Anda di halaman 1dari 16

6/1/2018 PEDOMAN

KOMUNIKASI EFEKTIF

PKRS
RSU DHARMA YADNYA
BAB I
DEFINISI KOMUNIKASI EFEKTIF

A. PENGERTIAN
Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang
kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa
yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi (Komaruddin, 1994;
Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).
Secara etimologis, kata efektif (effective) sering diartikan dengan mencapai hasil yang
diinginkan (producing desired result), dan menyenangkan (having a pleasing effect).
Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang
kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa
yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi (Komaruddin, 1994;
Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).

B. TEORI KOMUNIKASI
1. Proses komunikasi
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh
pengirim pesan/komunikator, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima
pesan / komunikan dan tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003). Gambar berikut
memberikan ilustrasi proses komunikasi.
Unsur-unsur / elemen dalam komunikasi efektif :
a. Sumber / pemberi pesan / komunikator (dokter, perawat, admission,administrasi, kasir, dll),
adalah orang yang memberikan pesan.
 Sumber (yang menyampaikan informasi): adalah orang yang menyampaikan isi
pernyataannya kepada penerima / komunikan. Hal-hal yang menjadi tanggung jawab
pengirim pesan adalah mengirim pesan dengan jelas, memilih media yang sesuai, dan
meminta kejelasan apakah pesan tersebut sudah diterima dengan baik (Konsil
Kedokteran Indonesia, hal.8).
 Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi, pengetahuannya
luas dan dalam tentang informasi yang yang disampaikan, cara berbicaranya jelas dan
menjadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh si penerima pesan (komunikan).
b. Isi pesan, adalah ide atau informasi yang disampaikan kepada komunikan.
Panjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan dengan tujuan komunikasi, media
penyampaian, penerimanya.
c. Media / saluran pesan (elektronik, lisan dan tulisan) adalah sarana komunikasi dari
komunikator kepada komunikan. Media berperan sebagai jalan atau saluran yang dilalui isi
pernyataan yang disampaikan pengirim atau umpan balik yang disampaikan penerima.
Pesan dapat berupa berita lisan, tertulis atau keduanya sekaligus. Pada kesempatan tertentu,
media dapat tidak digunakan oleh pengirim yaitu saat komunikasi berlangsung atau tatap
muka dengan efek yang mungkin terjadi berupa perubahan sikap (Konsil Kedokteran
Indonesia, hal.8). Media yang dapat digunakan: melalui telepon, menggunakan lembar
lipat, buklet, VCD, peraga.
d. Penerima pesan / komunikan (pasien, keluarga pasien, perawat, dokter, admission,
administrasi) atau audience adalah pihak / orang yang menerima pesan.
Penerima pesan berfungsi sebagai penerima berita. Dalam komunikasi, peran pengirim dan
penerima bergantian sepanjang pembicaraan.Tanggung jawab penerima adalah
berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan memberikan umpan balik kepada
pengirim. Umpan balik sangat penting sehingga proses komunkasi berlangsung dua arah.
(Konsil Kedokteran Indonesia, hal.8).
e. Umpan balik, adalah respon / tindakan dari komunikan terhadap respon pesan yang
diterimanya.

2. Pemberi pesan / komunikator yang baik


Pada saat melakukan proses umpan balik, diperlukan kemampuan dalam hal-hal berikut
(Konsil Kedokteran Indonesia, hal 42):
a. Cara berbicara (talking), termasuk cara bertanya (kapan menggunakan pertanyaan tertutup
dan kapan memakai pertanyaan terbuka), menjelaskan, klarifikasi, paraphrase, intonasi.
b. Mendengar (listening), termasuk memotong kalimat.
c. Cara mengamati (observation) agar dapat memahami yang tersirat di balik yang tersurat
(bahasa non verbal di balik ungkapan kata / kalimatnya, gerak tubuh).
d. Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan komunikan (bahasa tubuh) agar tidak
menggangu komunikasi, misalnya karena komunikan keliru mengartikan gerak tubuh, raut
tubuh, raut muka, dan sikap komunikator.

3. Sifat komunikasi
Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan) dan edukasi (pelayanan promosi). Komunikasi
yang bersifat infomasi asuhan di dalam rumah sakit adalah:
a. Jam pelayanan
b. Pelayanan yang tersedia
c. Cara mendapatkan pelayanan
d. Sumber alternatif mengenai asuhan dan pelayanan yang diberikan ketika kebutuhan asuhan
pasien melebihi kemampuan rumah sakit.
Akses informasi dapat di peroleh dengan melalui Customer Service, Admission dan Website.
Sedang komunikasi yang bersifat edukasi (pelayanan promosi) adalah :
a. Edukasi tentang obat. (Lihat Pedoman Pelayanan Farmasi)
b. Edukasi tentang penyakit. (Lihat Pedoman Pasien)
c. Edukasi pasien tentang apa yang harus di hindari. (Lihat Pedoman Pelayanan Fisioterapi)
d. Edukasi tentang apa yang harus dilakukan pasien untuk meningkatkan kualitas hidupnya
pasca dari rumah sakit. (Lihat Pedoman Pelayanan Pedoman Gizi, Pedoman Fisioterapi,
Pedoman Farmasi)
e. Edukasi tentang Gizi. (Lihat Pedoman Gizi)
Akses untuk mendapatkan edukasi ini bisa melalui medical information dan nantinya akan
menjadi sebuah unit PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit).

4. Syarat komunikasi efektif


Syarat dalam komunikasi efektif adalah:
a. Tepat waktu
b. Akurat
c. Lengkap
d. Jelas
e. Mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan
(kesalahpahaman)

5. Proses komunikasi efektif


Untuk mendapatkan komunikasi efektif, dilakukan melalui prinsip sebagai berikut:
a. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan
b. Penerima pesan menuliskan secara lengkap isi pesan tersebut
c. Isi pesan dibacakan kembali (read back) secara lengkap oleh penerima pesan
d. Pemberi pesan memverifikas isi pesan kepada pemberi penerima pesan
e. Penerima pesan mengklarifikasi ulang bila ada perbedaan pesan dengan hasil verifikasi

Proses komunikasi efektif dengan prinsip, terima, catat, verifikasi dan klarifikasi dapat
digambarkan sebagai berikut:

Dalam berkomunikasi ada kalanya terdapat informasi misalnya nama obat, nama orang , dll.
Untuk menverifikasi dan mengklarifikasi, ,maka komunikan sebaiknya mengeja huruf demi
huruf menggunakan alfabeth standar internasional yaitu:
6. Hukum dalam komunikasi efektif
Lima Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Effective
Communication) terangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu
sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi
itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat,
kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain. Hukum komunikasi
efektif yang pertama adalah:
a. Respect, pengertiannya:
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap
menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesanyangkita sampaikan. Jika kita
membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita
dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas
kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.
b. Hukum komunikasi efektif yang kedua, adalah Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah
kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau
dimengerti oleh orang lain. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa
respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun team
work. Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti
dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan
dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.

c. Hukum komunikasi efektif yang ketiga, adalah Audible


Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika
empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik
dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima
pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery
channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini
mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan
atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat
diterima dengan baik.

d. Hukum komunikasi efektif yang keempat, adalah Clarity


Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang
terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Karena kesalahan penafsiran atau pesan
yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak
sederhana. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita
perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga
dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena
tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan
semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.

e. Hukum komunikasi efektif yang kelima, adalah Humble


Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati.
Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa
menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap rendah
hati pernah yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran
Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak
sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan,
lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.

7. Aspek komunikasi efektif juga meliputi lima hal:


a. Kejelasan (Clarity) –pesan yang disampaikan.
b. Ketepatan (Accuracy) –kebenaran informasi.
c. Konteks (Context) –gaya bicara dan pesan disampaikan dalam situas yang tepat.
d. Alur (Flow) –urutan pesan atau sistematika penyampaian.
e. Budaya (Culture) –sesuai dengan bahasa,gaya bicara, dan norma-etika yang berlaku.

8. Secara teknik, untuk mencapai komunikasi efektif, secara verbal komunikasi


“memainkan” teknik vokal:
1. Speed / tempo –kecepatan bicara; variatif, jangan terlalu cepat jangan pula terlalu lambat.
2. Volume –tinggi-rendah nada bicara, disesuaikan dengan karakter dan jumlah audiens.
3. Aksentuasi –penekanan (stressing) pada kata-kata tertentu.
4. Artikulasi –kejelasan kata demi kata yang diucapkan.
5. Projection –memproyeksikan (mengarahkan) suara sampai ke bagian paling belakang
ruangan tanpa harus berteriak.
6. Pronounciation (pelafalan) –pelafalan kata demi kata secara jelas dan benar.
7. Repetition (pengulangan) –untuk mengulangi kata-kata penting dengan irama yang berbeda.
8. Hindari gumaman (intruding sound) terlalu sering.
9. Ringkas, namun jelas. Jangan bertele-tele.

Secara non-verbal komunikasi dapat dibangun dengan gesture atau gerakan tubuh, cara
berpakaian sesuaikan dengan acara atau suasana, dan raut wajah.
Hasil survei Mechribian & Ferris menunjukkan, dalam komunikasi verbal, keberhasilan
menyampaikan informasi:
a. 55% ditentukan oleh bahasa tubuh (body language), postur, isyarat, dan kontak mata.
b. 38 % ditentukan oleh nada suara.
c. 7 % saja ditentukan oleh kata-kata.
9. Faktor yang menentukan komunikasi efektif, antara lain:
a. Kepercayaan komunikan terhadap komunikator.
b. Kejelasan pesan yang disampaikan.
c. Keterampilan komunikasi komunikator .
d. Daya tarik pesan.
e. Kesesuaian isi pesan dengan kebutuhan komunikan.
f. Kemampuan komunikan dalam menafsirkan pesan (decoding).
g. Setting komunikasi kondusif atau nyaman dan menyenangkan.

10. Strategi komunikasi efektif antara lain:


a. Menguasai pesan / materi.
b. Mengenali karakter komunikan / audiens.
c. Kontak mata (eye contact).
d. Ekspresi wajah.
e. Postur / gerak tubuh.
f. Busana yang sesuai dengan suasana.
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada hal – hal tersebut diatas maka kita dapat
menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan
hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang
dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling
menguatkan dengan menjalankan komunikasi efektif di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya
Denpasar.
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan komunikasi efektif ini diterapkan di lingkup rumah sakit yang ditujukan kepada :
1. Pemberi pelayanan saat memberikan informasi lisan atau melalui telepon tentang
pelayanan, jam operasional dan proses untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit kepada
masyarakat.
2. Antar pemberi pelayanan di dalam dan keluar rumah sakit.
3. Petugas informasi saat memberikan informasi pelayanan rumah sakit kepada pelanggan.
4. Petugas PKRS saat memberikan edukasi kepada pasien.
5. Semua karyawan saat berkomunikasi via telepon dan lisan.

Pelaksana panduan ini adalah seluruh pemberi pelayanan, petugas laboratorium, petugas
radiologi, petugas informasi, pelaksana PKRS dan semua karyawan di rumah sakit.
Dengan tujuan :
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan pesan yang disampaikan komunikator akan
sampai pada komunikan dengan benar dan lengkap.
2. Mengurangi kesalahan persepsi akibat komunikasi secara lisan.
3. Tercapainya lima hal pokok, yaitu :
1. Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakan.
2. Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar.
3. Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau tidak menyetujui
apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman yang benar).
4. Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita dan maksud
kita bisa mereka terima.
5. Memperoleh umpan balik dari pendengar.
BAB III
TATALAKSANA

A. Mekanisme penyampaian informasi ke seluruh rumah sakit


1. Fasilitas komunikasi di rumah sakit :
a. Phone intern
Untuk melaksanakan komunikasi yang efektif di rumah sakit maka rumah sakit
menggunakan perangkat switching berupa sentral telepon otomatis yang mempunyai fungsi
menghubungkan antara beberapa tempat.perangkat ini di sebut PABX (Private Automatic
Branch Exchange).
1. PABX memberikan dua layanan yaitu:
1) Komunikasi internal: komunikasi yang dilakukan dengan ruang lingkup PABX saja
tanpa bantuan pihak lain atau biasa disebut interkom.
2) Komunikasi eksternal: adalah komunikasi yang dilakukan extention PABX dengan
menggunakan bantuan pihak lain seperti atau operator telekomunikasi lain,
contohnya adalah proses penerimaan telepon (incoming call) dan melakukan
panggilan keluar (outgoing call).
2. Secara umum PABX berfungsi untuk menyediakan sambungan telepon internal dan
sebagai by pass jika akan melakukan telepon keluar (outgoing call) dan by pass jika
datang panggilan masuk (incoming call). Penggunaan telepon intern di rumah sakit
bertujuan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi antar bagian yang digunakan
untuk kepentingan pelayanan kepada pasien maupun antar petugas pelayanan di rumah
sakit. Di rumah sakit memilliki 220 jaringan telepon intern yang terpasang dan dapat
digunakan sebagai alat komunikasi intern di rumah sakit.
Daftar no telepon adalah sebagai berikut:
001 = Unit …………….. ; 002 = Unit ……. ; dst.

b. Line telekomunikasi
Adalah saluran koneksi telepon permanen antara dua titik yang disediakan oleh Rumah
Sakit Umum Dharma Yadnya yang digunakan ketika terdapat kebutuhan komunikasi data
jarak jauh yang harus dilakukan secara terus-menerus. Pengertian line telepon (saluran
telepon) adalah saluran telepon juga merupakan perangkat keras yang penting dan
diperlukan untuk menghubungkan komputer dengan internet. Penggunaan saluran telepon
ini juga diikuti dengan penggunan modem. Saat ini, kita tidak harus mendaftar lagi ke ISP,
misalnya dengan menggunakan paket Speedy yang secara langsung dapat melakukan akses
internet.

c. Fungsi line telepon (saluran telepon)


Fungsi line telepon (saluran telepon) untuk menghubungkan komputer dengan internet.

d. Fax
Mesin faks adalah peralatan komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan dokumen
dengan menggunakan suatu perangkat yang mampu beroperasi melalui jaringan telepon
dengan hasil yang serupa dengan aslinya. Sedangkan menurut A.G. Pringgodigdo, mesin
faks adalah sistem transmisi tanpa kawat untuk gambar-gambar dan grafik-grafik dengan
cara mengatur sinar cahaya dan foto elektriksel serta mengubah bagian gelap dan terang
dari suatu bahan sehingga dapat dipancarkan dalam suara, lalu pesawat penerima akan
mengubahnya kembali seperti aslinya kepada kertas yang telah diolah secara ilmiah. Selain
mengirimkan dokumen, mesin faks juga mampu menghantarkan citra foto dengan fasilitas
half tone. Mesin faks biasanya terdiri dari modem, mesin fotokopi, alat pemindai gambar,
dan alat pencetak data (printer). Proses kerja mesin faks diawali dengan keharusan bahwa
penerima dan pengirim harus memiliki.
Cara penggunaan mesin fax :
1. Pengirim memasukkan dokumen yang hendak dikirim ke bagian feeder mesin faks dan
selanjutnya menekan nomor telepon mesin faks yang dituju.
2. Ketika koneksi telah terjadi dengan mesin faks tujuan, maka mesin faks akan melakukan
scanning dengan membaca area yang sangat kecil pada dokumen tersebut.
3. Mesin faks tersebut akan mengubahnya menjadi suatu sinyal listrik untuk kemudian
menerjemahkan daerah yang dibaca sebagai daerah gelap atau terang dengan
menandainya “0” untuk gelap dan “1” untuk terang. Sinyal listrik tersebut lalu
ditransmisikan melewati saluran telepon dan menuju mesin penerima faks. Mesin
penerima tersebut kemudian menangkap dan mengartikan sinyal listrik untuk membuat
suatu dokumen yang persis sama dengan aslinya dan kemudian mencetaknya.

Kertas yang digunakan dalam mencetak dokumen melalui mesin faks adalah thermal
paper yang peka panas (heat-sensitive thermal). Thermal paper adalah kertas yang dipenuhi
dengan bahan kimiawi yang akan berubah warna ketika dipanaskan. Kertas ini biasa
digunakan pada pencetak thermal. Permukaan thermal paper dilapisi campuran bahan
pewarna yang padat dan kandungan yang sesuai, seperti fluoran leuco dye dan
octadecylphosphonic acids. Thermal paper mengandung konsentrat Bisphenol A. yang
cukup tinggi, yaitu bahan pemecah endokrin.
Untuk tindakan pencegahan, dalam dunia bisnis, kertas thermal mesin faks tidak dapat
diakui sebagai bukti nyata dalam hukum undang-undang, kecuali jika telah disalin terlebih
dahulu. Hal ini terjadi karena tinta yang digunakan pada kertas faks mudah luntur, terutama
jika disimpan dalam waktu yang lama. Selain itu, kertas tersebut juga mudah tergulung dan
gambar atau tulisan rentan pudar jika terkena sinar matahari
Keunggulan mesin faks: membantu pengiriman suatu dokumen ke tempat yang jauh
dalam waktu singkat.
Kekurangan mesin faks: dalam kualitas telah menurunkannya dalam posisi di bawah
surat elektronik atau email sebagai bentuk alat transfer dokumen secara elektronik yang
telah tersebar luas dan digunakan banyak orang.

e. E-mail
E-mail secara harfiah dapat didefenisikan sebagai metode pengiriman, penerimaan dan
penyimpanan pesan melalui sistem komunikasi elektronik berupa internet. Dari pengertian
email tersebut, jelas bahwa email mulai dari ditulis, dikirim, diterima, sampai dengan dibaca
dilakukan secara elektronis. E-mail adalah surat elektronik yang dikirim dengan menggunakan
internet, seperti layaknya surat biasa e-mail dapat ditujukan ke perorangan dan kelompok. E-
mail bisa menjangkau seluruh dunia dengan karena didukung jaringan global. Dengan e-mail
maka surat menyurat dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus menunggu tukang pos datang
mengirimkan surat. Pengirim e-mail ke seluruh dunia tidak dibedakan biayanya baik jarak
dekat atau jauh semuanya sama. Secara sederhana cara kerja e-mail dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. E-mail dibuat atau ditulis menggunakan MUA (Mail User Agent) atau yang dikenal
dengan e-mail client.
2. Proses pengiriman e-mail tersebut ditangani oleh MTA (Mail Transfer Agent) atau
disebut pula dengan mail server.
E-mail juga membutuhkan alamat agar pesan bisa sampai ke tujuan. Contoh alamat e-mail
misalnya suratemail@yahoo.co.id. Alamat e-mail tersebut terdiri dari dua komponen yakni
identitas dan domain atau provider. Komponen identitas direpresentasikan oleh suratemail,
sedangkan komponen domain atau provider direpresentasikan oleh yahoo.co.id.
Keberadaan e-mail memberikan terobosan baru dalam sistem komunikasi memiliki
keunggulan sekaligus kelemahan.
Keunggulan dari e-mail dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Proses cepat mulai dari penulisan atau pengetikan e-mail sampai dengan pengiriman e-
mail hanya membutuhkan beberapa menit.
2. Caranya mudah karena hanya cukup mengetikkan pesan yang ingin disampaikan dalam
komputer.
3. E-mail dapat dikirim secara massa ke beberapa orang sekaligus.
4. Dapat mengirimkan file atau dokumen sebagai lampiran e-mail.
5. E-mail dapat dibuat dimana dan kapan saja selama ada koneksi dengan internet baik
menggunakan komputer maupun ponsel.
6. Ditinjau dari sisi biaya, e-mail lebih ekonomis.
b. Sementara kelemahan dari e-mail di antaranya adalah :
1. Harus selalu online atau terhubung ke internet untuk membuat dan mengirimkan e-mail.
2. Harus selalu ingat username dan password account e-mail.
3. Berpotensi untuk penyebaran virus dan spyware.

f. Website
1. Pengertian Web
a) Website atau situs rumah sakit sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi
data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan
dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu
rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan
jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap,
jarang berubah dan isi informasinya searah hanya dari rumah sakit saja. Bersifat dinamis
apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua
arah berasal dari rumah sakit serta pengguna website. Website rumah sakit termasuk
jenis website statis karena berisi profil rumah sakit dan dalam sisi pengembangannya
hanya bisa diupdate oleh pihak rumah sakit saja.
2. Fungsi Web
a) Media Promosi: Sebagai media promosi utama maupun penunjang promosi utama
rumah sakit , website dapat berisi informasi yang lebih lengkap daripada media promosi
offline seperti leaflet, brosur, koran atau majalah.
b) Media Pemasaran: Pada Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya website merupakan
media pemasaran yang cukup baik karena dibandingkan dengan leaflet, brosur, koran,
majalah, televisi, radio dan dapat beroperasi 24 jam serta dapat diakses darimana saja.
c) Media Informasi: Website Rumah Sakit Dharma Yadnya yang bersifat global dapat
diakses dari mana saja selama dapat terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau
lebih luas daripada media informasi konvensional seperti koran, majalah, radio atau
televisi yang bersifat lokal.
d) Media Komunikasi : Website Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya dibangun untuk
berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para anggotanya
untuk saling berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu.
BAB IV
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai