Lapak Ptu Karkas
Lapak Ptu Karkas
I
PENDAHULUAN
karena mempunyai rasa yang enak dan kandungan zat gizi yang tinggi.Salah
Indonesia adalah ayam. Daging ayam yang sering dikonsumsi oleh masyarakat
diperoleh dari pemotongan ayam broiler, petelur afkir, dan ayam kampung.
Pada karkas mamalia, kulit sudah dipisahkan. Karkas ayam ras dan buras
biasanya lebih seragam dan ukuran dan penampakan serta lebih berdaging
yang baik dan benar. Karkas yang baik adalah karkas yang besih, higienis
komoditi menjadi beberapa kelas mutu. Pengkelasan mutu ini didasarkan pada
standar mutu yang sudah ada. Sedangkan standar mutu ditentukan berdasarkan
unggas didasarkan pada species, jenis kelamin, dan umur, yaitu faktor-faktor
II
TINJAUAN PUSTAKA
dipelihara manusia sekarang adalah berasal dari ayam liar. Keturunan ayam yang
telah menjadi jinak kemudian disilangkan atau dikawinkan oleh manusia. Konon,
menurut teorinya, ayam liar ini adalah ayam hutan atau Gallus gallus. Hirarki
gallus domestica sp (Rose, 2001). Terdapat dua tipe ayam ayam ras pedaging dan
petelur.
Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras
ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an, walaupun galur
murninya sudah diketahui pada tahun 1960-an ketika peternak mulai
memeliharanya.
yang berumur dibawah 8 minggu dengan bobot tertentu, pertumbuhan yang cepat
timbunan daging baik dan banyak (Rasyaf, 2004). broiler adalah ayam muda yang
berumur kurang dari 8 minggu, daging lembut, empuk, dan gurih dengan bobot
hidup berkisar antara 1,5-2,0 kg/ ekor ( Siregar, 2005). Ayam broiler di Indonesia
4
adalah ayam ras pedaging jantan atau betina yang dipotong pada umur 5-6
minggu, dimana ayam tersebut masih muda dan mempunyai daging yang masih
(Hanifah. A, 2010).
Ayam broiler adalah ayam yang mempunyai sifat tenang, bentuk tubuh besar,
pertumbuhan cepat, bulu merapat ke tubuh, kulit putih dan produksi telur rendah
lanjut bahwa ayam broiler dalam klasifikasi ekonomi memiliki sifat-sifat antara
lain : ukuran badan besar, penuh daging yang berlemak, temperamen tenang,
pertumbuhan badan cepat serta efisiensi penggunaan ransum tinggi (Siregar et al,
1980).
Ayam broiler merupakan strain ayam hibrida modern yang berjenis kelamin
(Gordon dan Charles, 2002). Banyak jenis strain ayam broiler yang beredar di
pasaran yang pada umumnya perbedaan tersebut terletak pada pertumbuhan ayam,
konsumsi pakan, dan konversi pakan (Bell dan Weaver, 2002). Jenis strain
tersebut adalah Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett,
Missouri, Hubbard, Shaver starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum,
‘’in’’, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo dan Cp 707 (Badan Perencanaan
enam minggu yang dipelihara pada kandang litter sebesar 1935 g/ekor sedangkan
pada kandang cage 1791 g/ekor (Santoso,2002). Secara garis besar, terdapat dua
5
genetik dan faktor lingkungan. Kemampuan genetik akan terwujud secara optimal
sehingga penampilan yang diharapkan dapat tercapai (Card dan Nesheim, 1972).
broiler telah mengalami perkembangan yang nyata pada tahun 1984 rataan bobot
badan ayam pada umur 5 minggu adalah 1,345 g dan pada umur 7 minggu adalah
2,160 g, sedangkan tahun 2004 pada umur yang sama akan mendapat rataan bobot
kesehatan ayam. Hanya ayam yang benar-benar sehat yang dipilih sebagai ayam
terang dan ternak diperiksa secara berkelompok atau individual pada saat istirahat
atau bergerak. Perilaku umum ternak harus diamati termasuk status gizi,
antemortem yaitu:
antara hewan sehat dan sakit. Bila ada dugaan ternak sakit harus segera
2 Abnormal perilaku meliputi gejala antara lain yang mungkin timbul yaitu:
Hal ini juga dapat ditunjukkan ada perdarahan tanpa gejala komplikasi
dengan rasa sakit pada kaki, dada, abdomen atau indikasi gangguan syaraf.
a. Terlihat bengkak (abses) pada tubuh yang umumnya diderita ternak babi
b. Pembengkakan persendian
e. Pembengkanan rahang
6 Abnormal leleran atau cairan yang keluar dari tubuh ternak. Beberapa
contoh abnormal leleran atau yang keluar dari tubuh ternak adalah:
7
radang pada kulit, kebiruan pada kulit atau ambing (adanya gangrene).
8 Abnormal bau. Abnormal bau sulit diketahui apabila tidak diamati secara
atau bau yang berasal dari pengobatan, dan bau khas dari pakan yang
pada ternak yang posisi ambruk (downer) atau penderita penyakit kronis
Yang dimaksud dengan karkas adalah bagian dari tubuh unggas tanpa
darah, bulu, leher, kepala, kaki dan organ dalam. Bentuk pemotongan ayam
pedaging untuk dipasarkan ada dua macam, yaitu New York Dressed, 10% hilang
dari bobot tubuh dan “Ready to Cock”, 25% hilang dari bobot tubuh. Karkas
terdiri dari komponennya yaitu otot, tulang, lemak dan kulit. Karkas ayam
leher hingga batas pemotongan dan kaki. Karkas ayam dibuat klasifikasinya
otot, lemak, tulang dan kulit (Muchtadi dan Sugiyono,1992). Karkas ayam broiler
terdiri dari beberapa bagian , yaitu: dua buah sayap, satu bagian dada, satu bagian
punggung dan dua bagian paha yang terdiri dari dua bagian thigh dan dua bagian
drum stick (Judge et al., 1989). Menurut Swatland (1984) sayap (F) adalah bagian
yang terdiri dari daging pada tulang radius, ulna dan humerus dengan
tulang-tulang tersebut. Dada (D) terdiri dari tulang-tulang sternum dan daging
yang melekat padanya. Paha (A) terdiri dari daging yang melekat pada pelvis
tanpa tulang pelvis ditambah daging dan tulang pada paha. Thigh (C) terdiri dari
daging yang melekat pada tulang femur sampai pertemuan tulang femur dengan
tulang tibia dengan tulangnya. Drumstick (B) terdiri dari daging yang melekat
pada tulang tibia dan tulang fibula pada paha dengan tulangnya. Punggung (E)
adalah bagian yang memanjang dari pangkal leher sampai pada bagian pelvis
lebih 1/3 bagian (berat daging siap masak itu nantinya kurang lebih 2/3 dari berat
hidupnya) karena bulu, kaki, cakar, leher, kepala, jeroan atau isi dalam dan ekor
dipisah dari bagian daging tubuh dengan demikian daging siap masak itu hanya
tinggal daging pada bagian tubuh tambah dengan siap masak itu 75% dari berat
hidup (Rasyaf, 2003). Ayam broiler yang mengkonsumsi protein dan energi
metabolis yang sama akan menghasilkan bobot karkas yang tidak berbeda,
pencapaian bobot karkas sangat berkaitan dengan bobot potong dan pertambahan
bobot badan. Karkas yang baik memiliki banyak jaringan otot dan sedikit
broiler antara lain strain, jenis kelamin, usia, kesehatan, nutrisi, bobot badan,
sayap sebanyak 15 %, betis 17 % dan dada 30 % dari bobot karkas. Bagian bobot
dada dan punggungnya dapat di belah dua, sehingga potongan karkas komersial
berjumlah 10 bagian. Bobot non karkas adalah bagian tubuh ayam selain karkas
yaitu darah kaki, kepala, bulu, dan vicera. Darah merupakan cairan tubuh yang
beredar dalam sistem pembuluh darah. Darah terdiri atas substansi sel–sel darah
dan komponen ekstra seluler yang disebut plasma. Fungsi darah dalam tubuh
ternak sangatlah penting dalam mendukung proses metabolis. Zat nutrisi dari
proses pencernaan diabsorbsi dari saluran pencernaan dan diangkut oleh darah
dibawa dalam sirkulasi ke jaringan tubuh. Darah berfungsi membawa oksigen dan
dalam tubuh . Darah merupakan 8% dari bobot anak ayam yang baru menetas dan
namun penting pada penampilan ternak sebelum dipotong. Pembeli ternak akan
memperkirakan nilai karkas dari penampilan ternak sewaktu ternak tersebut masih
hidup. Bila pembeli menaksir persentase karkas terlalu tinggi misalnya 1% saja,
banyak dan umum diperdagangkan. Karkas ayam adalah produk keluaran proses
(chiling) . Karkas ayam merupakan bentuk keseluruhan ayam potong tanpa bulu,
ante mortem oleh lembaga yang memiliki kewenangan rekaman hewan mati
banteng): electrical (head only) stun, pneumatic percussive stun dan non
domba dll) dan calf (anak sapi): electrical (head only) stun Unggas: electrical
yang sederhana sampai metode kosher yang dimodifikasi cara modern. Cara
kosher dengan memotong pembuluh darah, jalan makanan, dan jalan nafas.
(dipingsankan terlebih dahulu), serta cara Islam yaitu dengan pemutusan saluran
darah (vena dan arteri), kerongkongan dan tenggorokan, hewan harus sehat, tidak
boleh dibius dan yang memotong orang Islam. Ciri-ciri kematian yaitu :
berhentinya aktivitas otak yang ditandai dengan hilangnya reflek pupil, reflek
untuk unggas. Penuntasan darah harus dilakukan dengan sempurna karena dapat
menyebabkan karkas akan berwarna merah di bagian leher, bahu, sayap dan pori-
pori kulit dimana selama penyimpanan akan terjadi perubahan warna. Penuntasan
darah pada pemotongan unggas yang modern dilakukan dengan cara unggas yang
untuk memudahkan proses pencabutan bulu pada tahap berikutnya karena kolagen
yang mengikat bulu sudah terkoagulasi. Suhu air perendaman yang terlalu tinggi,
waktu perendaman terlalu lama dan cara pencabutan bulu unggas akan
Tahap pencabutan bulu meliputi penghilangan bulu besar, bulu halus dan
bulu seperti rambut. Pencabutan bulu besar dilakukan secara mekanis dari dua
arah, yaitu depan dan belakang. Sedangkan pencabutan bulu halus dan bulu
rambut umumnya dilakukan dengan metoda wax picking, yaitu dengan pelapisan
lilin. Metode pelapisan lilin dilakukan pada unggas yang telah mengalami
penyeduhan, dilapisi lilin dengan cara merendamnya dalam cairan lilin. Setelah
cukup terlapisi unggas diangkat dan dikeringkan sehingga lapisan lilin menjadi
mengeras padat. Dengan demikian bulu-bulu yang ada pada karkas akan ikut
2.5.5 Dressing
dalam rongga perut dan menarik seluruh isi perut keluar. Pencucian bertujuan
untuk membersihkan karkas unggas dari kotoran yang masih tertinggal di bagian
2.5.5 Pendinginan/Chilling
menggunakan pendingin air ataupun udara (Parry, 1989). Menurut May (1974)
dalam tubuh (Mead, 1989), suhu 41oF (Mountney, 1976) dan 40oF (Traylor,
1974). Waktu yang digunakan juga bervariasi dari 20 sampai 60 menit (Soeparno,
13
1992b), 2 jam (Ziegler dan Stadelman 1955 yang disitasi oleh Thompson et al.,
1974), 4 jam (Hadiwiyoto, 1992) dan 24 jam (Mead, 1989). Pada proses chilling
total mikrobia dapat direduksi antara 81 sampai 91% (May, 1974). Proses ini
III
3.1 Alat
1. Baki
2. Pisau
3. Kompor
4. Panci
5. Ember
6. Kantong Plastik
3.2 Bahan
1. Ayam Broiler
2. Air
2. Mengamati bagian jengger, mata, oil gland/tungir, dan bulu disekitar vent.
b. Feathering
2. Mengamati bagian yang tidak ada bulunya, apakah ada fin feather atau
tidak..
c. Conformation
d. Fleshing
1. Mengamati dan raba bagian dada dan paha apakah penuh dengan daging
atau tidak.
e. Fat
2. Mencubit kulit bagian perut, sambil dirasakan apakah terdapat lemak atau
tidak.
f. Defect
atau tidak.
2. Mengamati juga bagian yang ada dagingnya, apakah ada memar atau tidak.
4. Kemudian lihat pula pada bagian shank dan telapak kaki apakah ada
terpustus saluran nafas, saluran pencernaan dan vena kiri dan kanan.
3. Mencelupkan dengan air hangat 60oC, selama 60 detik atau sampai bulu
a. Conformation
bengkok, atau bungkuk. Kaki dan sayap bentuk menyimpang atau membengkak,
b. Fleshing
terisi penuh, lebar, dan panjang dengan perdagingan yang baik. Drumstik, thigs
banyaknyadaging pada bagian karkas yang lain. Penyimpangan yang ada seperti
c. Fat
Pada kualitas A bagian dada, punggung, pinggul dan tulang capit, harus
tertutup oleh lemak secara baik, kecuali pad chicken broiler or fryer, dan young
tom turkey mungkin hanya mempunyai perlemakan yang sedang (moderate). Hen,
stewing chiken atau fowl, walaupun tertutup oleh lemak secara baik, tetapi bebas
Ada dua tipe pin feather ynag dipertimbangkan dalam grading, yaitu:
Vestigal feather, rambut pada ayam, kalkun guneas dan merpat harus
tergantung pada lokasinya, apakah pada dada atau tempat lain di karkas. tidak ada
demikian pembuangan Wing Tip diperbolehkan. Pada kualitas yang lebih rendah,
IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Pada grading poultry ada beberapa aspek yang sangat penting, pengamatan
ayam hidup bertujuan untuk memeriksa kesehatan ayam. Hanya ayam yang benar-
benar sehat yang dipilih sebagai ayam potong. Pemeriksaan antemortem harus
dilakukan dalam cahaya yang cukup terang dan ternak diperiksa secara
berkelompok atau individual pada saat istirahat atau bergerak keutuhan atau
Pada saat menilai ayam hidup hasil yang kami peroleh adalah
Berdasarkan pengamatan secara fisik, ciri ayam broiler komersial yang sehat
sebagai berikut:
Bedasarkan literature diatas ayam yang diamati dalam keadaan yang sehat
dimana ditandai dengan matanya bersinar, dan lincah dari pengamatan tersebut
2. Feathering
Tanda ayam yang sehat dilihat melalui bulu dengan melihat ciri-ciri bulu
tersebut bulu yang baik akan menyelimuti seluruh tubuh dengan disertai bulu
halus dan lembut dan bulu pada bagian punggung dan kulit halus dan kuat (M.
Rasyaf, 2006). Ayam yang diamati memiliki ciri yang sama, seperti bulunya
pengamatan yang dilakukan maa dapat disimpulkan bahwa untuk Feathering dari
3. Comformation
Cara melihat ayam yang baik adalah dengan melihat perdagingan pada bagian
dada dan paha dan lemak yang menyelimutinya dan sistem penulangannya
seimbang. Ayam diamati pada bagian-bagian dada, punggung, sayap serta kaki
tidak ada cacat atau penyimpangan, sehingga ayam tersebut sesuai standar
4. Fleshing
Daging dilihat dengan melihat penyebaran daging pada bagian dada dan paha
yang banyak atau sedikit. Ayam yang diraba bagian dada dan paha
perdagingannya cukup baik, dadanya terisi penuh, lebar dan panjang dadanya
yang cukup baik. Bedasarkan hasil diatas ayam tersebut masuk kedalam grade A.
5. Fat
Lemak dilihat dengan melihat penyebaran lemak pada daging yang baik dan
sedikit pada kulit, punggung dan organ. Ayam diamati dengan mencubit bagian
abdomen, banyak terdapat lemak yang tersebar luas dan lebar yang artinya ayam
6. Defect
gigitan serangga atau penyakit, warna pada karkas, kerusakan tulang dan daging
dan memar pada kulit. Ayam yang kami amati pada bagian-bagian persendian,
kulit, shank dan telapak kaki tidak ada cacat pada tubuh ayam, persendiannya
tidak ada yang lepas, didaerah dadanya tidak terdapat memar, kulit dada tidak
mengalami penebalan, didaerah shank dan telapak kaki tidak terjadi penebalan
Karkas ayam broiler adalah bagian tubuh ayam setelah disembelih, dicabut
bulu, dikeluarkan isi perut dan dibersihkan tanpa leher, kepala dan kaki atau
dengan kata lain karkas adalah berat hidup ayam dikurangi kepala, leher, darah,
bulu, kaki dan jeroan (Siregar et al., 1980). Karkas kemudian diseleksi menurut
26
1989). Menurut Mountney (1976) secara internasional ada tiga grade yaitu: A
(kualitas no. 1), B (kualitas no. 2) dan C (kualitas no.3). tahapan penilaian karkas
1 Comformation
tertentu yang akan mengurangi daya tarik karkas misalnya bentuk kaki, sayap, dan
dada. Dari ayam yang diamati terlihat bentuk dada baik dan lebar, tidak ada
2 Fleshing
dilakukan dengan melihat titik – titik perdagingan seperti pada bagian dada. Pada
ayam yang diamati kali ini terlihat bagian dada yang panjang , dalam, dan bundar
3 Fat covering
harus tertutup oleh lemak secara baik, kecuali bagian pad chicken broiler or fryer
dan young tom turkey yang memiliki perlemakan yang sedang. Pada praktikum
kali ini ayam yang diamati memiliki fat covering yang baik, lemak
menyebarsecara merata di bagian – bagian tubuh tertentu seperti dada, paha dan
4 PinFeather
Pada praktikum kali ayam sudah bersih dari protruding pinfeather namun
masih terdapat non protruding pinfeather pada bagian sayap tetapi hanya sedikit,
kualitas karkas sebaiknya unggas harus bebas dari protruding pinfeather. Namun
modern saat ini manusia lebih memilih cara hidup yang praktis untuk
mengefisiensikan waktu oleh sebab itu adanya fin feather pada karkas akan
5 Disjoint Bone
Disjoint Bone atau lepasnya persendian akan menurunkan daya tarik karkas
dalam hal ini biasanya terdapat kebengkakan pada bagian yang mengalami
disjoint bones tersebut karena aliran darah akan terpusat pada kerusakan tersebut
kali ini tidak ditemukan kebengkakan pada ayam yang artinya tidak adanya
disjoint bone pada ayam tersebut sehingga ayam tersebut msuk kedalam grade A.
6 Broken Bones
Patah tulang akan menurunkan daya tarik karkas yang akan menurunkan
qualitas karkas tersebut. Pada pengamatan kali ini dijumpai tulang yang patah dan
keluar pada bagian kanan sayap tetapi tidak ada odema atau pembengkakan hal ini
kencang sehingga menyebabkan tulang yang patah dan keluar, ayam broiler
dipanen pada umur 30 hari sehigga memiliki tulang yang belum tumbuh sempurna
dan rawan patah, hal ini menyebabkan turunnya grade ayam menjadi C.
28
craftsmanship hal tersebut dimaksudkan agar karkas tetap memiliki nilai jual
7 Missing Parts
Dalam praktikum kali ini bagian yang menjadi missing parts adalah
menyukai dengan danya kandungan lemak yang tinggi dan secara estetika jijik
selain ujung ekor bagian ujung sayap juga dipotong yang bertujuan untuk
(Hadiwiyoto, 1992). Meskipun ada bagian yang hilang namun kualitas karkas
tetap A namun untuk bagian lain yang hilang akan mengurangi penilaian kualitas
karkas.
8 Discoloration
biasanya terjadi saat pengiriman ayam dan kandang dengan jumah populasi yang
bayak juga dapat menimbulkan memar. Pada ayam yang diamati saat praktikum
9 Eksposed flush
kering dan menurunkan Eating Quality dari karkas unggas. Tidak ada sobekan
yang yang diperbolehkan dijahit. Dalam praktikum kali ini banyak terdapar
Eksposed flush pada bagian pada, dan dada hal tersebut dikarenakan suhu air saat
29
karena factor lingkungan misalnya sifat ayam di kandang yang sering duduk
menyebabkan bulu dikisaran abdomen botak yang akan mengurangi bobot bulu.
Dari praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa berat hidup
ayam broiler yaitu 2000 gram setelah dilakukan Bleding dan Scalding berat ayam
menjadi 1850 gram kemudian dilakukan Evisceration sehingga bobot carcass
seberat 1586 gram atau sekitar 79.3% dari bobot hidup. Presentase karkas
didapatkan dari jumlah perbandingan bobot karkas dan bobot badan akhir
dikalikan 100%, dari hasil yang didapat hasil presentase karkas yang diamati
cukup berbeda dengan presentase karkas normal yang didapatkan dari literatur,
hal tersebut dapat dikarenakan bobot ayam yang besar dengan tingkat perlemakan
yang tinggi.
Pada literature didapat persentase bagian non karkas pada ayam broiler
untuk setiap umur berbeda-beda untuk pemotongan 8 minggu persentase
karkasnya untuk jantan 64,4%, kepala dan leher 6,5%, kaki 3,3%, hati 2,6%,
ampela 4,4%, jantung 0,6%, usus 6,6%, darah 5,4%, dan bulu 6,0%. Untuk betina
karkas 71%, kepala dan leher 4,8%, kaki 4,5%, hati 3,1%, ampela 5,6%, jantung
0,6%, usus 0,5%, darah 4,2%, dan bulu 9,6% (Iskandar,2007).
Viscera adalah bagian organ dalam atau jeroan dari ternak ayam setelah
dipisahkan dari tubuh dan sebelum dibersihkan giblet (hati, empedal, jantung),
serta timbunan lemak pada empedal. Bobot viscera dipengaruhi oleh jumlah
31
pakan, tekstur pakan, kandungan serat pakan, dan pakan tambahan berupa grit
yang mempengaruhi besar empedal, sehingga bobot viscera pun meningkat.
Proporsi viscera pada ayam broiler yang dipanen pada umur 8 minggu adalah 14,
3%-15,9% (Iskandar,2007). Pada ayam broiler yang diamati didapatkan
presentase viscera sebesar 17.6% perbedaan tersebut dapat dikarenakan factor
genetic, ataupun factor lain seperti nutrisi ayam yang baik atau pakan yang
tertinggal ikut terhitung.
Karkas ayam broiler terdiri dari beberapa bagian , yaitu: dua buah sayap,
satu bagian dada, satu bagian punggung dan dua bagian paha yang terdiri dari dua
bagian thigh dan dua bagian drum stick (Judge, M. D., E. D. Aberle, J. C. Forrest,
H. B. Hedrick dan R. A. Merkel 1989). Daging dada merupakan otot yang
terbesar pada karkas dengan berat sekitar 8% dari berat tubuh, terdiri dari otot
Pectoralis superficialis dan supracoricoideus (Soeparno, 1992).
Bobot karkas dan persentase setiap bagian pada karkas berbeda-beda.
Berdasarkan penelitian, proporsi dari bagian karkasnya seperti paha atas, sayap,
paha bawah, dada dan punggung berturut-turut adalah 10%, 15% 17%, 9%, dan
30% dari bobot karkas (Iskandar,2007).Dari data yang didapatkan setelah
melakukan cut up hasil yang didapat adalah untuk presentase dada, paha atas,
paha bawah,sayap, dan punggung sebesar 38.5%, 14.62%, 12.35%, 8.8%, dan
14.43%. Dari data yang didapat terlihat bahwa terdapat perbedaan antara hasil
yang didapat dengan literature perbedaan tersebut dapat terjadi karena beberapa
factor yaitu lingkungan dan genetic.
32
V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
tubuh (conformasi), Abnormal leleran atau cairan yang keluar dari tubuh
2. Yang dimaksud dengan karkas adalah bagian dari tubuh unggas tanpa
darah, bulu, leher, kepala, kaki dan organ dalam. Bentuk pemotongan
ayam pedaging untuk dipasarkan ada dua macam, yaitu New York Dressed,
10% hilang dari bobot tubuh dan “Ready to Cock”, 25% hilang dari bobot
tubuh. Karkas terdiri dari komponennya yaitu otot, tulang, lemak dan kulit.
(chiling).
4. Penilaian karkas yang baik adalahh dengan melakukan pengamatan
5.2 Saran
Praktikum Poultry Grade ini preparat yang digunakan sudah lengkap,
namun sebaiknya lebih banyak asisten yang membantu dalam menjelaskan
materidan menjelaskan mengenai proses pada saat cut up.
34
DAFTAR PUSTAKA
Gordon, S. H. &. D.R. Charles. 2002. Niche and Organic Chicken Products :
Their Technology and Scientific Principles. Nottingham University
Press, Definitions: III-X, UK.
Hadiwiyoto. 1992. Ilmu dan Tehnologi Daging. Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Mead. 1989. Poultry Science. The Interstate Printer and Publiser, Denvile. p. 10-
11.
Neshim and Card, 1972. Nutrition of Chicken 3th Ed. Publ. By M. L. Scott
Association, New York.
Ziegler. Stadelman. 1955. Commercial Chicken Production Manual. 3th. Ed. The
Avi Publishing Co. Inc Westport. Conecticut.
World Poultry, 2004. New concepts in Cattle Growth. AGC Sydney, Australia.
LAMPIRAN
NAMA KONTRIBUSI