Daftar jaga on call Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP).
 Pada kasus gawat darurat yang terjadi di Unit Gawat Darurat (UGD), dokter jaga
UGD berhak memilih Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) sesuai
dengan kondisi pasien apabila Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) yang sesuai
daftar on call tidak dapat dihubungi.
 Setiap pasien berhak meminta alih rawat D o k t e r Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP) dengan menandatangani surat permintaan alih rawat dokter.
14. Rumah Sakit menetapkan aturan jam kunjung visite Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) sebagai berikut :
 Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) wajib mengunjungi pasiennya
minimal satu kali setiap hari.
 Sesuai dengan permintaan pasien dan keluarga, Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) diperkenankan mengunjungi pasiennya lebih dari satu kali
setiap hari.
 Jam visite adalah Pukul 08.00 s/d 21.00 setiap hari kerja.
 Untuk pasien baru, visite Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) wajib
dilakukan dalam waktu kurang dari 12 jam setelah masuk, kecuali pada pasien
gawat darurat harus dilakukan kunjungan dalam waktu selambat-lambatnya 6
jam.
15. Rumah Sakit menetapkan beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) sebagai berikut :
 Untuk memudahkan komunikasi antar tenaga medis, menjaga kesinambungan
pelayanan dan mencegah pelayanan tidak efisien maka Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP) wajib mencantumkan hasil pelayanan dan rencana
pengobatan didalam catatan terintegrasi (integrated note) pasien dalam bentuk
SOAP.
 Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) memberikan penjelasan secara
jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang :
- Kesimpulan penyakit.
- Rencana medis, prosedur tindakan dan risiko/komplikasi tindakan yang
akan dilakukan.
- Hasil tindakan/pemeriksaan medis yang telah dilakukan.
- Penggunaaan dan efek samping obat-obatan yang diberikan.
- Kejadian yang diharapkan dan tidak diharapkan.
 Apabila telah dilaksanakan, Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
wajib memberikan keterangan di berkas rekam medis bahwa yang
bersangkutan sudah memberi informasi dengan jelas dan lengkap kepada
pasien atau keluarganya kemudian ditandatangani oleh tenaga medis tersebut.
 Sebelum melakukan tindakan kedokteran, Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) wajib memberikan informasi kepada pasien atau keluarga
mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan, meminta dan
menandatangani Surat Persetujuan Tindakan Kedokteran.
16. Rumah Sakit menetapkan aturan mengenai konsultasi medis sebagai berikut :
 Apabila diperlukan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) berhak meminta
konsultasi medis terhadap dokter ahli lainnya dengan menulis surat konsultasi
medis pada lembar konsul.
 Konsultasi medis dapat berupa : rawat bersama, pindah rawat, atau konsul saran
terapi (konsul satu kali)
 Dokter yang diminta oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) untuk
konsultasi medis adalah dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Bidadari
Binjai
 Konsultasi medis harus mendapatkan persetujuan dari pasien atau keluarga.
 Pasien atau keluarga berhak meminta konsultasi medis mengenai kondisinya
terhadap dokter baik dokter penuh waktu maupun dokter paruh waktu Rumah
Sakit Umum Bidadari Binjai dengan persetujuan Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP).
 Pasien atau keluarga berhak meminta second opinion dari dokter lain baik penuh
waktu atau paruh waktu di Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai maupun di luar
Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai dengan seijin Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP)
17. Rumah Sakit menetapkan aturan mengenai ijin cuti Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) sebagai berikut :
 Apabila Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) keluar kota atau
berhalangan, wajib memberi pemberitahuan kepada pihak rumah sakit paling
lambat 2 (dua) hari sebelum pergi cuti dan menunjuk dokter pengganti sejawat
sejenis spesialisnya yang merawat di Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai
 Dokter pengganti wajib menggantikan tugas dan bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap pasien Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP).
 Dalam kondisi dimana seluruh dokter dalam satu SMF berencana cuti, maka
Rumah Sakit wajib mencarikan pengganti dokter spesialis SMF yang sama dari
luar RS dengan terlebih dahulu memberi tahu satu SMF.

Ditetapkan di Binjai
Pada tanggal : 25 Maret 2018
Rumah Sakit Umum Bidadari Binjai
Direktur

dr.Esti Aditya Dewi

Anda mungkin juga menyukai