Anda di halaman 1dari 618

Lampiran 1

LAMPIRAN 1

PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN BULANAN BANK UMUM (LBU)

BANK INDONESIA

74
Informasi Pokok Bank Pelapor

INFORMASI POKOK BANK PELAPOR

1. Sandi bank :
2. Kurs Laporan : Rp. ................../USD
3. Nama bank :
4. Alamat Bank :
5. Nama kota :
6. Dati II :
7. Kantor pelapor
a. Kantor Pusat (KP) 1
b. Kantor Cabang (KC) 2
8. Status kantor pelapor :
a. Devisa 1
b. Non Devisa 2
9. Status kantor pusat :
a. Devisa 1
b. Non Devisa 2
10. Status Kepemilikan :
a. Bank Persero 1
b. Bank Swasta Nasional 2
c. Bank Asing 3
d. Bank Eks Campuran 4
e. Bank Pemerintah Daerah 5
11. Wilayah BI :
12. Nama pimpinan :
13. Jumlah karyawan :
14. No. telephone :
15. No. fax :
16. No. telex :
17. Penanggung jawab penyusun laporan :
a. Nama :
b. Bagian/Divisi :
c. No. telephone :
d. No. fax :

xi
75
Informasi Pokok Bank Pelapor

18. Petugas penyusun laporan :


a. Nama :
b. Bagian/Divisi :
c. No. telephone :
d. No. fax :
19. Jumlah/banyak layanan
a. Kantor Cabang Pembantu (KCP) :
b. Jumlah Anak Perusahaan :
c. Kantor Kas :
d. Kas Mobil :
e. Payment Point :
f. ATM :
g. Kantor Perwakilan Luar Negeri :
h. Offshore Banking Unit (OBU) :
i. Agency :
j. Deposit Taking Company (DTC) :
20. Modal yang dinyatakan (Declared Capital) :

xii
76
Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor

PENJELASAN INFORMASI POKOK BANK PELAPOR

Informasi yang mencakup beberapa data penting mengenai bank pelapor yang harus diisi pada saat pertama
kali menyusun Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). Untuk penyusunan laporan bulanan berikutnya, cukup dilakukan
penyesuaian (updating) atas data yang telah berubah. Informasi Pokok Bank Pelapor meliputi :
1. Sandi Bank
Adalah sandi laporan bank pelapor, diisi dengan 9 digit.

2. Kurs Laporan
Diisi dengan Kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul
16.00 WIB akhir bulan laporan.

3. Nama Bank
Diisi dengan nama bank pelapor.

4. Alamat
Diisi dengan alamat kantor bank pelapor.

5. Nama kota
Diisi dengan nama kota di mana bank pelapor beroperasi.

6. Dati II
Diisi sandi Lokasi Kabupaten/Kota tempat kedudukan bank pelapor. Sandi Kabupaten/Kota dapat dilihat pada
Daftar Sandi Lokasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia.

7. Kantor pelapor
Diisi dengan status kepemilikan cabang bank pelapor apakah sebagai bank tunggal, bank non tunggal (memiliki
kantor cabang) dan bank asing/campuran.

8. Status kantor pelapor


Diisi dengan status kegiatan operasional bank pelapor sebagai bank devisa atau non devisa, sesuai izin operasi
dari Bank Indonesia.
9. Status kantor pusat
Diisi dengan status kegiatan operasional kantor pusat bank pelapor apakah sebagai bank devisa atau non
devisa, sesuai dengan ijin operasi dari Bank Indonesia.

10. Status Kepemilikan


Diisi dengan status kepemilikan bank pelapor apakah sebagai Bank Persero, Bank Swasta Nasional, Bank
Asing, Bank Eks Campuran dan Bank Pemerintah Daerah.

11. Wilayah BI
Diisi dengan sandi Wilayah Kerja Kantor Bank Indonesia tempat kedudukan bank pelapor. Sandi wilayah BI
dapat dilihat pada Daftar Sandi Wilayah Kerja Bank Indonesia.

xiii
77
Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor

12. Nama Pimpinan


Diisi dengan nama pimpinan yang bertanggung jawab atas operasional Bank Pelapor. Bagi Bank pelapor yang
ber status kantor pusat diisi dengan nama Direktur yang membawahi divisi pelaporan. Bagi bank pelapor
yang berstatus kantor cabang bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun diluar Indonesia,
maka nama pimpinan diisi dengan nama pemimpin/kepala cabang yang bersangkutan.
13 Jumlah karyawan
Diisi dengan jumlah karyawan yang berstatus karyawan tetap, honorer, maupun tenaga kontrak yang bertugas
pada bank pelapor, termasuk jumlah karyawan dari kantor-kantor dibawah kantor cabang, atau dibawah
kantor cabang pembantu bagi bank asing, yang menjadi wewenang kantor bank pelapor.
14. No. telepon
Diisi dengan nomor telepon pimpinan kantor bank pelapor.

15. No. fax

16. No. telex

17. Penanggung jawab penyusun laporan


Diisi dengan data penanggung jawab penyusun LBU.

a. Nama
Diisi dengan nama yang bertanggung jawab atas penyusunan LBU.

b. Bagian/Divisi
Diisi dengan nama bagian/divisi di mana penanggung jawab penyusunan laporan bertugas.

c. No. telepon
Diisi dengan nomor telepon penanggung jawab penyusunan laporan.

d. No. fax

18. Petugas penyusun laporan


Diisi dengan data petugas penyusun LBU.

a. Nama
Diisi dengan nama yang menyusun LBU.

b. Bagian/Divisi
Diisi dengan nama bagian/divisi di mana penyusun laporan bertugas.

c. No. telepon
Diisi dengan nomor telepon penyusun laporan.

d. No. fax

19. Jumlah/Banyak Karyawan


a. Kantor Cabang Pembantu (KCP)
Bagi bank nasional diisi dengan jumlah KCP, bagi bank asing diisi dengan jumlah kantor di bawah KCP,
yang berinduk kepada bank pelapor dalam penyusunan LBU.

xiv
78
Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor

b. Kantor kas
Diisi jumlah kantor kas dibawah bank pelapor.

c. Kas mobil
Diisi jumlah kas mobil di bawah bank pelapor.

d. Payment point
Diisi jumlah payment point di bawah bank pelapor.

e. ATM
Diisi dengan jumlah ATM yang menjadi tanggung jawab bank pelapor.

f. Kantor Perwakilan Luar Negeri (KPLN)


Yaitu kantor bank yang berkedudukan diluar negeri dan bertindak semata-mata sebagai penghubung
antara Kantor Pusat atau Kantor Cabang di dalam negeri dengan nasabahnya di luar negeri.

g. Offshore Banking Unit (OBU)


Disi dengan jumlah unit suatu usaha perbankan atau trust yang berada diluar wilayah hukum negara
host-nya.

h. Agency
Diisi dengan jumlah agency

i. Deposit Taking Company (DTC)


Diisi dengan jumlah unit usaha bank pelapor yang kegiatannya hanya menghimpun dana.

20. Modal Yang Dinyatakan (Declared Capital)

Diisi khusus untuk bank asing besarnya Modal Yang Dinyatakan

xv
79
Informasi Pokok Perusahaan Anak

INFORMASI POKOK PERUSAHAAN ANAK

1. Sandi Bank :
2. Sandi Perusahaan Anak :
3. Jenis Perusahaan Anak :
a. Milik Negara 01
b. Swasta Nasional 02
c. Patungan 03
4. Nama Lengkap Perusahaan :
5. NPWP :
6. Status Perusahaan :
a. Perusahaan Subsidiari (subsidiart company) 1
b. Perusahaan Partisipasi (participation company) 2
c. Lainnya 9
7. Tahun Pendirian :
8. Izin Usaha :
a. Nomor :
b. Tanggal :
9. Izin Go Public
a. Nomor :
b. Tanggal :
10. Alamat Perusahaan
a. Alamat Lengkap :
b. Kota :
c. Dati II :
11. Bidang Usaha
a. Dana Pensiun 01
b. Modal Ventura 02
c. Perusahaan Pembiayaan 03
d. Perusahaan Sekuritas yang tidak melakukan
kegiatan usaha reksadana 04
e. Perusahaan Sekuritas yang melakukan kegiatan
reksadana 05
f. Reksadana 06
g. Manajer Investasi 07
h. Lainnya 09

xvii
80
Informasi Pokok Perusahaan Anak

12. Perusahaan Terbuka


a. Modal Dasar :
b. Modal Ditempatkan :
c. Modal Disetor :
13. Koperasi :
a. Simpanan Pokok :
b. Simpanan Wajib :
14. Jumlah Pemegang Saham :
15. Jumlah Komisaris/Pengawas :
16. Jumlah Direksi :
17. Jumlah Kantor Cabang :

xviii
81
Penjelasan Informasi Pokok Perusahaan Anak

PENJELASAN INFORMASI POKOK PERUSAHAAN ANAK

Formulir ini berisi informasi mengenai profil Perusahaan Pembiayaan.


1. Sandi Bank

Diisi dengan sandi bank yang merupakan perusahaan induk dari perusahaan anak, sebanyak 9 digit.

2. Sandi Perusahaan Anak


Diisi dengan sandi perusahaan anak sebanyak 6 digit.

3. Jenis Perusahaan Anak


Diisi dengan salah satu jenis Perusahaan Anak yaitu Perusahaan Milik Negara, Perusahaan Patungan (Joint
Venture) atau Perusahaan Swasta nasional.

4. Nama Perusahaan Anak


Diisi dengan nama lengkap perusahaan anak

5. NPWP
Cukup jelas

6. Status Perusahaan
Diisi dengan salah satu status Perusahaan Anak yaitu Perusahaan Subsidiari, Perusahaan Partisipasi (Joint Ventura)
atau Perusahaan lainnya. Definisi status perusahan anak terdapat di Bab II Penjelasan Umum Kolom Daftar
Rincian

7. Tahun Pendirian
Cukup jelas

8. Izin Usaha
a. Nomor
Cukup jelas

b. Tanggal
Diisi dengan tanggal bulan dan tahun dikeluarkannya surat surat izin usaha.

9. Izin Go Publik
a. Nomor
Cukup jelas

b. Tanggal
Diisi dengan tanggal bulan dan tahun dikeluarkannya surat izin go publik.

10. Alamat Perusahaan


a. Alamat Lengkap
Cukup jelas

b. Nama Kota
Diisi dengan nama kota dimana perusahaan anak beroperasi.

xix
82
Penjelasan Informasi Pokok Perusahaan Anak

c. Dati II
Lihat daftar sandi Kabupaten/Kota seluruh Indonesia

11. Bidang Usaha


Diisi dengan salah satu jenis kegiatan usaha sesuai dengan izin usaha yang diberikan, yaitu Dana Pensiun,
Modal Ventura, Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Sekuritas, Reksadana, Manajer Investasi dan lainnya.

12. Perusahaan Terbuka


- Modal dasar
- Modal Ditempatkan
- Modal Disetor
13. Koperasi
- Simpanan Pokok
- Simpanan Wajib
Cukup jelas.
14. Jumlah Pemegang Saham
Diisi dengan jumlah pemegang saham
Bagi Perusahaan Anak yang telah go public, penyebutan pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku
di pasar modal.

Apabila badan hukum berbentuk koperasi diisi dengan banyaknya jumlah anggota.

15. Jumlah Anggota Dewan Komisaris/Pengawas

16. Jumlah Direksi


Untuk Perusahaan Anak yang berbadan hukum Perseroan Terbatas diisi dengan banyaknya jumlah anggota
dewan komisaris dan jumlah direksi. Bagi yang berbadan hukum koperasi jumlah anggota dewan komisaris diisi
dengan banyaknya jumlah anggota dewan pengawas dan jumlah direksi diisi dengan banyaknya anggota dewan
pengurus.

17. Jumlah Kantor Cabang


Diisi dengan jumlah kantor cabang Perusahaan Anak pelapor.

xx
83
Penjelasan Umum LBU

BAB I
PENJELASAN UMUM

I.1 Tujuan Pelaporan


Dalam melakukan fungsi kebansentralan yang diamanatkan dalam Undang-undang, khususnya fungsi di
bidang moneter, sistem pembayaran, dan pengawasan perbankan, maka Bank Indonesia memerlukan
informasi yang dapat mendukung pelaksanaan tugas dimaksud, yang antara lain mencakup informasi
mengenai kondisi dan kinerja keuangan serta kegiatan usaha perbankan.

Sejalan dengan berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi, maka dipandang perlu untuk melakukan
penyempurnaan sistem dan format laporan yang selama ini digunakan untuk pelaporan kepada Bank Indonesia
melalui Laporan Bulanan Bank Umum (LBU), sehingga diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan akan
informasi yang lebih utuh, komprehensif dan berkualitas.

Di bidang pengawasan perbankan, dengan semakin kompleksnya perkembangan produk dan usaha bank
maka tuntutan kebutuhan informasi untuk mendukung fungsi pengawasan perbankan dalam rangka menjaga
stabilitas dan kesehatan sistem perbankan semakin meningkat sebagai konsekuensi dari penyempurnaan
sistem pengawasan berbasis risiko secara konsolidasi, penyempurnaan berbagai ketentuan kehati-hatian
dan standar akuntansi keuangan serta penerapan Basel II.

Terkait dengan pelaksanaan fungsi di bidang moneter, penyempurnaan LBU ditujukan agar dapat memberikan
tambahan informasi, antara lain melalui:

1. Pengkayaan sandi sektor ekonomi secara lebih detail, misalnya disektor konsumsi yaitu kredit mobil,
motor, elektronik, dan lain-lain.
2. Penambahan informasi data pelimpahan kredit pada bulan laporan.
3. Penambahan informasi mutasi transaksi bank pelapor dengan bukan penduduk (Non Resident). Hal ini
untuk menampung kepentingan pelaporan Lalu Lintas Devisa (LLD).

Dalam penyampaian laporan keuangan kepada Bank Indonesia, bentuk LBU yang disusun oleh bank tetap
disajikan menurut sistematika yang ditetapkan dalam buku pedoman ini, yaitu menggunakan definisi yang
seragam serta sandi-sandi dan angka-angka yang ditetapkan. Penyusunan dan penyampaian LBU secara
seragam ini dimaksudkan agar laporan keuangan bank dapat diolah oleh Bank Indonesia secara gabungan
sebagai industri perbankan.

I.2 Kantor Bank Pelapor

1. Kantor pusat atau Kantor cabang bagi bank asing


Kantor pusat bank yang memiliki kantor cabang wajib menyampaikan laporan secara gabungan dari
kantor cabangnya baik kantor cabang yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di
luar Indonesia. Bagi kantor cabang bank asing laporan gabungan dimaksud adalah gabungan dari kantor
cabang pembantunya yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Sementara itu, Kantor pusat
bank yang memiliki anak perusahaan, wajib menyampaikan laporan perusahaan anak dan laporan
secara konsolidasi dari bank sebagai perusahaan induk dengan perusahaan anaknya.

2. Kantor cabang atau Kantor pusat (bank tunggal)


Setiap kantor bank yang melakukan kegiatan operasional diwajibkan membuat dan menyampaikan
LBU adalah :

I-1
84
Penjelasan Umum LBU

a. Bank yang berkantor pusat di Indonesia

i. Kantor pusat dan kantor-kantor cabang yang berkedudukan di Indonesia


Kantor pusat bank yang tidak memiliki kantor cabang dan setiap kantor cabang bank wajib
menyusun LBU secara individu. Dalam kaitan ini, kantor cabang pembantu dan kantor kas atau
kantor-kantor dibawah kantor pusat atau cabang lainnya yang melakukan kegiatan operasional
di Indonesia pelaporannya digabungkan dengan kantor pusat atau kantor cabang yang menjadi
induknya. Kantor pusat bank atau kantor wilayah yang tidak menjalankan kegiatan operasional,
laporan perkantornya digabungkan dengan kantor operasional yang ditunjuk oleh kantor pusat
atau kantor wilayah bank yang bersangkutan.

ii. Kantor-kantor operasional bank di luar Indonesia


Laporan kantor-kantor yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia dilakukan oleh
kantor pusat bank yang bersangkutan secara tersendiri untuk masing-masing kantor tersebut.

b. Bank yang berkantor pusat di luar Indonesia


Kantor pelapor adalah kantor cabang dan kantor cabang pembantu bank asing yang melakukan
kegiatan operasional di Indonesia.

I.3 Perlakuan Akuntansi


Perlakuan akuntansi yang mencakup pencatatan dan penilaian atas transaksi kegiatan usaha bank wajib
mengikuti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Perbankan dan Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia (PAPI).

I.4 Metode Penyajian Laporan


Dalam laporan ini dianut metode penyajian berdasarkan karakteristik produk perbankan. Sebagai contoh :

1. Penempatan dan Kewajiban kepada Bank Indonesia


Penempatan dan kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada Bank Indonesia,
dilaporkan pada pos Penempatan atau Kewajiban Pada Bank Indonesia.

2. Penempatan dan Kewajiban kepada Bank Lain


Penempatan dan kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain baik bank
yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia, dilaporkan pada pos
Penempatan atau Kewajiban Pada Bank Lain. Penempatan bank pelapor kepada bank lain dalam
bentuk surat berharga dan spot dan derivatif, dilaporkan pada pos Surat Berharga dan pos Tagihan Spot
dan Derivatif.

3. Tagihan dan Kewajiban Spot dan Derivatif


Tagihan dan kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga
bukan bank dalam bentuk spot dan derivatif, dilaporkan pada pos Tagihan dan kewajiban Spot dan
Derivatif.

4. Surat Berharga
Tagihan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga bukan bank dalam
bentuk surat berharga, dilaporkan pada pos Surat Berharga. Termasuk dilaporkan dalam pos ini adalah
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

5. Kredit Yang Diberikan


Tagihan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga bukan bank dalam
bentuk kredit, dilaporkan pada pos Kredit Yang Diberikan.
I-2
85
Penjelasan Umum LBU

I.5 Pengukuran Dalam Mata Uang


LBU wajib disajikan dalam mata uang rupiah kecuali untuk daftar rincian yang diatur secara tersendiri. Aset,
kewajiban dan komitmen serta kontinjensi yang dimiliki bank pelapor dalam valuta rupiah dilaporkan pada
kolom Rupiah dan apabila dalam valuta asing dilaporkan pada kolom Valas setelah dijabarkan ke dalam
mata uang rupiah.

Dalam menjabarkan valuta asing ke dalam rupiah, berpedoman kepada ketentuan yang diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)

I.6 Jenis Laporan


Setiap kantor bank pelapor sebagaimana tersebut pada butir I.2, setiap akhir bulan wajib menyampaikan
laporan sebagai berikut :

1. Laporan gabungan Kantor Pusat atau Kantor Cabang bagi bank asing
Kantor pusat yang memiliki kantor cabang atau kantor cabang bank asing yang memiliki kantor cabang
pembantu, termasuk kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang beroperasi secara syariah
sebagaimana tersebut pada butir I.2.1, wajib menyampaikan laporan secara gabungan dari seluruh kantornya,
yang meliputi :

1. Neraca dan Rekening Administratif Gabungan (Form-01)


2. Laporan Laba/Rugi Gabungan (Form-02)
3. Daftar Rincian Aset Antarkantor pada Kantor yang Melakukan Kegiatan Operasional di Indonesia
(Gabungan) (Form-03)
4. Daftar Rincian Aset Antarkantor pada Kantor yang Melakukan Kegiatan Operasional di Luar Indonesia
(Gabungan) (Form-04)
5. Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset Gabungan (Form-05)
6. Daftar Rincian Kewajiban Antarkantor pada Kantor yang Melakukan Kegiatan Operasional di Indonesia
(Gabungan) (Form-06)
7. Daftar Rincian kewajibab Antarkantor pada Kantor yang Melakukan Kegiatan Operasional di Luar
Indonesia (Gabungan) (Form-07)
8. Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban Gabungan (Form-08)

Penjelasan laporan tersebut di atas sebagaimana penjelasan pada Bab II dan Bab III. Khusus untuk
Rekening Antar Kantor dilaporkan secara netto.

2. Laporan per Kantor Bank Pelapor


Setiap kantor bank atau kantor pusat bank yang tidak memiliki kantor cabang (bank tunggal) atau bank
asing yang tidak memiliki kantor cabang pembantu sebagaimana tersebut pada butir I.2.2 hanya wajib
menyampaikan laporan sebagai berikut :

A. Neraca dan Daftar Rincian Pos Neraca


1. Neraca Bulanan Bank Umum dan Rekening Administratif (Form-01)
2. Laporan Laba/Rugi (Form-02)
3. Daftar Rincian Kas (Form-03)
4. Daftar Rincian Penempatan pada Bank Indonesia (Form-04)
5. Daftar Rincian Penempatan Pada Bank lain (Form-05)
6. Daftar Rincian Tagihan Spot dan Derivatif (Form-06)
7. Daftar Rincian Surat Berharga (Form-07)
8. Daftar Rincian Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) (Form-08)

I-3
86
Penjelasan Umum LBU

9. Daftar Rincian Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse
Repo) (Form-09)
10. Daftar Rincian Tagihan Akseptasi (Form-10)
11. Daftar Rincian Kredit yang diberikan (Form-11)
12. Daftar Rincian Penyertaan (Form-12)
13. Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (Form-13)
14. Daftar Rincian Aset Tidak Berwujud (Form-14)
15. Daftar Rincian Aset Tetap dan Inventaris (Form-15)
16. Daftar Rincian Properti Terbengkalai (Form-16)
17. Daftar Rincian Aset yang diambil alih (Form-17)
18. Daftar Rincian Rekening Tunda (Form-18)
19. Daftar Rincian Aset Antar Kantor Yang Melakukan kegiatan operasional di Indonesia (Form-19)
20. Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Yang Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
(Form-20)
21. Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya dan PPA Non Produktif (form-
21)
22. Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset (Form-22)
23. Daftar Rincian Giro (Form-23)
24. Daftar Rincian Tabungan (Form-24)
25. Daftar Rincian Simpanan Berjangka (Form-25)
26. Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Indonesia (Form-26)
27. Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank lain (Form-27)
28. Daftar Rincian Kewajiban Spot dan Derivatif (form-28)
29. Daftar Rincian Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) (Form-
29)
30. Daftar Rincian Kewajiban Akseptasi (Form-30)
31. Daftar Rincian Surat Berharga yang diterbitkan (Form-31)
32. Daftar Rincian Pinjaman yang diterima (Form-32)
33. Daftar Rincian Setoran Jaminan (Form-33)
34. Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Yang Melakukan kegiatan operasional di Indonesia
(Form-34)
35. Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Yang Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
(Form-35)
36. Daftar Rincian Rupa-rupa Kewajiban (Form-36)
37. Daftar Rincian Modal Pinjaman (Form-37)
38. Daftar Rincian Modal Disetor (Form-38)
39. Daftar Rincian Modal Sumbangan (Form-39)
40. Daftar Rincian Pendapatan komprehensif lainnya (Form-40)
41. Daftar Rincian Dana setoran modal (Form-41)

B. Daftar Rincian Pos Rekening Administratif dan Informasi Lainnya


1. Daftar Rincian Posisi Pembelian dan Penjualan Spot dan Derivatif (Form-42)
2. Daftar Rincian Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan (Form-43)
3. Daftar Rincian Garansi Yang Diberikan (Form-44)
4. Daftar Rincian Penerusan Kredit (Form-45)
5. Daftar Rincian Kredit yang dihapusbuku (Form-46)
I-4
87
Penjelasan Umum LBU

6. Daftar Rincian Persetujuan dan Realisasi Kredit Baru pada Bulan Laporan (Form-47)
7. Daftar Rincian Pelimpahan Kredit pada Bulan Laporan (Form-48)

C. Lain-Lain

1. Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset Lainnya (Form-49). Daftar rincian ini wajib dilaporkan apabila
jumlah jenis Lain-lain (Sandi 99) pada Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset melebihi 25% jumlah Daftar
Rincian Rupa-Rupa Aset.
2. Daftar Rincian Rupa-rupa Kewajiban Lainnya (Form-50). Daftar rincian ini wajib dilaporkan apabila
jumlah jenis Lain-lain (Sandi 99) pada Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban melebihi 25% jumlah
Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban.
3. Daftar Rincian Pendapatan Non-operasional Lainnya (Form-51). Daftar rincian ini wajib dilaporkan
apabila jumlah Pendapatan Non-operasional subpos Lainnya (Sandi 4300) melebihi 25% jumlah
Pendapatan Non-operasional.
4. Daftar Rincian Beban Non-operasional Lainnya (Form-52). Daftar rincian ini wajib dilaporkan
apabila jumlah Beban Non-operasional subpos Lainnya (Sandi 4400) melebihi 25% jumlah Beban
Non-operasional.

Dalam hal bank pelapor tidak memiliki salah satu daftar rincian A, B, dan C di atas, maka tidak perlu
mengisi daftar rincian dimaksud.

3. Laporan Perusahaan Anak


Bank yang memiliki dan atau melakukan pengendalian terhadap perusahaan anak, wajib menyampaikan
laporan Perusahaan Anak, yang meliputi :

1. Neraca dan Rekening Administratif (Form-01)


2. Laporan Laba/Rugi (Form-02)
3. Daftar Rincian Penempatan Pada Bank (Form-03)
4. Daftar Rincian Tagihan Spot dan Derivatif (Form-04)
5. Daftar Rincian Surat Berharga (Form-05)
6. Daftar Rincian Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) (Form-06)
7. Daftar Rincian Tagihan Atas Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual kembali (Reverse Repo)
(Form-07)
8. Daftar Rincian Tagihan Akseptasi (Form-08)
9. Daftar Rincian Kredit yang Diberikan (Form-09)
10. Daftar Rincian Penyertaan (Form-10)
Penjelasan laporan tersebut di atas sebagaimana penjelasan pada Bab II dan Bab III. Khusus untuk Rekening
Antar Kantor dilaporkan secara netto.
4. Laporan Konsolidasi
Bank yang memiliki dan atau melakukan pengendalian terhadap perusahaan anak, wajib menyampaikan
laporan Keuangan Konsolidasi Bank sebagai perusahaan Induk dengan Perusahaan Anaknya,yang meliputi:

1. Neraca dan Rekening Administratif Konsolidasi (Form-01)


2. Laporan Laba/Rugi Konsolidasi (Form-02)

Adapun cakupan pelaporan konsolidasi adalah berdasarkan hubungan kepemilikan langsung antara
perusahaan induk dan perusahan anak dan/atau kriteria pengendalian lain sebagaimana diatur dalam

I-5
88
Penjelasan Umum LBU

ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Yang dimaksud dengan hubungan kepemilikan langsung dan
tidak langsung dalam pengertian Perusahaan Anak dapat diilustrasikan dalam Bagan I.1.sebagai berikut :

Bagan I.1. Ilustrasi Hubungan Kepemilikan Langsung dan Tidak Langsung

Bank I

5% 15% 60% 70% 100%

Bank II Bank III Bank Bank V Bank


IV VI
50% 70% 100%
30% Perusahaan
Bank VII Bank
Pembiayaan I
Bank VIII IX

100% 51%
Dikonsolidasi Perusahaan
Asuransi
Pembiayaan
Tidak
II
Dikonsolidasi

a. Bank II tidak dikonsolidasi karena kepemilikan < 50%.


b. Bank III tidak dikonsolidasi karena kepemilikan < 50%.
c. Bank IV, V dan VI dikonsolidasi karena kepemilikan > 50%.
d. Bank VII tidak dikonsolidasi karena kepemilikan < 50%, yaitu sebesar 7,5% (15% x 50%)
e. Bank VIII tidak dikonsolidasi karena kepemilikan < 50%, yaitu sebesar 18% (60% x 30%)
f. Bank IX dikonsolidasi karena meskipun kepemilikan < 50% (70% x 70%) namun terdapat
pengendalian dari Bank I terhadap Bank IX, yaitu melalui kepemilikan Bank I di Bank V sebesar
70% dan kepemilikan Bank V di Bank IX sebesar 70%.
g. Perusahaan Asuransi tidak dikonsolidasi sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai Transparansi
Kondisi Keuangan Bank.
h. Perusahaan Pembiayaan I dan II dikonsolidasi karena kepemilikan > 50%, yaitu sebesar 100%
untuk perusahaan pembiyaan I dan 51% untuk perusahaan pembiayaan II.

Sementara itu, untuk tata cara penyampaian laporan perusahaan induk dan perusahaan anak adalah
sebagai berikut :

1.1.Bank sebagai perusahaan induk dan tidak memiliki perusahaan anak berupa bank, maka laporan
yang disampaikan adalah:
1. Laporan Gabungan Kantor Pusat (butir I.6.1) dan Laporan Per Kantor Bank Pelapor secara individual
(butir I.6.2) yang mencakup Neraca, Rekening Administratif, dan Laporan Laba Rugi beserta
seluruh rinciannya (Laporan Keuangan Per Kantor Bank Pelapor).

I-6
89
Penjelasan Umum LBU

2. Laporan Keuangan Perusahaan Anak Secara Individual yang mencakup Neraca, Rekening
Administratif, dan Laporan Laba Rugi beserta seluruh rinciannya (butir I.6.3).
3. Laporan Keuangan Konsolidasi yang mencakup Neraca Konsolidasi, Rekening Administratif
Konsolidasi dan Laporan Laba Rugi Konsolidasi (butir I.6.4).

1.2.Bank sebagai perusahaan induk (Bank Perusahaan Induk I) dan memiliki perusahaan anak berupa
bank (Bank Perusahaan Anak), dan Perusahaan Pembiayaan maka:
1. Bank Perusahaan Induk menyampaikan laporan:
1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual.
2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak Secara Individual, yaitu Perusahaan Pembiayaan I dan
Perusahaan Pembiayaan II. Perusahaan anak berupa bank tidak perlu dilaporkan oleh Bank
Perusahaan Induk I.
3) Laporan Keuangan Konsolidasi.

Ilustrasi:
Bank I akan melaporkan:
1) Laporan Keuangan Bank I Secara Individual.
2) Laporan Perusahaan Anak Secara Individual (Perusahaan Pembiayaan I dan Perusahaan
Pembiayaan II)
3) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank I dengan seluruh perusahaan anak yaitu Bank IV,
Bank V, Bank VI, Bank IX, Perusahaan Pembiayaan I dan Perusahaan Pembiayaan II).

2. Bank Perusahaan Anak menyampaikan Laporan Keuangan Bank Secara Individual.

Ilustrasi:
Bank IV dan Bank IX hanya akan melaporkan Laporan Keuangan Bank Secara Individual.

Dalam hal Bank Perusahaan Anak juga memiliki perusahaan anak maka laporan yang
disampaikan adalah:

1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual


2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak Secara Individual.
3) Laporan Keuangan Konsolidasi.

Ilustrasi:
a. Bank VI akan melaporkan:
1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual
2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak Secara Individual, yaitu Perusahaan Pembiayaan
I dan Perusahaan Pembiayaan II.
3) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank VI dengan Perusahaan Pembiayaan I dan
Perusahaan Pembiayaan II).
b. Bank V akan melaporkan:
1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual
2) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank V dan Bank IX).
Bank V tidak perlu melaporkan Laporan Keuangan Bank IX Secara Individual.

I-7
90
Penjelasan Umum LBU

Bagan I.2. Ilustrasi Kepemilikan Bersama


(Dalam bagan ini diasumsikan terdapat pengendalian untuk kepemilikan < 50%).

Bank I Bank II

45% 40%

Perusahaan
Pembiayaan A

1.3.Bank I dan Bank II bersama-sama memiliki perusahaan anak (joint venture) berupa Perusahaan
Pembiayaan A berdasarkan suatu perjanjian kontraktual untuk melakukan pengendalian bersama
(joint control) (Bagan I.2). Sesuai PSAK yang berlaku, Bank I dan Bank II dapat menerapkan metode
proportionate consolidation atau metode ekuitas (equity method) dalam penyajian laporan keuangan.
Jika menggunakan metode proportionate consolidation, untuk pelaporan LBU, Bank I dan Bank II
melaporkan perusahaan anaknya yaitu Perusahaan Pembiayaan A secara proporsional berdasarkan
bagian partisipasi masing-masing Bank pada Perusahaan Pembiayaan A dengan jenis laporan sebagai
berikut:

1. Bank Perusahaan Induk I menyampaikan laporan :


1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual.
2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak (Perusahaan Pembiayaan A) berdasarkan bagian
partisipasi Bank I
3) Laporan Keuangan Konsolidasi.
Ilustrasi:
Bank I akan melaporkan:
1) Laporan Keuangan Bank I Secara Individual.
2) Laporan Keuangan Perusahaan Pembiayaan A berdasarkan bagian partisipasi Bank I
3) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank I dengan Perusahaan Pembiayaan A secara
proporsional).

2. Bank Perusahaan Induk II menyampaikan laporan :


1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual.
2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak (Perusahaan Pembiayaan A) berdasarkan bagian
partisipasi Bank II
3) Laporan Keuangan Konsolidasi.
Ilustrasi:
Bank II akan melaporkan:
1) Laporan Keuangan Bank II Secara Individual.
2) Laporan Keuangan Perusahaan Pembiayaan A berdasarkan bagian partisipasi Bank II

I-8
91
Penjelasan Umum LBU

3) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank I dengan Perusahaan Pembiayaan A secara


proporsional).
Jika menggunakan metode ekuitas, maka untuk pelaporan LBU, Bank I dan Bank II hanya
akan menyampaikan Laporan Keuangan Bank Secara Individual.

I.7 Cara Pengisian Laporan


Cara memasukkan data LBU dilakukan secara otomasi sebagaimana diatur dalam buku petunjuk
pengoperasian otomasi sistem penyampaian LBU.

I.8 Waktu Penyampaian Laporan

Waktu Penyampaian Laporan mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia mengenai Laporan Bulanan Bank
Umum.

I.9 Penyampaian Laporan

1. Laporan wajib disampaikan secara elektronis langsung ke Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta.
Komunikasi pelaporan yang digunakan adalah melalui media extranet yang dikembangkan oleh Direktorat
Teknologi Informasi (DTI) Bank Indonesia
2. Dalam sistem laporan ini Bank Indonesia memberikan sistem aplikasi kepada bank pelapor dalam bentuk
CD. Laporan ini disusun dan disampaikan dalam bentuk text file dengan berpedoman pada spesifikasi
dalam buku pedoman LBU ini.
3. Laporan kantor-kantor bank pelapor yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, disampaikan/
dilakukan oleh kantor pusat bank yang bersangkutan dengan cara penyampaian berpedoman
sebagaimana pada butir 1 tersebut di atas.
4. Bagi bank yang telah mampu menyusun LBU secara terpusat (sentralisasi) untuk sebagian atau seluruh
kantor pelapornya, dapat menyampaikan secara laporan langsung kepada Bank Indonesia setempat
dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada Bank Indonesia. LBU yang disampaikan
tersebut, harus dapat diidentifikasikan untuk LBU masing-masing kantor.
5. Dalam hal terjadi masalah/gangguan pada program data entry maupun sistem transmisi laporan, bank
pelapor menyampaikan laporannya dengan mengirimkan disket langsung kepada :
a. Bagi bank pelapor (termasuk kantor pusat bank yang menyampaikan laporan kantor-kantornya di
luar Indonesia) yang berkantor di wilayah DKI Jakarta Raya, Kabupaten/Kotamadya Serang,
Pandeglang, Lebak, Tangerang, Bogor, Karawang dan Bekasi, laporan dengan disket dimaksud
disampaikan kepada Tim Statistik Moneter, Keuangan dan Fiskal, Kantor Pusat Bank Indonesia,
Jakarta.
b. Bagi bank pelapor yang berkantor di luar wilayah sebagaimana tersebut pada butir a sebagaimana
tersebut di atas, laporan dengan disket dimaksud disampaikan kepada kepada Kantor Bank
Indonesia setempat.
Tanggal penyampaian laporan adalah tanggal penerimaan di Tim Statistik Moneter, Keuangan
dan Fiskal, Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta atau Kantor Cabang Bank Indonesia. Atas
pengiriman laporan dengan disket tersebut, bank pelapor wajib memberitahukan secara tertulis
kepada Bank Indonesia setempat mengenai sebab-sebab gangguan yang terjadi.

I.10. Penyampaian Data Koreksi


Bank hanya diperkenankan menyampaikan koreksi atas LBU dalam periode penyampaian laporan
sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan.

I-9
92
Penjelasan Umum LBU

I.11. Sanksi
Ketentuan tentang sanksi diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI).

I.12 Penyampaian Pertanyaan


Pertanyaan berkenaan dengan pelaporan diajukan kepada Bank Indonesia sebagai berikut :
1. Untuk hal yang berkaitan dengan teknis/sistem cara pelaporan, program data entry dan sistem transmisi
laporan dari bank pelapor kepada Bank Indonesia.
a. Bagi bank pelapor (termasuk kantor pusat bank yang menyampaikan laporan kantor-kantornya di
luar Indonesia) sebagaimana tersebut pada butir I.9.5.a, pertanyaan diajukan kepada Tim Statistik
Moneter, Keuangan dan Fiskal, Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta.
b. Bagi bank pelapor yang berkantor di luar wilayah sebagaimana tersebut pada butir I.9.5.b tersebut
di atas, pertanyaan diajukan kepada Kantor Bank Indonesia setempat.

2. Untuk hal yang berkaitan dengan materi pelaporan dan PSAK dan atau PAPI.
a. Bagi bank pelapor (termasuk kantor pusat bank yang menyampaikan laporan kantor-kantornya di
luar Indonesia) sebagaimana tersebut pada butir I.9.5.a, pertanyaan diajukan kepada Direktorat
Penelitian dan Pengaturan Perbankan dan atau Direktorat Pengawasan Bank yang
membawahi bank pelapor yaitu Direktorat Pengawasan Bank 1, Direktorat Pengawasan
Bank 2 dan Direktorat Pengawasan Bank 3, Jakarta.
b. Bagi bank pelapor yang berkantor di luar wilayah sebagaimana tersebut pada butir I.9.5.b tersebut
di atas, pertanyaan diajukan kepada Kantor Bank Indonesia setempat.

I-10
93
Penjelasan Umum LBU

BAB II
PENJELASAN UMUM KOLOM DAFTAR RINCIAN

Dalam bab ini dijelaskan pengertian dan istilah umum kolom-kolom yang terdapat pada LBU Gabungan, LBU Per
Kantor, LBU Konsolidasi dan LBU Perusahaan Anak dihampir seluruh daftar rincian dan untuk pengertian yang lebih
khusus, diuraikan pada penjelasan masing-masing daftar rincian.
II.1 Jumlah Rekening
Adalah banyaknya rekening/akad/warkat dari setiap jenis transaksi. Pada prinsipnya setiap transaksi harus
dilaporkan 1 (satu) rekening, namun untuk menyederhanakan pelaporan diperkenankan menggabungkan
rekening dengan cara penggabungan yang dapat dilihat pada penjelasan di masing-masing daftar rincian.

II.2 Lembaga Pemeringkat


Adalah nama lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia, sesuai ketentuan Bank Indonesia
mengenai daftar lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui Bank Indonesia, yang menerbitkan peringkat
atas suatu surat berharga atau perusahaan (corporate rating).
Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih lembaga pemeringkat maka pelaporannya mengacu pada ketentuan
Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan
menggunakan pendekatan standar.
II.3 Peringkat Perusahaan
Adalah peringkat terkini yang diterbitkan oleh Lembaga Pemeringkat yang diakui Bank Indonesia terhadap
suatu perusahaan (corporate rating). Dalam hal Lembaga Pemeringkat melakukan review terhadap peringkat
maka peringkat yang digunakan adalah peringkat berdasarkan review terakhir.
Kolom ini diisi angka 00 untuk perusahaan yang tidak memiliki peringkat, atau memiliki peringkat yang
diterbitkan oleh lembaga pemeringkat yang tidak diakui oleh Bank Indonesia.
Dalam hal terdapat 2 (dua) peringkat atau lebih maka pelaporannya mengacu pada ketentuan Bank Indone-
sia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan
pendekatan standar.
II.4 Peringkat Surat Berharga
Adalah peringkat terkini yang diterbitkan oleh Lembaga Pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia atas
surat berharga. Dalam hal Lembaga Pemeringkat melakukan review terhadap peringkat maka peringkat
yang dipergunakan adalah peringkat berdasarkan review terakhir.
Kolom ini diisi 00 untuk surat berharga yang tidak memiliki peringkat, atau memiliki peringkat yang diterbitkan
oleh Lembaga Pemeringkat yang tidak diakui oleh Bank Indonesia.
Dalam hal surat berharga memiliki 2 (dua) peringkat atau lebih maka pelaporannya mengacu pada ketentuan
Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan
menggunakan pendekatan standar.
II.5 Tanggal Pemeringkatan
Adalah tanggal, bulan, dan tahun penerbitan peringkat terkini (termasuk review) oleh Lembaga Pemeringkat.
Dalam hal Lembaga Pemeringkat melakukan review terhadap peringkat maka tanggal pemeringkatan
yang digunakan adalah tanggal review terakhir.
II.6 Jenis
Adalah jenis transaksi yang dilakukan antara bank pelapor dengan Bank Indonesia, bank lain, pihak ketiga
bukan bank serta kantor cabang bank pelapor yang sama.

II-1
94
Penjelasan Umum LBU

II.7 Jenis Valuta


Adalah jenis valuta yang digunakan dalam melakukan transaksi antara bank pelapor dengan pihak lain.
Sandi valuta dapat dilihat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.
Sandi valuta, dalam hal ini dilaporkan sesuai dengan jenis valuta yang tercantum dalam perjanjian. Dalam
hal transaksi yang diperjanjikan menggunakan valuta asing (sebagaimana tercantum dalam akad perjanjian)
namun dicairkan dalam rupiah, transaksi tersebut diperlakukan sebagai transaksi dalam valuta asing.
Contoh : Sesuai dengan perjanjian, plafond kredit diberikan dalam USD, namun kredit tersebut dapat
dicairkan dalam mata uang rupiah. Kredit ini diperlakukan sebagai kredit dalam valuta asing, dan kolom
Jenis Valuta diisi dengan sandi USD.
II.8 Suku Bunga/Diskonto
Adalah tingkat harga dari suatu penanaman atau penghimpunan dana bank pelapor.
Jenis suku Bunga dibedakan menjadi :
1. Fixed
Yaitu suku bunga yang bersifat tetap sampai dengan jangka waktu tertentu atau sampai dengan jatuh
tempo.
2. Variable
Yaitu suku bunga yang dapat berubah sampai dengan jangka waktu tertentu atau sampai dengan jatuh
tempo.
Apabila dalam satu rekening diberikan beberapa tingkat suku bunga, kolom Suku Bunga diisi dengan
suku bunga tertinggi. Selain itu, untuk jenis transaksi baik penanaman maupun penghimpunan dana
yang tidak diberikan bunga, kolom Suku Bunga diisi dengan 00,00 dan kolom Jenis Suku Bunga diisi
dengan 0.
Kolom suku bunga diisi dengan persentase suku bunga per tahun dengan contoh sebagai berikut:
Suku bunga Diisi Suku bunga Diisi
per tahun per tahun
0% 00,00 75% 75,00
5% 05,00 90% 90,00
8¾% 08,75 99 ½ % 99,50
49 ¼% 49,25 100% 99,99
50% 50,00 130% 99,99
Catatan : Suku bunga 100 % atau lebih diisi dengan 99,99.
II.9 Negara
Adalah negara domisili dari pihak-pihak yang mempunyai tagihan atau kewajiban kepada bank pelapor.
II.10 Kualitas
Adalah kualitas aset produktif, aset non produktif, dan transaksi rekening administratif sesuai ketentuan
Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum, dengan penggolongan kualitas sebagai berikut:
Kualitas Sandi

1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5

II-2
95
Penjelasan Umum LBU

II.11 Sandi Bank


Adalah sandi pihak lawan baik bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun yang melakukan
kegiatan operasional di luar Indonesia. Termasuk pula dalam sandi bank ini adalah Bank Perkreditan Rakyat
(BPR).
Kolom ini diisi dengan sandi bank lain di mana bank pelapor memiliki simpanan /tagihan atau kewajiban kepada
bank yang bersangkutan. Sandi Bank dapat dilihat pada Daftar Sandi Bank. Apabila bank pelapor memiliki
simpanan/tagihan atau kewajiban kepada :

1. Bank-bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia, termasuk kantor cabang (bukan kantor
perwakilan) bank asing di Indonesia, kolom ini diisi dengan sandi bank yang terdapat pada Daftar Sandi
Bank sub Sandi Bank di Indonesia.

Contoh :

Bank Permata-Jakarta (sandi bank 013) menempatkan dana di Citibank-Jakarta (sandi bank 031) :
a. Oleh Bank Permata-Jakarta, dilaporkan pada Daftar Rincian Penempatan pada Bank Lain, kolom Sandi
Bank diisi dengan sandi 031.
b. Oleh Citibank-Jakarta, dilaporkan pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain, kolom Sandi Bank
diisi dengan sandi 013.

2. Bank-bank yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia dan berkantor pusat di Indonesia, kolom
ini diisi dengan sandi bank yang terdapat di Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Nasional Yang Melakukan
Kegiatan Operasional di Luar Indonesia.

Contoh :

BCA-Jakarta (sandi bank 014) menempatkan dana di Bank BNI 46-New York (sandi bank 729):
a. Oleh BCA-Jakarta, dilaporkan pada Daftar Rincian Penempatan pada Bank Lain, kolom Sandi Bank diisi
dengan sandi 729.
b. Oleh Bank BNI 46-New York, dilaporkan pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain, kolom
Sandi Bank diisi dengan sandi 014.

3. Bank-bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, kolom ini diisi dengan sandi
bank yang terdapat di Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Lainnya di Luar Indonesia.

Contoh :

a. BCA Jakarta menempatkan dana di Citibank Singapura. Oleh BCA Jakarta dilaporkan pada Daftar
Rincian Penempatan pada Bank lain, kolom Sandi Bank diisi dengan sandi 795.
b. Bank Negara Indonesia Cayman Island menempatkan dana di Bank of New York, New York. Oleh
Lippobank Cayman Island dilaporkan pada Daftar Rincian Penempatan pada Bank lain (Prime Bank),
kolom Sandi Bank diisi dengan sandi 795.

Dalam hal bank pelapor menerbitkan surat berharga atas unjuk dan untuk pertama kalinya dibeli oleh bank
lain, pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain kolom Sandi Bank diisi dengan sandi bank yang
membeli surat berharga tersebut pada saat diterbitkan.

Contoh :

Surat berharga atas unjuk yang diterbitkan oleh BCA sebagai bank pelapor dan dibeli pertama kali oleh
Bank Danamon Indonesia, kolom Sandi Bank diisi dengan sandi Bank Danamon Indonesia (011).

II-3
96
Penjelasan Umum LBU

II.12 Golongan Penerbit/Tertarik


Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang menerbitkan dan atau bertanggungjawab terhadap pelunasan
surat-surat berharga yang dimiliki bank pelapor. Sandi Golongan Penerbit/Tertarik terdapat pada Daftar Sandi
Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

II.13 Golongan Pembeli


Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang membeli surat berharga yang diterbitkan oleh bank pelapor.
Dalam hal surat berharga yang diterbitkan oleh bank pelapor adalah atas unjuk, Golongan Pembeli adalah pihak
yang pertama kali membeli surat berharga tersebut pada saat diterbitkan. Sandi Golongan Pembeli terdapat
pada Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

II.14 Golongan Pihak Lawan


Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang melakukan transaksi dengan bank pelapor.

II.15 Golongan Debitur


Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang memiliki kewajiban kepada bank pelapor baik dengan perjanjian
maupun tanpa perjanjian. Sandi Golongan Debitur terdapat pada Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga
Bukan Bank.

II.16 Golongan Status


Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang memiliki tagihan dan atau kewajiban kepada bank pelapor.

II.17 Golongan Nasabah


Adalah pihak ketiga bukan bank yang memiliki simpanan dan atau setoran jaminan pada bank pelapor. Sandi
Golongan Nasabah terdapat pada Daftar Pihak Ketiga Bukan Bank. Sandi Golongan Nasabah terdapat pada
daftar rincian mengenai simpanan dan atau setoran jaminan pada bank pelapor.

Khusus untuk jenis simpanan berupa sertifikat deposito pada Daftar Rincian Simpanan Berjangka, kolom
Golongan Nasabah diisi dengan sandi pihak ketiga bukan bank yang pertama kali membeli sertifikat deposito
pada saat diterbitkan.

II.18 Golongan Kreditur


Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang memberikan pinjaman atau fasilitas pembiayaan kepada bank
pelapor. Sandi Golongan Kreditur terdapat pada Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.

II.19 Golongan Pihak Tertagih


Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang menjamin pembayaran atas wesel yang diterbitkan atas dasar
L/C dengan akseptasi (Acceptance L/C)

II.20 Golongan Penagih


Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang menagih pembayaran atas wesel yang diterbitkan atas
dasar L/C dengan akseptasi (Acceptance L/C)

II.21 Golongan Pemohon


Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang meminta pembukaan L/C atau fasilitas jaminan/garansi
(Applicant) kepada bank pelapor.

II-4
97
Penjelasan Umum LBU

II.22 Golongan Perusahaan Emiten/Perusahaan


Adalah bank dan perusahaan bukan bank di mana bank pelapor melakukan penyertaan, baik dalam rangka
penyelamatan kredit, pendirian anak perusahaan, maupun pembelian saham di pasar modal. Pada kolom
ini diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.
II.23 Kategori Portofolio
Adalah kategori portofolio sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai pedoman
perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
Yaitu tagihan kepada Pemerintah Pusat Republik Indonesia, Bank Indonesia, dan Badan-badan atau
lembaga-lembaga pemerintah lainnya yang seluruh pendanaan operasionalnya berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Pemerintah Republik Indonesia.
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Yaitu tagihan kepada pemerintah pusat dan bank sentral negara lain.
2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Yaitu tagihan kepada:
(1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai BUMN
kecuali BUMN berupa Bank;
(2) Pemerintah Daerah (provinsi, kota dan kabupaten) di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang mengenai pemerintahan daerah; dan
(3) Badan-badan atau lembaga-lembaga Pemerintah Republik Indonesia yang tidak memenuhi kriteria
sebagai Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia.
3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Yaitu tagihan Kepada :
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional, yang mencakup:
- Bank Pembangunan Multilateral tertentu yang telah ditetapkan oleh Basel Committee on Banking
Supervision, yaitu World Bank Group yang terdiri dari International Bank for Reconstruction and
Development (IBRD) dan International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB),
African Development Bank (AfDB), European Bank for Reconstruction and Development (EBRD),
Inter-American Development Bank (IADB), European Investment Bank (EIB), European Investment
Fund (EIF), Nordic Investment Bank (NIB), Caribbean Development Bank (CDB), Islamic Develop-
ment Bank (IDB), dan Council of Europe Development Bank (CEDB);

- Lembaga Internasional yaitu Bank for International Settlements, International Monetary Fund (IMF),
dan European Central Bank;

b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya, yang mencakup Bank Pembangunan Multilateral selain
dari Bank Pembangunan Multilateral tertentu sebagaimana dalam huruf a

II-5
98
Penjelasan Umum LBU

4. Tagihan Kepada Bank


Yaitu tagihan kepada :
(1) bank yang beroperasi di Indonesia, yang terdiri dari bank umum, bank perkreditan rakyat, termasuk
kantor cabang bank asing;
(2) bank yang beroperasi di luar Indonesia, yang terdiri dari bank yang berbadan hukum asing dan kantor
cabang dari bank yang berkantor pusat di Indonesia; dan
(3) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai lembaga pembiayaan ekspor Indonesia;
Tagihan kepada Bank dibedakan menjadi:
a. Tagihan Jangka Pendek
yaitu tagihan dengan jangka waktu perjanjian sampai dengan 3 (tiga) bulan, termasuk tagihan yang
tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo namun dapat ditarik sewaktu-waktu
b. Tagihan Jangka Panjang
yaitu tagihan dengan dengan jangka waktu perjanjian lebih dari 3 (tiga) bulan.
Tagihan Kepada Bank dengan jangka waktu perjanjian sampai dengan 3 (tiga) bulan namun dapat
dipastikan akan diperpanjang (roll-over) sehingga keseluruhan jangka waktu menjadi lebih dari 3
(tiga) bulan, wajib digolongkan sebagai Tagihan Jangka Panjang.
5. Kredit Beragun Rumah Tinggal
Yang mencakup:
a. kredit konsumsi untuk kepemilikan rumah tinggal/apartemen atau kredit konsumsi yang dijamin
dengan agunan berupa rumah tinggal/apartemen (tidak termasuk rumah toko dan rumah kantor),
serta memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut:
i. diberikan kepada debitur perorangan;
ii. agunan diikat dengan hak tanggungan atau fiducia sehingga memberikan kedudukan yang
diutamakan (hak preferensi) kepada Bank;
iii. Bank memiliki sistem dan prosedur yang memadai untuk menilai dan memantau nilai agunan
secara berkala; dan
iv. rasio nilai kredit terhadap nilai agunan (loan-to-value) paling tinggi sebesar 80% (delapan puluh
persen);
b. kredit konsumsi untuk kepemilikan rumah tinggal dalam rangka program Pemerintah Indonesia sesuai
peraturan perundangan yang berlaku dan rasio nilai kredit terhadap nilai agunan (loan-to-value)
paling tinggi sebesar 95% (sembilan puluh lima persen).
6. Kredit Beragun Properti Komersial
Yaitu kredit yang memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut:
a. diberikan kepada perorangan atau badan usaha;
b. tujuan penggunaan dana untuk pembiayaan konstruksi atau pembangunan properti.
Contoh: pembangunan perumahan, apartemen, rumah susun, ruang perkantoran, ruang komersial
multifungsi, ruang komersial yang disewa banyak pihak, atau pergudangan; dan

II-6
99
Penjelasan Umum LBU

c. sumber utama pembayaran kredit berasal dari arus kas dari penyewaan atau penjualan properti
dimaksud.
7. Kredit Pegawai/Pensiunan
Yaitu kredit yang memenuhi seluruh kriteria berikut:
a. diberikan kepada pegawai atau pensiunan dari pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI/POLRI, pegawai
lembaga negara atau pegawai Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD);
b. total plafon pembiayaan adalah Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) untuk setiap pegawai atau
pensiunan;
c. pegawai atau pensiunan dijamin dengan asuransi jiwa dari perusahaan asuransi yang berstatus sebagai
BUMN,atau perusahaan asuransi swasta yang memiliki peringkat paling rendah peringkat investasi
dari lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam ketentuan
Bank Indonesia mengenai lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui Bank Indonesia;
d. pembayaran angsuran/pelunasan kredit bersumber dari gaji/pensiun berdasarkan Surat Kuasa
Memotong Gaji/Pensiun kepada Bank pemberi kredit. Dalam hal pembayaran gaji/pensiun dilakukan
Bank lain atau BUMN lain maka Bank pemberi kredit harus memiliki perjanjian kerja sama dengan
Bank lain atau BUMN lain pembayar gaji/pensiun untuk melakukan pemotongan gaji/pensiun dalam
rangka pembayaran angsuran/pelunasan kredit; dan
e. Bank pemberi kredit menyimpan asli surat pengangkatan pegawai atau surat keputusan jabatan/
pangkat yang terakhir atau surat keputusan pensiun atau Kartu Registrasi Induk Pensiun (KARIP) dan
polis pertanggungan asuransi jiwa debitur.
8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Yaitu tagihan yang memenuhi seluruh kriteria berikut:
a. diberikan kepada debitur yang merupakan :
(i) badan usaha yang memenuhi kriteria sebagai usaha mikro dan usaha kecil sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang yang mengatur mengenai usaha mikro, kecil dan menengah; atau
(ii) perorangan;
b. plafon pembiayaan kepada debitur paling tinggi sebesar 0,2% (nol koma dua persen) dari hasil
penjumlahan plafon pembiayaan untuk seluruh debitur yang merupakan (i) badan usaha dan perorangan
yang memenuhi kriteria sebagai usaha mikro dan usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang yang mengatur mengenai usaha mikro, kecil dan menengah dan (ii) perorangan;
c. plafon pembiayaan kepada debitur paling tinggi sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah);
d. debitur tidak tergolong sebagai 50 (lima puluh) debitur terbesar Bank;
e. tagihan tidak dalam bentuk surat berharga;
f. tagihan tidak memenuhi kriteria sebagai Kredit Beragun Rumah Tinggal, Kredit Beragun Properti
Komersial, atau Kredit Pegawai atau Pensiunan
9. Tagihan Kepada Korporasi
Yaitu tagihan yang tidak memenuhi kategori portofolio sebagaimana dimaksud dalam angka 1 sampai
dengan angka 8 di atas.
10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo

II-7
100
Penjelasan Umum LBU

Yaitu seluruh tagihan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 sampai dengan angka 9, yang telah jatuh
tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari, baik atas pembayaran pokok dan/atau pembayaran bunga.
a. Kredit Beragun Rumah Tinggal
Adalah Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo yang sebelumnya tergolong sebagai Kredit Beragun Rumah
Tinggal
b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
Adalah Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo yang sebelumnya bukan tergolong sebagai Kredit Beragun
Rumah Tinggal
11. Eksposur Sekuritisasi
Yaitu eksposur sekuritisasi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur
mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum dan ketentuan Bank
Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan
menggunakan pendekatan standar.
II.24 Hubungan Dengan Bank
Adalah status keterkaitan antara bank pelapor dengan pihak yang melakukan transaksi dengan bank pelapor.
1. Terkait Dengan Bank
Adalah pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai batas maksimum
pemberian kredit (BMPK).
Apabila transaksi dilakukan dengan pihak terkait dengan bank, kolom ini diisi dengan sandi 1.
2. Tidak Terkait Dengan Bank
Adalah pihak yang tidak termasuk sebagai pihak terkait dengan bank sebagaimana tersebut di atas.
Apabila transaksi dilakukan dengan pihak tidak terkait dengan bank, kolom ini diisi dengan sandi 2.
II.25 Status Dengan Bank
1. Perusahaan Induk atau Perusahaan Induk di Bidang Keuangan
Perusahaan Induk adalah badan hukum yang memiliki saham Bank Pelapor baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan kepemilikan lebih dari 50% (lima puluh perseratus) atau melakukan Pengendalian
terhadap Bank Pelapor. Sedangkan perusahaan induk di bidang keuangan adalah badan hukum yang
dibentuk oleh perusahaan induk untuk mengkonsolidasi seluruh aktivitas perusahaan induk atau kelompok
usaha yang bergerak di bidang keuangan atau yang melakukan pengendalian terhadap seluruh aktivitas
perusahaan induk atau kelompok usaha yang bergerak di bidang keuangan.
2. Perusahaan Anak
Adalah badan hukum yang dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Pelapor, baik secara langsung maupun
tidak langsung, yang terdiri dari :

a. Perusahaan Subsidiari (subsidiary company) yaitu Perusahaan Anak dengan kepemilikan Bank Pelapor
lebih dari 50% (lima puluh perseratus);

b. Perusahaan Partisipasi (participation company) adalah Perusahaan Anak dengan kepemilikan Bank
Pelapor 50% (lima puluh perseratus) atau kurang, namun Bank Pelapor memiliki Pengendalian
terhadap perusahaan;

3. Lainnya

II-8
101
Penjelasan Umum LBU

Adalah badan hukum yang terkait atau tidak terkait dengan bank selain Perusahan Induk dan Perusahaan
Anak, yang antara lain mencakup:

a. Perusahaan Asosiasi

Yaitu perusahaan dimana bank pelapor memiliki pengaruh signifikan sesuai PSAK mengenai investasi
pada entitas asosiasi.
b. Sister company
Yaitu perusahaan lain yang dimiliki oleh Perusahaan Induk dari bank pelapor.

II.26 Sandi Kantor


Adalah sandi kantor cabang yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia dari bank yang kantor
pusatnya di Indonesia.

Pada kolom ini diisi dengan sandi kantor cabang bank yang terdapat pada Daftar Sandi Bank sub Sandi
Bank Nasional Yang Melakukan Kegiatan Operasional di Luar Indonesia.

Contoh :

1. BII-Semarang, menempatkan dana pada BII-Cayman Island (sandi 758), cara pelaporannya adalah
sebagai berikut :
a. Oleh BII-Semarang, dilaporkan pada Daftar Rincian Aset Antar Kantor pada Kantor yang Melakukan
Kegiatan Operasional di Luar Indonesia, kolom Sandi Kantor diisi dengan 758.
b. Oleh BII-Cayman Island, dilaporkan Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor pada Kantor yang Melakukan
Kegiatan Operasional di Indonesia.

2. BNI-New York (sandi 729) menempatkan dana pada BNI-London (sandi 731), cara pelaporannya adalah
sebagai berikut :
a. Oleh BNI-New York, dilaporkan pada Daftar Rincian Aset Antar Kantor pada Kantor yang Melakukan
Kegiatan Operasional di Luar Indonesia, kolom Sandi Kantor diisi dengan 731.
b. Oleh BNI-London, dilaporkan pada Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor pada Kantor yang Melakukan
Kegiatan Operasional di Luar Indonesia, kolom Sandi Kantor diisi dengan 729.

II.27 Lokasi KC/KCP


Adalah lokasi kegiatan operasional bank pelapor dan kantor cabang pembantu (KCP) atau yang setingkat KCP
bagi bank asing yang laporannya digabung dengan kantor bank pelapor. Kolom ini diisi dengan sandi Dati II yang
ada pada Daftar Sandi Lokasi DATI II Seluruh Indonesia.

Contoh :
Bank pelapor berlokasi di Jakarta Barat (sandi 0393) dan memiliki 2 kantor cabang pembantu yang
pelaporannya digabung dengan bank pelapor, masing-masing berlokasi di Tangerang (sandi 0204) dan
Pandeglang (sandi 0202). Apabila terdapat dana (Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka) milik pihak
ketiga bukan bank yang dibukukan pada masing-masing kantor, maka pada Daftar Rincian Giro, Tabungan,
dan Simpanan Berjangka setiap recordnya harus diisi dengan sandi lokasi masing-masing kantor yang
bersangkutan, yaitu 0393 untuk dana yang dibukukan pada bank pelapor di Jakarta Barat, 0204 untuk dana
yang dibukukan pada KCP Tangerang, dan 0202 untuk dana yang dibukukan pada KCP Pandeglang.

II.28 Jangka Waktu

II-9
102
Penjelasan Umum LBU

Yaitu jangka waktu dari aset keuangan, kewajiban keuangan, atau instrumen keuangan lainnya yang dimiliki
bank pelapor sebagaimana tercantum dalam perjanjian atau kontrak.
1. Mulai
Yaitu tanggal, bulan, dan tahun penerbitan awal yang tercantum dalam perjanjian atau kontrak.

2 . Jatuh Tempo
Yaitu tanggal, bulan dan tahun berakhirnya perjanjian atau kontrak.

Untuk aset keuangan, kewajiban keuangan atau instrumen keuangan lainnya yang tidak memiliki jatuh
tempo,maka kolom Jatuh Tempo diisi sama dengan kolom Mulai. Untuk instrumen keuangan yang dimiliki
bank sebelum implementasi LBU 2008 sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai Laporan Bulanan Bank
Umum maka apabila bank mengalami kesulitan untuk mengetahui dokumentasi tanggal mulai kepemilikan
instrumen keuangan dimaksud, bank dapat menggunakan tanggal tertentu yang mewakili (mis. Tanggal
merger, tanggal pengambilalihan, dst).
Untuk pengisian kolom Jangka Waktu Simpanan Berjangka yang diperpanjang, maka Kolom Mulai dan
Jatuh Tempo dilaporkan sesuai dengan perpanjangan terakhir.

II.29 Nominal
Yaitu nilai nominal yang tercantum dalam surat berharga atau kontrak yang diperjanjikan.

II.30 Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
Diisi untuk pengakuan awal atau pengakuan selanjutnya dari aset keuangan atau kewajiban keuangan
yaitu berdasarkan:

– Biaya Perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan (diterima) atau nilai wajar dari
imbalan lain yang diserahkan (diterima) untuk memperoleh suatu aset (menerbitkan suatu kewajiban)
pada saat perolehan.

– Biaya Perolehan Diamortisasi adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada
saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif
menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh
temponya. Penurunan nilai diakui dengan menggunakan pos Cadangan Kerugian Penurunan Nilai.

– Nilai Wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan
antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length
transaction).

1. Bulan Lalu
Yang dimaksud dengan Jumlah Bulan Lalu adalah posisi nilai transaksi yang tercatat bulan laporan
sebelumnya.

2. Debet
Yang dimaksud dengan Jumlah Mutasi Debet adalah penambahan nilai posisi Aset Keuangan atau
pengurangan nilai posisi Kewajiban Keuangan, yang disebabkan oleh transaksi.

3. Kredit
Yang dimaksud dengan Jumlah Mutasi Kredit adalah pengurangan nilai posisi Aset Keuangan atau
penambahan nilai posisi Kewajiban Keuangan, yang disebabkan oleh transaksi.

4 . Lainnya

II-10
103
Penjelasan Umum LBU

Yang dimaksud dengan Jumlah Mutasi lainnya adalah mutasi debet/kredit bersih (neto) posisi Aset
Keuangan Kewajiban Keuangan, yang bukan disebabkan oleh transaksi, seperti penyesuaian nilai/harga,
perubahan kurs, penghapusan utang piutang, termasuk koreksi atas laporan posisi periode laporan
sebelumnya.

5. Jumlah Bulan Laporan


Yang dimaksud dengan Jumlah Bulan Laporan adalah posisi nilai transaksi yang tercatat pada bulan
laporan. Untuk jenis surat berharga yang dimiliki atau diterbitkan dengan sistem diskonto, kolom ini diisi
secara netto (carrying value).

Nilai mutasi debet, kredit dan lainnya hanya dilaporkan untuk transaksi bank pelapor dengan bukan penduduk
(non resident). Untuk pos Surat Berharga Yang Diterbitkan dan pos Rincian Kas dalam valuta Asing, mutasi
ini dilaporkan baik untuk transaksi bank pelapor dengan penduduk (resident) maupun bukan penduduk
(non resident). Pelaporan data mutasi tersebut dimulai sejak bulan data Oktober 2009.

Adapun cara pelaporan Nilai Mutasi sebagaimana pada Box II.1

II.31 Kategori Pengukuran Aset Keuangan


Kriteria penetapan kategori aset keuangan mengacu pada PSAK mengenai instrumen keuangan.

1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi


Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan atau ditetapkan untuk diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi.

a. Diperdagangkan
Aset keuangan digolongkan dalam kelompok diperdagangkan antara lain apabila dimaksudkan untuk
diperjualbelikan dalam jangka pendek atau terdapat pola ambil untung dalam jangka pendek. Pengertian
jangka pendek lazimnya adalah 90 hari.

b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar


Aset keuangan digolongkan dalam kelompok ini apabila pada saat pengakuan awal telah ditetapkan
oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dengan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam PSAK yang berlaku dan PAPI.

2. Tersedia untuk dijual


Aset keuangan digolongkan dalam kelompok ini apabila merupakan aset keuangan non derivatif yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai Pinjaman yang Diberikan
atau Piutang, Dimiliki Hingga Jatuh Tempo atau aset keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui
Laporan Laba Rugi.

3. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo


Aset keuangan digolongkan dalam kelompok ini apabila merupakan aset keuangan non derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang


Aset keuangan digolongkan dalam kelompok ini apabila merupakan aset keuangan non derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

II-11
104
Penjelasan Umum LBU

II.32 Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan


Kriteria penetapan kategori kewajiban keuangan mengacu pada PSAK mengenai instrumen keuangan.

1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi


Kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan atau ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

a. Diperdagangkan
Kewajiban keuangan digolongkan dalam kelompok diperdagangkan antara lain apabila dimaksudkan
untuk diperjualbelikan dalam jangka pendek atau terdapat pola ambil untung dalam jangka pendek.
Pengertian jangka pendek lazimnya adalah 90 hari.

b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar


Kewajiban keuangan digolongkan dalam kelompok ini apabila pada saat pengakuan awal telah
ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dengan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam PSAK yang berlaku dan PAPI.

2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan


Seluruh Kewajiban keuangan lainnya yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

II.33 Agunan/Jaminan
Agunan dan/atau jaminan yang dilaporkan pada kolom ini adalah agunan dan/atau jaminan yang diakui:

a. dalam Teknik Mitigasi Risiko Kredit (MRK) – Agunan, Teknik MRK – Garansi dan Teknik MRK – Asuransi
atau Penjaminan Kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai pedoman
perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar;
atau

b. sebagai pengurang kewajiban pembentukan PPA sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian
kualitas aset bank umum.
Agunan dan/atau jaminan yang tidak memenuhi salah satu kriteria diatas, maka tidak perlu dilaporkan
dalam kolom ini.
Dalam hal debitur atau pihak lawan memberikan agunan dan/atau jaminan lebih dari satu, maka pelaporan
agunan dilakukan lebih dari satu baris (record) dengan urutan berdasarkan bobot risiko terendah sebagaimana
diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko
untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro
Adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana
perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan

b. Tabungan
Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, atau alat yang dipersamakan dengan itu.

c. Simpanan Berjangka
Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.

II-12
105
Penjelasan Umum LBU

d. Setoran Jaminan

e. Emas

f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Adalah surat berharga atas unjuk dengan sistem diskonto yang diterbitkan oleh Bank Indonesia
sebagai pengakuan utang, termasuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
Surat Utang Negara yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran
bunga secara diskonto, termasuk yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah.
iii. Obligasi Negara (ON)
Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan
atau dengan pembayaran bunga secara diskonto, termasuk yang diterbitkan berdasarkan prinsip
syariah.
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau orang perseorangan Warga Negara Indonesia
melalui agen penjual, termasuk yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah.
v. Saham
vi. Reksadana
Suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang
selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang
pasar modal.
vii. Resi Gudang
Adalah resi gudang sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 9 tahun 2006 tentang
Sistem Resi Gudang dan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.
viii. Surat Berharga lainnya
Adalah agunan berbentuk surat berharga diluar bentuk agunan no.f.i s.d f.vii yang diakui sebagai
pengurang dalam perhitungan PPA sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas
aset bank umum dan/atau diakui sebagai instrumen mitigasi risiko kredit sesuai ketentuan Bank
Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit
dengan menggunakan pendekatan standar.

g. Properti Komersial
Adalah agunan dalam bentuk properti yang meliputi ruang perkantoran dan atau usaha komersial multi
fungsi dan atau lokasi usaha yang disewa banyak pihak.
i. Gedung
ii. Gudang
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios
iv. Hotel
v. Lainnya

h. Properti Residensial
Adalah agunan dalam bentuk properti residential berupa rumah tinggal dan atau apartemen/rumah
susun.
i. Rumah tinggal

II-13
106
Penjelasan Umum LBU

ii. Apartemen/Rumah Susun

i. Tanah

j. Kendaraan Bermotor

k. Mesin
Adalah mesin yang dianggap sebagai satu kesatuan dengan tanah dan dapat diakui sebagai pengurang
perhitungan PPA sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.

l. Pesawat Udara

m. Kapal Laut

n. Persediaan

o. Agunan/Jaminan Lainnya
p. Standby SB/ LC
Adalah garansi bank berbentuk Irrevocable Letter of Credit yang memberi hak kepada pihak penerima
jaminan untuk mencairkan dana sebesar jumlah yang dinyatakan dalam Standby L/C apabila pihak penerima
jaminan menyatakan tidak menerima pembayaran sesuai dengan perjanjian pada saat jatuh tempo.

q. Garansi
Adalah garansi yang dapat diakui sebagai teknik mitigasi risiko kredit sesuai ketentuan Bank Indonesia
mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan
menggunakan pendekatan standar.

r. Penjaminan/Asuransi Kredit
Adalah penjaminan/asuransi kredit yang diakui sebagai teknik mitigasi risiko kredit sesuai ketentuan
Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit
dengan menggunakan pendekatan standar.

s. Tidak ada agunan/jaminan


Diisi sandi 300 sehingga bank tidak perlu mengisi kolom-kolom yang terkait dengan agunan/jaminan.
Sistem aplikasi secara otomatis akan menutup kolom-kolom data yang terkait dengan kolom agunan/
jaminan tersebut (terisi kosong/tidak terisi).

2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible
Adalah agunan dan/atau jaminan yang diakui sebagai instrumen mitigasi risiko kredit dalam Teknik
MRK - Agunan, Teknik MRK - Garansi dan Teknik MRK - Penjaminan/Asuransi Kredit sesuai ketentuan
Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit
dengan menggunakan pendekatan standar.

b. Non Eligible
Adalah agunan dan/atau jaminan yang tidak diakui sebagai instrumen mitigasi risiko kredit dalam
Teknik MRK - Agunan, Teknik MRK - Garansi dan Teknik MRK - Penjaminan/Asuransi Kredit sesuai
ketentuan Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk
risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.

II-14
107
Penjelasan Umum LBU

3. Jenis Valuta
Adalah jenis valuta agunan dan atau jaminan. Sandi valuta dapat dilihat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

4. Jangka Waktu
a. Mulai
Adalah tanggal awal dilakukan pengikatan agunan/jaminan oleh bank.
b. Jatuh Tempo
Adalah tanggal akhir pengikatan agunan/jaminan. Dalam hal pengikatan agunan mengikuti jangka
waktu penyediaan dana maka diisi dengan tanggal jatuh tempo penyediaan dana.

5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
Kolom ini hanya diisi untuk jenis agunan atau jaminan dengan Sifat Agunan/Jaminan tergolong sebagai
eligible dan diisi dengan nilai yang lebih rendah antara nilai perikatan agunan dengan nilai wajar
atau nilai pasar agunan, setelah memperhitungkan haircut nilai tukar (Hfx) dan haircut agunan (Hc)
sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko
untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.

Untuk agunan/jaminan dengan sifat agunan/jaminan tergolong sebagai non eligible, kolom ini diisi 0.

b Tanggal Penilaian Terakhir Agunan


Adalah tanggal, bulan dan tahun penilaian terakhir atas agunan sesuai ketentuan Bank Indonesia
mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan
menggunakan pendekatan standar.

6. Penerbit Agunan/Jaminan
Adalah pihak penerbit agunan dan/atau pihak pemberi jaminan sesuai kategori portofolio, yaitu:
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia
3) Lainnya
ii. Pemerintah Negara Lain
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya
c. Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN
ii. Pemerintah Daerah
iii. Lainnya
e. Korporasi

II-15
108
Penjelasan Umum LBU

f. Tidak ada
Kolom ini hanya diisi untuk jenis agunan atau jaminan dengan Sifat Agunan/Jaminan tergolong sebagai
Eligible. Sandi 00 hanya diisi apabila Sifat Agunan/Jaminan tergolong sebagai Non Eligible.
Khusus untuk agunan dalam bentuk setoran jaminan dan emas, maka diisi dengan sandi bank pelapor
7. Lembaga Pemeringkat
Adalah nama lembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia, sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai
daftar lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui Bank Indonesia, yang menerbitkan peringkat
atas:

a. suatu surat berharga yang menjadi agunan; atau


b. suatu perusahaan yang menjadi pihak penjamin;
dari suatu tagihan.
Kolom ini hanya diisi untuk jenis agunan atau jaminan dengan Sifat Agunan/Jaminan tergolong sebagai
eligible.

8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan


Adalah peringkat terkini yang diterbitkan oleh Lembaga Pemeringkat yang diakui Bank Indonesia terhadap
suatu surat berharga yang menjadi agunan atau suatu perusahaan yang menjadi pihak penjamin dari
suatu tagihan.
Dalam hal Lembaga Pemeringkat melakukan review terhadap peringkat maka peringkat yang digunakan
adalah peringkat berdasarkan review terakhir.
Dalam hal terdapat 2 (dua) peringkat atau lebih maka pelaporannya mengacu pada ketentuan Bank
Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan
menggunakan pendekatan standar.
Kolom ini diisi angka 00 apabila agunan atau penerbit jaminan tidak memiliki peringkat, atau memiliki
peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat yang tidak diakui Bank Indonesia.
Kolom ini hanya diisi untuk jenis agunan atau jaminan dengan Sifat Agunan/Jaminan tergolong sebagai
eligible.
9. Tanggal Pemeringkatan
Adalah tanggal, bulan, dan tahun penerbitan peringkat oleh Lembaga Pemeringkat. Dalam hal Lembaga
Pemeringkat melakukan review terhadap peringkat maka tanggal pemeringkatan yang digunakan adalah
tanggal review terakhir.

10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan


Adalah nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan PPA setelah
memperhitungkan jenis agunan dan jangka waktu penilaian terakhir, sebagaimana diatur dalam ketentuan
Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.
Bank wajib melaporkan pada kolom ini keberadaan agunan yang dapat diakui sebagai pengurang dalam
pembentukan PPA sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas
aset bank umum, meskipun secara internal bank pelapor tidak memperhitungkan agunan tersebut sebagai
pengurang PPA.
Untuk kredit, agunan dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

II-16
109
Penjelasan Umum LBU

a. Kredit
b. Kelonggaran Tarik
Adapun ketentuan mengenai tata cara pelaporan agunan/jaminan adalah sebagai berikut :

1. Untuk Debitur atau Pihak Lawan Bank Pelapor, yang memberikan agunan/jaminan kepada Bank Pelapor
lebih dari satu agunan/jaminan, maka semua agunan/jaminan tersebut harus dilaporkan dengan cara
pelaporannya disebutkan lebih dari satu baris (record). Contoh pelaporan agunan/jaminan lihat pada Box
II.2.

2. Untuk penyediaan dana dengan kualitas dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet,
jenis-jenis agunan yang dapat digunakan sebagai pengurang dalam perhitungan PPA adalah jenis agunan
sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.

II.34 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya


Adalah cadangan yang wajib dibentuk bank jika terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset
keuangan atau kelompok aset keuangan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak
pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi
secara handal. Jumlah cadangan kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan
nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset
keuangan, sesuai PSAK mengenai instrumen keuangan dan PAPI.
a. Secara Individual
Adalah penyisihan yang dibentuk untuk aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara
individual.

b. Secara Kolektif
Adalah penyisihan yang dibentuk untuk aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif,
yaitu aset keuangan yang penurunan nilainya tidak dievaluasi secara individual atau dievaluasi secara
individual namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai.

Cadangan kerugian penurunan nilai baik secara individual maupun kolektif dilaporkan untuk setiap fasilitas.
Dalam pelaporan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai untuk setiap fasilitas tersebut, Bank hanya perlu
mengisi salah satu kolom yaitu Secara Individual atau Secara Kolektif.

II.35 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya


Adalah penyisihan yang dibentuk dalam hal terjadi penurunan nilai aset lainnya (misalnya, aset tetap dan
inventaris) yaitu apabila nilai tercatat melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali, sesuai PSAK mengenai
penurunan nilai aset.

II-17
110
II-18

Box II.1

Penjelasan Umum LBU


Contoh Kasus : Bank A membeli Surat-Surat Berharga (SSB) yang diterbitkan oleh bank di luar negeri (bukan penduduk) pada bulan Juli 2011 sebesar $10.500 (Kurs Rp.9500). Pada
bulan Agustus 2011 terjadi 2 kali transaksi pembelian SSB sebesar $5.000 dan $7.500 (kurs Rp.10.000,-) dan penjualan sebesar $2.500 (kurs Rp.10.000,-) . Pada akhir bulan Agustus
nilai wajar SSB menurun sebesar 10%. Bagaimana cara pelaporan LBU di bulan Agustus 2011 ?
Jawab :
A. Rincian Transaksi

Tanggal Bulan Lalu Debet Kredit Lainnya Bulan Laporan Keterangan


(Juli 2011) (Agustus 2011)

(dlm Rp) (dlm valas) (dlm Rp) (dlm valas) (dlm Rp) (dlm valas) (dlm Rp) (dlm valas) (dlm Rp) (dlm valas)

30-Jul-11 99,75jt $10500 BD bulan Juli 2011


5-Agst-11 50jt $5000 Pembelian
25-Agst-11 25jt $2500 Pelunasan pokok
27-Agst-11 75jt $7500 Penempatan
5,25jt selisih kurs
31-Agst-11 99,75jt $10500 125jt $12500 25jt $2500 5,25jt 205jt $205001) Perhitungan Nominal SSB
-20,5jt -$ 2050jt2) Mark to market (turun 10%)
31-Agst-11-A 99,75jt $10500 125jt $12500 25jt $2500 -15,25jt 184,5jt $184503) Perhitungan Nilai Tercatat atau Wajar

Catatan :
1)
($10.500+$12.500-$2500)
2) (
10% * $20500)
3)
($20500 - $1525)

B. Cara Pelaporan di LBU


Agustus 2011
Kol.XXII. Nominal SSB Rp.205 jt
Kol.XXIV Nilai Tercatat atau Wajar
BD Bulan Lalu Rp.99,75jt
Debet Rp.125jt
Kredit Rp.25jt
Lainnya - Rp.15,25jt
BD Bulan Laporan Rp.184,5jt

111
Box II.2

Contoh Pelaporan Agunan/Jaminan :


Bank A memberikan kredit kepada nasabah X sebesar Rp.15 M. Bank menerima pendapatan provisi sebesar Rp 150 juta. Selanjutnya Nasabah X
memberikan 4 jenis agunan/jaminan kepada Bank A, yaitu :
1. Simpanan Berjangka = Rp.1 M
2. SBI = Rp. 1 M
3. Garansi = Rp. 2 M. Garansi diberikan oleh Bank B yang tidak memiliki peringkat, non prime bank dan berbadan hukum indonesia. (Tidak
diperhitungkan sebagai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan PPA, namun dapat memenuhi kriteria
Eligible sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan ATMR untuk risiko kredit dengan menggunakan
pendekatan standar)
4. Gedung = Rp.12 M. Dalam kasus ini, gedung tidak dilaporkan karena tidak memenuhi kriteria eligible sesuai ketentuan Bank Indonesia
mengenai pedoman perhitungan ATMR untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar dan tidak diakui sebagai pengurang
dalam perhitungan PPA karena kredit memiliki kualitas lancar. Dalam hal kualitas kredit menurun menjadi Kualitas 2,3,4, atau 5 maka
agunan berupa gedung dilaporkan dan Kolom NIlai Agunan yang dapat diperhitungkan diisi sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai
penilaian kualitas aset bank umum.
Di LBU form-11 (Kredit yang diberikan) dilaporkan dalam 4 baris record)
a. Pada baris 1, kolom agunan dan kolom lainnya diisi sesuai dengan jenis transaksinya, dan seterusnya.
b. Pada baris ke-2 dan seterusnya
- Kolom Jenis Kredit (kolom X) Huruf diisi Sandi 98
- Seluruh kolom lainnya di blok
- Kolom Agunan/Jaminan di baris kedua dan seterusnya diisi sesuai dengan informasi agunan/Jaminan yang kedua dan seterusnya.

Cadangan
No. Akad Jenis Kualitas Kredit Nominal Nilai Kerugian
Baris
(Kol.I) Kredit (Kol.XVII.) Kredit Tercatat Penurunan
(Kol.X.) (Kol.XXII.) (Kol.XXIV.) Jenis Sifat Nilai Penerbit Agunan Yg Nilai-
Diperhitung Individual
kan (Kol.XXVIII.)

Kredit Lancar Simpanan Eligible Rp.1 M Bank A Rp.1 M


1
xxxxxx (sandi 05) (sandi 1) Rp.15 M Rp.14,85 M Berjangka (sandi 1) 0
(041)

Penjelasan Umum LBU


98 SBI Eligible Rp. 1 M 001 Rp. 1 M
2
(042) (sandi 1)
3
98 Garansi Eligible Rp.2 M Bank B Rp.0,-
(252) (sandi 1)
II-19

112
LBU PER KANTOR

III.1.1
NERACA PERKANTOR
FORM - 01

01
ASET

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

1. Kas 3) 100
2. Penempatan pada Bank Indonesia 4) 120
3. Penempatan Pada Bank lain 5) 130
4. Tagihan Spot dan Derivatif 6) 135
5. Surat Berharga 7)
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 138
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 139
b. Tersedia untuk dijual 143
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 144
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 145
6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 8) 160
7. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual
kembali (Reverse Repo) 9) 164
8. Tagihan Akseptasi 10) 166
9. Kredit yang diberikan 11)
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 168
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 169
b. Tersedia untuk dijual 172
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 173
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 175
10. Penyertaan 12) 200
11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan -/- 13)
a. Surat Berharga Yang Dimiliki 201
b. Kredit Yang Diberikan 202
c. Lainnya 206
12. Aset Tidak Berwujud 14) 212
Akumulasi Amortisasi -/- 213
13. Aset Tetap dan Inventaris 15) 214
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris -/- 215
14. Properti Terbengkalai 16) 217

III-1

113
LBU PER KANTOR

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

15. Aset yang diambil alih 17) 218


16. Rekening Tunda 18) 219
17. Aset Antar Kantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 19) 223
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 20) 224
18. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya -/- 21) 225
19. Aset Pajak Tangguhan 228
20. Rupa-Rupa Aset 22) 230

JUMLAH 290

III-2

114
LBU PER KANTOR

KEWAJIBAN

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

1. Giro 23) 300


2. Tabungan 24) 320
3. Simpanan Berjangka 25) 330
4. Kewajiban Kepada Bank Indonesia 26) 340
5. Kewajiban Kepada Bank lain 27) 350
6. Kewajiban Spot dan Derivatif 28) 351
7. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji
dibeli kembali (repo) 29) 352
8. Kewajiban Akseptasi 30) 353
9. Surat Berharga yang diterbitkan 31) 355
10. Pinjaman yang diterima 32) 360
11. Setoran Jaminan 33) 370
12. Kewajiban Antar Kantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 34) 393
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 35) 394
13. Kewajiban Pajak Tangguhan 396
14. Rupa-rupa Kewajiban 36) 400
15. Modal Pinjaman 37) 410
16. Modal Disetor 38)
a. Modal dasar 421
b. Modal yang belum disetor -/- 422
c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- 423
17. Tambahan modal disetor
a. Agio 431
b. Disagio -/- 432
c. Modal Sumbangan 39) 433
d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan
i Faktor Penambah 436
ii. Faktor Pengurang -/- 437
e. Pendapatan komprehensif lainnya 40)
i. Keuntungan 440
ii. Kerugian -/- 445
f. Lainnya
i. Faktor Penambah 453
ii. Faktor Pengurang -/- 454
g. Dana setoran modal 41) 455
18. Selisih penilaian kembali aset tetap 456
19. Cadangan

III-3

115
LBU PER KANTOR

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

a. Cadangan Umum 451


b. Cadangan Tujuan 452
20. Laba/rugi
a. Tahun-tahun lalu
i. Laba 461
ii. Rugi -/- 462
b. Tahun berjalan 02)
i. Laba 465
ii. Rugi -/- 466

JUMLAH 490

III-4

116
LBU PER KANTOR

III.1.2
PENJELASAN POS-POS NERACA BULANAN

Neraca bank disajikan dalam mata uang rupiah. Aset dan kewajiban dalam valuta rupiah dilaporkan pada kolom rupiah,
sedangkan aset dan kewajiban dalam valuta asing dilaporkan pada kolom valuta asing. Penjelasan neraca dan pos-pos
rinciannya ini berlaku untuk LBU Gabungan, LBU Perkantor, LBU Perusahaan Anak dan LBU Konsolidasi

A. ASET
1. Kas
Adalah uang kartal yang ada dalam kas berupa uang kertas dan uang logam, yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia yang menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia. Termasuk pula dalam pengertian kas adalah
uang kertas dan uang logam asing yang masih berlaku milik bank pelapor. Commemorative coin dan
commemorative note yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dilaporkan pada pos Rupa-rupa Aset.

Pos untuk kas dalam valuta asing harus dirinci pada Rincian Kas dan Valuta Asing (Form-03)

2. Penempatan Pada Bank Indonesia


Adalah penempatan/tagihan bank pelapor baik dalam rupiah maupun valuta asing kepada Bank Indonesia, misalnya
giro, FTO (Fine Tuning Operation),dan Fasbi (Fasilitas Bank Indonesia).

Penempatan dana bank pelapor pada BI tersebut dicatat sebesar nilai nominal dikurangi dengan diskonto yang
belum diamortisasi (carrying value).

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Indonesia (Form-04).

3. Penempatan Pada Bank Lain.


Adalah penempatan/tagihan atau simpanan milik bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing pada bank lain
baik bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Misalnya, Bank A (sebagai
bank pelapor) menempatkan dananya pada Bank B-Jakarta, Bank C-London atau Bank D-Tokyo. Saldo rekening
penempatan pada bank lain tidak boleh dikompensasi dengan saldo rekening kewajiban kepada bank lain,
meskipun terhadap bank yang sama. Dalam pos ini dimasukkan pula penempatan dana bank pelapor pada Bank
Perkreditan Rakyat (BPR).

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain (Form-05)

Untuk Giro bersaldo kredit, dilaporkan pada pos Pinjaman Yang Diterima (Form 32).

4. Tagihan Spot dan Derivatif


Adalah tagihan yang merupakan potensi keuntungan yang timbul dari selisih positif antara nilai kontrak dengan
nilai wajar dari suatu transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan. Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian
Tagihan Spot dan Derivatif (Form-06)

5. Surat Berharga
Adalah semua surat pengakuan hutang jangka pendek dan jangka panjang baik dalam rupiah maupun valuta
asing yang diterbitkan oleh bank atau pihak ketiga bukan bank yang dibeli atau dimiliki oleh bank pelapor. Pada
pos ini dimasukkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi yang dimiliki oleh bank pelapor yang berasal dari
program rekapitalisasi bank umum, wesel ekspor, dan wesel Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN).

III-5

117
LBU PER KANTOR

Penyajian Surat Berharga dalam neraca dirinci berdasarkan Kategori Pengukuran Aset Keuangan (Lihat Penjelasan
Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan)
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
i. Diperdagangkan
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
b. Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
d. Pinjaman Yang Diberikan Dan Piutang
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Surat Berharga (Form-07).

6. Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo)


Adalah Surat Berharga yang dijual oleh bank pelapor dengan janji untuk dibeli kembali sesuai dengan harga
yang telah disepakati. Pos ini merupakan reklasifikasi dari pos Surat Berharga. Pos ini harus dirinci pada
Daftar Rincian Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) (Form-08).

7. Tagihan atas Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo)
Adalah tagihan bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang berasal dari kontrak pembelian
surat berharga dengan janji dijual kembali (reverse repo).

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Tagihan Atas Surat Berharga Yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
(Reverse Repo) (Form-09).

8. Tagihan Akseptasi
Adalah tagihan bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang timbul karena akseptasi wesel atas
dasar L/C berjangka. Dalam pos ini yang dilaporkan adalah nilai wesel atas dasar L/C berjangka yang diaksep.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Tagihan Akseptasi (Form-10).

9. Kredit Yang Diberikan


Adalah semua penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu dalam rupiah dan valuta
asing, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank pelapor dengan Bank dan
Pihak Ketiga Bukan Bank. Dilaporkan pula pada pos ini pembelian surat berharga yang disertai dengan Note
Purchase Agreement (NPA), pengambilalihan tagihan dalam rangka anjak piutang, cerukan simpanan (giro bersaldo
debet/overdraft), tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan yang telah jatuh waktu belum diselesaikan
oleh nasabah yang bersangkutan, dan uang muka/kredit kepada pegawai bank pelapor yang harus dibayar
kembali oleh pegawai yang bersangkutan.

Kredit yang diberikan dalam rangka pembiayaan bersama/konsorsium/sindikasi, baik bank pelapor
bertindak sebagai bank induk (arranger) maupun bank peserta (participant), dilaporkan pada pos ini sebesar
tagihan bank pelapor kepada debitur yang bersangkutan atau sebesar pangsa bank pelapor.

Rekening Kredit Yang Diberikan yang bersaldo kredit tidak boleh dilaporkan pada pos ini, melainkan dilaporkan
pada pos Giro, kewajiban neraca. Di samping itu, apabila rekening Kredit Yang Diberikan bersaldo nihil dan
belum jatuh waktu, tetap dilaporkan dalam pos ini dengan baki debet diisi nol.

Kredit yang diberikan dalam rangka penerusan kredit dan dalam pemberian kredit tersebut bank pelapor
menanggung risiko tidak tertagihnya Kredit (executing) maka penerusan Kredit dimaksud tetap dilaporkan dalam
pos ini. Sedangkan Kredit yang diberikan dalam rangka penerusan kredit dan dalam pemberian kredit tersebut
bank pelapor tidak menanggung risiko (channelling), tidak dilaporkan pada pos ini, melainkandilaporkan pada

III-6

118
LBU PER KANTOR

Rekening Administratif, pos Penerusan Kredit (Form-45).

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan (Form-11).

Penyajian Kredit Yang Diberikan dalam neraca dirinci berdasarkan Kategori Pengukuran Aset Keuangan (Lihat
Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan).

a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi


i. Diperdagangkan
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
b. Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
d. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

10. Penyertaan
Adalah penanaman dana bank pelapor dalam bentuk saham atau akte notarial (recipes) baik dalam rupiah
maupun valuta asing pada bank, perusahaan lembaga keuangan bukan bank dan perusahaan selain lembaga
keuangan dalam rangka restrukturisasi kredit. Saham yang dimiliki dalam rangka penyertaan tidak untuk
diperjualbelikan.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Penyertaan (Form-12).

11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan


Adalah cadangan yang wajib dibentuk bank jika terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan
atau kelompok aset keuangan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus
kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Jumlah
cadangan kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan, sesuai PSAK mengenai
instrumen keuangan dan PAPI.

a. Surat Berharga
Adalah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk atas surat berharga dalam kategori Tersedia Untuk
Dijual dan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo.

b. Kredit Yang Diberikan


Adalah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk atas kredit yang diberikan dalam kategori Tersedia
Untuk Dijual, Dimiliki Hingga Jatuh Tempo dan Pinjaman Yang Diberikan Dan Piutang.

c. Lainnya
Adalah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk atas aset keuangan lainnya, antara lain penempatan
pada bank lain, tagihan akseptasi, penyertaan yang memenuhi kriteria penggunaan metode biaya (cost
method) yang tidak memiliki nilai wajar dan penyertaan yang memenuhi kriteria penggunaan metode biaya
(cost method) yang memiliki nilai wajar.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (Form-13).

12. Aset Tidak Berwujud


Adalah aset non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan
dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan
administratif.

III-7

119
LBU PER KANTOR

Akumulasi Amortisasi -/-


Adalah akumulasi sampai dengan akhir bulan laporan dari alokasi sistematis dari jumlah aset tidak berwujud
yang dapat didepresiasi selama masa manfaat aset.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Aset Tidak Berwujud (Form-14).

13. Aset Tetap dan Inventaris


Adalah aset tetap dan inventaris yang dimiliki bank pelapor dan digunakan dalam kegiatan operasional, termasuk
yang berasal dari sewa pembiayaan (finance lease).

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris -/-

Adalah akumulasi sampai dengan akhir bulan laporan dari alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari
suatu aset selama umur manfaatnya

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Aset Tetap dan Inventaris (Form-15).

14. Properti Terbengkalai


Adalah aset tetap dalam bentuk properti yang dimiliki bank pelapor tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha
bank yang lazim (abandoned property) sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian
kualitas aktiva bank umum.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Properti Terbengkalai (Form-16).

15. Aset Yang Diambilalih


Adalah aset yang diperoleh bank pelapor baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan
penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik
agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank pelapor.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Aset Yang Diambilalih (Form-17).

16. Rekening Tunda (Suspense Account)


Adalah transaksi yang tujuan pencatatannya tidak teridentifikasi atau tidak didukung dengan dokumentasi
pencatatan yang memadai sehingga tidak dapat direklasifikasi dalam pos yang seharusnya.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Suspense Account (Form-18).

17. Aset Antar Kantor


Adalah tagihan atau penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor pusat dan atau
kantor cabang bank yang sama baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia.
Dalam pos ini dimasukkan pula tagihan atau penempatan bank pelapor kepada kantor cabang lainnya yang
melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dalam sub pos dana usaha.

Pos ini tidak boleh dikompensasikan dengan pos Kewajiban Antar Kantor.

Pos ini dirinci :


a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia
Adalah semua tagihan atau penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing pada kantor pusat
dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia.

Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan
Operasional di Indonesia (Form-19).

III-8

120
LBU PER KANTOR

b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia


Adalah semua tagihan atau penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor pusat
dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia.

Misalnya, Bank A-Jakarta sebagai bank pelapor menempatkan dananya pada Bank A-New York, Bank A-
Hongkong dan Bank A-London. Pos ini dilaporkan secara bruto sesuai dengan jenis transaksinya.

Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan
Operasional di Luar Indonesia (Form-20).

18. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya


Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya adalah cadangan yang wajib dibentuk bank pelapor
dalam hal terjadi penurunan nilai atas aset tidak berwujud, aset tetap dan inventaris, properti terbengkalai,
dan rekening tunda. Pos ini harus dirinci pada masing-masing Daftar Rincian aset lainnya (Form-14, Form-
15, Form-16, dan Form-18).

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya (Form-21)

19. Sewa Pembiayaan (dilaporkan pada LBU Konsolidasi dan LBU Perusahaan Anak)
Adalah piutang atau tagihan yang timbul dari sewa pembiayaan yaitu sewa yang mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada pihak penyewa (lessee), sesuai
PSAK mengenai sewa.

20. Aset Pajak Tangguhan


Adalah jumlah pajak penghasilan terpulihkan (revocable) pada periode mendatang sebagai akibat adanya
perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan sisa kompensasi kerugian.

21. Rupa-Rupa Aset


Adalah aset yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 20 di atas. Dalam pos
ini dimasukkan pula commemorative coin/note yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset (Form-22).

B. KEWAJIBAN
1. Giro
Adalah simpanan dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan bank yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

Dilaporkan pula pada pos ini adalah kredit yang diberikan bank pelapor yang bersaldo kredit dan giro yang
diblokir untuk tujuan tertentu, misalnya giro yang diblokir dalam rangka escrow account dan setoran jaminan.
Giro yang bersaldo debet dilaporkan ke dalam pos Kredit Yang Diberikan, aset neraca.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Giro (Form-23).

2. Tabungan
Adalah simpanan dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan bank pada bank pelapor yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu. Tabungan berjangka yang telah jatuh
waktu namun belum ditarik oleh pemiliknya, tetap dilaporkan pada pos ini dengan cara pelaporan
sebagaimana dijelaskan pada Daftar Rincian Tabungan.

III-9

121
LBU PER KANTOR

Dalam hal bank pelapor memiliki kewajiban dalam bentuk simpanan sejenis tabungan dalam valuta asing,
simpanan tersebut dilaporkan pada pos ini.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Tabungan (Form-24).

3. Simpanan Berjangka
Adalah deposito berjangka, deposit on call dan sertifikat deposito dalam rupiah dan valuta asing milik pihak
ketiga bukan bank yang penarikannya dapat dilakukan menurut suatu jangka waktu tertentu sesuai dengan
perjanjian. Simpanan berjangka yang sudah jatuh waktu tetap dilaporkan pada pos ini dengan cara pelaporan
sebagaimana dijelaskan pada Daftar Rincian Simpanan Berjangka.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Simpanan Berjangka (Form-25).

4. Kewajiban Kepada Bank Indonesia


Adalah seluruh fasilitas yang diterima oleh bank pelapor dari Bank Indonesia. Pada pos ini, dimasukkan antara
lain, pelimpahan KLBI dalam rangka penerusan kredit yang belum disalurkan kepada nasabah, dan penarikan
kembali KLBI tersebut dari nasabah namun belum ditarik oleh Bank Indonesia.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Indonesia (Form-26).

5. Kewajiban Kepada Bank Lain


Adalah semua jenis kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain, baik yang melakukan
kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Misalnya, Bank A-Jakarta sebagai bank pelapor
menerima simpanan dari Bank B-Jakarta, Bank C-New York, atau Bank D-London.

Pos ini mencukup pula kewajiban bank pelapor kepada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah.

Saldo rekening-rekening dalam pos ini tidak boleh dikompensasi dengan saldo rekening-rekening tagihan bank
pelapor pada bank lain.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain (Form-27).

6. Kewajiban Spot dan Derivatif


Adalah kewajiban yang merupakan potensi kerugian yang timbul dari selisih negatif antara nilai kontrak dengan
nilai wajar dari suatu transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan.Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian
Kewajiban Spot dan Derivatif (Form-28).

7. Kewajiban Atas Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo)
Adalah jumlah kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga bukan bank
yang berasal dari kontrak penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali (repo). Pada pos ini, dimasukkan
pula SBI yang dijual kepada Bank Indonesia dengan syarat dibeli kembali (repo)

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Atas Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
(Repo) (Form-29).

8. Kewajiban Akseptasi
Adalah kewajiban bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang timbul sebagai akibat akseptasi
wesel atas dasar L/C berjangka. Dalam pos ini yang dilaporkan adalah nilai wesel atas dasar L/C berjangka yang
diaksep.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Akseptasi (Form-30).

III-10

122
LBU PER KANTOR

9. Surat Berharga Yang Diterbitkan


Adalah surat pengakuan hutang jangka pendek dan jangka panjang dalam rupiah dan valuta asing baik atas
nama maupun atas unjuk yang diterbitkan oleh bank pelapor yang dibeli atau dimiliki oleh bank dan pihak ketiga
bukan bank.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Surat Berharga Yang Diterbitkan (Form-31).

10. Pinjaman Yang Diterima


Adalah pinjaman dalam rupiah dan valuta asing yang diterima bank pelapor dari bank dan pihak ketiga bukan bank.
Pada pos ini dimasukkan pula pinjaman yang diterima bank pelapor dalam rangka penerusan kredit tetapi belum
disalurkan kepada nasabah dan penempatan bank pelapor pada bank lain dalam bentuk giro yang bersaldo kredit.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Pinjaman Yang Diterima (Form-32).

11. Setoran Jaminan


Adalah setoran yang diterima bank pelapor dari pihak ketiga bukan bank secara tunai dalam rupiah dan valuta
asing untuk keperluan suatu transaksi, misalnya dalam rangka memperoleh bank garansi atau pembukaan L/C.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Setoran Jaminan (Form-33).

12. Kewajiban Antar Kantor


Adalah kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor pusat dan atau kantor cabang
bank yang sama baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Dalam pos ini
dimasukkan pula kewajiban bank pelapor kepada kantor cabang lainnya yang melakukan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah.

Pos ini tidak boleh dikompensasikan dengan pos Aset Antar Kantor.

Pos ini dirinci :


a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia
Adalah kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor pusat dan atau kantor
cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia.

Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Antarkantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan
Operasional di Indonesia (Form-34).

b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia


Adalah semua kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor pusat dan atau kantor
cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Pos ini dilaporkan secara
bruto sesuai dengan jenis transaksinya.

Misalnya, Bank A-Jakarta sebagai bank pelapor menerima dana dari Bank A-Bahama; Bank B-New York
menerima dana dari Bank B-Jakarta; Bank C-Jakarta menerima dana dari Bank C-New York.

Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Antarkantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan
Operasional di Luar Indonesia (Form-35).

13. Kewajiban Pajak Tangguhan


Adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable) untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan
temporer kena pajak.

III-11

123
LBU PER KANTOR

14. Rupa-Rupa Kewajiban


Adalah kewajiban lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1
sampai dengan 13, Neraca Kewajiban.Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban (Form-
36).

15. Kepentingan Minoritas (Minority Interest) (dilaporkan pada LBU Konsolidasi)


Adalah bagian hasil usaha dan bagian aset neto dari anak perusahaan yang tidak dimiliki, baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh induk perusahaan.

16. Modal Pinjaman


Adalah penerbitan surat berharga dan/atau pinjaman yang diterima dalam rupiah dan valuta asing yang memenuhi
seluruh persyaratan untuk dapat diperhitungkan sebagai komponen modal sebagaimana diatur dalam ketentuan
Bank Indonesia mengenai kewajiban penyediaan modal minimum dan telah memperoleh persetujuan dari Bank
Indonesia. Sebelum memperoleh persetujuan Bank Indonesia, penerbitan surat berharga dilaporkan dalam daftar
rincian Surat Berharga Yang Diterbitkan dan Pinjaman Yang Diterima dilaporkan dalam daftar rincian Pinjaman
Yang Diterima.

Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Modal Pinjaman (Form-37).

17. Modal Disetor


Adalah selisih antara Modal Dasar dengan Modal Yang Belum Disetor dan Saham Yang Dibeli Kembali. Pos ini
harus dirinci pada Daftar Rincian Modal Disetor (Form-38).

a. Modal Dasar
Adalah jumlah yang tercantum dalam anggaran dasar bank pelapor.

Bagi bank yang berbentuk koperasi, modal dasar merupakan simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan
lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan simpanan pokok atau simpanan wajib. Bagi bank yang
sepenuhnya merupakan cabang dari bank yang berkantor pusat di luar Indonesia (kantor cabang bank
asing, misalnya Bank C-Jakarta) maka yang dimasukkan ke dalam subpos ini adalah nilai lawan modal dasar
menurut kurs konversi Bank Indonesia pada saat modal tersebut diterima.

b. Modal yang belum disetor -/-


Adalah jumlah modal atau simpanan pokok dan simpanan wajib yang belum disetorkan.

c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/-


Adalah saham yang telah dikeluarkan dan diperoleh kembali oleh bank pelapor. Saham yang dibeli kembali
dilaporkan sebesar nilai nominal saham yang bersangkutan, dalam hal bank menggunakan metode nilai
nominal (par value method) sesuai PSAK mengenai akuntansi ekuitas.

17. Tambahan Modal Disetor

a. Agio
Yang dimasukkan ke dalam subpos ini antara lain selisih lebih setoran modal yang diterima bank pelapor
sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya. Pos ini harus memperhitungkan faktor penambah
atau pengurang yang timbul dari transaksi perolehan kembali saham (treasury stock), sesuai PSAK
mengenai akuntansi ekuitas. Saham yang dibeli kembali dilaporkan sebesar nilai niminal saham yang

III-12

124
LBU PER KANTOR

bersangkutan.

b. Disagio
Yang dimasukkan ke dalam subpos ini adalah selisih kurang setoran modal yang diterima bank pelapor
sebagai akibat harga saham yang lebih rendah dari nilai nominalnya. Pos ini harus memperhitungkan faktor
penambah atau pengurang yang timbul dari transaksi perolehan kembali saham (treasury stock), sesuai
PSAK mengenai akuntansi ekuitas.

c. Modal sumbangan
Adalah modal yang diterima bank pelapor dari bank dan pihak ketiga bukan bank yang berasal dari sumbangan.

Modal Sumbangan dilaporkan dalam rupiah. Dalam hal modal sumbangan diterima dalam valuta asing,
dilaporkan menurut kurs konversi Bank Indonesia pada saat modal sumbangan tersebut diterima.

Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Modal Sumbangan (Form-39).

d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan


Adalah selisih kurs sebagai akibat adanya penjabaran laporan keuangan kantor cabang bank di luar negeri.
Untuk Neraca Konsolidasi, penyesuaian atas penjabaran laporan keuangan juga mencakup selisih kurs sebagai
akibat adanya penjabaran laporan keuangan perusahaan anak bank pelapor di luar negeri.

Pos ini diisi secara netto, yaitu merupakan kompensasi antara subpos faktor penambah dengan faktor pengurang.

i. Faktor Penambah
Adalah selisih lebih sebagai akibat penjabaran valuta asing ke dalam rupiah.

ii. Faktor Pengurang


Adalah selisih kurang sebagai akibat penjabaran valuta asing ke dalam rupiah.

e. Pendapatan Komprehensif lainnya

1. Keuntungan
Adalah potensi keuntungan yang berasal dari peningkatan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok
tersedia untuk dijual, transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge), transaksi lindung nilai atas
investasi neto (net investment hedge), dan lainnya.

2. Kerugian
Adalah potensi kerugian yang berasal dari penurunan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia
untuk dijual, transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge), transaksi lindung nilai atas investasi
neto (net investment hedge) dan lainnya.

f. Lainnya
Tambahan modal disetor selain a s.d e.

i. Faktor Penambah
Yang dimasukkan ke dalam subpos ini antara lain penerbitan waran dan opsi saham (swap option),
termasuk opsi saham yang diterbitkan melalui program kompensasi manajemen/pegawai berbasis
saham (ESOP/MSOP).

ii. Faktor Pengurang


Penyajian untuk Faktor Penambah dan Faktor Pengurang tidak dilakukan secara offsetting.

g. Dana Setoran Modal

III-13

125
LBU PER KANTOR

Adalah dana yang telah disetor penuh oleh pemegang saham atau calon pemegang saham untuk
tujuan penambahan modal namun belum didukung dengan kelengkapan persyaratan untuk dapat
digolongkan sebagai modal disetor seperti pelaksanaan rapat umum pemegang saham maupun
pengesahan anggaran dasar dari instransi yang berwenang.

Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Dana Setoran Modal (Form-40).

18. Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap


Adalah selisih penilaian kembali (revaluasi) atas aset tetap milik bank pelapor, sesuai PSAK mengenai aset tetap
dan PSAK mengenai properti investasi.

19. Selisih Restrukturisasi Entitas Sepengendali (dilaporkan pada LBU Konsolidasi)


Adalah selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali,
sesuai PSAK mengenai akuntansi restrukturisasi entitas sepengendali.

20. Cadangan
Adalah cadangan yang dibentuk menurut ketentuan anggaran dasar dan atau keputusan pemilik atas dasar
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sesuai Undang Undang tentang Perseroan Terbatas.

Pos ini dirinci :


a. Cadangan umum
Adalah cadangan yang dibentuk dari penyisihan jumlah tertentu dari laba bersih.

b. Cadangan tujuan
Adalah cadangan yang dibentuk dari penyisihan jumlah tertentu dari laba bersih untuk tujuan tertentu.

21. Laba/Rugi
Adalah laba atau rugi baik tahun-tahun lalu maupun tahun berjalan, sebelum dibagikan kepada pemegang
saham dalam bentuk deviden.

Pos ini dirinci :


a. Tahun-tahun lalu
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah laba atau rugi bank pelapor pada periode tahun buku sebelumnya.
i. Laba
ii. Rugi

b. Tahun berjalan
Yang dimasukkan ke dalam subpos ini adalah laba atau rugi bank pelapor pada periode tahun buku berjalan.
i. Laba
ii. Rugi

III-14

126
LBU PER KANTOR

III.1.3
REKENING ADMINISTRATIF

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

I. Tagihan Komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 495
2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 42) 521
3. Lainnya
a. Terkait dengan bank 525
b. Tidak terkait dengan bank 529

II. Kewajiban Komitmen


1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
a. BUMN
i. Committed 533
ii. Uncommitted 535
b. Lainnya
i. Committed 536
ii. Uncommitted 538
2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
a. Committed 542
b. Uncommitted 544
3. Irrevocable L/C yang masih berjalan 43)
a. L/C luar negeri 561
b. L/C dalam negeri 562
4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 42) 570
5. Lainnya 589

III. Tagihan Kontinjensi


1. Garansi yang diterima 591
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a. Bunga kredit yang diberikan 592
b. Bunga lainnya 597
3. Lainnya 598

IV. Kewajiban Kontinjensi


1. Garansi yang diberikan 44) 599
2. Lainnya 609

V. Lainnya
1. Penerusan kredit 45) 621
2. Aset produktif yang dihapusbuku
a. Aset Produktif
i. Kredit yang diberikan 46 ) 624
ii. Lainnya 631

III-15

127
LBU PER KANTOR

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

b. Aset Produktif dihapusbuku yang Dipulihkan atau


Berhasil ditagih
i. Kredit yang diberikan 638
ii. Lainnya 639
3 Aset produktif yang dihapustagih
i. Kredit yang diberikan
i.1 Dialihkan kepada Badan Khusus 630
i.2 Lainnya 632
ii. Lainnya 634

III-16

128
LBU PER KANTOR

III.1.4
PENJELASAN REKENING ADMINISTRATIF

Yang dimaksud dengan rekening administratif adalah transaksi-transaksi rupiah dan valuta asing yang pada tanggal
laporan belum secara efektif menimbulkan perubahan harta dan utang serta beberapa catatan penting.

Penjabaran rekening administratif dalam valuta asing ke dalam rupiah dilakukan dengan cara yang sama dengan
penjabaran aset dan kewajiban valuta asing ke dalam rupiah sebagaimana tertuang dalam penjelasan umum.

Rekening administratif ini dirinci atas :

I. Tagihan Komitmen

1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik


Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah fasilitas pinjaman yang diperoleh bank pelapor dan belum
ditarik yang berasal dari bank maupun pihak ketiga bukan bank.

2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan


Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah jumlah nilai transaksi pembelian spot dan derivatif dengan
bank atau pihak ketiga bukan bank yang pada tanggal laporan belum diselesaikan.
Rekening ini harus dirinci pada Daftar Rincian Transaksi Spot dan Derivatif (Form-42).
Untuk transaksi derivatif dalam Valas-Rupiah, pelaporan pada Form Rekening Administratif hanya dilakukan
untuk posisi valas.
Sedangkan untuk transaksi derivatif Valas-Valas, pelaporan pada Form Rekening Administratif dilakukan
untuk kedua posisi Valas dimaksud, yaitu sebagai Tagihan Komitmen dan Kewajiban Komitmen.

3. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini seluruh tagihan komitmen yang tidak dapat digolongkan ke dalam
rekening-rekening di atas.
a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Definisi pihak terkait mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia mengenai batas maksimum pemberian
kredit.

II. Kewajiban Komitmen

1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik


Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah fasilitas kredit yang masih disediakan oleh bank pelapor bagi
nasabah dan belum ditarik.

a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

III-17

129
LBU PER KANTOR

i. Committed
Kelonggaran tarik yang tidak memenuhi kriteria sebagai uncommitted sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.
ii. Uncommitted
Pengertian uncommitted mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas
aset bank umum.
b. Lainnya
i. Committed
Penjelasan sebagaimana butir II.1.a.i.
ii. Uncommitted
Penjelasan sebagaimana butir II.1.a.ii.
Jumlah pada rekening ini harus sama dengan jumlah pada kolom Kelonggaran Tarik pada
Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan (Form-11) dengan sandi golongan debitur pihak ketiga
bukan bank.
2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
i. Committed
Penjelasan sebagaimana butir II.1.a.i.
ii. Uncommitted
Penjelasan sebagaimana butir II.1.a.ii.
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah fasilitas kredit yang masih disediakan oleh bank
pelapor kepada bank lain termasuk BPR dan belum ditarik. Jumlah pada rekening ini harus sama
dengan jumlah pada kolom Kelonggaran Tarik pada Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan (Form-
11) dengan sandi golongan debitur bank.

3. Irrevocable L/C yang masih berjalan


Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah seluruh irrevocable L/C yang telah diterbitkan/dibuka
oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah, namun belum direalisasikan.
a. L/C luar negeri
b. L/C dalam negeri
Rekening ini harus dirinci pada Daftar Rincian Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan (Form-43).

4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan


Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah jumlah nilai transaksi penjualan spot dan derivatif
dengan bank atau pihak ketiga bukan bank yang pada tanggal laporan belum diselesaikan.

Rekening ini harus dirinci pada Daftar Rincian Transaksi Spot dan Derivatif (Form-42).
Untuk transaksi derivatif dalam Valas-Rupiah, pelaporan pada Form Rekening Administratif hanya dilakukan
untuk posisi valas.
Sedangkan untuk transaksi derivatif Valas-Valas, pelaporan pada Form Rekening Administratif dilakukan
untuk kedua posisi Valas dimaksud, yaitu sebagai Tagihan Komitmen dan Kewajiban Komitmen.

5. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah seluruh kewajiban komitmen bank pelapor yang tidak dapat
digolongkan ke dalam rekening-rekening di atas.

III-18

130
LBU PER KANTOR

III. Tagihan Kontinjensi

1. Garansi yang diterima


Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah nilai jaminan/garansi baik dalam rupiah maupun valuta
asing yang diterima oleh bank pelapor untuk suatu transaksi yang pada tanggal laporan masih berjalan
(outstanding).

2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian


Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah tagihan bunga atas penyediaan dana yang telah
mengalami penurunan nilai yang dihitung berdasarkan kontrak.Tagihan bunga yang telah diakui (accrue)
dalam periode berjalan dan belum melampaui tenggat waktu pembayaran bunga dilaporkan pada
Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset (Form-22).

a. Bunga kredit yang diberikan


b. Bunga lainnya

3. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah seluruh tagihan kontinjensi bank pelapor yang tidak dapat
digolongkan ke dalam rekening-rekening di atas.

IV. Kewajiban Kontinjensi

1. Garansi yang diberikan


Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah nilai jaminan/garansi baik dalam rupiah maupun valuta asing
yang diterbitkan oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah yang pada tanggal laporan masih berjalan
(outstanding).

Rekening ini harus dirinci pada Daftar Rincian Garansi Yang Diberikan (Form-44).

2. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah seluruh kewajiban kontinjensi bank pelapor yang tidak
dapat digolongkan ke dalam rekening di atas.

V. Lainnya

1. Penerusan kredit
Dalam rekening ini dimasukkan baki debet (outstanding) kredit baik dalam rupiah maupun valuta asing
yang disalurkan oleh bank pelapor yang dananya berasal dari pihak lain, dan atas penyaluran kredit
tersebut bank pelapor tidak menanggung risiko.

Rekening ini harus dirinci pada Daftar Rincian Penerusan Kredit (Form-45).

2. Aset produktif yang dihapusbuku


Dalam rekening ini dimasukkan seluruh aset produktif yang telah dihapusbuku dari pembukuan bank
pelapor tanpa menghapus hak tagih bank kepada debitur.

Laporan aset produktif yang dihapusbuku dan aset produktif dihapusbuku yang dipulihkan atau berhasil
ditagih, mencakup seluruh data aset produktif yang telah dihapusbuku oleh bank pelapor.

III-19

131
LBU PER KANTOR

a. Aset Produktif
i. Kredit yang diberikan
Rekening ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kredit yang Dihapusbuku (Form-46).
ii. Lainnya

b. Aset Produktif dihapusbuku yang dipulihkan atau berhasil ditagih


i. Kredit yang diberikan
ii. Lainnya

3. Aset produktif yang dihapustagih


Dalam rekening ini dimasukkan seluruh aset produktif yang telah dihapustagih oleh bank pelapor.

Dalam pelaksanaan hapus buku dan hapus tagih bank wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan
peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.

Laporan aset produktif yang telah dihapustagih dimulai dari data kredit yang dihapustagih data bulan Januari
2009.

III-20

132
LBU PER KANTOR

III.2.1
LAPORAN LABA/RUGI PER KANTOR 1)
Laporan L/R
Penduduk Bukan Penduduk
Rekening-rekening Sandi Jumlah
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

A. Pendapatan dan Beban Bunga


1. Pendapatan Bunga 1000
a. Dari Bank Indonesia 1020
b. Dari Penempatan pada Bank Lain
i. Giro 1060
ii. Interbank call money 1070
iii. Tabungan 1080
iv. Simpanan berjangka 1090
v. Lainnya 1150
c. Dari Surat Berharga 2.1.A)
i. Dari Bank Indonesia 1160
ii. Dari Bank lain 1170
iii. Dari pihak ketiga bukan bank 1180
d. Dari Kredit yang diberikan 2.1.B)
i. Dari Bank-bank lain 1210
ii. Dari pihak ketiga bukan bank 1220
e. Lainnya
i. Dari Bank Indonesia 1250
ii. Dari Bank lain 1260
iii. Dari pihak ketiga bukan bank 1270
iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia 1280
v. Kantor Pusat/Cabang sendiri di Indonesia 1290
2 Beban Bunga 1300
a. Kepada Bank Indonesia 1310
b. Kewajiban pada Bank Lain
i. Giro 1350
ii. Interbank call money 1360
iii. Tabungan 1370
iv. Simpanan Berjangka 1380
v. Lainnya 1440
c. Kepada pihak ketiga bukan bank
i. Giro 1450
ii. Simpanan berjangka 1460
iii. Tabungan 1470

III-21

133
LBU PER KANTOR

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk


Rekening-rekening Sandi Jumlah
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

d. Surat Berharga
i. Kepada Bank Indonesia 1530
ii. Kepada Bank lain 1540
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1550
e. Pinjaman yang diterima
i. Kepada Bank lain 1590
ii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1600
f. Lainnya
i. Kepada Bank Indonesia 1630
ii. Kepada Bank lain 1640
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1650
iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia 1660
v. Kantor Pusat/Cabang sendiri di Indonesia 1670
g. Koreksi atas pendapatan bunga 1680
B. 1. Pendapatan Bunga Bersih (A1 - A2) 1750
2. Beban Bunga Bersih (A2 - A1) 1760
C. Pendapatan dan Beban Operasional Lain
1. Pendapatan Operasional Selain Bunga 1800
a. Surat Berharga
i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) surat berharga 1810
ii. Keuntungan penjualan surat berharga
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan 1830
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada
nilai wajar 1840
ii.2. Tersedia untuk dijual 1850
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 1860
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 1870
b. Kredit yang diberikan
i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) kredit yang
diberikan 1900
ii. Keuntungan penjualan kredit
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan 1930

III-22

134
LBU PER KANTOR

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk


Rekening-rekening Sandi Jumlah
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada


nilai wajar 1940
ii.2. Tersedia untuk dijual 1950
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 1960
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 1970
c. Aset Keuangan Lainnya
i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) aset keuangan lain 2000
ii. Keuntungan penjualan aset keuangan lainnya
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
ii.1.a.Diperdagangkan 2030
ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2040
ii.2. Tersedia untuk dijual 2050
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2060
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2070
d. Kewajiban Keuangan-Penurunan Nilai Wajar (MTM) 2075
e. Keuntungan transaksi spot dan derivatif
i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)
i.1. Forward 2080
i.2. Futures 2085
i.3. Swap 2090
i.4. Option 2095
i.5. Spot 2100
i.6. Lainnya 2120
ii. Keuntungan transaksi
ii.1. Forward 2125
ii.2. Futures 2130
ii.3. Swap 2135
ii.4. Option 2140
ii.5. Spot 2145
ii.6. Lainnya 2160
f. Dividen, keuntungan dari penyertaan dengan equity
method, komisi/provisi/fee dan administrasi
i. Deviden 2170
ii. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method 2180
iii. Komisi/provisi kredit 2190
iv. Komisi/provisi dari transaksi derivatif 2200

III-23

135
LBU PER KANTOR

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk


Rekening-rekening Sandi Jumlah
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

v. Fee atas kredit kelolaan 2210


vi. Lainnya 2260
g. Koreksi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
i. Aset keuangan 2270
ii. Aset lainnya 2280
iii. Rupa-rupa aset 2290
h. Koreksi atas Penyisihan Penghapusan Transaksi
Rekening Administratif 2330
i. Pendapatan Lainnya 2430
2. Beban Operasional selain Beban Bunga 2500
a. Surat Berharga
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) surat berharga 2530
ii. Kerugian penjualan surat berharga
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
ii.1.a.Diperdagangkan 2560
ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2570
ii.2. Tersedia untuk dijual 2580
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2590
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2600
b. Kredit yang diberikan
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) kredit 2640
ii. Kerugian penjualan kredit
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
ii.1.a Diperdagangkan 2670
ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2680
ii.2. Tersedia untuk dijual 2690
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2700
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2710
c. Aset Keuangan Lainnya
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) aset keuangan lain 2740
ii. Kerugian penjualan aset keuangan lainnya
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
ii.1.a Diperdagangkan 2770
ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2780
ii.2. Tersedia untuk dijual 2790

III-24

136
LBU PER KANTOR

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk


Rekening-rekening Sandi Jumlah
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2800


ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2810
d. Kewajiban Keuangan-Peningkatan Nilai Wajar (MTM) 2820
e. Kerugian transaksi spot dan derivatif
i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)
i.1. Forward 2920
i.2. Futures 2925
i.3. Swap 2930
i.4. Option 2935
i.5. Spot 2940
i.6. Lainnya 2960
ii. Kerugian transaksi
ii.1. Forward 2965
ii.2. Futures 2970
ii.3. Swap 2975
ii.4. Option 2980
ii.5. Spot 2985
ii.6. Lainnya 3000
f. Kerugian dari penyertaan dengan equity method,
komisi/provisi/fee dan administrasi
i. Kerugian dari penyertaan dengan equity method 3010
ii. Komisi/provisi kredit 3020
iii. Komisi/provisi dari transaksi derivatif 3030
iv. Fee atas kredit kelolaan 3040
v. Lainnya 3100
g. Premi asuransi
i. Kredit 3110
ii. Penjaminan dana pihak ketiga 3120
iii. Kerugian operasional 3130
iv. Lainnya 3160
h. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
i. Penempatan dana antarbank 3170
ii. Tagihan derivatif 3180
iii. Surat berharga 3190
iv. Tagihan reverse repo 3200

III-25

137
LBU PER KANTOR

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk


Rekening-rekening Sandi Jumlah
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

v. Tagihan akseptasi 3210


vi. Kredit yang diberikan 3220
vii. Penyertaan 3230
viii. Lainnya 3300
i. Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening
Administratif 3310
j. Penyisihan Kerugian Risiko Operasional 3320
k. Penyusutan/amortisasi
i. Aset tetap dan inventaris 3340
ii. Beban yang ditangguhkan 3350
iii. Aset Tidak Berwujud 3360
iv. Lainnya 3400
l. Kerugian Restrukturisasi Kredit 3410
m. Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya
i. Aset tidak berwujud 3420
ii. Aset tetap dan inventaris 3430
iii. Properti terbengkalai 3440
iv. Aset yang diambil alih 3450
v. Rekening Tunda 3460
vii. Lainnya 3550
n. Kerugian penurunan nilai rupa-rupa aset 3555
o. Kerugian terkait risiko operasional (termasuk kerugian
karena kehilangan aset tetap dan inventaris)
i. Kecurangan internal 3560
ii. Kejahatan eksternal 3561
iii. Praktek ketenagakerjaan dan keselamatan tempat kerja 3562
iv. Klien, produk dan praktek bisnis 3563
v. Kerusakan aset fisik 3564
vi. Gangguan aktivitas bisnis dan kegagalan sistem 3565
vii. Manajemen Eksekusi, pengiriman dan pemrosesan 3570
p. Tenaga kerja
i. Gaji dan upah 3640
ii. Honorarium Komisaris/Dewan Pengawas 3650
iii. Lainnya 3690
q. Pendidikan dan pelatihan 3700

III-26

138
LBU PER KANTOR

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk


Rekening-rekening Sandi Jumlah
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

r. Penelitian dan pengembangan 3750


s. Sewa 3800
t. Promosi 3850
u. Pajak-pajak (tidak termasuk pajak penghasilan) 3900
v. Pemeliharaan dan perbaikan 3950
w. Barang dan jasa
i. Jasa Pengolahan Teknologi, Sistem, dan Informasi (TSI) 4000
ii. Lainnya 4010
x. Lainnya 4050
D. 1. Laba operasional (A1 + C1) - (A2 + C2) 4150
2. Rugi operasional (A2 + C2) - (A1 + C1) 4200
E. Pendapatan non-operasional 4205
1. Sewa 4210
2. Keuntungan dari Penjualan dan Peningkatan Nilai Wajar
Aset Tetap dan Inventaris 4220
3. Penjabaran transaksi valuta asing 4240
4. Penerimaan klaim asuransi kerugian operasional 4250
5. Lainnya 4300
F. Beban non-operasional 4305
1. Kerugian dari Penjualan dan Penurunan Nilai Wajar
Aset Tetap dan Inventaris 4310
2. Penjabaran transaksi valuta asing 4330
3. Lainnya 4400
G. 1. Laba non-operasional (E - F) 4450
2. Rugi non-operasional (F - E) 4500
H. 1. Laba tahun berjalan 4550
2. Rugi tahun berjalan 4600
I. Penerimaan Transfer Laba/Rugi
1. Penerimaan transfer laba
a. Dari kantor-kantor cabang di dalam negeri 4650
b. Dari kantor-kantor cabang di luar negeri 4700
2. Penerimaan transfer rugi
a. Dari kantor-kantor cabang di dalam negeri 4750
b. Dari kantor-kantor cabang di luar negeri 4800

III-27

139
LBU PER KANTOR

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk

Rekening-rekening Sandi Jumlah


Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

J. Transfer Laba/Rugi ke Kantor Pusat


1. Transfer laba ke kantor pusat 4850
2. Transfer rugi ke kantor pusat 4900
K. Pajak penghasilan
1. Taksiran Pajak Tahun Berjalan -/- 4935
2. Pajak Tangguhan :
a. Pendapatan Pajak Tangguhan 4940
b. Beban Pajak Tangguhan -/- 4945
L. 1. Jumlah laba bersih 2) 4950
2. Jumlah rugi bersih 2) 5000

III-28

140
LBU PER KANTOR

III.2.1.A
DAFTAR RINCIAN
PENDAPATAN BUNGA DARI SURAT BERHARGA

I II III IV V

Keterangan Sandi Rupiah Valas Jumlah

Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara(SPN) 043
c. Promes/aksep 051
d. Wesel
i. Wesel ekspor 055
ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057
iii. Lainnya 059
e. Commercial Papers (CP) 060
f. Medium Term Notes (MTN) 061
g. Floating Rate Notes (FRN) 062
h. Credit Linked Notes 063
i. Lainnya 069
2. Surat Berharga Pasar Modal
a. Reksadana 081
b. Obligasi
i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082
ii. Obligasi Negara (ON) 086
iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
iv. Subordinasi 088
v. Lainnya 083
c. Efek beragun aset 084
d. Lainnya 089
3. Lain-lain 099

JUMLAH 100

III-29

141
LBU PER KANTOR

III.2.1.B
DAFTAR RINCIAN
PENDAPATAN BUNGA DARI KREDIT YANG DIBERIKAN

I II III IV v

Keterangan Sandi Rupiah Valas Jumlah

Kategori Portofolio
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a.Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b.Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
a.Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan 12
Lembaga Internasional
b.Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a.Tagihan Jangka Pendek 14
b.Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 36
Portofolio Ritel
7. Kredit Beragun Rumah Tinggal
a.LTV < 70% 37
b.70% < LTV < 80% 38
c. 80% < LTV < 95% 39
8. Kredit Beragun Properti Komersial 42
9. Kredit Pegawai atau Pensiunan 40
10.Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
a.Kredit Beragun Rumah Tinggal 60
b.Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 62
11.Eksposur Sekuritisasi 70

JUMLAH 90

III-30

142
LBU PER KANTOR

III.2.2
PENJELASAN LAPORAN LABA RUGI

Yang dimasukkan ke dalam Laporan Laba Rugi adalah angka-angka kumulatif pendapatan dan beban bank pelapor
dalam rupiah dan valuta asing sejak awal tahun buku sampai dengan tanggal laporan. Pendapatan dan beban
dalam valuta rupiah dimasukkan dalam kolom Rupiah, sedangkan pendapatan dan beban dalam valuta asing
dimasukkan dalam kolom Valas.
Untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui Laporan Laba/Rugi, maka penyesuaian nilai wajar
dilaporkan secara neto untuk aset keuangan yang sama. Hal ini berlaku juga untuk kewajiban keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui Laporan Laba/Rugi.
Sebagai contoh :
- Pada tanggal 15 Juni 2011 bank membeli surat berharga A yang digolongkan dalam kelompok Diperdagangkan
dengan nilai wajar sebesar Rp.100 juta.
- Pada tanggal 30 Juni 2011, nilai wajar surat berharga A tersebut naik menjadi Rp.110juta.
- Maka pada pelaporan LBU posisi akhir bulan Juni 2011, bank melaporkan peningkatan nilar wajar surat
berharga A sebesar Rp.10juta.
- Apabila pada akhir Juli 2011 nilai wajar surat berharga A menjadi Rp.107juta, maka pada pelaporan LBU posisi
akhir bulan Juli 2011, bank melaporkan pada pos peningkatan nilar wajar surat berharga A sebesar Rp.7 juta.
- Selanjutnya, jika pada bulan Agustus 2011, nilai wajar surat berharga A menjadi Rp.90 juta, maka pada pelaporan
LBU posisi akhir bulan Agustus 2011, bank melaporkan pada pos penurunan nilai wajar surat berharga A
sebesar Rp.10 juta, dan pos peningkatan nilai wajar dilaporkan 0.
Laporan Laba Rugi dirinci sebagai berikut :

A. Pendapatan dan Beban Bunga


Adalah semua pendapatan maupun beban bunga dalam rupiah dan atau valuta asing baik dari penduduk maupun
bukan penduduk yang merupakan pendapatan maupun beban dari kegiatan yang lazim sebagai usaha bank
dalam bentuk bunga.

1. Pendapatan Bunga
Adalah pendapatan bunga dalam rupiah dan valuta asing dari penanaman yang dilakukan oleh bank pelapor
baik pada penduduk maupun bukan penduduk, misalnya penempatan pada bank lain, surat berharga, dan
kredit yang diberikan atau pada kantor pusat atau kantor cabang lainnya (bank yang sama) yang melakukan
kegiatan operasional di Indonesia dan di luar Indonesia.

Pendapatan bunga dirinci atas :

a. Dari Bank Indonesia


Adalah seluruh pendapatan bunga dalam rupiah dan valuta asing atas penanaman pada Bank Indonesia.

b. Dari Penempatan Bank Lain


Adalah seluruh pendapatan bunga dalam rupiah dan valuta asing dari bank pelapor lain. Pengertian/
definisi mengenai jenis-jenis penempatan di bawah ini terdapat pada Daftar Istilah.

III-31

143
LBU PER KANTOR

Pendapatan bunga atas penempatan pada bank lain dirinci :


i. Giro
ii. Interbank call money
iii. Tabungan
iv. Simpanan berjangka
v. Lainnya

c. Dari Surat-Surat Berharga


Adalah seluruh pendapatan bunga yang diterima dalam rupiah dan valuta asing atas penempatan surat-
surat berharga. Dalam pos ini termasuk pendapatan bunga yang diterima oleh bank repo dari surat
berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo).

Pendapatan bunga atas penempatan surat-surat berharga dirinci menurut penerbit surat berharga:
i. Dari Bank Indonesia
ii. Dari Bank Lain
iii. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank

d. Dari Kredit yang diberikan


Adalah seluruh pendapatan bunga yang diterima dalam rupiah dan valuta asing atas kredit yang diberikan.

Pendapatan bunga atas penanaman pada kredit dirinci menurut debitur, yaitu :
i. Dari Bank Lain
ii. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank

e. Lainnya
Adalah seluruh pendapatan bunga yang diterima dalam rupiah dan valuta asing atas penanaman dana
diluar butir a s.d. d. Dalam pos ini termasuk pendapatan bunga/diskonto yang diterima bank pelapor
yang timbul dari pembelian surat berharga dengan janji dijual kembali (reverse repo).

i. Dari Bank Indonesia


ii. Dari Bank Lain
iii. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank
iv. Kantor Pusat/Kantor Cabang sendiri di luar Indonesia
v. Kantor Pusat/Kantor Cabang sendiri di Indonesia

2. Beban Bunga
Adalah beban bunga dalam rupiah dan valuta asing dari kewajiban bank pelapor baik kepada penduduk maupun
bukan penduduk, seperti beban bunga yang timbul dari kewajiban pada bank lain, kewajiban kepada pihak
ketiga bukan bank, surat berharga yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, dan kewajiban kepada kantor
pusat atau kantor cabang lainnya (bank yang sama) yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia dan di
luar Indonesia.

Beban bunga dirinci atas :


a. Kepada Bank Indonesia
Adalah seluruh beban bunga dalam rupiah dan valuta asing atas pinjaman dari Bank Indonesia.

b. Kepada Bank lain


Adalah seluruh beban bunga dalam rupiah dan valuta asing kepada bank pelapor lain. Pengertian/definisi
mengenai jenis-jenis kewajiban di bawah ini terdapat pada Daftar Istilah.

III-32

144
LBU PER KANTOR

Beban bunga atas kewajiban kepada bank lain dirinci :


i. Giro
ii. Interbank call money
iii. Tabungan
iv. Simpanan berjangka
v. Lainnya

c. Kepada pihak ketiga bukan bank


Adalah seluruh beban bunga dalam rupiah dan valuta asing atas kewajiban bank pelapor kepada pihak
ketiga bukan bank.

Beban bunga atas kewajiban kepada pihak ketiga bukan bank dirinci :
i. Giro
ii. Simpanan berjangka
iii. Tabungan

d. Surat-Surat Berharga
Adalah seluruh beban bunga yang dibayar dalam rupiah dan valuta asing atas penerbitan surat-surat berharga.
Dalam pos ini tidak termasuk beban bunga yang timbul dari penjualan surat berharga dengan janji dibeli
kembali (repo).

Beban bunga atas kewajiban penerbitan surat-surat berharga dirinci menurut pihak lawan:
i. Kepada Bank Indonesia
ii. Kepada Bank Lain
iii. Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank

e. Pinjaman Yang Diterima


Adalah seluruh beban bunga yang dibayar dalam rupiah dan valuta asing atas pinjaman yang diterima bank
pelapor.

Beban bunga atas pinjaman yang diterima dirinci menurut pihak lawan:
i. Kepada Bank Lain
ii. Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank

f. Lainnya
Adalah seluruh beban bunga yang dibayar dalam rupiah dan valuta asing karena kewajiban bank pelapor
selain butir a sampai dengan e. Dalam pos ini termasuk beban bunga/diskonto yang dibayarkan bank pelapor
yang timbul dari penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali (repo).

i. Kepada Bank Indonesia


ii. Kepada Bank Lain
iii. Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank
iv. Kantor Pusat/Kantor Cabang sendiri di luar Indonesia
v. Kantor Pusat/Kantor Cabang sendiri di Indonesia

h. Koreksi Atas Pendapatan Bunga


Adalah koreksi pendapatan bunga yang sudah diakui namun belum diterima (accrual) atas asetproduktif
yang mengalami penurunan kualitas atau penurunan nilai (impairment).

III-33

145
LBU PER KANTOR

Pos ini dilaporkan sebesar nilai yang dikoreksi, apabila koreksi atas bunga tersebut menyebabkan
pendapatan bunga menjadi negatif. Apabila koreksi atas pendapatan bunga yang sudah diakui namun
belum diterima (accrual) tersebut tidak menyebabkan pendapatan bunga menjadi negatif, pos ini tidak
perlu diisi.

B. 1. Pendapatan Bunga Bersih


Adalah selisih positif dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga.

2. Beban Bunga Bersih


Adalah selisih negatif dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga.

C. Pendapatan dan Beban Operasional Lain

1. Pendapatan Operasional Selain Bunga


Adalah semua pendapatan dalam rupiah dan valuta asing yang diperoleh dari kegiatan yang lazim sebagai
usaha bank diluar bunga.

a. Surat Berharga

i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) Surat Berharga


Untuk surat berharga dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, potensi
keuntungan yang belum direalisasikan merupakan selisih positif antara nilai wajar surat berharga
pada tanggal laporan dan nilai wajar surat berharga pada pada saat pengakuan awal.

ii. Keuntungan Penjualan Surat Berharga


Keuntungan yang dapat direalisasikan dari penjualan surat berharga.

Untuk surat berharga dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
keuntungan ini merupakan selisih positif antara harga penjualan dan nilai wajar surat berharga
pada saat pengakuan awal.

Untuk surat berharga dalam kategori tersedia untuk dijual, keuntungan ini merupakan selisih
positif antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi ditambah keuntungan yang
telah diakui secara langsung di ekuitas.

Untuk surat berharga dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, keuntungan ini merupakan
selisih positif antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi (amortised cost).

Keuntungan yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi surat berharga yang dijual, yaitu:
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
ii.2. Tersedia untuk dijual
ii.3. Dimiliki hingga Jatuh Tempo
ii.4. Pinjaman Yang Diberikan Dan Piutang

b. Kredit yang diberikan

i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) kredit yang diberikan


Untuk kredit dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, potensi keuntungan
yang belum direalisasikan merupakan selisih positif antara nilai wajar kredit pada tanggal laporan
dan nilai wajar kredit pada saat pengakuan awal.

III-34

146
LBU PER KANTOR

ii. Keuntungan Penjualan Kredit


Keuntungan yang dapat direalisasikan dari penjualan kredit.
Untuk kredit dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, keuntungan ini
merupakan selisih positif antara harga penjualan dan nilai wajar kredit pada saat pengakuan
awal.
Untuk kredit dalam kategori tersedia untuk dijual, keuntungan ini merupakan selisih positif
antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi, ditambah keuntungan yang telah
diakui secara langsung di ekuitas.
Untuk kredit dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan kategori Pinjaman Yang Diberikan
Dan Piutang, keuntungan ini merupakan selisih positif antara harga penjualan dan biaya perolehan
diamortisasi (amortised cost).

Keuntungan yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi kredit yang dijual, yaitu :

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi


ii.1.a. Diperdagangkan
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
ii.2. Tersedia untuk dijual
ii.3. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
ii.4. Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang

c. Aset Keuangan Lainnya

i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) Aset Keuangan Lainnya


Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
potensi keuntungan yang belum direalisasikan merupakan selisih positif antara nilai wajar aset
keuangan lainnya pada tanggal laporan dan nilai wajar aset keuangan lainnya pada saat pengakuan
awal.

ii. Keuntungan Penjualan Aset Keuangan Lainnya


Keuntungan yang dapat direalisasikan dari penjualan aset keuangan lainnya.
Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
keuntungan ini merupakan selisih positif antara harga penjualan dan nilai wajar aset keuangan
lainnya pada saat pengakuan awal.
Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori tersedia untuk dijual, keuntungan ini merupakan
selisih positif antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi ditambah keuntungan yang
telah diakui secara langsung di ekuitas.
Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan kategori Pinjaman
Yang Diberikan Dan Piutang, keuntungan ini merupakan selisih positif antara harga penjualan dan
biaya perolehan diamortisasi (amortised cost).

Keuntungan yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi aset keuangan lainnya, yaitu:

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi


ii.1.a. Diperdagangkan
ii.1.b. Ditetapkan untuk dinilai diukur pada wajar
ii.2. Tersedia untuk dijual

III-35

147
LBU PER KANTOR

ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo


ii.4. Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang

d. Kewajiban Keuangan - Penurunan Nilai Wajar (MTM)


Adalah potensi keuntungan yang belum terealisasi yang timbul dari selisih negatif antara nilai wajar
kewajiban keuangan pada tanggal laporan dan nilai wajar kewajiban keuangan tersebut pada saat
pengakuan awal.

e. Keuntungan transaksi spot dan derivatif


Adalah keuntungan yang diperoleh bank pelapor dari transaksi spot dan derivatif.
Pos ini dirinci atas penduduk dan bukan penduduk yang dirinci menurut:

i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)


Potensi keuntungan yang belum terealisasi yang timbul dari selisih positif antara nilai kontrak dengan
nilai wajar transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan.
i.1. Forward
i.2. Futures
i.3. Swap
i.4. Option
i.5. Spot
i.6. Lainnya

ii. Keuntungan Transaksi


Keuntungan yang telah direalisasi yang diperoleh dari penyelesaian transaksi spot dan derivatif pada
tanggal laporan, yang merupakan selisih positif antara nilai kontrak dan nilai wajar transaksi spot dan
derivatif pada tanggal penyelesaian (settlement date).
i.1. Forward
i.2. Futures
i.3. Swap
i.4. Option
i.5. Spot
i.6. Lainnya

f. Dividen, Keuntungan dari penyertaan dengan equity method, komisi/provisi/fee dan administrasi
Pos ini dirinci berdasarkan penduduk dan bukan penduduk yang dirinci menurut:

i. Dividen
Adalah pendapatan berupa dividen dari penyertaan.
ii. Keuntungan dari penyertaan dengan Equity Method
iii. Komisi/provisi kredit
Adalah komisi dan provisi yang diterima bank pelapor karena pemberian kredit.
iv. Komisi/provisi dari transaksi derivatif
Adalah komisi dan provisi yang diterima bank pelapor karena kegiatan transaksi valuta asing.
v. Fee atas kredit kelolaan
Adalah fee atau jasa yang diterima bank pelapor karena penyaluran kredit kelolaan/penerusan kredit.
vi. Lainnya

III-36

148
LBU PER KANTOR

Adalah provisi dan komisi yang diterima selain butir i sampai dengan v di atas, misalnya komisi
transfer, fee pengelolaan rekening dan kegiatan bank dalam melakukan kegiatan kustodian.

g. Koreksi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


Koreksi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai adalah pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai
dalam hal terdapat peristiwa tertentu yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, seperti meningkatnya
peringkat kredit debitur. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan
melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal
pemulihan dilakukan.

Pengelompokan koreksi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

i. Aset Keuangan
Dalam pos ini dilaporkan koreksi cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan.
ii. Aset Lainnya
Dalam pos ini dilaporkan koreksi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset lainnya.
iii. Rupa-rupa Aset
Dalam pos ini dilaporkan koreksi cadangan kerugian penurunan nilai atas rupa-rupa aset.
Perlakuan akuntasi untuk koreksi cadangan kerugian penurunan nilai dilakukan sesuai PSAK dan PAPI
yang berlaku.
h. Koreksi atas Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif
Adalah koreksi atas penyisihan penghapusan transaksi rekening administratif yang telah dibentuk karena
terdapat peningkatan kualitas transaksi rekening administratif, sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai
penilaian kualitas aset bank umum.
Sandi ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.
i. Pendapatan Lainnya
Adalah pendapatan operasional yang tidak termasuk ke dalam salah satu dari pos a s.d. h di atas.

2. Beban Operasional Selain Bunga


Adalah semua beban dalam rupiah dan valuta asing yang dikeluarkan atas kegiatan yang lazim sebagai usaha
bank diluar bunga.

a. Surat Berharga
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) Surat Berharga
Untuk surat berharga dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, potensi
kerugian yang belum direalisasikan merupakan selisih negatif antara nilai wajar surat berharga
pada tanggal laporan dan nilai wajar surat berharga pada saat pengakuan awal.
Untuk surat berharga dalam kategori tersedia untuk dijual, merupakan potensi kerugian yang direalisasi
ke Laporan Laba/Rugi sesuai PSAK dan PAPI.
ii. Kerugian Penjualan Surat Berharga
Kerugian yang dapat direalisasikan dari penjualan surat berharga.
Untuk surat berharga dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kerugian ini
merupakan selisih negatif antara harga penjualan dan nilai wajar surat berharga pada saat pengakuan
awal.

III-37

149
LBU PER KANTOR

Untuk surat berharga dalam kategori tersedia untuk dijual, kerugian ini merupakan selisih negatif
antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi ditambah kerugian yang telah diakui secara
langsung di ekuitas.
Untuk surat berharga dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, kerugian ini merupakan selisih
negatif antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi (amortised cost).

Kerugian yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi surat berharga yang dijual, yaitu:

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi


ii.1.a. Diperdagangkan
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar

ii.2. Tersedia untuk dijual

ii.3. Dimiliki hingga Jatuh Tempo

ii.4. Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang

b. Kredit yang diberikan

i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) kredit yang diberikan


Untuk kredit dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, potensi kerugian
yang belum direalisasikan merupakan selisih negatif antara nilai wajar kredit pada tanggal
laporan dan nilai wajar kredit pada saat pengakuan awal.

Untuk kredit dalam kategori tersedia untuk dijual, merupakan potensi kerugian yang direalisasi
ke Laporan Laba/Rugi sesuai PSAK dan PAPI.

ii. Kerugian Penjualan Kredit


Kerugian yang dapat direalisasikan dari penjualan kredit.

Untuk kredit dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kerugian ini
merupakan selisih negatif antara harga penjualan dan nilai wajar kredit pada saat pengakuan
awal.

Untuk kredit dalam kategori tersedia untuk dijual, kerugian ini merupakan selisih negatif antara
harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi ditambah kerugian yang telah diakui secara
langsung di ekuitas.
Untuk kredit dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan kategori Pinjaman Yang Diberikan
Dan Piutang, kerugian ini merupakan selisih negatif antara harga penjualan dan biaya perolehan
diamortisasi (amortised cost).

Kerugian yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi kredit yang dijual, yaitu:

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi


ii.1.a. Diperdagangkan
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
ii.2. Tersedia untuk dijual
ii.3. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
ii.4. Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang

III-38

150
LBU PER KANTOR

c. Aset Keuangan Lainnya

i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) Aset Keuangan Lainnya


Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
potensi kerugian yang belum direalisasikan merupakan selisih negatif antara nilai wajar aset
keuangan lainnya pada tanggal laporan dan nilai wajar aset keuangan lainnya pada saat pengakuan
awal.

Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori tersedia untuk dijual, merupakan potensi kerugian
yang direalisasi ke Laporan Laba/Rugi sesuai PSAK dan PAPI.

ii. Kerugian Penjualan Aset Keuangan Lainnya


Kerugian yang dapat direalisasikan dari penjualan aset keuangan lainnya.

Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
kerugian ini merupakan selisih negatif antara harga penjualan dan nilai wajar aset keuangan lainnya
pada saat pengakuan awal.

Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori tersedia untuk dijual, kerugian ini merupakan selisih
negatif antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi ditambah kerugian yang telah
diakui secara langsung di ekuitas.

Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan kategori Pinjaman
Yang Diberikan dan Piutang, kerugian ini merupakan selisih negatif antara harga penjualan dan
biaya perolehan diamortisasi (amortised cost).

Kerugian yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi aset keuangan lainnya yang dijual, yaitu:

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi


ii.1.a. Diperdagangkan
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
ii.2. Tersedia untuk dijual
ii.3. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
ii.4. Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang

d. Kewajiban keuangan-Peningkatan Nilai Wajar (MTM)


Adalah potensi kerugian yang belum terealisasi yang timbul dari selisih positif antara nilai wajar kewajiban
keuangan pada tanggal laporan dan nilai wajar kewajiban keuangan tersebut pada saat pengakuan
awal.

e. Kerugian Transaksi spot dan derivatif


Adalah kerugian yang dialami bank pelapor dari transaksi spot dan derivatif.

Pos ini dirinci atas penduduk dan bukan penduduk yang dirinci menurut :

i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)


Potensi kerugian yang belum terealisasi yang timbul dari selisih negatif antara nilai kontrak dengan nilai
wajar transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan.

i.1. Forward
i.2. Futures

III-39

151
LBU PER KANTOR

i.3. Swap
i.4. Option
i.5. Spot
i.6. Lainnya

ii. Kerugian Transaksi


Kerugian yang telah direalisasi yang diperoleh dari penyelesaian transaksi spot dan derivatif pada
tanggal laporan, yang merupakan selisih negatif antara nilai kontrak dan nilai wajar transaksi spot
dan derivatif pada tanggal penyelesaian (settlement date).

i.1. Forward
i.2. Futures
i.3. Swap
i.4. Option
i.5. Spot
i.6. Lainnya

f. Kerugian dari penyertaan dengan equity method, komisi/provisi/fee dan administrasi


Pos ini dirinci berdasarkan penduduk dan bukan penduduk yang dirinci menurut :

i. Kerugian dari penyertaan dengan Equity Method

ii. Komisi/provisi kredit


Adalah komisi dan provisi yang dibayar bank pelapor karena penerimaan kredit.

iii. Komisi/provisi dari transaksi derivatif


Adalah komisi dan provisi yang dibayar bank pelapor karena kegiatan transaksi valuta asing.

iv. Fee atas kredit kelolaan


Adalah fee atau jasa yang dibayar bank pelapor karena penerimaan kredit kelolaan/penerusan kredit.

v. Lainnya
Adalah provisi dan komisi yang dibayar selain butir i sampai dengan iv di atas, misalnya komisi transfer
dan kegiatan bank dalam melakukan kegiatan kustodian yang nasabahnya berstatus Penduduk.

g. Premi asuransi
Adalah biaya atau premi yang dikeluarkan oleh bank pelapor dalam rangka pertanggungan.

Pos ini dirinci atas :

i. Kredit
Adalah premi asuransi yang dibayarkan untuk keperluan pertanggungan atas pemberian kredit.

ii. Penjaminan dana pihak ketiga


Adalah premi asuransi yang dibayarkan oleh bank pelapor dalam rangka keikutsertaan program
penjaminan dana pihak ketiga.

iii. Kerugian Operasional


Adalah premi asuransi yang dibayarkan untuk keperluan pertanggungan selain atas pemberian kredit
dan program penjaminan dana pihak ketiga, misalnya pembayaran premi asuransi kerugian atas aset
tetap dan inventaris milik bank pelapor, dan asuransi kecelakaan.

III-40

152
LBU PER KANTOR

iv. Lainnya

h. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

i. Penempatan Dana Antarbank


Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas penanaman dana pada bank lain.

ii. Tagihan Derivatif


Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas keuntungan dari transaksi
derivatif yang belum direalisasikan.

iii. Surat Berharga


Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas penanaman dalam surat berharga.

iv. Tagihan Reverse Repo


Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas surat berharga dengan sistem
repo.

v. Tagihan Akseptasi
Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas tagihan akseptasi wesel berjangka.

vi. Kredit Yang Diberikan


Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan.

vii. Penyertaan
Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas penyertaan pada pihak ketiga
bank dan pihak ketiga bukan bank.

viii. Lainnya
Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan lainnya.
Lihat juga penjelasan pos Cadangan Kerugian Penurunan Nilai.

i. Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif


Adalah beban pembentukan penyisihan penghapusan atas transaksi rekening administratif, sesuai ketentuan
Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aktiva bank umum.

Lihat juga penjelasan pos Koreksi atas Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif.

Sandi ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

j. Penyisihan Kerugian Risiko Operasional


Adalah beban pembentukan penyisihan untuk mengantisipasi potensi kerugian yang mungkin timbul dari
risiko operasional, sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko.

k. Penyusutan/Amortisasi

i. Aset tetap dan inventaris


Adalah beban penyusutan atas aset tetap dan inventaris.

ii. Biaya yang ditangguhkan


Adalah amortisasi biaya-biaya yang ditangguhkan, misalnya biaya pendirian kantor cabang dan biaya-
biaya emisi surat-surat berharga.

iii. Aset tidak Berwujud

III-41

153
LBU PER KANTOR

Adalah beban amortisasi atas aset tidak berwujud.

iv. Lainnya
Adalah beban penyusutan/amortisasi yang tidak dapat dimasukkan dalam subpos k.i sampai dengan
k.iii tersebut di atas.

l. Kerugian restrukturisasi kredit


Adalah kerugian yang timbul dari pelaksanaan restrukturisasi kredit sesuai ketentuan Bank Indonesia yang
berlaku mengenai penilaian kualitas aktiva bank umum.

m. Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya


i. Aset Tidak Berwujud
Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset tidak berwujud yaitu jika
terdapat indikasi penurunan nilai aset sesuai PSAK mengenai penurunan nilai aset, sehingga nilai
tercatatnya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali.

ii. Aset Tetap dan Inventaris


Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset tetap dan inventaris yaitu jika
terdapat indikasi penurunan nilai aset sesuai PSAK mengenai penurunan nilai aset, sehingga nilai
tercatatnya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali.

iii. Properti Terbengkalai


Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai properti terbengkalai yaitu jika
terdapat indikasi penurunan nilai aset sesuai PSAK mengenai penurunan nilai aset, sehingga nilai
tercatatnya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali.

iv. Aset Yang Diambil Alih


Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset yang diambil alih yaitu jika
terdapat indikasi penurunan nilai aset sesuai PSAK mengenai penurunan nilai aset, sehingga nilai
tercatatnya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali.

v. Rekening Tunda (Suspense Account)


Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai rekening tunda yaitu jika terdapat
indikasi penurunan nilai aset, sehingga nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali.

vi. Antar Kantor (dalam LBU Gabungan)


Adalah beban pembentukan PPA non produktif berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian
kualitas aktiva bank umum. Kewajiban pembentukan PPA non produktif atas rekening antar kantor
dilakukan berdasarkan LBU Gabungan.

Sandi ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

vii. Lainnya
Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset lainnya selain aset huruf i s.d
huruf vi di atas.

n. Kerugian Penurunan Nilai Rupa-rupa Aset


Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai tagihan lainnya.

o. Kerugian Terkait Risiko Operasional (Termasuk Kerugian Karena Kehilangan Aset Tetap dan

III-42

154
LBU PER KANTOR

Inventaris)
Pos ini diisi dengan kerugian terkait risiko operasional yang telah terjadi dan diidentifikasi berdasarkan
jenis kejadian kerugian (loss event). Pengakuan kerugian dapat dilakukan dengan pembebanan langsung
dan/atau reklasifikasi pos penyisihan kerugian risiko operasional.

i. Kecurangan Internal
Yaitu kerugian akibat tindakan seperti penggelapan, ketidaksesuaian penyalahgunaan properti,
pelanggaran peraturan, hukum atau kebijakan perusahaan. Yang termasuk ke dalam pos ini antara
lain: penipuan kredit, penyalahgunaan aset, kerusakan aset, dan pemalsuan cek.

ii. Kejahatan Eksternal


Yaitu kerugian akibat penipuan, penyalahgunaan properti atau pelanggaran hukum oleh pihak
ketiga. Yang termasuk ke dalam pos ini antara lain: pencurian, pemalsuan, kerusakan akibat hacking.

iii. Praktek ketenagakerjaan dan keselamatan tempat kerja


Yaitu kerugian yang timbul dari tindakan yang tidak konsisten dengan ketenagakerjaan, dari pembayaran
klaim, kecelakaan pegawai atau kejadian perbedaan/diskriminasi. Yang termasuk ke dalam pos ini antara
lain: aktivitas buruh yang terorganisasi, masalah pemberhentian pegawai, kesehatan pegawai.

iv. Klien, produk dan praktek bisnis


Yaitu kerugian yang timbul akibat kegagalan yang tidak sengaja atau lalai untuk memenuhi kewajiban
profesional terhadap klien. Yang termasuk ke dalam pos ini antara lain: pelanggaran kerahasiaan,
masalah kesesuaian/pengungkapan (KYC, dsb).

v. Kerusakan aset fisik


Yaitu kerugian yang timbul dari kerugian atau kerusakan atas fisik akibat bencana alam atau kejadian
lain. Yang termasuk ke dalam pos ini antara lain adalah : kerugian akibat bencana alam, kerugian manusia
dari sumber luar (terorisme, vandalisme)

vi. Gangguan aktivitas bisnis dan kegagalan sistem


Yaitu kerugian yang timbul akibat gangguan bisnis atau kegagalan sistem. Yang termasuk ke dalam pos
ini antara lain adalah : perangkat keras, perangkat lunak telekomunikasi, kerusakan/gangguan utilitas.

vii. Menajemen Eksekusi, pengiriman dan pemrosesan


Yaitu kerugian akibat kegagalan proses transaksi atau manajemen proses akibat hubungan dengan Pihak
lawan/vendor. Yang termasuk ke dalam pos ini antara lain adalah : kesalahan komunikasi, kesalahan
pengoperasian sistem, akses ilegal terhadap rekening, perselisihan dengan vendor.

Penjelasan pos kerugian terkait risiko operasional sebagaimana pada Box III.2.2.1

p. Tenaga kerja

i. Gaji dan upah


Adalah gaji pokok, upah beserta tunjangan-tunjangan yang dibayarkan kepada direksi/ pengurus harian
dan karyawan-karyawan bank pelapor, baik yang berstatus pegawai tetap maupun tidak tetap sebelum
dikurangi dengan pajak penghasilan dan potongan-potongan lain.

Dalam hal pajak penghasilan ditanggung oleh bank pelapor, jumlahnya harus ditambahkan ke dalam
subpos ini.

III-43

155
LBU PER KANTOR

ii. Honorarium komisaris/dewan pengawas


Adalah biaya untuk honorarium komisaris/dewan pengawas bank pelapor.

iii. Lainnya
Adalah seluruh biaya tenaga kerja di luar gaji, upah, dan honorarium, misalnya uang lembur dan
perawatan kesehatan.

q. Pendidikan dan pelatihan


Adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam rangka pendidikan dan pelatihan pegawai bank pelapor,
termasuk kursus dan seminar. Dalam pos ini termasuk pula dilaporkan sumbangan-sumbangan yang
diberikan untuk lembaga pendidikan yang mengkhususkan pada pendidikan perbankan.

r. Penelitian dan pengembangan


Adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk penelitian dan pengembangan kegiatan usaha bank pelapor.

s. Sewa
Adalah sewa yang dibayar oleh bank pelapor kepada pihak ketiga, misalnya sewa kantor, sewa rumah,
sewa alat-alat dan sewa perabot.

t. Promosi
Adalah seluruh biaya untuk promosi produk/jasa bank pelapor.

u. Pajak-pajak (tidak termasuk pajak penghasilan)


Adalah pajak-pajak yang dibayar oleh bank pelapor selain pajak penghasilan, misalnya pajak bumi dan
bangunan, dan pajak kendaraan.

v. Pemeliharaan dan perbaikan


Adalah seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang dikeluarkan oleh bank pelapor untuk pemeliharaan/
perbaikan atas gedung-gedung/rumah-rumah, mesin-mesin, alat-alat pengangkutan dan perabot milik
bank pelapor.

w. Barang dan jasa

i. Jasa Pengolahan Teknologi, Sistem, dan Informasi (TSI)


Adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh bank pelapor sehubungan dengan penerimaan/pemakaian
jasa-jasa pihak ketiga yang terkait dengan pengolahan TSI.

ii. Lainnya
Adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh bank pelapor sehubungan dengan penerimaan/pemakaian
barang-barang/jasa-jasa pihak ketiga, seperti biaya penerangan, air, telepon, telegram, alat-alat tulis
menulis, biaya percetakan, biaya perjalanan, penginapan, koran, dan majalah.

x. Lainnya
Adalah beban operasional yang tidak termasuk ke dalam salah satu dari pos a sampai dengan w di atas.

D. 1. Laba Operasional
Adalah selisih positif dari pendapatan operasional dikurangi beban operasional.

2. Rugi Operasional
Adalah selisih negatif dari pendapatan operasional dikurangi dengan beban operasional.

E. Pendapatan Non-operasional
Pendapatan non-operasional dirinci sebagai berikut :

III-44

156
LBU PER KANTOR

1. Sewa
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah pendapatan sewa yang diterima dari/dibebankan kepada
pihak ketiga, misalnya ruangan kantor dan sewa kendaraan bermotor yang dipergunakan oleh pihak
lain.

Pendapatan sewa yang diterima dari nasabah sehubungan dengan pemakaian tromol-tromol
penyimpanan,tidak dimasukkan ke dalam pos ini. Penyewaan yang demikian ini merupakan kegiatan
yang biasa/lazim dari Bank. Pendapatan sewa dimaksud, dimasukkan ke dalam pos Pendapatan
operasional, subpos Lainnya.

2. Keuntungan dari Penjualan dan Peningkatan Nilai Wajar Aset Tetap dan Inventaris
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan aset tetap dan
inventaris milik bank pelapor, termasuk potensi keuntungan karena peningkatan nilai wajar aset tetap
sesuai PSAK mengenai aset tetap.

Hasil suatu eksekusi/penjualan atau barang-barang jaminan yang diserahkan oleh debitur kepada bank
pelapor tidak dilaporkan dalam pos ini.

3. Penjabaran Transaksi Valuta Asing (Selisih kurs)


Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah keuntungan akibat dari selisih penjabaran aset dan kewajiban
dalam mata uang asing ke dalam mata uang rupiah.

4. Penerimaan klaim asuransi kerugian operasional

5. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah pendapatan non-operasional yang tidak termasuk dalam salah
satu dari pos pendapatan non-operasional 1 sampai dengan 4 di atas. Apabila jumlah pos pendapatan
lainnya melebihi 25% dari total jumlah pendapatan non-operasional, bank pelapor harus merincinya pada
Daftar Rincian Pendapatan Non-Operasional Lainnya (Form-51).

F. Beban Non-operasional
Beban non-operasional dirinci sebagai berikut :

1. Kerugian dari Penjualan dan Penurunan Nilai Wajar Aset Tetap dan Inventaris
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kerugian-kerugian yang timbul sebagai akibat dijual/hilangnya
aset tetap dan inventaris milik bank pelapor, termasuk potensi kerugian karena penurunan nilai wajar
aset tetap sesuai PSAK mengenai aset tetap.

2. Penjabaran Transaksi Valuta Asing


Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kerugian akibat dari selisih penjabaran aset dan kewajiban dalam
mata uang asing ke dalam mata uang rupiah.

3. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah beban non-operasional yang tidak dapat dimasukkan ke dalam
salah satu pos beban non-opersional 1 sampai dengan 2 di atas. Apabila jumlah pos beban lainnya melebihi
25% dari total jumlah beban non-operasional, bank pelapor harus merincinya pada Daftar Rincian Beban
Non-Operasional Lainnya (Form-52).

G. 1. Laba non-operasional
Adalah selisih positif dari pendapatan non-operasional dikurangi beban non-operasional.

III-45

157
LBU PER KANTOR

2. Rugi non-operasional
Adalah selisih negatif dari pendapatan non-operasional dikurangi beban non-operasional.

H. 1. Laba tahun berjalan


Adalah selisih positif dari seluruh pendapatan operasional dan non-operasional dikurangi beban operasional
dan non-operasional.

2. Rugi tahun berjalan


Adalah selisih positif dari seluruh beban operasional dan non-operasional dikurangi pendapatan operasional dan
non-operasional.

I. Penerimaan Transfer Laba/Rugi


1. Penerimaan transfer laba
Penerimaan transfer laba adalah penerimaan sebagian atau seluruh laba oleh bank pelapor sebagai
kantor pusat :
a. Dari kantor-kantor cabang di dalam negeri
b. Dari kantor-kantor cabang di luar negeri

Transfer laba ini menambah laba tahun berjalan dan/atau mengurangi rugi tahun berjalan.

2. Penerimaan transfer rugi


Penerimaan transfer rugi adalah penerimaan sebagian atau seluruh rugi oleh bank pelapor sebagai kantor
pusat :
a. Dari kantor-kantor cabang di dalam negeri
b. Dari kantor-kantor cabang di luar negeri

Transfer rugi ini menambah rugi tahun berjalan dan atau mengurangi laba tahun berjalan.

J. Transfer Laba/Rugi ke Kantor Pusat

1 . Transfer laba ke kantor pusat


Transfer laba ke kantor pusat adalah transfer sebagian atau seluruh laba bank pelapor sebagai kantor
cabang ke kantor pusat.

Transfer laba ini merupakan faktor pengurang dari laba tahun berjalan.

2. Transfer rugi ke kantor pusat


Transfer rugi ke kantor pusat adalah transfer sebagian atau seluruh rugi bank pelapor sebagai kantor cabang
ke kantor pusat.

Transfer rugi ini merupakan faktor pengurang dari rugi tahun berjalan.

Untuk LBU Gabungan, pos ini hanya diisi untuk Kantor Cabang Bank Asing.

K. Pajak penghasilan

1. Taksiran Pajak Tahun Berjalan


Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah taksiran pajak penghasilan atas laba tahun berjalan sesuai ketentuan
perpajakan.

III-46

158
LBU PER KANTOR

2. Pajak Tangguhan
a. Pendapatan Pajak Tangguhan
Pada pos ini dilaporkan pendapatan yang berasal dari koreksi fiskal sebagaimana diatur dalam
PSAK mengenai akuntansi pajak penghasilan.

b. Beban Pajak Tangguhan


Pada pos ini dilaporkan beban yang berasal dari koreksi fiskal sebagaimana diatur dalam PSAK mengenai
akuntansi pajak penghasilan.

L. Laba/Rugi Bersih
1. Laba Bersih
Adalah laba bersih tahun berjalan dikurangi taksiran pajak tahun berjalan, dikurangi beban pajak tangguhan
atau ditambah pendapatan pajak tangguhan.

2. Rugi Bersih
Adalah rugi bersih tahun berjalan.

M. Laba/Rugi untuk Kepentingan Minoritas (khusus LBU Konsolidasi)


1. Laba
Adalah bagian keuntungan hasil usaha dari anak perusahaan yang tidak dimiliki, baik secara langsung maupun
tidak langsung oleh induk perusahaan.

2. Rugi
Adalah bagian kerugian hasil usaha dari anak perusahaan yang tidak dimiliki, baik secara langsung maupun
tidak langsung oleh induk perusahaan.

III-47

159
III-48
Box III.2.2.1

LBU PER KANTOR


Penjelasan Pos Kerugian terkait Risiko Operasional pada Laporan L/R

Klasifikasi untuk Jenis Kejadian yang Menimbulkan Kerugian secara Terinci (Risiko Operasional)

Kategori Tipe Kejadian Definisi Kategori (Level 2) Contoh Aktivasi (Level 3)


(Level 1)

Kecurangan secara Internal Kerugian akibat tindakan dari tipe yang Aktivitas yang tidak diotorisasi Transaksi tidak dilaporkan (disengaja)
dimaksudkan untuk penggelapan, Tipe transaksi yang tidak diotoriasasi (disertai kerugian moneter)
ketidaksesuaian properti atau pelanggaran Mismarking posisi (disengaja)
peraturan, hukum atau kebijakan Pencurian dan penipuan Penipuan/penipuan kredit, simpanan yang tidak berharga
perusahaan, tidak termasuk pembedaan/ Pencurian/Perampokan
diskriminasi, yang melibatkan paling tidak Penyalahgunaan aset oleh pihak yang tidak berwenang
satu pihak internal Kerusakan aset
Pemalsuan
Pemalsuan cek
Penyelundupan
Pengambilalihan rekening/peniruan/dll
Ketidakpatuhan/pengelakan pajak (disengaja)
Penyuapan/komisi ilegal (kickbacks)
Insider trading (menggunakan informasi internal untuk
kepentingan pribadi dan bukan untuk rekening perusahaan)
Kejahatan Eksternal Kerugian akibat kegiatan yang termasuk Pencurian dan penipuan Pencurian
penipuan, penyalahgunaan properti atau Pemalsuan
pelanggaran hukum oleh pihak ketiga Pemalsuan cek
Kerusakan akibat hacking
Sistem Pengamanan Pencurian informasi (disertai kerugian dalam bentuk uang)
Praktek Ketenagakerjaan dan Kerugian yang timbul dari tindakan yang Hubungan karyawan Kompensasi, benefit, masalah pemberhentian
Keselamatan Tempat Kerja tidak konsisten dengan ketenagakerjaan, Aktivitas buruh yang terorganisasi
dari pembayaran klaim kecelakan pegawai, Lingkungan kerja yang aman Kewajiban umum
atau dari kejadian pembedaan/diskriminasi Kesehatan pegawai dan kejadian peraturan keamanan
Kompensasi pegawai
Pembedaan dan diskriminasi Seluruh bentuk diskriminasi

160
Kategori Tipe Kejadian Kategori (Level 2) Contoh Aktivasi (Level 3)
(Level 1)

Klien, Produk dan Praktek Kerugian yang timbul akibat kegagalan Kesesuaian, ungkapan dan Pelanggaran penjaminan/pedoman
Bisnis yang tidak sengaja atau lalai untuk penjaminan Masalah kesesuaian/pengungkapan (KYC, dsb)
memenuhi kewajiban profesional terhadap Pelanggaran pengungkapan kepada nasabah ritel
klien tertentu (termasuk penjaminan clan Pelanggaran kerahasiaan
persyaratan kesesuaian), atau akibat sifat Penjualan yang agresif
atau rancangan suatu produk Account churning
Penyalahgunaan informasi rahasia
Kewajiban peminjam
Praktek bisnis atau pasar yang tidak Antitrust
sehat Praktek perdagangn/pasar yang tidak sehat
Manipulasi pasar lnsider trading (atas rekening perusahaan)
Aktivitas yang tidak memiliki izin
Pencucian uang
Cacat produk Kerusakan produk (tidak diotorisasi, dll)
Kesalahan model
Pemilihan, sponsor dan eksposur Kegagalan untuk menyelidiki klien sesuai pedoman
Kelebihan batas eksposur klien
Aktivitas penasihat Perselisihan atas kinerja aktivitas penasihat
Kerusakan Aset Fisik Bencana dan kejadian lain Kerugian akibat bencana alam
Kerugian manusia dari sumber luar (terorisme, vandalisme)

Gangguan Bisnis dan Sistem Perangkat keras


Kegagalan Sistem Perangkat Iunak
Telekomunikasi
Kerusakan/gangguan utilitas
Eksekusi, Pengiriman dan Pengambilan transaksi, eksekusi dan Kesalahan komunikasi
Manajemen Proses pemeliharaan Kesalahan dalam input data, pemeliharaan dan pemuatan
program/file/data

LBU PER KANTOR


Kesalahan pengoperasian model/sistem
Kesalahan akuntasi/kesalahan pemasukan entitas
Kesalahan kinerja
Kegagalan pengiriman
Kegagalan manajemen agunan

161
III-49
III-50
Kategori Tipe Kejadian Definisi Kategori (Level 2) Contoh Aktivasi (Level 3)

LBU PER KANTOR


(Level 1)

Pemeliharaan data referensi


Pemantauan dan pelaporan Kegagalan kewajiban pelaporan yang mandatori
Pelaporan eksternal yang tidak akurat (kejadian kerugian)
Penerimaan nasabah dan Kehilangan ijin ldisclaimer klien
dokumentasi Kehilangan/ketidaklengkapan dokumen hukum
Manajemen rekening nasabah/klien Akses ilegal terhadap rekening
Catatan klien yang tidak sesuai (terjadi kerugian)
Kerugian atau kerusakan akibat kelalaian atas aset klien
Trade counterparties Kinerja buruk dari Non-client counterparty
Perselisihan dengan non-client counterparty
Vendor dan pemasok Outsourcing/penggunaan pihak ketiga penyedia jasa
Perselisihan dengan vendor

162
LBU PER KANTOR

III.3.1
RINCIAN KAS DALAM VALUTA ASING

FORM - 03
03

I II III IV V VI VII
Posisi Kredit Lainnya Posisi
Jenis Mata Uang Debet
No. Awal Akhir

JUMLAH

III-51

163
LBU PER KANTOR

III.3.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KAS DALAM VALUTA ASING

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi seluruh uang kartal yang ada dalam kas berupa uang kertas dan uang logam
asing yang masih berlaku milik bank pelapor.

KOLOM

I. Jenis Mata Uang


Adalah jenis uang kartal yang ada dalam kas berupa uang kertas dan uang logam dalam valuta asing yang masih
berlaku milik bank pelapor.

II. Posisi Awal


Adalah saldo uang kertas (bank notes) dan uang logam asing pada bank baik yang disimpan di counter maupun di
brankas (vault)

III. Debet
Adalah jumlah setoran yang mengakibatkan bertambahnya uang kertas dan uang logam asing

IV. Kredit
Adalah jumlah penarikan yang mengakibatkan berkurangnya uang kertas dan uang logam asing.

V. Lainnya
Adalah jumlah perubahan dalam saldo uang kertas dan uang logam asing pada bank yang disebabkan bukan
karena adanya suatu transaksi. Misalnya penyesuaian kurs.

VI. Posisi Akhir


Adalah saldo uang kertas (bank notes) dan uang logam asing pada bank baik yang disimpan di counter maupun di
brankas (vault)

III-52

164
LBU PER KANTOR

III.4.1
SANDI RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Giro 10
2. Term Deposit 22
3. Deposit Facility 24
4. Lainnya 90

II. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Jangka Waktu


1. Mulai
2. Jatuh Tempo

IV. Suku Bunga/Diskonto

V. Jumlah

III-53

165
LBU PER KANTOR

III.4.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi seluruh tagihan atau penempatan dana bank pelapor dalam rupiah dan valuta
asing pada Bank Indonesia. Termasuk dalam tagihan tersebut adalah penempatan giro pada Bank Indonesia dalam
rangka memenuhi ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM).

KOLOM

I. Jenis
Yaitu bentuk tagihan atau penempatan bank pelapor pada Bank Indonesia dalam rupiah dan valuta asing.

1. Giro

2. Term Deposit
Fasilitas penempatan dana rupiah bank peserta Operasi Pasar Terbuka (OPT) secara berjangka di Bank
Indonesia.

3. Deposit Facility
Penempatan dana rupiah oleh bank di Bank Indonesia dalam rangka operasi moneter dengan jangka
waktu 1 (satu) hari kerja.

4. Lainnya
Semua jenis tagihan atau penempatan bank pelapor kepada Bank Indonesia selain jenis-jenis tersebut di atas.

II. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Jangka Waktu


1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

IV. Suku Bunga/Diskonto


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.Apabila atas jenis penempatan tersebut
tidak diberikan suku bunga, kolom ini diisi dengan 00,00.

V. Jumlah

III-54

166
LBU PER KANTOR

III.4.3
DAFTAR RINCIAN
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
FORM - 04
04

I II III IV V

Jangka Waktu
Suku Bunga / Jumlah
Jenis Jenis Valuta
Diskonto
Mulai Jatuh Tempo

JUMLAH

III-55

167
LBU PER KANTOR

III.5.1
SANDI RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN

KOLOM SANDI

I. Bank
1. Sandi Bank
Lihat Daftar Sandi Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan Bank 1
b. Tidak terkait dengan Bank 2
3. Status
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

II. Lembaga Pemeringkat


1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00
III. Peringkat Perusahaan

IV. Tanggal Pemeringkatan

V. Negara Pihak Lawan

VI. Jenis
1. Giro 010
2. Interbank call money 015
3. Tabungan 020
4. Deposit on call 025
5. Deposito berjangka 030
6. Sertifikat Deposito 035
7. Margin deposit 040
8. Setoran jaminan dalam rangka transaksi perdagangan 045
9. Dana pelunasan obligasi 079
10. Lain-lain 099
Khusus untuk agunan atau jaminan kedua dan seterusnya 098
VII. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III-56

168
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

VIII. Jangka Waktu


1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT
IX. Kategori Pengukuran
1 Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2
2 Tersedia untuk dijual 3
3 Dimiliki hingga jatuh tempo 4
4 Pinjaman yang diberikan dan piutang 6
X. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XI. Suku Bunga
1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed 1
b. Variable 2
c. Tidak ada 0
XII. Nominal

XIII. Jumlah
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
XIV. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima

XV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga

III-57

169
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042


ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT

III-58

170
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan
XVI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
1. Secara Individual
2. Secara Kolektif

III-59

171
LBU PER KANTOR

III.5.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi penyediaan dana bank pelapor kepada bank lain, dimana bank pelapor akan
menerima imbal hasil tertentu. Termasuk dalam pengertian ini adalah penempatan bank pelapor kepada Bank Perkreditan
Rakyat (BPR). Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening penempatan pada bank lain harus dilaporkan secara individual.
Guna penyederhanaan laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama.
Dengan demikian pengisian Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain dilakukan sebagai berikut :

a. Kolom I diisi dengan sandi bank yang mempunyai kewajiban kepada bank pelapor.
b. Kolom II sampai dengan kolom XI dan kolom XV diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang bersangkutan.
c. Kolom XII, XIII, XIV, XV.5.a, XV.10, dan XVI diisi dengan jumlah rupiah dari penempatan pada bank yang
digabungkan.

KOLOM

I. Bank
1. Sandi Bank
Yaitu sandi bank lain yang mempunyai kewajiban pada bank pelapor, baik bank yang melakukan kegiatan
operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia.

Sandi bank dimaksud adalah:

1. Bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank di Indonesia.
Misalnya, Bank Permata (sandi 013); Citibank (sandi 031); dan BPR (sandi 600).

2. Bank yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank
Yang Beroperasi Di Luar Indonesia. Misalnya, BII-Bombay ( sandi 760) ; BRI-New York (sandi 700).

3. Bank lain bukan bank nasional yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, lihat Daftar Sandi
Bank sub Sandi Bank Lainnya di luar Indonesia, yaitu Bank Lainnya (Prime Bank) di luar Indonesia terkait
dengan bank (sandi 794). Dalam hal bank pelapor mempunyai lebih dari satu jenis rekening penempatan
pada bank yang sama, maka kolom Sandi Bank untuk setiap rekening tetap diisi sesuai dengan jenis
transaksinya.

2. Hubungan dengan Bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status dengan Bank.

II. Lembaga Pemeringkat


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

III-60

172
LBU PER KANTOR

III. Peringkat Perusahaan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.

IV. Tanggal Pemeringkatan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.

V. Negara Pihak Lawan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

VI. Jenis
Yaitu bentuk penempatan bank pelapor pada bank lain dalam rupiah dan valuta asing.

1. Giro

2. Interbank call money

3. Tabungan

4. Deposit on call

5. Deposito berjangka

6. Sertifikat Deposito

7. Margin deposit

8. Setoran jaminan dalam rangka transaksi perdagangan


Penempatan dana pada bank lain yang diperhitungkan sebagai uang muka pembayaran atas transaksi
perdagangan (dalam maupun luar negeri) dan dapat diperlakukan sebagai setoran jaminan.

9. Dana pelunasan obligasi


Dana yang secara khusus disisihkan sesuai keputusan manajemen dan disimpan pada bank lain dalam rangka
pelunasan pinjaman/obligasi yang diterbitkan bank pelapor.

10. Lain-lain
Penempatan atau tagihan bank pelapor kepada bank lain selain jenis 1 sampai dengan 9 di atas.

VII. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

VIII. Jangka Waktu


1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

Untuk penempatan yang tidak memiliki jatuh tempo, maka kolom Jatuh Tempo diisi sama dengan kolom Mulai,
termasuk pula Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito yang sudah jatuh tempo. Khusus untuk Deposit on Call
yang tidak mempunyai jangka waktu, kolom Jangka Tempo diisi dengan jangka waktu syarat callnya.

IX. Kategori Pengukuran


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan.

X. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

III-61

173
LBU PER KANTOR

XI. Suku Bunga


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.Apabila penempatan dana pada bank
lain tidak diberikan suku bunga, kolom ini diisi dengan 00,00.

XII. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

XIII. Jumlah
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).

Saldo ini tidak dapat dikompensasi dengan kewajiban bank lain pada bank pelapor.

XIV. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima


Yaitu pendapatan bunga yang akan diterima baik dalam rupiah atau valuta asing oleh bank yang hingga saat
pelaporan belum diterima pembayarannya.

XV. Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XVI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

III-62

174
III.5.3
DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII

Bank Jangka Waktu Suku Bunga Jumlah


Tanggal Negara Nominal
Lembaga Peringkat Jenis Kategori Kualitas
Hub. Pemering Pihak Jenis Tingkat Jenis
Sandi Pemeringkat Perusahaan Lawan Valuta Jatuh Pengukuran Bulan Bulan
dgn Status katan Mulai Suku Suku Debet Kredit Lainnya Laporan
Bank Tempo Lalu
Bank Bunga Bunga

LBU PER KANTOR


Jumlah

175
III-63
III-64

LBU PER KANTOR


FORM - 05
05

XIV XV XVI

Cadangan Kerugian
Agunan/Jaminan Penurunan Nilai

Pendapatan Bunga Nilai


Jangka Waktu Agunan/Jaminan Peringkat
Yang Akan Diterima Penerbit Agunan
Jenis Sifat Agunan/
Jenis Agunan / Lembaga Tanggal yang Secara Individual Secara
Agunan/ Agunan/ Nilai Tanggal
Valuta Jaminan Pemeringkat Penerbit Pemeringkatan dapat Kolektif
Jaminan Jaminan Mulai Jatuh Agunan/ Penilaian Jaminan diperhitung
Tempo
Jaminan Terakhir kan

176
LBU PER KANTOR

III.6.1
SANDI RINCIAN TAGIHAN SPOT DAN DERIVATIF

KOLOM SANDI

I. Nomor Referensi Transaksi (deal number)


II. Jenis
1. Forward 01
2. Future 03
3. Swap 04
4. Option
a. Call 05
b. Put 06
c. Lainnya 07
5. Spot 08
6. Lainnya 20
7. Penyesuaian atas nilai wajar (bid - ask spread adjustment) 21
Khusus untuk agunan kedua dan seterusnya 98
III. Kontrak
1. Jual 1
2. Beli 2
3. Kontrak Swap 0

IV. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Variabel Yang Mendasari


1. Nilai tukar (currency) 1
2. Suku bunga (interest rate) 2
3. Nilai Tukar dan Suku Bunga 3
4. Lainnya 9
VI. Pihak Lawan
1. Golongan Pihak Lawan
Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan Bank 1
b. Tidak terkait dengan Bank 2
3. Status Pihak Lawan
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
VII. Kategori Portofolio
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10

III-65

177
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11


2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70

VIII. Lembaga Pemeringkat


1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00

IX. Peringkat Perusahaan

X. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

XI. Negara Pihak Lawan


Lihat Daftar Sandi Negara

XII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5

XIII. Jumlah Tagihan Spot dan Derivatif


1. Bulan Lalu
2. Bulan Laporan

XIV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Deposito 041

III-66

178
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

d. Setoran Jaminan 045


e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan

III-67

179
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XV. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif

III-68

180
LBU PER KANTOR

III.6.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TAGIHAN SPOT DAN DERIVATIF

Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh tagihan dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga bukan
bank yang merupakan potensi keuntungan berdasarkan proses valuasi atas perjanjian/kontrak derivatif yang mencerminkan
selisih positif antara nilai kontrak dengan nilai wajar transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan.

KOLOM

I. Nomor Referensi Transaksi (Deal Number)

II. Jenis
1. Forward
Transaksi pembelian atau penjualan suatu mata uang dengan mata uang lainnya atau instrumen keuangan
lainnya pada harga yang ditetapkan saat ini dengan penyerahan dan penyelesaian pada tanggal tertentu pada
masa yang akan datang.

Khusus untuk LBU Perusahaan Anak, termasuk juga pembelian dan penjualan ekuitas dan indeks.

2. Future
Transaksi jual beli di bursa berjangka untuk menyerahkan komoditas (khusus untuk Perusahaan Anak) atau
instrumen keuangan dengan mengikuti persyaratan standar yang ditetapkan, yaitu: spesifikasi produk, kualitas,
jumlah kontrak, harga yang disepakati, dan tanggal penyerahan.

3. Swap
Transaksi swap antara lain meliputi:

a. Swap Valuta (Currency Swap)


Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan mata uang
lainnya atas dasar nilai tukar yang disepakati dalam rangka mengantisipasi risiko pergerakan nilai tukar
pada masa yang akan datang.

b. Swap Suku Bunga (Interest Swap)


Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran kewajiban (obligation) pembayaran
bunga yang berbeda sifatnya yang didasarkan pada tingkat suku bunga tertentu yang telah disepakati
tanpa pertukaran prinsipal.

c. Swap Valuta dan Suku Bunga (Cross Currency Swap)


Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan mata uang
lainnya serta pertukaran kewajiban pembayaran bunga atas dasar nilai tukar dan suku bunga yang disepakati
dalam rangka mengantisipasi risiko pergerakan nilai tukar dan suku bunga dengan pertukaran prinsipal.

4. Option
Transaksi yang memberikan hak kepada pembeli (holder) dan kewajiban bagi penjual (writer) untuk melakukan
pembelian atau penjualan pada periode tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

III-69

181
LBU PER KANTOR

Termasuk pula dilaporkan di sini transaksi back to back option.

a. Call
Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk membeli instrumen keuangan pada periode
tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

b. Put
Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk menjual instrumen keuangan pada periode
tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

c. Lainnya

5. Spot
Perjanjian jual/beli valuta asing secara tunai dengan penyerahan atau penyelesaian transaksi tidak lebih dari 2
(dua) hari kerja.

6. Lainnya
Jenis transaksi derivatif yang tidak dapat digolongkan pada jenis 1 sampai 5 di atas.

7. Penyesuaian atas nilai wajar (bid ask spread adjustment)


Merupakan penyesuaian yang harus dilakukan jika bank tidak menggunakan harga penawaran (bid price)
atau harga permintaan (ask price) dalam mengukur nilai wajar sesuai PSAK mengenai instrumen keuangan
dan PAPI, melainkan menggunakan nilai tengah (mid price), kecuali untuk kondisi dimana penggunaan mid
price diperbolehkan.

III. Kontrak

Untuk transaksi swap, kolom Kontrak diisi 0.

1. Jual
Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak penjualan derivatif. Untuk transaksi option, merupakan
kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai penjual (writer).

2. Beli
Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak pembelian derivatif. Untuk transaksi option, merupakan
kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai pembeli (holder).

IV. Jenis Valuta


Valuta yang digunakan dalam transaksi derivatif. Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Variabel yang mendasari

1. Nilai tukar (currency)


2. Suku Bunga (interest rate)
3. Nilai Tukar dan Suku Bunga
4. Komoditas
5. Ekuitas
6. Lainnya
Khusus angka 4 dan 5 adalah untuk LBU Perusahaan Anak.

VI. Pihak Lawan


Yaitu bank dan pihak ketiga bukan bank yang melakukan transaksi dengan bank pelapor.

III-70

182
LBU PER KANTOR

1. Golongan Pihak Lawan


Sandi golongan pihak lawan, lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan Dengan Bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pihak Lawan


a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VII. Kategori Portofolio


Adalah kategorisasi portofolio terhadap Pihak Lawan dalam transaksi spot dan derivatif.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Portofolio.

VIII. Lembaga Pemeringkat


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

IX. Peringkat Perusahaan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.

X. Tanggal Pemeringkatan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.

XI. Negara Pihak Lawan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

XII. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

XIII. Jumlah Tagihan Spot dan Derivatif


1. Bulan Lalu
2. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Pos-pos Neraca Bulanan tentang Tagihan Spot dan Derivatif.

XIV Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XV. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

III-71

183
III-72
III.6.3

LBU PER KANTOR


DAFTAR RINCIAN TAGIHAN SPOT DAN DERIIVATIF

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII

Nomor Pihak Lawan Jumlah Tagihan Spot


Referensi dan Derivatif
Jenis Variabel Kategori Negara
Transaksi Lembaga Peringkat Tanggal Kualitas
Jenis Kontrak Valuta Yg Gol. Hub. Status Portofolio Pemeringkat Perusahaan Pemeringkatan Pihak Lawan
(Deal Mendasari Pihak Pihak Bulan Bulan
dengan
Number) Lawan Lawan Lalu Laporan
bank

Jumlah

184
FORM - 06
06

XIV XV

Cadangan Kerugian
Agunan/Jaminan Penurunan Nilai

Jangka Waktu Agunan/Jaminan


Peringkat
Jenis Sifat Penerbit Lembaga Agunan / Tanggal Nilai Agunan
Jenis Secara
Agunan/ Agunan/ Nilai Tanggal Agunan / Jaminan Pemeringkat Penerbit Pemeringkatan yang dapat Secara
Valuta Jatuh Individual Kolektif
Jaminan Jaminan Mulai Agunan/ Penilaian Jaminan diperhitungkan
Tempo
Jaminan Terakhir

LBU PER KANTOR


185
III-73
LBU PER KANTOR

III.7.1
SANDI RINCIAN SURAT BERHARGA

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
c. Promes 051
d. Wesel
i. Wesel ekspor 055
ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057
iii. Lainnya 059
e. Commercial Papers (CP) 060
f. Medium Term Notes (MTN) 061
g. Floating Rate Notes (FRN) 062
h. Credit Linked Notes 063
i. Lainnya 069
2 Surat Berharga Pasar Modal
a. Reksadana 081
b. Obligasi
i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082
ii. Obligasi Negara (ON) 086
iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
iv. Subordinasi 088
v. Lainnya 083
c. Efek beragun aset 084
d. Lainnya 089
3. Lain-lain 099
Khusus untuk agunan kedua dan seterusnya 098

II. Sifat
1. Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 1
b. Opsi Jual (Put Option) 2
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
i. Mandatory 3
ii. Tidak Mandatory 4
d. Lainnya 8
2. Tidak ada fitur tambahan 9

III-74

186
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

III. Status
1. Junior 1
2. Senior 2
3. Lainnya 9

IV. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

V. Penerbit/Tertarik
1. Golongan Penerbit/Tertarik
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Penerbit/Tertarik
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
VI. Kategori Portofolio
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70

VII. Lembaga Pemeringkat


1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15

III-75

187
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

7. Tidak ada 00
VIII. Peringkat Surat Berharga

IX. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

X. Negara Penerbit
Lihat Daftar Sandi Negara

XI. Kategori Pengukuran


1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2
2. Tersedia untuk dijual 3
3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4
4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 6

XII. Jangka Waktu


1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

XIII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5

XIV. Suku Bunga/Diskonto


1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a Fixed 1
b Variabel 2
c. Tidak Ada 0

XV. Nominal

XVI. Harga Perolehan

XVII. Premium/Diskonto

XVIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya

III-76

188
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

5. Bulan laporan

XIX. Pendapatan Bunga yang akan Diterima

XX. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1

III-77

189
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XXI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif

III-78

190
LBU PER KANTOR

III.7.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi surat berharga yang dimiliki bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing atas
surat berharga yang diterbitkan oleh bank dan pihak ketiga bukan bank.

Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening surat berharga harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan
laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama. Dengan demikian pengisian
Daftar Rincian Surat Berharga dilakukan sebagai berikut :

a. Kolom I sampai dengan VIII, sampai dengan XIV, dan XX diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang
bersangkutan.

b. Kolom XV sampai dengan XIX, XX.5.a, XX.10 dan XXI diisi dengan jumlah rupiah dari surat berharga yang
digabungkan.

KOLOM

I. Jenis
Yaitu bentuk surat berharga yang dimiliki bank pelapor.

1. Surat Berharga Pasar Uang

a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)


Surat berharga atas unjuk yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan
utang.

b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)


Surat Utang Negara yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran
bunga secara diskonto.

c. Promes
Surat sanggup/janji tak besyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang
telah ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya.

d. Wesel

i. Wesel ekspor

ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)


Wesel dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank pelapor dalam rangka transaksi perdagangan
dalam negeri sebagaimana diatur dalam Ketentuan Bank Indonesia mengenai surat kredit berdokumen
dalam negeri.

iii. Lainnya
Wesel yang dimiliki oleh bank pelapor selain wesel ekspor dan SKBDN. Dalam pengertian ini sebagai
tertarik atau yang mempunyai kewajiban kepada bank pelapor adalah pihak ketiga bukan bank.

III-79

191
LBU PER KANTOR

e. Commercial Papers (CP)

f. Medium Term Notes (MTN)


Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah
(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang
telah ditentukan.

g. Floating Rate Notes (FRN)


Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah
(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang
telah ditentukan. Pada notes jenis ini, tingkat bunga atau kupon rate-nya dapat diubah/direview/ditinjau
secara periodik selama masa berlakunya notes berdasarkan benchmark/formula yang telah ditentukan.

h. Credit Linked Notes


Salah satu jenis instrumen Kredit Derivatif dimana bank sebagai penjual proteksi (protection seller) membeli
surat berharga yang diterbitkan oleh pembeli proteksi (protection buyer) dengan aset keuangan referensi
tertentu yang mendasari surat berharga tersebut (underlying reference assets).

i. Lainnya

2. Surat berharga pasar modal

a. Reksadana
Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang pasar modal.

b. Obligasi

i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum


Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat dalam rangka program rekapitalisasi bank umum.
Pada jenis ini termasuk obligasi dalam rangka program rekapitalisasi bank umum yang dibeli dari
pasar sekunder.

ii. Obligasi Negara (ON)


Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan atau
dengan pembayaran bunga secara diskonto.

iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)


Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau orang perseorangan Warga Negara Indonesia melalui
agen penjual.

iv. Subordinasi
Obligasi yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan
yang hampir sama dengan modal.

v. Lainnya
Jenis obligasi lainnya yang diterbitkan oleh bank dan pihak ketiga bukan bank selain butir i s.d. iv di atas.

c. Efek Beragun Aset


Surat berharga yang diterbitkan oleh penerbit berdasarkan aset keuangan yang dialihkan oleh kreditur
asal sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas
sekuritisasi aset.

III-80

192
LBU PER KANTOR

d. Lainnya
Surat berharga pasar modal yang dimiliki oleh bank pelapor selain jenis a sampai dengan c di atas.

3. Lain-lain
Surat-surat berharga milik bank pelapor selain jenis 1 dan 2 tersebut di atas.

II. Sifat

1. Ada Fitur Tambahan

a. Opsi Beli (Call Option)


Opsi yang melekat pada surat berharga yang memberikan hak kepada penerbit surat berharga untuk
melunasi atau membeli kembali surat berharga sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)


Opsi yang melekat pada surat berharga yang memberikan hak kepada pembeli surat berharga untuk
meminta pelunasan atau menjual kembali surat berharga kepada penerbit sebelum jatuh tempo pada
harga yang telah disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)


Opsi yang melekat pada surat berharga yang memberikan hak kepada pembeli surat berharga untuk
mengkonversi surat berharga ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan
harga konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory


Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

III. Status

1. Junior
Jika surat berharga memberikan hak kepada pembeli untuk menerima pembayaran setelah pembeli surat
berharga yang bersifat senior.

2. Senior
Jika surat berharga memberikan hak pertama bagi pembeli untuk menerima pembayaran.

3. Lainnya
Jika surat berharga tidak memiliki status junior atau senior.

IV. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Penerbit/Tertarik

1. Golongan Penerbit/Tertarik
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Penerbit/Tertarik.

III-81

193
LBU PER KANTOR

Jenis Obligasi dalam rangka program rekapitalisasi bank umum (sandi 082) golongan penerbit/tertarik diisi
dengan Departemen Keuangan (sandi 0020)

2. Hubungan dengan bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Penerbit/Tertarik
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VI. Kategori Portofolio


Adalah kategorisasi portofolio terhadap Penerbit/Tertarik.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Portofolio.

VII. Lembaga Pemeringkat


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

VIII. Peringkat Surat Berharga


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Surat Berharga.

IX. Tanggal Pemeringkatan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.

X. Negara Penerbit
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

XI. Kategori Pengukuran


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan.

XII. Jangka Waktu


1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu

XIII. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

XIV. Suku Bunga/Diskonto


1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed
b. Variabel
c. Tidak ada
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

Apabila penempatan dalam surat berharga tersebut tidak diberikan suku bunga, kolom ini diisi dengan
00,00. dan jenis suku bunga diisi 0.

III-82

194
LBU PER KANTOR

XV. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

XVI. Harga Perolehan


Yaitu jumlah dana yang dikeluarkan bank untuk membeli surat berharga.

XVII. Premium/Diskonto
Yaitu sisa premium/diskonto dalam rupiah atau valuta asing yang belum diamortisasi.

XVIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).

XIX. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima


Yaitu pendapatan bunga dalam rupiah atau valuta asing yang akan diterima bank pelapor yang hingga saat
pelaporan belum diterima pembayarannya.

XX. Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XXI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

III-83

195
III-84
IV.7.3

LBU PER KANTOR


DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII

Suku Bunga / Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan


Penerbit / Tertarik Jangka Waktu
Diskonto Diamortisasi atau Nilai Wajar)
Peringkat
Kategori Lembaga Tanggal Kategori Premium /
Jenis Surat Negara Harga
Jenis Sifat Status Status Portofolio Pemering Berharga Pemering Penerbit Pengukur Kualitas Nominal
Valuta Golong Hubu
Tingkat Jenis Perolehan Diskonto
an ngan Penerbit kat katan an Jatuh Bulan Bulan
Mulai Suku Suku Debet Kredit Lainnya Laporan
Penerbit/ dengan / Tempo Lalu
Bunga Bunga
Tertarik Bank Tertarik

JUMLAH

196
FORM - 07
07

XIX XX XXI

Agunan/Jaminan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Pendapatan
Bunga Yg Jangka Waktu Agunan/Jaminan
Akan
Jenis Sifat Penerbit Lembaga Peringkat Nilai Agunan
Diterima Jenis Tanggal Secara Individual Secara Kolektif
Agunan / yang dapat
Agunan/ Agunan/
Valuta Nilai Tanggal Agunan / Pemeringkat Pemeringkatan
Jaminan Jaminan Jatuh Jaminan Penerbit diperhitungkan
Mulai Agunan/ Penilaian
Tempo Jaminan
Jaminan Terakhir

LBU PER KANTOR


197
III-85
LBU PER KANTOR

III.8.1
SANDI RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DIJUAL
DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (REPO)

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
c. Promes 051
d. Wesel
i. Wesel ekspor 055
ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057
iii. Lainnya 059
e. Commercial Papers (CP) 060
f. Medium Term Notes (MTN) 061
g. Floating Rate Notes (FRN) 062
h. Credit Linked Notes 063
i. Lainnya 069
2 Surat Berharga Pasar Modal
a. Reksadana 081
b. Obligasi
i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082
ii. Obligasi Negara (ON) 086
iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
iv. Subordinasi 088
v. Lainnya 083
c. Efek beragun aset 084
d. Lainnya 089
3. Lain-lain 099
Khusus untuk Agunan kedua dan seterusnya 098

II. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Penerbit/Tertarik
1. Golongan Penerbit/Tertarik
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan Bank 1
b. Tidak terkait dengan Bank 2

III-86

198
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

3. Status Penerbit/Tertarik
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

IV. Pihak Lawan


1. Golongan Pihak Lawan
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Pihak Lawan
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

V. Kategori Portofolio
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70

VI. Lembaga Pemeringkat


1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00

VII. Peringkat Surat Berharga

VIII. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

III-87

199
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

IX. Negara Pihak Penerbit


Lihat Daftar Sandi Negara
X. Kategori Pengukuran
1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2
2. Tersedia untuk dijual 3
3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4
4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 6

XI. Jangka Waktu Surat Berharga


1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

XII. Jangka Waktu Repo


1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

XIII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5

XIV. Suku Bunga/Diskonto


1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed 1
b. Variabel 2
c. Tidak ada 0

XV. Nominal

XVI. Premium/Diskonto

XVII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan laporan

XVIII. Pendapatan Bunga yang akan Diterima

III-88

200
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

XIX. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III-89

201
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XX. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif

III-90

202
LBU PER KANTOR

III.8.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA
YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (REPO)

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi surat berharga yang dimiliki bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing atas
surat berharga yang diterbitkan oleh bank dan pihak ketiga bukan bank, yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo).

Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening surat berharga harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan
laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama. Dengan demikian pengisian
Daftar Rincian Surat Berharga Yang dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) dilakukan sebagai berikut :

a. Kolom I sampai dengan XIV, dan XIX iisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang bersangkutan.

b. Kolom XV sampai dengan XVIII, XIX.5.a, XIX.10 dan XX diisi dengan jumlah rupiah dari surat berharga yang
digabungkan.

KOLOM

I. Jenis
Yaitu bentuk surat berharga yang dimiliki bank pelapor yang dijual dengan janji dibeli kembali.

1. Surat berharga pasar uang

a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)


Surat berharga atas unjuk yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan
utang.

b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)


Surat Utang Negara yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran
bunga secara diskonto.

c. Promes
Surat sanggup/janji tak besyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang
telah ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya.

d. Wesel

i. Wesel ekspor

ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)


Wesel dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank pelapor dalam rangka transaksi perdagangan
dalam negeri sebagaimana diatur dalam Ketentuan Bank Indonesia mengenai surat kredit berdokumen
dalam negeri.

iii. Lainnya

Wesel yang dimiliki oleh bank pelapor selain wesel ekspor dan SKBDN. Dalam pengertian ini sebagai
tertarik atau yang mempunyai kewajiban kepada bank pelapor adalah pihak ketiga bukan bank.

e. Commercial Papers (CP)

III-91

203
LBU PER KANTOR

f. Medium Term Notes (MTN)


Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah
(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang
telah ditentukan.

g. Floating Rate Notes (FRN)


Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah
(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang
telah ditentukan. Pada notes jenis ini, tingkat bunga atau kupon rate-nya dapat diubah/direview/ditinjau
secara periodik selama masa berlakunya notes berdasarkan benchmark/formula yang telah ditentukan.

h. Credit Linked Notes


Salah satu jenis instrumen derivatif kredit dimana bank sebagai penjual proteksi (protection seller) membeli
surat berharga yang diterbitkan oleh pembeli proteksi (protection buyer) dengan aset keuangan referensi
tertentu yang mendasari surat berharga tersebut (underlying reference assets).

i. Lainnya

2. Surat berharga pasar modal

a. Reksadana
Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang pasar modal.

b. Obligasi

i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum


Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat dalam rangka program rekapitalisasi bank umum.
Pada jenis ini termasuk obligasi dalam rangka program rekapitalisasi bank umum yang dibeli dari
pasar sekunder.

ii. Obligasi Negara (ON)


Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan atau
dengan pembayaran bunga secara diskonto.

iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)


Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui
agen penjual.

iv. Subordinasi
Obligasi yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan
yang hampir sama dengan modal.

v. Lainnya
Jenis obligasi lainnya yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan bank selain butir i s.d. iv di atas.

c. Efek Beragun Aset

Surat berharga yang diterbitkan oleh penerbit berdasarkan aset keuangan yang dialihkan oleh kreditur
asal sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas
sekuritisasi aset.

III-92

204
LBU PER KANTOR

d. Lainnya
Surat berharga pasar modal yang dimiliki oleh bank pelapor yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan
bank selain jenis a sampai dengan c di atas.

3. Lain-lain
Surat berharga yang dimiliki bank pelapor selain jenis 1 dan 2 tersebut di atas.

II. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Penerbit/Tertarik
Adalah bank atau pihak ketiga bukan bank yang menerbitkan surat berharga yang dijual oleh bank pelapor
dengan janji dibeli kembali.

1. Golongan Penerbit/Tertarik
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Penerbit/Tertarik.

Jenis Obligasi dalam rangka program rekapitalisasi bank umum (sandi 082) golongan penerbit/tertarik
diisi dengan Departemen Keuangan (sandi 0020)

2. Hubungan dengan bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Penerbit/Tertarik
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

IV. Pihak Lawan


Adalah bank atau pihak ketiga bukan bank yang melakukan transaksi repo dengan bank pelapor.

1. Golongan Pihak Lawan


Sandi golongan pihak lawan, lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pihak Lawan


a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

III-93

205
LBU PER KANTOR

V. Kategori Portofolio
Adalah kategorisasi portofolio terhadap Penerbit surat berharga.Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian
tentang Kategori Portofolio.

VI. Lembaga Pemeringkat


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

VII. Peringkat Surat Berharga


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Surat Berharga.

VIII. Tanggal Pemeringkatan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.

IX. Negara Penerbit


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

X. Kategori Pengukuran
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan.

XI. Jangka Waktu Surat Berharga


Adalah jangka waktu surat berharga.
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

XII. Jangka Waktu Repo


Adalah jangka waktu transaksi repo sesuai perjanjian.
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

XIII. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

XIV. Suku Bunga/Diskonto


1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed
b. Variabel
c. Tidak ada
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto. Apabila penempatan dalam
surat berharga tersebut tidak diberikan suku bunga, kolom tingkat suku bunga diisi dengan 00,00 dan
Jenis suku Bunga diisi 0
XV. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

XVI. Premium/Diskonto
Yaitu sisa premium/diskonto dalam rupiah atau valuta asing yang belum diamortisasi.

III-94

206
LBU PER KANTOR

XVII.Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya PerolehanDiamortisasi
atau Nilai Wajar).

Surat berharga yang dibeli dengan diskonto atau premium disajikan secara netto (carrying value).

XVIII. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima


Yaitu pendapatan bunga dalam rupiah atau valuta asing yang akan diterima bank pelapor yang hingga saat
pelaporan belum diterima pembayarannya.

XIX. Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan..

XX. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

III-95

207
III-96
III.8.3

LBU PER KANTOR


DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA REPO

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI

Jangka Waktu Suku Bunga /


Penerbit/Tertarik Pihak Lawan Jangka Waktu
Peringkat Repo Diskonto
Kategori Lembaga Tanggal Negara Katagori SSB
Jenis Surat Premium/
Jenis Portofolio Pemering Pemering Pihak Pengukur Kualitas Nominal Diskonto
Valuta kat Berharga Tingkat Jenis
Golongan Hubungan Status Golongan Hubungan Status katan Penerbit an Jatuh
Mulai Jatuh Suku Suku
Penerbit/ dengan Penerbit/ Pihak dengan Pihak Tempo Mulai Tempo
Bank Bunga Bunga
Tertarik Bank Tertarik Lawan Lawan

Jumlah

208
FORM - 08
08

XVII XVIII XIX XX


Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Cadangan Kerugian
Perolehan Diamortisasi atau Nilai Agunan/Jaminan
Wajar) Penurunan Nilai
Pendapatan Jangka
Bunga Yg Akan Agunan/Jaminan
Waktu
Diterima Jenis Sifat Peringkat Tanggal Nilai Agunan
Penerbit
Bulan Debet Kredit Lainnya Bulan Agunan/ Agunan/ Jenis Lembaga Penerbit
Pemering Yg Dpt Secara Individual Secara Kolektif
Nilai Tanggal Agunan/
Lalu Laporan Jaminan Jaminan Valuta Jatuh Agunan/ Penilaian
Pemering Agunan/
katan diperhitungkan
Mulai Tempo Jaminan kat Jaminan
Jaminan Terakhir

LBU PER KANTOR


209
III-97
LBU PER KANTOR

III.9.1
SANDI RINCIAN TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA YANG DIBELI
DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE REPO)

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
c. Promes 051
d. Wesel
i. Wesel ekspor 055
ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057
iii. Lainnya 059
e. Commercial Papers (CP) 060
f. Medium Term Notes (MTN) 061
g. Floating Rate Notes (FRN) 062
h. Credit Linked Notes 063
i. Lainnya 069
2 Surat Berharga Pasar Modal
a. Reksadana 081
b. Obligasi
i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082
ii. Obligasi Negara (ON) 086
iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
iv. Subordinasi 088
v. Lainnya 083
c. Efek beragun aset 084
d. Lainnya 089
3. Lain-lain 099
Khusus untuk Agunan/Jaminan kedua dan seterusnya 098

II. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Pihak Lawan


1. Golongan Pihak Lawan
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2

III-98

210
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

3. Status Pihak Lawan


a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

IV. Kategori Portofolio


1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70

V. Lembaga Pemeringkat
1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00
VI. Peringkat Perusahaan

VII. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

VIII. Negara Pihak Lawan


Lihat Daftar Sandi Negara

IX. Jangka Waktu


1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

X. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
4. Diragukan 4

III-99

211
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

5. Macet 5

XI. Suku Bunga/Diskonto

XII. Nominal

XIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan laporan

XIV. Kategori Pengukuran


1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2
2. Tersedia untuk dijual 3
3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4
4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 6

XV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163

III-100

212
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

iv. Hotel 164


v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank

III-101

213
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

d. Entitas Sektor Publik


i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XVI. Status Reverse Repo


1. Dilakukan Repo Kembali 1
2. Tidak Dilakukan Repo Kembali 2

XVII. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif

III-102

214
LBU PER KANTOR

III.9.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA
YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE REPO)

Pada daftar rincian ini dilaporkan tagihan atas surat berharga dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak
ketiga bukan bank yang berasal dari kontrak pembelian surat berharga dengan janji dijual kembali (reverse repo).

Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening surat berharga harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan
laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama. Dengan demikian pengisian
Daftar Rincian Surat Berharga dilakukan sebagai berikut :

a. Kolom I sampai dengan XI , Kolom XIV sampai dengan XVI diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang
bersangkutan.

b. Kolom XII, XIII, XV.5.a, XV.10, dan XVII diisi dengan jumlah rupiah dari surat berharga yang digabungkan.

KOLOM

I. Jenis
Yaitu bentuk surat berharga yang dibeli oleh bank pelapor dengan janji dijual kembali.

1. Surat berharga pasar uang

a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)


Surat berharga atas unjuk yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan
utang.

b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)


Surat Utang Negara yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran
bunga secara diskonto.

c. Promes
Surat sanggup/janji tak besyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang
telah ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya.

d. Wesel

i. Wesel ekspor

ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)


Wesel dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank pelapor dalam rangka transaksi perdagangan
dalam negeri sebagaimana diatur dalam Ketentuan Bank Indonesia mengenai surat kredit berdokumen
dalam negeri.

iii. Lainnya
Wesel yang dimiliki oleh bank pelapor selain wesel ekspor dan SKBDN. Dalam pengertian ini, pihak
tertarik atau yang mempunyai kewajiban kepada bank pelapor adalah pihak ketiga bukan bank.

e. Commercial Papers (CP)

III-103

215
LBU PER KANTOR

f. Medium Term Notes (MTN)


Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah
(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang
telah ditentukan.

g. Floating Rate Notes (FRN)


Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah
(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang
telah ditentukan. Pada notes jenis ini, tingkat bunga atau kupon rate-nya dapat diubah/direview/ditinjau
secara periodik selama masa berlakunya notes berdasarkan benchmark/formula yang telah ditentukan.

h. Credit Linked Notes


Salah satu jenis instrumen kredit derivatif dimana bank sebagai penjual proteksi (protection seller) membeli
surat berharga yang diterbitkan oleh pembeli proteksi (protection buyer) dengan aset keuangan referensi
tertentu yang mendasari surat berharga tersebut (underlying reference assets).

i. Lainnya

2. Surat berharga pasar modal

a. Reksadana
Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang pasar modal.

b. Obligasi

i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum


Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat dalam rangka program rekapitalisasi bank umum.
Pada jenis ini termasuk obligasi dalam rangka program rekapitalisasi bank umum yang dibeli dari
pasar sekunder.

ii. Obligasi Negara (ON)


Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan atau
dengan pembayaran bunga secara diskonto.

iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)


Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau orang perseorangan Warga Negara Indonesia melalui
agen penjual.

iv. Subordinasi
Obligasi yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan
yang hampir sama dengan modal.

v. Lainnya
Jenis obligasi lainnya yang diterbitkan oleh bank dan pihak ketiga bukan bank selain butir i s.d. iv di atas.

c. Efek Beragun Aset


Surat berharga yang diterbitkan oleh penerbit berdasarkan aset keuangan yang dialihkan oleh kreditur
asal sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas
sekuritisasi aset.

III-104

216
LBU PER KANTOR

d. Lainnya
Surat berharga pasar modal yang dimiliki oleh bank pelapor selain jenis a sampai dengan c di atas.

3. Lain-lain
Surat-surat berharga milik bank pelapor selain jenis 1 dan 2 tersebut di atas.

II. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Pihak Lawan


Yaitu bank dan pihak ketiga bukan bank yang melakukan transaksi reverse repo dengan bank pelapor.

1. Golongan Pihak Lawan


Sandi golongan pihak lawan, lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pihak Lawan


a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

IV. Kategori Portofolio


Adalah kategorisasi portofolio terhadap Pihak Lawan dalam transaksi reverse repo.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Portofolio.

V. Lembaga Pemeringkat
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

VI. Peringkat Perusahaan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.
VII. Tanggal Pemeringkatan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.

VIII. Negara Pihak Lawan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

IX. Jangka Waktu


Adalah jangka waktu transaksi reverse repo sesuai perjanjian.
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

III-105

217
LBU PER KANTOR

X. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

XI. Suku bunga/Diskonto


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

XII. Nominal
Yaitu nilai tunai yang akan diterima pada saat berakhirnya kontrak/perjanjian pembelian surat berharga dengan
janji dijual kembali.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

XIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Nilai Tercatat atau Nilai Wajar).

XIV. Kategori Pengukuran


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan.

XV. Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XVI. Status Reverse Repo

1. Dilakukan Repo Kembali


Diisi apabila bank melakukan kontrak repo dengan pihak lain atas surat berharga yang dibeli bank pelapor
dengan janji dijual kembali (reverse repo)

2. Tidak Dilakukan Repo Kembali


Diisi apabila bank tidak melakukan kontrak repo dengan pihak lain atas surat berharga yang dibeli bank
pelapor dengan janji dijual kembali (reverse repo)

XVII. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

III-106

218
III.9.3
DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA REVERSE REPO

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII

Jangka Waktu Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya


Pihak Lawan Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
Jenis Kategori Lembaga Peringkat Tanggal Suku Bunga /
Jenis Golo Hubu Negara Kualitas Diskonto Nominal
Portofolio Pemering Perusaha Pemering
Valuta ngan ngan Status Pihak Jatuh
Pihak kat an katan Mulai Bulan Debet Kredit Lainnya Bulan
Pihak dengan Lawan Tempo
Lawan Bank Lawan Lalu Laporan

LBU PER KANTOR


Jumlah

219
III-107
III-108 FORM - 09

LBU PER KANTOR


09

XIV XV XVI XVII

Cadangan Kerugian Penurunan


Nilai

Jangka Waktu Agunan/Jaminan Status


Peringkat Nilai Agunan Reverse
Jenis Sifat Penerbit
Kategori Jenis Lembaga Agunan/ Tanggal yang dapat Repo
Secara Secara
Agunan/ Agunan/ Nilai Tanggal Agunan/ Pemeringkat
Pengukuran Valuta Jatuh Penerbit Pemering diperhitung Indvidual Kolektif
Jaminan Jaminan Mulai Agunan/ Penilaian Jaminan
Tempo Jaminan katan kan
Jaminan Terakhir

220
LBU PER KANTOR

III.10.1
SANDI RINCIAN TAGIHAN AKSEPTASI

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Wesel a/d L/C luar negeri 055
2. Wesel a/d L/C dalam negeri 057
3. Lainnya 099
Khusus untuk agunan kedua dan seterusnya 098

II. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Pihak Tertagih


1. Golongan Pihak Tertagih
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Pihak Tertagih
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

IV. Kategori Portofolio


1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70

V. Lembaga Pemeringkat
1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11

III-109

221
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00

VI. Peringkat Perusahaan

VII. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

VIII. Negara Pihak Tertagih

IX. Kategori Pengukuran


1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2
2. Tersedia untuk dijual 3
3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4
4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 6

X. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

XI. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5

XII. Suku Bunga/Diskonto

XIII. Nominal

XIV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

XV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041

III-110

222
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

d. Setoran Jaminan 045


e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT

III-111

223
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XVI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif

III-112

224
LBU PER KANTOR

III.10.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TAGIHAN AKSEPTASI

Pada daftar rincian ini dilaporkan jumlah tagihan bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang timbul
karena akseptasi wesel atas dasar L/C berjangka. Dalam jenis ini yang dilaporkan adalah nilai wesel atas dasar L/C
berjangka yang diaksep.

KOLOM

I. Jenis

1. Wesel a/d L/C luar negeri


Adalah alat penarikan pembayaran yang diterbitkan oleh eksportir atas dasar L/C luar negeri.

2. Wesel a/d L/C dalam negeri (SKBDN)


Adalah alat penarikan pembayaran yang diterbitkan oleh eksportir atas dasar Surat Kredit Berdokumen Dalam
Negeri (SKBDN).

3. Lainnya

II. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Pihak Tertagih


Adalah pihak yang menjamin pembayaran atas wesel yang diterbitkan atas dasar L/C dengan akseptasi (Acceptance L/C).

1. Golongan Pihak Tertagih


Sandi golongan pihak tertagih, lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan bank.

3. Status Pihak Tertagih


a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

IV. Kategori Portofolio


Adalah kategorisasi portofolio dari Pihak Tertagih.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Portofolio.

V. Lembaga Pemeringkat
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

VI. Peringkat Perusahaan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.

III-113

225
LBU PER KANTOR

VII. Tanggal Pemeringkatan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.

VIII. Negara Pihak Tertagih


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

IX. Kategori Pengukuran


Lihat Penjelasan Umum kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan.

X. Jangka Waktu
Yaitu jangka waktu akseptasi sesuai perjanjian.
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

XI. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

XII. Suku Bunga/Diskonto


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.Apabila tagihan akseptasi tersebut
tidak diberikan suku bunga, kolom ini diisi dengan 00,00.

XIII. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

XIV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).

XV. Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XVI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

III-114

226
III.10.3
TAGIHANAKSEPTASI

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV

Jangka Waktu Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya


Tertagih
Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
Kategori Lembaga Peringkat Tanggal Suku
Jenis Negara Kategori
Jenis Hubungan Portofolio Pemering Perusaha Pemering Kualitas Bunga / Nominal
Valuta Golongan Status Pihak Pengukur Mulai Jatuh Bulan
Tertagih dengan Tertagih kat an katan
Tertagih an Diskonto Debet Kredit Lainnya Bulan
Bank Tempo Lalu Laporan

LBU PER KANTOR


Jumlah

227
III-115
III-116

LBU PER KANTOR


FORM - 10
10

XV XVI

Cadangan Kerugian Penurunan


Agunan/Jaminan Nilai

Jangka Waktu Agunan/Jaminan Peringkat


Jenis Sifat Penerbit Lembaga Penerbit Tanggal
Jenis Pemering- Nilai Agunan Secara Secara
Agunan/ Agunan/ Nilai Tanggal Agunan/ Pemeringkat Agunan/ yang dapat
Valuta Jatuh katan Indvidual Kolektif
Jaminan Jaminan Awal Agunan/ Penilaian Jaminan Jaminan diperhitungkan
Waktu
Jaminan Terakhir

228
LBU PER KANTOR

III.11.1
SANDI RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN

KOLOM SANDI

I. Nomor Akad
Diisi dengan nomor akad fasilitas kredit

II. Nomor Rekening

III. Jumlah Rekening


Diisi jumlah rekening penggabungan

IV. Debitur
1. Golongan Debitur
Lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Debitur
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

V. Kategori Debitur
1. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
a. Debitur Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan Penjaminan/
Asuransi Kredit
i. Penjamin Tertentu
i.1 Mikro 10
i.2 Kecil 20
i.3 Menengah 30
ii. Penjamin Lainnya
ii.1 Mikro 40
ii.2 Kecil 50
ii.3 Menengah 60
b. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Lainnya
i. Mikro 70
ii. Kecil 80
iii. Menengah 90
2. Bukan Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 99

VI. Kategori Portofolio


1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11

III-117

229
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional


a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Kredit Beragunan Rumah Tinggal
a. LTV < 70% 37
b. 70% < LTV < 80% 38
c. 80% < LTV < 95% 39
8. Kredit Beragun Properti Komersial 42
9. Kredit Pegawai atau Pensiunan 40
10.Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
a. Kredit Beragun Rumah Tinggal 60
b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 62
11.Eksposur Sekuritisasi 70

VII. Lembaga Pemeringkat


1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00

VIII. Peringkat Perusahaan

IX. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

X. Jenis Kredit
1. Dengan perjanjian kredit
a. Kredit yang diberikan 05
b. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (Sindikasi) 10
c. Kredit kepada pihak ketiga melalui lembaga lain secara channeling 20
d. Kredit kepada pihak ketiga melalui lembaga lain secara executing 25
e. Kartu Kredit 30
f. Surat berharga dengan Note Purchase Agreement (NPA) 45
2. Tanpa perjanjian kredit
a. Giro bersaldo debet 80

III-118

230
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

b. Tagihan atas transaksi perdagangan 85


c. Lainnya 99
Khusus agunan/jaminan baris kedua dan seterusnya 98

XI. Sifat Kredit


1. Kredit yang direstrukturisasi 1
2. Pengambilalihan kredit 2
3. Kredit Subordinasi 3
4. lainnya 9

XII. Jenis Penggunaan


1. Modal kerja 1
2. Investasi 2
3. Konsumsi 3

XIII. Orientasi Penggunaan


1. Ekspor 1
2. Impor 2
3. Lainnya 9

XIV. Jenis Valuta


1. Jenis valuta induk
2. Jenis valuta per fasilitas
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

XV. Kategori Pengukuran


1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2
2. Tersedia untuk dijual 3
3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4
4. Pinjaman yang diberikan dan Piutang 6

XVI. Jangka Waktu


1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

XVII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5

XVIII. Suku Bunga

III-119

231
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

1. Tingkat Suku Bunga


a. Induk
b. Per fasilitas
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed 1
b. Variabel 2
c. Tidak ada 0
XIX. Sektor Ekonomi
Lihat Daftar Sandi Sektor Ekonomi

XX. Lokasi Proyek


Lihat Daftar Sandi Lokasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia

XXI. Plafon
1. Plafon Induk
2. Plafon

XXII. Nominal

XXIII. Kelonggaran Tarik


1. Dengan Komitmen (Committed)
2. Tanpa Komitmen (Uncommitted)

XXIV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Bulan Laporan

XXV. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima

XXVI. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii.Surat Berharga lainnya 099

III-120

232
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat daftar sandi jenis valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6 Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12

III-121

233
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13


c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7 Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8 Peringkat Penerbit Agunan/Jaminan
9 Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan yang dapat diperhitungkan
a. Kredit
b. Kelonggaran Tarik

XXVII. Pendapatan yang ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi

XXVIII. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit
a. Secara Individual
b. Secara Kolektif
2. PPA Kelonggaran Tarik yang Telah Dibentuk
a. Cadangan Umum
b. Cadangan Khusus

III-122

234
LBU PER KANTOR

III.11.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan semua realisasi pemberian kredit dalam rupiah dan valuta asing kepada bank
dan pihak ketiga bukan bank termasuk kepada pegawai bank sendiri. Dimasukkan pula ke dalam pos ini adalah
pembelian surat-surat berharga yang disertai dengan Note Purchase Agreement (NPA), pengambilalihan kredit
dalam rangka anjak piutang, tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan (ekspor impor) yang telah
Jatuh Tempo dan setelah 15 hari belum diselesaikan oleh nasabah, dan giro yang bersaldo debet.

Penjualan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) nasabah yang diendos bank pelapor dalam rangka pemberian kredit,
dalam LBU ini tidak mengurangi kredit yang diberikan. Selain itu, kredit yang diberikan dalam rangka pembiayaan
bersama/konsorsium/sindikasi baik sebagai bank induk (arranger) maupun bank peserta (participant) dilaporkan sebesar
tagihan bank pelapor kepada debitur yang bersangkutan atau sebesar pangsa bank pelapor. Rekening kredit yang
bersaldo kredit dilaporkan pada pos Daftar Rincian Giro.

Pengertian Kredit Yang Diberikan secara lengkap, lihat Penjelasan Pos-pos Neraca Bulanan, pos Kredit Yang Diberikan.

Adapun tata cara pelaporan kredit adalah sebagai berikut :


1. Untuk debitur yang memperoleh beberapa fasilitas kredit/rekening dalam satu akad, maka tata cara
pelaporannya adalah sebagai berikut :
i. kredit tersebut harus dilaporkan dengan cara dikelompokkan dalam satu grup baris (record), tidak boleh
dilaporkan secara terpisah-pisah dalam baris (record) yang berbeda-beda. Adapun pelaporannya untuk
fasilitas kredit pertama yang dilaporkan pada baris pertama, seluruh kolom I sampai dengan kolom
XXVIII diisi dengan sandi yang sesuai dengan transaksi yang bersangkutan. Selanjutnya untuk fasilitas
kredit berikutnya yang dilaporkan pada baris kedua dan seterusnya, maka kolom I (akad) diisi dengan
sandi 98 sedangkan kolom lainnya diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan (lihat Box III.II.2.1).
ii. Jika fasilitas kredit berikutnya yang dilaporkan pada baris kedua dan seterusnya sebagaimana dimaksud
pada butir i diatas memiliki pula beberapa sub fasilitas, maka pelaporan sub fasilitas tersebut disamakan
dengan fasilitas sebagaimana butir i, yaitu kolom I (akad) diisi dengan sandi 98 sedangkan kolom lainnya
diisi dengan sandi yang sesuai dengan transaksi yang bersangkutan.
iii. Jika fasilitas dalam 1 akad diberikan oleh lebih dari 1 bank pelapor, maka masing-masing bank pelapor
melaporkan sebesar fasilitas yang diberikan oleh bank pelapor tersebut dengan tata cara pelaporan
sebagaimana butir i dan ii diatas
iv. Khusus untuk debitur (kartu kredit utama) yang memperoleh beberapa fasilitas kartu kredit dalam satu
akad, maka beberapa fasilitas kartu kredit tersebut dapat dilaporkan dalam satu baris dengan ketentuan:
− Pengisian Kolom Tingkat Suku Bunga
o Tingkat Suku Bunga Induk diisi 0
o Tingkat Suku Bunga Per fasilitas diisi dengan tingkat suku bunga kartu kredit utama
− Pengisian Kolom Plafon :
o Plafon Induk diisi 0
o Plafon diisi dengan total plafon seluruh fasilitas kartu kredit
− Jangka waktu mulai dan Jatuh Tempo dilaporkan dengan jangka waktu kartu kredit utama
− Kolom XXII, XXIII, XXIV, XXV, XXVII, XXVIII diisi dengan jumlah rupiah dari seluruh fasilitas kartu
kredit
− Kolom lainnya diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.

III-123

235
LBU PER KANTOR

2. Untuk debitur yang memberikan agunan/jaminan kredit kepada bank pelapor lebih dari satu agunan/jaminan,
maka semua agunan/jaminan tersebut harus dilaporkan dengan cara pelaporannya dilakukan lebih dari satu
baris (record).

3. Kredit yang telah disetujui akadnya namun belum ditarik oleh nasabah sehingga baki debetnya masih 0 (nol)
tetapi nasabah telah memiliki hak untuk menarik kreditnya (memiliki kelonggaran tarik), maka kredit tersebut
tetap harus dilaporkan di Form-11.

4. Kredit yang telah dilunasi oleh nasabah tidak dilaporkan dalam LBU. Selanjutnya terhadap kredit yang telah
dilunasi oleh nasabah mengingat sudah di hapus dari laporan kredit, maka baki debet bulan lalu tidak perlu
dilaporkan dalam Form-11.

5. Kredit yang pada tanggal laporan bersaldo nihil namun akadnya masih berlaku sehingga nasabah masih
memiliki hak untuk menarik kreditnya sesuai dengan kelonggaran tarik yang ada, tetap dilaporkan dalam
Form-11 dengan baki debet 0 (nol).

KOLOM

I. Nomor Akad
Nomor yang tercantum dalam perjanjian kredit.

II. Nomor Rekening


Dalam pelaporan ini, setiap rekening/fasilitas kredit harus diisi dengan nomor rekening fasilitas kredit yang
diberikan kepada nasabah, kecuali untuk kredit yang dilaporkan secara gabungan/penjumlahan sesuai dengan
ketentuan pelaporan penggabungan.

Prinsip yang dipakai dalam laporan ini adalah setiap fasilitas harus memiliki nomor rekening yang unik (tidak
boleh sama). Dengan demikian, maka nomor rekening di LBU harus sama dengan nomor rekening di Sistem
Informasi Debitur (SID).

Dalam hal kredit Tanpa Perjanjian, Kolom Nomor Rekening harus diisi dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kredit yang berasal dari giro yang bersaldo debet (overdraft), kolom ini diisi dengan Nomor Rekening Giro
nasabah yang bersangkutan.

b. Kredit yang berasal dari tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan yang telah Jatuh Tempo
namun belum diselesaikan oleh nasabah yang bersangkutan, kolom Nomor Rekening diisi dengan nomor L/C
atau nomor lain yang berkaitan dengan penyediaan fasilitas kepada nasabah yang bersangkutan.

III. Jumlah Rekening


Diisi jumlah rekening penggabungan. Untuk rekening kredit secara individual, jumlah rekening diisi angka 1 (satu).
Dalam hal fasilitas kredit diberikan kepada kelompok dan penandatanganan akad kredit dilakukan oleh seorang
yang mewakili atas nama kelompok tersebut, jumlah rekening diisi dengan banyaknya anggota kelompok yang
menerima fasilitas kredit (end user). Misalnya, penyaluran Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA),
jumlah rekening adalah banyaknya anggota koperasi yang menerima fasilitas kredit.

Dalam pelaporan ini setiap rekening kredit harus dilaporkan secara individual. Namun demikian, untuk
menyederhanakan pelaporan, kepada bank pelapor diperkenankan menggabungkan/menjumlahkan :

1. Untuk LBU Per Kantor dan LBU Perusahaan Anak, Rekening-rekening kredit yang plafon, nominal, dan
jumlah pada tanggal laporan masing-masing sampai dengan Rp 5.000.000,-(lima juta rupiah) untuk kredit
yang diberikan dalam rupiah atau sampai dengan USD 500,-atau equivalennya untuk mata uang asing lain

III-124

236
LBU PER KANTOR

untuk kredit yang diberikan dalam valuta asing, sepanjang Golongan Debitur, Kategori Debitur, Kategori
Portofolio, Jenis Penggunaan, Jenis Valuta per fasilitas, Kategori Pengukuran, dan Kualitas sama.

Pelaporan rekening yang digabungkan, dilakukan dengan cara sebagai berikut :


a. Kolom III diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.
b. Kolom I, II, IV.3, VII, VIII, X, XIII, XIV.1, XVIII cukup diisi dengan angka 0, sedangkan kolom XX cukup
diisi angka 0.
c. Kolom XXVI.1 cukup diisi sandi 300 sehingga kolom XXVI.2 s.d XXVI.10 akan di blok (Kosong)
d. Kolom IX, dan XVI, cukup dikosongkan (NULL)
e. Kolom XIV.2 cukup diisi dengan sandi IDR dan USD untuk kredit selain valuta rupiah.

f. Kolom XIX untuk kredit dengan jenis penggunaan konsumsi, dapat diisi dengan Perumahan (sandi
001110, 001120 atau 001130), atau Lainnya (sandi 009000) sesuai dengan sektor ekonomi dari
rekening-rekening yang digabungkan.Sementara itu, untuk kredit dengan jenis penggunaan modal
kerja dan investasi, dapat diisi sektor ekonomi kegiatan yang belum jelas batasannya (sandi 000001
atau 000002) sesuai dengan sektor ekonomi dari rekening-rekening yang digabungkan.
g. Kolom IV.1, IV.2, V, VI, XI, XII, XV, dan XVII diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.
h. Kolom-kolom XXI sampai dengan XXV, XXVII, XXVIII diisi dengan jumlah rupiah dari rekening-rekening
yang digabungkan.

2.a.Untuk LBU Per Kantor, rekening-rekening kredit yang plafon, nominal atau jumlah pada tanggal laporan
masing-masing 5.000.000,-keatas sampai dengan Rp 50.000.000,-(lima puluh juta rupiah) untuk kredit yang
diberikan dalam rupiah atau sampai dengan USD 5000,- atau equivalennya untuk mata uang asing lain untuk
kredit yang diberikan dalam valuta asing, yang ciri-cirinya sama, pengisian data rincian kredit yang diberikan
dilakukan sebagai berikut :
i. Kolom I dan II cukup diisi dengan angka 0
ii. Kolom III diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.
iii. Kolom IV.1, IV.2, IV.3, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV.1, XIV.2, XV, XIV, XVII, XVIII, XIX dan XX ,
XXVI diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.
III. Kolom-kolom XXI sampai dengan XXV, XXVII, XXVIII diisi dengan jumlah rupiah dari rekening-rekening
yang digabungkan.
2.b.Untuk LBU Perusahaan Anak (Form-09), rekening-rekening kredit yang plafon, nominal atau jumlah
pada tanggal laporan masing-masing 5.000.000,-keatas sampai dengan Rp 1.000.000.000,-(satu milyar
rupiah) untuk kredit yang diberikan dalam rupiah atau sampai dengan USD 100.000,-atau equivalennya
untuk mata uang asing lain untuk kredit yang diberikan dalam valuta asing, yang ciri-cirinya sama,
pengisian data rincian kredit yang diberikan dilakukan sebagai berikut :
i. Kolom I dan II cukup diisi dengan angka 0
ii. Kolom III diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.
iii. Kolom IV.1, IV.2, IV.3, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV.1, XIV.2, XV, XVI, XVII, XVIII, XIX dan XX
diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.
iv. Kolom-kolom XXI sampai dengan XXV, XXVI.5.a,XXVI.10, XXVII, XXVIII diisi dengan jumlah rupiah
dari rekening-rekening yang digabungkan.

III-125

237
LBU PER KANTOR

v. Walaupun semua rinciannya sama, penggabungan rekening harus dengan rentang plafond yang
sama, dengan rentang plafond sebagai berikut :
v.1. Plafond s.d. Rp. 200 juta atau s.d ekuivalen USD 20.000
v.2. Plafond diatas Rp. 200 juta s.d. 500 juta atau diatas ekuivalen USD 20.000 s.d. 50.000
v.3. Plafond diatas Rp. 500 juta s.d. 1 miliar atau diatas ekuivalen USD 50.000 s.d. USD 100.000
IV. Debitur
1. Golongan Debitur
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Debitur.
2. Hubungan dengan bank
a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan bank.
3. Status Debitur
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.
V. Kategori Debitur
1. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
a. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan Penjaminan/Asuransi Kredit
Pemberian kredit kepada debitur usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah yang memenuhi
persyaratan penjaminan/asuransi kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai
pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan
pendekatan standar. Pengertian mengenai usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah mengacu
pada undang-undang yang mengatur mengenai usaha mikro, kecil dan menengah.
i. Penjamin Tertentu
Pemberian kredit kepada UMKM dengan penjaminan/asuransi kredit yang diterbitkan oleh lembaga
penjamin atau perusahaan asuransi berstatus BUMN dan lembaga penjamin/asuransi kredit dimaksud
serta skema penjaminan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank
Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit
dengan menggunakan pendekatan standar.
i.1. Mikro
i.2. Kecil
i.3. Menengah
ii. Penjamin Lainnya
Pemberian kredit kepada UMKM dengan penjaminan/asuransi kredit yang diterbitkan oleh lembaga
penjamin atau perusahaan asuransi berstatus bukan BUMN dan lembaga penjamin/asuransi kredit
dimaksud serta skema penjaminan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan
Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit
dengan menggunakan pendekatan standar.

III-126

238
LBU PER KANTOR

Tabel III.11.2.1
Kriteria Debitur Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah
sesuai dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

NO. JENIS KRITERIA

1 USAHA MIKRO a. Usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria usaha mikro
b. - memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000 .000,00 (lima puluh juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
- memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah).

2 USAHA KECIL a. Usaha ekonomi Produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki , dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung atau maupun
tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil
b. - memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000 .000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
- memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah).

3 USAHA MENENGAH a. Usaha ekonomi Produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar.
b. - Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500. 000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
- Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000. 000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah).

ii.1. Mikro
ii.2. Kecil
ii.3. Menengah
b. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah lainnya
Pemberian kredit kepada UMKM selain dari pemberian kredit kepada UMKM yang memenuhi persyaratan
sebagaimana huruf a diatas.
i. Mikro
ii. Kecil
iii. Menengah

2. Bukan Debitur usaha mikro, kecil, dan menengah


Debitur yang tidak memenuhi kriteria sebagai usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah sesuai
undang-undang yang mengatur mengenai usaha mikro, kecil dan menengah. Untuk kredit dengan jenis
penggunaan konsumsi, maka kategori debiturnya adalah kategori bukan debitur UMKM.
Adapun kriteria UMKM adalah sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah yang berlaku sebagaimana Tabel III.11.2.1.

III-127

239
LBU PER KANTOR

VI. Kategori Portofolio


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Portofolio.
VII. Lembaga Pemeringkat
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

VIII. Peringkat Perusahaan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.

IX. Tanggal Pemeringkatan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.

X. Jenis Kredit

1. Dengan perjanjian kredit


Kredit yang disertai suatu perjanjian tertulis dan atau NPA, yang antara lain mengatur besarnya Plafon
kredit, suku bunga, jangka waktu, agunan, dan cara-cara pelunasan. Termasuk pula dalam pengertian
ini adalah cerukan (overdraft) yang berasal dari kredit dengan perjanjian dan kredit yang telah jatuh
tempo.

a. Kredit Yang Diberikan

b. Dalam rangka pembiayaan bersama (sindikasi)


Kredit yang diberikan bersama-sama oleh dua bank atau lebih, atau perusahaan pembiayaan lainnya
dengan pembagian dana, risiko, dan pendapatan (bunga dan provisi/komisi) sesuai dengan porsi kepesertaan
masing-masing anggota sindikasi. Kredit sindikasi disebut juga kredit dalam rangka pembiayaan
bersama.

c. Penyaluran kredit melalui lembaga lain secara channelling


Pemberian kredit kepada debitur yang dananya disalurkan melalui bank lain, perusahaan pembiayaan
atau pihak lain. Atas penyaluran kredit tersebut bank pelapor sebagai pemilik dana menanggung risiko.

d. Penyaluran kredit melalui lembaga lain secara executing


Pemberian kredit kepada debitur yang dananya disalurkan melalui bank lain, perusahaan pembiayaan
atau pihak lain dimana bank lain atau pihak penyalur dimaksud menanggung risiko apabila debitur
wanprestasi.

e. Kartu Kredit

f. Surat berharga dengan Note Purchase Agreement (NPA)


Pemberian kredit yang berasal dari pembelian surat berharga yang disertai dengan NPA.

2. Tanpa perjanjian kredit


Kredit yang tidak disertai suatu perjanjian kredit tertulis.

a. Giro bersaldo debet

b. Tagihan atas transaksi perdagangan


Tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan (ekspor impor) yang telah jatuh tempo dan sampai
dengan 14 hari belum diselesaikan oleh nasabah.

c. Lainnya
Kredit yang diberikan tanpa perjanjian selain jenis a dan b di atas.

III-128

240
LBU PER KANTOR

XI. Sifat Kredit

a. Kredit yang direstrukturisasi


Kredit yang berada dalam status restrukturisasi kredit sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian
kualitas aktiva.

b. Pengambilalihan kredit
Kredit yang diambil alih (seluruh hak dan resiko) dari bank lain, BPR, atau lembaga pembiayaan kepada
bank pelapor, yang tidak dalam status restrukturisasi kredit, termasuk yang disertai dengan penambahan
plafon baru. Termasuk pula dalam jenis ini adalah anjak piutang (factoring). Sifat kredit ini dilaporkan
sampai dengan kredit tersebut jatuh tempo.

c. Kredit Subordinasi
Kredit kepada debitur yang memenuhi kriteria subordinasi (antara lain bersifat yunior).

d. Lainnya
Sifat kredit selain a s.d c di atas.

XII. Jenis Penggunaan


Yaitu tujuan penggunaan kredit yang dapat dibedakan atas:

1. Modal kerja
Kredit jangka pendek untuk membiayai keperluan modal kerja debitur

2. Investasi
Kredit jangka menengah/panjang untuk pembelian barang-barang modal dan jasa yang diperlukan antara
lain guna rehabilitasi, modernisasi, ekspansi, dan relokasi proyek dan atau pendirian usaha baru.

3. Konsumsi
Kredit untuk keperluan konsumsi dengan cara membeli, menyewa, atau dengan cara lain.

XIII. Orientasi Penggunaan

1. Ekspor
Kredit yang diberikan kepada eksportir dan pemasok untuk pembiayaan produksi, pengumpulan dan penyiapan
barang dalam rangka ekspor, yang meliputi antara lain pembiayaan transaksi ekspor, pasokan barang untuk
diekspor dan produksi barang untuk diekspor.

2. Impor
Kredit yang diberikan kepada importir untuk pembiayaan pengadaan dan pengumpulan barang-barang
impor, yang meliputi antara lain pembiayaan transaksi impor dan pasokan barang yang akan diimpor.

3 . Lainnya

XIV. Jenis Valuta

1 . Jenis Valuta Induk


Yaitu jenis valuta yang digunakan dalam pemberian fasilitas kredit sebagaimana tercantum dalam surat
perjanjian/akad. Hanya diisi untuk debitur yang memperoleh beberapa fasilitas kredit/rekening atau debitur
yang memiliki satu fasilitas kredit/rekening yang penarikan kreditnya dapat dilakukan dalam berbagai jenis
valuta yang berbeda dengan jenis valuta (Induk) yang ditetapkan dalam perjanjian atau akad. Kolom ini diisi 0
apabila fasilitas kredit tidak memiliki jenis valuta induk.

III-129

241
LBU PER KANTOR

2. Jenis Valuta per fasilitas


Yaitu jenis valuta dari fasilitas kredit yang direalisasikan/ditarik oleh debitur sebagaimana tercantum
dalam surat perjanjian/akad.

Apabila bank pelapor memberikan fasilitas kredit dalam valuta asing namun dalam penarikannya bank
memberikan dalam valuta rupiah (multi currency), kredit tersebut dilaporkan sebagai valuta asing sesuai
dengan akad kredit yang bersangkutan.

XV. Kategori Pengukuran


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan.

XVI. Jangka Waktu

1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

Dalam hal suatu kredit pernah diperpanjang jangka waktunya, cara pelaporan Jangka Waktu dilakukan
dengan cara sebagai berikut :

1. Untuk kredit modal kerja, jangka waktu yang dilaporkan adalah jangka waktu perpanjangan terakhir.

2. Untuk kredit investasi, jangka waktu yang dilaporkan adalah jangka waktu keseluruhan, yaitu kolom
Mulai diisi dengan tanggal, bulan dan tahun awal kredit diberikan, dan kolom jatuh tempo diisi dengan
tanggal, bulan dan tahun jatuh tempo setelah perjanjangan.

3. Untuk kartu kredit, kolom Mulai diisi dengan tanggal, bulan dan tahun awal perpanjangan terakhir kartu
kredit dan kolom Jatuh Tempo diisi dengan tanggal, bulan dan tahun jatuh tempo perpanjangan terakhir
kartu kredit.

4. Untuk kredit yang telah jatuh tempo namun belum dihapus buku dan masih terkait dalam proses
perpanjangan dan atau restrukturisasi kredit, jangka waktu yang dilaporkan diisi kosong/tidak ada
isinya. Selanjutnya jika sudah ditetapkan adanya perpanjangan jangka waktu atas kredit tersebut,
maka pada kolom jangka waktu tersebut diisi dengan jangka waktu perpanjangan kredit yang baru.

XVII. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas

XVIII.Suku bunga

1. Tingkat suku bunga


a. Induk
Kolom ini diisi 0 apabila fasilitas kredit tidak memiliki tingkat suku bunga induk
b. Per fasilitas

2 . Jenis suku bunga


a. Tetap (Fixed)
Suku bunga yang tetap selama jangka waktu tertentu.
b. Variabel
Suku bunga yang berubah-ubah selama jangka waktu tertentu.
c. Tidak ada

III-130

242
LBU PER KANTOR

Dalam hal bank menggunakan kombinasi 2 jenis suku bunga tersebut, maka pengisian jenis suku bunga
mengikuti kondisi pada periode laporan. Jenis suku bunga hanya diisi untuk tingkat suku bunga per fasilitas.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

XIX. Sektor Ekonomi


Rincian sektor ekonomi didasarkan atas Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2005

Dalam hal kredit digunakan untuk membiayai lebih dari satu jenis kegiatan ekonomi yang tidak dapat dipisah-
pisahkan, cara penggolongannya dititik-beratkan kepada sektor ekonomi yang diutamakan (sektor yang
paling besar memperoleh fasilitas pembiayaan).

XX. Lokasi Proyek


Yaitu daerah tempat penggunaan kredit dari masing-masing sektor ekonomi. Khusus kartu kredit diisi dengan
lokasi penagihan debitur.
Sandi lokasi, lihat Daftar Sandi Lokasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia.

XXI. Plafon

1. Plafon Induk
Yaitu jumlah plafon dari seluruh fasilitas kredit yang tercantum dalam 1 (satu) akad.
Kolom ini diisi 0 apabila dalam 1 (satu) akad hanya memiliki 1 (satu) fasilitas kredit.
2. Plafon
Yaitu jumlah maksimum kredit yang diterima oleh debitur sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian/
kredit. Untuk jenis-jenis kredit di bawah ini berlaku ketentuan sebagai berikut :

Kredit Investasi yang penarikannya dilakukan secara bertahap, dilaporkan jumlah plafon yang telah
ditetapkan untuk masing-masing tahapan secara kumulatif. Dalam hal terjadi penarikan melampaui
plafon pada tahapan yang bersangkutan, maka jumlah plafon yang dilaporkan pada tahapan tersebut
adalah jumlah plafon secara kumulatif sampai dengan tahapan berikutnya sehingga saldo debetnya
tidak terjadi cerukan.

1. Kredit dengan angsuran yang plafonnya menurun dilaporkan jumlah plafon yang terakhir sesuai
dengan jadwal angsuran.

2. Kredit dengan aksep dan atau surat berharga lainnya yang disertai NPA, plafon diisi dengan nilai
nominal aksep dan/atau surat berharga yang bersangkutan.

3. Kredit dalam rangka anjak piutang, plafon diisi dengan nilai nominal surat berharga atau plafon
kredit yang diambil alih.

4. Kredit kepada pegawai, plafon diisi sebesar baki debet terakhir

5. Kredit yang tanpa perjanjian, plafon diisi dengan angka 0.

6. Kredit yang Jatuh Tempo tetapi belum dilakukan perpanjangan kredit atau kredit yang non-performing,
plafon diisi sesuai dengan yang tercantum pada akad kredit yang terakhir.

XXII. Nominal
Yaitu saldo baki debet pada tanggal laporan.
Untuk kredit sindikasi, nominal kredit adalah sebesar pangsa bank pelapor.

III-131

243
LBU PER KANTOR

XXIII.Kelonggaran Tarik

a. Dengan Komitmen (Committed)


Kelonggaran tarik yang tidak dapat dibatalkan oleh bank dimana Bank memiliki komitmen untuk mencairkan
fasilitas dimaksud kepada nasabah.

b. Tanpa Komitmen (Uncommitted)


Pengertian uncommitted mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aktiva bank
umum.

XXIV.Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan lalu
2. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).

Apabila terjadi cerukan karena penarikan atau karena pembebanan biaya, dilaporkan dalam satu baris
dengan rekening kredit yang bersangkutan. Dengan demikian, pada baris tersebut baki debet lebih besar
daripada Plafon.

XXV. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima


Tagihan bunga yang telah diakui namun belum diterima pembayarannya.

XXVI.Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XXVII. Pendapatan Yang Ditangguhkan Dalam Rangka Restrukturisasi


Merupakan pendapatan ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi kredit yang dilakukan dengan kapitalisasi
tunggakan bunga ke dalam pokok kredit.

XXVIII. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit


a. Secara Individual
b. Secara Kolektif
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

2. PPA Kelonggaran Tarik Yang Telah Dibentuk


Adalah PPA yang telah dibentuk untuk kelonggaran tarik sesuai PBI mengenai Penilaian Kualitas Aset
Bank Umum.
a. Cadangan Umum
b. Cadangan Khusus
Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

III-132

244
LBU PER KANTOR

BOX III.II.2.1

CONTOH 1
Debitur memiliki fasilitas :
Kredit Ekspor (KE) plafond USD 10 Juta, bisa digunakan dalam mata uang (USD, EUR & IDR). Tanpa
(sub-limit) untuk masing masing mata uang.
Maka :
1. Saat belum ada Penarikan Kredit (outstanding),

Strukturnya sebagai berikut :

KE
Plafond = USD 10 Jt
Bunga = 2,5%

EUR IDR
Sublimit = Eq USD 10 Jt Sublimit = Eq USD 10 Jt
O/S = 0 O/S = 0
Bunga = 1% Bunga = 9%

Kurs tengah BI akhir hari (kurs GL): 1 USD = Rp 9,000

Pelaporan di LBU :

(Jumlah dalam Rp)


Baris Nomor Kelonggaran Nominal/Baki
Jenis Valuta Suku Bunga Plafond
ke Akad Tarik
1)
Debet
Induk fasilitas Induk Fasilitas Induk Fasilitas
1. 1234XXX USD USD 2,5% 2,5% 90M 90M 30 M 0
2. 98 0 EUR 0 1% 0 90M 30 M 0
3. 98 0 IDR 0 9% 0 90M 30 M 0
Keterangan :
1) - kelonggaran tarik dihitung dari nominal,bukan dari baki debet
- Kelonggaran tarik dapat diisi secara prorata didistribusikan kemasing2 record (baris) atau sesuai kebijakan management bank

III-133

245
LBU PER KANTOR

2. Ada penarikan kredit (Outstanding) dalam EUR = 2 Juta, IDR = Rp 50 Miliar diasumsikan nilai nominal
dan baki debet sama

Strukturnya sebagai berikut :

KE
Plafond = USD 10 Jt
Bunga = 5%

USD EUR IDR


Sublimit = Eq USD 10 Jt Sublimit = Eq USD 10 Jt Sublimit = Eq USD 10 Jt
Plafond = USD 2.2 Jt* Plafond = EUR 2 Jt Plafond = Rp 50 M
O/S = 0 O/S = EUR 2 Jt O/S = Rp 50 M
Bunga = 2,5% Bunga = 1% Bunga = 9%

Kurs tengah BI akhir hari (kurs GL): 1 USD = Rp 9,000; 1 EUR = Rp 10,000

Pelaporan di LBU :

(Jumlah dalam Rp)


Baris Nomor Kelonggaran Nominal/Baki
Jenis Valuta Suku Bunga Plafond
ke Akad Tarik
2)
Debet
Induk fasilitas Induk Fasilitas Induk Fasilitas
1. 1235XXX USD USD 2,5% 2,5% 90M 90M 6.7 M 0
2. 98 0 EUR 0 1% 0 90M 6.7 M 20M
3. 98 0 IDR 0 9% 0 90M 6.7 M 50M

Keterangan:
2) Karena tidak ada sub limit maka plafon per fasilitas diisi maksimal sama dengan total plafon. Sementara itu sisa
kelonggaraan tarik dihitung berdasarkan prorata atau sesuai dengankebijakan management bank.

III-134

246
LBU PER KANTOR

CONTOH 2 : KASUS MULTI CURRENCY & MULTI FACILITY


(CASH FACILITY)

CONTOH 2
Debitur memiliki fasilitas :
Kredit Multi Fasilitas (KMF) Rp 500 Miliar untuk produk dan sublimit (SL) :
Time Loan (TL) sublimit Rp 200 Miliar,
Kredit Ekspor (USD, EUR & IDR) sublimit USD 10 Juta
Trust Receive (TR) sublimit Rp 400 Miliar Maka:

1. Saat belum ada Penarikan Kredit (outstanding),


Strukturnya sebagai berikut :

KMF (IDR)
Plafond = Rp 500 M

TL TL
SL = Rp 200 M SL = Rp 400 M
Unused = Rp 200 M Unused = Rp 400 M
O/S = 0 O/S = 0

KE USD KE EUR KE IDR


SL = USD 10 Jt SL = USD Eq 10 Jt SL = USD Eq 10 Jt
O/S = 0 O/S = 0 O/S = 0

Kurs tengah BI akhir hari (kurs GL): 1 USD = Rp 9,000; 1 EUR = Rp 10,000

Pelaporan di LBU :

(Jumlah dalam Rp)


Baris Nomor Kelonggaran Nominal/Baki
Jenis Valuta Suku Bunga Plafond 4) * Ket
ke Akad Tarik Debet
Induk fasilitas Induk fasilitas Induk Fasilitas3)
1. 1236XX IDR IDR 9% 9% 500 M 200 M 100 M 0 TL
2. 98 0 USD 0 2,5% 0 90 M 100 M 0 KE
3. 98 0 EUR 0 1% 0 100 M 100 M 0 KE
4. 98 0 IDR 0 9% 0 100 M 100 M 0 KE
5. 98 0 IDR 0 9% 0 400 M 100 M 0 TR

Keterangan:
3) Jumlah maksimal plafond (sub limit) per masing-masing fasilitas dimana total kelonggaran tarik/outstanding <= Total Plafond induk.
4) Kelonggaran tarik diisi berdasarkan prorata atau sesuai kebijakan management bank, misal besarnya kelonggaran tarik ditentukanoleh
kebijakan bank terkait produk risk.

III-135

247
LBU PER KANTOR

2. Ada penarikan kredit (outstanding) dan diasumsikan nilai Nominal dan baki debet sama
TL = Rp 200 Miliar,
KE = EUR 2 Juta
KE = Rp 50 Miliar
TR = 100 Miliar
Strukturnya sebagai berikut :

KMF
Plafond = RP 500 M

TL TR
SL =Rp 200M SL =Rp 400M
PLF = Rp 200 M PLF = Rp 210 M
Unused = 0 Unused = Rp 110 M
O/S = Rp 200 M O/S = Rp 100 M
Bunga = 9% Bunga = 9%

KE USD KE EUR KE IDR


SL = USD 10 Jt SL = USD Eq 10 Jt SL = USD Eq 10 Jt
PLF = USD 2.22 Jt * PLF = EUR 2 Jt PLF = Rp 50 M
O/S = 0 O/S = EUR 2 Jt O/S = Rp 50 M
Bunga = 2,5% Bunga = 1% Bunga = 9%

Kurs tengah BI akhir hari (kurs GL): 1 USD = Rp 9,000; 1 EUR = Rp 10,000

Pelaporan di LBU :

(Jumlah dalam Rp)


Baris Nomor Kelonggaran Nominal/Baki
Jenis Valuta Suku Bunga Plafond 5) * Ket
ke Akad Tarik Debet
Induk fasilitas Induk fasilitas Induk Fasilitas
1. 1236XX IDR IDR 9% 9% 500 M 200 M 0 200 M TL
2. 98 0 USD 0 2,5% 0 90 M 33 0 KE
3. 98 0 EUR 0 1% 0 100M 33 20 M KE
4. 98 0 IDR 0 9% 0 100M 33 50 M KE
5. 98 0 IDR 0 9% 0 400M 33 100 M TR

Keterangan:
5) Kelonggaran tarik diisi prorata atau sesuai kebijakan management bank, misal kebijakan bank terkait produk risk.

III-136

248
III.11.3
DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX XXI XXII
Jenis
Jangka Suku Bunga Plafon
Debitur Valuta
Waktu
Kate Lemba
Kategori gori ga Pering Tanggal Orien Kategori
Peme Jenis Tingkat Suku Sektor Nominal
Nomor Nomor Jumlah Debitur Porto Peme kat Jenis Sifat tasi Jenis Jenis Pengukuran Bunga Lokasi
Reke Reke Hubung ringkat Penggu Kualitas Ekono
Akad folio ringkat Perusaha an Kredit Kredit Penggu ValutaValuta Jenis Proyek
ning ning Golong an Status an naan Mulai Jatuh Suku
mi Plafon
an naan Induk Per Induk
Plafon
dengan Debitur Tempo Bunga
Debitur Fasilitas
Bank Pe rfasi
Induk
litas

LBU PER KANTOR


Jumlah

249
III-137
III-138

LBU PER KANTOR


FORM - 11
11

XXIII XXIV XXV XXVI XXVII XXVIII

Kelonggaran Jumlah (Biaya Perolehan Cadangan Kerugian


Agunan/Jaminan Penurunan Nilai
Tarik atau Biaya Perolehan
diamortisasi atau Pendapatan Cadangan
Nilai Wajar) Jangka Agunan/ yang PPA Kelonggaran
Pendapat Kerugian
Dengan Tanpa Waktu Jaminan ditangguhkan Penurunan Tarik
an Bunga
Penerbit Lembaga Peringkat Tanggal Nilai Agunan
Komit Komit Yg Akan Jenis Sifat
Jenis dalam rangka
men men Agunan/ Pemering Penerbit Pemering yang
Bulan Bulan Diterima Agunan/ Agunan/ Valuta Nilai Tanggal Jaminan Agunan/ katan dapat
restrukturisasi
Secara Secara Cadangan Cadangan
(Comm (UnCom Jaminan Jaminan Jatuh kat
Lalu Laporan Mulai Agunan/ Penilaian Jaminan Khusus
itted) mitted) Tempo Individual Kolektif Umum
Jaminan Terakhir

250
LBU PER KANTOR

III.12.1
SANDI RINCIAN PENYERTAAN

KOLOM SANDI

I. Perusahaan Emiten
1. Golongan Perusahaan Emiten
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Status Perusahaan Emiten
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

II. Metode Penyertaan


1. Metode Biaya 1
2. Metode Ekuitas 2
3. Diukur pada Nilai Wajar melalui Ekuitas 5

III. Negara Tujuan


Lihat Daftar Sandi Negara

IV. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

V. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5

VI. Tujuan Penyertaan


1. Dalam rangka investasi
a Penyertaan pada perusahaan anak 1
b Penyertaan pada perusahaan asosiasi 2
2. Dalam rangka restrukturisasi kredit 3
3. Lainnya 9

VII. Waktu Penyertaan TTBBTTTT


Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun saat penyertaan dilakukan

VIII. Bagian Penyertaan

IX. Nominal

III-139

251
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

X. Jumlah (Biaya Perolehan, Nilai Tercatat, atau Nilai Wajar)


1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya

5. Bulan Laporan
XI. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XII. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif

III-140

252
LBU PER KANTOR

III.12.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENYERTAAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi penyertaan bank pelapor pada bank atau lembaga keuangan bukan bank,
termasuk pula penyertaan pada bukan lembaga keuangan dalam rangka restrukturisasi kredit.

KOLOM

I. Perusahaan Emiten

1. Golongan Perusahan Emiten


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Perusahaan Emiten/Perusahaan.

2. Status Perusahaan Emiten


a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

II. Metode Penyertaan

1. Metode Biaya (Cost Method)


Metode akuntansi yang mencatat investasi sebesar biaya perolehan. Penghasilan baru diakui oleh investor bila
investee mendistribusikan laba bersih (kecuali deviden saham) yang berasal dari laba setelah tanggal perolehan.

2. Metode Ekuitas (Equity Method)


Metode akuntansi yang pada awalnya mencatat investasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya ditambahkan
atau dikurangi untuk mengakui bagian investor atas laba rugi investee setelah tanggal perolehan. Distribusi
laba (kecuali deviden saham) yang diterima dari investee akan mengurangi nilai tercatat penyertaan.

3. Diukur Pada Nilai Wajar melalui Ekuitas


Penyertaan yang memenuhi kriteria penggunaan metode biaya namun penyertaan tersebut memiliki kuotasi
harga di pasar aktif.

III. Negara Tujuan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

IV. Jenis Valuta

Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Kualitas

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

VI. Tujuan Penyertaan


Tujuan penyertaan dibedakan :

III-141

253
LBU PER KANTOR

1 . Dalam Rangka Investasi

a. Penyertaan pada Perusahaan Anak


Adalah badan hukum yang dimiliki atau dikendalikan oleh bank pelapor, baik secara langsung maupun
tidak langsung, yang terdiri dari :

i. Perusahaan Subsidiari (subsidiary company) yaitu Perusahaan Anak dengan kepemilikan bank pelapor
lebih dari 50% (lima puluh perseratus);

ii. Perusahaan Partisipasi (participation company) adalah Perusahaan Anak dengan kepemilikan bank
pelapor 50% (lima puluh perseratus) atau kurang, namun bank pelapor memiliki Pengendalian terhadap
perusahaan;

b. Penyertaan pada Perusahaan Asosiasi


Adalah perusahaan dimana bank pelapor memiliki pengaruh signifikan sesuai PSAK mengenai investasi
pada entitas asosiasi.

2. Dalam rangka restrukturisasi kredit


Yaitu penyertaan modal oleh Bank pada perusahaan debitur untuk mengatasi kegagalan kredit (debt to equity
swap), sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Lainnya

VII. Waktu Penyertaan


Yaitu tanggal, bulan dan tahun efektif dimulainya penyertaan pada perusahaan emiten.

VIII. Bagian Penyertaan


Yaitu persentase penyertaan pada perusahaan emiten.
Cara pengisian kolom ini, lihat contoh pengisian suku bunga pada Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang
Suku Bunga/Deposito.

IX. Nominal
Yaitu nilai yang tercantum pada instrumen saham.

X. Jumlah (Biaya Perolehan, Nilai Tercatat atau Nilai Wajar)


1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Biaya Perolehan digunakan untuk penyertaan yang dicatat menggunakan Metode Biaya.Nilai Tercatat digunakan
untuk penyertaan yang dicatat menggunakan Metode Ekuitas. Nilai Wajar digunakan untuk penyertaan yang
dicatat dalam kategori Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Ekuitas.

XI. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan - Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan.

XII. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

III-142

254
LBU PER KANTOR

III.12.3
DAFTAR RINCIAN PENYERTAAN

FORM - 12
12

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

Perusahaan Cadangan
Jumlah (Biaya Perolehan Nilai
Emitmen / Kerugian
Tercatat atau Nilai Wajar)
Status Nilai Penurunan Nilai
Perusahaan Agunan
yang dapat
Metode Negara Jenis Tujuan Waktu Bagian
Gol. Kualitas Nominal diperhitung Secara Secara
Penyertaan Tujuan Valuta Penyertaan Penyertaan Penyertaan
Perusa Status Bulan Bulan kan Individual Kolektif
Debet Kredit Lainnya
haan Emiten/ Lalu Laporan
Emitmen/ Perusa
Status haan
Prsh

JUMLAH

III-143

255
LBU PER KANTOR

III.13.1
SANDI RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN

KOLOM SANDI

I. Jenis Penyediaan Dana


1. Penempatan pada bank lain 10
2. Tagihan Derivatif 37
3. Surat Berharga 20
4. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 25
5. Tagihan atas surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) 28
6. Tagihan Akseptasi 39
7. Kredit yang diberikan
a. Kredit yang tidak direstrukturisasi 30
b. Kredit yang direstrukturisasi 35
8. Penyertaan 40
9. Lainnya 90

II. Jenis Valuta


1. Rupiah 1
2. Valuta Asing 2

III. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

IV. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif

III-144

256
LBU PER KANTOR

III.13.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN

Pada daftar ini dilaporkan akumulasi penyisihan yang dibentuk dalam hal terdapat bukti obyektif bahwa kerugian
penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan bank, yaitu apabila nilai kini estimasi arus kas masa datang dari aset
keuangan lebih kecil dari nilai tercatat aset keuangan, sesuai PSAK dan PAPI.

KOLOM

I. Jenis Penyediaan Dana


1. Penempatan pada bank lain
2. Tagihan Derivatif
3. Surat Berharga
4. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)
5. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)
6. Tagihan Akseptasi
7. Kredit yang diberikan
Jenis Penyediaan dana ini dirinci atas :
a. Kredit yang tidak direstrukturisasi
b. Kredit yang direstrukturisasi

8. Penyertaan
9. Lainnya
Termasuk tagihan lainnya di Rupa-rupa Aset.

II. Jenis Valuta


Yaitu jenis valuta penyediaan dana.
1. Rupiah
2. Valuta Asing

III. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan.
Jumlah Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan dari masing-masing Jenis Penyediaan Dana harus sama dengan
Nilai Agunan Yang Dapat diperhitungkan di masing-masing pelaporan rincian.

IV. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif
Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dari masing-masing Jenis Penyediaan Dana harus sama cadangan
kerugian penurunan nilai di masing-masing pelaporan rincian.

III-145

257
LBU PER KANTOR

III.13.3
DAFTAR RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI

FORM - 13
13

I II III IV

Cadangan
Kerugian
Jenis Nilai Agunan Penurunan Nilai
Jenis Penyediaan Dana Valuta Yang Dapat
Diperhitungkan Secara Secara
Individual Kolektif

JUMLAH

III-146

258
LBU PER KANTOR

III.14.1
SANDI RINCIAN ASET TIDAK BERWUJUD

KOLOM SANDI

I. Jenis Aset
1. Perangkat lunak (Computer Software) 150
2. Hak Paten 151
3. Goodwill 152
4. Lainnya 160
II. Tanggal Perolehan TTBBTTTT

III. Jenis valuta


1. Rupiah 1
2. Valuta Asing 2
IV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Nilai Wajar)

V. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

VI. Akumulasi Amortisasi

VII. Nilai Tercatat

VIII. Jangka waktu


1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

III-147

259
LBU PER KANTOR

III.14.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN ASET TIDAK BERWUJUD

Pada daftar ini dilaporkan seluruh aset tidak berwujud yaitu aset non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak
memiliki wujud fisik serta memiliki manfaat ekonomis masa depan. Perlakuan akuntansi untuk aset tidak berwujud
mengacu pada PSAK mengenai Aset Tidak Berwujud dan PSAK mengenai Penurunan Nilai Aset.

KOLOM

I. Jenis Aset
Dalam kolom ini dilaporkan seluruh jenis aset tidak berwujud yang dibedakan atas :

1. Perangkat lunak (Computer software)


Contoh : pembelian software oleh bank pelapor dalam bentuk lisensi program. Untuk software yang sudah
merupakan bagian dari Hardware tidak dilaporkan dalam kategori ini.

2. Hak Paten

3. Goodwill
Yaitu jika biaya perolehan (acquisition cost) yang dikeluarkan oleh bank pelapor sebagai bank pengakuisisi
lebih dari bagian (interest) bank pelapor atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang
diakuisisi pada tanggal transaksi.

4. Lainnya

II. Tanggal Perolehan


Yaitu tanggal, bulan dan tahun perolehan aset tidak berwujud yang dimiliki oleh bank pelapor.

III. Jenis Valuta


Yaitu jenis valuta yang digunakan pada saat perolehan aset tidak berwujud yaitu :

1. Rupiah
2. Valuta Asing

IV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Nilai Wajar)


Lihat Penjelasan Umum Kolom Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar).

Jumlah dalam kolom ini akan tercatat di Neraca sandi 212.

V. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya.

VI. Akumulasi Amortisasi


Adalah akumulasi sampai dengan akhir bulan laporan dari alokasi sistematis dari jumlah aset tidak berwujud yang
dapat didepresiasi selama masa manfaat aset.
Jumlah dalam kolom ini akan tercatat di Neraca sandi 213.

VII. Nilai Tercatat


Adalah Jumlah (Biaya Perolehan atau Nilai Wajar) dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dan Akumulasi
Amortisasi.

III-148

260
LBU PER KANTOR

VIII. Jangka Waktu


Jangka waktu pengakuan aset tidak berwujud berdasarkan estimasi manfaat ekonomis masa depan.
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

III-149

261
LBU PER KANTOR

IV.14.3
SANDI RINCIAN ASET TIDAK BERWUJUD

FORM - 14
14

I II III IV V VI VII VIII

Jangka Waktu
Jumlah Cadangan
Jenis Tanggal Jenis (Biaya Kerugian Akumulasi Nilai Tercatat
Aset Perolehan Valuta Perolehan Penurunan Amortisasi Jatuh
atau Nilai Mulai
Nilai Tempo
Wajar)

JUMLAH

III-150

262
LBU PER KANTOR

III.15.1
SANDI RINCIAN ASET TETAP DAN INVENTARIS

KOLOM SANDI

I. Jenis Aset Tetap dan Inventaris


1. Aset Tetap
a. Tanah 187
b. Bangunan Kantor 186
c. Bangunan Lainnya 200
d. Lainnya 210
2. Inventaris
a. Hardware Komputer 194
b. Mesin-mesin Kantor 196
c. Kendaraan Dinas 197
d. Perlengkapan Kantor 198
e. Lainnya 220

II. Jenis valuta


1. Rupiah 1
2. Valuta Asing 2

III. Sumber perolehan


1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease)
a. Terkait dengan Bank 1
b. Tidak terkait dengan Bank 2
2. Bukan Sewa Pembiayaan
a. Terkait dengan Bank 3
b. Tidak terkait dengan Bank 4

IV. Metode Pengukuran

1. Model Biaya 1

2. Model Revaluasi 2

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Nilai Wajar)

VI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

VII. Akumulasi penyusutan

VIII. Nilai Tercatat

IX. Status Aset Tetap dan Inventaris


1. Dijaminkan 1
2. Tidak dijaminkan 2

III-151

263
LBU PER KANTOR

III.15.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN ASET TETAP DAN INVENTARIS

Pada daftar ini dilaporkan seluruh aset tetap dan inventaris yang dimiliki bank pelapor dan digunakan dalam kegiatan
operasional, termasuk yang berasal dari sewa pembiayaan (finance lease). Perlakuan akuntansi untuk aset tetap dan
inventaris mengacu pada PSAK mengenai aset tetap, PSAK mengenai sewa dan PSAK mengenai penurunan nilai aset.
Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening aset tetap dan inventaris harus dilaporkan secara individual. Guna
penyederhanaan laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama. Dengan
demikian pengisian Daftar Rincian Aset Tetap dan Inventaris dilakukan sebagai berikut :

a. Kolom I sampai dengan IV dan Kolom IX diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang bersangkutan.

b. Kolom V sampai dengan Kolom VIII diisi dengan jumlah rupiah dari aset tetap dan inventaris yang digabungkan

KOLOM

I. Jenis Aset Tetap dan Inventaris


A. Aset Tetap
a. Tanah
b. Bangunan Kantor
c. Bangunan Lainnya
d. Lainnya

B. Inventaris
a. Hardware Komputer
b. Mesin-mesin Kantor
c. Kendaraan Dinas
d. Perlengkapan Kantor
e. Lainnya

II. Jenis Valuta


Yaitu jenis valuta yang digunakan pada saat perolehan aset tetap dan inventaris yaitu :
1. Rupiah
2. Valuta Asing

III. Sumber Perolehan

1. Sewa Pembiayaan (Finance Lease)


Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan atau dapat juga tidak dialihkan.
a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank

2. Bukan Sewa Pembiayaan


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank

III-152

264
LBU PER KANTOR

Seluruh pengadaan aset tetap dan inventaris sebelum penerapan LBU (Revisi 2008) hanya diisi pada kolom
Bukan Sewa Pembiayaan. Pengadaan aset tetap dan investaris setelah penerapan LBU (Revisi 2008) harus
dibedakan berdasarkan sumber perolehannya.

IV. Metode Pengukuran

1. Model Biaya
Model pengukuran aset setelah pengakuan awal berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan cadangan kerugian penurunan nilai aset sesuai PSAK mengenai aset tetap.

2. Model Revaluasi
Model pengukuran setelah pengakuan awal untuk aset yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal yaitu
nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan cadangan kerugian penurunan nilai
yang terjadi setelah tanggal revaluasi sesuai PSAK mengenai aset tetap.

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Nilai Wajar)


Lihat Penjelasan Umum Kolom Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

Jumlah dalam kolom ini akan tercatat di Neraca sandi 214.

VI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya.

VII. Akumulasi Penyusutan


Adalah akumulasi sampai dengan akhir bulan laporan dari alokasi sistematis dari jumlah aset tetap dan inventaris
yang dapat disusutkan selama umur manfaat aset.

Jumlah dalam kolom ini akan tercatat di Neraca sandi 215.

VIII. Nilai Tercatat


Adalah Jumlah (Biaya Perolehan atau Nilai Wajar) dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dan Akumulasi
Penyusutan.

IX. Status Aset Tetap dan Inventaris


Yaitu status hukum dari aset tetap dan inventaris yang dimiliki oleh bank sesuai dengan pembukuan bank.
1. Dijaminkan
2. Tidak dijaminkan

III-153

265
LBU PER KANTOR

III.15.3
SANDI RINCIAN ASET TETAP DAN INVENTARIS

FORM - 15
15

I II III IV V VI VII VIII IX

Jumlah Cadangan
Jenis Aset Jenis Sumber (Biaya Kerugian Akumulasi Nilai Status Aset Tetap
Metode
Tetap dan Valuta Perolehan Pengukuran Perolehan Penurunan Penyusutan Tercatat dan Inventaris
Inventaris Atau Nilai Nilai
Wajar)

JUMLAH

III-154

266
LBU PER KANTOR

III.16.1
SANDI RINCIAN PROPERTI TERBENGKALAI

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Gedung/Ruang kantor 161
2. Gudang 162
3. Rumah Toko/Rumah Kantor 163
4. Rumah 176
5. Apartemen/Rumah Susun 177
6. Tanah 187
7. Lain-lain 205
II. Tanggal Penetapan Properti Terbengkalai TTBBTTTT

III. Jenis valuta


1. Rupiah 1
2. Valuta Asing 2
IV. Metode Pengukuran
1. Model Biaya 1
2. Model Nilai Wajar 2

V. Biaya perolehan atau Nilai Wajar

VI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

VII. Akumulasi Penyusutan

VIII. Jumlah

IX. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5

X. PPANP Yang Telah Dibentuk

III-155

267
LBU PER KANTOR

III.16.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PROPERTI TERBENGKALAI

Pada daftar ini dilaporkan seluruh Aset tetap milik bank pelapor dalam bentuk properti (tanah dan atau bangunan)
tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha bank yang lazim (abandoned property) sebagaimana diatur dalam ketentuan
Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aktiva bank umum. Perlakuan akuntansi untuk properti terbengkalai mengacu
pada PSAK mengenai properti investasi dan PSAK mengenai penurunan nilai aset.

KOLOM

I. Jenis
Dalam kolom ini dilaporkan seluruh jenis properti terbengkalai yang dibedakan atas :
1. Gedung/Ruang Kantor
2. Gudang
3. Rumah Toko/Rumah Kantor
4. Rumah
5. Apartemen
6. Tanah
7. Lain-Lain

II. Tanggal Penetapan Properti Terbengkalai


Yaitu tanggal, bulan dan tahun aset tetap yang dimiliki Bank ditetapkan sebagai properti terbengkalai.

III. Jenis Valuta


Yaitu jenis valuta yang digunakan pada saat perolehan aset, yaitu :
1. Rupiah
2. Valuta Asing

IV. Metode Pengukuran

1. Model Biaya
Model pengukuran aset setelah pengakuan awal berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan cadangan kerugian penurunan nilai aset.

2. Model Nilai Wajar


Model pengukuran setelah pengakuan awal untuk aset yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal yaitu
harga dimana properti dapat dipertukarkan antara pihak-pihak yang memiliki pengetahuan yang memadai
dan berkeinginan dalam suatu transaksi yang wajar.

V. Biaya Perolehan atau Nilai Wajar


Lihat Penjelasan Umum Kolom Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

VI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya.

VII. Akumulasi Penyusutan


Adalah akumulasi penyusutan sampai dengan aset tetap ditetapkan sebagai properti terbengkalai.

III-156

268
LBU PER KANTOR

VIII. Jumlah
Adalah Biaya Perolehan atau Nilai Wajar dikurangi dengan Akumulasi Penyusutan.

Jumlah dalam kolom ini akan tercatat di Neraca sandi 217.

IX. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

X. PPANP yang telah dibentuk


Adalah PPANP yang telah dibentuk untuk properti terbengkalai sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai
penilaian kualitas aset bank umum.
Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

III-157

269
LBU PER KANTOR

III.16.3
SANDI RINCIAN PROPERTI TERBENGKALAI

FORM - 16
16

I II III IV V VI VII VIII IX X

Tanggal Biaya Cadangan


Metode PPANP
Penetapan Jenis Perolehan Kerugian Akumulasi Jumlah
Jenis Pengukuran Kualitas Yang Telah
Properti Valuta Atau Nilai Penurunan Penyusutan
Dibentuk
Terbengkalai Wajar Nilai

JUMLAH

III-158

270
LBU PER KANTOR

III.17.1
SANDI RINCIAN ASET YANG DIAMBIL ALIH

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Emas 046
2. Surat Berharga
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
c. Obligasi Negara (ON) 086
d. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
e. Saham 091
f. Reksadana 081
g. Resi Gudang 092
h. Surat Berharga lainnya 099
3. Properti Komersial
a. Gedung 161
b. Gudang 162
c. Rumah Toko/Rumah Kantor 163
d. Hotel 164
e. Lainnya 175
4. Properti Residensial
a. Rumah Tinggal 176
b. Apartemen/Rumah Susun 177
5. Tanah 187
6. Kendaraan Bermotor 189
7. Mesin 190
8. Pesawat Udara 191
9. Kapal Laut 192
10. Persediaan 193
11. Lain-lain 250

II. Tanggal Pengambilalihan TTBBTTTT

III. Jenis Valuta


1. Rupiah 1
2. Valuta Asing 2

IV. Harga Pengambilalihan

V. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

VI. Nilai Bersih Yang Dapat Direalisasikan (net realizable value)

VII. Jumlah (Nilai Tercatat atau Nilai Bersih Yang Dapat Direalisasikan)

III-159

271
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

VIII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5

IX. PPANP Yang Telah Dibentuk

III-160

272
LBU PER KANTOR

III.17.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN ASET YANG DIAMBILALIH (AYDA)

Pada daftar ini dilaporkan seluruh aset yang diperoleh bank pelapor baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan
berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari
pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank pelapor.

KOLOM

I. Jenis
Dalam kolom ini dilaporkan seluruh jenis agunan yang diambilalih :

1. Emas

2. Surat Berharga
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Surat berharga atas unjuk dengan sistem diskonto yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan
utang

b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)


Surat Utang Negara yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran
bunga secara diskonto

c. Obligasi Negara (ON)


Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan atau dengan
pembayaran bunga secara diskonto

d. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)


Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau orang perseorangan Warga Negara Indonesia melalui
agen penjual.

e. Saham

f. Reksadana
Adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang
selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang pasar modal.

g. Resi Gudang
Adalah resi gudang sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 9 tahun 2006 tentang Sistem
Resi Gudang dan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.

h. Surat Berharga Lainnya


Adalah agunan berbentuk surat berharga diluar bentuk agunan butir a sampai dengan g, termasuk Efek
Beragun Aset (EBA).

III-161

273
LBU PER KANTOR

3. Properti Komersial
a. Gedung
b. Gudang
c. Rumah Toko/Rumah Kantor
d. Hotel
e. Lainnya

4. Properti Residential
a. Rumah Tinggal
b. Apartemen/Rumah Susun

5. Tanah

6. Kendaraan Bermotor

7. Mesin
Seluruh bentuk mesin yang digunakan untuk proses produksi, misalnya mesin cetak, mesin pintal, dan lain-
lain.

8. Pesawat Udara

9. Kapal Laut

10. Persediaan

11. Lain-lain

II. Tanggal Pengambilalihan


Yaitu tanggal, bulan dan tahun pengambilalihan aset oleh bank pelapor.

III. Jenis Valuta


Yaitu jenis valuta aset yang diambil alih yaitu :
1. Rupiah
2. Valuta Asing

IV. Harga Pengambilalihan


Yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan dalam rangka pengambilalihan aset.

V. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya.

VI. Nilai Bersih yang Dapat Direalisasikan (net realizable value)


Yaitu nilai wajar aset yang diambil alih setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan.

VII. Jumlah (Nilai Tercatat atau Nilai Bersih yang Dapat Direalisasikan)
Yaitu nilai terendah diantara Nilai Tercatat dengan Nilai Bersih yang Dapat Direaliasasikan (Kol.VI).
Nilai tercatat adalah Harga Pengambilalihan (Kol.IV) dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Kol.V).
Jumlah dalam kolom ini akan tercatat di Neraca sandi 218.

VIII. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

III-162

274
LBU PER KANTOR

IX. PPANP yang telah dibentuk


Adalah PPANP yang telah dibentuk untuk aset yang diambil alih sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai
penilaian kualitas aset bank umum.

Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

III-163

275
LBU PER KANTOR

III.17.3
SANDI RINCIAN ASET YANG DIAMBIL ALIH

FORM - 17
17

I II III IV V VI VII VIII IX

Cadangan Nilai Bersih Jumlah (Nilai PPANP


Tanggal Harga Tercatat atau Nilai
Jenis Kerugian yang yang
Jenis Pengambil Pengambil Bersih yang dapat Kualitas
Valuta Penurunan dapat telah
alihan alihan Direalisasikan)
Nilai direalisasikan Dibentuk

III-164

276
LBU PER KANTOR

III.18.1
SANDI RINCIAN REKENING TUNDA (SUSPENSE ACCOUNT)

KOLOM SANDI

I. Uraian
II. Jenis valuta
1. Rupiah 1
2. Valuta Asing 2

III. Jangka Waktu


1. <= 180 Hari 1
2. > 180 Hari 2

IV. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5

V. Jumlah

VI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


VII. Nilai Tercatat

VIII. PPANP Yang Telah Dibentuk

III-165

277
LBU PER KANTOR

III.18.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN REKENING TUNDA (SUSPENSE ACCOUNT)

Pada daftar ini dilaporkan seluruh transaksi yang tujuan pencatatannya tidak teridentifikasi atau tidak didukung dengan
dokumentasi pencatatan yang memadai sehingga tidak dapat direklasifikasi dalam pos yang seharusnya.

KOLOM

I. Uraian
Diisi dengan penjelasan mengenai akun-akun yang termasuk kedalam kelompok suspense account.

II. Jenis Valuta


Yaitu jenis valuta dari suspense account yaitu :
1. Rupiah
2. Valuta Asing

III. Jangka Waktu


Yaitu jumlah hari sejak suspense account tercatat di pembukuan Bank sampai dengan bulan laporan, yang
dikelompokkan menjadi:
1. <= 180 hari
2. > 180 hari

IV. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

V. Jumlah
Adalah posisi nilai transaksi yang tercatat pada tanggal laporan.
Jumlah dalam kolom ini akan tercatat di Neraca sandi 219.

VI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya.

VII. Nilai Tercatat


Adalah Jumlah dikurangi dengan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai.

VIII. PPANP yang telah dibentuk


Adalah PPANP yang telah dibentuk untuk rekening tunda sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian
kualitas aset bank umum.
Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

III-166

278
LBU PER KANTOR

III.18.3
SANDI RINCIAN REKENING TUNDA (SUSPENSE ACCOUNT)

FORM - 18
18

I II III IV V VI VII VIII

Cadangan
Nilai PPANP
Jenis Jangka Kerugian
Uraian Kualitas Tercatat yang telah
Waktu Jumlah Penurunan
Valuta Dibentuk
Nilai

JUMLAH

III-167

279
LBU PER KANTOR

III.19.1
SANDI RINCIAN ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Giro 010
2. Deposito berjangka 020
3. Transfer 030
4. Inkaso 040
5. Dana Usaha 045
6. Pendapatan Bunga yang akan diterima 050
7. Lain-lain 099

II. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

III-168

280
LBU PER KANTOR

III.19.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN ASET ANTAR KANTOR
PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi tagihan atau penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing
kepada kantor pusat dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia,
termasuk tagihan atau penempatan bank pelapor kepada kantor cabang lainnya yang melakukan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah. Misalnya, tagihan Bank A-Jakarta (sebagai bank pelapor) kepada Bank A-Surabaya;
atau tagihan Bank B-Medan kepada Bank B-Bandung.

Untuk Pelaporan Aset Antar Kantor di LBU Per Kantor, pelaporan transaksi antar kantor dilakukan secara bruto
(tidak dilakukan offsetting antara aset antar kantor dan kewajiban antar kantor).

Untuk Pelaporan Aset Antar Kantor di LBU Gabungan, pelaporan transaksi antar kantor dilakukan secara neto
(dilakukan offsetting antara aset antar kantor dan kewajiban antar kantor atas transaksi yang berpasangan).

Dalam daftar rincian Aset Antar Kantor di LBU Gabungan termasuk dilaporkan kolom Kualitas, Jangka Waktu,
dan PPA Non Produktif yang telah dibentuk. Pembentukan PPA Non Produktif untuk Aset Antar Kantor di LBU
Gabungan akan dilaporkan pada Necara Gabungan sandi 225 dan Laporan Laba Rugi Gabungan sandi 3470.

KOLOM

I. Jenis
Yaitu jenis tagihan bank pelapor kepada kantor pusat dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan
kegiatan operasional di Indonesia. Pengertian/definisi dari setiap jenis di bawah ini dapat dilihat pada Daftar
Istilah, kecuali dijelaskan secara khusus.

1. Giro
2. Deposito berjangka
3. Transfer
4. Inkaso
5. Dana Usaha
Dana yang diberikan kepada unit usaha syariah sebagai dana usaha

6. Pendapatan Bunga yang akan diterima


7. Lain-lain
Bentuk transaksi aset antar kantor pada kantor yang melakukan operasi di Indonesia yang tidak dapat
dikelompokkan pada jenis 1 sampai dengan 6 di atas.

II. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Jangka Waktu (dilaporkan pada LBU Gabungan)


Yaitu jumlah hari sejak rekening antar kantor tidak dapat saling hapus/ offset yang dikelompokkan menjadi :.

1. <= 180 hari


2 . > 180 hari

IV. Kualitas (dilaporkan pada LBU Gabungan)


1. Lancar

III-169

281
LBU PER KANTOR

2. Macet

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
Lihat Penjelasan Umum Kolom Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

Dalam perhitungan pos-pos pada aset antar kantor, tidak dilakukan offsetting dengan pos-pos pada kewajiban
antar kantor.

VI. PPANP Yang Telah Dibentuk (dilaporkan pada LBU Gabungan)


Adalah PPANP yang telah dibentuk untuk aset antar kantor sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai
penilaian kualitas aset bank umum.
Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

III-170

282
LBU PER KANTOR

III.19.3
DAFTAR RINCIAN
ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA

FORM - 19
19

I II III

Jenis Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya


Jenis Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
Valuta

JUMLAH

III-171

283
LBU PER KANTOR

III.20.1
SANDI RINCIAN ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA

KOLOM SANDI

I. Sandi Kantor
1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank
2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia :
a. Kantor pusat 000
b. Kantor lainnya 999

II. Jenis
1. Giro 010
2. Call money 015
3. Deposit on call 025
4. Deposito berjangka 030
5. Sertifikat deposito 035
6. Surat berharga 050
7. Kredit yang diberikan 060
8. Dana Usaha 065
9. Pendapatan Bunga yang akan diterima
a. Giro 088
b. Surat berharga 089
c. Kredit yang diberikan 090
d. Lainnya 095
10.Lain-lain 099

III. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Suku Bunga

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

III-172

284
LBU PER KANTOR

III.20.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN ASET ANTARKANTOR
PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi tagihan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor bank yang
sama yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Misalnya, tagihan Bank C-Jakarta (sebagai bank pelapor)
kepada Bank C-London; atau tagihan Bank B-Jakarta kepada Bank B-Bahama.

Tagihan kepada kantor bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia tidak dilaporkan pada
daftar rincian ini, namun dilaporkan pada daftar rincian Aset Antarkantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan
Operasional di Indonesia.

Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan laporan, bank
pelapor diperkenankan menggabungkan rekening-rekening dengan syarat semua rincian sama, dengan cara pengisian
sebagai berikut :

a. Kolom I diisi dengan sandi kantor yang terdapat pada Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Nasional Yang Beroperasi
di luar Indonesia.
Bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia (kantor cabang bank asing), tagihan kepada kantor pusat
diisi dengan sandi 000 dan tagihan kepada kantor cabang lainnya diisi dengan sandi 999.

b. Kolom II sampai dengan IV diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.

c. Kolom V diisi dengan jumlah rupiah dari rekening yang digabungkan.

Dalam daftar rincian Aset Antar Kantor di LBU Gabungan termasuk dilaporkan kolom Kualitas, Jangka Waktu, dan
PPA Non Produktif yang telah dibentuk. Pembentukan PPA Non Produktif untuk Aset Antar Kantor di LBU Gabungan
akan dilaporkan pada Necara Gabungan sandi 225 dan Laporan Laba Rugi Gabungan sandi 3470.

KOLOM

I. Sandi Kantor

1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia


Yaitu sandi kantor bank yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia dari bank yang kantor pusatnya
di Indonesia. Misalnya, BRI-New York (sandi 700). Kolom ini diisi sesuai dengan sandi yang terdapat pada
Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Nasional Yang Beroperasi di Luar Indonesia.

2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia


Tagihan bank pelapor kepada bank yang sama yang memiliki hubungan kepemilikan dengan bank pelapor
dan kantor pusatnya di luar Indonesia, kolom ini diisi dengan :
a. Sandi 000 untuk tagihan kepada kantor pusat
b. Sandi 999 untuk tagihan kepada kantor cabang lainnya.

II. Jenis
Yaitu jenis tagihan bank pelapor kepada kantor pusat dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan
kegiatan operasional di luar Indonesia. Pengertian/definisi dari setiap jenis di bawah ini dapat dilihat pada Daftar
Istilah, kecuali dijelaskan secara khusus.

III-173

285
LBU PER KANTOR

1. Giro
2. Call money
3. Deposit on call
4. Deposito berjangka
5. Sertifikat deposito
6. Surat berharga
7. Kredit yang diberikan
8. Dana Usaha
Yaitu dana yang diberikan kepada unit usaha syariahnya diluar Indonesia sebagai modal usaha

9. Pendapatan Bunga yang akan diterima


a. Giro
b. Surat Berharga
c. Kredit yang diberikan
d. Lainnya

10. Lain-lain
Yaitu bentuk transaksi aset antar kantor pada kantor yang melakukan operasi di luar Indonesia yang tidak
dapat dikelompokkan pada jenis 1 sampai dengan 9 di atas.

III. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

IV. Suku Bunga


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincan tentang Suku Bunga/Diskonto. Apabila tagihan kepada kantor yang
melakukan operasi di luar Indonesia tersebut tidak diberikan suku bunga, kolom ini diisi 00,00.

V. Jangka Waktu (dilaporkan pada LBU Gabungan)


Diisi berdasarkan jumlah hari sejak rekening antar kantor tidak dapat saling hapus/offset.
1. <= 180 hari
2 . > 180 hari

VI. Kualitas (dilaporkan pada LBU Gabungan)


1. Lancar
2. Macet

VII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

Saldo pada daftar rincian ini tidak dapat dikompensasi dengan kewajiban bank pelapor pada kantorpusat/cabang
bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia.Dalam perhitungan pos-pos pada aset
antar kantor, tidak dilakukan offsetting dengan pos-pos pada kewajiban antar kantor.

III-174

286
LBU PER KANTOR

VIII. PPANP Yang Telah Dibentuk (dilaporkan pada LBU Gabungan)


Adalah PPANP yang telah dibentuk untuk aset antar kantor sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai
penilaian kualitas aset bank umum.
Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

III-175

287
LBU PER KANTOR

III.20.3
DAFTAR RINCIAN
ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA

FORM - 20

20

I II III IV V

Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau


Nilai Wajar)

Sandi Jenis Suku


Kantor Jenis Valuta Bunga Bulan Bulan
Lalu Debet Kredit Lainnya Laporan

JUMLAH

III-176

288
LBU PER KANTOR

III.21.1
SANDI RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET LAINNYA

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Aset tidak berwujud 50
2. Aset tetap dan Inventaris 55
3. Properti Terbengkalai 65
4. Rekening Tunda 75
5. Aset Antar Kantor 80
6. Lainnya 85

II. Jenis Valuta


1. Rupiah 1
2. Valuta Asing 2

III. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
2. PPANP yang telah dibentuk

III-177

289
LBU PER KANTOR

III.21.2

PENJELASAN DAFTAR RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET LAINNYA

Pada daftar ini dilaporkan posisi akumulasi penyisihan yang wajib dibentuk bank pelapor dalam hal terjadi penurunan
nilai atas aset tidak berwujud, aset tetap dan inventaris, properti terbengkalai, rekening tunda dan aset antar
kantor dan lainnya, yaitu apabila nilai tercatat melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali, sesuai PSAK dan PAPI

KOLOM

I. Jenis
1. Aset tidak berwujud
2. Aset tetap dan inventaris
3. Properti terbengkalai
4. Rekening tunda (Suspense Account)
5. Aset Antar Kantor
6. Lain-lain

II. Jenis Valuta


1. Rupiah
2. Valuta Asing

III. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

1. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya.
Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dari masing-masing jenis aset lainnya harus sama cadangan
kerugian penurunan nilai di masing-masing pelaporan rincian.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai untuk Aset Yang Diambil Alih tidak dilaporkan dalam kolom ini.

2. PPANP Yang Telah Dibentuk


Pembentukan PPA Non Produktif dilakukan sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas
aset bank umum.
Untuk Aset Tetap dan Investaris tidak perlu mengisi kolom ini sehingga diisi angka 0.

Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

III-178

290
LBU PER KANTOR

III.21.3
DAFTAR RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET LAINNYA

FORM - 21
21

I II III

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


Jenis Jenis
Valuta

Cadangan Kerugian PPA Non Produktif


Penurunan Nilai yang telah Dibentuk

JUMLAH

III-179

291
LBU PER KANTOR

III.22.1
SANDI RINCIAN RUPA-RUPA ASET

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Emas dan mata uang emas 05
2. Commemorative coins dan notes 08
3. Cek perjalanan (Travellers’ Cheque) yang dibeli/diambil alih 16
4. Uang muka kepada nasabah 20
5. Tagihan inkaso 25
6. Tagihan Lainnya 26
7. Pendapatan yang ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi kredit -/- 27
8. Pendapatan bunga yang akan diterima
a. Kredit yang diberikan 31
b. Lainnya 34
9. Uang muka pajak 40
10. Biaya dibayar dimuka 50
11. Biaya yang ditangguhkan 55
12. Talangan dalam rangka program pemerintah 65
13. Lainnya 99
II. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Debitur/Pihak Lainnya


1. Golongan Debitur/Pihak Lainnya
a. Untuk Jenis Aset Tagihan Lainnya
Lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank
b. Untuk Jenis Aset Selain Tagihan Lainnya
i. Penduduk
i.1. Bank Indonesia 01
i.2. Bank 05
i.3. Pemerintah Pusat 10
i.4. Lainnya 49
ii. Bukan Penduduk
ii.1. Bank 20
ii.2. Lainnya 50
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Debitur/Pihak Lainnya
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2

III-180

292
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

c. Lainnya 9
IV. Kategori Portofolio
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70

V. Lembaga Pemeringkat
1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00

VI. Peringkat Perusahaan


VII. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
VIII. Negara Debitur
Lihat Daftar Sandi Negara

IX. Kategori Pengukuran


1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2
2. Tersedia untuk dijual 3
3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4
4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 6

X Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

XI. Kualitas

III-181

293
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XII. Suku Bunga

XIII. Nominal

XIV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

XV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii.Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187

III-182

294
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

j. Kendaraan Bermotor 189


k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat daftar sandi jenis valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6 Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7 Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10

III-183

295
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

b. Standard and Poor’s 11


c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8 Peringkat Penerbit Agunan/Jaminan
9 Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan yang dapat diperhitungkan

XVI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif

III-184

296
LBU PER KANTOR

III.22.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN RUPA-RUPA ASET

Pada daftar rincian ini dilaporkan semua jenis aset dalam rupiah dan valuta asing yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam pos 1 sampai dengan 19 aset neraca.

KOLOM

I. Jenis
1. Emas dan mata uang emas
Emas batangan (monetary gold) dan mata uang emas. Emas dalam titipan tidak termasuk dalam jenis ini.
Selain dari pada itu emas dalam bentuk perhiasan milik bank pelapor tidak termasuk dalam jenis ini namun
dilaporkan pada jenis Lainnya.

2. Commemorative coins & notes

3. Cek Perjalanan (Travellers Cheque) yang dibeli/diambil alih


Termasuk pula dilaporkan pada jenis ini adalah cek yang diterbitkan oleh bank lain dan telah dibeli/diambilalih
oleh bank pelapor/dan lembaga keuangan bukan bank.

4. Uang Muka Kepada Nasabah


Uang muka yang diberikan kepada nasabah untuk dana talangan nasabah yang merupakan bagian dari fasilitas
kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah.

5. Tagihan Inkaso
Tagihan inkaso bank pelapor kepada bank lain atas nama nasabah bank pelapor namun telah dilakukan
pembayaran di muka kepada nasabah yang bersangkutan.

6. Tagihan Lainnya
Termasuk pula dilaporkan tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan (ekspor impor), yaitu tagihan
yang timbul dari negosiasi dokumen ekspor impor dalam transaksi sight L/C dan negosiasi wesel ekspor dalam
transaksi usance L/C yang belum diakseptasi.

7. Pendapatan yang ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi kredit -/-


Merupakan pendapatan ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi kredit yang dilakukan dengan kapitalisasi
tunggakan bunga ke dalam pokok kredit.

8. Pendapatan bunga yang akan diterima


a. Kredit yang diberikan
b. Lainnya

Adalah pendapatan bunga yang diakui namun belum diterima hingga pelaporan yang diukur berdasarkan
suku bunga efektif atas dasar nilai tercatat kredit. Dalam hal terdapat bukti obyektif bahwa kredit mengalami
penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang telah diakui dan belum diterima pembayarkan harus dibatalkan
dengan melakukan jurnal balik. Selanjutnya pendapatan bunga yang baru akan dihitung dengan menggunakan
suku bunga efektif atas dasar nilai tercatat kredit setelah memperhitungkan penurunan nilai. Pendapatan
bunga yang dibatalkan dilaporkan dalam Rekening Administratif.

III-185

297
LBU PER KANTOR

Koreksi pendapatan bunga dalam Laporan Laba Rugi dilakukan sebagai berikut:

a. Jika penurunan nilai kredit diketahui setelah tanggal neraca tetapi sebelum tanggal penyelesaian
laporan keuangan, dimana peristiwa tersebut terjadi sebelum atau pada tanggal neraca merupakan
adjusting subsequent event dan diakui sebagai koreksi saldo laba (Laporan Neraca, sandi 461) atau
saldo rugi. (Laporan Neraca sandi 462)

b. Jika penurunan nilai kredit terjadi pada periode berjalan, maka pembatalan bunga tersebut dianggap
sebagai koreksi dalam Laporan Laba Rugi tahun berjalan yaitu dengan mengurangi pos Pendapatan Bunga.
Dalam hal pembatalan bunga tersebut mengakibatkan pos Pendapatan Bunga menjadi negatif, maka
pembatalan tersebut dilaporkan dalam pos Beban Bunga-Koreksi Atas Pendapatan Bunga. (Laporan Laba
Rugi sandi 1680).

9. Uang muka pajak


Jumlah pajak penghasilan yang telah dibayarkan oleh bank pelapor tetapi belum menjadi beban periode
akuntansi yang bersangkutan.

10. Biaya dibayar dimuka


Biaya yang telah dibayarkan tetapi belum menjadi beban periode yang bersangkutan, misalnya premi asuransi
dan sewa dibayar di muka.

11. Biaya yang ditangguhkan


Biaya yang telah dibayarkan tetapi belum menjadi biaya bagi bank pelapor pada periode akuntansi yang
bersangkutan karena dianggap memberi manfaat pada periode-periode akuntansi selanjutnya, misalnya biaya
pendirian dan biaya yang dikeluarkan untuk emisi.

12. Talangan dalam rangka program pemerintah


Dana yang dikeluarkan dalam rangka talangan program pemerintah.

13. Lainnya
Semua jenis yang terdapat pada rupa-rupa aset bank pelapor yang tidak dapat digolongkan ke dalam butir 1
sampai dengan 12 di atas.

II. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Golongan status

1. Golongan Status

a. Untuk Jenis Aset Tagihan Lainnya


Untuk jenis aset Tagihan Lainnya, diisi dengan Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga
Bukan Bank.
b. Untuk Jenis Aset selain Tagihan Lainnya
Untuk jenis aset selain Tagihan Lainnya, kolom ini diisi dengan :
i. Penduduk
i.1. Bank Indonesia
i.2. Bank
i.3. Pemerintah Pusat
i.4. Lainnya

III-186

298
LBU PER KANTOR

ii. Bukan Penduduk


ii.1. Bank
ii.2. Lainnya

2. Hubungan dengan Bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Debitur
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

IV. Kategori Portofolio


Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Portofolio.

V. Lembaga Pemeringkat
Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

VI. Peringkat Perusahaan


Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.

VII. Tanggal Pemeringkatan


Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.

VIII. Negara Debitur


Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

IX. Kategori Pengukuran


Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan.

X. Jangka Waktu
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Disisi hanya untuk Rupa-rupa Aset yang memiliki jangka waktu. Apabila tidak memiliki jangka waktu maka jangka
waktu diisi kosong.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu

III-187

299
LBU PER KANTOR

XI. Kualitas
Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

XII. Suku Bunga


Diisi hanya untuk Rupa-rupa Aset yang memiliki suku bunga.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

XIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).

XV. Agunan/Jaminan
Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XVI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif
Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.

III-188

300
III.22.3
DAFTAR RINCIAN RUPA-RUPA ASET

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII


Jangka
Debitur/Pihak Lainnya Waktu
Lembaga Peringkat Tanggal Negara Kategori
Status Kategori Suku
Jenis Jenis Golongan Hubu Pengukur Kualitas Nominal
Debitur/ Portofolio Pemeringkat Perusaha Pemeringkatan Debitur Bunga
Valuta Debitur/ ngan an Jatuh
Pihak an Mulai
Pihak dengan Tempo
Lainnya
Lainnya Bank

LBU PER KANTOR


JUMLAH

301
III-189
III-190

LBU PER KANTOR


FORM - 22
22

XIV XV XVI

Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Cadangan Kerugian


Agunan/Jaminan Penurunan Nilai
Perolehan Diamortisasi atau Nilai
Wajar) Jangka Waktu
Agunan/Jaminan Nilai
Peringkat Agunan
Jenis Sifat Penerbit Tanggal
Lembaga Penerbit yang dapat
Bulan Bulan Agunan/ Agunan/ Jenis Tanggal Agunan/ Pemering- Secara Secara
Debet Kredit Lainnya Nilai Pemeringkat Agunan/ diperhitung Indvidual
Lalu Laporan Jaminan Jaminan Valuta Mulai Jatuh Agunan/ Penilaian Jaminan
Jaminan katan Kolektif
Tempo Terakhir kan
Jaminan

302
LBU PER KANTOR

III.23.1
SANDI RINCIAN GIRO

KOLOM SANDI

I. Jumlah Rekening
II. Jenis
1. Giro yang dapat ditarik sewaktu-waktu 001
2. Giro dalam rangka kustodian 002
3. Giro yang diblokir
a. Dalam rangka escrow account 004
b. Dalam rangka setoran jaminan
i. Penerbitan garansi 006
ii. Penerbitan LC 007
iii. Transaksi Derivatif 008
iv. Lainnya 010
c. Dalam rangka agunan tunai (cash collateral) 012
d. Lainnya 009
4. Giro Lainnya 099

III. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Kategori Pengukuran


1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2
2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

V. Nasabah
1. Golongan Nasabah
Lihat Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Nasabah
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

VI. Negara Nasabah


Lihat Daftar Sandi Negara

VII. Lokasi KC/KCP


Lihat Daftar Sandi Lokasi Dati II Seluruh Indonesia

III-191
303
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

VIII. Suku Bunga


1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed 1
b. Variabel 2
c. Tidak ada 0

IX. Nominal

X. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)


1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

III-192
304
LBU PER KANTOR

III.23.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN GIRO

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi giro dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan bank pada tanggal
laporan. Dalam rincian ini termasuk Kredit Yang Diberikan yang bersaldo kredit. Dilaporkan pula pada daftar rincian ini,
giro milik nasabah dalam rangka kustodian dan giro yang diblokir dalam rangka escrow account, setoran jaminan dan
lainnya.

Saldo giro milik bank lain pada bank pelapor, baik bank di dalam negeri maupun bank di luar negeri, dilaporkan pada
Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain (Form-27), dengan jenis Giro (sandi 010).

Dalam hal saldo giro milik nasabah bersaldo debet (terjadi overdraft), harus dilaporkan pada Daftar Rincian Kredit Yang
Diberikan (Form-11) dengan cara pengisian sebagai berikut :

1. Kolom Jenis Kredit diisi dengan Tanpa Perjanjian sub Giro Bersaldo Debet (sandi 80).
2. Kolom Plafon diisi dengan 0.
3. Kolom Nominal diisi dengan jumlah saldo debet giro yang bersangkutan.

KOLOM

I. Jumlah rekening
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah Rekening.Dalam sistem pelaporan ini setiap
rekening giro harus dilaporkan secara individual. Namun, guna penyederhanaan laporan, diperkenankan
menggabungkan rekening-rekening dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Rekening-rekening yang saldonya masing-masing sampai dengan Rp 5.000.000,-atau sampai dengan


USD 500 atau ekuivalennya untuk mata uang asing lainnya, dan Jenis, Jenis Valuta, Kategori Pengukuran,
Nasabah, Negara Nasabah, dan Lokasi KC/KCP sama, dilaporkan sebagai berikut :
a. Kolom I diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.
b. Kolom II sampai dengan VII diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.
c. Kolom VIII diisi 0.
d. Kolom IX dan X diisi dalam jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.

2. Rekening-rekening yang semua rinciannya sama dilaporkan sebagai berikut :


a. Kolom I diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.
b. Kolom II sampai dengan VIII diisi dengan sandi yang bersangkutan.
c. Kolom IX dan X diisi dalam jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.
d. Walaupun semua rinciannya sama, penggabungan rekening harus dengan rentang Nominal yang sama,
dengan rentang nominal sebagai berikut :
i. Nominal s.d Rp 100 juta atau s.d. USD 10,000 atau ekuivalennya untuk mata uang asing lain.
ii. Nominal diatas Rp 100 juta s.d. Rp 1 miliar atau diatas USD 10.000 s.d. USD 100,000 atau ekuivalennya
untuk mata uang asing lain.
iii. Nominal diatas Rp 1 miliar atau diatas USD 100,000 atau ekuivalennya untuk uang asing lain.

II. Jenis

1. Giro yang dapat ditarik sewaktu-waktu

III-193
305
LBU PER KANTOR

2. Giro dalam rangka kustodian


Rekening giro milik nasabah dalam rangka penyelesaian transaksi di pasar uang dan pasar modal melalui bank
pelapor

3. Giro yang diblokir

a. Dalam rangka escrow account


Rekening giro nasabah untuk menampung peneriman atas transaksi tertentu dan penarikannya hanya
dapat dilakukan dengan suatu syarat tertentu.

b. Dalam rangka setoran jaminan


Rekening giro yang diblokir dalam rangka setoran jaminan
i. Penerbitan Garansi
ii. Penerbitan LC
iii. Transaksi Derivatif
iv. Lainnya

c. Dalam rangka agunan tunai (cash collateral)


Rekening giro yang diblokir sebagai agunan pinjaman

d. Lainnya
Rekening giro milik nasabah yang diblokir selain poin a, b dan c di atas.

Dalam hal terdapat 1 (satu) rekening giro memiliki jenis yang berbeda, masing-masing jenis diperlakukan
sebagai 1 (satu) rekening dan dilaporkan secara terpisah. Misalnya, 1 rekening giro yang sebagian saldonya
diblokir dan sisanya dapat ditarik sewaktu-waktu, maka dilaporkan pada baris yang berbeda sesuai dengan
jenisnya. Untuk rekening giro yang saldonya sebagian tersebut diblokir, maka jumlah rekeningnya
diisi 0

4. Lainnya
Antara lain berupa Kredit Yang Diberikan yang bersaldo kredit.

III. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

IV. Kategori Pengukuran


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

V. Nasabah

1. Golongan Nasabah
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Nasabah.

2. Hubungan dengan Bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Nasabah
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak

III-194
306
LBU PER KANTOR

c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VI. Negara Nasabah


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

VII. Lokasi KC/KCP


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lokasi KC/KCP.

VIII. Suku Bunga


1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed
b. Variabel
c. Tidak ada
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

IX. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

X. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)


1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).

III-195
307
III-196

III.23.3

LBU PER KANTOR


DAFTAR RINCIAN GIRO

FORM - 23
23

I II III IV V VI VII VIII IX X

Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)


Nasabah Suku Bunga

Jumlah Jenis Jenis Kategori Hubu Negara Lokasi Nominal


Rekening Valuta Pengukur Golong ngan Status nasabah KC/KCP*) Tingkat Jenis Bulan Bulan
an an Suku Suku Debet Kredit Lainnya
Nasabah dengan Nasabah Bunga Bunga
Lalu Laporan
Bank

JUMLAH

308
LBU PER KANTOR

III.24.1
SANDI RINCIAN TABUNGAN

KOLOM SANDI

I. Jumlah Rekening
II. Jenis
1. Tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu 021
2. Tabungan berjangka 022
3. Tabungan yang diblokir
a. Dalam rangka escrow account 023
b. Dalam rangka setoran jaminan
i. Penerbitan garansi 024
ii. Penerbitan LC 026
iii. Transaksi Derivatif 027
iv. Lainnya 028
c. Dalam rangka agunan tunai (cash collateral) 031
d. Lainnya 032
4. Lainnya 029

III. Sifat
1 Ada fitur tambahan
a. Asuransi 1
b. Derivatif Melekat/Embedded Derivative 2
c. Asuransi dan Derivatif Melekat 3
b. Lainnya 4
2 Tidak ada fitur tambahan 9

IV. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

V. Kategori Pengukuran
1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2
2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

VI. Nasabah
1. Golongan Nasabah
Lihat Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Nasabah
a. Perusahaan Induk 1

III-197
309
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

VII. Negara Nasabah


Lihat Daftar Sandi Negara

VIII. Lokasi KC/KCP


Lihat Daftar Sandi Lokasi Dati II Seluruh Indonesia

IX. Jangka Waktu


1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

X. Suku Bunga
1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed 1
b. Variabel 2
c. Tidak ada 0

XI. Nominal

XII. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)


1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

III-198
310
LBU PER KANTOR

III.24.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TABUNGAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi tabungan milik pihak ketiga bukan bank, termasuk pula tabungan yang diblokir.
Posisi tabungan milik bank lain pada bank pelapor, baik bank di dalam negeri maupun bank di luar negeri, dilaporkan
pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain (Form-27), dengan jenis Tabungan (sandi 020).

KOLOM

I. Jumlah rekening
Yaitu jumlah dari individual rekening tabungan. Pada prinsipnya dalam kolom ini, rekening tabungan harus dilaporkan
secara individual. Namun, untuk penyederhanaan, pelaporan tersebut dapat dilakukan secara gabungan dengan
ketentuan sebagai berikut :

1. Rekening-rekening yang saldonya pada tanggal laporan masing-masing sampai dengan sebesar Rp
5.000.000,-atau sampai dengan sebesar USD 500 atau equivalen untuk mata uang asing lainnya. dan
Jenis, Sifat, Jenis Valuta, Kategori Pengukuran, Nasabah, Negara Nasabah, serta Lokasi KC/KCP-nya
sama, dilaporkan sebagai berikut :
a. Kolom I diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.
b. Kolom II sampai dengan VIII diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.
c. Kolom IX dikosongkan (NULL)
d. Kolom X diisi 0.
e. Kolom XI dan XII diisi dalam jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.

2. Rekening-rekening yang semua rinciannya sama dilaporkan sebagai berikut :


a. Kolom I diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.
b. Kolom II sampai dengan X diisi dengan ciri-ciri rincian yang bersangkutan.
c. Kolom XI dan XII diisi dalam jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.
d. Walaupun semua rinciannya sama, penggabungan rekening harus dengan rentang nominal yang sama,
dengan rentang nominal sebagai berikut :
i. Nominal s.d Rp 100 juta atau s.d. USD 10,000 atau ekuivalennya untuk mata uang asing lain.
ii. Nominal diatas Rp 100 juta s.d. Rp 1 miliar atau diatas USD 10.000 s.d. USD 100,000 atau ekuivalennya
untuk mata uang asing lain.
iii. Nominal diatas Rp 1 miliar atau diatas USD 100,000 atau ekuivalennya untuk mata uang asing lain.

II. Jenis

1. Tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu


Tabungan dengan frekuensi penarikan tidak dibatasi yang penarikannya dilakukan dengan menggunakan
mesin ATM maupun buku tabungan.

2. Tabungan berjangka
Tabungan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu yang telah disepakati. Termasuk
pula dalam jenis ini adalah Tabungan Asuransi Berjangka (TASKA) dan Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH).
Tabungan berjangka yang sudah Jatuh Tempo tetap dilaporkan ke dalam jenis ini.

III-199
311
LBU PER KANTOR

3. Tabungan yang diblokir

a. Dalam rangka escrow account


Rekening tabungan nasabah untuk menampung peneriman atas transaksi tertentu dan penarikannya
hanya dapat dilakukan dengan suatu syarat tertentu.

b. Dalam rangka setoran jaminan


Rekening tabungan yang diblokir dalam rangka setoran jaminan
i. Penerbitan Garansi
ii. Penerbitan LC
iii. Transaksi Derivatif
iv. Lainnya

c. Dalam rangka agunan tunai (cash collateral)


Rekening tabungan yang diblokir sebagai agunan pinjaman

d. Lainnya
Rekening tabungan milik nasabah yang diblokir selain poin a, b dan c di atas.

4. Lainnya
Tabungan yang tidak dapat digolongkan pada jenis 1, 2 dan 3 di atas.

Dalam hal terdapat 1 (satu) rekening tabungan memiliki jenis yang berbeda, masing-masing jenis
diperlakukan sebagai 1 (satu) rekening dan dilaporkan secara terpisah. Misalnya, 1 Rekening Tabungan
yang sebagian saldonya diblokir dan sisanya dapat ditarik sewaktu-waktu, maka dilaporkan pada baris
yang berbeda sesuai dengan jenisnya. Untuk rekening tabungan yang saldonya sebagian tersebut di
blokir, maka jumlah rekeningnya diisi 0

III. Sifat

1. Ada Fitur Tambahan


a. Asuransi
Tabungan yang didalamnya mengandung fitur asuransi
b. Derivatif melekat/Embedded Derivative
Tabungan yang didalamnya mengandung unsur derivatif melekat sehingga tingkat pengembalian tabungan
akan dikaitkan juga dengan underlying dari derivatif melekat tersebut.
c. Asuransi dan Derivatif melekat.
d. Lainnya

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

IV. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Kategori Pengukuran
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

VI. Nasabah
1. Golongan Nasabah
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Nasabah.

III-200
312
LBU PER KANTOR

2. Hubungan dengan Bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan dengan Bank.

3. Status Pemilik
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VII. Negara Nasabah


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara Debitur/Pihak Lawan/Penerbit/Tujuan/Pemilik/
Pemegang Saham/Pemberi Modal Sumbangan/Pihak Penyetor.

VIII. Lokasi KC/KCP


Lihat Penjelasan Umum Daftar Rincian tentang Lokasi KC/KCP.

IX. Jangka Waktu


1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Untuk jenis tabungan yang tidak memiliki jangka waktu, kolom ini dikosongkan (NULL).
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

Apabila pada tanggal laporan, terdapat Tabungan Berjangka yang sudah Jatuh Tempo dan belum diambil
oleh pemiliknya atau dipindahkan ke rekening lain, tabungan tersebut tetap dilaporkan sebagai jenis Tabungan
Berjangka, dengan kolom jangka waktu kosongkan (Null).

X. Suku Bunga
1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed
b. Variabel
c. Tidak ada
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

Dalam hal dalam satu rekening diberikan suku bunga yang berbeda, suku bunga yang dilaporkan adalah
suku bunga per tahun tertinggi yang diberikan kepada rekening tabungan yang bersangkutan.

XI. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

XII. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)


1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).
III-201
313
III-202

III.24.3

LBU PER KANTOR


DAFTAR RINCIAN TABUNGAN

FORM - 24
24

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

Nasabah Jangka Waktu Suku Bunga Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau
Nilai Wajar)
Jumlah Lokasi
Jenis Sifat Jenis Kategori Negara
KC/
Rekening Valuta Pengukur Golongan Hubungan Jatuh Tingkat Jenis
Status KCP*) Mulai Bulan Bulan
an Nasabah
dengan Tempo Suku Suku Nominal Lalu Debet Kredit Lainnya
Laporan
Bank Nasabah
Bunga Bunga

JUMLAH

314
LBU PER KANTOR

III.25.1
SANDI RINCIAN SIMPANAN BERJANGKA

KOLOM SANDI

I. Jumlah Rekening
II. Jenis
1. Deposit on call 025
2. Deposito berjangka 030
3. Sertifikat deposito 035
4. Deposito berjangka/Sertifikat Deposito yang diblokir
a. Dalam rangka escrow account 036
b. Dalam rangka setoran jaminan
i. Penerbitan garansi 038
ii. Penerbitan LC 032
iii. Transaksi Derivatif 033
iv. Lainnya 034
c. Dalam rangka cash collateral 048
d. Lainnya 049
5. Lainnya 039

III. Sifat
1. Ada fitur tambahan
a. Asuransi 1
b. Derivatif Melekat/Embedded Derivative 2
c. Asuransi dan Derivatif Melekat 3
d. Lainnya 4
2. Tidak ada fitur tambahan 9

IV. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

V. Kategori Pengukuran
1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2
2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

VI. Nasabah
1. Golongan Nasabah
Lihat Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Nasabah

III-203
315
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

VII. Negara Nasabah


Lihat Daftar Sandi Negara

VIII. Lokasi KC/KCP


Lihat Daftar Sandi Lokasi Dati II Seluruh Indonesia

IX. Jangka Waktu


1. Mulai TTBBTTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTTT

X. Suku Bunga
1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed 1
b. Variabel 2
c. Tidak ada 0
XI. Nominal

XII. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)


1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

III-204
316
LBU PER KANTOR

III.25.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SIMPANAN BERJANGKA

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi simpanan berjangka dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan
bank pada tanggal laporan. Simpanan berjangka milik nasabah yang diblokir untuk tujuan apapun, tetap dilaporkan
pada daftar rincian ini.

KOLOM

I. Jumlah Rekening
Yaitu jumlah dari bilyet simpanan berjangka. Pada prisipnya dalam kolom ini simpanan berjangka harus dilaporkan
secara individual. Namun, untuk penyederhanaan, pelaporan tersebut dapat dilakukan secara gabungan dengan
ketentuan sebagai berikut :

1. Rekening-rekening yang saldonya pada tanggal laporan masing-masing sampai dengan sebesar Rp 5.000.000,-
atau sampai dengan ekuivalen USD 500 dan Jenis, Sifat, Jenis Valuta, Kategori Pengukuran, Pemilik, Negara
Pemilik serta Lokasi KC/KCP-nya sama, dilaporkan sebagai berikut :
a. Kolom I diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.
b. Kolom IV cukup diisi sandi IDR untuk simpanan berjangka dengan jenis valuta rupiah dan sandi USD
untuk simpanan berjangka dengan jenis valuta asing.
c. Kolom II, III, V, VI, VII, dan VIII diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.
d. Kolom IX dikosongkan (NULL)
e. Kolom X diisi dengan angka 0.
f. Kolom XI dan XII diisi dengan jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.

2. Rekening-rekening yang semua rinciannya sama, dilaporkan sebagai berikut :


a. Kolom I diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.
b. Kolom II sampai dengan X diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.
c. Kolom XI dan XII diisi dengan jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.
d. Walaupun semua rinciannya sama, penggabungan rekening harus dengan rentang nominal yang sama,
dengan rentang nominal sebagai berikut :
i. Nominal s.d Rp 100 juta atau s.d. USD 10,000 atau ekuivalennya untuk mata uang asing lain.
ii. Nominal diatas Rp 100 juta s.d. Rp 1 miliar atau diatas USD 10.000 s.d. USD 100,000 atau ekuivalennya
untuk mata uang asing lain.
iii. Nominal diatas Rp 1 miliar atau diatas USD 100,000 atau ekuivalennya untuk mata uang asing lain.

II. Jenis
Pengertian/definisi dari setiap jenis di bawah ini dapat dilihat pada Daftar Istilah, kecuali dijelaskan secara khusus.
1. Deposit on call

2. Deposito berjangka

3. Sertifikat deposito

4. Deposito Berjangka/Sertifikat Deposito yang diblokir

III-205
317
LBU PER KANTOR

a. Dalam rangka escrow account


Rekening deposito berjangka nasabah untuk menampung peneriman atas transaksi tertentu dan
penarikannya hanya dapat dilakukan dengan suatu syarat tertentu.

b. Dalam rangka setoran jaminan


Rekening deposito berjangka yang diblokir dalam rangka setoran jaminan
i. Penerbitan Garansi
ii. Penerbitan LC
iii. Transaksi Derivatif
iv. Lainnya

c. Dalam rangka cash collateral


Rekening deposito berjangka yang diblokir sebagai agunan pinjaman

d. Lainnya
Rekening deposito berjangka milik nasabah yang diblokir selain poin a, b dan c di atas.

5. Lainnya

III. Sifat

1. Ada Fitur Tambahan


a. AsuransiSimpanan berjangka yang didalamnya mengandung fitur asuransi.
b. Derivatif melekat/Embedded Derivative
Simpanan berjangka yang didalamnya mengandung unsur derivatif melekat sehingga tingkat pengembalian
simpanan berjangka akan dikaitkan juga dengan underlying dari derivatif melekat tersebut.
c. Asuransi dan Derivatif melekat
d. Lainnya

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

IV. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Kategori Pengukuran
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

VI. Pemilik

1. Golongan Nasabah
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Nasabah.
Khusus untuk jenis Sertifikat Deposito, kolom Golongan Nasabah diisi dengan nasabah pertama pada
saat sertifikat deposito diterbitkan. Dalam hal sertifikat deposito yang diterbitkan oleh bank pelapor dan
Nasabah yang pertama kali adalah bank lain, dilaporkan dalam Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank
Lain.

2. Hubungan dengan Bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

III-206
318
LBU PER KANTOR

3. Status Nasabah
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VII. Negara Nasabah


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

Khusus untuk jenis Sertifikat Deposito, kolom Negara nasabah diisi dengan negara pembeli/nasabahpertama
pada saat sertifikat deposito diterbitkan.

VIII. Lokasi KC/KCP


Lihat Penjelasan Umum Daftar Rincian tentang Lokasi KC/KCP.

IX. Jangka Waktu


1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.
Untuk jenis deposit on call diisi dengan syarat jangka waktu call-nya.

Apabila pada tanggal laporan, terdapat simpanan berjangka yang sudah jatuh waktu namun belum di rollover
atau belum diambil, oleh pemiliknya atau dipindahkan kerekening lain, kolom mulai dan jatuh tempo
dikosongkan (Null)

X. Suku Bunga
1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed
b. Variabel
c. Tidak ada
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

XI. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

XII. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)


1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).

III-207
319
III-208

III.25.3

LBU PER KANTOR


DAFTAR RINCIAN SIMPANAN BERJANGKA

FORM - 25
25

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

Nasabah Jangka Waktu Suku Bunga Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau
Nilai Wajar)
Jumlah Kategori
Jenis Sifat Jenis Negara Lokasi Nominal
Rekening Valuta Pengukur Golongan Hubungan Status Nasabah KC/ Jenis
an Jatuh Tingkat Bulan
Debet Kredit Lainnya
Bulan
Nasabah dengan Nasabah KCP Mulai Tempo Suku Suku Lalu Laporan
Bank Bunga Bunga

JUMLAH

320
LBU PER KANTOR

III.26.1
SANDI RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Overdraft giro pada Bank Indonesia 10
2. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)
a. Dalam rangka Kredit Usaha Kecil (KUK)
i. Pelimpahan penerusan KLBI 15
ii. Penarikan kembali penerusan KLBI 16
iii. Lainnya 19
b. Bukan dalam rangka Kredit Usaha Kecil (KUK) 25
3. Pinjaman Two Step Loan (TSL) 40
4. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek 45
5. Dalam rangka talangan utang dan perdagangan luar negeri 60
6. Dalam rangka operasi moneter 80
7. Lainnya 99
II. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Kategori Pengukuran


1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2
2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5
IV. Suku Bunga/Diskonto

V. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

VI. Nominal

VII. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

III-209
321
LBU PER KANTOR

III.26.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi seluruh kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada Bank
Indonesia. Termasuk dalam kewajiban ini adalah sisa fasilitas yang diterima bank pelapor dari Bank Indonesia melalui
penjualan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).

KOLOM

I. Jenis
Jenis ini dirinci atas :

1. Overdraft giro pada Bank Indonesia

2. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)


Pinjaman yang diterima dari Bank Indonesia berupa kredit likuiditas atau kredit langsung dan atas kredit
tersebut bank pelapor menanggung resiko. Termasuk pula dalam jenis ini adalah pinjaman yang diterima dari
Bank Indonesia dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah, dan atas pemberian kredit tersebut bank
pelapor tidak menanggung risiko tetapi dananya belum disalurkan kepada debitur.

a. Dalam rangka Kredit Usaha Kecil (KUK)

i. Pelimpahan penerusan KLBI


Dana yang diterima dari Bank Indonesia namun belum disalurkan kepada nasabah dan atas dana
yang telah disalurkan tersebut bank pelapor tidak menanggung risiko.

ii. Penarikan kembali penerusan KLBI


Penerimaan angsuran/pelunasan dari nasabah atas penyaluran KLBI dimana bank pelapor tidak
menanggung risiko, namun dana tersebut belum ditarik oleh Bank Indonesia.

iii. Lainnya
Pinjaman yang diterima dari Bank Indonesia untuk disalurkan kepada nasabah KUK dan atas penyaluran
tersebut bank pelapor menanggung risiko.

b. Bukan dalam rangka Kredit Usaha Kecil (KUK)


Pinjaman yang diterima dari Bank Indonesia untuk disalurkan kepada nasabah bukan KUK dan atas
penyaluran tersebut bank pelapor menanggung risiko. Dalam jenis ini termasuk kredit langsung dari Bank
Indonesia.

3. Pinjaman Two Step Loan (TSL)


Pinjaman yang diterima melalui Bank Indonesia yang sumber dananya berasal dari luar negeri untuk
disalurkan kepada nasabah bank pelapor. Atas penyaluran kredit tersebut bank pelapor menanggung
risiko. Pinjaman two step loan yang disalurkan kepada nasabah atas proyek yang telah ditentukan oleh
pemerintah dan atas penyaluran tersebut bank pelapor tidak menanggung risiko tidak termasuk dalam
jenis ini, namun dilaporkan pada Daftar Rincian Penerusan Kredit.

III-210
322
LBU PER KANTOR

4. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek


Pinjaman atau fasilitas pendanaan jangka pendek dari Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam Ketentuan
Bank Indonesia tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum.

5. Dalam rangka talangan utang dan perdagangan luar negeri


Fasilitas dana talangan yang diterima dari Bank Indonesia dalam rangka pembayaran kewajiban bank
pelapor kepada luar negeri.

6. Dalam rangka operasi moneter


Transaksi dalam rangka Operasi Pasar Terbuka (OPT) untuk menambah likuiditas perbankan yang dilakukan
sewaktu-waktu oleh Bank Indonesia apabila diperlukan untuk mempengaruhi likuiditas perbankan secara
jangka pendek pada waktu, jumlah, dan harga transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

7. Lainnya
Semua jenis kewajiban bank pelapor kepada Bank Indonesia yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
jenis 1 sampai dengan 6 di atas.

II. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Kategori Pengukuran


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

IV. Suku Bunga/Diskonto


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

V. Jangka Waktu
Yaitu batas waktu yang diperjanjikan.
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

VI. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

VII. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).

III-211
323
LBU PER KANTOR

III.26.3
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA

FORM - 26
26

I II III IV V VI VII

Jangka Waktu Jumlah (Biaya


Suku Bunga / Perolehan
Jenis Kategori Diskonto Diamortisasi atau
Jenis Nominal
Valuta Pengukuran Jatuh Nilai Wajar)
Mulai
Tempo

JUMLAH

III-212
324
LBU PER KANTOR

III.27.1
SANDI RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK LAIN

KOLOM SANDI

I. Bank
1. Sandi Bank
Lihat Daftar Sandi Bank
2. Hubungan Dengan Bank
a. Terkait dengan Bank 1
b. Tidak terkait dengan Bank 2
3. Status
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

II. Jenis
1. Giro 010
2. Interbank call money 015
3. Tabungan 020
4. Deposit on call 025
5. Deposito berjangka 030
6. Sertifikat Deposito 035
7. Margin Deposit 040
8. Setoran jaminan 045
9. Lain-lain 099

III. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Kategori Pengukuran


1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2
2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

V. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

VI. Suku bunga


1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a Fixed 1
b Variabel 2

III-213
325
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

c Tidak ada 0

VII. Negara Pihak Lawan


Lihat Daftar Sandi Negara

VIII. Nominal

IX. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)


1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

III-214
326
LBU PER KANTOR

III.27.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK LAIN

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi kewajiban bank pelapor kepada bank lain dalam rupiah dan valuta asing baik
kepada bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun diluar Indonesia. Termasuk pula dalam pengertian
ini adalah kewajiban bank pelapor kepada Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Dalam sistem pelaporan ini, rekening kewajiban kepada bank lain harus dilaporkan secara individual. Untuk
penyederhanaan laporan, bank dapat melaporkan rekening secara gabungan dengan syarat semua rincian rekeningnya
sama dan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Kolom I diisi dengan sandi bank yang melakukan penanaman atau memiliki tagihan pada bank pelapor

b. Kolom II sampai dengan VII diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang bersangkutan.

c. Kolom VIII dan IX diisi dengan jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan

KOLOM

I. Bank

1. Sandi Bank
Yaitu sandi bank lain yang mempunyai tagihan kepada bank pelapor, baik bank yang melakukan kegiatan
operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Sandi bank dimaksud adalah:

a. Bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank di Indonesia.
Misalnya, Standard Chartered Bank (sandi 050), BCA (sandi 014) dan BPR (sandi 600).

b. Bank nasional yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank sub Sandi
Bank Nasional Yang Beroperasi Di Luar Indonesia. Misalnya, Bank Niaga-Cayman Island (sandi 770), Bank
Mandiri Tokyo (sandi 706).

c. Bank lain bukan bank nasional yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, lihat Daftar Sandi
Bank sub Sandi Bank Lainnya di luar Indonesia, yaitu Bank Lainnnya-Prime Bank terkait dengan bank di
Luar Indonesia (sandi 794).

Khusus untuk jenis Sertifikat Deposito, kolom Sandi Bank diisi dengan sandi bank lain yang merupakan pembeli/
pemilik pertama pada saat sertifikat deposito diterbitkan.

2. Hubungan dengan Bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

III-215
327
LBU PER KANTOR

II. Jenis
Yaitu bentuk kewajiban bank pelapor, terdiri dari:
i. Giro

ii. Interbank call money

iii. Tabungan

iv. Deposit on call

v. Deposito berjangka

vi. Sertifikat deposito

vii. Margin Deposit

viii.Setoran jaminan
Dana yang diterima dari bank lain sebagai setoran jaminan, antara lain dalam rangka transaksi perdagangan

ix. Lain-lain

III. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

IV. Kategori Pengukuran


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

V. Jangka Waktu
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

VI. Suku Bunga


1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed
b. Variabel
c. Tidak ada
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto. Apabila kewajiban kepada
bank lain ini tidak diberikan suku bunga, kolom tingkat suku bunga diisi 00,00, sedangkan jenis suku bunga
diisi 0.

VII. Negara Pihak Lawan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Negara Pemilik tentang Negara.

Khusus untuk jenis Sertifikat Deposito, kolom Negara Pihak Lawan diisi dengan negara pembeli/pemilik
pertama pada saat Sertifikat Deposito diterbitkan.

VIII. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Nominal tentang Nominal.

IX. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).
Saldo ini tidak dapat saling hapus atau offset dengan penempatan dana bank pelapor pada bank yang sama.
III-216
328
III.27.3
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK LAIN
FORM - 27
27

I II III IV V VI VII VIII IX


Jangka Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau
Bank Suku Bunga
Waktu Nilai Wajar)
Kategori Negara
Hub. Jenis Jenis Pengukur Pihak
Nominal
Vaaluta
Sandi Dgn. Status an Mulai Jatuh Tingkat Jenis Lawan Bulan Debet
Kredit Lainnya
Bulan
Bank Tempo Suku Bunga Suku Bunga Lalu Laporan

LBU PER KANTOR


JUMLAH
III-217

329
LBU PER KANTOR

III.28.1
SANDI RINCIAN KEWAJIBAN SPOT DAN DERIVATIF

KOLOM SANDI

I. Nomor Referensi Transaksi


II. Jenis
1. Forward 01
2. Future 03
3. Swap 04
4. Option
a. Call 05
b. Put 06
c. Lainnya 07
5. Spot 08
6. Lainnya 20
7. Penyesuaian atas nilai wajar (bid - ask spread adjustment) 21

III. Kontrak
1. Jual 1
2. Beli 2
3. Kontrak Swap 0

IV. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Variabel Yang Mendasari (Underlying Variable)


1. Nilai tukar (currency) 1
2. Suku bunga (interest rate) 2
3. Nilai Tukar dan Suku Bunga 3
4. Lainnya 9

VI. Pihak Lawan


1. Golongan Pihak Lawan
Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan Bank 1
b. Tidak terkait dengan Bank 2
3. Status Pihak Lawan
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
VII. Negara Pihak Lawan
Lihat Daftar Sandi Negara

III-218
330
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

VIII. Jumlah Kewajiban Spot dan Derivatif


1. Bulan Lalu
2. Bulan Laporan

III-219
331
LBU PER KANTOR

III.28.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN
KEWAJIBAN SPOT DAN DERIVATIF

Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh kewajiban dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga
bukan bank yang merupakan potensi kerugian berdasarkan proses valuasi atas perjanjian/kontrak derivatif yang
mencerminkan selisih negatif antara nilai kontrak dengan nilai wajar dari suatu transaksi spot dan derivatif pada
tanggal laporan.

KOLOM

I. Nomor Referensi Transaksi

II. Jenis

1. Forward
Transaksi pembelian atau penjualan suatu mata uang dengan mata uang lainnya atau instrumen keuangan
lainnya pada harga yang ditetapkan saat ini dengan penyerahan dan penyelesaian pada tanggal tertentu pada
masa yang akan datang.

2. Future
Transaksi jual beli di bursa berjangka untuk menyerahkan komoditas (khusus untuk Perusahaan Anak) atau
instrumen keuangan dengan mengikuti persyaratan standar yang ditetapkan, yaitu: spesifikasi produk, kualitas,
jumlah kontrak, harga yang disepakati, dan tanggal penyerahan.

3. Swap
Transaksi swap antara lain meliputi:

a. Swap Valuta (Currency Swap)


Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan mata uang
lainnya atas dasar nilai tukar yang disepakati dalam rangka mengantisipasi risiko pergerakan nilai tukar
pada masa yang akan datang.

b. Swap Suku Bunga (Interest Swap)


Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran kewajiban (obligation) pembayaran
bunga yang berbeda sifatnya yang didasarkan pada tingkat suku bunga tertentu yang telah disepakati
tanpa pertukaran prinsipal.

c. Swap Valuta dan Suku Bunga (Cross Currency Swap)


Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan mata uang
lainnya serta pertukaran kewajiban pembayaran bunga atas dasar nilai tukar dan suku bunga yang disepakati
dalam rangka mengantisipasi risiko pergerakan nilai tukar dan suku bunga dengan pertukaran prinsipal.

4. Option
Transaksi yang memberikan hak kepada pembeli (holder) dan kewajiban bagi penjual (writer) untuk melakukan
pembelian atau penjualan pada periode tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

III-220
332
LBU PER KANTOR

Termasuk pula dilaporkan di sini transaksi back to back option.

a. Call
Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk membeli instrumen keuangan pada periode
tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

b. Put
Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk menjual instrumen keuangan pada periode
tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

c. Lainnya

5. Spot
Perjanjian jual/beli valuta asing secara tunai dengan penyerahan atau penyelesaian transaksi tidak lebih dari 2
(dua) hari kerja.

6. Lainnya
Jenis transaksi derivatif yang tidak dapat digolongkan pada jenis 1 sampai 5 di atas.

7. Penyesuaian atas nilai wajar (bid ask spread adjustment)


Merupakan penyesuaian yang harus dilakukan jika bank tidak menggunakan harga penawaran (bid price)
atau harga permintaan (ask price) dalam mengukur nilai wajar sesuai PSAK mengenai instrumen keuangan
dan PAPI, melainkan menggunakan nilai tengah (mid price), kecuali untuk kondisi dimana penggunaan mid
price diperbolehkan.

III. Kontrak
Untuk transaksi swap, kolom Kontrak di isi 0.

1. Jual
Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak penjualan derivatif. Untuk transaksi option, merupakan
kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai penjual (writer).

2. Beli
Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak pembelian derivatif. Untuk transaksi option, merupakan
kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai pembeli (holder).

IV. Jenis Valuta


Valuta yang digunakan dalam transaksi derivatif. Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Variabel yang mendasari

1. Nilai tukar (currency)


2. Suku Bunga (interest rate)
3. Nilai Tukar dan Suku Bunga
4. Komoditas
5. Ekuitas
6. Lainnya
Khusus angka 4 dan 5 adalah untuk LBU Perusahaan Anak.

VI. Pihak Lawan


Yaitu bank dan pihak ketiga bukan bank yang melakukan transaksi dengan bank pelapor.

III-221
333
LBU PER KANTOR

1. Golongan Pihak Lawan


Sandi golongan pihak lawan lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan Bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pihak Lawan


a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VII. Negara Pihak Lawan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

VIII. Jumlah Kewajiban Spot dan Derivatif


Lihat Penjelasan Pos-pos Neraca Bulanan tentang Kewajiban Spot dan Derivatif.
1. Bulan Lalu
2. Bulan Laporan

III-222
334
III.28.3
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN SPOT DAN DERIVATIF

FORM - 28
28

I II III IV V VI VII VIII

Variabel Yang Pihak Lawan Jumlah Kewajiban Spot dan Derivatif


Nomor Mendasari
Referensi Jenis Golongan Status Negara
Jenis Kontrak (Underlying Hubungan
Transaksi Valuta Pihak Lawan Pihak Lawan Bulan Lalu Bulan Laporan
Variable) dengan Pihak Lawan
Bank

LBU PER KANTOR


JUMLAH
III-223

335
LBU PER KANTOR

III.29.1
SANDI RINCIAN KEWAJIBAN ATAS SURAT
BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (REPO)

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
c. Promes 051
d. Wesel
i. Wesel ekspor 055
ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057
iii. Lainnya 059
e. Commercial Papers (CP) 060
f. Medium Term Notes (MTN) 061
g. Floating Rate Notes (FRN) 062
h. Credit Linked Notes 063
i. Lainnya 069
2 Surat Berharga Pasar Modal
a. Reksadana 081
b. Obligasi
i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082
ii. Obligasi Negara (ON) 086
iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
iv. Subordinasi 088
v. Lainnya 083
c. Efek beragun aset 084
d. Lainnya 089
3. Lain-lain 099

II. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Kategori Pengukuran


1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2
2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

IV. Pihak Lawan


1. Golongan Pihak Lawan
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

III-224
336
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

2. Hubungan dengan Bank


a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Pihak Lawan
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
V. Negara Pihak Lawan
VI. Negara Penerbit
VII. Jangka Waktu Repo
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT
VIII. Suku Bunga/Diskonto
IX. Nominal
X. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Posisi bulan lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Posisi bulan laporan
XI. Status
1. Transaksi Short Sale 1
2. Transaksi Non Short Sale 2

III-225
337
LBU PER KANTOR

III.29.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ATAS SURAT BERHARGA
YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (REPO)

Pada daftar rincian ini dilaporkan kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga
bukan bank yang berasal dari kontrak penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali (repo).

Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening surat berharga harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan
laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama, dengan ketentuan sebagai
berikut :

a. Kolom I sampai dengan VIII, dan XI diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang bersangkutan.
b. Kolom IX dan X dengan jumlah rupiah dari surat berharga yang digabungkan.

KOLOM

I. Jenis
Yaitu bentuk surat berharga yang dijual oleh bank pelapor dengan janji dibeli kembali.

1. Surat berharga pasar uang

a. Sertifikat Bank Indonesia


Surat berharga atas unjuk yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan
utang.

b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)


Surat Utang Negara yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran
bunga secara diskonto.

c. Promes
Surat sanggup/janji tak besyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang
telah ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya

d. Wesel

i. Wesel ekspor

ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)


Wesel dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank pelapor dalam rangka transaksi perdagangan
dalam negeri sebagaimana diatur dalam Ketentuan Bank Indonesia mengenai surat kredit berdokumen
dalam negeri.

iii. Lainnya
Wesel yang dimiliki oleh bank pelapor selain wesel ekspor dan SKBDN. Dalam pengertian ini, pihak
tertarik atau yang mempunyai kewajiban kepada bank pelapor adalah pihak ketiga bukan bank.

e. Surat Berharga Komersial (CP)

f. Medium Term Notes (MTN)


Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah

III-226
338
LBU PER KANTOR

(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu
yang telah ditentukan.

g. Floating Rate Notes (FRN)


Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah
(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang
telah ditentukan. Pada notes jenis ini, tingkat bunga atau kupon ratenya dapat diubah/direview/
ditinjau secara periodik selama masa berlakunya notes berdasarkan benchmark/formula yang telah
ditentukan.

h. Credit Linked Notes


Salah satu jenis instrumen kredit Derivatif dimana bank sebagai penjual proteksi (protection seller) membeli
surat berharga yang diterbitkan oleh pembeli proteksi (protection buyer) dengan aset keuangan referensi
tertentu yang mendasari surat berharga tersebut (underlying reference assets).

i. Lainnya

2. Surat berharga pasar modal

a. Reksadana
Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang pasar modal.

b. Obligasi

i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum


Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat dalam rangka program rekapitalisasi bank umum.
Pada jenis ini termasuk obligasi dalam rangka program rekapitalisasi bank umum yang dibeli dari
pasar sekunder.

ii. Obligasi Negara (ON)


Surat utang negara yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan atau
dengan pembayaran bunga secara diskonto.

iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)


Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau orang perseorangan Warga Negara Indonesia melalui
agen penjual.

iv. Subordinasi
Obligasi yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan
yang hampir sama dengan modal.

v. Lainnya
Jenis obligasi lainnya yang diterbitkan oleh bank dan pihak ketiga bukan bank selain butir i s.d. iv di
atas.

c. Efek Beragun Aset


Surat berharga yang diterbitkan oleh penerbit berdasarkan aset keuangan yang dialihkan oleh kreditur
asal sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas
sekuritisasi aset

III-227
339
LBU PER KANTOR

d. Lainnya
Surat berharga pasar modal yang dimiliki oleh bank pelapor selain jenis a sampai dengan c di atas.

3. Lain-lain
Surat berharga milik bank pelapor selain jenis 1 dan 2 tersebut di atas.

II. Jenis Valuta


Adalah jenis valuta kewajiban repo.Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Kategori Pengukuran


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

IV. Pihak Lawan


Yaitu bank dan pihak ketiga bukan bank yang melakukan transaksi repo dengan bank pelapor.

1. Golongan Pihak Lawan


Sandi golongan pihak lawan, lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pihak Lawan


a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

V. Negara Pihak Lawan


Adalah negara Pihak Lawan dalam transaksi repo.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

VI. Negara Penerbit


Adalah negara Penerbit dari Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

VII. Jangka Waktu Repo


Yaitu jangka waktu kontrak repo sesuai perjanjian dengan Pihak Lawan.
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

VIII. Suku Bunga/Diskonto


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga. Apabila surat berharga tersebut tidak diberikan
suku bunga, kolom ini diisi dengan 00,00

IX. Nominal
Yaitu nilai tunai yang akan dibayarkan pada saat berakhirnya kontrak/perjanjian penjualan surat berharga
dengan janji dibeli kembali.

III-228
340
LBU PER KANTOR

X. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai wajar)


1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar)

XI. Status

1. Transaksi Short Sale


Kewajiban yang timbul dari penjualan surat berharga repo dengan syarat dibeli kembali oleh bank yang
memiliki tagihan reverse repo kepada pihak ketiga lainnya.

2. Transaksi Non Short Sale

III-229
341
III-230

III.29.3

LBU PER KANTOR


SANDI RINCIAN KEWAJIBAN PEMBELIAN KEMBALI SURAT
BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBLI (REPO)

FORM - 29
29

I II III IV V VI VII VIII IX X XI

Jangka Waktu
Pihak Lawan Repo Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi)
Negara Suku
Jenis Kategori Pihak Negara Status
Jenis Golongan Hubungan Status Bunga/ Nominal
Valuta Pengukuran Lawan Penerbit Jatuh Diskonto Bulan Bulan
Pihak dengan Pihak Mulai Debet Kredit
Tempo Lalu Lainnya Laporan
Lawan Bank Lawan

Jumlah

342
LBU PER KANTOR

III.30.1
SANDI RINCIAN KEWAJIBAN AKSEPTASI

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Wesel a/d L/C luar negeri 055
2. Wesel a/d L/C dalam negeri 057
3. Lainnya 099

II. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Kategori Pengukuran


1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2
2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

IV. Pihak Penagih


1. Golongan Pihak Penagih
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Pihak Penagih
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

V. Negara Pihak Penagih


Lihat Daftar Sandi Negara

VI. Jangka Waktu


1. Mulai
2. Jatuh Tempo
VII. Suku Bunga/Diskonto

VIII. Nominal
IX. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

III-231
343
LBU PER KANTOR

III.30.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN AKSEPTASI

Pada daftar rincian ini dilaporkan jumlah kewajiban bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang
timbul karena akseptasi wesel atas dasar L/C berjangka. Dalam jenis ini yang dilaporkan adalah nilai wesel atas dasar
L/C berjangka yang diaksep.

KOLOM

I. Jenis

1. Wesel a/d L/C luar negeri


Adalah alat penarikan pembayaran yang diterbitkan oleh eksportir atas dasar L/C luar negeri.

2. Wesel a/d L/C dalam negeri (SKBDN)


Adalah alat penarikan pembayaran yang diterbitkan oleh eksportir atas dasar Surat Kredit Berdokumen Dalam
Negeri (SKBDN).

3. Lainnya

II. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Kategori Pengukuran


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

IV. Pihak Penagih


Adalah pihak yang menagih pembayaran atas wesel yang diterbitkan atas dasar L/C dengan akseptasi (Acceptance
L/C).

1. Golongan Pihak Penagih


Sandi golongan penagih, lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan bank.

3. Status Pihak Penagih


a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

V. Negara Pihak Penagih


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

VI. Jangka Waktu


Yaitu jangka waktu akseptasi.

III-232
344
LBU PER KANTOR

1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

VII. Suku Bunga/Diskonto


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto. Apabila tagihan akseptasi tidak
diberikan suku bunga, kolom ini diisi dengan 00,00.

VIII. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

IX. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai wajar)


1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).

III-233
345
III-234

III.30.3

LBU PER KANTOR


SANDI RINCIAN KEWAJIBAN AKSEPTASI

FORM - 30
30

I II III IV V VI VII VIII IX

Penagih Jangka Waktu Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi


atau Nilai Wajar)
Jenis Kategori Negara Suku
Jenis Pengukur Golongan Hubungan Status Bunga / Nominal
Valuta Penagih Jatuh Bulan Bulan
an dengan Pihak Mulai Diskonto Debet Kredit Lainnya
Penagih Tempo Lalu Laporan
Bank Penagih

Jumlah

346
LBU PER KANTOR

III.31.1
SANDI RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Promes 051
b. Medium Term Notes (MTN) 061
c. Floating Rate Notes (FRN) 062
d. Credit Linked Notes 063
e. Lainnya 069
2. Surat Berharga Pasar Modal
a. Obligasi 071
b. Obligasi Subordinasi
i. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)
i.1 Kumulatif 072
i.2 Non Kumulatif 073
ii. Dengan Jangka Waktu (Dated)
ii.1 Kumulatif 074
ii.2 Non Kumulatif 075
c. Lainnya 089
3. Lain-lain 099

II. Sifat
1. Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 1
b. Opsi Jual (Put Option) 2
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
i. Mandatory 3
ii. Tidak Mandatory 4
d. Lainnya 8
2. Tidak ada fitur tambahan 9

III. Status
1. Junior 1
2. Senior 2
3. Lainnya 9

IV. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III-235
347
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

V. Kategori Pengukuran
1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2
2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

VI. Pembeli
1. Golongan Pembeli
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Pembeli
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

VII. Negara Pihak Pembeli


Lihat Daftar Sandi Negara

VIII. Jangka Waktu


1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

IX. Suku Bunga/Diskonto


1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed 1
b. Variabel 2
c. Tidak ada 0
X. Nominal

XI. Premium/Diskonto
XII. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Posisi bulan lalu
2. Debet
a. Pelunasan
b. Pembelian Kembali
3. Kredit
4. Lainnya
5. Posisi bulan laporan

III-236
348
LBU PER KANTOR

III.31.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh posisi surat pengakuan hutang jangka pendek dan jangka panjang dalam
rupiah maupun valuta asing baik atas nama maupun atas unjuk yang diterbitkan oleh bank pelapor yang dibeli atau
dimiliki oleh bank dan pihak ketiga bukan bank. Untuk surat berharga yang diterbitkan atas unjuk, kolom Golongan
Pemilik diisi dengan pembeli (investor) pertama pada saat surat berharga diterbitkan.

Surat berharga yang telah diterbitkan dan kemudian dibeli kembali oleh bank pelapor di pasar sekunder, tidak boleh
dilaporkan pada Daftar Rincian Surat Berharga (Form-07), melainkan harus mengurangi outstanding surat berharga
yang diterbitkan tersebut.

KOLOM

I. Jenis
1. Surat berharga pasar uang

a. Promes
Surat sanggup/janji tak besyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang
telah ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya.

b. Medium Term Notes (MTN)


Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah
(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang
telah ditentukan.

c. Floating Rate Note (FRN)


Surat berharga pasar uang yang dapat diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah
(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang
telah ditentukan. Pada notes jenis ini, tingkat bunga atau kupon rate-nya dapat diubah/direview/ditinjau
secara periodik selama masa berlakunya notes berdasarkan benchmark/formula yang telah ditentukan.

d. Credit Linked Notes


Salah satu jenis instrumen kredit Derivatif dimana bank sebagai penjual proteksi (protection seller) membeli
surat berharga yang diterbitkan oleh pembeli proteksi (protection buyer) dengan aset keuangan referensi
tertentu yang mendasari surat berharga tersebut (underlying reference assets).

e. Lainnya

Surat berharga pasar uang lainnya yang diterbitkan oleh bank pelapor yang tidak dapat digolongkan
dalam jenis surat berharga di atas.

2. Surat berharga pasar modal

a. Obligasi

b. Obligasi Subordinasi
Obligasi yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan
yang hampir sama dengan modal.

III-237
349
LBU PER KANTOR

i. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)

i.1. Kumulatif
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam
keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga
tersebut.

i.2. Non Kumulatif


Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode
jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan
pembayaran bunga tersebut.

ii. Dengan Jangka Waktu (Dated)

ii.1.Kumulatif
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam
keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga
tersebut.

ii.2.Non Kumulatif
Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode
jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan
pembayaran bunga tersebut.

c. Lainnya

3. Lain-lain

II. Sifat

1. Ada Fitur Tambahan

a. Opsi Beli (Call Option)


Opsi yang melekat pada surat berharga yang memberikan hak kepada penerbit surat berharga untuk
melunasi atau membeli kembali surat berharga sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)


Opsi yang melekat pada surat berharga yang memberikan hak kepada pembeli surat beharga untuk
meminta pelunasan atau menjual kembali surat berharga kepada penerbit sebelum jatuh tempo pada
harga yang telah disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)


Opsi yang melekat pada surat berharga yang memberikan hak kepada pembeli surat berharga untuk
mengkonversi surat berharga ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan
harga konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory


Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

III-238
350
LBU PER KANTOR

d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

III. Status

1. Junior
Jika surat berharga memberikan hak kepada pembeli untuk menerima pembayaran setelah pembeli surat
berharga yang bersifat senior.

2. Senior
Jika surat berharga memberikan hak pertama bagi pembeli untuk menerima pembayaran.

3. Lainnya
Jika surat berharga tidak memiliki status junior atau senior.

IV. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Kategori Pengukuran
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

VI. Pembeli

1. Golongan Pembeli
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Pembeli.

2. Hubungan dengan bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan bank.

3. Status Pembeli
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank

VII. Negara Pihak Pembeli


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

VIII. Jangka Waktu


1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

IX. Suku Bunga/Diskonto


1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed
b. Variabel

III-239
351
LBU PER KANTOR

c. Tidak ada
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.Apabila surat berharga tidak
diberikan suku bunga, kolom tingkat suku bunga diisi dengan 00,00, sedangkan jenis suku bunga diisi 0.

X. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

XI. Premium/Diskonto
Yaitu sisa premium/diskonto dalam rupiah atau valuta asing yang belum diamortisasi.

XII. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)


1. Posisi Bulan Lalu
2. Debet
a. Pelunasan
b. Pembelian Kembali
3. Kredit
4. Lainnya
5. Posisi Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar).

III-240
352
III.31.3
DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

FORM - 31
31

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII


Jangka Waktu Suku Bunga/
Pembeli Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi/Nilai Wajar)
Diskonto
Jenis Sifat Status Jenis Kategori Negara Premium/
Debet
Valuta Pengukur Golongan Hubung Pihak Tingkat Jenis Nominal Diskonto Bulan
an an Status Pembeli Mulai Jatuh Suku Suku Bulan
Pembeli Tempo Lalu Kredit Lainnya
dengan Pembeli Bunga Bunga Pembelian Laporan
Pelunasan
Bank Kembali

LBU PER KANTOR


JUMLAH
III-241

353
LBU PER KANTOR

III.32.1
SANDI RINCIAN PINJAMAN YANG DITERIMA

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Subordinasi
a. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)
i. Kumulatif
i.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 101
b. Opsi Jual (Put Option) 102
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 103
2. Tidak Mandatory 104
d. Lainnya 110
i.2 Tidak ada fitur tambahan 111
ii. Non Kumulatif
ii.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 112
b. Opsi Jual (Put Option) 113
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 114
2. Tidak Mandatory 115
d. Lainnya 119
ii.2 Tidak ada fitur tambahan 120
b. Dengan Jangka Waktu (Dated)
i. Kumulatif
i.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 121
b. Opsi Jual (Put Option) 122
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 123
2. Tidak Mandatory 124
d. Lainnya 129
i.2 Tidak ada fitur tambahan 130
ii. Non Kumulatif
ii.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 131
b. Opsi Jual (Put Option) 132
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 133

III-242
354
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

2. Tidak Mandatory 134


d. Lainnya 139
ii.2 Tidak ada fitur tambahan 140
2. Kewajiban Sewa Pembiayaan (Finance Lease) 064
3. Dana kelolaan 065
4. Giro bersaldo kredit 069
5. Lainnya
a. Bilateral 067
b. Sindikasi 068

II. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Kategori Pengukuran


1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2
2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5

IV. Kreditur
1. Golongan Kreditur
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Kreditur
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

V. Negara Pihak Kreditur

VI. Jangka Waktu


1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

VII. Suku Bunga


1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed 1
b. Variabel 2
c. Tidak ada 0

III-243
355
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

VIII. Nominal

IX. Jumlah (Biaya Perolehan, Biaya Perolehan Diamortisasi, atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

III-244
356
LBU PER KANTOR

III.32.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PINJAMAN YANG DITERIMA

Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh posisi pinjaman maupun kewajiban dalam rupiah dan valuta asing yang
diterima bank pelapor dari bank dan pihak ketiga bukan bank. Termasuk pula dalam pengertian ini adalah pinjaman
yang diterima bank pelapor dalam rangka penerusan kredit tetapi belum disalurkan kepada nasabah.

KOLOM

I. Jenis

1. Subordinasi
Pinjaman yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan yang hampir
sama dengan modal.

a. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)


Pinjaman yang tidak memiliki waktu jatuh tempo.

i. Kumulatif
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan
rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi
pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta
pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah
disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi
Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga
konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory


Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

III-245
357
LBU PER KANTOR

ii. Non Kumulatif


Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode jika
Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran
bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi
pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta
pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah
disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi
Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga
konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory


Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

b. Dengan Jangka Waktu (Dated)


Pinjaman yang memiliki waktu jatuh tempo.

i. Kumulatif
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan
rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi
pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta
pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah
disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi

III-246
358
LBU PER KANTOR

Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan
harga konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory


Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

ii. Non Kumulatif


Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode jika
Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran
bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi
pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta
pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah
disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi
Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga
konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory


Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

2. Kewajiban Sewa Pembiayaan (Finance Lease)


Adalah kewajiban yang timbul dari transaksi sewa pembiayaan yaitu sewa yang mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan
atau dapat juga tidak dialihkan. Perlakuan akuntansi untuk sewa pembiayaan mengacu pada PSAK mengenai
sewa.

III-247
359
LBU PER KANTOR

3. Dana kelolaan
Adalah kewajiban yang timbul karena adanya sisa dana yang belum disalurkan kepada nasabah sehubungan
dengan penerusan kredit (chanelling).

4. Giro Bersaldo Kredit


Adalah penempatan dana bank pelapor pada bank lain dalam bentuk giro yang bersaldo kredit.

5. Lainnya
Pinjaman selain 1 s.d 4.
a. Bilateral
b. Sindikasi

II. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Kategori Pengukuran


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.

IV. Kreditur
1. Golongan Kreditur
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Kreditur.

2. Hubungan dengan bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Kreditur
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status dengan Bank.

V. Negara Pihak Kreditur


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

VI. Jangka Waktu


1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

VII. Suku Bunga


1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed
b. Variabel
c. Tidak ada
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

III-248
360
LBU PER KANTOR

VIII. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.

IX. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan, Biaya Perolehan Diamortisasi atau
Nilai Wajar).

Khusus untuk pinjaman dalam bentuk kewajiban sewa pembiayaan, Jumlah diisi dengan nilai kini dari pembayaran
sewa minimum terutang selama masa sewa yang harus dibayar oleh lessee ditambah jumlah yang dijamin oleh
lessee atau oleh pihak yang terkait dengan lessee. Jika lessee memiliki hak opsi pembelian aset sewaan dan
diperkirakan opsi dapat dieksekusi, maka pembayaran sewa minimum meliputi pembayaran minimum terutang
selama masa sewa hingga tanggal pelaksanaan opsi pembelian dan pembayaran yang dipersyaratkan untuk
mengeksekusi hak opsi

III-249
361
III-250

III.32.3

LBU PER KANTOR


DAFTAR RINCIAN PINJAMAN YANG DITERIMA

FORM - 32
32

I II III IV V VI VII VIII IX

Jumlah (Biaya Perolehan,Biaya Perolehan


Kreditur Jangka Waktu Suku Bunga
Amortisasi atau Nilai Wajar)
Jenis Jenis Kategori Hubung Negara Nominal
Valuta Pengukur Golongan an Status Pihak Jatuh Tingkat Jenis
Bulan Bulan
an Mulai Suku Suku Debet Kredit Lainnya
Kreditur dengan Kreditur Kreditur Tempo Lalu Laporan
Bank Bunga Bunga

JUMLAH

362
LBU PER KANTOR

III.33.1
SANDI RINCIAN SETORAN JAMINAN

KOLOM SANDI

I. Tujuan
1. Penerbitan garansi 1
2. Penerbitan L/C 2
3. Akseptasi wesel impor 3
4. Penerbitan SKBDN 4
5. Akseptasi wesel SKBDN 5
6. Transaksi Derivatif 6
7. Lainnya 9

II. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Pemilik
1. Golongan Pemilik
Lihat daftar sandi pihak ketiga bukan bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Pemilik
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

IV. Jumlah
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

III-251
363
LBU PER KANTOR

III.33.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SETORAN JAMINAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi setoran yang diterima bank pelapor dari pihak ketiga bukan bank secara tunai
dalam rupiah dan valuta asing untuk keperluan suatu transaksi, misalnya dalam rangka memperoleh bank garansi atau
pembukaan L/C.

Setoran jaminan yang tidak dilaporkan dalam daftar rincian ini adalah:

1. Setoran jaminan dalam bentuk simpanan milik nasabah misalnya Giro, Tabungan, Deposito yang diblokir di Bank
Pelapor, yang dilaporkan pada masing-masing daftar rincian yang bersangkutan; dan

2. Setoran jaminan yang berasal dari bank lain, yang dilaporkan pada daftar rincian Kewajiban Kepada Bank Lain.

KOLOM

I. Tujuan
1. Penerbitan Garansi
2. Penerbitan L/C
3. Akseptasi wesel impor
4. Penerbitan SKBDN
5. Akseptasi wesel SKBDN
6. Transaksi Derivatif
7. Lainnya
Setoran jaminan dalam rangka selain kegiatan transaksi perdagangan, misalnya setoran jaminan dalam rangka
penerbitan bank garansi seperti bid bonds, performance bonds, advance payment bonds dan lain-lain.

II. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Pemilik

1. Golongan Pemilik
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Pemilik.

2. Hubungan dengan bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pemilik
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

III-252
364
LBU PER KANTOR

IV. Jumlah
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Adalah nilai tunai yang diterima bank pelapor sebagai setoran jaminan.

III-253
365
LBU PER KANTOR

III.33.3
DAFTAR RINCIAN SETORAN JAMINAN

FORM - 33
33

I II III IV

Pemilik Jumlah

Jenis
Tujuan
Valuta Hubungan Status Bulan
Golongan Kredit Lainnya Bulan
dengan Debet
Pemilik Pemilik Lalu Laporan
Bank

JUMLAH

III-254
366
LBU PER KANTOR

III.34.1
SANDI RINCIAN
KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Giro 010
2. Deposito berjangka 020
3. Transfer 030
4. Inkaso 040
5. Beban bunga yang masih harus dibayar 050
6. Lainnya 099

II. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
III. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

III-255
367
LBU PER KANTOR

III.34.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR
PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor pusat dan
atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Misalnya, kewajiban Bank C-
Jakarta (sebagai bank pelapor) kepada Bank C-Surabaya; atau kewajiban Bank B-Medan kepada Bank B-Bandung.

Dalam sistem pelaporan ini dilaporkan secara bruto, namun apabila transaksi antar kantor dipelihara/dibukukan dalam
satu rekening rincian ini dilaporkan secara neto sesuai posisi terakhir.

KOLOM

I. Jenis
Yaitu jenis kewajiban bank pelapor kepada kantor pusat dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan
kegiatan operasional di Indonesia. Pengertian/definisi dari setiap jenis di bawah ini dapat dilihat pada Daftar
Istilah, kecuali dijelaskan secara khusus.

1. Giro
2. Deposito berjangka
3. Transfer
4. Inkaso
5. Beban bunga yang masih harus dibayar
6. Lainnya
Bentuk transaksi kewajiban antar kantor pada kantor yang melakukan operasi di Indonesia yang tidak dapat
dikelompokkan pada jenis 1 sampai dengan 5 di atas.

II. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan, Biaya Perolehan Diamortisasi atau
Nilai Wajar).

Dalam perhitungan pos-pos pada kewajiban antar kantor, tidak dilakukan saling hapus atau offset dengan pos-
pos pada aset antar kantor.

III-256
368
LBU PER KANTOR

III.34.3
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA

FORM - 34
34

I II III
Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya
Jenis Jenis Valuta Perolehan Diamortisasi atau nilai
Wajar)

JUMLAH

III-257
369
LBU PER KANTOR

III.35.1
SANDI RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA

KOLOM SANDI

I. Sandi Kantor
1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia
Lihat Daftar Sandi Bank
2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia :
a. Kantor pusat 000
b. Kantor lainnya 999

II. Jenis
1. Giro 010
2. Call money 015
3. Deposit on call 020
4. Deposito berjangka 025
5. Sertifikat deposito 030
6. Surat berharga 050
7. Pinjaman yang diterima 060
8. Beban bunga/bagi hasil yang masih harus dibayar
a. Giro 088
b. Surat Berharga 089
c. Pinjaman yang diterima 090
d. Lainnya 095
9. Lainnya 099

III. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Suku bunga

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

III-258
370
LBU PER KANTOR

III.35.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTARKANTOR
PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL
DI LUAR INDONESIA

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor pusat dan
atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Misalnya, kewajiban Bank
C-Jakarta (sebagai bank pelapor) kepada Bank C-London; atau kewajiban Bank B-Jakarta kepada Bank B-Bahama.

Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan laporan, bank
pelapor diperkenankan menggabungkan rekening-rekening dengan syarat semua rincian sama, dengan cara pengisian
sebagai berikut :

a. Kolom I diisi dengan sandi kantor yang terdapat pada Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Nasional Yang Beroperasi
di luar Indonesia.
Bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia (kantor cabang bank asing), kewajiban kepada kantor pusat
diisi dengan sandi 000 dan kewajiban kepada kantor cabang lainnya diisi dengan sandi 999.

b. Kolom II sampai dengan IV diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.

c. Kolom V diisi dengan jumlah rupiah dari rekening yang digabungkan.

KOLOM

I. Sandi Kantor

1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia


Sandi kantor bank yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia dari bank yang kantor pusatnya di
Indonesia. Misalnya, BRI-New York (sandi 700). Kolom ini diisi sesuai dengan sandi yang terdapat pada
Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Nasional Yang Beroperasi di Luar Indonesia.

2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia


Kewajiban bank pelapor kepada bank yang sama yang memiliki hubungan kepemilikan dengan bank pelapor
dan kantor pusatnya di luar Indonesia, kolom ini diisi dengan :
a. Sandi 000 untuk kewajiban kepada kantor pusat
b. Sandi 999 untuk kewajiban kepada kantor cabang lainnya.

II. Jenis
Yaitu jenis kewajiban bank pelapor kepada kantor pusat dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan
kegiatan operasional di luar Indonesia. Pengertian/definisi dari setiap jenis di bawah ini dapat dilihat pada Daftar
Istilah, kecuali dijelaskan secara khusus.

1. Giro

2. Call money

3. Deposit on call

4. Deposito berjangka

5. Sertifikat deposito

III-259
371
LBU PER KANTOR

6. Surat berharga

7. Pinjaman yang diterima

8. Beban bunga/bagi hasil yang masih harus dibayar


a. Giro
b. Surat Berharga
c. Pinjaman yang diterima
d. Lainnya

9. Lainnya
Yaitu bentuk transaksi kewajiban antar kantor pada kantor yang melakukan operasi di luar Indonesia
yang tidak dapat dikelompokkan pada jenis 1 sampai dengan 9 di atas.

III. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

IV. Suku Bunga


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincan tentang Suku Bunga/Diskonto.

Apabila kewajiban kepada kantor yang melakukan operasi di luar Indonesia tidak diberikan suku bunga, kolom ini
diisi 00,00.

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

Lihat Penjelasan Umum Kolom Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)

Saldo pada daftar rincian ini tidak dapat saling hapus atau offset dengan penanaman/ tagihan bank pelapor
pada kantor pusat/cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Dalam
perhitungan pos-pos pada kewajiban antar kantor, tidak dapat dilakukan saling hapus atau offset dengan pos-pos
pada aset antar kantor.

III-260
372
LBU PER KANTOR

III.35.3
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA

FORM - 35
35

I II III IV V

Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya perolehan


Diamartisasi atau Nilai Wajar)
Sandi Jenis Suku
Jenis
Kantor Valuta Bunga Bulan Kredit Lainnya Bulan
Debet
Lalu Laporan

JUMLAH

III-261
373
LBU PER KANTOR

III.36.1
SANDI RINCIAN RUPA-RUPA KEWAJIBAN

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Kewajiban kepada pemerintah yang belum dipindahbukukan 10
2. Bunga simpanan berjangka yang sudah jatuh tempo 12
3. Transfer 14
4. Cek perjalanan (Traveller’s Cheques) yang telah dijual 16
5. Beban bunga yang masih harus dibayar 20
6. Deviden yang belum dibayar 25
7. Taksiran pajak penghasilan 30
8. Pendapatan yang ditangguhkan 70
9. Penyisihan kerugian untuk risiko operasional 82
10. Rekening Tunda (Suspense Account) 83
11. Kewajiban pajak penghasilan 86
12. Kewajiban imbalan kerja 87
13. E-Money 88
14. Goodwill Negatif 89
15. Kewajiban diestimasi 90
16. Lainnya 99

II. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Kreditur/Pihak Lainnya


1. Golongan Kreditur/Pihak Lainnya
a. Untuk Jenis Kewajiban : Kewajiban kepada pemerintah yang belum
dipindahbukukan, Bunga simpanan berjangka yang sudah jatuh tempo, Tansfer,
E-Money dan Kewajiban Segera.
Lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank
b. Untuk Jenis Kewajiban selain butir a
i. Penduduk
i.1. Bank Indonesia 01
i.2. Bank 05
i.3. Pemerintah Pusat 10
i.4. Lainnya 49
ii. Bukan Penduduk
ii.1. Bank 20
ii.2. Lainnya 50
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1

III-262
374
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

b. Tidak terkait dengan bank 2


3. Status Kreditur/Pihak Lainnya
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

IV. Suku Bunga

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

III-263
375
LBU PER KANTOR

III.36.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN RUPA-RUPA KEWAJIBAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan semua jenis kewajiban lainnya dalam rupiah dan valuta asing yang tidak dapat
dimasukkan ke dalam pos 1 sampai dengan 13, Neraca Kewajiban.

KOLOM

I. Jenis

1. Kewajiban Kepada Pemerintah yang belum dipindahbukukan


Setoran-setoran pajak oleh subjek pajak melalui bank pelapor yang belum dipindahbukukan ke rekening
KPKN. Termasuk pula dilaporkan pada jenis ini pajak yang dipungut/dipotong secara langsung oleh bank
pelapor atas simpanan nasabah/pegawai, gaji/pendapatan pegawai bank pelapor maupun atas pembayaran
barang dan jasa kepada pihak lain.

2. Bunga Simpanan Berjangka yang Sudah Jatuh Tempo


Bunga simpanan berjangka pihak ketiga bukan bank yang sudah jatuh tempo dan secara efektif telah menjadi
beban bank, tetapi belum diambil atau dipindahbukukan ke rekening lain.

3. Transfer
Kewajiban yang timbul karena adanya transfer masuk atau keluar untuk pihak ketiga bukan bank yang
belum dibayarkan atau dipindahbukukan ke rekening nasabah yang bersangkutan.

4. Cek Perjalanan (Travellers Cheques) yang telah dijual

5. Beban bunga yang masih harus dibayar


Jumlah beban bunga yang telah menjadi beban pada periode akutansi yang bersangkutan, tetapi belum wajib
dibayarkan oleh bank pelapor.

6. Deviden yang belum dibayar


Pembagian deviden kepada para pemegang saham berdasarkan rapat umum pemegang saham namun belum
dibayarkan. Termasuk dalam jenis ini adalah kewajiban pembagian deviden interim atas laba tahun buku
berjalan.

7. Taksiran pajak penghasilan


Perkiraan pajak penghasilan yang harus dibayar oleh bank pelapor atas laba tahun berjalan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

8. Pendapatan yang ditangguhkan


Pendapatan yang telah diperoleh bank pelapor tetapi belum diakui sebagai pendapatan pada periode
akuntansi yang bersangkutan.

9. Penyisihan Kerugian untuk Risiko Operasional


Akumulasi penyisihan yang dibentuk untuk menutup kemungkinan kerugian risiko operasional sebagaimana
diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko.

III-264
376
LBU PER KANTOR

10. Rekening Tunda (Suspense Account)


Seluruh transaksi yang tujuan pencatatannya tidak teridentifikasi atau tidak didukung oleh dokumentasi
yang memadai sehingga tidak dapat direklasifikasi dalam pos yang seharusnya.

11. Kewajiban Pajak Penghasilan


Jumlah pajak penghasilan terutang (payable) atas penghasilan kena pajak pada satu periode.

12. Kewajiban Imbalan Kerja


Kewajiban bank pelapor untuk memberikan imbalan atas jasa yang diberikan oleh pekerjanya yang dapat
mencakup imbalan kerja jangka pendek serta imbalan paska kerja (baik program iuran pasti maupun program
imbalan pasti) sesuai PSAK mengenai Imbalan Kerja.

13. E-Money
Kewajiban bank yang timbul dari penerbitan suatu media (technical device) yang dibeli oleh nasabah
atau pihak ketiga yang dapat menyimpan nilai uang secara elektronis dan dapat digunakan secara luas
sebagai instrumen pembayaran.

14. Goodwill Negatif


Jika biaya perolehan (acquisition cost) yang dikeluarkan oleh bank pelapor sebagai bank pengakuisisi lebih
rendah dari bagian (interest) bank pelapor atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang
diakuisisi pada tanggal transaksi.

15. Kewajiban Diestimasi


Kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti dan dapat diakui sepanjang memenuhi kondisi :
a. Bank memiliki kewajiban kini (antara lain bersifat hukum) sebagai akibat peristiwa masa lalu;
b. Besar kemungkinan (probable) penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya;
dan
c. Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Contoh : Perkara pengadilan yang kemungkinan besar bank akan divonis bersalah sehingga menimbulkan
kewajiban masa kini yang mengakibatkan arus keluar sumber daya dan jumlah kewajiban dapat diestimasi
secara andal.

16. Lainnya
Kewajiban bank pelapor yang tidak dapat dimasukkan ke dalam nomor 1 sampai dengan 15 di atas
termasuk kewajiban segera. Yang dimaksud kewajiban segera adalah kewajiban bank pelapor yang
apabila ditagih oleh pemiliknya harus segera dibayar. Termasuk pula dalam jenis ini adalah pinjaman dari
bank dan pihak ketiga bukan bank dengan jangka waktu sampai dengan 15 hari.

II. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III. Kreditur/Pihak Lainnya

1. Golongan Kreditur/Pihak Lainnya


a. Untuk Jenis Kewajiban kepada Pemerintah Yang Belum Dipindah Bukukan, Bunga Simpanan Berjangka
yang sudah jatuh tempo, Tansfer, E-Money dan Kewajiban Segera, diisi dengan Daftar Sandi Bank dan
Pihak Ketiga Bukan Bank.

III-265
377
LBU PER KANTOR

b. Untuk Jenis Kewajiban selain butir a, diisi dengan


a. Penduduk
i. Bank Indonesia
ii. Bank
iii. Pemerintah Pusat
iv. Lainnya
b. Bukan Penduduk
i. Bank
ii. Lainnya

2. Hubungan dengan Bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Kreditur/Pihak Lainnya


a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

IV. Suku Bunga


Diisi hanya untuk Rupa-rupa Kewajiban yang memiliki suku bunga.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).

III-266
378
LBU PER KANTOR

III.36.3
DAFTAR RINCIAN RUPA-RUPA KEWAJIBAN

FORM - 36
36

I II III IV V
Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai
Kreditur/Pihak Lainnya Wajar)

Jenis Jenis Golongan Suku


Hubungan Status Bunga
Valuta Kreditur/ Bulan Bulan
Dengan Kreditur/Pihak Debet Kredit Lainnya
Pihak Lalu Laporan
Bank Lainnya
lainnya

JUMLAH

III-267
379
LBU PER KANTOR

III.37.1
SANDI RINCIAN MODAL PINJAMAN

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Surat Berharga Subordinasi
a. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)
i. Kumulatif
i.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 011
b. Opsi Jual (Put Option) 012
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 013
2. Tidak Mandatory 014
d. Lainnya 019
i.2 Tidak ada fitur tambahan 020
ii. Non Kumulatif
ii.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 021
b. Opsi Jual (Put Option) 022
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 023
2. Tidak Mandatory 024
d. Lainnya 029
ii.2 Tidak ada fitur tambahan 030
b. Dengan Jangka Waktu (Dated)
i. Kumulatif
i.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 031
b. Opsi Jual (Put Option) 032
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 033
2. Tidak Mandatory 034
d. Lainnya 039
i.2 Tidak ada fitur tambahan 040
ii. Non Kumulatif
ii.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 041
b. Opsi Jual (Put Option) 042
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 043

III-268
380
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

2. Tidak Mandatory 044


d. Lainnya 049
ii.2 Tidak ada fitur tambahan 050
2. Pinjaman Subordinasi
a. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)
i. Kumulatif
i.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 051
b. Opsi Jual (Put Option) 052
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 053
2. Tidak Mandatory 054
d. Lainnya 059
i.2 Tidak ada fitur tambahan 060
ii. Non Kumulatif
ii.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 061
b. Opsi Jual (Put Option) 062
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 063
2. Tidak Mandatory 064
d. Lainnya 069
ii.2 Tidak ada fitur tambahan 070
b. Dengan Jangka Waktu (Dated)
i. Kumulatif
i.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 071
b. Opsi Jual (Put Option) 072
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 073
2. Tidak Mandatory 074
d. Lainnya 079
i.2 Tidak ada fitur tambahan 080
ii. Non Kumulatif
ii.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 081
b. Opsi Jual (Put Option) 082
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 083
2. Tidak Mandatory 084

III-269
381
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

d. Lainnya 089
ii.2 Tidak ada fitur tambahan 090
3. Saham Preferen
a. Kumulatif
i. Dapat ditarik kembali (Redeemable) 091
ii. Lainnya 094
b. Non Kumulatif
i. Dapat ditarik kembali (Redeemable) 095
ii. Lainnya 098
4. Surat Berharga atau Pinjaman Lainnya 110

II. Kreditur
1. Golongan Kreditur
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Kreditur
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

III. Negara Kreditur


Lihat Daftar Sandi Negara

IV. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

V. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

VI. Suku Bunga

VII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

III-270
382
LBU PER KANTOR

III.37.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN MODAL PINJAMAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan modal pinjaman berupa penerbitan surat berharga dan/atau pinjaman yang diterima
dalam rupiah dan valuta asing yang memenuhi seluruh persyaratan untuk dapat diperhitungkan sebagai komponen
modal sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai kewajiban penyediaan modal minimum dan
telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia. Sebelum memperoleh persetujuan Bank Indonesia, penerbitan
surat berharga dilaporkan dalam daftar rincian Surat Berharga Yang Diterbitkan dan pinjaman yang diterima dilaporkan
dalam daftar rincian Pinjaman Yang Diterima.

Termasuk dilaporkan dalam rincian ini adalah instrumen keuangan yang memenuhi definisi kewajiban keuangan namun
dapat diperhitungkan sebagai komponen modal sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai kewajiban
penyediaan modal minimum, misalnya saham preferen yang dapat ditarik kembali setelah jangka waktu tertentu.

KOLOM

I. Jenis
1. Surat Berharga Subordinasi
Surat berharga yang diterbitkan yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki
kedudukan yang hampir sama dengan modal.

a. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)


Pinjaman yang tidak memiliki waktu jatuh tempo.

i. Kumulatif
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan
rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi
pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta
pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah
disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi
Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga
konversi yang telah disepakati.

i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

III-271
383
LBU PER KANTOR

ii. Tidak Mandatory


Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

ii. Non Kumulatif


Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode jika
Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran
bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi
pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta
pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah
disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi
Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga
konversi yang telah disepakati.
i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory


Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

b. Dengan Jangka Waktu (Dated)

Pinjaman yang memiliki waktu jatuh tempo.

i. Kumulatif
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan
rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi
pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

III-272
384
LBU PER KANTOR

b. Opsi Jual (Put Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta
pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah
disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi
Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga
konversi yang telah disepakati.
i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory


Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

ii. Non Kumulatif


Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode jika
Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran
bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi
pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta
pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah
disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi
Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga
konversi yang telah disepakati.
i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory


Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya

Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

III-273
385
LBU PER KANTOR

2. Pinjaman Subordinasi
Pinjaman yang diterima yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan
yang hampir sama dengan modal.

a. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)


Pinjaman yang tidak memiliki waktu jatuh tempo.

i. Kumulatif
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan
rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi
pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta
pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah
disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi
Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga
konversi yang telah disepakati.
i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory


Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

ii. Non Kumulatif


Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode jika
Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran
bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)

Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi
pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta
pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah
disepakati.

III-274
386
LBU PER KANTOR

c. Opsi Konversi (Convertible Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi
Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga
konversi yang telah disepakati.
i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory


Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

b. Dengan Jangka Waktu (Dated)


Pinjaman yang memiliki waktu jatuh tempo.

i. Kumulatif
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan
rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi
pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta
pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah
disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi
Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga
konversi yang telah disepakati.
i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory


Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

ii. Non Kumulatif

Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode jika
Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran
bunga tersebut.

III-275
387
LBU PER KANTOR

1. Ada fitur tambahan.

a. Opsi Beli (Call Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi
pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.

b. Opsi Jual (Put Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk meminta
pelunasan Pinjaman kepada Bank Pelapor sebelum jatuh tempo pada harga yang telah
disepakati.

c. Opsi Konversi (Convertible Option)


Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengkonversi
Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan harga
konversi yang telah disepakati.
i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.

ii. Tidak Mandatory


Apabila Opsi Konversi tidak wajib dieksekusi.

d. Lainnya

Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.

2. Tidak Ada Fitur Tambahan

3. Saham Preferen

a. Kumulatif

Saham dimana pemegang saham memiliki hak penerimaan dividen yang dapat ditangguhkan dan
diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan
melakukan pembayaran dividen tersebut.

i. Dapat Ditarik Kembali (Redeemable)


Saham Preferen Kumulatif yang dapat ditarik kembali setelah jangka waktu tertentu

ii. Lainnya

b. Non Kumulatif
Saham dimana pemegang saham memiliki hak penerimaan dividen yang tidak dapat ditangguhkan dan
tidak dapat diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak
memungkinkan melakukan pembayaran dividen tersebut.

i. Dapat Ditarik Kembali (Redeemable)


Saham Preferen Non Kumulatif yang dapat ditarik kembali setelah jangka waktu tertentu.

ii. Lainnya

III-276
388
LBU PER KANTOR

4. Surat Berharga atau Pinjaman lainnnya

Surat Berharga atau Pinjaman lainnya selain jenis 1 dan 2 yang memenuhi seluruh persyaratan untuk
dapat diperhitungkan sebagai komponen modal. Termasuk dalam jenis ini adalah Surat Berharga atau
Pinjaman yang wajib dikonversi menjadi saham (Mandatory Convertible Bond/Debt)

II. Kreditur

1. Golongan kreditur
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Kreditur.

2. Hubungan dengan Bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

III. Negara Kreditur


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

IV. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Jangka Waktu
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

Untuk setiap jenis Modal Pinjaman yang memiliki fitur tambahan berupa opsi beli atau opsi jual, maka kolom Jatuh
Tempo diisi dengan tanggal, bulan dan tahun opsi tersebut dapat dieksekusi.

Untuk jenis Modal Pinjaman berupa saham preferen maka kolom Jatuh Tempo diisi dengan tanggal, bulan dan
tahun saham preferen tersebut dapat ditarik kembali.

VI. Suku Bunga


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.

VII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar)

III-277
389
LBU PER KANTOR

IV.37.2
DAFTAR RINCIAN MODAL PINJAMAN

FORM - 37
37

I II III IV V VI VII
Jangka Jumlah (Biaya Perolehan atau biaya
Kreditur
Waktu perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
Negara Jenis Suku
Golong Hubungan
Status Kreditur Valuta Mulai Jatuh Bunga Bulan Bulan
Jenis an Dengan Kreditur Debet Kredit Lainnya
Tempo Lalu Laporan
Kreditur Bank

JUMLAH

III-278
390
LBU PER KANTOR

III.38.1
SANDI RINCIAN MODAL DISETOR

KOLOM SANDI

I. Pemegang Saham
1. Golongan Pemegang Saham
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Pemegang Saham
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
II. Negara Pemegang Saham
Lihat Daftar Sandi Negara
III. Jenis Modal Disetor
1 Saham Biasa 1
2 Saham Preferen
a Kumulatif
i. Dapat dikonversi (Convertible) 3
ii. Lainnya 4
b Non Kumulatif
i. Dapat dikonversi (Convertible) 6
ii. Lainnya 7
3 Lainnya 9
IV. Jumlah

III-279
391
LBU PER KANTOR

III.38.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN MODAL DISETOR

Pada daftar rincian ini memuat status pemegang saham (pemilik) dan posisi modal yang telah disetorkan pada bank
pelapor sampai dengan tanggal laporan. Dalam hal saham bank pelapor sudah diperdagangkan (listing) di pasar modal,
status pemegang saham yang dilaporkan adalah pemegang saham terakhir yang terdaftar pada penutupan perdagangan
saham bank pelapor di pasar modal pada tanggal laporan.

Modal yang Dinyatakan (declared capital) yang terdapat pada footnote Tabel Daftar Rincian Modal Disetor (Form-38)
hanya dilaporkan oleh kantor cabang bank asing dan dinyatakan dalam jutaan rupiah.

KOLOM

I. Pemegang Saham

1. Golongan Pemegang saham


Sandi golongan pemegang saham lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan Bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pemegang Saham


a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank

II. Negara Pemegang Saham


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

III. Jenis Modal Disetor

1. Saham Biasa

2. Saham Preferen
a. Kumulatif.
Saham dimana pemegang saham memiliki hak penerimaan dividen yang dapat ditangguhkan dan
diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan
melakukan pembayaran dividen tersebut.
i. Dapat dikonversi (Convertible)
Saham Preferen Kumulatif yang dapat ditukar dengan klasifikasi saham lain.

ii. Lainnya

III-280
392
LBU PER KANTOR

b. Non Kumulatif
Saham dimana pemegang saham memiliki hak penerimaan dividen yang tidak dapat ditangguhkan
dan tidak dapat diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas
tidak memungkinkan melakukan pembayaran dividen tersebut.

i. Dapat dikonversi (Convertible)


Saham Preferen Non Kumulatif yang dapat ditukar dengan klasifikasi saham lain.

ii. Lainnya

3. Lainnya

IV. Jumlah

Adalah sebesar nilai nominal saham.

III-281
393
LBU PER KANTOR

III.38.3
DAFTAR RINCIAN MODAL DISETOR

FORM - 38
38

I II III IV

Pemegang Saham
Negara
Golongan Pemegang Jenis Modal
Status Jumlah
Pemegang Hubungan Disetor
Pemegang Saham
Saham Dgn Bank
Saham

JUMLAH

III-282
394
LBU PER KANTOR

III.39.1
SANDI RINCIAN MODAL SUMBANGAN

KOLOM SANDI

I. Pemberi Modal Sumbangan


1. Golongan Pemberi Modal Sumbangan
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Pemberi Modal Sumbangan
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

II. Negara Pemberi Modal Sumbangan


Lihat Daftar Sandi Negara

III. Jenis Modal Sumbangan


1. Saham Bank Sendiri 1
2. Saham Perusahaan Lain 3
3. Tunai 5
4. Lainnya 9

IV. Jumlah

III-283
395
LBU PER KANTOR

III.39.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN MODAL SUMBANGAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi modal yang diterima bank pelapor dari bank dan pihak ketiga bukan bank yang
berasal dari sumbangan. Modal sumbangan dilaporkan dalam rupiah. Dalam hal modal sumbangan diterima dalam
valuta asing, dilaporkan menurut kurs konversi Bank Indonesia pada saat modal sumbangan tersebut diterima.

KOLOM

I. Pemberi Modal Sumbangan

1. Golongan Pemberi Modal Sumbangan


Sandi golongan pemberi modal sumbangan lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan Bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pemberi Modal Sumbangan


a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank

II. Negara Pemberi Modal Sumbangan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

III. Jenis Modal Sumbangan


1. Saham Bank Sendiri
2. Saham Perusahaan Lain
3. Tunai
4. Lainnya

IV. Jumlah
Adalah jumlah yang diterima pada saat pengeluaran saham (untuk modal sumbangan berupa saham bank pelapor),
atau nilai wajar (untuk modal sumbangan berupa saham perusahaan lain), atau jumlah penerimaan tunai, atau
nilai wajar aset non kas yang diterima (untuk modal sumbangan berupa barang /inbreng).

III-284
396
LBU PER KANTOR

III.39.3
DAFTAR RINCIAN MODAL SUMBANGAN

FORM - 39
39

I II III IV

Golongan Pemberi Modal Sumbangan


Negara
Jenis Modal Jumlah
Golongan Status Pemberi Modal
Hubungan Sumbangan
Pemberi Modal Pemberi Modal Sumbangan
dengan Bank
Sumbangan Sumbangan

JUMLAH

III-285
397
LBU PER KANTOR

III.40.1
SANDI RINCIAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA

I II III IV V

Keterangan Sandi Rupiah Valas Jumlah

Keuntungan
a. Berasal dari peningkatan nilai wajar (MTM) aset keuangan
dalam kelompok tersedia untuk dijual
i. Kredit yang diberikan 05
ii. Surat Berharga (Efek Utang) 06
iii. Penyertaan 07
iv. Tagihan lainnya 15
b. Berasal dari transaksi lindung nilai 16
atas arus kas (cash flow hedge)
c. Berasal dari transaksi lindung nilai 20
atas investasi neto (net investment hedge)
d. Lainnya 50

Kerugian
a. Berasal dari penurunan nilai wajar (MTM) aset keuangan
dalam kelompok tersedia untuk dijual
i. Kredit yang diberikan 52
ii. Surat Berharga (Efek Utang) 53
iii. Penyertaan 54
iv. Tagihan lainnya 65
b. Berasal dari transaksi lindung nilai 66
atas arus kas (cash flow hedge)
c. Berasal dari transaksi lindung nilai 70
atas investasi neto (net investment hedge)
d. Lainnya 89

JUMLAH 99

III-286
398
LBU PER KANTOR

III.40.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA

Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh potensi keuntungan atau kerugian yang berasal dari peningkatan nilai wajar
aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual, transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge), transaksi
lindung nilai atas investasi neto (net investment hedge), dan lainnya, yang berdasarkan standar akuntansi harus diakui
sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah.

KOLOM

1. Keuntungan

a. Berasal dari peningkatan nilai wajar (MTM) aset keuangan dalam kategori tersedia untuk dijual
Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah keuntungan dari peningkatan nilai aset keuangan yang diklasifikasikan
dalam kategori tersedia untuk dijual sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.
i. Kredit Yang Diberikan
ii. Surat Berharga (Efek Utang)
iii. Penyertaan
iv. Tagihan Lainnya

b. Berasal dari transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge)
Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah bagian dari keuntungan atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan
sebagai lindung nilai yang efektif dalam lindung nilai atas arus kas sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.

c. Berasal dari transaksi lindung nilai atas investasi neto (net investment hedge)
Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah bagian dari keuntungan atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan
sebagai lindung nilai yang efektif dalam lindung nilai atas investasi neto sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.

d. Lainnya
Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah keuntungan lainnya yang sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku harus
diakui secara langsung dalam ekuitas dalam pos pendapatan komprehensif lainnya.

2. Kerugian

a. Berasal dari penurunan nilai wajar (MTM) aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual
Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah kerugian dari penurunan nilai aset keuangan yang diklasifikasikan
dalam kelompok tersedia untuk dijual sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.
i. Kredit Yang Diberikan
ii. Surat Berharga (Efek Utang)
iii. Penyertaan
iv. Tagihan Lainnya

b. Berasal dari transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge)
Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah bagian dari kerugian atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan
sebagai lindung nilai yang efektif dalam lindung nilai atas arus kas sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.

III-287
399
LBU PER KANTOR

c. Berasal dari transaksi lindung nilai atas investasi neto (net investment hedge)
Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah bagian dari kerugian atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan
sebagai lindung nilai yang efektif dalam lindung nilai atas investasi neto sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.

d. Lainnya
Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah kerugian lainnya yang sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku harus
diakui secara langsung dalam ekuitas dalam pos pendapatan komprehensif lainnya.

III-288
400
LBU PER KANTOR

III.41.1
SANDI RINCIAN DANA SETORAN MODAL

KOLOM SANDI

I. Penyetor
1. Golongan Penyetor
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2 Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Penyetor
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

II. Negara Pihak Penyetor


Lihat Daftar Sandi Negara

III. Jenis Valuta


Lihat daftar sandi jenis valuta
IV. Jumlah

III-289
401
LBU PER KANTOR

III.41.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN DANA SETORAN MODAL

Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi dana yang telah disetor penuh oleh pemegang saham atau calon pemegang
saham dalam rangka penambahan modal, namun belum didukung dengan kelengkapan persyaratan untuk dapat
digolongkan sebagai modal disetor. Termasuk dalam subpos ini adalah kelebihan modal disetor atas modal yang tercatat
dalam anggaran dasar.

KOLOM

I. Penyetor

1. Golongan Penyetor
Sandi golongan penyetor lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan Bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Penyetor
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank

II. Negara Pihak Penyetor


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

III. Jenis Valuta


Diisi dengan Daftar Sandi Jenis Valuta.

IV. Jumlah
Adalah jumlah yang telah disetorkan oleh pemilik dana.

III-290
402
LBU PER KANTOR

III.41.3
DAFTAR RINCIAN DANA SETORAN MODAL

FORM - 41
41

I II III IV

Penyetor
Negara Pihak Penyetor Jenis Valuta Jumlah
Golongan Hubungan Status
Penyetor Dengan Bank Penyetor

JUMLAH

III-291
403
LBU PER KANTOR

III.42.1
SANDI RINCIAN TRANSAKSI SPOT DAN DERIVATIF

KOLOM SANDI

I. Nomor Referensi Transaksi


II. Jenis
1. Forward 01
2. Future 03
3. Swap 04
4. Option
a. Call 05
b. Put 06
c. Lainnya 07
5. Spot 08
6. Lainnya 09

III. Status
1. Derivatif Yang Berdiri Sendiri (Free Standing Derivative) 1
2. Derivatif Melekat (Embedded Derivative) 2

IV. Kontrak
1. Jual 1
2. Beli 2

V. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

VI. Jenis Valuta


1. Valuta dasar
2. Valuta lawan
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta.

VII. Tujuan
1. Hedging
a. Dengan netting agreement
i. Posisi Trading Book 1
ii. Posisi Banking Book 2
b. Lainnya
i. Posisi Trading Book 4
ii. Posisi Banking Book 5
2. Trading
a. Dengan netting agreement 6
b. Lainnya 7

III-292
404
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

3. Lainnya 9

VIII. Jenis Hedging


a. Jenis Hedging
1. Lindung Nilai atas Nilai Wajar (Fair Value Hedge) 1
2. Lindung Nilai atas Arus Kas (Cash Flow Hedge) 2
3. Lindung Nilai atas Investasi Bersih dalam Operasi Luar Negeri
(Hedges of Net Investment in Foreign Operation) 3
b. Bukan jenis Hedging 9

IX. Variabel Yang mendasari (Underlying Variable)


1. Nilai tukar (currency) 1
2. Suku bunga (interest rate) 2
3. Nilai Tukar dan Suku Bunga 3
4. Lainnya 9

X. Pihak Lawan
1. Golongan Pihak Lawan
Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.
2. Status Pihak Lawan
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

XI. Negara Pihak Lawan


Lihat Daftar Sandi Negara

XII. Nilai Nominal/Notional

XIII. Tagihan Spot dan Derivatif


XIV. Kewajiban Spot dan Derivatif

III-293
405
LBU PER KANTOR

III.42.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TRANSAKSI SPOT DAN DERIVATIF

Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh transaksi spot dan derivatif dalam rupiah dan valuta asing dengan bank atau
pihak ketiga bukan bank.

KOLOM
I. Nomor Referensi Transaksi
II. Jenis
1. Forward
Transaksi pembelian atau penjualan suatu mata uang dengan mata uang lainnya atau instrumen keuangan
lainnya pada harga yang ditetapkan saat ini dengan penyerahan dan penyelesaian pada tanggal tertentu pada
masa yang akan datang.

Untuk Perusahaan Anak, termasuk juga pembelian dan penjualan ekuitas dan indeks.

2. Future
Transaksi jual beli di bursa berjangka untuk menyerahkan komoditas (khusus untuk LBU Perusahaan Anak)
atau instrumen keuangan dengan mengikuti persyaratan standar yang ditetapkan, yaitu: spesifikasi produk,
kualitas, jumlah kontrak, harga yang disepakati, dan tanggal penyerahan.

3. Swap
Transaksi swap antara lain meliputi:

a. Swap Valuta (Currency Swap)


Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan mata uang
lainnya atas dasar nilai tukar yang disepakati dalam rangka mengantisipasi risiko pergerakan nilai tukar
pada masa yang akan datang.

b. Swap Suku Bunga (Interest Swap)


Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran kewajiban (obligation) pembayaran
bunga yang berbeda sifatnya yang didasarkan pada tingkat suku bunga tertentu yang telah disepakati
tanpa pertukaran prinsipal.

c. Swap Valuta dan Suku Bunga (Cross Currency Swap)


Transaksi finansial antara dua pihak untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan mata uang
lainnya serta pertukaran kewajiban pembayaran bunga atas dasar nilai tukar dan suku bunga yang disepakati
dalam rangka mengantisipasi risiko pergerakan nilai tukar dan suku bunga dengan pertukaran prinsipal.

4. Option
Transaksi yang memberikan hak kepada pembeli (holder) dan kewajiban bagi penjual (writer) untuk melakukan
pembelian atau penjualan pada periode tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

Termasuk pula dilaporkan di sini transaksi back to back option.

a. Call
Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk membeli instrumen keuangan pada periode
tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

III-294
406
LBU PER KANTOR

b. Put
Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk menjual instrumen keuangan pada periode
tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.

c. Lainnya

5. Spot
Perjanjian jual/beli valuta asing secara tunai dengan penyerahan atau penyelesaian transaksi tidak lebih dari 2
(dua) hari kerja.

6. Lainnya
Jenis transaksi derivatif yang tidak dapat digolongkan pada jenis 1 sampai 5 di atas.

III. Status
Kolom ini hanya diisi untuk transaksi derivatif.

1. Derivatif yang berdiri sendiri (Free-standing Derivative)


Instrumen derivatif yang tidak melekat pada instrumen keuangan lain.

2. Derivatif melekat (Embedded Derivative)


Instrumen derivatif yang melekat pada instrumen keuangan non derivatif yang dapat menyebabkan sebagian
arus kas yang berasal dari instrumen yang digabungkan (combined/hybrid instrument)bervariasi seperti derivatif
yang berdiri sendiri. Pelaporan instrumen derivatif melekat dalam kolom ini hanya untuk instrumen derivatif
melekat yang pelaporannya dilakukan secara terpisah dari instrumen utama (host instrument) sesuai PSAK
mengenai instrumen keuangan dan PAPI yang berlaku.

IV. Kontrak
Untuk transaksi swap, kolom Kontrak diisi 0.

1. Jual
Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak penjualan derivatif. Untuk transaksi option, merupakan
kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai penjual (writer).

2. Beli
Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak pembelian derivatif. Untuk transaksi option, merupakan
kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai pembeli (holder).

V. Jangka Waktu
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

VI. Jenis Valuta


Yaitu valuta yang digunakan dalam transaksi spot dan derivatif. Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar
Sandi Jenis Valuta.

1. Valuta Dasar
Yaitu valuta yang harus diserahkan.

2. Valuta Lawan
Yaitu valuta yang akan diterima.

III-295
407
LBU PER KANTOR

VII. Tujuan
Kolom ini hanya diisi untuk transaksi derivatif.

1. Hedging
Adalah transaksi derivatif yang dilakukan untuk tujuan lindung nilai.

a. Dengan netting agreement


Dalam hal terdapat perjanjian antara pihak yang bertransaksi untuk melakukan penyelesaian secara neto
sesuai standar internasional yang berlaku.

i. Posisi Trading Book


Adalah transaksi derivatif untuk tujuan lindung nilai atas posisi dalam trading book. Yang dimaksud
dengan trading book adalah seluruh posisi instrumen keuangan dalam neraca dan rekening administratif
termasuk transaksi derivatif yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan dan dipindahtangankan dengan
bebas, atau dapat dilindung nilai secara keseluruhan, baik dari transaksi untuk kepentingan sendiri,
proprietary, atas permintaan nasabah maupun kegiatan perantaraan (brokering), dan dalam rangka
pembentukan pasar (market making), yang meliputi :

i. posisi yang dimiliki untuk dijual kembali dalam jangka pendek;

ii. posisi yang dimiliki untuk tujuan memperoleh keuntungan jangka pendek secara aktual dan/atau
potensial dari pergerakan harga (price movement); atau

iii. posisi yang dimiliki untuk tujuan mempertahankan keuntungan arbitrase (locking in arbitrage
profit);

ii. Posisi Banking Book

Adalah transaksi derivatif untuk tujuan lindung nilai atas posisi di luar trading book.

b. Lainnya
i. Posisi Trading Book
ii. Posisi Banking Book
2. Trading
Transaksi derivatif yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari adanya perubahan faktor pasar.

a. Dengan netting agreement


b. Lainnya

3. Lainnya

VIII. Jenis Hedging

A. Jenis Hedging

1. Lindung nilai atas nilai wajar (Fair Value Hedge)


Lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar sesuai PSAK mengenai instrumen keuangan dan
PAPI yang berlaku.

2. Lindung nilai atas arus kas (Cash Flow Hedge)


Lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas sesuai PSAK mengenai intrumen keuangan dan PAPI
yang berlaku.

III-296
408
LBU PER KANTOR

3. Lindung nilai atas investasi bersih dalam operasi luar negeri (Hedges of net investment in foreign
operation)

B. Bukan Jenis Hedging

IX. Variabel yang mendasari (Underlying Variable)


1. Nilai tukar (currency)
2. Suku Bunga (interest rate)
3. Nilai Tukar dan Suku Bunga
4. Komoditas
5. Ekuitas
6. Lainnya
Khusus angka 4 dan 5 adalah untuk LBU Perusahaan Anak.

X. Pihak Lawan
Yaitu bank dan pihak ketiga bukan bank yang melakukan transaksi dengan bank pelapor.

1. Golongan Pihak Lawan


Sandi golongan pihak lawan lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Status Pihak Lawan


a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

XI. Negara Pihak Lawan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara Pihak Lawan.

XII. Nilai Nominal/Notional


Yaitu nilai sebagaimana yang diperjanjikan dalam kontrak.

XIII. Tagihan Spot dan Derivatif


Adalah tagihan yang merupakan potensi keuntungan yang timbul dari selisih positif antara nilai kontrak dengan
nilai wajar dari suatu transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan.

XIV. Kewajiban Spot dan Derivatif


Adalah kewajiban yang merupakan potensi kerugian yang timbul dari selisih negatif antara nilai kontrak
dengan nilai wajar dari suatu transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan.

Tata Cara Pelaporan transaksi spot dan derivatif sebagaimana pada Box 42.2.1

III-297
409
III-298

III.42.3

LBU PER KANTOR


SANDI RINCIAN TRANSAKSI SPOT DAN DERIVATIF

FORM - 42
42

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV

Jangka Waktu Jenis Valuta Variabel


Nomor Yang Negara Nilai Tagihan
Jenis Kewajiban Spot dan
Referensi Jenis Status Kontrak Tujuan mendasari Pihak Pihak Nominal/ Spot dan
Jatuh Valuta Valuta Hedging (Underlying Derivatif
Transaksi Mulai Lawan Lawan Notional Derivatif
Tempo Dasar Lawan Variable)

Jumlah

410
LBU PER KANTOR

Box III.42.2.1
Tata Cara Pelaporan Transaksi Spot dan Derivatif

Contoh 1 :
Pada tanggal 1 Januari 2009, Bank “A” melakukan transaksi forward beli USD/Rp. sebesar USD 1.000, 3 bulan, dan
forward rate beli USD1 = Rp. 9.000. Asumsi suku bunga/tahun = 10%.
Pada tanggal 31 Januari 2009, forward rate beli 2 bulan adalah USD1 = Rp. 8.900. Artinya, kontrak forward berpotensi
merugikan Bank “A” karena harus menyerahkan Rupiah lebih banyak untuk memperoleh 1 USD dibandingkan membeli
USD di pasar. Dengan demikian kontrak forward beli harus dicatat sebagai kewajiban derivatif di sisi kewajiban neraca
sebesar nilai wajar kontrak forward, yaitu:

Nilai kini dari (contracted forward rate – reporting date forward rate) x USD 1.000 =
(Rp. 9.000 – Rp. 8.900) x USD 1.000 = Rp.98.354.
[1+10%/12]2

Pada LBU bulan Januari 2009, transaksi forward beli di Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) dilaporkan sebagai berikut :

Transaksi forward beli pada tanggal kontrak dilaporkan pada rekening administratif (memorandum) sebesar notional
amount yaitu Rp. 9.000.000 ( USD 1.000 x Rp. 9.000) . Kurs pada tanggal 31 Januari 2009 adalah USD1 = Rp. 8.800.

Untuk transaksi derivatif Valas-Rupiah maka pelaporan pada Rekening Administratif hanya dilakukan untuk posisi valas,
sebagai berikut:

Rekening Administratif

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

Tagihan Komitmen
Posisi pembelian/penjualan spot dan derivatif 521 8.800.000 8.800.000
yang masih berjalan

Formulir-42 (Transaksi Spot dan Derivatif)

Jenis Kontrak Variabel... Nilai Tagihan Kewajiban


(Kol.II) (Kol.IV) (Kol.IX) Nominal/Notional Derivatif Derivatif
(Kol.XII) (Kol.XIII) (Kol.XIV)
Forward Beli Nilai Tukar 8.800.000 98.354
(sandi 01) (sandi 2) (sandi 1)

Formulir-28 (Kewajiban Spot dan Derivatif)

Jenis Kontrak Jenis Variabel... Kewajiban


(Kol.II) (Kol.III) Valuta(Kol.IV) (Kol.V) Derivatif(Kol.VIII)

Forward (sandi 01) Beli (sandi 2) IDR Nilai Tukar(sandi 1) 98.354

III-299
411
LBU PER KANTOR

Formulir-02 (Laporan Laba/Rugi)

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

Kerugian transaksi spot dan derivatif – 2920 98.354 98.354


Perubahan nilai wajar

Contoh 2 :

Pada tanggal 1 Januari 2009 Bank “B” melakukan transaksi forward jual USD/Rp. sebesar USD 5.000, 4 bulan, dan
forward rate jual USD1 = Rp. 9.200. Asumsi suku bunga/tahun = 10%.
Pada tanggal 30 Januari 2009, forward rate jual 3 bulan adalah USD1 = Rp. 8.900. Artinya, kontrak forward berpotensi
menguntungkan Bank “B” karena dengan menjual USD5.000 akan memperoleh Rupiah lebih banyak dibandingkan
dengan menjual USD di pasar. Dengan demikian kontrak forward jual harus dicatat sebagai tagihan derivatif di sisi aset
neraca sebesar nilai wajar kontrak forward, yaitu:
Nilai kini dari (contracted forward rate – reporting date forward rate) x USD 1.5.000 =

(Rp. 9.200 – Rp. 8.900) x USD 5.000 = Rp.1.463.116


[1+10%/12]3
Pada LBU bulan Januari 2009, transaksi forward jual di Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) dilaporkan sbb:
Transaksi forward jual pada tanggal kontrak dilaporkan pada rekening administratif (memorandum) sebesar notional
amount yaitu Rp. 46.000.000 ( USD 5.000 x Rp. 9.200). Kurs pada tanggal 31 Januari 2009 adalah USD1 = Rp.
8.800.

Karena transaksi derivatif dilakukan dalam Valas-Rupiah maka pelaporan pada Rekening Administratif hanya dilakukan
untuk posisi valas, sebagai berikut:
Rekening Administratif

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

Kewajiban Komitmen
Posisi pembelian/penjualan spot dan derivatif
yang masih berjalan 570 44.000.000 44.000.000

Formulir-42 (Transaksi Spot dan Derivatif)


Jenis Kontrak Variabel... Nilai Tagihan Kewajiban
(Kol.II) (Kol.IV) (Kol.IX) Nominal/Notional Derivatif Derivatif
(Kol.XII) (Kol.XIII) (Kol.XIV)
Forward Jual Nilai Tukar 44.000.000 1.463.116
(sandi 01) (sandi 1) (sandi 1)

Formulir-6 (Tagihan Spot dan Derivatif)

Jenis Kontrak Jenis Valuta Variabel... Tagihan Derivatif


(Kol.II) (Kol.III) (Kol.IV) (Kol.V) (Kol.XIII)

Forward (sandi 01) Jual (sandi 1) IDR Nilai Tukar (sandi 1) 1.463.116

III-300
412
LBU PER KANTOR

Formulir-02 (Laporan Laba/Rugi)

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

Keuntungan transaksi spot dan derivatif – 2080 1.463.116 1.463.116


Perubahan nilai wajar

Untuk transaksi derivatif Valas-Valas, pelaporan pada Formulir-01 (Rekening Administratif) dilakukan untuk kedua
posisi Valas dimaksud, yaitu sebagai Tagihan Komitmen dan Kewajiban Komitmen. Sedangkan pelaporan dalam
Form-06 dan Form-28, kolom jenis valuta diisi dengan sandi jenis valuta asing.

III-301
413
LBU PER KANTOR

III.43.1
SANDI RINCIAN IRREVOCABLE L/C YANG MASIH BERJALAN

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Sight L/C 1
2. Usance L/C 2
3. Acceptance L/C 3
4. Negotiation L/C 4
5. Lainnya 9

II. Tujuan
1. L/C luar negeri 11
2. L/C dalam negeri (SKBDN) 15
Khusus untuk agunan/jaminan kedua dan seterusnya 98

III. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5

V. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

VI. Pemohon
1. Golongan pemohon
Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Pemohon
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

VII. Kategori Portofolio


1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11

III-302
414
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional


a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70

VIII. Negara Pihak Pemohon


Lihat Daftar Sandi Negara

IX. Lembaga Pemeringkat


1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00

X. Peringkat Perusahaan

XI. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

XII. Jumlah

XIII. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081

III-303
415
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

vii. Resi Gudang 092


viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09

III-304
416
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11


b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XIV. PPA yang Telah Dibentuk


1. Cadangan Umum
2. Cadangan Khusus

III-305
417
LBU PER KANTOR

III.43.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN IRREVOCABLE L/C YANG MASIH BERJALAN

Pada daftar rincian ini dilaporkan jumlah irrevocable L/C yang telah diterbitkan/dibuka dalam rupiah dan valuta asing,
namun belum direalisasikan. Dalam sistem pelaporan ini rekening harus dilaporkan secara individual. Namun, untuk
penyederhanaan laporan, bank dapat melaporkan secara gabungan rekening-rekening yang semua ciri-cirinya sama.

KOLOM

I. Jenis
1. Sight L/C
Yaitu L/C yang pembayarannya kepada beneficiary dilakukan pada saat dokumen L/C diajukan kepada bank.

2. Usance L/C
Yaitu L/C yang pembayarannya kepada beneficiary dilakukan berdasarkan waktu yang ditentukan setelah
tanggal pengajuan dokumen yang disyaratkan L/C.

3. Acceptance L/C
Yaitu L/C yang mengharuskan wesel yang ditarik oleh beneficiary diaksep oleh accepting bank yang
akseptasinya dilakukan sepanjang dokumen yang diajukan telah memenuhi syarat L/C.

4. Negotiation L/C
Yaitu L/C yang pembayarannya kepada beneficiary dilakukan pada saat pengajuan dokumen yang disyaratkan
L/C dan pembayaran tersebut terlebih dahulu atas beban dana negotiating bank.

5. Lainnya

II. Tujuan
1. L/C Luar Negeri
2. L/C Dalam Negeri (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri/SKBDN)

III. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

IV. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

V. Jangka waktu
1. Mulai
2. Jatuh Tempo

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu

VI. Pemohon
1. Golongan Pihak Pemohon
Sandi golongan pihak pemohon lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan Bank


a. Terkait dengan bank

III-306
418
LBU PER KANTOR

b. Tidak terkait dengan bank.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pemohon
a. Perusahaan Induk

b. Perusahaan Anak

c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VII. Kategori Portofolio


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Portofolio.

VIII. Negara Pihak Pemohon


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

IX. Lembaga Pemeringkat


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

X. Peringkat Perusahaan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.

XI. Tanggal Pemeringkatan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan..

XII. Jumlah
Adalah nilai kontrak L/C.

XIII. Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XIV. PPA Yang Telah Dibentuk


Adalah PPA yang telah dibentuk untuk irrevocable L/C sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas
aktiva bank umum.

1. Cadangan Umum
2. Cadangan Khusus
Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

III-307
419
III-308

III.43.3

LBU PER KANTOR


DAFTAR RINCIAN IRREVOCABLE L/C YANG MASIH BERJALAN

FORM - 43
43

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV

Jangka Agunan/Jaminan
Pemohon PPA
Waktu
Kategori Negara Lembaga Pering Tanggal Jumlah
Jenis Kua Jangka Pering Nilai
Jenis Tujuan Valuta Portofolio Pemo Pemering kat Pemering Agunan/Jaminan
Jatuh Golo Hubu Jenis Sifat Waktu Penerbit Lembaga kat Tanggal Agunan Cadang Cadang
litas Status
Mulai ngan ngan hon kat Perusaha katan Agunan/ Agunan/ Jenis Agunan Peme Penerbit Peme Yg Dpt an an
Tempo Pemo
Pemo dgn an Jaminan Jaminan Valuta Jatuh
Nilai Tanggal / ringka Agunan/ ringka Diper Umum Khusus
hon Mulai Agunan/ Penilaian
hon Bank Tempo Jaminan tan Jaminan tan hitungkan
Jaminan Terakhir

JUMLAH

420
LBU PER KANTOR

III.44.1
SANDI RINCIAN GARANSI YANG DIBERIKAN

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Bid Bonds 12
2. Performance Bonds 14
3. Advanced Payment Bonds 18
4. Shipping guarantee 20
5. Standby L/C 40
6. Endosemen atas surat berharga 50
7. Lainnya 90
Khusus untuk agunan/jaminan kedua dan seterusnya 98

II. Tujuan
1. Pinjaman
a. Dalam rangka penerimaan pinjaman luar negeri 1
b. Dalam rangka penerimaan pinjaman dalam negeri 2
2. Transaksi perdagangan
a. Luar negeri 4
b. Dalam negeri 5
3. Kontra Garansi (Counter Guarantee) 7
4. Lainnya 9

III. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5

V. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

VI. Pemohon
1. Golongan Pemohon
Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2

III-309
421
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

3. Status Pemohon
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

VII. Kategori Portofolio


1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70

VIII. Negara Pihak Pemohon


Lihat Daftar Sandi Negara

IX. Lembaga Pemeringkat


1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00

X. Peringkat Perusahaan

XI. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

XII. Jumlah

XIII. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan

III-310
422
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

e. Emas
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan

III-311
423
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
8. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XIV. PPA yang Telah Dibentuk


1. Cadangan Umum
2. Cadangan Khusus

III-312
424
LBU PER KANTOR

III.44.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN GARANSI YANG DIBERIKAN

Pada daftar rincian ini, dilaporkan seluruh posisi fasilitas penerbitan jaminan/ garansi dalam rupiah dan valuta asing
yang belum jatuh tempo baik untuk kepentingan bank lain maupun pihak ketiga bukan bank. Termasuk pula dilaporkan
pada daftar rincian ini jaminan/garansi yang pada tanggal laporan telah jatuh tempo tetapi masih dalam masa klaim.
Untuk penyederhanaan laporan pada daftar rincian ini, bank dapat melaporkan penerbitan jaminan secara gabungan,
dengan syarat semua ciri-cirinya sama.

KOLOM

I. Jenis

1. Bid Bonds

2. Performance Bonds

3. Advanced Payment Bonds

4. Shipping guarantee
Jaminan kepada perusaha pelayaran yang diterbitkan untuk kepentingan nasabah dalam rangka pengeluaran
barang-barangnya tanpa menunjukkan B/L (Bill of Ladding).

5. Standby L/C
Garansi bank berbentuk Irrevocable L/C yang memberi hak kepada pihak penerima jaminan untuk mencairkan
dana sebesar jumlah yang dinyatakan dalam Standby L/C apabila pihak penerima jaminan menyatakan tidak
menerima pembayaran sesuai dengan perjanjian pada saat jatuh tempo.

6. Endosemen atas surat berharga

7. Lainnya
Fasilitas jaminan yang diterbitkan bank pelapor untuk kepentingan nasabah yang tidak dapat diklasifikasikan
pada jenis 1 sampai 6 di atas.

II. Tujuan
1. Pinjaman
a. Dalam rangka penerimaan pinjaman luar negeri
Jaminan yang diterbitkan oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah dalam rangka penerimaan
pinjaman dari luar negeri.

b. Dalam rangka penerimaan pinjaman dalam negeri


Jaminan yang diberikan oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah dalam rangka penerimaan pinjaman
dari dalam negeri, termasuk risk sharing.

2. Transaksi Perdagangan
Jaminan yang diterbitkan oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah dalam rangka transaksi pedagangan.

a. Luar Negeri

b. Dalam Negeri

III-313
425
LBU PER KANTOR

3. Kontra Garansi (Counter Guarantee)

4. Lainnya
Jaminan yang diterbitkan oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah untuk tujuan lain yang tidak dapat
digolongkan pada tujuan nomor 1 dan 3 di atas.

III. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

IV. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

V. Jangka Waktu

a. Mulai

b. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.

VI. Pemohon
1. Golongan Pemohon
Yaitu pihak yang meminta fasilitas jaminan/garansi (applicant) kepada bank pelapor. Sandi golongan pihak
pemohon lihat Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.

2. Hubungan dengan Bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank.

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.

3. Status Pemohon
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VII. Kategori Portofolio


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Portofolio.

VIII. Negara Pihak Pemohon


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.

IX. Lembaga Pemeringkat


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.

X. Peringkat Perusahaan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.

XI. Tanggal Pemeringkatan


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan..

XII. Jumlah
Adalah nilai kontrak garansi.

III-314
426
LBU PER KANTOR

XIII. Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.

XIV. PPA Yang Telah Dibentuk


Adalah PPA yang telah dibentuk untuk garansi yang diberikan sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian
kualitas aktiva bank umum.
1. Cadangan Umum
2. Cadangan Khusus
Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.

III-315
427
III-316

III.44.3

LBU PER KANTOR


DAFTAR RINCIAN GARANSI YANG DIBERIKAN

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

Jangka Waktu Pemohon


Jenis Kualitas Kategori
Negara Lembaga Peringkat Tanggal Jumlah
Golo Hubung
Jenis Tujuan
Valuta Status Portofolio
Pihak Pemering Perusaha Pemering
Jatuh ngan an katan
Mulai Pemo Pemohon kat an
Tempo Pemo dgn
hon
hon Bank

JUMLAH

428
FORM - 44
44

XIII XIV

Agunan/Jaminan PPA

Jangka Waktu Agunan/Jaminan Peringkat


Jenis Sifat Penerbit Tanggal Nilai Agunan Cadang Cadang
Jenis Lembaga Agunan/
Agunan/ Agunan/ Jatuh Nilai Tanggal Agunan Peme an an
Valuta Mulai Peme Penerbit Yg Dpt Diper
Jaminan Jaminan Tempo Agunan/ Penilaian / ringkatan hitungkan Umum Khusus
ringkat Jaminan
Jaminan Terakhir Jaminan

LBU PER KANTOR


III-317

429
LBU PER KANTOR

III.45.1
SANDI RINCIAN PENERUSAN KREDIT

KOLOM SANDI

I. Jumlah Rekening
II. Jenis Kredit
1. Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
a. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia 10
b. Lainnya 20
2. Bukan Kredit UMKM
a. Kredit kelolaan 40
b. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia 50
c. Bantuan proyek 60
d. Kredit kelolaan di luar bantuan proyek 90
e. Lainnya 99

III. Jenis Penggunaan


1. Modal kerja 1
2. Investasi 4

IV. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

V. 1. Sumber Dana Penerusan Kredit


Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak ketiga Bukan Bank
2. Status Sumber Dana Penerusan Kredit
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

VI. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5

VII. Golongan Penyalur


1. Koperasi 44
2. Lembaga Swadaya Masyarakat 45
3. Swasta lainnya 49

III-318
430
LBU PER KANTOR

KOLOM SANDI

VIII. Lokasi Proyek


Lihat Daftar Sandi Lokasi Dati II Seluruh Indonesia
IX. Sektor Ekonomi
1. Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan 050000
2. Perikanan 100000
3. Pertambangan dan Penggalian 150000
4. Industri Pengolahan 200000
5. Listrik, Gas, dan Air 250000
6. Konstruksi 300000
7. Perdagangan Besar dan Eceran 350000
8. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 400000
9. Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi 450000
10. Perantara Keuangan 500000
11. Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan 550000
12. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 600000
13. Jasa Pendidikan 650000
14. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 700000
15. Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya 750000
16. Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 800000
17. Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya 850000
18 Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya. 900000

X. Jumlah

III-319
431
LBU PER KANTOR

III.45.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENERUSAN KREDIT

Pada daftar rincian ini dilaporkan saldo rekening kredit dalam rupiah dan valuta asing yang disalurkan oleh bank pelapor
yang dananya berasal dari pihak lain, dan atas penyaluran kredit tersebut bank pelapor tidak menanggung risiko.

KOLOM

I. Jumlah rekening
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah Rekening.

II. Jenis kredit


1. Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
a. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia
Kredit yang diberikan kepada debitur UMKM melalui bank pelapor yang sumber dananya dari Bank
Indonesia dan atas penyaluran kredit ini bank pelapor tidak menanggung risiko.
b. Lainnya

2. Bukan kredit UMKM


a. Kredit kelolaan
Kredit yang diberikan kepada debitur bukan UMKM melalui bank pelapor dan atas pemberian kredit
tersebut bank pelapor tidak menanggung risiko. Salah satu ciri kredit tersebut adalah bank tidak memungut
dan membayar bunga, tetapi hanya memperoleh fee. Penyaluran kredit yang dananya berasal dari bank
pelapor lain, tidak dilaporkan dalam daftar rincian ini.

b. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia


Kredit yang diberikan kepada debitur bukan UMKM melalui bank pelapor yang sumber dananya dari
Bank Indonesia dan atas penyaluran kredit ini bank pelapor tidak menanggung risiko.

c. Bantuan proyek
Penyaluran kredit oleh bank pelapor kepada debitur bukan UMKM yang dananya berasal dari pinjaman
luar negeri yang penggunaannya ditujukan untuk pembiayaan investasi atau pembangunan proyek milik
pemerintah atau swasta, berupa barang modal atau kebutuhan devisa lainnya (project aid).

d. Kredit kelolaan di luar bantuan proyek


Kredit yang diberikan kepada debitur bukan UMKM di mana dana yang disalurkan oleh bank pelapor
tidak berupa nilai lawan valuta asing bantuan proyek. Seperti halnya kredit kelolaan, bank tidak
menanggung risiko atas kredit yang disalurkan tersebut. Termasuk pula dalam kredit ini adalah kredit
investasi yang dananya berasal dari Rekening Dana Investasi (RDI).

e. Lainnya

III. Jenis penggunaan


Yaitu tujuan daripada penggunaan kredit oleh debitur.
a. Modal kerja
b. Investasi

III-320
432
LBU PER KANTOR

IV. Jenis Valuta


Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. 1. Sumber Dana Penerusan Kredit


Golongan sumber dana penerusan kredit, lihat Daftar sandi Bank dan daftar sandi pihak ketiga bukan bank.

2. Status Sumber Dana Penerusan Kredit


a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.

VI. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.

VII. Golongan Penyalur


Yaitu pihak yang menerima dana dari bank pelapor untuk diteruskan kepada debitur akhir dalam rangka penerusan
kredit.
1. Koperasi
2. Lembaga Swadaya Masyarakat
3. Swasta lainnya

VIII. Lokasi Proyek


Sandi lokasi proyek, lihat Daftar Sandi Lokasi Dati II Seluruh Indonesia.

IX. Sektor Ekonomi


Yaitu jenis bidang usaha debitur.
1. Pertanian, perburuan, dan Kehutanan
2. Perikanan
3. Pertambangan dan Penggalian
4. Industri Pengolahan
5. Listrik, gas, dan air
6. Konstruksi
7. Perdagangan Besar dan Eceran
8. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
9. Transportasi, pergudangan dan komunikasi
10. Perantara Keuangan
11. Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan
12. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
13. Jasa Pendidikan
14. Jasa Kesehatan dan kegiatan Sosial
15. Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya
16. Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga
17. Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya
18. Kegiatan yang belum jelas batasannya

X. Jumlah
Adalah jumlah kredit yang diteruskan.

III-321
433
LBU PER KANTOR

III.45.3
DAFTAR RINCIAN PENERUSAN KREDIT

FORM - 45
45

I II III IV V VI VII VIII IX X


Status
Sumber
Jumlah Sumber
Jenis Jenis Jenis Dana Golongan Lokasi Sektor Jumlah
Rekening Dana Kualitas
Kredit Penggunaan Valuta Penerusan Penyalur Proyek Ekonomi
Penerusan
Kredit
Kredit

JUMLAH

III-322
434
LBU PER KANTOR

III.46.1
SANDI RINCIAN KREDIT YANG DIHAPUSBUKU

KOLOM SANDI

I. Nomor Rekening

II. Jumlah Rekening

III. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Debitur
1. Golongan Debitur
Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Debitur
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

V. Tanggal Hapusbuku TTBBTTTT

VI. Baki Debet yang dihapusbuku

III-323
435
LBU PER KANTOR

III.46.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIHAPUSBUKU

Dalam daftar rincian ini dilaporkan jumlah kredit yang telah dihapusbuku. Tidak termasuk dilaporkan dalam daftar
rincian ini adalah kredit yang dihapus buku namun telah lunas atau telah dihapus tagih. Laporan daftar rincian
kredit yang dihapus buku mencakup seluruh data kredit yang dihapus buku oleh bank pelapor.

KOLOM

I. Nomor Rekening
Dalam pelaporan ini, setiap rekening kredit yang pada saat dihapusbuku dengan baki debet lebih besar dari Rp
500.000.000,-(lima ratus juta rupiah) atau lebih besar dari USD 50.000 atau equivalennya untuk mata uang lainnya
harus dilaporkan secara individual (tidak boleh digabungkan), dan kolom ini diisi dengan nomor rekening fasilitas
kredit yang dihapusbuku. Dalam hal fasilitas kredit tidak memiliki nomor rekening, maka kolom ini harus diisi
dengan nomor akad kredit sebelum dihapusbuku.

II. Jumlah Rekening


Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah Rekening.

Untuk menyederhanakan pelaporan, bank pelapor diperkenankan menggabungkan/menjumlahkan rekening-


rekening aktiva produktif yang dihapusbuku dimaksud, dalam hal-hal sebagai berikut:

1. Rekening-rekening dengan nilai kolom Baki Debet yang Dihapusbuku masing-masing sampai dengan Rp
10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) atau sampai dengan USD 1,000 atau ekuivalennya untuk mata uang
lain , sepanjang Jenis Valuta dan Golongan Debitur sama.
Pelaporan rekening yang digabungkan, dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Kolom II diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.

b. Kolom I, IV.2, IV. 3 cukup diisi dengan angka 0.

c. Kolom V dikosongkan (NULL).

d. Kolom III dan IV.1 diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.

e. Kolom VI diisi dengan jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.

2. Rekening-rekening dengan nilai kolom Baki Debet yang Dihapusbuku masing-masing lebih besar dari Rp
10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000,-(lima ratus juta rupiah) atau lebih
besar dari ekuivalen USD 1,000 sampai dengan USD 50,000, sepanjang seluruh ciri dan karakteristiknya
sama.
a. Kolom I diisi 0.

b. Kolom II diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.

c. Kolom III s.d. V diisi sesuai dengan sandi rincian yang bersangkutan.

d. Kolom-kolom VI diisi dengan jumlah dari rekening-rekening yang digabungkan.

III. Jenis Valuta


Kolom ini diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.

III-324
436
LBU PER KANTOR

IV. Debitur

1. Golongan Debitur
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Debitur.

2. Hubungan dengan bank


a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan bank.

3. Status Debitur
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya

Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank..

V. Tanggal Hapusbuku
Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun kredit tersebut di hapusbuku.

VI. Baki Debet yang dihapusbuku


Yaitu saldo baki debet yang dihapusbuku.

III-325
437
LBU PER KANTOR

III.46.3
DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIHAPUSBUKU

FORM - 46
46

I II III IV V VI

Debitur
Nomor Jumlah Jenis Tanggal Baki Debet
Rekening Rekening Valuta Golongan Hubungan Status Hapusbuku Yang Dihapusbuku
Debitur dengan Bank Debitur

JUMLAH

III-326
438
LBU PER KANTOR

III.47.1
DAFTAR PERSETUJUAN DAN REALISASI KREDIT BARU
PADA BULAN LAPORAN
FORM - 47
47

I II III IV V

Jenis Sandi Rupiah Valas Jumlah

A. Plafond Kredit Baru Yang Disetujui


Pada Bulan Laporan
1. Modal kerja 10
2. Investasi 20
3. Konsumsi
i. Kartu Kredit 31
ii. Lainnya 39

JUMLAH 40

B. Realisasi Kredit Baru Pada Bulan Laporan


1. Modal kerja 70
2. Investasi 75
3. Konsumsi
i. Kartu Kredit 81
ii. Lainnya 87

JUMLAH 89

III-327
439
LBU PER KANTOR

III.47.2
PENJELASAN DAFTAR PERSETUJUAN DAN REALISASI KREDIT BARU
KREDIT BARU PADA BULAN LAPORAN

Dalam daftar rincian ini dilaporkan besarnya plafond dan realisasi kredit baru dalam rupiah dan valuta asing. Yang
dimaksud dengan kredit baru adalah pemberian fasilitas kredit baru dalam bulan laporan baik untuk kredit dengan akad
kredit maupun yang tidak dengan akad kredit (overdraft/cerukan). Persetujuan atas perpanjangan kredit yang
direstrukturisasi dan pengambilalihan kredit dari pihak lain, yang tidak disertai dengan penambahan plafond, tidak
dilaporkan dalam daftar rincian ini.

KOLOM

I. Jenis
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jenis.

1. Plafond Kredit Baru Yang Disetujui Pada Bulan Laporan


Yaitu total fasilitas kredit yang disetujui pada bulan laporan, termasuk penambahan fasilitas/plafond atas
kredit yang telah disetujui pada bulan-bulan sebelumnya, perpanjangan kredit yang disertai dengan penambahan
plafond, dan penambahan pemberian overdraft/cerukan dalam bulan laporan. Plafond kredit yang telah disetujui
pada bulan-bulan sebelumnya tidak dilaporkan dalam daftar rincian ini.

a. Modal kerja
b. Investasi
c. Konsumsi
i. Kartu kredit
ii. Lainnya

2. Realisasi Kredit Baru pada Bulan Laporan


Yaitu baki debet pada akhir bulan laporan dari fasilitas kredit baru yang disetujui pada bulan laporan.

a. Modal kerja
b. Investasi
c. Konsumsi
i. Kartu kredit
ii. Lainnya
II. Sandi
Kolom ini merupakan sandi dari masing-masing transaksi pada kolom Jenis. Kolom ini tidak perlu diisi.

III. Rupiah
Kolom ini diisi dengan persetujuan kredit yang diberikan dalam rupiah selama bulan laporan.

IV. Valas
Kolom ini diisi dengan persetujuan kredit yang diberikan dalam valuta asing setelah dijabarkan ke dalam valuta
rupiah. Penjabaran ke dalam rupiah untuk seluruh transaksi pada daftar rincian ini, menggunakan kurs konversi
Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal laporan.

V. Jumlah
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah.

III-328
440
LBU PER KANTOR

III.48.1
SANDI RINCIAN PELIMPAHAN KREDIT PADA BULAN LAPORAN

KOLOM SANDI

I. Kategori Debitur
1. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
a. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan Penjaminan/Asuransi
Kredit
i. Penjamin Tertentu
i.1 Mikro 10
i.2 Kecil 20
i.3 Menengah 30
ii. Penjamin Lainnya
ii.1 Mikro 40
ii.2 Kecil 50
ii.3 Menengah 60
b. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Lainnya
i. Mikro 70
ii. Kecil 80
iii. Menengah 90
2. Bukan Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 99

II. Jenis Penggunaan


1. Modal kerja 1
2. Investasi 2
3. Konsumsi 3

III. Lokasi Proyek


Lihat Daftar Sandi Jenis Lokasi Proyek

IV. Jumlah
1. Rupiah
2. Valas
3. Jumlah

V. Golongan Debitur
Lihat Daftar Sandi Bank dan PIhak Ketiga Bukan Bank

VI. Sektor ekonomi


Lihat Daftar Sandi Sektor Ekonomi

III-329
441
LBU PER KANTOR

III.48.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN
PELIMPAHAN KREDIT PADA BULAN LAPORAN

Dalam daftar rincian ini dilaporkan besarnya pelimpahan kredit dalam rupiah dan valuta asing pada bulan laporan. Yang
dimaksud dengan pelimpahan kredit adalah seluruh pemberian fasilitas kredit dalam bulan laporan (posisi debet) baik
untuk kredit dengan akad kredit maupun yang tidak dengan akad kredit (overdraft/cerukan).

Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening harus dilaporkan secara individual. Namun, guna penyederhanaan laporan,
pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama.

Laporan data pelimpahan kredit ini dimulai untuk pelaporan LBU bulan data Oktober 2009.

KOLOM

I. Kategori Debitur
1. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
a. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan Penjaminan/Asuransi Kredit
Pemberian kredit kepada debitur usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah yang memenuhi
persyaratan penjaminan/asuransi kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai
pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan
pendekatan standar. Pengertian mengenai usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah mengacu
pada undang-undang yang mengatur mengenai usaha mikro, kecil dan menengah.
i. Penjamin Tertentu
Pemberian kredit kepada UMKM dengan penjaminan/asuransi kredit yang diterbitkan oleh lembaga
penjamin atau perusahaan asuransi berstatus BUMN dan lembaga penjamin/asuransi kredit dimaksud
serta skema penjaminan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank
Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit
dengan menggunakan pendekatan standar.
i.1 Mikro
i.2 Kecil
i.3 Menengah
Yang dilaporkan dalam sandi ini adalah sebesar porsi/bagian yang dijamin.
ii. Penjamin Lainnya
Pemberian kredit kepada UMKM dengan penjaminan/asuransi kredit yang diterbitkan oleh lembaga
penjamin atau perusahaan asuransi berstatus bukan BUMN dan lembaga penjamin/asuransi kredit
dimaksud serta skema penjaminan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan
Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko
kredit dengan menggunakan pendekatan standar.
ii.1 Mikro
ii.2 Kecil
ii.3 Menengah
b. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lainnya
Pemberian kredit kepada UMKM selain dari pemberian kredit kepada UMKM yang memenuhi
persyaratan sebagaimana huruf a diatas.
i. Mikro
III-330 ii. Kecil
442
LBU PER KANTOR
iii. Menengah
Yang dilaporkan dalam sandi ini adalah sebesar porsi/bagian yang dijamin.
2. Bukan Debitur usaha mikro, kecil, dan menengah
Debitur yang tidak memenuhi kriteria debitur usaha mikro, kecil, dan menengah.
II. Jenis Penggunaan
Yaitu tujuan penggunaan kredit yang dapat dibedakan atas:
1. Modal kerja
Kredit jangka pendek untuk membiayai keperluan modal kerja debitur
2. Investasi
Kredit jangka menengah/panjang untuk pembelian barang-barang modal dan jasa yang diperlukan antara
lain guna rehabilitasi, modernisasi, ekspansi, dan relokasi proyek dan atau pendirian usaha baru.

3. Konsumsi
Kredit untuk keperluan konsumsi dengan cara membeli, menyewa, atau dengan cara lain.

III. Lokasi Proyek


Yaitu daerah tempat penggunaan kredit.
Sandi lokasi, lihat Daftar Sandi Lokasi Dati II Seluruh Indonesia.

IV. Jumlah
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah.

V. Golongan Debitur
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Debitur.

VI. Sektor Ekonomi


Rincian sektor ekonomi didasarkan atas Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2005.

Dalam hal kredit digunakan untuk membiayai lebih dari satu jenis kegiatan ekonomi yang tidak dapat dipisah-
pisahkan, cara penggolongannya dititikberatkan kepada sektor ekonomi yang diutamakan (sektor yang paling
besar memperoleh fasilitas pembiayaan)
Pelaporan Kolom V dan VI mulai berlaku sejak pelaporan data bulan April 2011
Contoh :
Bank memberikan kredit UMKM berupa kredit modal kerja kepada nasabah A sebesar Rp.500 juta dengan jangka
waktu 3 tahun. Pada bulan Januari 2008 telah ditarik sebesar Rp.150 juta. Pada bulan Februari 2008 terjadi 2 kali
transaksi penarikan sebesar Rp.100 juta dan Rp.400 juta, pembayaran sebesar Rp.150 juta dan terjadi overdraft
sebesar Rp.50 juta dan cerukan Rp.5 juta. Berdasarkan nilai wajar sesuai PSAK, misalkan outstanding kredit menurun
sebesar 10%. Berapakah pelimpahan kredit UMKM pada bulan Februari 2008.

Jawab : Sesuai posisi mutasi debet laporan kredit tersebut pada Tabel III.48.2.1 dibawah ini, maka jumlah pelimpahan
kredit pada bulan Februari 2008 adalah sebesar Rp. 555 juta.

Tanggal Bulan Lalu Bulan


Debet Kredit Lainnya Keterangan

31-Jan-08 150 jt BD bulan Januari 2008


5-Feb-08 100jt Penarikan
25-Feb-08 150 jt Pembayaran
27-Feb-08 400 jt Penarikan
28-Feb-08 50 jt overdraft
28-Feb-08 5 jt cerukan karena pembebanan
biaya selisih kurs
29-Feb-08 150 jt 555 jt 150 jt 555 jt Perhitungan Nominal Kredit
- 55.5 jt Mark to market/amortisasi (turun 10%)
III-331
443
LBU PER KANTOR

III.48.3
DAFTARRINCIANPELIMPAHANKREDITPADABULANLAPORAN
FORM - 48
48

I II III IV V VI

Jumlah
Kategori Jenis Golongan
Lokasi Proyek Debitur Sektor Ekonomi
Debitur Penggunaan
Rupiah Valas Jumlah

JUMLAH

III-332
444
LBU PER KANTOR

BOX III.48.2.1
CONTOH PENGISIAN FORM-47 dan 48
UNTUK PELAPORAN DATA SEPTEMBER 2008

1. Plafon awal Rp100 juta (Agustus 2008), mendapat tambahan pada tanggal 25 September 2008 sebesar Rp50
juta, plafon akhir Rp150 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar Rp150 juta dan pembayaran kredit sebesar
Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan September 2008 Rp140 juta. Yang dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp50 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp50 juta

Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp150 juta

2. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 25 September 2008 sebesar Rp50 juta. Terjadi
Penarikan kredit sebesar Rp100 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet
akhir bulan Rp90 juta. Yang dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp50 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp 0 juta

Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp100 juta

3. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, mendapat
tambahan lagi pada tanggal 20 September 2008 sebesar Rp100 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar Rp 250
juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga Posisi baki debet akhir bulan Rp240 juta. Yang
dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp150 juta

- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp150 juta

Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp250 juta

4. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, mendapat
tambahan lagi pada tanggal 20 September 2008 sebesar Rp100 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar Rp150
juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan Rp140 juta. Yang
dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp150 juta

- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp50 juta

Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp150 juta

III-333
445
LBU PER KANTOR

5. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, mendapat
tambahan lagi pada tanggal 20 September 2008 sebesar Rp100 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar Rp275
juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi posisi baki debet akhir bulan 265juta (terjadi
overdraft). Yang dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp175 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp175 juta

Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp275 juta

6. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, pada
tanggal 20 September 2008 plafon kredit diturunkan sebesar Rp100juta plafon akhir Rp50juta. Terjadi Penarikan
kredit sebesar Rp50 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan
Rp40juta. Yang dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp0 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp0 juta

Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp50 juta

7. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, pada
tanggal 20 September 2008 plafon kredit diturunkan sebesar Rp50 juta plafon akhir Rp100 juta. Terjadi
Penarikan kredit sebesar Rp100 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp.10 juta sehingga posisi baki debet
akhir bulan Rp90juta. Yang dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp0 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp0 juta

Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp100 juta

8. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, pada
tanggal 20 September 2008 plafon kredit diturunkan sebesar Rp50 juta plafon akhir Rp100juta. Terjadi Penarikan
kredit sebesar Rp110 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan
Rp100juta. Yang dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp10 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp10 juta

Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp110 juta

9. Plafon awal Rp100 juta, diturunkan Rp50juta pada tanggal 10 September 2008, dan pada tanggal 20 September
2008 plafon kredit ditambah sebesar Rp50 juta plafon akhir Rp100 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar
Rp100 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan Rp 90juta. Yang
dilaporkan di LBU :

III-334
446
LBU PER KANTOR

Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp0 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp0 juta

Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp100 juta

10. Plafon awal Rp100 juta, diturunkan Rp50 juta pada tanggal 10 September 2008, dan pada tanggal 20 September
2008 plafon kredit ditambah sebesar Rp100juta plafon akhir Rp150 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar Rp
150 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan Rp 140 juta. Yang
dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp50 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp50 juta

Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp150 juta

11. Debitor X pada akhir bulan September 2008 terjadi overdraft, dengan posisi baki debet per akhir bulan September
2008 sebesar Rp110 juta dengan plafon Rp100 juta (debitor tidak mendapat fasilitas kredit baru maupun tambahan).
Yang dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp10 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp10 juta

Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp110 juta

III-335
447
LBU PER KANTOR

III.49
RINCIAN RUPA-RUPA ASET LAINNYA

FORM - 49
49

I II III

No. Uraian Rupiah Valas Jumlah

JUMLAH

III-336
448
LBU PER KANTOR

III.50
RINCIAN RUPA-RUPA KEWAJIBAN LAINNYA

FORM - 50
50

I II III

No. Uraian Rupiah Valas Jumlah

JUMLAH

III-337
449
LBU PER KANTOR

III.51
RINCIAN PENDAPATAN NON-OPERASIONAL LAINNYA

FORM - 51
51

I II III

No. Uraian Rupiah Valas Jumlah

JUMLAH

III-338
450
LBU PER KANTOR

III.52
RINCIAN BEBAN NON-OPERASIONAL LAINNYA

FORM - 52
52

I II III

No. Uraian Rupiah Valas Jumlah

JUMLAH

III-339
451
LBU GABUNGAN

IV.1.1
NERACA GABUNGAN

FORM - 01
01
ASET

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

1. Kas 100
2. Penempatan pada Bank Indonesia 120
3. Penempatan Pada Bank lain 130
4. Tagihan Spot dan Derivatif 135
5. Surat Berharga
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 138
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 139
b. Tersedia untuk dijual 143
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 144
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 145
6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 160
7. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual
kembali (Reverse Repo) 164
8. Tagihan Akseptasi 166
9. Kredit yang diberikan
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 168
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 169
b. Tersedia untuk dijual 172
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 173
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 175
10. Penyertaan 200
11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
a. Surat Berharga Yang Dimiliki 201
b. Kredit Yang Diberikan 202
c. Lainnya 206
12. Aset Tidak Berwujud 212
Akumulasi Amortisasi -/- 213
13. Aset Tetap dan Inventaris 214
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris -/- 215
14. Properti Terbengkalai 217

IV-1
452
LBU GABUNGAN

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

15. Aset yang diambil alih 218


16. Rekening Tunda 219
17. Aset Antar Kantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 03) 223
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 04) 224
18. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya -/- 225
19. Aset Pajak Tangguhan 228
20. Rupa-Rupa Aset 05) 230

JUMLAH 290

IV-2
453
LBU GABUNGAN

KEWAJIBAN

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

1. Giro 300
2. Tabungan 320
3. Simpanan Berjangka 330
4. Kewajiban Kepada Bank Indonesia 340
5. Kewajiban Kepada Bank lain 350
6. Kewajiban Spot dan Derivatif 351
7. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli
kembali (repo) 352
8. Kewajiban Akseptasi 353
9. Surat Berharga yang diterbitkan 355
10. Pinjaman yang diterima 360
11. Setoran Jaminan 370
12. Kewajiban Antar Kantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 06) 393
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 07) 394
13. Kewajiban Pajak Tangguhan 396
14. Rupa-rupa Kewajiban 08) 400
15. Modal Pinjaman 410
16. Modal Disetor
a. Modal dasar 421
b. Modal yang belum disetor -/- 422
c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- 423
17. Tambahan modal disetor
a. Agio 431
b. Disagio -/- 432
c. Modal Sumbangan 433
d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan
i Faktor Penambah 436
ii. Faktor Pengurang -/- 437
e. Pendapatan komprehensif lainnya
i. Keuntungan 440
ii. Kerugian -/- 445
f. Lainnya
i. Faktor Penambah 453
ii. Faktor Pengurang -/- 454
g. Dana setoran modal 455
18. Selisih penilaian kembali aset tetap 456
19. Cadangan
a. Cadangan Umum 451

IV-3
454
LBU GABUNGAN

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

b. Cadangan Tujuan 452

20. Laba/rugi
a. Tahun-tahun lalu
i. Laba 461
ii. Rugi -/- 462
b. Tahun berjalan 02)
i. Laba 465
ii. Rugi -/- 466

JUMLAH 490

IV-4
455
LBU GABUNGAN

IV.1.2
REKENING ADMINISTRATIF GABUNGAN

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

I. Tagihan Komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 495
2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 521
3. Lainnya
a. Terkait dengan bank 525
b. Tidak terkait dengan bank 529

II. Kewajiban Komitmen


1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
a. BUMN
i. Committed 533
ii. Uncommitted 535
b. Lainnya
i. Committed 536
ii. Uncommitted 538
2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
a. Committed 542
b. Uncommitted 544
3. Irrevocable L/C yang masih berjalan
a. L/C luar negeri 561
b. L/C dalam negeri 562
4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 570
5. Lainnya 589

III. Tagihan Kontinjensi


1. Garansi yang diterima 591
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a. Bunga kredit yang diberikan 592
b. Bunga lainnya 597
3. Lainnya 598

IV. Kewajiban Kontinjensi


1. Garansi yang diberikan 599
2. Lainnya 609

V. Lainnya
1. Penerusan kredit 621
2. Aset produktif yang dihapusbuku
a. Aset Produktif
i. Kredit yang diberikan 624

IV-5
456
LBU GABUNGAN

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

ii. Lainnya 631


b. Aset Produktif dihapusbuku yang Dipulihkan atau
Berhasil ditagih
i. Kredit yang diberikan 638
ii. Lainnya 639
3 Aset produktif yang dihapustagih
i. Kredit yang diberikan
i.1 Dialihkan kepada Badan Khusus 630
i.2 Lainnya 632
ii. Lainnya 634

IV-6
457
LBU GABUNGAN

IV.2
LAPORAN LABA/RUGI GABUNGAN
Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk

Rekening-rekening Sandi Jumlah


Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

A. Pendapatan dan Beban Bunga


1. Pendapatan Bunga 1000
a. Dari Bank Indonesia 1020
b. Dari Penempatan pada Bank Lain
i. Giro 1060
ii. Interbank call money 1070
iii. Tabungan 1080
iv. Simpanan berjangka 1090
v. Lainnya 1150
c. Dari Surat Berharga
i. Dari Bank Indonesia 1160
ii. Dari Bank lain 1170
iii. Dari pihak ketiga bukan bank 1180
d. Dari Kredit yang diberikan
i. Dari Bank-bank lain 1210
ii. Dari pihak ketiga bukan bank 1220
e. Lainnya
i. Dari Bank Indonesia 1250
ii. Dari Bank lain 1260
iii. Dari pihak ketiga bukan bank 1270
iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia 1280
v. Kantor Pusat/Cabang sendiri di Indonesia 1290
2 Beban Bunga 1300
a. Kepada Bank Indonesia 1310
b. Kewajiban pada Bank Lain
i. Giro 1350
ii. Interbank call money 1360
iii. Tabungan 1370
iv. Simpanan Berjangka 1380
v. Lainnya 1440
c. Kepada pihak ketiga bukan bank
i. Giro 1450
ii. Simpanan berjangka 1460
iii. Tabungan 1470

IV-7
458
LBU GABUNGAN

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk

Rekening-rekening Sandi Jumlah


Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

d. Surat Berharga
i. Kepada Bank Indonesia 1530
ii. Kepada Bank lain 1540
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1550
e. Pinjaman yang diterima
i. Kepada Bank lain 1590
ii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1600
f. Lainnya
i. Kepada Bank Indonesia 1630
ii. Kepada Bank lain 1640
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1650
iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia 1660
v. Kantor Pusat/Cabang sendiri di Indonesia 1670
g. Koreksi atas pendapatan bunga 1680

B. 1. Pendapatan Bunga Bersih (A1 - A2) 1750


2. Beban Bunga Bersih (A2 - A1) 1760

C. Pendapatan dan Beban Operasional Lain


1. Pendapatan Operasional Selain Bunga 1800
a. Surat Berharga
i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) surat berharga 1810
ii. Keuntungan penjualan surat berharga
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan 1830
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 1840
ii.2. Tersedia untuk dijual 1850
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 1860
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 1870
b. Kredit yang diberikan
i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) kredit yang diberikan 1900
ii. Keuntungan penjualan kredit
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan 1930
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 1940
ii.2. Tersedia untuk dijual 1950
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 1960
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 1970

IV-8
459
LBU GABUNGAN

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk

Rekening-rekening Sandi Jumlah


Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

c. Aset Keuangan Lainnya


i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) aset keuangan lain 2000
ii. Keuntungan penjualan aset keuangan lainnya
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan 2030
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2040
ii.2. Tersedia untuk dijual 2050
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2060
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2070
d. Kewajiban Keuangan-Penurunan Nilai Wajar (MTM) 2075
e. Keuntungan transaksi spot dan derivatif
i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)
i.1. Forward 2080
i.2. Futures 2085
i.3. Swap 2090
i.4. Option 2095
i.5. Spot 2100
i.6. Lainnya 2120
ii. Keuntungan transaksi
ii.1. Forward 2125
ii.2. Futures 2130
ii.3. Swap 2135
ii.4. Option 2140
ii.5. Spot 2145
ii.6. Lainnya 2160
f. Dividen, keuntungan dari penyertaan dengan equity
method, komisi/provisi/fee dan administrasi
i. Deviden 2170
ii. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method 2180
iii. Komisi/provisi kredit 2190
iv. Komisi/provisi dari transaksi derivatif 2200
v. Fee atas kredit kelolaan 2210
vi. Lainnya 2260
g. Koreksi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
i. Aset keuangan 2270
ii. Aset lainnya 2280
iii. Rupa-rupa aset 2290

IV-9
460
LBU GABUNGAN

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk

Rekening-rekening Sandi Jumlah


Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

h. Koreksi atas Penyisihan Penghapusan Transaksi


Rekening Administratif 2330
i. Pendapatan Lainnya 2430
2. Beban Operasional selain Beban Bunga 2500
a. Surat Berharga
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) surat berharga 2530
ii. Kerugian penjualan surat berharga
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan 2560
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2570
ii.2. Tersedia untuk dijual 2580
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2590
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2600
b. Kredit yang diberikan
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) surat berharga kredit 2640
ii. Kerugian penjualan kredit
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
ii.1.a Diperdagangkan 2670
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2680
ii.2. Tersedia untuk dijual 2690
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2700
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2710
c. Aset Keuangan Lainnya
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) aset keuangan lain 2740
ii. Kerugian penjualan aset keuangan lainnya
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
ii.1.a Diperdagangkan 2770
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2780
ii.2. Tersedia untuk dijual 2790
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2800
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2810
d. Kewajiban Keuangan-Peningkatan Nilai Wajar (MTM) 2820
e. Kerugian transaksi spot dan derivatif
i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)
i.1. Forward 2920

IV-10
461
LBU GABUNGAN

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk

Rekening-rekening Sandi Jumlah


Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

i.2. Futures 2925


i.3. Swap 2930
i.4. Option 2935
i.5. Spot 2940
i.6. Lainnya 2960
ii. Kerugian transaksi
ii.1. Forward 2965
ii.2. Futures 2970
ii.3. Swap 2975
ii.4. Option 2980
ii.5. Spot 2985
ii.6. Lainnya 3000
f. Kerugian dari penyertaan dengan equity method,
komisi/provisi/fee dan administrasi
i. Kerugian dari penyertaan dengan equity method 3010
ii. Komisi/provisi kredit 3020
iii. Komisi/provisi dari transaksi derivatif 3030
iv. Fee atas kredit kelolaan 3040
v. Lainnya 3100
g. Premi asuransi
i. Kredit 3110
ii. Penjaminan dana pihak ketiga 3120
iii. Kerugian operasional 3130
iv. Lainnya 3160
h. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
i. Penempatan dana antarbank 3170
ii. Tagihan derivatif 3180
iii. Surat berharga 3190
iv. Tagihan reverse repo 3200
v. Tagihan akseptasi 3210
vi. Kredit yang diberikan 3220
vii. Penyertaan 3230
viii.Lainnya 3300
i. Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif 3310
j. Penyisihan Kerugian Risiko Operasional 3320

IV-11
462
LBU GABUNGAN

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk

Rekening-rekening Sandi Jumlah


Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

k. Penyusutan/amortisasi
i. Aset tetap dan inventaris 3340
ii. Beban yang ditangguhkan 3350
iii. Aset Tidak Berwujud 3360
iv. Lainnya 3400
l. Kerugian Restrukturisasi Kredit 3410
m. Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya
i. Aset tidak berwujud 3420
ii. Aset tetap dan inventaris 3430
iii. Properti terbengkalai 3440
iv. Agunan yang diambil alih 3450
v. Rekening Tunda 3460
vi. Antar Kantor 3470
vii. Lainnya 3550
n. Kerugian penurunan nilai rupa-rupa aset 3555
o. Kerugian terkait risiko operasional (termasuk kerugian
karena kehilangan aset tetap dan inventaris)
i. Kecurangan internal 3560
ii. Kejahatan eksternal 3561
iii. Praktek ketenagakerjaan dan keselamatan tempat kerja 3562
iv. Klien, produk dan praktek bisnis 3563
v. Kerusakan aset fisik 3564
vi. Gangguan aktivitas bisnis dan kegagalan sistem 3565
vii. Manajemen Eksekusi, pengiriman dan pemrosesan 3570
p. Tenaga kerja
i. Gaji dan upah 3640
ii. Honorarium Komisaris/Dewan Pengawas 3650
iii. Lainnya 3690
q. Pendidikan dan pelatihan 3700
r. Penelitian dan pengembangan 3750
s. Sewa 3800
t. Promosi 3850
u. Pajak-pajak (tidak termasuk pajak penghasilan) 3900
v. Pemeliharaan dan perbaikan 3950

IV-12
463
LBU GABUNGAN

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk

Rekening-rekening Sandi Jumlah


Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

w. Barang dan jasa


i. Jasa Pengolahan Teknologi, Sistem, dan Informasi (TSI) 4000
ii. Lainnya 4010
x. Lainnya 4050
D. 1. Laba operasional (A1 + C1) - (A2 + C2) 4150
2. Rugi operasional (A2 + C2) - (A1 + C1) 4200
E. Pendapatan non-operasional 4205
1. Sewa 4210
2. Keuntungan dari Penjualan dan Peningkatan Nilai Wajar
Aset Tetap dan Inventaris 4220
3. Penjabaran transaksi valuta asing 4240
4. Penerimaan klaim asuransi kerugian operasional 4250
5. Lainnya 4300
F. Beban non-operasional 4305
1. Kerugian dari Penjualan dan Penurunan Nilai Wajar
Aset Tetap dan Inventaris 4310
2. Penjabaran transaksi valuta asing 4330
3. Lainnya 4400
G. 1. Laba non-operasional (E - F) 4450
2. Rugi non-operasional (F - E) 4500
H. 1. Laba tahun berjalan 4550
2. Rugi tahun berjalan 4600
I. Penerimaan Transfer Laba/Rugi
1. Penerimaan transfer laba
a. Dari kantor-kantor cabang di dalam negeri 4650
b. Dari kantor-kantor cabang di luar negeri 4700
2. Penerimaan transfer rugi
a. Dari kantor-kantor cabang di dalam negeri 4750
b. Dari kantor-kantor cabang di luar negeri 4800
J. Transfer Laba/Rugi ke Kantor Pusat
1. Transfer laba ke kantor pusat 4850
2. Transfer rugi ke kantor pusat 4900

IV-13
464
LBU GABUNGAN

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk

Rekening-rekening Sandi Jumlah


Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

K. Pajak penghasilan
1. Taksiran Pajak Tahun Berjalan -/- 4935

2. Pajak Tangguhan :

a. Pendapatan Pajak Tangguhan 4940

b. Beban Pajak Tangguhan -/- 4945


L. 1. Jumlah laba bersih 2) 4950
2. Jumlah rugi bersih 2) 5000

IV-14
465
LBU GABUNGAN

IV.3.1
SANDI RINCIAN
ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA (GABUNGAN)

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Giro 010
2. Deposito berjangka 020
3. Transfer 030
4. Inkaso 040
5. Dana Usaha 045
6. Pendapatan Bunga yang akan diterima 050
7. Lain-lain 099

II. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Jangka Waktu


1. <= 180 Hari 1
2. > 180 Hari 2

IV. Kualitas
1. Lancar 1
2. Macet 5

V Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

VI. PPANP yang telah dibentuk

IV-15
466
LBU GABUNGAN

IV.3.2
DAFTARRINCIAN
ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA (GABUNGAN)

FORM - 03
03

I II III IV V VI

Jenis Jangka Kualitas Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya PPANP


Jenis Valuta Waktu Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar) yang telah
dibentuk

JUMLAH

Catatan : Kolom VI diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011

IV-16
467
LBU GABUNGAN

IV.4.1
SANDI RINCIAN
ASET ANTARKANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL
DI LUAR INDONESIA (GABUNGAN)

KOLOM SANDI

I. Sandi Kantor
1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank
2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia :
a. Kantor pusat 000
b. Kantor lainnya 999

II. Jenis
1. Giro 010
2. Call money 015
3. Deposit on call 025
4. Deposito berjangka 030
5. Sertifikat deposito 035
6. Surat berharga 050
7. Kredit yang diberikan 060
8. Dana Usaha 065
9. Pendapatan Bunga yang akan diterima
a. Giro 088
b. Surat berharga 089
c. Kredit yang diberikan 090
d. Lainnya 095
10. Lain-lain 099

III. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Suku bunga

V. Jangka Waktu
1. <= 180 Hari 1
2. > 180 Hari 2

VI. Kualitas
1. Lancar 1
2. Macet 5

VII.Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

VIII.PPANP yang telah dibentuk

IV-17
468
LBU GABUNGAN

IV.4.2
DAFTARRINCIAN
ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA (GABUNGAN)

FORM - 04

04

I II III IV V VI VII VIII

Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan


Diamortisasi atau Nilai Wajar)
PPANP
Sandi Jenis Suku Jangka Suku yang telah
Jenis Valuta Bunga Waktu
Kantor Bunga Bulan Bulan dibentuk
Debet Kredit Lainnya
Lalu Laporan

JUMLAH

Catatan : Kolom VIII diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011

IV-18
469
LBU GABUNGAN

IV.5
DAFTAR RINCIAN
RUPA-RUPA ASET GABUNGAN
FORM - 05
05

I II III IV V VI

No. Jenis Sandi Rupiah Valas Jumlah

1. Emas dan mata uang emas 05


2. Commemorative coins dan notes
a. Nilai nominal 10
b. Selisih harga perolehan atas nilai nominal 15
3. Cek perjalanan (Travellers’ Cheque) yang dibeli / diambil alih 16
4. Uang muka kepada nasabah 20
5. Tagihan inkaso 25
6. Tagihan lainnya 26
7. Pendapatan yang ditangguhkan dalam rangka
restrukturisasi kredit -/- 27
8. Pendapatan bunga yang akan diterima
a. Kredit yang diberikan 31
b. Lainnya 34
9. Uang muka pajak 40
10.. Biaya dibayar dimuka 50
11. Biaya yang ditangguhkan 55
12. Talangan dalam rangka program pemerintah 65
13. Lain-lain 99

JUMLAH 90

Catatan : Jumlah kolom IV, V, dan VI harus sama dengan jumlah Pos 20, Aset Neraca Gabungan

IV-19
470
LBU GABUNGAN

IV.6.1
SANDI RINCIAN
KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA (GABUNGAN)

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Giro 010
2. Deposito berjangka 020
3. Transfer 030
4. Inkaso 040
5. Beban bunga yang masih harus dibayar 050
6. Lain-lain 099

II. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

IV-20
471
LBU GABUNGAN

IV.6.2
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA (GABUNGAN)

FORM - 06
06

I II III
Jumlah (Biaya Perolehan
Jenis Jenis Valuta Diamortisasi atau nilai Wajar)

JUMLAH

IV-21
472
LBU GABUNGAN

IV.7.1
SANDI RINCIAN
KEWAJIBAN ANTARKANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR
INDONESIA (GABUNGAN)

KOLOM SANDI

I. Sandi Kantor
1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank
2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia :
a. Kantor pusat 000
b. Kantor lainnya 999

II. Jenis
1. Giro 010
2. Call money 015
3. Deposit on call 020
4. Deposito berjangka 025
5. Sertifikat deposito 030
6. Surat berharga 050
7. Pinjaman yang diterima 060
8. Beban bunga yang masih harus dibayar
a. Giro 088
b. Surat berharga 089
c. Kredit yang diberikan 090
d. Lainnya 095
9. Lainnya 099

III. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Suku bunga

V . Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

IV-22
473
LBU GABUNGAN

IV.7.2
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA (GABUNGAN)

FORM - 07
07

I II III IV V

Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya perolehan


Diamartisasi atau Nilai Wajar)
Sandi Jenis Suku
Jenis
Kantor Valuta Bunga Bulan Kredit Lainnya Bulan
Debet
Lalu Laporan

JUMLAH

IV-23
474
LBU GABUNGAN

IV.8
DAFTAR RINCIAN
RUPA-RUPA KEWAJIBAN GABUNGAN
FORM - 08
08

I II III IV V VI

No. Jenis Sandi Rupiah Valas Jumlah

1. Kewajiban kepada pemerintah yang belum dipindah-


bukukan 10
2. Bunga simpanan berjangka yang sudah jatuh tempo 12
3. Transfer 14
4. Cek perjalanan (Traveller’s Cheques) yang telah dijual 16
5. Beban bunga yang masih harus dibayar 20
6. Deviden yang belum dibayar 25
7. Taksiran pajak penghasilan 30
8. Pendapatan yang ditangguhkan 70
9. Penyisihan Penghapusan untuk Transaksi Rekening
Administratif
a. Cadangan Umum
1. Kelonggaran tarik kredit 63
2. Garansi yang diberikan 64
3. Irrevocable L/C 65
4. Lainnya 69
b. Cadangan Khusus
1. Kelonggaran tarik kredit 73
2. Garansi yang diberikan 74
3. Irrevocable L/C 75
4. Lainnya 79
10. Penyisihan Kerugian untuk Risiko Operasional 82
11. Rekening Tunda (Suspense Account) 83
12. Kewajiban pajak penghasilan 86
13. Kewajiban imbalan kerja 87
14. E-Money 88
15. Goodwill Negatif 89
16. Kewajiban Diestimasi 90
17. Lainnya 99

JUMLAH 00

Catatan : Sandi terkait Penyisihan Penghapusan untuk Transaksi Rekening Administratif diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011

IV-24
475
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

V.1.1
NERACA GABUNGAN
FORM - 01
ASET 01

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

1. Kas 100
2. Penempatan pada Bank Indonesia 120
3. Penempatan Pada Bank lain 130
4. Tagihan Spot dan Derivatif 135
5. Surat Berharga
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 138
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 139
b. Tersedia untuk dijual 143
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 144
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 145
6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 160
7. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual
kembali (Reverse Repo) 164
8. Tagihan Akseptasi 166
9. Kredit yang diberikan
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 168
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 169
b. Tersedia untuk dijual 172
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 173
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 175
10. Pembiayaan Syariah 174
11. Penyertaan 200
12. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
a. Surat Berharga Yang Dimiliki 201
b. Kredit Yang Diberikan 202
c. Lainnya 206
13. Aset Tidak Berwujud 212
Akumulasi Amortisasi -/- 213
14. Aset Tetap dan Inventaris 214
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris -/- 215
15. Properti Terbengkalai 217
16. Aset yang diambil alih 218
17. Rekening Tunda 219
18. Aset Antarkantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 03) 223

V-1
476
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 04) 224


19. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya -/- 225
20. Aset Pajak Tangguhan 228
21. Rupa-Rupa Aset 05) 230

JUMLAH 290

Keterangan : 1. Pembiayaan Syariah meliputi : Murabahah Net, Salam, Isthisna - net, Qardh, Pembiayaan, Ijarah-net, Transaksi Multijasa-net
2. Termasuk juga : Aktiva Isthisna Dalam Penyelesaian dan Termin Isthisna

V-2
477
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

KEWAJIBAN

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

1. Giro 300
2. Tabungan 320
3. Simpanan Berjangka 330
4. Dana Investasi Revenue Sharing
a. Giro 321
b. Tabungan 322
c. Simpanan Berjangka 323
d. Lainnya 329
5. Kewajiban Kepada Bank Indonesia 340
6. Kewajiban Kepada Bank lain 350
7. Kewajiban Spot dan Derivatif 351
8. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji
dibeli kembali (repo) 352
9. Kewajiban Akseptasi 353
10. Surat Berharga yang diterbitkan 355
11. Pinjaman yang diterima 360
12. Setoran Jaminan 370
13. Kewajiban Antarkantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 06) 393
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 07) 394
14. Kewajiban Pajak Tangguhan 396
15. Rupa-rupa Kewajiban 08) 400
16. Dana Investasi Profit Sharing 401
17. Modal Pinjaman 410
18. Modal Disetor
a. Modal dasar 421
b. Modal yang belum disetor -/- 422
c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- 423
19. Tambahan modal disetor
a. Agio 431
b. Disagio -/- 432
c. Modal Sumbangan 433
d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan
i Faktor Penambah 436
ii. Faktor Pengurang -/- 437
e. Pendapatan (kerugian) komprehensif lainnya
i. Keuntungan 440
ii. Kerugian -/- 445
f. Lainnya 444

V-3
478
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

i. Faktor Penambah 453


ii. Faktor Pengurang -/- 454
g. Dana setoran modal 455
20. Selisih penilaian kembali aset tetap 456
21. Cadangan
a. Cadangan Umum 451
b. Cadangan Tujuan 452
22. Laba/rugi
a. Tahun-tahun lalu
i. Laba 461
ii. Rugi -/- 462
b. Tahun berjalan
i. Laba 465
ii. Rugi -/- 466

JUMLAH 490

V-4
479
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

V.1.2
REKENING ADMINISTRATIF GABUNGAN

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

I. Tagihan Komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 495
2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 521
3. Lainnya
a. Terkait dengan bank 525
b. Tidak terkait dengan bank 529

II. Kewajiban Komitmen


1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
a. BUMN
i. Committed 533
ii. Uncommitted 535
b. Lainnya
i. Committed 536
ii. Uncommitted 538
2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
a. Committed 542
b. Uncommitted 544
3. Irrevocable L/C yang masih berjalan
a. L/C luar negeri 561
b. L/C dalam negeri 562
4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 570
5. Lainnya 589

III. Tagihan Kontinjensi


1. Garansi yang diterima 591
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a. Bunga kredit yang diberikan 592
b. Bunga lainnya 597
3. Lainnya 598

IV. Kewajiban Kontinjensi


1. Garansi yang diberikan 599
2. Lainnya 609

V. Lainnya
1. Penerusan kredit 621
2. Penyaluran Dana Mudharabah Muqayyadah 622
3. Aset produktif yang dihapusbuku
a. Aset Produktif
i. Kredit yang diberikan 624

V-5
480
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

ii. Lainnya 631


b. Aset Produktif dihapusbuku yang Dipulihkan atau
Berhasil ditagih
i. Kredit yang diberikan 638
ii. Lainnya 639
4. Aset produktif yang dihapustagih
a. Kredit yang diberikan
i. Dialihkan kepada Badan Khusus 630
ii. Lainnya 632
b. Lainnya 634

V-6
481
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

V.2
LAPORAN LABA/RUGI GABUNGAN
Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk

Rekening-rekening Sandi Jumlah


Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

A. Pendapatan dan Beban Bunga


1. Pendapatan Bunga 1000
a. Dari Bank Indonesia 1020
b. Dari Penempatan pada Bank Lain
i. Giro 1060
ii. Interbank call money 1070
iii. Tabungan 1080
iv. Simpanan berjangka 1090
v. Lainnya 1150
c. Dari Surat Berharga
i. Dari Bank Indonesia (SBI) 1160
ii. Dari Bank lain 1170
iii. Dari pihak ketiga bukan bank 1180
d. Dari Kredit yang diberikan
i. Dari Bank-bank lain 1210
ii. Dari pihak ketiga bukan bank 1220
e. Lainnya
i. Dari Bank Indonesia 1250
ii. Dari Bank lain 1260
iii. Dari pihak ketiga bukan bank 1270
iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia 1280
v. Kantor Pusat/Cabang sendiri di Indonesia 1290
f. Pembiayaan Syariah 1295

2 Beban Bunga 1300


c. Kepada Bank Indonesia 1310
d. Kewajiban pada Bank Lain
i. Giro 1350
ii. Interbank call money 1360
iii. Tabungan 1370
iv. Simpanan Berjangka 1380
v. Lainnya 1440
e. Kepada pihak ketiga bukan bank
i. Giro 1450
ii. Simpanan berjangka 1460
iii. Tabungan 1470

V-7
482
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk

Rekening-rekening Sandi Jumlah


Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

f. Surat Berharga
i. Kepada Bank Indonesia 1530
ii. Kepada Bank lain 1540
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1550
g. Pinjaman yang diterima
i. Kepada Bank lain 1590
ii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1600
h. Lainnya
i. Kepada Bank Indonesia 1630
ii. Kepada Bank lain 1640
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1650
iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia 1660
v. Kantor Pusat/Cabang sendiri di Indonesia 1670
i. Koreksi atas pendapatan bunga 1680

B. 1. Pendapatan Bunga Bersih (A1 - A2) 1750


2. Beban Bunga Bersih (A2 - A1) 1760

C. Pendapatan dan Beban Operasional Lain


1. Pendapatan Operasional Selain Bunga 1800
a. Surat Berharga
i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) surat berharga 1810
ii. Keuntungan penjualan surat berharga
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
ii.1.a.Diperdagangkan 1830
ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 1840
ii.2. Tersedia untuk dijual 1850
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 1860
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 1870
b. Kredit yang diberikan
i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) kredit yang diberikan 1900
ii. Keuntungan penjualan kredit
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
ii.1.a.Diperdagangkan 1930
ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 1940
ii.2. Tersedia untuk dijual 1950
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 1960
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 1970

V-8
483
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk

Rekening-rekening Sandi Jumlah


Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

c. Aset Keuangan Lainnya


i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) aset keuangan lain 2000
ii. Keuntungan penjualan aset keuangan lainnya
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
ii.1.a.Diperdagangkan 2030
ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2040
ii.2. Tersedia untuk dijual 2050
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2060
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2070
d. Kewajiban Keuangan-Penurunan Nilai Wajar (MTM) 2075
e. Keuntungan transaksi spot dan derivatif
i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)
i.1. Forward 2080
i.2. Futures 2085
i.3. Swap 2090
i.4. Option 2095
i.5. Spot 2100
i.6. Lainnya 2120
ii. Keuntungan transaksi
ii.1. Forward 2125
ii.2. Futures 2130
ii.3. Swap 2135
ii.4. Option 2140
ii.5. Spot 2145
ii.6. Lainnya 2160
f. Dividen, keuntungan dari penyertaan dengan equity
method, komisi/provisi/fee
i. Deviden 2170
ii. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method 2180
iii. Komisi/provisi kredit 2190
iv. Komisi/provisi dari transaksi derivatif 2200
v. Fee atas kredit kelolaan 2210
vi. Lainnya 2260
g. Koreksi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
i. Aset keuangan 2270
ii. Aset lainnya 2280
iii. Rupa-rupa aset 2290

V-9
484
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk

Rekening-rekening Sandi Jumlah


Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

h. Koreksi atas Penyisihan Penghapusan Transaksi


Rekening Administratif 2330
i. Pendapatan Lainnya 2430
2. Beban Operasional selain Beban Bunga 2500
a Surat Berharga
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) surat berharga 2530
ii. Kerugian penjualan surat berharga
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
ii.1.a.Diperdagangkan 2560
ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2570
ii.2. Tersedia untuk dijual 2580
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2590
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2600
b. Kredit yang diberikan
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) kredit 2640
ii. Kerugian penjualan kredit
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
ii.1.a Diperdagangkan 2670
ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2680
ii.2. Tersedia untuk dijual 2690
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2700
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2710
c. Aset Keuangan Lainnya
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) aset keuangan lain 2740
ii. Kerugian penjualan aset keuangan lainnya
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
ii.1.a Diperdagangkan 2770
ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2780
ii.2. Tersedia untuk dijual 2790
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2800
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2810
d. Kewajiban Keuangan-Peningkatan Nilai Wajar (MTM) 2820
e. Kerugian transaksi spot dan derivatif
i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)

V-10
485
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk

Rekening-rekening Sandi Jumlah


Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

i.1. Forward 2920


i.2. Futures 2925
i.3. Swap 2930
i.4. Option 2935
i.5. Spot 2940
i.6. Lainnya 2960
ii. Kerugian penjualan
ii.1. Forward 2965
ii.2. Futures 2970
ii.3. Swap 2975
ii.4. Option 2980
ii.5. Spot 2985
ii.6. Lainnya 3000
f. Kerugian dari penyertaan dengan equity method,
komisi/provisi/fee dan administrasi
i. Kerugian dari penyertaan dengan equity method 3010
ii. Komisi/provisi kredit 3020
iii. Komisi/provisi dari transaksi derivatif 3030
iv. Fee atas kredit kelolaan 3040
v. Lainnya 3100
g. Premi asuransi
i. Kredit 3110
ii. Penjaminan dana pihak ketiga 3120
iii. Kerugian operasional 3130
iv. Lainnya 3160
h. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
i. Penempatan dana antarbank 3170
ii. Tagihan derivatif 3180
iii. Surat berharga 3190
iv. Tagihan reverse repo 3200
v. Tagihan akseptasi 3210
vi. Kredit yang diberikan 3220
vii. Pembiayaan Syariah 3225
viii. Penyertaan 3230
viii. Lainnya 3300
i. Penyisihan PenghapusanTransaksi Rekening Administratif 3310
j. Penyisihan Kerugian Risiko Operasional 3320

V-11
486
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk

Rekening-rekening Sandi Jumlah


Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

k. Penyusutan/amortisasi
i. Aset tetap dan inventaris 3340
ii. Aktiva Ijarah 3345
iii. Beban yang ditangguhkan 3350
iv. Aset Tidak Berwujud 3360
v. Lainnya 3400
l. Kerugian Restrukturisasi Kredit 3410
m. Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya
i. Aset tidak berwujud 3420
ii. Aset tetap dan inventaris 3430
iii. Properti terbengkalai 3440
iv. Aset yang diambil alih 3450
v. Rekening Tunda 3460
vi. Antar Kantor 3470
vii. Lainnya 3550
n. Kerugian Penurunan Nilai rupa-rupa aset 3555
o. Kerugian terkait risiko operasional (termasuk kerugian
karena kehilangan aset tetap dan inventaris)
i. Kecurangan internal 3560
ii. Kejahatan eksternal 3561
iii. Praktek ketenagakerjaan dan keselamatan tempat kerja 3562
iv. Klien, produk dan praktek bisnis 3563
v. Kerusakan aset fisik 3564
vi. Gangguan aktivitas bisnis dan kegagalan sistem 3565
vii. Manajemen Eksekusi, pengiriman dan pemrosesan 3570
p. Tenaga kerja
i. Gaji dan upah 3640
ii. Honorarium Komisaris/Dewan Pengawas 3650
iii. Lainnya 3690
q. Pendidikan dan pelatihan 3700
r. Penelitian dan pengembangan 3750
s. Sewa 3800
t. Promosi 3850
u. Pajak-pajak (tidak termasuk pajak penghasilan) 3900
v. Pemeliharaan dan perbaikan 3950
w. Barang dan jasa
i. Jasa Pengolahan Teknologi, Siste, dan Informasi 4000

V-12
487
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk

Rekening-rekening Sandi Jumlah


Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

(TSI)
ii. Lainnya 4010
x. Lainnya 4050

D. 1. Laba operasional (A1 + C1) - (A2 + C2) 4150


2. Rugi operasional (A2 + C2) - (A1 + C1) 4200

E. Pendapatan non-operasional 4205


1. Sewa 4210
2. Keuntungan dari Penjualan dan Peningkatan Nilai Wajar
Aset Tetap dan Inventaris 4220
3. Penjabaran transaksi valuta asing 4240
4. Penerimaan klaim asuransi kerugian operasional 4250
5. Lainnya 4300
F. Beban non-operasional 4305
1. Kerugian dari Penjualan dan Penurunan Nilai Wajar
Aset Tetap dan Inventaris 4310
2. Penjabaran transaksi valuta asing 4330
3. Lainnya 4400
G. 1. Laba non-operasional (E - F) 4450
2. Rugi non-operasional (F - E) 4500
H. 1. Laba tahun berjalan 4550
2. Rugi tahun berjalan 4600
I. Penerimaan Transfer Laba/Rugi
1. Penerimaan transfer laba
a. Dari kantor-kantor cabang di dalam negeri 4650
b. Dari kantor-kantor cabang di luar negeri 4700
2. Penerimaan transfer rugi
a. Dari kantor-kantor cabang di dalam negeri 4750
b. Dari kantor-kantor cabang di luar negeri 4800
J. Transfer Laba/Rugi ke Kantor Pusat
1. Transfer laba ke kantor pusat 4850
2. Transfer rugi ke kantor pusat 4900
K. Pajak penghasilan
1. Taksiran Pajak Tahun Berjalan -/- 4935
2. Pajak Tangguhan :
a. Pendapatan Pajak Tangguhan 4940
b. Beban Pajak Tangguhan -/- 4945
M. 1. Jumlah laba bersih 2) 4950
2. Jumlah rugi bersih 2) 5000

V-13
488
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

V.3.1
SANDI RINCIAN
ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA (GABUNGAN)

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Giro 010
2. Deposito berjangka 020
3. Transfer 030
4. Inkaso 040
5. Dana Usaha 045
6. Pendapatan Bunga yang akan diterima 050
7. Lain-lain 099
II. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
III. Jangka Waktu
1. <= 180 Hari 1
2. > 180 Hari 2
IV. Kualitas
1. Lancar 1
2. Macet 5
V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

VI. PPANP yang telah dibentuk

V-14
489
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

V.3.2
DAFTARRINCIAN
ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA (GABUNGAN)

FORM - 03
03

I II III IV V VI

Jenis Jangka Kualitas Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya PPANP


Jenis Valuta Waktu Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar) yang telah
dibentuk

JUMLAH

Catatan : Kolom VI harus diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011

V-15
490
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

V.4.1
SANDI RINCIAN
ASET ANTARKANTOR AKTIVA PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN
OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA (GABUNGAN)

KOLOM SANDI

I. Sandi Kantor
1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank
2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia :
a. Kantor pusat 000
b. Kantor lainnya 999

II. Jenis
1. Giro 010
2. Call money 015
3. Deposit on call 025
4. Deposito berjangka 030
5. Sertifikat deposito 035
6. Surat berharga 050
7. Kredit yang diberikan 060
8. Dana Usaha 065
9. Pendapatan Bunga yang akan diterima
a. Giro 088
b. Surat berharga 089
c. Kredit yang diberikan 090
d. Lainnya 095
10. Lain-lain 099

III. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Suku bunga

V. Jangka Waktu
1. <= 180 Hari 1
2. > 180 Hari 2

VI. Kualitas
1. Lancar 1
2. Macet 5

VII.Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

VIII.PPANP yang telah dibentuk

V-16
491
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

V.4.2
DAFTAR RINCIAN
ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA (GABUNGAN)

FORM - 04

04

I II III IV V VI VII VIII

Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan


Diamortisasi atau Nilai Wajar)
PPANP
Sandi Jenis Jenis Suku Jangka Kualitas yang telah
Kantor Valuta Bunga Waktu Bulan Bulan dibentuk
Debet Kredit Lainnya
Lalu Laporan

JUMLAH

Catatan : Kolom VIII harus diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011
V-17
492
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

V.5
DAFTAR RINCIAN
RUPA-RUPA ASET GABUNGAN
FORM - 05
05

I II III IV V VI

No. Jenis Sandi Rupiah Valas Jumlah

1. Emas dan mata uang emas 05


2. Commemorative coins dan notes
a. Nilai nominal 10
b. Selisih harga perolehan atas nilai nominal 15
3. Cek perjalanan (Travellers’ Cheque) yang dibeli/diambil alih 16
4. Uang muka kepada nasabah 20
5. Tagihan inkaso 25
6. Tagihan lainnya 26
7. Pendapatan yang ditangguhkan dalam rangka
restrukturisasi kredit -/- 27
8. Pendapatan bunga yang akan diterima
a. Kredit yang diberikan 31
b. Lainnya 34
9. Uang muka pajak 40
10. Biaya dibayar dimuka 50
11. Biaya yang ditangguhkan 55
12. Talangan dalam rangka program pemerintah 65
13. Lainnya 99

JUMLAH 90

Catatan : Jumlah kolom IV, V, dan VI harus sama dengan jumlah pos 21, Aset Neraca Gabungan

V-18
493
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

V.6.1
SANDI RINCIAN
KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA (GABUNGAN)

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Giro 010
2. Deposito berjangka 020
3. Transfer 030
4. Inkaso 040
5. Beban bunga/bagi hasil yang masih harus dibayar 050
6. Lain-lain 099
II. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
III. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

V-19
494
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

V.6.2
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA (GABUNGAN)

FORM - 06
06

I II III
Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya
Jenis Jenis Valuta Perolehan Diamortisasi atau nilai
Wajar)

JUMLAH

V-20
495
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

V.7.1
SANDI RINCIAN
KEWAJIBAN ANTARKANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN
OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA (GABUNGAN)

KOLOM SANDI

I. Sandi Kantor
1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank
2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia :
a. Kantor pusat 000
b. Kantor lainnya 999

II. Jenis
1. Giro 010
2. Call money 015
3. Deposit on call 020
4. Deposito berjangka 025
5. Sertifikat deposito 030
6. Surat berharga 050
7. Pinjaman yang diterima 060
8. Beban bunga/bagi hasil yang masih harus dibayar
a. Giro 088
b. Surat berharga 089
c. Kredit yang diberikan 090
d. Lainnya 095
9. Lain-lain 099

III. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

IV. Suku bunga

V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan

V-21
496
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

V.7.2
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA (GABUNGAN)

FORM - 07
07

I II III IV V

Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya perolehan


Diamartisasi atau Nilai Wajar)
Sandi Jenis Suku
Jenis
Kantor Valuta Bunga Bulan Kredit Lainnya Bulan
Debet
Lalu Laporan

JUMLAH

V-22
497
LBU Gabungan (Termasuk UUS)

V.8
DAFTAR RINCIAN
RUPA-RUPA KEWAJIBAN GABUNGAN
FORM - 08
08

I II III IV V VI

No. Jenis Sandi Rupiah Valas Jumlah

1. Kewajiban kepada pemerintah yang belum


dipindahbukukan 10
2. Bunga simpanan berjangka yang sudah jatuh tempo 12
3. Transfer 14
4. Cek perjalanan (Traveller’s Cheques) yang telah dijual 16
5. Beban bunga yang masih harus dibayar 20
6. Deviden yang belum dibayar 25
7. Taksiran pajak penghasilan 30
8. Pendapatan yang ditangguhkan 70
9. Penyisihan Penghapusan untuk Transaksi Rekening
Administratif
a. Cadangan Umum
1. Kelonggaran tarik kredit 63
2. Garansi yang diberikan 64
3. Irrevocable L/C 65
4. Lainnya 69
b. Cadangan Khusus
1. Kelonggaran tarik kredit 73
2. Garansi yang diberikan 74
3. Irrevocable L/C 75
4. Lainnya 79
10. Penyisihan Kerugian untuk Risiko Operasional 82
11. Rekening Tunda (Suspense Account) 83
12. Kewajiban pajak penghasilan 86
13. Kewajiban imbalan kerja 87
14. E-Money 88
15. Goodwill Negatif 89
16. Kewajiban Diestimasi 90
17. Lainnya 99

JUMLAH 00

Catatan : Sandi terkait Penyisihan Penghapusan untuk Transaksi Rekening Kolom VIII harus
diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011

V-23
498
LBU PERUSAHAAN ANAK

VI.1.1
NERACA PERUSAHAAN ANAK

ASET

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

1. Kas 100
2. Penempatan pada Bank Indonesia 120
3. Penempatan pada bank 3) 130
4. Tagihan Spot dan Derivatif 4) 135
5. Surat berharga 5)
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 138
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 139
b. Tersedia untuk dijual 143
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 144
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 145
6. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 6) 160
7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
(reverse repo) 7) 164
8. Tagihan akseptasi 8) 166
9. Kredit yang diberikan 9)
a. Diukur pada nilai wajar
i. Diperdagangkan 168
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 169
b. Tersedia untuk dijual 172
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 173
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 175
10. Penyertaan 10) 200
11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan -/-
a. Surat berharga yang dimiliki 201
b. Kredit yang diberikan 202
c. Lainnya 206
12. Aset tidak berwujud 212
Akumulasi amortisasi -/- 213
13. Aset tetap dan inventaris 214
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris -/- 215
14. Properti terbengkalai 217
15. Aset yang diambil alih 218
16. Rekening Tunda 219
17. Aset antar perusahaan
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 223

VI-1
499
LBU PERUSAHAAN ANAK

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 224


18. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya -/- 225
19. Sewa Pembiayaan 227
20. Aset pajak tangguhan 228
21. Rupa-Rupa Aset 230

JUMLAH 290

VI-2
500
LBU PERUSAHAAN ANAK

KEWAJIBAN

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

1. Giro 300
2. Tabungan 320
3. Simpanan berjangka 330
4. Kewajiban kepada Bank Indonesia 340
5. Kewajiban kepada bank lain 350
6. Kewajiban spot dan derivatif 351
7. Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual
dengan janji dibeli kembali (repo) 352
8. Kewajiban akseptasi 353
9. Surat berharga yang diterbitkan 355
10. Pinjaman yang diterima 360
11. Setoran jaminan 370
12. Kewajiban antar perusahaan
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 393
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 394
13. Kewajiban pajak tangguhan 396
14. Rupa-rupa kewajiban 400
15. Modal pinjaman 410
16. Modal disetor
a. Modal dasar 421
b. Modal yang belum disetor -/- 422
c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- 423
17. Tambahan modal disetor
a. Agio 431
b. Disagio -/- 432
c. Modal Sumbangan 433
d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan
i. Faktor Penambah 436
ii. Faktor Pengurang -/- 437
e. Pendapatan komprehensif lainnya
i. Keuntungan 440
ii. Kerugian -/- 445
f. Lainnya
i Faktor Penambah 453
ii. Faktor Pengurang -/- 454
g. Dana setoran modal 455
18. Selisih penilaian kembali aset tetap 456
19. Cadangan
a. Cadangan Umum 451

VI-3
501
LBU PERUSAHAAN ANAK

No. Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

b. Cadangan Tujuan 452


20. Laba/rugi
a. Tahun-tahun lalu
i. Laba 461
ii. Rugi -/- 462
b. Tahun berjalan
i. Laba 465
ii. Rugi -/- 466

JUMLAH 490

VI-4
502
LBU PERUSAHAAN ANAK

VI.1.2
REKENING ADMINISTRATIF

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

I. Tagihan Komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 495
2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 521
3. Lainnya
a. Terkait dengan bank 525
b. Tidak terkait dengan bank 529

II. Kewajiban Komitmen


1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
a. BUMN
i. Committed 533
ii. Uncommitted 535
b. Lainnya
i. Committed 536
ii. Uncommitted 538
2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
a. Committed 542
b. Uncommitted 544
3. Irrevocable L/C yang masih berjalan
a. L/C luar negeri 561
b. L/C dalam negeri 562
4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 570
5. Lainnya 589

III. Tagihan Kontinjensi


1. Garansi yang diterima 591
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a. Bunga kredit yang diberikan 592
b. Bunga lainnya 597
3. Lainnya 598

IV. Kewajiban Kontinjensi


1. Garansi yang diberikan 599
2. Lainnya 609

V. Lainnya
1. Penerusan kredit 621
2. Aset produktif yang dihapusbuku
a. Aset Produktif
i. Kredit yang diberikan 624

VI-5
503
LBU PERUSAHAAN ANAK

Pos-pos Sandi Rupiah Valas Jumlah

ii. Lainnya 631


b. Aset Produktif dihapusbuku yang Dipulihkan atau
Berhasil ditagih
i. Kredit yang diberikan 638
ii. Lainnya 639
3 Aset produktif yang dihapustagih
a. Kredit yang diberikan
i. Dialihkan kepada Badan Khusus 630
ii. Lainnya 632
b. Lainnya 634

VI-6
504
LBU PERUSAHAAN ANAK

VI.2
LAPORAN LABA/RUGI PERUSAHAAN ANAK
Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk


Rekening-rekening Sandi Jumlah
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

A. Pendapatan dan Beban Bunga


1. Pendapatan Bunga 1000
a. Dari Bank Indonesia 1020
b. Dari Penempatan pada Bank Lain
i. Giro 1060
ii. Interbank call money 1070
iii. Tabungan 1080
iv. Simpanan berjangka 1090
v. Lainnya 1150
c. Dari Surat Berharga
i. Dari Bank Indonesia 1160
ii. Dari Bank lain 1170
iii. Dari pihak ketiga bukan bank 1180
d. Dari Kredit yang diberikan
i. Dari Bank-bank lain 1210
ii. Dari pihak ketiga bukan bank 1220
e. Lainnya
i. Dari Bank Indonesia 1250
ii. Dari Bank lain 1260
iii. Dari pihak ketiga bukan bank 1270
iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia 1280
v. Kantor Pusat/Cabang sendiri di Indonesia 1290
2 Beban Bunga 1300
a. Kepada Bank Indonesia 1310
b. Kewajiban pada Bank Lain
i. Giro 1350
ii. Interbank call money 1360
iii. Tabungan 1370
iv. Simpanan Berjangka 1380
v. Lainnya 1440
c. Kepada pihak ketiga bukan bank
i. Giro 1450
ii. Simpanan berjangka 1460
iii. Tabungan 1470

VI-7
505
LBU PERUSAHAAN ANAK

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk


Rekening-rekening Sandi Jumlah
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

d. Surat Berharga
i. Kepada Bank Indonesia 1530
ii. Kepada Bank lain 1540
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1550
e. Pinjaman yang diterima
i. Kepada Bank lain 1590
ii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1600
f. Lainnya
i. Kepada Bank Indonesia 1630
ii. Kepada Bank lain 1640
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1650
iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia 1660
v. Kantor Pusat/Cabang sendiri di Indonesia 1670
g. Koreksi atas pendapatan bunga 1680
B. 1. Pendapatan Bunga Bersih (A1 - A2) 1750
2. Beban Bunga Bersih (A2 - A1) 1760

C. Pendapatan dan Beban Operasional Lain


1. Pendapatan Operasional Selain Bunga 1800
a. Surat Berharga
i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) surat berharga 1810
ii. Keuntungan penjualan surat berharga
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
ii.1.a.Diperdagangkan 1830
ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai
wajar 1840
ii.2. Tersedia untuk dijual 1850
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 1860
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 1870
b. Kredit yang diberikan
i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) kredit yang
diberikan 1900
ii. Keuntungan penjualan kredit
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
ii.1.a.Diperdagangkan 1930

VI-8
506
LBU PERUSAHAAN ANAK

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk


Rekening-rekening Sandi Jumlah
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai


wajar 1940
ii.2. Tersedia untuk dijual 1950
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 1960
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 1970
c. Aset Keuangan Lainnya
i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) aset keuangan lain 2000
ii. Keuntungan penjualan aset keuangan lainnya
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
ii.1.a.Diperdagangkan 2030
ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada
nilai wajar 2040
ii.2. Tersedia untuk dijual 2050
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2060
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2070
d. Kewajiban Keuangan-Penurunan Nilai Wajar (MTM) 2075
e. Keuntungan transaksi spot dan derivatif
i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)
i.1. Forward 2080
i.2. Futures 2085
i.3. Swap 2090
i.4. Option 2095
i.5. Spot 2100
i.6. Lainnya 2120
ii. Keuntungan transaksi
ii.1. Forward 2125
ii.2. Futures 2130
ii.3. Swap 2135
ii.4. Option 2140
ii.5. Spot 2145
ii.6. Lainnya 2160
f. Dividen, keuntungan dari penyertaan dengan equity
method, komisi/provisi/fee dan administrasi
i. Deviden 2170
ii. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method 2180
iii. Komisi/provisi kredit 2190

VI-9
507
LBU PERUSAHAAN ANAK

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk


Rekening-rekening Sandi Jumlah
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

iv. Komisi/provisi dari transaksi derivatif 2200


v. Fee atas kredit kelolaan 2210
vi. Lainnya 2260
g. Koreksi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
i. Aset keuangan 2270
ii. Aset lainnya 2280
iii. Rupa-rupa aset 2290
h. Koreksi atas Penyisihan Penghapusan Transaksi
Rekening Administratif 2330
i. Pendapatan Lainnya 2430
2. Beban Operasional selain Beban Bunga 2500
a. Surat Berharga
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) surat berharga 2530
ii. Kerugian penjualan surat berharga
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
ii.1.a.Diperdagangkan 2560
ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2570
ii.2. Tersedia untuk dijual 2580
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2590
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2600
b. Kredit yang diberikan
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) kredit 2640
ii. Kerugian penjualan kredit
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan 2670
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada
nilai wajar 2680
ii.2. Tersedia untuk dijual 2690
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2700
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2710
c. Aset Keuangan Lainnya
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) aset keuangan lain 2740
ii. Kerugian penjualan aset keuangan lainnya

VI-10
508
LBU PERUSAHAAN ANAK

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk


Rekening-rekening Sandi Jumlah
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan


laba rugi
ii.1.a.Diperdagangkan 2770
ii.1.b.Ditetapkan untuk diukur pada
nilai wajar 2780
ii.2. Tersedia untuk dijual 2790
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2800
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2810
d. Kewajiban Keuangan-Peningkatan Nilai Wajar (MTM) 2820
e. Kerugian transaksi spot dan derivatif
i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)
i.1. Forward 2920
i.2. Futures 2925
i.3. Swap 2930
i.4. Option 2935
i.5. Spot 2940
i.6. Lainnya 2960
ii. Kerugian transaksi
ii.1. Forward 2965
ii.2. Futures 2970
ii.3. Swap 2975
ii.4. Option 2980
ii.5. Spot 2985
ii.6. Lainnya 3000
f. Kerugian dari penyertaan dengan equity method,
komisi/provisi/fee
i. Kerugian dari penyertaan dengan equity method 3010
ii. Komisi/provisi kredit 3020
iii. Komisi/provisi dari transaksi derivatif 3030
iv. Fee atas kredit kelolaan 3040
v. Lainnya 3100
g. Premi asuransi
i. Kredit 3110
ii. Penjaminan dana pihak ketiga 3120
iii. Kerugian operasional 3130
iv. Lainnya 3160

VI-11
509
LBU PERUSAHAAN ANAK

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk


Rekening-rekening Sandi Jumlah
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

h. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan


i. Penempatan dana antarbank 3170
ii. Tagihan derivatif 3180
iii. Surat berharga 3190
iv. Tagihan reverse repo 3200
v. Tagihan akseptasi 3210
vi. Kredit yang diberikan 3220
vii. Penyertaan 3230
viii.Lainnya 3300
i. Penyisihan PenghapusanTransaksi Rekening Administratif 3310
j. Penyisihan Kerugian Risiko Operasional 3320
k. Penyusutan/amortisasi
i. Aset tetap dan inventaris 3340
ii. Beban yang ditangguhkan 3350
iii. Aset Tidak Berwujud 3360
iv. Lainnya 3400
l. Kerugian Restrukturisasi Kredit 3410
m. Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya
i. Aset tidak berwujud 3420
ii. Aset tetap dan inventaris 3430
iii. Properti terbengkalai 3440
iv. Aset yang diambil alih 3450
v. Rekening Tunda 3460
vi. Lainnya 3550
n. Kerugian penurunan nilai rupa-rupa aset 3555
o. Kerugian terkait risiko operasional (termasuk kerugian
karena kehilangan aset tetap dan inventaris)
i. Kecurangan internal 3560
ii. Kejahatan eksternal 3561
iii. Praktek ketenagakerjaan dan keselamatan tempat kerja 3562
iv. Klien, produk dan praktek bisnis 3563
v. Kerusakan aset fisik 3564
vi. Gangguan aktivitas bisnis dan kegagalan sistem 3565
vii. Manajemen Eksekusi, pengiriman dan pemrosesan 3570
p. Tenaga kerja
i. Gaji dan upah 3640
ii. Honorarium Komisaris/Dewan Pengawas 3650

VI-12
510
LBU PERUSAHAAN ANAK

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk


Rekening-rekening Sandi Jumlah
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

iii. Lainnya 3690


q. Pendidikan dan pelatihan 3700
r. Penelitian dan pengembangan 3750
s. Sewa 3800
t. Promosi 3850
u. Pajak-pajak (tidak termasuk pajak penghasilan) 3900
v. Pemeliharaan dan perbaikan 3950
w. Barang dan jasa
i. Jasa Pengolahan Teknologi, Sistem, dan Informasi (TSI) 4000
ii. Lainnya 4010
x. Lainnya 4050
D. 1. Laba operasional (A1 + C1) - (A2 + C2) 4150
2. Rugi operasional (A2 + C2) - (A1 + C1) 4200
E. Pendapatan non-operasional 4205
1. Sewa 4210
2. Keuntungan dari Penjualan dan Peningkatan Nilai Wajar 4220
Aset Tetap dan Inventaris
3. Penjabaran transaksi valuta asing 4240
4. Penerimaan klaim asuransi kerugian operasional 4250
5. Lainnya 4300
F. Beban non-operasional 4305
1. Kerugian dari Penjualan dan Penurunan Nilai Wajar 4310
Aset Tetap dan Inventaris
2. Penjabaran transaksi valuta asing 4330
3. Lainnya 4400
G. 1. Laba non-operasional (E - F) 4450
2. Rugi non-operasional (F - E) 4500
H. 1. Laba tahun berjalan 4550
2. Rugi tahun berjalan 4600
I. Penerimaan Transfer Laba/Rugi
1. Penerimaan transfer laba
a. Dari kantor-kantor cabang di dalam negeri 4650
b. Dari kantor-kantor cabang di luar negeri 4700
2. Penerimaan transfer rugi
a. Dari kantor-kantor cabang di dalam negeri 4750

VI-13
511
LBU PERUSAHAAN ANAK

Laporan L/R

Penduduk Bukan Penduduk


Rekening-rekening Sandi Jumlah
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

b. Dari kantor-kantor cabang di luar negeri 4800


J. Transfer Laba/Rugi ke Kantor Pusat
1. Transfer laba ke kantor pusat 4850
2. Transfer rugi ke kantor pusat 4900
K. Pajak penghasilan
1. Taksiran Pajak Tahun Berjalan -/- 4935
2. Pajak Tangguhan :

a. Pendapatan Pajak Tangguhan 4940

b. Beban Pajak Tangguhan -/- 4945


L. 1. Jumlah laba bersih 2) 4950
2. Jumlah rugi bersih 2) 5000

VI-14
512
LBU PERUSAHAAN ANAK

VI.3.1
SANDI RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN

KOLOM SANDI

I. Bank
1. Sandi Bank
Lihat Daftar Sandi Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan Bank 1
b. Tidak terkait dengan Bank 2
3. Status
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
II. Lembaga Pemeringkat
1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00
III. Peringkat Perusahaan

IV. Tanggal Pemeringkatan

V. Negara Pihak Lawan

VI. Jenis
1. Giro 010
2. Interbank call money 015
3. Tabungan 020
4. Deposit on call 025
5. Deposito berjangka 030
6. Sertifikat Deposito 035
7. Margin deposit 040
8. Setoran jaminan dalam rangka transaksi perdagangan 045
9. Dana pelunasan obligasi 079
10. Lain-lain 099
Khusus untuk agunan atau jaminan kedua dan seterusnya 098
VII. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

VI-15
513
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

VIII. Jangka Waktu


1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT
IX. Kategori Pengukuran
1 Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2
2 Tersedia untuk dijual 3
3 Dimiliki hingga jatuh tempo 4
4 Pinjaman yang diberikan dan piutang 6
X. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XI. Suku Bunga
1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed 1
b. Variable 2
c. Tidak ada 0
XII. Nominal

XIII. Jumlah
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
XIV. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima

XV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga

VI-16
514
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042


ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT

VI-17
515
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10.Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XVI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif

VI-18
516
VI.3.2
DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII

Bank Jangka Waktu Suku Bunga Jumlah


Tanggal Negara
Lembaga Peringkat Jenis Kategori Kualitas Nominal
Hub. Pemering Pihak Jenis Tingkat Jenis
Sandi Pemeringkat Perusahaan Lawan Valuta Jatuh Pengukuran Bulan Bulan
dgn Status katan Mulai Suku Suku Debet Kredit Lainnya Laporan
Bank Tempo Lalu
Bank Bunga Bunga

LBU PERUSAHAAN ANAK


Jumlah
VI-19

517
VI-20

LBU PERUSAHAAN ANAK


FORM - 03
03

XIV XV XVI

Cadangan Kerugian
Agunan/Jaminan Penurunan Nilai

Pendapatan Bunga Nilai


Jangka Waktu Agunan/Jaminan Peringkat
Yang Akan Diterima Penerbit Agunan
Jenis Sifat Agunan/
Jenis Agunan / Lembaga Tanggal yang Secara Individual Secara
Agunan/ Agunan/ Nilai Tanggal
Valuta Jaminan Pemeringkat Penerbit Pemeringkatan dapat Kolektif
Jaminan Jaminan Mulai Jatuh Agunan/ Penilaian Jaminan diperhitung
Tempo
Jaminan Terakhir kan

518
LBU PERUSAHAAN ANAK

VI.4.1
SANDI RINCIAN TAGIHAN SPOT DAN DERIVATIF

KOLOM SANDI

I. Nomor Referensi Transaksi (deal number)


II. Jenis
1. Forward 01
2. Future 03
3. Swap 04
4. Option
a. Call 05
b. Put 06
c. Lainnya 07
5. Spot 08
6. Lainnya 20
7. Penyesuaian atas nilai wajar (bid - ask spread adjustment) 21
Khusus untuk agunan kedua dan seterusnya 98

III. Kontrak
1. Jual 1
2. Beli 2

IV. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta.

V. Variabel Yang Mendasari


1. Nilai tukar (currency) 1
2. Suku bunga (interest rate) 2
3. Nilai Tukar dan Suku Bunga 3
4. Komoditas 4
5. Ekuitas 5
6. Lainnya 9

VI. Pihak Lawan


1. Golongan Pihak Lawan
Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan Bank 1
b. Tidak terkait dengan Bank 2
3. Status Pihak Lawan
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

VI-21
519
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

VII. Kategori Portofolio


1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70

VIII. Lembaga Pemeringkat


1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00

IX. Peringkat Perusahaan

X. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

XI. Negara Pihak Lawan


Lihat Daftar Sandi Negara

XII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5

XIII. Jumlah Tagihan Spot dan Derivatif


1. Bulan Lalu
2. Bulan Laporan

XIV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan

VI-22
520
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Deposito 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu

VI-23
521
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XV. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif

VI-24
522
VI.4.2
DAFTAR RINCIAN TAGIHAN SPOT DAN DERIIVATIF

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII

Nomor Pihak Lawan Jumlah Tagihan Spot


Referensi dan Derivatif
Jenis Variabel Kategori Lembaga Peringkat Negara
Transaksi Tanggal Kualitas
Jenis KontrakValuta Yg Gol. Hub. Status Portofolio Pemeringkat PerusahaanPemeringkatan Pihak Lawan
(Deal Mendasari Pihak Pihak Bulan Bulan
dengan
Number) Lawan Lawan Lalu Laporan
bank

LBU PERUSAHAAN ANAK


Jumlah
VI-25

523
VI-26

LBU PERUSAHAAN ANAK


FORM - 04
04

XIV XV

Cadangan Kerugian
Agunan/Jaminan Penurunan Nilai

Jangka Waktu Agunan/Jaminan


Peringkat
Jenis Sifat Penerbit Lembaga Agunan / Tanggal Nilai Agunan
Jenis Secara
Agunan/ Agunan/ Nilai Tanggal Agunan / Jaminan Pemeringkat Penerbit Pemeringkatan yang dapat Secara
Valuta Jatuh Individual Kolektif
Jaminan Jaminan Mulai Agunan/ Penilaian Jaminan diperhitungkan
Tempo
Jaminan Terakhir

524
LBU PERUSAHAAN ANAK

VI.5.1
SANDI RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DIMILIKI

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
c. Promes 051
d. Wesel
i. Wesel ekspor 055
ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057
iii. Lainnya 059
e. Commercial Papers (CP) 060
f. Medium Term Notes (MTN) 061
g. Floating Rate Notes (FRN) 062
h. Credit Linked Notes 063
i. Lainnya 069
2 Surat Berharga Pasar Modal
a. Reksadana 081
b. Obligasi
i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082
ii. Obligasi Negara (ON) 086
iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
iv. Subordinasi 088
v. Lainnya 083
c. Efek beragun aset 084
d. Lainnya 089
3. Lain-lain 099
Khusus untuk agunan kedua dan seterusnya 098

II. Sifat
1. Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 1
b. Opsi Jual (Put Option) 2
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
i. Mandatory 3
ii. Tidak Mandatory 4
d. Lainnya 8
2. Tidak ada fitur tambahan 9

VI-27
525
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

III. Status
1. Junior 1
2. Senior 2
3. Lainnya 9

IV. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

V. Penerbit/Tertarik
1. Golongan Penerbit/Tertarik
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Penerbit/Tertarik
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
c. Lainnya 9

VI. Kategori Portofolio


1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70

VII. Lembaga Pemeringkat


1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15

VI-28
526
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

7. Tidak ada 00
VIII. Peringkat Surat Berharga

IX. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

X. Negara Penerbit
Lihat Daftar Sandi Negara
XI. Kategori Pengukuran
1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2
2. Tersedia untuk dijual 3
3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4
4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 6
XII. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT
XIII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XIV. Suku Bunga/Diskonto
1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a Fixed 1
b Variabel 2
c Tidak ada 0

XV. Nominal
XVI. Harga Perolehan
XVII. Premium/Diskonto
XVIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan laporan
XIX. Pendapatan Bunga yang akan Diterima

VI-29
527
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

XX. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2

VI-30
528
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XXI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif

VI-31
529
VI-32

VI.5.2

LBU PERUSAHAAN ANAK


DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII

Suku Bunga / Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan


Penerbit / Tertarik Jangka Waktu
Diskonto Diamortisasi atau Nilai Wajar)
Peringkat
Kategori Lembaga Tanggal Kategori Premium /
Jenis Surat Negara Harga
Jenis Sifat Status Portofolio Pemering Pemering Pengukur Kualitas Nominal
Valuta Golong Hubu Status Berharga Penerbit Tingkat Jenis Perolehan Diskonto
an ngan Penerbit kat katan an Jatuh Bulan Bulan
Mulai Suku Suku Debet Kredit Lainnya Laporan
Penerbit/ dengan / Tempo Lalu
Bunga Bunga
Tertarik Bank Tertarik

JUMLAH

530
FORM - 05
05

XIX XX XXI

Agunan/Jaminan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


Pendapatan
Bunga Yg Jangka Waktu Agunan/Jaminan
Akan
Jenis Sifat Penerbit Lembaga Peringkat Nilai Agunan
Diterima Jenis Tanggal Secara Individual Secara Kolektif
Agunan/ Agunan/ Agunan / Pemeringkat Agunan / yang dapat
Valuta Nilai Tanggal Pemeringkatan
Jaminan Jaminan Jatuh Jaminan Penerbit diperhitungkan
Mulai Agunan/ Penilaian
Tempo Jaminan
Jaminan Terakhir

LBU PERUSAHAAN ANAK


VI-33

531
LBU PERUSAHAAN ANAK

VI.6.1
SANDI RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DIJUAL
DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (REPO)

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
c. Promes 051
d. Wesel
i. Wesel ekspor 055
ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057
iii. Lainnya 059
e. Commercial Papers (CP) 060
f. Medium Term Notes (MTN) 061
g. Floating Rate Notes (FRN) 062
h. Credit Linked Notes 063
i. Lainnya 069
2 Surat Berharga Pasar Modal
a. Reksadana 081
b. Obligasi
i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082
ii. Obligasi Negara (ON) 086
iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
iv. Subordinasi 088
v. Lainnya 083
c. Efek beragun aset 084
d. Lainnya 089
3. Lain-lain 099
Khusus untuk Agunan kedua dan seterusnya 098

II. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Penerbit/Tertarik
1. Golongan Penerbit /Tertarik
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan Bank 1
b. Tidak terkait dengan Bank 2
3. Status Penerbit /Tertarik
a. Perusahaan Induk 1

VI-34
532
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

IV. Pihak Lawan


1. Golongan Pihak Lawan
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Pihak Lawan
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9

V. Kategori Portofolio
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70

VI. Lembaga Pemeringkat


1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00
VII. Peringkat Surat Berharga
VIII. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
IX. Negara Pihak Penerbit
Lihat Daftar Sandi Negara

VI-35
533
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

X. Kategori Pengukuran
1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2
2. Tersedia untuk dijual 3
3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4
4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 6

XI. Jangka Waktu Surat Berharga


1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

XII. Jangka Waktu Repo


1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

XIII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5

XIV. Suku Bunga/Diskonto


1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed 1
b. Variabel 2
c. Tidak ada 0
XV. Nominal

XVI. Premium/Diskonto
XVII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan laporan
XVIII. Pendapatan Bunga yang akan Diterima

XIX. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010

VI-36
534
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

b. Tabungan 041
c. Simpanan Berjangka 020
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT

VI-37
535
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

b. Jatuh Tempo TTBBTTTT


5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan
XX. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
1. Secara Individual
2. Secara Kolektif

VI-38
536
VI.6.2
DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA REPO

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI

Jangka Waktu Suku Bunga /


Penerbit/Tertarik Pihak Lawan Jangka Waktu
Peringkat Repo Diskonto
Kategori Lembaga Tanggal Negara Katagori SSB
Jenis Surat Premium/
Jenis Portofolio Pemering Pemering Pihak Pengukur Kualitas Nominal Diskonto
Valuta kat Berharga Tingkat Jenis
Golongan Hubungan Status Golongan Hubungan Status katan Penerbit an Jatuh
Mulai Jatuh Suku Suku
Penerbit/ dengan Penerbit/ Pihak dengan Pihak Tempo Mulai Tempo
Tertarik Bank Bunga Bunga
Bank Tertarik Lawan Lawan

LBU PERUSAHAAN ANAK


Jumlah
VI-39

537
VI-40

LBU PERUSAHAAN ANAK


FORM - 06
06

XVII XVIII XIX XX


Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Cadangan Kerugian
Perolehan Diamortisasi atau Nilai Agunan/Jaminan
Wajar) Penurunan Nilai
Pendapatan Jangka
Bunga Yg Akan Agunan/Jaminan
Waktu
Diterima Jenis Sifat Peringkat Tanggal Nilai Agunan
Penerbit
Bulan Debet Kredit Lainnya Bulan Agunan/ Agunan/ Jenis Lembaga Penerbit
Pemering Yg Dpt Secara Individual Secara Kolektif
Nilai Tanggal Agunan/
Lalu Laporan Jaminan Jaminan Valuta Jatuh Agunan/ Penilaian
Pemering Agunan/
katan diperhitungkan
Mulai Tempo Jaminan kat Jaminan
Jaminan Terakhir

538
LBU PERUSAHAAN ANAK

VI.7.1
SANDI RINCIAN TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA YANG DIBELI
DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE REPO)

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
c. Promes 051
d. Wesel
i. Wesel ekspor 055
ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057
iii. Lainnya 059
e. Commercial Papers (CP) 060
f. Medium Term Notes (MTN) 061
g. Floating Rate Notes (FRN) 062
h. Credit Linked Notes 063
i. Lainnya 069

2 Surat Berharga Pasar Modal


a. Reksadana 081
b. Obligasi
i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082
ii. Obligasi Negara (ON) 086
iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
iv. Subordinasi 088
v. Lainnya 083
c. Efek beragun aset 084
d. Lainnya 089
3. Lain-lain 099
Khusus untuk Agunan/Jaminan kedua dan seterusnya 098

II. Jenis Valuta


Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta

III. Pihak Lawan


1. Golongan Pihak Lawan
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2

VI-41
539
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

3. Status Pihak Lawan


a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
IV. Kategori Portofolio
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70

V. Lembaga Pemeringkat
1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00

VI. Peringkat Perusahaan


VII. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT

VIII. Negara Pihak Lawan


Lihat Daftar Sandi Negara

IX. Jangka Waktu


1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT

X. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3

VI-42
540
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

4. Diragukan 4
5. Macet 5
XI. Suku Bunga/Diskonto
XII. Nominal
XIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan laporan
XIV. Kategori Pengukuran

1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2

2. Tersedia untuk dijual 3

3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4


4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 6
XV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164

VI-43
541
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16

VI-44
542
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

ii. Pemerintah Daerah 17


iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan
XVI. Status Reverse Repo
1. Dilakukan Repo Kembali 1
2. Tidak Dilakukan Repo Kembali 2
XVII. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
1. Secara Individual
2. Secara Kolektif

VI-45
543
VI-46

VI.7.2

LBU PERUSAHAAN ANAK


DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA REVERSE REPO

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII

Jangka Waktu Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya


Pihak Lawan Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
Jenis Kategori Lembaga Peringkat Tanggal Suku Bunga /
Jenis Golo Hubu Negara Kualitas Diskonto Nominal
Valuta Status Portofolio Pemering Perusahaan Pemering
ngan ngan Pihak Jatuh
kat katan Debet Kredit Lainnya Bulan
Pihak dengan Pihak Lawan Mulai Tempo Bulan
Lawan Bank Lawan Lalu Laporan

Jumlah

544
FORM - 07
07

XIV XV XVI XVII

Cadangan Kerugian Penurunan


Nilai

Jangka Waktu Agunan/Jaminan Status


Peringkat Nilai Agunan Reverse
Jenis Sifat Penerbit
Kategori Jenis Lembaga Agunan/ Tanggal yang dapat Repo
Secara Secara
Agunan/ Agunan/ Nilai Tanggal Agunan/ Pemeringkat
Pengukuran Valuta Jatuh Penerbit Pemering diperhitung Indvidual Kolektif
Jaminan Jaminan Mulai Agunan/ Penilaian Jaminan
Tempo Jaminan katan kan
Jaminan Terakhir

LBU PERUSAHAAN ANAK


VI-47

545
LBU PERUSAHAAN ANAK

VI.8.1
SANDI RINCIAN TAGIHAN AKSEPTASI

KOLOM SANDI

I. Jenis
1. Wesel a/d L/C luar negeri 055
2. Wesel a/d L/C dalam negeri 057
3. Lainnya 099
Khusus untuk agunan kedua dan seterusnya 098
II. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
III. Pihak Tertagih
1. Golongan Pihak Tertagih
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Pihak Tertagih
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
IV. Kategori Portofolio
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70
V. Lembaga Pemeringkat
1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11

VI-48
546
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00
VI. Peringkat Pihak Tertagih
VII. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
VIII. Negara Pihak Tertagih

IX. Kategori Pengukuran

1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

a. Diperdagangkan 1

b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2

2. Tersedia untuk dijual 3

3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4


4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 6
X. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT
XI. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XII. Suku Bunga/Diskonto

XIII. Nominal
XIV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
XV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041

VI-49
547
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

d. Setoran Jaminan 045


e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan

VI-50
548
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XVI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif

VI-51
549
VI-52

VI.8.2

LBU PERUSAHAAN ANAK


TAGIHANAKSEPTASI

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV

Jangka Waktu Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya


Tertagih Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
Kategori Lembaga Peringkat Tanggal Suku
Jenis Negara Kategori
Jenis Hubungan Portofolio Pemering Pihak Pemering Kualitas Bunga / Nominal
Valuta Golongan Status Pihak Pengukur Mulai Jatuh Bulan
Tertagih dengan Tertagih kat Tertagih katan Tertagih an Diskonto Debet Kredit Lainnya Bulan
Bank Tempo Lalu Laporan

Jumlah

550
FORM - 08
08

XV XVI

Cadangan Kerugian Penurunan


Agunan/Jaminan Nilai

Jangka Waktu Agunan/Jaminan Peringkat


Jenis Sifat Penerbit Lembaga Penerbit Tanggal
Jenis Pemering- Nilai Agunan Secara Secara
Agunan/ Agunan/ Nilai Tanggal Agunan/ Pemeringkat Agunan/ yang dapat
Valuta Jatuh katan Indvidual Kolektif
Jaminan Jaminan Awal Agunan/ Penilaian Jaminan Jaminan diperhitungkan
Waktu
Jaminan Terakhir

LBU PERUSAHAAN ANAK


VI-53

551
LBU PERUSAHAAN ANAK

VI.9.1
SANDI RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN

KOLOM SANDI

I. Nomor Akad
II. Nomor Rekening
III. Jumlah Rekening
IV. Debitur
1. Golongan Debitur
Lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Debitur
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
V. Kategori Debitur
1. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
a. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan Penjaminan/Asuransi Kredit
i. Penjamin Tertentu
i.1 Mikro 10
i.2 Kecil 20
I.3 Menengah 30
ii. Penjamin Lainnya
ii.1 Mikro 40
ii.2 Kecil 50
ii.3 Menengah 60
b. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Lainnya
i. Mikro 70
ii. Kecil 80
iii. Menengah 90
2. Bukan Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 99
VI. Kategori Portofolio
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

VI-54
552
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

3. Tagihan Kepada Bank


a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Kredit Beragunan Rumah Tinggal
a. LTV < 70% 37
b. 70% < LTV < 80% 38
c. 80% < LTV < 95% 39
8. Kredit Beragun Properti Komersial 42
9. Kredit Pegawai atau Pensiunan 40
10.Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
a. Kredit Beragun Rumah Tinggal 60
b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 62
11.Eksposur Sekuritisasi 70
VII. Lembaga Pemeringkat
1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00
VIII. Peringkat Perusahaan
IX. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
X. Jenis Kredit
1. Dengan perjanjian kredit
a. Kredit yang diberikan 05
b. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (Sindikasi) 10
c. Kredit kepada pihak ketiga melalui lembaga lain secara channeling 20
d. Kredit kepada pihak ketiga melalui lembaga lain secara executing 25
e. Kartu Kredit 30
f. Surat berharga dengan Note Purchase Agreement (NPA) 45
2. Tanpa perjanjian kredit
a. Giro bersaldo debet 80
b. Tagihan atas transaksi perdagangan 85
c. Lainnya 99
Khusus agunan/jaminan baris kedua dan seterusnya 98

VI-55
553
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

XI. Sifat Kredit


1. Kredit yang direstrukturisasi 1
2. Pengambilalihan kredit 2
3. Kredit Subordinasi 3
4. lainnya 9
XII. Jenis Penggunaan
1. Modal kerja 1
2. Investasi 2
3. Konsumsi 3
XIII. Orientasi Penggunaan
1. Ekspor 1
2. Impor 2
3. Lainnya 9
XIV. Jenis Valuta
1. Jenis valuta induk
2. Jenis valuta per fasilitas
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
XV. Kategori Pengukuran
1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2
2. Tersedia untuk dijual 3
3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4
4. Pinjaman yang diberikan dan Piutang 6
XVI. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT
XVII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XVIII. Suku Bunga
1. Tingkat Suku Bunga
a. Induk
b. Per fasilitas

VI-56
554
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

2. Jenis Suku Bunga


a. Fixed 1
b. Variabel 2
c. Tidak ada 0
XIX. Sektor Ekonomi
Lihat Daftar Sandi Sektor Ekonomi
XX. Lokasi Proyek
Lihat Daftar Sandi Lokasi Dati II Seluruh Indonesia
XXI. Plafon
1. Plafon Induk
2. Plafon
XXII. Nominal

XXIII. Kelonggaran Tarik


1. Dengan Komitmen (Committed)
2. Tanpa Komitmen (Uncommitted)
XXIV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)

1. Bulan Lalu

2. Bulan Laporan

XXV. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima

XXVI. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
vii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161

VI-57
555
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

ii. Gudang 162


iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat daftar sandi jenis valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6 Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13

VI-58
556
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7 Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8 Peringkat Penerbit Agunan/Jaminan
9 Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan yang dapat diperhitungkan
a. Kredit
b. Kelonggaran Tarik
XXVII. Pendapatan yang ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi
XXVIII. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
1. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit
a. Secara Individual
b. Secara Kolektif
2. PPA Kelonggaran Tarik yang Telah Dibentuk
a. Cadangan Umum
b. Cadangan Khusus

VI-59
557
VI-60

VI.9.2

LBU PERUSAHAAN ANAK


DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX XXI XXII

Jangka Suku Bunga Plafon


Debitur
Waktu
Kate Lemba
Kategori gori ga Pering Tanggal Orien
Peme Jenis Kate Tingkat Suku Sektor Nominal
Nomor Nomor Jumlah Debitur Porto Peme kat Jenis Sifat tasi Jenis Bunga Lokasi
Reke Reke Hubung ringkat Penggu gori Kualitas Ekono
Akad folio ringkat Perusaha an Kredit Kredit Penggu Valuta Jenis Proyek
ning ning Golong an Status an naan Kredit Mulai Jatuh Suku
mi Plafon
Plafon
an naan Induk
dengan Debitur Tempo Bunga
Debitur
Bank Pe rfasi
Induk
litas

Jumlah

558
FORM - 09
09

XXIII XXIV XXV XXVI XXVII XXVIII

Kelonggaran Jumlah (Biaya Perolehan atau Cadangan Kerugian


Agunan/Jaminan Penurunan Nilai
Tarik Biaya Perolehan diamortisasi atau
Nilai Wajar) Pendapatan Cadangan
Jangka Agunan/ yang PPA Kelonggaran
Pendapat Kerugian
Dengan Tanpa Waktu Jaminan ditangguhkan Penurunan Tarik
an Bunga Nilai Agunan
Penerbit Lembaga Peringkat Tanggal
Komit Komit Yg Akan Jenis Sifat
Jenis yang
dalam rangka
men men Agunan/ Pemering Penerbit Pemering
Bulan Bulan Diterima Agunan/ Agunan/ Valuta restrukturisasi
Secara Cadangan Cadangan
(Comm (UnCom
Lalu Jaminan Jaminan Jatuh Nilai Tanggal Jaminan kat Agunan/ katan dapat Secara
Laporan Mulai Agunan/Penilaian Jaminan diperhitungkan Individual Kolektif Umum Khusus
itted) mitted) Tempo
Jaminan Terakhir

LBU PERUSAHAAN ANAK


Catatan : Kolom XXVIII.2 diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011
VI-61

559
LBU PERUSAHAAN ANAK

VI.10.1
SANDI RINCIAN PENYERTAAN

KOLOM SANDI

I. Perusahaan Emiten
1. Golongan Perusahaan Emiten
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Status Perusahaan Emiten
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
II. Metode Penyertaan
1. Metode Biaya 1
2. Metode Ekuitas 2
3. Diukur pada Nilai Wajar melalui Ekuitas 5
III. Negara Tujuan
Lihat Daftar Sandi Negara
IV. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
V. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
VI. Tujuan Penyertaan
1. Dalam rangka investasi
a Penyertaan pada perusahaan anak 1
b Penyertaan pada perusahaan asosiasi 2
2. Dalam rangka restrukturisasi kredit 3
3. Lainnya 9
VII. Waktu Penyertaan TTBBTTTT
Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun saat penyertaan dilakukan
VIII. Bagian Penyertaan
IX. Nominal

X. Jumlah (Biaya Perolehan, Nilai Tercatat, atau Nilai Wajar)


1. Bulan Lalu

VI-62
560
LBU PERUSAHAAN ANAK

KOLOM SANDI

2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya

5. Bulan Laporan

XI. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

XII. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


1. Secara Individual
2. Secara Kolektif

VI-63
561
LBU PERUSAHAAN ANAK

VI.10.2
DAFTAR RINCIAN PENYERTAAN

FORM - 12
12

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

Perusahaan Cadangan
Jumlah (Biaya Perolehan Nilai
Emitmen / Kerugian
Tercatat atau Nilai Wajar)
Status Nilai Penurunan Nilai
Perusahaan Agunan
yang dapat
Metode Negara Jenis Tujuan Waktu Bagian
Gol. Kualitas Nominal diperhitung Secara Secara
Penyertaan Tujuan Valuta Penyertaan Penyertaan Penyertaan
Perusa Status Bulan Bulan kan Individual Kolektif
Debet Kredit Lainnya
haan Emiten/ Lalu Laporan
Emitmen/ Perusa
Status haan
Prsh

JUMLAH

VI-64
562
VII.1
NERACA KONSOLIDASI
ASET
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI
No. Pos-pos Sandi
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

1. Kas 100
2. Penempatan pada Bank Indonesia 120
3. Penempatan Pada Bank lain 130
4. Tagihan Spot dan Derivatif 135
5. Surat Berharga
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 138
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 139
b. Tersedia untuk dijual 143
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 144
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 145
6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 160
7. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
(Reverse Repo) 164
8. Tagihan Akseptasi 166
9. Kredit yang diberikan
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 168
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 169
b. Tersedia untuk dijual 172
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 173
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 175

LBU Konsolidasi
10. Penyertaan 200
11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan -/-
a. Surat berharga yang dimiliki 201
b. Kredit yang diberikan 202
VII-1

563
VII-2

PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI

LBU Konsolidasi
No. Pos-pos Sandi
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

c. Lainnya 206
12. Aset Tidak Berwujud 212
Akumulasi Amortisasi -/- 213
13. Aset Tetap dan Inventaris 214
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap dan Inventaris -/- 215
14. Properti Terbengkalai 217
15. Aset yang diambil alih 218
16. Rekening Tunda 219
17. Aset Antarkantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 03) 223
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 04) 224
18. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya -/- 225
19. Sewa Pembiayaan 227
20. Aset Pajak Tangguhan 228
21. Rupa-Rupa Aset 05) 230

JUMLAH 290

564
KEWAJIBAN

PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI


No. Pos-pos Sandi
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

1. Giro 300
2. Tabungan 320
3. Simpanan berjangka 330
4. Kewajiban kepada Bank Indonesia 340
5. Kewajiban kepada bank lain 350
6. Kewajiban spot dan derivatif 351
7. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji
dibeli kembali (repo) 352
8. Kewajiban akseptasi 353
9. Surat berharga yang diterbitkan 355
10. Pinjaman yang diterima 360
11. Setoran jaminan 370
12. Kewajiban Antar Kantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 393
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 394
13. Kewajiban pajak tangguhan 396
14. Rupa-rupa kewajiban 400
15. Kepentingan Minoritas (minority interest) 398
16. Modal pinjaman 410
17. Modal disetor
a. Modal dasar 421
b. Modal yang belum disetor -/- 422
c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- 423
18. Perkiraan tambahan modal disetor

LBU Konsolidasi
a. Agio 431
b. Disagio -/- 432
VII-3

565
VII-4

KEWAJIBAN

LBU Konsolidasi
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI
No. Pos-pos Sandi
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

c. Modal Sumbangan 433


d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan
i Faktor Penambah 436
ii. Faktor Pengurang -/- 437
e. Pendapatan (kerugian) komprehensif lainnya
i. Keuntungan 440
ii. Kerugian -/- 445
f. Lainnya
i. Faktor Penambah 453
ii. Faktor Pengurang -/- 454
g. Dana setoran modal 455
19. Selisih penilaian kembali aset tetap 456
20. Selisih restrukturisasi entitas sepengendali 457
21. Cadangan
a. Cadangan Umum 451
b. Cadangan Tujuan 452
22. Laba/rugi
a. Tahun-tahun lalu
i. Laba 461
ii. Rugi -/- 462
b. Tahun berjalan
i. Laba 465
ii. Rugi -/- 466

JUMLAH 490

566
VII.2
REKENING ADMINISTRATIF KONSOLIDASI

PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI


No. Pos-pos Sandi
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

I. Tagihan Komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 495
2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 521
3. Lainnya
a. Terkait dengan bank 525
b. Tidak terkait dengan bank 529

II. Kewajiban Komitmen


1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
a. BUMN
i. Committed 533
ii. Uncommitted 535
b. Lainnya
i. Committed 536
ii. Uncommitted 538
2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
a. Committed 542
b. Uncommitted 544
3. Irrevocable L/C yang masih berjalan
a. L/C luar negeri 561
b. L/C dalam negeri 562
4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 570
5. Lainnya 589

LBU Konsolidasi
III. Tagihan Kontinjensi
1. Garansi yang diterima 591
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a. Bunga kredit yang diberikan 592
VII-5

567
VII-6

LBU Konsolidasi
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI
No. Pos-pos Sandi
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah

b. Bunga lainnya 597


3. Lainnya 598

IV. Kewajiban Kontinjensi


1. Garansi yang diberikan 599
2. Lainnya 609

V. Lainnya
1. Penerusan kredit 621
2. Aset produktif yang dihapusbuku
a. Aset Produktif
i. Kredit yang diberikan 624
ii. Lainnya 631
b. Aset Produktif dihapusbuku yang Dipulihkan atau
Berhasil ditagih
i. Kredit yang diberikan 638
ii. Lainnya 639
3 Aset produktif yang dihapustagih
a. Kredit yang diberikan
i. Dialihkan kepada Badan Khusus 630
ii. Lainnya 632
b. Lainnya 634

568
VII.3
RINCIAN LAPORAN LABA/RUGI KONSOLIDASI
Laporan L/R

PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI

Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan


Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas
A. Pendapatan dan Beban Bunga
1. Pendapatan Bunga 1000
a. Dari Bank Indonesia 1020
b. Dari Penempatan pada Bank Lain
i. Giro 1060
ii. Interbank call money 1070
iii. Tabungan 1080
iv. Simpanan berjangka 1090
v. Lainnya 1150
c. Dari Surat Berharga
i. Dari Bank Indonesia 1160
ii. Dari Bank lain 1170
iii. Dari pihak ketiga bukan bank 1180
d. Dari Kredit yang diberikan
i. Dari Bank-bank lain 1210
ii. Dari pihak ketiga bukan bank 1220
e. Lainnya
i. Dari Bank Indonesia 1250
ii. Dari Bank lain 1260
iii. Dari pihak ketiga bukan bank 1270
iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di

LBU Konsolidasi
luar Indonesia 1280
v. Kantor Pusat/Cabang sendiri
di Indonesia 1290
VII-7

569
VII-8

PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI

LBU Konsolidasi
Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas

2 Beban Bunga 1300


c. Kepada Bank Indonesia 1310
d. Kewajiban pada Bank Lain
i. Giro 1350
ii. Interbank call money 1360
iii. Tabungan 1370
iv. Simpanan Berjangka 1380
v. Lainnya 1440
e. Kepada pihak ketiga bukan bank
i. Giro 1450
ii. Simpanan berjangka 1460
iii. Tabungan 1470
f. Surat Berharga
i. Kepada Bank Indonesia 1530
ii. Kepada Bank-bank lain 1540
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1550
g. Pinjaman yang diterima
i. Kepada Bank-bank lain 1590
ii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1600
h. Lainnya
i. Kepada Bank Indonesia 1630
ii. Kepada Bank-bank lain 1640
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1650

570
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI

Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan


Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas

iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri


di luar Indonesia 1660
v. Kantor Pusat/Cabang sendiri
di Indonesia 1670
i. Koreksi atas pendapatan bunga 1680
B. 1. Pendapatan Bunga Bersih (A1 - A2) 1750
2. Beban Bunga Bersih (A2 - A1) 1760
C. Pendapatan dan Beban Operasional Lain
1. Pendapatan Operasional Selain Bunga 1800
a. Surat Berharga
i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM)
surat berharga 1810
ii. Keuntungan penjualan surat
berharga
ii.1.Diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan 1830
ii.1.b. Ditetapkan untuk
diukur pada nilai wajar 1840
ii.2. Tersedia untuk dijual 1850
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 1860
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan
piutang 1870

LBU Konsolidasi
VII-9

571
VII-10

PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI

LBU Konsolidasi
Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas

b. Kredit yang diberikan


i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM)
kredit yang diberikan 1900
ii. Keuntungan penjualan kredit
ii.1. Diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan 1930
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar 1940
ii.2. Tersedia untuk dijual 1950
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 1960
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan
piutang 1970
c. Aset Keuangan Lainnya
i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM)
aset keuangan lain 2000
ii. Keuntungan penjualan aset
keuangan lainnya
ii.1. Diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan 2030
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar 2040
ii.2. Tersedia untuk dijual 2050

572
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI

Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan


Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas

ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2060


ii.4. Pinjaman yang diberikan dan
piutang 2070
d. Kewajiban keuangan-penurunan
nilai wajar 2075
e. Keuntungan transaksi spot dan derivatif
i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)
i.1. Forward 2080
i.2. Futures 2085
i.3. Swap 2090
i.4. Option 2095
i.5. Spot 2100
i.6. Lainnya 2120
ii. Keuntungan transaksi
ii.1. Forward 2125
ii.2. Futures 2130
ii.3. Swap 2135
ii.4. Option 2140
ii.5. Spot 2145
ii.6. Lainnya 2160
f. Dividen, keuntungan dari penyertaan
dengan equity method, komisi/provisi
/fee

LBU Konsolidasi
VII-11

573
VII-12

PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI

LBU Konsolidasi
Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas

i. Deviden 2170
ii. Keuntungan dari penyertaan
dengan equity method 2180
iii. Komisi/provisi kredit 2190
iv. Komisi/provisi dari transaksi
derivatif 2200
v. Fee atas kredit kelolaan 2210
vi. Lainnya 2260
g. Koreksi Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai
i. Aset Keuangan 2270
ii. Aset Lainnya 2280
iii. Rupa-rupa aset 2290
h. Koreksi atas Penyisihan Penghapusan
Transaksi Rekening Administratif 2330
i. Pendapatan Lainnya 2430
2. Beban Operasional selain Beban Bunga 2500
a Surat Berharga
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM)
surat berharga 2530
ii. Kerugian penjualan surat berharga
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi

574
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI

Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan


Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas

ii.1.a. Diperdagangkan 2560


ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar 2570
ii.2. Tersedia untuk dijual 2580
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2590
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan
piutang 2600
b. Kredit
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) kredit 2640
ii. Kerugian penjualan kredit
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan 2670
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar 2680
ii.2. Tersedia untuk dijual 2690
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2700
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan
piutang 2710
c. Aset Keuangan Lainnya
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) aset
keuangan lainnya 2740
ii. Kerugian penjualan aset keuangan

LBU Konsolidasi
VII-13

575
VII-14

PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI

LBU Konsolidasi
Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas

lainnya
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan 2770
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar 2780
ii.2. Tersedia untuk dijual 2790
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2800
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan
piutang 2810
d. Kewajiban keuangan-Peningkatan
nilai wajar (MTM) 2820
e. Kerugian transaksi spot dan derivatif
i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)
i.1. Forward 2920
i.2. Futures 2925
i.3. Swap 2930
i.4. Option 2935
i.5. Spot 2940
i.6. Lainnya 2960
ii. Kerugian penjualan
ii.1. Forward 2965
ii.2. Futures 2970

576
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI

Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan


Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas
ii.3. Swap 2975
ii.4. Option 2980
ii.5. Spot 2985
ii.6. Lainnya 3000
f. Kerugian dari penyertaan dengan
equity method, komisi/provisi/fee
dan administrasi
i. Kerugian dari penyertaan dengan
equity method 3010
ii. Komisi/provisi kredit 3020
iii. Komisi/provisi dari transaksi derivatif 3030
iv. Fee atas kredit kelolaan 3040
v. Lainnya 3100
g. Premi asuransi
i. Kredit 3110
ii. Penjaminan dana pihak ketiga 3120
iii. Kerugian operasional 3130
iv. Lainnya 3160
h. Kerugian Penurunan Nilai Aset
Keuangan
i. Penempatan dana antarbank 3170
ii. Tagihan derivatif 3180
iii. Surat berharga 3190

LBU Konsolidasi
VII-15

577
VII-16

PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI

LBU Konsolidasi
Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas

iv. Tagihan reverse repo 3200


v. Tagihan akseptasi 3210
vi. Kredit yang diberikan 3220
vii. Penyertaan 3230
viii. Lainnya 3300
i. Penyisihan penghapusan transaksi
rekening administratif 3310
j. Penyisihan kerugian risiko operasional 3320
k. Penyusutan/amortisasi
i. Aset tetap dan inventaris 3340
ii. Beban yang ditangguhkan 3350
iii. Aset tidak berwujud 3360
iv. Lainnya 3400
l. Kerugian Restrukturisasi Kredit 3410
m. Kerugian penurunan nilai
aset lainnya
i. Aset tidak berwujud 3420
ii. Aset tetap dan Inventaris 3430
iii. Properti terbengkalai 3440
iv. Aset yang diambil alih 3450
v. Rekening Tunda 3460
vi. Lainnya 3550

578
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI

Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan


Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas

n. Kerugian penurunan nilai rupa-rupa


aset 3555
o. Kerugian terkait risiko operasional
(termasuk kerugian karena kehilangan
aset tetap dan inventaris)
i. Kecurangan internal 3560
ii. Kejahatan eksternal 3561
iii. Praktek ketenagakerjaan dan
keselamatan tempat kerja 3562
iv. Klien, produk dan praktek bisnis 3563
v. Kerusakan aset fisik 3564
vi. Gangguan aktivitas bisnis dan
kegagalan sistem 3565
vii. Manajemen eksekusi, pengiriman
pemrosesan 3570
p. Tenaga kerja
i. Gaji dan upah 3640
ii. Honorarium Komisaris/Dewan
Pengawas 3650
iii. Lainnya 3690
q. Pendidikan dan pelatihan 3700
r. Penelitian dan pengembangan 3750

LBU Konsolidasi
VII-17

579
VII-18

PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI

LBU Konsolidasi
Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas

s. Sewa 3800
t Promosi 3850
u. Pajak-pajak
(tidak termasuk pajak penghasilan) 3900
v. Pemeliharaan dan perbaikan 3950
w. Barang dan jasa
i. Jasa Pengolahan Teknologi,
Sistem, dan Informasi (TSI) 4000
ii. Lainnya 4010
x. Lainnya 4050
D. 1. Laba operasional (A1 + C1) - (A2 + C2) 4150
2. Rugi operasional (A2 + C2) - (A1 + C1) 4200

E. Pendapatan non-operasional 4205


1. Sewa 4210
2. Keuntungan dari Penjualan dan
Peningkatan Nilai Wajar
Aset Tetap dan Inventaris 4220
3. Penjabaran transaksi valuta asing 4240
4. Penerimaan klaim asuransi kerugian
operasional 4250
5. Lainnya 4300

580
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI

Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan


Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas
F. Beban non-operasional 4305
1. Kerugian dari Penjualan dan Penurunan
Nilai Wajar dan inventaris 4310
2. Penjabaran transaksi valuta asing 4330
3. Lainnya 4400

G. 1. Laba non-operasional (E - F) 4450


2. Rugi non-operasional (F - E) 4500

H. 1. Laba tahun berjalan 4550


2. Rugi tahun berjalan 4600

I. I. Penerimaan Transfer Laba/Rugi


1. Penerimaan transfer laba
a. Dari kantor-kantor cabang
di dalam negeri 4650
b. Dari kantor-kantor cabang
di luar negeri 4700
2. Penerimaan transfer rugi
a. Dari kantor-kantor cabang di
dalam negeri 4750
b. Dari kantor-kantor cabang di luar
negeri 4800
J. Transfer Laba/Rugi ke Kantor Pusat
1. Transfer laba ke kantor pusat 4850
2. Transfer rugi ke kantor pusat 4900

LBU Konsolidasi
VII-19

581
VII-20

PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI

LBU Konsolidasi
Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas

K. Pajak Penghasilan
1. Taksiran Pajak Tahun Berjalan -/- 4935
2. Pajak Tangguhan :
a. Pendapatan Pajak Tangguhan 4940
b. Beban Pajak Tangguhan -/- 4945

L. 1. Jumlah laba bersih 2) 4950


2. Jumlah rugi bersih 2) 5000

M. 1. Laba kepentingan minoritas


(minority interest) 4610
2. Rugi kepentingan minoritas
(minority interest ) 4615

N. 1. Jumlah Laba setelah kepentingan


minoritas 4960
2. Jumlah Rugi setelah kepentingan
minoritas 4970

582
Lampiran I

DAFTAR SANDI BANK

I. SANDI BANK DI INDONESIA

NO. NAMA BANK SANDI

BANK INDONESIA 001


1 BANK RAKYAT INDONESIA 002
2 BANK MANDIRI 008
3 BANK NEGARA INDONESIA 009
4 BANK TABUNGAN NEGARA 200
5 BANK ANTAR DAERAH 088
6 BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL 037
7 BANK UOB BUANA INDONESIA 023
8 BANK PERMATA 013
9 BANK BUKOPIN 441
10 BANK BUMI ARTA 076
11 BANK BUMIPUTERA INDONESIA 485
12 BANK CENTRAL ASIA 014
13 BANK MUTIARA 095
14 BANK DANAMON INDONESIA 011
15 BANK EKONOMI RAHARJA 087
16 BANK GANESHA 161
17 BANK ICBC 164
18 BANK INDONESIA FINANCE AND INVESTMENT COMPANY 093
19 BANK INTERNASIONAL INDONESIA 016
20 BANK KESAWAN 167
21 BANK MASPION INDONESIA 157
22 BANK MAYAPADA INTERNASIONAL 097
23 BANK MESTIKA DHARMA 151
24 BANK METRO EXPRESS 152
25 BANK MUAMALAT INDONESIA 147
26 BANK CIMB NIAGA 022
27 OCBC NISP 028
28 BANK NUSANTARA PARAHYANGAN 145
29 BANK PANIN LTD 019
30 BANK SINAR MAS 153
31 BANK SWADESI 146
32 BANK WINDU KENTJANA INTERNASIONAL 036
33 BANK MEGA 426
34 BANK SYARIAH MANDIRI 451
35 BANK AGRONIAGA 494
36 BANK BARCLAYS 525

LP-1 583
Lampiran I

37 BANK NATIONAL NOBU 503


38 BANK ANGLOMAS INTERNASIONAL 531
39 BANK ARTOS INDONESIA 542
40 BANK PANIN SYARIAH 517
41 BANK HANA 484
42 BANK BISNIS INTERNASIONAL 459
43 BANK CENTRATAMA NASIONAL 559
44 BANK DIPO INTERNASIONAL 523
45 BANK PUNDI 558
46 BANK FAMA INTERNASIONAL 562
47 BANK HARDA INTERNASIONAL 567
48 BANK SAUDARA 212
49 BANK INA PERDANA 513
50 BANK INDEX SELINDO 555
51 BANK SBI INDONESIA 498
52 BANK BRI SYARIAH 422
53 BANK JASA JAKARTA 472
54 BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI 535
55 BANK LIMAN INTERNASIONAL 526
55 BANK MAYORA 553
56 BANK MITRA NIAGA 491
57 BANK MULTI ARTA SENTOSA 548
58 BANK PRIMA MASTER 520
59 BANK SAHABAT PURBA DANARTA 547
60 BANK ROYAL INDONESIA 501
61 BANK ANDARA 466
62 BANK SINAR HARAPAN BALI 564
63 BANK VICTORIA SYARIAH 405
64 BANK SYARIAH BUKOPIN 521
65 BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN) 213
66 BANK BCA SYARIAH 536
67 BANK SYARIAH MEGA INDONESIA 506
68 BANK VICTORIA INTERNASIONAL 566
69 BANK YUDHA BAKTI 490
70 RBS BANK 052
71 BANGKOK BANK LTD 040
72 BANK OF AMERICA NT & SA 033
73 CITIBANK 031
74 DEUTSCHE BANK AG 067
75 STANDARD CHARTERED BANK 050
76 THE BANK OF TOKYO MITSHUBISHI UFJ LTD 042
77 JP MORGAN CHASE BANK NA 032
78 THE HONGKONG & SHANGHAI BANK CORP. 041

LP-2 584
Lampiran I

79 THE BANK OF CHINA 069


80 ANZ PANIN BANK 061
81 BANK COMMONWEALTH INDONESIA 950
82 BANK BNP PARIBAS INDONESIA 057
83 BANK CHINATRUST INDONESIA 949
84 BANK CAPITAL INDONESIA 054
85 BANK DBS INDONESIA 046
86 BANK AGRIS 945
87 BANK WOORI INDONESIA 068
88 BANK SUMITOMO MITSUI INDONESIA 045
89 BANK RESONA PERDANIA 047
90 KOREA EXCHANGE BANK INDONESIA 059
91 RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA 089
92 BANK MIZUHO INDONESIA 048
93 BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA 947
94 BPD ACEH 116
95 BPD BALI 129
96 BPD BENGKULU 133
97 BPD DKI JAKARTA (BANK DKI) 111
98 BPD PAPUA 132
99 BPD JAMBI 115
100 BPD JAWA BARAT DAN BANTEN 110
101 BPD JAWA TENGAH 113
102 BPD JAWA TIMUR 114
103 BPD KALIMANTAN BARAT 123
104 BPD KALIMANTAN SELATAN 122
105 BPD KALIMANTAN TENGAH 125
106 BPD KALIMANTAN TIMUR 124
107 BPD LAMPUNG 121
108 BPD MALUKU 131
109 BPD NUSA TENGGARA BARAT 128
110 BPD NUSA TENGGARA TIMUR 130
111 BPD RIAU 119
112 BPD SULAWESI SELATAN 126
113 BPD SULAWESI TENGAH 134
114 BPD SULAWESI TENGGARA 135
115 BPD SULAWESI UTARA 127
116 BPD SUMATERA BARAT (BANK NAGARI) 118
117 BPD SUMATERA SELATAN 120
118 BPD SUMATERA UTARA 117
119 BPD YOGYAKARTA 112
120 BPD SUMATERA UTARA 117
121 BPD YOGYAKARTA 112

LP-3 585
Lampiran I

122 BANK JABAR BANTEN SYARIAH 425


123 BANK BNI SYARIAH 427

BANK DALAM LIKUIDASI (BDL)

1 BANK ANDROMEDA 144


2 BANK ANRICO 310
3 BANK ASTRIA RAYA 538
4 BANK CITRAHASTA DHANAMANUNGGAL 563
5 BANK DWIPA SEMESTA 519
6 BANK GUNA INTERNASIONAL 155
7 BANK HARAPAN SANTOSA 096
8 BANK INDUSTRI 160
9 BANK JAKARTA 332
10 BANK KOSAGRAHA SEMESTA 534
11 BANK MATARAM DHANARTA 545
12 BANK UMUM MAJAPAHIT JAYA 413
13 SEJAHTERA BANK UMUM 071
14 SOUTH EAST ASIA BANK 399

A. BANK BEKU OPERASI (BSO)


1 BANK DAGANG NASIONAL INDONESIA (BDNI) 012
2 BANK DEKA 528
3 BANK HOKINDO 505
4 BANK KREDIT ASIA (ISTIMARAT) 522
5 BANK UMUM NASIONAL (BUN) 010
6 BANK SUBENTRA 082
7 BANK SURYA 029
8 BANK PELITA 081
9 BANK MODERN 084
10 BANK CENTRIS INTERNASIONAL 551

A. BANK BEKU KEGIATAN USAHA (BBKU)


1 BANK AKEN 476
2 BANK ALFA 510
3 BANK ARYA PANDUARTA 388
4 BANK ASIA PACIFIC (ASPAC BANK) 074
5 BANK BAHARI 078
6 BANK BAJA INTERNASIONAL 165
7 BANK BEPEDE INDONESIA 550
8 BANK BUDI INTERNASIONAL 561
9 BANK BUMI RAYA UTAMA 556
10 BANK CENTRAL DAGANG 018
11 BANK CIPUTRA 549
12 BANK CITRA MAKMUR ASIA (eks.YAMA BANK) 140
13 BANK DAGANG DAN INDUSTRI 148

LP-4 586
Lampiran I

14 BANK DANA ASIA 455


15 BANK DANA HUTAMA 500
16 BANK DEWA RUTJI 329
17 BANK DHARMALA 098
18 BANK FIRST INDONESIA FINANCE AND INVESTMENT CORPORATION (FICORINVEST) 092
19 BANK HASTIN INTERNASIONAL 149
20 BANK INDOMITRA DEVELOPMENT (INDOTRADE BANK) 560
21 BANK INDONESIA RAYA 099
22 BANK INVESTMENT INTERNASIONAL (INDOVEST) 066
23 BANK INTAN 367
24 BANK KHARISMA 142
25 BANK LAUTAN BERLIAN 141
26 BANK MASHILL UTAMA 083
27 BANK METROPOLITAN RAYA 544
28 BANK NAMURA INTERNUSA 143
29 BANK ORIENT 565
30 BANK PAPAN SEJAHTERA 094
31 BANK PESONA KRIYADANA 024
32 BANK PUTERA MULTIKARSA 543
33 BANK PUTERA SURYA PERKASA 163
34 BANK SAHID GAJAH PERKASA 150
35 BANK SEMBADA ARTANUGROHO (SANHO BANK) 557
36 BANK SEWU INTERNASIONAL 514
37 BANK SINO 486
38 BANK TATA INTERNATIONAL 154
39 BANK UMUM SERVITIA 086
40 BANK USAHA PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN INDONESIA (UPPINDO) 065
BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) 600
BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) 601

LP-5 587
Lampiran I

II. SANDI BANK NASIONAL YANG BEROPERASI


DI LUAR INDONESIA

NO. NAMA BANK SANDI

1 BANK RAKYAT INDONESIA


A. NEW YORK 700
B. CAYMAN ISLAND 701
2 MANDIRI
A. TOKYO 706
B. CAYMAN ISLAND 707
C. SINGAPORE 708
D. HONGKONG 709
E. COOK ISLAND 710
F. SHANGHAI 712
G. TIMOR TIMUR 751
3 BANK NEGARA INDONESIA
A. NEW YORK 729
B. CAYMAN ISLAND 730
C. LONDON 731
D. TOKYO 732
E. HONGKONG 733
F. SINGAPORE 734
4 BANK DANAMON INDONESIA - CAYMAN ISLAND 745
5 BANK PERMATA
A. CAYMAN ISLAND 748
B. LOS ANGELES 749
6 BANK CENTRAL ASIA
A. NEW YORK 752
B. BAHAMA 753
7 BANK INTERNASIONAL INDONESIA
A. CAYMAN ISLAND 758
B. COOK ISLAND 759
C. BOMBAY (INDIA) 760
D. PORT LOUIS (REP.MAURITIUS) 761
8 PANIN BANK LTD
A. CAYMAN ISLAND 766
B. COOK ISLAND 767
9 BANK NIAGA
A. CAYMAN ISLAND 770
B. LOS ANGELES 771
10 BANK MUAMALAT - KUALA LUMPUR 780

LP-6 588
Lampiran I

III.SANDI BANK LAINNYA DI LUAR INDONESIA

NO. BANK SANDI

1 BANK SENTRAL NEGARA ASING 793


2 BANK LAINNYA DI LUAR INDONESIA
A. PRIME BANK
- TERKAIT DENGAN BANK 794
- TIDAK TERKAIT DENGAN BANK 795
B. NON PRIME BANK
- TERKAIT DENGAN BANK 796
- TIDAK TERKAIT DENGAN BANK 797

LP-7 589
Halaman sengaja dikosongkan

LP-8 590
Lampiran II

PENJELASAN DAFTAR SANDI BANK

Daftar Sandi Bank digunakan dalam Laporan Berkala Bank Umum (LBBU) untuk menunjukkan status counterparty
banks. Daftar Sandi Bank dibagi atas 3 sub kategori, yaitu :

I. Sandi Bank di Indonesia


Sub ini memuat sandi bank-bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia baik bank swasta nasional,
bank campuran, maupun kantor cabang bank asing yang beroperasi di Indonesia. Sandi yang digunakan adalah
3 digit pertama dari Sandi Laporan masing-masing bank. Misalnya, BRI : 3 digit pertama dari sandi laporannya
adalah 002.

II. Sandi Bank Nasional Yang Beroperasional di Luar Indonesia


Sub ini memuat sandi bank-bank nasional yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Sandi yang
digunakan tidak sama dengan Sandi Laporan masing-masing kantor bank. Sandi bank pada sub ini disusun
sebagaimana pada Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank. Misalnya, BRI-New York dengan sandi laporan
002.751, dalam daftar ini kantor bank yang bersangkutan diberi sandi 700.

III. Sandi Bank Lainnya di Luar Indonesia


Sub ini memuat sandi bank lainnya yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Misalnya, Citibank-
New York, Sanwa Bank-Tokyo, Standard Chartered Bank-Singapore, masing-masing dimasukkan ke dalam
kategori Bank Lainnya di Luar Indonesia.

LP-9 591
Halaman sengaja dikosongkan

LP-10 592
Lampiran III

DAFTAR SANDI PIHAK KETIGA BUKAN BANK

A. Penduduk
I. Sektor Pemerintah
1. Pemerintah Pusat
a. Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) 0010
b. Departemen Keuangan 0020
c. Departemen Pertahanan 0030
d. Departemen Kehutanan 0040
e. Departemen Pertanian 0050
f. Departemen Pertambangan dan Energi 0060
g. Departemen Agama 0070
h. Kementrian Negara BUMN 0080
i. Departemen lainnya 0999
2. Pemerintah Daerah (Pemda)
a. Provinsi 1010
b. Pemerintah Kota 1020
c. Pemerintah Kabupaten 1030
3. Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah
a. Badan Urusan Logistik (BULOG) 2010
b. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) 2020
c. Lainnya 2090
4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran
a. Lembaga Keuangan Non Bank
i. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun :
- Asuransi
= Jamsostek 4111
= Taspen 4112
= Jiwasraya 4113
= Jasa Raharja 4114
= Jasindo 4115
= ASABRI 4116
= Perusahaan asuransi lainnya 4119
- Dana Pensiun 4120
ii. Modal Ventura 4130
iii. Perusahaan Pembiayaan 4140
iv. Perusahaan Sekuritas dan Reksadana
- Perusahaan sekuritas yang tidak melakukan kegiatan usaha Reksadana 4151
- Perusahaan sekuritas yang melakukan kegiatan usaha Reksadana 4152
- Perusahaan Reksadana 4153
- Manajer Investasi 4154
- PT Danareksa 4155

LP-11 593
Lampiran III

- Lainnya 4159
v. Lembaga Keuangan Non Bank Lainnya
- Perum Pegadaian 4171
- PT Pos Indonesia 4172
- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 4173
- Lainnya 4179
b. Bukan Lembaga Keuangan
i PT Kereta Api Indonesia (KAI) 4501
ii PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) 4502
iii. PT Pelabuhan Laut Indonesia (PELINDO) 4503
iv. PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) 4504
v. PT Angkasa Pura 4505
vi. PT Perkebunan Nusantara 4506
vii. PT Pertamina 4507
viii. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) 4508
ix. PT Krakatau Steel 4509
x. PT Garuda Indonesia 4510
xi. PT Telkom 4511
xii. PT Indosat 4512
xiii. PT Jasa Marga 4513
xiv. PT Timah 4514
xv. PT Aneka Tambang 4515
xvi. Perusahaan Jasa Konstruksi 4516
xvii. Lainnya 4599
5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
a. Lembaga Keuangan Non Bank
i. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun
- Perusahaan Asuransi 5110
- Dana Pensiun 5120
ii. Modal Ventura 5130
iii. Perusahaan Pembiayaan 5140
iv. Perusahaan Sekuritas dan Reksadana
- Perusahaan sekuritas yang tidak melakukan kegiatan usaha reksadana 5151
- Perusahaan sekuritas yang melakukan kegiatan usaha reksadana 5152
- Perusahaan Reksadana 5153
- Manajer Investasi 5154
- Lainnya 5159
v. Lainnya 5199
b. Bukan Lembaga Keuangan
- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) 5501
- Perusahaan Daerah Pasar (PD Pasar) 5502
- Lainnya 5599

LP-12 594
Lampiran III

II. Sektor Swasta


1. Lembaga Keuangan Non Bank
a. Swasta Nasional
i. Perusahaan Asuransi & Dana pensiun
- Perusahaan asuransi 7110
- Dana pensiun 7120
ii. Modal Ventura 7130
iii. Perusahaan Pembiayaan 7140
iv. Perusahaan Sekuritas dan Reksadana
- Perusahaan sekuritas yang tidak melakukan kegiatan usaha Reksadana 7151
- Perusahaan sekuritas yang melakukan kegiatan usaha Reksadana 7152
- Perusahaan Reksadana 7153
- Manajer Investasi 7154
- Lainnya 7159
v. Lembaga Keuangan Non Bank Lainnya
- Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) 7172
- Koperasi Simpan Pinjam
= Koperasi Primer 7173
= Koperasi Lainnya 7174
- Lainnya 7190
b. Campuran
i. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun
- Perusahaan asuransi 7210
- Dana pensiun 7220
ii. Modal Ventura 7230
iii. Perusahaan Pembiayaan 7240
iv. Perusahaan Sekuritas dan Reksadana
- Perusahaan sekuritas yang tidak melakukan kegiatan usaha Reksadana 7251
- Perusahaan sekuritas yang melakukan kegiatan usaha Reksadana 7252
- Perusahaan Reksadana 7253
- Manajer Investasi 7254
- Lainnya 7259
v. Lembaga Keuangan Non Bank Lainnya
- Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) 7272
- Kantor Perwakilan Lembaga Milik Asing di Indonesia lainnya 7273
- Lainnya 7290
c. Asing
i. Perusahaan Asuransi & Dana pensiun
- Perusahaan asuransi 7310
- Dana pensiun 7320
ii. Modal Ventura 7330
iii. Perusahaan Pembiayaan 7340
iv. Perusahaan Sekuritas dan Reksadana

LP-13 595
Lampiran III

- Perusahaan sekuritas yang tidak melakukan kegiatan usaha Reksadana 7351


- Perusahaan sekuritas yang melakukan kegiatan usaha Reksadana 7352
- Perusahaan Reksadana 7353
- Manajer Investasi 7354
- Lainnya 7359
v. Lembaga Keuangan Non Bank Lainnya
- Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) 7372
- Kantor Perwakilan Lembaga Milik Asing di Indonesia lainnya 7379
- Lainnya 7390
2. Bukan Lembaga Keuangan
a. Swasta Nasional
i. Perusahaan-perusahaan Lainnya
- Perusahaan Otomotif 8111
- Perusahaan Perminyakan 8112
- Perusahaan Tekstil 8113
- Perusahaan Perkayuan (HPH) 8114
- Perusahaan Jasa Konstruksi 8115
- Perusahaan Industri Rokok 8116
- Perusahaan Industri Makanan 8117
- Perusahaan Agrobusiness 8118
- Perusahaan Lainnya 8139
ii. Koperasi Bukan Simpan Pinjam
- Koperasi Primer 8141
- Koperasi Lainnya 8149
iii. Yayasan, Badan Sosial dan Organisasi Kemasyarakatan
- Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (BAZIS) 8151
- Lembaga Pendidikan 8152
- Lainnya 8159
b. Campuran
i. Perusahaan-perusahaan Lainnya
- Perusahaan Otomotif 8411
- Perusahaan Perminyakan 8412
- Perusahaan Tekstil 8413
- Perusahaan Perkayuan (HPH) 8414
- Perusahaan Jasa Konstruksi 8415
- Perusahaan Industri Rokok 8416
- Perusahaan Industri Makanan 8417
- Perusahaan Agrobusiness 8418
- Perusahaan Lainnya 8449
ii. Yayasan, Badan Sosial dan Organisasi Kemasyarakatan
- Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (BAZIS) 8451
- Lembaga Pendidikan 8452
- Lainnya 8469

LP-14 596
Lampiran III

iii. Kantor Perwakilan Lembaga Milik Asing di Indonesia 8480


c. Asing
i. Perusahaan-perusahaan Lainnya
- Perusahaan Otomotif 8611
- Perusahaan Perminyakan 8612
- Perusahaan Tekstil 8613
- Perusahaan Perkayuan (HPH) 8614
- Perusahaan Jasa Konstruksi 8615
- Perusahaan Industri Rokok 8616
- Perusahaan Industri Makanan 8617
- Perusahaan Agrobisnis 8618
- Perusahaan Lainnya 8619
ii. Yayasan, Badan Sosial dan Organisasi Kemasyarakatan
- Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (BAZIS) 8651
- Lembaga Pendidikan 8652
- Lainnya 8659
iii. Kantor Perwakilan Lembaga Milik Asing di Indonesia 8670
3. Sektor Swasta Lainnya (Perusahaan/Bank dilikuidasi) 8900
4. Perseorangan 9000
B. Bukan penduduk
I. Pemerintah pusat 9100
II. Perwakilan negara-negara asing dan stafnya 9200
III. BUMN milik negara asing 9300
IV. Lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang beroperasi di luar Indonesia 9400
V. Swasta lainnya
1. Swasta Patungan Indonesia dan Negara Asing 9501
2. Swasta Milik Indonesia 9502
3. Lainnya 9519
VI. Lembaga-Lembaga Internasional
1. Bank pembangunan multilateral :
a. Islamic Development Bank (IDB) 9611
b. Asian Development Bank (ADB) 9612
c. World Bank 9613
d. lainnya 9629
2. Lainnya 9690
VII. Perseorangan 9700

LP-15 597
Lampiran IV

PENJELASAN
DAFTAR SANDI PIHAK KETIGA BUKAN BANK

I. Penduduk
Yang dimaksud dengan penduduk adalah orang, badan hukum, atau badan lainnya, yang berdomisili atau
berencana berdomisili di Indonesia sekurang-kurangya 1 (satu) tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik
Republik Indonesia di luar negeri .

Termasuk kategori Penduduk (Residents) :

1. Perorangan :
a. Seluruh penduduk yang menetap dan tinggal di Indonesia
b. Warga Negara Asing (WNA) yang datang dan bekerja di Indonesia serta memiliki izin menetap/ KIMS
(Kartu Izin Menetap Sementara)
c. Warga negara Indonesia yang berada di luar negeri dalam rangka :
i. Tugas-tugas diplomatik dan kenegaraan lainnya
ii. Pengobatan
iii.Perjalanan ke luar negeri lainnya, misalnya dalam rangka tour
d. Karyawan yang bekerja pada kantor lembaga-lembaga internasional yang berada di Indonesia
e. Penduduk Indonesia yang bertempat tinggal di perbatasan wilayah RI dengan negara lain, yang karena
pekerjaannya diharuskan untuk melintasi batas wilayah negara Indonesia secara harian dan rutin. Sebagai
contoh, penduduk Indonesia yang tinggal di Kalimantan dekat perbatasan dengan Malaysia, setiap hari
bekerja di Malaysia dan pada hari yang sama pulang kembali ke rumahnya.

2. Institusi :
a. Perwakilan lembaga-lembaga pemerintah yang beroperasi di luar negeri, seperti kedutaan besar RI,
Konsulat, Biro Pendidikan, Pusat Perdagangan dan lain-lain
b. Seluruh lembaga bisnis dan industri, perusahaan dan institusi keuangan (termasuk bank) serta organisasi
non-profit milik swasta atau pemerintah, yang berlokasi di Indonesia
c. Anak perusahaan atau kantor cabang perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, termasuk kantor
cabang bank asing yang ada di Indonesia, misalnya Citibank dan Hongkong Bank di Jakarta
d. Kantor perwakilan perusahaan industri dan bisnis asing yang beroperasi di Indonesia.

Penduduk dikelompokkan menjadi dua sektor yaitu:


a. Sektor Pemerintah
b. Sektor Swasta

I. Sektor Pemerintah
Sektor pemerintah adalah lembaga/instansi pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah termasuk
lembaga-lembaga, badan-bandan maupun perusahaan-perusahaan milik oleh pemerintah.
Sektor pemerintah dibagi atas :

1. Pemerintah pusat
Yang dimaksud dengan Pemerintah Pusat adalah seluruh instansi pemerintah baik departemen maupun
lembaga di atas/setingkat departemen yang anggaran keuangannya merupakan bagian dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk kantor wilayah/perwakilan/jawatan dan dinas-dinas

LP-17 598
Lampiran IV

vertikalnya di daerah-daerah.

Termasuk dalam klasifikasi Pemerintah Pusat adalah :


- Lembaga tinggi/tertinggi negara, termasuk MPR, DPR, MA, BPK, dan Kejaksaan Agung
- Departemen
- Lembaga/kantor setingkat departemen yang dipimpin oleh seorang menteri beserta perwakilan/jawatan
dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah
- BAPPENAS
- Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN)
- Kantor Pelayanan Pajak
- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
- Badan Pertanahan Nasional (BPN)
- Direktorat Jenderal (Ditjen) di bawah departemen
- Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi
- Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM)
- Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah (BPKP)
Tidak termasuk dalam klasifikasi Pemerintah Pusat :
- Bank Indonesia
- Seluruh lembaga pemerintahan daerah (Pemda Tingkat I dan II)
- Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
- Seluruh Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD)
- Lembaga pendidikan milik pemerintah (SDN, SMPN, SMUN, dan PTN)
- Sektor swasta dan perorangan

Pemerintah Pusat dirinci atas :


a. Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN)
b. Departemen Keuangan
c. Departemen Pertahanan
d. Departemen Kehutanan
e. Departemen Pertanian
f. Departemen Pertambangan dan Energi
g. Departemen Agama
h. Kementrian Negara BUMN
i. Departemen lainnya
Lihat kategori termasuk dalam klasifikasi pemerintah pusat di atas

2. Pemerintah Daerah
Yang dimaksud dengan pemerintah daerah adalah seluruh instansi/lembaga pemerintah yang anggaran
keuangannya diatur dalam Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) termasuk kantor wilayah/
perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah.
Contoh :
- Pemda DKI Jakarta
- Pemda Jawa Barat
- Dinas Kebersihan
- Dinas Bangunan dan Tata Kota

LP-18 599
Lampiran IV

Pemerintah Daerah dirinci atas :


a. Pemerintah Provinsi
b. Pemerintah Kota
c. Pemerintah Kabupaten

3. Badan-badan dan Lembaga-lembaga pemerintah


Yang dimaksud di sini adalah seluruh badan-badan atau lembaga-lembaga yang dibentuk oleh pemerintah
untuk suatu tugas/misi tertentu. Tidak termasuk dalam klasifikasi ini adalah yayasan-yayasan sosial/pendidikan
yang dibentuk oleh pemerintah/departemen.
Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah dirinci atas :
a. Badan Urusan Logistik (BULOG)
b. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
c. Lainnya
Contoh :
- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
- Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN)
- Badan Inteljen Negara (BIN)

4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran


Yang dimaksud dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran adalah seluruh
badan, lembaga, dan perusahaan milik negara dengan motif mencari keuntungan. BUMN atau Pemerintah
Campuran dapat berbentuk Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), PT (Persero) maupun
perusahaan lainnya, yang seluruh atau sebagian modalnya secara langsung/tidak langsung menjadi milik/
atau diterima dari pemerintah pusat/perusahaan-perusahaan pemerintah yang tergolong pada sektor pemerintah
seperti tersebut di atas dan sebagian dimiliki oleh swasta nasional atau swasta nasional bersama-sama
dengan swasta asing, atau hanya swasta asing.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran dirinci atas :

i. Pertamina

ii. PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN)

iii. PT. Industri Dirgantara Nusantara(IDN)

iv. PT. Garuda Indonesia Airways (GIA)

v. PT. Telkom

vi. PT. Jasa Marga

vii. PT. Pos Indonesia

viii. PT. Danareksa

ix. Perusahaan asuransi


Perusahaan asuransi adalah lembaga yang melakukan usaha jasa keuangan dengan menghimpun dana
masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi yang memberikan perlindungan kepada anggota
masyarakat pemakai jasa asuransi.
Termasuk pula dalam pengertian ini adalah perusahaan asuransi yang beroperasi berdasarkan prinsip
syariah (Takaful).

LP-19 600
Lampiran IV

Termasuk dalam perusahaan asuransi adalah lembaga-lembaga yang melakukan bidang usaha asuransi
kerugian, asuransi jiwa dan reasuransi.
Tidak termasuk dalam klasifikasi di sini adalah seluruh lembaga penunjang usaha asuransi, misalnya
pialang asuransi/reasuransi, penilai kerugian asuransi, konsultan aktuaria, usaha agen asuransi dan lembaga
penunjang usaha asuransi lainnya.
Yang dimasukkan ke dalam kelompok ini adalah seluruh lembaga asuransi milik pemerintah maupun
patungan antara pemerintah dan swasta nasional/asing.
Perusahaan asuransi dalam kelompok ini, dirinci atas :
- Jamsostek
- Taspen
- Jiwasraya
- Jasaraharja
- Jasindo
- Lainnya

x. PT. Pegadaian

xi. Perusahaan pembiayaan


Perusahaan Pembiayaan adalah perusahaan yang melakukan 1 atau lebih kegiatan sewa guna usaha,
anjak piutang, kartu pembiayaan dan pembiayaan nasabah.

xii. Modal ventura


Modal ventura adalah perusahaan/badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan bagi perusahaan/badan
usaha lain dalam bentuk penyertaan modal/saham selama jangka waktu tertentu.

xiii. Lainnya
Yang digolongkan ke dalam lainnya adalah perusahaan-perusahaan yang seluruh atau sebagian sahamnya
dimiliki pemerintah, yang tidak dapat digolongkan ke dalam jenis di atas.

5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


Yang diklasifikasikan dalam kategori ini adalah seluruh badan usaha milik pemerintah daerah, yang seluruh
atau sebagian saham-sahamnya dimiliki pemerintah daerah (perusahaan patungan antara pemerintah dan
swasta).

b. Sektor Swasta
Yang dimaksud dengan sektor swasta adalah perorangan (warga negara Indonesia) yang tinggal di Indonesia
dan seluruh lembaga/badan/perusahaan yang dibentuk dan tunduk kepada hukum yang berlaku di Indonesia,
misalnya :

- Perusahaan non-bank yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) yang beroperasi di Indonesia
- Kantor cabang perusahaan non-bank milik asing yang beroperasi di Indonesia
- Yayasan-yayasan, baik yang dibentuk oleh pemerintah maupun swasta.
- Lembaga pendidikan milik pemerintah maupun swasta
- Perusahaan patungan antara swasta nasional dengan asing, yang beroperasi di Indonesia

Sektor swasta dirinci atas :

1. Perusahaan asuransi

LP-20 601
Lampiran IV

Pengertian perusahaan asuransi, lihat pengertian pada sektor pemerintah di atas.

Perusahaan asuransi dirinci berdasarkan kepemilikan oleh :


i. Nasional
Yaitu perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki atau berasal dari institusi/ warga negara Indonesia.

ii. Patungan
Yaitu perusahaan yang sebagian modalnya dimiliki atau berasal dari institusi/warga negara Indonesia.

iii. Asing
Yaitu perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki oleh institusi/warga negara asing.

Tidak termasuk perusahaan asuransi, lihat penjelasan di atas.

2. Lembaga pembiayaan
Yang dimaksud dengan lembaga pembiayaan adalah lembaga yang bergerak di bidang keuangan tidak
termasuk bank, asuransi, dan pegadaian.

Lembaga pembiayaan dibedakan atas :

i. Perusahaan pembiayaan
Perusahaan pembiayaan dirinci berdasarkan kepemilikan :
- Nasional
- Patungan
- Asing

ii. Modal ventura


Modal ventura dirinci berdasarkan kepemilikan :
- Nasional
- Patungan
- Asing

iii. Baitul Maal wa Tamwil (BMT)


BMT yang sudah mempunyai badan hukum dari instansi yang berwenang.

iv. Lainnya
Yang termasuk dalam lainnya di sini adalah lembaga pembiayaan yang tidak dapat digolongkan ke
dalam salah satu jenis lembaga pembiayaan di atas, dan dirinci atas kepemilikan :
- Nasional
- Patungan
- Asing

3. Perusahaan-perusahaan lainnya
Yang diklasifikasikan ke dalam status ini adalah seluruh perusahaan swasta yang tidak digolongkan ke
dalam lembaga keuangan atau lembaga pembiayaan, yang beroperasi di Indonesia, baik yang dimiliki
sepenuhnya oleh swasta nasional, patungan antara swasta nasional dan asing, maupun yang dimiliki
sepenuhnya oleh asing, misalnya perusahaan industri yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA).

Tidak termasuk dalam klasifikasi ini adalah :


a. Kantor cabang, anak perusahaan, dan kantor perwakilan milik swasta nasional yang beroperasi di luar
Indonesia. Jenis ini termasuk klasifikasi Bukan Penduduk.

LP-21 602
Lampiran IV

b. Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/D) maupun badan usaha lainnya yang dimiliki secara patungan
antara pemerintah dan swasta. Jenis ini termasuk klasifikasi BUMN atau Pemerintah Campuran.

Golongan ini dirinci atas :


i. Nasional
ii. Patungan
iii. Asing

4. Dana Pensiun
Yang dimaksud dengan dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun.

Temasuk dalam kelompok ini adalah :


1. Seluruh lembaga/yayasan dana pensiun yang beroperasi di Indonesia milik swasta nasional, baik yang
berbentuk yayasan maupun badan usaha lainnya.
2. Seluruh lembaga/yayasan dana pensiun yang dibentuk, dimiliki, dikelola dan dimanfaatkan oleh BUMN/D.

5. Perusahaan Reksadana
Yang dimaksud dengan perusahaan reksadana adalah perusahaan yang bidang usahanya menerima dana
dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan ke dalam portfolio investasi baik di sektor perbankan maupun
di pasar modal.

6. Yayasan, badan sosial dan organisasi kemasyarakatan


Yang dimaksud dengan yayasan, badan sosial dan organisasi kemasyarakatan adalah lembaga yang didirikan
untuk melakukan usaha yang bersifat sosial dan tidak untuk mencari keuntungan.

Termasuk pula dalam kategori ini antara lain :


- Yayasan atau badan yang didirikan untuk menangani Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS)
- Yayasan atau badan sosial yang didirikan oleh pemerintah maupun swasta
- Partai politik
- Organisasi pemuda dan kemasyarakatan

Tidak termasuk dalam kategori ini adalah :


- Yayasan dana pensiun, baik yang didirikan oleh pemerintah maupun swasta
- Yayasan yang bergerak di bidang PENDIDIKAN

a. Badan Amil, Zakat, Infaq, dan Shadaqah (BAZIS)


b. Lainnya

7. Lembaga pendidikan
Yang dimaksud dengan lembaga pendidikan adalah lembaga-lembaga/badan-badan yang bergerak
dalam bidang pendidikan dan atau pelatihan baik yang didirikan oleh pemerintah, swasta nasional/asing
maupun secara bersama-sama antara pemerintah dan swasta nasional/asing.

Termasuk dalam kategori lembaga pendidikan, antara lain :


- Sekolah, universitas maupun lembaga kursus, baik milik pemerintah, swasta nasional maupun secara
bersama-sama antara pemerintah dan swasta nasional/asing
- Lembaga-lembaga pelatihan

8. Koperasi

LP-22 603
Lampiran IV

Yang dimaksud dengan koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat sesuai dengan Undang-Undang No. 12
tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian.
Golongan ini dirinci atas :
i. Koperasi primer
ii. Lainnya

9. Kantor perwakilan lembaga milik asing di Indonesia


Golongan ini dirinci atas :
i. Lembaga keuangan
ii. Lainnya

10. Sektor swasta lainnya (Perusahaan/Bank dilikuidasi)


Yang dimaksud dengan sektor swasta lainnya adalah pihak lain yang tidak dijelaskan di atas, misalnya
perusahaan/bank dilikuidasi.
11. Perseorangan
Yang dimaksud dengan persorangan adalah orang atau usaha-usaha perseorangan yang tidak berbentuk PT,
CV, Fa. dan MAI.

II. Bukan Penduduk


Yang dimaksud dengan bukan penduduk adalah orang, badan hukum, atau badan lainnya, yang tidak berdomisili
atau berencana berdomisili di Indonesia kurang dari 1 (satu) tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik
negara lain di Indonesia.

Termasuk kategori Bukan Penduduk :

1. Perorangan
a. Duta besar dan diplomat asing yang bertugas di Indonesia dengan status diplomatik
b. Turis asing yang berada di Indonesia kurang dari 1 tahun, baik yang bertujuan untuk rekreasi atau
liburan, pengobatan, kunjungan keagamaan, urusan keluarga, keikutsertaan dalam konferensi atau
pertandingan olah raga internasional, dan lain-lain.
c. Awak (Crew) pesawat atau anak buah kapal (ABK) asing yang singgah di Indonesia.
d. Pekerja musiman yang berada di Indonesia dengan tujuan semata-mata untuk pekerjaan musiman
e. Pelaku bisnis warga negara asing yang berada di Indonesia kurang dari 1 tahun

2. Institusi :
a. Pemerintahan asing beserta perwakilannya yang beroperasi di Indonesia
b. Anak perusahaan, kantor cabang, atau kantor perwakilan perusahaan swasta nasional yang beroperasi
di luar Indonesia

Bukan Penduduk dirinci atas :

1. Pemerintah Pusat
Yang digolongkan ke dalam status ini adalah pemerintah negara lain.

2. Perwakilan negara-negara asing dan stafnya


Yang dimaksud dengan negara-negara asing dan stafnya adalah perwakilan negara asing dan stafnya yang
berstatus diplomatik.

LP-23 604
Lampiran IV

3. BUMN Milik negara asing


Yang dimaksud dengan BUMN milik negara asing adalah badan usaha yang dimiliki pemerintah negara
asing.

4. Lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang beroperasi di luar Indonesia


Yang dimaksud dengan lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang beroperasi di luar Indonesia adalah
seluruh lembaga keuangan bukan bank baik milik pemerintah, swasta nasional maupun asing yang melakukan
kegiatan operasional di luar Indonesia.

5. Swasta lainnya
Termasuk dalam swasta lainnya, antara lain :
a. perorangan yang berdomisili di luar Indonesia, orang-orang asing yang tinggal sementara di Indonesia
dan tidak bermaksud tinggal di Indonesia.
b. Perusahaan-perusahaan di luar negeri yang tidak bergerak di sektor keuangan (bank maupun bukan
bank) yang beroperasi di luar Indonesia, serta lembaga pemerintah asing lainnya yang beroperasi di luar
Indonesia.

6. Lembaga-lembaga internasional
Yang dimaksud dengan lembaga-lembaga internasional adalah lembaga/organisasi internasional yang
beroperasi di luar Indonesia.

a. Bank pembangunan multilateral


Termasuk dalam kategori bank pembangunan multilateral antara lain ADB, IBRD, dan AfDB.

b. Islamic Development Bank (IDB)

c. Lainnya
Merupakan lembaga/organisasi internasional selain bank pembangunan multilateral, misalnya PBB,
IMF,ASEAN, MEE, IIFM, IFSB, AAOIFI dan lain-lain.

Status bukan penduduk untuk bank yang beroperasi di luar Indonesia terdapat dalam Daftar Sandi Bank,
misalnya Bank Sentral (sandi 798) dan BRI New York (sandi 700).

LP-24 605
Lampiran V

DAFTAR SANDI NEGARA DAN VALUTA

SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA

1 AFGHANISTAN AF AFN Afghanistan Afghani

2 ALBANIA AL ALL Albanian Lek

3 ALGERIA/ ALJAZAIR DZ DZD Algerian Dinar

4 AMERICA SAMOA AS USD US Dollar

5 ANDORRA AD ADP Andorran Peseta

6 ANDORRA AD FRF French Franc

7 ANDORRA AD ESP Spanish Peseta

8 ANGOLA AO AOA Angolan Kwanza

9 ANGUILLA AI XCD East Caribbean Dollar

10 ANTARCTICA AQ NOK Norwegian Krone

11 ANTIGUA AND BARBUDA AG XCD Antigua Dollar

12 ARGENTINA AR ARS Argentine Peso

13 ARMENIA AM AMD Armenia Dram

14 ARUBA AW AWG Aruban Guilder

15 AUSTRALIA AU AUD Australian Dollar

16 AUSTRIA AT ATS Austrian Schilling

17 AZERBAIJAN AZ AZM Azerbaijan Mant

18 BAHAMAS BS BSD Bahamas Dollar

19 BAHRAIN BH BHD Bahraini Dinar

20 BANGLADESH BD BDT Bangladesh Taka

21 BARBADOS BB BBD Barbados Dollar

22 BELARUS BY BYR Belarus Rouble

23 BELGIUM BE BEF Belgian Franc

24 BELIZE BZ BZD Belize Dollar

25 BENIN BJ XOF CFA Franc BCEAO

26 BERMUDA BM BMD Bermudian Dollar

27 BHUTAN BT INR Indian Rupee

28 BHUTAN BT BTN Bhutan Ngultrum

LP-25 606
Lampiran V

SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA

29 BOLIVIA BO BOB Bolivian Boliviano

30 BOSNIA-HERZEGOWINA BA BAM Bosnia-Herze Conv Marka

31 BOTSWANA BW BWP Botswana Pula

32 BOUVET ISLAND BV NOK Bouvet Is Kroner

33 BRAZIL BR BRL Brazilian Real

34 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO USD US Dollar

35 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO GBP Pound Sterling

(United Kingdom Pound)

36 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO SCR Seychelles Rupee

37 BRUNEI DARUSSALAM BN BND Brunei Dollar

38 BULGARIA BG BEN Bulgarian Lev

39 BURKINA FASO BF XOF CFA Franc BCEAO

40 BURUNDI BI BIF Burundi Franc

41 CAMBODIA KH KHR Cambodia Riel

42 CAMEROON CM XAF Franc de la Communaute

financiere Africaine

43 CANADA CA CAD Canadian Dollar

44 CAPE VERDE CV CVE Cape Verde Escudo

45 CAYMAN ISLANDS KY KYD Cayman Islands Dollar

46 CENTRAL AFRICAN REPUBLIC CF XAF Franc de la Communaute

financiere Africaine

47 CHAD TD XAF Franc de la Communaute

financiere Africaine

48 CHILE CL CLP Chilean Peso

49 CHILE CL CLF Chilean Fomento

50 CHINA CN CNY China Renminbi

51 CHRISTMAS ISLANDS CX AUD Christmas Island Dollar

52 COCOS (KEELING) ISLAND CC AUD Cocos (Keeling) Island Dollar

53 COLOMBIA CO COP Colombian Peso

54 COMOROS KM KMF Comoros Franc

LP-26 607
Lampiran V

SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA

55 CONGO CG XAF Franc de la Communaute

financiere Africaine

56 CONGO, THE DEMOCRATIC REPUBLIC OF THE CD CDF Democratic Rep.Congo Franc

57 COOK ISLAND CK NZD New Zealand Dollar

58 COSTA RICA CR CRC Costa Rican Colon

59 COTE D’IVOIRE ( lihat Ivory Coast) CI XCD CFA Franc BCEAO

60 CROATIA HR HRK Croatian Kuna

61 CUBA CU CUP Cuban Peso

62 CYPRUS CY CYP Cypriot Pound

63 CZECH REPUBLIC CZ CZK Czech Koruna

64 DENMARK DK DKK Danish Krone

65 DJIBOUTI DJ DJF Djibouti Franc

66 DOMINICAN REPUBLIC DO DOP Dominican Republic Peso

67 DOMONICA DM XCD East Caribbean Dollar

68 ECUADOR EC ECS Ecuadorean Sucre

69 EGYPT EG EGP Egyptian Pound

70 EL SALVADOR SV SVC El Salvador Colon

71 EQUATORIAL GUINEA GQ XAF Franc de la Communaute

financiere Africaine

72 ERITREA ER ERN Eritreian Nakfa

73 ESTONIA EE EEK Estonian Kroon

74 ETHIOPIA ET ETB Ethiopian Birr

75 EUROPEAN COMMUNITY EUR Euro

76 FALKLAND ISLANDS (MALVINAS) FK FKP Falkland Islands Pound

77 FAROE ISLANDS FO DKK Faroe Island Krone

78 FIJI FJ FJD Fiji Dollar

79 FINLAND FI FIM Finnis Markka

80 FRANCE FR FRF French Franc

81 FRANCE, METROPOLITAN FX FRF French Franc

82 FRENCH GUIANA GF FRF French Guiana Franc

LP-27 608
Lampiran V

SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA

83 FRENCH POLYNESIA PF XPF Franc Pacific Is.Fran

84 FRENCH SOUTHERN TERRITORIES TF FRF French Franc

85 GABON GA XAF Franc de la Communaute

financiere Africaine

86 GAMBIA GM GMD Gambian Dalasi

87 GEORGIA GE GEL Georgian Lari

88 GERMANY DE DEM German Mark

89 GHANA GH GHC Ghana Cedi

90 GIBRALTAR GI GIP G ibraltar Pound

91 GREENLAND GL DKK Greenland Krone

92 GRENADA GD XCD Grenada Dollar

93 GUADELOUPE GP FRF Guadeloupe Franc

94 GUAM GU USD Guam Dollar

95 GUATEMALA GT GTQ Guatemala Quetzal

96 GUINEA GN GNF Guinea Franc

97 GUINEA BISSAU GW XOF Guinea Bissau Franc

98 GUYANA GY GYD Guyana Dollar

99 HAITI HT HTG Haiti Gourde

100 HEARD AND MCDONALD ISLAND HM AUD Australian Dollar

101 HONDURAS HN HNL Honduras Lempira

102 HONGKONG HK HKD Hong Kong Dollar

103 HUNGARY HU HUF Hungarian Forint

104 ICELAND IS ISK Icelandic Krona

105 INDIA IN INR Indian Rupee

106 INDONESIA ID IDR Indonesian Rupiah

107 IRAN IR IRR Iranian Rial

108 IRAQ IQ IQD Iraqi Dinar

109 IRELAND IE IEP Irish Punt

110 ISRAEL IL ILS Israeli Shekel

111 ITALIA IT ITL Italian Lira

LP-28 609
Lampiran V

SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA

112 IVORY COAST CI XOF CFA Franc BCEAO

113 JAMAICA JM JMD Jamaican Dollar

114 JAPAN JP JPY Japanese Yen

115 JORDAN JO JOD Jordanian Dinar

116 KAZAKHSTAN KZ KZT Kazakhstan Tenge

117 KENYA KE KES Kenyan Shilling

118 KIRIBATI KI AUD Australian Dollar

119 KOREA SELATAN KR KRW Korean Won

120 KOREA UTARA KP KPW North Korean Won

121 KUWAIT KW KWD Kuwaiti Dinar

122 KYRGYZSTAN KG KGS Kyrgyzstan Som

123 LAINNYA N1 N11 atau sandi yang telah ditentukan

124 LAO PEOPLE’S DEMOC. REP. LA LAK Laos New Kip

125 LATVIA LV LVL Latvian Lats

126 LEBANON LB LBP Lebanese Pound

127 LESOTHO LS LSL Loti Lesatho

128 LIBERIA LR LRD Liberian Dollar

129 LIBYAN ARAB JAMAHIRIYA LY LYD Libyan Dinar

130 LIECHTENSTEIN LI CHF Liechtenstein Franc

131 LITHUANIA LT LTL Lithuanian Litas

132 LUXEMBOURG LU LUF Luxembourg Franc

133 MACAU MO MOP Macau Pataca

134 MACEDONIA MK MKD Macedonian Denar

135 MADAGASCAR MG MGF Madagascar Franc

136 MALAGASI MG MGF Malagasy Franc

137 MALAWI MW MWK Malawi Kwacha

138 MALAYSIA MY MYR Malaysian Ringgit

139 MALDIVES MV MVR Maldives Rufiyaa

140 MALI ML XOF Mali Republic Franc

141 MALI ML MLF Malian Franc

LP-29 610
Lampiran V

SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA
142 MALTA MT MTL Maltese Lira

143 MARSHALL ISLANDS MH USD US Dollar

144 MARTINIQUE MQ FRF French Franc

145 MAURITANIA MR MRO Mauritania Ouguiya

146 MAURITIUS MU MUR Maurutius Rupee

147 MAYOTTE YT FRF French Franc

148 MEXICO MX MXN Mexican Peso

149 MICRONESIA, FEDERATED STATE OF FM USD US Dollar

150 MOLDOVA, REPUBLIC OF MD MDL Moldova Lei

151 MONACO MC FRF French Franc

152 MONGOLIA MN MNT Mongolia Tugrik

153 MONTSERRAT MS XCD Montserrat Dollar

154 MOROCCO MA MAD Moroccan Dirham

155 MOZAMBIQUE MZ MZM Mozambique Metical

156 MYANMAR (BURMA) MM MMK Myanmar Kyat

157 NAMIBIA NA NAD Namibia Dollar

158 NAMIBIA NA ZAR Rand (South African Rand)

159 NAURU NR AUD Australian Dollar

160 NEPAL NP NPR Nepalese Rupee

161 NETHERLANDS NL NLG Netherlands Guilder/ Gulden/

Florin

162 NETHERLANDS ANTILLES AN ANG Netherlands Antillian Guilder /

Florin

163 NEW CALEDONIA NC XPF Franch Pacific Is.Fran

164 NEW ZEALAND NZ NZD New Zealand Dollar

165 NICARAGUA NI NIO Nicaragua Cordoba

166 NIEUE NU NZD New Zealand Dollar

167 NIGER NE XOF Niger Republic Franc

168 NIGERIA NG NGN Nigeria Naira

169 NORFOLK ISLANDS NF AUD Norfolk Islands Dollar

611
Lampiran V

SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA

170 NORTHERN MARIANA ISLAND MP USD US Dollar

171 NORWAY NO NOK Norwegian Krone

172 OMAN OM OMR Omani Rial

173 PAKISTAN PK PKR Pakistan Rupee

174 PALAU PW USD US Dollar

175 PANAMA PA PAB Panamanian Balboa

176 PAPUA NEW GUINEA PG PGK Papua New Guinea Kina

177 PARAGUAY PY PYG Paraguayan Guarani

178 PERU PE PEN Peruvian Nuevo

179 PHILIPPINES PH PHP Philippines Peso

180 PITCAIRN PN NZD New Zealand Dollar

181 POLAND PL PLN Polish Zloty/New Zloty

182 PORTUGAL PT PTE Portuguese Escudo

183 PUERTO RICO PR USD US Dollar

184 QATAR QA QAR Qatari Rial

185 REUNION RE FRF Reunion Franc

186 ROMANIA RO ROL Romanian Leu

187 RUSSIAN FEDERATION RU RUB Russian Rouble

188 RWANDA RW RWF Rwanda Franc

189 SAINT LUCIA LC XCD East Caribbean Dollar

190 SAMOA WS WST Samoan (West) Tala

191 SAMOA WS USD Samoan Dollar

192 SAN MARINO SM ITL San Marino Lira

193 SAO TOME & PRINCIPE ST STD Sao Tome Dobra

194 SAUDI ARABIA SA SAR Saudi Riyal

195 SENEGAL SN XOF Senegal Franc

196 SEYCHELLES SC SCR Seychelles Rupee

197 SIERA LEONER SL SLL Sierra Leone Leone

198 SINGAPORE SG SGD Singapore Dollar

199 SLOVAKIA (SLOVAK REPUBLIC) SK SKK Slovakian Koruna

612
Lampiran V

SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA
200 SLOVENIA SI SIT Slovenia Tolar

201 SOLOMON ISLANDS SB SBD Solomon Islands Dollar

202 SOMALIA SO SOS Somali Schilling

203 SOUTH AFRICA ZA ZAR South Afrian Rand

204 SOUTH GEORGIA AND THE SOUTH GS GBP Pound Sterling

SANDWICH I.

205 SPAIN ES ESP Spanish Peseta

(convertiable Peseta Acc)

206 SPAIN ES ESB Spanish Peseta

207 SRI LANGKA/CEYLON LK LKR S ri Langka Rupee

208 ST. HELENA SH SHP St. Helena Pound

209 ST. KITTAND NEVIS/ SAINT KITTS C. AND KN XCD St. Kitts Dollar

NEVIS

210 ST. PIERRE & MIQUELON PM FRF French Franc

211 ST. VINCENT & THE GRENADES VC XCD St. Vincent Dollar

212 SUDAN SD SDP Sudanese Pound

213 SUDAN SD SDD Sudanese Dinar

214 SURINAME SR SRG Surinam Guilder

215 SURINAME SR SRD Surinam Dollar

216 SVALBARD AND JAN MAYEN ISLAND SJ NOK Norwegian Krone

217 SWAZILAND SZ SZL Swaziland Lilangeni

218 SWEDIA/SWEDEN SE SEK Swedish Krone

219 SWISS/SWITZERLAND CH CHF Swiss Franc

220 SYRIAN ARAB REPUBLIC SY SYP Syrian Pound

221 TAIWAN/REP. OF CHINA/PROVINCE OF CHINA TW TWD Taiwan Dollar

222 TAJIKISTAN TJ TJS Tajikistan Somoni

223 TANZANIA (TAGANZICA & ZANZIBAR) TZ TZS Tanzanian Shilling

224 THAILAND TH THB Thai Bath

225 TIMORLESTE TL USD East Timor Dollar

226 TOKELAU TK NZD Tokelau Dollar

LP-32 613
Lampiran V

SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA

227 TONGA TO TOP Tonga Pa’anga

228 TRINIDAD & TOBAGO TT TTD Trinidad & Tobago Dollar

229 TUNISIA TN TND Tunisian Dinar

230 TURKEY TR TRL Turkish Lira

231 TURKMENISTAN TM TMM Turkmenistan Manat

232 TURKS & CAICOS ISLAND TC USD Turks & Caicos Dollar

233 TUVALU TV AUD Australian Dollar

234 UGANDA UG UGX Ugandan Shilling

235 UKRAINE UA UAH Ukrainian Hryvna

236 UNITED ARAB EMIRAT AE AED UAE Dirham

237 UNITED KINGDOM (INGGRIS) GB GBP Pound Sterling

238 UNITED STATES OF AMERICA US USD US Dollar

239 URUGUAY UY UYU Uruguay Peso

240 US MINOR OUTLYING ISLANDS UM USD US Dollar

241 UZBEKISTAN UZ UZS Uzbekistan Sum

242 VANUATU VU VUV Vanuatu Vatu

243 VATICAN CITY STATE (HOLY SEE) VA ITL Vatican City Lira

244 VENEZUELA VE VEB Venezuelan Bolivar

245 VIETNAM VN VND Vietnam Dong

246 VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG USD US Dollar

247 VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG GBP Pound Sterling

248 VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG XCD East Caribbean Dollar

249 VIRGIN ISLANDS (US) VI USD US Dollar

250 WALLIS AND FUTUNA ISLANDS WF XPF Wallis and Futuna Islands Franc

251 WEST AFRICA XO XOF CFA Franc BCEAO

252 WESTERN SAHARA EH MAD Morrocoan Dirham

253 WESTERN SAHARA EH ESP Spanish Peseta

254 WESTERN SAHARA EH MRO Mauritian Ouguiya

255 YEMEN YE YER Yemeni Rial

256 YUGOSLAVIA YU YUM Yugoslav Dinar

LP-33 614
Lampiran V

SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA
257 YUNANI (lihat Greece) GR GRD Greek Drachma

258 ZAMBIA ZM ZMK Zambian Kwacha

259 ZIMBABWE ZW ZWD Zimbabwe Dollar

260 ZIMBABWE ZW XDR Special Drawing Right

261 ZIMBABWE ZW XAG Silver

262 ZIMBABWE ZW XAU Gold

LP-34 615
Lampiran VI

DAFTAR SANDI WILAYAH BANK INDONESIA

NO. KANTOR BANK INDONESIA SANDI

1. AMBON .................................................................................................. 810


2. BALIKPAPAN .................................................................................................. 570
3. BANDA ACEH .................................................................................................. 320
4. BANDUNG .................................................................................................. 010
5. BANJARMASIN .................................................................................................. 510
6. BATAM .................................................................................................. 370
7. BENGKULU .................................................................................................. 230
8. CIREBON .................................................................................................. 140
9. DENPASAR .................................................................................................. 720
10. JAKARTA .................................................................................................. 001
11. JAMBI .................................................................................................. 310
12. JAYAPURA .................................................................................................. 820
13. JEMBER .................................................................................................. 040
14. KEDIRI .................................................................................................. 060
15. KENDARI .................................................................................................. 690
16. KUPANG .................................................................................................. 740
17. LAMPUNG .................................................................................................. 390
18. LHOKSEUMAWE .................................................................................................. 410
19. MALANG .................................................................................................. 070
20. MATARAM .................................................................................................. 710
21. MEDAN .................................................................................................. 330
22. MENADO .................................................................................................. 620
23. PADANG .................................................................................................. 340
24. PALANGKARAYA .................................................................................................. 580
25. PALEMBANG .................................................................................................. 360
26. PALU .................................................................................................. 600
27. PEKANBARU .................................................................................................. 350
28. PONTIANAK .................................................................................................. 530
29. PURWOKERTO .................................................................................................. 150
30. SAMARINDA .................................................................................................. 540
31. SEMARANG .................................................................................................. 090
32. SIBOLGA .................................................................................................. 380
33. SOLO .................................................................................................. 100
34. SURABAYA .................................................................................................. 120
35. TASIKMALAYA .................................................................................................. 190
36. TERNATE .................................................................................................. 880
37. UJUNG PANDANG .................................................................................................. 610
38. YOGYAKARTA .................................................................................................. 050

LP-35 616
Lampiran VII

SANDI LOKASI KABUPATEN/KOTA SELURUH INDONESIA

NO. NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA SANDI


PROVINSI JAWA BARAT

1 Kab. Bekasi 0102


2 Kab. Purwakarta 0103
3 Kab. Karawang 0106
4 Kab. Bogor 0108
5 Kab. Sukabumi 0109
6 Kab. Cianjur 0110
7 Kab. Bandung 0111
8 Kab. Sumedang 0112
9 Kab. Tasikmalaya 0113
10 Kab. Garut 0114
11 Kab. Ciamis 0115
12 Kab. Cirebon 0116
13 Kab. Kuningan 0117
14 Kab. Indramayu 0118
15 Kab. Majalengka 0119
16 Kab. Subang 0121
17 Kab. Bandung Barat 0122
18 Kota Bandung 0191
19 Kota Bogor 0192
20 Kota Sukabumi 0193
21 Kota Cirebon 0194
22 Kota Tasikmalaya 0195
23 Kota Cimahi 0196
24 Kota Depok 0197
25 Kota Bekasi 0198
26 Kota Banjar 0180

PROVINSI BANTEN

1 Kab. Lebak 0201


2 Kab. Pandeglang 0202
3 Kab. Serang 0203
4 Kab. Tangerang 0204
5 Kota Cilegon 0291
6 Kota Tangerang 0292
7 Kota Serang 0293
8 Kota Tangerang Selatan 0294

LP-37 617
Lampiran VII

PROVINSI DKI JAKARTA


1 Wil. Kota Jakarta Pusat 0391
2 Wil. Kota Jakarta Utara 0392
3 Wil. Kota Jakarta Barat 0393
4 Wil. Kota Jakarta Selatan 0394
5 Wil. Kota Jakarta Timur 0395
6 Wil. Kepulauan Seribu 0396

PROVINSI D.I. YOGYAKARTA


1 Kab. Bantul 0501
2 Kab. Sleman 0502
3 Kab. Gunung Kidul 0503
4 Kab. Kulon Progo 0504
5 Kota Yogyakarta 0591

PROVINSI JAWA TENGAH


1 Kab. Semarang 0901
2 Kab. Kendal 0902
3 Kab. Demak 0903
4 Kab. Grobogan 0904
5 Kab. Pekalongan 0905
7 Kab. Tegal 0906
8 Kab. Brebes 0907
9 Kab. Pati 0908
10 Kab. Kudus 0909
11 Kab. Pemalang 0910
12 Kab. Jepara 0911
13 Kab. Rembang 0912
14 Kab. Blora 0913
15 Kab. Banyumas 0914
16 Kab. Cilacap 0915
17 Kab. Purbalingga 0916
18 Kab. Banjarnegara 0917
19 Kab. Magelang 0918
20 Kab. Temanggung 0919
21 Kab. Wonosobo 0920
22 Kab. Purworejo 0921
23 Kab. Kebumen 0922
24 Kab. Klaten 0923
25 Kab. Boyolali 0924
26 Kab. Sragen 0925
27 Kab. Sukoharjo 0926
28 Kab. Karanganyar 0927

LP-38 618
Lampiran VII

29 Kab. Wonogiri 0928


30 Kab. Batang 0929
31 Kota Semarang 0991
32 Kota Salatiga 0992
33 Kota Pekalongan 0993
34 Kota Tegal 0994
35 Kota Magelang 0995
36 Kota Surakarta/Solo 0996

PROVINSI JAWA TIMUR


1 Kab. Gresik 1201
2 Kab. Sidoarjo 1202
3 Kab. Mojokerto 1203
4 Kab. Jombang 1204
5 Kab. Sampang 1205
6 Kab. Pamekasan 1206
7 Kab. Sumenep 1207
8 Kab. Bangkalan 1208
9 Kab. Bondowoso 1209
10 Kab. Banyuwangi 1211
11 Kab. Jember 1212
12 Kab. Malang 1213
13 Kab. Pasuruan 1214
14 Kab. Probolinggo 1215
15 Kab. Lumajang 1216
16 Kab. Kediri 1217
17 Kab. Nganjuk 1218
18 Kab. Tulungagung 1219
19 Kab. Trenggalek 1220
20 Kab. Blitar 1221
21 Kab. Madiun 1222
22 Kab. Ngawi 1223
23 Kab. Magetan 1224
24 Kab. Ponorogo 1225
25 Kab. Pacitan 1226
26 Kab. Bojonegoro 1227
27 Kab. Tuban 1228
28 Kab. Lamongan 1229
29 Kab. Situbondo 1230
30 Kota Surabaya 1291
31 Kota Mojokerto 1292
32 Kota Malang 1293

LP-39 619
Lampiran VII

33 Kota Pasuruan 1294


34 Kota Probolinggo 1295
35 Kota Blitar 1296
36 Kota Kediri 1297
37 Kota Madiun 1298
38 Kota Batu 1271

PROVINSI BENGKULU
1 Kab. Bengkulu Selatan 2301
2 Kab. Bengkulu Utara 2302
3 Kab. Rejang Lebong 2303
4 Kab. Lebong 2304
5 Kab. Kepahiang 2305
6 Kab. Mukomuko 2306
7 Kab. Seluma 2307
8 Kab. Kaur 2308
9 Kota Bengkulu 2391
PROVINSI JAMBI

1 Kab. Batanghari 3101


2 Kab. Sarolangun 3104
3 Kab. Kerinci 3105
4 Kab. Muaro Jambi 3106
5 Kab. Tanjung Jabung Barat 3107
6 Kab. Tanjung Jabung Timur 3108
7 Kab. Tebo 3109
8 Kab. Merangin 3111
9 Kab. Bungo 3112
10 Kota Jambi 3191
11 Kota Sungai Penuh 3192

PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM


1 Kab. Aceh Besar 3201
2 Kab. Pidie 3202
3 Kab. Aceh Utara 3203
4 Kab. Aceh Timur 3204
5 Kab. Aceh Selatan 3205
6 Kab. Aceh Barat 3206
7 Kab. Aceh Tengah 3207
8 Kab. Aceh Tenggara 3208
9 Kab. Aceh Singkil 3209
10 Kab. Aceh Jeumpa/Bireun 3210

LP-40 620
Lampiran VII

11 Kab. Aceh Tamiang 3211


12 Kab. Gayo Luwes 3212
13 Kab. Aceh Barat Daya 3213
14 Kab. Aceh Jaya 3214
15 Kab. Nagan Raya 3215
16 Kab. Aceh Simeuleu 3216
17 Kab. Bener Meriah 3217
18 Kab. Pidie Jaya 3218
19 Kab. Subulussalam 3219
20 Kota Banda Aceh 3291
21 Kota Sabang 3292
22 Kota Lhokseumawe 3293
23 Kota Langsa 3294

PROVINSI SUMATERA UTARA


1 Kab. Deli Serdang 3301
2 Kab. Langkat 3302
3 Kab. Karo 3303
4 Kab. Simalungun 3304
5 Kab. Labuhan Batu 3305
6 Kab. Asahan 3306
7 Kab. Dairi 3307
8 Kab. Tapanuli Utara 3308
9 Kab. Tapanuli Tengah 3309
10 Kab. Tapanuli Selatan 3310
11 Kab. Nias 3311
12 Kab. Toba Samosir 3313
13 Kab. Mandailing Natal 3314
14 Kab. Nias Selatan 3315
15 Kab. Humbang Hasundutan 3316
16 Kab. Pakpak Bharat 3317
17 Kab. Samosir 3318
18 Kab. Serdang Bedagai 3319
19 Kab. Angkola Sipirok 3320
20 Kab. Batu Bara 3321
21 Kab. Padang Lawas 3322
22 Kab. Padang Lawas Utara 3323
23 Kab. Labuhanbatu Selatan 3324
24 Kab. Labuhanbatu Utara 3325
25 Kab. Nias Barat 3326
26 Kab. Nias Utara 3327
27 Kota Tebing Tinggi 3391
28 Kota Binjai 3392

LP-41 621
Lampiran VII

29 Kota Pematang Siantar 3393


30 Kota Tanjung Balai 3394
31 Kota Sibolga 3395
32 Kota Medan 3396
33 Kota Padang Sidempuan 3399
34 Kota Gunung Sitoli 3397

PROVINSI SUMATERA BARAT


1 Kab. Agam 3401
2 Kab. Pasaman 3402
3 Kab. Limapuluh Koto 3403
4 Kab. Solok Selatan 3404
5 Kab. Padang Pariaman 3405
6 Kab. Pesisir Selatan 3406
7 Kab. Tanah Datar 3407
8 Kab. Sawahlunto/Sijunjung 3408
9 Kab. Kepulauan Mentawai 3409
10 Kab. Pasaman Barat 3410
11 Kab. Dharmasraya 3411
12 Kab. Solok 3412
13 Kota Bukittinggi 3491
14 Kota Padang 3492
15 Kota Sawahlunto 3493
16 Kota Padang Panjang 3494
17 Kota Solok 3495
18 Kota Payakumbuh 3496
19 Kota Pariaman 3497

PROVINSI RIAU
1 Kab. Kampar 3501
2 Kab. Bengkalis 3502
3 Kab. Indragiri Hulu 3504
4 Kab. Indragiri Hilir 3505
5 Kab. Rokan Hulu 3508
6 Kab. Rokan Hilir 3509
7 Kab. Pelalawan 3510
8 Kab. Siak 3511
9 Kab. Kuantan Singingi 3512
10 Kab. Kepulauan Meranti 3513
11 Kota Pekanbaru 3591
12 Kota Dumai 3592

LP-42 622
Lampiran VII

PROVINSI SUMATERA SELATAN


1 Kab. Musi Banyuasin 3606
2 Kab. Ogan Komering Ulu 3607
3 Kab. Lematang Ilir Ogan Tengah (Muara Enim) 3608
4 Kab. Lahat 3609
5 Kab. Musi Rawas 3610
6 Kab. Ogan Komering Ilir 3611
7 Kab. Banyuasin 3613
8 Kab. Ogan Komeing Ulu Selatan 3614
9 Kab. Ogan Komeing Ulu Timur 3615
10 Kab. Ogan Ilir 3616
11 Kab. Empat Lawang 3617
12 Kota Palembang 3691
13 Kota Lubuklinggau 3693
14 Kota Prabumulih 3694
15 Kota Pagar Alam 3697

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG


1 Kab. Bangka 3701
2 Kab. Belitung 3702
3 Kab. Bangka Barat 3703
4 Kab. Bangka Selatan 3704
5 Kab. Bangka Tengah 3705
6 Kab. Belitung Timur 3706
7 Kab. Bangka Belitung 3707
8 Kota Pangkal Pinang 3791

PROVINSI KEPULAUAN RIAU


1 Kab. Karimun 3801
2 Kab. Lingga 3802
3 Kab. Natuna 3803
4 Kab. Bintan (d/h Kabupaten Kepulauan Riau) 3804
5 Kab. Anambas 3805
6 Kota Tanjung Pinang 3891
7 Kota Batam 3892
PROVINSI LAMPUNG
1 Kab. Lampung Selatan 3901
2 Kab. Lampung Tengah 3902
3 Kab. Lampung Utara 3903
4 Kab. Lampung Barat 3904
5 Kab. Tulang Bawang 3905
6 Kab. Tanggamus 3906
7 Kab. Lampung Timur 3907

LP-43 623
Lampiran VII

8 Kab. Way Kanan 3908


9 Kab. Pesawaran 3909
10 Kab. Pringsewu 3910
11 Kab. Tulang Bawang Barat 3911
12 Kab. Mesuji 3912
13 Kota Bandar Lampung 3991
14 Kota Metro 3992

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


1 Kab. Banjar 5101
2 Kab. Tanah Laut 5102
3 Kab. Tapin 5103
4 Kab. Hulu Sungai Selatan 5104
5 Kab. Hulu Sungai Tengah 5105
6 Kab. Hulu Sungai Utara 5106
7 Kab. Barito Kuala 5107
8 Kab. Kota Baru 5108
9 Kab. Tabalong 5109
10 Kab.Tanah Bumbu 5110
11 Kab. Balangan 5111
12 Kota Banjarmasin 5191
13 Kota Banjarbaru 5192

PROVINSI KALIMANTAN BARAT


1 Kab. Pontianak 5301
2 Kab. Sambas 5302
3 Kab. Ketapang 5303
4 Kab. Sanggau 5304
5 Kab. Sintang 5305
6 Kab. Kapuas Hulu 5306
7 Kab. Bengkayang 5307
8 Kab. Landak 5308
9 Kab. Sekadau 5309
10 Kab. Melawi 5310
11 Kab. Kayong Utara 5311
12 Kab. Kubu Raya 5312
13 Kota Pontianak 5391
14 Kota Singkawang 5392

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


1 Kab. Kutai Kartanegara 5401
2 Kab. Berau 5402

LP-44 624
Lampiran VII

3 Kab. Pasir 5403


4 Kab. Bulungan 5404
5 Kab. Kutai Barat 5405
6 Kab. Kutai Timur 5406
7 Kab. Nunukan 5409
8 Kab. Malinau 5410
9 Kab. Penajam Paser Utara 5411
10 Kab. Tana Tidung 5412
11 Kota Samarinda 5491
12 Kota Balikpapan 5492
13 Kota Tarakan 5493
14 Kota Bontang 5494

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH


1 Kab. Kapuas 5801
2 Kab. Kotawaringin Barat 5802
3 Kab. Kotawaringin Timur 5803
4 Kab. Barito Selatan 5806
5 Kab. Barito Utara 5808
6 Kab. Murung Raya 5804
7 Kab. Barito Timur 5805
8 Kab. Gunung Mas 5807
9 Kab. Pulang Pisau 5809
10 Kab. Seruyan 5810
11 Kab. Katingan 5811
12 Kab. Sukamara 5812
13 Kab. Lamandau 5813
14 Kota Palangkaraya 5892

PROVINSI SULAWESI TENGAH


1 Kab. Donggala 6001
2 Kab. Poso 6002
3 Kab. Parimo/Banggai 6003
4 Kab. Toli-Toli 6004
5 Kab.Banggai Kepulauan 6005
6 Kab. Morowali 6006
7 Kab. Buol 6007
8 Kab. Tojo Una-Una 6008
9 Kab. Parigi Moutong 6009
10 Kab. Sigi 6010
11 Kota Palu 6091

LP-45 625
Lampiran VII

PROVINSI SULAWESI SELATAN


1 Kab. Pinrang 6101
2 Kab. Gowa 6102
3 Kab. Wajo 6103
4 Kab. Bone 6105
5 Kab. Tana Toraja 6106
6 Kab. Maros 6107
7 Kab. Luwu 6109
8 Kab. Sinjai 6110
9 Kab. Bulukumba 6111
10 Kab. Bantaeng 6112
11 Kab. Jeneponto 6113
12 Kab. Selayar 6114
13 Kab. Takalar 6115
14 Kab. Barru 6116
15 Kab. Sidenreng Rappang 6117
16 Kab. Pangkajene Kepulauan 6118
17 Kab. Soppeng (d/h Watansoppeng) 6119
18 Kab. Enrekang 6121
19 Kab. Luwu Timur (d/h Luwu Selatan) 6122
20 Kab. Luwu Utara 6124
21 Kab. Toraja Utara 6125
22 Kota Makassar 6191
23 Kota Pare-Pare 6192
24 Kota Palopo 6193

PROVINSI SULAWESI UTARA


1 Kab. Minahasa 6202
2 Kab. Bolaang Mongondow 6203
3 Kab. Kepulauan Sangihe 6204
4 Kab. kepulauan Talaud 6205
5 Kab. Minahasa Selatan 6206
6 Kab. Minahasa Utara 6207
7 Kab. Minahasa Tenggara 6209
8 Kab. Bolaang Mongondow Utara 6210
9 Kab. Kepulauan Sitaro 6211
10 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 6212
11 Kab. Bolaang Mongondow Timur 6213
12 Kota Menado 6291
13 Kota Kotamobagu 6292
14 Kota Bitung 6293
15 Kota. Tomohon 6294

LP-46 626
Lampiran VII

PROVINSI GORONTALO
1 Kab. Gorontalo 6301
2 Kab. Bualemo 6302
3 Kab. Bonebolango 6303
4 Kab. Pohuwato 6304
5 Kab. Gorontalo Utara 6305
6 Kota Gorontalo 6391

PROVINSI SULAWESI BARAT


1 Kab. Polewali Mandar 6401
2 Kab. Majene 6402
3 Kab. Mamasa 6403
4 Kab. Mamuju Utara 6404
5 Kota Mamuju 6491

PROVINSI SULAWESI TENGGARA


1 Kab. Buton 6901
2 Kab. Muna 6903
3 Kab. Kolaka 6904
4 Kab. Wakatobi 6905
5 Kab. Konawe 6906
6 Kab. Konawe Selatan 6907
7 Kab. Bombana 6908
8 Kab. Kolaka Utara 6909
9 Kab. Buton Utara 6910
10 Kab. Konawe Utara 6911
11 Kota Bau-Bau 6990
12 Kota Kendari 6991

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


1 Kab. Lombok Barat 7101
2 Kab. Lombok Tengah 7102
3 Kab. Lombok Timur 7103
4 Kab. Sumbawa 7104
5 Kab. Bima 7105
6 Kab. Dompu 7106
7 Kab. Sumbawa Barat 7107
8 Kab. Lombok Utara 7108
9 Kota Mataram 7191
10 Kota. Bima 7192
PROVINSI BALI
1 Kab. Buleleng 7201
2 Kab. Jembrana 7202

LP-47 627
Lampiran VII

3 Kab. Tabanan 7203


4 Kab. Badung 7204
5 Kab. Gianyar 7205
6 Kab. Klungkung 7206
7 Kab. Bangli 7207
8 Kab. Karangasem 7208
9 Kota Denpasar 7291

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR


1 Kab. Kupang 7401
2 Kab. Timor-Tengah Selatan 7402
3 Kab. Timor-Tengah Utara 7403
4 Kab. Belu 7404
5 Kab. Alor 7405
6 Kab. Flores Timur 7406
7 Kab. Sikka 7407
8 Kab. Ende 7408
9 Kab. Ngada 7409
10 Kab. Manggarai 7410
11 Kab. Sumba Timur 7411
12 Kab. Sumba Barat 7412
13 Kab. Lembata 7413
14 Kab. Rote 7414
15 Kab. Manggarai Barat 7415
16 Kab. Sumba Tengah 7416
17 Kab. Sumba Barat Daya 7417
18 Kab. Manggarai Timur 7418
19 Kab. Nagekeo 7419
20 Kab. Sabu Raijua 7420
21 Kota Kupang 7491

PROPINSI MALUKU
1 Kab. Maluku Tengah 8101
2 Kab. Maluku Tenggara 8102
3 Kab. Maluku Tenggara Barat 8103
4 Kab Buru 8104
5 Kabupaten Seram Bagian Barat 8105
6 Kabupaten Seram Bagian Timur 8106
7 Kabupaten Kepulauan Aru 8107
8 Kab. Maluku Barat Daya 8108
9 Kab. Buru Selatan 8109
10 Kota Ambon 8191
11 Kota Tual 8192

LP-48 628
Lampiran VII

PROVINSI PAPUA
1 Kab. Jayapura 8201
2 Kab. Biak Numfor 8202
3 Kab. Yapen-Waropen 8210
4 Kab. Merauke 8211
5 Kab. Paniai 8212
6 Kab. Jayawijaya 8213
7 Kab. Nabire 8214
8 Kab. Mimika 8215
9 Kab. Puncak Jaya 8216
10 Kab. Sarmi 8217
11 Kab. Keerom 8218
12 Kab. Pegunungan Bintang 8221
13 Kab. Yahukimo 8222
14 Kab. Tolikara 8223
15 Kab. Waropen 8224
16 Kab. Boven Digoel 8226
17 Kab. Mappi 8227
18 Kab. Asmat 8228
19 Kab. Supiori 8231
20 Kab. Mamberamo Raya 8232
21 Kab. Dogiyai 8233
22 Kab. Lanny Jaya 8234
23 Kab. Mamberamo Tengah 8235
24 Kab. Nduga 8236
25 Kab. Yalimo 8237
26 Kab. Puncak 8238
27 Kab. Intan Jaya 8239
28 Kab. Deiyai 8240
29 Kota Jayapura 8291

PROVINSI MALUKU UTARA


1 Kab. Halmahera Tengah 8302
2 Kab. Halmahera Utara 8303
3 Kab. Halmahera Timur 8304
4 Kab. Halmahera Barat 8305
5 Kab. Halmahera Selatan 8306
6 Kab. Kepulauan Sula 8307
7 Kab. Pulau Morotai 8308
8 Kota Ternate 8390
9 Kota Tidore Kepulauan 8391

LP-49 629
PROVINSI IRIAN JAYA BARAT
1 Kab. Sorong 8401
2 Kab. Fak-Fak 8402
3 Kab. Manokwari 8403
4 Kab. Sorong Selatan 8404
5 Kab. Raja Ampat 8405
6 Kab. Kaimana 8406
7 Kab. Teluk Bintuni 8407
8 Kab. Teluk Wondama 8408
9 Kab. Tembrauw 8409
10 Kab. Maybrat 8410
11 Kota Sorong 8491

Catatan :
DI LUAR INDONESIA 9999

LP-50 630
KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA PENERIMA KREDIT
LAPORAN BULANAN BANK UMUM

I. PENERIMA KREDIT LAPANGAN USAHA


BERDASARKAN KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA TAHUN 2005 (KBLI 2005)

KODE
JUDUL - DESKRIPSI KETERANGAN
LBU BARU
A. PERTANIAN, PERBURUAN DAN KEHUTANAN
A.1. PERTANIAN DAN PERBURUAN
A.1.1. Pertanian Tanaman Pangan, Tanaman Perkebunan,
dan Hortikultura
A.1.1.1. Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan

Kelompok ini mencakup usaha pertanian mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
- Pertanian Padi 011110 penyemaian, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan pasea panen padi sawah
dan padi ladang sampai dengan dihasilkan produk gabah kering basah (GKB). Budidaya
ikan di sawah (mina padi) digolongkan dalam kegiatan perikanan

Kelompok ini mencakup usaha pertanian mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan pasca panen biji-bijian, seperti: jagung,
LP-51

- Pertanian Palawija sorgum/cantel, gandum, wijen, biji bunga matahari; kacang-kacangan, seperti: kacang
tanah, kedelai, kacang hijau, dan kacang polong; dan umbi-umbian, baik umbi batang
seperti: talas, irut dan ganyong; maupun umbi akar, seperti: ubi kayu, ubi jalar, dan
gembili.

Pertanian Palawija Jagung 011121 sudah jelas

Pertanian Palawija Ketela pohon 011122 sudah jelas

Pertanian Palawija Ubi jalar 011123 sudah jelas

Pertanian Palawija Umbi-umbian lainnya 011124 sudah jelas

Pertanian Palawija Kacang tanah 011125 sudah jelas

Pertanian Palawija Kedele 011126 sudah jelas

Lampiran VIII
Pertanian Palawija Kacang-kacangan lainnya 011129 sudah jelas

631
Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan lahan,

Lampiran VIII
- Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis 011130 penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan tebu dan tanaman
Lainnya pemanis lainnya, seperti: bit, stevia, dan sorgum manis.

Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
- Perkebunan Tembakau 011140 penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan tanaman
tembakau. Termasuk pula pengolahan daun tembakau yang tak dapat dipisahkan
dari kegiatan perkebunan.

Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
- Perkebunan Karet dan Penghasil Getah 011150 penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan tanaman karet
Lainnya dan tanaman penghasil getah lainnya, seperti: getah perea dan kemenyan. Termasuk
pengolahan hasil tanaman karet yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perkebunan.

Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
- Perkebunan Tanaman Bahan Baku Tekstil 011160 penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan tanaman bahan
dan Sejenisnya baku tekstil, seperti: kapuk, kapas, rosela, rami, yute, linen, agave, abaca dan kenaf.

Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan tanaman obat/
- Perkebunan Tanaman Obat / Bahan 011170 bahan farmasi (termasuk pula tanaman bahan insektisida dan fungisida dan yang
Farmasi sejenis) seperti: kina, jahe, adas, kapulaga, kunyit, temulawak, temugiring, orang-
LP-52

aring, iles-iles, pinang, gambir, jarak.

Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
- Perkebunan Tanaman Minyak Atsiri 011180 penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan tanaman
perkebunan minyak atsiri, seperti: sereh wangi, nilam, menthol, cendana, kenanga,
ilang-ilang.

Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan tanaman
- Perkebunan Tanaman Lainnya yang Tidak 011190 perkebunan lainnya yang tidak termasuk dalam kelompok manapun. Termasuk
Diklasifikasikan di Tempat Lain tanaman pupuk hijau, tanaman penutup tanah, dan tanaman pakan ternak (rumput
gajah dan murbei).

A.1.1.2. Pertanian Hortikultura Sayuran dan Bunga-


bungaan

Kelompok ini mencakup usaha pertanian mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
- Pertanian Hortikultura Sayuran yang penanaman, pemeliharaan, pemanenan, dan pasca panen sayuran yang dipanen sekali,
dipanen Sekali seperti: bawang merah, bawang putih, kentang, kubis, petsai/sawi, wortel dan lobak.
Bayam dan kangkung yang dipanen dengan akarnya juga dimasukkan dalam kelompok
ini.

632
Pertanian Hortikultura Sayuran yang 011211
dipanen Sekali Bawang Merah sudah jelas

Pertanian Hortikultura Sayuran yang 011219


dipanen Sekali Lainnya sudah jelas

- Pertanian Hortikultura Sayuran yang 011220


dipanen Lebih dari Sekali Kelompok ini mencakup usaha pertanian mulai dari kegiatan pengolahan
lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, dan pasca panen sayuran
yang dipanen lebih dari sekali, seperti: kacang panjang, kacang merah,
eabe, tomat, terong, buncis, ketimun, labu siam,
- Pertanian Hortikultura Bunga-bungaan
Kelornpok ini mencakup budidaya tanaman hias yang khusus dipanen
bunganya, termasuk pasca panen, seperti: anggrek, mawar, melati, dan
sedap malam.
Pertanian Hortikultura Bunga-bungaan 011231
Anggrek sudah jelas

Pertanian Hortikultura Bunga-bungaan 011239


Lainnya sudah jelas

- Pertanian Tanaman Hias Lainnya 011240


LP-53

Kelompok ini mencakup budidaya tanaman hias yang dipanen selain


bunganya, seperti bonsai, suplir, kuping gajah dan palem.
- Pembibitan dan Pembenihan Hortikultura 011250
Sayuran dan Bunga-bungaan Kelompok ini. mencakup usaha pembibitan dan pembenihan hortikultura
sayuran dan bunga-bungaan, mencakup bibit bunga, bibit buah-buahan,
dan bibit sayur sayuran; cangkokanl stek, umbi, akar umbi dan lainnya.
A.1.1.3. Pertanian Buah-buahan, Perkebunan Kelapa,
Perkebunan Kelapa Sawit, Perkebunan Tanaman
Untuk Minuman, Perkebunan Jambu Mete, dan
Perkebunan Tanaman Untuk Rempah

- Pertanian Buah-buahan Musiman Kelompok ini mencakup usaha pertanian mulai dari kegiatan penyiapanl
pelaksanaan, penanaman, pembibitan, pemeliharaan, pemanenan dan
pasca panen buah-buahan musiman seperti: rambutan, jeruk, durian,
duku, semangka, dan mangga.

Lampiran VIII
Pertanian Buah-buahan Musiman Jeruk 011311
sudah jelas
Pertanian Buah-buahan Musiman Lainnya 011319
sudah jelas

633
- Pertanian Buah-buahan Sepanjang Tahun

Lampiran VIII
Kelompok ini mencakup usaha pertanian mulai dari kegiatan
penyiapan / pelaksanaan, penanaman, pembibitan, pemeliharaan,
pemanenan dan pasca panen bermacam-macam buah-buahan
sepanjang tahun seperti: pepaya, pisang dan nenas.
Pertanian Buah-buahan Sepanjang Tahun Pisang 011321
sudah jelas
Pertanian Buah-buahan Sepanjang Tahun Lainnya 011329
sudah jelas

- Perkebunan Kelapa 011330 Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan
pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan kelapa.

- Perkebunan Kelapa Sawit 011340 Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan
pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan kelapa sawit.

- Perkebunan Tanaman Untuk Bahan Minuman Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan
pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan tanaman untuk bahan minuman,
seperti: tanaman kopi, teh dan coklat.
Perkebunan Tanaman Kopi 011351
LP-54

sudah jelas
Perkebunan Tanaman Teh 011352
sudah jelas
Perkebunan Tanaman Coklat (Kakao) 011353
sudah jelas

- Perkebunan Jambu Mete 011360 Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan
pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan jambu mete.

- Perkebunan Lada 011370 Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan
pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan lada.

- Perkebunan Cengkeh 011380 Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan
pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan cengkeh.

- Perkebunan Tanaman Rempah Lainnya Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan
pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan tanaman rempah lainnya, seperti: panili,

634
Perkebunan Tanaman Rempah Panili 011391 kayu manis, dan pala.
sudah jelas
Perkebunan Tanaman Rempah Pala 011392
sudah jelas
Perkebunan Tanaman Rempah yang T idak 011399
Diklasifikasikan di Tempat Lain sudah jelas

A.1.2. Peternakan
A.1.2.1. Pembibitan dan Budidaya Ternak

Kelompok ini mencakup usaha peternakan yang menyelenggarakan


- Pembibitan dan Budidaya Sapi Potong 012110 pembibitan sapi potong, untuk menghasilkan ternak bibit sapi potong,
mani dan mudigah, dan peternakan yang menyelenggarakan budidaya
sapi potong (termasuk kegiatan penggemukan) untuk menghasilkan sapi
bakalan dan sapi potong, serta kegiatan pemotongan sapi yang tidak
dapat dipisahkan dari usaha peternakan.

Kelompok ini mencakup usaha yang menyelenggarakan pembibitan


domba dan kambing potong, untuk menghasilkan ternak bibit domba
- Pembibitan dan Budidaya Domba dan Kambing Potong 012191 dan kambing potong, mani dan mudigah, dan peternakan yang
menyelenggarakan budidaya domba dan kambing (termasuk kegiatan
LP-55

penggemukan) untuk menghasilkan domba dan kambing, serta kegiatan


pemotongan domba dan kambing yang tidak dapat dipisahkan dari
usaha peternakan.

- Pembibitan dan Budidaya Ternak Perah 012192 Kelompok ini mencakup usaha peternakan yang menyelenggarakan
pembibitan ternak perah, untuk menghasilkan ternak bibit untuk perah,
mani dan mudigah, dan peternakan yang menyelenggarakan budidaya
ternak perah untuk menghasilkan susu.
A.1.2.2. Pembibitan dan Budidaya Ternak Lainnya

- Pembibitan dan Budidaya Babi 012210 Kelompok ini mencakup usaha peternakan yang menyelenggarakan
pembibitan ternak babi, untuk menghasilkan ternak bibit babi, mani
dan mudigah, dan peternakan yang menyelenggarakan budidaya babi
untuk menghasilkan babi potong.

Lampiran VIII
- Pembibitan dan Budidaya Unggas 012291 Kelompok ini mencakup usaha peternakan yang menyelenggarakan
pembibitan dan budidaya ayam ras, ayam buras, itik, burung puyuh,
burung merpati, burung onta, aneka ternak lainnya, ternak unggas
lainnya.

635
Lampiran VIII
Kelompok ini mencakup usaha pertanian atau perkebunan yang dikombinasikan
A.1.3. Kombinasi Pertanian Atau Perkebunan Dengan 013000 dengan usaha peternakan dalam satu unit kegiatan campuran. Ratio Spesialisasi
Peternakan (Mixed Farming) kombinasi kegiatan ini adalah kurang dari 66 persen untuk salah satu kegiatannya.
Pertanian campuran, perkebunan campuran, dan peternakan campuran dimasukkan
dalam kelompok yang sesuai dengan kegiatan utamanya.

A.1.4. Jasa Pertanian, Perkebunan dan Peternakan 014000 Kelompok ini mencakup jasa pengolahan lahan, jasa pemupukan, penanaman bibit/
benih dan pengendalian jasad pengganggu, jasa pemanenan dan pasca panen, usaha
jasa pertanian lainnya, jasa pelayanan kesehatan ternak, jasa pemacekan ternak, jasa
penetasan telur, jasa pelayanan peternakan lainnya.

Kelompok ini mencakup usaha perburuan / penangkapan satwa liar dalam rangka
A.1.5. Perburuan Penangkapan dan Penangkaran Satwa Liar 015000 pengendalian populasi dan pelestarian serta usaha penangkaran, pembesaran,
penelitian untuk pelestarian satwa liar, baik satwa laut seperti walrus, seals dan satwa
liar darat. Termasuk usaha pengawetan dan penyamakan kulit dari furskin, reptil, dan
kulit unggas hasil perburuan dan penangkapan.
A.2. KEHUTANAN
A.2.1. Kehutanan

A.2.1.1. Pengusahaan Hutan Tanaman 020100 Kelompok ini mencakup usaha persemaian, penanaman, pemeliharaan, pemanenan
LP-56

hasil, pengolahan, dan pemasaran jenis tanaman jati, pinus, mahoni, sonokeling,
albasia/jeunjing, cendana, akasia, ekaliptus dan lainnya.

A.2.1.2. Pengusahaan Hutan Alam 020200 Kelompok ini mencakup usaha yang terpadu antara kegiatan pemanenan kayu dengan
batas ,jlameter, pengolahan, pemasaran, penanaman kembali serta pemeliharaan
tanaman dari jenis-jenis alami, seperti: meranti, kruing, pulai, ramin, kayu besi, kayu
hitam, ulin

A.2.1.3. Pengusahaan Hasil Hutan Selain Kayu 020300 Kelompok ini mencakup usaha penanaman, pemeliharaan, pemungutan hasil,
pengolahan dan pemasaran jenis tanaman rotan, getah pinus, daun kayu putih,
kokon / kepompong ulat sutera, damar dan hasil-hasil hutan selain kayu lainnya,
seperti pengusahaan hutan bambu.

A.2.1.4. Jasa Kehutanan 020400 Kelompok ini mencakup jasa kehutanan bidang inventarisasi dan tataguna lahan;
jasa kehutanan bidang perllndungan hutan dan pelestarian alam; jasa kehutanan
bidang reboisasi dan rehabilitasi; serta jasa kehutanan lainnya.
A.2.1.5. Usaha Kehutanan Lainnya 020500
Kelompok ini mencakup usaha pemungutan kayu, usaha pemungutan selain kayu
dan usaha kehutanan lainnya.
B. PERIKANAN
B.1. PERIKANAN

636
B.1.1. Perikanan
B.1.1.1. Penangkapan Biota di Laut

Kelompok ini mencakup usaha! kegiatan penangkapan ikan tuna / cakalang


(seperti: penangkapan ikan big eye tuna, yellow fin tuna, albacore, dan cakalang),
ikan hiu / cucut (seperti: hiu macan, hiu gergaji, dan cucut botol), ikan tenggiri,
- Penangkapan Ikan di Laut bawal, layang, lemusu, kakap merah, dan ikan hias laut (seperti: sekar taji layar
lurik, buntel pasir, dan ikan kalong) di laut, muara sungai, laguna dan tempat lain
yang dipengaruhi pasang surut. Termasuk pula penangkapan binatang laut lainnya,
seperti: teripang dan ubur-ubur.

Penangkapan Ikan Tuna 050111 sudah jelas

Penangkapan Ikan Lainnya 050119 sudah jelas

Kelompok ini mencakup usaha kegiatan penangkapan jenis udang (seperti: udang
- Penangkapan Crustacea Laut windu, udang putih, udang dogol), lobster, dan crustacea laut lainnya (seperti: kepiting
dan rajungan) di laut, muara sungai, laguna, dan tempat lain yang dipengaruhi pasang
surut.

Penangkapan Udang Laut 050121 sudah jelas


LP-57

Penangkapan Crustacea Lainnya di Laut 050122 sudah jelas

B.1.1.2. Lainnya 050190 Kelompok ini mencakup usaha / kegiatan Penangkapan/Pengambilan Mollusca Laut,
Tanaman Laut dan benih Biota Laut

B.1.2. Budidaya Biota di Laut

Kelompok ini mencakup usaha/ kegiatan budidaya/ pembesaran ikan, udang, kerang
B.1.2.1. Budidaya Biota Laut mutiara, kerang darah, kerang hijau, teripang, dan binatang laut lainnya (seperti:
penyu, kima raksasa, dan keong laut) di laut, muara sungai, laguna, dan tempat lain
yang dipengaruhi pasang surut.

- Budidaya Biota Laut Udang 050211 sudah jelas

- Budidaya Biota Laut Tuna 050212 sudah jelas

Lampiran VIII
- Budidaya Biota Laut Rumput Laut 050213 sudah jelas

- Budidaya Biota Laut Lainnya 050219 sudah jelas

637
B.1.2.2. Pembenihan Biota Laut 050220 Kelompok ini mencakup usaha pembenihan ikan laut, udang, dan biota laut lainnya

Lampiran VIII
(seperti: kerang mutiara, kerang hijau, penyu, dan kepiting) dengan media air
laut.
B.1.3. Penangkapan Biota di Perairan Umum

Kelompok ini mencakup usaha/ kegiatan penangkapan ikan air tawar (ikan jelawat,
B.1.3.1. Penangkapan Ikan di Perairan Umum 050310 betutu, belida, patin, dan lele), dan ikan hias (seperti: ikan ulang, uli dan pelangi) di
danau, sungai, waduk dan rawa.

B.1.3.2. Penangkapan Crustacea, Mollusca, dan Biota 050320 Kelompok ini mencakup usaha/ kegiatan penangkapan crustacea air tawar (seperti:
Lainnya di Perairan Umum udang galah dan udang grago), mollusca (seperti: siput dan remis), katak, dan biota
air tawar lainnya (seperti: bulus, belut, dan sidat) di danau, sungai, waduk, dan rawa.

B.1.4. Budidaya Biota Air Tawar dan Air Payau

Kelompok ini mencakup usaha / kegiatan budidaya / pembesaran ikan air tawar, udang,
B.1.4.1. Budidaya Biota Air Tawar katak, dan budidaya biota air tawar lainnya (seperti: buaya, labi-Iabi, dan kura-kura)
di air tawar.

- Budidaya Biota Air Tawar Udang 050411 sudah jelas

- Budidaya Biota Air Tawar Lainnya 050419 sudah jelas


LP-58

Kelompok ini mencakup usaha/ kegiatan budidaya/ pembesaran ikan air payau (seperti:
B.1.4.2. Budidaya Biota Air payau bandeng, dan kakap putih), udang windu, udang putih, dan biota air payau lainnya
(seperti: kepiting, ketam, telapak kuda, dan rumput laut) di air payau (tambak).

- Budidaya Biota Air Payau Udang 050421 sudah jelas

- Budidaya Biota Air Payau Lainnya 050429 sudah jelas

Kelompok ini mencakup usaha/ kegiatan pembenihan ikan air tawar (seperti: ikan
mas, lele, gurame, dan nila merah), ikan hias (seperti: ikan botia, uli, mas, arwana,
B.1.4.3. Pembenihan Biota Air Tawar dan Air Payau 050490 dan man fish) dan biota air tawar lainnya (seperti: udang galah, katak dan buaya).
Selain itu juga mencakup usaha / kegiatan pembenihan ikan air payau (seperti: ikan
bandeng, dan kakap putih), udang galah, udang windu, dan biota lainnya (seperti:
kepiting, dan rumput laut) di air payau.

B.1.5. Jasa Perikanan


Kelompok ini mencakup usaha / kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan
usaha penyiapan sarana penangkapan ikan, dan sarana budidaya biota laut yang
B.1.5.1. Jasa Sarana Produksi Perikanan Laut 050510 dilakukan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak, seperti: jasa pengolahan lahan,
pembuatan karamba dan jaring apung, dan sebagainya.

638
Kelompok ini mencakup usaha / kegiatan yang secara langsung berhubungan
dengan usaha penyiapan sarana penangkapan dan budldaya ikan air tawar dan
B.1.5.2. Jasa Sarana Produksi Perikanan Darat 050580 ikan air payau darat yang dilakukan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak,
seperti: jasa pengolahan lahan, dan sebagainya.

B.1.5.3. Jasa Perikanan Lainnya 050590 Kelompok ini mencakup usaha jasa produksi perikanan laut, jasa pasca panen perikanan
laut, jasa produksi perikanan darat serta jasa pasca panen perikanan darat.

C. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN


C.1. PERTAMBANGAN BATUBARA, PENGGALIAN GAMBUT,
GASIFIKASI BATUBARA DAN PEMBUATAN BRIKET BATUBARA

Kelompok ini mencakup usaha operasi penambangan, pengeboran berbagai kualitas


batubara seperti: antrasit, bituminous, subbitominous, lignit dan penggalian peat.
C.1.1. Pertambangan Batubara, Penggalian Gambut, dan 101000 Operasi pertambangan tersebut meliputi penggalian, penghancuran, pencucian,
Gasifikasi Batubara penyaringan, dan pencampuran serta penampungan. Selain itu, kelompok ini juga
mencakup usaha memproduksi gas dari batubara di lokasi penambangan (on site
gasification of coal).

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan briket dari batubara, baik di lokasi
C.1.2. Pembuatan Briket Batubara 102000 penambangan maupun di luar lokasi penambangan. Termasuk pula pembuatan briket
yang menggunakan batubara yang dibeli dari pihak lain.
LP-59

C.2. PERTAMBANGAN DAN JASA PERTAMBANGAN MINYAK


DAN GAS BUMI
C.2.1. Pertambangan Minyak dan Gas Bumi, Serta
Pengusahaan Tenaga Panas Bumi
C.2.1.1. Pertambangan Minyak dan Gas Bumi, Serta
Pengusahaan Tenaga Panas Bumi

Kelompok ini mencakup usaha pencarian kandungan minyak dan gas bumi,
- Pertambangan Minyak dan Gas Bumi 111010 pengeboran, penambangan, pemisahan serta penampungan. Hasil pertambangan
minyak dan gas bumi antara lain: minyak mentah/ crude oil, kondensat dan gas bumi
sampai dengan pencairan gas bumi menjadi LNG hingga proses pengapalannya.

Kelompok ini mencakup usaha pencarian, pengeboran dan pengubahan tenaga panas
- Pengusahaan Tenaga Panas Bumi 111020 bumi menjadi tenaga listrik. Termasuk kegiatan lain yang berhubungan dengan
pengusahaan tenaga panas bumi sampai ke tempat pemanfaatannya.

Lampiran VIII
Kelompok ini mencakup kegiatan jasa yang berkaitan dengan pertambangan minyak
C.2.2. Jasa Pertambangan Minyak dan Gas Bumi 112000 dan gas bumi yang dilakukan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak, seperti:
pengeboran, pemompaan sumur produksi, penutupan sumur produksi, pengujian
produksi, dismantling, reparasi, penyemenan dan pemasangan pipa selubung.

639
C.3. PERTAMBANGAN BIJIH URANIUM DAN THORIUM

Lampiran VIII
C.3.1. Pertambangan Bijih Uranium dan Thorium 120000 Kelompok ini mencakup usaha penambangan bijih uranium dan thorium. Termasuk
kegiatan pemurnian dan meninggikan kadar mutu konsentrat uranium dan thorium.

C.4. PERTAMBANGAN BIJIH LOGAM

Kelompok ini mencakup usaha penambangan pasir besi, termasuk kegiatan pemurnian,
sortasi, pemisahan, dan pembersihan yang tidak dapat dipisahkan secara administratif
C.4.1. Pertambangan Pasir Besi dan Bijih Besi 131000 dari usaha pertambangan pasir besi tersebut. Selain itu, kelompok ini juga mencakup
usaha penambangan bijih besi termasuk pengolahan lebih lanjut bijih besi menjadi
bijih logam.

C.4.2. Pertambangan Logam dan Bijih Timah


C.4.2.1. Pertambangan Logam dan Bijih Timah

Kelompok ini mencakup usaha penambangan dan pengolahan bijih timah. Kegiatan
- Pertambangan Bijih Timah 132010 pembuatan dan pemurnian konsentrat menjadi logam timah (timah batangan) yang
tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha pertambangan bijih timah,
dimasukkan dalam kelompok ini.

Kelompok ini mencakup usaha penambangan, penampungan, dan pengolahan bijih


LP-60

- Pertambangan Bijih Bauksit 132020 bauksit. Kegiatan pemurnian konsentrat yang tidak dapat dipisahkan secara administratif
dari usaha pertambangan bijih bauksit, dimasukkan dalam kelompok ini.

Kelompok ini mencakup usaha penambangan dan pengolahan bijih tembaga, yang
- Pertambangan Bijih Tembaga 132030 terdiri dari kalkosit serta batuan berupa campuran monticellit dan skarnyakut. Kegiatan
pemurnian konsentrat yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha
pertambangan bijih tembaga, dimasukkan dalam kelompok ini.

Kelompok ini mencakup usaha penambangan dan pengolahan bijih nikel sampai
- Pertambangan Bijih Nikel 132040 menjadi ferro nikel. Termasuk juga usaha pemanfaatannya yang tidak dapat dipisahkan
secara administratif dari usaha pertambangan bijih nikel, dimasukkan dalam kelompok
ini.

Kelompok ini mencakup usaha penambangan, dan pengolahan bijih emas dan perak.
- Pertambangan Emas dan Perak Kegiatan pembersihan, pemisahan dan pemurnian sampai menjadi emas dan perak
batangan yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha pertambangan
bijih emas dan perak.

Pertambangan Emas 132061 sudah jelas

Pertambangan Perak 132062 sudah jelas

640
Kelompok ini mencakup usaha penambangan dan pengolahan bahan galian lainnya
yang tidak rnengandung bijih besi yang belum termasuk kelompok usaha tersebut
- Bahan Galian Lainnya yang Tidak 132090 diatas seperti: bijih seng platinum, bijih mangan, bijih timah hitam dan silicon. Kegiatan
Mengandung Bijih Besi pembersihan dan pemurnian yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari
usaha pertambangan bijih logam lainnya juga termasuk dalam kelompok ini.

C.5. PENGGALIAN BATU-BATUAN, TANAH LIAT DAN PASIR, SERTA


PERTAMBANGAN MINERAL DAN BAHAN KIMIA
C.5.1. Penggalian Batu-batuan, Tanah Liat dan Pasir

Kelompok ini mencakup usaha penggalian batu hias dan batu bangunan, batu bahan
C.5.1.1. Penggalian Batu-batuan, Tanah Liat dan Pasir 141000 industri, tanah dan tanah liat, gips, pasir, kerikil. Kegiatan pemecahan, pembersihan,
pengangkutan dan penjualan, yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha
penggalian batu-batuan, tanah liat dan pasir termasuk dalam kelompok usaha ini.

C.5.2. Pertambangan dan Penggalian yang Tidak Diklasifikasikan di


Tempat Lain

Kelompok ini mencakup usaha penambangan bijih belerang, pertambangan fosfat,


C.5.2.1. Pertambangan Mineral, Bahan Kimia dan Bahan 142100 nitrat, yodium, potas (kalium karbonat) serta pertambangan mineral bahan kimia dan
Pupuk bahan pupuk lainnya. Termasuk juga kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
secara administratif dari usaha pertambangan tersebut.
LP-61

Kelompok ini mencakup usaha ekstraksi garam, sertapenguapan air laut di tambak/
C.5.2.2. Ekstraksi Garam 142200 empang. Termasuk juga kegiatan pengumpulan, pembersihan, penggilingan,
penghancuran, dan pengolahan terhadap mineral garam yang tidak dapat dipisahlkan
secara administratif dari usaha ekstraksi tersebut.

Kelompok ini mencakup usaha penambangan aspal alam, asbes dan pertambangan
C.5.2.9. Pertambangan dan Penggalian Lainnya 142900 dan penggalian lainnya. Kegiatan pemurnian, pembersihan, pemisahan dan penuangan
terhadap mineral tersebut yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha
pertambangan tersebut dimasukkan dalam kelompok ini.

D. INDUSTRI PENGOLAHAN
D.1. INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
D.1.1. Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan, Buah-
buahan, Sayuran, Minyak dan Lemak
D.1.1.1. Pemotongan Hewan dan pengawetan Daging

Lampiran VIII
Kelompok ini mencakup usaha pemotongan hewan, termasuk kegiatan pengurusan
- Industri Pemotongan Hewan 151110 hasil sampingan, seperti: pementangan kulit, penjemuran tulang, penyortiran bulu
dan pembersihan lemak. Sementara kegiatan pemotongan hewan yang dilakukan
oleh pedagang masuk dalam kelompok usaha Perdagangan Besar Dalam Negeri

641
Binatang Hidup (512120), Perdagangan Eceran Komoditi Makanan dari Hasil

Lampiran VIII
Pertanian (522100), Perdagangan Ekspor Binatang Hidup (532120)

Kelompok ini mencakup usaha pengolahan dan pengawetan daging dengan cara
- Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging 151120
pengalengan, pengasapan( penggaraman, pembekuan, pemanisan dan sebagainya.
Termasuk juga pembuatan sosis daging, kaldu dan pasta daging.

Kelompok ini mencakup usaha pengalengan ikan dan biota perairan lainnya, industri
D.1.1.2. Industri Pengolahan dan Pengawetan Ikan dan 151200 penggaraman pengeringan ikan dan biota perairan lainnya, pengasapan ikan dan
Biota Perairan Lainnya biota perairan lainnya, pembekuan ikan dan biota perairan lainnya, pemindangan
ikan dan biota perairan lainnya, serta industri pengolahan dan pengawetan lainnya
untuk ikan dan biota perairan lainnya.

Kelompok ini mencakup usaha industri pengalengan buah-buahan dan sayuran,


D.1.1.3. Industri Pengolahan, Pengawetan Buah- 151300 industri pengasinan / pemanisan buah-buahan dan sayuran, industri pelumatan buah-
buahan dan Sayuran buahan dan sayuran, industri pengeringan buah-buahan dan sayuran, serta industri
pengolahan dan pengawetan lainnya untuk buah-buahan dan sayuran.

D.1.1.4. Industri Minyak Makan dan Lemak dari Nabati


dan Hewani
Kelompok ini mencakup usaha pengolahan bahan-bahan dari nabati maupun hewani
menjadi minyak rnentah (crude oil) yang masih perlu diolah lebih lanjut dan biasanya
produk ini dipakai oleh industri lain, seperti: minyak mentah kelapa sawit (crude palm
LP-62

- Industri Minyak Mentah (Minyak Makan) 151410 oil), dan minyak kasar kelapa. Meskipun produk tersebut masih memerlukan
dari Nabati dan Hewani pengolahan lebih lanjut, kadangkala produk tersebut dapat digunakan sebagai bahan
makanan. Termasuk juga industri hasil lemak dari nabati maupun hewani yang dapat
digunakan sebagai bahan makanan, seperti: minyak bunga matahari, minyak ikan,
minyak/lemak babi, lemak sapi dan lemak unggas.

Kelompok ini mencakup usaha pengolahan lebih lanjut (pemurnian, pemucatan dan
- lndustri Minyak Goreng dari Kelapa 151430 penghilangan bau yang tidak dikehendaki) dari minyak mentah kelapa menjadi minyak
goreng.

Kelompok ini mencakup usaha pengolahan lebih lanjut (pemurnian, pemucatan dan
- Industri Minyak Goreng dari Kelapa Sawit penghilangan bau yang tidak dikehendaki) dari minyak mentah kelapa sawit menjadi
151440
Mentah minyak goreng.

- Industri Minyak Lainnya dari Nabati dan 151450 Kelompok ini mencakup usaha pengolahan lebih lanjut dari minyak mentah lainnya.
Hewani
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan susu bubuk, susu kental, susu cair, susu
asam, dan susu kelapa, termasuk usaha pengawetannya, seperti: pasteurisasi dan
sterilisasi susu. Serta usaha pembuatan makanan yang bahan utamanya dari susu,
D.1.2. Industri Susu dan Makanan dari Susu 152000 seperti: mentega, keju, makanan bayi, bubuk es krim dan macam-macam es krim
yang bahan utamanya dari susu.

642
D.1.3. Industri Penggilingan Padi-padian, Tepung, dan Pakan Ternak
D.1.3.1. Industri Penggilingan, Pengupasan dan
Pembersihan Padi-padian, Biji-bijian, dan Kacang-
kacangan, Termasuk Pembuatan Kopra

- Industri Penggilingan Padi dan Penyosohan 153110 Kelompok ini mencakup usaha penggilingan padi menjadi beras, termasuk penyosohan
Beras beras yang terpisah dengan usaha penggillngan padi. Kegiatan penggilingan yang
tidak dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya dimasukkan dalam kelompok 011110
(Pertanian Padi)

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan kopra yang terpisah dari usaha
- lndustri Kopra 153180 pertaniannya. Kegiatan pembuatan kopra yang tidak dapat dipisahkan dari usaha
pertaniannya dimasukkan dalam kelompok 011330 (Perkebunan Kelapa).

Kelompok ini mencakup usaha Penggilingan Dan Pembersihan Padi-padian Lainnya;


- Industri Penggilingan Lainnya 153190 Industri Pengupasan, Pembersihan, Dan Sortasi Kopi; Industri Pengupasan, Pembersihan
Dan Pengeringan Kakao; Industri Pengupasan Dan Pembersihan Biji-bijian Selain Kopi
Dan Kakao; Industri Pengupasan Dan Pembersihan Kacang-kacangan dan lndustri
Pengupasan Dan Pembersihan Umbi-umbian (termasuk Rizoma)

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan tepung terigu; lndustri Berbagai Macam
D.1.3.2. Industri Tepung dan Pati 153200 Tepung Oari Padi-padian, Biji-bijian, Kacang-kacangan, Umbi-urnbian, Dan Sejenisnya;
Industri Pati Ubi Kayu; Industri Berbagai Macam Pati Palma; dan Industri Pati Lainnya.
LP-63

D.1.3.3. Industri Pakan Ternak 153300 Kelompok ini mencakup usaha Ransum Pakan Ternak/ Ikan dan Industri Konsentrat
Pakan Ternak.

D.1.4. Industri Makanan Lainnya

D.1.4.1. Industri Roti dan Sejenisnya 154100 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan segala macam roti, kue kering dan
sejenisnya.

D.1.4.2. Industri Gula dan Pengolahan Gula 154200 Kelompok ini mencakup Industri Gula Pasir; Gula Merah; Sirop dan Industri Pengolahan
Gula Lainnya Selain Sirop.

D.1.4.3. Industri Coklat dan Kernbang Gula 154300 Kelompok ini mencakup Industri Bubuk Coklat dan Industri Makanan Dari Coklat
Dan Kembang Gula.

D.1.4.4. Industri Makaroni, Mie, Spagheti, Bihun, So’un 154400 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan makaroni, mie, spaghetti, bihun, so’un
dan Sejenisnya dan sejenisnya, baik dalam bentuk basah maupun kering.

Lampiran VIII
D.1.4.9. Industri Makanan Lainnya yang T idak
Diklasifikasikan di Tempat lain
- Industri Pengolahan Teh dan Kopi

643
Industri Pengolahan Teh 154911 Kelompok ini mencakup usaha pengolahan daun teh menjadi teh.

Lampiran VIII
Industri Pengolahan Kopi 154912 Kelompok ini mencakup usaha penggorengan, penggilingan dan pensarian (ekstraksi)
kopi menjadi berbagai macam bubuk atau cairan.

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan kecap dari kedele/ kacang-kacangan


- lndustri Kecap 154930 lainnya, termasuk pembuatan tauco (baik dari kedele/ kacang-kacangan lainnya yang
masih segar, maupun dari hasil sisa pembuatan kecap).

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan tempe dari kedele/ kacang-kacangan


- lndustri Tempe dan Tahu 154940 lainnya termasuk juga pembuatan tahu, kembang tahu dan oncom (dari kacang tanah/
kacang-kacangan lainnya).

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan petis dan terasi atau yang sejenisnya,
dengan bahan baku utamanya ikan dan udang ataupun bagian-bagiannya, pembuatan
macam-macam makanan yang belum tercakup dalam golongan manapun, seperti:
- lndustri Makanan yang Tidak Diklasifikasi- 154990 garam dapur, telur asin, kue brem, tempe bongkrek, santan pekat, kecap kelapa,
kan di Tempat Lain nata de coco (sari kelapa), cincau, dicicated coconut, krim kelapa, gist, baking powder,
essence dan cuka makan. Selain itu, kelompok ini juga meliputi usaha makanan dari
kedele dan kacang-kacangan lainnya selain kecap, tempe, dan tahu; lndustri kerupuk,
keripik, peyek dan sejenisnya; industri bumbu masak dan penyedap masakan dan
industri kue-kue basah.
LP-64

Kelompok ini mencakup industri pengolahan minuman keras, industri anggur dan
D.1.5. Industri Minuman 155000 sejenisnya, industri malt dan minuman yang mengandung malt; dan industri minuman
ringan (soft drink), air minum dalam kemasan.

D.2. INDUSTRI PENGOLAHAN TEMBAKAU


D.2.1. Industri Pengolahan Tembakau
D.2.1.1. lndustri Pengolahan Tembakau

- lndustri Pengeringan dan Pengolahan 160010 Kelompok ini mencakup usaha pengeringan daun tembakau dengan pengasapan
Tembakau atau dengan cara lain termasuk juga usaha perajangan daun tembakau.

- Industri Rokok 160050 Kelompok ini mencakup industri rokok kretek rokok putih dan rokok lainnya.

Kelompok ini mencakup industri pengolahan tembakau yang produksinya belum


- Industri Bumbu Rokok Serta Kelengkapan 160090 terliput dalam kelompok 160010 s.d. 160040, seperti: tembakau bersaus. Termasuk
Rokok Lainnya pembuatan bumbu rokok, serta kelengkapan rokok lainnya, seperti: kelembak menyan,
saus rokok/tembakau, uwur, klobot, kawung serta pembuatan filter.

D.3. INDUSTRI TEKSTIL

644
Kelompok ini mencakup usaha persiapan serat tekstil, pemintalan
D.3.1. Industri Pemintalan, Pertenunan, Pengolahan Akhir 171000 benang, pemintalan benang jahit, pertenunan (kecuali pertenunan
Tekstil karung goni dan karung lainnya), kain tenun ikat, penyempurnaan
benang, penyempurnaan kain, pencetakan kain, dan industri batik.

Kelompok ini mencakup usaha barang jadi tekstil untuk keperluan rumah
tangga, barang jadi tekstil untuk keperluan kesehatan, barang jadi tekstil
lainnya, industri karung goni dan karung lainnya, industri permadani
D.3.2. Industri Barang Jadi Tekstil dan Permadani 172000 (ambal), industri tali, industri barang-barang dari tali, industri tekstil
lainnya, industri yang menghasilkan kain pita (narrow fabric), industri
yang menghasilkan kain keperluan industri, industri bordir / sulaman,
industri non woven (bukan tenunan), industri kain ban serta industri
tekstil yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.

D.3.3. Industri Perajutan Industri Perajutan 173000 Kelompok ini mencakup usaha kain rajut, pakaian jadi rajutan, rajutan
kaos kaki dan industri barang jadi rajutan lainnya.

D.3.4. Industri Kapuk 174000 Kelompok ini mencakup usaha pengolahan kapuk.

D.4. INDUSTRI PAKAIAN JADI

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan pakaian jadi (konveksi) dan


LP-65

perlengkapannya dari kain (tenun maupun rajutan) dengan cara


memotong dan menjahit sehingga siap dipakai, seperti: kemeja, celana,
kebaya, blus, rok, baju bayi, pakaian tari, dan pakaian olah raga, topi,
dasi, sarung tangan, mukena, selendang, kerudung, ikat pinggang dan
D.4.1. Industri Pakaian Jadi dan perlengkapannya, Kecuali 181000 saputangan, baik dari kain tenun maupun kain rajut yang dijahit. Serta
Pakaian Jadi Berbulu usaha pembuatan pakaian jadi dari kulit atau kulit imitasi dan
perlengkapannya, dengan cara memotong dan menjahit sehingga siap
pakai, seperti: jaket, mantel, rompi, celana, dan rok, topi, sarung tangan,
ikat pinggang.

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan bulu tiruan, industri pakaian


D.4.2. Industri Pakaian Jadi Barang Jadi dari Kulit Berbulu dan 182000 jadi/barang jadi dari kulit berbulu dan atau aksesoris serta industri
Pencelupan Bulu pencelupan bulu.

D.5. INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT, DAN ALAS KAKI

Kelompok ini mencakup usaha pengawetan dan penyamakan kulit,

Lampiran VIII
D.5.1. Industri Kulit dan Barang dari Kulit (Termasuk Kulit 191000 industri kulit buatan/ imitasi, industri barang dari kulit dan kulit buatan
Buatan) untuk keperluan pribadi, industri barang dari kulit dan kulit buatan untuk
keperluan teknik/industri, industri barang dari kulit dan kulit buatan
untuk keperluan hewan, serta industri barang dari kulit dan kulit

645
buatan untuk keperluan lainnya.

Lampiran VIII
D.5.2. Industri Alas Kaki 192000 Kelompak ini mencakup usaha pembuatan alas kaki keperluan sehari-hari, industri
sepatu olahraga, industri sepatu teknik lapangan keperluan industri, serta industri
alas kaki lainnya.
D.6. INDUSTRI KAYU, BARANG-BARANG DARI KAYU (TIDAK
TERMASUK MEBELLER), DAN BARANG-BARANG
ANYAMAN DARI ROTAN, BAMBU, DAN SEJENISNYA

D.6.1. Industri Penggergajian dan Pengawetan Kayu, Rotan, 201000 Kelompok ini mencakup usaha penggergajian dan pengawetan kayu gelondongan,
Bambu, dan Sejenisnya industri pengawetan dan pengolahan rotan, serta pengawetan bambu dan sejenisnya.

D.6.2. Industri Barang-barang Dari Kayu, dan Barang-barang


Anyaman dari Rotan, Bambu, dan Sejenisnya

D.6.2.1. Industri Kayu Lapis, Veneer, dan Sejenisnya 202100 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan kayu lapis, kayu lapis laminasi, termasuk
decorative plywood, industri panel kayu lainnya dan industri veneer.

D.6.2.9. Industri Anyam-anyaman, Kerajinan, Ukiran 202900 Kelompok ini mencakup usaha komponen bahan bangunan, industri peti kemas dari
dari Kayu, dan Industri Barang Lain dari Kayu kayu, serta industri anyam-anyaman, kerajinan, ukiran dari kayu dan industri barang
lain dari kayu.
LP-66

D.7. INDUSTRI KERTAS, BARANG DARI KERTAS, DAN SEJENISNYA


D.7.1. Industri Kertas, Barang dari Kertas dan Sejenisnya

D.7.1.1. Industri Bubur Kertas (Pulp), Kertas dan Karton/ 210100 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan bubur kertas, industri kertas budaya, kertas
Paper Board berharga, kertas khusus, kertas industri, kertas tissue dan kertas lainnya.

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan segala macam kemasan dan kotak dari
D.7.1.2. Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan 210200 kertas / karton yang digunakan untuk pembungkus/pengepakan, termasuk juga
Karton pembuatan kotak untuk rokok dan barang-barang lainnya.

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan barang dari kertas dan karton yang belum
tercakup dalam subgolongan lain. Termasuk di sini pengerjaan kertas dan karton
D.7.1.9. Industri Barang dari Kertas dan Kartan yang 210900 dengan segala cara, seperti: coating, glazing, gumming, laminating, pembuatan kertas
Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain karbon dan kertas stensil sheet dalam bentuk potongan siap dijual ke konsumen.
Termasuk juga pembuatan alat tulis kantor (stationaries) yang tidak dicetak, seperti:
amplop, kertas pembersih, dinner ware dari kertas dan sejenisnya.

D.8. INDUSTRI PENERBITAN, PERCETAKAN DAN REPRODUKSI


MEDIA REKAMAN
Kelompok ini mencakup usaha penerbitan buku, brosur, buku musik, dan publikasi
D.8.1. Industri Penerbitan 221000 lainnya; penerbitan surat kabar, jurnal, tabloid, dan majalah; penerbitan dalam

646
media rekaman; industri penerbitan khusus dan industri penerbitan lainnya.

D.8.2. Industri Percetakan dan Kegiatan yang Berkaitan Dengan 222000 Kelompok ini mencakup kegiatan percetakan dan jasa penunjang percetakan.
Pencetakan Termasuk Reproduksi/Cetak Ulang)

D.8.3. Reproduksi Media Rekaman, Film, dan Video 223000 Kelompok ini mencakup usaha reproduksi (rekaman ulang) media rekaman serta
reproduksi film dan video.

D.9. INDUSTRI BARANG-BARANG DARI BATU BARA,


PENGILANGAN MINYAK BUMI DAN PENGOLAHAN GAS
BUMI, BARANG-BARANG DARI HASIL PENGILANGAN
MINYAK BUMI, DAN BAHAN BAKAR NUKLIR

Kelompok ini mencakup usaha industri pengolahan gas, kokas dari batu bara, termasuk
D.9.1. Industri Barang-barang dari Batubara 231000 juga destilasi batu bara yang bukan merupakan bagian pabrik gas atau besi dan baja,
atau destilasi batu bara yang menjadi bagian pabrik besi dan baja yang pembukuannya
dapat dipisahkan.

D.9.2. Industri Pengilangan Minyak Bumi, Pengolahan Gas Kelompok ini mencakup usaha pemurnian dan pengilangan minyak bumi, industri
Bumi, dan Industri Barang-barang dari Hasil 232000 pemurnian dan pengolahan gas bumi, industri barang-barang dari hasil kilang minyak
Pengilangan Minyak Bumi bumi, industri pembuatan minyak pelumas dan industri pengolahan kembali minyak
pelumas bekas.
LP-67

Kelompok ini mencakup pernurnian logam uranium dari bijih uranium atau bijih lainnya
D.9.3. Pengolahan Bahan Bakar Nuklir (Nuclear Fuel) 233000 yang menqandung uranium, pengolahan uranium alam dan persenyawaannya,
pengayaan uranium dan persenyawaannya, plutonium dan persenyawaannya, atau
pemisahan dan penggabungan persenyawaan tersebut.

D.10. INDUSTRI KIMIA DAN BARANG-BARANG DARI BAHAN KIMIA


D.10.1. Industri Bahan Kimia Industri

Kelompok ini mencakup usaha industri kimia dasar anorganik khlor dan alkali, industri
kimia dasar anorganik gas industri, industri kimia dasar anorganik pigmen, industri
kimia dasar anorganik lainnya, industri kimia dasar organik yang bersumber dari hasil
D.10.1.1. Industri Kimia Dasar, Kecuali Pupuk 241100 pertanian, industri kimia dasar organik, bahan baku zat warna dan pigmen, zat warna
dan pigmen, industri kimia dasar organik yang bersumber dari minyak bumi, gas
bumi dan batu bara, industri kimia dasar organik yang menghasilkan bahan kimia
khusus, serta industri kimia dasar organik lainnya.

Lampiran VIII
D.10.1.2. Industri Pupuk 241200 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan pupuk hara, makro primer, industri pupuk
buatan tunggal hara makro primer, industri pupuk buatan majemuk hara makro primer,
industri pupuk buatan campuran hara makro primer, industri pupuk hara makro sekunder,
industri pupuk hara mikro, industri pupuk pelengkap dan industri pupuk lainnya.

647
D.10.1.3. Industri Plastik dan Karet Buatan 241300 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan damar buatan dan bahan plastik serta

Lampiran VIII
industri karet buatan.

D.10.2. Industri Barang-barang Kimia lainnya

D.10.2.1. Industri Bahan Baku Pemberantas Hama dan Kelompok ini mencakup usaha pembuatan bahan baku pemberantas hama (bahan
Pemberantas Hama Termasuk Zat Pengatur 242100 aktif), industri pemberantas hama (formulasi), industri zat pengatur tumbuh dan
Tumbuh industri bahan amelioran (pembenah tanah).

D.10.2.2. Industri Cat, Pernis dan Lak 242200 Sudah Jelas

D.10.2.3. Industri Farmasi dan Jamu 242300 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan bahan farmasi, industri farmasi, industri
simplisia (bahan jamu), industri jamu dan industri minuman penyegar.

D.10.2.4. Industri Sabun dan Bahan Pembersih 242400 Kelompok ini mencakup industri sabun dan bahan pembersih keperluan rumah tangga,
Keperluan Rumah Tangga, Kosmetik dan termasuk pasta gigi serta industri bahan kosmetik dan kosmetik.
Sejenisnya

D.10.2.9. Industri Bahan Kimia dan Barang Kimia yang


Tidak Diklasifikasikan di Tempat lain
Kelompok ini mencakup usaha pernbuatan minyak atsiri, seperti: minyak jahe, minyak
keningar, minyak ketumbar, minyak cengkeh, minyak kapol, minyak pala, minyak
melati, minyak kenanga, minyak mawar, minyak akar wangi, minyak sereh, minyak
LP-68

- Industri Minyak Atsiri 242940 nilam, minyak cendana, minyak kayu putih, minyak permen, minyak rempah-rempah,
minyak jarak dan minyak dari rumput-rumputan/semak, daun dan kayu yang belum
termasuk kelompok manapun.

- Industri Bahan Kimia dan Barang Kimia 242990 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan perekat / lem, industri bahan peledak,
Lainnya industri tinta, industri korek api serta industri bahan kimia dan barang kimia lainnya.

D.10.3. Industri Serat Buatan 243000 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan serat buatan/ benang filamen buatan serta
industri serat stapel buatan.

D.11. INDUSTRI KARET, BARANG DARI KARET, DAN BARANG


DARI PLASTIK

D.11.1. Industri Karet dan Barang dari Karet Kelompok ini mencakup industri ban dan vuIlkanisir ban, industri karet serta industri
barang-barang lain dari karet.

D.11.1.1. Industri Karet


Kelompok ini mencakup usaha pengasapan karet yang dilakukan dengan tujuan
mengawetkan karet, seperti: Ribbed Smoked Sheet (RSS), dan brown crepe dari
- Industri Pengasapan Karet 251210 pengasapan.

648
Kelompok ini mencakup usaha pengolahan karet dengan cara digiling sehingga
menghasilkan karet dalam bentuk lembaran, seperti: sheet (Iembaran karet halus)
- Industri Remilling Karet 251220 dan crepe (Iembaran karet yang berkeriput).

Kelompok ini mencakup usaha pengolahan karet yang menghasilkan karet remah,
- Industri Karet Remah (Crumb Rubber) 251230 termasuk karet spon (busa).

Kelompok ini mencakup industri ban dan vuIlkanisir ban, pembuatan barang-barang
dari karet untuk keperluan rumah tangga, industri barang-barang dari karet untuk
D.11.1.2. Industri Barang-barang lain dari Karet 251900 keperluan industri serta industri barang-barang dari karet lainnya.

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan pipa dan selang dari plastik, pembuatan
barang plastik lembaran, media rekam dari plastik, perlengkapan dan peralatan rumah
tangga (tidak termasuk furnitur), usaha pembuatan kemasan dari plastik, usaha
D.11.2. Industri Barang dari Plastik 252000 pembuatan barang-barang dan peralatan teknik industri dari plastik, serta industri
barang-barang plastik lainnya.

D.12. INDUSTRI BARANG GALIAN BUKAN LOGAM


Kelompok ini mencakup usaha pembuatan macam-macam kaca lembaran, kaca
pengaman, industri kaca lainnya, industri perlengkapan dan peralatan rumah tangga
LP-69

dari gelas, industri alat-alat laboratorium, farmasi dan kesehatan dari gelas, barang
D.12.1. Industri Gelas dan Barang dari Gelas 261000 gelas untuk keperluan sampul, industri kemasan dari gelas dan industri barang-barang
lainnya dari gelas.

Kelompok ini mencakup usaha perlengkapan rumah tangga dari porselin, industri
bahan bangunan dari porselin, industri alat laboratorium dan alat listrik / teknik dari
D.12.2. Industri Barang-barang dari Porselin 262000 porselin serta industri barang-barang lainnya dari porselin

Kelompok ini mencakup usaha bata tahan api dan sejenisnya, industri barang-barang
tahan api dari tanah liat, serta industri barang-barang dari tanah liat / keramik, selain
D.12.3. Industri Pengolahan Tanah Liat / Keramik 263000 barang tanah liat tahan api.

Kelompok ini mencakup industri semen, kapur, gips, serta industri barang-barang
D.12.4. Industri Semen, Kapur dan Gips, Serta Barang-barang 264000 dari semen, kapur dan gips.
dari Semen, dan Kapur

Kelompok ini mencakup industri barang dari marmer / granit untuk keperluan rumah

Lampiran VIII
tangga dan pajangan, barang dari marmer / granit untuk keperluan bahan bangunan,
D.12.5. Industri Barang-barang dari Batu 265000 industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan, industri
barang dari marmer, granit dan batu lainnya.

649
Kelompok ini mencakup industri pembuatan barang dari asbes untuk keperluan

Lampiran VIII
bahan bangunan, industri barang dari asbes untuk keperluan industri serta industri
D.12.6. Industri Barang-barang dari Asbes 266000 barang-barang dari asbes lainnya.

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan macam-macam barang dari bahan galian
lainnya yang belum tercakup dalam golongan 261000 S.d. 266000, seperti: tepung
D.12.7. Industri Barang-barang Galian Bukan Logam Lainnya 269000 kaolin, tepung gips, dan tepung talk. Termasuk juga usaha pembuatan kertas
penggosok (abrasive paper), batu korek api (lighter flint), dan barang-barang dari
mika.

D.13. INDUSTRI LOGAM DASAR

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan besi dan baja dalam bentuk dasar, industri
D.13.1. Industri Logam Dasar Besi dan Baja 271000 penggilingan baja (steel rolling), serta industri pipa dan sambungan pipa dari baja
dan besi.

Kelompok ini mencakup industri pembuatan logam dasar bukan besi, industri
D.13.2. Industri Logam Dasar Bukan Besi 272000 penggilingan logam bukan besi, industri ekstrusi logam bukan besi, serta industri
pipa dan sambungan pipa dari logam bukan besi dan baja.

D.13.3. Industri Pengecoran logam

Kelompok ini mencakup usaha peleburan, pencampuran dan penuangan logam besi
LP-70

D.13.3.1. Industri Pengecoran Besi dan Baja 273100 dan baja yang menghasilkan produk-produk tuangan dalam bentuk kasar, seperti:
besi tuang, baja tuang dan baja tuang paduan.

D.13.3.2. Industri pengecoran Logam Bukan Besi dan 273200 Kelompok ini mencakup usaha peleburan, pemaduan, dan penuangan logam-Iogam
Baja bukan besi dalam bentuk dasar, seperti: tuangan tembaga dan paduannya, tuangan
aluminium dan paduannya, tuangan nikel dan paduannya.

D.14. INDUSTRI BARANG DARI LOGAM, KECUALI MESIN DAN


PERALATANNYA

Kelompok ini mencakup industri barang-barang dari logam bukan aluminium siap
D.14.1. Industri Barang-barang Logam Siap Pasang Untuk pasang untuk bangunan, industri pembuatan bahan bangunan siap pasang dari logam
Bangunan, Pembuatan Tangki, dan Generator Uap 281000 aluminium, industri konstruksi berat siap pasang dari baja untuk bangunan, industri
barang-barang dari logam siap pasang untuk konstruksi lainnya, serta industri tangki,
penampungan zat cair, dan kontainer dari logam.
D.14.2. Industri Barang Logam Lainnya, dan Kegiatan Jasa
Pembuatan Barang-barang dari Logam

D.14.2.3. Industri Alat-alat Pertanian, Pertukangan, Kelompok ini mencakup usaha pembuatan alat-alat pertanian dari logam, industri
Pemotong, dan Peralatan lainnya dari Logam 289300 alat pertukangan dari logam, industri alat pemotong dan alat-alat lain yang

650
digunakan dalam rumah tangga, serta industri peralatan lainnya dari logam.

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan alat dapur dari logam, industri peralatan
kantor dari logam tidak termasuk furnitur, industri paku, mur dan baut, industri macam-
D.14.2.9.Industri Barang Logam yang T idak 289900 macam wadah dari logam, industri kawat logam dan barang-barang dari kawat,
Diklasifikasikan di Tempat Lain industri pembuatan profit, industri lampu dari logam, industri keperluan rumah tangga
lainnya dari logam serta industri barang logam lainnya yang tidak diklasifikasikan di
tempat lain.

D.15. INDUSTRI MESIN DAN PERLENGKAPANNYA

Kelompok ini mencakup industri motor penggerak mula (prime motor), industri pompa
D.15.1. Industri Mesin-mesin Umum 291000 dan kompresor, industri transmisi mekanik selain kendaraan bermotor, industri oven
dan tungku, industri alat pengangkat dan alat pemindah, serta industri mesin-mesin
umum lainnya.

D.15.2. Industri Mesin-mesin Untuk Keperluan Khusus

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan mesin-mesin untuk penyiapan dan


pengolahan lahan pertanian dan kehutanan misalnya traktor dan mesin bajak; mesin-
mesin penanam, pemupuk, pemeliharaan tanaman dan pemanenan hasil-hasil
D.15.2.1. Industri Mesin Pertanian dan Kehutanan, 292100 (misalnya mesin penabur benih, mesin penugal, mesin penabur pupuk, mesin pemanen,
LP-71

Serta Jasa Penunjang Pemeliharaan dan mesin penyemprot, mesin pemotong rumput dan mesin penuai); serta mesin-mesin
Perbaikannya untuk pengolahan hasil awal pertanian (misalnya mesin perontok, mesin pengupas,
mesin penyosoh, dan mesin penggilingan gabah). Mesin pembersih dan pemilih/
penyortir telur, buah-buahan dan hasil perkebunan, mesin pemerah susu, dan mesin
lainnya untuk keperluan tanaman pangan, peternakan, perkebunan dan kehutanan.
Termasuk mesin pembuatan komponen dan perlengkapan/implement mesin-mesin
pertanian. Selain itu kelompok ini juga mencakup usaha pemeliharaan dan perbaikan
mesin-mesin pertanian.

Kelompok ini mencakup pembuatan mesin-mesin peralatan untuk kegiatan


pertambangan, penggalian, dan konstruksi, seperti: alat pengangkat dan alat
D.15.2.4. Industri Mesin-mesin Untuk Pertambangan, 292400 pengangkut (misalnya conveyor), mesin untuk menyaring, mensortir, memisahkan,
Penggalian dan Konstruksi mencuci, menghancurkan bahan-bahan mineral, traktor yang digunakan di kegiatan
pertambangan dan konstruksi, buldozer dan perlengkapannya, dan berbagai mesin
untuk kegiatan konstruksi. Termasuk pembuatan bagian/komponen dan
perlengkapannya.

Lampiran VIII
Kelompok ini mencakup pembuatan mesin-mesin untuk pengolahan berbagai
makanan, minuman, dan tembakau, seperti: mesin pengolah makanan dan susu, mesin
D.15.2.5. lndustri Mesin Untuk Pengolahan Makanan, 292500 penggilingan makanan dad tumbuhan biji-bijian (misalnya penggilingan padi,
Minuman dan Tembakau pembuatan tepung dan terigu), mesin pembuat minuman anggur dan juice buah,
mesin pembuat roti dan mie, mesin pembuat rokok, dan berbagai mesin pengolahan

651
makanan yang lain.

Lampiran VIII
D.15.2.6. Industri Mesin-mesin Tekstil, Produk Tekstil, 292600 Kelompok ini mencakup pembuatan kabinet mesin jahit, industri mesin jahit serta
dan Barang-barang dari Kulit mesin cuci, dan mesin pengering untuk keperluan niaga, industri mesin tekstil, serta
industri jarum mesin dan jarum rajut.

Kelompok ini mencakup industri mesin peralatan untuk pengolahan pengerjaan logam,
kayu dan bahan lainnya, industri mesin-mesin metalurgi, industri senjata dan amunisi
D.15.2.9. Industri Mesin-mesin Khusus Lainnya 292900 serta industri mesin-mesin khusus lainnya yang terdiri dari industri mesin-mesin untuk
percetakan, industri mesin-mesin pabrik kertas serta industri berbagai mesin-mesin
industri khusus lainnya yang belum termasuk kelompok sebelumnya.

D.15.3. Industri Peralatan Rumah Tangga yang Tidak 293000 Kelompok ini mencakup industri kompor, dan alat-alat pemanas, dan alat pemanas ruangan
Diklasifikasikan di Tempat Lain tanpa menggunakan arus listrik, industri peralatan rumah tangga dengan menggunakan
arus listrik serta industri alat-alat listrik lainnya untuk keperluan rumah tangga.

D.16. INDUSTRI MESIN DAN PERALATAN KANTOR, AKUNTANSI


DAN PENGOLAHAN DATA

D.16.1. Industri Mesin dan Peralatan Kantor, Akuntansi, dan 300000 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan rnacam-macarn mesin kantor dan akuntansi
Pengolahan Data secara manual, industri mesin kantor dan akuntansi elektrik, industri mesin kantor,
komputasi dan akuntansi elektronik serta industri mesin fotocopy.
LP-72

D.17. INDUSTRI MESIN LISTRIK LAINNYA DAN PERLENGKAPANNYA

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan motor listrik dan komponen/ bagiannya,
D.17.1. Industri Motor Listrik, Generator, dan Transformator 311000 industri mesin pembangkit listrik, serta industri pengubah tegangan (transformator),
pengubah arus (rectifier) dan pengontrol tegangan (voltage stabilizer).

D.17.2. Industri Peralatan Pengontrol dan Pendistribusian 312000 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan panel listrik dan switch gear serta
Listrik komponen/ bagiannya serta industri peralatan pengontrol arus listrik.

D.17.3. Industri Kabel Listrik dan Telepon 313000 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan macam-macam kabel listrik dan kabel
telepon yang dibalut dengan isolator, seperti: kabel komunikasi, kabel listrik jaringan
tegangan rendah/ menengah/ tinggi, termasuk kabel serat optik.

D.17.4. Industri Akumulator Listrik dan Batu Baterai 314000 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan segala macam batu baterai primer serta
industri akumulator listrik (batu baterai sekunder)

D.17.5. Industri Bola Lampu Pijar dan Lampu Penerangan 315000 Kelompok ini mencakup usaha industri bola lampu pijar, lampu penerangan terpusat
dan lampu ultra violet, industri lampu tabung gas (Iampu pembuang listrik) serta
industri komponen lampu listrik.

652
Kelompok ini mencakup pembuatan dinamo lampu sepeda, dinamo
magnetik, busi, lampu-Iampu untuk motor dan mobil (Iampu rem, lampu
D.17.9. Industri Peralatan Listrik yang Tidak Diklasifikasikan 319000 tanda berbelok, lampu interior, dan sebagainya), alat-alat peringatan
di Tempat lain suara (sirine, klakson, alarm, bel, dan sebagainya), alat-alat peringatan
suara (sirine, klakson, alarm, bel dan sebagainya), alat-alat pengatur
lalu lintas jalan raya, jalan kereta api, di perlabuhan laut dan udara, dan
berbagai peralatan listrik dan elektronik yang tidak termasuk kelompok
manapun. Termasuk usaha pembuatan komponen dan perlengkapannya.

D.18. INDUSTRI RADIO, TElEVISI, DAN PERALATAN


KOMUNIKASI, SERTA PERLENGKAPANNYA

Kelompok ini mencakup pembuatan tabung gambar televisi, tabung


D.18.1. Industri Tabung dan Katup Elektronik Serta Komponen 321000 kamera televisi, tabung dan katup amplifier dan receiver, diodes,
Elektronik lainnya transistor dan peralatan semi konduktor yang sejenis, integrated circuits,
printed circuits, induktor, resistor, kapasitor, dan berbagai komponen
elektronik lainnya.

Kelompok ini mencakup pembuatan alat-alat transmisi komunikasi,


D.18.2. Industri Alat Transmisi Komunikasi 322000 seperti: pemancar radiol televisi, alat-alat transmisi induk radio telefoni
dan radio telegrafi, relay transmitters, radio telepon, peralatan facsimile,
LP-73

kamera televisi, telepon set, handphone, switching, dan berbagai alat


transmisi lainnya.

Kelompok ini mencakup pembuatan peralatan elektronika untuk rumah


D.18.3. Industri Radio, Televisi, Alat-alat Rekaman Suara dan 323000 tangga, seperti: pesawat penerima televisi dan kombinasi, pesawat
Gambar, dan Sejenisnya penerima radio dan kombinasi, tape recorder, video recorder, mikrofon,
loudspeaker, headphone, amplifier dan sebagainya.

D.19. INDUSTRI PERALATAN KEDOKTERAN, ALAT-ALAT UKUR,


PERALATAN NAVIGASI, PERALATAN OPTlK, JAM DAN
LONCENG

Kelompok ini mencakup industri perabot untuk operasi, perawatan, dan


kedokteran gigi, industri peralatan sinar X, perlengkapan dan sejenisnya,
industri peralatan kedokteran dan kedokteran gigi, perlengkapan
D.19.1. Industri Peralatan Kedokteran, dan Peralatan Untuk 331000 orthopaedic dan prosthetic, serta industri peralatan kedokteran dan

Lampiran VIII
Mengukur, Memeriksa, Menguji, dan Bagian Lainnya, perlengkapan orthopaedic lainnya. Selain itu, kelompok ini juga meliputi
Kecuali Alat-alat Optik industri peralatan pengukuran, pengatur dan pengujian manual, industri
pengukuran, pengatur dan pengujian elektrik, industri pengukuran,
pengatur dan pengujian elektronik serta industri peralatan pengujian
dalam proses industri.

653
Kelompok ini mencakup industri kaca mata, industri teropong dan alat optik,
D.19.2. Industri Instrumen Optik dan Peralatan Fotografi 332000
industri kamera fotografi serta industri kamera cinematografi proyektor dan

Lampiran VIII
perlengkapannya.

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan macam-macam jam seperti: arloji tangan,
D.19.3. Industri Jam, Lonceng, dan Sejenisnya 333000
arloji saku, arloji kalung, jam dinding, jam beker dan lonceng. Termasuk juga usaha
pembuatan bagian-bagian dari jam/ arloji, seperti: movement part, dial plate/ hand,
alarm for watch,instrument panel clocks, chrono meter, stop watch dan lain-lain.
D.20. INDUSTRI KENDARAAN BERM0TOR

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan atau perakitan kendaraan bermotor untuk
penumpang atau barang, seperti: sedan, jeep, truck, pick up, bus dan stasion wagon.
D.20.1. Industri Kendaraan Bermotor Roda Empat Atau Lebih 341000
Termasuk pembuatan kendaraan untuk keperluan khusus, seperti: mobil pemadam
kebakaran, mobil toko, mobil penyapu jalan, ambulan dan sejenisnya.

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan bagian-bagian mobil, seperti: bak truk,
bodi bus, bodi pick up, bodi untuk kendaraan penumpang, kendaraan bermotor untuk
D.20.2. Industri Karoseri Kendaraan Bermotor Roda Empat 342000
penggunaan khusus : container, caravan, dan mobil tangki. Termasuk pembuatan
Atau Lebih
trailer, semi trailer dan bagian-bagiannya.

Kelompok ini mencakup usaha pembuatan komponen dan suku cadang kendaraan
bermotor roda empat atau lebih, seperti: motor pembakaran dalam, shock absorber,
D.20.3. Industri Perlengkapan dan Komponen Kendaraan 343000
leaf sporing, radiator, fuel tank, dan muffler.
Bermotor Roda Empat Atau Lebih
LP-74

D.21. INDUSTRI ALAT ANGKUTAN, SELAIN KENDARAAN


BERMOTOR RODA EMPAT ATAU LEBIH

Kelompok ini meliputi industri kapal / perahu, industri peralatan dan perlengkapan
kapal, industri perbaikan kapal, industri pemotongan kapal (ship breaking), industri
D.21.1. Industri Pembuatan dan Perbaikan Kapal dan Perahu 351000
bangunan lepas pantai, serta industri pembuatan dan pemeliharaan perahu pesiar,
rekreasi dan olahraga.

Kelompok ini mencakup industri kereta api, bagian-bagian dan perlengkapannya serta
D.21.2. Industri Kereta Api, Bagian-bagian dan Perlengkapannya, 352000
jasa penunjang industri kereta api.
Serta Perbaikan Kereta Api

Kelompok ini mencakup industri pesawat terbang dan perlengkapannya serta industri
D.21.3. Industri Pesawat Terbang dan Perlengkapannya Serta 353000
jasa perbaikan dan perawatan pesawat terbang.
Perbaikan Pesawat Terbang

D.21.9. Industri Alat Angkut lainnya

Kelompok ini mencakup industri kendaraan bermotor roda dua dan tiga, industri
komponen dan perlengkapan kendaraan bermotor roda dua dan tiga, industri
D.21.9.1. Industri Kendaraan Bermotor Roda Dua dan 359100
sepeda dan kendaraan orang cacat, serta industri perlengkapan sepeda dan
Tiga Serta Komponen dan Perlengkapannya
becak.

654
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan alat angkut yang belum
D.21.9.9. Industri Alat Angkut yang T idak 359900 termasuk kelompok lainnya, seperti: troleey, gerobak, delman, lori, kereta
Diklasifikasikan di Tempat Lain dorong, wheel barrows, dan alat pengangkutan lainnya.

D.22. INDUSTRI FURNITUR DAN INDUSTRI PENGOLAHAN


LAINNYA
Kelompok ini meliputi industri furnitur dari kayu, industri furnitur dari
D.22.1. Industri Furnitur 361000 rotan, dan atau bambu, industri furnitur dari plastik, industri furnitur
dari logam, serta industri furnitur lainnya.

Kelompok ini meliputi industri pengolahan lainnya industri barang


perhiasan industri permata, industri alat-alat musik, industri alat-alat
D.22.9. Industri Pengolahan Lainnya 369000 olahraga, industri alat permainan dan mainan anak-anak, serta industri
pengolahan lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.

D.23. DAUR ULANG


Kelompok ini mencakup usaha pengolahan barang-barang bekas dari
logam, dan sisa-sisa barang logam menjadi barang setengah jadi.
Pembuatan barang-barang logam baru yang menggunakan bahan baku
D.23.1. Daur Ulang Barang-barang Logam 371000 barang-barang logam bekas dan sisa-sisa barang logam dimasukkan
dalam kelompok industri yang sesuai.
LP-75

Kelompok ini mencakup usaha pengolahan barang-barang bekas dari


bukan logam, dan sisa-sisa barang bukan logam menjadi barang
setengah jadi. Pembuatan barang-barang bukan logam yang baru dari
D.23.2. Daur Ulang Barang-barang Bukan logam 372000 barang-barang bekas bukan logam dan sisa-sisa barang bukan logam
dimasukkan dalam kelompok industri yang sesuai.

E. LISTRIK, GAS DAN AIR


E.1. LISTRIK, GAS DAN AIR PANAS
E.1.1. Ketenagalistrikan
sudah jelas.
Ketenagalistrikan Pedesaan 401001
Kelompok ini mencakup pembangkitan tenaga listrik, transmisi tenaga
Ketenagalistrikan Lainnya 401002 listrik, distribusi tenaga listrik, serta jasa penunjang kelistrikan selain
ketenagalistrikan pedesaaan.
Kelompok ini mencakup pengadaan dan distribusi gas.

Lampiran VIII
E.1.2. Gas 402000
Kelompok ini mencakup kegiatan memproduksi dan mendistribusikan
E.1.3. Uap dan Air Panas 403000 uap dan air panas untuk pemanasan, pembangkit tenaga dan
penggunaan lainnya.

655
Lampiran VIII
E.2. PENGADAAN DAN PENYALURAN AIR BERSIH

E.2.1. Pengadaan dan Penyaluran Air Bersih 410000 Kelompok ini mencakup pengadaan dan penyaluran air bersih, air baku dan jasa
penunjang pengadaan dan penyaluran air bersih.

F. KONSTRUKSI
F.1 KONSTRUKSI

F.1.1. Penyiapan lahan Kelompok ini mencakup usaha penyiapan lahan untuk jalan raya, pekerjaan gedung,
pekerjaan sipil pertanian, perhubungan, dan penyiapan lahan lainnya, seperti:
peledakan bukit, tes pengeboran, pengurukan, perataan, pemindahan tanah,
pembuatan saluran drainase. Termasuk pembongkaran dan penghancuran gedung
atau bangunan lainnya serta pembersihannya. Tidak termasuk penyiapan lahan untuk
pertambangan minyak dan gas.

Penyiapan Tanah Pemukiman Transmigrasi (PTPT) 451001 sudah jelas

Pencetakan Lahan Sawah 451002 sudah jelas

Penyiapan Lahan Lainnya 451009 sudah jelas

F.1.2. Konstruksi Gedung dan Bangunan Sipil


LP-76

F.1.2.1. Konstruksi Gedung

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk ternpat
- Konstruksi Gedung Tempat Tinggal tinggal, seperti: rumah tempat tinggal, aparternen, kondorninium. Termasuk
pernbangunan gedung untuk tempat tinggal yang dikerjakan oleh perusahaan real
estat.

Konstruksi Perumahan Sederhana - Bank 452111 sudah jelas


Tabungan Negara
Konstruksi Perumahan Sederhana - 452112 sudah jelas
Perumnas
Konstruksi Perumahan Sederhana - 452113 sudah jelas
Lainnya Tipe s.d. 21
Konstruksi Perumahan Sederhana - 452114 sudah jelas
Lainnya Tipe 22 s.d. 70
Konstruksi Perumahan Menengah, Besar, 452115 sudah jelas
Mewah (Tipe Diatas 70)
Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk
- Konstruksi Gedung Perkantoran 452120 perkantoran, seperti: kantor dan rumah kantor (rukan). Termasuk pembangunan
geclung untuk perkantoran yang dikerjakan oleh perusahaan real estat.

656
- Konstruksi Gedung Industri 452130 Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk industri,
seperti: pabrik dan bengkel.

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk


- Konstruksi Gedung Perbelanjaan perbelanjaan, seperti: mall, toserba, toko, rumah toko (ruko) dan kedai. Termasuk
pembangunan ruko yang dikerjakan oleh perusahaan real estat.

- Konstruksi Gedung Perbelanjaan Pasar 452141 sudah jelas


Inpres
- Konstruksi Gedung Perbelanjaan Lainnya 452149 sudah jelas

- Konstruksi Gedung Lainnya 452190 Kelompok ini mencakup konstruksi gedung kesehatan, pendidikan, penginapan,
tempat hiburan serta gedung lainnya.

F.1.2.2. Konstruksi Bangunan Sipil

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan


perbaikan jalan, jembatan, dan landasan pesawat terbang. Termasuk juga kegiatan
- Bangunan Jalan, Jembatan dan Landasan pembangunan, peningkatan, pemeliharaan penunjang landasan, pelengkap dan
perlengkapan jalan, seperti: pagar/tembok penahan, drainase jalan, marka jalan, dan
rambu-rambu.
LP-77

Bangunan Jalan Raya 452211 sudah jelas

Bangunan Jalan Tol 452212 sudah jelas

Bangunan Jalan Jembatan dan Landasan 452213 sudah jelas

- Bangunan Jalan dan Jembatan Kereta Api 452220 Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan jalan dan
jembatan Kereta Api.

Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan, pemeliharaan, dan


- Bangunan Pengairan (Irigasi) 452240 perbaikan bendungan (dam), waduk (reservoir), bendung (weir), embung, jaringan
irigasi, pintu air, sipon dan drainase irigasi, talang, check dam, tanggul pengendali
banjir, tanggul laut, krib, via duct, dan sejenisnya.

- Bangunan Dermaga (Pelabuhan) 452270 Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan dermaga,
sarana pelabuhan, penahan gelombang, dan sejenisnya.

Lampiran VIII
Kelompok inimencakup usaha bangunan terowongan, bangunan pengolahan,
- Bangunan Sipil Lainnya 452290 penyaluran dan penampungan air bersih, air limbah dan drainase, bangunan
pengolahan, penyaluran dan penampungan barang minyak dan gas, serta
bangunan sipil lainnya.

657
Kelompok ini mencakup kegiatan konstruksi bangunan elekrikal, konstruksi

Lampiran VIII
telekomunikasi sarana bantu navigasi laut dan rambu sungai, konstruksi
F.1.2.3. Konstruksi Bangunan Elektrikal dan telekomunikasi navigasi udara, konstruksi sinyal dan telekomunikasi kereta api,
Komunikasi konstruksi sentral telekomunikasi, serta konstruksi elektrikal dan telekornunikasi
lainnya

Konstruksi Bangunan Listrik Pedesaan 452301 sudah jelas

Konstruksi Bangunan Elektrikal dan 452309 sudah jelas


Komunikasi Lainnya
Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan pondasi dan pilar, pembuatan
F.1.2.4. Konstruksi Khusus 452400 pengeboran sumur air tanah, pemasangan perancah (steiger), pemasangan atap roof
covering, pemasangan bangunan konstruksi prefab dan pemasangan kerangka baja,
pengerukan, serta konstruksi khusus lainnya.

F.1.3. Instalasi Gedung dan Bangunan Sipil

F.1.3.1. Instalasi Gedung 453100 Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi air (plumbing), listrik,
telekomunikasi, gas, elektronika, mekanikal, AC dan instalasi gedung lainnya.

Kelompok ini mencakup kegiatan instalasi listrik bangunan sipil, instalasi navigasi
F.1.3.2. Instalasi Bangunan Sipil 453200 laut dan sungai, instalasi meteorologi dan geofisika, instalasi navigasi udara, instalasi
sinyal dan telekomunikasi kereta api, instalasi sinyal dan rambu-rambu jalan raya,
LP-78

instalasi telekomunikasi, instalasi jaringan pipa, serta instalasi bangunan sipil lainnya.

Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan kaca dan alumunium, pengerjaan


F.1.4. Penyelesaian Konstruksi Gedung 454000 lantai, dinding, peralatan saniter dan plafon, pengecatan, dekorasi interior, dekorasi
eksterior, serta penyelesaian konstruksi gedung lainnya.

Kelompok ini mencakup kegiatan penyewaan mesin konstruksi, termasuk crane lorries
F.1.5. Penghancur Bangunan Dengan Operatornya 455000 dengan operatornya. Penyewaan peralatan mesin konstruksi tanpa operatornya
dimasukkan pada kelompok 712200 (persewaan Mesin Konstruksi dan Teknik Sipil
serta Peralatannya).
G. PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN
G.1. PENJUALAN MOBIL, SEPEDA MOTOR DAN PENJUALAN
ECERAN BAHAN BAKAR KENDARAAN
G.1.1. Penjualan Mobil 501000 Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar dan penjualan eceran mobil.

G.1.2. Penjualan Suku Cadang dan Aksesoris Mobil 502000 Kelompok ini rnencakup usaha perdagangan besar dan penjualan eceran berbagai
suku cadang, kornponen, dan aksesoris mobil yang terpisah dari penjualan rnobilnya.

G.1.3. Penjualan Sepeda Motor Serta Suku Cadang dan Kelornpok ini rnencakup usaha perdagangan besar dan penjualan eceran sepeda
Aksesorisnya motor, serta suku cadang dan aksesorisnya.

658
Penjualan Sepeda Motor 503001 sudah jelas

Penjualan Suku Cadang dan Aksesoris Sepeda Motor 503002 sudah jelas

Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran bahan bakar untuk mobil dan
sepeda motor (seperti bensin, solar, dan LPG), termasuk pula bahan bakar untuk speed
boat. Biasanya kegiatan ini dikombinasikan dengan penjualan bahan-bahan pelumas,
G.1.4. Perdagangan Eceran Bahan Bakar Kendaraan 504000 cooling products, bahan-bahan pembesih dan barang-barang lain untuk keperluan
mobil dan sepeda motor. Apabila kegiatan utama adalah menjual bahan bakar dan
pelumas mobil dan sepeda motor, maka termasuk dalam kelompok ini. Perdagangan
besar bahan bakar dimasukkan dalam kelompok 514100. Perdagangan eceran LPG
dan bahan bakar untuk keperluan memasak atau pemanas dimasukkan dalam
kelompok 523500 (Perdagangan Eceran Bahan Bakar dan Minyak Pelumas).

G.2. PERDAGANGAN BESAR DALAM NEGERI SELAIN EKSPOR


DAN IMPOR (KECUALI PERDAGANGAN MOBIL DAN
SEPEDA MOTOR)

Kelompok ini mencakup usaha agen yang menerima komisi, perantara (makelar),
G.2.1. Perdagangan Besar Berdasarkan Balas Jasa (Fee) Atau 511000 pelelangan, dan pedagang besar lainnya yang memperdagangkan barang-barang di
Kontrak dalam negeri atas nama pihak lain. Kegiatan perdagangan besar mobil dan sepeda
LP-79

motor dimasukkan dalam golongan 501000 sd 503002.

G.2.2. Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil Pertanian,


Binatang Hidup, Makanan, Minuman, dan Tembakau
G.2.2.1. Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil
Pertanian, Binatang Hidup

Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar hasil pertanian tanaman


- Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil perkebunan sebagai bahan baku atau bahan dasar dari suatu kegiatan berikutnya,
Pertanian seperti: jagung, gabah, daun tembakau yang belum diolah, kacang-kacangan, bibit
tanaman hias, bunga, dan sebagainya.

Perdagangan Jagung 512111 sudah jelas

Perdagangan Tembakau 512112 sudah jelas

Perdagangan Karet 512113 sudah jelas

Lampiran VIII
Perdagangan Cengkeh 512114 sudah jelas

Perdagangan Lada 512115 sudah jelas

659
Lampiran VIII
Perdagangan Kelapa dan Kelapa Sawit 512116 sudah jelas

Perdagangan Kapas 512117 sudah jelas

Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil 512119 sudah jelas


Pertanian Lainnya
- Perdagangan Besar Dalam Negeri 512120 Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar yang berhubungan dengan
Binatang Hidup binatang hidup, seperti: bibit unggas, ternak potong, dan ternak atau binatang hidup
lainnya.

- Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil 512130 Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar hasil perikanan sebagai bahan
Perikanan baku atau bahan ,jasar dari kegiatan berikutnya, seperti: ikan, udang, kepiting, tiram,
mutiara, kerang, bibit ikan, bibit udang, rumput laut, bunga karang, dan kodok.

- Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar hasil pengusahaan kehutanan dan
Kehutanan dan Perburuan pengambilan hasil hutan, seperti: bambu, kayu cendana, getah damar dan sejenisnya.

Perdagangan Kayu 512141 sudah jelas

Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil 512149 sudah jelas


Kehutanan dan Perburuan Lainnya
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar makanan, minuman dan hasil
LP-80

pengolahan tembakau untuk digunakan sebagai konsumsi akhir, seperti: buah-buahan,


sayur-sayuran, susu, mentega, beras, pengolahan hasil perikanan, daging yang
G.2.2.2. Perdagangan Besar Makanan, Minuman dan diawetkan, tepung beras, tepung tapioka, karamel, minyak kasar, kelapa sawit, kerupuk
Tembakau udang dan makanan ternak, kopi, coklat dan bumbu-bumbu. Termasuk juga usaha
perdagangan besar macam-macam minuman (minuman keras, anggur, malt, dan soft
drink) dan hasil-hasil pengolahan tembakau dan bumbu rokok, seperti rokok kretek,
rokok putih.

Perdagangan Dalam Negeri Beras 512201 sudah jelas

Perdagangan Dalam Negeri Gula 512202 sudah jelas

Perdagangan Dalam Negeri Kopi 512203 sudah jelas

Perdagangan Dalam Negeri Teh 512204 sudah jelas

Perdagangan Dalam Negeri Garam 512205 sudah jelas

Perdagangan Dalam Negeri Minyak Kelapa 512206 sudah jelas


Sawit

660
Perdagangan Dalam Negeri Kopra 512207 sudah jelas

Perdagangan Dalam Negeri Rokok 512208 sudah jelas

Perdagangan Dalam Negeri Makanan, 512209 sudah jelas


Minuman dan Tembakau Lainnya
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar hasil industri tekstil dan pakaian
jadi ke luar negeri, seperti: macam-macam tekstil, pakaian jadi, kain batik, tali-temali,
G.2.3.1. Perdagangan Besar Tekstil, Pakaian Jadi, dan 513100 karpet/ permadani dari bahan tekstil, karung, macam-macam hasil rajutan, dan barang
Kulit jadi lainnya dari tekstil, karung, macam-macam hasil rajutan dan barang jadi lainnya
dari tektil selain pakaian jadi. Termasuk juga usaha mengekspor kulit/ kulit imitasi,
barang-barang dari kulit dan barang untuk alas kaki, seperti: sepatu, sandal, selop
dan sejenisnya.

Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah
G.2.3.9. Perdagangan Besar Barang-barang Keperluan 513900 tangga, perdagangan besar barang-barang kimia dan farmasi untuk keperluan rumah
Rumah Tangga lainnya tangga, serta perdagangan besar berbagai barang-barang dan perlengkapan rumah
tangga lainnya.

G.2.4. Perdagangan Besar Produk Antara Bukan Hasil


Pertanian, Barang-barang Bekas dan Sisa-sisa Tak
Terpakai (Scrap)
LP-81

G.2.4.1. Perdagangan Besar Bahan Bakar Gas, Cair, dan 514100 Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar bahan bakar gas, cair, dan padat
Padat, Serta Produk Sejenis serta produk sejenisnya, seperti: premium, solar, minyak tanah, batu bara, dan bahan
bakar lainnya termasuk pula bahan bakar gas dan minyak pelumas.

G.2.4.2. Perdagangan Besar Logam dan Bijih Logam 514200 Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar bijih logam dan logam dasar, seperti:
bijih besi, bijih nikel, bijih tembaga, alumunium, besi, baja, dan lain-Iainnya.

Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar baranq-barang logam untuk bahan
konstruksi, perdagangan besar kaca untuk bahan konstruksi, perdagangan besar
G.2.4.3. Perdagangan Besar Bahan-bahan Konstruksi genteng, batu bata, ubin, dan sejenisnya dari tanah liat, kapur, semen, atau gelas,
perdagangan besar semen, kapur, pasir dan batu, perdagangan besar bahan konstruksi
dari porselen, perdagangan besar bahan konstruksi dari kayu, perdagangan besar
cat, perdagangan besar macam-rnacam material bangunan, serta perdagangan besar
bahan konstruksi lainnya.
Perdagangan Dalam Negeri Semen 514301 sudah jelas

Lampiran VIII
Perdagangan Dalam Negeri Besi Beton 514302 sudah jelas

Perdagangan Dalam Negeri Bahan-bahan 514309 sudah jelas


Konstruksi Lainnya

661
G.2.4.9. Perdagangan Besar Barang Antara Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar barang-barang antara, barang-

Lampiran VIII
(Intermediate Products), Barang-barang Bekas barang bekas, dan sisa-sisa tak terpakai, seperti: barang-barang kimia dasar,
dan Sisa-sisa Tak Terpakai (Scrap) pupuk, bahan dasar plastik tekstil fiber, barang-barang bekas dan sisa-sisa tak
terpakai untuk daur ulang.

Perdagangan Dalam Negeri Pupuk dan Obat 514901 sudah jelas


Hama

Perdagangan Dalam Negeri Barang Antara 514909 sudah jelas


Lainnya

Kelompok ini mencakup perdagangan besar mesin-rnesin, suku cadang dan


G.2.5. Perdagangan Besar Mesin-mesin, Suku Cadang dan 515000 perlengkapannya, perdagangan besar alat transportasi laut, suku cadang dan
Perlengkapannya perlengkapannya, perdagangan besar alat transportasi darat (kecuali mobil, sepeda
motor, dan sejenisnya), suku cadang dan perlengkapannya, perdagangan besar alat
transportasi udara, suku cadang dan perlengkapannya.

G.2.9. Perdagangan Besar Lainnya Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar yang belum tercakup dalam salah
satu kelompok dalam golongan 512111-515000.

Perdagangan Dalam Negeri Kertas Koran 519001 sudah jelas


LP-82

Perdagangan Dalam Negeri yang Tidak Diklasifikasikan 519009 sudah jelas


di Tempat Lain

G.3. PERDAGANGAN ECERAN, KECUALI MOBIL DAN SEPEDA


MOTOR
G.3.1. Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang

G.3.1.1. Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang 521100 Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran berbagai macam barang yang
yang Didominasi Makanan, Minuman dan utamanya makanan, minuman, atau tembakau di supermarket/minimarket dan
Tembakau perdagangan eceran barang-barang yang utamanya makanan, minuman, atau
tembakau selain di supermarket/minimarket (pasar tradisional)

G.3.1.9. Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang 521900 Kelompok ini mencakup perdagangan eceran berbagai macam barang yang utamanya
yang Didominasi Oleh Barang Bukan bukan bahan makanan/ makanan, minurnan, atau tembakau di toserba (department
Makanan, Minuman dan Tembakau store), serta perdagangan eceran berbagai macam barang yang utamanya bukan
bahan makanan, minuman, atau tembakau (barang-barang kelontong) selain di
toserba (department store).

G.3.2. Perdagangan Eceran Komoditi Makanan, Minuman,


Atau Tembakau

662
Kelompok ini mencakup perdagangan eceran padi dan palawija, perdagangan
G.3.2.1. Perdagangan Eceran Komoditi Makanan dari 522100 eceran buah-buahan, perdagangan eceran sayuran, perdagangan eceran hasil
Hasil Pertanian peternakan, perdagangan eceran hasil perikanan, serta perdagangan eceran
hasil pertanian lainnya.

Kelompok ini mencakup perdagangan eceran beras, perdagangan eceran roti, kue
G.3.2.2. Perdagangan Eceran Komoditi Makanan, 522200 kering, serta kue basah dan sejenisnya, perdagangan eceran kopi, gula pasir, atau
Minuman, Atau Tembakau Hasil Industri gula merah, perdagangan eceran tahu, tempe, tauco, dan oncom, perdagangan eceran
Pengolahan daging dan biota air olahan, perdagangan eceran minuman, perdagangan eceran
rokok dan tembakau, perdagangan eceran pakan ternak/ unggas/ ikan, serta
perdagangan eceran makanan lainnya.

G.3.3. Perdagangan Eceran Komoditi Bukan Makanan,


Minuman atau Tembakau

Kelompok ini mencakup perdagangan eceran bahan kimia, perdagangan eceran baranq
G.3.3.1. Perdagangan Eceran Bahan Kimia, Farmasi, 523100 farmasi di apotik, perdagangan eceran baranq farmasi selain di apotik, perdagangan
Kosmetik, dan Alat Laboratorium eceran jamu, perdagangan eceran kosmetik, perdagangan eceran pupuk dan
pemberantas hama, perdagangan eceran alat-alat laboratorium, farmasi, dan
kesehatan, perdagangan eceran minyak atsiri, serta perdagangan eceran lainnya.

Kelompok ini mencakup perdagangan eceran tekstil, perdagangan eceran pakaian


G.3.3.2. Perdagangan Eceran Tekstil, Pakaian Jadi, Alas 523200 jadi, perdagangan eceran sepatu, sandal, dan alas kaki lainnya, perdagangan eceran
LP-83

Kaki, dan Barang Keperluan Pribadi pelengkap pakaian dan benang, perdagangan eceran kaca mata, perdagangan eceran
barang perhiasan, perdagangan eceran jam, perdagangan eceran tas, dompet, koper,
ransel dan sejenisnya, serta perdagangan eceran tekstil, pakaian jadi, alas kaki, dan
barang keperluan pribadi lainnya,

Kelompok ini mencakup perdagangan eceran furniture, perdagangan eceran barang


elektronik, perdagangan eceran alat dan perlengkapan listrik, perdagangan eceran
G.3.3.3. Perdagangan Eceran Perlengkapan Rumah 523300 barang pecah belah dan perlengkapan dapur dan plastik, perdagangan eceran barang
Tangga dan Perlengkapan Dapur pecah belah dan perlengkapan dapur dari batu atau tanah liat, perdagangan eceran
barang pecah belah dan perlengkapan dapur dari kayu, bambu, atau rotan,
perdagangan eceran barang pecah belah dan perlengkapan dapur bukan dari plastik,
batu, tanah liat, kayu, bambu, atau rotan, perdagangan eceran alat-alat telekomunikasi,
perdagangan eceran perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan dapur lainnya.
Kelompok ini mencakup perdagangan eceran barang-barang logam untuk bahan
konstruksi, perdagangan eceran barang-barang logam untuk bahan konstruksi,
perdagangan eceran kaca untuk bahan konstruksi, perdagangan eceran genteng,
batu bata, ubin, dan sejenisnya dari tanah liat, kapur, semen, atau gelas,

Lampiran VIII
G.3.3.4. Perdagangan Eceran Bahan Konstruksi 523400 perdagangan eceran semen, kapur, pasir dan batu, perdagangan eceran bahan
konstruksi dari porselen, perdagangan eceran bahan konstruksi dari kayu,
perdagangan eceran cat, perdagangan eceran macam-macam material bangunan,
serta perdagangan eceran bahan konstruksi lainnya.

663
Lampiran VIII
G.3.3.5. Perdagangan Eceran Bahan Bakar dan Minyak 523500 Kelompok ini mencakup perdagangan eceran premium, premix, dan solar di kios/
Pelumas toko, perdagangan eceran minyak tanah, perdagangan eceran gas elpiji, perdagangan
eceran minyak pelumas, perdagangan eceran bahan bakar lainnya.

Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kertas, kertas karton, dan barang dari
G.3.3.6. Perdagangan Eceran Kertas, Barang-barang 523600 kertas/ kertas karton, perdagangan eceran alat tulis menulis dan gambar, perdagangan
dari Kertas, Alat Tulis, Barang Cetakan, Alat eceran hasil pencetakan, penerbitan dan perangkat lunak (software), perdagangan
Olahraga, Alat Musik, Alat Fotografi, eceran alat-alat olahraga, perdagangan eceran alat-alat musik, perdagangan eceran
Komputer alat fotografi dan perlengkapannya, perdagangan eceran alat-alat optik dan
perlengkapannya, serta perdagangan eceran komputer dan mesin kantor.

G.3.3.7. Perdagangan Eceran Mesin-mesin (Kecuali 523700 Kelompok ini mencakup perdagangan eceran mesin pertanian dan perlengkapannya,
Mobil dan Sepeda Motor) dan Suku Cadang perdagangan eceran mesin jahit dan perlengkapannya, perdagangan eceran mesin
(Onderdil), Termasuk Alat-alat Transportasi lainnya dan perlengkapannya, perdagangan eceran alat transportasi darat tidak
bermotor dan perlengkapannya, perdagangan eceran alat transportasi air dan
perlengkapannya.

Kelompok ini mencakup perdagangan eceran barang kerajinan dari kayu,bambu, rotan,
G.3.3.8. Perdagangan Eceran Barang-barang 523800 pandan,rumput dan sejenisnya, perdagangan eceran barang kerajinan dari kulit, tulang,
Kerajinan, Mainan Anak-anak, dan Lukisan tanduk, gading, bulu dan binatang / hewan yang diawetkan, perdagangan eceran
barang kerajinan dari logam, perdagangan eceran barang kerajinan dari keramik,
LP-84

perdagangan eceran mainan anak-anak, perdagangan eceran lukisan serta


perdagangan eceran barang-barang kerajinan, mainan anak-anak, dan lukisan lainnya.

Kelompok ini mencakup perdagangan eceran alat-alat pertanian, perdagangan eceran


G.3.3.9. Perdagangan Eceran Komoditi Lainnya (Bukan 523900 alat-alat pertukangan, perdagangan eceran binatang peliharaan (pet shop),
Makanan, Minuman, Atau Tembakau) perdagangan eeeran bunqa potong / florist, perdagangan eceran tane,man hias, bibit
buah-buahan dan tanaman obat-obatan, perdagangan eceran komoditi lainnya (bukan
makanan, minuman, atau tembakau).

Kelompok ini mencakup perdagangan eceran barang bekas perlengkapan rumah


G.3.4. Perdagangan Eceran Barang Bekas 524000 tangga, perdagangan eceran pakaian jadi, alas kaki dan pelengkap pakaian bekas,
perdagangan eceran barang perlengkapan pribadi bekas, perdagangan eceran barang
listrik dan elektronik bekas, perdagangan eceran bahan konstruksi dan sanitasi bekas,
perdagangan eceran barang antik, serta perdagangan eceran barang bekas lainnya.

G.3.5. Perdagangan Eceran Kaki Lima

G.3.5.1. Perdagangan Eceran Kaki Lima Komoditi dari Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima komoditi padi dan palawija,
Hasil Pertanian 525100 buah-buahan, sayur-sayuran, hasil peternakan, hasil perikanan, serta tanaman
hias dan hasil pertanian lainnya.

664
Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima beras, perdagangan eceran
kaki lima roti, kue kering, kue basah dan sejenisnya, perdagangan eceran kaki
G.3.5.2.Perdagangan Eceran Kaki Lima Komoditi lima kopi, gula pasir, gula merah, dan sejenisnya, perdagangan eceran kaki lima
Makanan, Minuman Hasil Industri Pengolahan 525200 tahu, tempe, tauco, dan oncom, perdagangan eceran kaki lima daging olahan
dan biota air olahan, perdagangan eceran kaki lima minuman, perdagangan
eceran kaki lima rokok dan tembakau, perdagangan eceran kaki lima pakan
ternak, pakan unggas, dan pakan ikan, serta perdagangan eceran kaki lima
komoditi makanan dan minuman yang lainnya.

Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima bahan kimia, farmasi, jamu,
G.3.5.3. Perdagangan Eceran Kaki Lima Bahan Kimia, kosmetik, pupuk dan pemberantas hama, dan alat laboratorium, minyak atsiri serta
Frmasi, Kosmetik, dan Alat Laboratorium 525300 perdagangan eceran kaki lima bahan kimia, farmasi, kosmetik, dan alat laboratarium
lainnya.

Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima tekstil, pakaian jadi, sepatu,
G.3.5.4. Perdagangan Eceran Kaki Lima Tekstil, Pakaian sandal, dan alas kaki lainnya, pelengkap pakaian dan benang, kacamata, barang
Jadi, Alas Kaki, dan Barang Keperluan Pribadi 525400 perhiasan, jam, tas, dompet, koper, ransel, dan sejenisnya, serta perdagangan eceran
kaki lima barang keperluan pribadi lainnya.

Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima barang elektronik, alat dan
perlengkapan listrik, barang pecah belah dan perlengkapan dapur dari plastik/melamin,
G.3.5.5. Perdagangan Eceran Kaki Lima Perlengkapan barang pecah belah dan perlengkapan dapur dari batu atau tanah liat, barang dan
Rumah Tangga dan Perlengkapan Dapur 525500 perlengkapan dapur dari kayu, bambu, atau rotan, barang pecah belah dan
LP-85

perlengkapan dapur bukan dari plastik, batu atau tanah liat, kayu, bambu, atau rotan,
alat-alat kebersihan, serta perdagangan eceran kaki lima perlengkapan rumah tangga
lainnya.

G.3.5.6. Perdagangan Eceran Kaki Lima Bahan Bakar Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima bahan bakar minyak, gas dan
dan Pelumas 525600 minyak pelumas, serta perdagangan eceran kaki lima bahan bakar lainnya.

G.3.5.7. Perdagangan Eceran Kaki Lirna Kertas, Barang- Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima kertas, karton, dan barang
Barang dari Kertas, Alat Tulis, Barang Cetakan, dari kertas, perdagangan eceran kaki lima alat tulis menulis dan gambar, perdagangan
Alat Olah Raga, Alat Musik, Alat Fotografi, dan 525700 eceran kaki lima hasil pencetakan, penerbitan dan perangkat lunak (software),
Komputer perdagangan eceran kaki lima alat-afat olah raga dan alat musik, perdagangan eceran
kaki lima alat fotografi, alat optik dan perlengkapannya, perdagangan eceran kaki
lima mesin kantor, perdagangan eceran kaki lima campuran kertas, karton, barang-
barang dari kertas, alat tulis-menulis, alat gambar, hasil pencetakan, penerbitan
dan lainnya,

Lampiran VIII
G.3.5.8. Perdagangan Eceran Kaki Lima barang-barang Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima barang kerajinan,
kerajinan, mainan anak-anak, dan ILlkisan 525800 perdagangan eceran kaki lima mainan anak-anak, serta perdagangan eceran
kaki lima lukisan.

665
G.3.5.9. Perdagangan Eceran Kaki Lima Barang- Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima barang bekas perlengkapan

Lampiran VIII
Barang Bekas 525900 rumah tangga, perdagangan eceran kaki lima pakaian jadi, alas kaki, perlengkapan
pakaian, dan barang-barang perlengkapan pribadi bekas, perdagangan eceran kaki
lima barang listrik dan elektronik bekas, perdagangan eceran kaki lima barang antik,
serta perdagangan eceran kaki lima barang bekas campuran.

G.3.6. Perdagangan Eceran Kaki Lima Lainnya Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran barang-barang yang dilakukan
526000 di pinggir jatan umum, serambi muka (emper) toko atau tempat tetap di pasar yang
dapat dipindah-pindah atau didorong selain barang-barang dalarn perdagangan kaki
lima tersebut diatas.

G.3.7. Perdagangan Eceran Lainnya

Kelompok ini mencakup perdagangan eceran melalui media untuk komoditi makanan,
G.3.7.1. Perdagangan Eceran Melalui Media minurnan, ternbakau, kimia , farmasi kosmetik, dan alat laboratorium, perdagangan
527100 eceran melalui media untuk kornoditi tekstil, pakaian jadi, alas kaki, dan barang-
barang keperluan pribadi, perdagangan eceran melalui media untuk barang-barang
perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan dapur, perdagangan eceran melalui
media untuk barang-barang campuran lainnya, serta perdagangan eceran melalui
media untuk berbagai macam barang lainnya.

Kelompok ini mencakup perdagangan eceran keliling komoditi makanan dari hasil
LP-86

pertanian, perdagangan eceran keliling komoditi makanan, minuman, atau tembakau


hasil industri pengolahan, perdagangan eceran keliling bahan-bahan kimia, farmasi,
G.3.7.2. Perdagangan Eceran Keliling kosmetik, dan alat laboratorium, perdagangan eceran keliling tekstil, pakaian jadi,
527200 alas kaki, dan barang-barang keperluan pribadi, perdagangan eceran keliling
perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan dapur, perdagangan eceran keliling
bahan bakar dan minyak pelumas, perdagangan eceran keliling kertas, barang-barang
dari kertas, alat tulis, barang cetakan, alat olah raga, alat musik, alat fotografi, dan
komputer, perdagangan eceran keliling barang-barang kerajinan, mainan anak-anak,
dan lukisan, serta perdagangan eceran keliling barang-barang lainnya.

G.4. PERDAGANGAN EKSPOR, KECUALI PERDAGANGAN


MOBIL DAN SEPEDA MOTOR

G.4.1. Perdagangan Ekspor Berdasarkan Balas Jasa (Fee) Atau Kelompok ini mencakup usaha agen yang menerima komisi, perantara (makelar),
Kontrak 531000 pelelangan, dan pedagang besar lainnya yang memperdagangkan barang-barang
untuk diekspor atas nama pihak lain. Kegiatan perdagangan besar ekspor mobil
dan sepeda motor dimasukkan dalam golongan 501000 s.d 503002.

G.4.2. Perdagangan Ekspor Bahan Baku Hasil Pertanian,


Binatang Hidup, Makanan, Minuman, dan Tembakau

666
G.4.2.1. Perdagangan Ekspor Bahan Baku Hasil
Pertanian, dan Binatang Hidup

- Perdagangan Ekspor Bahan Baku Hasil Kelompok ini mencakup usaha mengekspor hasil pertanian tanaman
Pertanian perkebunan ke luar negeri sebagai bahan baku atau bahan dasar dari suatu
kegiatan berikutnya, seperti: jagung, beras, daun tembakau yang belum
diolah, kacang-kacangan, bibit tanaman hias, bunga dan sebagainya.

Perdagangan Ekspor Biji Kelapa Sawit 532111 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Hasil Tanaman 532112 sudah jelas


Pangan dan Perkebunan

Perdagangan Ekspor Bahan Baku Hasil 532119 sudah jelas


Pertanian Lainnya

Kelompok ini mencakup usaha mengekspor komoditi yang berhubungan


- Perdagangan Ekspor Binatang Hidup 532120 dengan binatang hidup ke luar negeri, seperti: bibit unggas, ternak
potong, dan ternak atau binatang hidup lainnya.

Kelompok ini mencakup usaha mengekspor hasil perikanan ke luar negeri


- Perdagangan Ekspor Hasil Perikanan 532130 sebagai bahan baku atau bahan dasar dari kegiatan berikutnya, seperti:
LP-87

ikan, udang, kepiting, tiram, mutiara, kerang, bibit ikan, bibit udang,
rumput taut bunga karang, dan kodok.

Kelompok ini mencakup usaha mengekspor hasil pengusahaan


kehutanan dan pengambilan hasil hutan, ke luar negeri seperti: bambu,
- Perdagangan Ekspor Kehutanan dan kayu cendana, getah damar dan sejenisnya. Usaha mengekspor kayu
Perburuan hasil penggergajian atau hasil pengolahan digolongkan dalam
perdagangan ekspor bahan bangunan, kecuali bahan bangunan berasal
dari usaha penggalian.

Perdagangan Ekspor Kayu 532141 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Rotan 532142 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Hasil Hutan Selain 532149 sudah jelas


Kayu dan Rotan
Kelompok ini mencakup usaha mengekspor makanan, minuman dan

Lampiran VIII
hasil pengolahan tembakau ke !uar negeri untuk digunakan sebagai
G.4.2.2. Perdagangan Ekspor Makanan, Minuman, dan konsumsi akhir, seperti: buah-buahan, sayur-sayuran,susu, mentega
Tembakau pengolahan hasil perikanan, daging yang diawetkan, tepung beras,
tepung tapioka, karamel, minyak kasar kelapa sawit, kerupuk udang,

667
dan makanan ternak, kopi, coklat dan bumbu-bumbu. Termasuk juga usaha

Lampiran VIII
mengekspor macam-macam minuman (minuman keras, anggur, malt, dan soft
drink) dan hasil-hasil pengolahan tembakau dan bumbu rokok, seperti: rokok
kretek, rokok putih.

Perdagangan Ekspor Udang Olahan 532201 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Teh 532202 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Kopi Bubuk 532203 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Tembakau 532204 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Makanan dan Minuman 532209 sudah jelas


Lainnya

G.4.3. Perdagangan Ekspor Barang-barang Keperluan Rumah


Tangga

Kelompok ini mencakup usaha mengekspor hasil industri tekstil dan pakaian jadi,
seperti: macam-macam tekstil, pakaian jadi, kain batik, tali-temali, karpet / permadani
dari bahan tekstil, karung, macam-macam hasil perajutan, dan barang jadi lainnya
G.4.3.1. Perdagangan Ekspor Tekstil, Pakaian Jadi, dan dari tekstil selain pakaian jadi. Termasuk juga usaha mengekspor kulit/kulit imitasi,
LP-88

Kulit barang-barang dari kulit dan barang untuk alas kaki, seperti : sepatu, sandal, selop
dan sejenisnya.

Perdagangan Ekspor Tekstil 533101 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Pakaian Jadi 533102 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Kulit 533103 sudah jelas

G.4.3.2. Perdagangan Ekspor Barang-barang Keperluan 533900 Kelompok ini mencakup usaha perdagangan ekspor peralatan dan perlengkapan
Rumah Tangga Lainnya rumah tangga, perdagangan ekspor barang barang kimia dan farmasi untuk keperluan
rumah tangga, serta perdagangan ekspor berbagai barang-barang dan perlengkapan
rumah tangga lainnya,
G.4.4. Perdagangan Ekspor Produk Antara (Intermediate
Products) Bukan Hasil Pertanian, Barang-barang Bekas
dan Sisa-sisa Tak Terpakai (Scrap)

G.4.4.1. Perdagangan Ekspor Bahan Bakar Gas, Cair, 534100


dan Padat Serta Produk Sejenis Kelompok ini mencakup usaha mengekspor bahan bakar gas, cair, dan padat
serta produk sejenisnya, seperti: premium, solar, minyak tanah, batu bara, dan
bahan bakar lainnya termasuk pula minyak pelumas.

668
G.4.4.2. Perdagangan Ekspor Logam dan Bijih Logam Kelompok ini mencakup usaha mengekspor bijih logam dan logam dasar, seperti:
(hasil Pertambangan dan Penggalian) bijih besi, bijih nikel, bijih tembaga, alumunium, besi, baja, dan lain-Iainnya,

Perdagangan Ekspor Bijih Timah 534201 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Bijih Logam Selain Timah 534202 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Batu Bara 534203 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Logam dan Bijih Logam 534209 sudah jelas


(hasil Pertambangan dan Penggalian) Lainnya

G.4.4.3. Perdagangan Ekspor Bahan-bahan Konstruksi Kelompok ini mencakup usaha mengekspor bahan-bahan konstruksi, seperti kayu
(kecuali Bahan Hasil Penggalian) clan berbagai kayu olahan, cat, pelitur, vernis, material konstruksi, kaca datar, semen,
batu bata, ubin dan lain-Iainnya.

Perdagangan Ekspor Kayu Lapis 534301 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Bahan-bahan Konstruksi 534309 sudah jelas


(kecuali Bahan Hasil Penggalian) Lainnya

G.4.4.9. Perdagangan Ekspor Produk Antara 534900 Kelompok ini mencakup perdagangan ekspor produk antara (intermediate products)
(Intermediate Products), Barang-barang Bekas dan perdagangan ekspor barang-barang bekas dan sisa-sisa tak terpakai (scrap).
LP-89

dan Sisa-sisa Tak Terpakai (Scrap)

Kelompok ini mencakup usaha mengekspor mesin-mesin pertanian, mesin-mesin


industri dan mesin-mesin kantor, dan suku cadang ke luar negeri, seperti: mesin
penggerak mula, turbin, macam-macam mesin pertanian, mesin pengolahan kayu
G.4.5. Perdagangan Ekspor Mesin-mesin, Suku Cadang dan 535000 dan logam, macam-macam mesin untuk industri dan untuk keperluan kantor, mesin
Perlengkapannya pembangkit listrik, dan mesin untuk keperluan rumah tangga. Termasuk juga usaha
mengekspor macam-macam alat transportasi darat, laut maupun udara, bermotor
ataupun tidak bermotor (kecuali mobil, sepeda motor dan sejenisnya), dan termasuk
juga usaha mengekspor macam-macam suku cadang dan perlengkapan bersangkutan.

G.4.9. Perdagangan Ekspor Lainnya Kelompok ini mencakup usaha mengekspor komoditi lainnya ke luar negeri.
G.4.9.1. Perdagangan Ekspor Barang Setengah Jadi
Hasil Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan

Perdagangan Ekspor Kayu Gergajian 539011 sudah jelas

Lampiran VIII
Perdagangan Ekspor Kopi Bijian 539012 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Tembakau 539013 sudah jelas

669
Lampiran VIII
Perdagangan Ekspor Karet 539014 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Lada 539015 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Minyak Kelapa Sawit 539016 sudah jelas


Mentah
Perdagangan Ekspor Minyak Biji Kelapa Sawit 539017 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Bungkil Kopra 539018 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Hasil Pertanian, 539019 sudah jelas


Perkebunan, dan Kehutanan Lainnya

G.4.9.2. Perdagangan Ekspor Barang Setengah Jadi


Lainnya

Perdagangan Ekspor Hewan yang Sudah 539021 sudah jelas


Diolah
Perdagangan Ekspor Bahan Makanan Lainnya 539022 sudah jelas

Perdagangan Ekspor Hasil Tambang Setengah 539023 sudah jelas


Jadi
LP-90

Perdagangan Ekspor Barang Setengah Jadi 539029 sudah jelas


Lainnya
G.4.9.3. Perdagangan Ekspor Lainnya

Perdagangan Ekspor Barang Kerajinan dari 539031 sudah jelas


Kayu dan Rotan
Perdagangan Ekspor Barang Kerajinan selain 539032 sudah jelas
dari Kayu dan Rotan
Perdagangan Ekspor Jasa Konstruksi 539034 sudah jelas

Perdagangan Ekspor yang Tidak Diklasifikasikan 539039 sudah jelas


di Tempat Lain
G.5. PERDAGANGAN IMPOR, KECUALI PERDAGANGAN MOBIL
DAN SEPEDA MOTOR

G.5.1. Perdagangan Impor Berdasarkan Balas Jasa (Fee) Atau 541000 Kelompok ini mencakup usaha agen yang menerima komisi, perantara (makelar),
Kontrak pelelangan, dan pedagang besar lainnya yang memperdagangkan barang-barang
untuk diimpor atas nama pihak lain.

G.5.2. Perdagangan Impor Bahan Baku Hasil Pertanian,

670
Binatang Hidup, Makanan, Minuman, dan
Tembakau
Kelompok ini mencakup usaha mengimpor hasil pertanian tanaman perkebunan dari
luar negeri sebagai bahan baku atau bahan dasar dari suatu kegiatan berikutnya,
G.5.2.1. Perdagangan Impor Bahan Baku Hasil seperti: jagung, beras, daun tembakau yang belum diolah, kacang-kacangan, bibit
Pertanian, dan Binatang Hidup tanaman hias, bunga dan sebagainya.

542101 sudah jelas


Perdagangan Impor Cengkeh
542102 sudah jelas
Perdagangan Impor Biji Gandum
542103 sudah jelas
Perdagangan Impor Jagung
542104 sudah jelas
Perdagangan Impor Kacang Kedelai
542109 Kelompok ini mencakup perdagangan impor binatang hidup, perdagangan impor
Perdagangan Impor Bahan Baku Hasil hasil perikanan, serta perdagangan impor hasil kehutanan dan perburuan.
Pertanian, dan Binatang Hidup Lainnya
Kelompok ini mencakup usaha rnengimpor makanan, minuman dan hasil pengolahan
tembakau dari luar negeri untuk digunakan sebagai konsumsi akhir, seperti: buah-
buahan, sayur-sayuran, susu, mentega pengolahan hasil peri kanan, daging yang
G.5.2.2. Perdagangan Impor Makanan, Minuman, diawetkan, tepung beras, tepung tapioka, karamel, minyak kasar kelapa sawit, kerupuk
dan Tembakau udang, dan makanan ternak, kopi, coklat, dan bumbu-bumbu. Termasuk juga usaha
LP-91

mengimpor macam-macam minuman (minuman keras, anggur, malt, dan soft drink)
dan hasil-hasil pengolahan tembakau dan bumbu rokok, seperti : rokok kretek, rokok
putih.

542201 sudah jelas


Perdagangan Impor Beras
542202 sudah jelas
Perdagangan Impor Gula
542209 sudah jelas
Perdagangan Impor Makanan, Minuman,
dan Tembakau Lainnya

G.5.3. Perdagangan Impor Barang-barang Keperluan Rumah


Tangga
Kelompok ini mencakup usaha mengimpor hasil industri tekstil dan pakaian jadi
dari luar negeri, seperti: macam-macam tekstil, pakaian jadi, kain batik, tali temali,

Lampiran VIII
543100 karpetj permadan dari bahan tekstil, karung, macam-macam hasil rajutan, dan
G.5.3.1. Perdagangan Impor Tekstil, Pakaian Jadi, barang jadi lainnya dari tekstil selain pakaian jadi. Termasuk juga usaha mengimpor
dan Kulit kulit/kulit imitasi, barang-barang dari kulit dan barang untuk alas kaki, seperti:
sepatu, sandal, selop dan sejenisnya.

671
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan impor peralatan dan perlengkapan

Lampiran VIII
G.5.3.9. Perdagangan Impor Barang-barang 543900 rumah tangga lainnya, perdagangan impor barang,-barang kimia dan farmasi
Keperluan Rumah Tangga lainnya untuk keperluan rumah tangga, serta perdagangan impor berbag’ai barang-
barang dan perlengkapan rumah tangga lainnya.

G.5.4. Perdagangan Impor Produk Antara Bukan Hasil


Pertanian, Barang-barang Bekas dan Sisa-sisa Tak
Terpakai (Scrap)

G.5.4.1. Perdagangan Impor Bahan Bakar Gas, Cair, 544100 Kelompok ini mencakup usaha mengimpor bahan bakar gas, cair, dan padat serta
dan Padat Serta Produk Sejenis produk sejenisnya, seperti: premium, solar, minyak tanah, batu bara, dan bahan bakar
lainnya termasuk pula minyak pelumas.

G.5.4.2. Perdagangan Impor Logam dan Bijih Logam 544200 Kelompok ini mencakup usaha mengimpor bijih logarn dan logam dasar, seperti:
bijih besi, bijih nikel, bijih tembaga, alumunium, besi, baja, dan lain-Iainnya.

G.5.4.3. Perdagangan Impor Bahan-bahan Kelompok ini mencakup usaha rnengirnpor bahan-bahan konstruksi, seperti: kayu
Konstruksi dan berbagai kayu olahan, cat, pelitur, vernis, rnaterial konstruksi, kaca datar, sernen,
batu bata, ubin dan lain-Iainnya.

Perdagangan Impor Besi Beton 544301 sudah jelas


LP-92

Perdagangan Impor Bahan-bahan 544309 sudah jelas


Konstruksi Lainnya

G.5.4.9. Perdagangan Impor Barang Antara Kelompok ini mencakup usaha rnengimpor barang-barang antara, barang-barang
(Intermediate Products), Barang-barang bekas, dan sisa-sisa tak terpakai, seperti: barang-barang kimia dasar, pupuk, bahan
Bekas dan Sisa-sisa Tak Terpakai (Scrap) dasar plastik, tekstil, fiber. Selain itu, kelompok ini juga mencakup usaha mengimpor
barang-barang bekas, dan sisa-sisa tak terpakai untuk kegiatan daur ulang.

Perdagangan Impor Pupuk dan Obat Hama 544901 sudah jelas

Perdagangan Impor Farmasi 544902 sudah jelas

Perdagangan Impor Barang Antara Lainnya 544909 sudah jelas

Kelompok ini mencakup usaha mengimpor mesin-mesin pertanian, mesin-mesin


industri dan mesin-mesin kantor, dan suku cadang dari luar negeri, seperti: mesin
penggerak mula, turbin, macam-macam mesin pertanian, mesin pengolah kayu
G.5.5. Perdagangan Impor Mesin-mesin, Suku Cadang dan dan logam, macam-macam mesin untuk industri dan untuk keperluan kantor,
Perlengkapannya mesin pembangkit listrik, dan mesin untuk keperluan rumah tangga. Termasuk
juga usaha mengimpor macam-macam alat transportasi darat, laut dan udara,
bermotor ataupun tidak bermotor (kecuali mobil, sepeda motor dan sejenisnya),

672
dan termasuk juga usaha mengimpor macam-macam suku cadang
dan perlengkapan bersangkutan.

Perdagangan Impor Suku Cadang Industri 545001 sudah jelas

Perdagangan Impor Suku Cadang Mesin-mesin, Suku 545009 sudah jelas


Cadang dan Perlengkapannya Lainnya

G.5.9. Perdagangan Impor Lainnya 549000 Kelompok ini mencakup usaha perdagangan impor lainnya.

H. PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM


H.1. PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN
MINUM
H.1.1. Penyediaan Akomodasi

H.1.1.1. Hotel Bintang 551100 Kelompok ini mencakup usaha hotel bintang lima, bintang empat,
bintang tiga, bintang dua dan bintang satu.

Kelompok ini mencakup usaha penyediaan jasa layanan penginapan


bagi umum yang dikelola secara komersial dengan menggunakan
H.1.1.2. Hotel Melati 551200 sebagian atau seluruh bagian bangunan yang telah memenuhi
ketentuan sebagai hotel melati yang ditetapkan dalam surat keputusan
instansi yang membinanya.
LP-93

Kelompok ini mencakup usaha penginapan remaja (youth hostel),


H.1.1.9. Jasa Akomodasi Lainnya 551900 pondok wisata (home stay), bumi perkemahan, persinggahan karavan,
serta jasa akomodasi lainnya.

H.1.2. Restoran / Rumah Makan, Bar dan Jasa Boga

Kelompok ini mencakup usaha restoran / rumah makan talam kencana,


H.1.2.1. Restoran / Rumah Makan 552100 restoran / rumah makan talam selaka, restoran / rumah makan talam
gangsa, restoran / rumah makan non talam serta warung makan.

Kelompok ini mencakup usaha bar, kedai makanan dan minuman,


H.1.2.9. Penyediaan Makan Minum Lainnya 552009 penjual makanan dan minuman keliling / tempat tidak tetap, serta
jasa baga (catering).

I. TRANSPORTASI, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI

Lampiran VIII
I.1. ANGKUTAN DARAT DAN ANGKUTAN DENGAN SALURAN PIPA

Kelompok ini mencakup angkutan jalan rel untuk penumpang,


I.1.1. Angkutan Jalan Rel 601000
angkutan jalan rel untuk barang, angkutan jalan rel khusus wisata
serta angkutan jalan rel khusus lainnya.

673
Lampiran VIII
I.1.2. Angkutan Jalan

I.1.2.1. Angkutan Jalan Dalam Trayek Untuk 602100 Kelompok ini mencakup angkutan antar kota antar propinsi (AKAP), angkutan
Penumpang perbatasan, angkutan antar kota dalarn propinsi (AKDP), angkutan kota, angkutan
pedesaan, angkutan khusus, serta angkutan lintas batas negara.

I.1.2.2. Angkutan Jalan Tidak Dalam Trayek Untuk 602200 Kelompok ini mencakup angkutan taksi, angkutan sewa, angkutan pariwisata,
Penumpang angkutan tidak bermotor untuk penumpang, serta angkutan ojek.

I.1.2.3. Angkutan Jalan Untuk Barang 602300 Kelompok ini mencakup angkutan bermotor untuk barang umum, angkutan bermotor
untuk barang khusus, serta angkutan tidak bermotor untuk barang umum.

Kelompok ini mencakup usaha pengangkutan minyak, gas dan air dari tempat
I.1.3. Angkutan Dengan Saluran Pipa 603000 pembuatan (produsen) ke tempat pemakai (konsumen) dengan saluran pipa atas dasar
balas jasa (fee) atau kontrak.

I.2. ANGKUTAN AIR


I.2.1. Angkutan Laut

Kelompok ini mencakup usaha angkutan laut domestik umum liner untuk penumpang,
angkutan laut domestik umum tramper untuk penumpang, angkutan laut domestik
I.2.1.1. Angkutan Laut Domestik 611100 umum liner untuk barang, angkutan laut domestik umum tramper untuk barang,
LP-94

angkutan laut domestik khusus untuk wisata, angkutan laut domestik khusus untuk
barang, angkutan laut domestik perintis serta angkutan laut domestik pelayaran rakyat.

Kelompok ini mencakup usaha angkutan laut internasional umum liner untuk
penumpang, angkutan laut internasional umum tramper untuk penumpang, angkutan
I.2.1.2. Angkutan Laut Internasional 611200 laut internasional umum liner untuk barang, angkutan laut internasional umurn
tramper untuk barang, angkutan laut internasional khusus untuk wisata, angkutan
laut internasional khusus untuk barang serta angkutan laut internasional pelayaran
rakyat.

I.2.2. Angkutan Sungai, danau, dan penyeberangan

Kelompok ini mencakup usaha angkutan sungai dan danau untuk penumpang
dengan trayek tetap dan teratur, angkutan sungai dan danau untuk penumpang
I.2.2.1. Angkutan Sungai dan Danau 612100 dengan trayek tidak tetap dan tidak teratur, angkutan sungai dan danau dengan
trayek tidak tetap dan tidak teratur untuk wisata, angkutan sungai dan danau
untuk barang umum dan atau hewan, angkutan sungai dan danau untuk barang
khusus, angkutan sungai dan danau untuk barang berbahaya.

674
Kelompok ini mencakup usaha angkutan penyeberangan antar negara, angkutan
I.2.2.2. Angkutan Penyeberangan Domestik 612200 penyeberangan umum antar propinsi, angkutan penyeberangan perintis antar
propinsi, angkutan penyeberangan umum antar kabupaten/kota,angkutan
penyeberangan perintis antar kabupaten/kota, serta angkutan penyeberangan
umum dalam kabupaten/kota.
I.3. ANGKUTAN UDARA

I.3.1. Angkutan Udara Berjadwal 621000 Kelompok ini mencakup usaha angkutan udara berjadwal domestik dan internasional.

I.3.2. Angkutan Udara Tidak Berjadwal 622000 Kelompok ini mencakup usaha angkutan udara tidak berjadwal domestik umum dan
perintis

Kelompok ini mencakup angkutan udara khusus kegiatan keudaraan, angkutan udara
I.3.3. Angkutan Udara Khusus 623000 khusus olahraga, angkutan udara khusus pendidikan awak pesawat serta angkutan
udara khusus lainnya.

I.4. JASA PENUNJANG DAN PELENGKAP KEGIATAN ANGKUTAN,


DAN JASA PERJALANAN WISATA

Kelompok ini mencakup usaha pelayanan bongkar muat barang dan atau barang-
I.4.1. Jasa Pelayanan Bongkar Muat Barang 631000 barang bawaan penumpang dari angkutan darat, angkutan jalan, angkutan air, dan
angkutan udara atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak.

I.4.2. Pergudangan, Jasa Cold Storage, dan Jasa Wilayah 632000 Kelompok ini mencakup usaha pergudangan, jasa cold storage, jasa bounded
LP-95

Berikat warehousiing atau wilayah kawasan berikat serta jasa pergudangan lainnya.

I.4.3. Jasa Penunjang Angkutan Kecuali Jasa Bongkar Muat 633000 Kelompok ini mencakup usaha jasa terminal darat, jasa pelayanan kepelabuhanan,
dan Pergudangan jasa kebandarudaraan, jasa jalan tol, jasa perparkiran serta jasa penunjang angkutan
lainnya.

Kelompok ini mencakup usaha jasa biro perjalanan wisata cakra dan non cakra jasa,
I.4.4. Jasa Perjalanan Wisata 634000 agen perjalanan wisata, jasa pramuwisata, jasa konvensi, pameran, dan perjalanan
insentif, impresariat, jasa konsultasi pariwisata, jasa konsultasi pariwisata serta jasa
perjalanan wisata lainnya.

Kelompok ini ini mencakup usaha jasa pengurusan transportasi (JPT), jasa ekspedisi
I.4.5. Jasa Pengiriman dan Pengepakan 635000 muatan kereta api dan ekspedisi angkutan darat (EMKA & EAD), jasa ekspedisi
muatan kapal (EMKL) , jasa ekspedisi muatan pesawat udara (EMPU), jasa
pengiriman dan pengepakan lainnya serta jasa penunjang angkutan lainnya yang
tidak diklasifikasikan di tempat lain.

Lampiran VIII
I.5. POS DAN TELEKOMUNIKASI

I.5.1. Pos Nasional, Unit Pelayanan Pos dan Jasa Kurir 641000 sudah jelas

675
I.5.2. Jaringan Telekomunikasi 642000 Kelompok ini mencakup usaha jaringan telekomunikasi tetap serta bergerak

Lampiran VIII
I.5.3. Jasa Telekomunikasi 643000 Kelompok ini mencakup usaha jasa nilai tambah teleponi serta jasa multimedia

I.5.4. Telekomunikasi Khusus 644000 Kelompok ini mencakup usaha telekomunikasi khusus untuk sendiri, telekomunikasi
khusus untuk pertahanan keamanan serta telekomunikasi khusus untuk penyiaran.

J. PERANTARA KEUANGAN
J.1. PERANTARA KEUANGAN KECUALI ASURANSI DAN DANA
PENSIUN

J.1.1. Perantara Moneter (Bank) 651000 Kelompok ini mencakup usaha bank sentral, bank umum, bank syariah serta jasa
perantara moneter lainnya.

J.1.2. Perantara Keuangan Lainnya (Non Bank)

Kelompok ini mencakup usaha pembiayaan perusahaan dalam bentuk ‘finance lease’
untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka waktu tertentu,
Perantara Keuangan Lainnya (Non Bank) Leasing 659001 berdasarkan pembayaran secara berkala. Apabila jangka waktunya sudah habis lessee
boleh membeli barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu
leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama.
LP-96

Kelompok ini mencakup usaha pembiayaan non leasing, modal ventura (ventura
Perantara Keuangan Lainnya (Non Bank) Selain Leasing 659009 capital), pegadaian, koperasi simpan pinjam / unit simpan pinjam serta jasa perantara
keuangan lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.

J.2. ASURANSI DAN DANA PENSIUN

J.2.1. Asuransi dan Dana Pensiun 660000 Kelompok ini mencakup usaha asuransi jiwa, asuransi non jiwa serta dana pensiun.

J.3. JASA PENUNJANG PERANTARA KEUANGAN

J.3.1. Jasa Penunjang Perantara Keuangan Kecuali Asuransi


dan Dana Pensiun

Jasa Penukaran Mata Uang atau Pedagang Valuta Asing 671001 Kelompok ini mencakup jasa penukaran berbagai jenis mata uang. Termasuk
(Money Changer) pelayanan penjualan mata uang.

Kelompok ini mencakup usaha administrasi pasar modal (terdiri dari bursa efek,
lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian),
Jasa Penunjang Perantara Keuangan Lainnya 671002 jasa yang berkaitan dengan efek (terdiri dari penjamin emisi efek
(underwriter), perantara pedagang efek (broker dealer) dan manajer investasi),
jasa perantara keuangan yang menunjang kegiatan administrasi
pasar modal dan jasa yang berkaitan dengan efek

676
(wali amanat (trustee), biro administrasi efek, kustodian, dan lembaga pemeringkat
efek), serta jasa penunjang keuangan lainnya.

J.3.2. Jasa Penunjang Asuransi dan dana Pensiun 672000 sudah jelas

K. REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN


K.1. REAL ESTATE

Kelompok ini mencakup usaha pembelian, penjualan, persewaan dan pengoperasian


real estate baik yang dimiliki sendiri maupun disewa, seperti: bangunan apartemen,
K.1.1. Real Estate yang Dimiliki Sendiri Atau Disewa dan bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal. Termasuk juga pengembangan
Asrama dan penjualan tanah dan kuburan, pengoperasian apartemen-apartemen hotel, dan
kawasan tempat tinggal yang bisa dipindah-pindah.

Real Estate Perumahan Sederhana - Perumnas 701001 sudah jelas

Real Estate Perumahan Sederhana - Selain Perumnas 701002 sudah jelas


s.d. Tipe 21

Real Estate Perumahan Sederhana - Selain Perumnas 701003 sudah jelas


s.d. Tipe 22 s.d. 70

Real Estate Perumahan Menengah, Besar Atau Mewah 701004 sudah jelas
LP-97

(Tipe Diatas 70)

Real Estate Perumahan Flat / Apartemen 701005 sudah jelas

Real Estate Gedung Perbelanjaan (Mal, Plaza) 701006 sudah jelas

Real Estate Gedung Perkantoran 701007 sudah jelas

Real Estate Gedung Rumah Toko (Ruko) atau Rumah 701008 sudah jelas
Kantor (Rukan)

Real Estate Lainnya 701009 sudah jelas

K.1.2. Real Estate Atas Dasar Balas Jasa (Fee) Atau Kontrak 702000 Kelompok ini mencakup usaha pembelian, penjualan, persewaan dan
pengoperasian real estate atau dasar balas jasa (fee) atau kontrak.

Lampiran VIII
K.1.3. Kawasan Pariwisata dan Penyediaan Sarana Wisata Tirta 703000 sudah jelas
Kawasan Pariwisata

677
K.2. JASA PERSEWAAN MESIN DAN PERALATANNYA (TANPA

Lampiran VIII
OPERATOR), BARANG-BARANG KEPERLUAN RUMAH
TANGGA DAN PRIBADI
K.2.1. Persewaan Alat-alat Transportasi
Kelompok ini mencakup usaha jasa persewaan semua jenis alat transportasi darat
K.2.1.1. Persewaan Alat Transportasi Darat 711100 tanpa operatornya seperti: mobil, truk, mobil derek, sepeda motor dan caravans.
Termasuk juga usaha persewaan containers.

K.2.1.2. Persewaan Alat Transportasi Air 711200 Kelompok ini mencakup usaha jasa persewaan alat transportasi air tanpa operatornya,
seperti: motor boat dan kapal.

K.2.1.3. Persewaan Alat Transportasi Udara 711300 Kelompok ini mencakup usaha jasa persewaan alat transportasi udara tanpa
operatornya, seperti: pesawat terbang.

K.2.2. Persewaan Mesin Lainnya dan Peralatannya

K.2.2.1. Persewaan Mesin Pertanian dan Peralatannya 712100 Kelompok ini mencakup usaha jasa persewaan mesin dan peralatan/perlengkapannya
(tanpa operator) untuk keperluan pertanian.

K.2.2.2. Persewaan Mesin Konstruksi dan Teknik Sipil 712200 Kelompok ini mencakup usaha jasa persewaan mesin dan peralatanj perlengkapannya
dan Peralatannya (tanpa operator) untuk keperluan konstruksi dan teknik sipil.
LP-98

K.2.2.3. Persewaan Mesin Kantor dan Peralatannya 712300 Kelompok ini mencakup usaha jasa persewaan semua jenis mesin kantor dan
(Termasuk Komputer) peralatannya, seperti: mesin tik, mesin akuntansi, mesin hitung dan mesin pengolah
data tanpa operatornya.

Kelompok ini mencakup usaha jasa persewaan mesin dan peralatan/ perlengkapan
K.2.2.4. Persewaan Mesin Lainnya dan Peralatannya 712900 lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain, dan secara umum digunakan sebagai
yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain barang modal, seperti: mesin pembangkit listrik, mesin tekstil, mesin pengolahan/
pengerjaan

Kelompok ini mencakup usaha persewaan alat-alat pesta, persewaan barang-barang


K.2.3. Persewaan Barang-barang Keperluan Rumah Tangga keperluan rumah tangga dan pribadi, persewaan barang-barang hasil pencetakan
dan Pribadi yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain 713000 dan penerbitan, persewaan barang-barang hasil perekaman, persewaan bunga dan
tanaman hias serta persewaan barang-barang keperluan rumah tangga dan
pribadi lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.

K.3. JASA KOMPUTER DAN KEGIATAN YANG TERKAIT

Kelompok ini mencakup usaha jasa konsultasi tentang tipe dan konfigurasi dari
K.3.1. Jasa Konsultasi Piranti Keras (Hardware Consulting) 721000 piranti keras komputer dengan atau tanpa dikaitkan dengan aplikasi piranti lunak.
Konsultasi biasanya menyangkut analisis kebutuhan pengguna komputer dan
permasalahannya, serta memberikan jalan keluar yang terbaik.

678
Kelompok ini mencakup jasa konsultasi yang berkaitan dengan analisis, design
dan pemrograman dari sistem yang siap pakai. Kegiatan ini biasanya menyangkut
analisis kebutuhan pengguna komputer dan permasalahannya, pemecahan
K.3.2. Jasa Konsultasi Piranti Lunak (Software Consulting) 722000
permasalahan, dan membuat piranti lunak berkaitan dengan pemecahan masalah
tersebut. Termasuk pula penulisan program sederhana sesuai kebutuhan pengguna
komputer.

Kelompok ini mencakup usaha jasa untuk pengolahan dan tabulasi semua jenis data.
K.3.3. Pengolahan Data 723000
Kegiatan ini bisa meliputi keseluruhan tahap pengolahan dan penulisan laporan dari
data yang disediakan pelanggan, atau hanya sebagian dari tahapan pengolahan.

Kelompok ini mencakup usaha jasa pelayanan yang berkaitan dengan pengembangan
K.3.4. Jasa Kegiatan Data Base 724000
data base, penyimpanan data, dan penyediaan data base dari berbagai jenis data
(seperti: data ekonomi, data keuangan, statistik, atau data teknis). Data dapat diakses
oleh setiap orang yang memerlukan atau oleh sekelompok pengguna data.

K.3.5. Perawatan dan Reparasi Mesin-mesin Kantor, 725000


Kelompok ini mencakup usaha jasa perawatan dan reparasi, mesin kantor, mesin
Akuntansi, dan Komputer
akuntansi, komputer, mesin ketik dan perlengkapannya.

K.3.9. Kegiatan Lain yang Berkaitan Dengan Komputer 729000


Kelompok ini mencakup usaha/kegiatan yang berkaitan dengan komputer selain
tersebut diatas.

K.4. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (SWASTA)


LP-99

Kelompok ini mencakup usaha penelitian dan pengembangan yang dilakukan secara
teratur (sistematis), yang diselenggarakan oleh swasta berkaitan dengan ilmu
K.4.1. Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam 731000
pengetahuan alam, seperti penelitian dan pengembangan matematik, ilmu alam, kimia,
dan Teknologi
astronomi, geologi dan lainnya. Selain itu, kelompok ini juga mencakup usaha
penelitian dan pengembangan yang dilakukan secara teratur (sistematik), yang
diselenggarakan oleh swasta, berkaitan dengan teknologi dan rekayasa (engineering).

Kelompok ini mencakup usaha penelitian dan pengembangan yang dilakukan


secara teratur (sistematis), yang diselenggarakan oleh swasta, berkaitan dengan
K.4.2. Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial 732000
ilmu sosial, seperti penelitian dan pengembangan ekonomi, psikologi, sosiologi,
dan Humaniora
ilmu hukum, dan lainnya. Selain itu, kelompok ini juga mencakup usaha penelitian
dan pengembangan yang dilakukan secara teratur (sistematis), yang
diselenggarakan oleh swasta, berkaitan dengan humaniora, seperti: penelitian
dan pengernbangan bahasa, sastra, dan seni.

Lampiran VIII
K.5. JASA PERUSAHAAN LAINNYA

679
Kelornpok ini rnencakup usaha jasa pengacara/ penasehat hukum, notaris,

Lampiran VIII
lembaga bantuan hukum serta jasa hukum lainnya. Selain itu, kelompok ini juga
K.5.1. Jasa Hukum, Akuntansi dan Pembukuan, Konsultasi 741000 mencakup usaha jasa pembukuan, penyusunan laporan keuangan, dan analisa
Pajak, Penelitian Pasar, dan Konsultasi Bisnis dan laporan keuangan, serta usaha pemberian saran dan bantuan operasional pada
Manajemen dunia bisnis, seperti: konsultasi pada bidang hubungan masyarakat dan berbagai
fungsi manajemen, konsultasi manajemen oleh agronomist dan agricultural
economists pada bidang pertanian dan sejenisnya.

Keiompok ini mencakup usaha jasa konsultasi arsitek (seperti: design bangunan,
pengawasan konstruksi, pereneanaan kota, dan sebagainya). Konsultasi kegiatan
teknik dan rekayasa (seperti: rekayasa bangunan sipil, rekayasa hidrolik, rekayasa lalu
K.5.2. Jasa Konsultasi Arsitek, Kegiatan Teknik dan Rekayasa, 742000 lintas, rekayasa listrik, rekayasa elektronika, dan sebagainya), konsultasi penyelidikan
Serta Analisis dan Testing geologi, serta survei dan pemetaan. Selain itu, kelompok ini juga mencakup usaha
jasa pengujian terhadap berbagai bahan dan produk, berupa pengujian ciri-ciri fisik
suatu bahan atau produk (misalnya kekuatan, ketebalan, daya tahan dan lainnya),
pengujian tekstil, mesin, motor, mobil, peralatan dan perlengkapan alat elektronik
serta pengujian lainnya.

Kelompok ini mencakup usaha jasa periklanan melalui majalah, surat kabar, radio
dan televisi, pembuatan dan pemasangan berbagai jenis poster dan gambar,
K.5.3. Jasa Periklanan 743000 penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur, dan macam-macam reklame sejenis.
Termasuk juga distribusi dan delivery advertising material or samples, juga penyewaan
LP-100

kolom untuk iklan.

K.5.9. Jasa Perusahaan Lainnya yang Tidak Diklasifikasikan di Kelompok ini mencakup usaha Jasa Penyeleksian Dan Penyediaan Tenaga Kerja, Jasa
Tempat Lain 749000 Penyelidikan Dan Keamanan, Jasa Kebersihan Gedung, Jasa Fotografi, Jasa Pengepakan
serta Jasa Perusahaan Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain.

L. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN


SOSIAL WAJIB
L.1. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN
JAMINAN SOSIAL WAJIB

Kelompok ini mencakup usaha kegiatan pemerintahan umum, pembinaan kesehatan,


L.1.1. Administrasi Pemerintahan, dan Kebijaksanaan 751000 pendidikan, kebudayaan dan pelayanan sosial, kecuali jaminan sosial wajib (social
Ekonomi dan Sosial security), kegiatan lembaga pemerintah untuk menciptakan efisiensi produksi
dan bisnis serta lembaga pemerintah non departemen dengan tugas khusus.

Kelompok ini mencakup semua kegiatan yang di,kelola oleh Departemen Luar
Negeri, antara lain kegiatan administrasi dan operasional yang ditempatkan di
L.1.2. Hubungan Luar Negeri, Pertahanan, dan Keamanan 752000 luar negeri (misi diplomatik dan konsuler), dan pada kantor-kantor badan organisasi
internasional (PBB, ASEAN dan sebagainya). Selain itu kelompok ini juga mencakup
kegiatan lembaga pertahanan dan angkatan bersenjata serta keamanan dan
ketertiban dan lembaga peradilan.

680
Kelompok ini mencakup usaha pendanaan dan administrasi jaminan sosial wajib yang
L.1.3. Jaminan Sosial Wajib 753000 diselenggarakan oleh pemerintah, seperti: jaminan sosial kesehatan, kecelakaan,
pengangguran, dan pensiun, melahirkan, cacat tubuh dan sebagainya.

M. JASA PENDIDIKAN
M.1. JASA PENDIDIKAN

Kelompok ini mencakup mencakup usaha jasa pendidikan dasar pemerintah dan swasta
M.1.1. Jasa Pendidikan Dasar 801000 yang meliputi jasa pendidikan sekolah dasar serta jasa pendidikan sekolah lanjutan
tingkat pertama.

Kelompok ini mencakup mencakup usaha jasa pendidikan menengah pemerintah


M.1.2. Jasa Pendidikan Menengah 802000 dan swasta yang meliputi jasa pendidikan sekolah menengah umum serta jasa
pendidikan sekolah menengah kejuruan.

M.1.3. Jasa Pendidikan Tinggi 803000 Kelompok ini mencakup usaha jasa pendidikan tinggi pemerintah dan swasta yang
meliputi jasa pendidikan tinggi program gelar dan non gelar.

Kelompok ini mencakup kegiatan pendidikan di luar sekolah yang diselenggarakan


M.1.4. Jasa Pendidikan Lainnya 804000 oleh Depdiknas, dan umumnya bersifat kursus untuk menambah menunjang
keterampilan, serta jasa pendidikan swasta lainnya.
LP-101

N. JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL


N.1. JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL
N.1.1. Jasa Kesehatan Manusia (Rumah Sakit dan Praktek
Dokter Lainnya)

Kelompok ini mencakup kegiatan perawatan kesehatan dan pengobatan fisik, baik
untuk perawatan jalan maupun rawat inap (opname), yang dilakukan rumah sakit
Jasa Kesehatan Manusia - Rumah sakit 851001 umum, rumah bersalin, rumah sakit khusus (sanatorium, rumah sakit kusta) yang
dikelola pemerintah dan swasta.
Kelompok ini mencakup kegiatan perawatan kesehatan dan pengobatan fisik yang
dikelola oleh pemerintah dan swasta, baik untuk perawatan jalan maupun rawat inap
Jasa Kesehatan Manusia - Poliklinik/Rumah Bersalin 851002 (opnarne), seperti: puskesmas keliling, puskesmas tanpa tempat tidur, puskesmas
pembantu, maupun pelayanan secara rawat inap, seperti puskesmas dengan
tempat tidur, klinik 24 jam, serta rumah bersalin.

Jasa Kesehatan Manusia - Tempat Perawatan/ 851003 Kelompok ini mencakup usaha/kegiatan pengobatan/tempat perawatan alternatif
Pengobatan yang bukan rumah sakit atau poliklinik.

Lampiran VIII
Jasa Kesehatan Manusia - Profesi Dokter 851004 Kelompok ini mencakup usaha praktek dokter umum, dokter spesialis (seperti:
mata, THT, penyakit dalam, penyakit kulit dan kelamin, dan lainnya), dan dokter
gigi.

681
Kelompok ini mencakup keqiatan pemeliharaan kesehatan dan pengobatan khusus
untuk hewan piaraan, baik yang dilakukan di rumah sakit, klinik khusus hewan,

Lampiran VIII
N.1.2. Jasa Kesehatan Hewan 852000 atau praktek privat oleh dokter hewan, dan laboratorium penelitian kesehatan
hewan.

Kelompok ini mencakup usaha panti wreda pemerintah dan swasta, panti asuhan
N.1.3. Jasa Kegiatan Sosial 853000 pemerintah dan swasta, panti sosial lainnya serta jasa kegiatan sosial di luar panti
baik pemerintah maupun swasta.

O. JASA KEMASYARAKATAN, SOSIAL BUDAYA, HIBURAN DAN


PERORANGAN LAINNYA
O.1. JASA KEBERSIHAN

Kelompok ini mencakup usaha jasa kebersihan, seperti: pembersihan sampah dan
O.1.1. Jasa Kebersihan 900000 selokan, sistem pembuangan dan pengeringan air, penyedotan tinja, penyemprotan
kuman, dan usaha jasa kebersihan lainnya yang sejenis.

O.2. KEGIATAN ORGANISASI YANG TIDAK DIKLASIFIKASI DI


TEMPAT LAIN

Kelompok ini mencakup kegiatan organisasi pengusaha perdagangan, seperti: Kamar


Dagang Indonesia (KADIN), GFEI, GINSI, organisasi pedagang, dan organisasi
O.2.1. Organisasi Bisnis, Pengusaha dan Profesional 910000 pengusaha lainnya. Selain itu, kelompok ini juga mencakup Organisasi Sains Sosial
LP-102

Dan Masyarakat (seperti HIPSI, PWI, IDI, PGRI, ISEI, dan IBI) serta Organisasi Sains
Alami Dan Teknologi (seperti PII dan ISI).

O.2.2. Organisasi Buruh 912000 Kelompok ini mencakup kegiatan organisasi yang bergerak dalam bidang
ketenagakerjaan, seperti: SPSI, SQKSI, dan KORPRI.

O.2.3. Organisasi Lainnya 919000 Kelompok ini mnecakup kegiatan organisasi keagamaan, politik, dan sosial masyarakat.

O.3. JASA REKREASI, KEBUDAYAAN, DAN OLAHRAGA


Kegiatan ini mencakup usaha produksi dan distribusi film, serta video, kegiatan
O.3.1. Kegiatan Perfilman, Radio, Televisi, dan Hiburan Lainnya 921000 bioskop, kegiatan radio dan televisi serta kegiatan drama, musik dan hiburan
lainnya.

O.3.2. Kegiatan Kantor Berita 922000 Kelompok ini mencakup usaha kegiatan kantor berita oleh pemerintah dan swasta
serta pencari berita (free lance).

O.3.3. Perpustakaan, Arsip, Museum, dan Kegiatan Kebudayaan 923000 Kelompok ini mencakup usaha perpustakaan dan arsip, museum dan peninggalan
Lainnya sejarah, kebun raya, kebun binatang dan taman konservasi alam, kegiatan
olahraga, jasa rekreasi, serta objek dan daya tarik wisata minat khusus.

682
O.4. JASA KEGIATAN LAINNYA

Kelompok ini mencakup mencakup kegiatan jasa binatu, pemangkas rambut dan
O.4.1. Jasa Kegiatan Lainnya 930000 salon kecantikan, jasa pemakaman, pemeliharaan dan reparasi mobil, pemeliharaan
dan reparasi sepeda motor, reparasi barang-barang keperluan pribadi dan rumah
tangga, jasa penjahitan, jasa penyaluran tenaga kerja, jasa pelayanan kebugaran,
serta jasa perorangan yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.

P. JASA PERORANGAN YANG MELAYANI RUMAH TANGGA


P.1. JASA PERORANGAN YANG MELAYANI RUMAH TANGGA

Kelompok ini mencakup kegiatan perorangan yang memberikan jasa pelayanan pada
P.1.1. Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 950000 rumah tangga, seperti: juru masak, tukang cuci, tukang kebun, pengurus rumah
tangga, dan pengasuh bayi, termasuk juga usaha guru private yang mengajar di rumah,
sekretaris pribadi dan supir pribadi.

Q. BADAN INTERNASIONAL DAN BADAN EKSTRA INTERNASIONAL


LAINNYA
Q.1. BADAN INTERNASIONAL DAN BADAN EKSTRA INTERNASIONAL
LAINNYA
LP-103

Kelompok ini mencakup kegiatan lembaga / badan / Instansi dari perwakilan negara
Q.1.1. Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional 990000 asing, badan internasional dan, regional lainnya, seperti: kedutaan besar, konsulat,
Lainnya perwakilan PSB dan sub organisasi, UNICEF, UNESCO, UNDP, WHO, ILO, ASEAN, dan
OPEC

X. KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA


X.1. KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA

X.1.1. Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Perorangan 000001 Kelompok ini mencakup segala macam kegiatan perorangan lainnya ataupun yang
tidak atau belurn jelas batasannya.

X.1.2. Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Badan Usaha 000002 Kelompok ini mencakup segala macam kegiatan badan/ lembaga/ instansi lainnya
ataupun yang tidak atau belurn jelas batasannya.

Lampiran VIII
683
II.PENERIMA KREDIT BUKAN LAPANGAN USAHA

Lampiran VIII
KODE
JUDUL - DESKRIPSI KETERANGAN
LBU BARU

RUMAH TANGGA
Rumah Tangga untuk Pemilikan Perumahan
Rumah Tangga untuk Pemilikan Rumah Tinggal

Rumah Tangga untuk Pemilikan Rumah Tinggal s.d. Tipe 21 001110 sudah jelas

Rumah Tangga untuk Pemilikan Rumah Tinggal Tipe 22 s.d. 70 001120 sudah jelas

Rumah Tangga untuk Pemilikan Rumah Tinggal Tipe Diatas 70 001130 sudah jelas

Rumah Tangga untuk Pemilikan Flat atau Apartemen

Rumah Tangga untuk Pemilikan Flat atau Apartemen s.d. Tipe 21 001210 sudah jelas

Rumah Tangga untuk Pemilikan Flat atau Apartemen Tipe 22 s.d. 70 001220 sudah jelas

Rumah Tangga untuk Pemilikan Flat atau Apartemen Tipe Diatas 70 001230 sudah jelas
LP-104

Rumah Tangga untuk Pemilikan Rumah Toko (Ruko) atau Rumah


Kantor (Rukan)

Rumah Tangga untuk Pemilikan Rumah Toko (Ruko) atau Rumah Kantor 001300 sudah jelas
(Rukan)

Rumah Tangga untuk Pemilikan Kendaraan Bermotor

Rumah Tangga untuk Pemilikan Mobil Roda Empat 002100 sudah jelas

Rumah Tangga untuk Pemilikan Sepeda Bermotor 002200 sudah jelas

Rumah Tangga untuk Pemilikan Truk dan Kendaraan Bermotor Roda Enam 002300 sudah jelas
atau Lebih

Rumah Tangga untuk Pemilikan Kendaraan Bermotor Lainnya 002900 sudah jelas

Rumah Tangga untuk Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya

684
Rumah Tangga untuk Pemilikan Furnitur dan Peralatan Rumah Tangga 003100 sudah jelas

Rumah Tangga untuk Pemilikan Televisi, Radio, dan Alat Elektronik 003200 sudah jelas

Rumah Tangga untuk Pemilikan Komputer dan Alat Komunikasi 003300 sudah jelas

Rumah Tangga untuk Pemilikan Peralatan Lainnya 003900 sudah jelas

Rumah Tangga untuk Keperluan yang Tidak Diklasifikasikan di


Tempat Lain

Rumah Tangga untuk Keperluan Multiguna 004100 sudah jelas

Rumah Tangga untuk Keperluan yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain 004900 sudah jelas

BUKAN LAPANGAN USAHA LAINNYA


Bukan Lapangan Usaha Lainnya

Bukan Lapangan Usaha Lainnya 009000 sudah jelas


LP-105

Lampiran VIII
685
Lampiran IX

DAFTAR ISTILAH

Akseptasi :
Janji untuk membayar oleh pihak tertarik dengan cara membubuhkan tanda tangan dalam surat wesel. Akseptasi
harus dinyatakan dengan kata “akseptasi” atau dengan cara lain yang sama maksudnya. Tanda tangan saja dari
pihak tertarik yang dibubuhkan pada halaman muka surat wesel sudah berlaku sebagai akseptasi. Apabila telah
diakseptasi, wesel ini sama dengan promes, yang berarti dapat diperdagangkan atau dapat dijual kepada pihak lain
sebelum tanggal jatuh tempo. Akseptasi di- kelompokkan :

a. Tagihan akseptasi :
tagihan bank pelapor kepada bank lain yang mengaksep wesel berjangka dalam rangka transaksi ekspor atau
tagihan bank pelapor kepada nasabah karena mengaksep wesel berjangka dalam rangka transaksi impor.

b. Kewajiban akseptasi :
kewajiban kepada bank lain atas akseptasi wesel berjangka yang dilakukan oleh bank pelapor dalam rangka
transaksi impor atau kewajiban kepada nasabah atas penerimaan akseptasi dari bank lain dalam rangka transaksi
ekspor.

Bank garansi yang diterbitkan :


Kesang-gupan tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak penerima jaminan bahwa bank akan membayar sejumlah
uang kepadanya pada waktu tertentu jika pihak terjamin tidak dapat memenuhi kewajibannya.

Bilateral/pinjaman bilateral :
Pinjaman yang diterima bank pelapor dari satu kreditur.

Beban bunga yang masih harus dibayar :


Beban bunga yang sudah diakui sebagai biaya dalam periode laporan, namun belum efektif untuk dilakukan
pembayaran.

Call money/interbank call money :


Merupakan pinjam meminjam dana antar bank melalui penerbitan surat berharga pasar uang yang berjangka waktu
paling lama 90 hari.

Cek Perjalanan (Traveller’s Cheque) :


Alat pembayaran semacam cek yang diciptakan untuk orang bepergian dan dapat diuangkan pada kantor-kantor
bank yang mengeluarkan atau pada pihak-pihak yang tertentu.

Deposito berjangka :
Simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian nasabah
penyimpan dengan bank.

Deposit on call :
Simpanan yang hanya dapat ditarik dengan syarat pemberitahuan sebelumnya.

Endosemen :
Pengalihan hak kepada orang lain atas surat berharga yang dapat dialihkan (negotiable instrument), misalnya cheque,
wesel, dengan cara membubuhkan nama dan tanda tangan di halaman belakang surat berharga tersebut.

LP-107 686
Lampiran IX

Floating Rate Notes (FRN) :


Surat berharga pasar uang yang diterbitkan oleh suatu lembaga (bank maupun lembaga non-bank) yang dapat
diperdagangkan dan merupakan surat hutang jangka menengah (umumnya 1 s.d. 5 tahun) yang berisi janji untuk
membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang telah ditentukan oleh investor/lender. Pada notes jenis ini,
tingkat bunga atau coupon rate-nya dapat diubah/direview/ditinjau secara periodik selama masa berlakunya notes
berdasarkan benchmark/formula yang telah ditentukan.

Giro :
Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana perintah pembayaran
lainnya, atau dengan pemindahbukuan.

Inkaso (Collection) :
Pemberian kuasa dari pihak ketiga kepada bank untuk menagihkan, atau meminta persetujuan pembayaran (akseptasi)
atau hanya mene-ruskan saja kepada pihak yang bersangkutan (tertarik) di tempat lain (dalam/luar negeri) atas surat-
surat berharga, seperti wesel, cek, kupon, deviden, kuitansi, surat aksep (promissory notes) dan lain-lain.

Kewajiban komitmen :
Kewajiban yang timbul dari perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus
dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.

Kewajiban kontinjensi :
Kewajiban yang timbulnya tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan
datang.

Letter of Credit (L/C) :


a. L/C luar negeri :
L/C yang diterbitkan oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah dalam rangka pemasukkan barang atau jasa
dari luar daerah pabean Indonesia (impor) dan tunduk kepada ketentuan/hukum perdagangan internasional.
b. L/C dalam negeri (SKBDN) :
L/C yang dibuka oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah dalam rangka pengiriman barang dari satu daerah
pabean ke daerah pabean lainnya di Indonesia. L/C ini lazim disebut Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
(SKBDN) dan tunduk kepada ketentuan yang diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia.
c. Irrevocable L/C :
L/C yang tidak dapat diubah, dibatalkan atau ditarik kembali tanpa persetujuan dari semua pihak yang
berkepentingan.
d. Revocable L/C :
L/C yang dapat diubah, atau dibatalkan oleh salah satu pihak tanpa persetujuan pihak terkait lainnya selama
jangka waktu berlakunya L/C.

Margin deposit :
Setoran dana sebagai jaminan dalam rangka transaksi margin trading.

Medium Term Notes (MTN) :


Surat berharga pasar uang yang dapat diperjual-belikan dan merupakan surat hutang jangka menengah (umumnya
1 s.d. 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu yang telah ditentukan oleh
investor/lender.

LP-108 687
Lampiran IX

Modal disetor :
Modal yang secara efektif telah disetor oleh pemiliknya. Bagi bank yang berbentuk hukum koperasi, modal disetor
terdiri atas simpanan pokok dan simpanan wajib anggotanya.

Obligasi :
Dokumen bermaterai yang me-nyatakan bahwa penerbitnya akan membayar kembali utang pokoknya pada waktu
tertentu, dan secara berkala akan membayar kupon kepada pemegang obligasi; biasanya, obligasi diikat dengan
suatu jaminan yang dapat dijual untuk melunasi klaim, jika emiten gagal membayar kupon dan pokok pada saat jatuh
tempo.

Pinjaman sindikasi :
Dana yang diterima dari lebih dari 1 (satu) kreditur dalam satu akad perjanjian pinjaman.

Promes/Aksep :
Surat sangup/janji tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang telah
ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya.

Reksadana :
Suatu wadah yang dipergu-nakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan
dalam portfolio efek.

Sertifikat deposito :
Simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti simpanannya dapat dipindahtangankan. Pada hakekatnya,
sertifikat deposito merupakan surat berharga, namun dalam LBU dikelompokkan sebagai simpanan berjangka.

Setoran jaminan :
Dana yang diterima bank sebagai jaminan untuk keperluan suatu transaksi tertentu, misalnya dalam rangka pembukaan
L/C dalam negeri dan luar negeri.

Subordinasi (Pinjaman/Kredit) :
Pinjaman atau kredit yang dilakukan berdasarkan suatu perjanjian antara bank dengan pihak lain yang hanya dapat
dilunasi apabila bank penerima telah memenuhi kewajiban atau syarat-syarat sebagaimana diatur dalam Surat Edaran
Bank Indonesia.

Surat berharga komersial (commercial paper) :


Surat utang jangka pendek tanpa jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan ataupun lembaga keuangan, yang
umumnya berjangka waktu sampai dengan 1 tahun.

Tabungan :
Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu.

Tagihan bunga :
Tagihan bunga atas penanaman dana bank pelapor pada pihak lain yang telah menjadi hak bank pelapor.

Tagihan komitmen :
Tagihan yang timbul dari perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus
dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.

LP-109 688
Lampiran IX

Tagihan kontinjensi :
Tagihan yang timbul-nya tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan
datang.

Transaksi valuta asing/derivatif :


a. Spot :
Perjanjian jual/beli valuta asing secara tunai dengan penyerahan atau penyelesaian transaksi tidak lebih dari 2
(dua) hari kerja.
b. Forward :
Perjanjian jual beli surat berharga pasar keuangan, bursa saham dan pasar barang dan jasa, dengan harga (nilai
tukar) yang telah disepakati pada saat perjanjian dengan penyerahan pada waktu yang telah ditentukan pada
masa yang akan datang sebagaimana tertulis dalam kontrak perjanjian.
c. Option :
Kontrak jual beli valuta asing yang belum diikuti dengan pergerakan dana dengan kurs yang telah ditetapkan/
disepakati, yang memberikan hak opsi kepada pembeli untuk merealisasikan kontrak tersebut pada atau sebelum
waktu yang telah diperjanjikan.
i. Call Option :
Kontrak option yang mem-berikan hak opsi bagi pembeli/pemilik option untuk membeli valuta asing pada
atau sebelum waktu yang diperjanjikan dengan harga yang telah ditentukan/diperjanjikan.
ii. Put Option :
Kontrak option yang memberikan hak opsi bagi pembeli / pemilik option untuk menjual valuta asing pada
atau sebelum waktu yang diperjanjikan dengan harga yang telah ditentukan/ diperjanjikan.

d. Future :
Perjanjian jual/beli surat berharga pasar keuangan, bursa saham, dan pasar barang dan jasa, dengan harga tertentu
yang terjadi pada waktu yang akan datang (dalam bursa) dengan penyerahan pada waktu yang telah ditentukan
di masa yang akan datang sebagaimana tertulis dalam kontrak perjanjian.

e. Swap :
Perjanjian yang menggabung-kan kontrak jual/beli secara tunai (spot) dengan kontrak beli/jual secara berjangka
(forward), atau kontrak jual/beli secara berjangka (forward) dengan kontrak beli/jual secara berjangka (forward),
dan pada umumnya menggunakan dua atau lebih jenis valuta yang berbeda.

Wesel
Surat perintah yang diterbitkan oleh satu pihak (penarik) kepada kepada pihak lain (tertarik) untuk membayar tanpa
syarat kepada penerima sejumlah dana sesuai nilai yang tertera pada wesel.
a. Wesel Ekspor :
Surat perintah pem-bayaran kepada importir yang ditarik oleh eksportir atas dasar L/C berjangka.
b. Wesel SKBDN :
Merupakan wesel yang diterbitkan dalam rangka penerbitan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN).

Dana kelolaan
Dana yang diterima melalui Bank Indonesia atau yang diterima langsung dari Departemen Keuangan untuk pemberian
kredit kepada nasabah dan atas pemberian kredit tersebut bank tidak menanggung risiko, misalnya nilai lawan valuta
asing bantuan proyek, biaya lokal bantuan proyek eks Rekening Dana Investasi (RDI), dan kredit investasi eks RDI.

LP-110 689
Lampiran X

DAFTAR LEMBAGA PEMERINGKAT

Standard Fitch ICRA Fitch


Moody’s Pefindo
&Poor’s Rating Indonesia Indonesia
Sandi
10 11 12 13 14 15
LONG TERM RATINGS
Aaa AAA AAA idAAA [Idr]AAA AAA(idn) 01
Aa1 AA+ AA+ idAA+ [Idr]AA+ AA+(idn) 02
Aa2 AA AA idAA [Idr]AA AA(idn) 03
Aa3 AA- AA- idAA- [Idr]AA- AA-(idn) 04
A1 A+ A+ idA+ [Idr]A+ A+(idn) 05
A2 A A idA [Idr]A A(idn) 06
A3 A- A- idA- [Idr]A- A-(idn) 07
Baa1 BBB+ BBB+ idBBB+ [Idr]BBB+ BBB+(idn) 08
Baa2 BBB BBB idBBB [Idr]BBB BBB(idn) 09
Baa3 BBB- BBB- idBBB- [Idr]BBB- BBB-(idn) 10
Ba1 BB+ BB+ idBB+ [Idr]BB+ BB+(idn) 11
Ba2 BB BB idBB [Idr]BB BB(idn) 12
Ba3 BB- BB- idBB- [Idr]BB- BB-(idn) 13
B1 B+ B+ idB+ [Idr]B+ B+(idn) 14
B2 B B idB [Idr]B B(idn) 15
B3 B- B- idB- [Idr]B- B-(idn) 16
Caa1 CCC+ [Idr]C+ 17
Caa2 CCC CCC idCCC [Idr]C CCC(idn) 18
Caa3 CCC- [Idr]C- 19
Ca CC CC [Idr]D CC(idn) 20
C C C C(idn) 21
D RD, D idSD, idD RD(idn), 22
D(idn)

LP-111 690
Lampiran X

Standard Fitch ICRA Fitch


Moody’s Pefindo
&Poor’s Rating Indonesia Indonesia
Sandi
10 11 12 13 14 15

SHORT TERM RATINGS

P-1 F1+ [Idr]A1+ s.d F1+(idn) 61


[Idr]A1
P-2 A-1 F1 idA1 [Idr]A2+ s.d F1(idn) 62
[Idr] A2
P-3 A-2 F2 idA2 [Idr]A3+s.d. F2(idn) 63
[Idr]A3
NP A-3 F3 idA3 [Idr]A4+s.d. F3(idn) 64
[Idr]A5
B-1 B idA4 B(idn) 65
B-2 C idB C(idn) 66
B-3 D idC D(idn) 67
C idD 68
D 69
00

DEPUTI GUBERNUR
BANK INDONESIA,

HARTADI A. SARWONO

LP-112 691

Anda mungkin juga menyukai