PENDAHULUAN
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
Pengelolaan kesehatan yang terpadu perlu dikembangkan agar lebih mendorong peran
positif terhadap kesehatan masyarakat, maka seluruh elemen dari Sistem tenaga
Keperawatan sebagai salah satu tenaga kesehatan perlu berperan serta dalam
kesehatan masyarakat tersebut dan dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
mana perawatan kesehatan komunitas sebagai suatu sintesis dari keperawatan dan praktik
kesehatan umum yang diaplikasikan untuk promosi dan melindungi kesehatan masyarakat
dan masyarakat baik yang sehat ataupun yang sakit atau yang mempunyai masalah
tujuan dari keperawatan komunitas adalah untuk mencegah dan peningkatan kesehatan
keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas dan melalui perhatian langsung terhadap
masyarakat area Kecamatan Pasar Muara Bungo, Kelurahan Bungo Barat RW 01 Rt 01-
03. Pengalaman belajar ini akan berguna dalam bentuk memberikan pelayanan dan
Peran serta masyarakat diartikan sebagai suatu proses dimana individu, keluarga
dan masyarakat bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri dengan berperan sebagai
kemndirian dan perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional berkewajiban untuk
memfasilitasi dalam pencapaian tujuan tersebut. Seperti apa yang telah dilakukan
mahasiswa STIKes Perintis di Kecamatan Pasar Muara Bungo, Kelurahan Bungo Barat Rw
01 Rt 01-03.
keperawatan komunitas dan keluarga Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Perintis
Padang ini dilaksanakan pada tanggal 08 april 2019, dimana langkah awal yang telah
dilakukan itu dengan menggunakan pendekatan melalui winshield survey yaitu identifikasi
Kecamatan Pasar Muara Bungo Kelurahan Bungo barat. Kelompok memilih Wilayah RW
01 Kelurahan Bungo barat kec. Pasar muaro bungo sebagai wilayah binaan karena rata-
rata masyarakat berpendidikan SMA dan bekerja sebagai wiraswasta, menderita penyakit
1.1.1 Tujuan
dan 03.
ditemukan di masyarakat.
kegiatan tindak lanjut untuk hal-hal yang perlu dilaksanakan oleh mahasiswa
dan masyarakat.
6. Mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan selama praktek keperawatan
Rt 01-03.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi
tempat ibadah yang sama atau adanya kesamaan minat seperti pekerjaan (Mubarak,
2005)
sintesis dari keperawatan dan praktik kesehatan umum yang diaplikasikan untuk
yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit
yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan
kiat keperawatan ditujukan terutama pada kelompok risti (keluarga dengan risti) dalam
memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga serta kelompok atau masyarakat
melalui langkah – langkah : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan
fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih bersar yang ditujukan
kepada individu, keluarga yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi
hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat
oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.
4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
berkesinambungan.
harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
keperawatan.
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
D. Sasaran
a. Individu
b. Keluarga
Keluarga yang teridentifikasi yang mempunyai atau potensial mepunyai
kesehatan.
a) Keluarga yang sudah kontak dengan tenaga kesehatan tapi belum mampu
dan lingkungan serta belum mampu merawat anggota keluarga yang sakit.
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau
fenomena.
Teori keperawatan didefinisikan oleh Efendi & makhfudli (2009) sebagai usaha
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan
asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.Beberapa Teori dan Model yang
Roda pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan delapan
a. Betty Neuman mengajukan model sistem ini, perlu diadaptasi padaCHN dengan
b. Pada model ini, manusia dipandang sebagai sistem terbuka dimana berinteraksi
e. Respons sistem terhadap stresor dilihat dalam satu lingkaran konsentris : Core
komunitas, tingginya proporsi penduduk sosial ekonomi rendah atau suplai air
global.
g. Peran CHN sesuai model ini : membantu komunitas menjaga kestabilan dengan
a. Dorothy Orem merupakan ners administrator dan pendidik fokus perhatian pada
menjadi tepat.
e. Kebutuhan Self-Care :
kemajuan Perkembangan.
a. Sister Callista Roy’s model, jelaskan manusia sebagai sistem terbuka dan
menghasilkan respons.
d. Proses regulator menerima stimulus dari lingk internal dan eksternal, proses
berbagai variabel sehingga level adaptasi akan berubah secara konstan. CHN
kemampuan adaptasinya.
1. Kemitraan (partnership)
2. Pemberdayaan (empowerment)
3. Pendidikan kesehatan
dalam pengelolaan diabetes secara mandiri juga diuraikan pada bagian berikut :
a. Kemitraan
Kemitraan memiliki definisi hubungan atau kerja sama antara dua pihak
atau memberikan manfaat (Depkes RI, 2005). Perawat spesialis komunitas perlu
komunitas, yaitu (1) lingkaran pengkajian masyarakat pada puncak model yang
atau Klub Jantung Sehat Yayasan Jantung Indonesia), dan tokoh masyarakat
setempat.
b. Pemberdayaan
kekuatan ide baru, dan kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru
McEwan, 2001).
komunitas.
Pada tahap ini dapat melakukan apa yang diajarkan secara mandiri.
c. Pendidikan Kesehatan
a) Pencegahan primer
c) Pencegahan tersier.
d. Proses Kelompok
Proses kelompok merupakan salah satu strategi intervensi keperawatan
Keluarga atau Karang taruna. Kegiatan pada kelompok ini disesuaikan dengan
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai oleh agar dapat mencapai masa tua
yang sehat, bahagia, berdaya guna dan produktif selama mungkin (Depkes RI,
2011).
kesehatan fisik dan mental yang lebih baik daripada yang lebih sedikit
ini juga terkait dengan rendahnya risiko morbiditas dan mortalitas (Berkman,
(Cohen, 1988).
mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Menurut Helvie (2000), terdapat tiga
adalah :
mcewan, 2001; green & kreuter, 1991). Sejalan dengan mapanga dan
sendiri.
kepada masyarakat.
komunitas
1. Pengkajian
masyarakat.
b. Pengkajian individu : Berhubungan dengan keluarga, pola hubungan, peran dan
pola pertahanan/koping.
d. Pengkajian komunitas :
a) Inti
1) Sejarah
2) Demografi
3) Etnis.
sejarah.
sensus.
b) Pengkajian sub – sub sistem
1) Lingkungan.
sensus.
studi dokumentasi.
3) Ekonomi.
ekonomi saat ini dan yang akan datang, kondisi kerja dan lingkungan
kerja yang beresiko, jumlah dan rata- rata injury dan kesakitan akibat
laporan statistik/sensus.
studi dokumentasi.
wilayah setempat.
6) Komunikasi.
satu dengan yang lain, adakah tempat khusus untuk berkumpul, hal –
literature/perpustakaan.
7) Pendidikan.
8) Rekreasi.
waktu luang , partisipasi dalam waktu luang dan aktivitas social, social
perpustakaan.
c) Persepsi
tinggal mereka.
ii. Data tersebut diambil dari group atau kelompok yang berbeda dari
yang ada.
e) Analisa data
kehidupan yang benar nyata pada individu, keluarga, komunitas. Hal ini
individu, keluarga, komunitas. Hal ini didukung oleh faktor-faktor resiko yang
c. Komposisi Diagnosis
a) Agregat yg terisiko
b. Strategi Intervensi
a) ProsesKelompok
b) Pendidikan Kesehatan
2004).
1) Penyuluhan kesehatan
2) Penyebaran leaflet
1) Pembinaan keluarga/Kelompok
2) Pembinaan kelompok dan masyarakat
d) Intervensi Profesional
2) Terapi komplementer
4. IMPLEMENTASI
klien dan berorientasi pada hasil, sebagaiman yang digambarkan pada rencana.
dan lingkungan, model memandu peran dan tindakan yang dilakukan perawat
5. EVALUASI
wawancara dan test. Hal tersebut dapat dilakukan sebelum dan sesudah
program/implemantasi.
c. Terdapat tiga tipe evaluasi yang menjelaskan apa yang perlu dievaluasi yaitu :
PENGKAJIAN KOMUNITAS
A. PENGKAJIAN
pengkajian sebagai awal bagi kelompok untuk mengidentifikasi data data yang ada pada
dan 03 Kecamatan Pasar Muara Bungo Kelurahan Bungo barat kelompok mengunjungi
Setelah itu kelompok menjelaskan tujuan dari kunjungan ini yaitu untuk
Kecamatan Pasar Muara Bungo Kelurahan Bungo barat. Setelah dilakukan wawancara
RT 01, 02 dan 03 Kecamatan Pasar Muara Bungo Kelurahan Bungo Timur yaitu
01, 02 dan 03 Kecamatan Pasar Muara Bungo Kelurahan Bungo Timur, kelompok
Masing-masing sub pokok kuesioner terdiri atas pernyataan tentang tanda dan
teknik sampling dari jumlah total KK 267 maka diambil jumlah sample 73 KK, setelah
dilakukan proses pengumpulan data pada tanggal 20-21 april 2019 maka selanjutnya
dilakukan pengolahan data dan perumusan masalah pada tanggal 26-28 april 2019.
Oleh karena itu dengan adanya masalah maka perlu di selesaikan bersama masyarakat
Lokakarya mini RW. Oleh karena itu kelompok akan melakukan lokakarya mini tingkat
pengolahan data menggunakan system SPSS pada setiap sub system pernyataan dan
didapatkan hasil dari setiap subsistem pernyataan. Setelah dilakukan pengolahan data
dan pembuatan laporan, dilakukan loka karya mini (LOKMIN) untuk memaparkan hasil
yang didapat saat pengkajian dan mendiskusikan prioritas masalah dan kegiatan apa
Muara Bungo Kelurahan Bungo dengan masalah barat PHBS, hipertensi, dan ASI
Eksklusif
B. Demografi
1. Usia
Tabel 1.1 Distribusi Penduduk Berdasarakan usia KK
di RW 01 Bungo Barat tahun 2019
Usia F %
0-1 tahun 0 0
2-5 tahun 0 0
6-12 tahun 0 0
13-19 tahun 0 0
20-59 tahun 62 84.9
> 60 tahun 11 15.1
Total 73 100
Analisa Tabel:
Dari tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa distribusi KK yang berjumlah
73 orang berdasarkan tingkat umur di RW 01 Bungo Barat di dapatkan mayoritas
KK berusia 20-59 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas KK memiliki usia
yang produktif.
2. Jenis kelamin
Analisa Tabel:
Dari tabel 1.2 diatas dapat diketahui bahwa distribusi KK yang berjumlah
73 orang berdasarkan jenis kelamin di RW 01 Bungo Barat di dapatkan
mayoritas KK berjenis kelamin laki-laki
3. Pekerjaan
Pekerjaan F %
Pns 4 5.5
Wiraswasta 37 50.7
Petani 18 24.7
IRT 6 8.2
Tidak bekerja 8 11
Total 73 100
Analisa Tabel:
Dari tabel 1.3 diatas dapat diketahui bahwa distribusi KK yang berjumlah
73 orang berdasarkan pekerjaan di RW 01 Bungo Barat didapatkan lebih dari
separo KK bekerja sebagai wiraswasta.
4. Pendidikan
Analisa Tabel:
Dari tabel 1.4 diatas dapat diketahui bahwa distribusi KK yang berjumlah
73 orang berdasarkan pendidikan di RW 01 Bungo Barat di dapatkan sebagian
besar berpendidikan SMA sebanyak 32.9%. Hal ini menunjukkan bahwa memiliki
pengetahuan yang cukup tinggi
C. PHBS
1. Pengetahuan tentang PHBS
Berdasarkan hasil pengolah data pengetahuan tentang PHBS masyarakat RW 01
Bungo Barat.
Dari diatas diketahui distribusi Tabel 1.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan sikap KK di
RW 01 Bungo Barat tahun 2019
Sikap F %
Baik 30 41.1
Kurang baik 43 58.9
Total 73 100
3. Tindakan PHBS
Berdasarkan hasil pengolah data tindakan tentang PHBS masyarakat RW 01 Bungo
Barat
Dari tabel diatas diketahui distribusi penduduk berdasarkan tindakan tentang PHBS di
RW 01 didapatkan dari 73 KK mayoritas melakukan tindakan tentang PHBS dengan
kurang baik sebanyak 56.2%. Hal ini dapat menyebabkan resiko terjadinya penurunan
kesehatan.
D. ASI EKSKLUSIF
1. Pengetahuan tentang asi ekslusif
Tabel 1.8 Distribusi Penduduk Berdasarkan pengetahuan KK
di RW 01 Bungo Barat tahun 2019
Pengetahuan F %
Tinggi 65 89
Rendah 8 11
Total 73 100
Dari tabel diatas diketahui distribusi penduduk berdasarkan pengetahuan tentang asi
ekslusif di RW 01 didapatkan dari 73 KK mayoritas memiliki pengetahuan yang tinggi
sebanyak 89%. Hal ini menunjukkan pemahaman pengetahuan tentang asi ekslusif
sudah baik. Yang mana berdampak positif terhadap kesehatan keluarga.
2. Sikap
Tabel 1.9 Distribusi Penduduk Berdasarkan sikap KK tentang Asi ekslusif
di RW 01 Bungo Barat tahun 2019
Sikap F %
Baik 32 43.8
Kurang baik 41 56.2
Total 73 100
Dari tabel diatas diketahui distribusi penduduk berdasarkan sikap tentang asi
ekslusif di RW 01 didapatkan dari 73 KK mayoritas memiliki sikap yang kurang baik
sebanyak 56,2 %. Hal beresiko terjadi penurunan kesehatan.
3. Tindakan
E. HIPERTENSI
1. Pengetahuan tentang hipertensi
Tabel 2.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan pengetahuan tentang hipertensi KK RW 01
Bungo Barat tahun 2019
Pengetahuan F %
Rendah 54 74
Tinggi 19 26
Total 73 100
Dari tabel diatas diketahui distribusi penduduk berdasarkan sikap tentang hipertensi
di RW 01 didapatkan dari 73 KK mayoritas memiliki sikap yang kurang baik sebanyak 74
%. Hal beresiko terjadi penurunan kesehatan.
Dari tabel diatas diketahui distribusi penduduk berdasarkan tindakan tentang tindakan
hipertensi di RW 01 didapatkan dari 73 KK mayoritas memiliki tindakan yang kurang
baik tentang tindakan terhadap hipertensi sebanyak 74%. Hal ini beresiko terjadinya
peningkatan masalah kesehatan
A. ANALISA DATA
Hasil wawancara
a. Dari hasil wawancara dengan
beberapa warga diwilayah RW 01
kelurahan Bungo Barat didapatkan
rata-rata tidak mengetahui
pentingnya PHBS
b. Sebagian besar kadang-kadang
ketika air PDAM dirumah berubah
menjadi kuning tetap menggunakan
untuk pemenuhan kebutuhan
sehari-hari
c. Sebagian besar warga kadang-
kadang mengkonsumsi buah dan
sayur
d. Sebagian besar warga kadang-
kadang melakukan aktivitas
fisik/olahraga minimal 30 menit
sehari
e. Sebagian besar warga kadang-
kadang tidak merokok ketika ada
anak kecil disekitarnya
f. Dari hasil wawancara dengan
beberapa warga wilayah RW 01
kelurahan bungo barat dari hanya
sedikit yang memiliki bayi
g. Sebagian besar orang tua
mengatakan sudah mulai
mengetahui pentingnya Asi Ekslusif
h. Masih ada orang tua yang
melakukan tindakan aski ekslusif
yang kurang baik
2. Hipertensi Ketidakefektifan
Berdasarkan hasil koesioner didapatkan pemeliharaan kesehatan
data : diri khususnya tentang
Masyarakat yang berada wilayah RW o1 Hipertensi di wilayah RW
Kelurahan Bungo Barat 70% menderita 01 kelurahan Bungo
penyakit Hipertensi Barat
a. Masyarakat diwilayah RW 01
kelurahan Bungo Barat memiliki
pengetahuan yang rendah tentang
Hipertensi khususnya :
1) 95.9% kurangnya pengetahuan
tentang hipertensi
2) 95,9% tentang tanda gejala
hipertensi
3) 90.4% mengkonsumsi garam
berlebihan dapat meningkatkan
tekanan darah
4) 67.1% makanan rendah lemak
merupakan faktor resiko penyakit
hipertensi
b. Masyarakat di wilayah RW 01
Kelurahan Bungo Barat memiliki sikap
yang kurang baik tentang Hipertensi
khususnya :
1) 64.4% tidak setuju jika istirahat
cukup dan mengurangi beban
pikiran dapat menghindari
terjadinya peningkatan tekanan
darah
2) 63% tidak setuju jika penderita
hipertensi harus mengurangi
asupan garam berlebihan
3) 56.2% tidak setuju jika
mengkonsumsi makanan seperti
daging kambing dapat
meningkatkan tekanan darah tinggi
c. Masyarakat di wilayah RW 01
Kelurahan Bungo Barat memiliki
tindakan yang kurang baik tentang
Hipertensi khususnya:
1) 67.1% kadang-kadang jika anggota
keluarga tidak mengkonsumsi
makanan yang tidak mengandung
kolesterol tinggi seperti daging
merah, gorengan, jeroan
2) 57.5% warga kadang-kadang jika
anggota keluarga akan mengontrol
emosi jika sedang marah/banyak
pikiran
Hasil wawancara :
a. Dari hasil wawancara dengan
beberapa warga diwilayah RW 01
kelurahan Bungo Barat didapatkan
rata-rata tidak mengetahui tentang
penyakit hipertensi
b. Sebagian besar kadang-kadang
warga masih sering mengkonsumsi
makanan dengan asupan garam
yang tinggi, dan mengkonsumsi
makanan yang mengandung
kolesterol tinggi seperti jeroan
Hasil observasi :
Dari hasil observasi didapatkan sebagian
besar warga di wilayah RW 01 kelurahan
bungo barat mengalami hipertensi.
B. Diagnosa keperawatan
1. Perilaku cenderung beresiko tentang PHBS dan Asi ekslusif di wilayah
RW 01 Kelurahan Bungo Barat
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan diri khususnya tentang
Hipertensi di wilayah RW 01 kelurahan Bungo Barat
C. Skoring
No. Dx. Keperawatan Pentingnya Kemungkinan Kemungkinan masalah
masalah untuk masalah dapat di dapat dicegah:
dipecahkan : ubah: Tinggi : 3
tinggi: 3 Mudah: 2
Cukup: 2
cukup : 2 Sebagian: 1
Rendah: 1
rendah : 1 Tidak dapat: 0
1 Perilaku cenderung
beresiko tentang
PHBS dan Asi
ekslusif di wilayah
RW 01 Kelurahan
Bungo Barat
2 Ketidakefektifan
pemeliharaan
kesehatan diri
khususnya tentang
Hipertensi di
wilayah RW 01
kelurahan Bungo
Barat
Asi ekslusif
Dari hasil
wawancara
dengan
beberapa warga
wilayah RW 01
kelurahan bungo
barat dari hanya
sedikit yang
memiliki bayi
Sebagian besar
orang tua
mengatakan
sudah mulai
mengetahui
pentingnya Asi
Ekslusif
Masih ada orang
tua yang
melakukan
tindakan aski
ekslusif yang
kurang baik
DATA
WAWANCARA
Didapatkan
pengetahuan
masyarakat
kelurahan bungo
Barat tentang
hipertensi
rendah
Dari hasil
wawancara
masyarakat
kelurahan bungo
Barat tidak
mengetahui
penyebab dan
akibat dari
hipertensi
Didapatkan lebih
dari setengah
masyarakat
kelurahan bungo
barat tentang
tindakan
mengatasi
hipertensi tidak
baik
DATA
OBSERVASI
Tabel
POA (Planning Of Action)
RENCANA
No MASALAH TUJUAN SASARAN METODE MEDIA
KEGIATAN
1 Perilaku 1. Agar 1. Penyuluhan Masyarakat RW. Ceramah dan Flipchar
kesehatan masyarakat kepada 01 (RT. 01, 02, 02) Tanya Jawab Leaflet
cenderung memahami dan masyarakat Kelurahan Bungo
beresiko melaksanakan tentang 10 Barat
pada PHBS 10 indikator indikator PHBS
PHBS Rumah Tangga.
RumahTangga. 2. Penyuluhan
tentang bahaya
2. Agar rokok
masyarakat 3. Memberikan
mengikuti untuk penyuluhan
memanfaatkan tentang asi
perkarangan ekslusif
rumah dengan
Tanaman Obat
Keluarga
(TOGA)
3. Agar
masyarakat
tahu pentingnya
pemberian asi
ekslusif
b. Masyarakat wilayah RW 01
kelurahan Bungo Barat
memiliki sikap yang kurang
baik tentang PHBS
khususnya :
1) 41.1% mengatakan
salah setelah
melahirkan bayi
diberikan ASI eksklusif
selama 6 bulan
2) 97.3% mengatakan
salah menkonsumsi
Buah dan sayur dapat
memenuhi kebutuhan
vitamin dan mineral
serta serat yang
dibutuhkan tubuh untuk
tumbuh optimal dan
sehat.
3) 31.5% mengatakan
salah melakukan
aktifitas fisik / olahraga
secara teratur tiap hari
sebaiknya dilakukan
lebih dari 3 jam sehari
4) 89% mengatakan salah
Asi yang pertama kali
keluar dari payudara
ibu harus dibuang
karena tidak sehat
c. Masyarakat wilayah RW 01
kelurahan Bungo Barat
memiliki tindakan yang
kurang baik tentang PHBS
khususnya :
1) 34.2% mengatakan
kadang-kadang
anggota keluarga yang
berusia bayi dan balita
dilakukan dengan
penimbangan ke
posyandu setiap
bulannya
2) 17.8% mengatakan
kadang-kadang
anggota keluarga
mencuci tangan
dengan air bersih dan
sabun ketika mau
makan
3) 34.2% mengatakan
kadang-kadang ketika
air PDAM dirumah
berubah warna menjadi
kuning apakah anggota
keluarga tetap
menggunakannya
dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari
4) 76.7% mengatakan
selalu anggota
keluarga pernah buang
air besar disungai atau
laut
5) 31.5% mengatakan
kadang-kadang
anggota keluarga
membersihkan
penampungan air
dirumah untuk
memberantas jentik
nyamuk
6) 50.7% mengatakan
kadang-kadang
anggota keluarga
melakukan aktivitas
fisik/olahraga minimal
30 menit sehari
7) 45.2% mengatakan
kadang-kadang
anggota keluarga tidak
merokok ketika ada
anak kecil disekitarnya
8) 86.3% mengatakan
selalu jika anak
menolak menyusu ibu
memberikan susu
formula sebagai
gantinya
Hasil wawancara
a. Dari hasil wawancara
dengan beberapa
warga diwilayah RW 01
kelurahan Bungo Barat
didapatkan rata-rata
tidak mengetahui
pentingnya PHBS
b. Sebagian besar
kadang-kadang ketika
air PDAM dirumah
berubah menjadi
kuning tetap
menggunakan untuk
pemenuhan kebutuhan
sehari-hari
c. Sebagian besar warga
kadang-kadang
mengkonsumsi buah
dan sayur
d. Sebagian besar warga
kadang-kadang
melakukan aktivitas
fisik/olahraga minimal
30 menit sehari
e. Sebagian besar warga
kadang-kadang tidak
merokok ketika ada
anak kecil disekitarnya
f. Dari hasil wawancara
dengan beberapa warga
wilayah RW 01
kelurahan bungo barat
dari hanya sedikit yang
memiliki bayi
g. Sebagian besar orang
tua mengatakan sudah
mulai mengetahui
pentingnya Asi Ekslusif
a. Masih ada orang tua
yang melakukan
tindakan asi ekslusif
yang kurang.
Hasil wawancara :
a. Dari hasil wawancara
dengan beberapa
warga diwilayah RW 01
kelurahan Bungo Barat
didapatkan rata-rata
tidak mengetahui
tentang penyakit
hipertensi
b. Sebagian besar
kadang-kadang warga
masih sering
mengkonsumsi
makanan dengan
asupan garam yang
tinggi, dan
mengkonsumsi
makanan yang
mengandung kolesterol
tinggi seperti jeroan
Hasil observasi :
Dari hasil observasi
didapatkan sebagian besar
warga di wilayah RW 01
kelurahan bungo barat
mengalami hipertensi
BAB IV
PEMBAHASAN
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Setelah dilakukan penfolahan data dan dirumuskan diagnosa
keperawatan sesuai dengan strategi intervensi keperawata yakni
kemitraan,pemberdayaan, pendidikan kelompok dan proses kelompok, lalu
dibuatlah planing of action (POA). Perencanaaan keperawatan adalah
penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah
ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien. Terdapat dua
masalah yang ditemukan yaitu perilaku kesehatan cenderung beresiko pada
PHBS pada masyarakat keluarahan batang bungo tahun 2018 dan
ketidakefektifan manajemen pemeliharaan kesehatan dan manajemen
kesehatan diri berkaitan dengan hipertensi dikelurahan batang bungo
kecamatan muaro bungo tathun 2018.Jadi, perencaan asuhan keperawatan
dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan penyuluhan
berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana
keperawatan yang di susun harus mencakup perumusan dengan tujuan
melakukan penyuluhan (hipertensi, bahaya merokok, dan diare). Yang di
lakukan di RW 05 RT 14,15 dan 16 di kelurahan batang bungo kecamatan
muaro bungo.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Adanya kerja sama dari masyrakat maka mahasiswa dapat melakukan implementasi yang sebelumnya telah
direncanakan, sehingga kegiatan yang dilakukan mahasiswa dapat diterima masyarakat
Streinght (kekuatan) Weakness Opportunity (peluang) Threat
(kelemahan) ( ancaman)
1. Dukungan dari 1. Sulitnya kelompok 1. Tidak ada mahasiswa 1. Masih banyak mayarakat yang tidak
dosen dalam mendapatkan praktik kesehatan lain di mengikuti kegiatan kelompok
pembimbing posko sehingga RW 05 2. adanya keter batasan waktu yang
2. Dukungan dari memperlambat 2. adanya kesempatan – dimiliki masyarakat saat pendataan
RW 05 Dan RT persiapan turun kesempatan yang 3. Takutmasyarakattidakdapathadirterut
14,15 dan 16 kemasyarakat mendukung pelaksanaan amaibu- ibukarenaadapengajianrutin
3. Pembagian tugas 2. Kurangnya respons kegiatan seperti kegiatan adanya acara lain.
sesuai dengan darisebagiankecilma pengajian. 4. adanya keter batasan waktu yang
kesepakatan syarakat 3. Mahasiswa dapat dimiliki masyarakat untuk mengikuti
bersama mendata masyarakat kegiatan
3. Terdapat anggota
mahasiswa 4. 2. Masyarakat dapat 5. masih banyak masyarakat yang
keluarga yang tidak
4. Peralatan dan memberikan respons mengalami penyakit hipertensi
ada dirumah
perlengkapan baik 6. masih banyak masyarakat yang
sehingga kelompok
tersedia terlambat dalam 5. adanya kesempatan – belum mengetahui perilaku hidup
5. Kerja sama yang pendataan kesempatan yang bersih dan sehat (bahaya merokok
baik antar 4. Kurangnya respons mendukung pelaksanaan dan diare
masyarakat kegiatan seperti kegiatan 7. Takut tidak sesuainya hasil laporan
dari masyarakat
untuk pengajian dengan
untuk mengikuti
melaksanakan 6. Mahasiswa dapat pre-planing.
setiap kegiatan
kegiatan yang memberikan materi
5.Hanya50%
sudah penyuluhan
masyarakat dapat 7. 50 % masyarakat yang
dilaksanakan
6. Keterampilan mengikuti setiap hadir dapat melakukan
kemampuan kegiatan penyuluhan senam krolanis
mahasiswa 6.Kurangnya 8. Mahasiswa dapat
dalam minatmasyarakatunt memberikan materi
melaksanakan uk datang mengikuti tentang kesehatan
kegiatan. kegiatan seperti hipertensi,bahaya
7. Kelompok aktif merokok, dan diare
7.Cuaca yang kurang
mengajak 9. Mahasiswa memberikan
mendukung (hujan)
masyarakat untuk penyuluhan dengan baik
8.Sulitnya kelompok
berpartisipasi kepada masyarakat
dalam memastikan
dalam kegiatan 10. 50% masyarakat dapat
jadwal kegiatan.
kelompok Kegiatan tidak tepat mengerti setiap materi
8. Format kuesioner waktu. penyuluhan yang
tersedia 9.Kurangnya diberikan Mahasiswa
masyarakat yang
hadir
RENCANA TINDAKAN EVALUASI
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada PHBS pada masyarakat Kelurahan Batan gBungo Muara Bungo Tahun
2018.
2. Ketidakefektifan manajemen pemeliharaan kesehatan dan manajemen kesehatan diri berkaitan dengan hipertensi di
Kelurahan Batang Bungo Muara Bungo Tahun 2018.