Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BADAN USAHA DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seringkali orang mencampuradukkan antara badan usaha dengan perusahaan.


Padahal sebenarnya dua istilah tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Untuk itu
diperlukan adanya pemahaman dari khalayak agar tidak terjadi kekeliruan.
Badan usaha didefinisikan kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba.
Sedangkan perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas
pengelolaan faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara lain,
Krisis ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan
masyarakat terhambat, dan krisis kemiskinan.Peranan badan usaha jelas sangat
penting dan berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat, dan untuk menyelesaikan
faktor penghambat majunya perekonomian Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan


perumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa peran badan usaha untuk perekonomia Indonesia?


2. Apa Pengertian Badan Usaha Swasta

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai, adalah :


1. Untuk menambah wawasan tentang peranan badan usaha untuk perekonomian
Indonesia
2. Untuk menambah pengetahuan tentang Badan Usaha Swasta

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. BADAN USAHA

1. Pengertian Badan Usaha


Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi
yang bertujuan mencari laba atau memberi layana kepada masyarakat.
Disebut kesatuan yuridis karena badan usaha umumnya berbadan hukum. Disebut
kesatuan ekonomis karena faktor-faktor produksi yang terdiri dari atas sumber daya
alam, modal, dan tenaga kerja yang dikombinasikan untuk mendapat laba atau
memberi layanan kepada masyarakat.
Badan usaha yang yang bertujuan mencari laba pada umumnya dimiliki oleh pihak
swasta, seperti PT Astra Internasional.

2. Perbedaab Badan Usaha dengan Perusahaan


Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi
yang bertujuan mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat serta
mempunyai bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. Bagian-
bagian iyu dapat terdiri dari bagian personalia, pemasaran, produksi, pengembangan,
dan bagian-bagian lainnya.
Sedangkan perusahaan merupakan kesatuan teknis dalam produksi yang tujuannya
menghasilkan barang dan jasa. Walaupun tujuan badan usaha dan perusahaan
berbeda, sebenarnta perusahaan merupakan bagian dari badan usaha yang tugasnya
adalah menghasilkan barang dan jasa.

B. JENIS BADAN USAHA

1. Pengelompokan Badan Usaha Berdasarkan Kegiatan yang Dilakukan


a. Badan usaha yang bergerak di bidang ekstraktif
Badan usaha ini mengambil apa yang telah tersedia di alam. Contoh : PT Pertamina
(pertambangan minyak bumi).

b. Badan usaha yang bergerak di bidang agraris


Badan usaha ini berusaha membudidayakan tumbuh-tumbuhan atau segala kegiatan
yang berkaitan dengan pertanian. Contoh : PT Perkebunan Negara.

c. Badan usaha yang bergerak di bidang industri


Badan usaha ini berusaha meningkatkan nilai ekonomis suatu barang dengan jalan
mengubah bentuknya. Contoh : PT Kimia Farma (badan usaha yang memproduksi
obat-obatan).

d. Badan usaha yang bergerak di bidang perdagangan

2
Badan usaha ini bergerakan dalam aktivitas yang berhubungan dengan menjual dan
membeli barang tanpa mengubah bentuknya untuk memperoleh keuntungan. Contoh :
PT Matahari

e. Badan usaha yang bergerak di bidang jasa


Badan usaha ini memenuhi kebutuhan konsumen dengan jalan menyediakan jasa
kepada masyarakat. Contoh : PT Bank Rakyat Indonesia (jasa perbankan).

2. Pengelompokan Badan Usaha Berdasarkan Kepemilikan Modal

a. Badan Usaha Milik Swasta


Badan usaha milik swasta adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak
swasta dan mempunyai tujuan utama mencari laba.

b. Badan Usaha Milik Negara


Badan usaha milik negara adalah badan usaha yang pemilik modalnya adlah negara
atau pemerintah. Umumnya, badan usaha ini memberi layanan kepada masyarakat
atau menjadi agen pembangunan. Contohnya adalah PT Kereta Api.

c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


Badan usaha milik daerah adalah badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah daerah.
Badan usaha jenis ini pada umumnya memberi layanan kepada masyarakat daerah
setempat. Contohnya adalah Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat (Bank
Nagari).

d. Badan Usaha Campuran


Badan usaha campuran adalah badan usaha yang modalnya sebagian dimiliki oleh
swasta dan sebagian lagi dimiliki oleh pemerinyah. Keuntungan badan usaha ini juga
dibagi sesuai dengan proporsi kepemilikan modal. Contohnya, PT Pembangunan Jaya
yang modalnya dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta dan pihak swasta.

3. Pengelompokan Badan Usaha Berdasarkan Wilayah Negara

a. Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri


Badan usaha pemnaman modal dalam negeri adalah badan usaha yang modalnya
dimiliki oleh masyarakat negara itu sendiri. Penanaman modal ini sangat membantu
pemerintah dalam membiayai pembangunan.

b. Badan Usaha Penanaman Modal Asing


Badan usaha penanaman modal asing adalah badan usaha milik masyarakat luar
negeri yang beroprasi di Indoonesia.

3
C. BERBAGAI BENTUK BADAN USAHA

1. Bentuk-Bentuk Badan Usaha

a. Badan Usaha Milik Negara


1. pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN,
Badan Usaha MILIK Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruhnya atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.

2. Maksud dan tujuan pendirian BUMN


Adapun maksud dan tujuan penderian BUMN adalah sebagai berikut :
a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya
dan penerimaan negara pada khususnya.
b. Mengejar keuntungan.
c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa
yang bermutu tinggi dan memdai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
d. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor
swasta dan koperasi.
e. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan
ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.

3. Jenis Badan Usaha Milik Negara


a. Badan usaha perseroan (Persero)
Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi
dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh NKRI.
Contoh : PT Pertamina.
b. Badan usaha umum (perum)
Perum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan tidak terbagi atas
saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau
jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip
pengelolaan badan usaha. Contoh : Perum Damri.

4. Peran BUMN dalam perekonomian


Peran Bumn dalam sektor perekonomian nasional adalah sebagai penghasil barang
dan atau jasa demi pemenuhan hajat hidup orang banyak. Peran BUMN lainnya adalah
sebagai pelopor dalam sektor-sektor usaha yang belum diminati swasta, pelaksanaan
pelayanan publik, pembukaan lapangan kerja, penghasil devisa negara, pembantu
pengembangan usaha kecil dan koperasi, serta pendorong aktivitas masyarakat di
berbagai lapangan usaha.
Kendala-kendala yang dihadapi BUMN antara lain belum dapat menyediakan barang
dan atau jasa yang bermutu tinggi bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau,
belum mampu berkompetisi dalam persaingan bisnis secara global, dan adanya
keterbatasan sumber daya.

4
b. Badan Usaha Swasta
1. Pengertian badan usaha swasta
Badan usaha swasta adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta.

2. Maksud dan tujuan pendirian badan usaha


Badan usaha swasta didirikan seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan murni
untuk mencari keuntungan dan pengembangan modal. Tugas utama badan usaha
swasta adalah menyediakan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan masyarakat melalui
usaha komersial. Laba pada badan usaha swasta berfungsi sebagai sumber
pemupukan modal dan tidak boleh digunakan untuk penguasaan ekonomi oleh orang-
seorang atau kelompok yang merugikan komponen pemilik faktor produksi.

3. Jenis badan usaha swasta


a. Badan usaha perorangan
Badan usaha yang dimiliki oleh satu orang. Pengusaha sebagai pemilik bebas
mengemukakan dan menerapkan kebijakan kepada bawahan, tanpa melalui jalur
birokratis. Modal badan usaha perorangan menjadi satu dengan modal pribadi pemilik,
karena pemilik harus mendanai sendiri usahanya.

b. Badan usaha persekutuan (pertnership)


Badan usaha ini dimiliki oleh beberapa orang. Badan usaha persekutuan terbagi dua :
1. Firma, didirikan oleh beberapa orang dengan nama bersama. Dalam firma, setiap
penerapan kebijakan harus mempertimbangkan kepentingan-kepentingan para pemilik.
Kekayaan pribadi dan badan usaha juga tidak dipisahkan. Akibatnya, apabila firma
bangkrut, akan diikuti oleh kebangkrutan para pemiliknya.

2. Persekutuan komanditer (CV) didirikan oleh beberapa orang yang terbagi dalam
sekutu aktif dan pasif. Sekutu aktif adalah orang atau kelompok orang yang mengelola
badan usaha. Sedangkan kelompok sekutu pasif orang atau kelompok orang yang tidak
mengelola badan usaha, namun menyediakan modal bagi pendirian dan
keberlangsungan badan usaha. Dalam CV adanya pemisahan tanggung jawab antara
sekutu aktif dan pasif.

c. Persero Terbatas (PT)


Persero Terbatas adalah badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang, berbadan
hukum, dan modalnya terdiri atas saham-saham. Pemilik saham terbesar memiliki
kontrol terbesar atas badan usaha.
Pada PT, keuntungan badan usaha dibagi dalam bentuk deviden untuk pemilik modal
(pemegang saham) saja, sedangkan para pengelola tidak. Para pengelola dan juga
para karyawan mungkin saja dapat keuntungan jika mereka memiliki saham atas badan
usaha. Pada PT, ada satu pimpinan badan usaha yang dipilih oleh para pemegang
saham dalam Rapat Umumu Pemegang Saham (RUPS). Kebangkrutan PT tidak ada
hubungannya dengan kehidupan pribadi pada pemilik.

5
4. Peran badan usaha dalam perekonomian
Kekuatan finansial (dana), profesional, flesibilitas yang dimiliki badan usaha swasta
membuat pemerintah perlu melibatkan badan usaha swasta dalam bentuk kemitraan
untuk membangun perkonomian Indonesia. Adapun peran badan usaha swasta dalam
perekonomian Indonesia sebagai berikut :
a. Sebagai mitra BUMN. Badan usaha swasta dibutuhkan kontribusinya dalam hal
penanaman modal (investasi), pengembangan usaha, peningkatan efisein, dan
kemampuan teknis, serta pemenuhan kebutuhan masyarakat yang pada akhirnya
menuju pada peningkatan laba BUMN dan pertumbuhan ekonomi nasional.

b. Sebagai penambah produksi nasional. Keberlangsungan usaha yang dilakukan oleh


badan usaha swasta dan dibarengi dengan iklim usaha yang dilakukan oleh badan
usaha swasta dan dibarengi dengan iklim usaha yang kompetitif akan meningkatkan
produksi nasional.
c. Sebagai pembuka kesempatan kerja. Dengan berpartisipasinya badan usaha swasta
dalam perekonomian, banyak tenaga kerja yang terserap ke dalamnya.

d. Sebagai penambah kas negara dan pemacu pendapatan nasional. Kas negara
bertambah melalui pajak dan laba BUMN yang bermitra dengan badan usaha swasta.
Tersedianya lapangan kerja di sektor swasta membuat pendapatan masyarakat
meningkat sehingga secara otomatis turut meningkatkan pendapatan nasional.

c. Koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang
demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

1. Prinsip koperasi
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk
membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang
dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah
internasional) adalah
· Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela
· Pengelolaan yang demokratis,
· Partisipasi anggota dalam ekonomi,
· Kebebasan dan otonomi,
· Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.
Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip
koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah :
· Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
· Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
· Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-
masing anggota
· Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
· Kemandirian

6
· Pendidikan perkoperasian
· Kerjasama antar koperasi
2. Bentuk dan Jenis Koperasi

a. Jenis Koperasi menurut fungsinya


1. Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan
fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
anggota sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan
pembeli atau konsumen bagi koperasinya.

2. Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi


distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan
konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa
kepada koperasinya.

3. Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana
anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan
sebagai pemilik dan pekerja koperasi.

4. jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh
anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.
Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single
purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu
fungsi disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).
b. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja
1. Koperasi Primer
Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang
perseorangan.

2. Koperasi Sekunder
Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki
cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi
sekunder dapat dibagi menjadi :
· koperasi pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer
· gabungan koperasi - adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat
· induk koperasi - adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan
koperasi

3. Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya


· Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan
memiliki rumah tangga usaha.

7
· Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau
pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.
Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah satu status atau
keduanya. Dengan demikian pengelompokkan koperasi menurut status anggotanya
berkaitan erat dengan pengelompokan koperasi menurut fungsinya.
3. Keunggulan Koperasi
Kemungkinan koperasi untuk memperoleh keunggulan komparatif dari perusahaan lain
cukup besar mengingat koperasi mempunyai potensi kelebihan antara lain pada skala
ekonomi, aktivitas yang nyata, faktor-faktor precuniary, dan lain-lain.

4. Pengurus
Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota.
Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus
dari kalangan anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-calon yang
berasal dari kalangan-kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang
diperlukan untuk memimpin koperasi yang bersangkutan, sedangkan ternyata bahwa
yang dapat memenuhi syarat-syarat ialah mereka yang bukan anggota atau belum
anggota koperasi (mungkin sudah turut dilayani oleh koperasi akan tetapi resminya
belum meminta menjadi anggota).

2. Bentuk-Bentuk Badan Usaha Lainnya


Selain beberapa bentuk badan usaha tersebut, terdapat juga badan usaha yang
merupakan gabungan dari beberapa badan usaha. Pertimbangan penggabungan
badan usaha tersebut adalah agara proses atau kegiatan badan usaha lebih efektif dan
efisien. Gabungan badan usaha dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Gabungan vertikal
Badan usaha yang bergabung secara vertikal adalah badan usaha yang disatukan
karena urut-urutan hubungan kegiatan. Keuntungannya :
1. Ketersediaan bahan dasar pasti
2. Persaingan dapat dikurangi

b. Gabungan horizontal
Gabungan badan usaha horizontal adalah penggabungan dari beberapa badan usaha
yang memiliki kegiatan yang sama untuk tujuan tertentu. Berikut nama-nama gabungan
dari badan usaha :
1. Trust, gabungan dari beberapa badan usaha yang dilebur dan disatukan menjadi
badan usaha yang baru yang lebih besar dan kuat.

2. Kartel, gabungan dari beberapa badan usaha untuk tujuan tertentu. Tujuan
penggabungannya dapat berupa keseragaman harga, jumlah produksi tiap badan
usaha, dan pembagian daerah pemasaran. Jenis-jenis kartel :
a. Kartel daerah, badan usaha yang bergabung membagi daerah-daerah pemasaran
atau sumber bahan mentah.

8
b. Kartel produksi, badan usaha yang bergabung menetapkan kuota produksi (jumlah
yang dapat diproduksi) masing-masing anggota.

c. Kartel harga, badan usaha yang bergabung sepakat untuk menetapkan harga
minimum. Yang telah ditetapkan.

d. Kartel kondisi (syarat), badan usaha yang bergabung membuat kesepakatan tentang
harga, syarat pembayaran, dan syarat penyerahan.

e. Kartel pembagian keuntungan, badan usaha yang bergabung menetapkan besarnya


keuntungan atau deviden tiap anggota.

3. Holding company, adalah penggabungan badan usaha dengan badan usaha lainnya
dengan cara membeli sebagian besar saham. Badan usaha yang membeli sebagian
besar saham badan usaha dapat mempengaruhi badan usaha di bidang pemasaran
dan keuangan. Kebebasan badan usaha yang membeli saham dengan badan usaha
yang sebagian besar sahamnya dibeli masih tetap seperti semula.

4. Concern, adalah penggabungan beberapa badan usaha terutama ditujukan untuk


mengatasi masalah pembelanjaan.

3. Pertimbangan Pemilihan Bentuk Badan Usaha


Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih bentuk badan usaha adalah
sebagai berikut :
a. Modal yang diperlukan
Jika modal yang dibutuhkan relatif tidak terlalu banya, maka dipilih badan usaha
perseorangan. Kalau jumlah modal yang dibutuhkan sangat besar, sebaiknya memilih
badan usaha dalam bentuk PT.
b. Bidang usaha atau kegiatannya
Jika kegiatan difokuskan pada bidang perdagangan atau jasa, maka boleh dipilih badan
usaha perseorangan atau persekutuan. Tetapi, jika difokuskan pada bidang usaha
industri yang membutuhkan modal besar, sebaiknya dipilih badan usaha dalam bentuk
PT.
c. Tingkat risiko yang dihadapi
Jika kemungkinan risiko yang dihadapi kecil, maka boleh dipilih badan usaha
perseorangan atau persekutuan. Tetapi kalau risiko yang dihadapi cukup besar,
sebaiknya dipilih badan usaha dalam bentuk PT.
d. Undang-undang dan peraturan pemerintah
Untuk menentukan bentuk badan usaha perlu disesuaikan dengan undang-undang dan
peraturan yang berlaku. Kegiatan badan usaha tidak boleh bertentangan dengan
undang-undang dan peraturan pemerintah.
e. Cara pembagian keuntungan
Jika keuntungan ingin menjadi milik sendiri, sebaiknya dipilih badan usaha
perseorangan. Tetapi, kalau laba ingin dinikmati secara bersam-sama, maka boleh
dipilih badan usaha dalam betuk persekutuan atau PT.

9
D. FUNGSI BADAN USAHA
1. Fungsi Komersial
Fungsi komersial badan usaha berkaitan dengan usaha untuk menghasilkan produk
yang bermutu dan harga bersaing atau memberikan pelayanan yang berkualitas
kepada pelanggannya.
a. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan merupakan permulaan langkah. Setelah menetapkan tujuan dan
langkah-langkan, tahap berikutnya adalah mengorganisasikan pekerjaan yaitu
menyangkut pembagian tugas dan penetapan wewenang untuk setiap anggota badan
usaha. Langkah berikutnya adalah memotivasi anggota badan usaha agara bekerja
sesuai dengan rencana. Langkah penting yang lain adalah pengawasan yaitu
mencocokan rencana dengan hasil pekerjaan.

b. Fungsi Operasional
Fungsi operasional berkaitan dengan aktivitaas badan usaha yang harus bisa
mengelola dengan baik unsur personalia, produksi, pemasaran, dan pembelanjaan.

2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial berhubungan dengan manfaat badan usaha secara langsung atau tidak
langsung terhadap kehidupan masyarakat. Fungsi sosial badan usaha diperlihatkan
dalam kegiatan penyediaan lapangan pekerjaan, alih teknologi dan pengetahuan
pekerja perusahaan, dan perbaikan lingkungan hidup.

3. Fungsi Badan Usaha dalam Pembangunan Ekonomi


Peran yang dapat dilakukan badan usaha untuk membantu pemerintah antara lain
dalam peningkatan ekspor dan sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam
pemerataan pendapatan masyarakat. Di lain pihak, pemerintah dapat memungut pajak
dari badan usaha tersebut..

10
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba. Sedangkan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor
produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya,
serta melakukan usaha lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan
kebutuhan masyarakat. Bentuk badan usaha ada beberapa jenis antara lain, Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD). Tiap-tiap badan usaha memiliki kekurangan dan kelebihan.
Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna
mengembangkan perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia,
memupuk keuntungan dan pendapatan, dan melaksanakan dan menunjang
pelaksanaan program kebijakan pemerintah di bidang ekonomi.

B. Saran
Badan usaha dan perusahaan memiliki perbedaan, jadi jangan mencampuradukan
badan usaha dan perusahaan.

11
DAFTAR PUSTAKA

- Nurdin, Muh. 2007. Kompeten Ekonomi,. Makasar: Mitra Media.


- Sudarsono. 1988. Pengantar ekonomi Mikro. Jakarta: LP3S

12

Anda mungkin juga menyukai