Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTE NATAL CARE


STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

Disusun Oleh

AGUNG HADI PRABOWO


P27220018223

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
A. Konsep Asuhan Keperawatan Maternitas Ante atal Care
a. Definisi
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
(Haen Forer, 2009).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa
observasi,edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil,untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan ( Muchtar Rustam, 2008).
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan
baik (Wiknjosastro, 2002)
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan
upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI,
2007).

b. Etiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung
telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan masuk ke
dalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke
dalam vagian dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba falopii
(Wiknjosastro, 2005: 125).
Disekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi
untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat
yang paling mudah untuk dimasuki, masuklah 1 sel mani dan kemudian
bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi =
fertilisasi) (Wiknjosastro, 2005: 125).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sampai bergerak (oleh
rambut getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa
rahim untuk selanjutnya bersarang di ruang rahim, peristiwa ini disebut
nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai dengan nidasi diperlukan
waktu ± 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat makanan bagi mudgah
dan janin, dipersiapkan plasenta. Jadi dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasentasi (Wiknjosastro,
2005: 125).

c. Patofisiologi dan Pathway


Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel
telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-
juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran
telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang
oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang
mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian
pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi =
fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut
getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah
ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat
dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa
(sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta,
(Handerson 2006)
II. PATHWAY ANC
Trimester I

Konsepsi

Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional, GIT Sist.kardio Sist.urinaria


perub.psikologis, ketidakstabilan vascular
hormon Instabilitas Penekanan
hormone TD naik vesika
urinaria
Ansietas Perubahan peran Asam lambung Sakit karena
sebagai calon meningkat kepala pembesaran
ibu uterus
Rasa Nyeri
Perub.proses Koping sebah/mual Frekuensi
keluarga individu tdk BAK
efektif Muntah meningkat

Intake Gangguan
makanan eliminasi urin
menurun
Kebersihan
Perub.nutrisi genital
kurang dari menurun
kebutuhan
Kelembaban
meningkat

Resiko
infeksi
Trimester II

TRIMESTER II

Perubahan fisiologis Peruba


han psikologis

Sist.endokrin Sist.kardiov Sist.rep Sist.int Sist.GIT Musculo Sist.re Krisis


askular roduksi egumen sceletal spirasi situasional
Inotropik Progester
Sekresi Vaskul Estroge one meningkat BB janin Desak Proses
Hiperpe aldosteron arisasi serviks n meningkat meningkat an uterus ke adaptasi
gmintasi meningkat & vagina Saliva & diafragma
Kulit asam lambung Postur Persia
Perub. Retensi Sensitif meregang meningkat tubuh berubah Ekspa pan anggota
body image H2O & Na+ itas serviks nsi paru tidak baru dlam
meningkat Striae Peristalti Lordosis maksimal keluarga
Perub.c volume gravidarum c menurun berlebihan
ardiac output plasma meningkat Rangsa Gang Ansiet
ng seksual Perub. Pengoso Nyeri guan pola as
Resiko TD body image ngan lambung nafas Perub.
cidera janin & meningkat Perub. lambat peran
maternal pola seksual
Sakit kepala Kembun
g, mual, muntah
Nyeri
Perub.n
utisi kurang
dari kebutuhan
Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+
Perub.skelet & Menekan paru Primi:kurang
persendian pengetahuan
Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi
Berat uterus menurun menurun, pembuluh darah Ansietas
menigkat volume plasma
Gggn. pola meningkat, TD meningkat
Perub.pusat nafas tekanan
gravitasi tubuh hidrostatik Hipertrofi
menurun ventrikel
Menekan saraf
sekitar Edema Penurunan
ekstremitas cardiac output
Pelepasan
mediator nyeri Kelebihan Resiko cidera
(prostaglandin, volume cairan janin &
histamin) maternal

Nyeri

d. Manifestasi Klinik
Menurut Haen Forer, (2009) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu :
1. Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
a. Persumtif Sign ( subyektif)
 Amenorhoe ( tidak mendapat haid)
 mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap tingginya
kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
 letih,sakit kepala
 merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20 minggu
pada wanita hamil pertama.
 perubahan pada mamae
 frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada organ-
organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan, tekanan uterus
pada kandung kencing menstimulasi saraf sehingga BAK.
 lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulasi hormone
estrogen dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan suplay darah ke
pelvic .

b. Probabilitas ( objektif)
 Pembesaran uterus
- melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui pemeriksaan
bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan menjadi nyata pada minggu
ke 7-8.
- Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui pemeriksaan
bimanual
- tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa mengetuk janin
yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh kemumudian ke posisi semula.
- Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang mungkin terjadi selama
hamil dan tidak terasa sakit.
 Perubahan warna kulit oleh
Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi,punggung hidung dan
kulit daerah tulang pipi terutama pada warna kulit hitam hal ini disebabkan oleh
stimulasi MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone).
Striae gravidarum ;regangan kulit abdomen terlihat garis tak teratur.
 Hcg(Human Chronic Gonadotropin) meningkat

2. Tanda positif kehamilan


 Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu
17-18. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat didengarkan lebih
awal lagi, sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-160 kali permenit.
 adanya gerakan janin pada palpasi
 Teraba bagian janin pada palpasi
 Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus pada
pemeriksaan USG ,adanya skelet janin pd gmbr X Ray.

3. Tes Kehamilan
 Tes hCG ( hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan mendeteksi
hormone hCG dalam urin.kadar terendah yang memberi hasil positif yaitu 0,5
hCG per ml urin, kadar tertinggi 500 SI hCG.
A. Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada Masa Kehamilan
a. Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil
Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut
George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara lain:

a. Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata pada ibu
hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada awal
kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut
dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan akumulasi
dari jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat
terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai dengan
peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik. Peningkatan vaskularisasi,
kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi kelenjar serviks
menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali sebagai tanda Chadwick,
Goodell dan Hegar.
b. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta
menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar), pigmentasi
kulit dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin (hCG)
digunakan sebagai dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic somatotropin
(Human Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan
merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai
perubahan metabolik yang mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem penyaluran air
susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam perkembangan
sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2 bulan
pertama kehamilan menyebabkan sensasi noduler pada payudara. Chorionic
somatotropin dan kedua hormon ini menyebabkan pembesaran payudara
yang disertai dengan rasa penuh atau tegang dan sensitif terhadap sentuhan
(dalam dua bulan pertama kehamilan), pembesaran puting susu dan
pengeluaran kolostrum (mulai terlihat atau dapat diekspresikan sejak
kehamilan memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi kelenjar sebasea berupa
tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua
bulan pertama kehamilan. Pembesaran berlebihan dari payudara dapat
menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi pada kulit). Selain
membesar, dapat pula terlihat gambaran vena bawah kulit payudara.
c. Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi akibat efek
stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen dan
progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi
adalah puting susu dan areola disekitarnya serta umumnya pada linea
mediana abdomen, payudara, bokong dan paha. Chloasma gravidarum
adalah hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area
atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan kembali menjadi
normal setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana
area hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap
dan berwarna putih keperakan
d. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan tanda
kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis.
Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda
pasti kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain dapat pula
menimbulkan gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan
normal apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertama

i. Perubahan Fisik pada Trimester I


a. Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak
awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda disebut morning
sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya
akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat
berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan
hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk
mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan
menyusui.
c. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim
yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan
menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan,
karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
d. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan
hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja
kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan
penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.

e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga
ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-
tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing
yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik
maupun emosional. Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi
juga dapat menyebabkan sakit kepala.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di
bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya
beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena
adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan
pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk
menyokong rahim.

g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap
normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang
kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat
badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan
ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang
menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron yang
menyebabkan tubuh menahan air.
ii. Perubahan Fisik pada Trimester II
a. Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati
rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu.
Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan pusar
(umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita,
perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.

b. Sendawa dan buang angin


Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah
biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama
kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan
tidak nyaman.
c. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan
juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna
sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
d. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan
rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan,
seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang
tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
e. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian
bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena
perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin
membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak
menetap.
f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua,
karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar
sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
g. Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk
ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan menyebabkan
jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan
gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah
melahirkan.
h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang
menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar
ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut
chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk
kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang
berlebihan, biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit
ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan menggaruknya.
Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan. Kulit
muka juga akan menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan
jerawat
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin
berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan
itu adalah kelenjar kulit.
j. Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40%
wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang
menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak
sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian
bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada
posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.
iii. Perubahan Fisik pada Trimester III
a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang
belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-
paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah
bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang
berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini
biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali
hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas
diperut biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh
bayi dibawah diafragma/tulang iga ibu.

d. Sering buang air kecil


Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandungan kencing ibu hamil.

e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan
daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan
dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi
juga akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises.
Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang
ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang
membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh
perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
III. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut
trimester adalah:
1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang
yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan
merahasiakannya
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat terjadi:
a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well being”
menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.
b. Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima.
c. Maternal role atteinment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin,
internalisasi dan fantasi.
d. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e. Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang
membutuhkan support.
f. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan janin,
gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
g. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan mulai
dapat diobservasi.
h. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu mungkin
menarik diri dari orang lain.
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain
yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru
3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)
h. Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan ayah
selama trimester III:
1) Perubahan Psikologis Ibu
a. Penerimaan terhadap janin meningkat
b. Fantasi terhadap perubahan peran
c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d. Fokus perhatian pada persalinan
e. Menaruh perhatian pada persalinan
2) Perubahan Psikologis Ayah
a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal
freedom, covvod sindrom berat
b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain

e. Penatalaksanaan
i. Diet dan Pengawasan Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan dietnya,
terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan
kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, perdarahan
pasca persalinan dan sebagainya. Sedangkan makanan berlebihan karena dianggap
untuk 2 orang (ibu dan janin), dapat mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, pre-
eklamsi, janin besar dan sebagainya (Mochtar, 19998). Anjurkan wanita tersebut makan
secukupnya saja. Bahan makanan tidak perlu mahal, akan tetapi cukup mengandung
protein baik hewani maupun nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi selama
kehamilan meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan
plasenta, pertambahan volume darah, mammae yang membesar, dan metabolisme basal
yang meningkat. Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dipakai kenaikan
berat badan wanita hamil tersebut. Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg
sampai 16 kg (Wiknjosastro, 2002).
ii. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik saat hamil maupun tidak hamil dan
baik merokok secara pasif maupun aktif. Adalah kenyataan bahwa wanita-wanita yang
terlalu banyak merokok melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami
abortus dan partus prematurus. Maka dari itu, sebaiknya wanita hamil dilarang merokok
(Wiknjosastro, 2002).
iii. Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada triwulan I dan II
kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat menimbulkan kelainan
teratogenik pada janin, misalnya thalidomide, yang sekarang telah ditarik dari peredaran
(Wiknjosastro, 2002).
iv. Kebersihan dan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Mandi diperlukan untuk
kebersihan/ hygiene terutama perawatan kulit, karena fungsi ekskresi dan keringat
bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun yang lembut/ ringan. Mandi berendam
tidak dianjurkan (Mochtar, 1998). Baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai.
Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit yang tinggi sebaiknya jangan dipakai, oleh
karena tempat titik berat wanita hamil berubah, sehingga mudah tergelincir atau jatuh
(Wiknjosastro, 2002).
v. Koitus
Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus
ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta telah terbentuk, serta
kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus diperbolehkan pada
masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala
sudah masuk ke dalam rongga panggul, koitus sebaiknya dihentikan karena dapat
menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan (Wiknjosastro, 2002).
vi. Perawatan Gigi
Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah (morning sickness).
Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga
timbul karies, gingivitis, dan sebagainya. Bila kerusakan gigi ini tidak diperhatikan
dengan baik, hal itu dapat mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis, septicemia sepsis
peurperalis, oleh karena infeksi di rongga mulut, misalnya pulpitis yang telah menahun,
dapat menjadi sarang infeksi yang dapat menyebar kemana-mana. Maka dari itu bila
keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus memeriksakan giginya secara teratur
sewaktu hamil (Wiknjosastro, 2002).
vii. Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan di dalam negeri dibolehkan
mengambil vaksinasi ulangan terhadap cacar, kolera, dan tifus. Dahulu di Indonesia
pencacaran merupakan suatu keharusan, maka untuk wanita hamil pencacaran
merupakan pencacaran ulang dan tidak membahayakan. Tapi bila ada wabah, maka
pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap dilakukan untuk melindungi ibu dan
janin. Virus vaksin dapat melintasi plasenta dan dapat menimbulkan kerusakan-
kerusakan pada macam-macam alat dan plasenta. Biasanya infeksi transplasenta hanya
terjadi pada wanita hamil yang baru pertama sekali dicacar. Maka dari itu, dianjurkan
agar pencacaran pertama sebaiknya dilakukan sebelum tua kehamilan melewati 20
minggu. Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus neonatonum
dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada ibu hamil (Wiknjosastro,
2002).
viii. Perawatan Payudara
Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi,
karena itu, jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai
besar payudara, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah, bukan menekan
dari depan. Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan
untuk mencegah penyumbatan. Untuk mencegah putting susu kering dan mudah pecah,
maka putting susu dan areola payudara dirawat baik-baik dengan dibersihkan
menggunakan air sabun dan biocream atau alcohol. Bila puting susu masuk ke dalam,
hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar (Mochtar, 2008).
f. Pemeriksaan Penunjang
i. USG
ii. Cek Darah dan Urin di Lab
g. Komplikasi
a. Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut Depkes RI (2007) yaitu, jika
tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi
komplikasi-komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
b. Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
1) Perdarahan
2) Pre-eklampsia/eklampsia
3) Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4) Hidramnion
5) Ketuban Pecah Dini

c. Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :


1) Penyakit Jantung
2) Tuberculosis
3) Anemia
4) Malaria
d. Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi akibat
kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi, 2009).
B. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
1. Anamnesa
 Ciptakan hubungan terapeutik perawat dank lien
 Ada Planing terlebih dahulu
 Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data, interpretasi
pasien terhadap status kesehatan ( data Subyektif), hasil observasi perawat.
 Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan utama ,HPHT,riwayat kesehatan saat
ini, Riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan yang lalu,riwayat
kontrasepsi,riwayat kesehatan keluarga,riwayat psikososial,persiapan persalinan.
 Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
- penampilan umum (postur tubuh,penampilan,kesadaran)
- TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
- Wajah dan kepala
 Wajah : ada tidaknya edema, cloasma gravidarum
 Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva, ikhterik pada sclera.
 Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir, stomatitis,ginggivitis, adakah gigi yang
tanggal, caries gigi, bau mulut.
- Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran slauran limfe.
- Dada
 Paru : kaji keadaan paru-paru pasien
 Jantung :kaji keadaan jantung pasen
 Payudara : adakah benjolan/tidak,ksimetrisan, putting susu menonjol/datar/masuk,
ASI sudah keluar/belum, kebersihan areola mamae.
- Abdomen
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan untuk mengosongkan
kandung kemihnya bila perlu.
 Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris), linea alba,striae
gravidarum,luka bekas operasi,gerakan janin,DJJ)
 Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
- Ekstremitas
Atas : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus otot
Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman sign,kekuatan tonus otot,kram
kaki.
- Vulva- vagina
Luka/benjolan,Edema pd vulva/vagina,leukore,keluaran cairan/darah dr jalan
lahir,hemoroid,tanda Chadwick,godell sign,hegar sign.
 Persiapan persalinan
 Obat-obatan yang di pakai saat ini
 Hasil pemeriksaan penunjang

b. Diagnosa Keperawatan
I. TRIMESTER I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksual
e. Kekurangan volume cairan
f. Perubahan proses keluarga
g. Koping individu tidak efektif
II. TRIMESTER II
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan pola nafas
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko cidera janin
III. TRIMESTER III
a. Nyeri akut
b. Perubahan eliminasi urin
c. Gangguan pola tidur
d. Intoleransi aktifitas
Kelebihan volume cairan
c. Perencanaan Keperawatan
Dx Tujuan Dan Kriteria Intervensi Ttd
Keperawatan Hasil
Tri Tujuan : Manajemen
semester i Nutrisi
Setelah dilakukan
Perubahan
nutrisi kurang dari intervensi keperawatan  Anjurkan masukan kalori
kebutuhan sesuai kebutuhan
selama 2x24 jam
 Ajari klien tentang diet
kekurangan nutrisi klien yang benar sesuai
tercukupi kebutuhan tubuh
 Monitor catatan
makanan yang masuk
Kriteria hasil : atas kandungan gizi dan
jumlah kalori
 Nafsu makan klien
 Timbang berat badan
meningkat secara teratur
 Anjurkan penambahan
 Klien tidak mual dan
intake protein, zat besi
muntah dan vit C yang sesuai
 Pastikan bahwa diet
 Nilai laboratorium
mengandung makanan
(transferin, albumin, dan yang berserat tinggi
untuk mencegah
ansietas elektrolit) dalam batas
sembelit
normal  Beri makanan protein
tinggi , kalori tinggi dan
makanan bergizi yang
sesuai
 Pastikan kemampuan
klien untuk memenuhi
NOC: kontrol kebutuhan gizinya.
kecemasan dan coping,
setelah dilakukan
perawatan selama 2x24 Penurunan
jam cemas ps hilang atau kecemasan
berkurang dg: Aktifitas:
Indikator: 1. Bina Hub. Saling
Ps mampu: percaya
 Mengungkapkan 2. Libatkan keluarga
cara mengatasi 3. Jelaskan semua
Kekurangan Prosedur
volume cairan cemas
 Mampu 4. Hargai
menggunakan pengetahuan ps
coping tentang
 Dapat tidur penyakitnya
 Mengungkapkan 5. Bantu ps untuk
tidak ada penyebab mengefektifkan
fisik yang dapat sumber support
menyebabkn cemas
Berikan
reinfocement untuk
Kebutuhan volume menggunakan Sumber
cairan terpenuhi. Setelah Coping yang efektif
dilakukan tindakan
keperawatan selama 2 x
24 jam dengan kriteria
hasil : a. tentukan
 Tidak ada mual frekuensi/beratnya
muntah mual/muntah.
 Turgor kulit DBN
 Tidak ada tanda b. Tinjau ulang riwayat
dehidrasi kemungkinan masalah
 Pasien mau makan medis lain (ex ; ulkus
dan minum peptikum, gastritis,
 TTV dalam batas kolesistitis)
normal
c. Kaji suhu dan turgor
kulit, membrane mukosa,
TD, suhu,
masukan/haluran.

d. Anjurkan klien
mempertahankan
masukan/haluaran, tes
urin dan penurunan BB
setiap hari.

e. Anjurkan peningkatan
masukan minuman
berkarbonat, makan enam
kali sehari dengan jumlah
yang sedikit dan makanan
tinggi karbohidrat
(popcorn, roti kering
sebelum bangun tidur.

Tri Setelah dilakukan Airway


Semester ii tindakan keperawatan management
Gangguan selama 1x24 jam,  Posisikan klien u/
pola nafas diharapkan : memaksimalkan
a. Tidak ada ventilasi
retraksi dinding dada  Identifikasi klien
perlunya
b. Tidak pemasangan alat
menggunkan otot bantu jalan nafas buatan
pernafasan  Lakukan fisioterpi
dada jika perlu
c. Bunyi paru  Keluarkan sekret
vasikuler  Dengan batuk atau
suction
d. Menunjukkan  Auskultasi suara
jalan nafas yang paten RR nafas, catat adanya
16-20 x/m suara tambahan
Tri Klien dapat Manajemen energi
Semester iii toleransi terhadap aktivitas 1. Observasi
Intoleransi setelah dilakukan tindakan kemampuan klien
aktivitas keperawatan 1 x 24 jam , 2. Bantu klien dalam
dengan kriteria hasil pemenuhan ADL
 Klien mampu 3. Ajarkan pada
memenuhi aktivitas keluarga tentang
sehari-hari pentingnya perawatan
 Pasien mengerti diri
akifitas apa saja 4. Observasi TTV
yang boleh sebelum dan sesudah
aktivitas
dilakukan selama 5. Kolaborasi pada
kehamlan keluarga pemberian
 Ttv dalam batas pengawasan ekstra
normal 6. tentukan siklus tidur
 Hb dalam batas bangun yang normal
normal dan komitmen terhadap
 Tidak ada anemis pekerjaan, keluarga,
komunitas dan diri
sendiri.
7. Anjurkan tidur siang
1 sampai 2 jam setiap
Kelebihan hari.
volume cairan 8. Pantau kadar Hb.
Jelaskan peran zar besi
dalam tubuh ; anjurkan
mengkonsumsi
suplemen zat besi
Kelebihan volume setiap hari, sesuai
cairan teratasi setelah indikasi.
dilakukan tindakan
keperawatan 2 x 24 jam ,
dengan kriteria hasil :
 Indeks massa tubuh a.Pantau berat
dalam batas normal badan secara teratur.
 TTV dalam batas
normal b. Kaji adanya tanda-
 Tidak ada tanda- tanda HAK, perhatikan
tanda Hak tekanan darah, pantau
lokasi/luasnya edema,
Perubahan masukan atau haluaran
eliminasi urin cairan.

c. Berikan informasi
tentang diet (mis ;
peningkatan protein, tidak
menambahkan garam
meja, menghindari
makanan dan minuman
Pasien mengerti tinggi natrium).
akan terjadi perubahan
eliminasi urin selama d. Anjurkan meninggikan
kehamilan , Setelah ekstremitas secara
dilakukan tindaka periodic selama sehari.
keperawatan
Dengan kriteria
hasil : a. Berikan informasi
 Klien mengerti tentang perubahan
tentang perubahan perkemihan sehubungan
perkemihan selama dengan trimester ketiga.
kehamilan denga tri
semester ketiga b. Berikan informasi
mengenaia perlunya
 Pasien mengerti masukan cairan 6 – 8
perlunya masukan gelas sehari.
cairan sesuai
kebutuhan c. Berikan informasi
mengenai bahaya
menggunakan diuretic dan
penghilangan natrium dan
diet.

d. Anjurkan klien untuk


melakukan posisi miring
kiri saat tidur, perhatikan
keluhan-keluhan nokturia.

e. Anjurkan klien untuk


menghindari posisi tegak
atau supine dalam waktu
yang lama.
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk 2010, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.


Bandung: Elemen.

Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pelayanan Antenatal.


http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007-
G59.pdf. Diakses tanggal 12 November 2018. Pukul 19.37 WIB.

George Andriaanz. 2008. Asuhan Antenatal. http://www.pkmi-


online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf. Diakses tanggal 12
November 2018. Pukul 19.14 WIB.

Hadi, RA 2009, Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan, Vivo Publisher, Ungaran.

Haen Forer. 2009). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.

Handerson, C 2006, Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.

Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.

Muchtar Rustam.(2008). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta:


EGC.

Manuaba, IBG 2008, Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan, EGC,
Jakarta

Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC
dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai