1. Latar Belakang
Keadaan masyarakat Indonesia yang beragam sangat dipengaruhi oleh
perkembangan masyarakat dari usia dini. Pemerintah telah memperhatikan
kelangsungan perkembangan usia dini ini dengan mengoptimalkan berbagai bentuk
pengembangan di usia muda,seperti peningkatan mutu pendidikan, pengembangan
pola–pola intelektual,pola pendidikan moral dan banyak aspek lainya.peran serta
masyarakat diperlukan dalam perorangan,komunitas subjek dan objek diharapakan
masyarakat mampu mengenal,mengambil keputusan dalam menjaga kesehatannya
sebagaian akhir tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkan masyarakat mampu
secara mandiri menjaga dan meningkatkan setatus kesehatan
masyrakat.(Mubarak,2005)
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat yang
saling berinteraksi satu sama lain,saling mengenal dan serta mempunyai minat dan
interest yang sama.Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal disuatu
lokasi yang sama diman amereka tinggal ,kelompok sosial yang mempunyai interest
yang sama(Riyadi,2007).
Menurut Kontjaraningrat Komunitasa dalah sekumpula nmanusia yang saling
bergaul,atau dengan istilah lain saling berinteraksi(Mubarak,2007)
Keperawatan komunitas ditujuka nuntuk mempertahanakan danmeningkatkan
kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar
keahliannya dalam membantu individu,keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
mengatasi berbaga imasalah keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-
hari(Efendi, 2009).
Keperawatan komunitas adalah perawatan yang diberikan
dariluarsuatuinstitusi yang
berfokuspadamasyarakatatauindividudankeluarga(Elizabeth,2007).Salah satu peran
penting dalam keperawatan komunitas adalah pemberdayaan dalm meningkatkan
peran serta masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan dilingkungannya,perlu
adanya peran masyarakat dalam memberikan dorongan dan fasilitator untuk
mendapatkan akses layanan yang lebih baik,terutama dalam kegiatan untuk lansia
dimana banyak keterbatasan dalam menerima akses kesehatan yang optimal maka
diperlukan adanya posyandu lansia.(Mubarak.2007)
Orang lanjut usia (lansia), menurut defenisi Word Health Organization (WHO)
adalah orang usia 60 tahun ke atas yang terdiri dari (1) usia lanjut (elderly) 60-74
tahun, (2) usia tua (Old) 75-90 Tahun, dan (3) usia sangat lanjut (very old) di atas 90
tahun
(Raharja, 2013). Idonesia merupan salah satu negara berkembang yang jumlah
penduduk berusia 60 tahun ke atas semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data dari badan pusat statistik (BPS) terjadi peningkatan usia harapan
hidup (UHH). Pada tahun 2000 UHH di Indonesia adalah 64,5 tahun (dengan
persentasepopulasi lansia adalah 7,18%). Angka ini meningkat menjadi 69,43 tahun
pada tahun 2010 (dengan persentase populasi lasia adalah 7,56 %) dan pada tahun
2011 menjadi 69,65 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah 7,65 %)
(Kemengkes, 2013).
Masa lanjut usia adalah Masa dimana individu dapat merasakan
kesatuan,integritas,dan refleksi dari kehidupanya.Jika tidakini akan menimbulkan
ketimpangan dan bahkan dapat mengakibatkan Patologis semacam penyakit kejiwaan
( Latifah,2010 ).Jika ini terjadi maka keadaan masyarakat juga terganggu, dimana
lansia selaku transmotor nilai dan norma berkurang, baik secara kualitas dan
kuantitas.Lansia di Indonesia, menurut Depkomindo 2010,pada tahun 2008 berjumlah
23 juta orang,sedangkan lansia yang terlantar mencapai 1,7 juta sampai 2 juta orang.
Populasi lanjut usia (Lansia) pada masa ini semakin meningkat, oleh karena
itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut
ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk
mencapai masa tua bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat sesuai dengan keberadaannya. Sebagain wujud nyata pelayanan sosial dan
kesahat pada kelompok usia lanjut ini, pemerintah telah mencanagkan pelayanan pada
lansia melalui beberapa jenjang, diantaranya pelayanan kesehatan di tingkat
masyarakat yaitu pospelayanan terpadu ( posyandu) lansia (soeweno, 2010).
Wujud dari usaha pemerintah ini adalah dicanangkannya pelayanan bagi lansia
melalui beberapa jenjang yaitu pelayana kesehatan di tingkat masyarakat yaitu
Posyandu Lansia.Pelayan tingkat dasar adalah puskesmas, dan pelayanan tingkat
lanjutan adalah Rumah sakit.Dengan demikian posyandu lansia sangat diperlukan
dimana posyandu lansia ini sangat membantu lansia sesuai kebutuhanya dan pada
lingkungan yang tepat, sehingga para lansia tidak merasa lagi terabaikan di
masyarakat.(depkes RI,2003)
Demi kelancaran dan suksesnya pelaksanaan pelayanan posyandu lansia ini
diperlukan partisipasi masyarakat sebagai perpanjangan tangan petugas kesehatan
untuk pelayanan kesehatan lansia yaitu Kader posyandu Lansia yang secara suka
rela,ikhlas dan komitmen membantu masyarakat setempat untuk memberikan
pelayanan kesehatan dasar dengan berbagai pelatihan–pelatihan,pendampingan dari
petugas puskesmas (Dinas Kesehatan) untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan sehingga dapat melakukan tugasnya dengan baik.(Depkes Ri ,2003)
Dari hasil wawancara yang dilakukan Mahasiswa Stikes Perintis Padang pada
tanggal 20 juli 2018. kepada Bidan desa yang bertanggung jawab di wilayah jorong
Sungai Abu Nagari Kandang Baru di dapatkan data bahwa jorong tersebut memiliki 1
orang kader Posyandu lansia dengan jumlah lansia sebanyak 50 jiwa dan sudah lama
tidak diberikan penyegaran, pembinaan pada kader–kader tersebut. Dengan jumlah
lansia yang banyak maka dirasa perlu adanya penambahan kader lansia, makadari itu
mahasiswa bekerjasama dengan petugas Puskesmas Sijunjung untuk mengadakan
penyegaran kader posyandu lansia.
2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diadakan pelatihankader posyandu lansia sehingga dapat
meningkatkan kinerja kader posyandu lansia dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada lansia khususnya di jorong Sungai Abu.
2. Tujuan Khusus
1) Konsep posyandu lansia
2) Peran dan fungsi kader
3) Pencatatan dan pelaporan
4) Sistim 5 meja posyandu lansia di wilayah jorong Sungai Abu Nagari Kandang
Baru
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Kelompok
Kelompok dapat menambah wawasan dan memahami tentang pentingnya
posyandu lansia
b. Bagi Kader Posyandu
Dapat untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu lansia tentang
Pengertian, serata tau tujuan dari posyandu lansia. Dapat untuk Meningkatkan
ketrampilan Kader Posyandu Lansia dalam memberikan pelayanan kepada lansia
yang berupa sistim 3 meja.
c. Bagi Pendidikan
Hasil dari proposal ini bisa di maanfaatkan untuk kampus.
4. Sasaran Target
Kader posyandu Lansia, Balita dan BKB di jorong Sungai Abu Nagari
Kandang Baru yang berjumlah 5 orang.
5. Metode/ Alat/ Media/ Tempat
a. Metode
Ceramah
Diskusi / Tanya jawab
Demonstrasi pengukuran TB,BB,TD
Simulasi
b. Media dan Alat
Media (Infokus,)
Timbangan,Pengukur TB, Tensi Meter,Stetoskope, KMS Lansia
c. Tempat
Sanggar Jorong Sungai Abu.
6. Hari/ Tanggal : Sabtu, / 21 juli/ 2018
7. Susunan Kegiatan
Perkenalan mahasiswa
Perkenalan dosen/CI
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan kontrak waktu
2 Pelaksanaan
Rita Andriyani
Rudi Purnomo
Alvis Yuharnelis
Mantari
- Post test
- Pemberian penguatan atas materi yang
diberikan selama penyegaran (berupa
Kesimpulan).
- Salam Penutup
8. Rencana Anggaran
a. Konsumsi : 100.000,-
b. Biaya tak terduga : 30.000,-
Anggaran berasal dari dana Mahasiswa.
9. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
a) 100 % Peserta( Kader ) Hadir.
b) Tempat dan alat tersedia sesuai dengan rencana
c) Peran dan tugas sesuai rencana.
2. Evaluasi Proses
a) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b) Peserta berperan aktif dalam kegiatan
3. Evaluasi Hasil
a) Peserta mampu memahami konsep posyandu lansia
b) Peserta mampu memahami peran dan fungsi kader
c) Peserta memahami dan mampu menerapkan dalam hal pencatatan dan
pelaporan
d) Peserta memahami penyakit / masalah kesehatan yang sering terjadi pada
lansia
e) Aktifnya kegiatan lansia
Lampiran 1
Soal Pretes
2) Peningkatanolahraga
3) Pengembanganketrampilan:kesenian,binausaha
4) Bimbinganpendalamanagama
5) Pengelolaandanasehat
6) PendanaanKadarLansia
PELATIHAN KADER POSYANDU LANSIA DI JORONG SUNGAI
Pada hari ini Minggu tanggal Dua Puluh Sembilan bulan Juli tahun 2018,telah di
laksanakan kegiatan pelatihan kader posyandu lansia di Jorong Sungai Abu di aula sanggar
seni jorong sungai abu yang di hadiri oleh bapak wali , Bapak jorong dan kader posyandu
lansia sebanyak 8 orang , dan di hadiri oleh mahasiswa UNAND berjumlah 4 orang, serta 10
Demikian Berita Acara Ini Dibuat Dengan Sebernarnya Untuk Dipergunakan Sebagai
POSYANDU LANSIA
(................................................) (..........................................)
NIM : 17149014 66
DOKUMENTASI
LAPORAN HASIL
KEGIATAN PELATIHAN KADER LANSIA
DI JORONG SUNGAI ABU
I.Tahap Persiapan
a.Persiapan Preplaning Mengkonsltasikan Pada Pembimbing Akademik Persiapan
Penyajian,meliputi persiapan materi,Tempat dan Alat-alat lainya yang dilakukan oleh
semua anggota kelompok sesui dengan tanggung jawab masing-masing.
b.Bekerjasama dengan Bidan Desa dan Kader Lansia Tentang Tempat dan Waktu serta
untuk mengumumkan rencana kegitan .
c.Memastikan kembali Tempat, Waktu Kegiatan kepada Bidan Desa dan kader Lansia untuk
memberitahukan kepada anggota Lansia lainnya.
d.Membuat media pelatihan seperti Slide dan demonstrasi.
II. Tahap Pelaksanaan
a. Acara diadakkandi Sanggar Seni Jorong Sungai Abu yang dimulia pada pukul 14.00 Wib
diamana acara dihadiri oleh Bapak Wali nagari ,Bapak Jorong Sungai Abu dan Kader
Lansia serta Mahasiswa UNAND Dan Mahasiwa STIKES PERITIS .
b.Peserta Kader mendengarkan penyuluhan dan pelatihan dengan antusias diamana peserta
ada yang bertanya dan semua pertanyaan dapat diijawab oleh Mahasiswa.
i. Apa Fungsi dari sistem 5 Meja? Pertanyaan dari Ibu Sri lestari
ii. Apa Fungsi dari Kader Lansia? Pertanyaan dari Bapak Amril
c.Seluruh Mahasiswa terlibat dalam acara penyuluhan dan telah berperan sesui dengan
peran dan fungsi masig-masing
d. Selama kurang lebih 45 menit acara penyulahan dan pelatihan tidak ada peserta
meninggalkan ruangan atau Tempat acara.
e. Waktu acara berlangsung dari awal sampai akhir kurang 45 menit
f. Kegitan
No Jam Acara Pelaksana Waktu
1. 16.00-16.10 Pembukaan Moderator 10Menit
2. 16.10-16.30 Presentasi Materi Presenter 20 Menit
3. 16.30-17.00 Pelatihan dan Demonstrasi Seluruh Mahasiwa 30 Menit
4. 17.00-17-05 Penutup Moderator 5 Menit
III. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. 4 Orang Kader ( Ibu-ibu ) dan 1 Orang Kader Laki-laki mengikuti Penyuluhan dan
Pelatihan Kader Lansia
b. Peran Serta dan tugas dari Mahasiswa dapat terlaksana dengan baik sesui dengan
yang direncanakan
c. Tempat dan Alat-alat yang diperlukan tersedia sesui dengan perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan sesui dengan yang direncanakan (45 menit) dari
pukul 14.00-14.45 Wib
b. Peserta yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir dan tidak ada
peserta yang meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung.
c. Peserta yang hadir berperan aktif selama penyuluhan dan pelatihan Kader Lansia .
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan diharapkan 80% peserta mampu:
a. Menyebutkan Pengertian Posyandu Lansia dengan bahasa sendiri
b. Menyebutkan Pengertian Kader Lansia dengan Bahasa sendiri
c. Menyebutkan fungsi dari Kader Lansia
d. Menyebutkan fungsi sistem 5 Meja
e. Mengisi Buku KMS Lansia