PELAKSANAAN
Pada bab ini akan diuraikan aplikasi Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) yang dilaksanakan dalam praktek manajemen keperawatan di Ruang Anak
Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik pada tanggal 29 April s/d 11 Mei 2019. Pelaksanaan
MAKP ditekankan pada komponen utama yaitu: (1) Penetapan Tenaga Keperawatan, (2)
Sistem MAKP, (3) Penerimaan Pasien Baru, (4) Timbang Terima (5) Ronde
Keperawatan, (6) Discharge Planning, (7) Supervisi keperawatan, (8) Sentralisasi obat
dan (9) Dokumentasi Asuhan Keperawatan
PERAWAT PERAWAT
PRIMER PRIMER
PERAWAT PERAWAT
ASSOCIATE ASSOCIATE
KLIEN KLIEN
4.2.2 Pelaksanaan
Uji coba penerapan model asuhan keperawatan profesional dilaksanakan pada
minggu pertama pada tanggal 26-27 April 2019. Dalam uji coba masing-masing
anggota kelompok berperan sebagai kepala ruangan, perawat primer dan perawat
associate dengan jadwal dinas pagi semua.
Pelaksanaan tahap pertama minggu ke-2 mulai tanggal 29 April-5 Mei 2019,
tahap kedua minggu ke-3 mulai tanggal 6-12 Mei 2019 dengan pembagian peran
seperti uji coba dengan jadwal dinas pagi, sore, dan malam.
Pada minggu ke-5 dilakukan evaluasi terhadap pelayanan MAKP dengan hasil
pasien kelolaan menyatakan sangat puas terhadap pelayanan yang diberikan.
4.2.3 Hambatan
Pada minggu awal pelaksanaan MAKP di ruang Interna Wanita pada pasien
kelolaan kami mengalami beberapa hambatan :
1. Tingkat adaptasi mahasiswa yang berbeda pada setiap peran.
2. Kasus pasien kelolaan yang bervariasi, seperti digestif, onkologi, nefro,
hemato, hepato, dan endokrin.
3. Karena pada minggu pertama mahasiswa masih belum shift (dinas pagi) semua
sehingga pelaksanaan MAKP belum optimal.
Namun pada minggu selanjutnya hambatan tersebut dapat diminimalkan oleh
kelompok dengan bantuan kepala ruangan, pembimbing klinik dan perawat
ruangan.
4.2.4 Dukungan
Tenaga keperawatan ruangan memberikan kesempatan dan dukungan kepada
mahasiswa praktek manajemen dalam mengaplikasikan peran pada penerapan
model asuhan keperawatan profesional primary nursing.
4.4.3 Hambatan
Selama pelaksanaan tidak terdapat hambatan yang berarti karena kerjasama yang
baik antara anggota kelompok.
4.4.4 Dukungan
Perawat dan pembimbing ruangan bekerja sama dalam kegiatan timbang terima
pasien sehari-hari.
Kegiatan sentralisasi obat dengan dihadiri supervisor dilakukan pada hari Jumat
tanggal 03 Mei 2019 pada pukul 10.00 WIB. Adapun kegiatan yang dilakukan
adalah setelah PP menyampaikan kepada kepala ruangan tentang sentralisasi obat
pada An. AZ 5 th dengan diagnosa Dengue Hemorragic Fever.
Pada tahap persiapan Karu memvalidasi kesiapan PP dalam melaksanakan
sentralisasi obat dan memeriksa kelengkapan administrasi sentralisasi obat
(meliputi: informed consent, formulir pemberian obat oral dan injeksi, lembar serah
terima obat). Saat pelaksanaan Karu dan PP menuju pada bed pasien. Karu memberi
salam pada klien dan keluarga kemudian mempersilahkan PP untuk menjelaskan
sentralisasi obat. PP lalu memberikan infomasi kepada pasien dan keluarga tentang
sentralisasi obat (tujuan, manfaat, informed concent, lembar serah terima obat,
daftar pemberian obat, tempat penyimpanan) dan memberikan kesempatan bertanya
pada pasien dan keluarga. PP meminta pasien dan atau keluarga untuk mengisi
persetujuan dilakukan sentralisasi obat
PP menerima obat dari pasien atau keluarga. Kemudian PA melakukan
pencatatan pada format penerimaan obat oral dan injeksi, yang meliputi : identitas
pasien, nama obat, dosis dan cara pemberiannya, jumlah obat yang diterima dari
pasien atau keluarga, jam dan nama penerima obat. Lalu PP dan PA menyiapkan
obat sesuai program terapi baik obat oral maupun obat injeksi dan diberikan sesuai
dengan jadwal. PP memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga mengenai
nama obat yang akan diberikan, manfaat dosis, cara pemberian, efek samping dan
kontra indikasinya. PA memberikan obat kepada pasien dengan melibatkan keluarga
dan mengobservasi efek sampingnya.
Evaluasi dari supervisor adalah pada medication chart lebih baik diduplikasi
dengan menggunakan karbon sehingga bisa digunakan sebagai arsip yang disimpan
oleh perawat dan pasien.
4.8.3 Hambatan
Saat pelaksanaan sentralisasi obat pasien setuju untuk menandatangani inform
consent. Dalam pelaksanaan sentralisasi obat.
4.8.4 Dukungan
Kerjasama antara kelompok dengan keluarga pasien dan perawat ruangan
berjalan dengan baik. 100% pasien kelolaan setuju dilakukan sentralisasi obat