Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian

eksperimental yaitu suatu rancangan penelitian yang digunakan untuk

mencari hubungan sebab-akibat dengan adanya keterlibatan penelitian dalam

melakukan manipulasi terhadap variabel bebas (Nursalam, 2015). Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan supervisi model reflektif

interaktif terhadap kinerja perawat di Poli Penyakit Dalam di RSUD dr. Moewardi

Surakarta.

3.2 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan pra experimental design dengan

jenis One grup pra-post test design yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan sebab-akibat dengan cara melibatkan satu kelompok

subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian di

observasi lagi setelah dilakukan intervensi (Nursalam, 2015). Peneliti melakukan

observasi pada variabel dependen (kinerja perawat) dan variabel independen

(supervisi model reflektif interaktif).

29
30

Tabel 4.1 Rancangan Penelitian


Subjek Pra Perlakuan Pasca-tes
K O I O1
Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3
Keterangan :

K : Subjek (perawat poli penyakit dalam)

O : Observasi kinerja perawat sebelum diberikan supervisi model

reflektif interaktif

I : Intervensi supervisi model reflektif interaktif

O1 : observasi kinerja perawat sesudah supervisi model reflektif

interaktif

3.3 Populasi, Sampel, dan Sampling

3.3.1 Populasi

Sebelum dilakukan penarikan sampel terlebih dahulu peneliti menentukan

populasi. Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2015). Dalam penelitian ini

yang menjadi populasi adalah seluruh perawat Poli Penyakit Dalam yang ada di

RSUD dr. Moewardi Surakarta. Jumlah populasi perawat Poli Penyakit Dalam

yang bekerja di RSUD dr. Moewardi Surakarta berjumlah 9 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling, sedangkan sampling adalah proses

menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam,

2015).
31

Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di Poli Penyakit

Dalam RSUD dr. Moewardi Surakarta yang telah memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi. Pemilihan sampel atau subjek penelitian harus sesuai syarat atau

kriteria.Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi

bias dari hasil penelitian. Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua bagian

(Nursalam, 2015), yaitu:

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

popolusi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam,2015).

Kriteria inklusi pada panelitian ini adalah:

1) Perawat yang bekerja di Poli Penyakit Dalam RSUD dr. Moewardi

Surakarta

2) Perawat Poli Penyakit Dalam yang menyatakan setuju dilakukan

penelitian.

b. Kriteria eksklusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nursalam,2015). Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:

1) Perawat Poli Penyakit Dalam yang menjabat sebagai pimpinan di

ruangan.

2) Mahasiswa keperawatan yang sedang praktik di Poli Penyakit

Dalam.
32

3.3.3 Sampling

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi untuk menjadi sampel

dari populasi untuk dapat mewakili populasi. (Setiadi, 2013: 107). Teknik

sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar

memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek

penelitian. Cara pengambilan sampel dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

probability sampling dan nonprobability sampling (Nursalam, 2015).

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode

probability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk

dipilih menjadi anggota sampel. Teknik yang digunakan adalah total sampling

yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan jumlah

populasi (Setiadi, 2012). Sehingga jumlah sampel yang sesuai dengan kriteria

penelitian ini adalah 9 sampel.

3.4 Kerangka Kerja

Kerangka kerja merupakan bahan kerja rancangan kegiatan penelitian yang

dilakukan. Kerangka kerja meliputi populasi, sampel, dan teknik sampling

penelitian, teknis pengumpulan data dan analisa data (Hidayat A, 2008:31).

Berikut kerangka kerja dalam penelitian.


POPULASI
Seluruh perawat Poli Penyakit Dalam RSUD dr. Moewardi Surakarta

SAMPLING
Probability sampling dengan spesifiasi total sampling

SAMPEL
Perawat Poli Penyakit Dalam yang memenuhi kriteria inklusi
33

PENGUMPULAN DATA
Menggunakan lembar observasi

ANALISA DATA
Uji statistik paired t-test dengan nilai korelasi signifikasi p < 0,05

SIMPULAN
Jika α < 0,05: H0 Ditolak, H1 diterima
α > 0,05 H1 diterima

Gambatr 3.1 Kerangka kerja pada peneltian “Pengaruh Supervisis Model Reflektif
Interaktif Terhadap Kinerja Perawat Poli Penyakit Dalam Di RSUD
dr.Moewardi Surakarta”.

3.5 Variable Penlitian

Dalam riset, variabel dikarakteristikan sebagai derajat, jumlah dan

perbedaan. Variabel juga merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang

didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu

penelitian (Nursalam, 2008: 97).

3.5.1 Variabel Bebas

Variabel bebas atau independen yaitu variabel yang dimanipulasi oleh

peneliti untuk menciptakan suatu dampak pada variabel terikat, dinamakan

sebagai variabel bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain (Setiadi,

2013: 116). Variabel bebas atau independen dalam penelitian ini adalah supervise

model interaktif reflektif.


34

3.5.2 Variabel Terikat

Variabel terikat atau tergantung (dependen) adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel bebas (Setiadi, 2013:117). Dengan kata lain, variabel

terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya

hubungan atau pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2008: 98). Variabel

terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah kinerja perawat.

3.6 Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah

yang digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya

mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian. Pada definisi

operasional dijelaskan secara padat mengenai unsur penelitian yang meliputi

bagaimana caranya menentukan variabel dan mengukur suatu variabel

(Setiadi,2013:122-123). Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter

yang dijadikan ukuran dalam penelitian, sedangkan cara pengukuran merupakan

cara di mana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, A.

Aziz, 2014).
36

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Skor

Variabel Suatu hasil atau Observasi


Dependen pencapaian dari
Kinerja pelaksanaan asuhan
Perawat keperawatan yang
sesuai dengan standar
mutu pelayanan
keperawatan untuk
meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
dengan kompetensi
yang dimiliki serta
dilakukan dengan
penuh tanggung
jawab.

Variabel Kuesioner Ordinal 1.


Independen
37

Supervisi Model Kegiatan yang


Reflektif dilakukan supervisor
Interaktif untuk mengarahkan
dan mengevaluasi
dalam bentuk
komunikasi langsung
(diskusi) menekankan
hubungan
interpersonal
(kolaboratif),
terjadwal dan berpikir
mendalam (reflektif)
terkait dengan fungsi
normatif, formatif,
dan supportif
38

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.6.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian ruang Poli Penyakit Dalam RSUD dr. Moewardi

Surakarta.

3.6.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober - Juli 2020

3.8 Metode Pengumpulan Data

Hidayat, A (2008:36) menyatakan bahwa pengumpulan data merupakan

kgiatan penelitian untuk mengumpulkan data. Setiadi (2013:124) menyatakan

bahwa ada beberapa cara pengumpulan data yaitu kuesioner (daftar pertanyaan),

pengamatan (observasi)/angket dan wawancara. Dalam penelitian ini

pengumpulan data menggunakan kuesioner.

3.8.1 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi. Jenis

observasi yang digunakan observasi terstruktur yaitu peneliti secara cermat

mendefinisikan apa yang akan diobservasi melalui suatu perencanaan yang

matang. Peneliti tidak hanya mengobservasi fakta-fakta yang ada pada subjek,

tetapi lebih didasarkan pada perencanaan penelitian

yang sudah disusun sesuai pengelompokannya, pencatatan, dan pemberian kode

terhadap hal-hal yang sudah ditetapkan (Nursalam, 2015).

Lembar kuesioner pertama tentang beban kerja perawat perioperatif yang

telah disusun sesuai dengan kepentingan penelitian berdasarkan teori asuhan

keperawatan perioperatif yaitu terdiri dari waktu kerja, kegiatan langsung dan

tidak langsung meliputi pre-operasi, intra-operasi dan post-operasi yang diadopsi


39

dari Muttaqin A (2009). Jawaban pernyataan menggunakan skala Likert, setiap

pilihan mempunyai nilai: 1 untuk JD (jarang dilakukan), artinya tindakan jarang

dilakukan di lapangan. Nilai 2 untuk KKD (kadang-kadang dilakukan), artinya

tindakan kadang-kadang dilakukan di lapangan. Nilai 3 untuk D (dilakukan),

artinya tindakan dilakukan di lapangan. Nilai 4 untuk SD (selalu dilakukan),

artinya tindakan selalu dilakukan di lapangan.

Lembar kuesioner kedua tentang kepuasan kerja yang merupakan hasil

modifikasi dari instrumen yang dikutip dari buku Nursalam (2008). Pernyataan

kuesioner yang digunakan meliputi variabel kepuasan kerja dengan komponen-

komponen dari teori Nursalam (2014), Siagian (2012) dan Hariandja (2002).

Jawaban pernyataan menggunakan skala Likert, setiap pilihan mempunyai nilai:

1 untuk STS (sangat tidak setuju), artinya kenyataan yang saudara rasakan

sangat tidak sesuai dengan pernyataan. Nilai 2 untuk TS (tidak setuju), artinya

kenyataan yang saudara rasakan tidak sesuai dengan pernyataan. Nilai 3 untuk S

(setuju), artinya kenyataan yang saudara rasakan sesuai dengan pernyataan. Nilai

4 untuk SS (sangat setuju), artinya kenyataan yang saudara rasakan sangat sesuai

dengan pernyataan.

Sebelum kuesioner ini digunakan untuk mengambil data maka dilakukan uji

validitas dan reliabilitas untuk mengetahui pertanyaan dalam kuesioner sudah

layak atau belum untuk digunakan dalam pengambilan data (Sujarweni W,

2015:23). Uji validitas suatu instrumen (kuesioner) dilakukan dengan cara

melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya.

Sehingga perlu digunakan teknik korelasi Product Moment jika hasil

perhitungan ternyata r tabel < r hitung maka valid (Sujarweni W, 2015:33).


40

Sebaliknya, bila r tabel > r hitung maka tidak valid, sehingga instrumen tidak

dapat digunakan dalam penelitian atau perlu direvisi.

Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan dari suatu dimensi

variabel yang disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dikatakan

reliabel apabila nilai Alpha > 0,60. (Sujarweni W, 2015:33). Pernyataan yang

reliabel dapat digunakan dalam butir-butir pernyataan instrumen kuesioner

penelitian

Peneliti melakukan uji coba instrumen (kuesioner) beban kerja perawat

perioperatif di ruang operasi RSUD Dr. Iskak Tulungagung pada tanggal 1 Mei

2017. Uji coba dilakukan di ruang operasi RSUD Dr. Iskak Tulungagung dengan

pertimbangan uji dilakukan kepada perawat perioperatif yang memiliki

karakteristik sama dengan responden. Hasil uji coba kuesioner dikumpulkan

sebanyak 10 responden dilakukan uji statistik untuk menilai validitas dan

reliabilitas, maka nilai r tabel dengan df(degree of freedom)=n-2 dengan Alpha

5%, jadi df=10-2=8, sehingga nilai r tabel = 0,549 (Sujarweni, 2015:217). Hasil

uji validitas dan reliabilitas (menggunakan SPSS 22) dari 23 pernyataan pada

kuesioner beban kerja hasilnya 8 pernyataan tidak valid dengan r tabel > r

hitung, yaitu pernyataan nomer 1, 2, 3, 8, 14, 15, 16 dan 19. Sehingga peneliti

menghilangkan 8 pernyataan yang tidak valid tersebut. hasil uji validitas dan

reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 8.


41

3.8.2 Prosedur Eksprerimen

a. Tahap Persiapan

1) Pada tahap ini dilakukan pemilihan lahan penelitian dan pengurusan

ijin penelitian kepada tempat penelitian dan pihak terkait lainnya.

Penelitian ini dilakukan di ruang operasi RSUD Dr. Iskak

Tulungagung.

2) Telah mengikuti uji sidang etik proposal dan mendapatkan surat izin

penelitian.

3) Menyampaikan izin penelitian kepada direktur RSUD Ulin

Banjarmasin

4) Menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian sesuai

dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

5) Melakukan informed concent dan menjelaskan prosedur penelitian

kepada responden

6) Menyiapkan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data

berupa lembar observasi

b. Tahap Pelaksanaan

3.9 Pengolahan dan Analisis Data

3.8.1 Metode Pengolahan Data

Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh

data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan

menggunakan rumus tertentu sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan

(Setiadi, 2013:139).
42

Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam pengolahan data

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

3.8.2 Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu

penelitian, karena dengan analisislah data mempunyai arti/makna yang dapat

berguna untuk memecahkan masalah penelitian (Setiadi, 2013:147).

a. Analisis Data Univariat

Analisis univariat merupakan analisis statistik deskriptif yaitu suatu

prosedur pengolahan data dengan menggambarkan dan meringkas data

dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik (Setiadi, 2013: 148).

Pada penelitian ini mendeskripsikan karakteristik responden (umur, jenis

kelamin, , dan sebagainya).

Analisis univariat untuk mendeskripsikan setiap variabel/subvariabel

secara terpisah dengan penyajian data melalui tabel, grafik atau diagram.

b. Analisis Data Bivariat

Analisis data bivariat merupakan analisis statistik inferensial yaitu

dilakukan untuk mengetahui dua variabel yang berhubungan. Jadi dalam

penelitian ini menggunakan variabel independen dengan skala data ordinal

yang dihubungkan dengan variabel dependen dengan skala data ordinal,

sehingga uji statistik yang sesuai adalah korelasi spearman. Data dihitung

dengan bantuan SPSS 22 dengan signifikasi p < 0,05. Variabel yang

dihubungkan dalam penelitian ini adalah hubungan beban kerja dengan

kepuasan kerja perawat perioperatif di ruang operasi RSUD Dr. Iskak

Tulungagung
43

3.10 Penyajian Data

Data statistik perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan

dimengerti. Tujuannya adalah memberikan informasi dan memudahkan

interprestasi hasil analisis. Secara garis besar ada 3 cara yang sering dipakai untuk

penyajian data, yaitu: tulisan, tabel dan diagram (Setiadi, 2013: 142). Dalam

penelitian ini hasil analisa data disajikan dalam bentuk diagram dan tebel yang

selanjutnya diuraikan secara narasi sebagai penjelasan.

3.11 Etika Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah manusia, sehingga diperlukan upaya

perlindungan hak asasi perawat sebagai responden. Sebelum melakukan

penelitian, peneliti mendapat surat pengantar dari institusi Program Studi DIV

Keperawatan minat perioperatif Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

kemudian menyerahkan kepada Direktur RSUD Dr. Iskak Tulungagung untuk

mendapatkan persetujuan. Setelah mendapat persetujuan, kemudian peneliti dapat

melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi:

3.10.1 Lembar Persetujuan (informed consent)

Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian dan

merupakan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan dari

diberikannya informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian serta mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan dan jika tidak bersedia, maka peneliti harus

menghormati keputusan tersebut (Hidayat A, 2008: 58). Dalam penelitian ini

lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti dan memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi. Lembar persetujuan ini sudah dilengkapi dengan
44

judul dan manfaat penelitian. Maka apabila responden menolak, peneliti tidak

boleh memaksa dan harus tetap menghormati hak-hak responden. Jika responden

bersedia, maka responden harus mencantumkan tandatangan pada lembar

persetujuan yang sudah di sediakan.

3.10.2 Tanpa Nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan

mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data yang diisi dengan

hasil observasi tetapi peneliti mengganti nama responden dengan kode yang telah

ditetapkan oleh peneliti.

3.10.3 Kerahasiaan (Confidentiallity)

Responden mempunyai hak untuk tidak diketahui identitasnya dan

dijamin bahwa data yang sudah dikumpulkan dari responden harus dirahasiakan.

kuesionaer yang diberikan hanya mencantumkan inisial nama responden. Peneliti

menyusun informasi yang bersifat privasi dan tidak dapat diberitahukan atau

dibagi kepada orang lain tanpa ada persetujuan dari responden.

Anda mungkin juga menyukai