Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS KELOLAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


HIPOKALEMIA

DISUSUN OLEH
AGUNG HADI PRABOWO
NIK: 1852.12.20
RUANG ISOLASI COVID

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT KENAIKAN


JENJANG PERAWAT KLINIS
AGUSTUS 2021

RS AN-NISA TANGERANG
JALAN GATOT SUBROTO KM 3 NOMOR 96
CIBODAS – TANGERANG
DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………..……1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………….……1
1.2 Tujuan……………………………………………………………...…1
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi………………………………………………………………...2
2.2 Etiologi……………………………………………………………...…2
2.3 Pathway……………………………………………………………….2
2.4 Proses Keperawatan………………………………………………...2
BAB III LAPORAN KASUS KELOLAAN
3.1 Asesmen………………………………………………………………3
3.2 Analisis Data………………………………………………………….3
3.3 Catatan Perkembangan……………………………………………..3
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan……………………………………………………………...4
4.2 Saran……………………………………………………………….…4
Daftar Pustaka……………………………………………………………..5

Laporan Kasus Kelolaan Page 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam skala internasional, frekuensi penderita hipokalemia
dalam populasi secara global sulit di estimasi. Hampir 21%
pasien yang dirawat di rumah sakit memiliki kadar kalium < 3,5
mEq/L dimana 5% diantaranya < 3 mEq/L selain itu, sekitar 24%
pasien yang dirawat tidak memperoleh penanganan hipokalemia
yang adekuat [1].

Hipokalemia ditemukan pada 7–17% populasi pasien yang


mengalami kelainan kardiovaskular dan 40% pada pasien yang
memperoleh terapi diuretik. Pada pasien lansia, sekitar 5%
memiliki kadar kalium < 3 mEq/L [6].

Indonesia sendiri hingga saat ini, masih belum ada data


mengenai prevalensi penderita hipokalemi. Berdasarkan
penelitian potong lintang yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo Jakarta antara Desember 2005 hingga Juni
2006 didapatkan 23% pasien yang dirawat akibat penyakit
infeksi sebesar 23%.[7]

1.2 Tujuan
Penulisan laporan kasus ini bertujuan untuk memenuhi
kompetensi kredensial perawat PK 1 di Rumah Sakit An Nisa.

Laporan Kasus Kelolaan Page 3


BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
Hipokalemia merupakan salah satu gangguan elektrolit yang
sering terjadi dalam praktik klinis, terutama pada pasien dalam
perawatan di rumah sakit maupun komunitas lansia dan dapat
mengancam nyawa sehingga memerlukan tatalaksana segera.
Hipokalemia terjadi apabila kadar kalium serum < 3,5 mEq/L
atau < 3,5 mmol/L. Hipokalemia sedang apabila kadar kalium
serum antara 2,5 – 3,0 mEq/L dan hipokalemia berat apabila
kadar kalium serum < 2,5 mEq/L [3].

Keseimbangan kadar kalium normal diregulasi oleh pompa ion


spesifik, secara primer oleh seluler, membrane-bound, dan
pompa ATP Natrium Kalium, serta kadarnya dipertahankan
dalam rentang yang sempit yakni antara 3,5 – 5,3 mEq/L. Kadar
kalium dalam darah dicapai dengan keseimbangan antara
asupan dan ekskresi serta distribusi antara kompartemen
intraseluler dan ekstraseluler [5].

2.2 Etiologi
Hipokalemia dapat diakibatkan oleh asupan kalium yang tidak
adekuat, peningkatan ekskresi kalium atau terjadinya
pergeseran kalium ekstrasel menuju ruang intrasel. Peningkatan
eksresi kalium merupakan penyebab yang paling sering menjadi
penyebab hipokalemia [4].

Laporan Kasus Kelolaan Page 4


Pasien dengan hipokalemia ringan seringkali tidak menunjukkan
gejala. Gejala seringkali tidak spesifik dan berkaitan dengan otot
maupun fungsi jantung (dimana kadar kalium serum pasien
biasanya telah < 3 mEq/L) yang kemudian akan didapatkan
gejala berupa kelemahan, nyeri dan kram otot, kontrol diabetes
yang buruk, palpitasi, hingga gejala psikologis. Pada
pemeriksaan fisik seringkali dalam batas normal, namun
hipokalemia berat dapat menimbulkan aritmia kardiak dan gagal
nafas akut karena paralisis otot yang mengancam nyawa [2,3].

Dalam penegakan diagnosis hipokalemia, diperlukan


anamnesis, pemeriksaan fisik terutama fokus dalam mencari
adanya gangguan neurologis dan disritmia kardiak serta
pemeriksaan laboratorium disertai pemeriksaan kadar kalium
urine, kadar kalium serum dan elektrokardiografi. Pada
beberapa kasus, dalam anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat
diketahui penyebab dari hipokalemia [2,3,4]

Laporan Kasus Kelolaan Page 5


2.3 Pathway

(Berisi bagan mulai dari etiologi, tanda gejala, diagnosis


keperawatan, hingga komplikasi yang mungkin terjadi). Tanda
gejala diberi kotak berwarna biru, diagnosis berwarna merah,
komplikasi berwarna hijau.

2.4 Proses Keperawatan


2.4.1 Asesmen
2.4.1.1 Anamnesa
(Berisi anamnesa yang harus dilakukan kepada pasien dengan
penyakit tertentu).

2.4.1.2 Asesmen Fisik

Laporan Kasus Kelolaan Page 6


(Berisi pemeriksaan fisik: inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi).

2.4.1.3 Pemeriksaan Penunjang


(Berisi pemeriksaan laboratorium, radiologi, diagnostik
intervensi, atau penunjang lain yang abnormal pada penyakit
tertentu).

2.4.2 Diagnosis Keperawatan


No Data Masalah Etiologi

2.4.3 Rencana Asuhan Keperawatan


No Diagnosis Tujuan Intervensi
Keperawatan
Terdiri dari:
1. Observasi
2. Intervensi
mandiri
keperawatan
3. Edukasi
4. Kolaborasi

Laporan Kasus Kelolaan Page 7


BAB III
LAPORAN KASUS KELOLAAN

3.1 Asesmen
(Berisi data asesmen sesuai dengan format asesmen RS AN-
NISA Tangerang).

3.2 Analisis Data


(Berisi analisis data sesuai data yang ada pada pasien kelolaan)
No Data Masalah Etiologi

3.3 Catatan Perkembangan


Tanggal/ Catatan Perkembangan
Jam
S:
O:
A:
P:
I:
E:
(Berisi SOAPIE pada saat Anda dinas sejak pasien
dikelola sampai selesai rawat. Tidak harus selama
24 jam, hanya pada jam saat Anda berdinas saja).

3.4

Laporan Kasus Kelolaan Page 8


BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
(Berisi kesimpulan hasil laporan).

4.2 Saran
(Berisi saran untuk unit maupun rumah sakit, misal: leaflet
edukasi penyakit/ tindakan tertentu, SPO tertentu, SAK
diagnosis keperawatan tertentu).

Laporan Kasus Kelolaan Page 9


DAFTAR PUSTAKA

1. Kardalas E, Paschou SA, Anagnostis P, et al. Hypokalemia: A


Clinical Update. Endocrinology Connections. 2018:7(4):R135-46.
2. Lederer E, Alsauskas ZC, Mackelaite L, et al. Hypokalemia.
Medscape. 2018. Retrieved from
https://emedicine.medscape.com/article/242008-overview
3. Tinawi M. Hypokalemia: A Practical Approach to Diagnosis and
Treatment. Archives of Clinical and Biomedical Research.
2020:4(2):48066
4. Castro D, Sharma S. Hypokalemia. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2020. Retrieved
from
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482465/#_NBK482465_
pubdet_
5. Palmer BF, Clegg DJ. Physiology and Pathophysiology of
Potassium Homeostasis: Core Curriculum 2019. American
Journal of Kidney Diseases. 2019:74(5):682-695
6. Kjeldsen K. Hypokalemia and Sudden Cardiac Death. Experimental
and Clinical Cardiology. 2010:15(4):e96-e99.Davies HG,
Bowman C, Luby SP. Cholera – Management and Prevention.
Journal of Infection. 2017:74(1):66-73.
7. Widodo D, Setiawan B, Chen K, et al. The Prevalence of
Hypokalemia in Hospitalized Patients with Infectious Diseases
Problem at Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta. Acta Medica
Indonesiana. 2012:38(4):202-5

(Berisi referensi yang digunakan, untuk buku maksimal 10 tahun lalu,


untuk jurnal maksimal 5 tahun lalu).

Laporan Kasus Kelolaan Page 10

Anda mungkin juga menyukai