Upaya yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Utara pada
tahun 2018 untuk meningkatkan level maturitas SPIP pada Pemda se Provinsi
Kalimantan Utara adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pendekatan secara persuasif kepada Gubernur/Bupati/Walikota
dengan roadshow pada awal tahun 2018 ke Provinsi/Kabupaten/Kota se
Provinsi Kalimantan Utara untuk membangun komitmen pemenuhan target
RPJMN atas maturits SPIP Level 3, PK APIP Level 3, Implementasi
Siskeudes dan juga SIMDA Perencanaan.
b. Melaksanakan bimbingan teknis penilaian mandiri peningkatan maturitas
SPIP pada seluruh Pemda se Provinsi Kalimantan Utara sebagai berikut:
No Pemda Tanggal Peserta
1. Kabupaten 6-8 Maret 10 Auditor Inspektorat Daerah
Nunukan 2018 dan 40 orang pegawai OPD
2. Provinsi 13-15 Maret 10 Auditor Inspektorat Daerah
Kaltara 2018 dan 40 orang pegawai OPD
3. Kabupaten 17-19 April 10 Auditor Inspektorat Daerah
Bulungan 2018 dan 53 orang pegawai OPD
4. Kabupaten 27-28 Maret 5 Auditor Inspektorat Daerah dan
Tana Tidung 2018 23 orang pegawai OPD
5. Kota Tarakan 17-19 April 21 Auditor Inspektorat Daerah
2018 dan 64 orang pegawai OPD
6. Kabupaten 22-25 Mei 4 Auditor Inspektorat Daerah dan
Malinau 2018 44 orang pegawai OPD
2
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) dan pendokumentasian infrastruktur
dan dokumen lainnya yang terkait dengan penilaian SPIP oleh masing-
masing OPD pada jajaran Pemerintah Daerah se Provinsi Kalimantan
Utara, serta komitmen untuk melakukan Penilaian Mandiri Tingkat Maturitas
SPIP pada bulan Agustus 2018.
e. Melakukan monitoring lanjutan atas pelaksanaan penilaian mandiri
maturitas SPIP melalui surat pada tanggal 25 Juli 2018 kepada Sekretaris
Daerah se Provinsi Kalimantan Utara, sbb:
No Pemda Nomor Surat
1 Kabupaten Nunukan S-434/PW34/3/2018
2 Provinsi Kaltara S-435/PW34/3/2018
3 Kabupaten Bulungan S-436/PW34/3/2018
4 Kabupaten Tana Tidung S-437/PW34/3/2018
5 Kota Tarakan S-438/PW34/3/2018
6 Kabupaten Malinau S-439/PW34/3/2018
2. SISKEUDES
a. Upaya yang telah dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Utara
terkait implementasi SISKEUDES pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:
a) Komunikasi intensif dengan DPMD Kabupaten Nunukan yang capaian
implementasinya per 31 Desember 2017 baru mencapai 19,83% atau
46 desa dari 232 desa dibanding Kabupaten Tata Tidung (100%, 32
desa), Kabupaten Bulungan (100%, 74 desa) dan Kabupaten Malinau
(100%, 109 desa).
b) Memberikan bimbingan teknis kepada Aparatur DPMD, Aparatur
Kecamatan, Pendamping Desa agar bisa membina desa-desa terpencil
yang tidak bisa dijangkau transportasi umum.
c) Memberikan bimbingan teknis untuk 5 (lima) Kecamatan terpencil yang
hanya bisa dijangkau dengan pesawat kecil, yaitu Kecamatan Krayan,
Krayan Timur, Krayan Barat, Krayan Selatan, dan Krayan Utara yang
dilaksanakan di Kecamatan Krayan dengan peserta sebanyak 84 desa.
d) Memberikan bimbingan teknis di Kabupaten Malinau bagi aparatur desa
baru karena adanya pergantian.
e) Posisi terakhir per tanggal 26 Juli 2018, implementasi siskeudes di
Kabupaten Nunukan sebesar 70,69 % atau 164 desa dari 232 desa dan
3
secara keseluruhan implementasi siskeudes di Provinsi Kalimantan
Utara sebesar 84,79% atau 379 desa dari 447 desa.
3. SIMDA PERENCANAAN
a. Kegiatan yang telah dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Utara adalah sebagai berikut:
a) Workshop SIMDA Perencanaan selama 2 (dua) hari pada tanggal 5-6
Februari 2018 bertempat di Aula Kantor Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Utara, dengan mengundang Narasumber dari Tim Satgas
SIMDA Deputi PKD BPKP Pusat. Kegiatan ini diikuti oleh personil dari
OPD yang membidangi perencanaan (Bappeda), pengelola keuangan
(BPKAD) dan Inspektorat. Seluruh pemda yang ada di wilayah
Kalimantan Utara hadir dalam acara workshop ini.
b) Kegiatan asistensi persiapan implementasi SIMDA Perencanaan pada
Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Nunukan. Kegiatan ini kami
lakukan untuk menilai kesiapan pihak pemerintah daerah yang berminat
untuk mengimplementasikan SIMDA Perencanaan, baik dari aspek
kelengkapan dan kesesuaian dokumen perencanaan, kondisi SDM di
pemda, ketersediaan perangkat keras, komitmen pimpinan dan
ketersediaan anggaran.
c) Mengirimkan PFA untuk mengikuti Diklat SIMDA Perencanaan pada
tanggal 4-8 Desember 2017 sebanyak 2 (dua) orang dan pada tanggal
21-25 Mei 2018 sebanyak 1 (satu) orang.
4
b. Hambatan untuk implementasi SIMDA Perencanaan di wilayah Kalimantan
Utara antara lain :
a) Ketidaksesuaian / ketidaksinkronan antara data di dokumen RPJMD
dengan data di dokumen Renstra SKPD sehingga perlu dilakukan
beberapa perubahan. Penyelesaian atas perubahan ini sangat
tergantung dari pihak OPD yang menangani perencanaan dan OPD lain
yang terkait.
b) Belum adanya dokumen Analisa Standar Belanja (ASB) , sementara
pihak pemda tidak memiliki SDM yang kompeten atau dukungan
anggaran yang cukup untuk bisa menyusun ASB yang sesuai dengan
system requirement aplikasi SIMDA Perencanaan.
c) Keterbatasan personil di OPD yang akan menangani aplikasi SIMDA
perencanaan.
d) Keterbatasan dukungan anggaran pada pemda untuk dapat
mengimplementasikan SIMDA Perencanaan, baik untuk pengadaan
perangkat keras/lunak (hardware/software), pelaksanaan kegiatan
bimtek/asistensi ataupun kegiatan lain yang sifatnya harus
mengumpulkan personil dari seluruh OPD.
e) Keterbatasan personil Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Utara
yang memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk dapat memberikan
asistensi dalam implementasi SIMDA Perencanaan.
f) Terdapat pemda yang telah memiliki aplikasi perencanaan dan
menginginkan untuk tetap menggunakan aplikasi tersebut dan meminta
untuk difasilitasi oleh Perwakilan BPKP agar hasil pengolahan aplikasi
perencanaan yang mereka miliki dapat terkoneksi dengan database
Aplikasi SIMDA Keuangan. Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Utara
belum dapat memberikan fasilitasi dimaksud dan juga tidak bisa
memaksa Pemda untuk beralih menggunakan aplikasi SIMDA
Perencanaan karena tidak ada landasan formal untuk melakukan hal
ini.
5
SIMDA Perencanaan adalah Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten
Nunukan, Kota Tarakan dan Kabupaten Malinau. Sedangkan
Kabupaten Bulungan dan Provinsi Kalimantan Utara menginginkan
untuk tetap menggunakan aplikasi perencanaan yang sudah mereka
miliki dan meminta untuk diberikan fasilitasi dalam hal mengkoneksikan
dengan SIMDA Keuangan.
b) Melakukan upaya peningkatan kompetensi SDM pada Perwakilan
BPKP baik dalam hal regulasi perencanaan daerah maupun terkait
aplikasi SIMDA Perencanaan agar mampu melakukan asistensi
implementasi SIMDA Perencanaan pada Pemerintah Daerah.
c) Meminta penegasan kebijakan dari Bapak Deputi PKD mengenai
pemda yang telah memiliki aplikasi perencanaan dan menginginkan
untuk dapat dikoneksikan dengan aplikasi SIMDA Keuangan.
Kepala Perwakilan,
Tembusan:
Deputi Kepala BPKP Bidang PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman selaku
Deputi Pembina