Hampir 1 dari 3 Anak di Indonesia mengalami Suplementasi Seng adalah cara untuk memberikan tambahan
“stunting “ yakni tumbuh dengan tinggi badan atau panjang Untuk hormon pertumbuhan (GH), mineral seng dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari
Sebagai bahan pembentukan enzim ,
badan tidak normal di bawah rata-rata. Angka anak pendek di Biaya yang diperlukan relatif lebih murah diibandingkan dengan
Sebagai pendukung enzim pembentukan tulang , menyediakan sejumlah makanan yang kaya mengandung seng (Zn)
Indonesia hampir mendekati angka 40% (tepatnya 37.2%).
Penghantar syaraf otak (neurotransmitter),
Sementara anak dengan panjang badan lahir pendek (PBLR) Suplementasi Seng sebaiknya diberikan dalam bentuk cairan, tablet
Pembentukan struktur otak , atau kapsul. Untuk anak di bawah 5 (lima) tahun, sebaiknya
sekitar 17.2%. “ANAK PENDEK TIDAK HANYA SEKEDAR Fungsi kekebalan , diberikan dalam bentuk cair (sirup Seng)
PERAWAKAN PENDEK”. Studi ilmiah yang dilakukan pada Fungsi pemulihan luka, dan
anak yang yang kurang gizi anak di bawah 2 tahun lingkar
Suplemen yang tersedia adalah berbentuk larutan sirup Zing Sulfa
Seng merupakan bagian dari sekitar 300 jenis enzim yang membantu dengan dosis spesifik untuk peran pertumbuhan.
kepala cenderung lebih rendah dan kemampuan kognitif pembelahan sel Riset oleh dr. Benny Soegianto, MPH pada pemberian
mengalami penurunan secara signifikan, terutama pada anak Seng pada tulang tidak hanya berperan kritis pada pembentukan suplementasi seng (Zin C Optima) untuk pertumbuhan tinggi badan
sangat pendek (Marco T Meidina, 2007 : Neurologic tulang, tetapi berperan sebagai enzim dalam proses pembentukan terjadi pada bulan ke 5 dan kenaikan pesat pada bulan ke 6
consequences of malnutrition). tulang yang dinamis (tanpa peran ini maka deposisi Ca dan P tidak pemberian berturut turut.
terjadi Caleb O. Molokwu, BS, Yang V. Li, MB, 2006) ,
Riset Peran Seng tetap berlanjut saat ini Sejak tahun 1985 lebih dari Dosis Suplementasi Seng (Zn)
Akibat Defisiensi Seng (Zn) 2000 peran Zn terlibat proses transkripsi tergantung pada Zn (Zinc –
dependent transcription factor) pada ekspresi gen berbagai sintesa
1. Balita Gizi Buruk (diberikan selama 2 minggu, dengan kondisi tidak
Terhambatnya pertumbuhan (Vanderkooy and Gibson, protein tubuh telah diungkap dari hasil riset (Coleman JE, 1992) ada pemberian mineral mix ) :
1989, Prassad, 1991). Usia 6 bulan – 1 tahun : ½ sendok obat (sdo)/hari
Gangguan selera makan, Penurunan ketajaman rasa pada Bahan Makanan Sumber SENG (Zn) Usia 1 tahun : 1 sendok obat (sdo) / hari
pengecap lidah (Stanstead, 1984, Cousin & Hempe, 1990) 2. Balita Gizi Kurang (diberikan selama 6 bulan)
Penurunan Daya Kekebalan Tubuh (Bedge, 1987, Sherman Usia 6 bulan – 1 tahun : ½ sendok obat (sdo) perhari
& Hallquist, 1990, Prassad, 1991) Usia 1 tahun : 1 sendok obat (sdo) perhari
Penurunan efesiensi Penggunaan makanan (Guiden, 1981, Daging sapi : 10-43 mg/kg 3. Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan WUS :
Khanum , 1988) Daging Ayam : 7 – 16 mg/kg Ibu hamil Trimester I : 2 sendok obat (sdo) / hari (bisa dilanjutkan
Lambatnya proses penyembuhan luka (wound Healling), Ikan Laut : 14 mg/kg pada trimester II dan Trimester III)
Impotensia (Cousin, 1990, Prassad, 1991) Ibu Menyusui/WUS : 2 sendok obat (sdo) 3 kali/ minggu
Susu : 7.5 mg/kg
4. Lansia yang mengalami osteoporosis diberikan 2 sendok obat (sdo) /
Kelainan pada kulit (Gibson, 1990) Beras : 13 mg/kg
hari.
Kekurangan seng kronis mengganggu fungsi otak dan Kelapa :5 mg/kg
syaraf pusat (Almatsier, 1991). 5. Anak dan remaja pendek 1 sendok obat (sdo) perhari
Kentang :3 mg/kg
Pertumbuhan tulang panjang pada anak akan terhambat Penting diperhatikan pada SUPLEMEN SENG (Zn)
(Mari¥aJ.Salgueiro,BS, 2002)
Gangguan pertumbuhan linier pada anak (Hadi et al, 1999,
Aggett PJ, 1999, Hamnidge KM, 2000, Brown KH et al, Pemberian Suplemen Zing sulfat sebaiknya tidak diberikan bersama dengan
2009) zat besi (misalnya ferro sulfat) :
Contoh :
Terganggunya organ reproduksi dan spermatogenesis pada o Pagi : Zat besi
laki-laki (Yunsang Cheah, Wanxi Yang, 2011). o Malam : Suplemen Zing Sulfat