Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE TAHUN 2017

DESA/KELURAHAN : TIGA

KECAMATAN : SUSUT

KABUPATEN/KOTA : BANGLI

NAMA MAHASISWA : I GUSTI NGURAH KRISHNA PRIYAKA

FAK/PS : KEDOKTERAN / PENDIDIKAN DOKTER

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : Nyoman Intan Permatahati Wiguna
No. Mahasiswa : 1002005070
Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM.

Katung, 29 Agustus 2015


Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui

(Ida Ayu Alit Widhiartini, Apt. M.Si )

(I Nyoman Wijaya, MS.) (I Nengah Payu)

NIP.195612071984031001 NIP.195612071984031001
Mengetahui/Menyetujui
Kepala Desa Katung

(I Wayan Warsana)

DPL KKN PPM Unud Desa Katung

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Kegiatan KK Dampingan di Desa Tiga. Program ini merupakan salah satu
program dari program KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan
Pemberdayaan Masyarakat).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk,
bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubung dengan hal tersebut
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
 dr. Made Agus Hendrayana, S.Ked, M.Ked. selaku Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL), yang telah meluangkan waktu dan memberikan
bimbingan dalam pelaksanaan program ini
 Bapak Putu Merta selaku Kepala Desa Tiga atas bimbingannya selama
program KKN-PPM berlangsung
 Bapak Kelian Banjar Tiga, Penglumbaran Kangin, Buungan,
Kayuambua, Malet Tengah, Malet Kuta Mesir, Pukuh, Linjong, dan
Temaga atas bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung
 Seka Teruna Teruni Banjar Tiga, Penglumbaran Kangin, Buungan,
Kayuambua, Malet Tengah, Malet Kuta Mesir, Pukuh, Linjong, dan
Temaga atas bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung
 Teman-teman mahasiswa Desa Tiga atas dukungan dan kerjasamanya,
semoga kita kompak selalu.
 Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.
Karena terbatasnya pengetahuan yang penulis, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan
laporan ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Tiga, 22 Agustus 2017

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL.........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

BAB I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN............................ 1


1.1 Profil Keluarga Dampingan............................................................................. 1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan....................................................................... 3

BAB II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH................................... 6


2.1 Permasalahan Keluarga................................................................................... 6
2.2 Prioritas Masalah............................................................................................. 7

BAB III. USULAN PEMECAHAN MASALAH................................................. 10


3.1 Program........................................................................................................... 10
3.2 Jadwal Kegiatan...............................................................................................11

BAB IV. PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN


KELUARGA.........................................................................................................13
4.1. Jenis Kegiatan................................................................................................13
4.2. Hasil...............................................................................................................14
4.3. Kendala..........................................................................................................14

BAB V. PENUTUP...............................................................................................15
5.1 Kesimpulan......................................................................................................15
5.2 Rekomendasi...................................................................................................15

LAMPIRAN..........................................................................................................16

iv
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan


Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN
PPM) Universitas Udayana merupakan bentuk penegasan loyalitas dan solidaritas
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) untuk
mewujudkan visi dan misi UNUD dalam bentuk kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa di tiap–tiap desa yang telah ditentukan. Adapun tujuan dari program
KKN-PPM secara khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat
dalam mengangkat potensi yang dimiliki tiap daerah yang menjadi sasaran KKN
PPM.
Salah satu program KKN-PPM Universitas Udayana adalah program
keluarga dampingan. Program keluarga dampingan adalah sebuah program yang
dilaksanakan mahasiswa peserta KKN-PPM di mana mahasiswa akan
mendampingi satu keluarga kurang mampu untuk membantu dalam mengenali
masalah dan bersama-sama mencarikan solusinya dengan keluarga yang
didampingi tersebut. Pada periode ini penulis berkesempatan mendampingi
sebuah keluarga yang tinggal di Desa Tiga, tepatnya di Banjar Buungan dengan
kepala keluarga Bapak I Nyoman Nadi.
Keluarga Bapak I Nyoman Nadi merupakan sebuah keluarga kecil yang
beranggotakan empat orang, yaitu I Nyoman Nadi sebagai kepala keluarga, Ni
Nengah Sudani sebagai ibu rumah tangga, dan 2 orang anak yaitu I Nengah Parta
dan I Nyoman Apriyana. Rumah tangga ini sebenarnya dikaruniai tiga orang anak,
tetapi anak pertama yang merupakan seorang perempuan sudah menikah dan
tinggal di rumah suaminya. Dari sudut pandang penulis, keluarga Bapak I
Nyoman Nadi terlihat harmonis, di mana keempat anggota keluarga saling bahu-
membahu untuk berusaha mencukupi kebutuhan sehari-hari. Keluarga ini
merupakan keluarga sederhana yang tinggal di rumah seluas + 5 are yang cukup
layak untuk ditinggali, walaupun demikian keluarga ini juga mempunyai masalah
keterbatasan finansial.

1
Dibawah ini adalah identitas seluruh anggota keluarga I Nyoman Nadi:
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
1 I Kepala 44 th Tamat SD Pedagang Menjual kue
Nyoman Keluarga kue tradisional di
Nadi tradisional pasar Lanih
Bali
2 Ni Istri 48 th Tidak Ibu rumah Menjual kue
Nengah sekolah tangga, tradisional di
Sudani pedagang pasar Lanih
kue
tradisional
Bali
3 I Nengah Anak 22 th Tidak tamat Pedagang Berdagang
Parta SD sembako sembako
keliling keliling
menggunakan
motor dan
membantu
orang tua
4 I Anak 14 th Kelas II Pelajar Bersekolah di
Nyoman SMP SMP 2 Susut
Apriyana

Lahan yang ditinggali oleh keluarga Bapak I Nyoman Nadi ini memang
merupakan lahan yang sudah diwarisinya dari orang tua. Sedangkan untuk
rumahnya sendiri termasuk sederhana dan layak untuk ditinggali dengan
pekarangan yang cukup luas dan empat bangunan. Bangunan pertama berisikan 1
kamar tidur dan 1 gudang, bangunan kedua merupakan dapur keluarga sekaligus
ruang makan, bangunan ketiga berisikan ruang keluarga dan 1 kamar tidur,

2
bangunan keempat merupakan kamar mandi. Semua bangunan merupakan
bangunan permanen berdinding batako dan beratap genteng, kecuali dapur yang
merupakan bangunan semi-permanen yang berdinding anyaman bambu dan
beratapkan seng. Keadaan rumah terlihat cukup bersih, namun sedikit berantakan.
Untuk keperluan mandi, cuci, kakus dilakukan di kamar mandi yang sudah cukup
layak.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan


1.2.1 Pendapatan Keluarga- Sumber Penghasilan
Keluarga Bapak I Nyoman Nadi jika ditinjau dari penghasilan pekerjaan
sehari-hari tergolong dalam keluarga dengan ekonomi rendah. Bapak I Nyoman
Nadi dan istrinya bekerja sebagai pedagang kue tradisional Bali di pasar, mereka
berjualan setiap 3 hari sekali. Pendapatan dari berjualan kue tradisional ini juga
tidak menentu. Pendapatan mereka berkisar dari Rp.50.000 sampai dengan
Rp.175.000 setiap berjualan. Selain berjualan kue tradisional, keluarga Bapak I
Nyoman Nadi juga mendapat penghasilan dari berjualan sembako keliling dengan
motor setiap 3 hari juga, dengan kisaran pendapatan Rp.100.000 – Rp.200.000.
Bapak I Nyoman Nadi juga terkadang bekerja sebagai buruh bangunan dengan
penghasilan Rp.50.000/hari. Apabila digabungkan, paling tidak keluarga Bapak I
Nyoman Nadi mendapatkan Rp.1.500.000 setiap bulannya. Keluarga Bapak I
Nyoman Nadi juga terkadang meminjam uang sebesar Rp.1.000.000 di salah satu
bank swasta jika diperlukan.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga


Pengeluaran keluarga Bapak I Nyoman Nadi hanya terpusat pada
pemenuhan kebutuhan pokok sehari-harinya, seperti untuk pangan, kesehatan,
kerohanian, biaya listrik dan air, juga keperluan banjar adat jika diperlukan.
a. Kebutuhan Sehari – Hari
Untuk pemenuhan kebutuhan makan sehari – hari keluarga Bapak I Nyoman
Nadi memperoleh beras Raskin yang dibagikan tiap 1 bulan sekali. Secara
kesuluruhan keluarga ini menghabiskan Rp.50.000 untuk pangan setiap harinya.
Sedangkan untuk kebutuhan MCK keluarga tersebut sudah menggunakan air

3
yang berasal dari PDAM dan menghabiskan biaya sebesar Rp 50.000/bulan.
Sedangkan untuk biaya listrik beliau sudah menggunakan listrik pulsa dengan
pengeluaran sebesar Rp.50.000.
b. Kesehatan
Pengeluaran di bidang kesehatan di keluarga Bapak I Nyoman Nadi hanya
diperlukan untuk penyakit Rheumatiod Arthritis yang diderita Ibu Ni Nengah
Sudani. Ibu Ni Nengah Sudani memeriksakan dirinya hanya jika keluhan
sakitnya tidak bisa ditahan lagi, dan biasanya akan pegi periksa ke dokter umum
yang akan dikenai tarif Rp.100.000 setiap periksanya. Setiap bulannya Ibu Ni
Nengah Sudani akan memeriksakan dirinya sekali ke dokter. Ibu Ni Nengah
Sudani juga sering membeli obat sendiri di pasar seharga Rp.5000. Untuk biaya
kesehatan tidak terduga keluarga ini sudah mempunyai Jaminan Kesehatan
Nasional, tapi jika diperlukan biaya secara mendadak keluarga Bapak I Nyioman
Nadi akan mencari pinjaman uang dari kerabatnya. Setiap bulannya keluraga ini
kira-kira menghabiskan Rp.120.000 untuk kesehatan.
c. Kerohanian
Untuk kegiatan yang berhubungan dengan kerohanian, Keluarga Bapak I
Nyoman Nadi membuat banten/sesajen sendiri di rumahnya setiap hari. Untuk
hari raya setiap bulan seperti purnama dan tilem banten juga dibuat sendiri
dengan biaya Rp 10.000 tiap hari raya. Sedangkan keperluan banten untuk acara
besar seperti hari raya Galungan dan Kuningan biaya tidak dapat dianggarkan
secara khusus. Keluarga ini saat ini juga mengikuti upacara ngaben masal
bersama di desanya yang dipungut iuran Rp.500.000.
d. Sosial
Keluarga Bapak I Nyoman Nadi tentu juga ikut berpartisipasi di setiap
kegiatan suka-duka di banjarnya. Setiap bulannya keluarga ini membayar iuran
Rp.50.000 ke banjar. Apabila ada upacara agama yang terkait pura desa ataupun
banjar, keluarga Bapak I Nyoman Nadi serta istri harus membawa beras 2 kg,
gula 1 kg, jajan, dan kelapa dengan rata-rata pengeluaran untuk kegiatan sosial
sebesar Rp.30.000 tiap kegiatan.

4
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Proses identifikasi dan prioritas masalah yang dihadapi keluarga dampingan


didapat melalui kunjungan-kunjungan yang dilakukan. Identifikasi masalah
didapatkan dengan metode waawancara secara langsung dengan Bapak I Nyoman
Nadi dan anggota keluarga lainnya, lalu melanjutkannya dengan berdiskusi
mengenai masalah yang sudah diidentifikasi. Pengamatan secara langsung dan
dokumentasi juga dilakukan penulis untuk membantu proses identifikasi masalah

2.1 Permasalahan Keluarga


2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga
← Keluarga Bapak I Nyoman Nadi tergolong dalam ekonomi rendah. Apabila
dihitung-hitung pendapatan Keluarga Bapak I Nyoman Nadi perbulannya kira-
kira sebesar Rp.50.000. Namun, pendapatan Keluarga Bapak I Nyoman Nadi
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengeluaran Keluarga I
Nyoman Nadi kira-kira sebesar Rp.50.000 per hari apabila dihitung perbulannya
menjadi Rp.1.500.000. Selain itu biaya listrik 50.000 dan air Rp 50.000 sehingga
ditotal pengeluaran sebulan menjadi Rp.1.600.000,00. Biaya pembuatan banten
sehari-hari dan untuk hari raya purnama dan tilem dalam 1 bulan diperkirakan
mencapai Rp.20.000. Setiap bulannya keluarga Bapak I Nyoman Nadi juga harus
membayar iuran unutk kegiatan suka-duka di banjar sebanyak Rp.50.000. Biaya
juga harus dikeluarkan untuk masalah kesehatan yang dialami Ibu Ni Nengah
Sudani sebanyak Rp.120.000 per bulannya. Semua pengeluaran tersebut jika
dijumlahkan akan menjadi Rp.1.790.000, yang terkadang sulit dipenuhi dengan
pendapatan Rp.1.500.000. Untuk menutupi kekurangan ini dan kebutuhan
mendadak terkadang keluarga bapak I Nyoman Nadi harus meminjam uang di
bank atau di kerabatnya. Namun Bapak I Nyoman Nadi mengaku kurang
mempunyai pengetahuan mengenai dalam mengurus kredit di bank atau lembaga
keuangan lainnya.

5
2.1.2 Masalah Kesehatan
Keluarga Bapak I Nyoman Nadi tidak memiliki masalah kesehatan yang
cukup serius, namun Ibu Ni Nengah Sudani memiliki riwayat penyakit reumatik
pada bagian persendian lututn yang masih sering kumat. Apabila sedang kumat
Ibu Sudani mengaku terkadang sampai tidak dapat bangun dari tempat tidur
sehingga tidak dapat membantu suaminya berjualan mencari uang. Apabila kumat,
Ibu Nengah Sudani biasanya langsung membeli obat sendiri di pasar dan hanya
memeriksakan diri ke praktek dokter umum terdekat jika keluhan dirasa sangat
berat. Keluarga Bapak I Nyoman Nadi sudah memiliki JKN yang seharusnya
digunakan tapi belum dimanfaatkan secara baik.
2.1.3 Tabungan
Keluarga Bapak I Nyoman Nadi tidak memiliki tabungan sama sekali.
2.1.5 Jamban dan Penataan Ruangan Rumah
Keluarga Bapak I Nyoman Nadi tinggal di lahan seluas + 5 are, di mana
terdapat 3 bangunan utama. Sedangkan untuk jamban dan kegiatan MCK keluarga
ini sudah memilik kamar mandi yang layak. Walaupun begitu keadaan rumah
keluarga ini masih terlihat berantakan dan sedikit kotor, terutama ruang dapur
yang masih berdinding anyaman bambu.
2.2 Prioritas Masalah
2.2.1 Penggunaan Asuransi Kesehatan JKN dan Penyakit Rheumatoid
Arthritis
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar. Keluarga Bapak I
Nyoman Nadi sudah memiliki asuransi JKN namun belum dimanfaatkan secara
baik karena Ibu Nengah Sudani yang menderita penyakit rhematoid arthritis lebih
memilih untuk memeriksakan dirinya ke praktek dokter swasta dan bukan ke
puskesmas di mana ia bisa mendapatkan penanganan secara gratis. Selain itu ibu
Sudani belum paham benar penyakit rhematoid arthritis yang dideritanya
← 2.2.2 Kurangnya Pengetahuan dalam Mengurus Kredit di Bank atau
Lembaga Keuangan
Keluarga Bapak I Nyoman Nadi terkadang tidak dapat memenuhi kebutuhan
ekonomi dari penghasilan sehari-hari saja, sehingga harus mencari pinjaman dana

6
dari bank dan kerabatnya. Namun pengetahuan yang kurang mengenai cara
mengurus kredit di bank atau lembaga keuangan lainnya menjadi kendala.
2.1.2 Kepemilikan Tabungan
Tabungan merupakan hal yang sangat penting karena nantinya dapat kita
gunakan jika memiki keperluan dalam jumlah besar yang datang secara
mendadak. Tabungan juga dapat menunjang kehidupan hari tua, kesehatan,
maupun pendidikan. Keluarga Bapak I Nyoman Nadi belum memiliki tabungan
dikarenakan keterbatasan pengetahuan tentang tata cara pembuatan tabungan dan
penghasilan yang pas – pasan sehingga tidak memiliki uang untuk ditabung.
2.1.3 Kondisi Lingkungan Rumah yang Kurang Bersih
Selama kegiatan pendampingan keluarga I Nyoman Nadi, penulis melihat
kondisi kebersihan rumah dan lingkungan sekitarnya masih kurang terjaga. Di
pekarangan rumah maupun di dalam rumah masih kurang bersih dan tertata
dengan rapi. Kondisi ini dapat berpengaruh terhadap kesehatan keluarga ini dan
akhirnya juga berpengaruh pada kondisi ekonomi juga.

7
BAB III
USULAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Program
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas,
selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan
masalah sesuai dengan kemampuan penulis dan keluarga dampingan. Adapun
program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga bapak I Nyoman Nadi
di antaranya adalah sebagai berikut:
3.1.1 Diskusi Mengenai Manfaat Asuransi Kesehatan JKN dan Penyakit
Rheumatoid Arthritis
Dalam diskusi penulis memaparkan mengenai manfaat-mafaat yang dapat
diperoleh apabila Bapak I Nyoman Nadi dan Ibu Ni Nengah Sudani mengikuti
asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan ini nantinya akan sangat membantu
meringankan biaya pengobatan yang biasanya mereka keluarkan dari pendapatan
sehari-hari sehingga uang yang tersisa dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain
yang lebih penting seperti menabung. Penulis juga menjelaskan mengenai
penyakit sendi rhematoid arthritis yang diderita ibu Sudani dan penanganan apa
yang bisa dilakukan untuk memperingan gejala.
3.1.2 Sharing Pengetahun mengenai Kredit UMKM
Program ini merupakan sharing pengetahuan mengenai pengurusan kredit
bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di lembaga keuangan.
Informasi ini diharapkan berguna dalam membantu keluarga dampingan jika
memerlukan bantuan kredit untuk membeli peralatan produksi kue tradisional
Bali, yang menjadi salah satu sumber penghasilan keluarga.
3.1.3 Diskusi Mengenai Pentingnya Menabung
Penulis menggunakan metode diskusi dengan Bapak I Nyoman Nadi dan
keluarga dengan membicarakan mengenai keuangan baik berupa pemasukan dan
pengeluaran tiap bulannya serta bagaimana cara mengatur uang yang baik. Dalam
sesi diskusi tersebut penulis mendapatkan bahwa Bapak I Nyoman Nadi beserta
keluarga belum memiliki tabungan apapun, sehingga penulis menyarankan untuk
membuat tabungan di koperasi terdekat sehingga Bapak I Nyoman Nadi beserta

8
keluarga nantinya memiliki dana yang tersimpan dan dapat digunakan sewaktu-
waktu ataupun dapat digunakan untuk membuat jamban, memperbaiki rumah
serta untuk tunjangan di hari tua saat tidak sanggup lagi bekerja.
3.1.3 Diskusi Mengenai Pentingnya Kebersihan, Penataan Ruangan yang
Baik dan Kesehatan Diri
Penulis berbagi informasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan rumah dan membiasakan diri berperilaku sehat dan bersih. Informasi
ini terkait dengan kebersihan lingkungan rumah, pentingnya jamban sehat, dan
pentingnya berperilaku sehat (termasuk mengurangi kebiasaan merokok dan
minum-minuman keras, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir). Program
ini dianggap penting karena memberikan dampak jangka panjang yang baik bagi
kesehatan setiap anggota keluarga Bapak I Nyoman Nadi.
Untuk Ibu Nengah Sudani sendiri yang menderita penyakit rematik, penulis
menyarankan untuk jangan melakukan aktivitas yang terlalu berat dan mandi serta
mencuci baju pada saat siang hari atau dengan air hangat sehingga tidak memicu
kambuhnya rematik. Penulis juga menyarankan pentingnya menjaga kebersihan
diri sendiri seperti mandi, sikat gigi setelah makan dan mengganti pakaian apabila
telah berkeringat seharian dan tidak menggantung serta mengenakan kembali
baju-baju yang telah digunakan tersebut.

3.2 Jadwal Kegiatan

JADWAL KEGIATAN
No Hari, Waktu Masalah Pemecahan Masalah JKEM
Tgl (WITA)
1 Selasa, 10.00- Belum Koordinasi dengan 1x2 jam
25 Juli 12.00 didapatkan kepala desa mengenai =2 jam
2017 informasi pembagian KK
mengenai KK dampingan
dampingan

9
2 Kamis, 13.00- Belum Koordinasi dengan 1x3 jam =
27 Juli 17.00 diketahui kelian dinas Banjar 4 jam
2017 nama KK Buungan sekaligus
dampingan mencari alamat KK
dan lokasi dampingan dan
tempat tinggal memperkenalkan diri
KK
dampingan

3 Minggu, 13.30- Belum Wawancara dengan 1x3 jam =


30 Juli 16.30 didapatkan Bapak I Nyoman Nadi 3 jam
2017 profil KK mengenai anggota dan
dampingan profil keluarga
1x3 jam =
16.30- Belum Berbincang mengenai 3 jam
19.30 diketahui kondisi dan
kondisi permasalahan di
lingkungan lingungan tempat
tempat tinggal tinggal KK
KK dampingan, sekaligus
dampingan mendokumetasikannya

4 Selasa, 1 08.00- Belum Berbincang mengenai 1x3 jam =


Agustus 11.00 diketahui kondisi dan 3 jam
2017 kondisi permasalahan
perekonomian ekonomi
KK 1x2 jam =
13.00- dampingan Menganalisis 2 jam
14.00 permasalahan
Belum perekonomian
didiskusikan
prioritas
masalah
perekonomian

10
5 Kamis, 16.00- Belum Kunjungan dan 1x3 jam =
3 19.00 diketahui wawancara dengan 3 jam
Agustus kondisi Bapak I Nyoman Nadi
2017 kesehatan mengenai kondisi
keluarga kesehatan keluarga
dampingan nya

6 Sabtu, 5 14.00- Belum Kunjungan ke rumah 1x3 jam =3


Agustus 17.00 ditentukan keluarga dampingan jam
2017 penanganan untuk diskusi
dari masalah mengenai penanganan
perekonomian masalah ekonomi

7 Senin, 7 08.00- Belum Diskusi kembali 1x5 jam =


Agustus 13.00 diterapkannya mengenai solusi-solusi 5 jam
2017 solusi-solusi dari masalah ekonomi
mengenai
permasalahan
ekonomi
8 Selasa, 8 10.00- Belum Wawancara kembali 1x3 jam =
Agustus 13.00 diketahui lebih mengenai masalah 3 jam
2017 dalam kesehatan di keluarga
dampingan
mengenai
masalah
kesehatan
keluarga
dampingan

9 Kamis, 17.00- Kurangnya Kunjungan ke 1x3 jam =


10 18.00 pemahaman keluarga dampingan 3 jam
Agustus mengenai memberikan edukasi
2017 keluhan mengenai penyakit
penyakit yang Rheumatoid Arthritis
sering dialami
Ibu Ni Nengah
Sudani
10 Minggu, 19.00- Data masalah Mulai Penyusunan 1x2 jam =
13 21.00 dan solusi laporan keluarga 2 jam
Agustus masalah dampingan
2017 keseluruhan
belum disusun

11
11 Rabu, 16 17.00- Belum Diskusi mengenai 1x3 jam =
Agustus 20.00 didapatkan hasil dari solusi 3 jam
2017 informasi dari masalah ekonomi
hasil yang sudah diterapkan
penerapan
solusi masalah
perekonomian

12 Sabtu, 16.00- Kurangnya Memberikan 1x3 jam =


19 19.00 pengetahuan pemahaman mengenai 3 jam
Agustus KK pentingnya menabung
2017 dampingan dan diskusi mengenai
mengenai masalah ekonomi yang
menabung dan masih dihadapi dan
Jaminan manfaat dari JKN
Kesehatan
Nasional
(JKN)
13 Minggu, 12.00- Belum Kunjungan ke 1x3 jam =
20 14.00 didapatkan keluarga dampingan 3 jam
Agustus informasi untuk mengikuti
2017 mengenai hasil bagaimana kondisi
solusi dari kesehatan keluarga
masalah dampingan
kesehatan

14.00- Pemahaman Memberikan 1x1 jam =


15.00 mengenai penjelasan mengenai 1 jam
pentingnya pentingnya menjaga
menjaga kebersihan
kebersihan
masih kurang

14 Selasa, 11.00- Belum Kunjungan untuk 1x3 jam =


22 14.00 diketahui diskusi mengenai 3 jam
Agustus kondisi kondisi ekonomi
2017 ekonomi terkini keluarga
terkini dampingan
keluarga
dampingan

15 Rabu, 23 12.00- Belum Kunjungan untuk 1x3 jam =


Agustus 15.00 diketahui mengikuti kembali 3 jam
2015 kondisi keluhan Ibu Ni
terakhir Nengah Sudani dan
kesehatan mengingatkan kembali

12
keluarga solusi dari maslah
dampingan, kesehatannya
terutama Ibu
Ni Nengah
Sudani

16 Kamis, 12.00- Belum Kunjungan untuk 1x3 jam =


24 15.00 disampaikan menyampaikan 3 jam
Agustus ringkasan dan ringkasan dan solusi
2017 solusi dari dari semua masalah di
masalah secara keluarga Bapak I
keseluruhan Nyoman Nadi

17.00- Penyusunan Melanjutkan 1x2 jam =


19.00 dan editing penyusunan laporan 2 jam
laporan KK
dampingan
belum selesai
17 Jumat, 16.00- Penyusunan Melanjutkan 1x3 jam =3
25 19.00 laporan belum penyusunan laporan jam
Agustus selesai keluarga dampingan
2017
18 Sabtu, 16.00- Pengecekan Mengecek kembali 1x3 jam =
26 19.00 kembali kelengkapan dan 3 jam
Agustus laporan KK penyusunan laporan
2017 dampingan keluarga dampingan

13
BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Jenis Kegiatan


Pelaksanaan program Keluarga Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XV di Desa
Tiga, di mana untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal dua hari
sekali atau minimal 15 kali dalam sebulan atau 90 jam kegiatan.
4.1.1 Waktu

Waktu yang digunakan untuk kegiatan keluarga dampingan ini termasuk


dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yaitu minimal 15 kali dalam sebulan
dan setara dengan 90 jam kegiatan.

4.1.2 Lokasi
Lokasi kegiatan Keluarga Dampingan sesuai dengan desa yang telah
ditentukan yaitu di Desa Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Lokasi
keluarga dampingan Bapak I Nyoman Nadi adalah di Banjar Buungan, Desa Tiga,
Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli.
4.2 Hasil

Hasil dari program pendampingan keluarga Bapak I Nyoman Nadi tidak


dapat langsung dirasakan dalam waktu yang singkat. Namun, beberapa program
yang telah dilaksanakan diharapkan dapat menambah wawasan keluarga
dampingan mengenai pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

4.3 Kendala

Kendala yang dialami saat melaksanakan program keluarga dampingan ini


adalah sulitnya bertemu dengan anggota keluarga secara lengkap. Hal ini karena
setiap anggota keluarga memiliki kesibukan yang berbeda-beda dan sulit untuk
mnyesuaikan waktu pertemuan.

14
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas yang telah dibuat selama pelaksanaan KKN-
PPM selama 5 minggu di Banjar Buungan, Desa Tiga, keluarga Bapak I Nyoman
Nadi adalah termasuk rumah tangga kurang mampu yang mengalami
permasalahan dalam hal kebersihan, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Solusi
yang dapat dilakukan untuk keluarga dampingan adalah diskusi membicarakan
masalah, memberikan solusi dengan cara sharing dan motivasi untuk menghadapi
masalah tersebut.

5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil pengamatan dan kesimpulan, penulis memberikan
beberapa masukan kepada Keluarga Bapak I Nyoman Nadi untuk mengatur
pendapatan dan pengeluaran dengan baik agar kehidupan keluarga sehari-harinya
dapat berjalan dengan baik serta menyisihkan uang penghasilan untuk ditabung
dan memperhatikan masalah kebersihan lingkungan diikuti perilaku hidup bersih
dan sehat, serta agar memanfaatkan asuransi kesehatan JKN yang sudah dimiliki
dengan baik.

15
LAMPIRAN

3. Gambaran Umum Lingkungan Rumah Keluarga Dampingan

2. Proses wawancara dan diskusi dengan keluarga dampingan

1. Proses pembuatan kue tradisional Bali sebagai mata
pencaharian keluarga dampingan

16

Anda mungkin juga menyukai