Paper TA 190525 09.37
Paper TA 190525 09.37
JURNAL TEKNIK ITS Vol. X, No. Y, (2019) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
Abstrak— Teluk Balikpapan merupakan salah satu Immersed tunnel adalah terowongan yang
perairan di Provinsi Kalimantan Timur yang memisahkan Kota ditenggelamkan dibawah laut. Pembangunan terowongan
Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Lama sistem immersed tunnel paling banyak dilakukan di beberapa
perjalanan dari atau menuju PPU-Balikpapan membutuhkan negara maju karena biaya konstruksi yang dibutuhkan lebih
waktu yang lama baik melalui jalur darat maupun jalur laut. murah dibandingkan biaya konstruksi jembatan, dan
Hal tersebut mampu menghambat kegiatan ekonomi antara pelaksanaan konstruksi immersed tunnel lebih mudah
Balikpapan – PPU. Sehingga dibutuhkan infrastruktur baru daripada pelaksanaan konstruksi jenis terowongan bawah laut
yang dapat mempersingkat waktu perjalanan tersebut. lainnya. Oleh karena sebab tersebut, perencanaan terowongan
Immersed tunnel adalah terowongan yang bawah laut jenis immersed tunnel yang menghubungkan Kota
ditenggelamkan dibawah laut. Pembangunan immersed tunnel Balikpapan-Kabupaten PPU ini perlu untuk dilakukan.
sudah banyak dilakukan di beberapa negara maju karena biaya Terdapat beberapa perencanaan yang perlu diperhatikan
konstruksi yang dibutuhkan lebih murah, dan pelaksanaan dalam perencaanan immersed tunnel yaitu rute terowongan,
konstruksinya lebih mudah daripada jenis terowongan lainnya.
alinemen segmen utama terowongan, perencanaan dimensi
Selain itu, material yang dibutuhkan juga dapat diperoleh
terowongan, dan perencanaan backfill terowongan. Karena
secara lokal.
terowongan ini terdapat dibawah laut, maka gaya angkat air
Dari hasil perencanaan yang telah dilakukan, immersed
laut yang terjadi terhadap segmen utama harus diperhatikan,
tunnel pada Teluk Balikpapan berada pada kedalaman -15 m
untuk menghindari segmen terangkat sehingga sambungan
MSL, dengan panjang ±5 km dibagi menjadi beberapa segmen
dengan panjang per segmen adalah 154,5 m dan 150 m, lebar
antara segmen bisa patah.
segmen adalah 43,8 m. Immersed tunnel memiliki 2 ruang jalan
raya, 2 ruang jalan rel, dan 2 ruang darurat. Segmen Dalam menentukan kelayakan dari pembangunan Jalan
terowongan telah dilakukan kontrol berat sehingga segmen ini Tol Pandaan – Malang ini ditentukan dari besarnya nilai
dapat mengambang di permukaan air pada saat konstruksi dan Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV),
tetap berada di bawah laut dengan bantuan timbunan backfill Payback Return, dan Internal Rate of Return (IRR).
pada saat masa operasional. Pembangunan proyek dikatakan layak apabila nilai BCR >1,
nilai NPV > 0, Payback Return < lama konsesi
Kata Kunci: immersed tunnel, backfill, foundation bed, buoyancy, pembangunan, dan IRR > Discount Rate.
Teluk Balikpapan
II. METODOLOGI
I. PENDAHULUAN Urutan penyelesaian Tugas Akhir ini dapat dilihat
eluk Balikpapan merupakan salah satu perairan di pada bagan alir di bawah ini:
T Provinsi Kalimantan Timur yang memisahkan Kota
Balikpapan dan Kabupaten Penajam. Sebagai kabpaten
termuda di Kalimantan Timur, Kabupaten PPU sedang
berupaya mengembangkan pemerintahannya dengan
membangun beberapa infrastruktur agar pelayanan
pemerintah terhadap masyarakat dapat berjalan maksimal.
Salah satu infrastruktur yang perlu dikembangkan adalah
sarana transportasi dari atau menuju Kabupaten PPU-Kota
Balikpapan. Perjalanan dari atau menuju Kabupaten PPU-
Balikpapan membutuhkan waktu yang lama baik melalui
jalur darat maupun jalur laut. Hal tersebut mampu
menghambat kegiatan ekonomi antara Balikpapan-PPU.
Sehingga dibutuhkan infrastruktur baru yang dapat
mempersingkat waktu perjalanan tersebut.
Infrastruktur yang akan dibangun antara Penajam-
Balikpapan diharapkan tidak hanya dapat digunakan
kendaraan roda dua dan roda empat, tapi juga kereta api.
Kereta api memiliki kecepatan melebihi kendaraan roda
empat. Selain itu kereta api juga mampu mengangkut muatan
lebih banyak daripada transportasi lain, sehingga kegiatan
ekspor impor menggunakan kereta api lebih efisien.
2
arus lalu lintas tertentu [4]. Berikut ini adalah formula yang Ruas C Arah
2039 3534 0.577
digunakan untuk menghitung kapasitas ruas : Pandaan - Malang
Ruas D Arah
C = C0 * FCLJ * FCPA * FCHS (1) Malang - Pandaan
3516 3534 0.995
Untuk kecepatan arus bebas tipe kendaraan lain dapat Pandaan – Malang. Berikut adalah langkah perhitungan Trip
ditentukan dengan rumus berikut: Assignment dengan Metode Smock :
VB, KBM = VBD - FVB × FVB, KBM / VBD (4) 1. Menentukan volume kendaraan maksimum
Dimana, (skr/jam) pada jalan eksisting.
FVB = VBD - VB (5) 2. Menentukan besarnya increment setiap iterasi.
3. Menentukan kecepatan rata-rata pada ruas jalan
Keterangan: eksisting maupun jalan tol.
FVB = adalah faktor penyesuaian kecepatan arus bebas 4. Menentukan panjang jalan eksisting dan panjang
jalan tol yang bersangkutan.
KR (km/jam)
5. Menentukan Travel Time (TT) dalam satuan menit
VBD = adalah kecepatan arus bebas dasar KR (km/jam)
pada setiap jalan eksisting maupun pada jalan tol.
VB = adalah kecepatan arus bebas KR (km/jam) Untuk jalan eksisting, waktu tempuh didapatkan dari
VBD, KBM = adalah kecepatan arus bebas dasar KBM, membagi panjang jalan dengan kecepatan rata-rata
(km/jam) tempuh kemudian dijadikan satuan menit.
Dengan menggunakan data geometrik pada jalan Sedangkan untuk jalan tol, waktu tempuh
eksisting dan jalan tol sebagai acuan menghitung kecepatan didapatkan dari membagi panjang jalan dengan
arus bebas, maka didapatkan kecepatan arus bebas setiap kecepatan rata-rata arus bebas ditambah dengan
golongannya sebagaimana pada Tabel 4.3. hasil pembagian dari tarif tol dengan nilai waktu
kemudian dijadikan satuan menit.
6. Menentukan kapasitas jalan (C) setiap jalan
eksisting maupun jalan tol yang telah ditentukan.
7. Pada iterasi pertama dimasukkan rata-rata volume
sepeda motor sebagai perbandingan antara jalan
eksisting dan jalan tol.
8. Dari hasil besarnya travel time setiap iterasi ini
Tabel 4.3. KecepatanArus Bebas Jalan Eksisting dan Jalan selanjutnya dibandingkan antara ruas jalan eksisting
Tol dan jalan tol. Dari hasil perhitungan tersebut
Kecepatan Arus Bebas (km/jam) didapatkan porsentase sebagaimana pada Tabel 4.4.
Ruas Jalan berikut :
KR KBM BB TB
Ruas A 74.147 61.789 76.999 58.937 Tabel 4.4. Presentase Perpindahan Kendaraan Berdasarkan
Ruas B 76.048 63.373 78.973 60.448 Metode Smock
Ruas C 74.147 61.789 76.999 58.937 Asal Tujuan Arah Tidak Pindah Pindah
dengan menggunakan grafik pada PKJI ’14 hubungan derajat Perhitungan nantinya akan digunakan untuk
kejenuhan (DS) dengan tipe jalan masing-masing ruas jalan.
menghitung volume kendaraan yang berpindah dari jalan
Kecepatan tempuh kendaraan dianalisis pada kondisi without
eksisting ke jalan tol.
project pada jalan eksisting serta kondisi with project pada
jalan eksisting dan jalan tol. D. Analisis Lalu Lintas Kondisi With Project
Dari hasil perhitungan trip assignment maka akan
C. Analisis Trip Assignment
Trip Assignment merupakan salah satu cara yang didapatkan presentase kendaraan yang akan berpindah ke
digunakan untuk memprediksi persentase perpindahan jalan tol dan kendaraan yang tetap menggunakan jalan
kendaraan dari jalan eksisting ke Jalan Tol Pandaan – Malang eksisting sehingga dapat diketahui jumlah arus lalu lintas
saat jalan tol tersebut beroperasi pada tahun 2019. Untuk yang akan melewati Jalan Tol Pandaan – Malang. Setelah
melakukan perhitungan analisis trip assignment, dilakukan didapatkan jumlah arus lalu lintas yang melewati jalan tol dan
beberapa metode, yaitu Metode JICA I, Metode Davidson, telah dilakukan perhitungan kapasitas jalan tol, maka dapat
dan Metode Smock. Namun pada akhirnya memilih Metode diketahui besarnya derajat kejenuhan pada jalan tol rencana
Smock dengan parameter yang dianalisis melingkupi sebagaimana pada Tabel 4.5. berikut :
kecepatan, panjang jalan, waktu tempuh perjalanan (TT), dan Tabel 4.5. Derajat kejenuhan Jalan Tol Pandaan -
kapasitas jalan (C), sebelumnya diperlukan adanya Malang with Project
pembagian zona untuk mengetahui perpindahaan kendaraan
yang terjadi di jalan tol rencana. Dalam tugas akhir ini terbagi
menjadi 5 seksi sesuai dengan data perencanaan Jalan Tol
4
Nilai Waktu = Waktu Tempuh x Nilai Waktu x Jumlah Hasil perhitungan kelayakan ini diberikan dalam
Kendaraan x 365 hari bentuk cashflow selama 35 tahun yang akan menghasilkan
perhitungan untung rugi di setiap tahun rencana dari sudut
F. Analisis Kelayakan Ekonomi pandang pengguna jalan. Nilai investasi dan biaya
Analisis kelayakan ekonomi keuntungan ditinjau dari pemeliharaan yaitu:
sudut pandang kebermanfaatnya terhadap masyarakat
• Biaya Investasi = Rp 5.970.055.000.000
sebagai pengguna jalan (user cost). Dalam analisis ini
• Biaya Pemeliharaan = Rp. 82.292.000.000
kelayakan dinilai dari parameter NPV (Net Present Value)
• Tingkat Suku Bunga = 4,86% (BI rate) flat.
dan BCR (Benefit Cost Ratio) selama umur rencana. Nilai
manfaat didapatkan dari jumlah penghematan (saving) Biaya Kemudian setelah dilakukan perhitungan didapatkan:
Operasional Kendaraan (BOK) dan penghematan (saving) • Benefit= Rp24.181.721.363.481
nilai waktu sebelum dan sesudah adanya proyek • Cost = Rp8.649.848.530.752
pembangunan Jalan Tol Pandaan – Malang. Sedangkan biaya Sehingga didapatkan nilai BCR:
investasi pembangunan jalan tol ini berupa biaya konstruksi BCR =Rp24.181.721.363.481 / Rp8.649.848.530.752
dan biaya pembebasan lahan, serta biaya operasional dan = 2,796 > 1
pemeliharan. Dan nilai NPV:
1. Saving BOK NPV = Rp24.181.721.363.481 - Rp8.649.848.530.752
Penghematan Biaya Operasional Kendaraan merupakan = Rp15.531.872.832.729 > 0
perbandingan besarnya nilai BOK pada kondisi without Maka dapat disimpulkan bahwa pembangunan Jalan
project dan kondisi with project. Kondisi without project Tol Pandaan - Malang dikatakan “LAYAK” secara ekonomi.
adalah sebuah kondisi sebelum dibangunnya Jalan Tol
Pandaan - Malang sedangkan kondisi with project adalah G. Analisis Kelayakan Finansial
sebuah kondisi setelah dibangunnya Jalan Tol Pandaan – Analisis kelayakan finansial keuntungan ditinjau dari
Malang. Perhitungan penghematan BOK didapatkan dari: sudut pandang investor sebagai pihak yang memberi investasi
terhadap biaya pembangunan Jalan Tol Pandaan – Malang.
Total BOKwithout project = BOK semua Ruas jalan eksisting Untuk menentukan analisis kelayakan finansial dapat
without project ditentukan dari beberapa indikator seperti Benefit Cost Ratio
Total BOKwith project = BOKsemua ruas jalan eksisting (BCR), Net Present Value (NPV), Payback Period, dan
with project + BOK Jalan Tol Internal Rate of Return (IRR). Dalam perhitungan kelayakan
Pandaan - Malang finansial proyek, maka perlu dicari :
Saving BOK = BOKwithout project - BOKwith
project
1. Pendapatan Tarif Tol Pandaan - Malang
Sehingga didapatkan penghematan pada tahun 2054 sejumlah
Tarif tol yang digunakan untuk Tol Pandaan - Malang
Rp1.668.479.397.334
berdasarkan hasil interpolasi tarif Tol Solo - Ngawi Segmen
Kertasura Sragen berdasarkan Badan Pengatur Jalan Tol
2. Saving Nilai Waktu
(BPJT) (dengan panjang 35,2 km) sesuai dengan panjang
Penghematan Nilai Waktu merupakan perbandingan
Jalan Tol Pandaan – Malang.
antara besarnya nilai waktu pada kondisi without project dan
Golongan I = Rp. 1.000,00 /km
kondisi with project. Kondisi without project adalah sebuah
Golongan II = Rp. 1.600,00 /km
kondisi sebelum dibangunnya Jalan Tol Pandaan - Malang
Golongan III = Rp. 1.600,00 /km
sedangkan kondisi with project adalah sebuah kondisi setelah
dibangunnya Jalan Tol Pandaan – Malang. Untuk mengetahui Golongan IV = Rp. 2.100,00 /km
berapa penghematan dari nilai waktu proyek menggunakan Golongan V = Rp. 2.100,00 /km
rumus: Kemudian didapatkan total pendapatan tarif tol pada tahun
2054 sebagaimana pada Tabel 4.6. berikut:
Saving Nilai Waktu = Nilai Waktu(without project) – Nilai
Waktu(with project) Tabel 4.6. Total Pendapatan Tarif Tol pada Tahun 2054
Sehingga didapatkan penghematan nilai waktu pada tahun Jalan Tol Pandaan - Malang Total Pendapatan
2054 sejumlah Rp1.534.310.267.889 Seksi 1 Rp 2,440,738,351,000
Seksi 2 Rp 1,674,451,754,000
3. Kelayakan Ekonomi
Seksi 3 Rp 2,319,436,405,000
Dalam analisis ini kelayakan dinilai dari parameter NPV
(Net Present Value) dan BCR (Benefit Cost Ratio). Selama Seksi 4 Rp 1,366,613,135,000
umur rencana, kedua parameter tersebut didapat dari Seksi 5 Rp 442,880,242,000
membandingkan antara nilai manfaat dan biaya
pembangunan Jalan Tol Pandaan - Malang. 2. Analisis Kelayakan Finansial BCR dan NPV
6
Dalam menganalisis kelayakan pembangunan Jalan Jalan Raya Pasuruan (Purwosari) Arah Pandaan –
Pandaan - Malang ditinjau dari aspek finansial, maka Malang = 0,51
dibutuhkan analisis BCR dan NPV sebagai indikator layak Jalan Raya Gempol – Malang (Purwodadi) Arah
atau tidaknya pembangunan Jalan Tol Pandaan - Malang. Malang – Pandaan = 0,72
Dari hasil analisis maka dapat disimpulkan: Jalan Raya Gempol – Malang (Purwodadi) Arah
• Benefit (Income) = Rp25.409.947.022.739 Pandaan – Malang = 0,58
• Cost (Outcome) = Rp8.649.848.530.752 Jalan Raya Mondoroko (Singosari) Arah Malang –
Sehingga hasilnya didapatkan sebagai berikut ini: Pandaan = 0,99
Jalan Raya Mondoroko (Singosari) Arah Pandaan –
BCR = Rp25.409.947.022.739 / Rp8.649.848.530.752 Malang = 0,97
= 2,938 > 1 Jalan A. Yani Utara (Arjosari) Arah Malang -
Pandaan = 0,91
NPV = Rp25.409.947.022.739 - Rp8.649.848.530.752
Jalan A. Yani Utara (Arjosari) Arah Pandaan –
= Rp16.760.098.491.986 > 0
Malang = 0,86
Jalan Raya Letjend S. Parman Arah Malang –
Maka proyek pembangunan Jalan Tol Pandaan - Malang Pandaan = 0,75
dikatakan “LAYAK” secara finansial. Jalan Raya Letjend S. Parman Arah Pandaan –
Malang = 0,61
3. Analisis Payback Period
Dalam analisis kelayakan finansial, maka perlu diketahui 2. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan trip
berapa lama jangka waktu pengembalian biaya investasi. assignment dengan metode smock maka didapatkan
Analisis ini dihitung dengan cara menghitung waktu yang persentase volume kendaraan yang akan pindah ke Jalan
diperlukan pada saat total arus kas masuk sama dengan arus Tol Pandaan - Malang :
kas keluar (NPV = 0). Dari hasil perhitungan didapatkan Dari Jalan Raya Malang – Surabaya (Sukorejo) dan
waktu pengembalan investasi (Payback Period) selama 17 Jalan Raya Pasuruan (Purwosari) ke Jalan Tol Seksi
Tahun 6 Bulan 22 Hari 1 Arah Malang – Pandaan =60%
Payback Period < Lama konsesi = 35 Tahun Dari Jalan Raya Malang – Surabaya (Sukorejo) dan
Jalan Raya Pasuruan (Purwosari) ke Jalan Tol Seksi
Maka proyek pembangunan Jalan Tol Pandaan - Malang
1 Arah Pandaan - Malang =77,78%
dikatakan “LAYAK” secara finansial.
Dari Jalan Raya Gempol – Malang (Purwodadi) ke
Jalan Tol Seksi 2 Arah Malang – Pandaan =60%
4. Analisis Kelayakan Finansial Internal Rate of Return
Dari Jalan Raya Gempol – Malang (Purwodadi) ke
Analisis Internal Rate of Return merupakan tingkat Jalan Tol Seksi 2 Arah Pandaan – Malang = 55,56%
pengembalian yang menghasilkan NPV arus kas masuk sama Dari Jalan Raya Mondoroko (Singosari) ke Jalan Tol
dengan NPV arus kas keluar. Analisis ini dilakukan dengan Seksi 3 Arah Malang – Pandaan =60%
cara membandingkan tingkat suku bunga yang menyebabkan Dari Jalan Raya Mondoroko (Singosari) ke Jalan Tol
nilai NPV = 0 dan tingkat suku bunga pengembalian terendah Seksi 3 Arah Pandaan - Malang =60%
MARR (Minimum Attractive Rate of Return). Dari Jalan A. Yani Utara (Arjosari) ke Jalan Tol
Dari hasil perhitungan didapatkan tingkat pengembalian suku Seksi 4 Arah Malang – Pandaan =60%
Dari Jalan A. Yani Utara (Arjosari) ke Jalan Tol
bunga (IRR) = 11,926 %
Seksi 4 Arah Pandaan – Malang =60%
IRR > Discount Rate = 4,86% Dari Jalan Raya Letjend S. Parman ke Jalan Tol
Maka proyek pembangunan Jalan Tol Pandaan - Malang Seksi 5 Arah Malang – Pandaan =53,85%
dikatakan “LAYAK” secara finansial Dari Jalan Raya Letjend S. Parman ke Jalan Tol
Seksi 5 Arah Pandaan – Malang = 30%
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
3. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan volume with
A. Kesimpulan
project dalam tugas akhir ini, maka didapatkan kondisi
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis, maka derajat kejenuhan (DS) pada jalan tol rencana setelah
didapatkan kesimpulan bahwa: pembangunan jalan tol Pandaan - Malang pada tahun
1. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan volume pertama.
without project dalam tugas akhir ini, maka didapatkan Seksi 1 (Pandaan – Purwodadi) Arah Malang –
kondisi derajat kejenuhan (DS) pada jalan eksisting Pandaan = 0,14
sebelum pembangunan Jalan Tol Pandaan - Malang pada Seksi 1 (Pandaan – Purwodadi) Arah Pandaan –
tahun pertama. Malang = 0,16
Jalan Raya Malang – Surabaya (Sukorejo) Arah Seksi 2 (Purwodadi – Lawang) Arah Malang –
Malang – Pandaan = 0,72 Pandaan = 0,23
Jalan Raya Malang – Surabaya (Sukorejo) Arah Seksi 2 (Purwodadi – Lawang) Arah Pandaan –
Pandaan – Malang = 0,80 Malang = 0,14
Jalan Raya Pasuruan (Purwosari) Arah Malang – Seksi 3 (Lawang – Singosari) Arah Malang –
Pandaan = 0,50 Pandaan = 0,29
7
Benefit(Income) =Rp25.409.947.022.739
Cost(Outcome) =Rp8.649.848.530.752
Sehingga didapatkan nilai Benefit Cost Ratio (BCR):
2,938 > 1 Nilai Nett Present Value (NPV): Rp
16.760.098.491.986 > 0. Dan nilai Internal Rate of Return
(IRR): 11,926% > 4,86%, serta Payback Period: 17
Tahun 6 Bulan 22 Hari < 35 Tahun. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pembangunan Jalan Tol Pandaan –
Malang dikatakan “LAYAK” secara finansial.
B. Saran
Hasil analisis dan perhitungan tugas akhir ini
menunjukkan bahwa pembangunan Jalan Tol Pandaan –
Malang dinyatakan layak dari segi ekonomi dan finansial,
sehingga proyek ini diharapkan segera diselesaikan agar
mampu mengatasi masalah kepadatan lalu lintas.
DAFTAR PUSTAKA