Anda di halaman 1dari 3

Definisi dan Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Definisi Pengendalian Intern Sebelumnya istilah yang dipakai untuk


pengendalian intern adalah sistem pengendalian intern, sistem pengawasan intern dan
struktur pengendalian intern, mulai tahun 2011 istilah resmi yang digunakan IAI adalah
pengendalian intern, hal ini dikemukakan oleh Agoes (2012: 100) Standar Pekerjaan
Lapangan yang Kedua menyebutkan (IAPI,2011: 150.1) “Pemahaman memadai atas
pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat,
saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan” Menurut Sutabri (2003) Pengendalian
intern dapat mempunyai arti yang sempit atau juga luas. Dalam arti yang sempit,
pengendalian intern merupakan pengecekan penjumlahan, baik penjumlahan mendatar
maupun penjumlahan menurun. Dalam arti yang luas pengendalian intern tidak hanya
meliputi pekerjaan pengecekan, tetapi meliputi semua alat-alat yang digunakan
manajemen untuk mengadakan pengawasan. Adapun juga beberapa definisi terhadap
pengendalian intern yang dikemukakan oleh para ahli.
Menurut Mulyadi (2014: 163), sistem pengendalian intern didefinisikan sebagai
berikut : “Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-
ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian
dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong terjadinya
kebijakan manajemen. Definisi sistem pengendalian intern tersebut menekankan tujuan
yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut,
dengan demikian pengertian pengendalian intern tersebut diatas berlaku baik dalam
perusahaan yang engolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan,
maupun dengan komputer.”
Sedangkan menurut Romney dan Steibart (2012) mendefinisikan sebagai berikut
pengendalian internal adalah suatu proses karena termasuk didalam aktivitas
operasional organisasi dan merupakan bagian integral dari kegiatan pengelolaan.
pengendalian internal memberikan jaminan yang lengkap dan 10 wajar untuk sulit
dicapai. Selain sistem pengendalian intern memiliki keterbatasan, seperti kerentanan
terhadap kesalahan sederhana, penilaian yang salah dan pengambilan keputusan,
mengabaikan manajemen dan terjadinya kolusi. Menurut Boyton dan Johnson (2006)
Pengendalian internal adalah proses yang dipengaruhi oleh dewan entitas direksi, dan
personil lainnya, yang dirancang untuk memberikan keyakinan tentang pencapaian
tujuan dalam kategori berikut:
a. Keandalan pelaporan keuangan
b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
c. Efektivitas dan efisiensi operasi
Berdasarkan definisi-definisi diatas menurut pakar akuntansi, disini dapat kita
tarik kesimpulan bahwa tujuan dari system pengendalian intern adalah
1.Pengamanan atas harta milik perusahaan.
2. Menciptakan data akuntansi yang akurat / tepat.
3.Peningkatan efisiensi operasional (biaya, waktu, beban).
4. Mendorong dipatuhinya atau ditaatinya kebijakan-kebijakan manajemen.
Sistem pengendalian intern yang baik harus mempunyai struktur pengendalian intern
yang baik pula, yaitu harus mempunyai prosedur dan tujuan yang jelas. Tujuan yang
jelas disini dimaksudkan bahwa struktur pengendalian intern suatu perusahaan terdiri
dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan untuk memberikan
cukup kepastian akan sasaran dan tujuan perusahaan yang akan dicapai.
Pemahaman Pengendalian Inern
Pengendalian intern yang digunakan dalam suatu entitas merupakan faktor yang
menentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas.Oleh karena
itu,sebelum auditor melaksanakan audit secara mendalam atas informasi yang
tercantumdalam laporan keuangan,standar pekerjaan lapangan kedua mengharuskan
auditor memahami pengendalian intern yang berlaku dalam entitas.
Efektifitas Sistem Pengendalian Intern
Istilah efektifitas dan efisiensi sangat penting
Artinya dalam pengertian internal.pengendalian beriorentasi pada usaha untuk menilai
dan meningkatkan unsur efektifitas dan efisiensi dari setiap aktivitas dalam suatu
organisasi.Efektifitas berasal dari bahasa inggris yaitu effective yang berarti
berhasil,tepat atau manjur.Efektifitas menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan,suatu
usaha dikatakan efektif jika usaha itu dapat mencapai tujuannya.Dalam kamus besar
bahasa Indonesia (2005) pengertian efektifitas adalah sebagai berikut “efektifitas
berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai nilai efektif,pengaruh atau akibat,bias
diartikan sebagai kegiatan yang bias memberikan hasil yang memuaskan,dapat
dikatakan juga bahwa efektifitas merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang
dinyatakan,dan menunjukkan derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan
hasil yang dicapai”
Menurut komaruddin (1994) mendefinisikan efektifitas sebagai berikut :
efektifitas (effectiveness) adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkatan
keberhasilan atau kegiatan kegagalan manajemen dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan lebih dulu”.Jadi efektifitas berhubungan dengan pencapaian tujuan yang
telah didapat,efektifitas dapat dicapai dengan pelaksannan suatu proses yang sesuia
dengan tujaun yan diharapkan.Apabila tujuan perusahaan tujuan perusahaan dapat
dicapai maka dapat disebut efektif.Efektifitas merupakan perbandingan antara target
atau sesuatu yang hendak dicapai dengan realisasinya atau sesuatu yang telah terjadi
berdasarkan kenyataan yang ada.
Pengendalian intern
Pengendalian intern diterapkan untuk mencapai tujuan organisasi dan
meminimalisir hal-hal yang terjadi diluar rencana,pengendalain internal juga
meningkatkan efisiensi,mencegah terjadinya kerugian atas aktiva,mempertinggi tingkat
keandalan data dalam laporan keuangan dan mendorong untuk dipatuhinya hokum dan
aturan yang telah ditetapkan.Pengendalian internal merupakan tindakan yang bersifat
aktif,karena mencari tindakan perbaikan apabila terjadi hal-hal yang menyimpang dari
apa yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai