Email :cempakaputihpermata@gmail.com
1
DAFTAR ISI
COVER
PENDAHULUAN………………………………………………………………. 2
DEFINISI………………………………………………………………………… 3
TUJUAN…………………………………………………………………………. 3
RUANG LINGKUP……………………………………………………………… 4
TATALAKSANA………………………………………………………………… 5
DOKUMENTASI ……………………………………..………………………. 8
PENUTUP....................................................................................................... 9
2
KeputusanDirektur
Nomor :
Tanggal :
BAB I
PENDAHULUAN
I DEFINISI
Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan cara
memasukkan vaksin, yakni bakteri atau virus yang sudah dilemahkan , dibunuh, atau bagian-
bagian dari virus (bakteri) yang sudah dimodifikasi.Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya
akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari
penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.
Pelayanan imunisasi adalah proses memasukkan vaksin dalam tubuh seseorang melalui metode
oral atau injeksi oleh petugas medis.
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
1. TBC Untuk mencegah timbulnya tuberkolosis (TBC) dapat dilakukan imunisasi BCG.
2. Difteri, Pertusis,Tetanus ,dan Meningitis
3. Poliomyelitis
4. Hepatitis B
5. Campak
II.TUJUAN
1. mengurangi angka penderita suatu penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
2. Panduan bagi petugas RSIA Cempaka Putih Permata dalam melakukan pelayanan imunisasi
3
BAB II
RUANG LINGKUP
Pelayanan imunisasi bayi di RSIA cempaka Putih Permata meliputi:
1. Imunisasi HB0
2. Imunisasi BCG
3. Imunisasi polio
4. Imunisasi pentabio (DPT-HB-Hib)
5. Imunisasi campak
4
BAB III
TATA LAKSANA
I. PENYIMPANAN VAKSIN
1. Cold Room: suhu 2 oC s/d 8 oC untuk vaksin BCG, Campak, DPT, TT, dan lain-
lain.Suhu -20 oC untuk vaksin Polio
2. Diterapkan aturan system First In First Out (FIFO System), Expire Date, dan
VVM System
3. Selalu letakkan vaksin yang peka pembekuan (DTP, TT, DT, Hep B, DTP-HB)
jauh dari evaporator.
4. Jangan letakkan vaksin di pintu.
5. Beri jarak 1-2 cm antar kotak vaksin untuk sirkulasi udara.
6. Letakkan termometer dan freeze tag diantara kotak vaksin yang peka pembekuan.
7. Selalu letakkan botol berisi air (cool pack) di bagian bawah lemari es.
5
3. Hidupkan generator.
4. Apabila suhu lemari es/chiller mendekati +8 oC masukkan coolpack secukupnya.
5. Apabila suhu freezer mendekati -15 oC masukkan cold pack secukupnya.
6. Tindakan ini hanya berlaku 2 x 24 jam.
7. Selanjutnya setelah 2 x 24 jam selamatkan vaksin dengan mengirim ke tempat
lain yang bisa menyimpan
6
20. Evaluasi tindakan yang sudah dilakukan
21. KIE keluarga tentang efeksamping imunisasi bcg. Bahwa setelah beberapa minggu
pemberian vaksin akan timbul benjolan di bekas suntikan
22. Kie keluarga jadwal imunisasi berikutnya
23. Catat tindakan di buku KIA/KMS dan rekam medis.
7
9. Tekan paha bayi dengan kapas DTT
10. Dokumentasikan pada buku KIA
8
10. Suntikan secara subcutan (sc)
11. KIE keluarga kapan harus imunisasi boster
12. Tulis di buku KIA dan rekam medis
1. Vaksin tidak boleh dikeluarkan dari refrigerator/freezer kecuali untuk pemakaian atau
pengiriman.
2. Pintu refrigerator jangan terlalu sering dibuka (WHO menganjurkan maksimum 4 x
sehari).
3. Vaksin harus disimpan di refrigerator /freezer segera setelah diterima.
4. Setiap personil/staf yang bertanggung jawab terhadap penanganan vaksin harus
mengetahui cara penyimpanan yang benar.
5. Refrigerator Vaksin hanya dipergunakan untuk penyimpanan vaksin saja.
6. Proses defrost harus dilakukan jika terjadi penumpukan es lebih dari 1 cm, dan selama
proses pendefrosan vaksin harus disimpan pada Lemari Es dan dimonitor suhunya.
7. Harus ditunjuk seorang personil dan cadangan untuk bertanggung jawab terhadap
penanganan vaksin.
8. Setiap penyimpanan vaksin harus mempunyai alat pengukur suhu yang disertifikasi dan
dikalibrasi.
9. Seluruh pengukur suhu tersebut harus tersambung pada sistem alarm.
10. Suhu harus dicatat 3x sehari untuk memastikan suhu yang sesuai dengan persyaratan dan
setiap personil yang menangani vaksin harus mengetahui batas rendah dan tinggi suhu
yang diisyaratkan.
11. Setiap personil tersebut harus mendapatkan training tentang pentingnya penanganan
dantransportasi vaksin yang baik.
12. Penyimpanan vaksin harus memungkinkan aliran sirkulasi udara yang baik untuk setiap
produk.
13. Seluruh vaksin jerap harus disimpan di tempat yang terhindar dari suhu beku dan kontak
langsung dengan es.
9
G. JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI
1. Vaksin HB0 diberikan 1x pada usia 0-7 hari.
2. Vaksin BCG diberikan 1x pada usia sebelum 2 bulan
3. Vaksin polio diberikan pertama kali bisa bersamaan dengan BCG lalu diulang minimal 4
minggu selama 4x
4. Vaksin pentabio (DPT-HB-Hib) diberikan setelah usia 2 bulan diulang minimal 4 minggu
selama 3x.
5. Vaksin campak diberikan 1x pada anak usia lebih 9 bulan
10
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Buku KIA/KMS
2. Rekam medis
11
BAB V
PENUTUP
Vaksin secara umum cukup aman. Keuntungan perlindungan yang diberikan vaksin
jauh lebih besar daripada efek samping yang mungkin timbul. Dengan adanya vaksin maka
banyak penyakit masa kanak-kanak yang serius, yang sekarang ini sudah jarang ditemukan.
Jadi pada dasarnya reaksi pertama tubuh anak untuk membentuk antibodi/antitoksin
terhadap antigen, tidaklah terlalu kuat. Tubuh belum mempunyai “pengalaman” untuk
mengatasinya. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan berikutnya, tubuh anak sudah pandai
membuat zat anti yang cukup tinggi. Dengan cara reaksi antigen-anibody, tubuh anak dengan
kekuatan zat antinya dapat menghancurkan antigen atau kuman; berarti bahwa anak telah
menjadi kebal (imun) terhadap penyakit tersebut.
12