PENDAHULUAN
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan UPT (Unit Pelaksana Teknis) dibawahnya
serta rumah sakit, diantaranya adalah penyakit Kusta yang merupakan program
masalah yang sangat komplek. Masalah yang dimaksud adalah bukan hanya dari
segi medis seperti cacat fisik, tetapi juga meluas sampai masalah sosial, ekonomi,
kemampuan negara itu dalam memberi pelayanan yang memadai dalam bidang
Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti masyarakat, keluarga, termasuk
1
2
Record bahwa Indonesia ditemukan 21.538 kasus, sedangkan di dunia kasus yang
dilaporkan 312.036 dan jumlah kasus baru pada pertengahan tahun 2008
Penderita kusta yang dilaporkan di Kabupaten Cirebon pada tahun 2013 sebanyak
293 orang yang terdiri dari 16 penderita tipe Pausi Basiler (PB) dan 277
pernderita tipe Multi Vasiler (MB) dan cacat tingkat 2 ada 1 orang. Sementara
pada bulan Januari sampai September tahun 2015 penderita kusta di Kabupaten
Cirebon sebanyak 230 orang yang terdiri dari 10 penderita tipe Pausi Basiler (PB)
dan 220 penderita tipe Multi Basiler (MB) dan cacat tingkat 2 ada 3 orang.(3)
tempat pelayanan kesehatan yang melayani penderita kusta. Pada tahun 2015 dan
tiga tahun terakhir ada 6 penderita kusta yang mengalami tingkat cacat 2,
jaringan tangan, kaki, dan adanya ulkus di kaki. Hal ini disebabkan karena
kecacatan penyakitnya.(13)
3
terhadap suatu penyakit tidak atau belum diketahui maka sikap dan tindakan
Penderita kusta dengan gejala dini belum menderita cacat dan kalau segera
diobati proses penyakitnya terhenti dan penyakitnya sembuh tanpa cacat. Jadi
cacat timbul karena karusakan saraf perifer yang permanen. Angka kecacatan
MDT sampai RFT. deteksi dini adanya reaksi kusta dengan pemeriksaan fungsi
saraf secara rutin, menangani reaksi kusta, melakukan penyuluhan, perawatan diri,
tersebut, peran masyarakat sebagai kader dan petugas di unit kesehatan terdepan
pengobatan yang berlangsung tidak terlaksana dengan baik oleh keluarga maupun
tinggi, dan kekambuhan meningkat serta risiko penularan terhadap keluarga dan
orang lain sangat tinggi. Lebih fatal lagi adalah terjadinya resisten kuman
terhadap beberapa obat MDT atau Multidrug Resistance, sehingga penyakit kusta
pendekatan yang logis dan sistematis dalam bekerjasama dengan keluarga dan
yang inti dan esensinya merupakan dari satu titik semua tindakan keperawatan
yang disengaja dan disadari dari satu titik ketitik lain untuk mencapai tujuan.(4)
tentang asuhan perwatan keluarga dan upaya pencegahan kecacatan kusta dari
Karena dampak penyakit kusta yang tidak segera diobati bisa menimbulkan
kecacatan yang lebih komplek bukan cacat fisik saja tetapi berdampak pada
kebutuhan dasar manusia. Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang
kusta dan dapat menambah wawasan serta dapat dijadikan sebagai referensi dasar
kusta.
2. Bagi Puskesmas Wangunharja Kabupaten Cirebon
Sebagai masukan dalam rangka meningkatkan pelayanan di bidang P2
Kusta.
guna upaya pencegahan kecacatan kusta secara dini agar keluarga tidak
tertular.
5. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dari pengalaman
tempat karena masih terdapat keluarga yang belum mengetahui tentang asuhan
perwatan keluarga dalam upaya pencegahan kecacatan pada penyakit kusta dan