Anda di halaman 1dari 2

1.

vaksin, sebagaimana yg kita pahami dlm Islam tmsk tindakan pengobatan yg preventif
(wiqayah), karena itu dia dikenai hukum berobat
2. namun sampai saat ini, ada 2 pendapat di dunia (tak hanya kalangan Muslim), yaitu yg
pro-vaksin dan anti-vaksin
3. dlm perkara ini, sy mencoba berhati-hati dlm mengambil pendapat, juga tidak terdikotomi
antara yg pro dan anti, objektif
4. yg anti-vaksinasi setidaknya punya beberapa argumen, singkatnya 1) masalah keamanan
vaksin, 2) kehalalannya dan 3) teori konspirasi
5. 1) dlm mslh keamanan vaksin ini, di amerika dan barat scr umum jg bnyk kontroversi,
khususnya mslh logam berbahaya di kandungan vaksin
6. 1) dlm bnyk kasus, di klaim bahwa logam merkuri yg terdapat pd thimerosal yg ada pd
bbrp vaksin akibatkan cacat syaraf dan autisme
7. 1) juga penggunaan alumunium hidroksida yg berbahaya bagi manusia, dan kasus2
sudden death pasca vaksin juga dipermasalahkan
8. 2) dlm masalah kehalalan, tak dipungkiri, bahwa tripsin yg dipakai sbg katalisator bbrp
vaksin sampai saat ini blm ada kcuali dr babi
9. 3) yg paling menarik, teori konspirasi yg saat ini berkembang jg menunjukkan siapa yg di
balik gerakan vaksinasi, yahudi
10. 3) juga program de-populasi yg marak, pembunuhan ras manusia dengan makanan,
obat-obatan, perang, dan lainnya
11. 3) juga mslh uang, seperti virus fluburung H5N1 dan vaksinnya yg diduga kuat adl
program "cari uang" kapitalis penguasa pabrik obat2an
12. nah, semua ini menguatkan pendapat bahwa vaksinasi adl mengerikan, haram, dan
termasuk program yg dibuat utk menekan kebangkitan Muslim
13. sekarang kita coba bahas, bagaimana hukumnya vaksin dan vaksinasi dalam
pandangan Islam, bismillah..
14. secara fakta, memang bbrp vaksin menggunakan tripsin dr babi sbg katalis, walau
dokter2 jg berargumen itu hanya katalis bkn penyusun
15. sama seperti vaksin meningitis yg mengandung unsur babi, maka yg semacam ini dzat
vaksin dikatakan haram krn mengandung bahan haram
16. lalu bagaimana dgn hukum vaksinasi, maka ini bisa disamakan dgn hukum berobat
dengan bahan yang haram, ada bbrp pendapat ulama ttgnya
17. Ibnu Qayyim mengharamkan, ulama Hanafiyah membolehkan, Yusuf Qardhawi
membolehkan bila darurat, dan Taqiyuddin An-Nabhani memakruhkan
18. pendapat yg sy ambil setelah berjibaku dgn bnyk dalil semenjak mencuat masalah
vaksin ini adl, makruh vaksinasi dengan bahan yg haram
19. sedangkan vaksinasi dgn bahan yg halal, menurut ulama2 lain adl mubah sampai
sunnah, tergantung tingkat bahaya penyakit yg dicegah
20. jadi, berobat dengan bahan yg haram/najis, termasuk vaksinasi pd saat ini, hukum yg
paling kuat yg sy adopsi adl makruh
21. tentang teori konspirasi, maka ini tidak bisa dipakai sebagai dasar bagi penetapan
hukum, karena dzann (dugaan) bukan kepastian
22. betul, makar2 dari kaum kafir terhadap kaum Muslim memang akan terus sampe kiamat,
namun tentu harus ada bukti kuat utk menjadi dalil
23. sedangkan masalah keamanan vaksin, maka Islam menunjuk ahli untuk memberikan
fakta tentang keamanan vaksin dan kasus2 yg berhubungan
24. sampai saat ini, memang banyak kasus sudden death, autisme, dan cacat syaraf lain yg
dikaitkan dengan vaksinasi dan bahan berbahaya
25. namun ada pula yang sudah divaksin dan tidak mendapatkan masalah semisal itu,
sehingga ini pun tak bisa dijadikan dalil mengharamkannya
26. jikapun benar bahwa vaksin timbulkan side effect negatif, maka berlaku pula kaidah
akhaffu adh-dhararain (memilih diantara 2 mudharat)
27. nah, demikian penjelasan kami, kami sadar ilmu kami sangat2 tak pantas dan mumpuni
dalam perkara ini, ini bukan fatwa hanya penjelasan
28. supaya tak ada kegalauan bagaimana Islam memandang vaksin dan vaksinasi, kami
sadar ini menyangkut hidup karena itu kami ekstra hati2
29. mengenai Allah menciptakan manusia lengkap, dan ada mekanisme alami untuk
pertahankan kesehatan manusia, tak sedikitpun kami ragu
30. memang beginilah sulitnya hidup tanpa pemerintah yg bisa dipercaya, tak terapkan
syariat, akhirnya umat yg susah dan dibingungkan
31. sy berdoa terus menerus agar suatu saat Islam kembali jaya, maka apapun program
medis yg diberikan, termasuk vaksin, takkan meragukan
32. akhir bahasan, kembali pada orgtua yg kemudian memilih apakah anaknya divaksinasi
atau tidak, berdasarkan keyakinan dan pengetahuan
33. bila dikhawatirkan atas kondisi2 yg fatal yg terjadi akibat tidak divaksinasi maka silahkan
divaksinasi, itu pilihan yg boleh
34. apabila kita yakin bahwa cukup hidup sehat dan pengobatan ala Nabi, itupun boleh saja,
karena hukum asal berobat adl boleh (mubah)
35. demikian pembahasan kami atas vaksin dan vaksinasi berdasarkan fakta saat ini,
semoga Allah memaafkan bila ada silap

(https://www.facebook.com/UstadzFelixSiauw/posts/1-vaksin-sebagaimana-yg-kita-pahami-
dlm-islam-tmsk-tindakan-pengobatan-yg-preven/10150870984881351/)

Anda mungkin juga menyukai