Anda di halaman 1dari 24

i

PROPOSAL TIMBANG TERIMA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


MANAJEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GRESIK
DI RUANG DEWASA UMUM RS. MUHAMMADIYAH GRESIK

OLEH :

1. Choirul Anwari.S.Kep
2. Dewi Maslahatul Hamidah.S.Kep
3. Siti Nur Faridah.S.Kep
4. Sulis Tyaning Khotijah.S.Kep
5. Fithrotul Azizah.S.Kep
6. Fifit Lailiyah.S.Kep
7. Endang Sunarti.S.Kep
8. Ivon Machda Rosalia.S.Kep
9. Ismatul Khoiriyah.S.Kep
10. Sentik Happy Aditawan.S.Kep
11. M. Wahyu Firmansyah.S.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GRESIK
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB 1..........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang................................................................................................................2
1.2 Tujuan..............................................................................................................................3
1.2.1 Tujuan Umum.............................................................................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus............................................................................................................3
1.3 Manfaat...........................................................................................................................4
BAB 2..........................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................................5
2.1 Pengertian........................................................................................................................5
2.2 Tujuan..............................................................................................................................6
2.3 Langkah-langkah.............................................................................................................6
2.4 Prosedur Timbang Terima...............................................................................................7
BAB 3........................................................................................................................................10
KEGIATAN...............................................................................................................................10
3.1 Pelaksanaan Kegiatan.....................................................................................................10
3.2 Pengorganisasian............................................................................................................10
3.3 Metode dan Media..........................................................................................................10
3.4 Alur Timbang Terima.....................................................................................................11
3.5 Prosedur Timbang Terima..............................................................................................12
3.6 Evaluasi..........................................................................................................................13
BAB 4........................................................................................................................................16
PELAKSANAAN KEGIATAN................................................................................................16
BAB 5........................................................................................................................................18
PENUTUP.................................................................................................................................18
5.1 Simpulan........................................................................................................................18
5.2 Saran...............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................19
LAMPIRAN..............................................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengoptimalan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
merupakan satu upaya dalam meningkatkan profesionalisme pelayanan keperawatan. Hal
ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan dirasakan sebagai
suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif
dengan belajar tentang konsep pelayanan keperawatan dan langkah- langkah konkret dalam
pelaksanaannya. Langkah- langkah tersebut dapat berupa penataan ketenagaan dan pasien,
penerapan MAKP dan perbaikan dokumentasi keperawatan
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan
peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat
diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan
tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan
efektifitasnya adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang terima klien. Timbang terima
merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (informasi) yang
berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima klien harus dilakukan seefektif mungkin
dengan menjelaskan secara singkat jelas dan komplit tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan klien saat itu.
Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan
dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar shift
secara tulisan dan lisan.
Timbang terima dimulai dengan pembukaan oleh kepala ruangan dan dipimpin untuk
berdoa, kemudian perawat primer dipersilahkan melaporkan pasiennya kepada perawat
shift berikutnya. Isi pelaporan timbang terima masih kurang lengkap yaitu hanya berupa
jumlah pasien, identitas pasien, diagnosa medis, keluhan penderita, tanda-tanda vital,
intervensi kolaborasi dan rencana tindakan selanjutnya (terkait hal medis, seperti
pemeriksaan lab, foto, dll). Untuk point data subjektif, objektif, masalah keperawatan serta
intervensi mandiri perawat pelaporan secara lisan masih insidentil tapi sudah
terdokumentasi dengan cukup baik.
Setelah dilakukan pelaporan timbang terima secara lisan, dilakukan validasi ke pasien
secara bersama-sama. Pelaksanaan timbang terima terdokumentasikan di buku timbang
terima yang sudah disediakan oleh ruangan. Tanda tangan yang tercantum dalam buku

4
2

timbang terima adalah tanda tangan perawat yang bertugas, tanpa tanda tangan dari perawat
jaga selanjutnya.
Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena dengan
timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa
dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggungjawab dan tanggunggugat
dari seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul
kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang
bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan
kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tingkat kepuasan pasien. Kegiatan
timbang terima yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat mampu
mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan baik, sehingga
kesinambungan informasi mengenai keadaan klien dapat dipertahankan.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien (data fokus).
b. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan pada
klien.
c. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

1.3 Manfaat
1. Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antara perawat.
b. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
e. Terhindar dari kekeliruan pemberian tindakan keperawatan.
2. Bagi Klien
a. Klien dapat menyampaikan secara langsung bila ada yang belum terungkap
b. Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
c. Merasa aman karena meningkatnya kepercayaan terhadap kinerja perawat
3. Bagi Rumah Sakit
a. Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.
b. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan
yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus
dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga
informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum
dilaksanakan. (Nursalam, 2002)
Conference adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan kegiatan
konsultasi.Conference dilakukan sebelum dan sesudah melaksanakan asuhan keperawatan
pada pasien. Pre conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum melaksanakan
asuhan keperawatan pada pasien. Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik
sesudah melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah-masalah secara
kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran berbagai
situasi lapangan yang dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana antisipasi sehingga
dapat meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan merupakan
cara yang efektif untuk menghasilkan perubahan non kognitif (McKeachie, 1962). Juga
membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan sehingga tidak terjadi
pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi bagi pemberi asuhan (Marelli, et.al, 1997).
Tujuan pre conference adalah:
a. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan asuhan
dan merencanakan evaluasi hasil.
b. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan.
c. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
Tujuan post conference adalah:
Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan
membandingkan masalah yang dijumpai.
Syarat pelaksanaan
a. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan post
conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan.
b. Waktu efektif yang diperlukan 10-15 menit
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,
perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan.
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, PP, dan PA (Jean, et.Al, 1973)
Pedoman pelaksanaan conference:
a. Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan
b. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
c. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa mendominasi dan
memberi umpan balik

4
5

d. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodik


e. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan mengambil
tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat yang berbeda
f. Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh pemimpin dan
kesesuainya dengan situasi lapangan

2.2 Tujuan
a. Menyampaikan kondisi atau keadaan klien secara umum.
b. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.
c. Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

2.3 Langkah-langkah
a. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
b. Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-hal apa
yang akan disampaikan.
c. Perawat primer menyampaikan kepada perawat primer sift selanjutnya meliputi :
1) Jumlah pasien: jumlah pasien baru, jumlah pasien lama dan pasien pulang
2) Identitas klien dan diagnosa medis
3) Masalah keperawatan
4) Data yang mendukung
5) Tindakan keperawatan yang sudah/ belum dilakukan
6) Rencana umum/ catatan khusus yang perlu dilakukan : pemeriksaan penunjang,
konsul, prosedur tindakan tertentu.
d. Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru.
e. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung melihat
keadaan klien.

2.4 Prosedur Timbang Terima


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :
a. Persiapan
1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap.
2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
b. Pelaksanaan
Timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang
mengganti jaga pada shift berikutnya :
1) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift atau operan.
2) Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan
mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien,
rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya
yang perlu dilimpahkan.
6

3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya
dicatat untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat jaga berikutnya.
4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
a. Identitas klien dan diagnosa medis.
b. Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul.
c. Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif).
d. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan.
e. Intervensi kolaboratif dan dependensi.
f. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.
5) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi tanya jawab
terhadap hal-hal yang ditimbang-terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal
yang kurang jelas.
6) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat.
7) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
8) Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukan validasi data
tidak lebih dari 5 menit.
c. Penutup
1) Kembali ke nurse station, klasifikasi data setelah keliling ke tiap pasien
2) Tanda tangan perawat dan kepala ruangan di lembar timbang terima
3) Laporan/ handover alat-alat yang dimiliki.
d. Pre Conference
Perawat primer membagi perawat associate dengan masing-masing tugas.
BAB 3

KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Hari / tanggal : Selasa 10 April 2018
Pukul : 08:00 WIB
Pelaksana : PP Pagi, Karu, PA pagi
Topik : Aplikasi peran, pelaksanaan timbang terima
Tempat : Ruang Nurse Station dilanjutkan di kamar klien
Sasaran : Seluruh klien kelolaan

3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Fifit Lailiyah, S.Kep
PP Pagi : Ismatul Khoiriyah, S.Kep
PA Pagi : Sentik Happy Aditawan, S.Kep
PP Siang : Wahyu Firmansyah, S.Kep
PA Siang : Endang Sunarti, S.Kep
Pasien : Tn X
Pasien : Ny Y

3.3 Metode dan Media


1. Metode :
a. Karu memimpin proses Timbang Terima
b. Melakukan timbang terima antara PP pagi dengan PP siang.
c. Melaporkan status keadaan klien dari PP pagi ke PP siang.
d. Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali.
2. Media:
a. Materi disampaikan secara lisan.
b. Dokumentasi klien (status/buku timbang terima).
c. Worksheet
d. Bolpoint

13
9

3.4 Alur Timbang Terima

Kedua kelompok dinas siap dan berkumpul di nurse


Persiapan station
Kepala ruangan membuka acara timbang terima
dilanjutkan dengan doa

PP membacakan laporan timbang terima

Pelaksanaan Karu menengahi dan memberikan kesempatan untuk


klarifikasi

Validasi ke setiap pasien

Kembali ke ruang pertemuan, karu memberikan


kesempatan bila ada yang didiskusikan

Penutup Timbang terima status dan alat

Penyerahan status dan alat

Penandatanganan oleh PP dan Karu

Timbang terima ditutup oleh karu

Pre Conference

Gambar 3.1 Alur Timbang Terima


10

KLIEN

DIAGNOSA MEDIS DIAGNOSA


MASALAH KEPERAWATAN
KOLABORATIF

RENCANA
TINDAKAN

TELAH BELUM
DILAKUKAN DILAKUKAN

PERKEMBANGAN /
KEADAAN PASIEN

MASALAH TERATASI SELURUHNYA,


SEBAGIAN, BELUM TERATASI DAN
TERDAPAT MASALAH BARU

Gambar 3.2 Pelaporan Timbang Terima (Nursalam, 2007)

3.5 Prosedur Timbang Terima

TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA

Persiapan 1. Kedua kelompok dinas sudah 5 menit Nurse Station Karu


siap dan berkumpul di Nurse PP
Station PA
2. Kelompok yang akan bertugas
menyiapkan catatan (Work
Sheet), PP yang akan
mengoperkan, menyiapkan
buku timbang terima &
nursing kit
3. Kepala ruangan membuka
acara timbang terima
dilanjutkan dengan doa

Pelaksanaan 1. Penanggung jawab malam 30 menit Nurse KARU


melakukan timbang terima Station PP
kepada PP dinas pagi, hal-hal PA
yang perlu disampaikan pada
saat timbang terima :
a. Identitas klien dan
diagnosa medis termasuk
hari rawat keberapa
b. Masalah keperawatan
c. Data Fokus (Subyektif
dan Obyektif)
d. Tindakan keperawatan
yang sudah/belum
dilaksanakan
e. Tindakan kolaboratif
f. Evaluasi tindakan yang
sudah dilaksanakan
11

g. Persiapan rencana umum


yang perlu dilakukan
(persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang,
konsul, prosedur tindakan
tertentu), perlu
disampaikan untuk
ditindak lanjuti
2. PP dinas pagi dapat
melakukan klarifikasi
terhadap data-data yang
disampaikan
3. Mengupayakan penyampaian
yang jelas, singkat, dan padat
4. Lama timbang terima setiap
klien kurang lebih 5 menit, Karu dan semua
kecuali kondisi khusus yang Ruang perawat
memerlukan keterangan lebih Perawatan
rinci
5. Karu diikuti semua perawat
keliling ke tiap pasien. PP
dinas pagi melakukan validasi
data
Penutup 1. Perawat kembali ke Nurse 5 menit Nurse station Karu
Station. Diskusi tentang PP
validasi data PA
2. Laporan timbang terima
ditandatangani oleh kedua PP
dan mengetahui Karu (kalau
pagi saja).
3. Reward Karu terhadap
perawat yang akan dan selesai
bertugas.
4. Penutup oleh karu.
5. Pre conference (Perawat
primer dinas pagi membagi
perawat associate sesuai
dengan jumlah bed)

3.6 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara
lain: Catatan timbang terima, status klien, worksheet, dan kelompok shift timbang terima.
Kepala ruangan selalu memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada
pergantian shift yaitu malam ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan timbang trima pada shift sore
ke malam dipimpin oleh penanggungjawab yang bertugas saat itu.
2. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat penanggung
jawab pagi mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift.
Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke bed klien dan kembali
lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup identitas klien, diagnosa keperawatan,
intervensi yang sudah dilakukan, intervensi yang belum dilakukan dan pesan khusus.
Setiap klien dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien.
12

3. Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.
BAB 4
PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pelaksanaan Kegiatan
Hari/ Tanggal : Selasa, 10 April 2018
Pukul : 08.00 WIB - Selesai
Pelaksana : Karu, Perawat Primer dan Perawat Associate
Topik : Aplikasi peran, pelaksanaan timbang terima
Tempat : Ruang Dewasa Umum RS. Muhammadiyah Gresik
Acara dihadiri oleh :
1. Pembimbing dari pendidikan 1 orang
2. Pembimbing dari ruangan 1 orang
3. Supervisor 1 orang
4. Mahasiswa PSIK UNGRES sebanyak 11 orang

2. Pengorganisasian
Karu : Fifit Liliyah., S.Kep
PP malam : Ismatul Khoiriyah., S.Kep
PP pagi : M. Wahyu Firmansyah., S.Kep
PA malam : Sentik Happy Aditawan., S.Kep
PA pagi : Endang Sunarti., S.Kep
Observer : Ivon Machda Rosalia., S.Kep
Supervisor : Dr. Roihatul Zahroh, S.Kep.Ners, M.Ked
Pembimbing : 1. Nur Qomariyah, S.Kep, Ners.M. Kep.
2. Churin’in, S. Kep. Ners.

13
14

3. Hasil evaluasi
1. Evaluasi stuktur
Persiapan dilakukan selama 4 hari mulai dari pembuatan proposal, undangan, berlatih
role play. Acara dimulai sesuai jadwal.
2. Evaluasi Proses
15

NO WAKTU KEGIATAN
1. 08.00 – 09.00 WIB Pelaksanaan Roleplay sedang berlangsung
Persiapan :
1. Kedua kelompok dinas sudah siap dan berkumpul di
nurse station.
2. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan catatan
(Work Sheet), PP yang akan mengoperkan
menyiapkan buku timbang terima
3. Kepala ruangan membuka acara timbang terima
dilanjutkan dengan doa bersama.

Pelaksanaan :

1. PP dinas malam melakukan


timbang terima pada PP dinas pagi, hal-hal yang perlu
disampaikan saat timbang terima :
a. Identitas klien dan diagnose medis.
b. Masalah keperawatan yang muncul.
c. Data fokus (keluhan subjektif dan obyektif).
d. Rencana keperawatan yang sudah/belum
dilaksanakan.
e. Tindakan kolaboratif dan dependensi.
f. Persiapan rencana umum yang perlu dilakukan
(persiapan operasi, pemeriksaan penunjang,
konsul, prosedur tindakan tertentu), perlu
disampaikan untuk ditindaklanjuti.
2. PP yang akan dinas
melakukan klarifikasi terhadap data yang akan
disampaikan.
3. Sedapatnya mengupayakan
penyampaian yang jelas, singkat dan padat.
4. Karu diikuti semua perawat
keliling ke tiap pasien. PP yang akan dinas melakukan
validasi data.
5. Lama timbang terima setiap
pasien kurang lebih 5 menit, kecuali kondisi khusus
yang memerlukan keterangan lebih rinci.

Penutup :

1. Perawat kembali ke Nurse Station, diskusi tentang


hasil validasi.
2. Kedua PP menandatangani laporan timbang
terimadiketahuioleh KaRu.
3. Karu memberikan reward kepada PP dan PA yang
telah dinas dan mengucapkan selamat berkerja kepada
PP dan PA yahng akan dinas.
4. Karu menutup timbang terima.

2. 09.00-09.20 WIB 1. Observer (Ivon Machda Rosalia., S.Kep)


a. Alur role play sudah sesuai dengan teori.
b. PP malam kurang luwes dalam penyampaian
operan (kurang lengkapnya penyampaian data
fokus pasien, seperti keluhan utama pasien)
2. Ibu Churin’in, S.Kep, Ners
16

a. Alur role play sudah bagus sesuai dengan teori.


b. PP malam masih terlihat grogi dalam
menyampaikan operan
3. Ibu Dr. Roihatul Zahroh, S.Kep, Ns., M. Ked
a. PP malam masih terlihat grogi dalam penyampaian
operan
b. Jaga attitude ketika berhadapan dengan pasien,
jangan terkesan bercanda sehingga pasien
nantinya kurang percaya dengan perawat.
c. Karu sudah tegas dan sesuai peran, namun masih
terkesan galak.
4. Ibu Nur Qomariyah, S.Kep, Ns., M. Kep.
a. Alur sesuai dengan teori
b. Lengkapi rencana tindakan selanjutnya pada pasien
seperti rencana USG, rontgen, dll
c. Saat operan obat, jelaskan berapa jam lagi untuk
persiapan obat selanjutnya.
4. Evaluasi Hasil
1. Pelaksanaan Supervisi dilaksanakan di Ruang Dewasa Umum RS. Muhammadiyah
Gresik.
2. Persiapan pelaksanaan Timbang Terima: lembar work sheet, status pasien, dan buku
timbang terima keperawatan.
3. Perawat yang bertugas pelaksanaan Timbang Terima adalah Karu, perawat primer
didampingi perawat associate.
4. Pelaksanaan Timbang Terima sesuai dengan rencana dan alur yang telah ditentukan.
5. Perawat yang bertugas sesuai perannya.
5. Hambatan
1. Pelaksanaan Timbang Terima belum optimal karena ada beberapa hal yang belum
dijelaskan kepada pp yang bertugas selanjutnya, hal ini dikarenakan pemeran belum
percaya diri dengan adanya pembimbing klinik dan pembimbing akademik.
6. Dukungan
1. Proses bimbingan pelaksanaan Timbang Terima oleh pembimbing akademik dan
ruangan.
2. Adanya kerjasama dan kesempatan yang seluas-luasnya antara pihak perawat ruangan
dengan mahasiswa sebagai pelaksana.

Gresik, 10 April 2018


17

Penanggung Jawab Kegiatan Ketua Kelompok

(Siti Nur Faridah ,S.Kep) (Choirul Anwari, S.Kep)

Mengetahui,
Pembimbing Klinik Pembimbing Pendidikan

(Churin’in, S.Kep., Ns) (Siti Nur Qomariyah, S.Kep, Ns., M. Kep.)


BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Timbang terima dilaksanakan oleh mahasiswa setiap hari sesuai dengan pergantian shift,
begitu pula untuk di ruangan, pelaksanaan timbang terima juga dilaksanakan setiap pergantian
sift. Pelaksanaan timbang terima dapat berjalan lancar sesuai perencanaan dan semua anggota
dapat melaksanakan kegiatan sesuai peran masing-masing.

5.2 Saran

Timbang terima keperawatan sebaiknya dilaksanakan secara tepat waktu tiap pergantian
shift di ruang rawat inap dewasa umum oleh perawat-perawat yang terlibat dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien, lembar dokumentasi seharusnya diisi lengkap dan seakurat
mungkin untuk menunjang proses timbang terima yang optimal, dan pada saat ke pasien, Karu
dan PP perlu menanyakan kebutuhan dasar pasien.

DAFTAR PUSTAKA

15
16

Gillies, 1989. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem. Edisi Terjemahan. Alih
bahasa : Dika Sukmana dkk. Jakarta

Nursalam, 2002. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.


Jakarta: Salemba Medika

PSIK, 2003. Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan Ners. Surabaya

Suarli, YB. 2009. Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis. Jakarta: Erlangga

Suyanto, 2008. Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta:
Mitra Cendika Press

LAMPIRAN
17

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS GRESIK
2018

FORMAT TIMBANG TERIMA

NM................ Tgl............................ SHIFT............................


Bed Nama pasien Dx medis Masalah Catatan Observasi
Keperawatan

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS GRESIK
18

2018

Petunjuk Teknis
Pengisian Format Timbang Terima

I Tujuan
Laporan timbang terima dibuat dengan tujuan sebagai bahan pertanggung jawaban serta
dokumentasi terhadap informasi-informasi yang berkaitan dengan kondisi atau keadaan pasien
secara umum dan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan pada pasien.
II Petunjuk Penulisan
1. Perawat primer wajib mengisi:
 Identitas pasien: nama pasien/usia, kelas, tanggal, diagnosa medis.
 No bed dan nama pasien
 Masalah keperawatan pasien yang terjadi saat itu sesuai data subjektif dan objektif
 Data subjektif (data yang diungkapkan oleh klien) dan data objektif (data yang ada
pada pasien)
 Intervensi yang sudah diberikan kepada pasien.
 Intervensi yang belum dilaksanakan yaitu rencana-rencana keperawatan yang belum
diimplementasikan kepada pasien
 Catatan khusus seperti pemeriksaan penunjang, konsul, prosedur tindakan tertentu
(observasi tanda-tanda vital, balance cairan, transfusi dan sebagainya) yang perlu
dioperkan ke pada perawat primer shift selanjutnya.
2. Laporan timbang terima di tanda tangani oleh karu, perawat primer pagi dan perawat primer
sore.

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS GRESIK
19

2018

Petunjuk Teknis
Pengisian Work Sheet

I Tujuan
Work sheet dibuat dengan tujuan sebagai catatan perawat primer dan perawat asociate yang
berisi data-data klien untuk memudahkan perawat melakukan asuhan keperawatan kepada klien.

II Petunjuk Penulisan
1. Lengkapi identitas pasien meliputi:
 Nama perawat yang bertugas
 Jadwal shift
 Tanggal
2. Mengisi
 no bed
 nama pasien
 diagnosa medis
 masalah keperawatan yang terjadi
 catatan khusus yang berisi rencana tindakan yang akan dilakukan
 observasi yang berisi tanda-tanda vital pasien.
20

Narasi Timbang Terima


PRA TIMBANG TERIMA
1. Kedua petugas sift dinas sudah siap dan berkumpul di Nurse Station
Kelompok yang akan bertugas menyiapkan catatan (Work Sheet). PP yang
akan mengoperkan menyiapkan buku timbang terima.
PA Pagi : ners, ini laporan timbang terima sudah siap, apakah petugas yang
sift sore sudah datang ?
PA Pagi : Sudah, persiapannya sudah lengkap
2. Kepala Ruangan membuka acara timbang terima
Karu : “apakah sudah siap timbang terima?”
PP pagi dan sore : “siap bu..”
3. Kepala ruangan membuka acara timbang terima dilanjutkan dengan doa
bersama
Karu : Assalamualaikum Wr.Wb nurse, sebelum kita melanjutkan timbang
terima, marilah kita berdoa terlebih dahulu agar dalam berkerja diberikan
petunjuk oleh Allah dan diberikan kemudahan dalam berkerja dan segera
diberi kesembuhan pada pasien kita, mari kita tundukkan kepala sejenak untuk
berdoa, berdoa dimulai.. (peserta timbang terima berdoa), berdoa selesai.
Silahkan ners selaku PP dinas pagi bisa dimulai untuk timbang terima.

PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA


1. PP dinas pagi melakukan timbang terima kepada PP dinas sore. Hal-hal yang
perlu disampaikan PP saat timbang terima :
 Identitas klien dan diagnosa medis
 Masalah keperawatan
 Data yang mendukung
 Tindakan yang sudah/belum dilaksanakan
 Rencana umum yang perlu dilakukan : pemerikasaaan penunjang, konsul,
prosedur tindakan tertentu.
PP pagi : ”Baik terimakasih, Ass, saya selaku PP dinas pagi akan
menyampaikan timbang terima, yang pertama pasien atas nama Ny.X,
diagnosa X, dirawat oleh dokter X, cara pembayaran asuransi atau umum
disini masalah keperawatannya adalah X, data subjektif : Px mengeluh
badannya panas. Data objektif : Nadi :100x/mnt Suhu : 36◦C RR: 20x/mnt
hasil laborat yang telah diperiksa tanggal 01-04-2018 Hb :13,2 gr/dl, PCV :
38,1%, trombosit 241^3/UL, widal :negatif, rencana keperawatan yang sudah
dilakukan melakukan kompres, mengganti baju pasien dengan baju yang bisa

20
21

meyerap keringat dan yang belum dilakukan.....,tindakan kolaborasi dan


depensif. Persiapan pemeriksaan penunjang/tindakan tertentu.
PP Sore mengkalrifikasi data yang disampaikan
PP Sore : ”terimakasih ners, (tindakan sudah di billing sistem, injeksi sudah masuk
atau tidak, ada alaergi atau tidak, sudah visite?, apakah ada perubahan terapi?”

Karu diikuti semua perawat keliling. PP yang akan dinas melakukan validasi

2. Karu diikuti semua perawat keliling kesetiap


klien. PP dinas sore melakukan validasi data (Karu, PP dinas pagi ke dinas sore, PP
dinas pagi dan siang menuju ke bed pasien )
Karu : ”Assalamualaikum...selamat pagi ibu, ini saatnya pergantian petugas dari yang
dinas pagi ke dinas sore, disini yang dinas sore ada ners isma dan ners sentik, nanti
dirawat yang dinas sore.
PP sore : ”bagaimana kondisi ibu saat ini, apakah ada keluhan?, nani saya yang akan
merawat ibu untuk sore sampai malam ini.

Perawat kembali ke ners station diskusi tentang hasil validasi


Karu :”bagaimana ners sentik?sudah jelaskah operannya?,apakah ada yang [erlu
diklarifikasi?

Evaluasi timbang terima........................

PP Sore : Sudah bu fifit......operannya....


(kedua PP menandatangani laporan timbang terima)

Karu :"terimakasih ners endang dan ners wahyu yang telah melakukan kerja sift pagi
dengan baik dan atas timbang terima yang sudah dilakukan dan kepada ners isma dan
ners sentik selamat berkerja, semoga pekerjaannya dilindungi oleh Allah.

PENUTUP
Karu menutup timbang terima
Karu :’sebelum saya tutup mari kita berdoa sejenak supaya tim RDU tetap semangat
dan kompak serta lancar dalam berkerja dan selesai tepat pada waktunya, pasti bisa !!
Ruang RDU kompak,sukses,no komplain!!

21

Anda mungkin juga menyukai