Pedoman Lbbu PDF
Pedoman Lbbu PDF
LAMPIRAN 1
PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN BULANAN BANK UMUM (LBU)
BANK INDONESIA
74
Informasi Pokok Bank Pelapor
1. Sandi bank :
2. Kurs Laporan : Rp. ................../USD
3. Nama bank :
4. Alamat Bank :
5. Nama kota :
6. Dati II :
7. Kantor pelapor
a. Kantor Pusat (KP) 1
b. Kantor Cabang (KC) 2
8. Status kantor pelapor :
a. Devisa 1
b. Non Devisa 2
9. Status kantor pusat :
a. Devisa 1
b. Non Devisa 2
10. Status Kepemilikan :
a. Bank Persero 1
b. Bank Swasta Nasional 2
c. Bank Asing 3
d. Bank Eks Campuran 4
e. Bank Pemerintah Daerah 5
11. Wilayah BI :
12. Nama pimpinan :
13. Jumlah karyawan :
14. No. telephone :
15. No. fax :
16. No. telex :
17. Penanggung jawab penyusun laporan :
a. Nama :
b. Bagian/Divisi :
c. No. telephone :
d. No. fax :
xi
75
Informasi Pokok Bank Pelapor
xii
76
Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor
Informasi yang mencakup beberapa data penting mengenai bank pelapor yang harus diisi pada saat pertama
kali menyusun Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). Untuk penyusunan laporan bulanan berikutnya, cukup dilakukan
penyesuaian (updating) atas data yang telah berubah. Informasi Pokok Bank Pelapor meliputi :
1. Sandi Bank
Adalah sandi laporan bank pelapor, diisi dengan 9 digit.
2. Kurs Laporan
Diisi dengan Kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul
16.00 WIB akhir bulan laporan.
3. Nama Bank
Diisi dengan nama bank pelapor.
4. Alamat
Diisi dengan alamat kantor bank pelapor.
5. Nama kota
Diisi dengan nama kota di mana bank pelapor beroperasi.
6. Dati II
Diisi sandi Lokasi Kabupaten/Kota tempat kedudukan bank pelapor. Sandi Kabupaten/Kota dapat dilihat pada
Daftar Sandi Lokasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia.
7. Kantor pelapor
Diisi dengan status kepemilikan cabang bank pelapor apakah sebagai bank tunggal, bank non tunggal (memiliki
kantor cabang) dan bank asing/campuran.
11. Wilayah BI
Diisi dengan sandi Wilayah Kerja Kantor Bank Indonesia tempat kedudukan bank pelapor. Sandi wilayah BI
dapat dilihat pada Daftar Sandi Wilayah Kerja Bank Indonesia.
xiii
77
Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor
a. Nama
Diisi dengan nama yang bertanggung jawab atas penyusunan LBU.
b. Bagian/Divisi
Diisi dengan nama bagian/divisi di mana penanggung jawab penyusunan laporan bertugas.
c. No. telepon
Diisi dengan nomor telepon penanggung jawab penyusunan laporan.
d. No. fax
a. Nama
Diisi dengan nama yang menyusun LBU.
b. Bagian/Divisi
Diisi dengan nama bagian/divisi di mana penyusun laporan bertugas.
c. No. telepon
Diisi dengan nomor telepon penyusun laporan.
d. No. fax
xiv
78
Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor
b. Kantor kas
Diisi jumlah kantor kas dibawah bank pelapor.
c. Kas mobil
Diisi jumlah kas mobil di bawah bank pelapor.
d. Payment point
Diisi jumlah payment point di bawah bank pelapor.
e. ATM
Diisi dengan jumlah ATM yang menjadi tanggung jawab bank pelapor.
h. Agency
Diisi dengan jumlah agency
xv
79
Informasi Pokok Perusahaan Anak
1. Sandi Bank :
2. Sandi Perusahaan Anak :
3. Jenis Perusahaan Anak :
a. Milik Negara 01
b. Swasta Nasional 02
c. Patungan 03
4. Nama Lengkap Perusahaan :
5. NPWP :
6. Status Perusahaan :
a. Perusahaan Subsidiari (subsidiart company) 1
b. Perusahaan Partisipasi (participation company) 2
c. Lainnya 9
7. Tahun Pendirian :
8. Izin Usaha :
a. Nomor :
b. Tanggal :
9. Izin Go Public
a. Nomor :
b. Tanggal :
10. Alamat Perusahaan
a. Alamat Lengkap :
b. Kota :
c. Dati II :
11. Bidang Usaha
a. Dana Pensiun 01
b. Modal Ventura 02
c. Perusahaan Pembiayaan 03
d. Perusahaan Sekuritas yang tidak melakukan
kegiatan usaha reksadana 04
e. Perusahaan Sekuritas yang melakukan kegiatan
reksadana 05
f. Reksadana 06
g. Manajer Investasi 07
h. Lainnya 09
xvii
80
Informasi Pokok Perusahaan Anak
xviii
81
Penjelasan Informasi Pokok Perusahaan Anak
Diisi dengan sandi bank yang merupakan perusahaan induk dari perusahaan anak, sebanyak 9 digit.
5. NPWP
Cukup jelas
6. Status Perusahaan
Diisi dengan salah satu status Perusahaan Anak yaitu Perusahaan Subsidiari, Perusahaan Partisipasi (Joint Ventura)
atau Perusahaan lainnya. Definisi status perusahan anak terdapat di Bab II Penjelasan Umum Kolom Daftar
Rincian
7. Tahun Pendirian
Cukup jelas
8. Izin Usaha
a. Nomor
Cukup jelas
b. Tanggal
Diisi dengan tanggal bulan dan tahun dikeluarkannya surat surat izin usaha.
9. Izin Go Publik
a. Nomor
Cukup jelas
b. Tanggal
Diisi dengan tanggal bulan dan tahun dikeluarkannya surat izin go publik.
b. Nama Kota
Diisi dengan nama kota dimana perusahaan anak beroperasi.
xix
82
Penjelasan Informasi Pokok Perusahaan Anak
c. Dati II
Lihat daftar sandi Kabupaten/Kota seluruh Indonesia
Apabila badan hukum berbentuk koperasi diisi dengan banyaknya jumlah anggota.
xx
83
Penjelasan Umum LBU
BAB I
PENJELASAN UMUM
Sejalan dengan berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi, maka dipandang perlu untuk melakukan
penyempurnaan sistem dan format laporan yang selama ini digunakan untuk pelaporan kepada Bank Indonesia
melalui Laporan Bulanan Bank Umum (LBU), sehingga diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan akan
informasi yang lebih utuh, komprehensif dan berkualitas.
Di bidang pengawasan perbankan, dengan semakin kompleksnya perkembangan produk dan usaha bank
maka tuntutan kebutuhan informasi untuk mendukung fungsi pengawasan perbankan dalam rangka menjaga
stabilitas dan kesehatan sistem perbankan semakin meningkat sebagai konsekuensi dari penyempurnaan
sistem pengawasan berbasis risiko secara konsolidasi, penyempurnaan berbagai ketentuan kehati-hatian
dan standar akuntansi keuangan serta penerapan Basel II.
Terkait dengan pelaksanaan fungsi di bidang moneter, penyempurnaan LBU ditujukan agar dapat memberikan
tambahan informasi, antara lain melalui:
1. Pengkayaan sandi sektor ekonomi secara lebih detail, misalnya disektor konsumsi yaitu kredit mobil,
motor, elektronik, dan lain-lain.
2. Penambahan informasi data pelimpahan kredit pada bulan laporan.
3. Penambahan informasi mutasi transaksi bank pelapor dengan bukan penduduk (Non Resident). Hal ini
untuk menampung kepentingan pelaporan Lalu Lintas Devisa (LLD).
Dalam penyampaian laporan keuangan kepada Bank Indonesia, bentuk LBU yang disusun oleh bank tetap
disajikan menurut sistematika yang ditetapkan dalam buku pedoman ini, yaitu menggunakan definisi yang
seragam serta sandi-sandi dan angka-angka yang ditetapkan. Penyusunan dan penyampaian LBU secara
seragam ini dimaksudkan agar laporan keuangan bank dapat diolah oleh Bank Indonesia secara gabungan
sebagai industri perbankan.
I-1
84
Penjelasan Umum LBU
4. Surat Berharga
Tagihan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga bukan bank dalam
bentuk surat berharga, dilaporkan pada pos Surat Berharga. Termasuk dilaporkan dalam pos ini adalah
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
Dalam menjabarkan valuta asing ke dalam rupiah, berpedoman kepada ketentuan yang diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)
1. Laporan gabungan Kantor Pusat atau Kantor Cabang bagi bank asing
Kantor pusat yang memiliki kantor cabang atau kantor cabang bank asing yang memiliki kantor cabang
pembantu, termasuk kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang beroperasi secara syariah
sebagaimana tersebut pada butir I.2.1, wajib menyampaikan laporan secara gabungan dari seluruh kantornya,
yang meliputi :
Penjelasan laporan tersebut di atas sebagaimana penjelasan pada Bab II dan Bab III. Khusus untuk
Rekening Antar Kantor dilaporkan secara netto.
I-3
86
Penjelasan Umum LBU
9. Daftar Rincian Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse
Repo) (Form-09)
10. Daftar Rincian Tagihan Akseptasi (Form-10)
11. Daftar Rincian Kredit yang diberikan (Form-11)
12. Daftar Rincian Penyertaan (Form-12)
13. Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (Form-13)
14. Daftar Rincian Aset Tidak Berwujud (Form-14)
15. Daftar Rincian Aset Tetap dan Inventaris (Form-15)
16. Daftar Rincian Properti Terbengkalai (Form-16)
17. Daftar Rincian Aset yang diambil alih (Form-17)
18. Daftar Rincian Rekening Tunda (Form-18)
19. Daftar Rincian Aset Antar Kantor Yang Melakukan kegiatan operasional di Indonesia (Form-19)
20. Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Yang Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
(Form-20)
21. Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya dan PPA Non Produktif (form-
21)
22. Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset (Form-22)
23. Daftar Rincian Giro (Form-23)
24. Daftar Rincian Tabungan (Form-24)
25. Daftar Rincian Simpanan Berjangka (Form-25)
26. Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Indonesia (Form-26)
27. Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank lain (Form-27)
28. Daftar Rincian Kewajiban Spot dan Derivatif (form-28)
29. Daftar Rincian Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) (Form-
29)
30. Daftar Rincian Kewajiban Akseptasi (Form-30)
31. Daftar Rincian Surat Berharga yang diterbitkan (Form-31)
32. Daftar Rincian Pinjaman yang diterima (Form-32)
33. Daftar Rincian Setoran Jaminan (Form-33)
34. Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Yang Melakukan kegiatan operasional di Indonesia
(Form-34)
35. Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor Yang Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
(Form-35)
36. Daftar Rincian Rupa-rupa Kewajiban (Form-36)
37. Daftar Rincian Modal Pinjaman (Form-37)
38. Daftar Rincian Modal Disetor (Form-38)
39. Daftar Rincian Modal Sumbangan (Form-39)
40. Daftar Rincian Pendapatan komprehensif lainnya (Form-40)
41. Daftar Rincian Dana setoran modal (Form-41)
6. Daftar Rincian Persetujuan dan Realisasi Kredit Baru pada Bulan Laporan (Form-47)
7. Daftar Rincian Pelimpahan Kredit pada Bulan Laporan (Form-48)
C. Lain-Lain
1. Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset Lainnya (Form-49). Daftar rincian ini wajib dilaporkan apabila
jumlah jenis Lain-lain (Sandi 99) pada Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset melebihi 25% jumlah Daftar
Rincian Rupa-Rupa Aset.
2. Daftar Rincian Rupa-rupa Kewajiban Lainnya (Form-50). Daftar rincian ini wajib dilaporkan apabila
jumlah jenis Lain-lain (Sandi 99) pada Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban melebihi 25% jumlah
Daftar Rincian Rupa-Rupa Kewajiban.
3. Daftar Rincian Pendapatan Non-operasional Lainnya (Form-51). Daftar rincian ini wajib dilaporkan
apabila jumlah Pendapatan Non-operasional subpos Lainnya (Sandi 4300) melebihi 25% jumlah
Pendapatan Non-operasional.
4. Daftar Rincian Beban Non-operasional Lainnya (Form-52). Daftar rincian ini wajib dilaporkan
apabila jumlah Beban Non-operasional subpos Lainnya (Sandi 4400) melebihi 25% jumlah Beban
Non-operasional.
Dalam hal bank pelapor tidak memiliki salah satu daftar rincian A, B, dan C di atas, maka tidak perlu
mengisi daftar rincian dimaksud.
Adapun cakupan pelaporan konsolidasi adalah berdasarkan hubungan kepemilikan langsung antara
perusahaan induk dan perusahan anak dan/atau kriteria pengendalian lain sebagaimana diatur dalam
I-5
88
Penjelasan Umum LBU
ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Yang dimaksud dengan hubungan kepemilikan langsung dan
tidak langsung dalam pengertian Perusahaan Anak dapat diilustrasikan dalam Bagan I.1.sebagai berikut :
Bank I
100% 51%
Dikonsolidasi Perusahaan
Asuransi
Pembiayaan
Tidak
II
Dikonsolidasi
Sementara itu, untuk tata cara penyampaian laporan perusahaan induk dan perusahaan anak adalah
sebagai berikut :
1.1.Bank sebagai perusahaan induk dan tidak memiliki perusahaan anak berupa bank, maka laporan
yang disampaikan adalah:
1. Laporan Gabungan Kantor Pusat (butir I.6.1) dan Laporan Per Kantor Bank Pelapor secara individual
(butir I.6.2) yang mencakup Neraca, Rekening Administratif, dan Laporan Laba Rugi beserta
seluruh rinciannya (Laporan Keuangan Per Kantor Bank Pelapor).
I-6
89
Penjelasan Umum LBU
2. Laporan Keuangan Perusahaan Anak Secara Individual yang mencakup Neraca, Rekening
Administratif, dan Laporan Laba Rugi beserta seluruh rinciannya (butir I.6.3).
3. Laporan Keuangan Konsolidasi yang mencakup Neraca Konsolidasi, Rekening Administratif
Konsolidasi dan Laporan Laba Rugi Konsolidasi (butir I.6.4).
1.2.Bank sebagai perusahaan induk (Bank Perusahaan Induk I) dan memiliki perusahaan anak berupa
bank (Bank Perusahaan Anak), dan Perusahaan Pembiayaan maka:
1. Bank Perusahaan Induk menyampaikan laporan:
1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual.
2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak Secara Individual, yaitu Perusahaan Pembiayaan I dan
Perusahaan Pembiayaan II. Perusahaan anak berupa bank tidak perlu dilaporkan oleh Bank
Perusahaan Induk I.
3) Laporan Keuangan Konsolidasi.
Ilustrasi:
Bank I akan melaporkan:
1) Laporan Keuangan Bank I Secara Individual.
2) Laporan Perusahaan Anak Secara Individual (Perusahaan Pembiayaan I dan Perusahaan
Pembiayaan II)
3) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank I dengan seluruh perusahaan anak yaitu Bank IV,
Bank V, Bank VI, Bank IX, Perusahaan Pembiayaan I dan Perusahaan Pembiayaan II).
Ilustrasi:
Bank IV dan Bank IX hanya akan melaporkan Laporan Keuangan Bank Secara Individual.
Dalam hal Bank Perusahaan Anak juga memiliki perusahaan anak maka laporan yang
disampaikan adalah:
Ilustrasi:
a. Bank VI akan melaporkan:
1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual
2) Laporan Keuangan Perusahaan Anak Secara Individual, yaitu Perusahaan Pembiayaan
I dan Perusahaan Pembiayaan II.
3) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank VI dengan Perusahaan Pembiayaan I dan
Perusahaan Pembiayaan II).
b. Bank V akan melaporkan:
1) Laporan Keuangan Bank Secara Individual
2) Laporan Keuangan Konsolidasi (Bank V dan Bank IX).
Bank V tidak perlu melaporkan Laporan Keuangan Bank IX Secara Individual.
I-7
90
Penjelasan Umum LBU
Bank I Bank II
45% 40%
Perusahaan
Pembiayaan A
1.3.Bank I dan Bank II bersama-sama memiliki perusahaan anak (joint venture) berupa Perusahaan
Pembiayaan A berdasarkan suatu perjanjian kontraktual untuk melakukan pengendalian bersama
(joint control) (Bagan I.2). Sesuai PSAK yang berlaku, Bank I dan Bank II dapat menerapkan metode
proportionate consolidation atau metode ekuitas (equity method) dalam penyajian laporan keuangan.
Jika menggunakan metode proportionate consolidation, untuk pelaporan LBU, Bank I dan Bank II
melaporkan perusahaan anaknya yaitu Perusahaan Pembiayaan A secara proporsional berdasarkan
bagian partisipasi masing-masing Bank pada Perusahaan Pembiayaan A dengan jenis laporan sebagai
berikut:
I-8
91
Penjelasan Umum LBU
Waktu Penyampaian Laporan mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia mengenai Laporan Bulanan Bank
Umum.
1. Laporan wajib disampaikan secara elektronis langsung ke Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta.
Komunikasi pelaporan yang digunakan adalah melalui media extranet yang dikembangkan oleh Direktorat
Teknologi Informasi (DTI) Bank Indonesia
2. Dalam sistem laporan ini Bank Indonesia memberikan sistem aplikasi kepada bank pelapor dalam bentuk
CD. Laporan ini disusun dan disampaikan dalam bentuk text file dengan berpedoman pada spesifikasi
dalam buku pedoman LBU ini.
3. Laporan kantor-kantor bank pelapor yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, disampaikan/
dilakukan oleh kantor pusat bank yang bersangkutan dengan cara penyampaian berpedoman
sebagaimana pada butir 1 tersebut di atas.
4. Bagi bank yang telah mampu menyusun LBU secara terpusat (sentralisasi) untuk sebagian atau seluruh
kantor pelapornya, dapat menyampaikan secara laporan langsung kepada Bank Indonesia setempat
dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada Bank Indonesia. LBU yang disampaikan
tersebut, harus dapat diidentifikasikan untuk LBU masing-masing kantor.
5. Dalam hal terjadi masalah/gangguan pada program data entry maupun sistem transmisi laporan, bank
pelapor menyampaikan laporannya dengan mengirimkan disket langsung kepada :
a. Bagi bank pelapor (termasuk kantor pusat bank yang menyampaikan laporan kantor-kantornya di
luar Indonesia) yang berkantor di wilayah DKI Jakarta Raya, Kabupaten/Kotamadya Serang,
Pandeglang, Lebak, Tangerang, Bogor, Karawang dan Bekasi, laporan dengan disket dimaksud
disampaikan kepada Tim Statistik Moneter, Keuangan dan Fiskal, Kantor Pusat Bank Indonesia,
Jakarta.
b. Bagi bank pelapor yang berkantor di luar wilayah sebagaimana tersebut pada butir a sebagaimana
tersebut di atas, laporan dengan disket dimaksud disampaikan kepada kepada Kantor Bank
Indonesia setempat.
Tanggal penyampaian laporan adalah tanggal penerimaan di Tim Statistik Moneter, Keuangan
dan Fiskal, Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta atau Kantor Cabang Bank Indonesia. Atas
pengiriman laporan dengan disket tersebut, bank pelapor wajib memberitahukan secara tertulis
kepada Bank Indonesia setempat mengenai sebab-sebab gangguan yang terjadi.
I-9
92
Penjelasan Umum LBU
I.11. Sanksi
Ketentuan tentang sanksi diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI).
2. Untuk hal yang berkaitan dengan materi pelaporan dan PSAK dan atau PAPI.
a. Bagi bank pelapor (termasuk kantor pusat bank yang menyampaikan laporan kantor-kantornya di
luar Indonesia) sebagaimana tersebut pada butir I.9.5.a, pertanyaan diajukan kepada Direktorat
Penelitian dan Pengaturan Perbankan dan atau Direktorat Pengawasan Bank yang
membawahi bank pelapor yaitu Direktorat Pengawasan Bank 1, Direktorat Pengawasan
Bank 2 dan Direktorat Pengawasan Bank 3, Jakarta.
b. Bagi bank pelapor yang berkantor di luar wilayah sebagaimana tersebut pada butir I.9.5.b tersebut
di atas, pertanyaan diajukan kepada Kantor Bank Indonesia setempat.
I-10
93
Penjelasan Umum LBU
BAB II
PENJELASAN UMUM KOLOM DAFTAR RINCIAN
Dalam bab ini dijelaskan pengertian dan istilah umum kolom-kolom yang terdapat pada LBU Gabungan, LBU Per
Kantor, LBU Konsolidasi dan LBU Perusahaan Anak dihampir seluruh daftar rincian dan untuk pengertian yang lebih
khusus, diuraikan pada penjelasan masing-masing daftar rincian.
II.1 Jumlah Rekening
Adalah banyaknya rekening/akad/warkat dari setiap jenis transaksi. Pada prinsipnya setiap transaksi harus
dilaporkan 1 (satu) rekening, namun untuk menyederhanakan pelaporan diperkenankan menggabungkan
rekening dengan cara penggabungan yang dapat dilihat pada penjelasan di masing-masing daftar rincian.
II-1
94
Penjelasan Umum LBU
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
II-2
95
Penjelasan Umum LBU
1. Bank-bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia, termasuk kantor cabang (bukan kantor
perwakilan) bank asing di Indonesia, kolom ini diisi dengan sandi bank yang terdapat pada Daftar Sandi
Bank sub Sandi Bank di Indonesia.
Contoh :
Bank Permata-Jakarta (sandi bank 013) menempatkan dana di Citibank-Jakarta (sandi bank 031) :
a. Oleh Bank Permata-Jakarta, dilaporkan pada Daftar Rincian Penempatan pada Bank Lain, kolom Sandi
Bank diisi dengan sandi 031.
b. Oleh Citibank-Jakarta, dilaporkan pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain, kolom Sandi Bank
diisi dengan sandi 013.
2. Bank-bank yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia dan berkantor pusat di Indonesia, kolom
ini diisi dengan sandi bank yang terdapat di Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Nasional Yang Melakukan
Kegiatan Operasional di Luar Indonesia.
Contoh :
BCA-Jakarta (sandi bank 014) menempatkan dana di Bank BNI 46-New York (sandi bank 729):
a. Oleh BCA-Jakarta, dilaporkan pada Daftar Rincian Penempatan pada Bank Lain, kolom Sandi Bank diisi
dengan sandi 729.
b. Oleh Bank BNI 46-New York, dilaporkan pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain, kolom
Sandi Bank diisi dengan sandi 014.
3. Bank-bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, kolom ini diisi dengan sandi
bank yang terdapat di Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Lainnya di Luar Indonesia.
Contoh :
a. BCA Jakarta menempatkan dana di Citibank Singapura. Oleh BCA Jakarta dilaporkan pada Daftar
Rincian Penempatan pada Bank lain, kolom Sandi Bank diisi dengan sandi 795.
b. Bank Negara Indonesia Cayman Island menempatkan dana di Bank of New York, New York. Oleh
Lippobank Cayman Island dilaporkan pada Daftar Rincian Penempatan pada Bank lain (Prime Bank),
kolom Sandi Bank diisi dengan sandi 795.
Dalam hal bank pelapor menerbitkan surat berharga atas unjuk dan untuk pertama kalinya dibeli oleh bank
lain, pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain kolom Sandi Bank diisi dengan sandi bank yang
membeli surat berharga tersebut pada saat diterbitkan.
Contoh :
Surat berharga atas unjuk yang diterbitkan oleh BCA sebagai bank pelapor dan dibeli pertama kali oleh
Bank Danamon Indonesia, kolom Sandi Bank diisi dengan sandi Bank Danamon Indonesia (011).
II-3
96
Penjelasan Umum LBU
Khusus untuk jenis simpanan berupa sertifikat deposito pada Daftar Rincian Simpanan Berjangka, kolom
Golongan Nasabah diisi dengan sandi pihak ketiga bukan bank yang pertama kali membeli sertifikat deposito
pada saat diterbitkan.
II-4
97
Penjelasan Umum LBU
- Lembaga Internasional yaitu Bank for International Settlements, International Monetary Fund (IMF),
dan European Central Bank;
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya, yang mencakup Bank Pembangunan Multilateral selain
dari Bank Pembangunan Multilateral tertentu sebagaimana dalam huruf a
II-5
98
Penjelasan Umum LBU
II-6
99
Penjelasan Umum LBU
c. sumber utama pembayaran kredit berasal dari arus kas dari penyewaan atau penjualan properti
dimaksud.
7. Kredit Pegawai/Pensiunan
Yaitu kredit yang memenuhi seluruh kriteria berikut:
a. diberikan kepada pegawai atau pensiunan dari pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI/POLRI, pegawai
lembaga negara atau pegawai Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD);
b. total plafon pembiayaan adalah Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) untuk setiap pegawai atau
pensiunan;
c. pegawai atau pensiunan dijamin dengan asuransi jiwa dari perusahaan asuransi yang berstatus sebagai
BUMN,atau perusahaan asuransi swasta yang memiliki peringkat paling rendah peringkat investasi
dari lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam ketentuan
Bank Indonesia mengenai lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui Bank Indonesia;
d. pembayaran angsuran/pelunasan kredit bersumber dari gaji/pensiun berdasarkan Surat Kuasa
Memotong Gaji/Pensiun kepada Bank pemberi kredit. Dalam hal pembayaran gaji/pensiun dilakukan
Bank lain atau BUMN lain maka Bank pemberi kredit harus memiliki perjanjian kerja sama dengan
Bank lain atau BUMN lain pembayar gaji/pensiun untuk melakukan pemotongan gaji/pensiun dalam
rangka pembayaran angsuran/pelunasan kredit; dan
e. Bank pemberi kredit menyimpan asli surat pengangkatan pegawai atau surat keputusan jabatan/
pangkat yang terakhir atau surat keputusan pensiun atau Kartu Registrasi Induk Pensiun (KARIP) dan
polis pertanggungan asuransi jiwa debitur.
8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Yaitu tagihan yang memenuhi seluruh kriteria berikut:
a. diberikan kepada debitur yang merupakan :
(i) badan usaha yang memenuhi kriteria sebagai usaha mikro dan usaha kecil sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang yang mengatur mengenai usaha mikro, kecil dan menengah; atau
(ii) perorangan;
b. plafon pembiayaan kepada debitur paling tinggi sebesar 0,2% (nol koma dua persen) dari hasil
penjumlahan plafon pembiayaan untuk seluruh debitur yang merupakan (i) badan usaha dan perorangan
yang memenuhi kriteria sebagai usaha mikro dan usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang yang mengatur mengenai usaha mikro, kecil dan menengah dan (ii) perorangan;
c. plafon pembiayaan kepada debitur paling tinggi sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah);
d. debitur tidak tergolong sebagai 50 (lima puluh) debitur terbesar Bank;
e. tagihan tidak dalam bentuk surat berharga;
f. tagihan tidak memenuhi kriteria sebagai Kredit Beragun Rumah Tinggal, Kredit Beragun Properti
Komersial, atau Kredit Pegawai atau Pensiunan
9. Tagihan Kepada Korporasi
Yaitu tagihan yang tidak memenuhi kategori portofolio sebagaimana dimaksud dalam angka 1 sampai
dengan angka 8 di atas.
10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
II-7
100
Penjelasan Umum LBU
Yaitu seluruh tagihan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 sampai dengan angka 9, yang telah jatuh
tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari, baik atas pembayaran pokok dan/atau pembayaran bunga.
a. Kredit Beragun Rumah Tinggal
Adalah Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo yang sebelumnya tergolong sebagai Kredit Beragun Rumah
Tinggal
b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
Adalah Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo yang sebelumnya bukan tergolong sebagai Kredit Beragun
Rumah Tinggal
11. Eksposur Sekuritisasi
Yaitu eksposur sekuritisasi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur
mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum dan ketentuan Bank
Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan
menggunakan pendekatan standar.
II.24 Hubungan Dengan Bank
Adalah status keterkaitan antara bank pelapor dengan pihak yang melakukan transaksi dengan bank pelapor.
1. Terkait Dengan Bank
Adalah pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai batas maksimum
pemberian kredit (BMPK).
Apabila transaksi dilakukan dengan pihak terkait dengan bank, kolom ini diisi dengan sandi 1.
2. Tidak Terkait Dengan Bank
Adalah pihak yang tidak termasuk sebagai pihak terkait dengan bank sebagaimana tersebut di atas.
Apabila transaksi dilakukan dengan pihak tidak terkait dengan bank, kolom ini diisi dengan sandi 2.
II.25 Status Dengan Bank
1. Perusahaan Induk atau Perusahaan Induk di Bidang Keuangan
Perusahaan Induk adalah badan hukum yang memiliki saham Bank Pelapor baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan kepemilikan lebih dari 50% (lima puluh perseratus) atau melakukan Pengendalian
terhadap Bank Pelapor. Sedangkan perusahaan induk di bidang keuangan adalah badan hukum yang
dibentuk oleh perusahaan induk untuk mengkonsolidasi seluruh aktivitas perusahaan induk atau kelompok
usaha yang bergerak di bidang keuangan atau yang melakukan pengendalian terhadap seluruh aktivitas
perusahaan induk atau kelompok usaha yang bergerak di bidang keuangan.
2. Perusahaan Anak
Adalah badan hukum yang dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Pelapor, baik secara langsung maupun
tidak langsung, yang terdiri dari :
a. Perusahaan Subsidiari (subsidiary company) yaitu Perusahaan Anak dengan kepemilikan Bank Pelapor
lebih dari 50% (lima puluh perseratus);
b. Perusahaan Partisipasi (participation company) adalah Perusahaan Anak dengan kepemilikan Bank
Pelapor 50% (lima puluh perseratus) atau kurang, namun Bank Pelapor memiliki Pengendalian
terhadap perusahaan;
3. Lainnya
II-8
101
Penjelasan Umum LBU
Adalah badan hukum yang terkait atau tidak terkait dengan bank selain Perusahan Induk dan Perusahaan
Anak, yang antara lain mencakup:
a. Perusahaan Asosiasi
Yaitu perusahaan dimana bank pelapor memiliki pengaruh signifikan sesuai PSAK mengenai investasi
pada entitas asosiasi.
b. Sister company
Yaitu perusahaan lain yang dimiliki oleh Perusahaan Induk dari bank pelapor.
Pada kolom ini diisi dengan sandi kantor cabang bank yang terdapat pada Daftar Sandi Bank sub Sandi
Bank Nasional Yang Melakukan Kegiatan Operasional di Luar Indonesia.
Contoh :
1. BII-Semarang, menempatkan dana pada BII-Cayman Island (sandi 758), cara pelaporannya adalah
sebagai berikut :
a. Oleh BII-Semarang, dilaporkan pada Daftar Rincian Aset Antar Kantor pada Kantor yang Melakukan
Kegiatan Operasional di Luar Indonesia, kolom Sandi Kantor diisi dengan 758.
b. Oleh BII-Cayman Island, dilaporkan Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor pada Kantor yang Melakukan
Kegiatan Operasional di Indonesia.
2. BNI-New York (sandi 729) menempatkan dana pada BNI-London (sandi 731), cara pelaporannya adalah
sebagai berikut :
a. Oleh BNI-New York, dilaporkan pada Daftar Rincian Aset Antar Kantor pada Kantor yang Melakukan
Kegiatan Operasional di Luar Indonesia, kolom Sandi Kantor diisi dengan 731.
b. Oleh BNI-London, dilaporkan pada Daftar Rincian Kewajiban Antar Kantor pada Kantor yang Melakukan
Kegiatan Operasional di Luar Indonesia, kolom Sandi Kantor diisi dengan 729.
Contoh :
Bank pelapor berlokasi di Jakarta Barat (sandi 0393) dan memiliki 2 kantor cabang pembantu yang
pelaporannya digabung dengan bank pelapor, masing-masing berlokasi di Tangerang (sandi 0204) dan
Pandeglang (sandi 0202). Apabila terdapat dana (Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka) milik pihak
ketiga bukan bank yang dibukukan pada masing-masing kantor, maka pada Daftar Rincian Giro, Tabungan,
dan Simpanan Berjangka setiap recordnya harus diisi dengan sandi lokasi masing-masing kantor yang
bersangkutan, yaitu 0393 untuk dana yang dibukukan pada bank pelapor di Jakarta Barat, 0204 untuk dana
yang dibukukan pada KCP Tangerang, dan 0202 untuk dana yang dibukukan pada KCP Pandeglang.
II-9
102
Penjelasan Umum LBU
Yaitu jangka waktu dari aset keuangan, kewajiban keuangan, atau instrumen keuangan lainnya yang dimiliki
bank pelapor sebagaimana tercantum dalam perjanjian atau kontrak.
1. Mulai
Yaitu tanggal, bulan, dan tahun penerbitan awal yang tercantum dalam perjanjian atau kontrak.
2 . Jatuh Tempo
Yaitu tanggal, bulan dan tahun berakhirnya perjanjian atau kontrak.
Untuk aset keuangan, kewajiban keuangan atau instrumen keuangan lainnya yang tidak memiliki jatuh
tempo,maka kolom Jatuh Tempo diisi sama dengan kolom Mulai. Untuk instrumen keuangan yang dimiliki
bank sebelum implementasi LBU 2008 sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai Laporan Bulanan Bank
Umum maka apabila bank mengalami kesulitan untuk mengetahui dokumentasi tanggal mulai kepemilikan
instrumen keuangan dimaksud, bank dapat menggunakan tanggal tertentu yang mewakili (mis. Tanggal
merger, tanggal pengambilalihan, dst).
Untuk pengisian kolom Jangka Waktu Simpanan Berjangka yang diperpanjang, maka Kolom Mulai dan
Jatuh Tempo dilaporkan sesuai dengan perpanjangan terakhir.
II.29 Nominal
Yaitu nilai nominal yang tercantum dalam surat berharga atau kontrak yang diperjanjikan.
II.30 Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
Diisi untuk pengakuan awal atau pengakuan selanjutnya dari aset keuangan atau kewajiban keuangan
yaitu berdasarkan:
– Biaya Perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan (diterima) atau nilai wajar dari
imbalan lain yang diserahkan (diterima) untuk memperoleh suatu aset (menerbitkan suatu kewajiban)
pada saat perolehan.
– Biaya Perolehan Diamortisasi adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada
saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif
menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh
temponya. Penurunan nilai diakui dengan menggunakan pos Cadangan Kerugian Penurunan Nilai.
– Nilai Wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan
antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length
transaction).
1. Bulan Lalu
Yang dimaksud dengan Jumlah Bulan Lalu adalah posisi nilai transaksi yang tercatat bulan laporan
sebelumnya.
2. Debet
Yang dimaksud dengan Jumlah Mutasi Debet adalah penambahan nilai posisi Aset Keuangan atau
pengurangan nilai posisi Kewajiban Keuangan, yang disebabkan oleh transaksi.
3. Kredit
Yang dimaksud dengan Jumlah Mutasi Kredit adalah pengurangan nilai posisi Aset Keuangan atau
penambahan nilai posisi Kewajiban Keuangan, yang disebabkan oleh transaksi.
4 . Lainnya
II-10
103
Penjelasan Umum LBU
Yang dimaksud dengan Jumlah Mutasi lainnya adalah mutasi debet/kredit bersih (neto) posisi Aset
Keuangan Kewajiban Keuangan, yang bukan disebabkan oleh transaksi, seperti penyesuaian nilai/harga,
perubahan kurs, penghapusan utang piutang, termasuk koreksi atas laporan posisi periode laporan
sebelumnya.
Nilai mutasi debet, kredit dan lainnya hanya dilaporkan untuk transaksi bank pelapor dengan bukan penduduk
(non resident). Untuk pos Surat Berharga Yang Diterbitkan dan pos Rincian Kas dalam valuta Asing, mutasi
ini dilaporkan baik untuk transaksi bank pelapor dengan penduduk (resident) maupun bukan penduduk
(non resident). Pelaporan data mutasi tersebut dimulai sejak bulan data Oktober 2009.
a. Diperdagangkan
Aset keuangan digolongkan dalam kelompok diperdagangkan antara lain apabila dimaksudkan untuk
diperjualbelikan dalam jangka pendek atau terdapat pola ambil untung dalam jangka pendek. Pengertian
jangka pendek lazimnya adalah 90 hari.
II-11
104
Penjelasan Umum LBU
a. Diperdagangkan
Kewajiban keuangan digolongkan dalam kelompok diperdagangkan antara lain apabila dimaksudkan
untuk diperjualbelikan dalam jangka pendek atau terdapat pola ambil untung dalam jangka pendek.
Pengertian jangka pendek lazimnya adalah 90 hari.
II.33 Agunan/Jaminan
Agunan dan/atau jaminan yang dilaporkan pada kolom ini adalah agunan dan/atau jaminan yang diakui:
a. dalam Teknik Mitigasi Risiko Kredit (MRK) – Agunan, Teknik MRK – Garansi dan Teknik MRK – Asuransi
atau Penjaminan Kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai pedoman
perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar;
atau
b. sebagai pengurang kewajiban pembentukan PPA sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian
kualitas aset bank umum.
Agunan dan/atau jaminan yang tidak memenuhi salah satu kriteria diatas, maka tidak perlu dilaporkan
dalam kolom ini.
Dalam hal debitur atau pihak lawan memberikan agunan dan/atau jaminan lebih dari satu, maka pelaporan
agunan dilakukan lebih dari satu baris (record) dengan urutan berdasarkan bobot risiko terendah sebagaimana
diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko
untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro
Adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana
perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan
b. Tabungan
Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, atau alat yang dipersamakan dengan itu.
c. Simpanan Berjangka
Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
II-12
105
Penjelasan Umum LBU
d. Setoran Jaminan
e. Emas
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Adalah surat berharga atas unjuk dengan sistem diskonto yang diterbitkan oleh Bank Indonesia
sebagai pengakuan utang, termasuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
Surat Utang Negara yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran
bunga secara diskonto, termasuk yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah.
iii. Obligasi Negara (ON)
Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan
atau dengan pembayaran bunga secara diskonto, termasuk yang diterbitkan berdasarkan prinsip
syariah.
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau orang perseorangan Warga Negara Indonesia
melalui agen penjual, termasuk yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah.
v. Saham
vi. Reksadana
Suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang
selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang
pasar modal.
vii. Resi Gudang
Adalah resi gudang sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 9 tahun 2006 tentang
Sistem Resi Gudang dan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.
viii. Surat Berharga lainnya
Adalah agunan berbentuk surat berharga diluar bentuk agunan no.f.i s.d f.vii yang diakui sebagai
pengurang dalam perhitungan PPA sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas
aset bank umum dan/atau diakui sebagai instrumen mitigasi risiko kredit sesuai ketentuan Bank
Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit
dengan menggunakan pendekatan standar.
g. Properti Komersial
Adalah agunan dalam bentuk properti yang meliputi ruang perkantoran dan atau usaha komersial multi
fungsi dan atau lokasi usaha yang disewa banyak pihak.
i. Gedung
ii. Gudang
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios
iv. Hotel
v. Lainnya
h. Properti Residensial
Adalah agunan dalam bentuk properti residential berupa rumah tinggal dan atau apartemen/rumah
susun.
i. Rumah tinggal
II-13
106
Penjelasan Umum LBU
i. Tanah
j. Kendaraan Bermotor
k. Mesin
Adalah mesin yang dianggap sebagai satu kesatuan dengan tanah dan dapat diakui sebagai pengurang
perhitungan PPA sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.
l. Pesawat Udara
m. Kapal Laut
n. Persediaan
o. Agunan/Jaminan Lainnya
p. Standby SB/ LC
Adalah garansi bank berbentuk Irrevocable Letter of Credit yang memberi hak kepada pihak penerima
jaminan untuk mencairkan dana sebesar jumlah yang dinyatakan dalam Standby L/C apabila pihak penerima
jaminan menyatakan tidak menerima pembayaran sesuai dengan perjanjian pada saat jatuh tempo.
q. Garansi
Adalah garansi yang dapat diakui sebagai teknik mitigasi risiko kredit sesuai ketentuan Bank Indonesia
mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan
menggunakan pendekatan standar.
r. Penjaminan/Asuransi Kredit
Adalah penjaminan/asuransi kredit yang diakui sebagai teknik mitigasi risiko kredit sesuai ketentuan
Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit
dengan menggunakan pendekatan standar.
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible
Adalah agunan dan/atau jaminan yang diakui sebagai instrumen mitigasi risiko kredit dalam Teknik
MRK - Agunan, Teknik MRK - Garansi dan Teknik MRK - Penjaminan/Asuransi Kredit sesuai ketentuan
Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit
dengan menggunakan pendekatan standar.
b. Non Eligible
Adalah agunan dan/atau jaminan yang tidak diakui sebagai instrumen mitigasi risiko kredit dalam
Teknik MRK - Agunan, Teknik MRK - Garansi dan Teknik MRK - Penjaminan/Asuransi Kredit sesuai
ketentuan Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk
risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.
II-14
107
Penjelasan Umum LBU
3. Jenis Valuta
Adalah jenis valuta agunan dan atau jaminan. Sandi valuta dapat dilihat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.
4. Jangka Waktu
a. Mulai
Adalah tanggal awal dilakukan pengikatan agunan/jaminan oleh bank.
b. Jatuh Tempo
Adalah tanggal akhir pengikatan agunan/jaminan. Dalam hal pengikatan agunan mengikuti jangka
waktu penyediaan dana maka diisi dengan tanggal jatuh tempo penyediaan dana.
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
Kolom ini hanya diisi untuk jenis agunan atau jaminan dengan Sifat Agunan/Jaminan tergolong sebagai
eligible dan diisi dengan nilai yang lebih rendah antara nilai perikatan agunan dengan nilai wajar
atau nilai pasar agunan, setelah memperhitungkan haircut nilai tukar (Hfx) dan haircut agunan (Hc)
sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko
untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.
Untuk agunan/jaminan dengan sifat agunan/jaminan tergolong sebagai non eligible, kolom ini diisi 0.
6. Penerbit Agunan/Jaminan
Adalah pihak penerbit agunan dan/atau pihak pemberi jaminan sesuai kategori portofolio, yaitu:
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia
3) Lainnya
ii. Pemerintah Negara Lain
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya
c. Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN
ii. Pemerintah Daerah
iii. Lainnya
e. Korporasi
II-15
108
Penjelasan Umum LBU
f. Tidak ada
Kolom ini hanya diisi untuk jenis agunan atau jaminan dengan Sifat Agunan/Jaminan tergolong sebagai
Eligible. Sandi 00 hanya diisi apabila Sifat Agunan/Jaminan tergolong sebagai Non Eligible.
Khusus untuk agunan dalam bentuk setoran jaminan dan emas, maka diisi dengan sandi bank pelapor
7. Lembaga Pemeringkat
Adalah nama lembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia, sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai
daftar lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui Bank Indonesia, yang menerbitkan peringkat
atas:
II-16
109
Penjelasan Umum LBU
a. Kredit
b. Kelonggaran Tarik
Adapun ketentuan mengenai tata cara pelaporan agunan/jaminan adalah sebagai berikut :
1. Untuk Debitur atau Pihak Lawan Bank Pelapor, yang memberikan agunan/jaminan kepada Bank Pelapor
lebih dari satu agunan/jaminan, maka semua agunan/jaminan tersebut harus dilaporkan dengan cara
pelaporannya disebutkan lebih dari satu baris (record). Contoh pelaporan agunan/jaminan lihat pada Box
II.2.
2. Untuk penyediaan dana dengan kualitas dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet,
jenis-jenis agunan yang dapat digunakan sebagai pengurang dalam perhitungan PPA adalah jenis agunan
sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.
b. Secara Kolektif
Adalah penyisihan yang dibentuk untuk aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif,
yaitu aset keuangan yang penurunan nilainya tidak dievaluasi secara individual atau dievaluasi secara
individual namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
Cadangan kerugian penurunan nilai baik secara individual maupun kolektif dilaporkan untuk setiap fasilitas.
Dalam pelaporan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai untuk setiap fasilitas tersebut, Bank hanya perlu
mengisi salah satu kolom yaitu Secara Individual atau Secara Kolektif.
II-17
110
II-18
Box II.1
(dlm Rp) (dlm valas) (dlm Rp) (dlm valas) (dlm Rp) (dlm valas) (dlm Rp) (dlm valas) (dlm Rp) (dlm valas)
Catatan :
1)
($10.500+$12.500-$2500)
2) (
10% * $20500)
3)
($20500 - $1525)
111
Box II.2
Cadangan
No. Akad Jenis Kualitas Kredit Nominal Nilai Kerugian
Baris
(Kol.I) Kredit (Kol.XVII.) Kredit Tercatat Penurunan
(Kol.X.) (Kol.XXII.) (Kol.XXIV.) Jenis Sifat Nilai Penerbit Agunan Yg Nilai-
Diperhitung Individual
kan (Kol.XXVIII.)
112
LBU PER KANTOR
III.1.1
NERACA PERKANTOR
FORM - 01
01
ASET
1. Kas 3) 100
2. Penempatan pada Bank Indonesia 4) 120
3. Penempatan Pada Bank lain 5) 130
4. Tagihan Spot dan Derivatif 6) 135
5. Surat Berharga 7)
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 138
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 139
b. Tersedia untuk dijual 143
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 144
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 145
6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 8) 160
7. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual
kembali (Reverse Repo) 9) 164
8. Tagihan Akseptasi 10) 166
9. Kredit yang diberikan 11)
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 168
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 169
b. Tersedia untuk dijual 172
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 173
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 175
10. Penyertaan 12) 200
11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan -/- 13)
a. Surat Berharga Yang Dimiliki 201
b. Kredit Yang Diberikan 202
c. Lainnya 206
12. Aset Tidak Berwujud 14) 212
Akumulasi Amortisasi -/- 213
13. Aset Tetap dan Inventaris 15) 214
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris -/- 215
14. Properti Terbengkalai 16) 217
III-1
113
LBU PER KANTOR
JUMLAH 290
III-2
114
LBU PER KANTOR
KEWAJIBAN
III-3
115
LBU PER KANTOR
JUMLAH 490
III-4
116
LBU PER KANTOR
III.1.2
PENJELASAN POS-POS NERACA BULANAN
Neraca bank disajikan dalam mata uang rupiah. Aset dan kewajiban dalam valuta rupiah dilaporkan pada kolom rupiah,
sedangkan aset dan kewajiban dalam valuta asing dilaporkan pada kolom valuta asing. Penjelasan neraca dan pos-pos
rinciannya ini berlaku untuk LBU Gabungan, LBU Perkantor, LBU Perusahaan Anak dan LBU Konsolidasi
A. ASET
1. Kas
Adalah uang kartal yang ada dalam kas berupa uang kertas dan uang logam, yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia yang menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia. Termasuk pula dalam pengertian kas adalah
uang kertas dan uang logam asing yang masih berlaku milik bank pelapor. Commemorative coin dan
commemorative note yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dilaporkan pada pos Rupa-rupa Aset.
Pos untuk kas dalam valuta asing harus dirinci pada Rincian Kas dan Valuta Asing (Form-03)
Penempatan dana bank pelapor pada BI tersebut dicatat sebesar nilai nominal dikurangi dengan diskonto yang
belum diamortisasi (carrying value).
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Indonesia (Form-04).
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain (Form-05)
Untuk Giro bersaldo kredit, dilaporkan pada pos Pinjaman Yang Diterima (Form 32).
5. Surat Berharga
Adalah semua surat pengakuan hutang jangka pendek dan jangka panjang baik dalam rupiah maupun valuta
asing yang diterbitkan oleh bank atau pihak ketiga bukan bank yang dibeli atau dimiliki oleh bank pelapor. Pada
pos ini dimasukkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi yang dimiliki oleh bank pelapor yang berasal dari
program rekapitalisasi bank umum, wesel ekspor, dan wesel Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN).
III-5
117
LBU PER KANTOR
Penyajian Surat Berharga dalam neraca dirinci berdasarkan Kategori Pengukuran Aset Keuangan (Lihat Penjelasan
Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan)
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
i. Diperdagangkan
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
b. Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
d. Pinjaman Yang Diberikan Dan Piutang
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Surat Berharga (Form-07).
7. Tagihan atas Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo)
Adalah tagihan bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang berasal dari kontrak pembelian
surat berharga dengan janji dijual kembali (reverse repo).
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Tagihan Atas Surat Berharga Yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
(Reverse Repo) (Form-09).
8. Tagihan Akseptasi
Adalah tagihan bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang timbul karena akseptasi wesel atas
dasar L/C berjangka. Dalam pos ini yang dilaporkan adalah nilai wesel atas dasar L/C berjangka yang diaksep.
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Tagihan Akseptasi (Form-10).
Kredit yang diberikan dalam rangka pembiayaan bersama/konsorsium/sindikasi, baik bank pelapor
bertindak sebagai bank induk (arranger) maupun bank peserta (participant), dilaporkan pada pos ini sebesar
tagihan bank pelapor kepada debitur yang bersangkutan atau sebesar pangsa bank pelapor.
Rekening Kredit Yang Diberikan yang bersaldo kredit tidak boleh dilaporkan pada pos ini, melainkan dilaporkan
pada pos Giro, kewajiban neraca. Di samping itu, apabila rekening Kredit Yang Diberikan bersaldo nihil dan
belum jatuh waktu, tetap dilaporkan dalam pos ini dengan baki debet diisi nol.
Kredit yang diberikan dalam rangka penerusan kredit dan dalam pemberian kredit tersebut bank pelapor
menanggung risiko tidak tertagihnya Kredit (executing) maka penerusan Kredit dimaksud tetap dilaporkan dalam
pos ini. Sedangkan Kredit yang diberikan dalam rangka penerusan kredit dan dalam pemberian kredit tersebut
bank pelapor tidak menanggung risiko (channelling), tidak dilaporkan pada pos ini, melainkandilaporkan pada
III-6
118
LBU PER KANTOR
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan (Form-11).
Penyajian Kredit Yang Diberikan dalam neraca dirinci berdasarkan Kategori Pengukuran Aset Keuangan (Lihat
Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan).
10. Penyertaan
Adalah penanaman dana bank pelapor dalam bentuk saham atau akte notarial (recipes) baik dalam rupiah
maupun valuta asing pada bank, perusahaan lembaga keuangan bukan bank dan perusahaan selain lembaga
keuangan dalam rangka restrukturisasi kredit. Saham yang dimiliki dalam rangka penyertaan tidak untuk
diperjualbelikan.
a. Surat Berharga
Adalah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk atas surat berharga dalam kategori Tersedia Untuk
Dijual dan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo.
c. Lainnya
Adalah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk atas aset keuangan lainnya, antara lain penempatan
pada bank lain, tagihan akseptasi, penyertaan yang memenuhi kriteria penggunaan metode biaya (cost
method) yang tidak memiliki nilai wajar dan penyertaan yang memenuhi kriteria penggunaan metode biaya
(cost method) yang memiliki nilai wajar.
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (Form-13).
III-7
119
LBU PER KANTOR
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Aset Tidak Berwujud (Form-14).
Adalah akumulasi sampai dengan akhir bulan laporan dari alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari
suatu aset selama umur manfaatnya
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Aset Tetap dan Inventaris (Form-15).
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Properti Terbengkalai (Form-16).
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Aset Yang Diambilalih (Form-17).
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Suspense Account (Form-18).
Pos ini tidak boleh dikompensasikan dengan pos Kewajiban Antar Kantor.
Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan
Operasional di Indonesia (Form-19).
III-8
120
LBU PER KANTOR
Misalnya, Bank A-Jakarta sebagai bank pelapor menempatkan dananya pada Bank A-New York, Bank A-
Hongkong dan Bank A-London. Pos ini dilaporkan secara bruto sesuai dengan jenis transaksinya.
Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Aset Antar Kantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan
Operasional di Luar Indonesia (Form-20).
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya (Form-21)
19. Sewa Pembiayaan (dilaporkan pada LBU Konsolidasi dan LBU Perusahaan Anak)
Adalah piutang atau tagihan yang timbul dari sewa pembiayaan yaitu sewa yang mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada pihak penyewa (lessee), sesuai
PSAK mengenai sewa.
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Rupa-Rupa Aset (Form-22).
B. KEWAJIBAN
1. Giro
Adalah simpanan dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan bank yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
Dilaporkan pula pada pos ini adalah kredit yang diberikan bank pelapor yang bersaldo kredit dan giro yang
diblokir untuk tujuan tertentu, misalnya giro yang diblokir dalam rangka escrow account dan setoran jaminan.
Giro yang bersaldo debet dilaporkan ke dalam pos Kredit Yang Diberikan, aset neraca.
2. Tabungan
Adalah simpanan dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan bank pada bank pelapor yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu. Tabungan berjangka yang telah jatuh
waktu namun belum ditarik oleh pemiliknya, tetap dilaporkan pada pos ini dengan cara pelaporan
sebagaimana dijelaskan pada Daftar Rincian Tabungan.
III-9
121
LBU PER KANTOR
Dalam hal bank pelapor memiliki kewajiban dalam bentuk simpanan sejenis tabungan dalam valuta asing,
simpanan tersebut dilaporkan pada pos ini.
3. Simpanan Berjangka
Adalah deposito berjangka, deposit on call dan sertifikat deposito dalam rupiah dan valuta asing milik pihak
ketiga bukan bank yang penarikannya dapat dilakukan menurut suatu jangka waktu tertentu sesuai dengan
perjanjian. Simpanan berjangka yang sudah jatuh waktu tetap dilaporkan pada pos ini dengan cara pelaporan
sebagaimana dijelaskan pada Daftar Rincian Simpanan Berjangka.
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Simpanan Berjangka (Form-25).
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Indonesia (Form-26).
Pos ini mencukup pula kewajiban bank pelapor kepada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah.
Saldo rekening-rekening dalam pos ini tidak boleh dikompensasi dengan saldo rekening-rekening tagihan bank
pelapor pada bank lain.
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain (Form-27).
7. Kewajiban Atas Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo)
Adalah jumlah kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga bukan bank
yang berasal dari kontrak penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali (repo). Pada pos ini, dimasukkan
pula SBI yang dijual kepada Bank Indonesia dengan syarat dibeli kembali (repo)
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Atas Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
(Repo) (Form-29).
8. Kewajiban Akseptasi
Adalah kewajiban bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang timbul sebagai akibat akseptasi
wesel atas dasar L/C berjangka. Dalam pos ini yang dilaporkan adalah nilai wesel atas dasar L/C berjangka yang
diaksep.
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Akseptasi (Form-30).
III-10
122
LBU PER KANTOR
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Surat Berharga Yang Diterbitkan (Form-31).
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Pinjaman Yang Diterima (Form-32).
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Setoran Jaminan (Form-33).
Pos ini tidak boleh dikompensasikan dengan pos Aset Antar Kantor.
Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Antarkantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan
Operasional di Indonesia (Form-34).
Misalnya, Bank A-Jakarta sebagai bank pelapor menerima dana dari Bank A-Bahama; Bank B-New York
menerima dana dari Bank B-Jakarta; Bank C-Jakarta menerima dana dari Bank C-New York.
Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kewajiban Antarkantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan
Operasional di Luar Indonesia (Form-35).
III-11
123
LBU PER KANTOR
Pos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Modal Pinjaman (Form-37).
a. Modal Dasar
Adalah jumlah yang tercantum dalam anggaran dasar bank pelapor.
Bagi bank yang berbentuk koperasi, modal dasar merupakan simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan
lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan simpanan pokok atau simpanan wajib. Bagi bank yang
sepenuhnya merupakan cabang dari bank yang berkantor pusat di luar Indonesia (kantor cabang bank
asing, misalnya Bank C-Jakarta) maka yang dimasukkan ke dalam subpos ini adalah nilai lawan modal dasar
menurut kurs konversi Bank Indonesia pada saat modal tersebut diterima.
a. Agio
Yang dimasukkan ke dalam subpos ini antara lain selisih lebih setoran modal yang diterima bank pelapor
sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya. Pos ini harus memperhitungkan faktor penambah
atau pengurang yang timbul dari transaksi perolehan kembali saham (treasury stock), sesuai PSAK
mengenai akuntansi ekuitas. Saham yang dibeli kembali dilaporkan sebesar nilai niminal saham yang
III-12
124
LBU PER KANTOR
bersangkutan.
b. Disagio
Yang dimasukkan ke dalam subpos ini adalah selisih kurang setoran modal yang diterima bank pelapor
sebagai akibat harga saham yang lebih rendah dari nilai nominalnya. Pos ini harus memperhitungkan faktor
penambah atau pengurang yang timbul dari transaksi perolehan kembali saham (treasury stock), sesuai
PSAK mengenai akuntansi ekuitas.
c. Modal sumbangan
Adalah modal yang diterima bank pelapor dari bank dan pihak ketiga bukan bank yang berasal dari sumbangan.
Modal Sumbangan dilaporkan dalam rupiah. Dalam hal modal sumbangan diterima dalam valuta asing,
dilaporkan menurut kurs konversi Bank Indonesia pada saat modal sumbangan tersebut diterima.
Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Modal Sumbangan (Form-39).
Pos ini diisi secara netto, yaitu merupakan kompensasi antara subpos faktor penambah dengan faktor pengurang.
i. Faktor Penambah
Adalah selisih lebih sebagai akibat penjabaran valuta asing ke dalam rupiah.
1. Keuntungan
Adalah potensi keuntungan yang berasal dari peningkatan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok
tersedia untuk dijual, transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge), transaksi lindung nilai atas
investasi neto (net investment hedge), dan lainnya.
2. Kerugian
Adalah potensi kerugian yang berasal dari penurunan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia
untuk dijual, transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge), transaksi lindung nilai atas investasi
neto (net investment hedge) dan lainnya.
f. Lainnya
Tambahan modal disetor selain a s.d e.
i. Faktor Penambah
Yang dimasukkan ke dalam subpos ini antara lain penerbitan waran dan opsi saham (swap option),
termasuk opsi saham yang diterbitkan melalui program kompensasi manajemen/pegawai berbasis
saham (ESOP/MSOP).
III-13
125
LBU PER KANTOR
Adalah dana yang telah disetor penuh oleh pemegang saham atau calon pemegang saham untuk
tujuan penambahan modal namun belum didukung dengan kelengkapan persyaratan untuk dapat
digolongkan sebagai modal disetor seperti pelaksanaan rapat umum pemegang saham maupun
pengesahan anggaran dasar dari instransi yang berwenang.
Subpos ini harus dirinci pada Daftar Rincian Dana Setoran Modal (Form-40).
20. Cadangan
Adalah cadangan yang dibentuk menurut ketentuan anggaran dasar dan atau keputusan pemilik atas dasar
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sesuai Undang Undang tentang Perseroan Terbatas.
b. Cadangan tujuan
Adalah cadangan yang dibentuk dari penyisihan jumlah tertentu dari laba bersih untuk tujuan tertentu.
21. Laba/Rugi
Adalah laba atau rugi baik tahun-tahun lalu maupun tahun berjalan, sebelum dibagikan kepada pemegang
saham dalam bentuk deviden.
b. Tahun berjalan
Yang dimasukkan ke dalam subpos ini adalah laba atau rugi bank pelapor pada periode tahun buku berjalan.
i. Laba
ii. Rugi
III-14
126
LBU PER KANTOR
III.1.3
REKENING ADMINISTRATIF
I. Tagihan Komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 495
2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 42) 521
3. Lainnya
a. Terkait dengan bank 525
b. Tidak terkait dengan bank 529
V. Lainnya
1. Penerusan kredit 45) 621
2. Aset produktif yang dihapusbuku
a. Aset Produktif
i. Kredit yang diberikan 46 ) 624
ii. Lainnya 631
III-15
127
LBU PER KANTOR
III-16
128
LBU PER KANTOR
III.1.4
PENJELASAN REKENING ADMINISTRATIF
Yang dimaksud dengan rekening administratif adalah transaksi-transaksi rupiah dan valuta asing yang pada tanggal
laporan belum secara efektif menimbulkan perubahan harta dan utang serta beberapa catatan penting.
Penjabaran rekening administratif dalam valuta asing ke dalam rupiah dilakukan dengan cara yang sama dengan
penjabaran aset dan kewajiban valuta asing ke dalam rupiah sebagaimana tertuang dalam penjelasan umum.
I. Tagihan Komitmen
3. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini seluruh tagihan komitmen yang tidak dapat digolongkan ke dalam
rekening-rekening di atas.
a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Definisi pihak terkait mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia mengenai batas maksimum pemberian
kredit.
III-17
129
LBU PER KANTOR
i. Committed
Kelonggaran tarik yang tidak memenuhi kriteria sebagai uncommitted sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.
ii. Uncommitted
Pengertian uncommitted mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas
aset bank umum.
b. Lainnya
i. Committed
Penjelasan sebagaimana butir II.1.a.i.
ii. Uncommitted
Penjelasan sebagaimana butir II.1.a.ii.
Jumlah pada rekening ini harus sama dengan jumlah pada kolom Kelonggaran Tarik pada
Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan (Form-11) dengan sandi golongan debitur pihak ketiga
bukan bank.
2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
i. Committed
Penjelasan sebagaimana butir II.1.a.i.
ii. Uncommitted
Penjelasan sebagaimana butir II.1.a.ii.
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah fasilitas kredit yang masih disediakan oleh bank
pelapor kepada bank lain termasuk BPR dan belum ditarik. Jumlah pada rekening ini harus sama
dengan jumlah pada kolom Kelonggaran Tarik pada Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan (Form-
11) dengan sandi golongan debitur bank.
Rekening ini harus dirinci pada Daftar Rincian Transaksi Spot dan Derivatif (Form-42).
Untuk transaksi derivatif dalam Valas-Rupiah, pelaporan pada Form Rekening Administratif hanya dilakukan
untuk posisi valas.
Sedangkan untuk transaksi derivatif Valas-Valas, pelaporan pada Form Rekening Administratif dilakukan
untuk kedua posisi Valas dimaksud, yaitu sebagai Tagihan Komitmen dan Kewajiban Komitmen.
5. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah seluruh kewajiban komitmen bank pelapor yang tidak dapat
digolongkan ke dalam rekening-rekening di atas.
III-18
130
LBU PER KANTOR
3. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah seluruh tagihan kontinjensi bank pelapor yang tidak dapat
digolongkan ke dalam rekening-rekening di atas.
Rekening ini harus dirinci pada Daftar Rincian Garansi Yang Diberikan (Form-44).
2. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah seluruh kewajiban kontinjensi bank pelapor yang tidak
dapat digolongkan ke dalam rekening di atas.
V. Lainnya
1. Penerusan kredit
Dalam rekening ini dimasukkan baki debet (outstanding) kredit baik dalam rupiah maupun valuta asing
yang disalurkan oleh bank pelapor yang dananya berasal dari pihak lain, dan atas penyaluran kredit
tersebut bank pelapor tidak menanggung risiko.
Rekening ini harus dirinci pada Daftar Rincian Penerusan Kredit (Form-45).
Laporan aset produktif yang dihapusbuku dan aset produktif dihapusbuku yang dipulihkan atau berhasil
ditagih, mencakup seluruh data aset produktif yang telah dihapusbuku oleh bank pelapor.
III-19
131
LBU PER KANTOR
a. Aset Produktif
i. Kredit yang diberikan
Rekening ini harus dirinci pada Daftar Rincian Kredit yang Dihapusbuku (Form-46).
ii. Lainnya
Dalam pelaksanaan hapus buku dan hapus tagih bank wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan
peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.
Laporan aset produktif yang telah dihapustagih dimulai dari data kredit yang dihapustagih data bulan Januari
2009.
III-20
132
LBU PER KANTOR
III.2.1
LAPORAN LABA/RUGI PER KANTOR 1)
Laporan L/R
Penduduk Bukan Penduduk
Rekening-rekening Sandi Jumlah
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah
III-21
133
LBU PER KANTOR
Laporan L/R
d. Surat Berharga
i. Kepada Bank Indonesia 1530
ii. Kepada Bank lain 1540
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1550
e. Pinjaman yang diterima
i. Kepada Bank lain 1590
ii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1600
f. Lainnya
i. Kepada Bank Indonesia 1630
ii. Kepada Bank lain 1640
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1650
iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia 1660
v. Kantor Pusat/Cabang sendiri di Indonesia 1670
g. Koreksi atas pendapatan bunga 1680
B. 1. Pendapatan Bunga Bersih (A1 - A2) 1750
2. Beban Bunga Bersih (A2 - A1) 1760
C. Pendapatan dan Beban Operasional Lain
1. Pendapatan Operasional Selain Bunga 1800
a. Surat Berharga
i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) surat berharga 1810
ii. Keuntungan penjualan surat berharga
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan 1830
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada
nilai wajar 1840
ii.2. Tersedia untuk dijual 1850
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 1860
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan piutang 1870
b. Kredit yang diberikan
i. Peningkatan Nilai Wajar (MTM) kredit yang
diberikan 1900
ii. Keuntungan penjualan kredit
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan 1930
III-22
134
LBU PER KANTOR
Laporan L/R
III-23
135
LBU PER KANTOR
Laporan L/R
III-24
136
LBU PER KANTOR
Laporan L/R
III-25
137
LBU PER KANTOR
Laporan L/R
III-26
138
LBU PER KANTOR
Laporan L/R
III-27
139
LBU PER KANTOR
Laporan L/R
III-28
140
LBU PER KANTOR
III.2.1.A
DAFTAR RINCIAN
PENDAPATAN BUNGA DARI SURAT BERHARGA
I II III IV V
Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara(SPN) 043
c. Promes/aksep 051
d. Wesel
i. Wesel ekspor 055
ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057
iii. Lainnya 059
e. Commercial Papers (CP) 060
f. Medium Term Notes (MTN) 061
g. Floating Rate Notes (FRN) 062
h. Credit Linked Notes 063
i. Lainnya 069
2. Surat Berharga Pasar Modal
a. Reksadana 081
b. Obligasi
i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082
ii. Obligasi Negara (ON) 086
iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
iv. Subordinasi 088
v. Lainnya 083
c. Efek beragun aset 084
d. Lainnya 089
3. Lain-lain 099
JUMLAH 100
III-29
141
LBU PER KANTOR
III.2.1.B
DAFTAR RINCIAN
PENDAPATAN BUNGA DARI KREDIT YANG DIBERIKAN
I II III IV v
Kategori Portofolio
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a.Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b.Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
a.Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan 12
Lembaga Internasional
b.Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a.Tagihan Jangka Pendek 14
b.Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 36
Portofolio Ritel
7. Kredit Beragun Rumah Tinggal
a.LTV < 70% 37
b.70% < LTV < 80% 38
c. 80% < LTV < 95% 39
8. Kredit Beragun Properti Komersial 42
9. Kredit Pegawai atau Pensiunan 40
10.Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
a.Kredit Beragun Rumah Tinggal 60
b.Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 62
11.Eksposur Sekuritisasi 70
JUMLAH 90
III-30
142
LBU PER KANTOR
III.2.2
PENJELASAN LAPORAN LABA RUGI
Yang dimasukkan ke dalam Laporan Laba Rugi adalah angka-angka kumulatif pendapatan dan beban bank pelapor
dalam rupiah dan valuta asing sejak awal tahun buku sampai dengan tanggal laporan. Pendapatan dan beban
dalam valuta rupiah dimasukkan dalam kolom Rupiah, sedangkan pendapatan dan beban dalam valuta asing
dimasukkan dalam kolom Valas.
Untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui Laporan Laba/Rugi, maka penyesuaian nilai wajar
dilaporkan secara neto untuk aset keuangan yang sama. Hal ini berlaku juga untuk kewajiban keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui Laporan Laba/Rugi.
Sebagai contoh :
- Pada tanggal 15 Juni 2011 bank membeli surat berharga A yang digolongkan dalam kelompok Diperdagangkan
dengan nilai wajar sebesar Rp.100 juta.
- Pada tanggal 30 Juni 2011, nilai wajar surat berharga A tersebut naik menjadi Rp.110juta.
- Maka pada pelaporan LBU posisi akhir bulan Juni 2011, bank melaporkan peningkatan nilar wajar surat
berharga A sebesar Rp.10juta.
- Apabila pada akhir Juli 2011 nilai wajar surat berharga A menjadi Rp.107juta, maka pada pelaporan LBU posisi
akhir bulan Juli 2011, bank melaporkan pada pos peningkatan nilar wajar surat berharga A sebesar Rp.7 juta.
- Selanjutnya, jika pada bulan Agustus 2011, nilai wajar surat berharga A menjadi Rp.90 juta, maka pada pelaporan
LBU posisi akhir bulan Agustus 2011, bank melaporkan pada pos penurunan nilai wajar surat berharga A
sebesar Rp.10 juta, dan pos peningkatan nilai wajar dilaporkan 0.
Laporan Laba Rugi dirinci sebagai berikut :
1. Pendapatan Bunga
Adalah pendapatan bunga dalam rupiah dan valuta asing dari penanaman yang dilakukan oleh bank pelapor
baik pada penduduk maupun bukan penduduk, misalnya penempatan pada bank lain, surat berharga, dan
kredit yang diberikan atau pada kantor pusat atau kantor cabang lainnya (bank yang sama) yang melakukan
kegiatan operasional di Indonesia dan di luar Indonesia.
III-31
143
LBU PER KANTOR
Pendapatan bunga atas penempatan surat-surat berharga dirinci menurut penerbit surat berharga:
i. Dari Bank Indonesia
ii. Dari Bank Lain
iii. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank
Pendapatan bunga atas penanaman pada kredit dirinci menurut debitur, yaitu :
i. Dari Bank Lain
ii. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank
e. Lainnya
Adalah seluruh pendapatan bunga yang diterima dalam rupiah dan valuta asing atas penanaman dana
diluar butir a s.d. d. Dalam pos ini termasuk pendapatan bunga/diskonto yang diterima bank pelapor
yang timbul dari pembelian surat berharga dengan janji dijual kembali (reverse repo).
2. Beban Bunga
Adalah beban bunga dalam rupiah dan valuta asing dari kewajiban bank pelapor baik kepada penduduk maupun
bukan penduduk, seperti beban bunga yang timbul dari kewajiban pada bank lain, kewajiban kepada pihak
ketiga bukan bank, surat berharga yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, dan kewajiban kepada kantor
pusat atau kantor cabang lainnya (bank yang sama) yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia dan di
luar Indonesia.
III-32
144
LBU PER KANTOR
Beban bunga atas kewajiban kepada pihak ketiga bukan bank dirinci :
i. Giro
ii. Simpanan berjangka
iii. Tabungan
d. Surat-Surat Berharga
Adalah seluruh beban bunga yang dibayar dalam rupiah dan valuta asing atas penerbitan surat-surat berharga.
Dalam pos ini tidak termasuk beban bunga yang timbul dari penjualan surat berharga dengan janji dibeli
kembali (repo).
Beban bunga atas kewajiban penerbitan surat-surat berharga dirinci menurut pihak lawan:
i. Kepada Bank Indonesia
ii. Kepada Bank Lain
iii. Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank
Beban bunga atas pinjaman yang diterima dirinci menurut pihak lawan:
i. Kepada Bank Lain
ii. Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank
f. Lainnya
Adalah seluruh beban bunga yang dibayar dalam rupiah dan valuta asing karena kewajiban bank pelapor
selain butir a sampai dengan e. Dalam pos ini termasuk beban bunga/diskonto yang dibayarkan bank pelapor
yang timbul dari penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali (repo).
III-33
145
LBU PER KANTOR
Pos ini dilaporkan sebesar nilai yang dikoreksi, apabila koreksi atas bunga tersebut menyebabkan
pendapatan bunga menjadi negatif. Apabila koreksi atas pendapatan bunga yang sudah diakui namun
belum diterima (accrual) tersebut tidak menyebabkan pendapatan bunga menjadi negatif, pos ini tidak
perlu diisi.
a. Surat Berharga
Untuk surat berharga dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
keuntungan ini merupakan selisih positif antara harga penjualan dan nilai wajar surat berharga
pada saat pengakuan awal.
Untuk surat berharga dalam kategori tersedia untuk dijual, keuntungan ini merupakan selisih
positif antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi ditambah keuntungan yang
telah diakui secara langsung di ekuitas.
Untuk surat berharga dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, keuntungan ini merupakan
selisih positif antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi (amortised cost).
Keuntungan yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi surat berharga yang dijual, yaitu:
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
ii.2. Tersedia untuk dijual
ii.3. Dimiliki hingga Jatuh Tempo
ii.4. Pinjaman Yang Diberikan Dan Piutang
III-34
146
LBU PER KANTOR
Keuntungan yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi kredit yang dijual, yaitu :
Keuntungan yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi aset keuangan lainnya, yaitu:
III-35
147
LBU PER KANTOR
f. Dividen, Keuntungan dari penyertaan dengan equity method, komisi/provisi/fee dan administrasi
Pos ini dirinci berdasarkan penduduk dan bukan penduduk yang dirinci menurut:
i. Dividen
Adalah pendapatan berupa dividen dari penyertaan.
ii. Keuntungan dari penyertaan dengan Equity Method
iii. Komisi/provisi kredit
Adalah komisi dan provisi yang diterima bank pelapor karena pemberian kredit.
iv. Komisi/provisi dari transaksi derivatif
Adalah komisi dan provisi yang diterima bank pelapor karena kegiatan transaksi valuta asing.
v. Fee atas kredit kelolaan
Adalah fee atau jasa yang diterima bank pelapor karena penyaluran kredit kelolaan/penerusan kredit.
vi. Lainnya
III-36
148
LBU PER KANTOR
Adalah provisi dan komisi yang diterima selain butir i sampai dengan v di atas, misalnya komisi
transfer, fee pengelolaan rekening dan kegiatan bank dalam melakukan kegiatan kustodian.
i. Aset Keuangan
Dalam pos ini dilaporkan koreksi cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan.
ii. Aset Lainnya
Dalam pos ini dilaporkan koreksi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset lainnya.
iii. Rupa-rupa Aset
Dalam pos ini dilaporkan koreksi cadangan kerugian penurunan nilai atas rupa-rupa aset.
Perlakuan akuntasi untuk koreksi cadangan kerugian penurunan nilai dilakukan sesuai PSAK dan PAPI
yang berlaku.
h. Koreksi atas Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif
Adalah koreksi atas penyisihan penghapusan transaksi rekening administratif yang telah dibentuk karena
terdapat peningkatan kualitas transaksi rekening administratif, sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai
penilaian kualitas aset bank umum.
Sandi ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.
i. Pendapatan Lainnya
Adalah pendapatan operasional yang tidak termasuk ke dalam salah satu dari pos a s.d. h di atas.
a. Surat Berharga
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM) Surat Berharga
Untuk surat berharga dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, potensi
kerugian yang belum direalisasikan merupakan selisih negatif antara nilai wajar surat berharga
pada tanggal laporan dan nilai wajar surat berharga pada saat pengakuan awal.
Untuk surat berharga dalam kategori tersedia untuk dijual, merupakan potensi kerugian yang direalisasi
ke Laporan Laba/Rugi sesuai PSAK dan PAPI.
ii. Kerugian Penjualan Surat Berharga
Kerugian yang dapat direalisasikan dari penjualan surat berharga.
Untuk surat berharga dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kerugian ini
merupakan selisih negatif antara harga penjualan dan nilai wajar surat berharga pada saat pengakuan
awal.
III-37
149
LBU PER KANTOR
Untuk surat berharga dalam kategori tersedia untuk dijual, kerugian ini merupakan selisih negatif
antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi ditambah kerugian yang telah diakui secara
langsung di ekuitas.
Untuk surat berharga dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, kerugian ini merupakan selisih
negatif antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi (amortised cost).
Kerugian yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi surat berharga yang dijual, yaitu:
Untuk kredit dalam kategori tersedia untuk dijual, merupakan potensi kerugian yang direalisasi
ke Laporan Laba/Rugi sesuai PSAK dan PAPI.
Untuk kredit dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kerugian ini
merupakan selisih negatif antara harga penjualan dan nilai wajar kredit pada saat pengakuan
awal.
Untuk kredit dalam kategori tersedia untuk dijual, kerugian ini merupakan selisih negatif antara
harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi ditambah kerugian yang telah diakui secara
langsung di ekuitas.
Untuk kredit dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan kategori Pinjaman Yang Diberikan
Dan Piutang, kerugian ini merupakan selisih negatif antara harga penjualan dan biaya perolehan
diamortisasi (amortised cost).
Kerugian yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi kredit yang dijual, yaitu:
III-38
150
LBU PER KANTOR
Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori tersedia untuk dijual, merupakan potensi kerugian
yang direalisasi ke Laporan Laba/Rugi sesuai PSAK dan PAPI.
Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
kerugian ini merupakan selisih negatif antara harga penjualan dan nilai wajar aset keuangan lainnya
pada saat pengakuan awal.
Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori tersedia untuk dijual, kerugian ini merupakan selisih
negatif antara harga penjualan dan biaya perolehan diamortisasi ditambah kerugian yang telah
diakui secara langsung di ekuitas.
Untuk aset keuangan lainnya dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan kategori Pinjaman
Yang Diberikan dan Piutang, kerugian ini merupakan selisih negatif antara harga penjualan dan
biaya perolehan diamortisasi (amortised cost).
Kerugian yang diperoleh dilaporkan berdasarkan klasifikasi aset keuangan lainnya yang dijual, yaitu:
Pos ini dirinci atas penduduk dan bukan penduduk yang dirinci menurut :
i.1. Forward
i.2. Futures
III-39
151
LBU PER KANTOR
i.3. Swap
i.4. Option
i.5. Spot
i.6. Lainnya
i.1. Forward
i.2. Futures
i.3. Swap
i.4. Option
i.5. Spot
i.6. Lainnya
v. Lainnya
Adalah provisi dan komisi yang dibayar selain butir i sampai dengan iv di atas, misalnya komisi transfer
dan kegiatan bank dalam melakukan kegiatan kustodian yang nasabahnya berstatus Penduduk.
g. Premi asuransi
Adalah biaya atau premi yang dikeluarkan oleh bank pelapor dalam rangka pertanggungan.
i. Kredit
Adalah premi asuransi yang dibayarkan untuk keperluan pertanggungan atas pemberian kredit.
III-40
152
LBU PER KANTOR
iv. Lainnya
v. Tagihan Akseptasi
Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas tagihan akseptasi wesel berjangka.
vii. Penyertaan
Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas penyertaan pada pihak ketiga
bank dan pihak ketiga bukan bank.
viii. Lainnya
Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan lainnya.
Lihat juga penjelasan pos Cadangan Kerugian Penurunan Nilai.
Lihat juga penjelasan pos Koreksi atas Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif.
k. Penyusutan/Amortisasi
III-41
153
LBU PER KANTOR
iv. Lainnya
Adalah beban penyusutan/amortisasi yang tidak dapat dimasukkan dalam subpos k.i sampai dengan
k.iii tersebut di atas.
vii. Lainnya
Adalah beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset lainnya selain aset huruf i s.d
huruf vi di atas.
o. Kerugian Terkait Risiko Operasional (Termasuk Kerugian Karena Kehilangan Aset Tetap dan
III-42
154
LBU PER KANTOR
Inventaris)
Pos ini diisi dengan kerugian terkait risiko operasional yang telah terjadi dan diidentifikasi berdasarkan
jenis kejadian kerugian (loss event). Pengakuan kerugian dapat dilakukan dengan pembebanan langsung
dan/atau reklasifikasi pos penyisihan kerugian risiko operasional.
i. Kecurangan Internal
Yaitu kerugian akibat tindakan seperti penggelapan, ketidaksesuaian penyalahgunaan properti,
pelanggaran peraturan, hukum atau kebijakan perusahaan. Yang termasuk ke dalam pos ini antara
lain: penipuan kredit, penyalahgunaan aset, kerusakan aset, dan pemalsuan cek.
Penjelasan pos kerugian terkait risiko operasional sebagaimana pada Box III.2.2.1
p. Tenaga kerja
Dalam hal pajak penghasilan ditanggung oleh bank pelapor, jumlahnya harus ditambahkan ke dalam
subpos ini.
III-43
155
LBU PER KANTOR
iii. Lainnya
Adalah seluruh biaya tenaga kerja di luar gaji, upah, dan honorarium, misalnya uang lembur dan
perawatan kesehatan.
s. Sewa
Adalah sewa yang dibayar oleh bank pelapor kepada pihak ketiga, misalnya sewa kantor, sewa rumah,
sewa alat-alat dan sewa perabot.
t. Promosi
Adalah seluruh biaya untuk promosi produk/jasa bank pelapor.
ii. Lainnya
Adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh bank pelapor sehubungan dengan penerimaan/pemakaian
barang-barang/jasa-jasa pihak ketiga, seperti biaya penerangan, air, telepon, telegram, alat-alat tulis
menulis, biaya percetakan, biaya perjalanan, penginapan, koran, dan majalah.
x. Lainnya
Adalah beban operasional yang tidak termasuk ke dalam salah satu dari pos a sampai dengan w di atas.
D. 1. Laba Operasional
Adalah selisih positif dari pendapatan operasional dikurangi beban operasional.
2. Rugi Operasional
Adalah selisih negatif dari pendapatan operasional dikurangi dengan beban operasional.
E. Pendapatan Non-operasional
Pendapatan non-operasional dirinci sebagai berikut :
III-44
156
LBU PER KANTOR
1. Sewa
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah pendapatan sewa yang diterima dari/dibebankan kepada
pihak ketiga, misalnya ruangan kantor dan sewa kendaraan bermotor yang dipergunakan oleh pihak
lain.
Pendapatan sewa yang diterima dari nasabah sehubungan dengan pemakaian tromol-tromol
penyimpanan,tidak dimasukkan ke dalam pos ini. Penyewaan yang demikian ini merupakan kegiatan
yang biasa/lazim dari Bank. Pendapatan sewa dimaksud, dimasukkan ke dalam pos Pendapatan
operasional, subpos Lainnya.
2. Keuntungan dari Penjualan dan Peningkatan Nilai Wajar Aset Tetap dan Inventaris
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan aset tetap dan
inventaris milik bank pelapor, termasuk potensi keuntungan karena peningkatan nilai wajar aset tetap
sesuai PSAK mengenai aset tetap.
Hasil suatu eksekusi/penjualan atau barang-barang jaminan yang diserahkan oleh debitur kepada bank
pelapor tidak dilaporkan dalam pos ini.
5. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah pendapatan non-operasional yang tidak termasuk dalam salah
satu dari pos pendapatan non-operasional 1 sampai dengan 4 di atas. Apabila jumlah pos pendapatan
lainnya melebihi 25% dari total jumlah pendapatan non-operasional, bank pelapor harus merincinya pada
Daftar Rincian Pendapatan Non-Operasional Lainnya (Form-51).
F. Beban Non-operasional
Beban non-operasional dirinci sebagai berikut :
1. Kerugian dari Penjualan dan Penurunan Nilai Wajar Aset Tetap dan Inventaris
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kerugian-kerugian yang timbul sebagai akibat dijual/hilangnya
aset tetap dan inventaris milik bank pelapor, termasuk potensi kerugian karena penurunan nilai wajar
aset tetap sesuai PSAK mengenai aset tetap.
3. Lainnya
Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah beban non-operasional yang tidak dapat dimasukkan ke dalam
salah satu pos beban non-opersional 1 sampai dengan 2 di atas. Apabila jumlah pos beban lainnya melebihi
25% dari total jumlah beban non-operasional, bank pelapor harus merincinya pada Daftar Rincian Beban
Non-Operasional Lainnya (Form-52).
G. 1. Laba non-operasional
Adalah selisih positif dari pendapatan non-operasional dikurangi beban non-operasional.
III-45
157
LBU PER KANTOR
2. Rugi non-operasional
Adalah selisih negatif dari pendapatan non-operasional dikurangi beban non-operasional.
Transfer laba ini menambah laba tahun berjalan dan/atau mengurangi rugi tahun berjalan.
Transfer rugi ini menambah rugi tahun berjalan dan atau mengurangi laba tahun berjalan.
Transfer laba ini merupakan faktor pengurang dari laba tahun berjalan.
Transfer rugi ini merupakan faktor pengurang dari rugi tahun berjalan.
Untuk LBU Gabungan, pos ini hanya diisi untuk Kantor Cabang Bank Asing.
K. Pajak penghasilan
III-46
158
LBU PER KANTOR
2. Pajak Tangguhan
a. Pendapatan Pajak Tangguhan
Pada pos ini dilaporkan pendapatan yang berasal dari koreksi fiskal sebagaimana diatur dalam
PSAK mengenai akuntansi pajak penghasilan.
L. Laba/Rugi Bersih
1. Laba Bersih
Adalah laba bersih tahun berjalan dikurangi taksiran pajak tahun berjalan, dikurangi beban pajak tangguhan
atau ditambah pendapatan pajak tangguhan.
2. Rugi Bersih
Adalah rugi bersih tahun berjalan.
2. Rugi
Adalah bagian kerugian hasil usaha dari anak perusahaan yang tidak dimiliki, baik secara langsung maupun
tidak langsung oleh induk perusahaan.
III-47
159
III-48
Box III.2.2.1
Klasifikasi untuk Jenis Kejadian yang Menimbulkan Kerugian secara Terinci (Risiko Operasional)
Kecurangan secara Internal Kerugian akibat tindakan dari tipe yang Aktivitas yang tidak diotorisasi Transaksi tidak dilaporkan (disengaja)
dimaksudkan untuk penggelapan, Tipe transaksi yang tidak diotoriasasi (disertai kerugian moneter)
ketidaksesuaian properti atau pelanggaran Mismarking posisi (disengaja)
peraturan, hukum atau kebijakan Pencurian dan penipuan Penipuan/penipuan kredit, simpanan yang tidak berharga
perusahaan, tidak termasuk pembedaan/ Pencurian/Perampokan
diskriminasi, yang melibatkan paling tidak Penyalahgunaan aset oleh pihak yang tidak berwenang
satu pihak internal Kerusakan aset
Pemalsuan
Pemalsuan cek
Penyelundupan
Pengambilalihan rekening/peniruan/dll
Ketidakpatuhan/pengelakan pajak (disengaja)
Penyuapan/komisi ilegal (kickbacks)
Insider trading (menggunakan informasi internal untuk
kepentingan pribadi dan bukan untuk rekening perusahaan)
Kejahatan Eksternal Kerugian akibat kegiatan yang termasuk Pencurian dan penipuan Pencurian
penipuan, penyalahgunaan properti atau Pemalsuan
pelanggaran hukum oleh pihak ketiga Pemalsuan cek
Kerusakan akibat hacking
Sistem Pengamanan Pencurian informasi (disertai kerugian dalam bentuk uang)
Praktek Ketenagakerjaan dan Kerugian yang timbul dari tindakan yang Hubungan karyawan Kompensasi, benefit, masalah pemberhentian
Keselamatan Tempat Kerja tidak konsisten dengan ketenagakerjaan, Aktivitas buruh yang terorganisasi
dari pembayaran klaim kecelakan pegawai, Lingkungan kerja yang aman Kewajiban umum
atau dari kejadian pembedaan/diskriminasi Kesehatan pegawai dan kejadian peraturan keamanan
Kompensasi pegawai
Pembedaan dan diskriminasi Seluruh bentuk diskriminasi
160
Kategori Tipe Kejadian Kategori (Level 2) Contoh Aktivasi (Level 3)
(Level 1)
Klien, Produk dan Praktek Kerugian yang timbul akibat kegagalan Kesesuaian, ungkapan dan Pelanggaran penjaminan/pedoman
Bisnis yang tidak sengaja atau lalai untuk penjaminan Masalah kesesuaian/pengungkapan (KYC, dsb)
memenuhi kewajiban profesional terhadap Pelanggaran pengungkapan kepada nasabah ritel
klien tertentu (termasuk penjaminan clan Pelanggaran kerahasiaan
persyaratan kesesuaian), atau akibat sifat Penjualan yang agresif
atau rancangan suatu produk Account churning
Penyalahgunaan informasi rahasia
Kewajiban peminjam
Praktek bisnis atau pasar yang tidak Antitrust
sehat Praktek perdagangn/pasar yang tidak sehat
Manipulasi pasar lnsider trading (atas rekening perusahaan)
Aktivitas yang tidak memiliki izin
Pencucian uang
Cacat produk Kerusakan produk (tidak diotorisasi, dll)
Kesalahan model
Pemilihan, sponsor dan eksposur Kegagalan untuk menyelidiki klien sesuai pedoman
Kelebihan batas eksposur klien
Aktivitas penasihat Perselisihan atas kinerja aktivitas penasihat
Kerusakan Aset Fisik Bencana dan kejadian lain Kerugian akibat bencana alam
Kerugian manusia dari sumber luar (terorisme, vandalisme)
161
III-49
III-50
Kategori Tipe Kejadian Definisi Kategori (Level 2) Contoh Aktivasi (Level 3)
162
LBU PER KANTOR
III.3.1
RINCIAN KAS DALAM VALUTA ASING
FORM - 03
03
I II III IV V VI VII
Posisi Kredit Lainnya Posisi
Jenis Mata Uang Debet
No. Awal Akhir
JUMLAH
III-51
163
LBU PER KANTOR
III.3.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KAS DALAM VALUTA ASING
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi seluruh uang kartal yang ada dalam kas berupa uang kertas dan uang logam
asing yang masih berlaku milik bank pelapor.
KOLOM
III. Debet
Adalah jumlah setoran yang mengakibatkan bertambahnya uang kertas dan uang logam asing
IV. Kredit
Adalah jumlah penarikan yang mengakibatkan berkurangnya uang kertas dan uang logam asing.
V. Lainnya
Adalah jumlah perubahan dalam saldo uang kertas dan uang logam asing pada bank yang disebabkan bukan
karena adanya suatu transaksi. Misalnya penyesuaian kurs.
III-52
164
LBU PER KANTOR
III.4.1
SANDI RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Giro 10
2. Term Deposit 22
3. Deposit Facility 24
4. Lainnya 90
V. Jumlah
III-53
165
LBU PER KANTOR
III.4.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi seluruh tagihan atau penempatan dana bank pelapor dalam rupiah dan valuta
asing pada Bank Indonesia. Termasuk dalam tagihan tersebut adalah penempatan giro pada Bank Indonesia dalam
rangka memenuhi ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM).
KOLOM
I. Jenis
Yaitu bentuk tagihan atau penempatan bank pelapor pada Bank Indonesia dalam rupiah dan valuta asing.
1. Giro
2. Term Deposit
Fasilitas penempatan dana rupiah bank peserta Operasi Pasar Terbuka (OPT) secara berjangka di Bank
Indonesia.
3. Deposit Facility
Penempatan dana rupiah oleh bank di Bank Indonesia dalam rangka operasi moneter dengan jangka
waktu 1 (satu) hari kerja.
4. Lainnya
Semua jenis tagihan atau penempatan bank pelapor kepada Bank Indonesia selain jenis-jenis tersebut di atas.
V. Jumlah
III-54
166
LBU PER KANTOR
III.4.3
DAFTAR RINCIAN
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
FORM - 04
04
I II III IV V
Jangka Waktu
Suku Bunga / Jumlah
Jenis Jenis Valuta
Diskonto
Mulai Jatuh Tempo
JUMLAH
III-55
167
LBU PER KANTOR
III.5.1
SANDI RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN
KOLOM SANDI
I. Bank
1. Sandi Bank
Lihat Daftar Sandi Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan Bank 1
b. Tidak terkait dengan Bank 2
3. Status
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
VI. Jenis
1. Giro 010
2. Interbank call money 015
3. Tabungan 020
4. Deposit on call 025
5. Deposito berjangka 030
6. Sertifikat Deposito 035
7. Margin deposit 040
8. Setoran jaminan dalam rangka transaksi perdagangan 045
9. Dana pelunasan obligasi 079
10. Lain-lain 099
Khusus untuk agunan atau jaminan kedua dan seterusnya 098
VII. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
III-56
168
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
XIII. Jumlah
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
XIV. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima
XV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
III-57
169
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
III-58
170
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan
XVI. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
1. Secara Individual
2. Secara Kolektif
III-59
171
LBU PER KANTOR
III.5.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi penyediaan dana bank pelapor kepada bank lain, dimana bank pelapor akan
menerima imbal hasil tertentu. Termasuk dalam pengertian ini adalah penempatan bank pelapor kepada Bank Perkreditan
Rakyat (BPR). Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening penempatan pada bank lain harus dilaporkan secara individual.
Guna penyederhanaan laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama.
Dengan demikian pengisian Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain dilakukan sebagai berikut :
a. Kolom I diisi dengan sandi bank yang mempunyai kewajiban kepada bank pelapor.
b. Kolom II sampai dengan kolom XI dan kolom XV diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang bersangkutan.
c. Kolom XII, XIII, XIV, XV.5.a, XV.10, dan XVI diisi dengan jumlah rupiah dari penempatan pada bank yang
digabungkan.
KOLOM
I. Bank
1. Sandi Bank
Yaitu sandi bank lain yang mempunyai kewajiban pada bank pelapor, baik bank yang melakukan kegiatan
operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia.
1. Bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank di Indonesia.
Misalnya, Bank Permata (sandi 013); Citibank (sandi 031); dan BPR (sandi 600).
2. Bank yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank
Yang Beroperasi Di Luar Indonesia. Misalnya, BII-Bombay ( sandi 760) ; BRI-New York (sandi 700).
3. Bank lain bukan bank nasional yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, lihat Daftar Sandi
Bank sub Sandi Bank Lainnya di luar Indonesia, yaitu Bank Lainnya (Prime Bank) di luar Indonesia terkait
dengan bank (sandi 794). Dalam hal bank pelapor mempunyai lebih dari satu jenis rekening penempatan
pada bank yang sama, maka kolom Sandi Bank untuk setiap rekening tetap diisi sesuai dengan jenis
transaksinya.
3. Status
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status dengan Bank.
III-60
172
LBU PER KANTOR
VI. Jenis
Yaitu bentuk penempatan bank pelapor pada bank lain dalam rupiah dan valuta asing.
1. Giro
3. Tabungan
4. Deposit on call
5. Deposito berjangka
6. Sertifikat Deposito
7. Margin deposit
10. Lain-lain
Penempatan atau tagihan bank pelapor kepada bank lain selain jenis 1 sampai dengan 9 di atas.
Untuk penempatan yang tidak memiliki jatuh tempo, maka kolom Jatuh Tempo diisi sama dengan kolom Mulai,
termasuk pula Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito yang sudah jatuh tempo. Khusus untuk Deposit on Call
yang tidak mempunyai jangka waktu, kolom Jangka Tempo diisi dengan jangka waktu syarat callnya.
X. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.
III-61
173
LBU PER KANTOR
XII. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.
XIII. Jumlah
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).
Saldo ini tidak dapat dikompensasi dengan kewajiban bank lain pada bank pelapor.
XV. Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.
III-62
174
III.5.3
DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN
175
III-63
III-64
XIV XV XVI
Cadangan Kerugian
Agunan/Jaminan Penurunan Nilai
176
LBU PER KANTOR
III.6.1
SANDI RINCIAN TAGIHAN SPOT DAN DERIVATIF
KOLOM SANDI
III-65
177
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
XII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XIV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Deposito 041
III-66
178
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
III-67
179
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan
III-68
180
LBU PER KANTOR
III.6.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TAGIHAN SPOT DAN DERIVATIF
Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh tagihan dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga bukan
bank yang merupakan potensi keuntungan berdasarkan proses valuasi atas perjanjian/kontrak derivatif yang mencerminkan
selisih positif antara nilai kontrak dengan nilai wajar transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan.
KOLOM
II. Jenis
1. Forward
Transaksi pembelian atau penjualan suatu mata uang dengan mata uang lainnya atau instrumen keuangan
lainnya pada harga yang ditetapkan saat ini dengan penyerahan dan penyelesaian pada tanggal tertentu pada
masa yang akan datang.
Khusus untuk LBU Perusahaan Anak, termasuk juga pembelian dan penjualan ekuitas dan indeks.
2. Future
Transaksi jual beli di bursa berjangka untuk menyerahkan komoditas (khusus untuk Perusahaan Anak) atau
instrumen keuangan dengan mengikuti persyaratan standar yang ditetapkan, yaitu: spesifikasi produk, kualitas,
jumlah kontrak, harga yang disepakati, dan tanggal penyerahan.
3. Swap
Transaksi swap antara lain meliputi:
4. Option
Transaksi yang memberikan hak kepada pembeli (holder) dan kewajiban bagi penjual (writer) untuk melakukan
pembelian atau penjualan pada periode tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.
III-69
181
LBU PER KANTOR
a. Call
Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk membeli instrumen keuangan pada periode
tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.
b. Put
Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk menjual instrumen keuangan pada periode
tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.
c. Lainnya
5. Spot
Perjanjian jual/beli valuta asing secara tunai dengan penyerahan atau penyelesaian transaksi tidak lebih dari 2
(dua) hari kerja.
6. Lainnya
Jenis transaksi derivatif yang tidak dapat digolongkan pada jenis 1 sampai 5 di atas.
III. Kontrak
1. Jual
Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak penjualan derivatif. Untuk transaksi option, merupakan
kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai penjual (writer).
2. Beli
Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak pembelian derivatif. Untuk transaksi option, merupakan
kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai pembeli (holder).
III-70
182
LBU PER KANTOR
X. Tanggal Pemeringkatan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Tanggal Pemeringkatan.
XII. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.
XIV Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.
III-71
183
III-72
III.6.3
Jumlah
184
FORM - 06
06
XIV XV
Cadangan Kerugian
Agunan/Jaminan Penurunan Nilai
III.7.1
SANDI RINCIAN SURAT BERHARGA
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
c. Promes 051
d. Wesel
i. Wesel ekspor 055
ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057
iii. Lainnya 059
e. Commercial Papers (CP) 060
f. Medium Term Notes (MTN) 061
g. Floating Rate Notes (FRN) 062
h. Credit Linked Notes 063
i. Lainnya 069
2 Surat Berharga Pasar Modal
a. Reksadana 081
b. Obligasi
i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082
ii. Obligasi Negara (ON) 086
iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
iv. Subordinasi 088
v. Lainnya 083
c. Efek beragun aset 084
d. Lainnya 089
3. Lain-lain 099
Khusus untuk agunan kedua dan seterusnya 098
II. Sifat
1. Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 1
b. Opsi Jual (Put Option) 2
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
i. Mandatory 3
ii. Tidak Mandatory 4
d. Lainnya 8
2. Tidak ada fitur tambahan 9
III-74
186
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
III. Status
1. Junior 1
2. Senior 2
3. Lainnya 9
V. Penerbit/Tertarik
1. Golongan Penerbit/Tertarik
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Penerbit/Tertarik
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
VI. Kategori Portofolio
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70
III-75
187
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
7. Tidak ada 00
VIII. Peringkat Surat Berharga
X. Negara Penerbit
Lihat Daftar Sandi Negara
XIII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XV. Nominal
XVII. Premium/Diskonto
XVIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
III-76
188
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
5. Bulan laporan
XX. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
III-77
189
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan
III-78
190
LBU PER KANTOR
III.7.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi surat berharga yang dimiliki bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing atas
surat berharga yang diterbitkan oleh bank dan pihak ketiga bukan bank.
Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening surat berharga harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan
laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama. Dengan demikian pengisian
Daftar Rincian Surat Berharga dilakukan sebagai berikut :
a. Kolom I sampai dengan VIII, sampai dengan XIV, dan XX diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang
bersangkutan.
b. Kolom XV sampai dengan XIX, XX.5.a, XX.10 dan XXI diisi dengan jumlah rupiah dari surat berharga yang
digabungkan.
KOLOM
I. Jenis
Yaitu bentuk surat berharga yang dimiliki bank pelapor.
c. Promes
Surat sanggup/janji tak besyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang
telah ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya.
d. Wesel
i. Wesel ekspor
iii. Lainnya
Wesel yang dimiliki oleh bank pelapor selain wesel ekspor dan SKBDN. Dalam pengertian ini sebagai
tertarik atau yang mempunyai kewajiban kepada bank pelapor adalah pihak ketiga bukan bank.
III-79
191
LBU PER KANTOR
i. Lainnya
a. Reksadana
Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang pasar modal.
b. Obligasi
iv. Subordinasi
Obligasi yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan
yang hampir sama dengan modal.
v. Lainnya
Jenis obligasi lainnya yang diterbitkan oleh bank dan pihak ketiga bukan bank selain butir i s.d. iv di atas.
III-80
192
LBU PER KANTOR
d. Lainnya
Surat berharga pasar modal yang dimiliki oleh bank pelapor selain jenis a sampai dengan c di atas.
3. Lain-lain
Surat-surat berharga milik bank pelapor selain jenis 1 dan 2 tersebut di atas.
II. Sifat
i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.
d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.
III. Status
1. Junior
Jika surat berharga memberikan hak kepada pembeli untuk menerima pembayaran setelah pembeli surat
berharga yang bersifat senior.
2. Senior
Jika surat berharga memberikan hak pertama bagi pembeli untuk menerima pembayaran.
3. Lainnya
Jika surat berharga tidak memiliki status junior atau senior.
V. Penerbit/Tertarik
1. Golongan Penerbit/Tertarik
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Penerbit/Tertarik.
III-81
193
LBU PER KANTOR
Jenis Obligasi dalam rangka program rekapitalisasi bank umum (sandi 082) golongan penerbit/tertarik diisi
dengan Departemen Keuangan (sandi 0020)
3. Status Penerbit/Tertarik
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.
X. Negara Penerbit
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Negara.
XIII. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.
Apabila penempatan dalam surat berharga tersebut tidak diberikan suku bunga, kolom ini diisi dengan
00,00. dan jenis suku bunga diisi 0.
III-82
194
LBU PER KANTOR
XV. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.
XVII. Premium/Diskonto
Yaitu sisa premium/diskonto dalam rupiah atau valuta asing yang belum diamortisasi.
XVIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).
XX. Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.
III-83
195
III-84
IV.7.3
JUMLAH
196
FORM - 07
07
XIX XX XXI
Pendapatan
Bunga Yg Jangka Waktu Agunan/Jaminan
Akan
Jenis Sifat Penerbit Lembaga Peringkat Nilai Agunan
Diterima Jenis Tanggal Secara Individual Secara Kolektif
Agunan / yang dapat
Agunan/ Agunan/
Valuta Nilai Tanggal Agunan / Pemeringkat Pemeringkatan
Jaminan Jaminan Jatuh Jaminan Penerbit diperhitungkan
Mulai Agunan/ Penilaian
Tempo Jaminan
Jaminan Terakhir
III.8.1
SANDI RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DIJUAL
DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (REPO)
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
c. Promes 051
d. Wesel
i. Wesel ekspor 055
ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057
iii. Lainnya 059
e. Commercial Papers (CP) 060
f. Medium Term Notes (MTN) 061
g. Floating Rate Notes (FRN) 062
h. Credit Linked Notes 063
i. Lainnya 069
2 Surat Berharga Pasar Modal
a. Reksadana 081
b. Obligasi
i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082
ii. Obligasi Negara (ON) 086
iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
iv. Subordinasi 088
v. Lainnya 083
c. Efek beragun aset 084
d. Lainnya 089
3. Lain-lain 099
Khusus untuk Agunan kedua dan seterusnya 098
III. Penerbit/Tertarik
1. Golongan Penerbit/Tertarik
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan Bank 1
b. Tidak terkait dengan Bank 2
III-86
198
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
3. Status Penerbit/Tertarik
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
V. Kategori Portofolio
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70
III-87
199
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
XIII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XV. Nominal
XVI. Premium/Diskonto
XVII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan laporan
III-88
200
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
XIX. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
III-89
201
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan
III-90
202
LBU PER KANTOR
III.8.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA
YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (REPO)
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi surat berharga yang dimiliki bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing atas
surat berharga yang diterbitkan oleh bank dan pihak ketiga bukan bank, yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo).
Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening surat berharga harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan
laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama. Dengan demikian pengisian
Daftar Rincian Surat Berharga Yang dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) dilakukan sebagai berikut :
a. Kolom I sampai dengan XIV, dan XIX iisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang bersangkutan.
b. Kolom XV sampai dengan XVIII, XIX.5.a, XIX.10 dan XX diisi dengan jumlah rupiah dari surat berharga yang
digabungkan.
KOLOM
I. Jenis
Yaitu bentuk surat berharga yang dimiliki bank pelapor yang dijual dengan janji dibeli kembali.
c. Promes
Surat sanggup/janji tak besyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang
telah ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya.
d. Wesel
i. Wesel ekspor
iii. Lainnya
Wesel yang dimiliki oleh bank pelapor selain wesel ekspor dan SKBDN. Dalam pengertian ini sebagai
tertarik atau yang mempunyai kewajiban kepada bank pelapor adalah pihak ketiga bukan bank.
III-91
203
LBU PER KANTOR
i. Lainnya
a. Reksadana
Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang pasar modal.
b. Obligasi
iv. Subordinasi
Obligasi yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan
yang hampir sama dengan modal.
v. Lainnya
Jenis obligasi lainnya yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan bank selain butir i s.d. iv di atas.
Surat berharga yang diterbitkan oleh penerbit berdasarkan aset keuangan yang dialihkan oleh kreditur
asal sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas
sekuritisasi aset.
III-92
204
LBU PER KANTOR
d. Lainnya
Surat berharga pasar modal yang dimiliki oleh bank pelapor yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan
bank selain jenis a sampai dengan c di atas.
3. Lain-lain
Surat berharga yang dimiliki bank pelapor selain jenis 1 dan 2 tersebut di atas.
III. Penerbit/Tertarik
Adalah bank atau pihak ketiga bukan bank yang menerbitkan surat berharga yang dijual oleh bank pelapor
dengan janji dibeli kembali.
1. Golongan Penerbit/Tertarik
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Penerbit/Tertarik.
Jenis Obligasi dalam rangka program rekapitalisasi bank umum (sandi 082) golongan penerbit/tertarik
diisi dengan Departemen Keuangan (sandi 0020)
3. Status Penerbit/Tertarik
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.
III-93
205
LBU PER KANTOR
V. Kategori Portofolio
Adalah kategorisasi portofolio terhadap Penerbit surat berharga.Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian
tentang Kategori Portofolio.
X. Kategori Pengukuran
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Aset Keuangan.
XIII. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.
XVI. Premium/Diskonto
Yaitu sisa premium/diskonto dalam rupiah atau valuta asing yang belum diamortisasi.
III-94
206
LBU PER KANTOR
XVII.Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya PerolehanDiamortisasi
atau Nilai Wajar).
Surat berharga yang dibeli dengan diskonto atau premium disajikan secara netto (carrying value).
XIX. Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan..
III-95
207
III-96
III.8.3
Jumlah
208
FORM - 08
08
III.9.1
SANDI RINCIAN TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA YANG DIBELI
DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE REPO)
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
c. Promes 051
d. Wesel
i. Wesel ekspor 055
ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057
iii. Lainnya 059
e. Commercial Papers (CP) 060
f. Medium Term Notes (MTN) 061
g. Floating Rate Notes (FRN) 062
h. Credit Linked Notes 063
i. Lainnya 069
2 Surat Berharga Pasar Modal
a. Reksadana 081
b. Obligasi
i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082
ii. Obligasi Negara (ON) 086
iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
iv. Subordinasi 088
v. Lainnya 083
c. Efek beragun aset 084
d. Lainnya 089
3. Lain-lain 099
Khusus untuk Agunan/Jaminan kedua dan seterusnya 098
III-98
210
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
V. Lembaga Pemeringkat
1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00
VI. Peringkat Perusahaan
X. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
4. Diragukan 4
III-99
211
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
5. Macet 5
XII. Nominal
XIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan laporan
XV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
III-100
212
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
III-101
213
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
III-102
214
LBU PER KANTOR
III.9.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA
YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE REPO)
Pada daftar rincian ini dilaporkan tagihan atas surat berharga dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak
ketiga bukan bank yang berasal dari kontrak pembelian surat berharga dengan janji dijual kembali (reverse repo).
Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening surat berharga harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan
laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama. Dengan demikian pengisian
Daftar Rincian Surat Berharga dilakukan sebagai berikut :
a. Kolom I sampai dengan XI , Kolom XIV sampai dengan XVI diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang
bersangkutan.
b. Kolom XII, XIII, XV.5.a, XV.10, dan XVII diisi dengan jumlah rupiah dari surat berharga yang digabungkan.
KOLOM
I. Jenis
Yaitu bentuk surat berharga yang dibeli oleh bank pelapor dengan janji dijual kembali.
c. Promes
Surat sanggup/janji tak besyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang
telah ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya.
d. Wesel
i. Wesel ekspor
iii. Lainnya
Wesel yang dimiliki oleh bank pelapor selain wesel ekspor dan SKBDN. Dalam pengertian ini, pihak
tertarik atau yang mempunyai kewajiban kepada bank pelapor adalah pihak ketiga bukan bank.
III-103
215
LBU PER KANTOR
i. Lainnya
a. Reksadana
Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang pasar modal.
b. Obligasi
iv. Subordinasi
Obligasi yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan
yang hampir sama dengan modal.
v. Lainnya
Jenis obligasi lainnya yang diterbitkan oleh bank dan pihak ketiga bukan bank selain butir i s.d. iv di atas.
III-104
216
LBU PER KANTOR
d. Lainnya
Surat berharga pasar modal yang dimiliki oleh bank pelapor selain jenis a sampai dengan c di atas.
3. Lain-lain
Surat-surat berharga milik bank pelapor selain jenis 1 dan 2 tersebut di atas.
V. Lembaga Pemeringkat
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.
III-105
217
LBU PER KANTOR
X. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.
XII. Nominal
Yaitu nilai tunai yang akan diterima pada saat berakhirnya kontrak/perjanjian pembelian surat berharga dengan
janji dijual kembali.
XIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Nilai Tercatat atau Nilai Wajar).
XV. Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.
III-106
218
III.9.3
DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA REVERSE REPO
219
III-107
III-108 FORM - 09
220
LBU PER KANTOR
III.10.1
SANDI RINCIAN TAGIHAN AKSEPTASI
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Wesel a/d L/C luar negeri 055
2. Wesel a/d L/C dalam negeri 057
3. Lainnya 099
Khusus untuk agunan kedua dan seterusnya 098
V. Lembaga Pemeringkat
1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
III-109
221
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00
X. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT
XI. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XIII. Nominal
XIV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
XV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
III-110
222
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
III-111
223
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan
III-112
224
LBU PER KANTOR
III.10.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TAGIHAN AKSEPTASI
Pada daftar rincian ini dilaporkan jumlah tagihan bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang timbul
karena akseptasi wesel atas dasar L/C berjangka. Dalam jenis ini yang dilaporkan adalah nilai wesel atas dasar L/C
berjangka yang diaksep.
KOLOM
I. Jenis
3. Lainnya
V. Lembaga Pemeringkat
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.
III-113
225
LBU PER KANTOR
X. Jangka Waktu
Yaitu jangka waktu akseptasi sesuai perjanjian.
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.
XI. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.
XIII. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.
XIV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).
XV. Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.
III-114
226
III.10.3
TAGIHANAKSEPTASI
227
III-115
III-116
XV XVI
228
LBU PER KANTOR
III.11.1
SANDI RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN
KOLOM SANDI
I. Nomor Akad
Diisi dengan nomor akad fasilitas kredit
IV. Debitur
1. Golongan Debitur
Lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Debitur
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
V. Kategori Debitur
1. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
a. Debitur Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan Penjaminan/
Asuransi Kredit
i. Penjamin Tertentu
i.1 Mikro 10
i.2 Kecil 20
i.3 Menengah 30
ii. Penjamin Lainnya
ii.1 Mikro 40
ii.2 Kecil 50
ii.3 Menengah 60
b. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Lainnya
i. Mikro 70
ii. Kecil 80
iii. Menengah 90
2. Bukan Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 99
III-117
229
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
X. Jenis Kredit
1. Dengan perjanjian kredit
a. Kredit yang diberikan 05
b. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (Sindikasi) 10
c. Kredit kepada pihak ketiga melalui lembaga lain secara channeling 20
d. Kredit kepada pihak ketiga melalui lembaga lain secara executing 25
e. Kartu Kredit 30
f. Surat berharga dengan Note Purchase Agreement (NPA) 45
2. Tanpa perjanjian kredit
a. Giro bersaldo debet 80
III-118
230
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
XVII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
III-119
231
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
XXI. Plafon
1. Plafon Induk
2. Plafon
XXII. Nominal
XXIV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Bulan Laporan
XXVI. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii.Surat Berharga lainnya 099
III-120
232
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat daftar sandi jenis valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6 Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
III-121
233
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
III-122
234
LBU PER KANTOR
III.11.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN
Pada daftar rincian ini dilaporkan semua realisasi pemberian kredit dalam rupiah dan valuta asing kepada bank
dan pihak ketiga bukan bank termasuk kepada pegawai bank sendiri. Dimasukkan pula ke dalam pos ini adalah
pembelian surat-surat berharga yang disertai dengan Note Purchase Agreement (NPA), pengambilalihan kredit
dalam rangka anjak piutang, tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan (ekspor impor) yang telah
Jatuh Tempo dan setelah 15 hari belum diselesaikan oleh nasabah, dan giro yang bersaldo debet.
Penjualan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) nasabah yang diendos bank pelapor dalam rangka pemberian kredit,
dalam LBU ini tidak mengurangi kredit yang diberikan. Selain itu, kredit yang diberikan dalam rangka pembiayaan
bersama/konsorsium/sindikasi baik sebagai bank induk (arranger) maupun bank peserta (participant) dilaporkan sebesar
tagihan bank pelapor kepada debitur yang bersangkutan atau sebesar pangsa bank pelapor. Rekening kredit yang
bersaldo kredit dilaporkan pada pos Daftar Rincian Giro.
Pengertian Kredit Yang Diberikan secara lengkap, lihat Penjelasan Pos-pos Neraca Bulanan, pos Kredit Yang Diberikan.
III-123
235
LBU PER KANTOR
2. Untuk debitur yang memberikan agunan/jaminan kredit kepada bank pelapor lebih dari satu agunan/jaminan,
maka semua agunan/jaminan tersebut harus dilaporkan dengan cara pelaporannya dilakukan lebih dari satu
baris (record).
3. Kredit yang telah disetujui akadnya namun belum ditarik oleh nasabah sehingga baki debetnya masih 0 (nol)
tetapi nasabah telah memiliki hak untuk menarik kreditnya (memiliki kelonggaran tarik), maka kredit tersebut
tetap harus dilaporkan di Form-11.
4. Kredit yang telah dilunasi oleh nasabah tidak dilaporkan dalam LBU. Selanjutnya terhadap kredit yang telah
dilunasi oleh nasabah mengingat sudah di hapus dari laporan kredit, maka baki debet bulan lalu tidak perlu
dilaporkan dalam Form-11.
5. Kredit yang pada tanggal laporan bersaldo nihil namun akadnya masih berlaku sehingga nasabah masih
memiliki hak untuk menarik kreditnya sesuai dengan kelonggaran tarik yang ada, tetap dilaporkan dalam
Form-11 dengan baki debet 0 (nol).
KOLOM
I. Nomor Akad
Nomor yang tercantum dalam perjanjian kredit.
Prinsip yang dipakai dalam laporan ini adalah setiap fasilitas harus memiliki nomor rekening yang unik (tidak
boleh sama). Dengan demikian, maka nomor rekening di LBU harus sama dengan nomor rekening di Sistem
Informasi Debitur (SID).
Dalam hal kredit Tanpa Perjanjian, Kolom Nomor Rekening harus diisi dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kredit yang berasal dari giro yang bersaldo debet (overdraft), kolom ini diisi dengan Nomor Rekening Giro
nasabah yang bersangkutan.
b. Kredit yang berasal dari tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan yang telah Jatuh Tempo
namun belum diselesaikan oleh nasabah yang bersangkutan, kolom Nomor Rekening diisi dengan nomor L/C
atau nomor lain yang berkaitan dengan penyediaan fasilitas kepada nasabah yang bersangkutan.
Dalam pelaporan ini setiap rekening kredit harus dilaporkan secara individual. Namun demikian, untuk
menyederhanakan pelaporan, kepada bank pelapor diperkenankan menggabungkan/menjumlahkan :
1. Untuk LBU Per Kantor dan LBU Perusahaan Anak, Rekening-rekening kredit yang plafon, nominal, dan
jumlah pada tanggal laporan masing-masing sampai dengan Rp 5.000.000,-(lima juta rupiah) untuk kredit
yang diberikan dalam rupiah atau sampai dengan USD 500,-atau equivalennya untuk mata uang asing lain
III-124
236
LBU PER KANTOR
untuk kredit yang diberikan dalam valuta asing, sepanjang Golongan Debitur, Kategori Debitur, Kategori
Portofolio, Jenis Penggunaan, Jenis Valuta per fasilitas, Kategori Pengukuran, dan Kualitas sama.
f. Kolom XIX untuk kredit dengan jenis penggunaan konsumsi, dapat diisi dengan Perumahan (sandi
001110, 001120 atau 001130), atau Lainnya (sandi 009000) sesuai dengan sektor ekonomi dari
rekening-rekening yang digabungkan.Sementara itu, untuk kredit dengan jenis penggunaan modal
kerja dan investasi, dapat diisi sektor ekonomi kegiatan yang belum jelas batasannya (sandi 000001
atau 000002) sesuai dengan sektor ekonomi dari rekening-rekening yang digabungkan.
g. Kolom IV.1, IV.2, V, VI, XI, XII, XV, dan XVII diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.
h. Kolom-kolom XXI sampai dengan XXV, XXVII, XXVIII diisi dengan jumlah rupiah dari rekening-rekening
yang digabungkan.
2.a.Untuk LBU Per Kantor, rekening-rekening kredit yang plafon, nominal atau jumlah pada tanggal laporan
masing-masing 5.000.000,-keatas sampai dengan Rp 50.000.000,-(lima puluh juta rupiah) untuk kredit yang
diberikan dalam rupiah atau sampai dengan USD 5000,- atau equivalennya untuk mata uang asing lain untuk
kredit yang diberikan dalam valuta asing, yang ciri-cirinya sama, pengisian data rincian kredit yang diberikan
dilakukan sebagai berikut :
i. Kolom I dan II cukup diisi dengan angka 0
ii. Kolom III diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.
iii. Kolom IV.1, IV.2, IV.3, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV.1, XIV.2, XV, XIV, XVII, XVIII, XIX dan XX ,
XXVI diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.
III. Kolom-kolom XXI sampai dengan XXV, XXVII, XXVIII diisi dengan jumlah rupiah dari rekening-rekening
yang digabungkan.
2.b.Untuk LBU Perusahaan Anak (Form-09), rekening-rekening kredit yang plafon, nominal atau jumlah
pada tanggal laporan masing-masing 5.000.000,-keatas sampai dengan Rp 1.000.000.000,-(satu milyar
rupiah) untuk kredit yang diberikan dalam rupiah atau sampai dengan USD 100.000,-atau equivalennya
untuk mata uang asing lain untuk kredit yang diberikan dalam valuta asing, yang ciri-cirinya sama,
pengisian data rincian kredit yang diberikan dilakukan sebagai berikut :
i. Kolom I dan II cukup diisi dengan angka 0
ii. Kolom III diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.
iii. Kolom IV.1, IV.2, IV.3, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV.1, XIV.2, XV, XVI, XVII, XVIII, XIX dan XX
diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.
iv. Kolom-kolom XXI sampai dengan XXV, XXVI.5.a,XXVI.10, XXVII, XXVIII diisi dengan jumlah rupiah
dari rekening-rekening yang digabungkan.
III-125
237
LBU PER KANTOR
v. Walaupun semua rinciannya sama, penggabungan rekening harus dengan rentang plafond yang
sama, dengan rentang plafond sebagai berikut :
v.1. Plafond s.d. Rp. 200 juta atau s.d ekuivalen USD 20.000
v.2. Plafond diatas Rp. 200 juta s.d. 500 juta atau diatas ekuivalen USD 20.000 s.d. 50.000
v.3. Plafond diatas Rp. 500 juta s.d. 1 miliar atau diatas ekuivalen USD 50.000 s.d. USD 100.000
IV. Debitur
1. Golongan Debitur
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Debitur.
2. Hubungan dengan bank
a. Terkait dengan bank
b. Tidak terkait dengan bank
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan bank.
3. Status Debitur
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.
V. Kategori Debitur
1. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
a. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan Penjaminan/Asuransi Kredit
Pemberian kredit kepada debitur usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah yang memenuhi
persyaratan penjaminan/asuransi kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai
pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan
pendekatan standar. Pengertian mengenai usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah mengacu
pada undang-undang yang mengatur mengenai usaha mikro, kecil dan menengah.
i. Penjamin Tertentu
Pemberian kredit kepada UMKM dengan penjaminan/asuransi kredit yang diterbitkan oleh lembaga
penjamin atau perusahaan asuransi berstatus BUMN dan lembaga penjamin/asuransi kredit dimaksud
serta skema penjaminan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank
Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit
dengan menggunakan pendekatan standar.
i.1. Mikro
i.2. Kecil
i.3. Menengah
ii. Penjamin Lainnya
Pemberian kredit kepada UMKM dengan penjaminan/asuransi kredit yang diterbitkan oleh lembaga
penjamin atau perusahaan asuransi berstatus bukan BUMN dan lembaga penjamin/asuransi kredit
dimaksud serta skema penjaminan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan
Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit
dengan menggunakan pendekatan standar.
III-126
238
LBU PER KANTOR
Tabel III.11.2.1
Kriteria Debitur Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah
sesuai dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
1 USAHA MIKRO a. Usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria usaha mikro
b. - memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000 .000,00 (lima puluh juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
- memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah).
2 USAHA KECIL a. Usaha ekonomi Produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki , dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung atau maupun
tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil
b. - memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000 .000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
- memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah).
3 USAHA MENENGAH a. Usaha ekonomi Produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar.
b. - Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500. 000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
- Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000. 000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah).
ii.1. Mikro
ii.2. Kecil
ii.3. Menengah
b. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah lainnya
Pemberian kredit kepada UMKM selain dari pemberian kredit kepada UMKM yang memenuhi persyaratan
sebagaimana huruf a diatas.
i. Mikro
ii. Kecil
iii. Menengah
III-127
239
LBU PER KANTOR
X. Jenis Kredit
e. Kartu Kredit
c. Lainnya
Kredit yang diberikan tanpa perjanjian selain jenis a dan b di atas.
III-128
240
LBU PER KANTOR
b. Pengambilalihan kredit
Kredit yang diambil alih (seluruh hak dan resiko) dari bank lain, BPR, atau lembaga pembiayaan kepada
bank pelapor, yang tidak dalam status restrukturisasi kredit, termasuk yang disertai dengan penambahan
plafon baru. Termasuk pula dalam jenis ini adalah anjak piutang (factoring). Sifat kredit ini dilaporkan
sampai dengan kredit tersebut jatuh tempo.
c. Kredit Subordinasi
Kredit kepada debitur yang memenuhi kriteria subordinasi (antara lain bersifat yunior).
d. Lainnya
Sifat kredit selain a s.d c di atas.
1. Modal kerja
Kredit jangka pendek untuk membiayai keperluan modal kerja debitur
2. Investasi
Kredit jangka menengah/panjang untuk pembelian barang-barang modal dan jasa yang diperlukan antara
lain guna rehabilitasi, modernisasi, ekspansi, dan relokasi proyek dan atau pendirian usaha baru.
3. Konsumsi
Kredit untuk keperluan konsumsi dengan cara membeli, menyewa, atau dengan cara lain.
1. Ekspor
Kredit yang diberikan kepada eksportir dan pemasok untuk pembiayaan produksi, pengumpulan dan penyiapan
barang dalam rangka ekspor, yang meliputi antara lain pembiayaan transaksi ekspor, pasokan barang untuk
diekspor dan produksi barang untuk diekspor.
2. Impor
Kredit yang diberikan kepada importir untuk pembiayaan pengadaan dan pengumpulan barang-barang
impor, yang meliputi antara lain pembiayaan transaksi impor dan pasokan barang yang akan diimpor.
3 . Lainnya
III-129
241
LBU PER KANTOR
Apabila bank pelapor memberikan fasilitas kredit dalam valuta asing namun dalam penarikannya bank
memberikan dalam valuta rupiah (multi currency), kredit tersebut dilaporkan sebagai valuta asing sesuai
dengan akad kredit yang bersangkutan.
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.
Dalam hal suatu kredit pernah diperpanjang jangka waktunya, cara pelaporan Jangka Waktu dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
1. Untuk kredit modal kerja, jangka waktu yang dilaporkan adalah jangka waktu perpanjangan terakhir.
2. Untuk kredit investasi, jangka waktu yang dilaporkan adalah jangka waktu keseluruhan, yaitu kolom
Mulai diisi dengan tanggal, bulan dan tahun awal kredit diberikan, dan kolom jatuh tempo diisi dengan
tanggal, bulan dan tahun jatuh tempo setelah perjanjangan.
3. Untuk kartu kredit, kolom Mulai diisi dengan tanggal, bulan dan tahun awal perpanjangan terakhir kartu
kredit dan kolom Jatuh Tempo diisi dengan tanggal, bulan dan tahun jatuh tempo perpanjangan terakhir
kartu kredit.
4. Untuk kredit yang telah jatuh tempo namun belum dihapus buku dan masih terkait dalam proses
perpanjangan dan atau restrukturisasi kredit, jangka waktu yang dilaporkan diisi kosong/tidak ada
isinya. Selanjutnya jika sudah ditetapkan adanya perpanjangan jangka waktu atas kredit tersebut,
maka pada kolom jangka waktu tersebut diisi dengan jangka waktu perpanjangan kredit yang baru.
XVII. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas
XVIII.Suku bunga
III-130
242
LBU PER KANTOR
Dalam hal bank menggunakan kombinasi 2 jenis suku bunga tersebut, maka pengisian jenis suku bunga
mengikuti kondisi pada periode laporan. Jenis suku bunga hanya diisi untuk tingkat suku bunga per fasilitas.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.
Dalam hal kredit digunakan untuk membiayai lebih dari satu jenis kegiatan ekonomi yang tidak dapat dipisah-
pisahkan, cara penggolongannya dititik-beratkan kepada sektor ekonomi yang diutamakan (sektor yang
paling besar memperoleh fasilitas pembiayaan).
XXI. Plafon
1. Plafon Induk
Yaitu jumlah plafon dari seluruh fasilitas kredit yang tercantum dalam 1 (satu) akad.
Kolom ini diisi 0 apabila dalam 1 (satu) akad hanya memiliki 1 (satu) fasilitas kredit.
2. Plafon
Yaitu jumlah maksimum kredit yang diterima oleh debitur sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian/
kredit. Untuk jenis-jenis kredit di bawah ini berlaku ketentuan sebagai berikut :
Kredit Investasi yang penarikannya dilakukan secara bertahap, dilaporkan jumlah plafon yang telah
ditetapkan untuk masing-masing tahapan secara kumulatif. Dalam hal terjadi penarikan melampaui
plafon pada tahapan yang bersangkutan, maka jumlah plafon yang dilaporkan pada tahapan tersebut
adalah jumlah plafon secara kumulatif sampai dengan tahapan berikutnya sehingga saldo debetnya
tidak terjadi cerukan.
1. Kredit dengan angsuran yang plafonnya menurun dilaporkan jumlah plafon yang terakhir sesuai
dengan jadwal angsuran.
2. Kredit dengan aksep dan atau surat berharga lainnya yang disertai NPA, plafon diisi dengan nilai
nominal aksep dan/atau surat berharga yang bersangkutan.
3. Kredit dalam rangka anjak piutang, plafon diisi dengan nilai nominal surat berharga atau plafon
kredit yang diambil alih.
6. Kredit yang Jatuh Tempo tetapi belum dilakukan perpanjangan kredit atau kredit yang non-performing,
plafon diisi sesuai dengan yang tercantum pada akad kredit yang terakhir.
XXII. Nominal
Yaitu saldo baki debet pada tanggal laporan.
Untuk kredit sindikasi, nominal kredit adalah sebesar pangsa bank pelapor.
III-131
243
LBU PER KANTOR
XXIII.Kelonggaran Tarik
XXIV.Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan lalu
2. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).
Apabila terjadi cerukan karena penarikan atau karena pembebanan biaya, dilaporkan dalam satu baris
dengan rekening kredit yang bersangkutan. Dengan demikian, pada baris tersebut baki debet lebih besar
daripada Plafon.
XXVI.Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.
III-132
244
LBU PER KANTOR
BOX III.II.2.1
CONTOH 1
Debitur memiliki fasilitas :
Kredit Ekspor (KE) plafond USD 10 Juta, bisa digunakan dalam mata uang (USD, EUR & IDR). Tanpa
(sub-limit) untuk masing masing mata uang.
Maka :
1. Saat belum ada Penarikan Kredit (outstanding),
KE
Plafond = USD 10 Jt
Bunga = 2,5%
EUR IDR
Sublimit = Eq USD 10 Jt Sublimit = Eq USD 10 Jt
O/S = 0 O/S = 0
Bunga = 1% Bunga = 9%
Pelaporan di LBU :
III-133
245
LBU PER KANTOR
2. Ada penarikan kredit (Outstanding) dalam EUR = 2 Juta, IDR = Rp 50 Miliar diasumsikan nilai nominal
dan baki debet sama
KE
Plafond = USD 10 Jt
Bunga = 5%
Kurs tengah BI akhir hari (kurs GL): 1 USD = Rp 9,000; 1 EUR = Rp 10,000
Pelaporan di LBU :
Keterangan:
2) Karena tidak ada sub limit maka plafon per fasilitas diisi maksimal sama dengan total plafon. Sementara itu sisa
kelonggaraan tarik dihitung berdasarkan prorata atau sesuai dengankebijakan management bank.
III-134
246
LBU PER KANTOR
CONTOH 2
Debitur memiliki fasilitas :
Kredit Multi Fasilitas (KMF) Rp 500 Miliar untuk produk dan sublimit (SL) :
Time Loan (TL) sublimit Rp 200 Miliar,
Kredit Ekspor (USD, EUR & IDR) sublimit USD 10 Juta
Trust Receive (TR) sublimit Rp 400 Miliar Maka:
KMF (IDR)
Plafond = Rp 500 M
TL TL
SL = Rp 200 M SL = Rp 400 M
Unused = Rp 200 M Unused = Rp 400 M
O/S = 0 O/S = 0
Kurs tengah BI akhir hari (kurs GL): 1 USD = Rp 9,000; 1 EUR = Rp 10,000
Pelaporan di LBU :
Keterangan:
3) Jumlah maksimal plafond (sub limit) per masing-masing fasilitas dimana total kelonggaran tarik/outstanding <= Total Plafond induk.
4) Kelonggaran tarik diisi berdasarkan prorata atau sesuai kebijakan management bank, misal besarnya kelonggaran tarik ditentukanoleh
kebijakan bank terkait produk risk.
III-135
247
LBU PER KANTOR
2. Ada penarikan kredit (outstanding) dan diasumsikan nilai Nominal dan baki debet sama
TL = Rp 200 Miliar,
KE = EUR 2 Juta
KE = Rp 50 Miliar
TR = 100 Miliar
Strukturnya sebagai berikut :
KMF
Plafond = RP 500 M
TL TR
SL =Rp 200M SL =Rp 400M
PLF = Rp 200 M PLF = Rp 210 M
Unused = 0 Unused = Rp 110 M
O/S = Rp 200 M O/S = Rp 100 M
Bunga = 9% Bunga = 9%
Kurs tengah BI akhir hari (kurs GL): 1 USD = Rp 9,000; 1 EUR = Rp 10,000
Pelaporan di LBU :
Keterangan:
5) Kelonggaran tarik diisi prorata atau sesuai kebijakan management bank, misal kebijakan bank terkait produk risk.
III-136
248
III.11.3
DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX XXI XXII
Jenis
Jangka Suku Bunga Plafon
Debitur Valuta
Waktu
Kate Lemba
Kategori gori ga Pering Tanggal Orien Kategori
Peme Jenis Tingkat Suku Sektor Nominal
Nomor Nomor Jumlah Debitur Porto Peme kat Jenis Sifat tasi Jenis Jenis Pengukuran Bunga Lokasi
Reke Reke Hubung ringkat Penggu Kualitas Ekono
Akad folio ringkat Perusaha an Kredit Kredit Penggu ValutaValuta Jenis Proyek
ning ning Golong an Status an naan Mulai Jatuh Suku
mi Plafon
an naan Induk Per Induk
Plafon
dengan Debitur Tempo Bunga
Debitur Fasilitas
Bank Pe rfasi
Induk
litas
249
III-137
III-138
250
LBU PER KANTOR
III.12.1
SANDI RINCIAN PENYERTAAN
KOLOM SANDI
I. Perusahaan Emiten
1. Golongan Perusahaan Emiten
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Status Perusahaan Emiten
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
V. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
IX. Nominal
III-139
251
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
5. Bulan Laporan
XI. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan
III-140
252
LBU PER KANTOR
III.12.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENYERTAAN
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi penyertaan bank pelapor pada bank atau lembaga keuangan bukan bank,
termasuk pula penyertaan pada bukan lembaga keuangan dalam rangka restrukturisasi kredit.
KOLOM
I. Perusahaan Emiten
Diisi dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta.
V. Kualitas
III-141
253
LBU PER KANTOR
i. Perusahaan Subsidiari (subsidiary company) yaitu Perusahaan Anak dengan kepemilikan bank pelapor
lebih dari 50% (lima puluh perseratus);
ii. Perusahaan Partisipasi (participation company) adalah Perusahaan Anak dengan kepemilikan bank
pelapor 50% (lima puluh perseratus) atau kurang, namun bank pelapor memiliki Pengendalian terhadap
perusahaan;
3. Lainnya
IX. Nominal
Yaitu nilai yang tercantum pada instrumen saham.
III-142
254
LBU PER KANTOR
III.12.3
DAFTAR RINCIAN PENYERTAAN
FORM - 12
12
Perusahaan Cadangan
Jumlah (Biaya Perolehan Nilai
Emitmen / Kerugian
Tercatat atau Nilai Wajar)
Status Nilai Penurunan Nilai
Perusahaan Agunan
yang dapat
Metode Negara Jenis Tujuan Waktu Bagian
Gol. Kualitas Nominal diperhitung Secara Secara
Penyertaan Tujuan Valuta Penyertaan Penyertaan Penyertaan
Perusa Status Bulan Bulan kan Individual Kolektif
Debet Kredit Lainnya
haan Emiten/ Lalu Laporan
Emitmen/ Perusa
Status haan
Prsh
JUMLAH
III-143
255
LBU PER KANTOR
III.13.1
SANDI RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
KOLOM SANDI
III-144
256
LBU PER KANTOR
III.13.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
Pada daftar ini dilaporkan akumulasi penyisihan yang dibentuk dalam hal terdapat bukti obyektif bahwa kerugian
penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan bank, yaitu apabila nilai kini estimasi arus kas masa datang dari aset
keuangan lebih kecil dari nilai tercatat aset keuangan, sesuai PSAK dan PAPI.
KOLOM
8. Penyertaan
9. Lainnya
Termasuk tagihan lainnya di Rupa-rupa Aset.
III-145
257
LBU PER KANTOR
III.13.3
DAFTAR RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
FORM - 13
13
I II III IV
Cadangan
Kerugian
Jenis Nilai Agunan Penurunan Nilai
Jenis Penyediaan Dana Valuta Yang Dapat
Diperhitungkan Secara Secara
Individual Kolektif
JUMLAH
III-146
258
LBU PER KANTOR
III.14.1
SANDI RINCIAN ASET TIDAK BERWUJUD
KOLOM SANDI
I. Jenis Aset
1. Perangkat lunak (Computer Software) 150
2. Hak Paten 151
3. Goodwill 152
4. Lainnya 160
II. Tanggal Perolehan TTBBTTTT
III-147
259
LBU PER KANTOR
III.14.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN ASET TIDAK BERWUJUD
Pada daftar ini dilaporkan seluruh aset tidak berwujud yaitu aset non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak
memiliki wujud fisik serta memiliki manfaat ekonomis masa depan. Perlakuan akuntansi untuk aset tidak berwujud
mengacu pada PSAK mengenai Aset Tidak Berwujud dan PSAK mengenai Penurunan Nilai Aset.
KOLOM
I. Jenis Aset
Dalam kolom ini dilaporkan seluruh jenis aset tidak berwujud yang dibedakan atas :
2. Hak Paten
3. Goodwill
Yaitu jika biaya perolehan (acquisition cost) yang dikeluarkan oleh bank pelapor sebagai bank pengakuisisi
lebih dari bagian (interest) bank pelapor atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang
diakuisisi pada tanggal transaksi.
4. Lainnya
1. Rupiah
2. Valuta Asing
III-148
260
LBU PER KANTOR
III-149
261
LBU PER KANTOR
IV.14.3
SANDI RINCIAN ASET TIDAK BERWUJUD
FORM - 14
14
Jangka Waktu
Jumlah Cadangan
Jenis Tanggal Jenis (Biaya Kerugian Akumulasi Nilai Tercatat
Aset Perolehan Valuta Perolehan Penurunan Amortisasi Jatuh
atau Nilai Mulai
Nilai Tempo
Wajar)
JUMLAH
III-150
262
LBU PER KANTOR
III.15.1
SANDI RINCIAN ASET TETAP DAN INVENTARIS
KOLOM SANDI
1. Model Biaya 1
2. Model Revaluasi 2
III-151
263
LBU PER KANTOR
III.15.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN ASET TETAP DAN INVENTARIS
Pada daftar ini dilaporkan seluruh aset tetap dan inventaris yang dimiliki bank pelapor dan digunakan dalam kegiatan
operasional, termasuk yang berasal dari sewa pembiayaan (finance lease). Perlakuan akuntansi untuk aset tetap dan
inventaris mengacu pada PSAK mengenai aset tetap, PSAK mengenai sewa dan PSAK mengenai penurunan nilai aset.
Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening aset tetap dan inventaris harus dilaporkan secara individual. Guna
penyederhanaan laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama. Dengan
demikian pengisian Daftar Rincian Aset Tetap dan Inventaris dilakukan sebagai berikut :
a. Kolom I sampai dengan IV dan Kolom IX diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang bersangkutan.
b. Kolom V sampai dengan Kolom VIII diisi dengan jumlah rupiah dari aset tetap dan inventaris yang digabungkan
KOLOM
B. Inventaris
a. Hardware Komputer
b. Mesin-mesin Kantor
c. Kendaraan Dinas
d. Perlengkapan Kantor
e. Lainnya
III-152
264
LBU PER KANTOR
Seluruh pengadaan aset tetap dan inventaris sebelum penerapan LBU (Revisi 2008) hanya diisi pada kolom
Bukan Sewa Pembiayaan. Pengadaan aset tetap dan investaris setelah penerapan LBU (Revisi 2008) harus
dibedakan berdasarkan sumber perolehannya.
1. Model Biaya
Model pengukuran aset setelah pengakuan awal berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan cadangan kerugian penurunan nilai aset sesuai PSAK mengenai aset tetap.
2. Model Revaluasi
Model pengukuran setelah pengakuan awal untuk aset yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal yaitu
nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan cadangan kerugian penurunan nilai
yang terjadi setelah tanggal revaluasi sesuai PSAK mengenai aset tetap.
III-153
265
LBU PER KANTOR
III.15.3
SANDI RINCIAN ASET TETAP DAN INVENTARIS
FORM - 15
15
Jumlah Cadangan
Jenis Aset Jenis Sumber (Biaya Kerugian Akumulasi Nilai Status Aset Tetap
Metode
Tetap dan Valuta Perolehan Pengukuran Perolehan Penurunan Penyusutan Tercatat dan Inventaris
Inventaris Atau Nilai Nilai
Wajar)
JUMLAH
III-154
266
LBU PER KANTOR
III.16.1
SANDI RINCIAN PROPERTI TERBENGKALAI
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Gedung/Ruang kantor 161
2. Gudang 162
3. Rumah Toko/Rumah Kantor 163
4. Rumah 176
5. Apartemen/Rumah Susun 177
6. Tanah 187
7. Lain-lain 205
II. Tanggal Penetapan Properti Terbengkalai TTBBTTTT
VIII. Jumlah
IX. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
III-155
267
LBU PER KANTOR
III.16.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PROPERTI TERBENGKALAI
Pada daftar ini dilaporkan seluruh Aset tetap milik bank pelapor dalam bentuk properti (tanah dan atau bangunan)
tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha bank yang lazim (abandoned property) sebagaimana diatur dalam ketentuan
Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aktiva bank umum. Perlakuan akuntansi untuk properti terbengkalai mengacu
pada PSAK mengenai properti investasi dan PSAK mengenai penurunan nilai aset.
KOLOM
I. Jenis
Dalam kolom ini dilaporkan seluruh jenis properti terbengkalai yang dibedakan atas :
1. Gedung/Ruang Kantor
2. Gudang
3. Rumah Toko/Rumah Kantor
4. Rumah
5. Apartemen
6. Tanah
7. Lain-Lain
1. Model Biaya
Model pengukuran aset setelah pengakuan awal berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan cadangan kerugian penurunan nilai aset.
III-156
268
LBU PER KANTOR
VIII. Jumlah
Adalah Biaya Perolehan atau Nilai Wajar dikurangi dengan Akumulasi Penyusutan.
IX. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.
III-157
269
LBU PER KANTOR
III.16.3
SANDI RINCIAN PROPERTI TERBENGKALAI
FORM - 16
16
JUMLAH
III-158
270
LBU PER KANTOR
III.17.1
SANDI RINCIAN ASET YANG DIAMBIL ALIH
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Emas 046
2. Surat Berharga
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
c. Obligasi Negara (ON) 086
d. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
e. Saham 091
f. Reksadana 081
g. Resi Gudang 092
h. Surat Berharga lainnya 099
3. Properti Komersial
a. Gedung 161
b. Gudang 162
c. Rumah Toko/Rumah Kantor 163
d. Hotel 164
e. Lainnya 175
4. Properti Residensial
a. Rumah Tinggal 176
b. Apartemen/Rumah Susun 177
5. Tanah 187
6. Kendaraan Bermotor 189
7. Mesin 190
8. Pesawat Udara 191
9. Kapal Laut 192
10. Persediaan 193
11. Lain-lain 250
VII. Jumlah (Nilai Tercatat atau Nilai Bersih Yang Dapat Direalisasikan)
III-159
271
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
VIII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
III-160
272
LBU PER KANTOR
III.17.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN ASET YANG DIAMBILALIH (AYDA)
Pada daftar ini dilaporkan seluruh aset yang diperoleh bank pelapor baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan
berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari
pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank pelapor.
KOLOM
I. Jenis
Dalam kolom ini dilaporkan seluruh jenis agunan yang diambilalih :
1. Emas
2. Surat Berharga
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Surat berharga atas unjuk dengan sistem diskonto yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan
utang
e. Saham
f. Reksadana
Adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang
selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang pasar modal.
g. Resi Gudang
Adalah resi gudang sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 9 tahun 2006 tentang Sistem
Resi Gudang dan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.
III-161
273
LBU PER KANTOR
3. Properti Komersial
a. Gedung
b. Gudang
c. Rumah Toko/Rumah Kantor
d. Hotel
e. Lainnya
4. Properti Residential
a. Rumah Tinggal
b. Apartemen/Rumah Susun
5. Tanah
6. Kendaraan Bermotor
7. Mesin
Seluruh bentuk mesin yang digunakan untuk proses produksi, misalnya mesin cetak, mesin pintal, dan lain-
lain.
8. Pesawat Udara
9. Kapal Laut
10. Persediaan
11. Lain-lain
VII. Jumlah (Nilai Tercatat atau Nilai Bersih yang Dapat Direalisasikan)
Yaitu nilai terendah diantara Nilai Tercatat dengan Nilai Bersih yang Dapat Direaliasasikan (Kol.VI).
Nilai tercatat adalah Harga Pengambilalihan (Kol.IV) dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Kol.V).
Jumlah dalam kolom ini akan tercatat di Neraca sandi 218.
VIII. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.
III-162
274
LBU PER KANTOR
III-163
275
LBU PER KANTOR
III.17.3
SANDI RINCIAN ASET YANG DIAMBIL ALIH
FORM - 17
17
III-164
276
LBU PER KANTOR
III.18.1
SANDI RINCIAN REKENING TUNDA (SUSPENSE ACCOUNT)
KOLOM SANDI
I. Uraian
II. Jenis valuta
1. Rupiah 1
2. Valuta Asing 2
IV. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
V. Jumlah
III-165
277
LBU PER KANTOR
III.18.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN REKENING TUNDA (SUSPENSE ACCOUNT)
Pada daftar ini dilaporkan seluruh transaksi yang tujuan pencatatannya tidak teridentifikasi atau tidak didukung dengan
dokumentasi pencatatan yang memadai sehingga tidak dapat direklasifikasi dalam pos yang seharusnya.
KOLOM
I. Uraian
Diisi dengan penjelasan mengenai akun-akun yang termasuk kedalam kelompok suspense account.
IV. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.
V. Jumlah
Adalah posisi nilai transaksi yang tercatat pada tanggal laporan.
Jumlah dalam kolom ini akan tercatat di Neraca sandi 219.
III-166
278
LBU PER KANTOR
III.18.3
SANDI RINCIAN REKENING TUNDA (SUSPENSE ACCOUNT)
FORM - 18
18
Cadangan
Nilai PPANP
Jenis Jangka Kerugian
Uraian Kualitas Tercatat yang telah
Waktu Jumlah Penurunan
Valuta Dibentuk
Nilai
JUMLAH
III-167
279
LBU PER KANTOR
III.19.1
SANDI RINCIAN ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Giro 010
2. Deposito berjangka 020
3. Transfer 030
4. Inkaso 040
5. Dana Usaha 045
6. Pendapatan Bunga yang akan diterima 050
7. Lain-lain 099
III. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
III-168
280
LBU PER KANTOR
III.19.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN ASET ANTAR KANTOR
PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi tagihan atau penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing
kepada kantor pusat dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia,
termasuk tagihan atau penempatan bank pelapor kepada kantor cabang lainnya yang melakukan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah. Misalnya, tagihan Bank A-Jakarta (sebagai bank pelapor) kepada Bank A-Surabaya;
atau tagihan Bank B-Medan kepada Bank B-Bandung.
Untuk Pelaporan Aset Antar Kantor di LBU Per Kantor, pelaporan transaksi antar kantor dilakukan secara bruto
(tidak dilakukan offsetting antara aset antar kantor dan kewajiban antar kantor).
Untuk Pelaporan Aset Antar Kantor di LBU Gabungan, pelaporan transaksi antar kantor dilakukan secara neto
(dilakukan offsetting antara aset antar kantor dan kewajiban antar kantor atas transaksi yang berpasangan).
Dalam daftar rincian Aset Antar Kantor di LBU Gabungan termasuk dilaporkan kolom Kualitas, Jangka Waktu,
dan PPA Non Produktif yang telah dibentuk. Pembentukan PPA Non Produktif untuk Aset Antar Kantor di LBU
Gabungan akan dilaporkan pada Necara Gabungan sandi 225 dan Laporan Laba Rugi Gabungan sandi 3470.
KOLOM
I. Jenis
Yaitu jenis tagihan bank pelapor kepada kantor pusat dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan
kegiatan operasional di Indonesia. Pengertian/definisi dari setiap jenis di bawah ini dapat dilihat pada Daftar
Istilah, kecuali dijelaskan secara khusus.
1. Giro
2. Deposito berjangka
3. Transfer
4. Inkaso
5. Dana Usaha
Dana yang diberikan kepada unit usaha syariah sebagai dana usaha
III-169
281
LBU PER KANTOR
2. Macet
V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
Lihat Penjelasan Umum Kolom Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
Dalam perhitungan pos-pos pada aset antar kantor, tidak dilakukan offsetting dengan pos-pos pada kewajiban
antar kantor.
III-170
282
LBU PER KANTOR
III.19.3
DAFTAR RINCIAN
ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA
FORM - 19
19
I II III
JUMLAH
III-171
283
LBU PER KANTOR
III.20.1
SANDI RINCIAN ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA
KOLOM SANDI
I. Sandi Kantor
1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank
2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia :
a. Kantor pusat 000
b. Kantor lainnya 999
II. Jenis
1. Giro 010
2. Call money 015
3. Deposit on call 025
4. Deposito berjangka 030
5. Sertifikat deposito 035
6. Surat berharga 050
7. Kredit yang diberikan 060
8. Dana Usaha 065
9. Pendapatan Bunga yang akan diterima
a. Giro 088
b. Surat berharga 089
c. Kredit yang diberikan 090
d. Lainnya 095
10.Lain-lain 099
V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
III-172
284
LBU PER KANTOR
III.20.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN ASET ANTARKANTOR
PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi tagihan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor bank yang
sama yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Misalnya, tagihan Bank C-Jakarta (sebagai bank pelapor)
kepada Bank C-London; atau tagihan Bank B-Jakarta kepada Bank B-Bahama.
Tagihan kepada kantor bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia tidak dilaporkan pada
daftar rincian ini, namun dilaporkan pada daftar rincian Aset Antarkantor Pada Kantor Yang Melakukan Kegiatan
Operasional di Indonesia.
Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan laporan, bank
pelapor diperkenankan menggabungkan rekening-rekening dengan syarat semua rincian sama, dengan cara pengisian
sebagai berikut :
a. Kolom I diisi dengan sandi kantor yang terdapat pada Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Nasional Yang Beroperasi
di luar Indonesia.
Bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia (kantor cabang bank asing), tagihan kepada kantor pusat
diisi dengan sandi 000 dan tagihan kepada kantor cabang lainnya diisi dengan sandi 999.
Dalam daftar rincian Aset Antar Kantor di LBU Gabungan termasuk dilaporkan kolom Kualitas, Jangka Waktu, dan
PPA Non Produktif yang telah dibentuk. Pembentukan PPA Non Produktif untuk Aset Antar Kantor di LBU Gabungan
akan dilaporkan pada Necara Gabungan sandi 225 dan Laporan Laba Rugi Gabungan sandi 3470.
KOLOM
I. Sandi Kantor
II. Jenis
Yaitu jenis tagihan bank pelapor kepada kantor pusat dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan
kegiatan operasional di luar Indonesia. Pengertian/definisi dari setiap jenis di bawah ini dapat dilihat pada Daftar
Istilah, kecuali dijelaskan secara khusus.
III-173
285
LBU PER KANTOR
1. Giro
2. Call money
3. Deposit on call
4. Deposito berjangka
5. Sertifikat deposito
6. Surat berharga
7. Kredit yang diberikan
8. Dana Usaha
Yaitu dana yang diberikan kepada unit usaha syariahnya diluar Indonesia sebagai modal usaha
10. Lain-lain
Yaitu bentuk transaksi aset antar kantor pada kantor yang melakukan operasi di luar Indonesia yang tidak
dapat dikelompokkan pada jenis 1 sampai dengan 9 di atas.
VII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
Saldo pada daftar rincian ini tidak dapat dikompensasi dengan kewajiban bank pelapor pada kantorpusat/cabang
bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia.Dalam perhitungan pos-pos pada aset
antar kantor, tidak dilakukan offsetting dengan pos-pos pada kewajiban antar kantor.
III-174
286
LBU PER KANTOR
III-175
287
LBU PER KANTOR
III.20.3
DAFTAR RINCIAN
ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA
FORM - 20
20
I II III IV V
JUMLAH
III-176
288
LBU PER KANTOR
III.21.1
SANDI RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET LAINNYA
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Aset tidak berwujud 50
2. Aset tetap dan Inventaris 55
3. Properti Terbengkalai 65
4. Rekening Tunda 75
5. Aset Antar Kantor 80
6. Lainnya 85
III-177
289
LBU PER KANTOR
III.21.2
Pada daftar ini dilaporkan posisi akumulasi penyisihan yang wajib dibentuk bank pelapor dalam hal terjadi penurunan
nilai atas aset tidak berwujud, aset tetap dan inventaris, properti terbengkalai, rekening tunda dan aset antar
kantor dan lainnya, yaitu apabila nilai tercatat melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali, sesuai PSAK dan PAPI
KOLOM
I. Jenis
1. Aset tidak berwujud
2. Aset tetap dan inventaris
3. Properti terbengkalai
4. Rekening tunda (Suspense Account)
5. Aset Antar Kantor
6. Lain-lain
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai untuk Aset Yang Diambil Alih tidak dilaporkan dalam kolom ini.
III-178
290
LBU PER KANTOR
III.21.3
DAFTAR RINCIAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET LAINNYA
FORM - 21
21
I II III
JUMLAH
III-179
291
LBU PER KANTOR
III.22.1
SANDI RINCIAN RUPA-RUPA ASET
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Emas dan mata uang emas 05
2. Commemorative coins dan notes 08
3. Cek perjalanan (Travellers’ Cheque) yang dibeli/diambil alih 16
4. Uang muka kepada nasabah 20
5. Tagihan inkaso 25
6. Tagihan Lainnya 26
7. Pendapatan yang ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi kredit -/- 27
8. Pendapatan bunga yang akan diterima
a. Kredit yang diberikan 31
b. Lainnya 34
9. Uang muka pajak 40
10. Biaya dibayar dimuka 50
11. Biaya yang ditangguhkan 55
12. Talangan dalam rangka program pemerintah 65
13. Lainnya 99
II. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
III-180
292
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
c. Lainnya 9
IV. Kategori Portofolio
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70
V. Lembaga Pemeringkat
1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00
X Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT
XI. Kualitas
III-181
293
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XII. Suku Bunga
XIII. Nominal
XIV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
XV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii.Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
III-182
294
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
III-183
295
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
III-184
296
LBU PER KANTOR
III.22.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN RUPA-RUPA ASET
Pada daftar rincian ini dilaporkan semua jenis aset dalam rupiah dan valuta asing yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam pos 1 sampai dengan 19 aset neraca.
KOLOM
I. Jenis
1. Emas dan mata uang emas
Emas batangan (monetary gold) dan mata uang emas. Emas dalam titipan tidak termasuk dalam jenis ini.
Selain dari pada itu emas dalam bentuk perhiasan milik bank pelapor tidak termasuk dalam jenis ini namun
dilaporkan pada jenis Lainnya.
5. Tagihan Inkaso
Tagihan inkaso bank pelapor kepada bank lain atas nama nasabah bank pelapor namun telah dilakukan
pembayaran di muka kepada nasabah yang bersangkutan.
6. Tagihan Lainnya
Termasuk pula dilaporkan tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan (ekspor impor), yaitu tagihan
yang timbul dari negosiasi dokumen ekspor impor dalam transaksi sight L/C dan negosiasi wesel ekspor dalam
transaksi usance L/C yang belum diakseptasi.
Adalah pendapatan bunga yang diakui namun belum diterima hingga pelaporan yang diukur berdasarkan
suku bunga efektif atas dasar nilai tercatat kredit. Dalam hal terdapat bukti obyektif bahwa kredit mengalami
penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang telah diakui dan belum diterima pembayarkan harus dibatalkan
dengan melakukan jurnal balik. Selanjutnya pendapatan bunga yang baru akan dihitung dengan menggunakan
suku bunga efektif atas dasar nilai tercatat kredit setelah memperhitungkan penurunan nilai. Pendapatan
bunga yang dibatalkan dilaporkan dalam Rekening Administratif.
III-185
297
LBU PER KANTOR
Koreksi pendapatan bunga dalam Laporan Laba Rugi dilakukan sebagai berikut:
a. Jika penurunan nilai kredit diketahui setelah tanggal neraca tetapi sebelum tanggal penyelesaian
laporan keuangan, dimana peristiwa tersebut terjadi sebelum atau pada tanggal neraca merupakan
adjusting subsequent event dan diakui sebagai koreksi saldo laba (Laporan Neraca, sandi 461) atau
saldo rugi. (Laporan Neraca sandi 462)
b. Jika penurunan nilai kredit terjadi pada periode berjalan, maka pembatalan bunga tersebut dianggap
sebagai koreksi dalam Laporan Laba Rugi tahun berjalan yaitu dengan mengurangi pos Pendapatan Bunga.
Dalam hal pembatalan bunga tersebut mengakibatkan pos Pendapatan Bunga menjadi negatif, maka
pembatalan tersebut dilaporkan dalam pos Beban Bunga-Koreksi Atas Pendapatan Bunga. (Laporan Laba
Rugi sandi 1680).
13. Lainnya
Semua jenis yang terdapat pada rupa-rupa aset bank pelapor yang tidak dapat digolongkan ke dalam butir 1
sampai dengan 12 di atas.
1. Golongan Status
III-186
298
LBU PER KANTOR
3. Status Debitur
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.
V. Lembaga Pemeringkat
Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Lembaga Pemeringkat.
X. Jangka Waktu
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Disisi hanya untuk Rupa-rupa Aset yang memiliki jangka waktu. Apabila tidak memiliki jangka waktu maka jangka
waktu diisi kosong.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu
III-187
299
LBU PER KANTOR
XI. Kualitas
Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.
XIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).
XV. Agunan/Jaminan
Khusus diisi untuk jenis aset Tagihan Lainnya.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.
III-188
300
III.22.3
DAFTAR RINCIAN RUPA-RUPA ASET
301
III-189
III-190
XIV XV XVI
302
LBU PER KANTOR
III.23.1
SANDI RINCIAN GIRO
KOLOM SANDI
I. Jumlah Rekening
II. Jenis
1. Giro yang dapat ditarik sewaktu-waktu 001
2. Giro dalam rangka kustodian 002
3. Giro yang diblokir
a. Dalam rangka escrow account 004
b. Dalam rangka setoran jaminan
i. Penerbitan garansi 006
ii. Penerbitan LC 007
iii. Transaksi Derivatif 008
iv. Lainnya 010
c. Dalam rangka agunan tunai (cash collateral) 012
d. Lainnya 009
4. Giro Lainnya 099
V. Nasabah
1. Golongan Nasabah
Lihat Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Nasabah
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
III-191
303
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
IX. Nominal
III-192
304
LBU PER KANTOR
III.23.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN GIRO
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi giro dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan bank pada tanggal
laporan. Dalam rincian ini termasuk Kredit Yang Diberikan yang bersaldo kredit. Dilaporkan pula pada daftar rincian ini,
giro milik nasabah dalam rangka kustodian dan giro yang diblokir dalam rangka escrow account, setoran jaminan dan
lainnya.
Saldo giro milik bank lain pada bank pelapor, baik bank di dalam negeri maupun bank di luar negeri, dilaporkan pada
Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain (Form-27), dengan jenis Giro (sandi 010).
Dalam hal saldo giro milik nasabah bersaldo debet (terjadi overdraft), harus dilaporkan pada Daftar Rincian Kredit Yang
Diberikan (Form-11) dengan cara pengisian sebagai berikut :
1. Kolom Jenis Kredit diisi dengan Tanpa Perjanjian sub Giro Bersaldo Debet (sandi 80).
2. Kolom Plafon diisi dengan 0.
3. Kolom Nominal diisi dengan jumlah saldo debet giro yang bersangkutan.
KOLOM
I. Jumlah rekening
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah Rekening.Dalam sistem pelaporan ini setiap
rekening giro harus dilaporkan secara individual. Namun, guna penyederhanaan laporan, diperkenankan
menggabungkan rekening-rekening dengan ketentuan sebagai berikut :
II. Jenis
III-193
305
LBU PER KANTOR
d. Lainnya
Rekening giro milik nasabah yang diblokir selain poin a, b dan c di atas.
Dalam hal terdapat 1 (satu) rekening giro memiliki jenis yang berbeda, masing-masing jenis diperlakukan
sebagai 1 (satu) rekening dan dilaporkan secara terpisah. Misalnya, 1 rekening giro yang sebagian saldonya
diblokir dan sisanya dapat ditarik sewaktu-waktu, maka dilaporkan pada baris yang berbeda sesuai dengan
jenisnya. Untuk rekening giro yang saldonya sebagian tersebut diblokir, maka jumlah rekeningnya
diisi 0
4. Lainnya
Antara lain berupa Kredit Yang Diberikan yang bersaldo kredit.
V. Nasabah
1. Golongan Nasabah
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Nasabah.
3. Status Nasabah
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
III-194
306
LBU PER KANTOR
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.
IX. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.
III-195
307
III-196
III.23.3
FORM - 23
23
JUMLAH
308
LBU PER KANTOR
III.24.1
SANDI RINCIAN TABUNGAN
KOLOM SANDI
I. Jumlah Rekening
II. Jenis
1. Tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu 021
2. Tabungan berjangka 022
3. Tabungan yang diblokir
a. Dalam rangka escrow account 023
b. Dalam rangka setoran jaminan
i. Penerbitan garansi 024
ii. Penerbitan LC 026
iii. Transaksi Derivatif 027
iv. Lainnya 028
c. Dalam rangka agunan tunai (cash collateral) 031
d. Lainnya 032
4. Lainnya 029
III. Sifat
1 Ada fitur tambahan
a. Asuransi 1
b. Derivatif Melekat/Embedded Derivative 2
c. Asuransi dan Derivatif Melekat 3
b. Lainnya 4
2 Tidak ada fitur tambahan 9
V. Kategori Pengukuran
1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2
2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5
VI. Nasabah
1. Golongan Nasabah
Lihat Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Nasabah
a. Perusahaan Induk 1
III-197
309
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
X. Suku Bunga
1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed 1
b. Variabel 2
c. Tidak ada 0
XI. Nominal
III-198
310
LBU PER KANTOR
III.24.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TABUNGAN
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi tabungan milik pihak ketiga bukan bank, termasuk pula tabungan yang diblokir.
Posisi tabungan milik bank lain pada bank pelapor, baik bank di dalam negeri maupun bank di luar negeri, dilaporkan
pada Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank Lain (Form-27), dengan jenis Tabungan (sandi 020).
KOLOM
I. Jumlah rekening
Yaitu jumlah dari individual rekening tabungan. Pada prinsipnya dalam kolom ini, rekening tabungan harus dilaporkan
secara individual. Namun, untuk penyederhanaan, pelaporan tersebut dapat dilakukan secara gabungan dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Rekening-rekening yang saldonya pada tanggal laporan masing-masing sampai dengan sebesar Rp
5.000.000,-atau sampai dengan sebesar USD 500 atau equivalen untuk mata uang asing lainnya. dan
Jenis, Sifat, Jenis Valuta, Kategori Pengukuran, Nasabah, Negara Nasabah, serta Lokasi KC/KCP-nya
sama, dilaporkan sebagai berikut :
a. Kolom I diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.
b. Kolom II sampai dengan VIII diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.
c. Kolom IX dikosongkan (NULL)
d. Kolom X diisi 0.
e. Kolom XI dan XII diisi dalam jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.
II. Jenis
2. Tabungan berjangka
Tabungan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu yang telah disepakati. Termasuk
pula dalam jenis ini adalah Tabungan Asuransi Berjangka (TASKA) dan Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH).
Tabungan berjangka yang sudah Jatuh Tempo tetap dilaporkan ke dalam jenis ini.
III-199
311
LBU PER KANTOR
d. Lainnya
Rekening tabungan milik nasabah yang diblokir selain poin a, b dan c di atas.
4. Lainnya
Tabungan yang tidak dapat digolongkan pada jenis 1, 2 dan 3 di atas.
Dalam hal terdapat 1 (satu) rekening tabungan memiliki jenis yang berbeda, masing-masing jenis
diperlakukan sebagai 1 (satu) rekening dan dilaporkan secara terpisah. Misalnya, 1 Rekening Tabungan
yang sebagian saldonya diblokir dan sisanya dapat ditarik sewaktu-waktu, maka dilaporkan pada baris
yang berbeda sesuai dengan jenisnya. Untuk rekening tabungan yang saldonya sebagian tersebut di
blokir, maka jumlah rekeningnya diisi 0
III. Sifat
V. Kategori Pengukuran
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.
VI. Nasabah
1. Golongan Nasabah
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Nasabah.
III-200
312
LBU PER KANTOR
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan dengan Bank.
3. Status Pemilik
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.
Apabila pada tanggal laporan, terdapat Tabungan Berjangka yang sudah Jatuh Tempo dan belum diambil
oleh pemiliknya atau dipindahkan ke rekening lain, tabungan tersebut tetap dilaporkan sebagai jenis Tabungan
Berjangka, dengan kolom jangka waktu kosongkan (Null).
X. Suku Bunga
1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed
b. Variabel
c. Tidak ada
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.
Dalam hal dalam satu rekening diberikan suku bunga yang berbeda, suku bunga yang dilaporkan adalah
suku bunga per tahun tertinggi yang diberikan kepada rekening tabungan yang bersangkutan.
XI. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.
III.24.3
FORM - 24
24
Nasabah Jangka Waktu Suku Bunga Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau
Nilai Wajar)
Jumlah Lokasi
Jenis Sifat Jenis Kategori Negara
KC/
Rekening Valuta Pengukur Golongan Hubungan Jatuh Tingkat Jenis
Status KCP*) Mulai Bulan Bulan
an Nasabah
dengan Tempo Suku Suku Nominal Lalu Debet Kredit Lainnya
Laporan
Bank Nasabah
Bunga Bunga
JUMLAH
314
LBU PER KANTOR
III.25.1
SANDI RINCIAN SIMPANAN BERJANGKA
KOLOM SANDI
I. Jumlah Rekening
II. Jenis
1. Deposit on call 025
2. Deposito berjangka 030
3. Sertifikat deposito 035
4. Deposito berjangka/Sertifikat Deposito yang diblokir
a. Dalam rangka escrow account 036
b. Dalam rangka setoran jaminan
i. Penerbitan garansi 038
ii. Penerbitan LC 032
iii. Transaksi Derivatif 033
iv. Lainnya 034
c. Dalam rangka cash collateral 048
d. Lainnya 049
5. Lainnya 039
III. Sifat
1. Ada fitur tambahan
a. Asuransi 1
b. Derivatif Melekat/Embedded Derivative 2
c. Asuransi dan Derivatif Melekat 3
d. Lainnya 4
2. Tidak ada fitur tambahan 9
V. Kategori Pengukuran
1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2
2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5
VI. Nasabah
1. Golongan Nasabah
Lihat Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Nasabah
III-203
315
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
X. Suku Bunga
1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed 1
b. Variabel 2
c. Tidak ada 0
XI. Nominal
III-204
316
LBU PER KANTOR
III.25.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SIMPANAN BERJANGKA
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi simpanan berjangka dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan
bank pada tanggal laporan. Simpanan berjangka milik nasabah yang diblokir untuk tujuan apapun, tetap dilaporkan
pada daftar rincian ini.
KOLOM
I. Jumlah Rekening
Yaitu jumlah dari bilyet simpanan berjangka. Pada prisipnya dalam kolom ini simpanan berjangka harus dilaporkan
secara individual. Namun, untuk penyederhanaan, pelaporan tersebut dapat dilakukan secara gabungan dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Rekening-rekening yang saldonya pada tanggal laporan masing-masing sampai dengan sebesar Rp 5.000.000,-
atau sampai dengan ekuivalen USD 500 dan Jenis, Sifat, Jenis Valuta, Kategori Pengukuran, Pemilik, Negara
Pemilik serta Lokasi KC/KCP-nya sama, dilaporkan sebagai berikut :
a. Kolom I diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.
b. Kolom IV cukup diisi sandi IDR untuk simpanan berjangka dengan jenis valuta rupiah dan sandi USD
untuk simpanan berjangka dengan jenis valuta asing.
c. Kolom II, III, V, VI, VII, dan VIII diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.
d. Kolom IX dikosongkan (NULL)
e. Kolom X diisi dengan angka 0.
f. Kolom XI dan XII diisi dengan jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.
II. Jenis
Pengertian/definisi dari setiap jenis di bawah ini dapat dilihat pada Daftar Istilah, kecuali dijelaskan secara khusus.
1. Deposit on call
2. Deposito berjangka
3. Sertifikat deposito
III-205
317
LBU PER KANTOR
d. Lainnya
Rekening deposito berjangka milik nasabah yang diblokir selain poin a, b dan c di atas.
5. Lainnya
III. Sifat
V. Kategori Pengukuran
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.
VI. Pemilik
1. Golongan Nasabah
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Nasabah.
Khusus untuk jenis Sertifikat Deposito, kolom Golongan Nasabah diisi dengan nasabah pertama pada
saat sertifikat deposito diterbitkan. Dalam hal sertifikat deposito yang diterbitkan oleh bank pelapor dan
Nasabah yang pertama kali adalah bank lain, dilaporkan dalam Daftar Rincian Kewajiban Kepada Bank
Lain.
III-206
318
LBU PER KANTOR
3. Status Nasabah
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.
Khusus untuk jenis Sertifikat Deposito, kolom Negara nasabah diisi dengan negara pembeli/nasabahpertama
pada saat sertifikat deposito diterbitkan.
Apabila pada tanggal laporan, terdapat simpanan berjangka yang sudah jatuh waktu namun belum di rollover
atau belum diambil, oleh pemiliknya atau dipindahkan kerekening lain, kolom mulai dan jatuh tempo
dikosongkan (Null)
X. Suku Bunga
1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a. Fixed
b. Variabel
c. Tidak ada
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.
XI. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.
III-207
319
III-208
III.25.3
FORM - 25
25
Nasabah Jangka Waktu Suku Bunga Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau
Nilai Wajar)
Jumlah Kategori
Jenis Sifat Jenis Negara Lokasi Nominal
Rekening Valuta Pengukur Golongan Hubungan Status Nasabah KC/ Jenis
an Jatuh Tingkat Bulan
Debet Kredit Lainnya
Bulan
Nasabah dengan Nasabah KCP Mulai Tempo Suku Suku Lalu Laporan
Bank Bunga Bunga
JUMLAH
320
LBU PER KANTOR
III.26.1
SANDI RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Overdraft giro pada Bank Indonesia 10
2. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)
a. Dalam rangka Kredit Usaha Kecil (KUK)
i. Pelimpahan penerusan KLBI 15
ii. Penarikan kembali penerusan KLBI 16
iii. Lainnya 19
b. Bukan dalam rangka Kredit Usaha Kecil (KUK) 25
3. Pinjaman Two Step Loan (TSL) 40
4. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek 45
5. Dalam rangka talangan utang dan perdagangan luar negeri 60
6. Dalam rangka operasi moneter 80
7. Lainnya 99
II. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
V. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT
VI. Nominal
III-209
321
LBU PER KANTOR
III.26.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi seluruh kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada Bank
Indonesia. Termasuk dalam kewajiban ini adalah sisa fasilitas yang diterima bank pelapor dari Bank Indonesia melalui
penjualan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
KOLOM
I. Jenis
Jenis ini dirinci atas :
iii. Lainnya
Pinjaman yang diterima dari Bank Indonesia untuk disalurkan kepada nasabah KUK dan atas penyaluran
tersebut bank pelapor menanggung risiko.
III-210
322
LBU PER KANTOR
7. Lainnya
Semua jenis kewajiban bank pelapor kepada Bank Indonesia yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
jenis 1 sampai dengan 6 di atas.
V. Jangka Waktu
Yaitu batas waktu yang diperjanjikan.
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.
VI. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.
III-211
323
LBU PER KANTOR
III.26.3
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA
FORM - 26
26
I II III IV V VI VII
JUMLAH
III-212
324
LBU PER KANTOR
III.27.1
SANDI RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK LAIN
KOLOM SANDI
I. Bank
1. Sandi Bank
Lihat Daftar Sandi Bank
2. Hubungan Dengan Bank
a. Terkait dengan Bank 1
b. Tidak terkait dengan Bank 2
3. Status
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
II. Jenis
1. Giro 010
2. Interbank call money 015
3. Tabungan 020
4. Deposit on call 025
5. Deposito berjangka 030
6. Sertifikat Deposito 035
7. Margin Deposit 040
8. Setoran jaminan 045
9. Lain-lain 099
V. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT
III-213
325
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
c Tidak ada 0
VIII. Nominal
III-214
326
LBU PER KANTOR
III.27.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN KEPADA BANK LAIN
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi kewajiban bank pelapor kepada bank lain dalam rupiah dan valuta asing baik
kepada bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun diluar Indonesia. Termasuk pula dalam pengertian
ini adalah kewajiban bank pelapor kepada Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Dalam sistem pelaporan ini, rekening kewajiban kepada bank lain harus dilaporkan secara individual. Untuk
penyederhanaan laporan, bank dapat melaporkan rekening secara gabungan dengan syarat semua rincian rekeningnya
sama dan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kolom I diisi dengan sandi bank yang melakukan penanaman atau memiliki tagihan pada bank pelapor
b. Kolom II sampai dengan VII diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang bersangkutan.
c. Kolom VIII dan IX diisi dengan jumlah rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan
KOLOM
I. Bank
1. Sandi Bank
Yaitu sandi bank lain yang mempunyai tagihan kepada bank pelapor, baik bank yang melakukan kegiatan
operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Sandi bank dimaksud adalah:
a. Bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank di Indonesia.
Misalnya, Standard Chartered Bank (sandi 050), BCA (sandi 014) dan BPR (sandi 600).
b. Bank nasional yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank sub Sandi
Bank Nasional Yang Beroperasi Di Luar Indonesia. Misalnya, Bank Niaga-Cayman Island (sandi 770), Bank
Mandiri Tokyo (sandi 706).
c. Bank lain bukan bank nasional yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia, lihat Daftar Sandi
Bank sub Sandi Bank Lainnya di luar Indonesia, yaitu Bank Lainnnya-Prime Bank terkait dengan bank di
Luar Indonesia (sandi 794).
Khusus untuk jenis Sertifikat Deposito, kolom Sandi Bank diisi dengan sandi bank lain yang merupakan pembeli/
pemilik pertama pada saat sertifikat deposito diterbitkan.
3. Status
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.
III-215
327
LBU PER KANTOR
II. Jenis
Yaitu bentuk kewajiban bank pelapor, terdiri dari:
i. Giro
iii. Tabungan
v. Deposito berjangka
viii.Setoran jaminan
Dana yang diterima dari bank lain sebagai setoran jaminan, antara lain dalam rangka transaksi perdagangan
ix. Lain-lain
V. Jangka Waktu
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.
Khusus untuk jenis Sertifikat Deposito, kolom Negara Pihak Lawan diisi dengan negara pembeli/pemilik
pertama pada saat Sertifikat Deposito diterbitkan.
VIII. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Nominal tentang Nominal.
329
LBU PER KANTOR
III.28.1
SANDI RINCIAN KEWAJIBAN SPOT DAN DERIVATIF
KOLOM SANDI
III. Kontrak
1. Jual 1
2. Beli 2
3. Kontrak Swap 0
III-218
330
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
III-219
331
LBU PER KANTOR
III.28.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN
KEWAJIBAN SPOT DAN DERIVATIF
Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh kewajiban dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga
bukan bank yang merupakan potensi kerugian berdasarkan proses valuasi atas perjanjian/kontrak derivatif yang
mencerminkan selisih negatif antara nilai kontrak dengan nilai wajar dari suatu transaksi spot dan derivatif pada
tanggal laporan.
KOLOM
II. Jenis
1. Forward
Transaksi pembelian atau penjualan suatu mata uang dengan mata uang lainnya atau instrumen keuangan
lainnya pada harga yang ditetapkan saat ini dengan penyerahan dan penyelesaian pada tanggal tertentu pada
masa yang akan datang.
2. Future
Transaksi jual beli di bursa berjangka untuk menyerahkan komoditas (khusus untuk Perusahaan Anak) atau
instrumen keuangan dengan mengikuti persyaratan standar yang ditetapkan, yaitu: spesifikasi produk, kualitas,
jumlah kontrak, harga yang disepakati, dan tanggal penyerahan.
3. Swap
Transaksi swap antara lain meliputi:
4. Option
Transaksi yang memberikan hak kepada pembeli (holder) dan kewajiban bagi penjual (writer) untuk melakukan
pembelian atau penjualan pada periode tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.
III-220
332
LBU PER KANTOR
a. Call
Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk membeli instrumen keuangan pada periode
tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.
b. Put
Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk menjual instrumen keuangan pada periode
tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.
c. Lainnya
5. Spot
Perjanjian jual/beli valuta asing secara tunai dengan penyerahan atau penyelesaian transaksi tidak lebih dari 2
(dua) hari kerja.
6. Lainnya
Jenis transaksi derivatif yang tidak dapat digolongkan pada jenis 1 sampai 5 di atas.
III. Kontrak
Untuk transaksi swap, kolom Kontrak di isi 0.
1. Jual
Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak penjualan derivatif. Untuk transaksi option, merupakan
kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai penjual (writer).
2. Beli
Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak pembelian derivatif. Untuk transaksi option, merupakan
kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai pembeli (holder).
III-221
333
LBU PER KANTOR
III-222
334
III.28.3
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN SPOT DAN DERIVATIF
FORM - 28
28
335
LBU PER KANTOR
III.29.1
SANDI RINCIAN KEWAJIBAN ATAS SURAT
BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (REPO)
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
c. Promes 051
d. Wesel
i. Wesel ekspor 055
ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057
iii. Lainnya 059
e. Commercial Papers (CP) 060
f. Medium Term Notes (MTN) 061
g. Floating Rate Notes (FRN) 062
h. Credit Linked Notes 063
i. Lainnya 069
2 Surat Berharga Pasar Modal
a. Reksadana 081
b. Obligasi
i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082
ii. Obligasi Negara (ON) 086
iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
iv. Subordinasi 088
v. Lainnya 083
c. Efek beragun aset 084
d. Lainnya 089
3. Lain-lain 099
III-224
336
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
III-225
337
LBU PER KANTOR
III.29.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ATAS SURAT BERHARGA
YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (REPO)
Pada daftar rincian ini dilaporkan kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga
bukan bank yang berasal dari kontrak penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali (repo).
Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening surat berharga harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan
laporan, pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama, dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Kolom I sampai dengan VIII, dan XI diisi dengan ciri-ciri yang sama dari rincian yang bersangkutan.
b. Kolom IX dan X dengan jumlah rupiah dari surat berharga yang digabungkan.
KOLOM
I. Jenis
Yaitu bentuk surat berharga yang dijual oleh bank pelapor dengan janji dibeli kembali.
c. Promes
Surat sanggup/janji tak besyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang
telah ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya
d. Wesel
i. Wesel ekspor
iii. Lainnya
Wesel yang dimiliki oleh bank pelapor selain wesel ekspor dan SKBDN. Dalam pengertian ini, pihak
tertarik atau yang mempunyai kewajiban kepada bank pelapor adalah pihak ketiga bukan bank.
III-226
338
LBU PER KANTOR
(umumnya 1 s.d 5 tahun) yang berisi janji untuk membayar kembali pokok dan bunga pada waktu
yang telah ditentukan.
i. Lainnya
a. Reksadana
Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi sesuai undang-undang pasar modal.
b. Obligasi
iv. Subordinasi
Obligasi yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan
yang hampir sama dengan modal.
v. Lainnya
Jenis obligasi lainnya yang diterbitkan oleh bank dan pihak ketiga bukan bank selain butir i s.d. iv di
atas.
III-227
339
LBU PER KANTOR
d. Lainnya
Surat berharga pasar modal yang dimiliki oleh bank pelapor selain jenis a sampai dengan c di atas.
3. Lain-lain
Surat berharga milik bank pelapor selain jenis 1 dan 2 tersebut di atas.
IX. Nominal
Yaitu nilai tunai yang akan dibayarkan pada saat berakhirnya kontrak/perjanjian penjualan surat berharga
dengan janji dibeli kembali.
III-228
340
LBU PER KANTOR
XI. Status
III-229
341
III-230
III.29.3
FORM - 29
29
Jangka Waktu
Pihak Lawan Repo Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi)
Negara Suku
Jenis Kategori Pihak Negara Status
Jenis Golongan Hubungan Status Bunga/ Nominal
Valuta Pengukuran Lawan Penerbit Jatuh Diskonto Bulan Bulan
Pihak dengan Pihak Mulai Debet Kredit
Tempo Lalu Lainnya Laporan
Lawan Bank Lawan
Jumlah
342
LBU PER KANTOR
III.30.1
SANDI RINCIAN KEWAJIBAN AKSEPTASI
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Wesel a/d L/C luar negeri 055
2. Wesel a/d L/C dalam negeri 057
3. Lainnya 099
VIII. Nominal
IX. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
III-231
343
LBU PER KANTOR
III.30.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN AKSEPTASI
Pada daftar rincian ini dilaporkan jumlah kewajiban bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang
timbul karena akseptasi wesel atas dasar L/C berjangka. Dalam jenis ini yang dilaporkan adalah nilai wesel atas dasar
L/C berjangka yang diaksep.
KOLOM
I. Jenis
3. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan bank.
III-232
344
LBU PER KANTOR
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.
VIII. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.
III-233
345
III-234
III.30.3
FORM - 30
30
Jumlah
346
LBU PER KANTOR
III.31.1
SANDI RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Promes 051
b. Medium Term Notes (MTN) 061
c. Floating Rate Notes (FRN) 062
d. Credit Linked Notes 063
e. Lainnya 069
2. Surat Berharga Pasar Modal
a. Obligasi 071
b. Obligasi Subordinasi
i. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)
i.1 Kumulatif 072
i.2 Non Kumulatif 073
ii. Dengan Jangka Waktu (Dated)
ii.1 Kumulatif 074
ii.2 Non Kumulatif 075
c. Lainnya 089
3. Lain-lain 099
II. Sifat
1. Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 1
b. Opsi Jual (Put Option) 2
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
i. Mandatory 3
ii. Tidak Mandatory 4
d. Lainnya 8
2. Tidak ada fitur tambahan 9
III. Status
1. Junior 1
2. Senior 2
3. Lainnya 9
III-235
347
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
V. Kategori Pengukuran
1. Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur Pada Nilai Wajar 2
2. Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi atau Biaya Perolehan 5
VI. Pembeli
1. Golongan Pembeli
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Pembeli
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
XI. Premium/Diskonto
XII. Jumlah (Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Posisi bulan lalu
2. Debet
a. Pelunasan
b. Pembelian Kembali
3. Kredit
4. Lainnya
5. Posisi bulan laporan
III-236
348
LBU PER KANTOR
III.31.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh posisi surat pengakuan hutang jangka pendek dan jangka panjang dalam
rupiah maupun valuta asing baik atas nama maupun atas unjuk yang diterbitkan oleh bank pelapor yang dibeli atau
dimiliki oleh bank dan pihak ketiga bukan bank. Untuk surat berharga yang diterbitkan atas unjuk, kolom Golongan
Pemilik diisi dengan pembeli (investor) pertama pada saat surat berharga diterbitkan.
Surat berharga yang telah diterbitkan dan kemudian dibeli kembali oleh bank pelapor di pasar sekunder, tidak boleh
dilaporkan pada Daftar Rincian Surat Berharga (Form-07), melainkan harus mengurangi outstanding surat berharga
yang diterbitkan tersebut.
KOLOM
I. Jenis
1. Surat berharga pasar uang
a. Promes
Surat sanggup/janji tak besyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang
telah ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya.
e. Lainnya
Surat berharga pasar uang lainnya yang diterbitkan oleh bank pelapor yang tidak dapat digolongkan
dalam jenis surat berharga di atas.
a. Obligasi
b. Obligasi Subordinasi
Obligasi yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan
yang hampir sama dengan modal.
III-237
349
LBU PER KANTOR
i.1. Kumulatif
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam
keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga
tersebut.
ii.1.Kumulatif
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam
keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga
tersebut.
ii.2.Non Kumulatif
Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode
jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan
pembayaran bunga tersebut.
c. Lainnya
3. Lain-lain
II. Sifat
i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.
III-238
350
LBU PER KANTOR
d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.
III. Status
1. Junior
Jika surat berharga memberikan hak kepada pembeli untuk menerima pembayaran setelah pembeli surat
berharga yang bersifat senior.
2. Senior
Jika surat berharga memberikan hak pertama bagi pembeli untuk menerima pembayaran.
3. Lainnya
Jika surat berharga tidak memiliki status junior atau senior.
V. Kategori Pengukuran
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kategori Pengukuran Kewajiban Keuangan.
VI. Pembeli
1. Golongan Pembeli
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Pembeli.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan bank.
3. Status Pembeli
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank
III-239
351
LBU PER KANTOR
c. Tidak ada
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Suku Bunga/Diskonto.Apabila surat berharga tidak
diberikan suku bunga, kolom tingkat suku bunga diisi dengan 00,00, sedangkan jenis suku bunga diisi 0.
X. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.
XI. Premium/Diskonto
Yaitu sisa premium/diskonto dalam rupiah atau valuta asing yang belum diamortisasi.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar).
III-240
352
III.31.3
DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
FORM - 31
31
353
LBU PER KANTOR
III.32.1
SANDI RINCIAN PINJAMAN YANG DITERIMA
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Subordinasi
a. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)
i. Kumulatif
i.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 101
b. Opsi Jual (Put Option) 102
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 103
2. Tidak Mandatory 104
d. Lainnya 110
i.2 Tidak ada fitur tambahan 111
ii. Non Kumulatif
ii.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 112
b. Opsi Jual (Put Option) 113
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 114
2. Tidak Mandatory 115
d. Lainnya 119
ii.2 Tidak ada fitur tambahan 120
b. Dengan Jangka Waktu (Dated)
i. Kumulatif
i.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 121
b. Opsi Jual (Put Option) 122
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 123
2. Tidak Mandatory 124
d. Lainnya 129
i.2 Tidak ada fitur tambahan 130
ii. Non Kumulatif
ii.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 131
b. Opsi Jual (Put Option) 132
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 133
III-242
354
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
IV. Kreditur
1. Golongan Kreditur
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Kreditur
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
III-243
355
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
VIII. Nominal
IX. Jumlah (Biaya Perolehan, Biaya Perolehan Diamortisasi, atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
III-244
356
LBU PER KANTOR
III.32.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PINJAMAN YANG DITERIMA
Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh posisi pinjaman maupun kewajiban dalam rupiah dan valuta asing yang
diterima bank pelapor dari bank dan pihak ketiga bukan bank. Termasuk pula dalam pengertian ini adalah pinjaman
yang diterima bank pelapor dalam rangka penerusan kredit tetapi belum disalurkan kepada nasabah.
KOLOM
I. Jenis
1. Subordinasi
Pinjaman yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan yang hampir
sama dengan modal.
i. Kumulatif
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan
rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.
i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.
d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.
III-245
357
LBU PER KANTOR
i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.
d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.
i. Kumulatif
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan
rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.
III-246
358
LBU PER KANTOR
Pinjaman ke dalam sejumlah saham tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dan
harga konversi yang telah disepakati.
i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.
d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.
i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.
d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.
III-247
359
LBU PER KANTOR
3. Dana kelolaan
Adalah kewajiban yang timbul karena adanya sisa dana yang belum disalurkan kepada nasabah sehubungan
dengan penerusan kredit (chanelling).
5. Lainnya
Pinjaman selain 1 s.d 4.
a. Bilateral
b. Sindikasi
IV. Kreditur
1. Golongan Kreditur
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Kreditur.
3. Status Kreditur
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status dengan Bank.
III-248
360
LBU PER KANTOR
VIII. Nominal
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Nominal.
IX. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan, Biaya Perolehan Diamortisasi atau
Nilai Wajar).
Khusus untuk pinjaman dalam bentuk kewajiban sewa pembiayaan, Jumlah diisi dengan nilai kini dari pembayaran
sewa minimum terutang selama masa sewa yang harus dibayar oleh lessee ditambah jumlah yang dijamin oleh
lessee atau oleh pihak yang terkait dengan lessee. Jika lessee memiliki hak opsi pembelian aset sewaan dan
diperkirakan opsi dapat dieksekusi, maka pembayaran sewa minimum meliputi pembayaran minimum terutang
selama masa sewa hingga tanggal pelaksanaan opsi pembelian dan pembayaran yang dipersyaratkan untuk
mengeksekusi hak opsi
III-249
361
III-250
III.32.3
FORM - 32
32
JUMLAH
362
LBU PER KANTOR
III.33.1
SANDI RINCIAN SETORAN JAMINAN
KOLOM SANDI
I. Tujuan
1. Penerbitan garansi 1
2. Penerbitan L/C 2
3. Akseptasi wesel impor 3
4. Penerbitan SKBDN 4
5. Akseptasi wesel SKBDN 5
6. Transaksi Derivatif 6
7. Lainnya 9
III. Pemilik
1. Golongan Pemilik
Lihat daftar sandi pihak ketiga bukan bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Pemilik
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
IV. Jumlah
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
III-251
363
LBU PER KANTOR
III.33.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SETORAN JAMINAN
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi setoran yang diterima bank pelapor dari pihak ketiga bukan bank secara tunai
dalam rupiah dan valuta asing untuk keperluan suatu transaksi, misalnya dalam rangka memperoleh bank garansi atau
pembukaan L/C.
Setoran jaminan yang tidak dilaporkan dalam daftar rincian ini adalah:
1. Setoran jaminan dalam bentuk simpanan milik nasabah misalnya Giro, Tabungan, Deposito yang diblokir di Bank
Pelapor, yang dilaporkan pada masing-masing daftar rincian yang bersangkutan; dan
2. Setoran jaminan yang berasal dari bank lain, yang dilaporkan pada daftar rincian Kewajiban Kepada Bank Lain.
KOLOM
I. Tujuan
1. Penerbitan Garansi
2. Penerbitan L/C
3. Akseptasi wesel impor
4. Penerbitan SKBDN
5. Akseptasi wesel SKBDN
6. Transaksi Derivatif
7. Lainnya
Setoran jaminan dalam rangka selain kegiatan transaksi perdagangan, misalnya setoran jaminan dalam rangka
penerbitan bank garansi seperti bid bonds, performance bonds, advance payment bonds dan lain-lain.
III. Pemilik
1. Golongan Pemilik
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Pemilik.
3. Status Pemilik
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.
III-252
364
LBU PER KANTOR
IV. Jumlah
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Adalah nilai tunai yang diterima bank pelapor sebagai setoran jaminan.
III-253
365
LBU PER KANTOR
III.33.3
DAFTAR RINCIAN SETORAN JAMINAN
FORM - 33
33
I II III IV
Pemilik Jumlah
Jenis
Tujuan
Valuta Hubungan Status Bulan
Golongan Kredit Lainnya Bulan
dengan Debet
Pemilik Pemilik Lalu Laporan
Bank
JUMLAH
III-254
366
LBU PER KANTOR
III.34.1
SANDI RINCIAN
KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Giro 010
2. Deposito berjangka 020
3. Transfer 030
4. Inkaso 040
5. Beban bunga yang masih harus dibayar 050
6. Lainnya 099
III-255
367
LBU PER KANTOR
III.34.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR
PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor pusat dan
atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Misalnya, kewajiban Bank C-
Jakarta (sebagai bank pelapor) kepada Bank C-Surabaya; atau kewajiban Bank B-Medan kepada Bank B-Bandung.
Dalam sistem pelaporan ini dilaporkan secara bruto, namun apabila transaksi antar kantor dipelihara/dibukukan dalam
satu rekening rincian ini dilaporkan secara neto sesuai posisi terakhir.
KOLOM
I. Jenis
Yaitu jenis kewajiban bank pelapor kepada kantor pusat dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan
kegiatan operasional di Indonesia. Pengertian/definisi dari setiap jenis di bawah ini dapat dilihat pada Daftar
Istilah, kecuali dijelaskan secara khusus.
1. Giro
2. Deposito berjangka
3. Transfer
4. Inkaso
5. Beban bunga yang masih harus dibayar
6. Lainnya
Bentuk transaksi kewajiban antar kantor pada kantor yang melakukan operasi di Indonesia yang tidak dapat
dikelompokkan pada jenis 1 sampai dengan 5 di atas.
Dalam perhitungan pos-pos pada kewajiban antar kantor, tidak dilakukan saling hapus atau offset dengan pos-
pos pada aset antar kantor.
III-256
368
LBU PER KANTOR
III.34.3
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA
FORM - 34
34
I II III
Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya
Jenis Jenis Valuta Perolehan Diamortisasi atau nilai
Wajar)
JUMLAH
III-257
369
LBU PER KANTOR
III.35.1
SANDI RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA
KOLOM SANDI
I. Sandi Kantor
1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia
Lihat Daftar Sandi Bank
2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia :
a. Kantor pusat 000
b. Kantor lainnya 999
II. Jenis
1. Giro 010
2. Call money 015
3. Deposit on call 020
4. Deposito berjangka 025
5. Sertifikat deposito 030
6. Surat berharga 050
7. Pinjaman yang diterima 060
8. Beban bunga/bagi hasil yang masih harus dibayar
a. Giro 088
b. Surat Berharga 089
c. Pinjaman yang diterima 090
d. Lainnya 095
9. Lainnya 099
V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
III-258
370
LBU PER KANTOR
III.35.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTARKANTOR
PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL
DI LUAR INDONESIA
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada kantor pusat dan
atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Misalnya, kewajiban Bank
C-Jakarta (sebagai bank pelapor) kepada Bank C-London; atau kewajiban Bank B-Jakarta kepada Bank B-Bahama.
Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening harus dilaporkan secara individual. Guna penyederhanaan laporan, bank
pelapor diperkenankan menggabungkan rekening-rekening dengan syarat semua rincian sama, dengan cara pengisian
sebagai berikut :
a. Kolom I diisi dengan sandi kantor yang terdapat pada Daftar Sandi Bank sub Sandi Bank Nasional Yang Beroperasi
di luar Indonesia.
Bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia (kantor cabang bank asing), kewajiban kepada kantor pusat
diisi dengan sandi 000 dan kewajiban kepada kantor cabang lainnya diisi dengan sandi 999.
KOLOM
I. Sandi Kantor
II. Jenis
Yaitu jenis kewajiban bank pelapor kepada kantor pusat dan atau kantor cabang bank yang sama yang melakukan
kegiatan operasional di luar Indonesia. Pengertian/definisi dari setiap jenis di bawah ini dapat dilihat pada Daftar
Istilah, kecuali dijelaskan secara khusus.
1. Giro
2. Call money
3. Deposit on call
4. Deposito berjangka
5. Sertifikat deposito
III-259
371
LBU PER KANTOR
6. Surat berharga
9. Lainnya
Yaitu bentuk transaksi kewajiban antar kantor pada kantor yang melakukan operasi di luar Indonesia
yang tidak dapat dikelompokkan pada jenis 1 sampai dengan 9 di atas.
Apabila kewajiban kepada kantor yang melakukan operasi di luar Indonesia tidak diberikan suku bunga, kolom ini
diisi 00,00.
V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
Saldo pada daftar rincian ini tidak dapat saling hapus atau offset dengan penanaman/ tagihan bank pelapor
pada kantor pusat/cabang bank yang sama yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Dalam
perhitungan pos-pos pada kewajiban antar kantor, tidak dapat dilakukan saling hapus atau offset dengan pos-pos
pada aset antar kantor.
III-260
372
LBU PER KANTOR
III.35.3
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA
FORM - 35
35
I II III IV V
JUMLAH
III-261
373
LBU PER KANTOR
III.36.1
SANDI RINCIAN RUPA-RUPA KEWAJIBAN
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Kewajiban kepada pemerintah yang belum dipindahbukukan 10
2. Bunga simpanan berjangka yang sudah jatuh tempo 12
3. Transfer 14
4. Cek perjalanan (Traveller’s Cheques) yang telah dijual 16
5. Beban bunga yang masih harus dibayar 20
6. Deviden yang belum dibayar 25
7. Taksiran pajak penghasilan 30
8. Pendapatan yang ditangguhkan 70
9. Penyisihan kerugian untuk risiko operasional 82
10. Rekening Tunda (Suspense Account) 83
11. Kewajiban pajak penghasilan 86
12. Kewajiban imbalan kerja 87
13. E-Money 88
14. Goodwill Negatif 89
15. Kewajiban diestimasi 90
16. Lainnya 99
III-262
374
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
III-263
375
LBU PER KANTOR
III.36.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN RUPA-RUPA KEWAJIBAN
Pada daftar rincian ini dilaporkan semua jenis kewajiban lainnya dalam rupiah dan valuta asing yang tidak dapat
dimasukkan ke dalam pos 1 sampai dengan 13, Neraca Kewajiban.
KOLOM
I. Jenis
3. Transfer
Kewajiban yang timbul karena adanya transfer masuk atau keluar untuk pihak ketiga bukan bank yang
belum dibayarkan atau dipindahbukukan ke rekening nasabah yang bersangkutan.
III-264
376
LBU PER KANTOR
13. E-Money
Kewajiban bank yang timbul dari penerbitan suatu media (technical device) yang dibeli oleh nasabah
atau pihak ketiga yang dapat menyimpan nilai uang secara elektronis dan dapat digunakan secara luas
sebagai instrumen pembayaran.
16. Lainnya
Kewajiban bank pelapor yang tidak dapat dimasukkan ke dalam nomor 1 sampai dengan 15 di atas
termasuk kewajiban segera. Yang dimaksud kewajiban segera adalah kewajiban bank pelapor yang
apabila ditagih oleh pemiliknya harus segera dibayar. Termasuk pula dalam jenis ini adalah pinjaman dari
bank dan pihak ketiga bukan bank dengan jangka waktu sampai dengan 15 hari.
III-265
377
LBU PER KANTOR
V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar).
III-266
378
LBU PER KANTOR
III.36.3
DAFTAR RINCIAN RUPA-RUPA KEWAJIBAN
FORM - 36
36
I II III IV V
Jumlah (Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai
Kreditur/Pihak Lainnya Wajar)
JUMLAH
III-267
379
LBU PER KANTOR
III.37.1
SANDI RINCIAN MODAL PINJAMAN
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Surat Berharga Subordinasi
a. Tanpa Jangka Waktu (Perpetual)
i. Kumulatif
i.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 011
b. Opsi Jual (Put Option) 012
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 013
2. Tidak Mandatory 014
d. Lainnya 019
i.2 Tidak ada fitur tambahan 020
ii. Non Kumulatif
ii.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 021
b. Opsi Jual (Put Option) 022
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 023
2. Tidak Mandatory 024
d. Lainnya 029
ii.2 Tidak ada fitur tambahan 030
b. Dengan Jangka Waktu (Dated)
i. Kumulatif
i.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 031
b. Opsi Jual (Put Option) 032
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 033
2. Tidak Mandatory 034
d. Lainnya 039
i.2 Tidak ada fitur tambahan 040
ii. Non Kumulatif
ii.1 Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 041
b. Opsi Jual (Put Option) 042
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
1. Mandatory 043
III-268
380
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
III-269
381
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
d. Lainnya 089
ii.2 Tidak ada fitur tambahan 090
3. Saham Preferen
a. Kumulatif
i. Dapat ditarik kembali (Redeemable) 091
ii. Lainnya 094
b. Non Kumulatif
i. Dapat ditarik kembali (Redeemable) 095
ii. Lainnya 098
4. Surat Berharga atau Pinjaman Lainnya 110
II. Kreditur
1. Golongan Kreditur
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Kreditur
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
V. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT
VII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
III-270
382
LBU PER KANTOR
III.37.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN MODAL PINJAMAN
Pada daftar rincian ini dilaporkan modal pinjaman berupa penerbitan surat berharga dan/atau pinjaman yang diterima
dalam rupiah dan valuta asing yang memenuhi seluruh persyaratan untuk dapat diperhitungkan sebagai komponen
modal sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai kewajiban penyediaan modal minimum dan
telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia. Sebelum memperoleh persetujuan Bank Indonesia, penerbitan
surat berharga dilaporkan dalam daftar rincian Surat Berharga Yang Diterbitkan dan pinjaman yang diterima dilaporkan
dalam daftar rincian Pinjaman Yang Diterima.
Termasuk dilaporkan dalam rincian ini adalah instrumen keuangan yang memenuhi definisi kewajiban keuangan namun
dapat diperhitungkan sebagai komponen modal sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai kewajiban
penyediaan modal minimum, misalnya saham preferen yang dapat ditarik kembali setelah jangka waktu tertentu.
KOLOM
I. Jenis
1. Surat Berharga Subordinasi
Surat berharga yang diterbitkan yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki
kedudukan yang hampir sama dengan modal.
i. Kumulatif
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan
rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.
i. Mandatory
Apabila Opsi Konversi wajib dieksekusi pada tanggal yang ditetapkan.
III-271
383
LBU PER KANTOR
d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.
d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.
i. Kumulatif
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan
rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.
III-272
384
LBU PER KANTOR
d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.
d. Lainnya
III-273
385
LBU PER KANTOR
2. Pinjaman Subordinasi
Pinjaman yang diterima yang memenuhi kriteria subordinasi, antara lain bersifat yunior dan memiliki kedudukan
yang hampir sama dengan modal.
i. Kumulatif
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan
rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.
d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.
Opsi yang melekat pada Pinjaman yang memberikan hak kepada Bank Pelapor untuk melunasi
pinjaman sebelum jatuh tempo pada harga yang telah disepakati.
III-274
386
LBU PER KANTOR
d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.
i. Kumulatif
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan dan diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan
rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran bunga tersebut.
d. Lainnya
Adanya fitur tambahan selain fitur a s.d c.
Pembayaran bunga tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat diakumulasikan antar periode jika
Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan melakukan pembayaran
bunga tersebut.
III-275
387
LBU PER KANTOR
d. Lainnya
3. Saham Preferen
a. Kumulatif
Saham dimana pemegang saham memiliki hak penerimaan dividen yang dapat ditangguhkan dan
diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan
melakukan pembayaran dividen tersebut.
ii. Lainnya
b. Non Kumulatif
Saham dimana pemegang saham memiliki hak penerimaan dividen yang tidak dapat ditangguhkan dan
tidak dapat diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak
memungkinkan melakukan pembayaran dividen tersebut.
ii. Lainnya
III-276
388
LBU PER KANTOR
Surat Berharga atau Pinjaman lainnya selain jenis 1 dan 2 yang memenuhi seluruh persyaratan untuk
dapat diperhitungkan sebagai komponen modal. Termasuk dalam jenis ini adalah Surat Berharga atau
Pinjaman yang wajib dikonversi menjadi saham (Mandatory Convertible Bond/Debt)
II. Kreditur
1. Golongan kreditur
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Kreditur.
3. Status
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.
V. Jangka Waktu
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.
Untuk setiap jenis Modal Pinjaman yang memiliki fitur tambahan berupa opsi beli atau opsi jual, maka kolom Jatuh
Tempo diisi dengan tanggal, bulan dan tahun opsi tersebut dapat dieksekusi.
Untuk jenis Modal Pinjaman berupa saham preferen maka kolom Jatuh Tempo diisi dengan tanggal, bulan dan
tahun saham preferen tersebut dapat ditarik kembali.
VII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi
atau Nilai Wajar)
III-277
389
LBU PER KANTOR
IV.37.2
DAFTAR RINCIAN MODAL PINJAMAN
FORM - 37
37
I II III IV V VI VII
Jangka Jumlah (Biaya Perolehan atau biaya
Kreditur
Waktu perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
Negara Jenis Suku
Golong Hubungan
Status Kreditur Valuta Mulai Jatuh Bunga Bulan Bulan
Jenis an Dengan Kreditur Debet Kredit Lainnya
Tempo Lalu Laporan
Kreditur Bank
JUMLAH
III-278
390
LBU PER KANTOR
III.38.1
SANDI RINCIAN MODAL DISETOR
KOLOM SANDI
I. Pemegang Saham
1. Golongan Pemegang Saham
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Pemegang Saham
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
II. Negara Pemegang Saham
Lihat Daftar Sandi Negara
III. Jenis Modal Disetor
1 Saham Biasa 1
2 Saham Preferen
a Kumulatif
i. Dapat dikonversi (Convertible) 3
ii. Lainnya 4
b Non Kumulatif
i. Dapat dikonversi (Convertible) 6
ii. Lainnya 7
3 Lainnya 9
IV. Jumlah
III-279
391
LBU PER KANTOR
III.38.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN MODAL DISETOR
Pada daftar rincian ini memuat status pemegang saham (pemilik) dan posisi modal yang telah disetorkan pada bank
pelapor sampai dengan tanggal laporan. Dalam hal saham bank pelapor sudah diperdagangkan (listing) di pasar modal,
status pemegang saham yang dilaporkan adalah pemegang saham terakhir yang terdaftar pada penutupan perdagangan
saham bank pelapor di pasar modal pada tanggal laporan.
Modal yang Dinyatakan (declared capital) yang terdapat pada footnote Tabel Daftar Rincian Modal Disetor (Form-38)
hanya dilaporkan oleh kantor cabang bank asing dan dinyatakan dalam jutaan rupiah.
KOLOM
I. Pemegang Saham
1. Saham Biasa
2. Saham Preferen
a. Kumulatif.
Saham dimana pemegang saham memiliki hak penerimaan dividen yang dapat ditangguhkan dan
diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas tidak memungkinkan
melakukan pembayaran dividen tersebut.
i. Dapat dikonversi (Convertible)
Saham Preferen Kumulatif yang dapat ditukar dengan klasifikasi saham lain.
ii. Lainnya
III-280
392
LBU PER KANTOR
b. Non Kumulatif
Saham dimana pemegang saham memiliki hak penerimaan dividen yang tidak dapat ditangguhkan
dan tidak dapat diakumulasikan antar periode jika Bank dalam keadaan rugi atau kondisi profitabilitas
tidak memungkinkan melakukan pembayaran dividen tersebut.
ii. Lainnya
3. Lainnya
IV. Jumlah
III-281
393
LBU PER KANTOR
III.38.3
DAFTAR RINCIAN MODAL DISETOR
FORM - 38
38
I II III IV
Pemegang Saham
Negara
Golongan Pemegang Jenis Modal
Status Jumlah
Pemegang Hubungan Disetor
Pemegang Saham
Saham Dgn Bank
Saham
JUMLAH
III-282
394
LBU PER KANTOR
III.39.1
SANDI RINCIAN MODAL SUMBANGAN
KOLOM SANDI
IV. Jumlah
III-283
395
LBU PER KANTOR
III.39.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN MODAL SUMBANGAN
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi modal yang diterima bank pelapor dari bank dan pihak ketiga bukan bank yang
berasal dari sumbangan. Modal sumbangan dilaporkan dalam rupiah. Dalam hal modal sumbangan diterima dalam
valuta asing, dilaporkan menurut kurs konversi Bank Indonesia pada saat modal sumbangan tersebut diterima.
KOLOM
IV. Jumlah
Adalah jumlah yang diterima pada saat pengeluaran saham (untuk modal sumbangan berupa saham bank pelapor),
atau nilai wajar (untuk modal sumbangan berupa saham perusahaan lain), atau jumlah penerimaan tunai, atau
nilai wajar aset non kas yang diterima (untuk modal sumbangan berupa barang /inbreng).
III-284
396
LBU PER KANTOR
III.39.3
DAFTAR RINCIAN MODAL SUMBANGAN
FORM - 39
39
I II III IV
JUMLAH
III-285
397
LBU PER KANTOR
III.40.1
SANDI RINCIAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA
I II III IV V
Keuntungan
a. Berasal dari peningkatan nilai wajar (MTM) aset keuangan
dalam kelompok tersedia untuk dijual
i. Kredit yang diberikan 05
ii. Surat Berharga (Efek Utang) 06
iii. Penyertaan 07
iv. Tagihan lainnya 15
b. Berasal dari transaksi lindung nilai 16
atas arus kas (cash flow hedge)
c. Berasal dari transaksi lindung nilai 20
atas investasi neto (net investment hedge)
d. Lainnya 50
Kerugian
a. Berasal dari penurunan nilai wajar (MTM) aset keuangan
dalam kelompok tersedia untuk dijual
i. Kredit yang diberikan 52
ii. Surat Berharga (Efek Utang) 53
iii. Penyertaan 54
iv. Tagihan lainnya 65
b. Berasal dari transaksi lindung nilai 66
atas arus kas (cash flow hedge)
c. Berasal dari transaksi lindung nilai 70
atas investasi neto (net investment hedge)
d. Lainnya 89
JUMLAH 99
III-286
398
LBU PER KANTOR
III.40.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA
Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh potensi keuntungan atau kerugian yang berasal dari peningkatan nilai wajar
aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual, transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge), transaksi
lindung nilai atas investasi neto (net investment hedge), dan lainnya, yang berdasarkan standar akuntansi harus diakui
sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah.
KOLOM
1. Keuntungan
a. Berasal dari peningkatan nilai wajar (MTM) aset keuangan dalam kategori tersedia untuk dijual
Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah keuntungan dari peningkatan nilai aset keuangan yang diklasifikasikan
dalam kategori tersedia untuk dijual sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.
i. Kredit Yang Diberikan
ii. Surat Berharga (Efek Utang)
iii. Penyertaan
iv. Tagihan Lainnya
b. Berasal dari transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge)
Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah bagian dari keuntungan atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan
sebagai lindung nilai yang efektif dalam lindung nilai atas arus kas sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.
c. Berasal dari transaksi lindung nilai atas investasi neto (net investment hedge)
Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah bagian dari keuntungan atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan
sebagai lindung nilai yang efektif dalam lindung nilai atas investasi neto sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.
d. Lainnya
Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah keuntungan lainnya yang sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku harus
diakui secara langsung dalam ekuitas dalam pos pendapatan komprehensif lainnya.
2. Kerugian
a. Berasal dari penurunan nilai wajar (MTM) aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual
Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah kerugian dari penurunan nilai aset keuangan yang diklasifikasikan
dalam kelompok tersedia untuk dijual sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.
i. Kredit Yang Diberikan
ii. Surat Berharga (Efek Utang)
iii. Penyertaan
iv. Tagihan Lainnya
b. Berasal dari transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge)
Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah bagian dari kerugian atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan
sebagai lindung nilai yang efektif dalam lindung nilai atas arus kas sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.
III-287
399
LBU PER KANTOR
c. Berasal dari transaksi lindung nilai atas investasi neto (net investment hedge)
Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah bagian dari kerugian atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan
sebagai lindung nilai yang efektif dalam lindung nilai atas investasi neto sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku.
d. Lainnya
Yang dimasukkan dalam subpos ini adalah kerugian lainnya yang sesuai PSAK dan PAPI yang berlaku harus
diakui secara langsung dalam ekuitas dalam pos pendapatan komprehensif lainnya.
III-288
400
LBU PER KANTOR
III.41.1
SANDI RINCIAN DANA SETORAN MODAL
KOLOM SANDI
I. Penyetor
1. Golongan Penyetor
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2 Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Penyetor
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
III-289
401
LBU PER KANTOR
III.41.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN DANA SETORAN MODAL
Pada daftar rincian ini dilaporkan posisi dana yang telah disetor penuh oleh pemegang saham atau calon pemegang
saham dalam rangka penambahan modal, namun belum didukung dengan kelengkapan persyaratan untuk dapat
digolongkan sebagai modal disetor. Termasuk dalam subpos ini adalah kelebihan modal disetor atas modal yang tercatat
dalam anggaran dasar.
KOLOM
I. Penyetor
1. Golongan Penyetor
Sandi golongan penyetor lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.
3. Status Penyetor
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank
IV. Jumlah
Adalah jumlah yang telah disetorkan oleh pemilik dana.
III-290
402
LBU PER KANTOR
III.41.3
DAFTAR RINCIAN DANA SETORAN MODAL
FORM - 41
41
I II III IV
Penyetor
Negara Pihak Penyetor Jenis Valuta Jumlah
Golongan Hubungan Status
Penyetor Dengan Bank Penyetor
JUMLAH
III-291
403
LBU PER KANTOR
III.42.1
SANDI RINCIAN TRANSAKSI SPOT DAN DERIVATIF
KOLOM SANDI
III. Status
1. Derivatif Yang Berdiri Sendiri (Free Standing Derivative) 1
2. Derivatif Melekat (Embedded Derivative) 2
IV. Kontrak
1. Jual 1
2. Beli 2
V. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT
VII. Tujuan
1. Hedging
a. Dengan netting agreement
i. Posisi Trading Book 1
ii. Posisi Banking Book 2
b. Lainnya
i. Posisi Trading Book 4
ii. Posisi Banking Book 5
2. Trading
a. Dengan netting agreement 6
b. Lainnya 7
III-292
404
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
3. Lainnya 9
X. Pihak Lawan
1. Golongan Pihak Lawan
Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank.
2. Status Pihak Lawan
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
III-293
405
LBU PER KANTOR
III.42.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN TRANSAKSI SPOT DAN DERIVATIF
Pada daftar rincian ini dilaporkan seluruh transaksi spot dan derivatif dalam rupiah dan valuta asing dengan bank atau
pihak ketiga bukan bank.
KOLOM
I. Nomor Referensi Transaksi
II. Jenis
1. Forward
Transaksi pembelian atau penjualan suatu mata uang dengan mata uang lainnya atau instrumen keuangan
lainnya pada harga yang ditetapkan saat ini dengan penyerahan dan penyelesaian pada tanggal tertentu pada
masa yang akan datang.
Untuk Perusahaan Anak, termasuk juga pembelian dan penjualan ekuitas dan indeks.
2. Future
Transaksi jual beli di bursa berjangka untuk menyerahkan komoditas (khusus untuk LBU Perusahaan Anak)
atau instrumen keuangan dengan mengikuti persyaratan standar yang ditetapkan, yaitu: spesifikasi produk,
kualitas, jumlah kontrak, harga yang disepakati, dan tanggal penyerahan.
3. Swap
Transaksi swap antara lain meliputi:
4. Option
Transaksi yang memberikan hak kepada pembeli (holder) dan kewajiban bagi penjual (writer) untuk melakukan
pembelian atau penjualan pada periode tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.
a. Call
Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk membeli instrumen keuangan pada periode
tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.
III-294
406
LBU PER KANTOR
b. Put
Option yang memberikan hak bagi pembeli (holder) untuk menjual instrumen keuangan pada periode
tertentu berdasarkan harga yang telah disepakati.
c. Lainnya
5. Spot
Perjanjian jual/beli valuta asing secara tunai dengan penyerahan atau penyelesaian transaksi tidak lebih dari 2
(dua) hari kerja.
6. Lainnya
Jenis transaksi derivatif yang tidak dapat digolongkan pada jenis 1 sampai 5 di atas.
III. Status
Kolom ini hanya diisi untuk transaksi derivatif.
IV. Kontrak
Untuk transaksi swap, kolom Kontrak diisi 0.
1. Jual
Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak penjualan derivatif. Untuk transaksi option, merupakan
kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai penjual (writer).
2. Beli
Untuk transaksi diluar option, merupakan kontrak pembelian derivatif. Untuk transaksi option, merupakan
kontrak option yang dilakukan oleh bank sebagai pembeli (holder).
V. Jangka Waktu
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.
1. Valuta Dasar
Yaitu valuta yang harus diserahkan.
2. Valuta Lawan
Yaitu valuta yang akan diterima.
III-295
407
LBU PER KANTOR
VII. Tujuan
Kolom ini hanya diisi untuk transaksi derivatif.
1. Hedging
Adalah transaksi derivatif yang dilakukan untuk tujuan lindung nilai.
ii. posisi yang dimiliki untuk tujuan memperoleh keuntungan jangka pendek secara aktual dan/atau
potensial dari pergerakan harga (price movement); atau
iii. posisi yang dimiliki untuk tujuan mempertahankan keuntungan arbitrase (locking in arbitrage
profit);
Adalah transaksi derivatif untuk tujuan lindung nilai atas posisi di luar trading book.
b. Lainnya
i. Posisi Trading Book
ii. Posisi Banking Book
2. Trading
Transaksi derivatif yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari adanya perubahan faktor pasar.
3. Lainnya
A. Jenis Hedging
III-296
408
LBU PER KANTOR
3. Lindung nilai atas investasi bersih dalam operasi luar negeri (Hedges of net investment in foreign
operation)
X. Pihak Lawan
Yaitu bank dan pihak ketiga bukan bank yang melakukan transaksi dengan bank pelapor.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.
Tata Cara Pelaporan transaksi spot dan derivatif sebagaimana pada Box 42.2.1
III-297
409
III-298
III.42.3
FORM - 42
42
Jumlah
410
LBU PER KANTOR
Box III.42.2.1
Tata Cara Pelaporan Transaksi Spot dan Derivatif
Contoh 1 :
Pada tanggal 1 Januari 2009, Bank “A” melakukan transaksi forward beli USD/Rp. sebesar USD 1.000, 3 bulan, dan
forward rate beli USD1 = Rp. 9.000. Asumsi suku bunga/tahun = 10%.
Pada tanggal 31 Januari 2009, forward rate beli 2 bulan adalah USD1 = Rp. 8.900. Artinya, kontrak forward berpotensi
merugikan Bank “A” karena harus menyerahkan Rupiah lebih banyak untuk memperoleh 1 USD dibandingkan membeli
USD di pasar. Dengan demikian kontrak forward beli harus dicatat sebagai kewajiban derivatif di sisi kewajiban neraca
sebesar nilai wajar kontrak forward, yaitu:
Nilai kini dari (contracted forward rate – reporting date forward rate) x USD 1.000 =
(Rp. 9.000 – Rp. 8.900) x USD 1.000 = Rp.98.354.
[1+10%/12]2
Pada LBU bulan Januari 2009, transaksi forward beli di Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) dilaporkan sebagai berikut :
Transaksi forward beli pada tanggal kontrak dilaporkan pada rekening administratif (memorandum) sebesar notional
amount yaitu Rp. 9.000.000 ( USD 1.000 x Rp. 9.000) . Kurs pada tanggal 31 Januari 2009 adalah USD1 = Rp. 8.800.
Untuk transaksi derivatif Valas-Rupiah maka pelaporan pada Rekening Administratif hanya dilakukan untuk posisi valas,
sebagai berikut:
Rekening Administratif
Tagihan Komitmen
Posisi pembelian/penjualan spot dan derivatif 521 8.800.000 8.800.000
yang masih berjalan
III-299
411
LBU PER KANTOR
Contoh 2 :
Pada tanggal 1 Januari 2009 Bank “B” melakukan transaksi forward jual USD/Rp. sebesar USD 5.000, 4 bulan, dan
forward rate jual USD1 = Rp. 9.200. Asumsi suku bunga/tahun = 10%.
Pada tanggal 30 Januari 2009, forward rate jual 3 bulan adalah USD1 = Rp. 8.900. Artinya, kontrak forward berpotensi
menguntungkan Bank “B” karena dengan menjual USD5.000 akan memperoleh Rupiah lebih banyak dibandingkan
dengan menjual USD di pasar. Dengan demikian kontrak forward jual harus dicatat sebagai tagihan derivatif di sisi aset
neraca sebesar nilai wajar kontrak forward, yaitu:
Nilai kini dari (contracted forward rate – reporting date forward rate) x USD 1.5.000 =
Karena transaksi derivatif dilakukan dalam Valas-Rupiah maka pelaporan pada Rekening Administratif hanya dilakukan
untuk posisi valas, sebagai berikut:
Rekening Administratif
Kewajiban Komitmen
Posisi pembelian/penjualan spot dan derivatif
yang masih berjalan 570 44.000.000 44.000.000
Forward (sandi 01) Jual (sandi 1) IDR Nilai Tukar (sandi 1) 1.463.116
III-300
412
LBU PER KANTOR
Untuk transaksi derivatif Valas-Valas, pelaporan pada Formulir-01 (Rekening Administratif) dilakukan untuk kedua
posisi Valas dimaksud, yaitu sebagai Tagihan Komitmen dan Kewajiban Komitmen. Sedangkan pelaporan dalam
Form-06 dan Form-28, kolom jenis valuta diisi dengan sandi jenis valuta asing.
III-301
413
LBU PER KANTOR
III.43.1
SANDI RINCIAN IRREVOCABLE L/C YANG MASIH BERJALAN
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Sight L/C 1
2. Usance L/C 2
3. Acceptance L/C 3
4. Negotiation L/C 4
5. Lainnya 9
II. Tujuan
1. L/C luar negeri 11
2. L/C dalam negeri (SKBDN) 15
Khusus untuk agunan/jaminan kedua dan seterusnya 98
IV. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
V. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT
VI. Pemohon
1. Golongan pemohon
Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Pemohon
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
III-302
414
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
X. Peringkat Perusahaan
XII. Jumlah
XIII. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
III-303
415
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
III-304
416
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
III-305
417
LBU PER KANTOR
III.43.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN IRREVOCABLE L/C YANG MASIH BERJALAN
Pada daftar rincian ini dilaporkan jumlah irrevocable L/C yang telah diterbitkan/dibuka dalam rupiah dan valuta asing,
namun belum direalisasikan. Dalam sistem pelaporan ini rekening harus dilaporkan secara individual. Namun, untuk
penyederhanaan laporan, bank dapat melaporkan secara gabungan rekening-rekening yang semua ciri-cirinya sama.
KOLOM
I. Jenis
1. Sight L/C
Yaitu L/C yang pembayarannya kepada beneficiary dilakukan pada saat dokumen L/C diajukan kepada bank.
2. Usance L/C
Yaitu L/C yang pembayarannya kepada beneficiary dilakukan berdasarkan waktu yang ditentukan setelah
tanggal pengajuan dokumen yang disyaratkan L/C.
3. Acceptance L/C
Yaitu L/C yang mengharuskan wesel yang ditarik oleh beneficiary diaksep oleh accepting bank yang
akseptasinya dilakukan sepanjang dokumen yang diajukan telah memenuhi syarat L/C.
4. Negotiation L/C
Yaitu L/C yang pembayarannya kepada beneficiary dilakukan pada saat pengajuan dokumen yang disyaratkan
L/C dan pembayaran tersebut terlebih dahulu atas beban dana negotiating bank.
5. Lainnya
II. Tujuan
1. L/C Luar Negeri
2. L/C Dalam Negeri (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri/SKBDN)
IV. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.
V. Jangka waktu
1. Mulai
2. Jatuh Tempo
VI. Pemohon
1. Golongan Pihak Pemohon
Sandi golongan pihak pemohon lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.
III-306
418
LBU PER KANTOR
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.
3. Status Pemohon
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.
X. Peringkat Perusahaan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.
XII. Jumlah
Adalah nilai kontrak L/C.
XIII. Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.
1. Cadangan Umum
2. Cadangan Khusus
Kolom ini diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011.
III-307
419
III-308
III.43.3
FORM - 43
43
Jangka Agunan/Jaminan
Pemohon PPA
Waktu
Kategori Negara Lembaga Pering Tanggal Jumlah
Jenis Kua Jangka Pering Nilai
Jenis Tujuan Valuta Portofolio Pemo Pemering kat Pemering Agunan/Jaminan
Jatuh Golo Hubu Jenis Sifat Waktu Penerbit Lembaga kat Tanggal Agunan Cadang Cadang
litas Status
Mulai ngan ngan hon kat Perusaha katan Agunan/ Agunan/ Jenis Agunan Peme Penerbit Peme Yg Dpt an an
Tempo Pemo
Pemo dgn an Jaminan Jaminan Valuta Jatuh
Nilai Tanggal / ringka Agunan/ ringka Diper Umum Khusus
hon Mulai Agunan/ Penilaian
hon Bank Tempo Jaminan tan Jaminan tan hitungkan
Jaminan Terakhir
JUMLAH
420
LBU PER KANTOR
III.44.1
SANDI RINCIAN GARANSI YANG DIBERIKAN
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Bid Bonds 12
2. Performance Bonds 14
3. Advanced Payment Bonds 18
4. Shipping guarantee 20
5. Standby L/C 40
6. Endosemen atas surat berharga 50
7. Lainnya 90
Khusus untuk agunan/jaminan kedua dan seterusnya 98
II. Tujuan
1. Pinjaman
a. Dalam rangka penerimaan pinjaman luar negeri 1
b. Dalam rangka penerimaan pinjaman dalam negeri 2
2. Transaksi perdagangan
a. Luar negeri 4
b. Dalam negeri 5
3. Kontra Garansi (Counter Guarantee) 7
4. Lainnya 9
IV. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
V. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT
VI. Pemohon
1. Golongan Pemohon
Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
III-309
421
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
3. Status Pemohon
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
X. Peringkat Perusahaan
XII. Jumlah
XIII. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan
III-310
422
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
e. Emas
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
III-311
423
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
8. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan
III-312
424
LBU PER KANTOR
III.44.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN GARANSI YANG DIBERIKAN
Pada daftar rincian ini, dilaporkan seluruh posisi fasilitas penerbitan jaminan/ garansi dalam rupiah dan valuta asing
yang belum jatuh tempo baik untuk kepentingan bank lain maupun pihak ketiga bukan bank. Termasuk pula dilaporkan
pada daftar rincian ini jaminan/garansi yang pada tanggal laporan telah jatuh tempo tetapi masih dalam masa klaim.
Untuk penyederhanaan laporan pada daftar rincian ini, bank dapat melaporkan penerbitan jaminan secara gabungan,
dengan syarat semua ciri-cirinya sama.
KOLOM
I. Jenis
1. Bid Bonds
2. Performance Bonds
4. Shipping guarantee
Jaminan kepada perusaha pelayaran yang diterbitkan untuk kepentingan nasabah dalam rangka pengeluaran
barang-barangnya tanpa menunjukkan B/L (Bill of Ladding).
5. Standby L/C
Garansi bank berbentuk Irrevocable L/C yang memberi hak kepada pihak penerima jaminan untuk mencairkan
dana sebesar jumlah yang dinyatakan dalam Standby L/C apabila pihak penerima jaminan menyatakan tidak
menerima pembayaran sesuai dengan perjanjian pada saat jatuh tempo.
7. Lainnya
Fasilitas jaminan yang diterbitkan bank pelapor untuk kepentingan nasabah yang tidak dapat diklasifikasikan
pada jenis 1 sampai 6 di atas.
II. Tujuan
1. Pinjaman
a. Dalam rangka penerimaan pinjaman luar negeri
Jaminan yang diterbitkan oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah dalam rangka penerimaan
pinjaman dari luar negeri.
2. Transaksi Perdagangan
Jaminan yang diterbitkan oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah dalam rangka transaksi pedagangan.
a. Luar Negeri
b. Dalam Negeri
III-313
425
LBU PER KANTOR
4. Lainnya
Jaminan yang diterbitkan oleh bank pelapor untuk kepentingan nasabah untuk tujuan lain yang tidak dapat
digolongkan pada tujuan nomor 1 dan 3 di atas.
IV. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.
V. Jangka Waktu
a. Mulai
b. Jatuh Tempo
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jangka Waktu.
VI. Pemohon
1. Golongan Pemohon
Yaitu pihak yang meminta fasilitas jaminan/garansi (applicant) kepada bank pelapor. Sandi golongan pihak
pemohon lihat Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Hubungan Dengan Bank.
3. Status Pemohon
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.
X. Peringkat Perusahaan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Peringkat Perusahaan.
XII. Jumlah
Adalah nilai kontrak garansi.
III-314
426
LBU PER KANTOR
XIII. Agunan/Jaminan
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Agunan/Jaminan.
III-315
427
III-316
III.44.3
JUMLAH
428
FORM - 44
44
XIII XIV
Agunan/Jaminan PPA
429
LBU PER KANTOR
III.45.1
SANDI RINCIAN PENERUSAN KREDIT
KOLOM SANDI
I. Jumlah Rekening
II. Jenis Kredit
1. Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
a. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia 10
b. Lainnya 20
2. Bukan Kredit UMKM
a. Kredit kelolaan 40
b. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia 50
c. Bantuan proyek 60
d. Kredit kelolaan di luar bantuan proyek 90
e. Lainnya 99
VI. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
III-318
430
LBU PER KANTOR
KOLOM SANDI
X. Jumlah
III-319
431
LBU PER KANTOR
III.45.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENERUSAN KREDIT
Pada daftar rincian ini dilaporkan saldo rekening kredit dalam rupiah dan valuta asing yang disalurkan oleh bank pelapor
yang dananya berasal dari pihak lain, dan atas penyaluran kredit tersebut bank pelapor tidak menanggung risiko.
KOLOM
I. Jumlah rekening
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah Rekening.
c. Bantuan proyek
Penyaluran kredit oleh bank pelapor kepada debitur bukan UMKM yang dananya berasal dari pinjaman
luar negeri yang penggunaannya ditujukan untuk pembiayaan investasi atau pembangunan proyek milik
pemerintah atau swasta, berupa barang modal atau kebutuhan devisa lainnya (project aid).
e. Lainnya
III-320
432
LBU PER KANTOR
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank.
VI. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Kualitas.
X. Jumlah
Adalah jumlah kredit yang diteruskan.
III-321
433
LBU PER KANTOR
III.45.3
DAFTAR RINCIAN PENERUSAN KREDIT
FORM - 45
45
JUMLAH
III-322
434
LBU PER KANTOR
III.46.1
SANDI RINCIAN KREDIT YANG DIHAPUSBUKU
KOLOM SANDI
I. Nomor Rekening
IV. Debitur
1. Golongan Debitur
Lihat Daftar Sandi Bank dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Debitur
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
III-323
435
LBU PER KANTOR
III.46.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIHAPUSBUKU
Dalam daftar rincian ini dilaporkan jumlah kredit yang telah dihapusbuku. Tidak termasuk dilaporkan dalam daftar
rincian ini adalah kredit yang dihapus buku namun telah lunas atau telah dihapus tagih. Laporan daftar rincian
kredit yang dihapus buku mencakup seluruh data kredit yang dihapus buku oleh bank pelapor.
KOLOM
I. Nomor Rekening
Dalam pelaporan ini, setiap rekening kredit yang pada saat dihapusbuku dengan baki debet lebih besar dari Rp
500.000.000,-(lima ratus juta rupiah) atau lebih besar dari USD 50.000 atau equivalennya untuk mata uang lainnya
harus dilaporkan secara individual (tidak boleh digabungkan), dan kolom ini diisi dengan nomor rekening fasilitas
kredit yang dihapusbuku. Dalam hal fasilitas kredit tidak memiliki nomor rekening, maka kolom ini harus diisi
dengan nomor akad kredit sebelum dihapusbuku.
1. Rekening-rekening dengan nilai kolom Baki Debet yang Dihapusbuku masing-masing sampai dengan Rp
10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) atau sampai dengan USD 1,000 atau ekuivalennya untuk mata uang
lain , sepanjang Jenis Valuta dan Golongan Debitur sama.
Pelaporan rekening yang digabungkan, dilakukan dengan cara sebagai berikut:
d. Kolom III dan IV.1 diisi sesuai dengan sandi yang bersangkutan.
2. Rekening-rekening dengan nilai kolom Baki Debet yang Dihapusbuku masing-masing lebih besar dari Rp
10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000,-(lima ratus juta rupiah) atau lebih
besar dari ekuivalen USD 1,000 sampai dengan USD 50,000, sepanjang seluruh ciri dan karakteristiknya
sama.
a. Kolom I diisi 0.
c. Kolom III s.d. V diisi sesuai dengan sandi rincian yang bersangkutan.
III-324
436
LBU PER KANTOR
IV. Debitur
1. Golongan Debitur
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Debitur.
3. Status Debitur
a. Perusahaan Induk
b. Perusahaan Anak
c. Lainnya
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Status Dengan Bank..
V. Tanggal Hapusbuku
Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun kredit tersebut di hapusbuku.
III-325
437
LBU PER KANTOR
III.46.3
DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIHAPUSBUKU
FORM - 46
46
I II III IV V VI
Debitur
Nomor Jumlah Jenis Tanggal Baki Debet
Rekening Rekening Valuta Golongan Hubungan Status Hapusbuku Yang Dihapusbuku
Debitur dengan Bank Debitur
JUMLAH
III-326
438
LBU PER KANTOR
III.47.1
DAFTAR PERSETUJUAN DAN REALISASI KREDIT BARU
PADA BULAN LAPORAN
FORM - 47
47
I II III IV V
JUMLAH 40
JUMLAH 89
III-327
439
LBU PER KANTOR
III.47.2
PENJELASAN DAFTAR PERSETUJUAN DAN REALISASI KREDIT BARU
KREDIT BARU PADA BULAN LAPORAN
Dalam daftar rincian ini dilaporkan besarnya plafond dan realisasi kredit baru dalam rupiah dan valuta asing. Yang
dimaksud dengan kredit baru adalah pemberian fasilitas kredit baru dalam bulan laporan baik untuk kredit dengan akad
kredit maupun yang tidak dengan akad kredit (overdraft/cerukan). Persetujuan atas perpanjangan kredit yang
direstrukturisasi dan pengambilalihan kredit dari pihak lain, yang tidak disertai dengan penambahan plafond, tidak
dilaporkan dalam daftar rincian ini.
KOLOM
I. Jenis
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jenis.
a. Modal kerja
b. Investasi
c. Konsumsi
i. Kartu kredit
ii. Lainnya
a. Modal kerja
b. Investasi
c. Konsumsi
i. Kartu kredit
ii. Lainnya
II. Sandi
Kolom ini merupakan sandi dari masing-masing transaksi pada kolom Jenis. Kolom ini tidak perlu diisi.
III. Rupiah
Kolom ini diisi dengan persetujuan kredit yang diberikan dalam rupiah selama bulan laporan.
IV. Valas
Kolom ini diisi dengan persetujuan kredit yang diberikan dalam valuta asing setelah dijabarkan ke dalam valuta
rupiah. Penjabaran ke dalam rupiah untuk seluruh transaksi pada daftar rincian ini, menggunakan kurs konversi
Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal laporan.
V. Jumlah
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah.
III-328
440
LBU PER KANTOR
III.48.1
SANDI RINCIAN PELIMPAHAN KREDIT PADA BULAN LAPORAN
KOLOM SANDI
I. Kategori Debitur
1. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
a. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan Penjaminan/Asuransi
Kredit
i. Penjamin Tertentu
i.1 Mikro 10
i.2 Kecil 20
i.3 Menengah 30
ii. Penjamin Lainnya
ii.1 Mikro 40
ii.2 Kecil 50
ii.3 Menengah 60
b. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Lainnya
i. Mikro 70
ii. Kecil 80
iii. Menengah 90
2. Bukan Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 99
IV. Jumlah
1. Rupiah
2. Valas
3. Jumlah
V. Golongan Debitur
Lihat Daftar Sandi Bank dan PIhak Ketiga Bukan Bank
III-329
441
LBU PER KANTOR
III.48.2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN
PELIMPAHAN KREDIT PADA BULAN LAPORAN
Dalam daftar rincian ini dilaporkan besarnya pelimpahan kredit dalam rupiah dan valuta asing pada bulan laporan. Yang
dimaksud dengan pelimpahan kredit adalah seluruh pemberian fasilitas kredit dalam bulan laporan (posisi debet) baik
untuk kredit dengan akad kredit maupun yang tidak dengan akad kredit (overdraft/cerukan).
Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening harus dilaporkan secara individual. Namun, guna penyederhanaan laporan,
pada daftar rincian ini dapat dilakukan penggabungan sepanjang ciri-cirinya sama.
Laporan data pelimpahan kredit ini dimulai untuk pelaporan LBU bulan data Oktober 2009.
KOLOM
I. Kategori Debitur
1. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
a. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan Penjaminan/Asuransi Kredit
Pemberian kredit kepada debitur usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah yang memenuhi
persyaratan penjaminan/asuransi kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai
pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit dengan menggunakan
pendekatan standar. Pengertian mengenai usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah mengacu
pada undang-undang yang mengatur mengenai usaha mikro, kecil dan menengah.
i. Penjamin Tertentu
Pemberian kredit kepada UMKM dengan penjaminan/asuransi kredit yang diterbitkan oleh lembaga
penjamin atau perusahaan asuransi berstatus BUMN dan lembaga penjamin/asuransi kredit dimaksud
serta skema penjaminan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank
Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit
dengan menggunakan pendekatan standar.
i.1 Mikro
i.2 Kecil
i.3 Menengah
Yang dilaporkan dalam sandi ini adalah sebesar porsi/bagian yang dijamin.
ii. Penjamin Lainnya
Pemberian kredit kepada UMKM dengan penjaminan/asuransi kredit yang diterbitkan oleh lembaga
penjamin atau perusahaan asuransi berstatus bukan BUMN dan lembaga penjamin/asuransi kredit
dimaksud serta skema penjaminan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan
Bank Indonesia mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko
kredit dengan menggunakan pendekatan standar.
ii.1 Mikro
ii.2 Kecil
ii.3 Menengah
b. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lainnya
Pemberian kredit kepada UMKM selain dari pemberian kredit kepada UMKM yang memenuhi
persyaratan sebagaimana huruf a diatas.
i. Mikro
III-330 ii. Kecil
442
LBU PER KANTOR
iii. Menengah
Yang dilaporkan dalam sandi ini adalah sebesar porsi/bagian yang dijamin.
2. Bukan Debitur usaha mikro, kecil, dan menengah
Debitur yang tidak memenuhi kriteria debitur usaha mikro, kecil, dan menengah.
II. Jenis Penggunaan
Yaitu tujuan penggunaan kredit yang dapat dibedakan atas:
1. Modal kerja
Kredit jangka pendek untuk membiayai keperluan modal kerja debitur
2. Investasi
Kredit jangka menengah/panjang untuk pembelian barang-barang modal dan jasa yang diperlukan antara
lain guna rehabilitasi, modernisasi, ekspansi, dan relokasi proyek dan atau pendirian usaha baru.
3. Konsumsi
Kredit untuk keperluan konsumsi dengan cara membeli, menyewa, atau dengan cara lain.
IV. Jumlah
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Jumlah.
V. Golongan Debitur
Lihat Penjelasan Umum Kolom Daftar Rincian tentang Golongan Debitur.
Dalam hal kredit digunakan untuk membiayai lebih dari satu jenis kegiatan ekonomi yang tidak dapat dipisah-
pisahkan, cara penggolongannya dititikberatkan kepada sektor ekonomi yang diutamakan (sektor yang paling
besar memperoleh fasilitas pembiayaan)
Pelaporan Kolom V dan VI mulai berlaku sejak pelaporan data bulan April 2011
Contoh :
Bank memberikan kredit UMKM berupa kredit modal kerja kepada nasabah A sebesar Rp.500 juta dengan jangka
waktu 3 tahun. Pada bulan Januari 2008 telah ditarik sebesar Rp.150 juta. Pada bulan Februari 2008 terjadi 2 kali
transaksi penarikan sebesar Rp.100 juta dan Rp.400 juta, pembayaran sebesar Rp.150 juta dan terjadi overdraft
sebesar Rp.50 juta dan cerukan Rp.5 juta. Berdasarkan nilai wajar sesuai PSAK, misalkan outstanding kredit menurun
sebesar 10%. Berapakah pelimpahan kredit UMKM pada bulan Februari 2008.
Jawab : Sesuai posisi mutasi debet laporan kredit tersebut pada Tabel III.48.2.1 dibawah ini, maka jumlah pelimpahan
kredit pada bulan Februari 2008 adalah sebesar Rp. 555 juta.
III.48.3
DAFTARRINCIANPELIMPAHANKREDITPADABULANLAPORAN
FORM - 48
48
I II III IV V VI
Jumlah
Kategori Jenis Golongan
Lokasi Proyek Debitur Sektor Ekonomi
Debitur Penggunaan
Rupiah Valas Jumlah
JUMLAH
III-332
444
LBU PER KANTOR
BOX III.48.2.1
CONTOH PENGISIAN FORM-47 dan 48
UNTUK PELAPORAN DATA SEPTEMBER 2008
1. Plafon awal Rp100 juta (Agustus 2008), mendapat tambahan pada tanggal 25 September 2008 sebesar Rp50
juta, plafon akhir Rp150 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar Rp150 juta dan pembayaran kredit sebesar
Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan September 2008 Rp140 juta. Yang dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp50 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp50 juta
Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp150 juta
2. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 25 September 2008 sebesar Rp50 juta. Terjadi
Penarikan kredit sebesar Rp100 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet
akhir bulan Rp90 juta. Yang dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp50 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp 0 juta
Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp100 juta
3. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, mendapat
tambahan lagi pada tanggal 20 September 2008 sebesar Rp100 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar Rp 250
juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga Posisi baki debet akhir bulan Rp240 juta. Yang
dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp150 juta
Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp250 juta
4. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, mendapat
tambahan lagi pada tanggal 20 September 2008 sebesar Rp100 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar Rp150
juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan Rp140 juta. Yang
dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp150 juta
Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp150 juta
III-333
445
LBU PER KANTOR
5. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, mendapat
tambahan lagi pada tanggal 20 September 2008 sebesar Rp100 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar Rp275
juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi posisi baki debet akhir bulan 265juta (terjadi
overdraft). Yang dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp175 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp175 juta
Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp275 juta
6. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, pada
tanggal 20 September 2008 plafon kredit diturunkan sebesar Rp100juta plafon akhir Rp50juta. Terjadi Penarikan
kredit sebesar Rp50 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan
Rp40juta. Yang dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp0 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp0 juta
Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp50 juta
7. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, pada
tanggal 20 September 2008 plafon kredit diturunkan sebesar Rp50 juta plafon akhir Rp100 juta. Terjadi
Penarikan kredit sebesar Rp100 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp.10 juta sehingga posisi baki debet
akhir bulan Rp90juta. Yang dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp0 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp0 juta
Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp100 juta
8. Plafon awal Rp100 juta, mendapat tambahan pada tanggal 10 September 2008 sebesar Rp50 juta, pada
tanggal 20 September 2008 plafon kredit diturunkan sebesar Rp50 juta plafon akhir Rp100juta. Terjadi Penarikan
kredit sebesar Rp110 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan
Rp100juta. Yang dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp10 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp10 juta
Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp110 juta
9. Plafon awal Rp100 juta, diturunkan Rp50juta pada tanggal 10 September 2008, dan pada tanggal 20 September
2008 plafon kredit ditambah sebesar Rp50 juta plafon akhir Rp100 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar
Rp100 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan Rp 90juta. Yang
dilaporkan di LBU :
III-334
446
LBU PER KANTOR
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp0 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp0 juta
Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp100 juta
10. Plafon awal Rp100 juta, diturunkan Rp50 juta pada tanggal 10 September 2008, dan pada tanggal 20 September
2008 plafon kredit ditambah sebesar Rp100juta plafon akhir Rp150 juta. Terjadi Penarikan kredit sebesar Rp
150 juta dan pembayaran kredit sebesar Rp10 juta sehingga posisi baki debet akhir bulan Rp 140 juta. Yang
dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp50 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp50 juta
Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp150 juta
11. Debitor X pada akhir bulan September 2008 terjadi overdraft, dengan posisi baki debet per akhir bulan September
2008 sebesar Rp110 juta dengan plafon Rp100 juta (debitor tidak mendapat fasilitas kredit baru maupun tambahan).
Yang dilaporkan di LBU :
Form-47
- Plafon Kredit Baru Yg Disetujui Pd Bln Laporan : Rp10 juta
- Realisasi Kredit Baru pd Akhir Bln Laporan : Rp10 juta
Form-48
- Pelimpahan Kredit Pd Bln Laporan : Rp110 juta
III-335
447
LBU PER KANTOR
III.49
RINCIAN RUPA-RUPA ASET LAINNYA
FORM - 49
49
I II III
JUMLAH
III-336
448
LBU PER KANTOR
III.50
RINCIAN RUPA-RUPA KEWAJIBAN LAINNYA
FORM - 50
50
I II III
JUMLAH
III-337
449
LBU PER KANTOR
III.51
RINCIAN PENDAPATAN NON-OPERASIONAL LAINNYA
FORM - 51
51
I II III
JUMLAH
III-338
450
LBU PER KANTOR
III.52
RINCIAN BEBAN NON-OPERASIONAL LAINNYA
FORM - 52
52
I II III
JUMLAH
III-339
451
LBU GABUNGAN
IV.1.1
NERACA GABUNGAN
FORM - 01
01
ASET
1. Kas 100
2. Penempatan pada Bank Indonesia 120
3. Penempatan Pada Bank lain 130
4. Tagihan Spot dan Derivatif 135
5. Surat Berharga
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 138
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 139
b. Tersedia untuk dijual 143
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 144
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 145
6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 160
7. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual
kembali (Reverse Repo) 164
8. Tagihan Akseptasi 166
9. Kredit yang diberikan
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 168
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 169
b. Tersedia untuk dijual 172
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 173
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 175
10. Penyertaan 200
11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
a. Surat Berharga Yang Dimiliki 201
b. Kredit Yang Diberikan 202
c. Lainnya 206
12. Aset Tidak Berwujud 212
Akumulasi Amortisasi -/- 213
13. Aset Tetap dan Inventaris 214
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris -/- 215
14. Properti Terbengkalai 217
IV-1
452
LBU GABUNGAN
JUMLAH 290
IV-2
453
LBU GABUNGAN
KEWAJIBAN
1. Giro 300
2. Tabungan 320
3. Simpanan Berjangka 330
4. Kewajiban Kepada Bank Indonesia 340
5. Kewajiban Kepada Bank lain 350
6. Kewajiban Spot dan Derivatif 351
7. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli
kembali (repo) 352
8. Kewajiban Akseptasi 353
9. Surat Berharga yang diterbitkan 355
10. Pinjaman yang diterima 360
11. Setoran Jaminan 370
12. Kewajiban Antar Kantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 06) 393
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 07) 394
13. Kewajiban Pajak Tangguhan 396
14. Rupa-rupa Kewajiban 08) 400
15. Modal Pinjaman 410
16. Modal Disetor
a. Modal dasar 421
b. Modal yang belum disetor -/- 422
c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- 423
17. Tambahan modal disetor
a. Agio 431
b. Disagio -/- 432
c. Modal Sumbangan 433
d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan
i Faktor Penambah 436
ii. Faktor Pengurang -/- 437
e. Pendapatan komprehensif lainnya
i. Keuntungan 440
ii. Kerugian -/- 445
f. Lainnya
i. Faktor Penambah 453
ii. Faktor Pengurang -/- 454
g. Dana setoran modal 455
18. Selisih penilaian kembali aset tetap 456
19. Cadangan
a. Cadangan Umum 451
IV-3
454
LBU GABUNGAN
20. Laba/rugi
a. Tahun-tahun lalu
i. Laba 461
ii. Rugi -/- 462
b. Tahun berjalan 02)
i. Laba 465
ii. Rugi -/- 466
JUMLAH 490
IV-4
455
LBU GABUNGAN
IV.1.2
REKENING ADMINISTRATIF GABUNGAN
I. Tagihan Komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 495
2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 521
3. Lainnya
a. Terkait dengan bank 525
b. Tidak terkait dengan bank 529
V. Lainnya
1. Penerusan kredit 621
2. Aset produktif yang dihapusbuku
a. Aset Produktif
i. Kredit yang diberikan 624
IV-5
456
LBU GABUNGAN
IV-6
457
LBU GABUNGAN
IV.2
LAPORAN LABA/RUGI GABUNGAN
Laporan L/R
IV-7
458
LBU GABUNGAN
Laporan L/R
d. Surat Berharga
i. Kepada Bank Indonesia 1530
ii. Kepada Bank lain 1540
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1550
e. Pinjaman yang diterima
i. Kepada Bank lain 1590
ii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1600
f. Lainnya
i. Kepada Bank Indonesia 1630
ii. Kepada Bank lain 1640
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1650
iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia 1660
v. Kantor Pusat/Cabang sendiri di Indonesia 1670
g. Koreksi atas pendapatan bunga 1680
IV-8
459
LBU GABUNGAN
Laporan L/R
IV-9
460
LBU GABUNGAN
Laporan L/R
IV-10
461
LBU GABUNGAN
Laporan L/R
IV-11
462
LBU GABUNGAN
Laporan L/R
k. Penyusutan/amortisasi
i. Aset tetap dan inventaris 3340
ii. Beban yang ditangguhkan 3350
iii. Aset Tidak Berwujud 3360
iv. Lainnya 3400
l. Kerugian Restrukturisasi Kredit 3410
m. Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya
i. Aset tidak berwujud 3420
ii. Aset tetap dan inventaris 3430
iii. Properti terbengkalai 3440
iv. Agunan yang diambil alih 3450
v. Rekening Tunda 3460
vi. Antar Kantor 3470
vii. Lainnya 3550
n. Kerugian penurunan nilai rupa-rupa aset 3555
o. Kerugian terkait risiko operasional (termasuk kerugian
karena kehilangan aset tetap dan inventaris)
i. Kecurangan internal 3560
ii. Kejahatan eksternal 3561
iii. Praktek ketenagakerjaan dan keselamatan tempat kerja 3562
iv. Klien, produk dan praktek bisnis 3563
v. Kerusakan aset fisik 3564
vi. Gangguan aktivitas bisnis dan kegagalan sistem 3565
vii. Manajemen Eksekusi, pengiriman dan pemrosesan 3570
p. Tenaga kerja
i. Gaji dan upah 3640
ii. Honorarium Komisaris/Dewan Pengawas 3650
iii. Lainnya 3690
q. Pendidikan dan pelatihan 3700
r. Penelitian dan pengembangan 3750
s. Sewa 3800
t. Promosi 3850
u. Pajak-pajak (tidak termasuk pajak penghasilan) 3900
v. Pemeliharaan dan perbaikan 3950
IV-12
463
LBU GABUNGAN
Laporan L/R
IV-13
464
LBU GABUNGAN
Laporan L/R
K. Pajak penghasilan
1. Taksiran Pajak Tahun Berjalan -/- 4935
2. Pajak Tangguhan :
IV-14
465
LBU GABUNGAN
IV.3.1
SANDI RINCIAN
ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA (GABUNGAN)
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Giro 010
2. Deposito berjangka 020
3. Transfer 030
4. Inkaso 040
5. Dana Usaha 045
6. Pendapatan Bunga yang akan diterima 050
7. Lain-lain 099
IV. Kualitas
1. Lancar 1
2. Macet 5
V Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
IV-15
466
LBU GABUNGAN
IV.3.2
DAFTARRINCIAN
ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA (GABUNGAN)
FORM - 03
03
I II III IV V VI
JUMLAH
IV-16
467
LBU GABUNGAN
IV.4.1
SANDI RINCIAN
ASET ANTARKANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL
DI LUAR INDONESIA (GABUNGAN)
KOLOM SANDI
I. Sandi Kantor
1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank
2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia :
a. Kantor pusat 000
b. Kantor lainnya 999
II. Jenis
1. Giro 010
2. Call money 015
3. Deposit on call 025
4. Deposito berjangka 030
5. Sertifikat deposito 035
6. Surat berharga 050
7. Kredit yang diberikan 060
8. Dana Usaha 065
9. Pendapatan Bunga yang akan diterima
a. Giro 088
b. Surat berharga 089
c. Kredit yang diberikan 090
d. Lainnya 095
10. Lain-lain 099
V. Jangka Waktu
1. <= 180 Hari 1
2. > 180 Hari 2
VI. Kualitas
1. Lancar 1
2. Macet 5
VII.Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
IV-17
468
LBU GABUNGAN
IV.4.2
DAFTARRINCIAN
ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA (GABUNGAN)
FORM - 04
04
JUMLAH
Catatan : Kolom VIII diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011
IV-18
469
LBU GABUNGAN
IV.5
DAFTAR RINCIAN
RUPA-RUPA ASET GABUNGAN
FORM - 05
05
I II III IV V VI
JUMLAH 90
Catatan : Jumlah kolom IV, V, dan VI harus sama dengan jumlah Pos 20, Aset Neraca Gabungan
IV-19
470
LBU GABUNGAN
IV.6.1
SANDI RINCIAN
KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA (GABUNGAN)
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Giro 010
2. Deposito berjangka 020
3. Transfer 030
4. Inkaso 040
5. Beban bunga yang masih harus dibayar 050
6. Lain-lain 099
IV-20
471
LBU GABUNGAN
IV.6.2
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA (GABUNGAN)
FORM - 06
06
I II III
Jumlah (Biaya Perolehan
Jenis Jenis Valuta Diamortisasi atau nilai Wajar)
JUMLAH
IV-21
472
LBU GABUNGAN
IV.7.1
SANDI RINCIAN
KEWAJIBAN ANTARKANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR
INDONESIA (GABUNGAN)
KOLOM SANDI
I. Sandi Kantor
1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank
2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia :
a. Kantor pusat 000
b. Kantor lainnya 999
II. Jenis
1. Giro 010
2. Call money 015
3. Deposit on call 020
4. Deposito berjangka 025
5. Sertifikat deposito 030
6. Surat berharga 050
7. Pinjaman yang diterima 060
8. Beban bunga yang masih harus dibayar
a. Giro 088
b. Surat berharga 089
c. Kredit yang diberikan 090
d. Lainnya 095
9. Lainnya 099
V . Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
IV-22
473
LBU GABUNGAN
IV.7.2
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA (GABUNGAN)
FORM - 07
07
I II III IV V
JUMLAH
IV-23
474
LBU GABUNGAN
IV.8
DAFTAR RINCIAN
RUPA-RUPA KEWAJIBAN GABUNGAN
FORM - 08
08
I II III IV V VI
JUMLAH 00
Catatan : Sandi terkait Penyisihan Penghapusan untuk Transaksi Rekening Administratif diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011
IV-24
475
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
V.1.1
NERACA GABUNGAN
FORM - 01
ASET 01
1. Kas 100
2. Penempatan pada Bank Indonesia 120
3. Penempatan Pada Bank lain 130
4. Tagihan Spot dan Derivatif 135
5. Surat Berharga
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 138
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 139
b. Tersedia untuk dijual 143
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 144
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 145
6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 160
7. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual
kembali (Reverse Repo) 164
8. Tagihan Akseptasi 166
9. Kredit yang diberikan
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 168
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 169
b. Tersedia untuk dijual 172
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 173
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 175
10. Pembiayaan Syariah 174
11. Penyertaan 200
12. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
a. Surat Berharga Yang Dimiliki 201
b. Kredit Yang Diberikan 202
c. Lainnya 206
13. Aset Tidak Berwujud 212
Akumulasi Amortisasi -/- 213
14. Aset Tetap dan Inventaris 214
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris -/- 215
15. Properti Terbengkalai 217
16. Aset yang diambil alih 218
17. Rekening Tunda 219
18. Aset Antarkantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 03) 223
V-1
476
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
JUMLAH 290
Keterangan : 1. Pembiayaan Syariah meliputi : Murabahah Net, Salam, Isthisna - net, Qardh, Pembiayaan, Ijarah-net, Transaksi Multijasa-net
2. Termasuk juga : Aktiva Isthisna Dalam Penyelesaian dan Termin Isthisna
V-2
477
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
KEWAJIBAN
1. Giro 300
2. Tabungan 320
3. Simpanan Berjangka 330
4. Dana Investasi Revenue Sharing
a. Giro 321
b. Tabungan 322
c. Simpanan Berjangka 323
d. Lainnya 329
5. Kewajiban Kepada Bank Indonesia 340
6. Kewajiban Kepada Bank lain 350
7. Kewajiban Spot dan Derivatif 351
8. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji
dibeli kembali (repo) 352
9. Kewajiban Akseptasi 353
10. Surat Berharga yang diterbitkan 355
11. Pinjaman yang diterima 360
12. Setoran Jaminan 370
13. Kewajiban Antarkantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 06) 393
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 07) 394
14. Kewajiban Pajak Tangguhan 396
15. Rupa-rupa Kewajiban 08) 400
16. Dana Investasi Profit Sharing 401
17. Modal Pinjaman 410
18. Modal Disetor
a. Modal dasar 421
b. Modal yang belum disetor -/- 422
c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- 423
19. Tambahan modal disetor
a. Agio 431
b. Disagio -/- 432
c. Modal Sumbangan 433
d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan
i Faktor Penambah 436
ii. Faktor Pengurang -/- 437
e. Pendapatan (kerugian) komprehensif lainnya
i. Keuntungan 440
ii. Kerugian -/- 445
f. Lainnya 444
V-3
478
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
JUMLAH 490
V-4
479
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
V.1.2
REKENING ADMINISTRATIF GABUNGAN
I. Tagihan Komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 495
2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 521
3. Lainnya
a. Terkait dengan bank 525
b. Tidak terkait dengan bank 529
V. Lainnya
1. Penerusan kredit 621
2. Penyaluran Dana Mudharabah Muqayyadah 622
3. Aset produktif yang dihapusbuku
a. Aset Produktif
i. Kredit yang diberikan 624
V-5
480
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
V-6
481
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
V.2
LAPORAN LABA/RUGI GABUNGAN
Laporan L/R
V-7
482
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
Laporan L/R
f. Surat Berharga
i. Kepada Bank Indonesia 1530
ii. Kepada Bank lain 1540
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1550
g. Pinjaman yang diterima
i. Kepada Bank lain 1590
ii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1600
h. Lainnya
i. Kepada Bank Indonesia 1630
ii. Kepada Bank lain 1640
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1650
iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia 1660
v. Kantor Pusat/Cabang sendiri di Indonesia 1670
i. Koreksi atas pendapatan bunga 1680
V-8
483
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
Laporan L/R
V-9
484
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
Laporan L/R
V-10
485
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
Laporan L/R
V-11
486
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
Laporan L/R
k. Penyusutan/amortisasi
i. Aset tetap dan inventaris 3340
ii. Aktiva Ijarah 3345
iii. Beban yang ditangguhkan 3350
iv. Aset Tidak Berwujud 3360
v. Lainnya 3400
l. Kerugian Restrukturisasi Kredit 3410
m. Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya
i. Aset tidak berwujud 3420
ii. Aset tetap dan inventaris 3430
iii. Properti terbengkalai 3440
iv. Aset yang diambil alih 3450
v. Rekening Tunda 3460
vi. Antar Kantor 3470
vii. Lainnya 3550
n. Kerugian Penurunan Nilai rupa-rupa aset 3555
o. Kerugian terkait risiko operasional (termasuk kerugian
karena kehilangan aset tetap dan inventaris)
i. Kecurangan internal 3560
ii. Kejahatan eksternal 3561
iii. Praktek ketenagakerjaan dan keselamatan tempat kerja 3562
iv. Klien, produk dan praktek bisnis 3563
v. Kerusakan aset fisik 3564
vi. Gangguan aktivitas bisnis dan kegagalan sistem 3565
vii. Manajemen Eksekusi, pengiriman dan pemrosesan 3570
p. Tenaga kerja
i. Gaji dan upah 3640
ii. Honorarium Komisaris/Dewan Pengawas 3650
iii. Lainnya 3690
q. Pendidikan dan pelatihan 3700
r. Penelitian dan pengembangan 3750
s. Sewa 3800
t. Promosi 3850
u. Pajak-pajak (tidak termasuk pajak penghasilan) 3900
v. Pemeliharaan dan perbaikan 3950
w. Barang dan jasa
i. Jasa Pengolahan Teknologi, Siste, dan Informasi 4000
V-12
487
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
Laporan L/R
(TSI)
ii. Lainnya 4010
x. Lainnya 4050
V-13
488
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
V.3.1
SANDI RINCIAN
ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA (GABUNGAN)
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Giro 010
2. Deposito berjangka 020
3. Transfer 030
4. Inkaso 040
5. Dana Usaha 045
6. Pendapatan Bunga yang akan diterima 050
7. Lain-lain 099
II. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
III. Jangka Waktu
1. <= 180 Hari 1
2. > 180 Hari 2
IV. Kualitas
1. Lancar 1
2. Macet 5
V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
V-14
489
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
V.3.2
DAFTARRINCIAN
ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA (GABUNGAN)
FORM - 03
03
I II III IV V VI
JUMLAH
Catatan : Kolom VI harus diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011
V-15
490
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
V.4.1
SANDI RINCIAN
ASET ANTARKANTOR AKTIVA PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN
OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA (GABUNGAN)
KOLOM SANDI
I. Sandi Kantor
1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank
2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia :
a. Kantor pusat 000
b. Kantor lainnya 999
II. Jenis
1. Giro 010
2. Call money 015
3. Deposit on call 025
4. Deposito berjangka 030
5. Sertifikat deposito 035
6. Surat berharga 050
7. Kredit yang diberikan 060
8. Dana Usaha 065
9. Pendapatan Bunga yang akan diterima
a. Giro 088
b. Surat berharga 089
c. Kredit yang diberikan 090
d. Lainnya 095
10. Lain-lain 099
V. Jangka Waktu
1. <= 180 Hari 1
2. > 180 Hari 2
VI. Kualitas
1. Lancar 1
2. Macet 5
VII.Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
V-16
491
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
V.4.2
DAFTAR RINCIAN
ASET ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA (GABUNGAN)
FORM - 04
04
JUMLAH
Catatan : Kolom VIII harus diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011
V-17
492
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
V.5
DAFTAR RINCIAN
RUPA-RUPA ASET GABUNGAN
FORM - 05
05
I II III IV V VI
JUMLAH 90
Catatan : Jumlah kolom IV, V, dan VI harus sama dengan jumlah pos 21, Aset Neraca Gabungan
V-18
493
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
V.6.1
SANDI RINCIAN
KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN
KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA (GABUNGAN)
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Giro 010
2. Deposito berjangka 020
3. Transfer 030
4. Inkaso 040
5. Beban bunga/bagi hasil yang masih harus dibayar 050
6. Lain-lain 099
II. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
III. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
V-19
494
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
V.6.2
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI INDONESIA (GABUNGAN)
FORM - 06
06
I II III
Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya
Jenis Jenis Valuta Perolehan Diamortisasi atau nilai
Wajar)
JUMLAH
V-20
495
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
V.7.1
SANDI RINCIAN
KEWAJIBAN ANTARKANTOR PADA KANTOR YANG MELAKUKAN KEGIATAN
OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA (GABUNGAN)
KOLOM SANDI
I. Sandi Kantor
1. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di Indonesia, lihat Daftar Sandi Bank
2. Bagi bank pelapor yang kantor pusatnya di luar Indonesia :
a. Kantor pusat 000
b. Kantor lainnya 999
II. Jenis
1. Giro 010
2. Call money 015
3. Deposit on call 020
4. Deposito berjangka 025
5. Sertifikat deposito 030
6. Surat berharga 050
7. Pinjaman yang diterima 060
8. Beban bunga/bagi hasil yang masih harus dibayar
a. Giro 088
b. Surat berharga 089
c. Kredit yang diberikan 090
d. Lainnya 095
9. Lain-lain 099
V. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
V-21
496
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
V.7.2
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN ANTAR KANTOR PADA KANTOR
YANG MELAKUKAN KEGIATAN OPERASIONAL DI LUAR INDONESIA (GABUNGAN)
FORM - 07
07
I II III IV V
JUMLAH
V-22
497
LBU Gabungan (Termasuk UUS)
V.8
DAFTAR RINCIAN
RUPA-RUPA KEWAJIBAN GABUNGAN
FORM - 08
08
I II III IV V VI
JUMLAH 00
Catatan : Sandi terkait Penyisihan Penghapusan untuk Transaksi Rekening Kolom VIII harus
diisi 0 sejak pelaporan data bulan Desember 2011
V-23
498
LBU PERUSAHAAN ANAK
VI.1.1
NERACA PERUSAHAAN ANAK
ASET
1. Kas 100
2. Penempatan pada Bank Indonesia 120
3. Penempatan pada bank 3) 130
4. Tagihan Spot dan Derivatif 4) 135
5. Surat berharga 5)
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 138
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 139
b. Tersedia untuk dijual 143
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 144
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 145
6. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 6) 160
7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
(reverse repo) 7) 164
8. Tagihan akseptasi 8) 166
9. Kredit yang diberikan 9)
a. Diukur pada nilai wajar
i. Diperdagangkan 168
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 169
b. Tersedia untuk dijual 172
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 173
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 175
10. Penyertaan 10) 200
11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan -/-
a. Surat berharga yang dimiliki 201
b. Kredit yang diberikan 202
c. Lainnya 206
12. Aset tidak berwujud 212
Akumulasi amortisasi -/- 213
13. Aset tetap dan inventaris 214
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris -/- 215
14. Properti terbengkalai 217
15. Aset yang diambil alih 218
16. Rekening Tunda 219
17. Aset antar perusahaan
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 223
VI-1
499
LBU PERUSAHAAN ANAK
JUMLAH 290
VI-2
500
LBU PERUSAHAAN ANAK
KEWAJIBAN
1. Giro 300
2. Tabungan 320
3. Simpanan berjangka 330
4. Kewajiban kepada Bank Indonesia 340
5. Kewajiban kepada bank lain 350
6. Kewajiban spot dan derivatif 351
7. Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual
dengan janji dibeli kembali (repo) 352
8. Kewajiban akseptasi 353
9. Surat berharga yang diterbitkan 355
10. Pinjaman yang diterima 360
11. Setoran jaminan 370
12. Kewajiban antar perusahaan
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 393
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 394
13. Kewajiban pajak tangguhan 396
14. Rupa-rupa kewajiban 400
15. Modal pinjaman 410
16. Modal disetor
a. Modal dasar 421
b. Modal yang belum disetor -/- 422
c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- 423
17. Tambahan modal disetor
a. Agio 431
b. Disagio -/- 432
c. Modal Sumbangan 433
d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan
i. Faktor Penambah 436
ii. Faktor Pengurang -/- 437
e. Pendapatan komprehensif lainnya
i. Keuntungan 440
ii. Kerugian -/- 445
f. Lainnya
i Faktor Penambah 453
ii. Faktor Pengurang -/- 454
g. Dana setoran modal 455
18. Selisih penilaian kembali aset tetap 456
19. Cadangan
a. Cadangan Umum 451
VI-3
501
LBU PERUSAHAAN ANAK
JUMLAH 490
VI-4
502
LBU PERUSAHAAN ANAK
VI.1.2
REKENING ADMINISTRATIF
I. Tagihan Komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 495
2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 521
3. Lainnya
a. Terkait dengan bank 525
b. Tidak terkait dengan bank 529
V. Lainnya
1. Penerusan kredit 621
2. Aset produktif yang dihapusbuku
a. Aset Produktif
i. Kredit yang diberikan 624
VI-5
503
LBU PERUSAHAAN ANAK
VI-6
504
LBU PERUSAHAAN ANAK
VI.2
LAPORAN LABA/RUGI PERUSAHAAN ANAK
Laporan L/R
VI-7
505
LBU PERUSAHAAN ANAK
Laporan L/R
d. Surat Berharga
i. Kepada Bank Indonesia 1530
ii. Kepada Bank lain 1540
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1550
e. Pinjaman yang diterima
i. Kepada Bank lain 1590
ii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1600
f. Lainnya
i. Kepada Bank Indonesia 1630
ii. Kepada Bank lain 1640
iii. Kepada pihak ketiga bukan bank 1650
iv. Kantor Pusat/Cabang sendiri di luar Indonesia 1660
v. Kantor Pusat/Cabang sendiri di Indonesia 1670
g. Koreksi atas pendapatan bunga 1680
B. 1. Pendapatan Bunga Bersih (A1 - A2) 1750
2. Beban Bunga Bersih (A2 - A1) 1760
VI-8
506
LBU PERUSAHAAN ANAK
Laporan L/R
VI-9
507
LBU PERUSAHAAN ANAK
Laporan L/R
VI-10
508
LBU PERUSAHAAN ANAK
Laporan L/R
VI-11
509
LBU PERUSAHAAN ANAK
Laporan L/R
VI-12
510
LBU PERUSAHAAN ANAK
Laporan L/R
VI-13
511
LBU PERUSAHAAN ANAK
Laporan L/R
VI-14
512
LBU PERUSAHAAN ANAK
VI.3.1
SANDI RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN
KOLOM SANDI
I. Bank
1. Sandi Bank
Lihat Daftar Sandi Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan Bank 1
b. Tidak terkait dengan Bank 2
3. Status
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
II. Lembaga Pemeringkat
1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00
III. Peringkat Perusahaan
VI. Jenis
1. Giro 010
2. Interbank call money 015
3. Tabungan 020
4. Deposit on call 025
5. Deposito berjangka 030
6. Sertifikat Deposito 035
7. Margin deposit 040
8. Setoran jaminan dalam rangka transaksi perdagangan 045
9. Dana pelunasan obligasi 079
10. Lain-lain 099
Khusus untuk agunan atau jaminan kedua dan seterusnya 098
VII. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
VI-15
513
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
XIII. Jumlah
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
XIV. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima
XV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
VI-16
514
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
VI-17
515
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10.Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan
VI-18
516
VI.3.2
DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN
517
VI-20
XIV XV XVI
Cadangan Kerugian
Agunan/Jaminan Penurunan Nilai
518
LBU PERUSAHAAN ANAK
VI.4.1
SANDI RINCIAN TAGIHAN SPOT DAN DERIVATIF
KOLOM SANDI
III. Kontrak
1. Jual 1
2. Beli 2
VI-21
519
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
XII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XIV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
VI-22
520
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Deposito 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
VI-23
521
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan
VI-24
522
VI.4.2
DAFTAR RINCIAN TAGIHAN SPOT DAN DERIIVATIF
523
VI-26
XIV XV
Cadangan Kerugian
Agunan/Jaminan Penurunan Nilai
524
LBU PERUSAHAAN ANAK
VI.5.1
SANDI RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DIMILIKI
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
c. Promes 051
d. Wesel
i. Wesel ekspor 055
ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057
iii. Lainnya 059
e. Commercial Papers (CP) 060
f. Medium Term Notes (MTN) 061
g. Floating Rate Notes (FRN) 062
h. Credit Linked Notes 063
i. Lainnya 069
2 Surat Berharga Pasar Modal
a. Reksadana 081
b. Obligasi
i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082
ii. Obligasi Negara (ON) 086
iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
iv. Subordinasi 088
v. Lainnya 083
c. Efek beragun aset 084
d. Lainnya 089
3. Lain-lain 099
Khusus untuk agunan kedua dan seterusnya 098
II. Sifat
1. Ada fitur tambahan
a. Opsi Beli (Call Option) 1
b. Opsi Jual (Put Option) 2
c. Opsi Konversi (Convertible Option)
i. Mandatory 3
ii. Tidak Mandatory 4
d. Lainnya 8
2. Tidak ada fitur tambahan 9
VI-27
525
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
III. Status
1. Junior 1
2. Senior 2
3. Lainnya 9
V. Penerbit/Tertarik
1. Golongan Penerbit/Tertarik
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Penerbit/Tertarik
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
c. Lainnya 9
VI-28
526
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
7. Tidak ada 00
VIII. Peringkat Surat Berharga
X. Negara Penerbit
Lihat Daftar Sandi Negara
XI. Kategori Pengukuran
1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2
2. Tersedia untuk dijual 3
3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4
4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 6
XII. Jangka Waktu
1. Mulai TTBBTTTT
2. Jatuh Tempo TTBBTTTT
XIII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XIV. Suku Bunga/Diskonto
1. Tingkat Suku Bunga
2. Jenis Suku Bunga
a Fixed 1
b Variabel 2
c Tidak ada 0
XV. Nominal
XVI. Harga Perolehan
XVII. Premium/Diskonto
XVIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan laporan
XIX. Pendapatan Bunga yang akan Diterima
VI-29
527
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
XX. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
VI-30
528
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan
VI-31
529
VI-32
VI.5.2
JUMLAH
530
FORM - 05
05
XIX XX XXI
531
LBU PERUSAHAAN ANAK
VI.6.1
SANDI RINCIAN SURAT BERHARGA YANG DIJUAL
DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (REPO)
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
c. Promes 051
d. Wesel
i. Wesel ekspor 055
ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057
iii. Lainnya 059
e. Commercial Papers (CP) 060
f. Medium Term Notes (MTN) 061
g. Floating Rate Notes (FRN) 062
h. Credit Linked Notes 063
i. Lainnya 069
2 Surat Berharga Pasar Modal
a. Reksadana 081
b. Obligasi
i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 082
ii. Obligasi Negara (ON) 086
iii. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
iv. Subordinasi 088
v. Lainnya 083
c. Efek beragun aset 084
d. Lainnya 089
3. Lain-lain 099
Khusus untuk Agunan kedua dan seterusnya 098
III. Penerbit/Tertarik
1. Golongan Penerbit /Tertarik
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan Bank 1
b. Tidak terkait dengan Bank 2
3. Status Penerbit /Tertarik
a. Perusahaan Induk 1
VI-34
532
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
V. Kategori Portofolio
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70
VI-35
533
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
X. Kategori Pengukuran
1. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. Diperdagangkan 1
b. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 2
2. Tersedia untuk dijual 3
3. Dimiliki hingga jatuh tempo 4
4. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 6
XIII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XVI. Premium/Diskonto
XVII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan laporan
XVIII. Pendapatan Bunga yang akan Diterima
XIX. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
VI-36
534
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
b. Tabungan 041
c. Simpanan Berjangka 020
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
viii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
ii. Gudang 162
iii. Rumah Toko/Rumah Kantor/Kios 163
iv. Hotel 164
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
VI-37
535
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
VI-38
536
VI.6.2
DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA REPO
537
VI-40
538
LBU PERUSAHAAN ANAK
VI.7.1
SANDI RINCIAN TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA YANG DIBELI
DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE REPO)
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Surat Berharga Pasar Uang
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
c. Promes 051
d. Wesel
i. Wesel ekspor 055
ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) 057
iii. Lainnya 059
e. Commercial Papers (CP) 060
f. Medium Term Notes (MTN) 061
g. Floating Rate Notes (FRN) 062
h. Credit Linked Notes 063
i. Lainnya 069
VI-41
539
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
V. Lembaga Pemeringkat
1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00
X. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam perhatian khusus 2
3. Kurang lancar 3
VI-42
540
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
4. Diragukan 4
5. Macet 5
XI. Suku Bunga/Diskonto
XII. Nominal
XIII. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan Diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan laporan
XIV. Kategori Pengukuran
a. Diperdagangkan 1
VI-43
541
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
v. Lainnya 175
h. Properti Residensial
i. Rumah Tinggal 176
ii. Apartemen/Rumah Susun 177
i. Tanah 187
j. Kendaraan Bermotor 189
k. Mesin 190
l. Pesawat Udara 191
m. Kapal Laut 192
n. Persediaan 193
o. Agunan/Jaminan Lainnya 250
p. SB/LC 251
q. Garansi 252
r. Penjaminan/Asuransi Kredit 254
s. Tidak ada Agunan/Jaminan 300
2. Sifat Agunan/Jaminan
a. Eligible 1
b. Non Eligible 2
3. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
4. Jangka Waktu
a. Mulai TTBBTTTT
b. Jatuh Tempo TTBBTTTT
5. Agunan/Jaminan
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
VI-44
542
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
VI-45
543
VI-46
VI.7.2
Jumlah
544
FORM - 07
07
545
LBU PERUSAHAAN ANAK
VI.8.1
SANDI RINCIAN TAGIHAN AKSEPTASI
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Wesel a/d L/C luar negeri 055
2. Wesel a/d L/C dalam negeri 057
3. Lainnya 099
Khusus untuk agunan kedua dan seterusnya 098
II. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
III. Pihak Tertagih
1. Golongan Pihak Tertagih
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Pihak Tertagih
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
IV. Kategori Portofolio
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
3. Tagihan Kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 14
b. Tagihan Jangka Panjang 15
4. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 16
5. Tagihan Kepada Korporasi 35
6. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 36
7. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 62
8. Eksposur Sekuritisasi 70
V. Lembaga Pemeringkat
1. Moody’s 10
2. Standard and Poor’s 11
VI-48
546
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
3. Fitch Rating 12
4. Pefindo 13
5. ICRA Indonesia 14
6. Fitch Indonesia 15
7. Tidak ada 00
VI. Peringkat Pihak Tertagih
VII. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
VIII. Negara Pihak Tertagih
a. Diperdagangkan 1
XIII. Nominal
XIV. Jumlah (Biaya Perolehan atau Biaya Perolehan diamortisasi atau Nilai Wajar)
1. Bulan Lalu
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
XV. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
VI-49
547
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
VI-50
548
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
a. Nilai Agunan/Jaminan
b. Tanggal Penilaian Terakhir TTBBTTTT
6. Penerbit Agunan/Jaminan
a. Pemerintah
i. Pemerintah Indonesia
1) Bank Indonesia 01
2) Pemerintah Pusat Republik Indonesia 10
3) Lainnya 09
ii. Pemerintah dan Bank Sentral Negara Lain 11
b. Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
i. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
ii. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7. Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8. Peringkat Agunan/Penerbit Jaminan
9. Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan Yang Dapat Diperhitungkan
VI-51
549
VI-52
VI.8.2
Jumlah
550
FORM - 08
08
XV XVI
551
LBU PERUSAHAAN ANAK
VI.9.1
SANDI RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN
KOLOM SANDI
I. Nomor Akad
II. Nomor Rekening
III. Jumlah Rekening
IV. Debitur
1. Golongan Debitur
Lihat Daftar Sandi Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Hubungan dengan Bank
a. Terkait dengan bank 1
b. Tidak terkait dengan bank 2
3. Status Debitur
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
V. Kategori Debitur
1. Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
a. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan Penjaminan/Asuransi Kredit
i. Penjamin Tertentu
i.1 Mikro 10
i.2 Kecil 20
I.3 Menengah 30
ii. Penjamin Lainnya
ii.1 Mikro 40
ii.2 Kecil 50
ii.3 Menengah 60
b. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Lainnya
i. Mikro 70
ii. Kecil 80
iii. Menengah 90
2. Bukan Debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 99
VI. Kategori Portofolio
1. Tagihan Kepada Pemerintah
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 10
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 11
2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
a. Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional 12
b. Bank Pembangunan Multilateral lainnya 13
VI-54
552
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
VI-55
553
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
VI-56
554
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
1. Bulan Lalu
2. Bulan Laporan
XXVI. Agunan/Jaminan
1. Jenis Agunan/Jaminan
a. Giro 010
b. Tabungan 020
c. Simpanan Berjangka 041
d. Setoran Jaminan 045
e. Emas 046
f. Surat Berharga
i. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 042
ii. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 043
iii. Obligasi Negara (ON) 086
iv. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 087
v. Saham 091
vi. Reksadana 081
vii. Resi Gudang 092
vii. Surat Berharga lainnya 099
g. Properti Komersial
i. Gedung 161
VI-57
555
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
VI-58
556
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
c. Bank
Lihat Sandi Bank
d. Entitas Sektor Publik
i. BUMN 16
ii. Pemerintah Daerah 17
iii. Lainnya 25
e. Korporasi 35
f. Tidak ada 00
7 Lembaga Pemeringkat
a. Moody’s 10
b. Standard and Poor’s 11
c. Fitch Rating 12
d. Pefindo 13
e. ICRA Indonesia 14
f. Fitch Indonesia 15
g. Tidak ada 00
8 Peringkat Penerbit Agunan/Jaminan
9 Tanggal Pemeringkatan TTBBTTTT
10. Nilai Agunan yang dapat diperhitungkan
a. Kredit
b. Kelonggaran Tarik
XXVII. Pendapatan yang ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi
XXVIII. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
1. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit
a. Secara Individual
b. Secara Kolektif
2. PPA Kelonggaran Tarik yang Telah Dibentuk
a. Cadangan Umum
b. Cadangan Khusus
VI-59
557
VI-60
VI.9.2
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX XXI XXII
Jumlah
558
FORM - 09
09
559
LBU PERUSAHAAN ANAK
VI.10.1
SANDI RINCIAN PENYERTAAN
KOLOM SANDI
I. Perusahaan Emiten
1. Golongan Perusahaan Emiten
Lihat Daftar Sandi Bank dan Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Status Perusahaan Emiten
a. Perusahaan Induk 1
b. Perusahaan Anak 2
c. Lainnya 9
II. Metode Penyertaan
1. Metode Biaya 1
2. Metode Ekuitas 2
3. Diukur pada Nilai Wajar melalui Ekuitas 5
III. Negara Tujuan
Lihat Daftar Sandi Negara
IV. Jenis Valuta
Lihat Daftar Sandi Jenis Valuta
V. Kualitas
1. Lancar 1
2. Dalam Perhatian Khusus 2
3. Kurang Lancar 3
4. Diragukan 4
5. Macet 5
VI. Tujuan Penyertaan
1. Dalam rangka investasi
a Penyertaan pada perusahaan anak 1
b Penyertaan pada perusahaan asosiasi 2
2. Dalam rangka restrukturisasi kredit 3
3. Lainnya 9
VII. Waktu Penyertaan TTBBTTTT
Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun saat penyertaan dilakukan
VIII. Bagian Penyertaan
IX. Nominal
VI-62
560
LBU PERUSAHAAN ANAK
KOLOM SANDI
2. Debet
3. Kredit
4. Lainnya
5. Bulan Laporan
VI-63
561
LBU PERUSAHAAN ANAK
VI.10.2
DAFTAR RINCIAN PENYERTAAN
FORM - 12
12
Perusahaan Cadangan
Jumlah (Biaya Perolehan Nilai
Emitmen / Kerugian
Tercatat atau Nilai Wajar)
Status Nilai Penurunan Nilai
Perusahaan Agunan
yang dapat
Metode Negara Jenis Tujuan Waktu Bagian
Gol. Kualitas Nominal diperhitung Secara Secara
Penyertaan Tujuan Valuta Penyertaan Penyertaan Penyertaan
Perusa Status Bulan Bulan kan Individual Kolektif
Debet Kredit Lainnya
haan Emiten/ Lalu Laporan
Emitmen/ Perusa
Status haan
Prsh
JUMLAH
VI-64
562
VII.1
NERACA KONSOLIDASI
ASET
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI
No. Pos-pos Sandi
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah
1. Kas 100
2. Penempatan pada Bank Indonesia 120
3. Penempatan Pada Bank lain 130
4. Tagihan Spot dan Derivatif 135
5. Surat Berharga
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 138
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 139
b. Tersedia untuk dijual 143
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 144
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 145
6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 160
7. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
(Reverse Repo) 164
8. Tagihan Akseptasi 166
9. Kredit yang diberikan
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
i. Diperdagangkan 168
ii. Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar 169
b. Tersedia untuk dijual 172
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 173
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 175
LBU Konsolidasi
10. Penyertaan 200
11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan -/-
a. Surat berharga yang dimiliki 201
b. Kredit yang diberikan 202
VII-1
563
VII-2
LBU Konsolidasi
No. Pos-pos Sandi
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah
c. Lainnya 206
12. Aset Tidak Berwujud 212
Akumulasi Amortisasi -/- 213
13. Aset Tetap dan Inventaris 214
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap dan Inventaris -/- 215
14. Properti Terbengkalai 217
15. Aset yang diambil alih 218
16. Rekening Tunda 219
17. Aset Antarkantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 03) 223
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 04) 224
18. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya -/- 225
19. Sewa Pembiayaan 227
20. Aset Pajak Tangguhan 228
21. Rupa-Rupa Aset 05) 230
JUMLAH 290
564
KEWAJIBAN
1. Giro 300
2. Tabungan 320
3. Simpanan berjangka 330
4. Kewajiban kepada Bank Indonesia 340
5. Kewajiban kepada bank lain 350
6. Kewajiban spot dan derivatif 351
7. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji
dibeli kembali (repo) 352
8. Kewajiban akseptasi 353
9. Surat berharga yang diterbitkan 355
10. Pinjaman yang diterima 360
11. Setoran jaminan 370
12. Kewajiban Antar Kantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 393
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 394
13. Kewajiban pajak tangguhan 396
14. Rupa-rupa kewajiban 400
15. Kepentingan Minoritas (minority interest) 398
16. Modal pinjaman 410
17. Modal disetor
a. Modal dasar 421
b. Modal yang belum disetor -/- 422
c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/- 423
18. Perkiraan tambahan modal disetor
LBU Konsolidasi
a. Agio 431
b. Disagio -/- 432
VII-3
565
VII-4
KEWAJIBAN
LBU Konsolidasi
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI
No. Pos-pos Sandi
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah
JUMLAH 490
566
VII.2
REKENING ADMINISTRATIF KONSOLIDASI
I. Tagihan Komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 495
2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 521
3. Lainnya
a. Terkait dengan bank 525
b. Tidak terkait dengan bank 529
LBU Konsolidasi
III. Tagihan Kontinjensi
1. Garansi yang diterima 591
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a. Bunga kredit yang diberikan 592
VII-5
567
VII-6
LBU Konsolidasi
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI
No. Pos-pos Sandi
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah
V. Lainnya
1. Penerusan kredit 621
2. Aset produktif yang dihapusbuku
a. Aset Produktif
i. Kredit yang diberikan 624
ii. Lainnya 631
b. Aset Produktif dihapusbuku yang Dipulihkan atau
Berhasil ditagih
i. Kredit yang diberikan 638
ii. Lainnya 639
3 Aset produktif yang dihapustagih
a. Kredit yang diberikan
i. Dialihkan kepada Badan Khusus 630
ii. Lainnya 632
b. Lainnya 634
568
VII.3
RINCIAN LAPORAN LABA/RUGI KONSOLIDASI
Laporan L/R
LBU Konsolidasi
luar Indonesia 1280
v. Kantor Pusat/Cabang sendiri
di Indonesia 1290
VII-7
569
VII-8
LBU Konsolidasi
Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas
570
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI
LBU Konsolidasi
VII-9
571
VII-10
LBU Konsolidasi
Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas
572
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI
LBU Konsolidasi
VII-11
573
VII-12
LBU Konsolidasi
Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas
i. Deviden 2170
ii. Keuntungan dari penyertaan
dengan equity method 2180
iii. Komisi/provisi kredit 2190
iv. Komisi/provisi dari transaksi
derivatif 2200
v. Fee atas kredit kelolaan 2210
vi. Lainnya 2260
g. Koreksi Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai
i. Aset Keuangan 2270
ii. Aset Lainnya 2280
iii. Rupa-rupa aset 2290
h. Koreksi atas Penyisihan Penghapusan
Transaksi Rekening Administratif 2330
i. Pendapatan Lainnya 2430
2. Beban Operasional selain Beban Bunga 2500
a Surat Berharga
i. Penurunan Nilai Wajar (MTM)
surat berharga 2530
ii. Kerugian penjualan surat berharga
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
574
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI
LBU Konsolidasi
VII-13
575
VII-14
LBU Konsolidasi
Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas
lainnya
ii.1. Diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
ii.1.a. Diperdagangkan 2770
ii.1.b. Ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar 2780
ii.2. Tersedia untuk dijual 2790
ii.3. Dimiliki hingga jatuh tempo 2800
ii.4. Pinjaman yang diberikan dan
piutang 2810
d. Kewajiban keuangan-Peningkatan
nilai wajar (MTM) 2820
e. Kerugian transaksi spot dan derivatif
i. Perubahan Nilai Wajar (MTM)
i.1. Forward 2920
i.2. Futures 2925
i.3. Swap 2930
i.4. Option 2935
i.5. Spot 2940
i.6. Lainnya 2960
ii. Kerugian penjualan
ii.1. Forward 2965
ii.2. Futures 2970
576
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI
LBU Konsolidasi
VII-15
577
VII-16
LBU Konsolidasi
Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas
578
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI
LBU Konsolidasi
VII-17
579
VII-18
LBU Konsolidasi
Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas
s. Sewa 3800
t Promosi 3850
u. Pajak-pajak
(tidak termasuk pajak penghasilan) 3900
v. Pemeliharaan dan perbaikan 3950
w. Barang dan jasa
i. Jasa Pengolahan Teknologi,
Sistem, dan Informasi (TSI) 4000
ii. Lainnya 4010
x. Lainnya 4050
D. 1. Laba operasional (A1 + C1) - (A2 + C2) 4150
2. Rugi operasional (A2 + C2) - (A1 + C1) 4200
580
PERUSAHAAN INDUK PERUSAHAAN ANAK KONSOLIDASI
LBU Konsolidasi
VII-19
581
VII-20
LBU Konsolidasi
Rekening-rekening Sandi Bukan Bukan Bukan
Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Jumlah Jumlah Jumlah
Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas
K. Pajak Penghasilan
1. Taksiran Pajak Tahun Berjalan -/- 4935
2. Pajak Tangguhan :
a. Pendapatan Pajak Tangguhan 4940
b. Beban Pajak Tangguhan -/- 4945
582
Lampiran I
LP-1 583
Lampiran I
LP-2 584
Lampiran I
LP-3 585
Lampiran I
LP-4 586
Lampiran I
LP-5 587
Lampiran I
LP-6 588
Lampiran I
LP-7 589
Halaman sengaja dikosongkan
LP-8 590
Lampiran II
Daftar Sandi Bank digunakan dalam Laporan Berkala Bank Umum (LBBU) untuk menunjukkan status counterparty
banks. Daftar Sandi Bank dibagi atas 3 sub kategori, yaitu :
LP-9 591
Halaman sengaja dikosongkan
LP-10 592
Lampiran III
A. Penduduk
I. Sektor Pemerintah
1. Pemerintah Pusat
a. Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) 0010
b. Departemen Keuangan 0020
c. Departemen Pertahanan 0030
d. Departemen Kehutanan 0040
e. Departemen Pertanian 0050
f. Departemen Pertambangan dan Energi 0060
g. Departemen Agama 0070
h. Kementrian Negara BUMN 0080
i. Departemen lainnya 0999
2. Pemerintah Daerah (Pemda)
a. Provinsi 1010
b. Pemerintah Kota 1020
c. Pemerintah Kabupaten 1030
3. Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah
a. Badan Urusan Logistik (BULOG) 2010
b. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) 2020
c. Lainnya 2090
4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran
a. Lembaga Keuangan Non Bank
i. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun :
- Asuransi
= Jamsostek 4111
= Taspen 4112
= Jiwasraya 4113
= Jasa Raharja 4114
= Jasindo 4115
= ASABRI 4116
= Perusahaan asuransi lainnya 4119
- Dana Pensiun 4120
ii. Modal Ventura 4130
iii. Perusahaan Pembiayaan 4140
iv. Perusahaan Sekuritas dan Reksadana
- Perusahaan sekuritas yang tidak melakukan kegiatan usaha Reksadana 4151
- Perusahaan sekuritas yang melakukan kegiatan usaha Reksadana 4152
- Perusahaan Reksadana 4153
- Manajer Investasi 4154
- PT Danareksa 4155
LP-11 593
Lampiran III
- Lainnya 4159
v. Lembaga Keuangan Non Bank Lainnya
- Perum Pegadaian 4171
- PT Pos Indonesia 4172
- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 4173
- Lainnya 4179
b. Bukan Lembaga Keuangan
i PT Kereta Api Indonesia (KAI) 4501
ii PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) 4502
iii. PT Pelabuhan Laut Indonesia (PELINDO) 4503
iv. PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) 4504
v. PT Angkasa Pura 4505
vi. PT Perkebunan Nusantara 4506
vii. PT Pertamina 4507
viii. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) 4508
ix. PT Krakatau Steel 4509
x. PT Garuda Indonesia 4510
xi. PT Telkom 4511
xii. PT Indosat 4512
xiii. PT Jasa Marga 4513
xiv. PT Timah 4514
xv. PT Aneka Tambang 4515
xvi. Perusahaan Jasa Konstruksi 4516
xvii. Lainnya 4599
5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
a. Lembaga Keuangan Non Bank
i. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun
- Perusahaan Asuransi 5110
- Dana Pensiun 5120
ii. Modal Ventura 5130
iii. Perusahaan Pembiayaan 5140
iv. Perusahaan Sekuritas dan Reksadana
- Perusahaan sekuritas yang tidak melakukan kegiatan usaha reksadana 5151
- Perusahaan sekuritas yang melakukan kegiatan usaha reksadana 5152
- Perusahaan Reksadana 5153
- Manajer Investasi 5154
- Lainnya 5159
v. Lainnya 5199
b. Bukan Lembaga Keuangan
- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) 5501
- Perusahaan Daerah Pasar (PD Pasar) 5502
- Lainnya 5599
LP-12 594
Lampiran III
LP-13 595
Lampiran III
LP-14 596
Lampiran III
LP-15 597
Lampiran IV
PENJELASAN
DAFTAR SANDI PIHAK KETIGA BUKAN BANK
I. Penduduk
Yang dimaksud dengan penduduk adalah orang, badan hukum, atau badan lainnya, yang berdomisili atau
berencana berdomisili di Indonesia sekurang-kurangya 1 (satu) tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik
Republik Indonesia di luar negeri .
1. Perorangan :
a. Seluruh penduduk yang menetap dan tinggal di Indonesia
b. Warga Negara Asing (WNA) yang datang dan bekerja di Indonesia serta memiliki izin menetap/ KIMS
(Kartu Izin Menetap Sementara)
c. Warga negara Indonesia yang berada di luar negeri dalam rangka :
i. Tugas-tugas diplomatik dan kenegaraan lainnya
ii. Pengobatan
iii.Perjalanan ke luar negeri lainnya, misalnya dalam rangka tour
d. Karyawan yang bekerja pada kantor lembaga-lembaga internasional yang berada di Indonesia
e. Penduduk Indonesia yang bertempat tinggal di perbatasan wilayah RI dengan negara lain, yang karena
pekerjaannya diharuskan untuk melintasi batas wilayah negara Indonesia secara harian dan rutin. Sebagai
contoh, penduduk Indonesia yang tinggal di Kalimantan dekat perbatasan dengan Malaysia, setiap hari
bekerja di Malaysia dan pada hari yang sama pulang kembali ke rumahnya.
2. Institusi :
a. Perwakilan lembaga-lembaga pemerintah yang beroperasi di luar negeri, seperti kedutaan besar RI,
Konsulat, Biro Pendidikan, Pusat Perdagangan dan lain-lain
b. Seluruh lembaga bisnis dan industri, perusahaan dan institusi keuangan (termasuk bank) serta organisasi
non-profit milik swasta atau pemerintah, yang berlokasi di Indonesia
c. Anak perusahaan atau kantor cabang perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, termasuk kantor
cabang bank asing yang ada di Indonesia, misalnya Citibank dan Hongkong Bank di Jakarta
d. Kantor perwakilan perusahaan industri dan bisnis asing yang beroperasi di Indonesia.
I. Sektor Pemerintah
Sektor pemerintah adalah lembaga/instansi pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah termasuk
lembaga-lembaga, badan-bandan maupun perusahaan-perusahaan milik oleh pemerintah.
Sektor pemerintah dibagi atas :
1. Pemerintah pusat
Yang dimaksud dengan Pemerintah Pusat adalah seluruh instansi pemerintah baik departemen maupun
lembaga di atas/setingkat departemen yang anggaran keuangannya merupakan bagian dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk kantor wilayah/perwakilan/jawatan dan dinas-dinas
LP-17 598
Lampiran IV
vertikalnya di daerah-daerah.
2. Pemerintah Daerah
Yang dimaksud dengan pemerintah daerah adalah seluruh instansi/lembaga pemerintah yang anggaran
keuangannya diatur dalam Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) termasuk kantor wilayah/
perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah.
Contoh :
- Pemda DKI Jakarta
- Pemda Jawa Barat
- Dinas Kebersihan
- Dinas Bangunan dan Tata Kota
LP-18 599
Lampiran IV
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran dirinci atas :
i. Pertamina
v. PT. Telkom
LP-19 600
Lampiran IV
Termasuk dalam perusahaan asuransi adalah lembaga-lembaga yang melakukan bidang usaha asuransi
kerugian, asuransi jiwa dan reasuransi.
Tidak termasuk dalam klasifikasi di sini adalah seluruh lembaga penunjang usaha asuransi, misalnya
pialang asuransi/reasuransi, penilai kerugian asuransi, konsultan aktuaria, usaha agen asuransi dan lembaga
penunjang usaha asuransi lainnya.
Yang dimasukkan ke dalam kelompok ini adalah seluruh lembaga asuransi milik pemerintah maupun
patungan antara pemerintah dan swasta nasional/asing.
Perusahaan asuransi dalam kelompok ini, dirinci atas :
- Jamsostek
- Taspen
- Jiwasraya
- Jasaraharja
- Jasindo
- Lainnya
x. PT. Pegadaian
xiii. Lainnya
Yang digolongkan ke dalam lainnya adalah perusahaan-perusahaan yang seluruh atau sebagian sahamnya
dimiliki pemerintah, yang tidak dapat digolongkan ke dalam jenis di atas.
b. Sektor Swasta
Yang dimaksud dengan sektor swasta adalah perorangan (warga negara Indonesia) yang tinggal di Indonesia
dan seluruh lembaga/badan/perusahaan yang dibentuk dan tunduk kepada hukum yang berlaku di Indonesia,
misalnya :
- Perusahaan non-bank yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) yang beroperasi di Indonesia
- Kantor cabang perusahaan non-bank milik asing yang beroperasi di Indonesia
- Yayasan-yayasan, baik yang dibentuk oleh pemerintah maupun swasta.
- Lembaga pendidikan milik pemerintah maupun swasta
- Perusahaan patungan antara swasta nasional dengan asing, yang beroperasi di Indonesia
1. Perusahaan asuransi
LP-20 601
Lampiran IV
ii. Patungan
Yaitu perusahaan yang sebagian modalnya dimiliki atau berasal dari institusi/warga negara Indonesia.
iii. Asing
Yaitu perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki oleh institusi/warga negara asing.
2. Lembaga pembiayaan
Yang dimaksud dengan lembaga pembiayaan adalah lembaga yang bergerak di bidang keuangan tidak
termasuk bank, asuransi, dan pegadaian.
i. Perusahaan pembiayaan
Perusahaan pembiayaan dirinci berdasarkan kepemilikan :
- Nasional
- Patungan
- Asing
iv. Lainnya
Yang termasuk dalam lainnya di sini adalah lembaga pembiayaan yang tidak dapat digolongkan ke
dalam salah satu jenis lembaga pembiayaan di atas, dan dirinci atas kepemilikan :
- Nasional
- Patungan
- Asing
3. Perusahaan-perusahaan lainnya
Yang diklasifikasikan ke dalam status ini adalah seluruh perusahaan swasta yang tidak digolongkan ke
dalam lembaga keuangan atau lembaga pembiayaan, yang beroperasi di Indonesia, baik yang dimiliki
sepenuhnya oleh swasta nasional, patungan antara swasta nasional dan asing, maupun yang dimiliki
sepenuhnya oleh asing, misalnya perusahaan industri yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA).
LP-21 602
Lampiran IV
b. Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/D) maupun badan usaha lainnya yang dimiliki secara patungan
antara pemerintah dan swasta. Jenis ini termasuk klasifikasi BUMN atau Pemerintah Campuran.
4. Dana Pensiun
Yang dimaksud dengan dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun.
5. Perusahaan Reksadana
Yang dimaksud dengan perusahaan reksadana adalah perusahaan yang bidang usahanya menerima dana
dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan ke dalam portfolio investasi baik di sektor perbankan maupun
di pasar modal.
7. Lembaga pendidikan
Yang dimaksud dengan lembaga pendidikan adalah lembaga-lembaga/badan-badan yang bergerak
dalam bidang pendidikan dan atau pelatihan baik yang didirikan oleh pemerintah, swasta nasional/asing
maupun secara bersama-sama antara pemerintah dan swasta nasional/asing.
8. Koperasi
LP-22 603
Lampiran IV
Yang dimaksud dengan koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat sesuai dengan Undang-Undang No. 12
tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian.
Golongan ini dirinci atas :
i. Koperasi primer
ii. Lainnya
1. Perorangan
a. Duta besar dan diplomat asing yang bertugas di Indonesia dengan status diplomatik
b. Turis asing yang berada di Indonesia kurang dari 1 tahun, baik yang bertujuan untuk rekreasi atau
liburan, pengobatan, kunjungan keagamaan, urusan keluarga, keikutsertaan dalam konferensi atau
pertandingan olah raga internasional, dan lain-lain.
c. Awak (Crew) pesawat atau anak buah kapal (ABK) asing yang singgah di Indonesia.
d. Pekerja musiman yang berada di Indonesia dengan tujuan semata-mata untuk pekerjaan musiman
e. Pelaku bisnis warga negara asing yang berada di Indonesia kurang dari 1 tahun
2. Institusi :
a. Pemerintahan asing beserta perwakilannya yang beroperasi di Indonesia
b. Anak perusahaan, kantor cabang, atau kantor perwakilan perusahaan swasta nasional yang beroperasi
di luar Indonesia
1. Pemerintah Pusat
Yang digolongkan ke dalam status ini adalah pemerintah negara lain.
LP-23 604
Lampiran IV
5. Swasta lainnya
Termasuk dalam swasta lainnya, antara lain :
a. perorangan yang berdomisili di luar Indonesia, orang-orang asing yang tinggal sementara di Indonesia
dan tidak bermaksud tinggal di Indonesia.
b. Perusahaan-perusahaan di luar negeri yang tidak bergerak di sektor keuangan (bank maupun bukan
bank) yang beroperasi di luar Indonesia, serta lembaga pemerintah asing lainnya yang beroperasi di luar
Indonesia.
6. Lembaga-lembaga internasional
Yang dimaksud dengan lembaga-lembaga internasional adalah lembaga/organisasi internasional yang
beroperasi di luar Indonesia.
c. Lainnya
Merupakan lembaga/organisasi internasional selain bank pembangunan multilateral, misalnya PBB,
IMF,ASEAN, MEE, IIFM, IFSB, AAOIFI dan lain-lain.
Status bukan penduduk untuk bank yang beroperasi di luar Indonesia terdapat dalam Daftar Sandi Bank,
misalnya Bank Sentral (sandi 798) dan BRI New York (sandi 700).
LP-24 605
Lampiran V
SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA
LP-25 606
Lampiran V
SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA
financiere Africaine
financiere Africaine
financiere Africaine
LP-26 607
Lampiran V
SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA
financiere Africaine
financiere Africaine
LP-27 608
Lampiran V
SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA
financiere Africaine
LP-28 609
Lampiran V
SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA
LP-29 610
Lampiran V
SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA
142 MALTA MT MTL Maltese Lira
Florin
Florin
611
Lampiran V
SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA
612
Lampiran V
SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA
200 SLOVENIA SI SIT Slovenia Tolar
SANDWICH I.
209 ST. KITTAND NEVIS/ SAINT KITTS C. AND KN XCD St. Kitts Dollar
NEVIS
211 ST. VINCENT & THE GRENADES VC XCD St. Vincent Dollar
LP-32 613
Lampiran V
SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA
232 TURKS & CAICOS ISLAND TC USD Turks & Caicos Dollar
243 VATICAN CITY STATE (HOLY SEE) VA ITL Vatican City Lira
250 WALLIS AND FUTUNA ISLANDS WF XPF Wallis and Futuna Islands Franc
LP-33 614
Lampiran V
SANDI SANDI
No NEGARA KETERANGAN
NEGARA VALUTA
257 YUNANI (lihat Greece) GR GRD Greek Drachma
LP-34 615
Lampiran VI
LP-35 616
Lampiran VII
PROVINSI BANTEN
LP-37 617
Lampiran VII
LP-38 618
Lampiran VII
LP-39 619
Lampiran VII
PROVINSI BENGKULU
1 Kab. Bengkulu Selatan 2301
2 Kab. Bengkulu Utara 2302
3 Kab. Rejang Lebong 2303
4 Kab. Lebong 2304
5 Kab. Kepahiang 2305
6 Kab. Mukomuko 2306
7 Kab. Seluma 2307
8 Kab. Kaur 2308
9 Kota Bengkulu 2391
PROVINSI JAMBI
LP-40 620
Lampiran VII
LP-41 621
Lampiran VII
PROVINSI RIAU
1 Kab. Kampar 3501
2 Kab. Bengkalis 3502
3 Kab. Indragiri Hulu 3504
4 Kab. Indragiri Hilir 3505
5 Kab. Rokan Hulu 3508
6 Kab. Rokan Hilir 3509
7 Kab. Pelalawan 3510
8 Kab. Siak 3511
9 Kab. Kuantan Singingi 3512
10 Kab. Kepulauan Meranti 3513
11 Kota Pekanbaru 3591
12 Kota Dumai 3592
LP-42 622
Lampiran VII
LP-43 623
Lampiran VII
LP-44 624
Lampiran VII
LP-45 625
Lampiran VII
LP-46 626
Lampiran VII
PROVINSI GORONTALO
1 Kab. Gorontalo 6301
2 Kab. Bualemo 6302
3 Kab. Bonebolango 6303
4 Kab. Pohuwato 6304
5 Kab. Gorontalo Utara 6305
6 Kota Gorontalo 6391
LP-47 627
Lampiran VII
PROPINSI MALUKU
1 Kab. Maluku Tengah 8101
2 Kab. Maluku Tenggara 8102
3 Kab. Maluku Tenggara Barat 8103
4 Kab Buru 8104
5 Kabupaten Seram Bagian Barat 8105
6 Kabupaten Seram Bagian Timur 8106
7 Kabupaten Kepulauan Aru 8107
8 Kab. Maluku Barat Daya 8108
9 Kab. Buru Selatan 8109
10 Kota Ambon 8191
11 Kota Tual 8192
LP-48 628
Lampiran VII
PROVINSI PAPUA
1 Kab. Jayapura 8201
2 Kab. Biak Numfor 8202
3 Kab. Yapen-Waropen 8210
4 Kab. Merauke 8211
5 Kab. Paniai 8212
6 Kab. Jayawijaya 8213
7 Kab. Nabire 8214
8 Kab. Mimika 8215
9 Kab. Puncak Jaya 8216
10 Kab. Sarmi 8217
11 Kab. Keerom 8218
12 Kab. Pegunungan Bintang 8221
13 Kab. Yahukimo 8222
14 Kab. Tolikara 8223
15 Kab. Waropen 8224
16 Kab. Boven Digoel 8226
17 Kab. Mappi 8227
18 Kab. Asmat 8228
19 Kab. Supiori 8231
20 Kab. Mamberamo Raya 8232
21 Kab. Dogiyai 8233
22 Kab. Lanny Jaya 8234
23 Kab. Mamberamo Tengah 8235
24 Kab. Nduga 8236
25 Kab. Yalimo 8237
26 Kab. Puncak 8238
27 Kab. Intan Jaya 8239
28 Kab. Deiyai 8240
29 Kota Jayapura 8291
LP-49 629
PROVINSI IRIAN JAYA BARAT
1 Kab. Sorong 8401
2 Kab. Fak-Fak 8402
3 Kab. Manokwari 8403
4 Kab. Sorong Selatan 8404
5 Kab. Raja Ampat 8405
6 Kab. Kaimana 8406
7 Kab. Teluk Bintuni 8407
8 Kab. Teluk Wondama 8408
9 Kab. Tembrauw 8409
10 Kab. Maybrat 8410
11 Kota Sorong 8491
Catatan :
DI LUAR INDONESIA 9999
LP-50 630
KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA PENERIMA KREDIT
LAPORAN BULANAN BANK UMUM
KODE
JUDUL - DESKRIPSI KETERANGAN
LBU BARU
A. PERTANIAN, PERBURUAN DAN KEHUTANAN
A.1. PERTANIAN DAN PERBURUAN
A.1.1. Pertanian Tanaman Pangan, Tanaman Perkebunan,
dan Hortikultura
A.1.1.1. Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan
Kelompok ini mencakup usaha pertanian mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
- Pertanian Padi 011110 penyemaian, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan pasea panen padi sawah
dan padi ladang sampai dengan dihasilkan produk gabah kering basah (GKB). Budidaya
ikan di sawah (mina padi) digolongkan dalam kegiatan perikanan
Kelompok ini mencakup usaha pertanian mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan pasca panen biji-bijian, seperti: jagung,
LP-51
- Pertanian Palawija sorgum/cantel, gandum, wijen, biji bunga matahari; kacang-kacangan, seperti: kacang
tanah, kedelai, kacang hijau, dan kacang polong; dan umbi-umbian, baik umbi batang
seperti: talas, irut dan ganyong; maupun umbi akar, seperti: ubi kayu, ubi jalar, dan
gembili.
Lampiran VIII
Pertanian Palawija Kacang-kacangan lainnya 011129 sudah jelas
631
Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
Lampiran VIII
- Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis 011130 penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan tebu dan tanaman
Lainnya pemanis lainnya, seperti: bit, stevia, dan sorgum manis.
Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
- Perkebunan Tembakau 011140 penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan tanaman
tembakau. Termasuk pula pengolahan daun tembakau yang tak dapat dipisahkan
dari kegiatan perkebunan.
Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
- Perkebunan Karet dan Penghasil Getah 011150 penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan tanaman karet
Lainnya dan tanaman penghasil getah lainnya, seperti: getah perea dan kemenyan. Termasuk
pengolahan hasil tanaman karet yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perkebunan.
Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
- Perkebunan Tanaman Bahan Baku Tekstil 011160 penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan tanaman bahan
dan Sejenisnya baku tekstil, seperti: kapuk, kapas, rosela, rami, yute, linen, agave, abaca dan kenaf.
Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan tanaman obat/
- Perkebunan Tanaman Obat / Bahan 011170 bahan farmasi (termasuk pula tanaman bahan insektisida dan fungisida dan yang
Farmasi sejenis) seperti: kina, jahe, adas, kapulaga, kunyit, temulawak, temugiring, orang-
LP-52
Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
- Perkebunan Tanaman Minyak Atsiri 011180 penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan tanaman
perkebunan minyak atsiri, seperti: sereh wangi, nilam, menthol, cendana, kenanga,
ilang-ilang.
Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan tanaman
- Perkebunan Tanaman Lainnya yang Tidak 011190 perkebunan lainnya yang tidak termasuk dalam kelompok manapun. Termasuk
Diklasifikasikan di Tempat Lain tanaman pupuk hijau, tanaman penutup tanah, dan tanaman pakan ternak (rumput
gajah dan murbei).
Kelompok ini mencakup usaha pertanian mulai dari kegiatan pengolahan lahan,
- Pertanian Hortikultura Sayuran yang penanaman, pemeliharaan, pemanenan, dan pasca panen sayuran yang dipanen sekali,
dipanen Sekali seperti: bawang merah, bawang putih, kentang, kubis, petsai/sawi, wortel dan lobak.
Bayam dan kangkung yang dipanen dengan akarnya juga dimasukkan dalam kelompok
ini.
632
Pertanian Hortikultura Sayuran yang 011211
dipanen Sekali Bawang Merah sudah jelas
- Pertanian Buah-buahan Musiman Kelompok ini mencakup usaha pertanian mulai dari kegiatan penyiapanl
pelaksanaan, penanaman, pembibitan, pemeliharaan, pemanenan dan
pasca panen buah-buahan musiman seperti: rambutan, jeruk, durian,
duku, semangka, dan mangga.
Lampiran VIII
Pertanian Buah-buahan Musiman Jeruk 011311
sudah jelas
Pertanian Buah-buahan Musiman Lainnya 011319
sudah jelas
633
- Pertanian Buah-buahan Sepanjang Tahun
Lampiran VIII
Kelompok ini mencakup usaha pertanian mulai dari kegiatan
penyiapan / pelaksanaan, penanaman, pembibitan, pemeliharaan,
pemanenan dan pasca panen bermacam-macam buah-buahan
sepanjang tahun seperti: pepaya, pisang dan nenas.
Pertanian Buah-buahan Sepanjang Tahun Pisang 011321
sudah jelas
Pertanian Buah-buahan Sepanjang Tahun Lainnya 011329
sudah jelas
- Perkebunan Kelapa 011330 Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan
pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan kelapa.
- Perkebunan Kelapa Sawit 011340 Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan
pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan kelapa sawit.
- Perkebunan Tanaman Untuk Bahan Minuman Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan
pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan tanaman untuk bahan minuman,
seperti: tanaman kopi, teh dan coklat.
Perkebunan Tanaman Kopi 011351
LP-54
sudah jelas
Perkebunan Tanaman Teh 011352
sudah jelas
Perkebunan Tanaman Coklat (Kakao) 011353
sudah jelas
- Perkebunan Jambu Mete 011360 Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan
pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan jambu mete.
- Perkebunan Lada 011370 Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan
pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan lada.
- Perkebunan Cengkeh 011380 Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan
pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan cengkeh.
- Perkebunan Tanaman Rempah Lainnya Kelompok ini mencakup usaha perkebunan mulai dari kegiatan
pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan tanaman rempah lainnya, seperti: panili,
634
Perkebunan Tanaman Rempah Panili 011391 kayu manis, dan pala.
sudah jelas
Perkebunan Tanaman Rempah Pala 011392
sudah jelas
Perkebunan Tanaman Rempah yang T idak 011399
Diklasifikasikan di Tempat Lain sudah jelas
A.1.2. Peternakan
A.1.2.1. Pembibitan dan Budidaya Ternak
- Pembibitan dan Budidaya Ternak Perah 012192 Kelompok ini mencakup usaha peternakan yang menyelenggarakan
pembibitan ternak perah, untuk menghasilkan ternak bibit untuk perah,
mani dan mudigah, dan peternakan yang menyelenggarakan budidaya
ternak perah untuk menghasilkan susu.
A.1.2.2. Pembibitan dan Budidaya Ternak Lainnya
- Pembibitan dan Budidaya Babi 012210 Kelompok ini mencakup usaha peternakan yang menyelenggarakan
pembibitan ternak babi, untuk menghasilkan ternak bibit babi, mani
dan mudigah, dan peternakan yang menyelenggarakan budidaya babi
untuk menghasilkan babi potong.
Lampiran VIII
- Pembibitan dan Budidaya Unggas 012291 Kelompok ini mencakup usaha peternakan yang menyelenggarakan
pembibitan dan budidaya ayam ras, ayam buras, itik, burung puyuh,
burung merpati, burung onta, aneka ternak lainnya, ternak unggas
lainnya.
635
Lampiran VIII
Kelompok ini mencakup usaha pertanian atau perkebunan yang dikombinasikan
A.1.3. Kombinasi Pertanian Atau Perkebunan Dengan 013000 dengan usaha peternakan dalam satu unit kegiatan campuran. Ratio Spesialisasi
Peternakan (Mixed Farming) kombinasi kegiatan ini adalah kurang dari 66 persen untuk salah satu kegiatannya.
Pertanian campuran, perkebunan campuran, dan peternakan campuran dimasukkan
dalam kelompok yang sesuai dengan kegiatan utamanya.
A.1.4. Jasa Pertanian, Perkebunan dan Peternakan 014000 Kelompok ini mencakup jasa pengolahan lahan, jasa pemupukan, penanaman bibit/
benih dan pengendalian jasad pengganggu, jasa pemanenan dan pasca panen, usaha
jasa pertanian lainnya, jasa pelayanan kesehatan ternak, jasa pemacekan ternak, jasa
penetasan telur, jasa pelayanan peternakan lainnya.
Kelompok ini mencakup usaha perburuan / penangkapan satwa liar dalam rangka
A.1.5. Perburuan Penangkapan dan Penangkaran Satwa Liar 015000 pengendalian populasi dan pelestarian serta usaha penangkaran, pembesaran,
penelitian untuk pelestarian satwa liar, baik satwa laut seperti walrus, seals dan satwa
liar darat. Termasuk usaha pengawetan dan penyamakan kulit dari furskin, reptil, dan
kulit unggas hasil perburuan dan penangkapan.
A.2. KEHUTANAN
A.2.1. Kehutanan
A.2.1.1. Pengusahaan Hutan Tanaman 020100 Kelompok ini mencakup usaha persemaian, penanaman, pemeliharaan, pemanenan
LP-56
hasil, pengolahan, dan pemasaran jenis tanaman jati, pinus, mahoni, sonokeling,
albasia/jeunjing, cendana, akasia, ekaliptus dan lainnya.
A.2.1.2. Pengusahaan Hutan Alam 020200 Kelompok ini mencakup usaha yang terpadu antara kegiatan pemanenan kayu dengan
batas ,jlameter, pengolahan, pemasaran, penanaman kembali serta pemeliharaan
tanaman dari jenis-jenis alami, seperti: meranti, kruing, pulai, ramin, kayu besi, kayu
hitam, ulin
A.2.1.3. Pengusahaan Hasil Hutan Selain Kayu 020300 Kelompok ini mencakup usaha penanaman, pemeliharaan, pemungutan hasil,
pengolahan dan pemasaran jenis tanaman rotan, getah pinus, daun kayu putih,
kokon / kepompong ulat sutera, damar dan hasil-hasil hutan selain kayu lainnya,
seperti pengusahaan hutan bambu.
A.2.1.4. Jasa Kehutanan 020400 Kelompok ini mencakup jasa kehutanan bidang inventarisasi dan tataguna lahan;
jasa kehutanan bidang perllndungan hutan dan pelestarian alam; jasa kehutanan
bidang reboisasi dan rehabilitasi; serta jasa kehutanan lainnya.
A.2.1.5. Usaha Kehutanan Lainnya 020500
Kelompok ini mencakup usaha pemungutan kayu, usaha pemungutan selain kayu
dan usaha kehutanan lainnya.
B. PERIKANAN
B.1. PERIKANAN
636
B.1.1. Perikanan
B.1.1.1. Penangkapan Biota di Laut
Kelompok ini mencakup usaha kegiatan penangkapan jenis udang (seperti: udang
- Penangkapan Crustacea Laut windu, udang putih, udang dogol), lobster, dan crustacea laut lainnya (seperti: kepiting
dan rajungan) di laut, muara sungai, laguna, dan tempat lain yang dipengaruhi pasang
surut.
B.1.1.2. Lainnya 050190 Kelompok ini mencakup usaha / kegiatan Penangkapan/Pengambilan Mollusca Laut,
Tanaman Laut dan benih Biota Laut
Kelompok ini mencakup usaha/ kegiatan budidaya/ pembesaran ikan, udang, kerang
B.1.2.1. Budidaya Biota Laut mutiara, kerang darah, kerang hijau, teripang, dan binatang laut lainnya (seperti:
penyu, kima raksasa, dan keong laut) di laut, muara sungai, laguna, dan tempat lain
yang dipengaruhi pasang surut.
Lampiran VIII
- Budidaya Biota Laut Rumput Laut 050213 sudah jelas
637
B.1.2.2. Pembenihan Biota Laut 050220 Kelompok ini mencakup usaha pembenihan ikan laut, udang, dan biota laut lainnya
Lampiran VIII
(seperti: kerang mutiara, kerang hijau, penyu, dan kepiting) dengan media air
laut.
B.1.3. Penangkapan Biota di Perairan Umum
Kelompok ini mencakup usaha/ kegiatan penangkapan ikan air tawar (ikan jelawat,
B.1.3.1. Penangkapan Ikan di Perairan Umum 050310 betutu, belida, patin, dan lele), dan ikan hias (seperti: ikan ulang, uli dan pelangi) di
danau, sungai, waduk dan rawa.
B.1.3.2. Penangkapan Crustacea, Mollusca, dan Biota 050320 Kelompok ini mencakup usaha/ kegiatan penangkapan crustacea air tawar (seperti:
Lainnya di Perairan Umum udang galah dan udang grago), mollusca (seperti: siput dan remis), katak, dan biota
air tawar lainnya (seperti: bulus, belut, dan sidat) di danau, sungai, waduk, dan rawa.
Kelompok ini mencakup usaha / kegiatan budidaya / pembesaran ikan air tawar, udang,
B.1.4.1. Budidaya Biota Air Tawar katak, dan budidaya biota air tawar lainnya (seperti: buaya, labi-Iabi, dan kura-kura)
di air tawar.
Kelompok ini mencakup usaha/ kegiatan budidaya/ pembesaran ikan air payau (seperti:
B.1.4.2. Budidaya Biota Air payau bandeng, dan kakap putih), udang windu, udang putih, dan biota air payau lainnya
(seperti: kepiting, ketam, telapak kuda, dan rumput laut) di air payau (tambak).
Kelompok ini mencakup usaha/ kegiatan pembenihan ikan air tawar (seperti: ikan
mas, lele, gurame, dan nila merah), ikan hias (seperti: ikan botia, uli, mas, arwana,
B.1.4.3. Pembenihan Biota Air Tawar dan Air Payau 050490 dan man fish) dan biota air tawar lainnya (seperti: udang galah, katak dan buaya).
Selain itu juga mencakup usaha / kegiatan pembenihan ikan air payau (seperti: ikan
bandeng, dan kakap putih), udang galah, udang windu, dan biota lainnya (seperti:
kepiting, dan rumput laut) di air payau.
638
Kelompok ini mencakup usaha / kegiatan yang secara langsung berhubungan
dengan usaha penyiapan sarana penangkapan dan budldaya ikan air tawar dan
B.1.5.2. Jasa Sarana Produksi Perikanan Darat 050580 ikan air payau darat yang dilakukan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak,
seperti: jasa pengolahan lahan, dan sebagainya.
B.1.5.3. Jasa Perikanan Lainnya 050590 Kelompok ini mencakup usaha jasa produksi perikanan laut, jasa pasca panen perikanan
laut, jasa produksi perikanan darat serta jasa pasca panen perikanan darat.
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan briket dari batubara, baik di lokasi
C.1.2. Pembuatan Briket Batubara 102000 penambangan maupun di luar lokasi penambangan. Termasuk pula pembuatan briket
yang menggunakan batubara yang dibeli dari pihak lain.
LP-59
Kelompok ini mencakup usaha pencarian kandungan minyak dan gas bumi,
- Pertambangan Minyak dan Gas Bumi 111010 pengeboran, penambangan, pemisahan serta penampungan. Hasil pertambangan
minyak dan gas bumi antara lain: minyak mentah/ crude oil, kondensat dan gas bumi
sampai dengan pencairan gas bumi menjadi LNG hingga proses pengapalannya.
Kelompok ini mencakup usaha pencarian, pengeboran dan pengubahan tenaga panas
- Pengusahaan Tenaga Panas Bumi 111020 bumi menjadi tenaga listrik. Termasuk kegiatan lain yang berhubungan dengan
pengusahaan tenaga panas bumi sampai ke tempat pemanfaatannya.
Lampiran VIII
Kelompok ini mencakup kegiatan jasa yang berkaitan dengan pertambangan minyak
C.2.2. Jasa Pertambangan Minyak dan Gas Bumi 112000 dan gas bumi yang dilakukan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak, seperti:
pengeboran, pemompaan sumur produksi, penutupan sumur produksi, pengujian
produksi, dismantling, reparasi, penyemenan dan pemasangan pipa selubung.
639
C.3. PERTAMBANGAN BIJIH URANIUM DAN THORIUM
Lampiran VIII
C.3.1. Pertambangan Bijih Uranium dan Thorium 120000 Kelompok ini mencakup usaha penambangan bijih uranium dan thorium. Termasuk
kegiatan pemurnian dan meninggikan kadar mutu konsentrat uranium dan thorium.
Kelompok ini mencakup usaha penambangan pasir besi, termasuk kegiatan pemurnian,
sortasi, pemisahan, dan pembersihan yang tidak dapat dipisahkan secara administratif
C.4.1. Pertambangan Pasir Besi dan Bijih Besi 131000 dari usaha pertambangan pasir besi tersebut. Selain itu, kelompok ini juga mencakup
usaha penambangan bijih besi termasuk pengolahan lebih lanjut bijih besi menjadi
bijih logam.
Kelompok ini mencakup usaha penambangan dan pengolahan bijih timah. Kegiatan
- Pertambangan Bijih Timah 132010 pembuatan dan pemurnian konsentrat menjadi logam timah (timah batangan) yang
tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha pertambangan bijih timah,
dimasukkan dalam kelompok ini.
- Pertambangan Bijih Bauksit 132020 bauksit. Kegiatan pemurnian konsentrat yang tidak dapat dipisahkan secara administratif
dari usaha pertambangan bijih bauksit, dimasukkan dalam kelompok ini.
Kelompok ini mencakup usaha penambangan dan pengolahan bijih tembaga, yang
- Pertambangan Bijih Tembaga 132030 terdiri dari kalkosit serta batuan berupa campuran monticellit dan skarnyakut. Kegiatan
pemurnian konsentrat yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha
pertambangan bijih tembaga, dimasukkan dalam kelompok ini.
Kelompok ini mencakup usaha penambangan dan pengolahan bijih nikel sampai
- Pertambangan Bijih Nikel 132040 menjadi ferro nikel. Termasuk juga usaha pemanfaatannya yang tidak dapat dipisahkan
secara administratif dari usaha pertambangan bijih nikel, dimasukkan dalam kelompok
ini.
Kelompok ini mencakup usaha penambangan, dan pengolahan bijih emas dan perak.
- Pertambangan Emas dan Perak Kegiatan pembersihan, pemisahan dan pemurnian sampai menjadi emas dan perak
batangan yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha pertambangan
bijih emas dan perak.
640
Kelompok ini mencakup usaha penambangan dan pengolahan bahan galian lainnya
yang tidak rnengandung bijih besi yang belum termasuk kelompok usaha tersebut
- Bahan Galian Lainnya yang Tidak 132090 diatas seperti: bijih seng platinum, bijih mangan, bijih timah hitam dan silicon. Kegiatan
Mengandung Bijih Besi pembersihan dan pemurnian yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari
usaha pertambangan bijih logam lainnya juga termasuk dalam kelompok ini.
Kelompok ini mencakup usaha penggalian batu hias dan batu bangunan, batu bahan
C.5.1.1. Penggalian Batu-batuan, Tanah Liat dan Pasir 141000 industri, tanah dan tanah liat, gips, pasir, kerikil. Kegiatan pemecahan, pembersihan,
pengangkutan dan penjualan, yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha
penggalian batu-batuan, tanah liat dan pasir termasuk dalam kelompok usaha ini.
Kelompok ini mencakup usaha ekstraksi garam, sertapenguapan air laut di tambak/
C.5.2.2. Ekstraksi Garam 142200 empang. Termasuk juga kegiatan pengumpulan, pembersihan, penggilingan,
penghancuran, dan pengolahan terhadap mineral garam yang tidak dapat dipisahlkan
secara administratif dari usaha ekstraksi tersebut.
Kelompok ini mencakup usaha penambangan aspal alam, asbes dan pertambangan
C.5.2.9. Pertambangan dan Penggalian Lainnya 142900 dan penggalian lainnya. Kegiatan pemurnian, pembersihan, pemisahan dan penuangan
terhadap mineral tersebut yang tidak dapat dipisahkan secara administratif dari usaha
pertambangan tersebut dimasukkan dalam kelompok ini.
D. INDUSTRI PENGOLAHAN
D.1. INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
D.1.1. Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan, Buah-
buahan, Sayuran, Minyak dan Lemak
D.1.1.1. Pemotongan Hewan dan pengawetan Daging
Lampiran VIII
Kelompok ini mencakup usaha pemotongan hewan, termasuk kegiatan pengurusan
- Industri Pemotongan Hewan 151110 hasil sampingan, seperti: pementangan kulit, penjemuran tulang, penyortiran bulu
dan pembersihan lemak. Sementara kegiatan pemotongan hewan yang dilakukan
oleh pedagang masuk dalam kelompok usaha Perdagangan Besar Dalam Negeri
641
Binatang Hidup (512120), Perdagangan Eceran Komoditi Makanan dari Hasil
Lampiran VIII
Pertanian (522100), Perdagangan Ekspor Binatang Hidup (532120)
Kelompok ini mencakup usaha pengolahan dan pengawetan daging dengan cara
- Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging 151120
pengalengan, pengasapan( penggaraman, pembekuan, pemanisan dan sebagainya.
Termasuk juga pembuatan sosis daging, kaldu dan pasta daging.
Kelompok ini mencakup usaha pengalengan ikan dan biota perairan lainnya, industri
D.1.1.2. Industri Pengolahan dan Pengawetan Ikan dan 151200 penggaraman pengeringan ikan dan biota perairan lainnya, pengasapan ikan dan
Biota Perairan Lainnya biota perairan lainnya, pembekuan ikan dan biota perairan lainnya, pemindangan
ikan dan biota perairan lainnya, serta industri pengolahan dan pengawetan lainnya
untuk ikan dan biota perairan lainnya.
- Industri Minyak Mentah (Minyak Makan) 151410 oil), dan minyak kasar kelapa. Meskipun produk tersebut masih memerlukan
dari Nabati dan Hewani pengolahan lebih lanjut, kadangkala produk tersebut dapat digunakan sebagai bahan
makanan. Termasuk juga industri hasil lemak dari nabati maupun hewani yang dapat
digunakan sebagai bahan makanan, seperti: minyak bunga matahari, minyak ikan,
minyak/lemak babi, lemak sapi dan lemak unggas.
Kelompok ini mencakup usaha pengolahan lebih lanjut (pemurnian, pemucatan dan
- lndustri Minyak Goreng dari Kelapa 151430 penghilangan bau yang tidak dikehendaki) dari minyak mentah kelapa menjadi minyak
goreng.
Kelompok ini mencakup usaha pengolahan lebih lanjut (pemurnian, pemucatan dan
- Industri Minyak Goreng dari Kelapa Sawit penghilangan bau yang tidak dikehendaki) dari minyak mentah kelapa sawit menjadi
151440
Mentah minyak goreng.
- Industri Minyak Lainnya dari Nabati dan 151450 Kelompok ini mencakup usaha pengolahan lebih lanjut dari minyak mentah lainnya.
Hewani
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan susu bubuk, susu kental, susu cair, susu
asam, dan susu kelapa, termasuk usaha pengawetannya, seperti: pasteurisasi dan
sterilisasi susu. Serta usaha pembuatan makanan yang bahan utamanya dari susu,
D.1.2. Industri Susu dan Makanan dari Susu 152000 seperti: mentega, keju, makanan bayi, bubuk es krim dan macam-macam es krim
yang bahan utamanya dari susu.
642
D.1.3. Industri Penggilingan Padi-padian, Tepung, dan Pakan Ternak
D.1.3.1. Industri Penggilingan, Pengupasan dan
Pembersihan Padi-padian, Biji-bijian, dan Kacang-
kacangan, Termasuk Pembuatan Kopra
- Industri Penggilingan Padi dan Penyosohan 153110 Kelompok ini mencakup usaha penggilingan padi menjadi beras, termasuk penyosohan
Beras beras yang terpisah dengan usaha penggillngan padi. Kegiatan penggilingan yang
tidak dapat dipisahkan dari usaha pertaniannya dimasukkan dalam kelompok 011110
(Pertanian Padi)
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan kopra yang terpisah dari usaha
- lndustri Kopra 153180 pertaniannya. Kegiatan pembuatan kopra yang tidak dapat dipisahkan dari usaha
pertaniannya dimasukkan dalam kelompok 011330 (Perkebunan Kelapa).
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan tepung terigu; lndustri Berbagai Macam
D.1.3.2. Industri Tepung dan Pati 153200 Tepung Oari Padi-padian, Biji-bijian, Kacang-kacangan, Umbi-urnbian, Dan Sejenisnya;
Industri Pati Ubi Kayu; Industri Berbagai Macam Pati Palma; dan Industri Pati Lainnya.
LP-63
D.1.3.3. Industri Pakan Ternak 153300 Kelompok ini mencakup usaha Ransum Pakan Ternak/ Ikan dan Industri Konsentrat
Pakan Ternak.
D.1.4.1. Industri Roti dan Sejenisnya 154100 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan segala macam roti, kue kering dan
sejenisnya.
D.1.4.2. Industri Gula dan Pengolahan Gula 154200 Kelompok ini mencakup Industri Gula Pasir; Gula Merah; Sirop dan Industri Pengolahan
Gula Lainnya Selain Sirop.
D.1.4.3. Industri Coklat dan Kernbang Gula 154300 Kelompok ini mencakup Industri Bubuk Coklat dan Industri Makanan Dari Coklat
Dan Kembang Gula.
D.1.4.4. Industri Makaroni, Mie, Spagheti, Bihun, So’un 154400 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan makaroni, mie, spaghetti, bihun, so’un
dan Sejenisnya dan sejenisnya, baik dalam bentuk basah maupun kering.
Lampiran VIII
D.1.4.9. Industri Makanan Lainnya yang T idak
Diklasifikasikan di Tempat lain
- Industri Pengolahan Teh dan Kopi
643
Industri Pengolahan Teh 154911 Kelompok ini mencakup usaha pengolahan daun teh menjadi teh.
Lampiran VIII
Industri Pengolahan Kopi 154912 Kelompok ini mencakup usaha penggorengan, penggilingan dan pensarian (ekstraksi)
kopi menjadi berbagai macam bubuk atau cairan.
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan petis dan terasi atau yang sejenisnya,
dengan bahan baku utamanya ikan dan udang ataupun bagian-bagiannya, pembuatan
macam-macam makanan yang belum tercakup dalam golongan manapun, seperti:
- lndustri Makanan yang Tidak Diklasifikasi- 154990 garam dapur, telur asin, kue brem, tempe bongkrek, santan pekat, kecap kelapa,
kan di Tempat Lain nata de coco (sari kelapa), cincau, dicicated coconut, krim kelapa, gist, baking powder,
essence dan cuka makan. Selain itu, kelompok ini juga meliputi usaha makanan dari
kedele dan kacang-kacangan lainnya selain kecap, tempe, dan tahu; lndustri kerupuk,
keripik, peyek dan sejenisnya; industri bumbu masak dan penyedap masakan dan
industri kue-kue basah.
LP-64
Kelompok ini mencakup industri pengolahan minuman keras, industri anggur dan
D.1.5. Industri Minuman 155000 sejenisnya, industri malt dan minuman yang mengandung malt; dan industri minuman
ringan (soft drink), air minum dalam kemasan.
- lndustri Pengeringan dan Pengolahan 160010 Kelompok ini mencakup usaha pengeringan daun tembakau dengan pengasapan
Tembakau atau dengan cara lain termasuk juga usaha perajangan daun tembakau.
- Industri Rokok 160050 Kelompok ini mencakup industri rokok kretek rokok putih dan rokok lainnya.
644
Kelompok ini mencakup usaha persiapan serat tekstil, pemintalan
D.3.1. Industri Pemintalan, Pertenunan, Pengolahan Akhir 171000 benang, pemintalan benang jahit, pertenunan (kecuali pertenunan
Tekstil karung goni dan karung lainnya), kain tenun ikat, penyempurnaan
benang, penyempurnaan kain, pencetakan kain, dan industri batik.
Kelompok ini mencakup usaha barang jadi tekstil untuk keperluan rumah
tangga, barang jadi tekstil untuk keperluan kesehatan, barang jadi tekstil
lainnya, industri karung goni dan karung lainnya, industri permadani
D.3.2. Industri Barang Jadi Tekstil dan Permadani 172000 (ambal), industri tali, industri barang-barang dari tali, industri tekstil
lainnya, industri yang menghasilkan kain pita (narrow fabric), industri
yang menghasilkan kain keperluan industri, industri bordir / sulaman,
industri non woven (bukan tenunan), industri kain ban serta industri
tekstil yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
D.3.3. Industri Perajutan Industri Perajutan 173000 Kelompok ini mencakup usaha kain rajut, pakaian jadi rajutan, rajutan
kaos kaki dan industri barang jadi rajutan lainnya.
D.3.4. Industri Kapuk 174000 Kelompok ini mencakup usaha pengolahan kapuk.
Lampiran VIII
D.5.1. Industri Kulit dan Barang dari Kulit (Termasuk Kulit 191000 industri kulit buatan/ imitasi, industri barang dari kulit dan kulit buatan
Buatan) untuk keperluan pribadi, industri barang dari kulit dan kulit buatan untuk
keperluan teknik/industri, industri barang dari kulit dan kulit buatan
untuk keperluan hewan, serta industri barang dari kulit dan kulit
645
buatan untuk keperluan lainnya.
Lampiran VIII
D.5.2. Industri Alas Kaki 192000 Kelompak ini mencakup usaha pembuatan alas kaki keperluan sehari-hari, industri
sepatu olahraga, industri sepatu teknik lapangan keperluan industri, serta industri
alas kaki lainnya.
D.6. INDUSTRI KAYU, BARANG-BARANG DARI KAYU (TIDAK
TERMASUK MEBELLER), DAN BARANG-BARANG
ANYAMAN DARI ROTAN, BAMBU, DAN SEJENISNYA
D.6.1. Industri Penggergajian dan Pengawetan Kayu, Rotan, 201000 Kelompok ini mencakup usaha penggergajian dan pengawetan kayu gelondongan,
Bambu, dan Sejenisnya industri pengawetan dan pengolahan rotan, serta pengawetan bambu dan sejenisnya.
D.6.2.1. Industri Kayu Lapis, Veneer, dan Sejenisnya 202100 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan kayu lapis, kayu lapis laminasi, termasuk
decorative plywood, industri panel kayu lainnya dan industri veneer.
D.6.2.9. Industri Anyam-anyaman, Kerajinan, Ukiran 202900 Kelompok ini mencakup usaha komponen bahan bangunan, industri peti kemas dari
dari Kayu, dan Industri Barang Lain dari Kayu kayu, serta industri anyam-anyaman, kerajinan, ukiran dari kayu dan industri barang
lain dari kayu.
LP-66
D.7.1.1. Industri Bubur Kertas (Pulp), Kertas dan Karton/ 210100 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan bubur kertas, industri kertas budaya, kertas
Paper Board berharga, kertas khusus, kertas industri, kertas tissue dan kertas lainnya.
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan segala macam kemasan dan kotak dari
D.7.1.2. Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan 210200 kertas / karton yang digunakan untuk pembungkus/pengepakan, termasuk juga
Karton pembuatan kotak untuk rokok dan barang-barang lainnya.
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan barang dari kertas dan karton yang belum
tercakup dalam subgolongan lain. Termasuk di sini pengerjaan kertas dan karton
D.7.1.9. Industri Barang dari Kertas dan Kartan yang 210900 dengan segala cara, seperti: coating, glazing, gumming, laminating, pembuatan kertas
Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain karbon dan kertas stensil sheet dalam bentuk potongan siap dijual ke konsumen.
Termasuk juga pembuatan alat tulis kantor (stationaries) yang tidak dicetak, seperti:
amplop, kertas pembersih, dinner ware dari kertas dan sejenisnya.
646
media rekaman; industri penerbitan khusus dan industri penerbitan lainnya.
D.8.2. Industri Percetakan dan Kegiatan yang Berkaitan Dengan 222000 Kelompok ini mencakup kegiatan percetakan dan jasa penunjang percetakan.
Pencetakan Termasuk Reproduksi/Cetak Ulang)
D.8.3. Reproduksi Media Rekaman, Film, dan Video 223000 Kelompok ini mencakup usaha reproduksi (rekaman ulang) media rekaman serta
reproduksi film dan video.
Kelompok ini mencakup usaha industri pengolahan gas, kokas dari batu bara, termasuk
D.9.1. Industri Barang-barang dari Batubara 231000 juga destilasi batu bara yang bukan merupakan bagian pabrik gas atau besi dan baja,
atau destilasi batu bara yang menjadi bagian pabrik besi dan baja yang pembukuannya
dapat dipisahkan.
D.9.2. Industri Pengilangan Minyak Bumi, Pengolahan Gas Kelompok ini mencakup usaha pemurnian dan pengilangan minyak bumi, industri
Bumi, dan Industri Barang-barang dari Hasil 232000 pemurnian dan pengolahan gas bumi, industri barang-barang dari hasil kilang minyak
Pengilangan Minyak Bumi bumi, industri pembuatan minyak pelumas dan industri pengolahan kembali minyak
pelumas bekas.
LP-67
Kelompok ini mencakup pernurnian logam uranium dari bijih uranium atau bijih lainnya
D.9.3. Pengolahan Bahan Bakar Nuklir (Nuclear Fuel) 233000 yang menqandung uranium, pengolahan uranium alam dan persenyawaannya,
pengayaan uranium dan persenyawaannya, plutonium dan persenyawaannya, atau
pemisahan dan penggabungan persenyawaan tersebut.
Kelompok ini mencakup usaha industri kimia dasar anorganik khlor dan alkali, industri
kimia dasar anorganik gas industri, industri kimia dasar anorganik pigmen, industri
kimia dasar anorganik lainnya, industri kimia dasar organik yang bersumber dari hasil
D.10.1.1. Industri Kimia Dasar, Kecuali Pupuk 241100 pertanian, industri kimia dasar organik, bahan baku zat warna dan pigmen, zat warna
dan pigmen, industri kimia dasar organik yang bersumber dari minyak bumi, gas
bumi dan batu bara, industri kimia dasar organik yang menghasilkan bahan kimia
khusus, serta industri kimia dasar organik lainnya.
Lampiran VIII
D.10.1.2. Industri Pupuk 241200 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan pupuk hara, makro primer, industri pupuk
buatan tunggal hara makro primer, industri pupuk buatan majemuk hara makro primer,
industri pupuk buatan campuran hara makro primer, industri pupuk hara makro sekunder,
industri pupuk hara mikro, industri pupuk pelengkap dan industri pupuk lainnya.
647
D.10.1.3. Industri Plastik dan Karet Buatan 241300 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan damar buatan dan bahan plastik serta
Lampiran VIII
industri karet buatan.
D.10.2.1. Industri Bahan Baku Pemberantas Hama dan Kelompok ini mencakup usaha pembuatan bahan baku pemberantas hama (bahan
Pemberantas Hama Termasuk Zat Pengatur 242100 aktif), industri pemberantas hama (formulasi), industri zat pengatur tumbuh dan
Tumbuh industri bahan amelioran (pembenah tanah).
D.10.2.3. Industri Farmasi dan Jamu 242300 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan bahan farmasi, industri farmasi, industri
simplisia (bahan jamu), industri jamu dan industri minuman penyegar.
D.10.2.4. Industri Sabun dan Bahan Pembersih 242400 Kelompok ini mencakup industri sabun dan bahan pembersih keperluan rumah tangga,
Keperluan Rumah Tangga, Kosmetik dan termasuk pasta gigi serta industri bahan kosmetik dan kosmetik.
Sejenisnya
- Industri Minyak Atsiri 242940 nilam, minyak cendana, minyak kayu putih, minyak permen, minyak rempah-rempah,
minyak jarak dan minyak dari rumput-rumputan/semak, daun dan kayu yang belum
termasuk kelompok manapun.
- Industri Bahan Kimia dan Barang Kimia 242990 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan perekat / lem, industri bahan peledak,
Lainnya industri tinta, industri korek api serta industri bahan kimia dan barang kimia lainnya.
D.10.3. Industri Serat Buatan 243000 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan serat buatan/ benang filamen buatan serta
industri serat stapel buatan.
D.11.1. Industri Karet dan Barang dari Karet Kelompok ini mencakup industri ban dan vuIlkanisir ban, industri karet serta industri
barang-barang lain dari karet.
648
Kelompok ini mencakup usaha pengolahan karet dengan cara digiling sehingga
menghasilkan karet dalam bentuk lembaran, seperti: sheet (Iembaran karet halus)
- Industri Remilling Karet 251220 dan crepe (Iembaran karet yang berkeriput).
Kelompok ini mencakup usaha pengolahan karet yang menghasilkan karet remah,
- Industri Karet Remah (Crumb Rubber) 251230 termasuk karet spon (busa).
Kelompok ini mencakup industri ban dan vuIlkanisir ban, pembuatan barang-barang
dari karet untuk keperluan rumah tangga, industri barang-barang dari karet untuk
D.11.1.2. Industri Barang-barang lain dari Karet 251900 keperluan industri serta industri barang-barang dari karet lainnya.
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan pipa dan selang dari plastik, pembuatan
barang plastik lembaran, media rekam dari plastik, perlengkapan dan peralatan rumah
tangga (tidak termasuk furnitur), usaha pembuatan kemasan dari plastik, usaha
D.11.2. Industri Barang dari Plastik 252000 pembuatan barang-barang dan peralatan teknik industri dari plastik, serta industri
barang-barang plastik lainnya.
dari gelas, industri alat-alat laboratorium, farmasi dan kesehatan dari gelas, barang
D.12.1. Industri Gelas dan Barang dari Gelas 261000 gelas untuk keperluan sampul, industri kemasan dari gelas dan industri barang-barang
lainnya dari gelas.
Kelompok ini mencakup usaha perlengkapan rumah tangga dari porselin, industri
bahan bangunan dari porselin, industri alat laboratorium dan alat listrik / teknik dari
D.12.2. Industri Barang-barang dari Porselin 262000 porselin serta industri barang-barang lainnya dari porselin
Kelompok ini mencakup usaha bata tahan api dan sejenisnya, industri barang-barang
tahan api dari tanah liat, serta industri barang-barang dari tanah liat / keramik, selain
D.12.3. Industri Pengolahan Tanah Liat / Keramik 263000 barang tanah liat tahan api.
Kelompok ini mencakup industri semen, kapur, gips, serta industri barang-barang
D.12.4. Industri Semen, Kapur dan Gips, Serta Barang-barang 264000 dari semen, kapur dan gips.
dari Semen, dan Kapur
Kelompok ini mencakup industri barang dari marmer / granit untuk keperluan rumah
Lampiran VIII
tangga dan pajangan, barang dari marmer / granit untuk keperluan bahan bangunan,
D.12.5. Industri Barang-barang dari Batu 265000 industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan, industri
barang dari marmer, granit dan batu lainnya.
649
Kelompok ini mencakup industri pembuatan barang dari asbes untuk keperluan
Lampiran VIII
bahan bangunan, industri barang dari asbes untuk keperluan industri serta industri
D.12.6. Industri Barang-barang dari Asbes 266000 barang-barang dari asbes lainnya.
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan macam-macam barang dari bahan galian
lainnya yang belum tercakup dalam golongan 261000 S.d. 266000, seperti: tepung
D.12.7. Industri Barang-barang Galian Bukan Logam Lainnya 269000 kaolin, tepung gips, dan tepung talk. Termasuk juga usaha pembuatan kertas
penggosok (abrasive paper), batu korek api (lighter flint), dan barang-barang dari
mika.
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan besi dan baja dalam bentuk dasar, industri
D.13.1. Industri Logam Dasar Besi dan Baja 271000 penggilingan baja (steel rolling), serta industri pipa dan sambungan pipa dari baja
dan besi.
Kelompok ini mencakup industri pembuatan logam dasar bukan besi, industri
D.13.2. Industri Logam Dasar Bukan Besi 272000 penggilingan logam bukan besi, industri ekstrusi logam bukan besi, serta industri
pipa dan sambungan pipa dari logam bukan besi dan baja.
Kelompok ini mencakup usaha peleburan, pencampuran dan penuangan logam besi
LP-70
D.13.3.1. Industri Pengecoran Besi dan Baja 273100 dan baja yang menghasilkan produk-produk tuangan dalam bentuk kasar, seperti:
besi tuang, baja tuang dan baja tuang paduan.
D.13.3.2. Industri pengecoran Logam Bukan Besi dan 273200 Kelompok ini mencakup usaha peleburan, pemaduan, dan penuangan logam-Iogam
Baja bukan besi dalam bentuk dasar, seperti: tuangan tembaga dan paduannya, tuangan
aluminium dan paduannya, tuangan nikel dan paduannya.
Kelompok ini mencakup industri barang-barang dari logam bukan aluminium siap
D.14.1. Industri Barang-barang Logam Siap Pasang Untuk pasang untuk bangunan, industri pembuatan bahan bangunan siap pasang dari logam
Bangunan, Pembuatan Tangki, dan Generator Uap 281000 aluminium, industri konstruksi berat siap pasang dari baja untuk bangunan, industri
barang-barang dari logam siap pasang untuk konstruksi lainnya, serta industri tangki,
penampungan zat cair, dan kontainer dari logam.
D.14.2. Industri Barang Logam Lainnya, dan Kegiatan Jasa
Pembuatan Barang-barang dari Logam
D.14.2.3. Industri Alat-alat Pertanian, Pertukangan, Kelompok ini mencakup usaha pembuatan alat-alat pertanian dari logam, industri
Pemotong, dan Peralatan lainnya dari Logam 289300 alat pertukangan dari logam, industri alat pemotong dan alat-alat lain yang
650
digunakan dalam rumah tangga, serta industri peralatan lainnya dari logam.
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan alat dapur dari logam, industri peralatan
kantor dari logam tidak termasuk furnitur, industri paku, mur dan baut, industri macam-
D.14.2.9.Industri Barang Logam yang T idak 289900 macam wadah dari logam, industri kawat logam dan barang-barang dari kawat,
Diklasifikasikan di Tempat Lain industri pembuatan profit, industri lampu dari logam, industri keperluan rumah tangga
lainnya dari logam serta industri barang logam lainnya yang tidak diklasifikasikan di
tempat lain.
Kelompok ini mencakup industri motor penggerak mula (prime motor), industri pompa
D.15.1. Industri Mesin-mesin Umum 291000 dan kompresor, industri transmisi mekanik selain kendaraan bermotor, industri oven
dan tungku, industri alat pengangkat dan alat pemindah, serta industri mesin-mesin
umum lainnya.
Serta Jasa Penunjang Pemeliharaan dan mesin penyemprot, mesin pemotong rumput dan mesin penuai); serta mesin-mesin
Perbaikannya untuk pengolahan hasil awal pertanian (misalnya mesin perontok, mesin pengupas,
mesin penyosoh, dan mesin penggilingan gabah). Mesin pembersih dan pemilih/
penyortir telur, buah-buahan dan hasil perkebunan, mesin pemerah susu, dan mesin
lainnya untuk keperluan tanaman pangan, peternakan, perkebunan dan kehutanan.
Termasuk mesin pembuatan komponen dan perlengkapan/implement mesin-mesin
pertanian. Selain itu kelompok ini juga mencakup usaha pemeliharaan dan perbaikan
mesin-mesin pertanian.
Lampiran VIII
Kelompok ini mencakup pembuatan mesin-mesin untuk pengolahan berbagai
makanan, minuman, dan tembakau, seperti: mesin pengolah makanan dan susu, mesin
D.15.2.5. lndustri Mesin Untuk Pengolahan Makanan, 292500 penggilingan makanan dad tumbuhan biji-bijian (misalnya penggilingan padi,
Minuman dan Tembakau pembuatan tepung dan terigu), mesin pembuat minuman anggur dan juice buah,
mesin pembuat roti dan mie, mesin pembuat rokok, dan berbagai mesin pengolahan
651
makanan yang lain.
Lampiran VIII
D.15.2.6. Industri Mesin-mesin Tekstil, Produk Tekstil, 292600 Kelompok ini mencakup pembuatan kabinet mesin jahit, industri mesin jahit serta
dan Barang-barang dari Kulit mesin cuci, dan mesin pengering untuk keperluan niaga, industri mesin tekstil, serta
industri jarum mesin dan jarum rajut.
Kelompok ini mencakup industri mesin peralatan untuk pengolahan pengerjaan logam,
kayu dan bahan lainnya, industri mesin-mesin metalurgi, industri senjata dan amunisi
D.15.2.9. Industri Mesin-mesin Khusus Lainnya 292900 serta industri mesin-mesin khusus lainnya yang terdiri dari industri mesin-mesin untuk
percetakan, industri mesin-mesin pabrik kertas serta industri berbagai mesin-mesin
industri khusus lainnya yang belum termasuk kelompok sebelumnya.
D.15.3. Industri Peralatan Rumah Tangga yang Tidak 293000 Kelompok ini mencakup industri kompor, dan alat-alat pemanas, dan alat pemanas ruangan
Diklasifikasikan di Tempat Lain tanpa menggunakan arus listrik, industri peralatan rumah tangga dengan menggunakan
arus listrik serta industri alat-alat listrik lainnya untuk keperluan rumah tangga.
D.16.1. Industri Mesin dan Peralatan Kantor, Akuntansi, dan 300000 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan rnacam-macarn mesin kantor dan akuntansi
Pengolahan Data secara manual, industri mesin kantor dan akuntansi elektrik, industri mesin kantor,
komputasi dan akuntansi elektronik serta industri mesin fotocopy.
LP-72
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan motor listrik dan komponen/ bagiannya,
D.17.1. Industri Motor Listrik, Generator, dan Transformator 311000 industri mesin pembangkit listrik, serta industri pengubah tegangan (transformator),
pengubah arus (rectifier) dan pengontrol tegangan (voltage stabilizer).
D.17.2. Industri Peralatan Pengontrol dan Pendistribusian 312000 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan panel listrik dan switch gear serta
Listrik komponen/ bagiannya serta industri peralatan pengontrol arus listrik.
D.17.3. Industri Kabel Listrik dan Telepon 313000 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan macam-macam kabel listrik dan kabel
telepon yang dibalut dengan isolator, seperti: kabel komunikasi, kabel listrik jaringan
tegangan rendah/ menengah/ tinggi, termasuk kabel serat optik.
D.17.4. Industri Akumulator Listrik dan Batu Baterai 314000 Kelompok ini mencakup usaha pembuatan segala macam batu baterai primer serta
industri akumulator listrik (batu baterai sekunder)
D.17.5. Industri Bola Lampu Pijar dan Lampu Penerangan 315000 Kelompok ini mencakup usaha industri bola lampu pijar, lampu penerangan terpusat
dan lampu ultra violet, industri lampu tabung gas (Iampu pembuang listrik) serta
industri komponen lampu listrik.
652
Kelompok ini mencakup pembuatan dinamo lampu sepeda, dinamo
magnetik, busi, lampu-Iampu untuk motor dan mobil (Iampu rem, lampu
D.17.9. Industri Peralatan Listrik yang Tidak Diklasifikasikan 319000 tanda berbelok, lampu interior, dan sebagainya), alat-alat peringatan
di Tempat lain suara (sirine, klakson, alarm, bel, dan sebagainya), alat-alat peringatan
suara (sirine, klakson, alarm, bel dan sebagainya), alat-alat pengatur
lalu lintas jalan raya, jalan kereta api, di perlabuhan laut dan udara, dan
berbagai peralatan listrik dan elektronik yang tidak termasuk kelompok
manapun. Termasuk usaha pembuatan komponen dan perlengkapannya.
Lampiran VIII
Mengukur, Memeriksa, Menguji, dan Bagian Lainnya, perlengkapan orthopaedic lainnya. Selain itu, kelompok ini juga meliputi
Kecuali Alat-alat Optik industri peralatan pengukuran, pengatur dan pengujian manual, industri
pengukuran, pengatur dan pengujian elektrik, industri pengukuran,
pengatur dan pengujian elektronik serta industri peralatan pengujian
dalam proses industri.
653
Kelompok ini mencakup industri kaca mata, industri teropong dan alat optik,
D.19.2. Industri Instrumen Optik dan Peralatan Fotografi 332000
industri kamera fotografi serta industri kamera cinematografi proyektor dan
Lampiran VIII
perlengkapannya.
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan macam-macam jam seperti: arloji tangan,
D.19.3. Industri Jam, Lonceng, dan Sejenisnya 333000
arloji saku, arloji kalung, jam dinding, jam beker dan lonceng. Termasuk juga usaha
pembuatan bagian-bagian dari jam/ arloji, seperti: movement part, dial plate/ hand,
alarm for watch,instrument panel clocks, chrono meter, stop watch dan lain-lain.
D.20. INDUSTRI KENDARAAN BERM0TOR
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan atau perakitan kendaraan bermotor untuk
penumpang atau barang, seperti: sedan, jeep, truck, pick up, bus dan stasion wagon.
D.20.1. Industri Kendaraan Bermotor Roda Empat Atau Lebih 341000
Termasuk pembuatan kendaraan untuk keperluan khusus, seperti: mobil pemadam
kebakaran, mobil toko, mobil penyapu jalan, ambulan dan sejenisnya.
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan bagian-bagian mobil, seperti: bak truk,
bodi bus, bodi pick up, bodi untuk kendaraan penumpang, kendaraan bermotor untuk
D.20.2. Industri Karoseri Kendaraan Bermotor Roda Empat 342000
penggunaan khusus : container, caravan, dan mobil tangki. Termasuk pembuatan
Atau Lebih
trailer, semi trailer dan bagian-bagiannya.
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan komponen dan suku cadang kendaraan
bermotor roda empat atau lebih, seperti: motor pembakaran dalam, shock absorber,
D.20.3. Industri Perlengkapan dan Komponen Kendaraan 343000
leaf sporing, radiator, fuel tank, dan muffler.
Bermotor Roda Empat Atau Lebih
LP-74
Kelompok ini meliputi industri kapal / perahu, industri peralatan dan perlengkapan
kapal, industri perbaikan kapal, industri pemotongan kapal (ship breaking), industri
D.21.1. Industri Pembuatan dan Perbaikan Kapal dan Perahu 351000
bangunan lepas pantai, serta industri pembuatan dan pemeliharaan perahu pesiar,
rekreasi dan olahraga.
Kelompok ini mencakup industri kereta api, bagian-bagian dan perlengkapannya serta
D.21.2. Industri Kereta Api, Bagian-bagian dan Perlengkapannya, 352000
jasa penunjang industri kereta api.
Serta Perbaikan Kereta Api
Kelompok ini mencakup industri pesawat terbang dan perlengkapannya serta industri
D.21.3. Industri Pesawat Terbang dan Perlengkapannya Serta 353000
jasa perbaikan dan perawatan pesawat terbang.
Perbaikan Pesawat Terbang
Kelompok ini mencakup industri kendaraan bermotor roda dua dan tiga, industri
komponen dan perlengkapan kendaraan bermotor roda dua dan tiga, industri
D.21.9.1. Industri Kendaraan Bermotor Roda Dua dan 359100
sepeda dan kendaraan orang cacat, serta industri perlengkapan sepeda dan
Tiga Serta Komponen dan Perlengkapannya
becak.
654
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan alat angkut yang belum
D.21.9.9. Industri Alat Angkut yang T idak 359900 termasuk kelompok lainnya, seperti: troleey, gerobak, delman, lori, kereta
Diklasifikasikan di Tempat Lain dorong, wheel barrows, dan alat pengangkutan lainnya.
Lampiran VIII
E.1.2. Gas 402000
Kelompok ini mencakup kegiatan memproduksi dan mendistribusikan
E.1.3. Uap dan Air Panas 403000 uap dan air panas untuk pemanasan, pembangkit tenaga dan
penggunaan lainnya.
655
Lampiran VIII
E.2. PENGADAAN DAN PENYALURAN AIR BERSIH
E.2.1. Pengadaan dan Penyaluran Air Bersih 410000 Kelompok ini mencakup pengadaan dan penyaluran air bersih, air baku dan jasa
penunjang pengadaan dan penyaluran air bersih.
F. KONSTRUKSI
F.1 KONSTRUKSI
F.1.1. Penyiapan lahan Kelompok ini mencakup usaha penyiapan lahan untuk jalan raya, pekerjaan gedung,
pekerjaan sipil pertanian, perhubungan, dan penyiapan lahan lainnya, seperti:
peledakan bukit, tes pengeboran, pengurukan, perataan, pemindahan tanah,
pembuatan saluran drainase. Termasuk pembongkaran dan penghancuran gedung
atau bangunan lainnya serta pembersihannya. Tidak termasuk penyiapan lahan untuk
pertambangan minyak dan gas.
Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk ternpat
- Konstruksi Gedung Tempat Tinggal tinggal, seperti: rumah tempat tinggal, aparternen, kondorninium. Termasuk
pernbangunan gedung untuk tempat tinggal yang dikerjakan oleh perusahaan real
estat.
656
- Konstruksi Gedung Industri 452130 Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk industri,
seperti: pabrik dan bengkel.
- Konstruksi Gedung Lainnya 452190 Kelompok ini mencakup konstruksi gedung kesehatan, pendidikan, penginapan,
tempat hiburan serta gedung lainnya.
- Bangunan Jalan dan Jembatan Kereta Api 452220 Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan jalan dan
jembatan Kereta Api.
- Bangunan Dermaga (Pelabuhan) 452270 Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan dermaga,
sarana pelabuhan, penahan gelombang, dan sejenisnya.
Lampiran VIII
Kelompok inimencakup usaha bangunan terowongan, bangunan pengolahan,
- Bangunan Sipil Lainnya 452290 penyaluran dan penampungan air bersih, air limbah dan drainase, bangunan
pengolahan, penyaluran dan penampungan barang minyak dan gas, serta
bangunan sipil lainnya.
657
Kelompok ini mencakup kegiatan konstruksi bangunan elekrikal, konstruksi
Lampiran VIII
telekomunikasi sarana bantu navigasi laut dan rambu sungai, konstruksi
F.1.2.3. Konstruksi Bangunan Elektrikal dan telekomunikasi navigasi udara, konstruksi sinyal dan telekomunikasi kereta api,
Komunikasi konstruksi sentral telekomunikasi, serta konstruksi elektrikal dan telekornunikasi
lainnya
F.1.3.1. Instalasi Gedung 453100 Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi air (plumbing), listrik,
telekomunikasi, gas, elektronika, mekanikal, AC dan instalasi gedung lainnya.
Kelompok ini mencakup kegiatan instalasi listrik bangunan sipil, instalasi navigasi
F.1.3.2. Instalasi Bangunan Sipil 453200 laut dan sungai, instalasi meteorologi dan geofisika, instalasi navigasi udara, instalasi
sinyal dan telekomunikasi kereta api, instalasi sinyal dan rambu-rambu jalan raya,
LP-78
instalasi telekomunikasi, instalasi jaringan pipa, serta instalasi bangunan sipil lainnya.
Kelompok ini mencakup kegiatan penyewaan mesin konstruksi, termasuk crane lorries
F.1.5. Penghancur Bangunan Dengan Operatornya 455000 dengan operatornya. Penyewaan peralatan mesin konstruksi tanpa operatornya
dimasukkan pada kelompok 712200 (persewaan Mesin Konstruksi dan Teknik Sipil
serta Peralatannya).
G. PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN
G.1. PENJUALAN MOBIL, SEPEDA MOTOR DAN PENJUALAN
ECERAN BAHAN BAKAR KENDARAAN
G.1.1. Penjualan Mobil 501000 Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar dan penjualan eceran mobil.
G.1.2. Penjualan Suku Cadang dan Aksesoris Mobil 502000 Kelompok ini rnencakup usaha perdagangan besar dan penjualan eceran berbagai
suku cadang, kornponen, dan aksesoris mobil yang terpisah dari penjualan rnobilnya.
G.1.3. Penjualan Sepeda Motor Serta Suku Cadang dan Kelornpok ini rnencakup usaha perdagangan besar dan penjualan eceran sepeda
Aksesorisnya motor, serta suku cadang dan aksesorisnya.
658
Penjualan Sepeda Motor 503001 sudah jelas
Penjualan Suku Cadang dan Aksesoris Sepeda Motor 503002 sudah jelas
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran bahan bakar untuk mobil dan
sepeda motor (seperti bensin, solar, dan LPG), termasuk pula bahan bakar untuk speed
boat. Biasanya kegiatan ini dikombinasikan dengan penjualan bahan-bahan pelumas,
G.1.4. Perdagangan Eceran Bahan Bakar Kendaraan 504000 cooling products, bahan-bahan pembesih dan barang-barang lain untuk keperluan
mobil dan sepeda motor. Apabila kegiatan utama adalah menjual bahan bakar dan
pelumas mobil dan sepeda motor, maka termasuk dalam kelompok ini. Perdagangan
besar bahan bakar dimasukkan dalam kelompok 514100. Perdagangan eceran LPG
dan bahan bakar untuk keperluan memasak atau pemanas dimasukkan dalam
kelompok 523500 (Perdagangan Eceran Bahan Bakar dan Minyak Pelumas).
Kelompok ini mencakup usaha agen yang menerima komisi, perantara (makelar),
G.2.1. Perdagangan Besar Berdasarkan Balas Jasa (Fee) Atau 511000 pelelangan, dan pedagang besar lainnya yang memperdagangkan barang-barang di
Kontrak dalam negeri atas nama pihak lain. Kegiatan perdagangan besar mobil dan sepeda
LP-79
Lampiran VIII
Perdagangan Cengkeh 512114 sudah jelas
659
Lampiran VIII
Perdagangan Kelapa dan Kelapa Sawit 512116 sudah jelas
- Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil 512130 Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar hasil perikanan sebagai bahan
Perikanan baku atau bahan ,jasar dari kegiatan berikutnya, seperti: ikan, udang, kepiting, tiram,
mutiara, kerang, bibit ikan, bibit udang, rumput laut, bunga karang, dan kodok.
- Perdagangan Besar Dalam Negeri Hasil Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar hasil pengusahaan kehutanan dan
Kehutanan dan Perburuan pengambilan hasil hutan, seperti: bambu, kayu cendana, getah damar dan sejenisnya.
660
Perdagangan Dalam Negeri Kopra 512207 sudah jelas
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah
G.2.3.9. Perdagangan Besar Barang-barang Keperluan 513900 tangga, perdagangan besar barang-barang kimia dan farmasi untuk keperluan rumah
Rumah Tangga lainnya tangga, serta perdagangan besar berbagai barang-barang dan perlengkapan rumah
tangga lainnya.
G.2.4.1. Perdagangan Besar Bahan Bakar Gas, Cair, dan 514100 Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar bahan bakar gas, cair, dan padat
Padat, Serta Produk Sejenis serta produk sejenisnya, seperti: premium, solar, minyak tanah, batu bara, dan bahan
bakar lainnya termasuk pula bahan bakar gas dan minyak pelumas.
G.2.4.2. Perdagangan Besar Logam dan Bijih Logam 514200 Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar bijih logam dan logam dasar, seperti:
bijih besi, bijih nikel, bijih tembaga, alumunium, besi, baja, dan lain-Iainnya.
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar baranq-barang logam untuk bahan
konstruksi, perdagangan besar kaca untuk bahan konstruksi, perdagangan besar
G.2.4.3. Perdagangan Besar Bahan-bahan Konstruksi genteng, batu bata, ubin, dan sejenisnya dari tanah liat, kapur, semen, atau gelas,
perdagangan besar semen, kapur, pasir dan batu, perdagangan besar bahan konstruksi
dari porselen, perdagangan besar bahan konstruksi dari kayu, perdagangan besar
cat, perdagangan besar macam-rnacam material bangunan, serta perdagangan besar
bahan konstruksi lainnya.
Perdagangan Dalam Negeri Semen 514301 sudah jelas
Lampiran VIII
Perdagangan Dalam Negeri Besi Beton 514302 sudah jelas
661
G.2.4.9. Perdagangan Besar Barang Antara Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar barang-barang antara, barang-
Lampiran VIII
(Intermediate Products), Barang-barang Bekas barang bekas, dan sisa-sisa tak terpakai, seperti: barang-barang kimia dasar,
dan Sisa-sisa Tak Terpakai (Scrap) pupuk, bahan dasar plastik tekstil fiber, barang-barang bekas dan sisa-sisa tak
terpakai untuk daur ulang.
G.2.9. Perdagangan Besar Lainnya Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar yang belum tercakup dalam salah
satu kelompok dalam golongan 512111-515000.
G.3.1.1. Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang 521100 Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran berbagai macam barang yang
yang Didominasi Makanan, Minuman dan utamanya makanan, minuman, atau tembakau di supermarket/minimarket dan
Tembakau perdagangan eceran barang-barang yang utamanya makanan, minuman, atau
tembakau selain di supermarket/minimarket (pasar tradisional)
G.3.1.9. Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang 521900 Kelompok ini mencakup perdagangan eceran berbagai macam barang yang utamanya
yang Didominasi Oleh Barang Bukan bukan bahan makanan/ makanan, minurnan, atau tembakau di toserba (department
Makanan, Minuman dan Tembakau store), serta perdagangan eceran berbagai macam barang yang utamanya bukan
bahan makanan, minuman, atau tembakau (barang-barang kelontong) selain di
toserba (department store).
662
Kelompok ini mencakup perdagangan eceran padi dan palawija, perdagangan
G.3.2.1. Perdagangan Eceran Komoditi Makanan dari 522100 eceran buah-buahan, perdagangan eceran sayuran, perdagangan eceran hasil
Hasil Pertanian peternakan, perdagangan eceran hasil perikanan, serta perdagangan eceran
hasil pertanian lainnya.
Kelompok ini mencakup perdagangan eceran beras, perdagangan eceran roti, kue
G.3.2.2. Perdagangan Eceran Komoditi Makanan, 522200 kering, serta kue basah dan sejenisnya, perdagangan eceran kopi, gula pasir, atau
Minuman, Atau Tembakau Hasil Industri gula merah, perdagangan eceran tahu, tempe, tauco, dan oncom, perdagangan eceran
Pengolahan daging dan biota air olahan, perdagangan eceran minuman, perdagangan eceran
rokok dan tembakau, perdagangan eceran pakan ternak/ unggas/ ikan, serta
perdagangan eceran makanan lainnya.
Kelompok ini mencakup perdagangan eceran bahan kimia, perdagangan eceran baranq
G.3.3.1. Perdagangan Eceran Bahan Kimia, Farmasi, 523100 farmasi di apotik, perdagangan eceran baranq farmasi selain di apotik, perdagangan
Kosmetik, dan Alat Laboratorium eceran jamu, perdagangan eceran kosmetik, perdagangan eceran pupuk dan
pemberantas hama, perdagangan eceran alat-alat laboratorium, farmasi, dan
kesehatan, perdagangan eceran minyak atsiri, serta perdagangan eceran lainnya.
Kaki, dan Barang Keperluan Pribadi pelengkap pakaian dan benang, perdagangan eceran kaca mata, perdagangan eceran
barang perhiasan, perdagangan eceran jam, perdagangan eceran tas, dompet, koper,
ransel dan sejenisnya, serta perdagangan eceran tekstil, pakaian jadi, alas kaki, dan
barang keperluan pribadi lainnya,
Lampiran VIII
G.3.3.4. Perdagangan Eceran Bahan Konstruksi 523400 perdagangan eceran semen, kapur, pasir dan batu, perdagangan eceran bahan
konstruksi dari porselen, perdagangan eceran bahan konstruksi dari kayu,
perdagangan eceran cat, perdagangan eceran macam-macam material bangunan,
serta perdagangan eceran bahan konstruksi lainnya.
663
Lampiran VIII
G.3.3.5. Perdagangan Eceran Bahan Bakar dan Minyak 523500 Kelompok ini mencakup perdagangan eceran premium, premix, dan solar di kios/
Pelumas toko, perdagangan eceran minyak tanah, perdagangan eceran gas elpiji, perdagangan
eceran minyak pelumas, perdagangan eceran bahan bakar lainnya.
Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kertas, kertas karton, dan barang dari
G.3.3.6. Perdagangan Eceran Kertas, Barang-barang 523600 kertas/ kertas karton, perdagangan eceran alat tulis menulis dan gambar, perdagangan
dari Kertas, Alat Tulis, Barang Cetakan, Alat eceran hasil pencetakan, penerbitan dan perangkat lunak (software), perdagangan
Olahraga, Alat Musik, Alat Fotografi, eceran alat-alat olahraga, perdagangan eceran alat-alat musik, perdagangan eceran
Komputer alat fotografi dan perlengkapannya, perdagangan eceran alat-alat optik dan
perlengkapannya, serta perdagangan eceran komputer dan mesin kantor.
G.3.3.7. Perdagangan Eceran Mesin-mesin (Kecuali 523700 Kelompok ini mencakup perdagangan eceran mesin pertanian dan perlengkapannya,
Mobil dan Sepeda Motor) dan Suku Cadang perdagangan eceran mesin jahit dan perlengkapannya, perdagangan eceran mesin
(Onderdil), Termasuk Alat-alat Transportasi lainnya dan perlengkapannya, perdagangan eceran alat transportasi darat tidak
bermotor dan perlengkapannya, perdagangan eceran alat transportasi air dan
perlengkapannya.
Kelompok ini mencakup perdagangan eceran barang kerajinan dari kayu,bambu, rotan,
G.3.3.8. Perdagangan Eceran Barang-barang 523800 pandan,rumput dan sejenisnya, perdagangan eceran barang kerajinan dari kulit, tulang,
Kerajinan, Mainan Anak-anak, dan Lukisan tanduk, gading, bulu dan binatang / hewan yang diawetkan, perdagangan eceran
barang kerajinan dari logam, perdagangan eceran barang kerajinan dari keramik,
LP-84
G.3.5.1. Perdagangan Eceran Kaki Lima Komoditi dari Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima komoditi padi dan palawija,
Hasil Pertanian 525100 buah-buahan, sayur-sayuran, hasil peternakan, hasil perikanan, serta tanaman
hias dan hasil pertanian lainnya.
664
Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima beras, perdagangan eceran
kaki lima roti, kue kering, kue basah dan sejenisnya, perdagangan eceran kaki
G.3.5.2.Perdagangan Eceran Kaki Lima Komoditi lima kopi, gula pasir, gula merah, dan sejenisnya, perdagangan eceran kaki lima
Makanan, Minuman Hasil Industri Pengolahan 525200 tahu, tempe, tauco, dan oncom, perdagangan eceran kaki lima daging olahan
dan biota air olahan, perdagangan eceran kaki lima minuman, perdagangan
eceran kaki lima rokok dan tembakau, perdagangan eceran kaki lima pakan
ternak, pakan unggas, dan pakan ikan, serta perdagangan eceran kaki lima
komoditi makanan dan minuman yang lainnya.
Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima bahan kimia, farmasi, jamu,
G.3.5.3. Perdagangan Eceran Kaki Lima Bahan Kimia, kosmetik, pupuk dan pemberantas hama, dan alat laboratorium, minyak atsiri serta
Frmasi, Kosmetik, dan Alat Laboratorium 525300 perdagangan eceran kaki lima bahan kimia, farmasi, kosmetik, dan alat laboratarium
lainnya.
Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima tekstil, pakaian jadi, sepatu,
G.3.5.4. Perdagangan Eceran Kaki Lima Tekstil, Pakaian sandal, dan alas kaki lainnya, pelengkap pakaian dan benang, kacamata, barang
Jadi, Alas Kaki, dan Barang Keperluan Pribadi 525400 perhiasan, jam, tas, dompet, koper, ransel, dan sejenisnya, serta perdagangan eceran
kaki lima barang keperluan pribadi lainnya.
Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima barang elektronik, alat dan
perlengkapan listrik, barang pecah belah dan perlengkapan dapur dari plastik/melamin,
G.3.5.5. Perdagangan Eceran Kaki Lima Perlengkapan barang pecah belah dan perlengkapan dapur dari batu atau tanah liat, barang dan
Rumah Tangga dan Perlengkapan Dapur 525500 perlengkapan dapur dari kayu, bambu, atau rotan, barang pecah belah dan
LP-85
perlengkapan dapur bukan dari plastik, batu atau tanah liat, kayu, bambu, atau rotan,
alat-alat kebersihan, serta perdagangan eceran kaki lima perlengkapan rumah tangga
lainnya.
G.3.5.6. Perdagangan Eceran Kaki Lima Bahan Bakar Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima bahan bakar minyak, gas dan
dan Pelumas 525600 minyak pelumas, serta perdagangan eceran kaki lima bahan bakar lainnya.
G.3.5.7. Perdagangan Eceran Kaki Lirna Kertas, Barang- Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima kertas, karton, dan barang
Barang dari Kertas, Alat Tulis, Barang Cetakan, dari kertas, perdagangan eceran kaki lima alat tulis menulis dan gambar, perdagangan
Alat Olah Raga, Alat Musik, Alat Fotografi, dan 525700 eceran kaki lima hasil pencetakan, penerbitan dan perangkat lunak (software),
Komputer perdagangan eceran kaki lima alat-afat olah raga dan alat musik, perdagangan eceran
kaki lima alat fotografi, alat optik dan perlengkapannya, perdagangan eceran kaki
lima mesin kantor, perdagangan eceran kaki lima campuran kertas, karton, barang-
barang dari kertas, alat tulis-menulis, alat gambar, hasil pencetakan, penerbitan
dan lainnya,
Lampiran VIII
G.3.5.8. Perdagangan Eceran Kaki Lima barang-barang Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima barang kerajinan,
kerajinan, mainan anak-anak, dan ILlkisan 525800 perdagangan eceran kaki lima mainan anak-anak, serta perdagangan eceran
kaki lima lukisan.
665
G.3.5.9. Perdagangan Eceran Kaki Lima Barang- Kelompok ini mencakup perdagangan eceran kaki lima barang bekas perlengkapan
Lampiran VIII
Barang Bekas 525900 rumah tangga, perdagangan eceran kaki lima pakaian jadi, alas kaki, perlengkapan
pakaian, dan barang-barang perlengkapan pribadi bekas, perdagangan eceran kaki
lima barang listrik dan elektronik bekas, perdagangan eceran kaki lima barang antik,
serta perdagangan eceran kaki lima barang bekas campuran.
G.3.6. Perdagangan Eceran Kaki Lima Lainnya Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran barang-barang yang dilakukan
526000 di pinggir jatan umum, serambi muka (emper) toko atau tempat tetap di pasar yang
dapat dipindah-pindah atau didorong selain barang-barang dalarn perdagangan kaki
lima tersebut diatas.
Kelompok ini mencakup perdagangan eceran melalui media untuk komoditi makanan,
G.3.7.1. Perdagangan Eceran Melalui Media minurnan, ternbakau, kimia , farmasi kosmetik, dan alat laboratorium, perdagangan
527100 eceran melalui media untuk kornoditi tekstil, pakaian jadi, alas kaki, dan barang-
barang keperluan pribadi, perdagangan eceran melalui media untuk barang-barang
perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan dapur, perdagangan eceran melalui
media untuk barang-barang campuran lainnya, serta perdagangan eceran melalui
media untuk berbagai macam barang lainnya.
Kelompok ini mencakup perdagangan eceran keliling komoditi makanan dari hasil
LP-86
G.4.1. Perdagangan Ekspor Berdasarkan Balas Jasa (Fee) Atau Kelompok ini mencakup usaha agen yang menerima komisi, perantara (makelar),
Kontrak 531000 pelelangan, dan pedagang besar lainnya yang memperdagangkan barang-barang
untuk diekspor atas nama pihak lain. Kegiatan perdagangan besar ekspor mobil
dan sepeda motor dimasukkan dalam golongan 501000 s.d 503002.
666
G.4.2.1. Perdagangan Ekspor Bahan Baku Hasil
Pertanian, dan Binatang Hidup
- Perdagangan Ekspor Bahan Baku Hasil Kelompok ini mencakup usaha mengekspor hasil pertanian tanaman
Pertanian perkebunan ke luar negeri sebagai bahan baku atau bahan dasar dari suatu
kegiatan berikutnya, seperti: jagung, beras, daun tembakau yang belum
diolah, kacang-kacangan, bibit tanaman hias, bunga dan sebagainya.
ikan, udang, kepiting, tiram, mutiara, kerang, bibit ikan, bibit udang,
rumput taut bunga karang, dan kodok.
Lampiran VIII
hasil pengolahan tembakau ke !uar negeri untuk digunakan sebagai
G.4.2.2. Perdagangan Ekspor Makanan, Minuman, dan konsumsi akhir, seperti: buah-buahan, sayur-sayuran,susu, mentega
Tembakau pengolahan hasil perikanan, daging yang diawetkan, tepung beras,
tepung tapioka, karamel, minyak kasar kelapa sawit, kerupuk udang,
667
dan makanan ternak, kopi, coklat dan bumbu-bumbu. Termasuk juga usaha
Lampiran VIII
mengekspor macam-macam minuman (minuman keras, anggur, malt, dan soft
drink) dan hasil-hasil pengolahan tembakau dan bumbu rokok, seperti: rokok
kretek, rokok putih.
Kelompok ini mencakup usaha mengekspor hasil industri tekstil dan pakaian jadi,
seperti: macam-macam tekstil, pakaian jadi, kain batik, tali-temali, karpet / permadani
dari bahan tekstil, karung, macam-macam hasil perajutan, dan barang jadi lainnya
G.4.3.1. Perdagangan Ekspor Tekstil, Pakaian Jadi, dan dari tekstil selain pakaian jadi. Termasuk juga usaha mengekspor kulit/kulit imitasi,
LP-88
Kulit barang-barang dari kulit dan barang untuk alas kaki, seperti : sepatu, sandal, selop
dan sejenisnya.
G.4.3.2. Perdagangan Ekspor Barang-barang Keperluan 533900 Kelompok ini mencakup usaha perdagangan ekspor peralatan dan perlengkapan
Rumah Tangga Lainnya rumah tangga, perdagangan ekspor barang barang kimia dan farmasi untuk keperluan
rumah tangga, serta perdagangan ekspor berbagai barang-barang dan perlengkapan
rumah tangga lainnya,
G.4.4. Perdagangan Ekspor Produk Antara (Intermediate
Products) Bukan Hasil Pertanian, Barang-barang Bekas
dan Sisa-sisa Tak Terpakai (Scrap)
668
G.4.4.2. Perdagangan Ekspor Logam dan Bijih Logam Kelompok ini mencakup usaha mengekspor bijih logam dan logam dasar, seperti:
(hasil Pertambangan dan Penggalian) bijih besi, bijih nikel, bijih tembaga, alumunium, besi, baja, dan lain-Iainnya,
G.4.4.3. Perdagangan Ekspor Bahan-bahan Konstruksi Kelompok ini mencakup usaha mengekspor bahan-bahan konstruksi, seperti kayu
(kecuali Bahan Hasil Penggalian) clan berbagai kayu olahan, cat, pelitur, vernis, material konstruksi, kaca datar, semen,
batu bata, ubin dan lain-Iainnya.
G.4.4.9. Perdagangan Ekspor Produk Antara 534900 Kelompok ini mencakup perdagangan ekspor produk antara (intermediate products)
(Intermediate Products), Barang-barang Bekas dan perdagangan ekspor barang-barang bekas dan sisa-sisa tak terpakai (scrap).
LP-89
G.4.9. Perdagangan Ekspor Lainnya Kelompok ini mencakup usaha mengekspor komoditi lainnya ke luar negeri.
G.4.9.1. Perdagangan Ekspor Barang Setengah Jadi
Hasil Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan
Lampiran VIII
Perdagangan Ekspor Kopi Bijian 539012 sudah jelas
669
Lampiran VIII
Perdagangan Ekspor Karet 539014 sudah jelas
G.5.1. Perdagangan Impor Berdasarkan Balas Jasa (Fee) Atau 541000 Kelompok ini mencakup usaha agen yang menerima komisi, perantara (makelar),
Kontrak pelelangan, dan pedagang besar lainnya yang memperdagangkan barang-barang
untuk diimpor atas nama pihak lain.
670
Binatang Hidup, Makanan, Minuman, dan
Tembakau
Kelompok ini mencakup usaha mengimpor hasil pertanian tanaman perkebunan dari
luar negeri sebagai bahan baku atau bahan dasar dari suatu kegiatan berikutnya,
G.5.2.1. Perdagangan Impor Bahan Baku Hasil seperti: jagung, beras, daun tembakau yang belum diolah, kacang-kacangan, bibit
Pertanian, dan Binatang Hidup tanaman hias, bunga dan sebagainya.
mengimpor macam-macam minuman (minuman keras, anggur, malt, dan soft drink)
dan hasil-hasil pengolahan tembakau dan bumbu rokok, seperti : rokok kretek, rokok
putih.
Lampiran VIII
543100 karpetj permadan dari bahan tekstil, karung, macam-macam hasil rajutan, dan
G.5.3.1. Perdagangan Impor Tekstil, Pakaian Jadi, barang jadi lainnya dari tekstil selain pakaian jadi. Termasuk juga usaha mengimpor
dan Kulit kulit/kulit imitasi, barang-barang dari kulit dan barang untuk alas kaki, seperti:
sepatu, sandal, selop dan sejenisnya.
671
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan impor peralatan dan perlengkapan
Lampiran VIII
G.5.3.9. Perdagangan Impor Barang-barang 543900 rumah tangga lainnya, perdagangan impor barang,-barang kimia dan farmasi
Keperluan Rumah Tangga lainnya untuk keperluan rumah tangga, serta perdagangan impor berbag’ai barang-
barang dan perlengkapan rumah tangga lainnya.
G.5.4.1. Perdagangan Impor Bahan Bakar Gas, Cair, 544100 Kelompok ini mencakup usaha mengimpor bahan bakar gas, cair, dan padat serta
dan Padat Serta Produk Sejenis produk sejenisnya, seperti: premium, solar, minyak tanah, batu bara, dan bahan bakar
lainnya termasuk pula minyak pelumas.
G.5.4.2. Perdagangan Impor Logam dan Bijih Logam 544200 Kelompok ini mencakup usaha mengimpor bijih logarn dan logam dasar, seperti:
bijih besi, bijih nikel, bijih tembaga, alumunium, besi, baja, dan lain-Iainnya.
G.5.4.3. Perdagangan Impor Bahan-bahan Kelompok ini mencakup usaha rnengirnpor bahan-bahan konstruksi, seperti: kayu
Konstruksi dan berbagai kayu olahan, cat, pelitur, vernis, rnaterial konstruksi, kaca datar, sernen,
batu bata, ubin dan lain-Iainnya.
G.5.4.9. Perdagangan Impor Barang Antara Kelompok ini mencakup usaha rnengimpor barang-barang antara, barang-barang
(Intermediate Products), Barang-barang bekas, dan sisa-sisa tak terpakai, seperti: barang-barang kimia dasar, pupuk, bahan
Bekas dan Sisa-sisa Tak Terpakai (Scrap) dasar plastik, tekstil, fiber. Selain itu, kelompok ini juga mencakup usaha mengimpor
barang-barang bekas, dan sisa-sisa tak terpakai untuk kegiatan daur ulang.
672
dan termasuk juga usaha mengimpor macam-macam suku cadang
dan perlengkapan bersangkutan.
G.5.9. Perdagangan Impor Lainnya 549000 Kelompok ini mencakup usaha perdagangan impor lainnya.
H.1.1.1. Hotel Bintang 551100 Kelompok ini mencakup usaha hotel bintang lima, bintang empat,
bintang tiga, bintang dua dan bintang satu.
Lampiran VIII
I.1. ANGKUTAN DARAT DAN ANGKUTAN DENGAN SALURAN PIPA
673
Lampiran VIII
I.1.2. Angkutan Jalan
I.1.2.1. Angkutan Jalan Dalam Trayek Untuk 602100 Kelompok ini mencakup angkutan antar kota antar propinsi (AKAP), angkutan
Penumpang perbatasan, angkutan antar kota dalarn propinsi (AKDP), angkutan kota, angkutan
pedesaan, angkutan khusus, serta angkutan lintas batas negara.
I.1.2.2. Angkutan Jalan Tidak Dalam Trayek Untuk 602200 Kelompok ini mencakup angkutan taksi, angkutan sewa, angkutan pariwisata,
Penumpang angkutan tidak bermotor untuk penumpang, serta angkutan ojek.
I.1.2.3. Angkutan Jalan Untuk Barang 602300 Kelompok ini mencakup angkutan bermotor untuk barang umum, angkutan bermotor
untuk barang khusus, serta angkutan tidak bermotor untuk barang umum.
Kelompok ini mencakup usaha pengangkutan minyak, gas dan air dari tempat
I.1.3. Angkutan Dengan Saluran Pipa 603000 pembuatan (produsen) ke tempat pemakai (konsumen) dengan saluran pipa atas dasar
balas jasa (fee) atau kontrak.
Kelompok ini mencakup usaha angkutan laut domestik umum liner untuk penumpang,
angkutan laut domestik umum tramper untuk penumpang, angkutan laut domestik
I.2.1.1. Angkutan Laut Domestik 611100 umum liner untuk barang, angkutan laut domestik umum tramper untuk barang,
LP-94
angkutan laut domestik khusus untuk wisata, angkutan laut domestik khusus untuk
barang, angkutan laut domestik perintis serta angkutan laut domestik pelayaran rakyat.
Kelompok ini mencakup usaha angkutan laut internasional umum liner untuk
penumpang, angkutan laut internasional umum tramper untuk penumpang, angkutan
I.2.1.2. Angkutan Laut Internasional 611200 laut internasional umum liner untuk barang, angkutan laut internasional umurn
tramper untuk barang, angkutan laut internasional khusus untuk wisata, angkutan
laut internasional khusus untuk barang serta angkutan laut internasional pelayaran
rakyat.
Kelompok ini mencakup usaha angkutan sungai dan danau untuk penumpang
dengan trayek tetap dan teratur, angkutan sungai dan danau untuk penumpang
I.2.2.1. Angkutan Sungai dan Danau 612100 dengan trayek tidak tetap dan tidak teratur, angkutan sungai dan danau dengan
trayek tidak tetap dan tidak teratur untuk wisata, angkutan sungai dan danau
untuk barang umum dan atau hewan, angkutan sungai dan danau untuk barang
khusus, angkutan sungai dan danau untuk barang berbahaya.
674
Kelompok ini mencakup usaha angkutan penyeberangan antar negara, angkutan
I.2.2.2. Angkutan Penyeberangan Domestik 612200 penyeberangan umum antar propinsi, angkutan penyeberangan perintis antar
propinsi, angkutan penyeberangan umum antar kabupaten/kota,angkutan
penyeberangan perintis antar kabupaten/kota, serta angkutan penyeberangan
umum dalam kabupaten/kota.
I.3. ANGKUTAN UDARA
I.3.1. Angkutan Udara Berjadwal 621000 Kelompok ini mencakup usaha angkutan udara berjadwal domestik dan internasional.
I.3.2. Angkutan Udara Tidak Berjadwal 622000 Kelompok ini mencakup usaha angkutan udara tidak berjadwal domestik umum dan
perintis
Kelompok ini mencakup angkutan udara khusus kegiatan keudaraan, angkutan udara
I.3.3. Angkutan Udara Khusus 623000 khusus olahraga, angkutan udara khusus pendidikan awak pesawat serta angkutan
udara khusus lainnya.
Kelompok ini mencakup usaha pelayanan bongkar muat barang dan atau barang-
I.4.1. Jasa Pelayanan Bongkar Muat Barang 631000 barang bawaan penumpang dari angkutan darat, angkutan jalan, angkutan air, dan
angkutan udara atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak.
I.4.2. Pergudangan, Jasa Cold Storage, dan Jasa Wilayah 632000 Kelompok ini mencakup usaha pergudangan, jasa cold storage, jasa bounded
LP-95
Berikat warehousiing atau wilayah kawasan berikat serta jasa pergudangan lainnya.
I.4.3. Jasa Penunjang Angkutan Kecuali Jasa Bongkar Muat 633000 Kelompok ini mencakup usaha jasa terminal darat, jasa pelayanan kepelabuhanan,
dan Pergudangan jasa kebandarudaraan, jasa jalan tol, jasa perparkiran serta jasa penunjang angkutan
lainnya.
Kelompok ini mencakup usaha jasa biro perjalanan wisata cakra dan non cakra jasa,
I.4.4. Jasa Perjalanan Wisata 634000 agen perjalanan wisata, jasa pramuwisata, jasa konvensi, pameran, dan perjalanan
insentif, impresariat, jasa konsultasi pariwisata, jasa konsultasi pariwisata serta jasa
perjalanan wisata lainnya.
Kelompok ini ini mencakup usaha jasa pengurusan transportasi (JPT), jasa ekspedisi
I.4.5. Jasa Pengiriman dan Pengepakan 635000 muatan kereta api dan ekspedisi angkutan darat (EMKA & EAD), jasa ekspedisi
muatan kapal (EMKL) , jasa ekspedisi muatan pesawat udara (EMPU), jasa
pengiriman dan pengepakan lainnya serta jasa penunjang angkutan lainnya yang
tidak diklasifikasikan di tempat lain.
Lampiran VIII
I.5. POS DAN TELEKOMUNIKASI
I.5.1. Pos Nasional, Unit Pelayanan Pos dan Jasa Kurir 641000 sudah jelas
675
I.5.2. Jaringan Telekomunikasi 642000 Kelompok ini mencakup usaha jaringan telekomunikasi tetap serta bergerak
Lampiran VIII
I.5.3. Jasa Telekomunikasi 643000 Kelompok ini mencakup usaha jasa nilai tambah teleponi serta jasa multimedia
I.5.4. Telekomunikasi Khusus 644000 Kelompok ini mencakup usaha telekomunikasi khusus untuk sendiri, telekomunikasi
khusus untuk pertahanan keamanan serta telekomunikasi khusus untuk penyiaran.
J. PERANTARA KEUANGAN
J.1. PERANTARA KEUANGAN KECUALI ASURANSI DAN DANA
PENSIUN
J.1.1. Perantara Moneter (Bank) 651000 Kelompok ini mencakup usaha bank sentral, bank umum, bank syariah serta jasa
perantara moneter lainnya.
Kelompok ini mencakup usaha pembiayaan perusahaan dalam bentuk ‘finance lease’
untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka waktu tertentu,
Perantara Keuangan Lainnya (Non Bank) Leasing 659001 berdasarkan pembayaran secara berkala. Apabila jangka waktunya sudah habis lessee
boleh membeli barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu
leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama.
LP-96
Kelompok ini mencakup usaha pembiayaan non leasing, modal ventura (ventura
Perantara Keuangan Lainnya (Non Bank) Selain Leasing 659009 capital), pegadaian, koperasi simpan pinjam / unit simpan pinjam serta jasa perantara
keuangan lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
J.2.1. Asuransi dan Dana Pensiun 660000 Kelompok ini mencakup usaha asuransi jiwa, asuransi non jiwa serta dana pensiun.
Jasa Penukaran Mata Uang atau Pedagang Valuta Asing 671001 Kelompok ini mencakup jasa penukaran berbagai jenis mata uang. Termasuk
(Money Changer) pelayanan penjualan mata uang.
Kelompok ini mencakup usaha administrasi pasar modal (terdiri dari bursa efek,
lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian),
Jasa Penunjang Perantara Keuangan Lainnya 671002 jasa yang berkaitan dengan efek (terdiri dari penjamin emisi efek
(underwriter), perantara pedagang efek (broker dealer) dan manajer investasi),
jasa perantara keuangan yang menunjang kegiatan administrasi
pasar modal dan jasa yang berkaitan dengan efek
676
(wali amanat (trustee), biro administrasi efek, kustodian, dan lembaga pemeringkat
efek), serta jasa penunjang keuangan lainnya.
J.3.2. Jasa Penunjang Asuransi dan dana Pensiun 672000 sudah jelas
Real Estate Perumahan Menengah, Besar Atau Mewah 701004 sudah jelas
LP-97
Real Estate Gedung Rumah Toko (Ruko) atau Rumah 701008 sudah jelas
Kantor (Rukan)
K.1.2. Real Estate Atas Dasar Balas Jasa (Fee) Atau Kontrak 702000 Kelompok ini mencakup usaha pembelian, penjualan, persewaan dan
pengoperasian real estate atau dasar balas jasa (fee) atau kontrak.
Lampiran VIII
K.1.3. Kawasan Pariwisata dan Penyediaan Sarana Wisata Tirta 703000 sudah jelas
Kawasan Pariwisata
677
K.2. JASA PERSEWAAN MESIN DAN PERALATANNYA (TANPA
Lampiran VIII
OPERATOR), BARANG-BARANG KEPERLUAN RUMAH
TANGGA DAN PRIBADI
K.2.1. Persewaan Alat-alat Transportasi
Kelompok ini mencakup usaha jasa persewaan semua jenis alat transportasi darat
K.2.1.1. Persewaan Alat Transportasi Darat 711100 tanpa operatornya seperti: mobil, truk, mobil derek, sepeda motor dan caravans.
Termasuk juga usaha persewaan containers.
K.2.1.2. Persewaan Alat Transportasi Air 711200 Kelompok ini mencakup usaha jasa persewaan alat transportasi air tanpa operatornya,
seperti: motor boat dan kapal.
K.2.1.3. Persewaan Alat Transportasi Udara 711300 Kelompok ini mencakup usaha jasa persewaan alat transportasi udara tanpa
operatornya, seperti: pesawat terbang.
K.2.2.1. Persewaan Mesin Pertanian dan Peralatannya 712100 Kelompok ini mencakup usaha jasa persewaan mesin dan peralatan/perlengkapannya
(tanpa operator) untuk keperluan pertanian.
K.2.2.2. Persewaan Mesin Konstruksi dan Teknik Sipil 712200 Kelompok ini mencakup usaha jasa persewaan mesin dan peralatanj perlengkapannya
dan Peralatannya (tanpa operator) untuk keperluan konstruksi dan teknik sipil.
LP-98
K.2.2.3. Persewaan Mesin Kantor dan Peralatannya 712300 Kelompok ini mencakup usaha jasa persewaan semua jenis mesin kantor dan
(Termasuk Komputer) peralatannya, seperti: mesin tik, mesin akuntansi, mesin hitung dan mesin pengolah
data tanpa operatornya.
Kelompok ini mencakup usaha jasa persewaan mesin dan peralatan/ perlengkapan
K.2.2.4. Persewaan Mesin Lainnya dan Peralatannya 712900 lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain, dan secara umum digunakan sebagai
yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain barang modal, seperti: mesin pembangkit listrik, mesin tekstil, mesin pengolahan/
pengerjaan
Kelompok ini mencakup usaha jasa konsultasi tentang tipe dan konfigurasi dari
K.3.1. Jasa Konsultasi Piranti Keras (Hardware Consulting) 721000 piranti keras komputer dengan atau tanpa dikaitkan dengan aplikasi piranti lunak.
Konsultasi biasanya menyangkut analisis kebutuhan pengguna komputer dan
permasalahannya, serta memberikan jalan keluar yang terbaik.
678
Kelompok ini mencakup jasa konsultasi yang berkaitan dengan analisis, design
dan pemrograman dari sistem yang siap pakai. Kegiatan ini biasanya menyangkut
analisis kebutuhan pengguna komputer dan permasalahannya, pemecahan
K.3.2. Jasa Konsultasi Piranti Lunak (Software Consulting) 722000
permasalahan, dan membuat piranti lunak berkaitan dengan pemecahan masalah
tersebut. Termasuk pula penulisan program sederhana sesuai kebutuhan pengguna
komputer.
Kelompok ini mencakup usaha jasa untuk pengolahan dan tabulasi semua jenis data.
K.3.3. Pengolahan Data 723000
Kegiatan ini bisa meliputi keseluruhan tahap pengolahan dan penulisan laporan dari
data yang disediakan pelanggan, atau hanya sebagian dari tahapan pengolahan.
Kelompok ini mencakup usaha jasa pelayanan yang berkaitan dengan pengembangan
K.3.4. Jasa Kegiatan Data Base 724000
data base, penyimpanan data, dan penyediaan data base dari berbagai jenis data
(seperti: data ekonomi, data keuangan, statistik, atau data teknis). Data dapat diakses
oleh setiap orang yang memerlukan atau oleh sekelompok pengguna data.
Kelompok ini mencakup usaha penelitian dan pengembangan yang dilakukan secara
teratur (sistematis), yang diselenggarakan oleh swasta berkaitan dengan ilmu
K.4.1. Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam 731000
pengetahuan alam, seperti penelitian dan pengembangan matematik, ilmu alam, kimia,
dan Teknologi
astronomi, geologi dan lainnya. Selain itu, kelompok ini juga mencakup usaha
penelitian dan pengembangan yang dilakukan secara teratur (sistematik), yang
diselenggarakan oleh swasta, berkaitan dengan teknologi dan rekayasa (engineering).
Lampiran VIII
K.5. JASA PERUSAHAAN LAINNYA
679
Kelornpok ini rnencakup usaha jasa pengacara/ penasehat hukum, notaris,
Lampiran VIII
lembaga bantuan hukum serta jasa hukum lainnya. Selain itu, kelompok ini juga
K.5.1. Jasa Hukum, Akuntansi dan Pembukuan, Konsultasi 741000 mencakup usaha jasa pembukuan, penyusunan laporan keuangan, dan analisa
Pajak, Penelitian Pasar, dan Konsultasi Bisnis dan laporan keuangan, serta usaha pemberian saran dan bantuan operasional pada
Manajemen dunia bisnis, seperti: konsultasi pada bidang hubungan masyarakat dan berbagai
fungsi manajemen, konsultasi manajemen oleh agronomist dan agricultural
economists pada bidang pertanian dan sejenisnya.
Keiompok ini mencakup usaha jasa konsultasi arsitek (seperti: design bangunan,
pengawasan konstruksi, pereneanaan kota, dan sebagainya). Konsultasi kegiatan
teknik dan rekayasa (seperti: rekayasa bangunan sipil, rekayasa hidrolik, rekayasa lalu
K.5.2. Jasa Konsultasi Arsitek, Kegiatan Teknik dan Rekayasa, 742000 lintas, rekayasa listrik, rekayasa elektronika, dan sebagainya), konsultasi penyelidikan
Serta Analisis dan Testing geologi, serta survei dan pemetaan. Selain itu, kelompok ini juga mencakup usaha
jasa pengujian terhadap berbagai bahan dan produk, berupa pengujian ciri-ciri fisik
suatu bahan atau produk (misalnya kekuatan, ketebalan, daya tahan dan lainnya),
pengujian tekstil, mesin, motor, mobil, peralatan dan perlengkapan alat elektronik
serta pengujian lainnya.
Kelompok ini mencakup usaha jasa periklanan melalui majalah, surat kabar, radio
dan televisi, pembuatan dan pemasangan berbagai jenis poster dan gambar,
K.5.3. Jasa Periklanan 743000 penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur, dan macam-macam reklame sejenis.
Termasuk juga distribusi dan delivery advertising material or samples, juga penyewaan
LP-100
K.5.9. Jasa Perusahaan Lainnya yang Tidak Diklasifikasikan di Kelompok ini mencakup usaha Jasa Penyeleksian Dan Penyediaan Tenaga Kerja, Jasa
Tempat Lain 749000 Penyelidikan Dan Keamanan, Jasa Kebersihan Gedung, Jasa Fotografi, Jasa Pengepakan
serta Jasa Perusahaan Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain.
Kelompok ini mencakup semua kegiatan yang di,kelola oleh Departemen Luar
Negeri, antara lain kegiatan administrasi dan operasional yang ditempatkan di
L.1.2. Hubungan Luar Negeri, Pertahanan, dan Keamanan 752000 luar negeri (misi diplomatik dan konsuler), dan pada kantor-kantor badan organisasi
internasional (PBB, ASEAN dan sebagainya). Selain itu kelompok ini juga mencakup
kegiatan lembaga pertahanan dan angkatan bersenjata serta keamanan dan
ketertiban dan lembaga peradilan.
680
Kelompok ini mencakup usaha pendanaan dan administrasi jaminan sosial wajib yang
L.1.3. Jaminan Sosial Wajib 753000 diselenggarakan oleh pemerintah, seperti: jaminan sosial kesehatan, kecelakaan,
pengangguran, dan pensiun, melahirkan, cacat tubuh dan sebagainya.
M. JASA PENDIDIKAN
M.1. JASA PENDIDIKAN
Kelompok ini mencakup mencakup usaha jasa pendidikan dasar pemerintah dan swasta
M.1.1. Jasa Pendidikan Dasar 801000 yang meliputi jasa pendidikan sekolah dasar serta jasa pendidikan sekolah lanjutan
tingkat pertama.
M.1.3. Jasa Pendidikan Tinggi 803000 Kelompok ini mencakup usaha jasa pendidikan tinggi pemerintah dan swasta yang
meliputi jasa pendidikan tinggi program gelar dan non gelar.
Kelompok ini mencakup kegiatan perawatan kesehatan dan pengobatan fisik, baik
untuk perawatan jalan maupun rawat inap (opname), yang dilakukan rumah sakit
Jasa Kesehatan Manusia - Rumah sakit 851001 umum, rumah bersalin, rumah sakit khusus (sanatorium, rumah sakit kusta) yang
dikelola pemerintah dan swasta.
Kelompok ini mencakup kegiatan perawatan kesehatan dan pengobatan fisik yang
dikelola oleh pemerintah dan swasta, baik untuk perawatan jalan maupun rawat inap
Jasa Kesehatan Manusia - Poliklinik/Rumah Bersalin 851002 (opnarne), seperti: puskesmas keliling, puskesmas tanpa tempat tidur, puskesmas
pembantu, maupun pelayanan secara rawat inap, seperti puskesmas dengan
tempat tidur, klinik 24 jam, serta rumah bersalin.
Jasa Kesehatan Manusia - Tempat Perawatan/ 851003 Kelompok ini mencakup usaha/kegiatan pengobatan/tempat perawatan alternatif
Pengobatan yang bukan rumah sakit atau poliklinik.
Lampiran VIII
Jasa Kesehatan Manusia - Profesi Dokter 851004 Kelompok ini mencakup usaha praktek dokter umum, dokter spesialis (seperti:
mata, THT, penyakit dalam, penyakit kulit dan kelamin, dan lainnya), dan dokter
gigi.
681
Kelompok ini mencakup keqiatan pemeliharaan kesehatan dan pengobatan khusus
untuk hewan piaraan, baik yang dilakukan di rumah sakit, klinik khusus hewan,
Lampiran VIII
N.1.2. Jasa Kesehatan Hewan 852000 atau praktek privat oleh dokter hewan, dan laboratorium penelitian kesehatan
hewan.
Kelompok ini mencakup usaha panti wreda pemerintah dan swasta, panti asuhan
N.1.3. Jasa Kegiatan Sosial 853000 pemerintah dan swasta, panti sosial lainnya serta jasa kegiatan sosial di luar panti
baik pemerintah maupun swasta.
Kelompok ini mencakup usaha jasa kebersihan, seperti: pembersihan sampah dan
O.1.1. Jasa Kebersihan 900000 selokan, sistem pembuangan dan pengeringan air, penyedotan tinja, penyemprotan
kuman, dan usaha jasa kebersihan lainnya yang sejenis.
Dan Masyarakat (seperti HIPSI, PWI, IDI, PGRI, ISEI, dan IBI) serta Organisasi Sains
Alami Dan Teknologi (seperti PII dan ISI).
O.2.2. Organisasi Buruh 912000 Kelompok ini mencakup kegiatan organisasi yang bergerak dalam bidang
ketenagakerjaan, seperti: SPSI, SQKSI, dan KORPRI.
O.2.3. Organisasi Lainnya 919000 Kelompok ini mnecakup kegiatan organisasi keagamaan, politik, dan sosial masyarakat.
O.3.2. Kegiatan Kantor Berita 922000 Kelompok ini mencakup usaha kegiatan kantor berita oleh pemerintah dan swasta
serta pencari berita (free lance).
O.3.3. Perpustakaan, Arsip, Museum, dan Kegiatan Kebudayaan 923000 Kelompok ini mencakup usaha perpustakaan dan arsip, museum dan peninggalan
Lainnya sejarah, kebun raya, kebun binatang dan taman konservasi alam, kegiatan
olahraga, jasa rekreasi, serta objek dan daya tarik wisata minat khusus.
682
O.4. JASA KEGIATAN LAINNYA
Kelompok ini mencakup mencakup kegiatan jasa binatu, pemangkas rambut dan
O.4.1. Jasa Kegiatan Lainnya 930000 salon kecantikan, jasa pemakaman, pemeliharaan dan reparasi mobil, pemeliharaan
dan reparasi sepeda motor, reparasi barang-barang keperluan pribadi dan rumah
tangga, jasa penjahitan, jasa penyaluran tenaga kerja, jasa pelayanan kebugaran,
serta jasa perorangan yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
Kelompok ini mencakup kegiatan perorangan yang memberikan jasa pelayanan pada
P.1.1. Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 950000 rumah tangga, seperti: juru masak, tukang cuci, tukang kebun, pengurus rumah
tangga, dan pengasuh bayi, termasuk juga usaha guru private yang mengajar di rumah,
sekretaris pribadi dan supir pribadi.
Kelompok ini mencakup kegiatan lembaga / badan / Instansi dari perwakilan negara
Q.1.1. Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional 990000 asing, badan internasional dan, regional lainnya, seperti: kedutaan besar, konsulat,
Lainnya perwakilan PSB dan sub organisasi, UNICEF, UNESCO, UNDP, WHO, ILO, ASEAN, dan
OPEC
X.1.1. Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Perorangan 000001 Kelompok ini mencakup segala macam kegiatan perorangan lainnya ataupun yang
tidak atau belurn jelas batasannya.
X.1.2. Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Badan Usaha 000002 Kelompok ini mencakup segala macam kegiatan badan/ lembaga/ instansi lainnya
ataupun yang tidak atau belurn jelas batasannya.
Lampiran VIII
683
II.PENERIMA KREDIT BUKAN LAPANGAN USAHA
Lampiran VIII
KODE
JUDUL - DESKRIPSI KETERANGAN
LBU BARU
RUMAH TANGGA
Rumah Tangga untuk Pemilikan Perumahan
Rumah Tangga untuk Pemilikan Rumah Tinggal
Rumah Tangga untuk Pemilikan Rumah Tinggal s.d. Tipe 21 001110 sudah jelas
Rumah Tangga untuk Pemilikan Rumah Tinggal Tipe 22 s.d. 70 001120 sudah jelas
Rumah Tangga untuk Pemilikan Rumah Tinggal Tipe Diatas 70 001130 sudah jelas
Rumah Tangga untuk Pemilikan Flat atau Apartemen s.d. Tipe 21 001210 sudah jelas
Rumah Tangga untuk Pemilikan Flat atau Apartemen Tipe 22 s.d. 70 001220 sudah jelas
Rumah Tangga untuk Pemilikan Flat atau Apartemen Tipe Diatas 70 001230 sudah jelas
LP-104
Rumah Tangga untuk Pemilikan Rumah Toko (Ruko) atau Rumah Kantor 001300 sudah jelas
(Rukan)
Rumah Tangga untuk Pemilikan Mobil Roda Empat 002100 sudah jelas
Rumah Tangga untuk Pemilikan Truk dan Kendaraan Bermotor Roda Enam 002300 sudah jelas
atau Lebih
Rumah Tangga untuk Pemilikan Kendaraan Bermotor Lainnya 002900 sudah jelas
684
Rumah Tangga untuk Pemilikan Furnitur dan Peralatan Rumah Tangga 003100 sudah jelas
Rumah Tangga untuk Pemilikan Televisi, Radio, dan Alat Elektronik 003200 sudah jelas
Rumah Tangga untuk Pemilikan Komputer dan Alat Komunikasi 003300 sudah jelas
Rumah Tangga untuk Keperluan yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain 004900 sudah jelas
Lampiran VIII
685
Lampiran IX
DAFTAR ISTILAH
Akseptasi :
Janji untuk membayar oleh pihak tertarik dengan cara membubuhkan tanda tangan dalam surat wesel. Akseptasi
harus dinyatakan dengan kata “akseptasi” atau dengan cara lain yang sama maksudnya. Tanda tangan saja dari
pihak tertarik yang dibubuhkan pada halaman muka surat wesel sudah berlaku sebagai akseptasi. Apabila telah
diakseptasi, wesel ini sama dengan promes, yang berarti dapat diperdagangkan atau dapat dijual kepada pihak lain
sebelum tanggal jatuh tempo. Akseptasi di- kelompokkan :
a. Tagihan akseptasi :
tagihan bank pelapor kepada bank lain yang mengaksep wesel berjangka dalam rangka transaksi ekspor atau
tagihan bank pelapor kepada nasabah karena mengaksep wesel berjangka dalam rangka transaksi impor.
b. Kewajiban akseptasi :
kewajiban kepada bank lain atas akseptasi wesel berjangka yang dilakukan oleh bank pelapor dalam rangka
transaksi impor atau kewajiban kepada nasabah atas penerimaan akseptasi dari bank lain dalam rangka transaksi
ekspor.
Bilateral/pinjaman bilateral :
Pinjaman yang diterima bank pelapor dari satu kreditur.
Deposito berjangka :
Simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian nasabah
penyimpan dengan bank.
Deposit on call :
Simpanan yang hanya dapat ditarik dengan syarat pemberitahuan sebelumnya.
Endosemen :
Pengalihan hak kepada orang lain atas surat berharga yang dapat dialihkan (negotiable instrument), misalnya cheque,
wesel, dengan cara membubuhkan nama dan tanda tangan di halaman belakang surat berharga tersebut.
LP-107 686
Lampiran IX
Giro :
Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana perintah pembayaran
lainnya, atau dengan pemindahbukuan.
Inkaso (Collection) :
Pemberian kuasa dari pihak ketiga kepada bank untuk menagihkan, atau meminta persetujuan pembayaran (akseptasi)
atau hanya mene-ruskan saja kepada pihak yang bersangkutan (tertarik) di tempat lain (dalam/luar negeri) atas surat-
surat berharga, seperti wesel, cek, kupon, deviden, kuitansi, surat aksep (promissory notes) dan lain-lain.
Kewajiban komitmen :
Kewajiban yang timbul dari perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus
dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.
Kewajiban kontinjensi :
Kewajiban yang timbulnya tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan
datang.
Margin deposit :
Setoran dana sebagai jaminan dalam rangka transaksi margin trading.
LP-108 687
Lampiran IX
Modal disetor :
Modal yang secara efektif telah disetor oleh pemiliknya. Bagi bank yang berbentuk hukum koperasi, modal disetor
terdiri atas simpanan pokok dan simpanan wajib anggotanya.
Obligasi :
Dokumen bermaterai yang me-nyatakan bahwa penerbitnya akan membayar kembali utang pokoknya pada waktu
tertentu, dan secara berkala akan membayar kupon kepada pemegang obligasi; biasanya, obligasi diikat dengan
suatu jaminan yang dapat dijual untuk melunasi klaim, jika emiten gagal membayar kupon dan pokok pada saat jatuh
tempo.
Pinjaman sindikasi :
Dana yang diterima dari lebih dari 1 (satu) kreditur dalam satu akad perjanjian pinjaman.
Promes/Aksep :
Surat sangup/janji tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang telah
ditentukan kepada pihak ketiga atau penggantinya.
Reksadana :
Suatu wadah yang dipergu-nakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan
dalam portfolio efek.
Sertifikat deposito :
Simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti simpanannya dapat dipindahtangankan. Pada hakekatnya,
sertifikat deposito merupakan surat berharga, namun dalam LBU dikelompokkan sebagai simpanan berjangka.
Setoran jaminan :
Dana yang diterima bank sebagai jaminan untuk keperluan suatu transaksi tertentu, misalnya dalam rangka pembukaan
L/C dalam negeri dan luar negeri.
Subordinasi (Pinjaman/Kredit) :
Pinjaman atau kredit yang dilakukan berdasarkan suatu perjanjian antara bank dengan pihak lain yang hanya dapat
dilunasi apabila bank penerima telah memenuhi kewajiban atau syarat-syarat sebagaimana diatur dalam Surat Edaran
Bank Indonesia.
Tabungan :
Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu.
Tagihan bunga :
Tagihan bunga atas penanaman dana bank pelapor pada pihak lain yang telah menjadi hak bank pelapor.
Tagihan komitmen :
Tagihan yang timbul dari perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus
dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.
LP-109 688
Lampiran IX
Tagihan kontinjensi :
Tagihan yang timbul-nya tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan
datang.
d. Future :
Perjanjian jual/beli surat berharga pasar keuangan, bursa saham, dan pasar barang dan jasa, dengan harga tertentu
yang terjadi pada waktu yang akan datang (dalam bursa) dengan penyerahan pada waktu yang telah ditentukan
di masa yang akan datang sebagaimana tertulis dalam kontrak perjanjian.
e. Swap :
Perjanjian yang menggabung-kan kontrak jual/beli secara tunai (spot) dengan kontrak beli/jual secara berjangka
(forward), atau kontrak jual/beli secara berjangka (forward) dengan kontrak beli/jual secara berjangka (forward),
dan pada umumnya menggunakan dua atau lebih jenis valuta yang berbeda.
Wesel
Surat perintah yang diterbitkan oleh satu pihak (penarik) kepada kepada pihak lain (tertarik) untuk membayar tanpa
syarat kepada penerima sejumlah dana sesuai nilai yang tertera pada wesel.
a. Wesel Ekspor :
Surat perintah pem-bayaran kepada importir yang ditarik oleh eksportir atas dasar L/C berjangka.
b. Wesel SKBDN :
Merupakan wesel yang diterbitkan dalam rangka penerbitan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN).
Dana kelolaan
Dana yang diterima melalui Bank Indonesia atau yang diterima langsung dari Departemen Keuangan untuk pemberian
kredit kepada nasabah dan atas pemberian kredit tersebut bank tidak menanggung risiko, misalnya nilai lawan valuta
asing bantuan proyek, biaya lokal bantuan proyek eks Rekening Dana Investasi (RDI), dan kredit investasi eks RDI.
LP-110 689
Lampiran X
LP-111 690
Lampiran X
DEPUTI GUBERNUR
BANK INDONESIA,
HARTADI A. SARWONO
LP-112 691