PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan organisasi yang bersifat padat karya, padat modal, padat
Rumah sakit merupakan tugas yang rumit serta tantangan yang akan di hadapi juga
tidak mudah. Rumah sakit adalah sebuah sistem, yang sumber daya manusianya
merupakan salah satu subsistemnya. Rumah sakit itu sendiri adalah subsistem dari
sistem yang lebih besar lagi yaitu sistem pelayanan kesehatan yang tidak lain adalah
subsistem dari sistem kesehatan nasional (Soeroso S, 2003:5). Dengan semakin Commented [A1]: Nanti kita cari tahun yg terbaru yah
Commented [A2R1]:
meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan dan tuntutan
efektif dan efisien dalam meningkatkan mutu rumah sakit (Nursalam, 2014:168).
Oleh karena itu, penerapan manajemen keperawatan yang dipilih rumah sakit dan
unit pelayanan lebih khususnya harus dapat meningkatkan kinerja bagi pegawainya,
salah satu fungsi manajemen adalah menentukan tugas bagi stafnya termasuk di
dalamnya beban kerja dan sasaran kinerja bagi pegawainya Nursalam (2014:117).
Beban kerja adalah jumlah waktu dan kegiatan perawatan seorang perawat
(langsung dan tidak langsung) terhadap pasien dan tempat kerja (Alghamdi, 2016).
menyatakan bahwa perawat yang bekerja di rumah sakit di Asia Tenggara termasuk
1
2
yang memiliki beban kerja tinggi 24 (82%) memiliki tingkat stres sedang dalam
bekerja. Perawat yang diberi beban kerja berlebih dapat berdampak kepada
(Asmuji, 2013:124). Saat ini tingkat kinerja perawat di beberapa rumah sakit di
Somantri (2012) tentang hubungan kepuasan kerja dengan kinerja perawat di ruang
rawat inap rumah sakit umum daerah Bekasi. Dari 71 responden yang diteliti 92,96%
menyatakan tidak puas dalam bekerja. Hal ini berdampak pada menurunya tingkat
kinerja perawat dalam bekerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja perawat
yaitu peran manajer keperawatan. Salah satu peran seorang kepala ruangan adalah
melakukan supervisi.
Kepala Ruang Terhadap Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Tugurejo
kinerja perawat.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja perawat yaitu peran manajer. Salah
satu peran manajer adalah membuat kebijakan yang dapat meningkatkan kinerja
individu mencapai tujuan dan strategi organisasi, membimbing staf dan mendukung
tercapainya kerja klinis yang optimal. Oleh sebab itu para supervisor harus memiliki
merupakan kekuatan utama dari kerangka kerja klinis di pelayanan (White &
Winstanley, 2010).
kelompok intervensi & kelompok kontrol di Ruang Rawat Inap. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa supervisi yang dilakukan dengan model reflektif interaktif dapat
Dari fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini untuk Commented [A3]: Kalau bisa nemu data masalah di RS,
data itu bisa kita masukkan sebelum kalimat ini
mengetahui bagaimana pengaruh penerapan supervisi model reflektif interaktif
terhadap kinerja perawat di poli bedah umun di RSUD dr. Moewardi Surakarta.
terhadap kinerja perawat di poli bedah umun di RSUD dr. Moewardi Surakarta?”
4
Surakarta
kinerja perawat dan manajer sebagai bahan acuan dalam meningkatkan mutu
pelayanan.