Anda di halaman 1dari 10

NAMA : FRISKA APRILIA LADIKU

NIM : 811417142
KELAS : 4B

Jawaban nomor 1
Hipotesis :
- H0 : Tidak ada perbedaan waktu yang dibutuhkan perawat untuk memasang
infuse antara perawat yang telah mengikuti pelatihan dan yang tidak pernah
mengikuti pelatihan.
- Ha : Ada perbedaan waktu yang dibutuhkan perawat untuk memasang
infuse antara perawat yang telah mengikuti pelatihan dan yang tidak pernah
mengikuti pelatihan.
1. Penelitian ini menggunakan Uji Beda Mean Independen (Uji T Independen)
karena telah memenuhi syarat untuk menggunakan uji tersebut yaitu :
a. Skala yang digunakan: Numerik
b. Jenis Hipotesis: Komparatif
c. Jenis Jampel: Tidak berpasangan
d. Jumlah Kelompok: 2 Kelompok
2. Hasil Output SPSS

Dilihat dari nilai Sig pada kolom Levene’s Test, nilai p yaitu 0,025. Maka nilai
Sig selanjutnya yang dilihat adalah pada baris Equal variances not assumed (varian
kedua kelompok adalah berbeda) karena nilai p < 0,05.

Dilihat dari nilai sig. (2-tailed) pada kolom t-test for equality of means, nilai
sig yaitu 0,078 maka nilai sig (2-tailed) > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan waktu yang dibutuhkan perawat untuk memasang infuse antara
perawat yang telah mengikuti pelatihan dan yang tidak pernah mengikuti pelatihan,
dengan kata lain H0-nya diterima.

Jawaban nomor 2
Hipotesis :
- H0 : Pengobatan tersebut tidak efektif untuk menurunkan tekanan darah
pasien-pasien tersebut.
- Ha : Pengobatan tersebut efektif untuk menurunkan tekanan darah pasien-
pasien tersebut.
1. Penelitian ini menggunakan Uji beda mean dependen (Uji T Dependen) karena
telah memenuhi syarat untuk menggunakan uji tersebut yaitu :
a. Skala yang digunakan: Numerik
b. Jenis Hipotesis: Komparatif
c. Jenis Jampel: Berpasangan
d. Jumlah Kelompok: 2 Kelompok
2. Hasil Output SPSS

Dilihat dari nilai sig. (2-tailed) pada kolom Paired Sampels Test, nilai sig yaitu
0,110 maka nilai sig (2-tailed) > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Pengobatan tersebut tidak efektif untuk menurunkan tekanan darah dari pasien-
pasien, dengan kata lain H0-nya diterima.
Jawaban nomor 3
Hipotesis :
- H0 : Tidak ada perbedaan kadar gula darah antara kelompok ekonomi
rendah, sedang dan tinggi
- Ha : Ada perbedaan kadar gula darah antara kelompok ekonomi rendah,
sedang dan tinggi
1. Penelitian ini menggunakan Uji Beda Lebih Dari Dua Mean / Uji Anova,
karena telah memenuhi syarat untuk menggunakan uji tersebut yaitu :
a. Skala yang digunakan : Numerik
b. Jenis Hipotesis : Komparatif
c. Jenis Sampel : Tidak Berpasangan
d. Jumlah Kelompok : > 2
2. Hasil Output SPSS

Kolom Significancy Test Homogenity of Variances menunjukkan angka


0,086 (p > 0,05). Oleh karena p > 0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
“paling tidak terdapat dua kelompok yang mempunyai varians data yang sama
secara bermakna”.

Karena varians data sama (homogen), maka hasil uji ANOVA maka hasil uji
ANOVA pada tabel berikutnya adalah valid. Pada uji ANOVA diperoleh nilai p =
0,553 (p > 0,05) yang berarti “paling tidak terdapat persamaan kadar gula darah
yang bermakna pada kedua kelompok.
a) Interpretasi
b) Analisis Post Hoc

a) Dari hasil Pst-Hoc: Kelompok Rendah dengan Kelompok Sedang, p =


0,400 (p > 0,05).
b) Kelompok Rendah dengan Kelompok Tinggi, p = 0,970 (p > 0,970)
c) Kelompok Sedang dengan Kelompok Tinggi, p = 0,323 (p < 0,323)
Nilai p > 0,05, maka tidak ada perbedaan antara dua kelompok ini.
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Beda Lebih dari Dua
Mean/Anova, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, dengan kata lain tidak
ada perbedaan antara dua kelompok tersebut.

Jawaban nomor 4
Hipotesis :
- Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata penurunan berat badan pada ketiga
kelompok interval waktu pengukuran
- Ha : Ada perbedaan rata-rata penurunan berat badan pada ketiga kelompok
interval waktu pengukuran
1. Penelitian ini menggunakan Uji Repeated Anova karena telah memenuhi
syarat untuk mrenggunakan uji tersebut yaitu:
a. Skala yang di gunakan : Numerik
b. Jenis hipotesis : kompratif
c. Jenis Sampel : Berpasangan
d. Jumlah kelompok : > 2
2. Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel Tests of normality diketahui nilai sig untuk uji normalitas
dengan tehnik SHAPIRO-WILK adalah :
a. Standardized Residual for SBLM sig 0.353 ( p > 0.05) terdistribusi normal
b. Standardized Residual for SATU_MGG sig 0.282 ( p > 0.05) terdistribusi
normal
c. Standardized Residual for SATU_BLN sig 0.412 ( p > 0.05) terdistribusi normal

Dapat dilihatkan nilai signifikan p = 0.075 ( p > 0.05) maka dapat disimpulkan
bahwa data penelitian ini memenuhi asumsi kesamaan varians.
Nilai Sphericity Assumed sig < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima atau
ada perbedaan rata-rata penurunan berat badan pada ketiga kelompok interval
waktu pengukuran.

No 1 ( berat badan awal) dibandingkan dengan no 2 ( berat badan seminggu),


terjadi rata-rata penurunan berat badan 2.000 kg dan penurunan berat badannya
adalah nyata sebab nilai sig sebesar 0.012 (< 0.05).
No 1 ( Berat badan awal) dibandingkan dengan nomor 3 ( berat badan
sebulan), terjadi rata-rata penurunan berat badan 8.150 kg dan penurunan berat
badannya adalah nyata sebab nilai sig sebesar 0.000 ( < 0.05)
No 2 ( Berat badan seminggu) dibandingkan dengan nomor 3 (berat badan
sebulan), terjadi rata-rata penuruanan berat badan 6.150 kg dan penurunan berat
badannya adalah nyata sebab nilai sig sebesar 0.000 ( < 0.05)

Jawaban nomor 5
Hipotesis :

- Ho : Tidak ada hubungan antara perilaku merokok dengan status hipertensi


- Ha : Ada hubungan antara perilaku merokok dengan status hipertensi
1. Penelitian ini menggunakan Uji Kai Kuadrat karena telah memenuhi syarat
untuk mrenggunakan uji tersebut yaitu:
a. Skala yang di gunakan : kategorik
b. Jenis hipotesis : kompratif
c. Jenis Sampel : Tidak berpasangan
d. Jumlah kelompok : 2
2. Hasil Output SPSS

Tabel ini layak diuji dengan chi-square atau kai kuadrat karena tidak ada nilai
expected yang kurang dari 5. Dimana expectednya dapat ketahui dari baris expected
count.
Tabel kedua menunjukkan hasil uji chi-square. Nilai yang dipakai adalah nilai
Pearson Chi-square. Nilai sig. nya adalah 0,002. Dengan demikian, p < 0,05
sehingga H0 ditolak, artinya terdapat hubungan antara perilaku merokok dengan
status Hipertensi.

Tabel ketiga menunjukkan nilai OR terdapat pada baris Odds Ratio yaitu
8.960 (95% CI: 2.14 – 37.52). Sedangkan nilai RR terlihat pada baris For Cohort
yaitu 3.09 (95% CI: 1.37 – 6.96).
Interpretasi nilai OR = 8.96 adalah sebagai berikut: “Responden yang
merokok memiliki peluang 8.9 kali untuk terjadi Hipertensi dibandingkan
responden yang tidak merokok”
“Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Kai Kuadrat maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak, dengan kata lain artinya ada hubungan antara
perilaku merokok dengan status Hipertensi”.

Jawaban nomor 6
Hipotesis :
- H0 : Tidak ada perbedaan kebiasaan BABS di suatu wilayah terpencil
sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan
- Ha : Ada perbedaan kebiasaan BABS di suatu wilayah terpencil sebelum
dan sesudah dilakukan penyuluhan
1. Penelitian ini menggunakan Uji McNemar karena telah memenuhi syarat
untuk menggunakan uji tersebut yaitu:
a. Skala yang digunakan: Kategorik
b. Jenis Hipotesis: Komparatif
c. Jenis Jampel: Berpasangan
d. Jumlah Kelompok: 2
2. Hasil Output SPSS

Responden dengan perilaku sebelum penyuluhan tidak buang air besar


sembarangan (BABS) dan sesudah penyuluhan tidak buang air besar sembarangan
(BABS) ada 10 orang. Responden dengan perilaku sebelum penyuluhan buang air
besar sembarangan (BABS) dan sesudah penyuluhan tidak buang air besar
sembarangan (BABS) ada 6 orang. Responden dengan perilaku sebelum
penyuluhan buang air besar sembarangan (BABS) dan sesudah penyuluhan buang
air besar sembarangan (BABS) ada 4 orang.

Tabel diatas menunjukkan hasil uji McNemar. Angka signifikan menunjukkan


angka 0,031. Karena nilai p < 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku
responden antara sebelum dan sesudah penyuluhan menunjukkan perbedaan yang
bermakna. Dengan kata lain Ho ditolak dan Ha diterima.

Anda mungkin juga menyukai