TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Ruang : Ruang Pre Operasi
Nama : Tn. S
Umur : 54 tahun
Diagnosa Medis : Cf. Disloc Collum Humerus + Cf. clavicula
No. Register : 2511xx
Alamat :
Tanggal Pengkajian : 02 Mei 2019
1. Persiapan Pasien
1) Pasien dipuasakan dari ruangan
2) Pasien harus dalam keadaan bersih, oleh karena itu sebelum operasi
pasien disuruh mandi dulu
3) Perhiasan pasien dilepas semua baik cincin atau jam tangan dan juga
gigi palsu bila ada
4) Klien diganti baju pasien oleh petugas perawat.
5) Melakukan skin preparation
6) Masukkan profilaksis ceftriaxon 2gr sebelum pembedahan.
7) Pasien diposisikan dalam keadaan supinasi
2. Timbang Terima
1) Situation
Pasien elektif
2) Background
Diagnosa Cf. Disloc Collum Humerus + Cf. clavicula
Rencana operasi Orif
RPD :-
Alergi : Tidak ada
Darah : Tidak ada
Marking : Perlu
Informed Consent : Ada
Foto : TF 1
Konsultasi : Anestesi sudah
Pemeriksaan Lab : Ada
Alat bantu : Tidak ada
Vital Sign :TD (120/70 mmHg), N (84 x/menit), S
(36,5ºC), RR (20 x/menit)
Kesadaran : Composmentis
Keluarga : Menunggu di ruang tunggu
3) Assesment
Pasien siap di transport
4) Recommendation
Didampingi oleh transporter dan perawat, transport dengan branchard.
3. Sign In
Sign in dilakukan di ruang Pre Operasi oleh perawat dengan mengisi daftar
tilik pembedahan
4. Transfer
Pasien ditransfer dari ruang pre op ke ruang operasi oleh perawat anestesi
dan dipindahkan dari branchard ke meja operasi.
5. Positioning
Pasien diposisikan supinasi.
6. Anestesi
Pasien diberikan regional anestesi oleh dokter anestesi dan perawat anestesi.
7. Skin Preparation 2
Perawat melakukan skin preparation kedua dengan menggunakan povidone
iodine 7,5% di daerah humerus dextra memutar dari dalam keluar.
8. Aseptik
Perawatn melakukan drapping di daerah humerus dextra.
9. Time out
Perawat sirkuler membacakan time out.
10. Instrumentasi Tehnik dan Operating Tehnik Intraoperatif
a. Team operasi : Operator, Asisten, Instrumen, dan Sirkulator
b. Set Ruangan
1) Set Ruangan
Set ruangan Jumlah
Meja operasi 1
Meja mayo 1
Back table 1
Suhu ruangan 18-220c
Kelembapan ruangan 55%
Mesin suction 1
ESU 1
Mesin anestesi 1
Papan tulis 1
Lampu operasi 2
Tempat sampah 2
2) Anti Sepsis
Desinfeksi Jumlah
Povidone iodine 10% +/- 50 cc
4) Set Instrumen
NO JENIS/UKURAN JUMLAH
1 Duk klem 5
2 Aseptik Klem 1
3 Pinset cirurgis 2
4 Pinset Anatomi 2
5 Scalpel handle no 3/ no 4 1/1
6 Musquito klem 1
7 Pean Bengkok 2
8 Kocher 1
9 Gunting Metzemboum 1
10 Gunting Kasar/Mayo 1
11 Needle holder 2
12 Haak tajam 2
13 Langen beck 2
14 Hak femur 2
15 Raspatorium 1
16 Elevator 1
17 Hofmann (cobra) 2
18 Bone tang/bone reduction 2
19 Knable tang 1
20 Bone curet 1
21 Verburgge 2
Instrument penunjang
1.Bor listrik
1
a. Baterai
b. chuky key (kunci bor)
1
2. Screw ing set locking
1
a. mata bor 3.5 m
1
b. penduga (depth gauge)
1
c. sleave locking
1
d. screw driver locking (obeng)
1
e. tapper cortical locking
1
f. tapper cancelous locking
3. Trochanter plate locking 6 hole 1
4. Waskom, bengkok, cucing
1/1/1
5. Couter
1
6. Canule suction 1
7. Screw kortex diameter 3.5 no 34 5
1
No 24
3
No 26
2
No 38
1
K wire diameter 1.8
1
1/3 tubuler 8
1
Screw cortex diameter 3.5 no 28
No 26 2
No24 2
No 22 2
1. Pasang sleave khusus untuk locking dengan memutarkan sleave secara tegak
lurus terhadap hole locking pada plate.
2. Berikan bor listrik pada operator beserta mata bor locking 4.3 mm
3. Berikan penduga atau depth gauge untuk menentukan arah lubang yang akan
dipasang dan untuk mengetahui kedalaman lubang pada tulang untuk di
sesuaikan dengan panjang screw yang akan di pasang.
4. Pasang cortical screw locking 3.5 mm dengan screw driver. Screw yang di
gunakan adalah conselus diameter 3.5 no 34 :5 dan screw cortex diameter
3.5 no 24 : 1 , no 26 : 3 no 38 : 2
Lakukan berulang kali hingga screw yang di pasang cukup kuat untuk
menahan patahan tulang.
Lakukan sign out
25. Jahit fasia dengan benang vicril (arsorbable) ukuran 1
26. Jahit lemak dan sub kutis dengan vicril ukuran 2-0
27. Jahit kulit dengan benang benang premiline (non absorbable) ukuran 2-0
28. Lepas opsite dan bersihkan bekas povidone iodine
29. Tutup luka dengan sufratule lalu tutup dengan kassa kering
30. Tutup dengan hypafix
31. Bersihkan pasien dengan tisu towel
32. Balut dengan sofband 6 in
33. Balut dengan elastic bandage 6 in
34. Operasi selesei
35. Rapikan alat dan rapikan pasien.
DO:
Pasien sering bertanya soal
tindakan pembedahan dan
nampak dari wajahnya terlihat
gelisah.
2. Intra operasi
No. Data Masalah Etiologi
1. DS: - Resiko jatuh Anestesi
DO: narkotik
Pasien mendapat regional
anestesi.
Pasien mengalami
penurunan kekuatan
ekstremitas bagian bawah.
Mobilitas terbatas.
3. Post operasi
No. Data Masalah Etiologi
1. DS: Nyeri akut Agen injury
Pasien mengatakan sedikit nyeri fisik
pada bekas operasi.
DO:
Pasien tampak menyeringai
menahan rasa sakit.
2. DS: - Resiko infeksi Prosedur
DO: invasif
Pasien terpasang infus
Terdapat luka insisi bedah
3.3 Rencana Asuhan Keperawatan
1. Pre operatif
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
1. Ansietas berhubungan dengan NOC :Anxiety Control NIC :Anxiety Reduction
ketidaktahuan prosedur Setelah dilakukan tindakan keperawatan, a) Gunakan pendekatan yang
pembedahan kecemasan klien berkurang dengan kriteria menenangkan
hasil: b) Libatkan keluarga untuk
a) Klien mampu mengidentifikasi dan mendampingi klien
mengungkapkan gejala cemas c) Instruksikan pada pasien untuk
b) Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menggunakan tehnik relaksasi
menunjukkan tehnik untuk mengontrol d) Bantu pasien mengenal situasi
cemas yang menimbulkan kecemasan
c) Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh e) Dorong pasien untuk
dan tingkat aktivitas menunjukkan mengungkapkan perasaan,
berkurangnya kecemasan ketakutan, persepsi
2. Intra operatif
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
1. Resiko jatuh berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Surgical precaution:
dengan anestesi narkotik resiko jatuh dapat diminimalisir dengan kriteria a) Berikan petunjuk sederhana dan
hasil klien tidak jatuh. singkat pada pasien tentang posisi
saat operasi.
b) Siapkan peralatan dan bantalan
untuk posisi yang dibutuhkan
sesuai dengan prosedur operasi dan
kebutuhan spesifik klien.
c) Stabilkan branchard maupun meja
operasi pada waktu memindahkan
pasien ke dan dari meja operasi.
3. Post operatif
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
1. Nyeri akut berhubungan dengan NOC :Pain control, Pain level NIC :Pain Management
agen injury fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan, nyeri a) Monitor tanda-tanda vital
yang dirasakan klien dapat berkurangdengan b) Lakukan pengkajian nyeri secara
kriteria hasil: komprehensif termasuk lokasi,
a) Klien melaporkan nyeri berkurang (skala 6 karakteristik, durasi, frekuensi,
ke skala 1) kualitas dan faktor presipitasi
b) Klien menyatakan merasa nyaman setelah c) Observasi reaksi nonverbal dari
nyeri berkurang ketidaknyamanan
c) Tanda-tanda vital dalam rentang normal d) Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
e) Ajarkan tentang teknik non
farmakologi: napas dalam,
relaksasi, distraksi, kompres
hangat/ dingin
f) Tingkatkan istirahat
g) Kolaborasi: Berikan analgetik
untuk mengurangi nyeri