NOVEMBER 2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. TUJUAN
1) Tujuan Instruksional Umum :
Setelah mendapatkan materi penyuluhan tentang ibu hamil dapat memenuhi nutrisinya
secara tepat dan menggunakan KB yang sesuai setelah melahirkan
2) Tujuan Instruksional Khusus
Peserta penyuluhan mengerti dan memahami pengertian tentang gizi seimbang
untuk ibu hamil
Peserta penyuluhan mengerti dan memahami jenis makanan yang bergizi
Peserta penyuluhan mengerti dan memahami manfaat makanan bergizi untuk ibu
hamil
Peserta penyuluhan mengerti dan memahami makanan yang baik untuk ibu hamil
Peserta penyuluhan mengerti dan memahami akibat bila ibu hamil kekurangan gizi.
Peserta penyuluhan mengerti dan memahami apa manfaat melakukan Keluarga
Berencana.
Peserta penyuluhan dapat menerapkan program Keluarga Berencana dalam
kehidupan sehari-hari.
B. KEPANITIAAN
Penyuluh :
Safiah Puspa Asyillah
Rezky Alfian Maliq
Roisatul Husniyah
D. KEGIATAN
F. METODE
Metode yang penyuluh gunakan dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah dan Tanya
jawab
H. EVALUASI
Evaluasi dalam penyuluhan ini adalah berupa Tanya jawab
Lampiran
GIZI UNTUK IBU HAMIL
A. Pengertian
Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan gizi ibu hamil.
B. Jenis Makanan Yang Bergizi
1. Zat tenaga
Makanan yang mengandung zat tenaga, antara lain : mie, kentang, singkong, jagung,
roti dan sagu.
2. Zat pembangun
Makanan yang mengandung zat pengatur antara lain: tempe, tahu, ikan asin, udang,
telur, ayam, daging, hati, kacang hijau, dll.
3. Zat pengatur
Makanan yang mengatur zat pengatur antara lain : kangkung, daun singkong, bayam,
sawi hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nangka, mangga, dll.
C. Manfaat
Manfaat makanan bergizi untuk ibu hamil sangat penting untuk :
1. Menjaga kesehatan ibu hamil
2. Menjaga ksesehatan janin yang ada dalam kandungan
3. Persiapan untuk menghadapi persalinan
D. Makanan Yang Baik Bagi Ibu Hamil
1. Makanan yang terdiri dari nasi, lauk dan sayur serta buah-buahan.
2. Makan lebih banyak dari biasanya oleh karena diperlukan bagi bayi yang
dikandungnya.
3. Hindari pantangan makanan, kecuali atas petunjuk dokter.
4. Bila nafsu makan berkurang :
a) Makan dengan porsi kecil tapi sering.
b) Makanan dibuat berganti-ganti.
c) Memilih makanan yang paling disukai.
E. Akibat Bila Ibu Hamil Kekurangan Gizi
1. Pengaruh untuk ibu hamil
a) Ibu lemah dan kurang nafsu makan
b) Perdarahan dalam masa kehamilan
c) Kemungkinan terjadi infeksi tinggi
d) Anemia/kurang darah
2. Pengaruh waktu persalinan
a) Persalinan sulit dan lama
b) Persalinan sebelum waktunya (premature)
c) Perdarahan setelah persalinan
3. Pengaruh pada janin :
a) Keguguran
b) Bayi lahir mati
c) Cacat bawaan
d) Anemia pada bayi
e) Berat badan lahir rendah
KELUARGA BERENCANA (KB)
Tujuan khusus
1) Pengaturan kelahiran
2) Pendewasaan usia perkawinan
3) Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
4) Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
5) Menjarangkan kehamilan
6) Membatasai jumlah anak
d. Kondom
Pada dasarnya fungsi kondom hanya untuk menampung sperma agar tidak
masuk ke dalam vagina. Penggunaan kondom dinilai cukup efektif mencegah
kehamilan hingga 90 %. Bahkan penggunaan kondom untuk pencegahan kehamilan
akan semakin efektif apabila disertai penggunaan spermisida (pembunuh sperma)
namun jarang sekali ditemukan pasangan suami istri yang menggunakan spermisida.
Namun kemungkinan terjadinya kehamilan masih dapat terjadi dari survei yang
dilakukan dari 100 pasangan suami-istri yang menggunakan alat kontrasepsi ini
sekitar 4 orang wanita yang terjadi kehamilan.
Kondom selain berfungsi sbagai pencegah kehamilan, kondom juga dapat
digunakan sebagai suatu alat bantu dalam pencegahan penularan penyakit kelamin
seksual.
e. Susuk / Implan
Susuk juga digunakan sebagai alat kontrasepsi wanita atau yang juga disebut
sebagai alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kukit pada lengan kiri
atas. Bentuk susuk ini seperti tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik (plastik
berongga) dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk yang ditanam dibawah
kulit ini berisi zat aktif yang berupa hormon atau levonorgestrel. Kemudian susuk
tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Susuk ini bekerja dengan
cara menghalangi terjadinya ovulasi (pembuahan) dan menghalangi migrasi sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun
(Implanon). Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini
biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin
hamil lagi. Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam
setahun. Dampak negatif dari penggunaan alat kontrasepsi jenis susuk ini berupa
terganggunya menstruasi, haid tidak lancar, bercak atau tidak mengalami menstruasi
sama sekali. Selain itu mengalami kenaikan berat tubuh, ketegangan payudara dan
liang vagina terasa kering. Timbul infeksi pada pencabutan susuk yang disebabkan
susuk sulit untuk dikeluarkan karena pemasangan susuk yang terlalau dalam.
Pemasangan implant menurut Saifuddin (2006) dapat dilakukan pada :
1) Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum.
2) Perempuan pada usia reproduksi (20 – 30 tahun).
3) Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi
dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
4) Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
5) Perempuan pasca persalinan.
6) Perempuan pasca keguguran.
7) Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi.
8) Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang
mengandung estrogen.
9) Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.
Keuntungan kontrasepsi Susuk/Implan yaitu :
1) Daya guna tinggi
2) Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
3) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
4) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
5) Bebas dari pengaruh estrogen.
6) Tidak mengganggu kegiatan senggama.
7) Tidak mengganggu ASI.
8) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
9) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
Manuaba, Ida Bagus Gde, Memahami Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta : EGC
Pusat penyuluhan kesehatan masyarakat Depkes RI. 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang.