Negeri Bandung
REKOMENDASI TEKNIS
RUMAH MAKAN
ASEP SEMANGKA
Kelompok 3 :
Muhamad Faisal A.
Muhammad Septa S.
Mutiara Inayati F.
Prima Viryal A.D.P.
Lokasi Rencana
Pembangunan Restoran
Berdasarkan jurnal yang penulis dapatkan, arus lalu lintas pada ruas Jalan Aruna ini pada tahun 2021 sebesar 1704
smp/jam.
Kondisi Lalu Lintas Eksisting
Gerakan Membelok
Kendaraan yang membelok dari arah Jalan Jatayu, Jalan Arjuna dan Jalan Pajajaran tersebut yang kemungkinan akan terjadi
antrian dan tundaan di sekitar area pembangunan.
Kondisi Lalu Lintas Eksisting
Kecepatan rata-rata kendaraan dan waktu tempuh perjalanan
Persamaan hubungan antar waktu tempuh, kecepatan tempuh dan panjang segmen dapat dihitung sebagai berikut.
WT = L/VT
Keterangan:
WT = Waktu tempuh rata-rata kendaraan ringan (jam)
L = Panjang segmen (km)
VT = Kecepatan tempuh atau kecepatan rata-rata KR (km/jam)
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 26 Th. 1985 tentang jalan. Kecepatan rata-rata kendaraan pada
Jalan Aruna adalah 40 hingga 60 km/jam dengan waktu perjalanan estimasi yang dilakukan dengan mempertimbangkan
volume kendaraan yang melintasi adalah sebesar 40 km/jam. Hal tersebut telah sesuai dengan yang ada pada peraturan.
Kondisi Lalu Lintas Eksisting
Okupasi Jalan
Okupasi jalan harus diatur dan diawasi sesuai dengan hukum dan aturan lalu
lintas yang berlaku. Penggunaan jalan yang aman dan efisien penting untuk
menjaga keselamatan semua pengguna jalan, termasuk pejalan kaki,
pengendara sepeda, dan pengemudi kendaraan bermotor. Pada Jalan Aruna
dan sekitarnya, okupasi jalan mencakup berbagai jenis aktivitas, seperti
penggunaan kendaraan pribadi dan komersial serta penggunaan fasilitas
umum, lahan parkir, pusat perdagangan seperti pedagang kaki lima atau pasar.
Juga pemeliharaan atau pekerjaan konstruksi jalan, dimana jalan tersebut
dapat digunakan oleh alat berat, pekerja, dan peralatan konstruksi.
Kondisi Lalu Lintas Eksisting
Tingkat Pelayanan Jalan
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan umum dan
Perumahan Rakyat No 5 Tahun 2023 dan MKJI 1997, Nilai
Derajat Kejenuhan mencerminkan kuantitas pelayanan jalan
yang berkaitan dengan kemampuan jalan mengalirkan arus
lalu lintas.
Derajat kejenuhan didapatkan dari arus lalu lintas dibagi kapasitas.
Derajat Kejenuhan Kondisi
DS = Q/C
≤0,85 Baik
=2495 / 2494
= 1,004
Perlu dipertimbangkan
Dari perhitungan yang di dapat, dengan derajat kejenuhan pada jalan
>0,85 peningkatan kapasitas eksisting yaitu Jalan Aruna dan sekitarnya memiliki DS >0,85 sehingga
segmen perlu dilakukan peningkatan kapasitas segmen, seperti pelebaran jalan.
Kondisi Lalu Lintas Eksisting
Pejalan Kaki dan Sepeda
Sepanjang jalan eksisting dan sekitarnya, biasa terlihat Pejalan kaki dan Sepeda. Pada Jalan Eksisting dan sekitar nya tidak
dijumpai fasilitas khusus bagi pejalan kaki dan sepeda, seperti jalan khusus sepeda, trotoar atau zebra cross. Sehingga perlu
dilakukan penambahan fasilitas bagi pengguna jalan khususnya pejalan kaki dan Pesepeda di area jalan eksisting lokasi
pembangunan.
Kondisi Angkutan Jalan
Penyebab : Solusi:
1. Keluar masuknya 1. Memasang rambu sedang melaksanaan pekerjaan konstruksi
kendaraan 2. Memasang penerangan pada akses keluar masuk area
proyek. proyek
2. Jatuhnya material 3. Menyediakan lokasi stock pile dan lahan untuk bongkar muat
pada ruas jalan. material.
3. Peningkatan 4. Penugasan personil keamanan
aktivitas 5. Membersihkan kendaraan proyek sebelum keluar area
masyarakat pada proyek.
area proyek 6. Penjadwalan bongkar muat material.
Simulasi Kinerja Lalu Lintas pada Saat
Operasional
Akan terjadi peningkatan aktivitas lalu lintas pada
ruas jalan yang terdampak.
Q = 2763 smp/jam C = 2494 smp/jam
DS = 1,107 LOS = F
Beberapa hal yang dapat dilakukan seperti dengan mengidentifikasi dan dokumentasikan akses keluar dan masuk ke rumah
makan, serta rute-rute yang digunakan oleh pengendara untuk mencapai lokasi tersebut. Dengan melakukan hal tersebut dapat
diketahui jika terdapat titik tumpuan yang sering terjadi atau masalah lalu lintas yang dapat mengganggu akses pelanggan menuju
rumah makan. Lalu dengan mengevaluasi jalur pejalan kaki yang cukup aman dan nyaman bagi pelanggan yang ingin berjalan kaki
ke rumah makan, serta melakukan evaluasi keselamatan jika terdapat titik-titik yang berpotensi berbahaya di sekitar rumah
makan.
Pemantauan oleh pengembang atau pembangun
Pemantauan terhadap fasilitas parkir
Rambu Lalu Lintas: Pastikan bahwa rambu lalu lintas di sekitar rumah makan terlihat dengan jelas dan dalam kondisi baik
Marka Jalan: Marka jalan yang digunakan untuk mengatur lalu lintas di sekitar rumah makan, seperti garis pembatas jalan, jalur
penyeberangan pejalan kaki, dan marka lajur, harus dalam kondisi baik dan terlihat dengan jelas.
Lampu Lalu Lintas: Pastikan lampu lalu lintas di sekitar area rumah makan berfungsi dengan baik. Lampu lalu lintas yang mati atau rusak
dapat mengganggu aliran lalu lintas dan memicu bahaya.
Zebra Cross: Jika ada penyeberangan pejalan kaki (zebra cross) di dekat rumah makan, pastikan bahwa jalur penyeberangan tersebut
dalam kondisi baik dan terlihat jelas. Ini akan membantu pejalan kaki untuk menyeberang dengan aman.
Fasilitas Penyeberangan: Pastikan bahwa ada fasilitas penyeberangan pejalan kaki yang memadai di sekitar rumah makan. Hal ini dapat
mencakup trotoar, lampu penyeberangan, atau penyeberangan yang ditinggikan untuk memudahkan pejalan kaki.
Tempat Parkir: Jika rumah makan memiliki area parkir, pastikan bahwa jalur, tanda-tanda, dan marka parkir jelas dan mudah diakses.
Kebijakan Keselamatan Rumah Makan: Selain pemantauan fisik fasilitas jalan, pastikan bahwa rumah makan memiliki kebijakan dan
prosedur keselamatan yang sesuai, termasuk untuk pelanggan dan karyawan.
TERIMA
KASIH