KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
2017
KATA PENGANTAR
Kata Pengantar
Tim Penyusun
Daftar Isi
I. Pendahuluan:
1. Latar Belakang
2. Urgensi dan nilai strategis RAD penanggulangan TB
3. Landasan hukum dan kebijakan penyusunan RAD
penanggulangan TB
4. Maksud, tujuan, dan fungsi RAD penanggulangan TB
1. Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan masyarakat dan menjadi
tantangan global. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai
beban TB terbesar di antara 5 negara yaitu India, China, Nigeria, dan Pakistan.
Selain itu terdapat tantangan yang perlu menjadi perhatian yaitu meningkatnya
kasus TB-MDR, TB-HIV, TB dengan DM, TB pada anak dan masyarakat
rentan lainnya. Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang cukup besar
dengan beban prevalensi 660/100.000 penduduk. Program Penanggulangan
TB nasional terus melakukan intensifikasi, akselerasi, ekstensifikasi dan
inovasi program untuk menghadapi situasi tersebut.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 4
menyatakan “Setiap orang berhak atas kesehatan.” Pasal 9 yang menyatakan
“Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, di mana
pelaksanaannya meliputi upaya kesehatan perseorangan, upaya kesehatan
masyarakat, dan pembangunan berwawasan kesehatan”, serta pasal 18
menyatakan bahwa “Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan
mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.”
Program Penanggulangan TB dari tahun ke tahun menunjukkan hasil cukup
baik, hal ini terlihat dari peningkatan indikator penemuan kasus/case detection
rate (CDR) dari angka CDR pada 2003 hanya 37,6% menjadi 77% pada 2015.
Angka keberhasilan pengobatan/success rate pada 2015 mencapai 89,7% yang
melampaui target MDGs sebesar 85%. Dalam rangka menyongsong
pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs), yang salah satu
tujuannya adalah menjamin kesehatan yang baik dan sejahtera telah disusun
Rencana Aksi Nasional Penanggulangan TB 2015-2019. Rencana aksi
nasional perlu diikuti dan dijabarkan sesuai dengan kondisi daerah masih
masing menjadi Rencana Aksi Daerah.
Program penanggulangan TB ke depan akan sangat membutuhkan sumber
pendanaan baik dari pemerintah pusat terutama daerah, sesuai dengan
semangat desentralisasi. Untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari
seluruh pemangku kebijakan diperlukan upaya atau proses yang strategis dan
Pendekatan Teknokratis
Pendekatan teknokratis dilaksanakan dengan menggunakan metode dan
kerangka berpikir ilmiah oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang
secara fungsional terkait dengan Penanggulangan TB. Dokumen RAD
Penanggulangan TB pada dasarnya merupakan hasil dari pemikiran strategis
yang kualitasnya sangat ditentukan oleh program dan kegiatan yang diusulkan
untuk tujuan dan sasaran Penanggulangan TB. RAD Penanggulangan TB
sangat erat kaitannya dengan kompetensi dalam a) menyusun, b)
mengorganisasikan, c) mengimplementasikan, d) mengendalikan, dan e)
mengevaluasi capaian program dan kegiatan. Pendekatan teknokratis
bermakna bila RAD Penanggulangan TB memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Hasil kajian menyeluruh tentang visi dan misi pembangunan jangka
menengah dan pembangunan tahunan yang berkaitan dengan
Penanggulangan penyakit menular, khususnya TB
2. Indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
terkait dengan TB
3. Hasil kajian pencapaian target Penanggulangan TB
4. Hasil kajian mutu layanan TB baik promotif, preventif kuratif dan
rehabilitatif terkait dengan akreditasi, SPM dan JKN
5. Rumusan tujuan, strategi, dan kegiatan utama
6. Pertimbangan atas kendala ketersediaan sumber daya dan dana (kendala
fiskal daerah)
7. Prakiraan pendanaan program dan kegiatan
8. Kejelasan siapa bertanggung jawab untuk mencapai tujuan, sasaran dan
hasil, serta waktu penyelesaian, termasuk kajian kemajuan pencapaian
sasaran
Pendekatan Politis
Pendekatan politis merupakan proses dialogis antar pihak-pihak yang
berkepentingan dengan para pengambil kebijakan untuk menentukan arah dan
prioritas RAD Penanggulangan TB. Pendekatan ini meliputi kegiatan sebagai
berikut:
1. Konsultasi dengan Kepala Daerah untuk penerjemahan yang tepat,
sistematis atas visi dan misi, dan program Kepala Daerah ke dalam
tujuan, strategi, kebijakan, dan program pembangunan daerah
2. Keterlibatan aktif DPRD dalam proses penyusunan RAD
Penanggulangan TB
3. Pembahasan terhadap Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang
RAD Penanggulangan TB yang akan mengikat setelah ditetapkan
Kerangka Dokumen
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Bagan
Daftar Singkatan
1. Pendahuluan
1.1. Latar belakang
1.2. Maksud, tujuan dan fungsi Rencana Aksi Daerah Penanggulangn TB
1.3. Landasan hukum dan kebijakan Rencana Aksi Daerah Penanggulangan TB
1.4. Proses penyusunan Rencana Aksi Daerah Pengendalian TB
Daftar Pustaka
Lampiran
Merumuskan
Merumuskan Merumuskan Isu
Strategi, kegiatan
Pembiayaan Strategis
dan luaran
Integrasi dalam
Penetapan dengan perencanaan dan
kebijakan daerah penganggaran
daerah
2. Persiapan
Kualitas perencanaan dipengaruhi oleh kematangan persiapan. Legitimasinya
ditentukan oleh seberapa jauh keterlibatan para pemangku kepentingan.
Tahapan persiapan perumusan RAD Penanggulangan TB meliputi diskusi
persiapan dan pembentukan tim penyusun RAD Penanggulangan TB.
a. Diskusi Persiapan
Diskusi persiapan adalah diskusi terbatas yang berfungsi sebagai
sarana komunikasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan terkait, dalam
rangka mempersiapkan langkah teknis penyusunan RAD
Penanggulangan TB.
Alur Proses:
Diskusi dengan
Koordinasi dengan Penyampaian hasil
pemangku
Prov dan KemenKes diskusi ke pimpinan
kepentingan
Catatan: Proses tersebut di atas sifatnya dinamis tergantung dari situasi dan kondisi
lokal. Alur proses dapat disesuaikan dengan situasi aktual di masing-masing daerah.
3. Proses penyusunan
a. Menyusun pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian awal dari dokumen RAD
Penanggulangan TB yang berisi tentang latar belakang, tujuan,
landasan kebijakan serta gambaran umum proses penyusunannya.
Bagian pendahuluan ini disiapkan dan ditulis oleh tim penyusun.
Latar belakang
1. Besaran kasus TB di daerah
2. RPJMN terkait dengan TB
3. RAN TB terkait dengan komitmen politik
4. UU 23 tahun 2014 terkait dengan peran dan tanggung jawab
Pemda dalam urusan kesehatan, khsususnya TB
Maksud, tujuan, dan fungsi
1. Menegaskan komitmen pemda dalam Penanggulangan TB
2. Menyediakan arah bagi perencanaan Penanggulangan TB yang
terintegrasi, terarah dan terukur
Landasan hukum dan kebijakan
1. UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
2. UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa
3. Pepres No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN
4. Stranas dan RAN TB
5. RPJMD
6. Renstra Dinas Kesehatan
7. Peraturan dan kebijakan daerah lainnya yang relevan
Tahapan penyusunan RAD Penanggulangan TB
1. Persiapan
2. Analisis situasi
3. Menentukan indikator dan target kinerja Penanggulangan TB dan
target
4. Merumuskan strategi, kegiatan dan Luaran
5. Merumuskan rencana pembiayaan
Alur Proses:
Alur Proses:
Pembahasan dengan
Kajian dokumen Penulisan draf Kajian dan perbaikan
pemangku kepentingan
Provinsi:
Kabupaten:
Tanggal:
Belanja
Silpa
APBD
Urusan Kesehatan
Dinas Kesehatan
Sie PMTM
Program TB
Rasio/Perbandingan
Belanja/Pendapatan
Urusan
Kesehatan/APBD
Dinkes/APBD
PMTM/APBD
PMTM/Dinkes
TB/APBD
TB/Dinkes
TB/PMTM
Alur Proses:
Alur Proses:
Bagian ini merupakan inti dari RAD Penanggulangan TB, dan agar ada
rasa memiliki, tanggung jawab, serta partisipasi dari pihak-pihak yang
berkepentingan, maka proses penyusunan strategi, kegiatan dan luaran
dilakukan secara partisipatif.
Diskusi penyempurnaan
Penyiapan Loka karya dengan
kerangka kegiatan oleh
matriks kegiatan pemangku kepentingan
tim penyusun
Penulisan narasi
Pelaksana Tahun
Anali-
Isu Sumber
sis Strategi Kegiatan
strategis Pendu- pendanaan
Situasi Utama ‘17 ‘18 ‘19 ‘20
kung
f. Pembiayaan
Bagian ini menguraikan tentang perkiraan anggaran untuk
melaksanakan RAD selama 5 tahun sesuai dengan matrik kegitan dan
juga identifikasi sumber-sumber potensial untuk membiayan kegiatan
Alur Proses:
Pembahasan
Rancangan oleh SKPD Tim Penyusun Perkada
Bagian Hukum
Pembahasan oleh
Penyelarasan oleh SKPD Penyelarasan oleh Sekda
Tim Penyusun
Pengundangan dalam
Disetujui Kepala Daerah
Lembaran Daerah
Catatan: Draf Perkada dalam lampiran 5 dapat digunakan sebagai rujukan awal bagi
daerah dalam merumuskan Perkada.
Pertemuan penyusunan
rekomendasi untuk Advokasi ke Kadis Advokasi ke TAPD dan Banggar
Renstra/Renja
Pengantar
Memberikan penjelasan 1. Besaran kasus dan 1. Review UU No 23 Tahun Tim penysusn 1 minggu
umum tentang pentingnya dampak TB dokumen 2014
program pengendalian TB 2. Amanat UU No 2. Penulisan
yang berbasis di 23/tahun 2014 tentang draf oleh
Kabupaten/Kota pemerintahan daerah, tim
khususnya terkait penysusn
dengan urusan
konkuren wajib
1. Pendahuluan
1. Menjelaskan alasan 1. Alasan pentingnya 1. Review 1. Stranas dan 1. Tim 1 minggu Tim penyusun menyiapkan
pentingnya /latar penyusunan RAD TB dokumen RAN TB penyusun draf awal dan kemudian di-
belakang penyusunan 2. Tujuan penyusunan 2. Penulisan 2. RPJMN RAD review dan input untuk
RAD TB RAD TB draf awal 3. Renstra Kab/Kota penyempurnaan oleh tim
2. Menjelaskan tujuan 3. Landasan hukum dan oleh tim Kementerian 2. Tim asistensi nasional
penyusunan RAD TB kebijakan penyusunan penyusun 4. Peraturan asistensi
3. Menjelaskan landasan RAD TB 3. Review oleh perundangan/ provinsi/
hukum dan kebijakan 4. tahapan proses tim asistensi kebijakan Nasional
penyusunan RAD TB penyusunan Rad TB 4. Penulisan terkait
4. Menjelaskan tahapan akhir 5. RPJMD
proses penyusunan RAD 6. Renstra Dinas
TB
2. Analisis situasi dan kesenjangan Program
1. Menjelaskan situasi 1. Letak Geografis 1. Review 1. Kabupaten/ 1. Tim 1 minggu Tim penyusun menyiapkan
umum daerah Kab/Kota dokumen Kota dalam penyusun draf awal dan kemudian di-
2. Demografi 2. Penulisan angka RAD review dan input untuk
3. Tata pemerintahan draf awal 2. Profil daerah Kab/Kota penyempurnaan oleh tim
4. Ekonomi 3. Review oleh 3. Profil 2. Tim asistensi nasional
5. Epidemiologi TB tim asistensi kesehatan asistensi
6. Dampak ekonomi pada 4. Penulisan 4. Studi tentang Provinsi/N
pasien TB dan keluarga akhir dampak asional
7. Sistem Asuransi ekonomi TB
Kesehatan Daerah (Jika dari tim
ada) asistensi
5. Asuransi
daerah jika
ada
2. Menganalisa upaya 1. Program pengendalian 1. Review 1. RPJMD 1. Tim 1 minggu Tim penyusun menyiapkan
pengendalian TB dalam TB dalam RPJMD dokumen 2. Renstra DKK penyusun draf awal dan kemudian di-
kebijakan daeah 2. Program pengendalian 2. Penulisan 3. Renja DKK RAD review dan input untuk
TB dalam Renstra DKK draf awal 2016 Kab/Kota penyempurnaan oleh tim
3. Program pengendalian 3. Review oleh 4. APBD/RKA/DP 2. Tim asistensi asistensi nasional.
TB dalam Renja tim asistensi A provinsi/nas
berjalan DKK 4. FGD dengan 5. Kebijakan lain ional Draf kemudian dibahas dalam
4. Kebijakan daerah pemangku tentang TB FGD dengan pemangku
tentang anggaran kepentingan kepentingan untuk
pengendalian TB(tren penajaman analisa
dan alokasi)
5. Kebijakan daerah
lainnya terkait TB jika
ada
3. Merumuskan isu Isu-isu strategis terkait TB 1. Pemutakhir 1. Stranas dan 1. Tim 2 minggu Tim penyusun meriew
strategis dan dan kesenjangan program: an data oleh RAN TB penyusun dokumen terkait dan
kesenjangan program tim identifikasi isu. Isu strategis
1. Penemuan kasus penyusun 2. Profil RAD disaring dan disesuaikan
dan kesehatan Kab/Kota dengan kondisi daerah
2. Pengobatan identifikasi Kab/Kota 2. Tim melalui FGD dengan
3. TB-HIV isu 3. Renstra DKK asistensi melibatkan CSO, PO,
4. Manajemen Terpadu 2. FGD dengan provinsi/ Organisasi profesi dan
Pengendalian TB RO pemangku nasional ahli/akademisi
5. Pengendalian TB di kepentingan 3. CSO dan
Penjara untuk PO
6. Laboratorium menentuka 4. Organsasi
7. Paduan Layanan n isu profesi
Pemerintah, Swasta strategis 5. Akademisi
dan Masyarakat (Public 3. Penulisan /ahli
Private Mix/ PPM) draf awal
8. Komunikasi, Informasi, 4. Review
dan Edukasi
9. Pengendalian Infeksi
10. Kualitas layanan di
fasyankes
11. Riset Operasional TB
1. Merumuskan strategi 1. Strategi 1. Lokakarya 1. Stranas TB Pemangku 1 bulan Kerangka logis untuk
umum pengendalian TB 2. Tujuan untuk 2. Renstra DKK kepentingan menentukan strategi, tujuan
5 tahun mendatang 3. Kegiatan strategis dan menyusun Profil terkait TB dan kegiatan diproses melalui
luaran kerangka kesehatan lokakarya dengan pemangku
2. Merumuskan tujuan logis kepentingan dan hasilnya
pengendalian TB 5 tahun 2. FGD untuk disempurnakan oleh tim
mendatang penyempur penyusun. Setelah log frame
naan disempurnakan perlu di FGD
3. Penulisan kan lagi agar subsatansinya
3. Merumuskan kegiatan
oleh tim benar-benar realistis dan bisa
strategis dan luaran
penyusu diterima. Narasi lengkap
pengendalian TB 5 tahun
4. Peer review kemudian disusun oleh tim
mendatang
penyusun.
5. Pembiayaan
Mengesahkan RAD dalam Pentingnya payung 1. Penyusunan Draf lengkap RAD Kadinkes, Ka
bentuk Perkada sebagai kebijakan RAD untuk draf dan draf Perkada Bappeda, CSO
acuan perencanaan dan menjamin pelaksanaan perkada
penganggaran program program pengendalian TB oleh tim
pengendalian TB penyusun
2. Konsultasi
ke bagian
hukum
3. Audiensi
dan loby
Mengintegrasikan RAD Akomodasi RAD dalam 1. FGD dengan RAD Tim Untuk Renstra hanya mungkin
dalam dokumen resmi Renstra dan Renja Dinas penyususn, untuk daerah yang akan
perencanaan dan terkait SKPD terkait Pilkada di 2017.
penganggaran daerah 2. Advokasi ke dan TAPD
TAPD
3. Advokasi ke
Banggar
Lampiran 2: Pedoman Pengisian Tools Perhitungan Indikator
dan Target TB Tahun 2016-2020
2017
A. Data yang Dibutuhkan
B. Langkah-langkah Pengisian
Data yang diisi di masing-masing sheet adalah sel yang berwarna kuning
saja.
1. Puskesmas
Puskesmas termasuk fasyankes milik pemerintah. Isilah sel yang
berwarna kuning saja.
2. RS pemerintah
RS pemerintah termasuk fasyankes milik pemerintah.
RS pemerintah termasuk RS milik kementerian, pemda
provinsi/kab/kota, TNI, POLRI, perguruan tinggi negeri.
Isilah sel yang berwarna kuning saja.
3. BBKPM BKPM
BBKPM/BKPM termasuk fasyankes milik pemerintah. Isilah sel yang
berwarna kuning saja.
4. Klinik pemerintah
Klinik pemerintah termasuk fasyankes milik pemerintah.
Klinik pemerintah termasuk RS milik kementerian, pemda
provinsi/kab/kota, TNI, POLRI, perguruan tinggi negeri.
Isilah sel yang berwarna kuning saja.
5. Lapas rutan
Lapas/rutan termasuk fasyankes milik pemerintah. Isilah sel yang
berwarna kuning saja.
6. RS swasta
RS swasta termasuk fasyankes milik swasta.
RS swasta termasuk RS milik BUMN, organisasi non profit, perusahaan,
swasta/perorangan, perguruan tinggi swasta.
Isilah sel yang berwarna kuning saja.
8. Rekap total
Sheet ini merupakan rekapitulasi dari total jumlah kasus TB yang ada di
masing-masing sheet yaitu puskesmas, RS pemerintah, BBKPM BKPM,
klinik pemerintah, lapas rutan, RS swasta, klinik dan DPM swasta.
1. Petunjuk
Sheet “petunjuk” berisi infomasi mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan
oleh pengguna sebelum melakukan entry data pada sel yang berwarna kuning
yang ada di sheet “1. Perhitungan Indikator”. Indikator dan target yang
digunakan dalam tools ini bersumber dari STRANAS TB Tahun 2016-2020.
2. Perhitungan Indikator
Sheet yang berisi data yang harus diisi oleh pengguna adalah:
1. Jumlah fasyankes mikroskopis tahun 2015
Fasyankes mikroskopis termasuk puskesmas (PRM, PPM), rumah
sakit, klinik yang mampu melaksanakan pembacaan slide TB secara
mikroskopis.
2. Jumlah kasus TB resistan obat yang memulai pengobatan tahun 2014
dan 2015
Data ini dibutuhkan untuk menghitung target jumlah pasien TB
resistan obat yang sembuh dan pengobatan lengkap pada tahun 2016
dan 2017.
3. Jumlah semua kasus TB yang ditemukan dan diobati
Sheet ini berisi rumus cara atau asumsi yang digunakan menghitung target
TB. Data yang tersedia yaitu:
1. Kategori kabupaten/kota berdasarkan jenis kegiatan
Berdasarkan jenis kegiatan yang dilaksanakan di kabupaten/kota, ada
dua kategori kabupaten/kota yaitu esensial dan komprehensif.
Perbedaan kegiatan TB di kabupaten/kota esensial dan komprehensif
18. Perkiraan jumlah kasus TB resistan obat yang memulai pengobatan lini
kedua
Angka ini adalah numerator atau penyebut dari indikator 2.4
(persentase kasus TB resistan obat yang memulai pengobatan lini
kedua).
Rumus:
Perkiraan jumlah
Persentase kasus TB resistan Jumlah kasus TB
kasus TB resistan
= obat yang memulai x resistan obat yang
obat yang
pengobatan lini kedua terkonfirmasi
terkonfirmasi
19. Indikator 5 (angka keberhasilan pengobatan kasus TB resistan obat)
Rumus:
Jumlah kasus TB resistan obat yang
Angka keberhasilan sembuh dan pengobatan lengkap
pengobatan pasien = x 100%
TB resistan obat Jumlah kasus TB resistan obat yang
memulai pengobatan lini kedua
Jumlah anak < 5 tahun yang memenuhi syarat diberikan pengobatan pencegahan TB =
Jumlah semua kasus TB x proporsi kasus TB terkonfirmasi bakteriologis di antara semua kasus
(62%) x jumlah kasus TB terkonfirmasi bakteriologis yang memiliki anak (30%) x jumlah anak
< 5 tahun dalam satu rumah tangga (1) x jumlah anak < 5 tahun yang tidak sakit TB (90%)
32. Jumlah anak < 5 tahun yang mendapat pengobatan pencegahan PP INH
Angka ini adalah numerator atau penyebut dari indikator 3.1 (cakupan
anak < 5 tahun yang mendapatkan pengobatan pencegahan PP INH).
Rumus:
33. Indikator 5.1 (persentase kasus TB yang ditemukan dan dirujuk oleh
masyarakat atau organisasi kemasyarakatan (active case finding))
Rumus:
34. Jumlah kasus TB yang ditemukan dan dirujuk oleh masyarakat atau
organisasi kemasyarakatan (active case finding)
Angka ini adalah numerator atau penyebut dari indikator 5.1 (persentase
kasus TB yang ditemukan dan dirujuk oleh masyarakat atau organisasi
kemasyarakatan (active case finding).
Rumus:
Sheet ini hanya berisi daftar dari seluruh target indikator yang ada
di provinsi dan kabupaten/kota sehingga tidak bercampur lagi
dengan data lain yang digunakan untuk menghitung rumus
indikator.
1. Petunjuk
Sheet “petunjuk” berisi infomasi mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan
oleh pengguna sebelum melakukan entry data pada sel yang berwarna kuning
yang ada di sheet-sheet selanjutnya yaitu Puskesmas, RS pemerintah,
BBKPM BKPM, Klinik pemerintah, Lapas rutan, RS swasta, Klinik dan DPM
swasta, dan Rekap total. Pembagian sheet ini berdasarkan jenis fasyankes dan
kepemilikan.
2. Puskesmas
Tabel “Target kab/kota”
Data yang perlu diisi pada table ini adalah persentase kasus TB yang
mengetahui status HIV, proporsi kasus TB anak, dan cakupan anak < 5 tahun
yang mendapat pengobatan pencegahan PP INH. Target untuk masing-
masing indikator diisi sesuai dengan target yang ditentukan di masing-
masing kabupaten/kota yang ada di file "tools penghitungan target TB di
provinsi dan kab kota 2016-2020".
Kasus TB MDR/RR
Data yang diisi merupakan jumlah kasus TB MDR/RR yang diobati di tahun
2014 dan 2015. Data ini digunakan untuk menghitung target jumlah kasus TB
MDR/RR yang sembuh dan pengobatan lengkap.
Tabel “Target TB tahun 2016-2020”
Tabel ini merupakan target TB di tingkat fasyankes tahun 2016-2020.
Target jumlah semua kasus TB di tahun 2016 harus diisi. Target jumlah
semua kasus TB di tahun 2017-2020 akan otomatis terisi jika data yang ada
di sel berwarna kuning yang ada di table “Jumlah semua kasus TB (absolut)”
dan “Persentase peningkatan kasus per tahun” terisi. Jika ada fasyankes yang
belum terlibat sebelumnya tetapi akan terlibat di tahun 2017-2020, isilah
jumlah semua kasus TB yang ada di kolom “T-W” (sel berwarna hijau) sesuai
dengan tahun di mana fasyankes tersebut direncanakan akan terlibat.
Target untuk seluruh indikator TB yang lain yang ada di fasyankes akan
terisi otomatis jika seluruh sel berwarna kuning terisi.
Asumsi dan rumus perhitungan masing-masing target indikator sama dengan
asumsi dan rumus yang digunakan pada saat menghitung target indikator
kabupaten/kota di tingkat provinsi.
3. RS pemerintah
Penjelasan sama dengan sheet “Puskesmas”.
4. BBKPM BKPM
Penjelasan sama dengan sheet “Puskesmas”.
5. Klinik pemerintah
Penjelasan sama dengan sheet “Puskesmas”.
6. Lapas rutan
Penjelasan sama dengan sheet “Puskesmas”.
7. RS swasta
Penjelasan sama dengan sheet “Puskesmas”.
Lampiran
Lembar kerja selengkapnya terdapat di kandar kilas (flash disk) yang dibagikan beserta buku Petunjuk Penyusunan ini.
Lampiran 4: Matriks Kegiatan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten
Kegiatan selengkapnya dapat dilihat di kandar kilas (flash disk) yang dibagikan beserta buku Petunjuk Penyusunan ini.
Lampiran 5: Insiden dan Target Penemuan Kasus TB Tahun 2017-2020
Daftar selengkapnya dapat dilihat di kandar kilas (flash disk) yang dibagikan
beserta buku Petunjuk Penyusunan ini.
Perkiraan insiden kasus TB di tingkat provinsi
Daftar selengkapnya dapat dilihat di kandar kilas (flash disk) yang dibagikan
beserta buku Petunjuk Penyusunan ini.
Estimasi insiden kasus TB di Indonesia tahun 2017
Lampiran 6: Indikator Utama dan Operasional dalam Stranas TB Tahun 2016-2020
DO selengkapnya terdapat di kandar kilas (flash disk) yang dibagikan beserta buku Petunjuk Penyusunan ini.
The Global Health Bureau, Office of Health, Infectious Disease and Nutrition (HIDN), US
Agency for International Development (USAID), secara finansial mendukung pembuatan
petunjuk penyusunan ini melalui Challenge TB berdasarkan ketentuan Perjanjian No. AID-
OAA-A-14-00029.
Petunjuk penyusunan ini terwujud atas dukungan rakyat Amerika melalui USAID. Isi menjadi
tanggung jawab Challenge TB dan tidak mencerminkan visi USAID atau Pemerintah Amerika
Serikat.